Anda di halaman 1dari 9

.

"

Jurnal ISSN 1411·6782

AGRIPEAT
Fakultas Pertanian ;.. Universitas Pa/;;Jngka Raya
Kalimantan Tengah . .
.,
SUSUNAN DEWAN REDAKSI

Pelindung
Rektor Universitas Palangka Raya ~ 1'\
" . "

Penanggung Jawab

Dekan Fakultas Pertanian Universitas P~langka Raya

Ketua Dewan Redaksi

Prof. Dr. Ir. Sih Winarti, MS

Wakil Ketua:Oewan Redaksi

Prof. Ir.. Y SUlistiyanto, MR, Ph.D.

Penyunting Pelaksana

Dr. Ir. Erina RrakAsie, MP

Dr. Ir. Mofit Saptono, MP

Ir. Rahmawati Bud i Mu!yani, MP

YanetriAsie. SP. M.Si, Ph.D.

Dr.. Ir.. H. Saputara, M.Si " .')

Ir. R. Rr: Sri Endang Agustina Rahayuningsih, MP

Penyunting Ahli

Prof. Dr. Salampak, MS (Unpar)

Dr. Ir. Yusunum Jagau, MS (Unpar)

Prof. Dr.. Ir. Syekhfani, MS (UB Malang)

Dr. Ir. Bostang Radjagukguk (UGM)

Dr. Ie.. Rizali, M.Sc. (Unlam)

Dr. Ir. Sudarsono, M.Sc (IPS)

Pelaksana Tata Usaha

Ir. Lilies Supnati, MP

Abdul Syahid, Sp. Mf>


"

MUh. Kundori , SP

Yanice, SE

A1amat Penyunting dan Tata Usaha :

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Palangka Raya

JI. Yos Sudarso, Kempus Tunjung Nyaho, Palangka Raya - Kalimantan lengah

TelpJFax. +625363222664, +625363227863

_____________ ~E~m.:.a~il.:.:::ag:':n::·p=e:a:t:b"'d"'D"'@=::Y::a::ho"'o:.:co:m=-____________ ,;(,


~rbi, dUQ kizli It/ohun padQ builln Marel dQIJ Septemtm; oerisj QrTik£/ hOJjl pellditiI.VI dOli kajilm y tlltg beTJijol t/ilt/l ilis·krilis di bidong pvto nian,
fendoma perkllliOIl di lalrtm 8tJmblif don rtJ\I.I:l, tVllTlunpga menerim:s QI1i~I-crtfuf lain tenfDng penankln dj /lUlr gambul dl)ll ra>t'o yrm g diniwi
laya l untuk dipub/lkmikan. P,nyunting mtnlrlma kiriman nasJ:oh }'tins be/urn PerM" dipublikasihm dawm mfdia {ain. PuSyQratan dQIJ formal
IWSkafo tl<lrnnlUI1I pacW halamon J::uNt belak<vlg (bagilm dalDm), Nashlh yang masuk dln-a/UQl j drm disunting un/u}; kuerogaman forma l dan
i&tikJh atau meruOa" kolimat do/am nrukDh yang akan dilerb'ilkmt IQltptl wwuboh is/l1(ukml.
'. ' NAW ' C"

Jurnal
ISSN 1411-.6782
JlGRlI'EIlT VOLUME 10, NOMOR i
Fakutias Pertan{an - Universitas Pslangka Raya Ma~«2 009
Kalimantan Tengah

DAFfAR lSI
Haiaman

.,.~ .... :..'.'

KONDISI AGRONOMl 'TANAMAN UBlKAYU PADA SISTEM

AGROFORESTRI (Agronomy Condition 01 Cassava in AgroloreslrySyslem) .(2.

