2021
DIREKTORAT JENDERAL
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Komposisi Sumber Daya Manusia Ditjen PHLHK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat
Pendidikan ........................................................................................................................................ 11
Grafik 2. Sebaran Pegawai Ditjen PHLHK Berdasarkan Usia ............................................................. 11
Grafik 3. Komposisi Pegawai (PNS) Ditjen PHLHK Berdasarkan Jabatan .......................................... 12
Grafik 4. Luas Hutan yang Diamankan (hektar) ................................................................................. 44
Grafik 5. Rekapitulasi Hasil Operasi Tahun 2021 Ditjen PHLHK .......................................................... 47
Grafik 6. Hasil Pengamanan Illegal Logging Tahun 2015 - 2021.......................................................... 48
Grafik 7. Peningkatan Kapasitas Polhut Ditjen PHLHK Tahun 2015-2021 ............................................ 49
Grafik 8. Jumlah Pengaduan Tahun 2015 s.d. 2021 ............................................................................ 54
Grafik 9. Jumlah Pengawasan yang Dilaksanakan Tahun 2015 - 2021 ................................................ 57
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
memiliki gugus tugas setingkat Eselon I yang akan melaksanakan penegakan
hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor : P.18/MENLHK-II/2015 tentangOrganisasi dan Tata
Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pasal 1107 bahwa Direktorat
Jenderal Penegakan Hukum LHK berada di bawah dan bertangungjawab kepada
Menteri dan dipimpin oleh Direktur Jenderal setingkat dengan Eselon I bertujuan
untuk meningkatkan keamanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui
penegakan hukum.
Selain itu laporan ini juga merupakan umpan balik untuk memicu perbaikan
pelaksanaan kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan di
tahun mendatang yang dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan dokumen
perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan pada periode yang akan datang,
dan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Balai Gakkum Balai Gakkum Balai Gakkum Balai Gakkum Balai Gakkum
NON
NO UNIT KERJA PNS
PNS
1 Sekretaris Direktorat Jenderal PHLHK 63 30
2 Direktorat Pengaduan, Pengawasan dan Sanksi 63 16
Administrasi
3 Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan 31 12
Hidup
4 Direktorat Penegakan Hukum Pidana 52 12
5 Direktorat Pencegahan Pengamanan Hutan 37 12
6 BPPHLHK Wilayah Sumatera 205 35
7 BPPHLHK Wilayah Jawa, Bali Nusa Tenggara 176 25
8 BPPHLHK Wilayah Sulawesi 160 18
9 BPPHLHK Wilayah Kalimantan 177 27
10 BPPHLHK Wilayah Maluku Papua 116 14
16 10
120 55
22% 852 220
78%
Laki-Laki Perempuan
285 988
PNS PPNPN Kontrak
Grafik 1. Komposisi Sumber Daya Manusia Ditjen PHLHK Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan jenis kelamin, dari total 1.273 jumlah pegawai di Ditjen PHLHK,
mayoritas merupakan pegawai laki-laki yaitu sebesar 78% disusul dengan
pegawai berjenis kelamin perempuan sebesar 22%.
Usia
215
348
415 264
Pendidikan
573
531
92
73
4
Pada akhir tahun 2021 Direktorat Jenderal PHLHK sumber daya manusia
(SDM) berdasarkan jabatan fungsional sebanyatk 874 orang, jabatan
fungsional polisi kehutanan mendominasi dengan jumlah 655 sedangkan
jabatan fungsional penerjemah dan pranata computer hanya berjumlah 1
orang.
13
Data Sarana Prasarana Pendukung Ditjen Gakkum LHK per 31 Desember 2021
SATKER
Jenis Sarana
No
Prasana Pusat Sumatera Jabalnusra Kalimantan Sulawesi Mapua TOTAL
Mobil
1 4 25 23 34 25 22 133
Patroli/Intelijen
2 Mobil Pengawas 10 2 0 0 0 0 12
3 Mobil Tahanan 1 1 1 1 1 1 6
4 Sepeda Motor 38 71 35 85 71 56 348
5 Drone 32 9 9 14 9 12 85
6 GPS 43 31 33 61 29 15 212
7 Laptop 434 117 99 111 78 53 892
8 Senjata Api 71 83 30 47 39 50 320
15
Renstra Ditjen PHLHK tahun 2020 s.d. 2024 menunjang capaian sasaran
strategis Kementerian LHK “Terwujudnya lingkungan hidup dan hutan yang
Tabel 6. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Unit Semula Ditjen PHLHK
Target
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Unit Lainnya Ditjen PHLHK
Layanan Dukungan
1 1 1 1 1
Manajemen Eselon I
Layanan Perkantoran 1 1 1 1 1
