Anda di halaman 1dari 27

BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

0,01mm. micrometer skrup merupakan alat


ukur yang bisa digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis seperti mengukur
ketebalan plat, diameter kawat,dll. Biasanya alat dasar
ini sering di jumpai dalam teknik mesin,elektro
berguna untuk mengukur ketebalan secara tepat dan
akurat.
Micrometer skrup terdiri atas rahang utama
sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala
nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali
skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius
bergerak maju atau mundur sejauh 0,5mm. satu skala
nonius memiliki nilai 0,01mm.
Alat ukur yang ke tiga adalah neraca tekhnis.
Alat ukur ini memiliki ketelitian 0,01gram. Neraca
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca
analitis dualengan, neraca tekhnis, neraca digital ,dll.
Neraca ini berguna untuk mengukur masa benda atau
logam dalam praktek laboratorium dengan kapasitas
hanya 311gram. Alat ini mempunyai tingkat yang baik
dibandingkan dengan neraca ditoko toko. Prinsip kerja
dari alat ini dengan prinsip keseimbangan. Maka dari
itu , bidang kerja nya harus mendatar , dapat dilihat
dengan memutar skrup dengan unting unting jika tidak
lurus dapat menggerakan pendatar. Kemudian
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 2
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

perhatikan keseimbangannya. Timbangan siap


digunakan bila ayunan jarum kearah kanan dan kiri
nya sama atau sejajar.

Gambar 1.1 Jangka Sorong


Sumber: http://google.com

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 3


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Gambar 1.2 Micrometer Tekhnis


Sumber: http://google.com

Gambar 1.3 Neraca Tekhnis


Sumber: http://google.com
Setiap alat ukur pasti mempunyai skala utama
dana setiap angka tersebut harus menjadi pengukuran atau

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 4


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

data. Oleh sebab itu pengukuran harus di lakukan denga


cara:

1. Satu kali pengukuran


 Besaran langsung terukur
X0= adalah apayang terbaca pada alat ukur
∆x= ½ nilai skala terkecil alat (1/2 nst alat)
Nst alat = nst alat utama jika tanpa nonius 1/n
x nst utama jika adanonius
N= jumlah skala nonius
 Besaran turunan
X= f(a,b,c) dengan a,b,c besaran terukur
langsung
a=a 0 ± ∆ a ; b=b 0 ± ∆ b ; c=c 0 ± ∆ c
maka x= f(a0,b0,c0)
∆x=

|∂∂ FA|a 0 ,b 0 , c 0 ∆ a+|∂∂ FA|a 0 , b 0 , c 0 ∆ c


Nilai kepercayaan 100%
2. n kali pengukuran
 besaran yang langsung terukur x0 adalah rata
rata dari hasil pengukuran dasar atau :

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 5


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42
i

∑ xi
1
x 0=
n

1 √ ( xi−x )
2

∆ x=∂ b=
n n−1
 Besaran turunannya
X= f(a,b,c) dengan
a=a 0 ± ∆ a ; b=b 0 ± ∆ b ; c=c 0 ± ∆ c
Semua hasil pengukuran berulang maka :
x= f(a0,b0,c0)

√[ ] [ ] [ ]
2 2 2
∂f 2 ∂f 2 ∂f 2
∆ x= ∆ a +¿ ∆b ∆c ¿
∂a ∂b ∂c
Nilai kepercayaan 68%
3. Besaran turunan yang merupakan hasil jumlah
pengukuran campuran
x= f(a0,b0,c0) dengan
a=a 0 ± ∆ a ; b=b 0 ± ∆ b hasil pengukuran
berulang c = c0 ± ∆c hasil satu kali
pengukuran maka
x= f(a0,b0,c0)

√[ ] [ ] [ ][ ]
2 2 2 2
∂f ∂f ∂f 2
∆ x= ∆ a 2+¿ ∆ b2 ∆c ¿
∂a ∂b ∂c 3

Nilai kepercayaan 68% atau

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 6


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

∆ x=
√[ ]( ) [ ]( ) [ ]
∂f 3
∂a 2
∆ a +¿
∂f 3
∂b 2
∆b +
∂f
∂c
∆c ¿

Nilai kepercayaan 100%

3.2 Pesawat Atwood

Galileo melakukan pengamatan mengenai benda


benda jatuh bebas. Ia menyimpulkan dari pengamatan
pengamatan yang dia lakukan bahwa benda benda berat
jatuh dengan cara yang sama dengan benda ringan pada
tahun 1678 sir Isaac Newton menyatakan hukum pertama
tentang gerak, yang sekarang dikenal dengan hukum
Newton 1 .
Hukum Newton 1 menyatakan” sebuah benda
akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan apabila resultan gaya yang bekerja sama
dengan nol “
secara matematis, hukum Newton 1 dinyatakan
dengan persamaan