HasiI Tanaman Ubikayu di Bawall Pohon Umur Lima Tallun (2. Yield 01

Cassava Under Tree s Five Years Old) oleh ~ofit Saptono ...........................:.:..... '.~'
I - l~

POTENSI KEHILANGAN KARBON AKlBAT PEMBENTUKAN PASIR SEMU PADA

LA HAN GAMBUT YANG DIKONVERSI MENJADI AGROEKOSISTEM KELAPA

SAWIT (Carbon Losses Potency as Effect of Pseoudosand in Peatlands After Converted


to Oil Palm Agroecosystem)) oleh Nina Yulianti, Supiandi Sabiham. NC'Atdiiilisyah~ E:S.
Sutarta, W. Darrnosarkoro ...,................ " ....... ,....,...,................. ,.. ,....." ." ................... ,.....
13 - f8"

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANlS (Zea mays

saccharata) T'ERHADAP PEMUPUKAN KALIUM DAN PUPUK KANDANG

(The Response of growth and yield of sweet com on potassium fertilizer and
manure applications) oleh Abdul Syahid .................. , ....... :, .......................................... .

PENGARUH NAUNGAN DAN POPULASI TANAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea
sp) (The Effect of Shading and Plant Population on The Growth and Yield of Ipomea sp)
oleh Susi Kresnatita dan Vera Amelia .... "".............. ........................................................ . 25 - 31'
PENGARUH NISBAH NlTRAT DAN AMONIUM TERHADAP KANDUNGAN N,
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNGMAN1S . ,(Zea
mays saccharala SlUrf.) PADA TANAH GAMBUT PEDALAMAN (/he Effe~ls ~I
Nitrate and Ammonium Ratios on Nitrogen Con/em, Growth and Yield of Several
Varieties of Sweet Corn (Zea mays saccharata Slurt.) on Ombrogenous Peat Soil) Oleh
Grisly Pituati, Sih Winarti, Hadinnupan Panupesi ............................;....." ..................';i. : ~ .•.... :' · .". ~,;;3~';-'j7:

PERIODE KRITIS TANAMAN lAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Stutt)


TERHADAP PERSAJNGAN GULMA PADA DUA SISTEM OLAH TANAH YANG
BERBEOA DI LAHAN GAMBUT (Critical period ofSweet Com to Weed Competition . ,..:,
"' ~:
on Two tillage systems on Peatland) Oleh Syahrudin ......................................... " ......... . 38 -47", ,' .
KEEFEKnFAN PEMBERJAN fN SEKTISIDA NABAn DAN PUPUK ORGANIK CAIR
UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KEPIK HIJAU PADA KEDELAI 01 TANAH
GAM BUT (The effectiveness of given concerning plant insecticides and liquid organic
fertilizer to control green slink bug soybean on pea/land) 01eh Melhanah. Dewj Saraswati
dan Puthut Ary Bawono ...................................................................,.................. ............. 48·54

J!il71d AGJijPEAT, .'ot. U! No. J. Mard l{){lP.- I J - 18

POTENSI KEHILANGAN KARBON AKlBAT PEMEENTUKAN

I'ASIR SEMU PADA LAMAN Gk'\1llUT YANG DIKOi'iVERSI MENJADI

AGROEKOSISTEM KELAPA SAWIT

(Cm-tum Losses PtJtelIcy tIS Effect ofPseQudosG1Ui in Peatla:nds After Converted to Oil Palm
AgroeclJsystem»)

Nina Yulianli I, Supiandi Sabihan/", M, Ardiansyah 1, B$. Sut&'-ta 3, W, DannosarkoroJ

1 Fakultas Pertanla.'1 Universitas Palangka Raya,

:1 Departemen limn Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertani.an Institut Pertanian Bogor

3 Pusat Penelitian Kclapa Sawlt (PPKS)

ABSTRACT
The obfecNve ofIhe study was to detenninatr: carbon losses as qfect ofpseou40sond in peatlands after
converted fO oil palm agroecosystem, Data were collected by eighty days field measurement rmd
laboratory analysis from pear ciwracteristic 1'hereq(ter, conducted by analysis of regression and
correlation tok-now lis relationships one ond on:;therdata. The result showed that psedousatui C'
srock ranged from a6{J·l.86 kg hd l " This condfttof) has porenq ,0 loss ofe as effie! oj-wInd erosion
and irrigation.