operasi pengamanan diamankan dari gangguan 1,7 1,9 2,15 2,15 2,1
juta juta juta juta juta
hutan dan peredaran dan ancaman bidang
hasil hutan ilegal kehutanan
Indikator Kinerja Target
No Sasaran Kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024
5 Kasus tindak pidana Jumlah kasus pidana LHK 173 285 315 350 400
yang diselesaikan sampai
LHK yang dengan P-21/berkas
diselesaikan sampai perkara dinyatakan lengkap
dengan P-21 Jumlah PPNS LHK yang 210 500 600 750 1.000
ditingkatkan kapasitasnya
20
Target
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Unit Lainnya Ditjen PHLHK
Layanan Dukungan
1 1 1 1 1
Manajemen Eselon I
Layanan Perkantoran 1 1 1 1 1
ditingkatkan
kapasitasnya
21
5 Kasus tindak pidana Kasus Tindak Pidana LHK 130 130 110 350 400
P21
LHK yang Berkas Penyelesaian 50
diselesaikan sampai Permasalahan Penggunaan
dengan P-21 Kawasan Hutan
Peningkatan Kapasitas 140 200 182 750 1.000
PPNS LHK
Target Target
KODE Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
Semula Perubahan
5427 Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Nilai SAKIP Direktorat Jenderal PHLHK 74 74 Poin
Nilai Maturitas Direktorat Jenderal 3 3 Level
PHLHK
Laporan keuangan Direktorat Jenderal 1 1 Laporan
PHLHK yang tertib dan akuntabel
5427.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 1 Layanan
I
5427.951 Layanan Sarana dan Prasarana 1 1 Layanan
Internal
5427.994 Layanan Perkantoran 1 1 Layanan
5428 Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Luas Kawasan Hutan yang diamankan 900.000 600.000 Hektar
5428.001 dari gangguan dan ancaman bidang
kehutanan
5428.002 Jumlah Operasi Peredaran Hasil Hutan 73 42 Operasi
Illegal
Jumlah Operasi pengamanan kawasan 90 63 Operasi
hutan
5429 Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
5429.001 Sengketa Lingkungan Hidup yang 25 22 Perkara
diselesaikan
Penanganan Pengaduan, Pengawasan
5430
dan Sanksi Administrasi
5430.001 Usaha dan/atau kegiatan yang diawasi 700 505 Perusahaan
ketaatannya terhadap Peraturan
Bidang
LHK
5430.002 PPLH yang ditingkatkan kapasitasnya 176 100 Orang
5431 Penegakan Hukum Pidana Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
5431.001 Kasus tindak pidana LHK yang 170 130 Kasus
diselesaikan sampai dengan P21
(Perorangan dan badan usaha)
5431.002 PPNS LHK yang ditingkatkan 384 200 Orang
kapasitasnya
23
Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
IKP 1 Nilai SAKIP Ditjen PHLHK 74 81,92 110
IKP 2 Jumlah luas hutan yang diamankan
600.000 918.653 120
dari gangguan dan ancaman
Persentase pemegang izin yang
IKP 3
taat terhadap peraturan 40% 32% 80
terkaitbidang LHK
Jumlah kasus pidana dan perdata
IKP 4
152 234 120
LHK yang ditangani
PMPRB untuk ketiga belas unit eselon I Kementerian LHK. Berdasarkan hasil
TPI ketiga yang dilaksanakan, Ditjen PHLHK memperoleh 32,25 poin dari 36,30
poin (lima besar tingkat Kementerian). Berdasarkan hasil tersebut maka
dilaksanakan inputing PMPRB yang akan menjadi item sub komponen agregrat
tingkat PMPRB Kementerian LHK.
• Public campaign
Public campaign merupakan salah satu media advokasi dan komitmen Ditjen
PHLHK terhadap gerakan anti gratifikasi, benturan kepentingan, dan
pelaksanaan whistle blowing system guna mewujudkan tata pemerintahan
penegakan hukum LHK yang inovatif, responsif, bersih, efektif, dan efisien.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan Ditjen PHLHK menuju
zona integritas bebas dari korupsi dalam seluruh sistem yang diterapkannya.
Video public campaign dipublikasikan pada hari kedua Pekan Reformasi
Birokrasi Gakkum 2021 (tanggal 5 Oktober 2021) secara daring melalui optimasi
penggunaan kanal madia sosial Ditjen PHLHK (termasuk situs resmi Ditjen
PHLHK). Melalui cara ini, diharapkan akan makin banyak masyarakat yang
mengetahui dan mendukung komitmen Ditjen PHLHK dalam melakukan upaya-
upaya penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan yang profesional
yang terbebas dari segala bentuk gratifikasi dan benturan kepentingan.
Jumlah
Taat Capaian
Indikator Kinerja perusahaan Realisasi
perusahan %
yang diawasi
Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Jumlah sengketa lingkungan
22 48
hidupyang diselesaikan
Perhitungan jumlah kasus pidana dan perdata LHK yang ditangani adalah
penjumlahan dari kasus tindak pidana LHK yang diselesaikan sampai dengan
P21 dengan sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan.