∑F=0

Hukum diatas menyatakan bahwa jika suatu


benda mula mula diam maka benda akan selamanya
diam. Benda hanya akan bergerak jika suatu benda itu

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 7


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

di beri gaya luar. Sebalik nya, jika benda sedang


bergerak maka benda selama nya akan bergerak,
kecuali bila ada gaya yang menghentikan nya.

Konsep gaya dan massa yang dijelaskan oleh


hokum newton 1 mengungkapkan tentang sifat benda
yang cenderung mempertahankan keadaan nya atau
dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk
mengubah keadaan nya sifat ini kita sebut
kelembaman atau inersia. Oleh karena itu hokum 1
newton disebut juga hokum kelembaman
“setiap benda yang dikenai gaya maka akan
mengalami percepatan yang besarnya berbanding
lurus dengan besar nya gaya dan berbanding terbalik
dengan besarnya masa benda.” (hukum newton 2)

System gaya yang konstan akan menyebabkan


percepatan yang tetap atau konstan dan system akan
berlaku persamaan gerak yang disebut gerak lurus
berubah beraturan yang terkenal (GLBB), gerak suatu
objek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu
akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya
percepatan rumus jarak yang di tempuh tidak lagi
linear melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerakan dari keadaan diam atua
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatan
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 8
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

nya karena adanya (a=+) atau perlambatan (a=-). Pada


umum nya GLBB didasari oleh hukum Newton 2
(∑f=M.a).GLBB dibagi menjadi 2, dipercepat dan
diperlambat.
GLBB dipercepat adalah GLBB yang
kecepatan nya bertambah cepat contoh nya yaitu gerak
buah dari pohonnya. GLBB diperlambat adalah GLBB
yang kecepatan nya makin lama makin kecil/
diperlambat. Contohnya adalah gerak benda yang
dilempar keatas.
GLB adalah gerak lurus suatu objek dimana
dalam gerak ini kecepatan nya tetap atau tanpa
percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam
gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Ada
pula gerak yang berhubungan dengan pesawat atwood
yaitu gerak rotasi. Merupakan gerak melingkar suatu
benda pada porosnya pad suatu lintasan. Bila suatu
benda mengalami gerak rotasi melalui poros nya,
ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak
yang ekuivalen dengan persamaan gerak linear.
Momen inersia pada gerak rotasi bisa di analogikan
dengan masa pada gerak translasi. Sedangkan gaya
pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan
momen gaya pada gerak translasi jika gaya
menyebbkan tibulnya percepatan pada gerak translasi
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 9
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

makamomen gaya itulah yang menyebabkan


timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi.

Saat kita memutar sebuah roda atau


membuaka daun pintu, saat itu kita sedang
memberikan momen gaya pada benda bendatersebut.
Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk
yang menjelaskan hubungan antara tegangan, energy
potensial dan energy kinetic dengan menggunakan 2
pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali
pada sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakan
lebih tinggi posisinya dibandingkan yang lebih ringan.
Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan
menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan
katrol.

Gambar 2.1 Pesawat Atwood Konvensional


Sumber: http://google.com

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 10


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Gambar 2.2 Pesawat Atwood Moderen


Sumber: http://google.com

2.3 Modulus Elastisitas

2.4 Bandul Sederhana Dan resonansi Bandul Sederhana

a. Resonansi
Resonansi ialah keadaan tertentu yang terjadi
pada suatu benda, ketika kepadanya dating stimulus
(pengaruh dari luar) berupa gaya periodic yang
frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah benda

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 11


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

dapat bergetar itu. Akibat keadaan resonansi benda


bergetar dengan amplitude terbesar yang mungkin
dapat ditimbulkan oleh gaya periodic itu.
Resonansi disebut juga ikut bergetarnya sebuah benda
karena memiliki persamaan frekuensi.Frekuensi
sendiri adalah gerakan bolak-balik, seperti halnya
ayunan, berayun kesana kemari.Gerakan satu kali
bolak balik itu disebut frekuensi.
b. Frekuensi Alami
Frekuensi alami sebuah osilator didefinisikan
sebagai frekuensi osilator tersebut ketika tak ada gaya
paksa atau gaya redaman. (Frekuensi sudut alami
pegas, frekuensi paksa sama (atau hampir sama)
dengan frekuensi alami system, system akan berosilasi
dengan suatu amplitude yang jauh lebih besar daripada
amplitude gaya paksa. Bila frekuensi paksa sama
dengan frekuensi alami osilator tersebut, energi yang
diserap oleh osilator bernilai maksimum. Maka
frekuensi alami disebut frekuensi resonansi system.