Keyword" Carbon, psedo\.lsand, peatlands, oil palm agroecosystem

AllSTRAK
Pendilian ini bertujuan untuk mengela~ui besarnya kehilangan karbon akilx\1 terbentuknya pasir semu
pada !ahan gambut yang telah dlkonvcr'):! menjadi agroekosistem kelapa sav.it Data diperoleh dari
hasil pengamatan di lapangan selama 80 han dan analisis laboratorium terhadap slfut..sifat gambut
dengan metode yang sesuai. Selanjutnya dilakukan analisis ·regresi dan korelasi untuk mengetahul
pengaruhnya satu sama ialit Hasil mem:njukkan bahwa nll;;! cadangan C J"afig teroapat pada pasir
semu berkisar amara O.6(I~ 1.86 kg ha- i . Cadangan C tcrsebut be-rpotensi hilang akiOOt eros! 3Jlgin dan
air.

Kata kunci : Karbon, pasir :>emu, lahan gambut, agroeko$.istem kelapa sawit

PE"lDAHULUAN mengandung C .Qfgsnik se"hesar 54.! 1 %,


sedangkan gernbut dangkal (OS-l m)
Luasan gambut di 1ndor:esia 8daLah
tcrilli1S di daerah lropik. Gambut terdiri dati
mengandung C organik sebesar 49.80 %.
timbumm bahan organik yang memilikl Icbih Gambut Kalimantan Teng:ah berkisar antarn
53.1·57.8 % (Salampak 1999). Besamya C
dad 5oo/e C-organik. Su.P4r'djo dan Wldjaja
Adhi (1976 dalam }';oor 2001) melaporkan yang terkandung pacta lahan gamhut
bahwa kandungan C organik gambut
menjadlkannya sebagai 5umbtr (sowce) dan
menjngkar se'tiap peningkatan ketebaldil. Pad2 penyimprm (sink) karbon tercsterial terbesar.
gam but yang sangat dalam (>3 m)

13
..

Namun lahan gambut mcmpunyai sifat Gambut yang kehilangan fungsi


yang sangat rapuh Gfrilgile) jlka mel'.galarni tersebut akan' teroontuk menjadi pasir sernu
gangguan terhadap ekosistemnya. Apabila (psedousand) terutama pada bagian

I
temsik maka muka air tanah menjadi sangat pennukaan. Penelitian tentang bcsamya paslr
cc-pat menurun yang mendorong terjadbya semu yang terbentuk belum pemah dHakukan
I-'er1stiw3. kering t3k balik yang menga.1cibatkan karena belum adanya metode yang drgunakan.
degrndasi lahar! gamhut Salah satu dampak Oleh karena ito.,. penelitian ini mencoba
.
degradasl lahan gam but adalah hilangnya menggunakan metode yang dimodifikasi I
karbon dari gmrtbut sendiri berdasarkan metode gn.utimetrik yang

