Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya-

Nya sehingga laporan Genetika ini dapat diselesaikan pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk setiap

pihak yang sudah mendukung kami baik berupa bantuan ataupun doa dalam

menyusun laporan Genetika ini. Terkhusus lagi kami sampaikan terimakasih

kepada:

1. IbuYulianti Rasud S.Pd.,M.Si, selaku dosen pengasuh mata kuliah Genetika,

yang telah menyumbangkan dan memberikan sebagian pengetahuannya untuk

mata kuliah ini sehingga mata kuliah ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Kak Hasriani selaku asisten dosen, yang telah membantu mahasisiwa dalam

melakukan praktek.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat di harapkan demi

kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan

yang lebih luas lagi bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Tolitoli, 19 Juni 2022

Irgi Alfahrezy

ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.1.1 Imitasi Pembanding Genetis............................................................1
1.1.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip...................1
1.1.3 SiklusHidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster)......................1
1.1.4 Keragaman Genetik..........................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................3
1.2.1 Imitasi Perbandingan Genetis..........................................................3
1.2.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip...................3
1.2.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster)......................3
1.2.4 Keragaman Genetik..........................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Imitasi Pembanding Genetis..........................................................................4
2.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip..............................5
2.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster)................................5
2.4 Keanekaragaman Genetik...............................................................................7
BAB 3 METODOLOGI.........................................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................8
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................8
3.2.1 Imitasi Perbanding Genetis................................................................8
3.2.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip.....................8
3.2.3 Siklus Hidup Lalat Buah ( Drosphila Melanogaster )......................8
3.2.4 Keragaman Genetik...........................................................................9
3.3 Prosedur Kerja.................................................................................................9
3.3.1 Imitasi Pembanding Genetis..............................................................9
3.3.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip...................10
3.3.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster).....................11

iv
3.3.4 Keragaman Genetik.........................................................................12
BAB 4 HASIL DANPEMBAHASAN.................................................................13
4.1 Hasil................................................................................................................13
4.1.1 Imitasi Pembanding Genetis............................................................13
4.1.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip...................15
4.1.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster).....................16
4.1.4 Keragaman Genetik..........................................................................17
4.2 Pembahasan................................................................................................... 20
4.2.1 Imitasi Pembanding Genetis............................................................20
4.2.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip...................21
4.2.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster).....................21
4.2.4 Keragaman Genetik..........................................................................22
BAB 5 PENUTUP................................................................................................23
5.1 Kesimpulan....................................................................................................23
5.1.1 Imitasi Perbandingan Genetis..........................................................23
5.1.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip....................23
5.1.3 Siklus Hidup Bulat (Drosophila Melanogaster)..............................24
5.1.4 Keragaman Genetik..........................................................................24
5.2 Saran...............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Imitasi Pembanding Genetis

Menurut mendel bila dominasi penuh maka persilangan monohibrid akan

menghasilkan perbandingan fenotip 3 : 1 sedangkan dominasi tidak penuh

perbandingan fenotip itu adalah 1 : 2 : 1. Tapi kenyataannya, hasil persilngan

tidak selalu tepat seperti ratio diatas, sehingga perlu dilakukan pengujian (χ2 test)

untuk menetapkan apakah penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan

kecil yang terjadi dapat diabaikan, atau telah terjadi peristiwa genetic atau tertentu

yang menyebabkan penyimpangan tersebut.(Penuntun Praktikum,2018)

1.1.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Berdasarkan penemuan Mendel kemudian diketahui bahwa persilangan

dihibrid pada jagung menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 9 : 3 :

3: 1 persilangan itu menghasilkan keturunan terdiri dari 16 kombinasi dengan 4

kelas fenotip.Akan tetapi ratio fenotip lain, yang sesungguhnya merupakan

modifikasi dari ratio tersebut di atas terjadi, seperti :13:3, 9 : 7, 15 : 1, 12 : 3 : 1

dan 9 : 3 : 4. Terjadi sebagai kombinasi dari ratio fenotip 9: 3: 3 : 1 disebabkan

oleh adanya interaksi antara gen-gen.(Penuntun Praktikum,2018).