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali


dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang
menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno
yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip
ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 12
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu


ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan
percepatan gravitasi mengikuti rumus:
Di mana adalah panjang tali dan adalah
percepatan gravitasi.Periode berayun menjadi lebih
panjang ketika amplitodo θ0 (lebar ayunan)
bertambah.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah
gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu
sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik
tertentu.Gerak periodik adalah gerak berulang atau
berosilasi melalui titik setimbang dalam interval
waktu tetap. Bandul adalah benda yang terikat pada
sebuah tali dan dapat berayun secara bebas
dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan.
Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali
ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei,
bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan,T)
dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi 
mengikuti rumus:

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 13


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Keterangan:
T = Periode (s)
L = Panjang tali (m)

g = Gaya gravitasi (m/s2)


Benda dikatakan bergerak atau bergetar
harmonis jika benda tersebut berayun melalui titik
kesetimbangan dan kembali lagi keposisi awal. Gerak
Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik benda
melalui titik keseimbangan tertentu dengan beberapa
getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. 

Lintasan: 1-2-3-2-1

Gambar 4.1 Bandul sederhana


Sumber: http://google.com

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi


antara semua partikel yang mempunyai massa di alam

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 14


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

semesta.Hukum gravitasi universal Newton


dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan
gaya segaris dengan garis yang menghubungkan
kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus
dengan perkalian kedua massa tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
massa titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa
titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi
Dalam sistem Internasional, F diukur dalam
Newton (N), m1 dan m2 dalam kilogram (kg), r dalam
meter (m), dan konstanta G kira-kira sama dengan
6,67  10-11 N m2 kg-2Dari persamaan ini dapat
diturunkan persamaan untuk menghitung Berat. Berat
suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut
dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut: W = mg. W adalah
gaya berat benda tersebut, m adalah massa

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 15


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi


ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
GERAK HARMONIS SEDERHANA Ketika
beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan
gaya maka benda akan diam di titik kesetimbangan B.
Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka
beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A.
Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik,
dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan
gerak harmonik sederhana.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak
dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke
B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya
benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya
adalah C-B-A-B-C.
Periode Benda yang bergerak harmonis
sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode.
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan
benda untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik
di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali
lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau
detik.
Amplitudo adalah pengukuran scalar yang non
negative dari besar osilasi suatu gelombang.
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 16
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak


terjatuh dari garis kesetimbangan dalam gelombang
sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika
dan matematika.
Pada bandul matematis, periode dan frekuensi
sudut pada bandul sederhana tidak tergantung pada
massa bandul, tetapi bergantung pada penjang tali dan
percepatan gravitasi setempat. Pada kondisi seprti itu,
untuk mencari percepatan gravitasi

2.5 Gelombang Berdiri Pada Pegas Heliks

2.6 Hambatan Listrik

Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya


kuat arus yang mengalir diantara dua titik berbanding
lurus dengan beda potensial antara kedua titik
tersebut. Karena arus yang mengalir berbanding
terbalik dengan hambatan listrik antara dua titik
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa kuat arus yang
mengalir sama dengan tegangan listrik dibagi
hambatan listrik.
Rangkaian listrik (Inggris: electrical circuit)
adalah sambungan dari bermacam-macam elemen
listrik pasif seperti resistor, kapasitor,
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 17
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

induktor, transformator,sumber tegangan, sumber


arus, dan saklar (switch).Komponen sebuah rangkaian
listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan
dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana
adalah rangkaian seri dan parallel. Rangkaian yang
disusun secara sejajar disebut rangkaian seri,
sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet
disebut rangkaian paralel.
Komponen yang tersusun seri akan terhubung
melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan
mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel,
tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama,
dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati
tiap komponen.
Arus listrik adalah aliran muatan listrik setiap
selang waktu tertentu. Dalam suatu penghantar,
muatan yang mengalir adalah elektron- elektron yang
bebas bergerak. Proses aliran arus listrik mirip dengan
aliran panas dari suatu benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah. Aliran panas akan berhenti
setelah kedua suhu benda tersebut sama (setimbang
termal). Dalam aliran listrik juga demikian, jika kedua
titik telah memiliki tegangan sama, aliran muatan akan
berhenti.