I
Beberapa dekade temkhir ruih fungsi dihardpkatl dapat digtmakan l.lntuk menduga
laban gambut menjadi agroekosistem kelapa pe:rsentase pasir scrou. Selanjutuya juga
sawit sangat marak terjadi. Hal tersebut menghitung karbon yang terdapat pada pasir
di-dorong oleh besamya permintaan terhadap semu yang diduga be;rpotens.i scbagal penyebab
minyak kclapa Sawlt al{lbat pertambahan kenilangIDl karbop_ Berbagai pene1itian selama
peoolKitik, Se!am itu, didorong juga oieh jsu jnl hanya berfokus tcrhadap kehilitngan karbon
Ih?;g):ungaI) teniang konversi darl bahan bakar akibat emisi CO;;. Dalam pcndugaan
fos<l menjadi bahan bak:ar nabati yang dapat kehilangan karbon d<.'!Ogan metode pendugann
dipcrbaharui Perkembangan tcrsebut semakln caciangan karbon seringkali beranggapan
sul1t untuk dlkendalikan dengan ooanya era bahwa berkurangnya ketcbalan ga."!lbut hany"
otonomi !.llierah dimana daeroh \ersebu~ iklbal emisi sehlngga menyebahkan dugasn
beru.<;fIha meningkatka!l pemher<la:yaan sumber nilai emisi rnenjadi besar. Padahal faktar lain
daemhnya dengan pembukaan lahan sebagai sep¢rti el'Osi terhadap paslr sema juga parlu
pcrkebunan kelapa sawit. diperhatiklln.
Koodisi lru dapat memperburuk Berdasarkan pemikiran tersebut maka
degradasi iahtm gambut jh lldak dBakukan tujuan peneEtian inl adaJah mengetahui
pcngelol.aan air (h-idro!ogi) )<lug balk scsuai besamya kehilangan karbon akibat
daugan karal\1eristik gamhuL Hidrologi pada terbentuk:nya pasir semu pada iahan gambul
laban gamoot sangat berpera.~ peruing, Awe! yang telah dlkonversl menjadi sgroekoslstem
terl::enruknya gambut tropik karella berarla pada kelapa sawit.
daemh yang selalu tergenang. Kondisi
hidrologi pada Jaban g'cl11lbu! merufXlkan fungsi B~" DAN METODE
dan keseimbangan antara ai r masuk dan air Penelttian ini dUak.'>anakml mulai bulan
keluar, topogral'i tanah mineral yang menopang AguslUS sarnpai Desember 2008. Pelaksanaan
endapan gam but, dan keadaan musim yang meliputi kegiatan Japang,. anaJisis laboratodum
dapat berpengaruo terha.dap t1uktuasi den pengolahan data. Lokasi panelitian ini
permukaan air genangan (Mitsch p.nd ter!ctak pscla Agroekosistem Ke1apa Sawlt
GosseHnk !993). Apabila tidak terdapat PTPN lV Ajamu, Kabupaten Labuhan Oatil,
kond)si anaerob make g.amb'Jt alan kehi!ang.1n Sumalera Utara yang berada di '2 (dua) !oka..>;j
fungsinya. kebun yalw Kebun Meranti Paham (Ajamu 2)
pacta koordinat 02"11' l8"-02"21'24" LU dan

