Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MK. Penilaian Status Gizi


“Interpretasi Hasil Pengukuran Tebal Lemak Bawah Kulit Menggunakan
Skinfold”

Dosen Pengampu:
Ibu Witri Priawantiputri, M.Gizi.

Disusun Oleh:

Lulu Hafsah Salsabil


(P17331121419)

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA 
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2022
Soal 1
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dating kepada ahli gizi dengan mengeluh berat badan
berlebih. Setelah diukur berat badannya 80 kg, tinggi badan 160 cm, pengukuran trisep 15
mm dan subscapula 19 mm. kemudian ia melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan
berat badan sesuai anjuran ahli gizi. Tiga bulan kemudian, berat badannya turun menjadi
75 kg dengan pengukuran trisep 12 mm dan subscapula 18 mm.
Diketahui:
(Sebelum diet) (Sesudah diet)
 Berat badan = 80 kg  Berat badan = 75 kg
 Tinggi badan = 160 cm  Pengukuran trisep = 12 mm
 Pengukuran trisep = 15 mm  Pengukuran subscapula = 18 mm
 Pengukuran subscapula = 19 mm

Ditanyakan:
a. Berapakah IMT sebelum dan sesudah diet? Bagaimana interpretasinya?
b. Berapakah persen lemak tubuh sebelum dan sesudah diet? Bagaimana interpretasinya?
c. Berapa berat lemak tubuh sebelum dan sesudah diet?
d. Menurut Anda, apakah diet bapak ini berhasil?
Jawab:
a. IMT
BB (kg)
IMT = 2
TB (m)
80
1) IMT sebelum diet = 2 = 31,3 (Pasien termasuk ke dalam kategori Obesitas II)
1,6
75
2) IMT sesudah diet = 2 = 29,3 (Pasien termasuk ke dalam kategori Obesitas I)
1,6
 Berdasarkan hasil perhitungan terhadap IMT pasien, maka dapat diketahui bahwa
diet yang telah dilakukan dapat berpengaruh terhadap penurunan skor IMT yang
pada awalnya 31,3 (obesitas II) menjadi 29,3 (obesitas I) (WHO).
b. Persen Lemak Tubuh
1) Sebelum Diet
Pengukuran trisep + subscapula = 15 + 19 = 34 mm
Persen lemak tubuh = 30% (obesitas)
 Berdasarkan persen lemak tubuh pasien sebelum diet, maka dapat diketahui
bahwa pasien mengalami obesitas. Hal tersebut dikarenakan persen lemak
tubuh pasien ialah sebesar 30%, yakni di atas normal (15%)
2) Sesudah Diet
Besar trisep + besar subscapula = 12 + 18 = 30 mm
Persen lemak tubuh = 28% (obesitas)
 Berdasarkan persen lemak tubuh pasien sesudah diet, maka dapat diketahui
bahwa pasien masih mengalami obesitas. Hal tesebut dikarenakan persen
lemak tubuh pasien ialah sebesar 28% yang masih dikategorikan sebagai
obesitas. Namun, diet yang telah dilakukan oleh pasien sudah mampu
menurunkan persen lemak tubuhnya.
c. Berat Lemak Tubuh
1) Sebelum Diet
Berat lemak tubuh = 30% x 80 kg = 24 kg
2) Sesudah Diet
Berat lemak tubuh = 28% x 75 = 21 kg
d. Berdasarkan hasil perhitungan IMT, persen lemak tubuh, dan berat lemak tubuh, maka
dapat diketahui bahwa diet yang telah dilakukan oleh bapak ini sudah mampu
menurunkan besaran dari ketiga penilaian tersebut. Namun, diet yang telah
dilakukannya ini masih belum berhasil untuk mengubah status gizi obesitas pasien,
sehingga diet yang dilakukannya harus lebih diperketat lagi dan dilakukan secara
sungguh-sungguh dengan memperhatikan berbagai hal yang telah dianjurkan oleh ahli
gizi hingga tercapainya status gizi yang normal.