Tabel 14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen PHLHK Tahun 2021
Tabel 15. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Unit Ditjen PHLHK
Indikator Kinerja
Capaian
Sasaran Kegiatan Kegiatan Target Realisasi
%
Layanan Dukungan
1 1 100
Manajemen Eselon I
Layanan Sarana dan
1 1 100
Prasarana Internal
Layanan Perkantoran 1 1 100
34
Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor
Skor
No Komponen PHLHK PHLHK PHLHK PHLHK PHLHK PHLHK
Tertinggi
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perencanaan
1 30 25.25 24.76 22.08 24.03 24.75 25.81
Kinerja
Pengukuran
2 25 18.53 16.75 10.12 17.14 18.50 20
Kinerja
Pelaporan
3 15 10.96 10.63 6.02 12.02 12.43 13.21
Kinerja
Evaluasi
4 10 6.53 5.61 9.33 9.08 8.30 7.35
Kinerja
Capaian
5 20 14.71 12.68 11.67 14.38 14.46 15.45
Kinerja
TOTAL 100 75.98 70.43 72.58 76.64 78.44 81.92
Tabel 17. Capaian Nilai SAKIP Ditjen PHLHK Tahun 2015 - 2020
Nilai
No Tahun Target %
SAKIP Predikat Interpretasi
No Parameter Bobot
1 Tata waktu dan sistematika penyusunan desain 10
2 Hasil penilaian lingkungan pengendalian dan 20
rencana tindak perbaikannya
3 Penilaian risiko 40
4 Rencana kegiatan pengendalian risiko signifikan 20
5 Rencana informasi dan komunikasi 5
6 Rencana pemantauan dan evaluasi 5
37
Tabel 19. Hasil Reviu Desain Penyelenggaraan SPIP Setditjen PHLHK tahun 2021
ekuitas sebesar Rp. 8.949.198.331,- dan ditambah transaksi antar entitas sebesar Rp.
4.294.632.500 sehingga ekuitas entitas pada tanggal 30 September 2021 adalah
sebesar Rp. 216.311.773.982,-
Jumlah Aset
1733
buah
1634 23 100
buah buah buah
Dari jumlah tersebut, sebanyak 91 item merupakan sarana dan prasarana milik Setditjen
PHLHK senilai Rp2.967.244.822,-
Kegiatan pencegahan dan pengamanan hutan ada pada Direktorat PPH dan 5
(lima) Balai Gakkum LHK mempunyai 2 Indikator kinerja kegiatan.
Pembalakan Liar,
Tumbuhan, dan Satwa Liar
yang ditingkatkan
Kapasitasnya
IKP : Luas kawasan hutan yang diamankan dari gangguan dan ancaman Ditjen
PHLHK
Luas kawasan hutan yang diamankan dari gangguan dan ancaman bidang
kehutanan melalui kegiatan sosialisasi, patroli dan operasi. Untuk memenuhi
capaian ini, luas kawasan hutan yang diamankan dari gangguan diperoleh dari
hasil kegiatan operasi pemulihan fungsi kawasan hutan, operasi penyelamatan
SDA, operasi hasil hutan, operasi TSL dan operasi penyelamatan DAS Citarum.
44
Tabel 22. Luas Kawasan Hutan yang Diamankan Ditjen PHLHK Tahun 2021
Capaian kinerja Direktorat PPH dan 5 (lima) Balai Gakkum LHK untuk luas hutan
yang diamankan dari gangguan dan ancaman bidang kehutanan melalui
kegiatan sosialisasi, patroli, dan operasi seluas 918.653,67 hektar (120%) dari
target 600.000 hektar.
Tabel 23. Luas Kawasan Hutan yang Diamankan Tahun 2015 – 2021 (Ha)
9.927.442
5.641.925
3.072.198 3.005.360
2.412.707
986.529 918.653
Tabel 24. Jumlah Kegiatan Operasi Peredaran Hasil Hutan Ilegal Tahun 2021
Tabel 25. Hasil Operasi Pembalakan Liar dan TSL Tahun 2021
IKK
47
40 38
35
30
27
25 23
19
20
16
15 13 13
12
9
10 8 8 8
6 6
5 3
2
1 1
0
Sumatera Jabalnusra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua PPH
No Jenis Operasi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
1 Operasi pemulihan 27 18 137 217 101 84 84 673
kawasan hutan
2 Operasi peredaran 38 65 68 76 45 64 59 424
TSL
3 Operasi Peredaran 25 39 88 172 163 114 70 681
Hasil HutanKayu
TOTAL 90 122 293 465 309 286 213 1.778
Jenis
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Operasi
2.592 6.120 4.178 213.205 1.325 5.232 5.710 239.362
ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor
Operasi
satwa satwa satwa satwa satwa satwa satwa satwa
Peredaran
283 5.288 4.639 689 1.799 2.751 421 15.870
TSL
bagian bagian bagian bagian bagian bagian bagian bagian
tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh
T
Ta
48
2021 592998,98
2020 1674,07
2019 17143,94
2018 11122,58
2017 3819,76
2016 3642
2015 1041,83
2021 607
2020 210
2019 1198
2018 1630
2017 833
2016 448
2015 2666
Pada bulan Februari tahun 2021, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Gakkum) KLHK Dr. Rasio Ridho Sani bersama dengan
Kombes Pol Adi Karya Tobing dan AKBP Sugeng Irianto dari Bareskrim Polri
menerima penghargaan Asia Environmental Enforcement Awards (AEEA) tahun
2020 dari the United Nations Environment Programme (UNEP). Pemberian
penghargaan ini disampaikan secara daring, Rabu 17 Februari 2021 dari Kantor PBB
di Bangkok.
