∑ xi
1
x 0=
n
1 √ ( xi−x )
2
∆ x=∂ b=
n n−1
Besaran turunannya
X= f(a,b,c) dengan
a=a 0 ± ∆ a ; b=b 0 ± ∆ b ; c=c 0 ± ∆ c
Semua hasil pengukuran berulang maka :
x= f(a0,b0,c0)
√[ ] [ ] [ ]
2 2 2
∂f 2 ∂f 2 ∂f 2
∆ x= ∆ a +¿ ∆b ∆c ¿
∂a ∂b ∂c
Nilai kepercayaan 68%
3. Besaran turunan yang merupakan hasil jumlah
pengukuran campuran
x= f(a0,b0,c0) dengan
a=a 0 ± ∆ a ; b=b 0 ± ∆ b hasil pengukuran
berulang c = c0 ± ∆c hasil satu kali
pengukuran maka
x= f(a0,b0,c0)
√[ ] [ ] [ ][ ]
2 2 2 2
∂f ∂f ∂f 2
∆ x= ∆ a 2+¿ ∆ b2 ∆c ¿
∂a ∂b ∂c 3
∆ x=
√[ ]( ) [ ]( ) [ ]
∂f 3
∂a 2
∆ a +¿
∂f 3
∂b 2
∆b +
∂f
∂c
∆c ¿
∑F=0
a. Resonansi
Resonansi ialah keadaan tertentu yang terjadi
pada suatu benda, ketika kepadanya dating stimulus
(pengaruh dari luar) berupa gaya periodic yang
frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah benda
Keterangan:
T = Periode (s)
L = Panjang tali (m)
Lintasan: 1-2-3-2-1
1. Tegangan Listrik
Accumulator
Solar Cell
Batu Batere
Generator Listrik
2. Arus Listrik
Arus searah
Arus bolak-balik
3. Hambatan Listrik
4. Daya Listrik
p=vxi
V
R=
I
Keterangan :
I = Kuat arus (A)
V = Beda Potensial (V)
R = Hambatan (Ω)
Berdasarkan rumus diatas, dapat dinyatakan
bahwa sebuah kawat (dari jenis yang sama) yang lebih
panjang memiliki hambatan listrik yang lebih besar dan
sebuah kawat dengan luas penampang lebih besar
memiliki hambatan yang lebih kecil.
Pada awalnya dulu, hambatan listrik diukur
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone yang
ditemukan oleh Samuel Christie pada tahun 1833 dan
disempurnakan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
1843.Dengan jembatan Wheatstone dapat diperoleh nilai
hambatan listrik yang presisi khususnya untuk nilai
hambatan yang kecil.
Kini, untuk mengukur hambatan listrik kita
menggunakan alat ukur Ohmmeter yang kebanyakan
sudah diintegrasikan dalam alat ukur Multimeter. Prinsip
kerja Ohmmeter analog berbanding terbalik dengan
pengukuran arus dan tegangan. Jika saat mengukur
tegangan nilai yang lebih besar berada di kanan maka saat
2.7 Elektromagnet
2.8 Kalorimeter