Anda di halaman 1dari 4

RESUME

DASAR TEKNIK PENGENDALIAN DAN KONSERVASI


LINGKUNGAN

HIDROLIKA
diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Dasar Teknik Pengendalian dan Konservasi
Lingkungan

Disusun oleh:
Sandi Ragil Kurnia Putra 181710201076 TEP C

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Ketetapan Massa dan Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menyatakan bahwa di
dalam aliran cairan tak termampatkan (incompressible) jumlah aliran tiap satuan
waktu adalah sama di semua penampang di sepanjang aliran. Turunan persamaan
kontinuitas adalah Hukum Ketetapan Masaa. Hukum ketetapan massa
merupakan massa di dalam suatu sistem aliran akan tetap menurut waktu,
sehingga laju perubahan massanya sama dengan nol.
𝑑𝑚
= 0...................................................................................................................(1)
𝑑𝑡

Keterangan : m adalah jumlah massa didalam sistem


Dalam sebuah tabung alir dalam aliran tunak, aliran massanya tetap pada
setiap penampang tabung itu, maka:
ρ1A1V1 = ρ2A2V2.............................................................................................(2)
Aliran volume tetap dalam tabung tersebut dalam aliran tak termampatkan, dan
kecepatannya meningkat bila luas penampangnya mengecil. Sehingga
persamaannya yaitu:
Q = A1V1 = A2V2 = tetap, atau V2 = A1/A2*V1.....................................................(3)

2. Energi Potensial dan Energi Kinetik


Dalam termostastika, energi yang ada dalam suatu benda hanyalah energi
yang tersimpan (energi dalam = internal) penyesuaian yang lazim diterima untuk
membawa situasi statik ke keadaan fluida bergerak adalah dengan menambahkan
dua macam energi, kedua suku energi ini timbul dari mekanika newton (energi
potensial dan energi kinetika).
Energi potensial merupakan usaha yang diperlukan untuk membawa
sistem yang bermassa (m) dari titik asal ke titik yang ditunjukkan oleh vektor
posisi r = ix + jy + kz, melawan medan gravitasi (g). Besarnya energi potensial
= - m.g.r atau -g.r per satuan massa. Sedangkan energi kinetik merupakan massa
yang diperlukan untuk mengubah kepesatan massa tersebut dari nol menjadi v.
Besarnya energi kinetik = ½ v2.m atau ½ v2per satuan massa.
3. Konsep Hidrostatik
Suatu zat cair diam akan memberikan tekanan pada setiap titik
dikedalaman cairan, tekanan tersebut muncul akibat berat cairan yang berada di
atasnya yaitu tekanan atmosfer sebesar рa (N/m2).

Untuk menghitung tekanan 1 sedalam h dari permukaan sebagai


perhitungan kita ambil titik 2 pada permukaan Z1 + P1 = Z2 + P2 atau р1 = Ɣ(Z2-
Z1) + рa atau P1 = Ɣh + рa. Tekanan pada titik besarnya sama dengan berat prisma
zat cair yang luas penampangnya satu (tingginya = jarak titik itu ke permukaan zat
cair) di tambah tekanan di atas zat cair.

4. Aliran Fluida
Aliran turbulen adalah aliran di mana bagian2 elementer dari cairan
bergerak tidak teratur, menempati tempat yang relatif ber-lain2an pada
penampang2 yang beraturan.
a. Aliran laminer disebut juga aliran cairan kental di mana bagian2
elementer dari cairan bergerak teratur dan menempati tempat yang
relatif sama pada penampang2 berikutnya.
b. Aliran stedi, luas penampang dan kecepatan dari aliran ber-ubah2 dari
satu penampang ke penampang lainnya, tetapi untuk setiap penampang
waktunya tidak berubah.
c. Aliran tak stedi yaitu bila kondisi di titik manapun berubah dengan
waktu dv/dt
≠ 0. Contohnya yaitu air yang dipompakan melalui sistem yang tetap
dengan laju yang meningkat.
5. Persamaan Bernoulli
Pesamaan bernoulli merupakan suatu persamaan yang banyak digunakan
untuk menghubungkan tekanan, kecepatan dan elevasi. Untuk menguraikan
gerak aliran di dalam suatu daerah aliran tertentu diperlukan persamaan
kontinuitas, persamaan momentum dan persamaan energi. Apabila yang
diperhitungkan adalah kehilangan energi, maka yang digunakan adalah
persamaan kontinuitas dan energi. Apabila gaya-gaya luar yang bekerja, maka
yang dipergunakan adalah persamaan kontinuitas dan persamaan momentum.
Persamaan Bernoulli didasarkan pada Hk. Newton II tentang gerak. (F =
m.a) Asumsi yang berlaku adalah:
a. Zat cair adalah ideal, sehingga tidak mempunyai kekentalan.
b. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat massa konstan).
c. Aliran adalah kontinyu dan sepanjang garis arus.
d. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang.
e. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.
Dua syarat yang harus dipenuhi yaitu persamaan tersebut tidak berlaku di
daerah perpindahan kalor atau usaha dalam suatu fluida, dan biasanya di bagian
hilir daerah ini tetapan Bernoulli berubah. Alasan utama bagi syarat ini adalah
kalor dan usaha terkait dengan efek gesekan yang bertentangan dengan
pengandaian bahwa alirannya tak gesekan.

Anda mungkin juga menyukai