IKK Direktorat PPSA dan 5 (lima) Balai Gakkum LHK adalah jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya terhadap peraturan bidang LHK
yaitu sebanyak 747 perusahaan (120%) dari target 505 perusahaan.
a. Penanganan Pengaduan
Kategori pengaduan dibagi menjadi kategori perusahaan dan non perusahaan.
Secara keseluruhan jumlah pengaduan yang berhasil ditangani oleh Direktorat
PPSA dan 5 (lima) UPT Gakkum LHK pada tahun 2021 sebanyak 956 pengaduan.
Dari 956 pengaduan tersebut, terdapat 495 pengaduan perusahaan dan 461
pengaduan non perusahaan. Adapun klasifikasi pengaduan berdasarkan
kategorinya ditunjukan dalam tabel berikut:
53
Jumlah pengaduan yang ditangani oleh Direktorat PPSA dan BPPHLHK dalam
periode tahun 2015 s.d. 2021 bersifat fluktuatif, hal tersebut seperti tercantum
dalam grafik berikut.
1458
1075
956
902
684
562 529
Tabel 38. Sektor dari Perusahaan yang diawasi pada Tahun 2021
Sejak tahun 2015 s.d. tahun 2021, jumlah pengawasan yang dilaksanakan
Direktorat PPSA mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan, kecuali
pada tahun 2021 mengalami penurunan dikarenakan adanya pandemi Covid-19
yang menyebabkan keterbatasan pelaksanaan pengawasan di lapangan. Pada
tahun 2015 jumlah pengawasan dilaksanakan terhadap 70 perusahaan, tahun
2016 jumlah pengawasan dilaksanaan terhadap 119 perusahaan, tahun 2017
jumlah pengawasan dilaksanaan terhadap 239 perusahaan, tahun 2018 jumlah
pengawasan dilaksanaan terhadap 394 perusahaan, tahun 2019 dilaksanaan
57
terhadap 523 perusahaan, tahun 2020 sebanyak 236 perusahaan dan tahun 2021
dilaksanakan terhadap 252 perusahaan yang diawasi.
600
523
500
394
400
300 252
239 236
200
119
100 70
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
c. Sanksi administrasi
Selama tahun 2021, Direktorat PPSA telah berhasil menerbitkan 222 sanksi
administratif yang terdiri dari 208 sanksi paksaan pemerintah dan 14 sanksi
teguran tertulis sebagai tindak lanjut dari penanganan kasus pengaduan dan
pengawasan perizinan lingkungan hidup dan kehutanan. Dari seluruh sanksi
administratif yang diterbitkan tahun 2021, sebanyak 25 perusahaan telah
menaati sanksi tersebut (11,26%). Sanksi administratif yang diterbitkan berasal
dari berbagai sektor usaha dengan rincian sebagai berikut:
Selama kurun waktu 2015 s.d. 2021 jumlah sanksi administrasi yang diterbitkan
Direktorat PPSA sebanyak 2.221 sanksi. Dalam periode tahun 2017 - 2020 jumlah
sanksi administrasi yang diterbitkan mengalami peningkatan, dibandingkan
dengan tahun 2020 yang mengalami penurunan. Tejadinya fluktuasi jumlah
58
Tabel 40. Penerapan Sanksi Administrasi pada Direktorat PPSA Tahun 2015 s.d. 2021
Sanksi Tahun
No Jumlah
Administrasi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2020
1 Teguran Tertulis 8 15 0 0 153 12 14 202
Paksaan
2 15 90 125 158 347 153 208 1096
Pemerintah
3 Pembekuan Izin 16 0 0 0 0 0 16
4 Pencabutan Izin 3 0 1 0 0 0 4
5 Surat Peringatan 0 115 0 0 316 175 297 903
Jumlah 42 220 126 158 816 340 519 2.221
PPLH baik yang berada di pusat dan di daerah yang semakin kompeten dan
profesional dalam melaksanakan tugasnya. Ketiga, sarana dan prasarana
pengawasan semakin banyak untuk mendukung kegiatan pengawasan, dan
Keempat anggaran kegiatan yang terus meningkat. Sementara penurunan
cukup signifikan pada tahun 2021 disebabkan oleh terjadinya pandemi Covid- 19
varian delta.
59
Pada tahun 2021 jumlah PPLH yang ditingkatkan kapasitasnya melebihi target
yang ditetapkan yaitu sebanyak 192 orang (192%). Adanya pandemi Covid-
19 pada tahun 2021 sedikit banyak berpengaruh terhadap
p e l a k s a n a a n p e n i n g k a t a n kapasitas pada IKK 2.
