BUKU PANDUAN
PELAYANAN KEMOTERAPI
RSIA ANUGERAH BUNDA KHATULISTIWA
TAHUN 2015
PANDUAN PELAYANAN KEMOTERAPI
Menimbang :
a. Bahwa penggunaan obat-obatan yang bertujuan untuk
membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker
(kemoterapi) memberikan efek samping toksik yang hebat pada
pasien, termasuk juga terhadap petugas, untuk itu dibutuhkan
adanya suatu panduan sebagai tatalaksanadalam
pelaksanaannya.
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
Peraturan Direktur tentang Panduan Pelayanan Kemoterapi di
Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda Khatulistiwa
Pontianak.
Mengingat :
1. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
9. Surat Keputusan................................................ tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah
Bunda Khatulistiwa.
10. Surat Keputusan.................................................. tentang
Pengangkatan Direktur Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah
Bunda Khatulistiwa.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU &
ANAK ANUGERAH BUNDA KHATULISTIWA
TENTANG PANDUAN PELAYANAN
KEMOTERAPI.
DITETAPKAN : DI PONTIANAK
PADA TANGGAL : ...............................
RSIA ANUGERAH BUNDA KHATULISTIWA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah di
karuniakan kepada penyusun. Sehingga buku panduan pada pasien yang mendapat
kemoterapi atau pengobatan resiko tinggi lain di Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa tahun 2015 ini dapat disusun.
Buku Panduan Pelayanan pada pasien yang mendapat kemoterapi atau pengobatan
resiko tinggi merupakan panduan bagi semua pihak yanng terkait dengan perawatan pasien
yang akan melakukan pengobatan kemoterapi di Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa.
Dalam buku panduan ini diuraikan tentang tata laksana pengelolaan pelayanan pasien
yang mendapat kemoterapi, fasilitas yang ada di Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa Pontianak, kebijakan, keselamatan pasien, serta pengendalian mutu.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih sedalam-dalam nya atas bantuan semua
pihak dalam menyelesaikan Buku Panduan Pelayanan pada pasien yang mendapat
pengobatan kemoterapi di Rumah sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak.
Pontianak, ..............................................
Tim Penyusun
Lampiran : Peraturan Direktur RSIA Anugerah Bunda Khatulistiwa
Nomor : ……………………………………………………………
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi
BAB I
GAMBARAN UMUM
Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan pasien yang
mendapat pengobatan kemoterapi di Rumah Sakit diperlukan peraturan perundang-undangan
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Undang – undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ), KKP-RS tahun 2008.
4. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( Patient Safety ), Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008.
5. Pedoman Peningkatan Mutu Pelayanan Medik Dasar, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008.
6. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, WHO-Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2001.
7. Surat Keputusan............................................................................. tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda Khatulistiwa
Pontianak.
8. Surat Keputusan .................................................................................. tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda Khatulistiwa Periode
.........................
BAB III
TUJUAN
Tujuan pasien yang mendapat kemoterapi atau pengobatan resiko tinggi adalah :
1. Tujuan terapi pemeliharaan adalah untuk membunuh setiap sel residu yang tidak dibunuh
oleh induksi remisi, rejimen intensifikasi. Meskipun sel-sel tersebut sedikit, mereka akan
menyebabkan kambuh jika tidak diberantas.
2. Membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak
terjangkau pisau bedah.
3. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel kanker agar tidak menyebar lebih luas, pengobatan
kanker tergantung pada jenis atau tipe kanker yang di derita dan darimana asal kanker
tersebut.
4. Tujuan dari induksi remisi adalah untuk cepat membunuh sel-sel tumor yang paling dan
mendapatkan pasien ke remisi. Hal ini di definisikan sebagai kehadiran kurang dari 5%
(lima persen) ledakan leukemia di dalam sumsum tulang, sel-sel darah normal dan tidak
adanya sel-sel tumor dari darah, dan tidak adanya tanda-tanda lain dan gejala penyakit.