1.1.3 SiklusHidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster)

Lalat buah (Drosophila Melanogaster)telah digunakan sebagai percobaan

genetika sejak tahun 1903, dan telah menghasilkan data/informasi genetika yang

sangat banyak.(Bhimasarf, 2009).

1
Disamping lalat buah, terdapat beberapa organisme lain yang digunakan

dan menjadi pusat perhatian para ahli genetika, antara lain:

1) Golongan mikroorganisme: Escherciacoli, Saccaromices cerevisiae.

2) Golongan tumbuhan : Zea mays

3) Golongan invertebrta :Drosophila spp

Beberapa alasan mengapa lalat buah sering digunakan dalam percobaan

genetika,antara lain adalah :

1) Mudah diperoleh. Drosophila merupakan organisme cosmopolitan yang dapat

ditemui dimana-mana.Di Indonesia terdapat lebih dari 6000species.

2) Mudah dan murah dalam pemeliharaannya. Drosophila, hanya memerlukan

media yang sederhana seperti ektrak pisang, tape dan sebagainya,untuk

menumbuhkannya dan tidak memerlukan kondisi steril.

3) Dapat dipelihara dalam jumlah banyak pada wadah kecil. Dalam satu botol

selay atau kaleng susu, dapat berisi 300 – 500 ekor lalat dewasa

4) Berukuran cukup besar untuk diamati (2 – 5 mm)

5) Mempunyai siklus hidup yang pendek (8 – 15 hari)

6) Memiliki sedikit kromosom (4 – 5)

7) Memiliki. Semua anggota Diptera termasuk lalat buah memiliki kromosom

politen,yang sebenarnya terdiri dari 1024 rantai DNA pada kelenjar ludahnya.

8) Mempunyai banyak mutan

9) Reproduksinya tinggi (dapat mencapai 500 telur/ekor)

10) Drosophila jantan tidak mengalami pindah silang

2
1.1.4 Keragaman Genetik

Sumber-sumber keragaman genetik yang meliputi berbagai macam

perbedaan perbedaan karakteristik merupakan bahan dasar bagi pekerjaasn

pemulia.Hal yang perlu diperhatikan adalah keragaman yang tampak (fenotip) di

antara organisme merupakan pengaruh dari dua komponen yaitu bahan keturunan

dan lingkungan, dan hanya karakter/sifat yang di turunkan saja yang dapat

menjadi bahan seleksi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Imitasi Perbandingan Genetis.

1) Untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang dibawah

oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (randon)

2) Untuk melakukan pengujian dengan chi-square test (χ2) untuk mengtahui

apakah hasi dianggap baik atau tidak.

1.2.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Melihat adanya peyimpangan dari ratio fenotip yang disebabkan oleh

adanya interaksi antara gen gen.

1.2.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster)

1) Agar mahasiswa mampu mengetahui siklus hidup lalat buah Drosophila

2) Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila.

3) Mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila.

1.2.4 KeragamanGenetik

Percobaan ini bertujuan untuk melatih dan mengenal tipe tipe keragaman

pada tanaman.

3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Imitasi Pembanding Genetis

2.1.1 PersilanganMonohibrid

Monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu

sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I

atau yang disebut dengan hukum segresi.Hukum ini berbunyi, “Pada

pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan

kedalam dua anakan.Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat

melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum) Gen adalah

bahan genetic yang terkait dengan sifat tertentu. Sebagai bahan genetik tentu saja

gen diwariskan dari satu individu ke individu lainnya. (Mega. 2008)