IKK 1. Sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan melalui pengadilan dan di luar
pengadilan sebagaimana tercermin pada tabel berikut:
Capaian
Indikator Sub-Output Komponen Target Realisasi
Kinerja
Kegiatan
Penyelesaian Sengketa LH 1. Jumlah
Sengketa LH yang pelaksanaan 15 24 Kasus 160%
yang Diselesaikan verifikasi Kasus (150%)
diselesaikan Melalui dan
Melalui Pengadilan klarifikasi
Pengadilan dan di Luar sengketa LH
dan dI Luar Pengadilan 2. Jumlah
10 10
Pengadilan Penghitungan 100%
Kasus Kasus
Kerugian LH
3. Jumlah
pelaksanaan
negosiasi dan 14 40 285%
fasilitasi Kasus Kasus (150%)
kesepakatan
4. Jumlah
Penyusunan
dan 5 Kasus 4 80%
Pendaftaran Kasus
Gugatan
5. Jumlah
10 8 80 %
Pelaksanaan
kasus kasus
Persidangan
6. Jumlah
4 11 275%
Pendaftaran
kasus kasus (150)%
Upaya Hukum
7. Jumlah
Fasilitasi 3 4
113%
Pelaksanaan kasus kasus
Eksekusi
8. Jumlah 1 1
Dukungan paket paket 100%
Teknis
61
Tabel 44. Capaian IKK Sesuai Tahapan PSLH Terkait DAS Citarum
Indikator Capaian
Sub-Output Komponen Target Realisasi
Kegiatan Kinerja
terkait DAS
Citarum
6. Jumlah
Fasilitasi
Pelaksanaan 2 2 100%
Eksekusi kasus kasus (150)%
terkait DAS
Citarum
Unit
No PNBP (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)
Kegiatan
1 2 3 4 5
1 PSLH-MP 24.408.700.000,00 3.000.000.000,00 21.408.700.00000
2 PSLH-LP 25.807.468.095,52 13.870.000.000,00 11.937.468.095,52
Total 50.216.168.095,52 16.870.000.000,00 33.346.168.095,52
Catatan:
*) PNBP yang tercatat atas sisa kesepakatan yang belum terselesaikan
pada periode sebelumnya dan kesepakatan yang terjadi pada tahun
2021. Adapun realisasi yang disajikan dalam Tabel 45 telah disetor ke
Kas Negara sisanya berjumlah Rp. 33.346.168.095,52,- akan
63
IKK.1 Kasus tindak pidana LHK yang diselesaikan sampai dengan P21
Pada tahun 2021 kasus pidana LHK yang diselesaikan sampai dengan P21 pada
Direktorat PHP dan 5 (lima) Balai Gakkum LHK sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 47. Jumlah Hasil Penegakan Hukum s.d P21 di Pusat dan BPPHLHK Gakkum
Capaian Kinerja Direktorat PHP dan 5 Balai Gakkum LHK untuk kasus
pidana LHK yang diselesaikan sampai P21 sebanyak 186 kasus (120%) dari target
130 kasus.
Jumlah kasus tindak pidana LHK yang diselesaikan sampai dengan P21
dari tahun 2015 s.d. 2021 sebanyak 1.164 kasus. Berdasarkan tipologi kasus
pidana yang diselesaikan sampai P21, dari 1.164 kasus paling banyak adalah
kasus pembalakan liar sebanyak 607 kasus dan yang paling sedikit adalah
kebakaranhutan dan lahan sebanyak 12 kasus.
Tabel 48. Kasus Tindak Pidana LHK atau P21 Tahun 2015 - 2021
NO TIPOLOGI KASUS 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 TOTAL
1 Pembalakan Liar 43 66 66 94 104 126 110 607
2 Perambahan 28 29 8 26 11 26 28 156
3 Peredaran Illegal TSL 43 51 55 41 65 46 38 341
4 Pencemaran Lingkungan 4 3 4 2 6 8 6 33
5 Kebakaran Hutan dan 0 1 1 1 2 5 2 12
Lahan
6 Kerusakan Lingkungan 0 0 0 2 2 9 2 15
TOTAL 118 150 134 166 190 220 186 1.164
65
Pada tahun 2021 tipologi kasus pidana yang diselesaikan sampai P21, dari
186kasus paling banyak adalah kasus pembalakan liar sebanyak 110 kasus dan
yang paling sedikit adalah kebakaran hutan dan lahan dan kerusakan lingkungan
sebanyak 2 kasus.
Direktorat PHP juga melakukan fasilitasi penegakan hukum lingkungan
hidup dan kehutanan kepada penyidik Polri dalam proses penyidikan dan
kepada Jaksa dalam proses persidangan. Fasilitasi yang diberikan kepada
penyidik Polri dan Jaksa untuk menyelesaikan 22 kasus tindak pidana
lingkungan hidup sebagaimana tabel dibawah ini
Tabel 49. Jumlah Hasil Fasilitasi Penanganan Kasus Tindak Pidana LHK Berdasarkan Tipologi
Tabel 50. Fasilitasi Penanganan Kasus Tindak Pidana LHK Berdasarkan Instansi
Tabel 53. Target dan Realisasi PPNS LHK yang Ditingkatkan Kapasitasnya
No Jenis Sanksi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
No Jenis Sanksi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
1 PSLH Melalui 2 Perusahaan
Pengadilan 2015 – 2020
PSLH Diluar
Pengadilan
2 7 6 9 13 6 41
(Kesepakatan)
3 Pidana (kasus) P21 2 2 9 2 15
4 Fasilitasi Polri/Jaksa 0 0 6 0 0 6 12
(kasus)
68
No Jenis 2020
2021
Sanksi 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Operasi 25 39 88 172 163 124 70 681
1 Hasil Hutan
Volume 1.041,83 3.642 3.819,76 11.122,58 17.143,34 1.674,07 592,99 631.443,16
kayu (m )3
Pidana
2 (kasus)P21 43 66 66 94 104 124 110 607
Fasilitasi
Polri/Jaksa 6 0 0 0 0 0 6
3
(kasus)
Tabel 59. Kasus Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2015 – 2021
No Jenis Sanksi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Operasi 38 65 68 76 45 73 59 424
1
Ekor 2.592 6.120 4.178 213.205 1.325 5.232 5.710 238.362
Bagian Tubuh 283 5.288 4.639 689 1.799 2.751 421 15.870
2 Pidana (kasus) P21 43 51 55 41 65 48 38 341
No Jenis Sanksi 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Tabel 61. Pagu dan Realisasi Anggaran Ditjen PHLHK Tahun 2021
Nilai EKA dan Nilai IKPA merupakan indikator kinerja yang digunakan
untuk menentukan Nilai Kinerja Anggaran (NKA). NKA merupakan 60% EKA
ditambah40% IKPA. Eselon I dengan NKA tertinggi adalah Ditjen PHLHK sebesar
94,56 Ditjen Penegakan Hukum LHK juga merupakan Unit Eselon I dengan nilai
Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) tertinggi sebesar 99,98 dan Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran (IKPA) 99,36.
