DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh :
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STUNTING PADA BALITA
TAHUN 2022
LAPORAN PENYULUHAN
OLEH :
Wiwik Wahyuni 526080619015
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Melakukan Penyuluhan Mengenai pemberian
makanan pada bayi dan anak oleh :
Tanda Tangan :
Tanda Tangan :
LEMBAR KEASLIAN
Prodi D-III Kebidanan Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam, dengan ini saya
menyatakan bahwa ini laporan yang saya buat adalah benar.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Batam, 12 April 2022
Mengetahui
Mahasiswi
Wiwik Wahyuni
A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari pertama
kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Kondisi stunting baru
nampak setelah bayi berusia 2 tahun yang ditunjukkan dengan nilai standar deviasi (SD)
unit Z (z-score) tinggi badan menurut umur (TB/U) < -2 SD untuk balita pendek dan < -
3 SD untuk balita sangat pendek (Kemenkes RI,2016)
K. Kegiatan Penyuluhan
tujuan penyuluhan
2 30 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang pengertian a. Menjawab sesuai dengan
stunting kemampuan
stunting memperhatikan
dijelaskan memperhatikan
A. Pengertian Stunting
Stunting (Kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). (Kemenkes RI,2016).
C. Dampak Stunting
Gambar:1.1
a. Pertumbuhan otak terhambat, anak tidak cerdas
b. Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat, dan anak
menjadi stunting (kerdil)
c. Anak sering tidak masuk sekolah karena sakit sehingga sulit mengikuti pelajaran
d. Setelah dewasa kurang produktif (Kemnkes RI,2016)
D. Penanggulangan Stunting
a. Intervensi Gizi Spesifik
1. Intervensi dengan sasaran ibu hamil:
1) Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis
2) Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat dengan
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
3) Mengatasi kekurangan lodium dengan menggunakan garam
beriodium.
4) Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil
5) Melindungi ibu hamil dari malaria
2. Intervensi dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan:
1) Mendorong Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk mendapatkan
ASI jolong/colostrum
2) Mendorong pemberian ASI Eksklusif
3) Mendorong ibu mencuci tangan dengan benar
3. Intervensi dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 6-24 bulan:
1) Pemberian MP-ASI sesuai kebutuhan dan bergizi seimbang, serta
ASI diteruskan hingga 24 bulan
2) Menyediakan obat cacing
3) Menyediakan suplementasi Zink
4) Melakukan fortifikasi zat besi kedalam makanan
5) Memberikan perlindungan terhadap malaria
6) Memberikan imunisasi lengkap
7) Melakukan pencegahan dan pengobatan Diare
b. Intervensi Gizi Sensitif
1). Menyediakan dan memastikan Akses pada Air bersih
2). Menyediakan dan memastikan Akses pada Sanitasi
3) Melakukan fortifikasi bahan pangan
4). Menyediakan Akses kepada layanan kesehatan dan keluarga berencana
(KB)
5). Menyediakan jaminan kesehatan nasional (JKN)
6). Menyediakan jaminan persalinan universal (Jampersal)
7). Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua
8). Memberikan pendidikan gizi masyarakat
9). Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada
remaja
10). Menyediakan bantuan dan jaminan social bagi keluarga miskin
11). Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
c. Pemberian makanan untuk anak usia 9-11 Bulan (ASI dan MP-ASI)
1). MP-ASI /makanan lembek 3-4 kali
1/2 dengan ¾ mangkuk berukuran 250 Ml (Nasi tim saring/ bubur/
ikan/ ayam/ telur/ daging cincang, sayur hijau, jus/pure buah, gunakan
minyak/ margarin atau santan dalam pengolahan makanan)
2). Snack/selingan 1-2 kali
Biskuit/buah potong
3). ASI
d. Pemberian makan untuk anak usia 12-24 bulan (ASI dan MP-ASI)
1). MP-ASI /makanan lembek 3-4 kali
Nasi/ Nasi tim/ ikan/ ayam/ telur/ daging, sayur hijau, tempe/ tahu,
buah, gunakan minyak/ margarin atau santan dalam pengolahan makanan)
2). Snack/selingan 1-2 kali
Kue/buah bubur kacang hijau dana tau lainnya
3). ASI (Kemenkes RI,2016)
Lanjutan.
5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
6 Langkah Mencuci Tangan
1). Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2). Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3). Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4). Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5). Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6). Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan