Gunung telah menerima kita sebagai anak2 angin, sebagai anak2 gunung yang murni
Gunung mencintai kita seperti kita mencintai gunung
Itu sebabnya kita harus merenung di alam terbuka yang luas ini bukan di bawah tenda yang
barusan rubuh itu, karena kita adalah murni anak2 gunung, anak2 alam
Kebisingan kota membuat kita kehilangan kejujuran, kata2 tak sesuai tindakan
Untuk apa kita berdiri di sini, meninggalkan begitu banyak kehangatan, meninggalkan begitu
banyak kesenangan, dan kita bersusah susah di sini, berhujan hujan di tengah angin,
terpaan, angin begitu besar.
Adalah karena satu kesadaran bahwa sesungguhnya kita ingin berbuat sesuatu untuk
gunung yang kita cintai yang saat ini semakin rusak binasa.
Kita ingin melakukan itu, tindakan2 nyata sesuai kemampuan masing2.
Namun satu tujuanlah yang menyebabkan gunung dapat tetap lestari yaitu cintailah gunung
ini seperti saat ini, nuansa gunung memeluk ktia.
Adakah ktia rasakan getaran gunung, getaran cintanya yang mendekap kita tepat di alam
renungan.
Ada suara yang mengatakan, dengarlah pada batin masing2. Gunung menginginkan
kejujuran kita bukan hanya sebagai alat, bukan sebagai suatu sarana untuk mengibarkan
keangkuhan2 kita.
Untuk itu marilah sama2 kita panjatkan permohonan kepada Allah SWT di dalam bentuk
renungan yang lain ini karena keadaan sudah sangat berbeda….
Selamatkan kami ya rob, alam dan manusia, lindungi para pemimpin kami, lindungi
masyarakat kami, lindungi negeri kami, indonsia raya.
Amien… amin…
Berdoa selesai…