(Skripsi)
Oleh
Oleh
Masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik halus anak usia 5-6
penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (quasy
experiment). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6
sebagai kelas kontrol dan 32 anak di kelas B2 sebagai kelas eksperimen. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan analisis data yang
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
yang artinya kegiatan melipat kertas origami pada kelas eksperimen memiliki
halus anak.
Kata kunci : anak usia 5-6 tahun, kertas origami, motorik halus.
ABSTRACT
by:
The problem in this research was fine motor development of children aged
5-6 years in Aisyiyah Bustanul Athfal 3 kindergarten Tambahsari has not been yet
optimal. This research aims to determine the effect of origami paper folding
activity on fine motor development of children. The method used in this research
was experimental method with quasi experimental design (quasy experiment). The
sample used in this research were 60 children aged 5-6 years that were divided
ito two class devisions: class division of B1 with 28 children as control class and
class devision of B2 with 32 children as experimental class. The data collection
techniques used were observation and data analysis by using a simple linear
regression test. The results showed that there was a significant difference between
the experimental class and the control class, which means that the origami paper
folding activity in the experimental class has an influence that can be applied in
improving the fine motor development of the children.
Keywords: children aged 5-6 years, origami paper, fine motor development.
PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS ORIGAMI TERHADAP
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK
AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 TAMBAHSARI TAHUN AJARAN
2017/2018
(Skripsi)
Oleh
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. M.Thoha B. Sampurna Jaya, M.S. Gian Fitria Anggraini, S. Psi, M.Pd.
NIP 195208311981031001 NIP 198507212015042001
2017/2018” tersebut adalah hasil penelitian saya dan tidak plagiat kecuali bagian-
bagian tertentu yang dirujuk dari sumber dan disebutkan dalam daftar pustaka.
SMP Negeri 1 Gadingrejo yang diselesai pada tahun 2011, dan penulis
pada tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswi Program
Kampung Way Tawar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan dan
“Apa yang kita tau hanyalah setetes air. Yang kita tidak tau adalah lautan.”
Bismillahirohmanirohim...
Segala puji dan syukur atas segala rahmat dan hidayah dari Allah SWT, saya
menyelesaikan karya ini sebagai tanda bakti kepada :
serta
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
Athfal 3 Tambahsari Tahun Ajaran 2017/2018” sebagai salah satu syarat untuk
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
Jaya, M.S. selaku pembimbing utama sekaligus Pembimbing Akademik, Ibu Gian
Fitria Anggraini, S.Psi., M.Pd. selaku pembimbing pembantu dan Ibu Dr. Een
Yayah Haenilah, M.Pd. selaku pembahas utama yang telah memberikan masukan,
kritik dan saran dalam menyeselesaikan skripsi ini. terimakasih juga kepada :
Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., MA., Psi. sebagai Ketua Program Studi S1 PG-
4. Mba Eva Oktryana selaku Staf PG-PAUD serta seluruh dosen PG-PAUD
7. Kedua orang tuaku tercinta Bapak dan mamak (Ahmadi dan Siswati) yang
keberhasilanku.
8. Terimakasih juga untuk adikku Akbar serta keponakan dan sepupu yang
Fatmaini, Penda Wardani, Yesi Ratnasari, Nurul Irma Wardani yang telah
10. Terimakasih untuk adik Vatta Yassa F.R yang sudah memotivasi dan
skripsi ini.
Ana, Mega, Tumang, Prima, Vika, Wahidin team di Kampung Way Tawar
Periode II Tahun 2017 yang selama 60 hari telah menjadi teman dan
tingkatku program studi PG PAUD 2011, 2012, 2013, 2015, 2016, dan
2017.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,
terimakasih.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, akan
tetapi penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
Bandar Lampung
Penulis,
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xix
I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 7
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian................................................................................... 9
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
8. Kriteria Reliabilitas...................................................................................... 43
16. Tabel Tabel Penolong Untuk Menghitung Chi Kuadrat Data Aktivitas
Pengembangan Motorik Halus (x)............................................................... 63
xvi
17. Tabel Penolong Untuk Menghitung Chi Kuadrat Data Perkembangan Motorik
Halus (y) ..................................................................................................... 64
18. Tabel Silang Aktivitas Kegiatan Melipat Kertas Origami dan Perkembangan
Motorik Halus Pada Kelas Eksperimen (B2)............................................... 65
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
5. Rumus Uji-t.................................................................................................. 46
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xx
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-
mencapai kualitas hidup yang diharapkan atau dapat pula diartikan sebagi
suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seperti yang tertera pada
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat
Pembinaan yang ditujukan bagi anak usia dini merupakan upaya untuk
tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini diatas harus dapat
dengan menjamin mutu pendidikan anak usia dini dalam rangka memberikan
kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang melibatkan
kerja otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh.
atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengatuhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih. dan pada penelitian ini akan lebih berfokus pada
perkembangan motorik halus pada anak usia dini yang dirasa belum sesuai
dibutuhkan oleh anak dari segi akademis. Kegiatan akademis yang dilakukan
menarik garis.
4
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,
menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. Berdasarkan data yang
terjadi pada kelas B2 yaitu perkembangan motorik halus yang belum optimal
faktor yaitu anak yang tidak sabar ketika melakukan koordinasi tangan ketika
melakukan kegiatan dan juga guru yang terkadang terlalu cepat memberikan
instruksi sehingga anak tidak dapat memahami instruksi dengan baik, selain
itu kurangnya media atau alat dalam pengembangan motorik halus. Media
5
anak dan juga motivasi guru kepada anak dalam melaksanakan kegiatan yang
Proses belajar yang menyenangkan sangatlah berarti pada masa ini karena
akan bermanfaat hingga dewasa, ketika guru dapat memberikan kesan positif
terhadap kegiatan belajar maka anak akan menyukai proses belajarnya sampai
dewasa begitu pula kebalikannya ketika guru gagal menciptakan kesan positif
dalam kegiatan belajar maka anak akan membenci proses belajarnya hingga
Dari hasil data yang diperoleh perkembangan motorik halus anak usia 5-6
dalam kelas B2 dan 28 anak di kelas B1, perkembangan motorik halus anak
41,67 % dengan indikasi anak tidak bisa menggunakan alat tulis dengan benar,
anak tidak bisa mengikuti pola menggunting dengan pola dan anak belum bisa
sesuai harapan sebanyak 9 anak atau setara dengan 15 % dan yang sudah
berdasarkan data yang sudah didapatkan dari sekolah maka dapat dikatakan
motorik halus yang belum optimal sebesar 74,9 % atau lebih besar dari jumlah
motorik halus di kelas B1 dan B2. Upaya yang dapat dilakukan tersebut
motorik halus anak yang menarik dan menyenangkan bagi anak sehingga
Kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak yang bisa
diterapkan seperti melipat kertas origami, mozaik, finger painting, dan lain
sebagainya. Salah satu kegiatan yang menarik yaitu kegiatan melipat kertas
kecepatan, ketepatan telapak dan jari serta membantu koordinasikan mata dan
otot tangan sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam kegiatan
7
B. Identifikasi Masalah
guru.
C. Batasan Masalah
kertas origami.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan idenfitikasi masalah yang telah dijelaskan tersebut
tersebut adalah :
tahun pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan kegiatan melipat kertas
origami dengan perkembangan motorik halus pada kelas yang tidak diberi
3?
motorik halus anak usia 5-6 tahun pada kelas yang diberi perlakuan
E. Tujuan penelitian
bertujuan untuk :
perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada kelas yang diberi
F. Manfaat Penelitian
bagi :
1. Manfaat praktis
a. Bagi guru
A. Teori Pendidikan
Menurut Tafsir dan Noor Syam dalam jurnal Ali (2008) filsafat pendidikan
lahir bagaikan kertas putih yang siap diberi wama atau tulisan oleh faktor
lingkungan. Teori ini dikenal dengan teori tabularasa. Bagi Locke, faktor
pribadi seseorang.
Faktor bawaan inilah tidak bisa diubah oleh pengaruh lingkungan atau
oleh alam lingkungan tidak akan dapat membentuk pribadi yang ideal.
teori konvergensi yang diusung oleh William Stem sebagai dasar untuk
kemampuan manusia itu sendiri. Jadi untuk memiliki kemampuan yang baik
lingkungan.