2.1.2 PersilanganDihibrid

Hibrid adalah turunan dari suatu persilangan antara dua individu yang

secara genetik berbeda Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat

beda sangat berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “Independent

assortment of genes”. Atau pengelompokan gen secara bebasArti hibrid semacam

itu juga dikemukakan oleh GardnerRatio, Prinsip-prinsip hereditas atau

persilangan ini ditulis oleh seorang pendeta bernama Gregor Johann Mendel pada

tahun 1865. Mendel juga meneliti persilangan dihibrid pada kacang kapri.Mendel

menyilangkan kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning dengan tanaman

kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau.Ternyata semua F1, nya berbiji

bulat dan berwarna kuning.Berarti biji bulat dan warna kuning merupakan sifat

dominan.Selanjutnya.semua tanaman F, dibiarkan menyerbuk sendiri. Ternyata

4
pada F2 dihasilkan 315 tanaman berbiji bulat dan berwarna kuning.108 tanaman

berbiji bulat dan berwarna hijau. 106 tanaman berbiji kisut dan berwarna kuning,

serta 32 tanaman berbiji kisut dan berwarna hijau. Hasil penelitiannya

mengehasilkan hukum Mendel II atau hukum asortasi atau hukum

pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari

kedua induk akan mengumpul dalam zigot, tetapi kemudian akan memisah lagi ke

dalam gamet-gamet secara bebas (Suryo, 2008).

2.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Dalam suatu percobaan,jarang ditemukan hasil yang tepat betul, karena

selalu saja ada penyimpangan.Yang menjadi masalah ialah berapa banyak

penyimpangan yang masih bisa kita terima.Menurut perhitungan para ahli statistic

tingkat kepercayaan itu adalah 5 % yang masih dianggap batas normal

penyimpangan.Peluang menyangut derajat kepastian apakah suatu kejadian terjadi

atau tidak.Dalam ilmu fenetika ilmu genetika, segregasi dan rekombinasi gen juga

didasarkan pada hokum peluang.Rasio persilangan Heterozigot dalah 3:1 jika sifat

tersebut diturunkan secara dominant penuh. Jika terjadi persilangan dan hasilnya

tidak esuai dengan teori.(Lone, 2012)

2.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster)

Drosophila Melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak

berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah.Lalat buah

adalah serangga yang mudah berkembangbiak.Dari satu perkawinan saja dapat

dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap

dua minggu.

5
Drosophila Melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat

ditemukan di buah-buahan busuk.Drosophila telah digunakan secara bertahun-

tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.

Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Teti, 2011):

Kingdom : Animalia

Phillum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Drosophilidae

Genus : Drosophila

Spesies : Drosphila melanogaster

Tabel.1 Siklus Hidup Lalat Buah

Waktu (jam) Hari Stadium

0 0 Telur diletakkan

0-22 0-1 Embrio

22 1 Menetas (instar I)

47 2 Pergantian kuliat I (Instar II)

70 3 Pergantian kulit II (Instar II)

118 5 Pembentukan puparium

112 5 Pergantian kulit III (Instar IV)

130 5,5 Pupa menampakkan kepala,sayap dan kaki

167 7 Pigmentasi mata

214 9 Imago keluar dari pupa , sayap terlihat

6
215 9 Sayap merentang sampai bentuk dewasa

Tabel.2 Perbedaan lalat jantan dan betina

Krateria Jantan Betina

Ukuran Lebih kecil Lebih besar

Ujung abdomen Tumpul Agak runcing

Abdomen 5 segmen(2 segmen di bagian ujung 7 segmen yang jelas

bersatu dan berwarna hitam)

Tungkai depan Terdapat bentuk sisir Tidak ada

2.4 Keanekaragaman Genetik

Sumber-sumber keragaman genetic yang meliputi berbagai macam

perbedaan-perbedaan karakteristik merupakan bahan dasar bagi pekerjaan

pemulia.Hal perlu diperhatikan adalah keragaman yang tampak (fenotip) diantara

organisme merupakan pengaruh dari dua komponen yaitu bahan ke turunan dan

lingkungan, dan hanya karakter/sifat yang di terunkan saja yang dapat menjadi

bahan seleksi.

