Panduan Praktek Klinik KSM Obsgin
Panduan Praktek Klinik KSM Obsgin
#
;,:,r\
TI
I h
r -.*-'-*-'.*-
I
' +i=t':iP4
U
IF
t
T
I
I
s I - I
TENTANG
c. bahwa sehubungan hal t€rsebut diatas perlu diarur dan ditetapkan dalam
Keputusaa Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
Kedua Panduan Praktik Klinis KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan dijadikan
acuan dalam mernberikan pelayanan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar khususnya pada kasus Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Ketiga Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian had
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan , di Karanganyar
Padatanggal,, 23 Dzuloo'dah 1440 H
uli 2019 M
-r
-..
'". /' NBT,I I 186047
,t
LAMPIRAN
SURATKEPUTUSAN
NOMOR : 25.YKEP/III.6.AU/W2019
TANGGAL :25 llJLl2019
TENTANG
OBSGYN
3. Adneksitis...
4. Distosia Bahu...................
5. EPH Gestasional......
6. Hiperemesis Cravidarum. .. .. .. .
7. Kista Bartolini..................
8. Perdarahan Ante Partum.......
9. Perdarahan Pasca Persalinan..
Bokong...........
10. Presentasi
ll.RupturUteri.
12. Sectio Ceasaria...... . .. ... ... ...
l
1,. PANDUAN PRAKTIK KLINIK
i n
\ ; SMF OBSGYN
-s ( r+
,
I
ADNF)KSITIS AKI]T
lC.
femeritsaan Fisik l. Generalisata:
- Keadaan umum pasien biasanya gelisah, Taki
kardi dan hipotensi merupakan indikasi dari
i
L ll-llggr !l*lvl'
--
Pemeriksaan aMomen : teraba bagian-
bagian janin
2 Laparotomi :
- Segera cari sumber perdarahan, Iakukan haemostati s
- Sclurjutnya nilai dinding robcka
- Robekan campang camping lakukan hysterektomi
subtotal
- Robekan disegment bawah dan tepi dapat diperbaiki,
lakukan hystereoraph i + tubektomi
BLIGHTED OVUM
F
Pengertian (Definisi) Kehamilan anembrionik @lighted ovum) adalah
lA kehamilan palologik, dimana mudigah tidak terbentuk
sejak awal. Di samping mudigah, kantong kuning telur
juga ikut tidak terb€ntuk.
B. Anamnesis 1 Terlambat haid
2. Perdarahan pervaginam
-l Gejala objektif dan subjektif kehamilan ( tanda tak
pasti dan pasti )
L. Tingkat Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kumiati SpOG
dr Teguh Pmkosa"Sp OG Onk (K)
N. Indikator Medis
l
O. Kepustakaan l. Hanifa W. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
2. Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan
Patologi. Ed 2. Jakarta: EGC
Karanganyar, Juni 2019
ADNEKSITIS AKUT
Terapi
Tirah baring total (posisi Fowler)
Pembatasan makanan via mulut
Pemberian cairan iv untuk menc€gah dehidrasi
dan ukur diuresis dalam 24 jam (pasang Dauer
Kateter)
Pasang NGT bila perut kembung atau ileus
Antibiotik berspektrum luas (kombinasi)
dengan cara pemberian parenteral
Ditakukan kolpotomi dm drainase nrelalui
kawm Dougiasi, bila kawm terisi pus dan
fluktuasi positif. Atau lakukan laparatomi
eksplorasi bila konservatif tidak menunjukkan
perbaikan
Bila telah terjadi abses tubo-ovarial sebaiknya
dilakukan terapi konservatif selama 3 hari
dengan harapan massa akan mengecil.
