Anda di halaman 1dari 2

Protokoler OSTAQA

A. Bentuk Umum Seremonial OSTAQA


Seremonial dalam OSTAQA bukan hanya sekedar efek samping dari adanya formalitas
kegiatan, akan tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan bagi dinamisasi gerak organisasi.
Seremonial bisa menjadi wajah bagi OSTAQA di hadapan pihak-pihak yang bersinggungan
dengan OSTAQA.
Berikut ini bentuk umum susunan acara dalam seremonial yang diselenggarakan oleh
pimpinan OSTAQA di berbagai kegiatan,
1. Pembukaan
2. Pembacaan Kalam Illahi
3. Prakata Panitia
4. Sambutan-sambutan
5. Inti Acara
6. Lain-lain
7. Penutupn
Keterangan:
1. Pembawa acara mengucapkan salam kepada seluruh hadirin dan ucapan selamat
datang dan terimakasih atas kehadiran orang-orang penting yang diundang.
2. Acara dibuka dengan lafadz Basmalah dipimpin oleh pembawa acara.
3. Pembawa acara memberi tahu bahwa acara selanjutnya adalah pembacaan Kalam
Illahi dan mempersilahkan seorang petugas untuk membaca al Qur’an di depan.
4. Pembawa acara memberitahu bahwa acara selanjutnya adalah sambutan yang akan
disampaikan oleh ketua panitia. Dan mempersilakan ketua panitia untuk memberikan
sambutannya. Ketua panitia menyampaikan sambutan singkat berisi ucapan selamat
datang, ucapan terima kasih atas pihak- pihak yang membantu terselenggaranya acara
dan permohonan maaf bila dalam menjalankan kegiatan terdapat hal-hal yang tidak
semestinya.
5. Sambutan-sambutan selanjutnya dimulai dari pihak yang dianggap memiliki
kedudukan lebih rendah terus ke yang lebih tinggi (bila pembukaan/ penutupan suatu
acara, pihak yang diharap membuka/menutup dipersi- lahkan sekalian).
6. Inti acara adalah apa yang menjadi inti dari acara tersebut. Bila hanya merupakan
seremoni, pembukaan/penutupan secara simbolis dapat di- tiadakan.
7. Acara lain-lain, bisa digunakan untuk pengumuman dari panitia.
8. Pembawa acara menutup acara dengan lafadz hamdalah dan diakhiri dengan salam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pembawa acara:
1) Dihindari penyebutan ”waktu dan tempat kami persilahkan”, yang benar
”kepada saudara/i/bapak/ibu.......disilakan”. Sebisa mungkin sebutkan nama,
gelar dan jabatan secara lengkap.
2) Dihindari kata-kata ”menginjak acara berikutnya”, yang benar ”acara se-
lanjutnya atau acara berikutnya adalah..”
3) Pembawa acara berpenampilan rapi dan menarik serta membawakan acara
dengan semangat dan totalitas.

B. Seremonial Pelantikan Pimpinan.


Khusus untuk prosesi pelantikan ada beberapa perbedaan dibandingkan dengan seremonial-
seremonial yang lain. Susunan acara untuk seremonial,
1. Pembukaan
2. Pembacaan Kalam Illahi
3. Prakata Panitia
4. Prosesi Pelantikan (pimpinan baru dipersilahkan naik panggung)
a. Pembacaan Surat Keputusan Bagian Kesantrian tentang “Pemberhentian
Pengurus Ostaqa Masa Bakti 2020-2021 dan Pengesahan Pengurus Ostaqa
Masa Bakti 2021-2022” (dibacakan oleh Sekretaris Umum Bagian Kesantrian)
b. Pembacaan naskah Pelantikan (Kabag. Kesantrian dan diikuti Semua
Pimpinan OSTAQA)
c. Penandatanganan berita acara Pelantikan Pengurus OSTAQA Masa Bakti
2021-2022 dan Pemberhentian Pengurus OSTAQA Masa Bakti 2020-2021
(ketua lama dan ketua baru beserta 1 saksi periode lama dan 1 saksi dari
periode baru)
d. Penyerahan simbolis regenerasi kepemimpinan
- Pemakaian jas
- Pemberian pita penghargaan
(oleh ketua lama kepada ketua baru)
e. Semua pimpinan dimohon untuk kembali ke tempat semula.
5. Pidato Ketua Umum OSTAQA lama
6. Pidato Ketua Umum OSTAQA baru
7. Sambutan-sambutan
a. Kepala Bagian Kesantrian PPS Al Furqon Magelang
b. Kepala Bagian KBM PPS Al Furqon Magelang
c. Kepala Bagian Tahfidz PPS Al Furqon Magelang
d. Mudir ‘Amm PPS Al Furqon Magelang
8. Lain-lain
9. Penutup Keterangan:

Anda mungkin juga menyukai