Anda di halaman 1dari 18

e ft

1
Q
PAIYDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM ORIIOPEDIA

r
a

-
I
&, .:l-.:;gn
il
I

t -t -
I

a
I

{J
-1 !!E_t ItE FT
-t
I

Sakit PKU Muhammad iyah Karangrnyar


- -a ylr
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
KARANGANYAR TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIK KSM
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Kesatu Mencabut SK Nomor 038.c/llI.6.AU/ Ill 2017 &n Memberlakukan Panduan


Praktik Klinis KSM Orthopaedi dan tr.umatologi Rumah Sakil PKU
Muhammadiyah Karanganyar sebagaimana lerlampir dalam keputusan ini.

Kedua Panduan Praktik Klinis KSM Orthopaedi dan traumatologi dijadikan acuan
dalam memberikan pelayanan di Runah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar khususnya pada kasus Orthopaedi dan traumalologi.
Ketiga Keputusan ini berlaku sejak tanggal diletapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, atan diadakan pe6aikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan , di Karanganyar
Pada tanggal

i, 19 M

186047
Mf,MUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
KARANCA}.IYAR TENTANC PANDUAN PRAKTIK KLINIK KSM
ORTHOPADDI DAN TRAUMATOLOGI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Kesatu Mencabut SK Nomor 038.cflII.6.AU/ Hl 2017 dn Memberlakukan Panduan


Praktik Klinis KSM Orthopaedi dan traumalologi Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Kedua Panduan Praktik Klinis KSM Orthopaedi dan tramatologi dijadikan acuan
dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar khususnya pada kasus Orthopaedi dan traumatologi.
Ketiga Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan peftaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan , di Karanganyar
Pada tanggal ,
5J 19M
\ .t

\,

\ I 186047
LAMPIRAN

STJRAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RS PKU MUHAMMADTYAH KARANGANYAR

NOMOR :25.8/KEP/lII.6.AUlHl20l9

TANGGAL :25 lI.JLl20l9


TENTANG

PANDUAN PRAKTIK KLINIS KSM ORTHOPAEDI DAN TRAIJMATOLOGI


DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIK

ORTHOPEDI
.ui PANDUAN PRAKTIK KLINIK
\ KSMORTHOPEDI
t ,i' r..i RS. PKU MUIIAMMADIYAHKARANGANYAR

DISLOKASI BAHU
A. Pengertian (Definisi) Pindahnya atau lepasnya permukaan sentuh tultng yang men)nrsun
sendi, disebabkan gaya yang membuat sendi melampaui baras
normal arutomisnya

B. Anamnesis Adanya riwayat traum4 nyeri, tonjolan pada bagian depan bahu

C. Pemeriksaan Fisik l. Pemeriksaan umum


) Tanda-tan& vital
.) Pemeriksaan khusus :

4 Muskuloskeleal R. Shoulder
:
Look terlihat penonjolan akmmion dan/atau kepalia humerus, bahu
nrenjadi rata. lengao abdulsi dan ekserna rotasi, Ileksi siku
dan lengan bawah dibantu lengan normal.
Feel : kepala humerus, periksa adanya gianggu<ul fungsi sensorik dan
motorik dari muskulotaneus dan sarafradial
Move: keti&kmampuan menggerakkan bohu secara adduksi dan
rotasi intema

D. Kriteria Diaposis Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas, ditegaskan


dengan pemeriksaan penunjang radiologi.

E. Diagrrosis Dislokasi Bahu


F. Diagnosis Banding I Dislokasi akromioclavicula
2 Fraktur clavicula
3 Fraktur collum humeri
4 Fraktur humerus proksimal

G Pemeriksaan Penunjarg Foto mntgen bahu proyeksi aplaksial

H. Tindakan Opentif
Prosedur bristow pada dislokasi anterior bahu neglected dan
rekuren.

I Terapi Non-Operatif
I Reposisi tertutup dengan numuver kocher, imobilisasi dengan j

verban atau collar cuff selama 3 minggu.