Mutasi yang menguntungkan dapat terjadi pada varietas yang telah

ditingkatakan sifat sifat unggulnya.Ini merupakan sumber keragaman yang sangat

baik. Hibridisasi yang terjadi secara alami merupakan penyumbang genetic yang

utama. (Penuntun Praktikum,2018)

7
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu - Minggu, tanggal 2-3

Juni 2018 pukul 13.00-selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu

Pertanian (STIP) Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Imitasi Perbanding Genetis

A. Persilangan Monohibrid

1) Kancing warna hitam dan putih masing-masing 100 buah

2) Kantong / sampul tidak tembus pandang

B. Persilangan Dihibrid

1) Kancing genetika warna hitam ukuran besar 56 buah

2) Kancing genetika warna putih ukuran besar 56 buah

3) Kancing genetika warna hitam ukuran kecil 56 buah

4) Kancing genetika warna putih ukuran kecil 56 buah

5) Kantong / sampul tidak tembus pandang

3.2.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Beberapa tongkol jagung, biji-bijinya telah diberi warna beraneka rupa,

sehingga memperlihatkan ratio fenotip tertentu, yang merupakan modifikasi dari

ratio fenotip 9 : 3 : 3 : 1.

3.2.3 Siklus Hidup Lalat Buah ( Drosphila Melanogaster )

1) Pisang ambon

2) Tape ubi

8
3) Botol selai

4) Lalat buah

5) Baskom

6) Sendok

7) Kain kasa

8) Karet

3.2.4 Keragaman Genetik

1) Biji serealia (padi, jagung, sorgum) ·        

2) Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah) ·        

3) Bunga( krisan dan pukul 9)

4) Buah (jambu biji, pisang, belimbing, lemon)

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Imitasi Pembanding Genetis

A. Persilangan Monohibrid

1) Menyiapkam masing-masing alat dan bahan yang akan digunakan, yaitu dua

buah kantong (kantong baju) dan masing-masing 100 buah kancing genetika

berwarna hitam dan putih.

2) Kemudian mengambil sebuah kancing dari masing-masing kantong dengan

menggunakan tangan kanan dan kiri secara bersama-sama tanpa melihat ke

dalam kantong.

3) Mencatat hasil yang didapatkan dari pengambilan kancing-kancing itu.

Sehingga didapatkan genotip seperti sebagai berikut:

9
a) Dua kancing hitam, berarti zigotnya memiliki genotipnya CC (dominan)

dan fenotipnya hitam.

b) Satu kancing hitam dan satu kancing putih, berarti heterozigotnya Cc dan

fenotipnya hitam.

c) Dua kancing putih, berarti zigotnya memiliki genotip cc (resesif) dan

fenotifnya putih.

4) Mengulangi langkah 2 dan 3 sampai kancing genotipnya habis.

B. Persilangan Dihibrid

1) Menyiapkan 2 buah kantong (kantong baju), masing-masing berisi 28 buah

kancing hitam-besar, 28 buah kancing hitam-kecil dan 28 buah kancing putih

kecil 28 buah. kantong ini di umpamakan sebagai kelamin dihibrid.Gunakan

symbol :

C = gen untuk warna hitam B = gen untuk ukuran biji besar

c = gen untuk warna putih b = gen untuk ukuran biji kecil

2) Secara bersama-sama ambil dua buah kancing dari masing-masing kantong

tanpa memilih warna dan ukurannya, kemudian catat hasil yang anda peroleh.

Memasukkan kembali kancing baju ke dalam kantong asalnya dan kocoklah.

3) Ulangi percobaan itu sampai kancing habis.

3.3.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

1) Menyiapkan biji jagung yang sudah di beri warna 4 macam, masing-masing

50 biji. 50 warna kuning, 50 warna merah, 50 warna hijau dan 50 warna

orange.

10
2) Warna kuning dan orangesebagai zigotnya ,warna merah dan hijau sebagai

gen heterozigotnya.

3) Kemudian gen warna kuning dan orange digabungkan dalam 1 tempat dan

gen warna merah dan hijau digabungkan dalam 1 tempat.

4) Setelah itu mengambil masing-masing 1 buah biji jagung yang sudah

digabungkan tadi, kemudian mencatat hasil yang di dapatkan kedalam table.

5) Kemudian ulangi langkah 4 sampai biji jagung habis.

3.3.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster)

1) Setiap kelompok masing-masing menyiapkan alat dan bahan, seperti botol

kultur, Pisang ambon satu sisir, dan tape ubi lima bungkus.