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 18


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Gambar 6.1 Rangkaian seri dan parallel


Sumber: http://google.com

Hambatan listrik adalah sesuatu yang


menahan aliran listrik.Hambatan listrik sering disebut
juga dengan resistansi, mengacu pada istilah bahasa
inggris Resistance yang berarti hambatan.Pada
dasarnya setiap material memiliki hambatan listrik.
Sebuah konduktor yang cenderung menghantarkan
listrik memiliki hambatan yang kecil dan sebuah
isolator yang tidak bisa dialiri listrik memiliki
hambatan yang besar.
Keterangan :
I = Kuat arus (A)
V = Beda Potensial (V)
R = Hambatan (Ω)

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 19


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Nilai hambatan listrik dinyatakan dalam


satuan Ohm (Ω). Kata Ohm diambil dari nama

fisikawan jerman Georg Simon Ohm, yaitu orang


yang menemukan hubungan antara tegangan arus dan
hamabatan listrik yang dikenal dengan Hukum Ohm.
Satuan Ohm juga bisa ditulis dengan tanda Ω, yaitu
karakter Omega dalam susunan abjad latin.
Simbol hambatan listrik ditulis dengan
huruf R, singkatan dari Resistance. Dalam praktek
elektronika sehari-hari, huruf "R" juga sering
digunakan untuk menyebut komponen resistor, yaitu
komponen elektronika yang berfungsi sebagai
hambatan.
Penerapan hukum Ohm merupakan sesuatu
yng paling mendasar saat kita belajar
elektronika.Dengan mengacu pada hukum Ohm dapat
dilakukan perhitungan-perhitungan lanjut untuk
merancang sebuah rangkaian berdasarkan rumus
diatas.
Resistansi atau hambatan listrik berbanding
terbalik dengan konduktansi atau hantaran.Jika
resistansi merupakan nilai seberapa besar menghambat

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 20


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

arus listrik, maka konduktansi merupakan nilai


seberapa besar menghantarkan arus listrik.Dengan
prinsip ini dapat dirumuskan bahwa besarnya
konduktasi berbanding terbalik dengan
resistansi.Satuan konduktansi dinyatakan dalam
siemens (S) dan ditulis dengan simbol G.

Jenis Besaran Listrik

1. Tegangan Listrik

Dalam suatu sumber energi listrik terdapat


muatan listrik positif dan negatif yang terpisah
sebagai contoh suatu accumulator atau batere
memiliki muatan listrik positif pada terminal
positif dan muatan listrik negatif pada terminal
negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua
terminal sumber energi listrik tersebut akan
mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua
muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan
listrik yang ada maka semakin besar gaya terik
menarik antara muatan listrik positif dan negatif.
Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut
disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan listrik
memiliki satuan volt (V).

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 21


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

Tegangan listrik terjadi apabila :

 Antara pasangan elektron yang rapat dan


kurang rapat.
 Antara tempat yang mempunyai kerapatan
elektron yang tinggi dan rendah
 Antara tempat yang kekurangan elektron dan
yang kelebihan electron

Tegangan listrik dalam elektronika


terdapat 2 jenis yaitu tegangan listrik AC
(Alternating CurrenT) kemudian disebut dengan
tegangan AC dan tegangan listrik DC( Direct
Current) yang disebut dengan tegangan DC.

Contoh Sumber Tegangan Listrik :

 Accumulator
 Solar Cell
 Batu Batere
 Generator Listrik

2. Arus Listrik

Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar


listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 22


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu


sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan
konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial
(tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan
listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan
listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan
listrik dengan potensial lebih rendah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran
listrik searah (DC = Direct Current) dan yang tidak
tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC =
Alternating Current).
Ada 2 macam jenis arus listrik:

 Arus searah
 Arus bolak-balik

Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron


yang bergerak secara terus menerus dengan arah yang
tetap walau besarnya berubah. Sedangkan pada arus
bolak-balik, suatu masa elektron yang bergerak secara
teratur bergantian arah aliran maju atau mundur,
dalam arah maju digambarkan pada sisi + (diatas garis
0) dan arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah
garis 0). Selama elektron bergerak maju tegangan
akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 23


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan


apabila elektron bergerak mundur tegangan akan turun
dan akan berada dalam posisi negatif.