J4

fSSM :JO f -6131

IO()009'W-tOif12'02" BT dan Panal Jays HASIL DAN PEMBAHASAN


(Ajamu 3) pada koordinat 02"22'4(1"­ Peristwa. Kering Tak B1tlik
02~26'13" LU dan lOOo15'26"~100"17'30" BT. Kekeringan yang letjadi pada
Analis!$. sifat kimia !allah dilakukan di agroekosistem ke\apa S8wlt telah m<::Ilyebabkan
LaboratoriuITl Kimia dan KesubuttJ1 ranan terbentuknya paslr sernu sanipai pada keteba!an
sedangkan anal isis sifat fisika ta.1"Jah dilakukan :2 em dari j.'emlukaan tanah yang berkisar
di Laooratorit:un Fisika Tanah Departemen amara 3.09 % sampai 11.35 % (Gambar t).
Tanah dan Sumbe.rdaya Laban, Fakultas Terbentuknya. pasu- scrou merupakan akibar
Pertanian lnstitut Perwnian Bogor. -dari peristiWR kenrtg tak hallk Gambut yang
Bahan yang dlgunaksn adslah contoh _mcngal2mi penstlwa 1m sukar untuk
/ memegang dan mcnyerap air kemhali. Kondisi
g.ambu\ padn kedaleman 2 em dan air mlnefaJ
ini sebagai akibat dari meuurunnya gugus
scbagai bahan pelarut.. Sementara alai yang
k:rrooksilat (COOH) dan Oll-fenolat (Am.
dlgunakan dala;n peJaksanaal1 peneHtian inl
1999)_ CepatnY2 terjadi kering tak baJik di
bervpa gelas plastlv., spatula. pJlggaris,
daernh tropik discbabksn karena bahan
kentong plri$tik serta alat-aiat iaborawrium induknya adalah kayu~kaJ'tm.n (hardwMd)
UJ1tuK menghhung dan sifat kimia dan sifat yang didQminasi olen kMcungarl lignin. H1'l<,;j}
f1sika garnbut Pacia lokasi penditian dibUJl pengamatan menuIljl1kkan indikasi bahwa posir
plot dengan ukuran 1(l em x 1{) em x '2 em, semu yang terbentuk :.emakin keelj dcngan
Kemlldian cootoh gambut diambil dar1 semakin hmanya pembukaan lab.an (Gambnf
beberapa titik pada setiap plot yang mewa1dli J). Kondisi lni dlduga akibal pasir semu yang
umur tanam kelapa sawit yuHu 18, 13, "11, 9,2, -:.erbentuk sebaglan besar telan tererosL
1 dan < 1 taboo. Hasil pengukuran 'sifat-sifat Pembentukan pasir SeRlU yang sangat berkaiian
gambut dilakukan anaHsis regresi dan korela.<;] dengan. kecilnya bobot lsi pada lokasi
Tl
untl.lk mengetahui pengarulmya satu sama lain penelitlan hanya O"073~O" I75 g ce didukung
juga olen pendapat serops dari Anddesse
dengan menggunakan MS, ExceJ da.'1 SPSS
(1988). Sehingga pasir semu mcnjadi sangat
Vcr. 1 L
rnudah terbawa olch artgiQ da.n/at.au alitan air
pennukaan maupun terbawa saat teljadi oonjir
(Sablham,2006).
I~~~ L§iiat2~ifat gambut yang ~!arr:~~L~.cserta l!!.e!ode pengg~~nnl~ .. ~.....~ __..~ ..
No_...__..___ Si!~'ang Djanalisis .._~ __ ~___ M~todc ~:nguk,:!!~ ____
1. Tingkat Kematangan Gambut Volume Serat dan Wama
2. Persenta..<:e Pasir semu (psedmf/:;and) Modiflkas[
,
.). Bobot isi Gravimetrj (Blakemore et al. 1987)
4. Kadar Air Gravimetri (Blakemore 21 al. 1987)
5. Kadar Air Kritis dengan Peluang 60-80% Water Drop Penetration Time

Terjadinya Kering Tidak Balik (Bisdom ef al. 1993)

6. C Organik Pengabuan Kering {Blakemore e! al.


I

15

'1= .1,9221x+ 20,) 89


R'=v,S2

02j'~____________ ~-~--+------ .---­


+
,~,','
2 4 10 12
% Pasl. Scmu (Pseoud()Sond)
Gambar 1. Hubungan pers.entase pa.<;ir semu (Psedousand) dengan plot l.lmm tanam

150

l' 120
{(}$

90

75

65

55

"' OFibrik InHcmik cs",prik

30

15

100
10
KAdar Air Yl\f>& RHaog ("/4)
'"
Gambar 2. Hubungan kadar air (%) dengan interval waktu pengeringan {menlt)
.,
Hasil pengamatan oi laboratonurn ballk (Gambar 2). Selanjutnya dan
yang temyata rnenunju.ltkan keadrum pengamatan yang diiakukan dengan
sebaliknya dengan basil pengaJ'natan di menggunakan metode WDPT (Water Drop
Japangan tersebut, Hasilnya menunjuJd;:an Penetration Time) maka djperoleh waktu rata­
semakin lama waktu yang digunakan untuk rata yang diperlukan sampai rerjadinya kering
pengeringan dengan mctode dart Dekker and tak balik sampel gllmbut dan Kebun Merami
Rlsema 1994 dafam Hans 1998 makn semakln Puham dan Pan.a! Ja)'& rna<;ing-masing adDlah
besar potensi tcrjadinya peristiwa kering tak 70 mcnit dan 62.8 menit Gambut pacta Kebun