Soal 2

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang kepada ahli gizi dengan mengeluh berat
badan berlebih. Setelah diukur berat badannya 65 kg, tinggi badan 153 cm, pengukuran
bisep 26 mm, trisep 25 mm, suprailiaka 29 mm, dan subscapula 30 mm. kemudian ia
melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan berat badannya sesuai anjuran ahli gizi.
Tiga bulan kemudian, berat badannya turun menjadi 62 kg, pengukuran bisep 23 mm,
trisep 20 mm, suprailiaka 27 mm, dan subscapula 25 mm.

Diketahui:

(Sebelum diet) (Sesudah diet)


 Berat badan = 65 kg  Berat badan = 62 kg
 Tinggi badan = 153 cm  Pengukuran bisep = 23 mm
 Pengukuran bisep = 26 mm  Pengukuran trisep = 20 mm
 Pengukuran trisep = 25 mm  Pengukuran suprailiaka = 27 mm
 Pengukuran suprailiaka = 29 mm  Pengukuran subscapula = 25 mm
 Pengukuran subscapula = 30 mm
Ditanyakan:

a. Berapakah IMT sebelum dan sesudah diet? Bagaimana interpretasinya?


b. Berapakah persen lemak tubuh sebelum dan sesudah diet? Bagaimana interpretasinya?
c. Berapa berat lemak tubuh sebelum dan sesudah diet?
d. Menurut Anda, apakah diet wanita ini berhasil?
Jawab:
a. IMT
BB (kg)
IMT = 2
TB (m)
65
1) IMT sebelum diet = 2 = 27,8 (Pasien termasuk ke dalam kategori Obesitas I)
1, 53
62
2) IMT sesudah diet = 2 = 26,5 (Pasien masih termasuk ke dalam kategori
1, 53
Obesitas I)
b. Persen Lemak Tubuh
1) Sebelum Diet
Pengukuran bisep + trisep + suprailiaka + subscapula = 26 + 25 + 29 + 30 = 110
mm
Persen lemak tubuh = 38,7% (obesitas)
 Berdasarkan persen lemak tubuh pasien sebelum diet, maka dapat diketahui
bahwa pasien mengalami obesitas. Hal tersebut dikarenakan persen lemak
tubuh pasien ialah sebesar 38,7%, yakni di atas normal (23%).
2) Sesudah Diet
Pengukuran bisep + trisep + suprailiaka + subscapula = 23 + 20 + 27 + 25 = 95
Persen lemak tubuh = 36,7% (obesitas)
 Berdasarkan persen lemak tubuh pasien sebelum diet, maka dapat diketahui
bahwa pasien masih mengalami obesitas. Hal tersebut dikarenakan persen
lemak tubuh pasien ialah sebesar 36,7% yang masih termasuk ke dalam
kategori obesitas. Namun, diet yang telah dilakukan oleh pasien sudah mampu
menurunkan persen lemak tubunya.
c. Berat Lemak Tubuh
1) Sebelum Diet
Berat lemak tubuh = 38,7% x 65 kg = 25,2 kg
2) Sesudah Diet
Berat lemak tubuh = 36,7% x 62 kg = 22,8 kg
d. Berdasarkan hasil perhitungan IMT, persen lemak tubuh, dan berat lemak tubuh, maka
dapat diketahui bahwa diet yang telah dilakukan oleh wanita ini sudah mampu
menurunkan besaran dari ketiga penilaian tersebut. Namun, diet yang telah
dilakukannya masih belum berhasil, sehingga diet pasien harus diperketat lagi dan
dilakukan secara sungguh-sungguh agar hasilnya mampu mengubah status gizi pasien
yang awalnya obesitas menjadi normal. Selain itu, pasien juga harus terus
memperhatikan berbagai hal yang telah dianjurkan ahli gizi yang didasarkan pada
panduan gizi seimbang.

Anda mungkin juga menyukai