12
1. Motorik Halus
yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakan didalam
Berdasarkan penjelasan tentang motorik halus anak oleh ahli diatas dapat
anak usia dini dapat distimulus dengan berbagai kegiatan secara rutin dan
dengan mata yang dianjurkan dalam jumlah waktu yang cukup meskipun
3. Prinsip Pengembangan
Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di Taman
1. Teori Harlock
untuk dilatih.
1. Pengertian Bermain
Haenilah (2015 : 76) Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang
serius, tetapi menyenangkan. Melalui bermain, berbagai pekerjaan
dapat diwujudkan, dan kecerdasan mereka dapat distimulasi. Bermain
juga merupakan aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak tanpa paksaan.
Bermain merupakan wahana belajar untuk mengembangkan
17
menyenangkat bagi anak dan dapat dilakukan menggunakan alat atau tidak
bermain bagi seorang anak adalah supaya sebuah proses anak untuk
Pembelajaran terdiri dari kata mengajar dan belajar. Artinya terdapat dua
subjek pendidikan yang terlibat didalamnya yaitu guru dan anak didik.
yang dilakukan oleh guru melalui stimulus agar anak dapat mengalami
18
membina moral dan etikanya, menggunakan panca indra dan seluruh organ
tubuhnya untuk merespon sesuatu yang mereka tangkap. Belajar bagi anak
usia dini tidak bisa dipilah-pilah berdasarkan focus, minat, dan keahlian.
Anak usia dini mempelajari sesuatu secara holistic dan simultan. Pada
1. Teori Maturationis
adanya stimulus dan respon maka dalam penelitian ini stimulus yang
3. Jenis-jenis Bermain
aneka bentuk main, hiasan, benda fungsional, alat peraga dan kreasi
Seni melipat kertas origami ini merupakan “seni yang sangat cocok
seperti bentuk segi tiga, segi empat, kemudian bentuk yang agak sulit.
Gerak yang dilatih dari kegiatan melipat ini adalah bagaimana anak
(2014) yaitu :
bagian sisi kiri dan kanan artinya lipatan berada tepat ditengah-
berikut:
a. Bentuk bunga
b. Bentuk kipas / payung
c. Bentuk burung bangau
d. Bentuk pesawat
e. Bentuk ikan
anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat
motorik halus sangat membutuhkan koordinasi mata dan tangan, dua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Contoh kegiatan motorik yang
Perkembangan motorik halus anak usia dini yang mengalami masalah dapat
kertas. Melipat kertas digunakan untuk melatih motorik halus anak karena
telapak dan jari serta membantu koordinasikan mata dan tangan. Kegiatan
E. Penelitian Relevan
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Latifah (2016), dari
dibuktikan dengan hasil uji wilcoxon dengan nilai α = 0,05 dan ρ = 0,020
rangsangan itu diperoleh dari para guru pengajar atau dari fasilitas yang
yang diperoleh yaitu skor total pre-test sebesar 122 dan meningkat pada
skor total post-test menjadi 181. Hasil analisis data yang diperoleh dari
rumus Thitung < Ttabel diperoleh Thitung yaitu 0 dan Ttabel yaitu 81 dengan taraf
signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Thitung < Ttabel yaitu 0 <
81, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan selanjutnya hipotesis alternatif
(Ha) tidak ditolak. Dengan demikian dari hasil penelitian yang telah
26
experimental desain dengan jenis one group pretest and post-test design
hasil yang diperoleh berupa skor sebelum diberikan perlakuan dan sesudah
pada saat anak sudah diberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan adanya
anak dalam melatih kemampuan motorik halus agar koordinasi mata dan
tangan dapat seimbang yang perlu diasah dan dikembangkan. Penelitian ini
(2017), hasil dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa dari 29 anak
11 anak (84.6%) dan sebagian kecil suspek sebesar 2 anak (15.4%). Masih
anak untuk melakukan kegiatan kurang dan dapat juga karena mereka
mudah bosan dengan kegiatan yang mereka lakukan, maka dapat ditarik
ketangkasan tangan. Setelah setangkasan tangan kanan dan tangan kiri bisa
dalam tes Purdue Pegboard dan tangan kanan mengambil benda kecil
dibawah uji fungsi tangan Jebsen. Namun, hasilnya pun tidak cukup untuk
tes dan uji Purdue Pegboard. Subjek penelitian yang digunakan yaitu
setiap hari.