J. Edukasi l. Pasien diinformasikan tentang penyakitrtya dan untuk tidak banyak


bergerak
MOSBY ELSEVIER 1600 John F. Kennedy Boulevard. 2007
2. Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley's System o/
Orthopaedics and Fractwes.9th ed. Hodder Arnold", an imprint of
Hodder Education an Hachette UK Company, UK. 2010.
3 Brcholz RW, Court-Brown CtvL Heckman JD, lbmetta III P.
Rockwood and Green's Fractttts in Adults.Lipincoll Williams &
Wilkins seventh edition
4 Hoppenfeld Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The
Anatomic Approach, 3rd Ed
1

Karanganyar, Juli 2019

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh:


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Fungsional
1

l
\

ro Dr. dr. Os Hartanto, Sp.S (K) dr. H.lsmail , Sp or(K)


PANDUAN PRAKTIKKLINIK
ra KSMORTHOPEDI
\
, RS. PKU MIIHAMMADryAHKARANCANYAR

FRAKTUR CRURJS

A. Pengertian @efinisi) Merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada tulang panjang,
di mana terjadi putusnya kontinuitas jaringan tulang tibia dan atau
fibula
B. Anamnesis i I Nyeri dan tidak bisa berjaian setelah trauma yang disertai bengkak
dan bengkok.
2 Keluhan nyeri yang bertambah atau kesemutan setelah cedera.
3 Anamnesis penyebab, mekanisme, onset, kondisi sebelum cedera,
riwayat cedera sebelumnya, riwayat pengobatan sebelumnya.
C. Pemeriksaan Fisik I Pemeriksaan Umum
2 Tanda - tanda vital
J Pemeriksaan Khusus:
Muskuloskeletal : R. Cruris
Look : skin intah swe.lling, deformitas angulasi
Feel : NVD, diskontinuitas, trepitasi, false movement
Move : ROM hip, knee dan ankle
D. Kriteria Diagnosis A:ramnesis dan pemeriksaan fisit, dipertegas dengan perneriksaan
penunjang radiologi

"ffiffi,ffi -.fr 5-1 {l -f1 f!


Klasifikasi :

''tE
ts ii[ tiq [S
\h \["ui" \4 , i}\. ut. "rs
'[\ , u\
-.5? fil *1 fi{l 6l -{f .rt
"[\
l!l ilil *i ili i !11

[u \\u
r
i !
ilir,1I ilc li'd '*( \\h \\'u \\T
t
'[r
\!\ t\" fr. HU \$ N '[\,
fil j--ar.--a
{_-} {l
\i\i ,il\{ ili i4 ill i \)
$u
Ur E"U\. u\ \ u\ V.W' M
E. Diagnosis Fraktur Cruris
F. Diagnosis Banding l. Fraktur Tibia isolated
2. Fraktur Tibia - fibuia

G Pemeriksaan Penunjang I laboratorium : darah rutin, HbsAg, BT/CT alau PT/APTT,


golongan daralr, GDS
2 Pemeriksaan frmgsi ginjal : Ureum. creatinin
3 Radiologi : Ro cruris AP/Lateral tampak kedru seadi, Ro thorax
H. Tindakan Operasi:
I ORIF dengao plate and screw
2 ORIF dengan IM Nailing (locking/aon locking)
3 OREF

I 'terapi Non-opcrative tr€etment ) untuk pasien dengan komorbid berat


yang tidak mungkin dilakukan tindakan operasi dan pasien dengan
kriteria yang memenuhi kriteria akseptabilitas :
- Angulasi varus atau valgus < 5 derajat
- Angulasi anterior atau posterior < 10 derajat
- Deformitas rotasi < l0 derajat. Ekscmal rotasi lebih ditolerir
dari intemal rotasi
- Pemendekan < I cm
- Kontak cortical > 50%
- SIAS, pusat patella dan base proximal phalank digiti II harus
dalam kesegarisan
- Mikulich line dalam alignment baik
J. Edukasi I Patah tulang yaag diderita beserta progrrosimya
2 Cara dan jadwal perawatan luka operasi
3 Cara mobilisasi paska operasi
4 Latihan pergerakan sendi setelah operasi
5 Jatlwal kontrol paska operasi