16

.}wrw{ACJUf>EAJ; Volie ."h,i, MfN(t{}tJfP:13·f8 fSSN: 1411 • 6782

Panal Jaya lebih ce:pat meogaJa..rni kering tat sali;ran drninase atau terbawa air saal banjiL
balik karena memitiki keberagaman Pada saat. muslm hujan curah hujan sangat
kematangan saprik sampat fibrik, sedangkan tlnggi mencapai 250-338 mmlbulan ba.hktln
pada Kebun Memnti Paham memiliki ketika peneHtian dilakukan pun sedang terjadi
kematangan saprik dengan tingkat dclwmposisi banjir (Anorum, 2008), Kondisi ini menjadi
lanjuL Bisdom et aL (1993) berpendapat pada salah sam faktm penyebab kehllangan karbon.
bahan organik segar dan sepa.ruh
terdekomposisi akan l.ebih besar 51f8t menolak Tabel 2. Cadangan karbon gambul pada
air dibandingkan yang tehili teroekomposisi £erbagai pl~ um~tru:!f£l_.~~_~~~..~~~..~_
lanjut. Berarti semakin kecil bobot is! gambut . Umur Tanam Kandungan C Pada Pasir
~~Jtah",,) ~ ___ ~mu (kgihal _ _
maka semakin besar peluang te.rjadinya
18 O~60
peristiwa kering tak bal&-
13 O~67
Cepatnya terjadi peristi1Atl kering tak
11 O~79
balik pada lahar\ garubut hatus diperhatlkan
9 0.90
terutama terhadap pcngaturan tata air. Apabiia
2 1.81
gambut sudah lidak marupu menyemp air maim Ll6
gambut tidak akan rnul11pu lagi berftmgsi ___::L~.._ .._._~_. __.__1.~6 __.._~_.._
sebagai kornplek.<.; pertukaran kat10ft
Produktiyjta.s laban gambut akan serflakin Berdasarkan hasH penelitian dike-tahul
menunm mesklpun djlakukan pemupukan jumlah karbon yang mungkin hHang melaiuj
tetapi pupuk akan mudah hilang t~bav·,.a deh paslr scum tersebut relatif ked] dibandingkan
media air atau menguap ke udara. Selma itu karbon gambt:.t total dengan rasio yang pallng
peristiwa kering tak MIlk juga menycbabkarl malcsimal adalah 1; 10", tempi jlka terjadi
penyusutan ketebalan (.~ubsidence) yang dapat secara terus menerllS (kontinu) maka
mengakibatkan munculnya laplsan dba,vah berpotensl !x:sar kchilangan C, Namun.,
gambut Jib bahan tersebut adalah bahan kenilangaD karbon yang cukup bcsar tentunya
mineral yang kaya maka tidak akan rermasaiah olsa Lctjadi melalui emisi CO2 sebagai nasi!
t.."1.api jlka berupa pasir kuarsa atau tanah sulfat dekomposisi apabila gambut bemda pads.
masam maka laban gambut terse-but tidak elsa suasa..ia oksidatif dan juga akibat kcbakm-dn
digunakan sebagai media tempat pcrtanaman scrta leposnya C biia'" teljadi melalui drrunas.e
air gumbot
Potellsi Kehilangan C akibat Perubentukan
Pasir Semu KESIMPULAN DAN SAfuL'I
Pada gambul yang berada di alas Semakln lama gambut mcngalarni
perrnukaan dengan ketebafan 2 em cenderong kekeringan maka poteosi lerjadinya kering tak
tcrbemuknYJ pasir semu (lihat Tabel 2) brena !:>aHk aXa:l semakil1 besar. Namull pel1gamamn
mengarami pengeringan yang imensif akibat ;;Ii lapangan menunjukkan bahwa semakin lama
ciminO$<; dan penyinaran matahrui (Komunikasi lahan dibuka sebat:,-ai agrockosislem kelapa
Pribadi, 2008). Pasir scmu yang ringan sangat sawit maka semakin kedl terdapat pa.<;ir semu
muciah terbang if"niup angin dan tcrbawa aldo,,! tclah tcrjadirlya eros!. Nllai cAdal1gan C
melalui aliran air kemudlan masuk. ke dalam