BAB IV
PENGERTIAN
1. Pasien yang di diagnosa kanker oleh dokter, dan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh
dokter diperlukan untuk dilakukan kemoterapi atau radiasi.
2. Pengobatan untuk pasien leukemia akut dapat mencakup kemoterapi, steroid, terapi
radiasi, pengobatan dikombinasikan intensif (termasuk sumsum tulang atau transplantasi
sel induk) dan faktor pertumbuhan.
3. Apabila pasien ditentukan oleh dokter untuk radiasi maka pasien tersebut di rujuk ke RS
...................... untuk mendapat tindakan selanjutnya.
Tata laksana untuk pasien kemoterapi di Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa Pontianak
1. Prosedur pertama kali pasien kemoterapi adalah harus membawa surat pengantar dari
dokter.
2. Membawa hasil pemeriksaan : Radiologi, Laboratorium dan lain-lain.
3. Mengetahui protokol untuk kemoterapi pada pasien tersebut.
4. Untuk kemoterapi berikutnya sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.
Protokol kemoterapi yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa Pontianak adalah sebagai berikut :
7. Non Hodgin Limfoma ( NHL ) Para Aorta, Mixed Small dan Large Cell grade,
Stadium II B
Infus NS 20 tetes permenit
Ondancentron 8 mg diberikan secara intravena
Injeksi Kalmethason 1 ampul secara intravena
Injeksi Vincristin 2 mg dalam NS 10 cc, diberikan intravena bolus pelan – pelan
selama 10 menit.
Bilas NS 20 tetets permenit – 10 menit
Efinebecin 70 mg dalam 200 cc NS, diberikan dalan 1 jam
Bilas NS 20 tetes permenit – 10 menit
Cyclofosfamid 1 gr dalam 200 cc NS diberikan dalam 1 jam
Bilas NS 20 tetes permenit selama 15 menit
Selesai
Infus dilajutkan sesuai advis Dokter.
Hari II – IV :
Hari V :
Hari II – III :
10. NHL Pleura Dekstra e.c Colli Sinistra, Limfoblastic Intermediate Grade Stadium
III B
Infus 20 tetes permenit selama 30 menit
Injeksi Setrovel 5 mg 1 ampul secara intravena
Injeksi Kalmethason 1 ampul secara intravena
30 menit kemudian injeksi Vincristin 2 mg IV bolus pelan – pelan
Doxorubicin 60 mg dalam 200 cc NS diberikan dalam 1 jam
Cyclovid 1000 mg ( 2 vial ) dalam 200 cc NS diberikan dalam 1 jam
Infus NS kosongan 14 tetes permenit sampai hari ke II ( dua )
Selesai
Medikasi :
DOKUMENTASI
Untuk dokumentasi pada pasien yang mendapat kemoterapi adalah sebagai berikut :
1. Setiap pasien yang sudah mendapat kemoterapi didokumentasi pada rekam medis pasien.
2. Untuk protokol kemoterapi setiap pasien ada di unit perawatan tempat kemoterapi.
3. Peralatan untuk kemoterapi ada di unit kemoterapi seperti : tempat untuk mengoplos
kemoterapi, set infus yang khusus, sepatu boot, kaca mata dan lain – lain
4. Setiap pasien yang dilakukan kemoterapi tidak sama serinya dengan pasien yang lain
tergantung dari kondisi pasien tersebut, dan yang menentukan adalah dokter.
BAB VII
PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan dalam aplikasi pelayanan pasien resiko
tinggi dengan kemoterapi yang sesuai prosedur di RSIA Anugerah Bunda Khatulistiwa
Pontianak. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan
ini, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi.
Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada tim penyusun demi kesempurnaan panduan dikesempatan berikutnya.
Semoga panduan ini berguna bagi tim Pelayanan Pasien di RSIA Anugerah Bunda
Khatulistiwa pada khususnya juga untuk para pembaca pada umumnya.