J. Prognosis l. ' AdMtam : dubia ad bonam


, Ad Sanationem: dubia ad bonam
J. Ad Functionam: dubia ad bonam
K. Tingkat Evidens iftasis: EBPlrtt)
L. Tingkat Rekomendasi
M. Penelaah Kritis dr. H.Ismail , Sp. OT
2 dr. Bunarwan, Sp.OT
3 dr. Iwarq Sp.OT
4 dr. Alifi4 Sp.OT

N. Indikator Medis Fraltur healing, Mengembalikan ROM, mobilisasi lebih cepat


O. Kepustakaan 1 Canale T, Beaty J, Campbell's oryrative orthopaedic, |Lth ed.
2. Menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi dan perkiraan waktu i

p"-ulit - dirloku"i
J. Prognosis il. Advitam : dubia ad bonam
2. I Ad Sanatiotrem: dubia ad bonam
13. , ed functionam: dubia ad bonam

K. fingkat Evidens (basis : EBPM)


L. Tingkat Rekomendasi
M. Penelaah Kdtis l. dr. H.Ismail , Sp. OT (K)
2. tlr. Bunarwan, Sp.OT
l
3. dr. Iwan, Sp.OT
4. dr.Atifiq Sp.OT
N. Indikator Medis Kepulangan pasien bergantung pada klinis pasien dengan harapaa ]

output dapat kembali mengerjakan kegialan sehari-hari.


O. Kepustakaan
ir. Canale T, Beaty J, Campbell's opelatiye orthopaedic, llth ed.
MOSBY ELSEVIER 1600 John F. Kennedy Boulevar.d.2007
Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley's System
l, Orthopaedics and Fractures. fth ed. Hodder Amold, an imprint of
L

Hodder Education, an Hachette UK Company. LrK. 2010.


3 Bucholz RW, Court-Brown CM, Heckman JD, Tometta III P.
Rockwood and Green's Fracturs in Aduks.Liprncott Williams &
Wilkins seventh edition
4. Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The
Anatomic ApproactU 3rd Bt
Karanganyar, Juli 2019

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Frmgsional Orthopedi

f. Dr. dr. Os Hartanto, Sp.S (K) dr. H.Ismail , Sp. OT (K)


PANDI JAN PRAKTIK KLINIK
SMFORTHOPEDI
I

RS. PKU MUIIAMMADIYAH KARANGANYAR


4ms

FRAKTURFE}IUR

A. Pengertian (Definisi) Rusaknya kontinuitas os femur yang dapat disebabkan oleh trauma
langsung, puntiran, atau pukulan pada bagian depan yang berada
dalam posisi fleksi ketika kecelakaan lalu lintas, kelelahan otot,
kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis.
B. Anamnesis 1
L
Nyeri dan tidak bisa berjalan setelah trauma yang disertai bengkak
dan bengkok.
2 Keluhan nyeri yang bertambah atau kesemutan setelah cedera.
J Anamnesis penyebab, mekanisme, onset, kondisi sebelum cedera,
riwayat cedera sebelumnyq riwayat pengobatan sebelumnya. Bila
tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis.

C. Pemeriksaan Fisik ll. Pemeriksaan Umum


lz. Tanda - tanda vital
,- Pemeriksaan Khusus:
Muskuloskeletal : R. Femur
Look : bengkak, deformitas, kelainan bentuk. I

Feel : nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.