2) Kemudian haluskan tape ubi dan pisang ambon lalu masukkan kedalam

botol kultur

3) Setelah itu meyediakan botol kultur yang telah berisi medium pisang tape

dan memasukkan lalat buah yang telah ditangkap kedalam botol kultur lalu

tutup dengan kain kasa agar tidak keluar.

4) Biarkan dan amati setiap hari(24 jam),tentang perubahan-perubahan yang

terjadi selama 9 hari:

 Timbulnya telur,instar i, ii, iii,iv,pupa, imago,serta jumlah masing-masing

 Mengamati yang dilakukan sampi hari ke 9

 Mencatat jika terdapat lebih dari satu species

5) Membandingkan dengan siklus hidup drosophila melanogaster dari pustaka.

11
3.3.4 Keragaman Genetik

1) Menyiapkan masing-masing dua tanaman, tiga buah dan masing-masing 5

biji dengan keragaman yang berbeda dari suatu sifat/kerakter. Buah dan biji

yang di siapkan adalah :

- Biji serealia ( padi, jagung )

- Biji kacang-kacangan ( kedela, kacang tanah,kacang hijau)

- Buah (Jambu biji,pisang,belimbing,lemon)

- Tanaman bunga (bunga krisan dan pukul 9)

2) Mencaatat keragaman-keragaman ( perbedaan ) yang didapatkan dari biji-

biji, buah dan tanaman tersebut dalam bentuk table dan gambarlah masing-

masing specimen tersebut.

12
BAB 4 HASIL DANPEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Imitasi Pembanding Genetis

A. Persilangan Monohibrid

Tabel 3.Persilangan monohibrid

No Genotif Fenotif Jumlah

1 Cc Hitam-Hitam 29

2 Cc Hitam-putih 42

3 Cc Putih-Putih 29

Total 100

 Model persilangan

P= Cc x Cc

F1= Cc Hitam

F2= C2 . C2

C C Perbandingan fenotip 1 : 2 : 1

C CC Cc Rasio fenotipnya 3 : 1

C Cc Cc

 perbandingan genotif :Cc-Cc : Cc-cc : cc-Cc : Cc-cc : cc-cc

30 : 8 : 10 : 1 1

13
B. Persilangan Dihibrid

Tabel 4. Dominasi penuh dihibrid

No Genotif Fenotif Jumlah

1 CB-Cb Hitam besar 2

2 cB-cb Putih besar 1

3 CB-cB Hitam besar 12

4 cb_cb Putih kecil 8

5 cB-cB Putih besar 3

6 Cb-CB Hitam besar 13

7 Cb-cb Hitam kecil 7

8 Cb-cB Hitam besar 10

Total 56

P: CCcc x BBbb

F1: CcBb

F2: CB,Cb,Cb,Cb

 Perbandingan genotipe = CB-cB : Cb-cb :CB-cb : Cb-cB

11 : 15 : 14 : 10

 Ratio fenotipnya: 9 : 3 : 3 : 1

14
3.1.2 Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Tabel 5.Hasil modifikasi ratio fenotip

NO Genotif Fenotif Jumlah

1 AB Merah – bulat 21

2 Ab Merah – kisut 30

3 AB Kuning – bulat 22

4 Ab Kuning – kisut 27

Total 100

Merah-Biulat x Kuning-Kisut

P : AB x ab

F1 : AaBb

F2 : AB, Ab, Ab, ab

AB Ab Ab Ab

AB AABB AaBB AABb aaBb

aB AaBB aaBB AaBb aaBb

Ab AABB AaBb AABb Aabb

Ab AaBb aaBb Aabb Aabb

 Perbandingan fenotip : 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

15
 Rasio fenotip 9 : Orengs bulat : 3 Kuning bulat : 3 Orengs Kisut : 1 Kuning

Kisut

3.1.3 Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila Melanogaster)

Tabel 6. Hasil siklus hidup lalat buah

Waktu(jam
No Hari/tanggal Fase Perkembangan Jumlah
)

Lalat Buah Diletakkan 1 Betina


Minggu, 15:00
1. dalam botol buah 3 jantan
05 Juni 2018
20:00 Telur belum diletakkan -

Telur diletakkan,

Senin, 09:00 berukuran 0,5 mm, 8 Telur


2.
06 Juni 2018 terlihat seperti titik.