3. Hambatan Listrik

Bila diantara dua kutub muatan listrik yang


berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan
sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan
mengalir lewat penghantar tersbut. Arus listrik
tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan /
Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau
hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda
listrik diukur dalam satuan Ohm.

Telah ditentukan bahwa antara kedua titik


diatas 1 Volt dan tahanan penghantar 1 Ohm, maka
kuat arus yang mengalir 1 Ampere. Jadi tegangan 1
Volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan
arus 1 Ampere melalui tahanan 1 Ohm. Pernyataan ini
lebih jelas dibahas dalam hukum Ohm.

4. Daya Listrik

Misalkan suatu sumber listrik dengan


tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 24


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i).


Dimana energi yang diberikan ke masing-masing
elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding
dengan v (beda potensial).

Dengan demikian total energi yang diberikan


kesejumlah elektron yang menghasilkan total muatan
sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang
diberikan pada elektron tiap satuan waktu
didefinisikan sebagai daya listrik

p=vxi

Besaran-besaran listrik, tegangan listrik, arus listrik,


tahanan listrik dan daya listrik ini merupakan besaran
pokok dalam mempelajari rangkaian listrik yang
sederhana maupun rangkaian listrik yang komplek.
Hambatan Kawat

Nilai hambatan sebuah kawat ditentukan oleh


hambat jenis kawat (Ρ), panjang kawat (l) dan luas
penampang kawat (A).Besarnya hambatan berbanding
lurus dengan panjang dan berbanding terbalik dengan luas
penampang.Penyataan ini tertuang dalam hukum Pouillet
yang ditemukan oleh Claude Pouillet, seorang fisikawan
asal negara Prancis.
Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 25
BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

V
R=
I

Keterangan :
I = Kuat arus (A)
V = Beda Potensial (V)
R = Hambatan (Ω)
Berdasarkan rumus diatas, dapat dinyatakan
bahwa sebuah kawat (dari jenis yang sama) yang lebih
panjang memiliki hambatan listrik yang lebih besar dan
sebuah kawat dengan luas penampang lebih besar
memiliki hambatan yang lebih kecil.
Pada awalnya dulu, hambatan listrik diukur
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone yang
ditemukan oleh Samuel Christie pada tahun 1833 dan
disempurnakan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
1843.Dengan jembatan Wheatstone dapat diperoleh nilai
hambatan listrik yang presisi khususnya untuk nilai
hambatan yang kecil.
Kini, untuk mengukur hambatan listrik kita
menggunakan alat ukur Ohmmeter yang kebanyakan
sudah diintegrasikan dalam alat ukur Multimeter. Prinsip
kerja Ohmmeter analog berbanding terbalik dengan
pengukuran arus dan tegangan. Jika saat mengukur
tegangan nilai yang lebih besar berada di kanan maka saat

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 26


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

mengukur hambatan listrik, nilai hambatan listrik yang


lebih besar akan berada disebelah kiri.

Faktor yang Mempengaruhi hambatan

1. Hambatan dapat dianggap sebagai kebalikan dari


konduktivitas, dan faktor yang paling penting dalam
konduktivitas adalah komposisi bahan. Arus listrik terdiri
dari aliran elektron, dan hambatan ditemui pada saat
bertemu atom.
2. Logam memiliki banyak elektron longgar yang
memungkinkan arus mengalir dengan mudah, sedangkan
non-logam tidak. Cairan yang mengandung ion–misalnya
larutan garam, atau garam cair–juga konduktor yang baik,
atom bermuatan listrik dan molekul memungkinkan arus
mengalir.
3. Dalam kawat atau kabel, ketebalan dan panjang juga
berperan. Hambatan meningkat seiring bertambahnya
panjang, karena ada banyak atom untuk bertemu, namun
menurun terhadap ketebalan, seperti dalam kawat tebal
ada elektron lebih yang tersedia untuk membawa arus. Hal
ini juga meningkat dengan meningkatnya suhu. Semakin
rendah konduktivitas bahan, semakin tinggi tegangan, atau
gaya gerak listrik, diperlukan untuk membuat aliran arus
melalui itu.

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 27


BAB II LANDASAN TEORI Kelompok 42

2.7 Elektromagnet

2.8 Kalorimeter

Praktikum Fisika Dasar T.A. 2016/2017 II- 28

Anda mungkin juga menyukai