Laparatomi dilakukan bila tidak ada perbaikan
Pemantauan atau evaluasi keadaan penderita
dan keadaan penyakit dilakukan ssara sec,ara :
klinis, laboralorium, dan USG
]-
J. Edukasi l. Resiko
) Penanganan
- Lana WrawaErn: 3 hari setelah bebas demam,
dengan catatan keadaan umum baik, penderita
dapat bemba jalan
J - Masa pemulihan : 10-'15 hari
Penyulit
- Sepsis, rejatan sepsis ireversibel
Infertilitas
J. Prognosis t.
.,
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationem: ad bonam
3. Ad Functionam: ad bonam
L. Tingkat
Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kumiati SpOG
dr Teguh Prakos4Sp OG Onk (K)
N. Indikator Medis
O. Kepustakaan l. Cuningham F.G.MD, Mac Donald P.C.MD,
Garet N.F.MD, Abortion, William Obstetric l8ed,
DISTOSIABAHU
C. Pemeriksaan Fisik Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
il
tanda ruptur uteri imminens ftarcna ada obstruksi)
i: Pembnrkaan scwiks lengkap tetapi kepala tetap pada
(
posisinya dalam vagina) walau ibu mengedan sekuat
mungkin, tidak ada kemajuan penurunan (kala II lama).
Tidak terjadi putaran paksi luar apabila telah lahir (distosia
bahu)
*Tuttle Sign" kepala terdorcng keluar tetapi kembali ke
dalam vagina setelah kontraksi atau ibu berlrcnti
mengedanintroitus vagina
( )
B
180
I. Edukasi
J. Prognosis l. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanationem: ad bonam
Ad Functionam: ad bonam
L. Tingkat
Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kumiati SpOG
EPH GESTOSIS
A. Pengertian :
Hipertensi dalam kehamilan Preeklamsia dan
(Definisi) Eklamsia
- Preeklamsia
Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. Gejala ini dapat
fimbu.l sebelum 20 minggu bila terjadi
penyakit trofoblastik
- Eklamsia
a. Kelainan akut pada vanita harnil,
dalam persalinan atau nifas yang
ditandai timbulnya kejang dan atau
i
koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala preeklamsia.
(Kejang timbul bukan akibat kelainan
neurologis)
b. Hipertensi Kronis
c. Hipertensi yang menetap oleh sebab
I
apapun, yang ditemukan pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu, atau
hipertensi yang menetap setelah 6
minggu pasca persalinan
d. Superimposed preeklamsideklamsia
e. Timbulnya preeklamsia atau eklamsia
pada hipertensi kronis
f. Tmnsient lqperlettsion
g Timbulnya hipertensi dalam kehamilan
pada wanita yang tekanan darahnya
normal dan tidak mempunyai gejala
hipertensi kronis atau
preeklamsia/eklamsia
B. Anamnesis Kehamilan dengan hipertensi disertai proteinuria dan
edema
tl Lamaperawatan:5hari
Masa pemulihan : 6 minggu
J. Edukasi l. Resiko
) Penanganan
J. Penyulit
J. Prognosis l. Ad Vitam : l
2. Ad Sanationem:
J. Ad Functionam:
L. Tingkat B l
Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kurniati SpOG
N. Indikator Medis
O. Kepustakaan l. Cuningham F.G.MD, Mac Donald P.C.MD,
Garet N.F.MD, Abortion, William Obstetric 18ed,
KISTABARTOLINI
L. Tingkat RekomervCasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kumiati SpOG
I ;.