Pada tahun 2021 anggaran per IKK telah terealisasi dengan persentase serapan
99,80%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan telah berlangsung
dengan baik.
Tabel 63. Realisasi per Jenis Belanja Ditjen Penegakan Hukum LHK
Tabel 64. Realisasi Anggaran Ditjen PHLHK dari Tahun 2015 s.d. 2021
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
telah melaksanakan tugas pokok fungsinya berdasarkan sasaran dan
program kerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahun 2021 dan
Rencana Kegiatan tahun 2021.
2. Pencapaian anggaran Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Tahun 2021
adalah sebesar Rp. 294.427.244.000,- atau 99,80% dari pagu sebesar Rp.
293.827.804.388,-
3. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah perjanjian Kinerja antara Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Direktur Jenderal Penegakan
Hukum LHK. Pada tahun 2021 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum telah
berhasil melakukan penindakan kejahatan sebanyak 1.194 Penindakan
kejahatan (120 %) dari target 762.
4. Capaian indikator kinerja program Ditjen PHLHK Tahun 2021
Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
%
IKP 1 Nilai SAKIP Ditjen PHLHK 74 81,92 110
IKP 2 Jumlah luas hutan yang diamankan
600.000 918.653 120
dari gangguan dan ancaman
Persentase pemegang izin yang
IKP 3
taat terhadap peraturan 40% 32% 80
terkaitbidang LHK
Jumlah kasus pidana dan perdata
IKP 4
152 234 120
LHK yang ditangani
73
4.2 Saran
Beberapa saran perbaikan demi pengoptimalan pencapaian kinerja Ditjen
PHLHK, antara lain:
1. Penataan SDM lingkup Ditjen Gakum LHK
2. Penguatan pengelolaan data dan informasi
3. Penilaian Mandiri SPIP Gakum LHK 2022
4. Penilaian Mandiri Mandiri Reformasi Birokrasi Gakum LHK 2022
5. Peningkatan penyebarluasan informasi (jumlah follower dan konten Medsos)
6. Peningkatan Pengarusutamaan Gender (PUG) lingkup Ditjen Gakum LHK
7. Penataan ruangan kantor lantai 10 blok IV
8. Penyempurnaan penilaian Angka Kredit JF Polhut dam PLH terintegrasi SKP
9. Implementasi pembayaran belanja pegawai (tukin) berbasis aplikasi kehadiran
(SIKADIR)
10. Pengembangan kerjasama teknis dengan stakeholder terkait
11. Dukungan advokasi hukum lingkup Ditjen Gakum LHK
12. Peningkatan kapasitas SDM lingkup Ditjen Gakum LHK
13. Peningkatan layanan keuangan lingkup Ditjen Gakum LHK
75
LAMPIRAN
Rekomendasi/Laporan
Hasil penanganan LHK-09.03
pengaduan/pengawasan
LHK-09.01 LHK-09.02 PENCEGAHAN,
LK kasus LHK-09.04
PENGADUAN, PENYELESAIAN Kasus PENGAMANAN DAN
karhutla
Kehutanan, PENEGAKAN HUKUM
PENGAWASAN DAN SENGKETA DUKUNGAN OPERASI LK Kasus LH PIDANA
SANKSI ADMINISTRASI LINGKUNGAN HIDUP PENEGAKAN HUKUM
UTAMA
LHK
Kasus perdata LH
DITJEN PHLHK
Kasus lingkungan
LHK-09.SET
SEKRETARIAT
LHK-09.UPT
LAINNYA
PELAKSANAAN
PENEGAKAN HUKUM
LHK
MASYARAKAT /
KEMENTERIAN
PERGURUAN TINGGI/
NEGARA/LEMBAGA / SWASTA
ORGANISASI
PEMDA
MASYARAKAT
C
UTAMA
PENERAPAN SANKSI
ADMINISTRASI
B.
