"
AGRIPEAT
Fakultas Pertanian ;.. Universitas Pa/;;Jngka Raya
Kalimantan Tengah . .
.,
SUSUNAN DEWAN REDAKSI
Pelindung
Rektor Universitas Palangka Raya ~ 1'\
" . "
Penanggung Jawab
Penyunting Pelaksana
Penyunting Ahli
MUh. Kundori , SP
Yanice, SE
JI. Yos Sudarso, Kempus Tunjung Nyaho, Palangka Raya - Kalimantan lengah
Jurnal
ISSN 1411-.6782
JlGRlI'EIlT VOLUME 10, NOMOR i
Fakutias Pertan{an - Universitas Pslangka Raya Ma~«2 009
Kalimantan Tengah
DAFfAR lSI
Haiaman
HasiI Tanaman Ubikayu di Bawall Pohon Umur Lima Tallun (2. Yield 01
Cassava Under Tree s Five Years Old) oleh ~ofit Saptono ...........................:.:..... '.~'
I - l~
(The Response of growth and yield of sweet com on potassium fertilizer and
manure applications) oleh Abdul Syahid .................. , ....... :, .......................................... .
(Cm-tum Losses PtJtelIcy tIS Effect ofPseQudosG1Ui in Peatla:nds After Converted to Oil Palm
AgroeclJsystem»)
:1 Departemen limn Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertani.an Institut Pertanian Bogor
ABSTRACT
The obfecNve ofIhe study was to detenninatr: carbon losses as qfect ofpseou40sond in peatlands after
converted fO oil palm agroecosystem, Data were collected by eighty days field measurement rmd
laboratory analysis from pear ciwracteristic 1'hereq(ter, conducted by analysis of regression and
correlation tok-now lis relationships one ond on:;therdata. The result showed that psedousatui C'
srock ranged from a6{J·l.86 kg hd l " This condfttof) has porenq ,0 loss ofe as effie! oj-wInd erosion
and irrigation.
AllSTRAK
Pendilian ini bertujuan untuk mengela~ui besarnya kehilangan karbon akilx\1 terbentuknya pasir semu
pada !ahan gambut yang telah dlkonvcr'):! menjadi agroekosistem kelapa sav.it Data diperoleh dari
hasil pengamatan di lapangan selama 80 han dan analisis laboratorium terhadap slfut..sifat gambut
dengan metode yang sesuai. Selanjutnya dilakukan analisis ·regresi dan korelasi untuk mengetahul
pengaruhnya satu sama ialit Hasil mem:njukkan bahwa nll;;! cadangan C J"afig teroapat pada pasir
semu berkisar amara O.6(I~ 1.86 kg ha- i . Cadangan C tcrsebut be-rpotensi hilang akiOOt eros! 3Jlgin dan
air.
Kata kunci : Karbon, pasir :>emu, lahan gambut, agroeko$.istem kelapa sawit
13
..
I
temsik maka muka air tanah menjadi sangat pennukaan. Penelitian tentang bcsamya paslr
cc-pat menurun yang mendorong terjadbya semu yang terbentuk belum pemah dHakukan
I-'er1stiw3. kering t3k balik yang menga.1cibatkan karena belum adanya metode yang drgunakan.
degrndasi lahar! gamhut Salah satu dampak Oleh karena ito.,. penelitian ini mencoba
.
degradasl lahan gam but adalah hilangnya menggunakan metode yang dimodifikasi I
karbon dari gmrtbut sendiri berdasarkan metode gn.utimetrik yang
I
Beberapa dekade temkhir ruih fungsi dihardpkatl dapat digtmakan l.lntuk menduga
laban gambut menjadi agroekosistem kelapa pe:rsentase pasir scrou. Selanjutuya juga
sawit sangat marak terjadi. Hal tersebut menghitung karbon yang terdapat pada pasir
di-dorong oleh besamya permintaan terhadap semu yang diduga be;rpotens.i scbagal penyebab
minyak kclapa Sawlt al{lbat pertambahan kenilangIDl karbop_ Berbagai pene1itian selama
peoolKitik, Se!am itu, didorong juga oieh jsu jnl hanya berfokus tcrhadap kehilitngan karbon
Ih?;g):ungaI) teniang konversi darl bahan bakar akibat emisi CO;;. Dalam pcndugaan
fos<l menjadi bahan bak:ar nabati yang dapat kehilangan karbon d<.'!Ogan metode pendugann
dipcrbaharui Perkembangan tcrsebut semakln caciangan karbon seringkali beranggapan
sul1t untuk dlkendalikan dengan ooanya era bahwa berkurangnya ketcbalan ga."!lbut hany"
otonomi !.llierah dimana daeroh \ersebu~ iklbal emisi sehlngga menyebahkan dugasn
beru.<;fIha meningkatka!l pemher<la:yaan sumber nilai emisi rnenjadi besar. Padahal faktar lain
daemhnya dengan pembukaan lahan sebagai sep¢rti el'Osi terhadap paslr sema juga parlu
pcrkebunan kelapa sawit. diperhatiklln.