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti juga akan meneliti tentang
halus anak usia 5-6 tahun. Memalui stimulus dengan kegiatan ini,
Perkembangan motorik yang akan diteliti pada penelitian ini adalah tentang
kanak merupakan masa untuk bermain dan origami merupakan salah satu
origami yang dapat dibuat ke hampir semua model dalam kehidupan sehari-
Dari hasil lipatan kertas itu dapat membuat anak-anak berimajinasi untuk
G. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah dijabarkan, maka
pada kelas yang diberi perlakuan kegiatan melipat kertas origami dengan
perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun pada kelas yang diberi
A. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
disingkat S-R. Desain ini bertitik tolak dari landasan simple random
1. Populasi
2. Sampel
hal. 88). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TK
1. Tempat
Tempat : TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tambahsari
Kelas/Usia : B / 5-6 tahun
Alamat : Jl. Masjid Al-Wustho Tambahsari Kec. Gadingrejo Kab.
Pringsewu
Tahun Ajaran : 2017/2018
2. Waktu
dan 5 kali pertemuan untuk kelas kontrol dengan waktu 150 menit setiap
pertemuan.
1. Variabel Penelitian
tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas origami dengan tujuan
melipat kertas origami ini merupakan seni yang sangat cocok bagi anak
dalam berkreasi.
33
dengan baik. Selain itu motorik halus dapat diartikan sebagai gerakan
burung bangau, mengikuti guru saat melipat dan anak tertib saat
otot kecil manusia. Nilai yang diperoleh dari hasil observasi tentang
gerakan tangan, anak melipat dengan rapih sesuai garis, anak membuat
lipatan kipas, meniru bentuk lipatan ikan, meniru bentuk lipatan bunga,
a. Observasi
“suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
sebagai instrumen.
F. Instrumen
1. Pengertian Instrumen
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah”. Secara garis besar, alat evaluasi dapat
dikategorikan menjadi dua macam yaitu tes dan non-tes. Penelitian ini
atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
individu atau kelompok. Tes yang diberikan pada penelitian ini berupa
optimal.
dimensi yang didapatkan dari teori-teori yang ada dan pendapat ahli.
G. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Sugiyono (2013 : 348) instrumen yang valid berarti “alat ukur yang
kisi-kisi instrumen.
Sari melalui kegiatan melipat kertas origami. Berikut adalah tabel kisi-kisi
Skor
No. Indikator SA A KA
(3) (2) (1)
1. Anak membuat bentuk dari kertas
origami
2 Anak mengikuti petunjuk guru
saat melipat
3 Anak tertib saat melipat
Keterangan :
- 3 = Sangat Aktif (SA)
- 2 = Aktif (A)
- 1 = Kurang Aktif (KA)
39
Kriteria
No Indikator Deskripsi
Penskoran
1 Anak membuat 3 Anak dapat membuat bentuk
bentuk dari kertas dari kertas origami dengan
origami rapih dan bersih
2 Anak dapat membuat bentuk
dari kertas origami tetapi
belum rapih dan bersih
1 Anak belum dapat membuat
bentuk dari kertas origami
dengan rapih dan bersih
2 Anak mengikuti 3 Anak dapat melipat kertas
petunjuk guru saat origami dengan
melipat kertas mendengarkan dan mengikuti
origami petunjuk dengan baik
2 Anak dapat melipat kertas
origami tetapi belum
mengikuti petunjuk
1 Anak tidak dapat melipat
kertas origami mengikuti
petunjuk
3 Anak tertib saat 3 Anak bisa tertib dan tidak
melipat kertas mengganggu teman saat
origami melipat kertas origami
2 Anak bisa tertib saat melipat
kertas origami tetapi tidak
terkendali
1 Anak belum bisa tertib saat
melipat kertas origami
Skor
No. Aspek yang dinilai BSB BSH MB BB
(4) (3) (2) (1)
1 Anak mengontrol gerakan
tangan
2 Anak melipat dengan rapih
sesuai garis
40
Keterangan :
- 4 = Berkembang Sangat Baik (BSB)
- 3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
- 2 = Mulai Berkembang (MB)
- 1 = Belum Berkembang (BB)
Kriteria
No Indikator Deskripsi
Penskoran
Anak 4 Anak dapat mengoordinasi
1 mengontrol tangan dengan sangat baik
gerakan tangan 3 Anak dapat mengoordinasi
tangan dengan dengan baik
2 Anak dapat mengoordinasi
tangan tetapi belum baik
1 Anak tidak dapat
mengoordinasi tangan
Anak melipat 4 Anak dapat melipat dengan
2 dengan rapih rapih dan sesuai garis
sesuai garis 3 Anak dapat melipat dengan
rapih tetapi tidak mengikuti
garis
2 Anak dapat melipat tetapi tidak
rapih
1 Anak tidak dapat melipat
dengan rapih
Anak membuat 4 Anak dapat membuat lipatan
3 lipatan sesuai sesuai contoh dengan benar
dengan contoh 3 Anak dapat membuat lipatan
yang diberikan. sesuai contoh tetapi belum
benar semua
41
Variabel y
.