Move : gerakan aktif sakit, gerakan pasif sakit, kepitasi.
D. Kriteria Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisik, dipertegas dengan pemeriksaatr
penunjang radiologi

E. Diagnosis Fraktur Femur


F. Diagnosis Banding 1 Dislokasi hip
2. , Dislokasi patella
3. Tumor/cancer
4. lnfeksi pada femur

G Pemeriksaan Penunjang 1 Laboratorium : darah rutin, tlbsAg, BT/CT atau PTiAPTT,


golongan darab, GDS
2 Pemeriksaan firngsi ginjal : Ureum. creatinin
J Radiotogi : Ro femur AP/t aleral tampak kedua sendi, Ro thorax

H. Tindakan Operasi:
I ONF dengan plate and screw
2 ORIF dengan IM Nailing (locking/non locking)
3 OREF
I. Terapi Non-operative treatment ) untuk fraktur non-displaced dan
L

pasien dengao komorbid berat yang tidak mungkin dilahrkan


tindakan operasi.

J. Edukasi 1 Patah tulang yang diderita beserta prognosisnya


2 Cara dan jadwal perawatar luka operasi
3 Cara mobilisasi paska operasi
i

4 Latihan pergerakan sendi setelah operasi


5 Jadwal kontrol paska operasi

J. Prognosis l. Ad Vitam : dubia ad bonam


2. Ad Sanationem: dubia ad bonam
1:. Ad Fmctionam: dubia ad bonam
K. Tingkat Evidens (basis: EBPM)
L. Tingkat Rekomendasi
M. Penelaah Kritis I dr. H.Ismail , Sp. OT (K)
2 dr. Bunarwan, Sp.OT
J dr. Iwan, Sp.OT
4 dr. Alifra" Sp.OT
N. Indikator Medis Fraktur healing, Meagembalikan ROM, mobilisasi lebih cepat
O. Kepustakaan 1 1, 1 Canale T, Beaty l, Campbell's operative orthoryedic, I lth ed.
y

MOSBY ELSEVIER 1600 John F. Kennedy Boulevard.2007


i2) Salomon L,Warwick D, Nayagam S. Apley's System of,
(hthopaedics and Fractures.9th ed. Hodder Amold an imprint of
Hodder Education, an Hachette UK Company. UK. 2010.
1 3 Bucholz RW, Court-Brcwn CM, Heckman JD. Tometta III P.
Rockwood and Green's Fracturs in Adults.Lipincott Williams &
Wilkins seventh edition
4 Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The
Anatomic Approach, 3rd Ed
Karanganyar, Juli 2019

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Fungsional Orthopedi

Dr. dr. Os Hailanto, Sp.S (K) dr. H.Ismail , Sp. OT(K)


PANDUAN PRAKTIK KLINIK
KSM ORTIIOPEDI
, ril RS. PKU MTIHAMMADIYAHKARANGANYAR

FRAKTUR RADIUS DISTAL

A. Pengertian (Definisi) I Terputusnya kontinuitas jaringan tulang pada bagian distal os


Radius

B. Anamnesis Adanya defbrmitas, nyeri, keterbatasan gerak karena nyeri, dan


pembengkakan pada pergelangan tangan.

C. Pemeriksaan Fisik l. Pemeriksaan fisik umum


2. Tanda-tanda vital
-). Pemeriksaan fisik khusus : denyut nadi radial dan ulnar
4. Perneriksaan fungsional : fimgsi motorik dan sensorik nervus
noediaaus
5. Pemeriksaan siku dan bahu ipsilateral untuk memeriksa adanya
cedera terkait

D. Kriteria Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisit, dipertegas dengan pemeriksaan


penunjang radiologi.

Klesifikasi Frykman
- Tipe I : Fraktur ekstra-artikular
- Tipe II : Fraknr ekstra-artikular dengan fraktur styloid ulna
- Tipe III : Ketcrlibatan artikulasi radiocarpal
- Tipe IV: Keterlibatan artikulasi radiocarpal dengan fiaktur
styloid ulna
- Tipe V : Keterlibatan radioulna
- Tip€ VI : Keterlibatan radioulna dengan fraktur styloid ulna
- Tip€ VII : Keterlibatan radioulna dan radiocarpal
- Tipe VIII: Keterlibaran radioulna dan radiocarpal dengan fraktur
styloid ulna