19:00 Telur diletakkan kembali 7 Telur

Telur berwarna putih,


Selasa,
3. 22:00 bersegmen, berbentuk 15 Telur
07 Juni 2018
seperti cacing, motil

08:00 Ukuran telur besar 15 Telur


Kamis,
4. Ukuran telur lebih besar
09 Juni 2018 21:00 15 Telur
dari sebelumnya.

Telur terlihat adanya


Jumat,
5. 14:00 15 Telur
warna kehitaman pada
10 Juni 2018
bagian anterior larva

16
(mulut larva).

Mulut hitam terlihat jelas

berbentuk sungut,
Sabtu,
6. 10:00 bergerak lebih aktif, 15 Telur
11 Juni 2018
ukuran menjadi lebih

besar

Telur menjadi keras,


Minggu,
7. 11:00 tidak berpigmen, tidak 15 Telur
12 Juni 2018
bergerak (diam)

Telur Menetas, ukuran

Senin, relative kecil dan kurus, 2 Jantan


8. 08: 30
13 Juni 2018 berwarna pucat, dan 9 Betina

sayap belum tebentang

3.1.4 Keragaman Genetik

Tabel 7. Biji Serelia

Karakter

Jenis Biji Bentuk Warna

1. Lonjong 1. kuning

2. Lonjong 2. kuning
Padi 3. Lonjong 3. kuning

4. Lonjong 4. kuning

5. Lonjong 5. kuning

1. Bulat 1. Kuning putih

17
2. Bulat lonjong 2. Kuning putih

3. Oval 3. Kuning putih


Jagung
4. Oval 4. Kuning putih

5. Oval 5. Kuning putih

Table 8. Biji kacang kacangan

Keragaman

NO Jenis Biji

Bentuk Warna

1. Bulat lonjong 1. Putih pucat

2. Bulat pipi 2. Putih pucat

1 Biji kedelai 3. Bulat lonjong 3. Putih pucat

4. Bulat pipi 4. Putih pucat

5. Bulat pipi 5. Putih pucat

1. Bulat lonjong 1. Hijau

2. Bulat lonjong 2. Hijau


Bji kacang hijau 3. Bulat lonjong 3. Hijau

2 4. Bulat lonjong 4. Hijau

5. Bulat lonjong 5. Hijau

1. Bulat lonjong 1. Coklat

2. Bulat lonjong 2. Coklat


3 Biji kacang tanah 3. Bulat lonjong 3. Coklat

4. Bulat lonjong 4. Coklat

18
5. Bulat lonjong 5. Coklat

Tabel 9.Buah

NO. Keanekaragaman

Jenis buah
Bentuk Warana

1. Oval 1. Hijau

1. Jambu biji 2. Bulat 2. Hijau

3. Lonjong 3. Hijau

1. Lonjong 1. Kuning

2. Pisang 2. Lonjong 2. Kuning

3. Lonjong 3. Kuning

1. Bersudut 1. Hijau

3. Belimbing 2. Panjang 2. Hijau

3. Bulat 3. Hijau

1. Bulat 1. Hijau

4. Lemon 2. Keriput 2. Hijau

3. Lonjong 3. Hijau

Tabel10. Bunga

19
Keragaman

Jenisbunga

Bentukdaun Bentukbatang Warnabunga

1. Panjang

lonjong
Bunga Krisan 2. Daun Bulat berbulu Merah

ujung

runcing

1. Berdaun

Bunga Pukul tunggal Bulat Ungu

sembilan 2. Ujung

runcing

4.2 Pembahasan

4.2.1 Imitasi Pembanding Genetis

A.  Persilangan Monohibrid

Pada persilangan ini berlaku hukum mendel I yang menyatakan bahwa

ketika berlangsung pembentukan gamet pada individu heterozigot terjadi

perpisahan alel secara bebas sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen

saja. Oleh karena itu, setiap gamet mengandung salah satu alel yang dikandung sel

induknya.Peristiwa ini dikenal dengan Persilangan Monohibrid yang dikenal pula

dengan hukum segregasi.Persilangan ini menggunakan satu sifat beda.Pada

20
keturunan F2 mulai tampak berlakunya hukum segregasi yaitu pemisahan secara

bebas gen sealel. Pada percobaan ini, persilangan antara keturunan F1 didapatkan

perbandingan genotifnya dari CC : Cc : cc adalah 25 : 50 : 25 sehingga

perbandingan fenotifnya adalah 75 : 25

Perbandingan ini sesuai dengan hukum Mendel I atau hukum segregasi

dimana pada persilangan antar keturunan F1 tampak bahwa perbandingan hasil

perkawinan antar faktor dominan dan resesif pada genotifnya adalah 1 : 2 : 1 dan

perbandingan fenotifnya adalah 3 : 1.(Khurniawanty, 2017)

B.  Persilangan dihibrid

Pada percobaan yang dilakukan dengan persilangan dihibrid dengan

menggunakan 2 sifat beda diperoleh 9 genotipe 3 : 4 : 5 : 8 : 4 : 8 : 5 : 8 : 9 yang

berbeda-beda yang diperoleh dari hasil 56 kali pengambilan kancing dari dalam

kantong yang berbeda secara bersamaan.

Perbandingan ini sesuai dengan hukum Mendel II dikenal pula dengan

hukum asortasi atau hukum berpasangan secara bebas.yaitu persilangan dengan

dua sifat beda, dengan dua alel berbeda dan memiliki perbandingan 9 : 3: 3 : 1.

(Khurniawaty, 2017)

4.2.2Uji Imitasi Dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Untuk pengambilan 100 kali diperoleh data ratio fenotipnya, untuk sifat

Merah Bulat sabanyak 21 kali, sifat Merah Kisut sebanyak 30 kali, dan sifat

Kuning Bulat sebanyak 22 kali dan Kuning Kisut sebanyak 27 kali. Sehingga di

peroleh perbandingan 21:30:22:27.

4.2.3 Siklus Hidup Bulat (Drosophila Melanogaster)

21
Pada percobaan ini kita menggunakan bahan pisang ambon dan tape ubi

yang dihaluskan sebagai media. Kemudian dimasukkan kedalam botol media pada

hari minggu, 05 juni 2018 jam 15:00 dengan jumlah 7 ekor lalat buah yaitu 3

jantan, 4 betina. Dan pada jam 20:00 belum ada perkembangan. Pada hari senin,

jam 09:00 Telur diletakkan dengan ukuran 0,5 mm, terlihat seperti titik berjumlah

8, pada jam 19:00 telur diletakkan kembali dengan jumlah 7 telur. Pada hari selasa

jam 22:00 telur berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, motil

dengan jumlah 15 telur. Pada hari kamis jam 08:00 ukuran telur sudah besar, dan

pada jam 21:00 ukuran telur lebih besar dari sebelumnya dengan jumlah yang

sama yaitu 15. Pada hari jumat jam 14:00 telur terlihat adanya warna kehitaman

pada bagian anterior larva, (mulut larva). Pada hari sabtu, jam 10:00

sperkembangan mulut telur hitam terlihat jelas berbentuk sungut, bergerak lebih

aktif ukuran menjadi lebih besar, jumlah telurpun masih tetap sama. Pada hari

minggu jam 11:00 telur menjadi keras, tidak berpigmen, tidak bergerak, (diam).

Dan pada hari Senin, tanggal 13 Juni 2018, jam 08:30. Telur Menetas, ukuran

relative kecil dan kurus, berwarna pucat dan sayap belum terbentang, dengan

jumlah yang sama 15 telur. 6 jantan dan 9 betina. Lalat buah pun berkembang

dengan baik.

Percobaan ini telah melalui tahap-tahapanfasepertumbuhan  Drosophila

melanogaster adalah telur-larva instar I-larva instar II-larva instar III – prepupa –

pupa – imago.(Allolayuk, 2013)

4.2.4 Keanekaragaman Genetik

22
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan adanya perbedaan

keragaman pada biji, kacang-kacangan, buah, dan bunga keragaman yang

didapatkan seperti perbedaan warna, bentuk, ukuran,dll.