17

Yllilmw, Nina '" m,

yang terWipat pada paslr seroll berkisar anrar Bisdom, E.B.A, L.W, Dekker and JUF.Th.
O,60~L86 kg/b.a. Kondlsi ini sangnt berpotensi Scout!!. 1993. Water RepeJency of
~ebag3i salah SIttu cera kehilangan cadangan C Sieve Fraction from Sandy Soils and
gambut Relationships '>'lith Organic Material
Berda.<mrkan hasH penelitian untuk and Soil Structure. Geoderma 56, p
mencegah kehllangan C gambut dalam bcntl1k 105-118,
pasir SCrou maka scbaiknya diperlukan Blakemore, L.C~ P.L. Searle and RK Daly,
pengelolaan urta air J"ang balk da!am faogka 1987. Methods for Chemical Analysis
mengkonscrvasi gambut denga'l of Soils. NZ SoH Bureau Sdentific
memperhatikan sifat fislka; kimia maupun Report No, 80, New Z...land. p 10l
bioiogi dari lahan gambut tersebut Hads, A 1993. SHill fisiko-klmia bahan
gambU!: dalam hubungsltnya dengan
UeAPAN TERlMA KASm proses kering tak ballk (Irreversible
Diucapkan .terima kasih kCp<lda Pusat Drying). Tesls. Program Pasca.sarjana,
Peoelitia11 Kelapa Saw!r (PPKS) aia" Institut Pertanian Bogor. Bogor.
kesediaannya \l..TJtuk membiayai pGnelitiB1l in:' Mitsch, WJ and 1.G. Gosselink.. 1993.
Dernjkiafl juga diocapkan Lerima kasih kcpada Wetlands, Van Nostrnnd Reinhold.
PTPN IV Ajamu dan BaJa! Penelitian NY, p722,
Liogkungan Pertanian Deper>.6mcn Pertarll?Ji Noor, ::vL 2001. Penanian Lahan Gambut.
atas kesediarumya untuk bekeljaserna selama Kanisius. Yogyakarta.
pelaksanaan penelitiaIi in], Sabih:i:n, S. 2006. Pengelo]ann laban gambut
Indonesia berbasis kelmikan ekosistem.
DAFTARPUSTAKA ' Orasi llmiah Guru Besar Tetap
Andriesse, J. P_ 1988. Nature and management "Pcnge1olaan Tanah. Fakull.as Pertanian
of TropicR.t Peat Soils. Soil Resources, Insitut Pertanian Bogor. Bogor.
Management and Conservation Salampak. 1999. Perungkatan proouktivims
Service, FAO Land and Wa~er tanall gambut yilIlg disawahkan rlengan
Development D1Vis:'ion. F AO. Rome, p pemoorian hunan amelionm ta.rlah
50-52, mineral berkadar besi nnggi. Disertasi.
Anonlm. 2003. Data Curah Huja:> Kcbul1 Sekolah Pascasarjana In:aitut PertaElan
Meranti Paham dan Parmi Jaya. PT?N Boger. Bogar.
fV Ajruou. Ajamu
Azri, 1999, Sif.t kering tida'<-balik tanah
gambut d3tl jambi dan kalimantan
tengah: Aoalisis Berdasarkan Kadar
Air, Kemasaman Total, Gugus
Fungsional COOH dan OH-FenoluL
T csls. Program Pascasarjana, I nstitut
PertaniM Bogor. Bogar.

18

Anda mungkin juga menyukai