Klasifiasi Melone
- Tipe I : Stabil, tanpa kominusi
- Tip€ II : Unstable die-pazci, dorsal atau volar
- Tipe IIA: Reducible
I
- Tipe IIB: Unreducible
-Tipe III: Fraktur spike; kontusi struktur volar
-Tipe IV : Fraktur spli! fraktur medial kompleks dengan fragmen
donal dan palmar terpisah displaced
Tipe V : Fraktur eksplosi; Kominusi hebat dengan cedera jaringan
lunak luas

E. Diagrosis Fraktur Radius Distal


F. Diagnosis Banding l_

G Pemeriksaan Penunj ang t. Laboratorium: darah rutin, HbsAg, BT/CT atau PT/APTT,
golongan darah, GDS
2 Pemeriksaan fimgsi ginjal : ureum, creatinin
Radiologi : foto polos wrist AP, lateral, dan oblik jika diperlukan,
foto thorax

H. Tindakan Operatif
Percutaneous Pinnhg, Fiksasi eksternal, Fiksasi ekstemal hybrid,
kombinasi ORIF dengan fiksasi ekstemal, Reduksi dan fiksasi
ekstemal dengan artroskopi, ORIF

I. Terapi Non-Operatif
I

Reduksi ternrtup; imobilisasi dengan bidai atau casting (gips) untuk


fraktur non-displaced, displaced rninimal, displaced dengan pola
l fraktur stabil, pasieo usia lanjut lowdemand, dimana risiko operasi
lebih besar dari manfaatnya.

J. Edukasi 1 Patah tulang yang diderita beserta prognosisnya


2 Cara dan jadwal perawatan luka operasi
3 Cara mobilisasi paska operasi
4 Iatihan pergerakafl sendi setelah operasi
5 Jadwal kontrol paska operasi

J. Proposis 1. Ad Vitam : dubia ad bonam


') Ad Sanationem: dubia ad bonam
3. r Ad Functionam: dubia ad bonam

K. Tingkat Evidens (basis: EBPM)


L. Tingkat Rekomendasi I

M- Penelaah Kritis I dr. H.Ismail , Sp. OT (K)


2 dr. Bunarwan, Sp.OT
J dr. Iwan, Sp.OT
4 dr. Alifra, Sp.OT
N. Indikator Medis Fraktur healing, Mengembalikan ROM, mobilisasi lebih cepat
O. Kepustakaan 1. ] Canale T, Beaty l, Campbell's operatite orlhopaedic, llth ed-,
MOSBY ELSEVIER 1600 John F. Kennedy Boulevard.2DT
2 Salomon L, Warwick D,Nayagam S. Apley's System of
Orthopaedics and Fractures.9th ed. Hodder Amold, an imprint of
Hodder Educatio& an Hachetle IIK Company. UK. 2010.
3 Bucholz RW, Court-Brown CM, Heckman JD, Tornetta III P.
Rockwood and Green's Fract trs in ,4drlrs.Lipincott Williams &
Wilkins seventh edition
4 Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The
Anatomic Approactr, 3rd Ed
Karanganyar, Juli 2019

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Metlik Kelompok Mulik Fungsional Orlhopedi

Prof. Dr. dr. Os Hartanto, Sp.S (K) dr. H.Ismail , Sp. (K)
u PANDUAN PRAKTIK KLINIK
\ KSMORTHOPEDI
.4
RS. PKI] MUHAMI\,{,{DIYAH KARANGANYAR

FRAKTTIR SHATT RADIUS ULNA

A. Pengertian @efinisi) Terputusnya kontinuitas jaringan nrlang pada daerah sial Radius
Ulna
. Anamnesis Adanya detbrmitas, nyeri, pembengkakaa dan terganggunya
fungsi tangan dan lengan bawah

C. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik umum


2 Tanda-tanda vital
., Pemeriksaan fisik khusus : denyut nadi radial dan ulnar
4 Pemeriksaan fungsional : fungsi motorik dan sensodk nervus
medianus, radial dan ulna