Keragaman terjadi akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu

dengan lingkungan dan juga melalui perkawinan silang.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Imitasi Perbandingan Genetis

Persilangan monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan

dengan satu sifat beda. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan,

maka harus dilakukan monohibridisasi antara 2 individu bergalur murni yang

memiliki sifat kontras (alelnya).

Persilangan dihibrid (persilangan dengan dua sifat beda) yaitu antara

bentuk dan warna biji. Dalam hal ini warna gen hitam (C) pembawa sipat untuk

biji bulat dan dominant terdapat putih (B) pembawa sipat untuk biji keriput.

Sedangkan warna gen Hitam (c) adalah pembawa sipat untuk warna biji kuning

dan dominant terhadap wartna putih (b) pembawa sipat untuk warna biji hitam.

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah benar bahwa ada

kemungkinan gen-gen yang bias dibawa oleh gamet-gamet tertentu bertemu

secara acak atau random. Sesuai dengan hasil percobaan Mendel dengan

perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.

23
5.1.2 Uji Imitasi dari Penampilan Modifikasi Ratio Fenotip

Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk

mencari suatu hasil penyimpangan maka haru menggunakan rumus Chi-

square degan rumus sebagai berikut:

 X 2 = ∑ (O.E)2 : E

5.1.3 Siklus Hidup Bulat (Drosophila Melanogaster)

Lama siklus hidup lalat Drosophila melanogaster sejak telur menjadi

imago adalah selama 9 hari. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi

tergantung kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan, pencahayaan,

kepadatan dan ketersediaan makanan.

Dalam memelihara Drosophila melanogaster, botol media diusahakan

berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu

diperhatikan ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila

melanogaster yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja

sehingga memberikan ruang pada Drosophila melanogaster untuk hidup. Botol

media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang

tidak terlalu besar intensitas cahayanya.

5.1.4 Keragaman Genetik

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa keanekaragaman/variasi pada setiap tanaman yang memiliki

bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya merupakan variasi tersendiri bagi

24
semua jenis tanaman. Variasi ini timbul berdasarkan tolok ukur yang terbagi

dua, yaitu variasi yang bersifat kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif.

Setiap tanaman memiliki gen yang berbeda sifat karena setiap jenis tanaman

ditentukan pada kondisinya, baik dari keturunannya maupun lingkungan yang

ada disekitarnya. Pada factor keturunan (variasi genetic) akan bersifat kekal

dan selalu diwariskan dari satu sel ke sel lainnya. Namun sebaliknya,   factor

lingkungan (variasi non genetic) tidak diturunkan pada keturunan selanjutnya

karena factor lingkungan sifatnya tidak kekal dan selalu mengikuti kondisi

lingkungan itu sendiri dari waktu ke waktu yang selalu berubah-ubah

tergantung pada intensitas cahaya, kelembaban dantemperature.

5.2 Saran

Penulis mengharapkan agar mahasiswa menjaga alat-alat yang ada

laboratorium ketika saat pelaksanaan praktek, dan pihak kampus agar menambah

litertur alat-alat laboratorium yang masi kurang.

25
DAFTAR PUSTAKA

Allolayuk, 1. (2013). Laporan Pengamatan Siklus Lalat Buah.Makassar:


deallia.blongspot.com.

Haura, R. (2012). Persilangan Monohibrid dan Dihibrid. Banjarmasin:


Marygold284.blongspot.com.

Khurniawaty, F. (2017). Laporan Praktikum Perbandingan Genetis.docs.


Makassar: www.akademia.edu.

Lone, I. (2012). Laporan Praktikum Genetika 1.irhamlone24.blongspot.com.


Rasud, Y.2018. Penuntun Praktikum Genetika Tanaman. Laboratorium Ilmu-
ilmu Pertanian STIP Mujahidin Tolitoli.Tolitoli.

26

Anda mungkin juga menyukai