PENGAWASAN Laporan Hasil
PENAATAN Pengawasan
PERIZINAN
PENDUKUNG
LHK-09.01.TU
Surat keluar TATA USAHA Surat masuk
SETDITJEN PHLHK DIT PHP LHK DIT PPLHK DIT PSLH BPPHLHK DIT KKH KSDAE
INTERNAL
DIT PKH - PPI DITJEN PKTL DITJEN PHPL DITJEN PSLB3 DITJEN PPKL DIT KK KSDAE
STAKEHOLDER
PENGADILAN
PEMERINTAH LSM/ORMAS/ NEGERI/
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
DAERAH PROV/ MASYARAKAT PENGADILAN KEMENKEU
ESDM BUMN
KOTA/KAB UMUM TINGGI
EKSTERNAL
KEMENKO MARITIM
OMBUDSMAN KOMNASHAM KEMENPERIN KEMENTAN POLRI
DAN INVESTASI
81
B.
Laporan akhir
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGAMANAN LHK
PULDASI
Naskah dinas, F.
rekom E.
A. D. DUKUNGAN
OPERASI
PENGELOLAAN G. OPERASI OPERASI
Laporan PENGAMANAN
UTAMA
Naskah dinas
H.
C.
KEGIATAN Laporan hasil operasi
OPERASI INTELIJEN
INTELIJEN
laporan
PENDUKUNG
LHK-09.04.TU
Surat masuk TATA USAHA Surat keluar
PEMDA PRO/KOTA/
TNI/POLRI K/L LAINNYA PERUSAHAAN MASYARAKAT SAKSI / AHLI MEDIA MASA
KAB
82
UTAMA
A. B.
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN
PENDUKUNG
LHK-09.04.TU
TATA USAHA
C.
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
D.
PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
PENGADILAN
E.
BALAI PENANGAMAN DAN PENEGAKAN HUKUM LHK
F.
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA BIDANG KEHUTANAN
G.
OPERASI PENGAMANAN KAWASAN HUTAN
B.
PULDASI
H.
OPERASI PENGAMANAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR
K.
KEGIATAN J.
INTELIJEN OPERASI INTELIJEN
PENDUKUNG
LHK-09.06.TU
Surat keluar Surat masuk
TATA USAHA
INTERNAL
PEMERINTAH LSM/ORMAS/
PENGADILAN/ KEMENTERIAN KEMENTERIAN
DAERAH PROV/ MASYARAKAT PPATK KEMENKEU TNI KEJAKSAAN
MA ESDM BUMN
KOTA/KAB UMUM
EKSTERNAL
KEMENKO
TENAGA AHLI/ LABORATORIUM
OMBUDSMAN KOMNASHAM MARITIM DAN KEMENKUMHAM AKADEMISI/PT POLRI K/L LAINNYA
ADVOKAT PENGUJIAN
INVESTASI
84
Tabel 66. Matriks Lesson Learned Pelaksanaan Pekan Reformasi Birokrasi Ditjen PHLHK 2021
3 Webinar hari pertama: Drs. Andy Fefta Ada beberapa aspek penting yang harus
Modernisasi birokrasi Wijaya, M.D.A., Ph.D. diperhatikan guna mewujudkan
(Dekan Fakultas Ilmu modernisasi dan reformasi birokrasi,
Administrasi yaitu: (a) artificial intelligence, (b) big
Universitas data, dan (c) digitalisasi layanan. Ketiga
Brawijaya) aspek ini penting dan semakin
dibutuhkan keberadaannya guna
meningkatkan layanan publik, baik G to G,
G to B, G to community, maupun G to
employee. Lebih lanjut substansi ini akan
memgeang peranan penting pimpinan
organisasi dalam proses pengambilan
keputusan yang tepat, reponsif, efektif,
dan efisien guna meningkatkan kinerja
dan kepercayaan publik kepada
pemerintah.
Delayering pada instansi pemerintah
memaksa adanya perubahan paradigma
85
4 Webinar hari kedua: Mohammad Indra Gratifikasi ditinjau dari sudut etika,
Kepatuhan internal Furqon, M.T. akhlak, dan hukum merupakan hal yang
(Pemeriksa Gratifikasi tercela dan masyarakat harus
Utama, KPK) menolaknya. Tidak sepantasnya ASN
atau pejabat publik menerima pemberian
atas pelayanan yang mereka berikan.
Gratifikasi bukan merupakan rizki, oleh
karenanya seseorang tidak berhak
meminta dan mendapatkan sesuatu
melebihi haknya sekedar ia
melaksanakan tugas sesuai tanggung
jawab dan kewajibannya. Menolak
gratifikasi artinya masyarakat
menghindari mental pengemis.