Koodisi lru dapat memperburuk Berdasarkan pemikiran tersebut maka
degradasi iahtm gambut jh lldak dBakukan tujuan peneEtian inl adaJah mengetahui
pcngelol.aan air (h-idro!ogi) )<lug balk scsuai besamya kehilangan karbon akibat
daugan karal\1eristik gamhuL Hidrologi pada terbentuk:nya pasir semu pada iahan gambul
laban gamoot sangat berpera.~ peruing, Awe! yang telah dlkonversl menjadi sgroekoslstem
terl::enruknya gambut tropik karella berarla pada kelapa sawit.
daemh yang selalu tergenang. Kondisi
hidrologi pada Jaban g'cl11lbu! merufXlkan fungsi B~" DAN METODE
dan keseimbangan antara ai r masuk dan air Penelttian ini dUak.'>anakml mulai bulan
keluar, topogral'i tanah mineral yang menopang AguslUS sarnpai Desember 2008. Pelaksanaan
endapan gam but, dan keadaan musim yang meliputi kegiatan Japang,. anaJisis laboratodum
dapat berpengaruo terha.dap t1uktuasi den pengolahan data. Lokasi panelitian ini
permukaan air genangan (Mitsch p.nd ter!ctak pscla Agroekosistem Ke1apa Sawlt
GosseHnk !993). Apabila tidak terdapat PTPN lV Ajamu, Kabupaten Labuhan Oatil,
kond)si anaerob make g.amb'Jt alan kehi!ang.1n Sumalera Utara yang berada di '2 (dua) !oka..>;j
fungsinya. kebun yalw Kebun Meranti Paham (Ajamu 2)
pacta koordinat 02"11' l8"-02"21'24" LU dan
J4
15
150
l' 120
{(}$
90
75
65
55
30
15
100
10
KAdar Air Yl\f>& RHaog ("/4)
'"
Gambar 2. Hubungan kadar air (%) dengan interval waktu pengeringan {menlt)
.,
Hasil pengamatan oi laboratonurn ballk (Gambar 2). Selanjutnya dan
yang temyata rnenunju.ltkan keadrum pengamatan yang diiakukan dengan
sebaliknya dengan basil pengaJ'natan di menggunakan metode WDPT (Water Drop
Japangan tersebut, Hasilnya menunjuJd;:an Penetration Time) maka djperoleh waktu rata
semakin lama waktu yang digunakan untuk rata yang diperlukan sampai rerjadinya kering
pengeringan dengan mctode dart Dekker and tak balik sampel gllmbut dan Kebun Merami
Rlsema 1994 dafam Hans 1998 makn semakln Puham dan Pan.a! Ja)'& rna<;ing-masing adDlah
besar potensi tcrjadinya peristiwa kering tak 70 mcnit dan 62.8 menit Gambut pacta Kebun
16
Panal Jaya lebih ce:pat meogaJa..rni kering tat sali;ran drninase atau terbawa air saal banjiL
balik karena memitiki keberagaman Pada saat. muslm hujan curah hujan sangat
kematangan saprik sampat fibrik, sedangkan tlnggi mencapai 250-338 mmlbulan ba.hktln
pada Kebun Memnti Paham memiliki ketika peneHtian dilakukan pun sedang terjadi
kematangan saprik dengan tingkat dclwmposisi banjir (Anorum, 2008), Kondisi ini menjadi
lanjuL Bisdom et aL (1993) berpendapat pada salah sam faktm penyebab kehllangan karbon.
bahan organik segar dan sepa.ruh
terdekomposisi akan l.ebih besar 51f8t menolak Tabel 2. Cadangan karbon gambul pada
air dibandingkan yang tehili teroekomposisi £erbagai pl~ um~tru:!f£l_.~~_~~~..~~~..~_
lanjut. Berarti semakin kecil bobot is! gambut . Umur Tanam Kandungan C Pada Pasir
~~Jtah",,) ~ ___ ~mu (kgihal _ _
maka semakin besar peluang te.rjadinya
18 O~60
peristiwa kering tak bal&-
13 O~67
Cepatnya terjadi peristi1Atl kering tak
11 O~79
balik pada lahar\ garubut hatus diperhatlkan
9 0.90
terutama terhadap pcngaturan tata air. Apabiia
2 1.81
gambut sudah lidak marupu menyemp air maim Ll6
gambut tidak akan rnul11pu lagi berftmgsi ___::L~.._ .._._~_. __.__1.~6 __.._~_.._
sebagai kornplek.<.; pertukaran kat10ft
Produktiyjta.s laban gambut akan serflakin Berdasarkan hasH penelitian dike-tahul
menunm mesklpun djlakukan pemupukan jumlah karbon yang mungkin hHang melaiuj
tetapi pupuk akan mudah hilang t~bav·,.a deh paslr scum tersebut relatif ked] dibandingkan
media air atau menguap ke udara. Selma itu karbon gambt:.t total dengan rasio yang pallng
peristiwa kering tak MIlk juga menycbabkarl malcsimal adalah 1; 10", tempi jlka terjadi
penyusutan ketebalan (.~ubsidence) yang dapat secara terus menerllS (kontinu) maka
mengakibatkan munculnya laplsan dba,vah berpotensl !x:sar kchilangan C, Namun.,
gambut Jib bahan tersebut adalah bahan kenilangaD karbon yang cukup bcsar tentunya
mineral yang kaya maka tidak akan rermasaiah olsa Lctjadi melalui emisi CO2 sebagai nasi!