D. Kriteria Diagnosis Anamnesis dan pemeriksaan fisik, dipertegas dengan pemeriksaan


penunjang tadiologi.
Klasifikasi menurut AO :
Type A : Fraktur simple unifokal dengan Al fraktur ulna
terisolasi, A2 fraktur radius, dan A3 fraktur pada kedua
tulang; Al.l dan A2.l fraktur oblik dan Al.2 dar A2.2
fraktur $anveBal: A1.3 fraktur Monteggia, A2.3 Fmktur
Galea"zi: A3.l fraktur radius sepertiga proksimal, A3.2 pada
sepertiga medial, danA3.3 pada sepertiga distal.
Type B : Frakturbaji. Pada Bl dan 82, sufiks .l baji intak, .2
baji terfragmentasi, dan .3 frakturdislokasi. Bl.3 fraktur
Monteggia. 82.3 fraktur Galeazzi
Type C : Fraktur kompleks. Cl fraktur kompleks ulna
dengan (C1.2) atau tanpa (C1.1) fraktur radius simpel. C2
mirip dengan fraktur kompleks radius, C2.3 fraktur Galeazzi.
C3 fiaktur kompleks mengenai kedua tulang dengan
peningkatan kompleksitas dari C3.l sampai C3.3

E. Diagnosis Fraktur Shaft Radius Ulna


F. Diagrosis Banding i. Fraktur distal radius ulna
2. Fraktur Monteggia
G Pemeriksaan Penrmjaug 1 Labomtorium: darah rutin, FIbsAg, BT/CT atau PT/APTT,
golongan darah, GDS
.}
Pemeriksaan firngsi ginjal : ureum, creatinin
-r- Radiologi : foto polos antebrachii AP, lateral, dan oblik jika
l
dipertukarL foto thorax

H. Tindakan
0peratif
1
ORIF
2 Fiksasi Ekstemal : unsrk kehilangan jaringan luak darr tulang,
kontaminasi luas, non-union terinfeksi.
3 Bone grafting : untuk bone loss
4 Debridement : untuk luka dengan kontaminasi luas

I. Terapi Non{peratif
, i Long arm cast dengan mtasi netral dan siku fleksi 900 untuk
Fraktur radius ulna non-displaced

J. Edukasi I Patah tulang yang diderita beserta prognosisnya


) Cara dan jadwal perawatan luka operasi
J Cara mobilisasi paska operasi
4 Latihan pergerakan sendi setelah operasi
5 Jadwal kontrol paska operasi

J. Proposis I Advitam : dubiaad bonam


2 Ad Sanationem: dubia ad bonam
1

J Ad Functionam: dubia ad bonam


K. Tingkat Evidens (basis : EBPM)
L. Tingkat Rekomeadasi
M. Penelaah Kritis I dr. H.Ismail , Sp. OT
2 dr. Bunarwan, Sp.OT
I

3 dr. Iwan, Sp.OT


4 dr. Alifia Sp.OT

N. tndikator Medis Fraktur healing, Mengembalikan ROM, mobilisasi lebih cepat


O. Kepustakaan i1. Canale T, Beaty J, Campbell's oryrative orthopaedic, 1 l th ed.
MOSBY ELSEVIER 1600 John F. Kermedy Boulevard.2007
) Salomon L, Warwick D,
Nayagam S. Apley's System of
Orthopaedics and Fractures.9th ed. Hodder Amold, an imprint of
Hodder Education, an Hachette UK Company. UK. 2010.
Bucholz RW, Court-Brown CM, I Ieckman JD, Tometta III P.
i'i Rockwood and Green's Fracturs in Adults.Lipncott Williams &
Wilkins seventh edition
4 Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The
Anatomic Approach, 3rd Ed
Karanganyar, Juli 2019

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh:


Ketua Komite Medik Kelompok Medik Fungsional Odhopedi

Prof. Dr. dr. Os Hartanto, Sp.S (K) dr. H.Ismail , Sp.

Anda mungkin juga menyukai