c- fJrr fii"ugiru- : Bila diperkirakan
I
l
i parfus
dapat berlanssung dalam 6jam (amnioiomi
I
Plasenta Previa
- Bila perdarahan sedikit 1
Vasa Previa j
i atau
Vasa previa terlihat melalui spekulum
I
amnroskop
] Bila janin mati ) partus per vaginam i
- Janin hidup ) parus per abdominal
Penangen pada kondisi khusus
J. Edukasi t. Resiko
2. Penanganan
- Lama perawatan
a. G7 hai, jika dilakukan tindakan
operasi
b. 2-3 hari, bila hanya reparasi luka
jalan lahir atau masase uterus
-) - Masa pernulihan : 40 hari - 3 bulan
Penyulit
- Rejatan ireversibel
- DIC
- Gagal g1njal
J. Prognosis I Ad Vitam :
2 Ad Sanationem:
3 Ad Functionam:
L. Tingkat
Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kurniati SpOG
L. Tingkat
Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. Nita Tri Kurniati SpOG
SECTIO CAESARIA
I Ibu:
- DKP/Disproporsi Kepala Panggul faktor ibu
- Panggul sempit
- Ruptura uteri iminens
- Plasenta previa
- StenosisservikJvagina
- Turror-tumor jalan lahir yang menimbulkan
obstruksi
- Kelelahan
- Persalinan tak maju
E Janin:
- DKP/Disproporsi Kepala Panggul ( faktor
janin)
- Kelainan letak
- Gawat janin
- Kelainan kongenital
3. Pemeriksaan CTG
4. Pemeriksaan EKG, pada kasus-kasus tertentu
1
i. Operasi selesai L
L. Tingkat Rekomendasi B
M. Penelaah Kritis dr H Teguh Prakosa, Sp OG (Onk)
rdr Nita Tri Kumiati SpOG
Y
Prof.DR.Dr.Os.Hartanto,SpS(K) drNitaTri Kumiati Sp OG
,d tilt PANDUAN PRAKTIK KLINIK
.:
SMF OBSGYN
l
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
G Pemeriksaan Penunjang Urinalisa lengkap, gula darah, elektrolit, fungsi hati, fungsi
ginjal. USG: untuk menilai dan memastikan kehamilan
H. Terapi / Tindakan . Segera penderita dirawat, berikan cairan per infi:s
o/o
(glucose 5 - 10 dan NaCL ftsiologik)
. Obat anti emetik, intra muskuler atau per infus.
. Penderita dipuaskan sampai muntah telah berkurang,
diukur jumlah muntah ( caimn yang dimrmtahkan) dan
cairan yang diberikan dan diuresis dalam 24 jam.
Ukur balance cairan setiap hari.
ABORTUS
A. Pengertian (Defi nisi) Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi setrelum janin
dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan anak kurang
dari 1000 gram.
Abortus komplit:
Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu.
Abortus inkomplit:
Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum uteri, sebagian
lagi masih tertinggal.
Abortus insipiens:
Adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah membuk4 akan tetapi hasil
konsepsi masih di dalam kavum uteri.
Abortu imminens:
Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi pendarahan per
vaginam ostium masih terhrtup dan hasil konsepsi masih baik
dalam kandungan.
Mi$€d Abortion :
Abortus Infeksiosus:
Abortus yang mengalami infeksi
B. Anamnesis Riwayat haid, gejalalnmil, prdaraban pewaginam, nyeri abdomen
D. Kriteria Diagnosis Ada terlambat haid aau amenorea krrang dari 20 minggu
Pendarahan per vaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi.
Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis.
F. Diagnosis Banding ]
l. Kehaliman ektopik
2. Hipermenore
3. Abortus mola hidatidosa
4. Mioma uteri bertangkai
c. Tokolitik
d- Preparat progesterooe 2-3x I tab setiap 8-12 jam
e. Antiprostaglandin 3x500mg
IL Abortus insipiens :
dikeluarkan.
. Sebaiknya bila kadar fibrinogen renda\ perbaiki dulu dengan
cara memberikan fibrinogen kering atau darah segar.
. Kehamilan < 12 minggu langsmg kuretase
. Kehamilan > 12 minggu misopmstol I tabi intra vaginaytiap 6
jarn/ lhari dilanjutkan dengan drip oxltosin dan kuretase
r Disarankan monitoring fib,rinogen senrm
I Edukasi Penjelasan pada pasien tentang penyakit dan penanganannya
Connecticut p.489-509
2. Wiknjosastro H. Sumapraja S, Prawirohardjo S. Kelainan dalam
lamanya kehamilan [n: Ilmu Kebidanan, Edisi II, h^l258-277,
Yayasan Bina hrstak4 Jakarta l98l
lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan RSU dr
Soetomo Surabaya-Pedoman diagrosis dan terapi Fldisi lll 2008
Karanganyar, 13 Juni 2019
Disetujui Oleh Dibuat Oleh
Ketua Komite Medik Kelompok Modik Fungsional Obsg]"r