t.."1.api jlka berupa pasir kuarsa atau tanah sulfat dekomposisi apabila gambut bemda pads.
masam maka laban gambut terse-but tidak elsa suasa..ia oksidatif dan juga akibat kcbakm-dn
digunakan sebagai media tempat pcrtanaman scrta leposnya C biia'" teljadi melalui drrunas.e
air gumbot
Potellsi Kehilangan C akibat Perubentukan
Pasir Semu KESIMPULAN DAN SAfuL'I
Pada gambul yang berada di alas Semakln lama gambut mcngalarni
perrnukaan dengan ketebafan 2 em cenderong kekeringan maka poteosi lerjadinya kering tak
tcrbemuknYJ pasir semu (lihat Tabel 2) brena !:>aHk aXa:l semakil1 besar. Namull pel1gamamn
mengarami pengeringan yang imensif akibat ;;Ii lapangan menunjukkan bahwa semakin lama
ciminO$<; dan penyinaran matahrui (Komunikasi lahan dibuka sebat:,-ai agrockosislem kelapa
Pribadi, 2008). Pasir scmu yang ringan sangat sawit maka semakin kedl terdapat pa.<;ir semu
muciah terbang if"niup angin dan tcrbawa aldo,,! tclah tcrjadirlya eros!. Nllai cAdal1gan C
melalui aliran air kemudlan masuk. ke dalam
17
yang terWipat pada paslr seroll berkisar anrar Bisdom, E.B.A, L.W, Dekker and JUF.Th.
O,60~L86 kg/b.a. Kondlsi ini sangnt berpotensi Scout!!. 1993. Water RepeJency of
~ebag3i salah SIttu cera kehilangan cadangan C Sieve Fraction from Sandy Soils and
gambut Relationships '>'lith Organic Material
Berda.<mrkan hasH penelitian untuk and Soil Structure. Geoderma 56, p
mencegah kehllangan C gambut dalam bcntl1k 105-118,
pasir SCrou maka scbaiknya diperlukan Blakemore, L.C~ P.L. Searle and RK Daly,
pengelolaan urta air J"ang balk da!am faogka 1987. Methods for Chemical Analysis
mengkonscrvasi gambut denga'l of Soils. NZ SoH Bureau Sdentific
memperhatikan sifat fislka; kimia maupun Report No, 80, New Z...land. p 10l
bioiogi dari lahan gambut tersebut Hads, A 1993. SHill fisiko-klmia bahan
gambU!: dalam hubungsltnya dengan
UeAPAN TERlMA KASm proses kering tak ballk (Irreversible
Diucapkan .terima kasih kCp<lda Pusat Drying). Tesls. Program Pasca.sarjana,
Peoelitia11 Kelapa Saw!r (PPKS) aia" Institut Pertanian Bogor. Bogor.
kesediaannya \l..TJtuk membiayai pGnelitiB1l in:' Mitsch, WJ and 1.G. Gosselink.. 1993.
Dernjkiafl juga diocapkan Lerima kasih kcpada Wetlands, Van Nostrnnd Reinhold.
PTPN IV Ajamu dan BaJa! Penelitian NY, p722,
Liogkungan Pertanian Deper>.6mcn Pertarll?Ji Noor, ::vL 2001. Penanian Lahan Gambut.
atas kesediarumya untuk bekeljaserna selama Kanisius. Yogyakarta.
pelaksanaan penelitiaIi in], Sabih:i:n, S. 2006. Pengelo]ann laban gambut
Indonesia berbasis kelmikan ekosistem.
DAFTARPUSTAKA ' Orasi llmiah Guru Besar Tetap
Andriesse, J. P_ 1988. Nature and management "Pcnge1olaan Tanah. Fakull.as Pertanian
of TropicR.t Peat Soils. Soil Resources, Insitut Pertanian Bogor. Bogor.
Management and Conservation Salampak. 1999. Perungkatan proouktivims
Service, FAO Land and Wa~er tanall gambut yilIlg disawahkan rlengan
Development D1Vis:'ion. F AO. Rome, p pemoorian hunan amelionm ta.rlah
50-52, mineral berkadar besi nnggi. Disertasi.
Anonlm. 2003. Data Curah Huja:> Kcbul1 Sekolah Pascasarjana In:aitut PertaElan
Meranti Paham dan Parmi Jaya. PT?N Boger. Bogar.
fV Ajruou. Ajamu
Azri, 1999, Sif.t kering tida'<-balik tanah
gambut d3tl jambi dan kalimantan
tengah: Aoalisis Berdasarkan Kadar
Air, Kemasaman Total, Gugus
Fungsional COOH dan OH-FenoluL
T csls. Program Pascasarjana, I nstitut
PertaniM Bogor. Bogar.
18