Anda di halaman 1dari 3

Reaktor Gelembung

Pada dasarnya, reaktor gelembung adalah reaktor dua fasa, yaitu gas dan cairan, yang
berbentuk vessel silinder dengan distributor gas (sparger) di bagian bawah reaktor. Fluida
berfasa gas didispersikan melalui sparger, sehingga terbentuk gelembung gas yang kemudian
bergerak melalui fluida berfasa cair yang berada di dalam vessel. Pada pengembangan reaktor
gelembung selanjutnya, gelembung gas bergerak melalui suspensi yang merupakan campuran
fluida berfasa cair dan padatan. Reaktor gelembung model ini dinamakan dengan reaktor
gelembung tiga fasa atau slurry bubble column reactor (SBC).
Reaktor kolom gelembung pada dasarnya adalah sebuah bejana berbentuk silinder
dilengkapi dengan distributor gas pada bagian bawah. Gas tersebut disemprotkan dalam bentuk
gelembung menjadi fasa cair maupun suspensi cair-padat. Reaktor ini umumnya disebut sebagai
reaktor kolom gelembung “bubur” apabila terdapat fasa padat yang ada di dalamnya.

Sesuai dengan namanya, yaitu reaktor gelembung tiga fasa, reaktor ini merupakan suatu
reaktor yang mengkombinasikan sifat-sifat fluida gas, fluida cair, dan padatan untuk menunjang
proses terjadinya suatu reaksi kimia. Arah gerak aliran dari slurry yang berada di dalam reaktor
gelembung tiga fasa bisa searah, berlawanan arah, ataupun batch terhadap arah aliran gelembung
gas. Sementara itu, arah aliran gelembung gas adalah ke atas.
Reaktor gelembung tiga fasa memiliki beberapa keuntungan apabila diimplementasikan
dalam dunia industri dalam proses operasinya, yaitu:
 Reaktor jenis ini memiliki karakteristik transfer panas dan massa yang lebih unggul, yang
artinya koefisien transfer panas dan massa yang nilainya kekurangan bagian yang bergerak
dan kepadatan; durabilitas katalis dan material kemasan yang lain lebih lama.
 Kemampuan penambahan dan pengurangan katalis dan operasi yang bebas penyumbat
sebagai pilihan reaktor.
 Tidak membutuhkan proses pemisahan fasa solid dari fasa liquidnya.
 Meningkatkan konversi dan selektivitas.
 Lebih mudah dalam proses scale-up dikarenakan hidrodinamika-nya hanya dipengaruhi oleh
channel yang terbentuk dalam katalis.
 Cocok digunakan untuk reaksi-reaksi yang eksotermis karena slurry yang melewati reaktor
dapat berperan sebagai penyerap panas.
 Menghilangkan kemungkinan terjadinya hot spot dalam reaktor karena slurry juga bisa
berfungsi sebagai distributor suhu sehingga suhu dalam reaktor menjadi seragam.

Reaktor gelembung paling banyak diaplikasikan di dalam proses kimia yang meliputi
reaksi oksidasi, klorinasi, alkilasi, polimerisasi, dan hidrogenasi, proses pembuatan synthetic
fuels dengan menggunakan konversi gas, serta proses biokimia seperti fermentasi dan
pengolahan air limbah.
Berikut contoh reaksi yang terjadi karena adanya kontak ketiga fasa di dalam reaktor
gelembung, yaitu proses Fischer-Tropsch. Proses Fischer-Tropsch adalah suatu reaksi berkatalis
untuk membentuk hidrokarbon cair (synthetic fuels) yang berasal dari syn-gas. Tiga fasa yang
saling berkontak di dalam reaktor gelembung ini adalah:
 Fasa gas pada reaktor gelembung ini adalah umpan syn-gas, yang berupa campuran gas
karbon monoksida dan hidrogen.
 Fasa cair pada reaktor gelembung ini adalah produk reaksi yang berupa campuran
hidrokarbon cair dan air.
 Fasa padat pada reaktor gelembung ini adalah katalis padat yang berfungsi untuk
menurunkan energi aktivasi reaksi. Katalis yang umum digunakan pada proses
FischerTropsch adalah padatan besi, kobalt, nikel, atau ruthenium.

Berikut merupakan Korelasi Koefisien Transfer Massa untuk Reaktor Gelembung.

https://www.academia.edu/27218108/
MAKALAH_TEKNIK_REAKSI_KIMIA_REAKTOR_GELEMBUNG_TIGA_FASA_DALA
M_INDUSTRI_KIMIA_DEPARTEMEN_TEKNIK_KIMIA_FAKULTAS_TEKNIK_UNIVER
SITAS_INDONESIA_DEPOK_2014
Rase, H.F., and Barrow M.H., “Project Engineering of Process Plants” pp. 667 – 675

Anda mungkin juga menyukai