Dalam rangka mewujudkan Indonesia
bebas KKN, KPK tidak bisa bekerja
sendirian. Seluruh elemen masyarakat
harus punya integritas dan keinginan
mewujudkan tatanan kelembagaan yang
bersih dari korupsi. Apabila
mengetahui/terpajan dengan gratifikasi,
maka harus melaporkannya ke KPK atau
UPG selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari. Hal ini bukan berarti menjelekan
86
6 Webinar hari keempat: Ir. Bonifasius Wahyu Setiap ASN wajib menginternalisasikan
Literasi digital Pudjianto, M.Eng., empat pilar literasi digital dalam
Ph.D. (Direktur pelaksanaan kegiatan sehari-hari, di
Pemberdayaan mana melalui: (a) digital ethics diminta
Informatika, untuk memilah informasi fakta dengan
Kementerian informasi yang mengandung hoaks,
Kominfo) ujaran kebencian, pornografi,
perundungan maupun konten negatif, (b)
digital safety sebagai basis keterampilan
sehingga mampu memproteksi identitas
maupun data pribadi yang dimilikinya
pada seluruh platform digital, (c) digital
skills sebagai dasar pengetahuan dan
kompetensi berbasis teknologi dalam
pelaksanaan tugas maupun kegiatan
88
7 Webinar hari kelima: Dr. Dini Kusumawati, Paradigma new ways of working telah
The new ways of S.E., M.E. (Kepala Biro dilaksanakan di Kementerian Keuangan
working Organisasi dan pada medio tahun 2017/2018 dan semakin
Ketatalaksanaan, tereskalasi penerapannya saat pandemi.
Kementerian Hal ini didasarkan adanya perubahan
Keuangan) dinamika pengelolaan administrasi dan
pelayanan publik di era digital yang
menuntut penerapan IT di segala lini
serta melalui adanya delayering otomatis
memangkas fix rigid organization
menjadi tanpa sekat. SDM diharapkan
harus lebih adaptif dan responsif, serta
memahami empat pilar literasi digital.
Ada 6 (enam) komponen dasar desain
ruang kerja masa depan dan
keseluruhannya saling
berkesinambungan, yaitu: (a) borderless
organization (organisasi tanpa sekat), (b)
kebijakan delayering yang modern, (c)
project based team, (d) penyempurnaan
kebijakan manajemen talenta, (e) IT
sebagai enabler, serta (f) harmonisasi,
optimalisasi dan evaluasi.
Dalam pelaksanaan kerja dan kinerja
pemerintahan, organisasi tidak mungkin
hanya berpatokan pada output saja.
Komponen proses masih berkontribusi di
dalamnya. Oleh karenanya
pembangunan/penguatan infrastruktur
organisasi, kepemimpinan, dan pegawai
menjadi trilogi architechture entreprise
dari paradigm pola kerja the new ways of
working selama dan pasca pandemi.
Melalui konsep bekerja pada tatanan
normal baru (New Normal) tersebut, ASN
diharapkan dapat bekerja dimanapun dan
kapanpun dengan menitikberatkan pada
aspek output maupun outcome yang
dicapainya.
89
Tabel 67. Realisasi Anggaran Tahun 2021 Per Jenis Belanja
BPPHLHK Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 99,90% 99,92% 99,87% 99,98%
SUMATERA 45.655.211.000 45.611.574.934 23.082.952.000 23.064.364.245 19.169.021.000 19.144.752.389 3.403.236.000 3.402.458.300 43.636.066
BPPHLHK JAWA
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2 BALI NUSA 99,25% 99,23% 99,26% 99,97%
35.617.670.000 35.351.855.441 19.581.677.000 19.431.742.310 15.734.993.000 15.619.208.631 301.000.000 300.904.500 265.814.559
TENGGARA
BPPHLHK Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3 99,52% 99,27% 99,74% 99,79%
KALIMANTAN 41.649.896.000 41.450.013.876 19.553.470.000 19.409.917.698 19.718.857.000 19.667.542.584 2.377.569.000 2.372.553.594 199.882.124
BPPHLHK Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
4 98,95% 99,60% 97,99% 99,35%
SULAWESI 40.167.291.000 39.743.770.160 18.458.575.000 18.385.606.340 15.360.714.000 15.051.479.120 6.348.002.000 6.306.684.700 423.520.840
BPPHLHK Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5 92,24% 99,53% 83,82% 100,00%
MALUKU PAPUA 24.741.284.000 22.820.342.161 13.110.728.000 13.049.542.448 11.493.556.000 9.633.799.713 137.000.000 137.000.000 1.920.941.839
SETDITJEN Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6 99,55% 99,84% 99,19% 99,97%
GAKKUM 55.872.258.000 55.621.992.964 27.743.631.000 27.697.957.142 25.160.627.000 24.956.791.000 2.968.000.000 2.967.244.822 250.265.036
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
7 PPH 100,00% 0,00% 100,00% 100,00%
19.517.400.000 19.516.502.064 - - 16.529.660.000 16.528.880.862 2.987.740.000 2.987.621.202 897.936
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
8 PSLH 98,66% 0,00% 98,66% 0,00%
8.658.384.000 8.541.943.467 - - 8.658.384.000 8.541.943.467 - - 116.440.533
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
9 PPSA 99,94% 0,00% 99,94% 99,95%
9.581.500.000 9.575.423.401 - - 8.658.700.000 8.653.098.561 922.800.000 922.324.840 6.076.599
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10 PHP 99,36% 0,00% 99,34% 100,00%
12.966.350.000 12.883.341.086 - - 12.562.614.000 12.479.605.486 403.736.000 403.735.600 83.008.914
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
TOTAL
294.427.244.000 291.116.759.554 121.531.033.000 121.039.130.183 153.047.126.000 150.277.101.813 19.849.083.000 19.800.527.558 3.310.484.446