Disusun oleh :
Sergio Gracillio HSGC Lobo 17710167
I Gede Herry Ananta Wijaya 17710144
Ni Putu Mande Ariati 17710136
I Made Bayu Pramana 17710127
Sinta Anggraini 17710170
Pembimbing:
dr. Ika Nur Farida,SpKJ
Penulis
DAFTAR ISI
Judul. 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II TELAAH 7
Judul Jurnal 7
Introduction 7
Methode 9
Result 11
Discussion 13
Conclusion 17
BAB III PENUTUP 19
Kesimpulan 19
Kritik dan Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN JURNAL
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Layanan Kesehatan Fisik bagi Pasien Dengan Gangguan
Jiwa di Komunitas: Pendekatan Berbeda untuk Meningkatkan
Layanan Pasien dan Keamanan Dalam sebuah Intervensi Dini di
Layanan Psikosis
BAB II
TELAAH JURNAL
Systems for physical health care for mental patients in the
Judul community: different approaches to improve patient care and safety
in an Early Intervention in Psychosis Service
Penulis Josie Mouko, Rebecca Sullivan
Publikasi BMJ Quality Improvement Programme
Penelaah DM FK UWKS
Tanggal
23 Maret 2018
Telaah
No Komponen Uraian
1. Introduction Judul :Systems for physical health care for mental patients
in the community: different approaches to improve patient
care and safety in an Early Intervention in Psychosis Service
Abstrak :
Pasien dengan penyakit jiwa memiliki tingkat komorbiditas
fisik yang tinggi, dan secara khusus, orang-orang dengan
psikosis berisiko tinggi mengalami penyakit kardiometabolik
dan memperpendek masa hidup, disebabkan faktor
pengobatan, gaya hidup dan penyakit. Terdapat tantangan
pada layanan kesehatan fisik kelompok ini. Tujuan kami
adalah menyediakan layanan pemeriksaan fisik, tes darah,
dan EKG untuk semua pasien, menguji empat fase
intervensi. Keempat tahap tersebut adalah (1) peningkatan
kesadaran, edukasi dan alat pengumpul data; (2) klinik
kesehatan fisik keliling; (3) surat yang dikirim ke pasien dan
dokter umum untuk meminta dilakukannya pemeriksaan
kesehatan, (4) kombinasi pendekatan di atas, serta tinjauan
kasus rutin dan saran profesional.
Pada saat penelitian (2015-2016), banyak parameter di atas
juga diberikan secara nasional melalui Commissioning for
Quality and Innovation (CQUIN). Klinik kesehatan fisik
mobile menawarkan pilihan kunjungan rumah atau
pemeriksaan di klinik kepada pasien, untuk meningkatkan
keterlibatan dan memberikan perawatan yang fleksibel.
Pendekatan yang paling berhasil secara keseluruhan adalah
pendekatan kombinasi, dengan hasil 48% dari seluruh pasien
mendapat pemeriksaan fisik, darah dan EKG lengkap. Klinik
mobile menghasilkan tingkat kelengkapan pemeriksaan
kesehatan fisik sebesar 60%, dan tes darah sebesar 65-70%.
92% pasien melakukan pemeriksaan EKG, sesuai surat
permintaan ke dokter umum dan pasien. Menggabungkan
klinik mobile, surat dari dokter umum, insentif keuangan dan
keterlibatan manajerial memberikan hasil yang lebih baik,
namun sangat memakan waktu, dan dalam kasus tidak
efisien karena melibatkan banyak profesional. Kami
merekomendasikan penanaman suatu pendekatan dalam tim,
menggunakan sistem yang berkelanjutan, akan mendorong
tim menjadi klinisi terlatih dan berdedikasi untuk
membentuk sistem yang berkelanjutan untuk meningkatkan
layanan kesehatan fisik pada kelompok rentan ini.
Masalah:
Laporan WHO tahun 2001 mengidentifikasi bahwa psikosis
pada usia muda, termasuk skizofrenia, adalah penyebab
morbiditas, kecacatan, dan biaya ekonomi yang sangat
signifikan di seluruh dunia. Pada tahun 2005 Royal College
of Psychiatrists mempublikasikan lima tahun rencana
tindakan untuk deteksi awal dan pengobatan
psikosis.Intervensi awal The Bath and Northeast Somerset
dalam Pelayanan Psikosis terdiri dari tim dokter, perawat,
terapis okupasi, dan pekerja layanan kesehatan, yang
memiliki akses ke praktisi terapi psikologi dan keluarga
untuk mendapat rujukan, konsultasi, dan pengawasan.
Sedangkan untuk semua pasien dengan psikosis, terdapat
rekomendasi bahwa pasien yang berada di bawah perawatan
Intervensi Dini dalam Pelayanan Psikosis mendapat asesmen
kesehatan fisik yang komprehensif setidaknya setahun
sekali. Banyak Tim Intervensi Dini tidak memiliki input
medis, dengan mayoritas dokter memiliki pelatihan
pemeriksaan fisik minimal.Tujuan kami adalah untuk
menerapkan sistem yang kuat dan andal yang
memungkinkan semua pasien mendapatkan kesempatan
pemeriksaan kesehatan yang relevan awal dan setiap tahun,
yang idealnya tidak tergantung pada staf medis, dimana
ketersediaannya sangat bervariasi. Dalam istilah SMART,
tujuan kami adalah untuk memperbaiki kepatuhan terhadap
pemantauan kesehatan fisik yang direkomendasikan untuk
semua pasien di beban kasus Intervensi Dini pada Psikosis
Bath and Northeast Somerset, yang diukur berdasarkan
pedoman nasional dan lokal (yang dijelaskan di bawah).
Latar Belakang:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pasien dengan masalah kesehatan mental berat memiliki banyak beban
kesehatan fisik yang meningkat, dan menerima layanan kesehatan fisik yang
buruk. Pendekatan yang paling berhasil tampaknya merupakan kombinasi dari
klinik kesehatan mobile untuk pemantauan fisik dan tes darah, surat-surat
permintaan kepada dokter umum untuk EKG.
Solusi alternatif adalah mempekerjakan staf terlatih yang berperan untuk
memantau, merekam, dan memberikan intervensi dan rambu-rambu yang sesuai
untuk layanan kesehatan fisik. Pendekatan semacam itu cenderung lebih
berkelanjutan, andal, dan hemat biaya, daripada mengandalkan profesional
kesehatan mental untuk memberikan layanan ini