No. Variabel x
BSB BSH MB BB
1 Sangat Aktif
2 Aktif
3 Kurang Aktif
42
2. Uji Reliabilitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
∑
= 1−
( − 1)
Keterangan :
- k = banyaknya pertanyaan
- ∑ = jumlah varian
- = varians total
tabel dibawah.
43
menyatakan bahwa analisis data adalah menyusun secara sistematis data yang
meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun, hal ini
berfungsi sebagai jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan. Data
yang diperoleh akan digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian, dalam uji
tidak. Pengujian hipotesis penelitian akan dilakukan dengan 2 tahap yaitu uji
beda dan uji regresi linier sederhana. Langkah-langkah dalam mengolah data
1. Deskriptif Data
NT - NR
I=
K
Keterangan :
I = Interval
NT = Nilai tertinggi
NR = Nilai terendah
K = Kategori
didapat skor akhir dari seluruh pertemuan maka untuk menyajikan data
Aktif (A), dan Kurang Aktif (KA). Sedangkan untuk menyajikan data
2. Uji Normalitas
Chi Kuadrat (x2) satu sampel adalah teknik statistic yang digunakan untuk
menguji hipotesis bila populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data
( − )
=
Keterangan :
- x2 : Chi Kuadrat
- fo : frekuensi yang diobservasi
- fh : frekuensi yang diharapkan
uji perbedaan atau uji-t dua sampel bebas (independent) dengan rumus
sebagai berikut:
46
X − X
t=
1 1
s +( )
n n
dengan :
(n − 1)s + (n − 1)s
s =
n + n − 2
Keterangan :
o t = t hitung
o X = rata-rata kelompok a (eksperimen)
o X = rata-rata kelompok b (kontrol)
o sa = standar deviasi kelompok a
o sb = standar deviasi kelompok b
o na = banyak data kelompok a(eksperimen)
o nb = banyak data kelompok b (kontrol)
Y=a+bX
Keterangan :
o Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
o a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
o b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. bila (+) arah
garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
o X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.
80
A. Kesimpulan
motorik halus anak akan sangat berguna untuk melakukan kegiatan sehari-
halus dapat dilakukan melalui berbagai stimulus yang bisa dilakukan sejak
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dilihat dari hasil perhitungan uji beda dan melihat perbandingan rata-rata
pada kelas kontrol (B1) lebih rendah karena kegiatan yang diberikan
kertas origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun
B. Saran
kertas dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun
diantaranya:
pengembangan pendidikan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Nizar. 2008. Kependidikan Islam Dalam Perspektif Hadis Nabi. Jurnal
Penelitian Agama. 17 (1). Tersedia : (http://digilib.uin-suka.ac.id/8766/1/
Nizar%20ali%20kependidikan%20islam%20dalam%20perspektif%20hadis%
20nabi.Pdf). Diakses pada : 15 Februari 2018.
Andin, Nofika Setya dan Rachma Hasibuan. 2016. Pengaruh Kegiatan Montase
Terhadap Kemampuan Motori Halus Pada Anak Kelompok A. Jurnal PAUD
Teratai. 05 (03). Tersedia : (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/).
Diakses pada : 11 Februari 2018.
---- 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Aquarisnawati, Puri dkk. 2011. Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah
Ditinjau Dari Bender Gestalt. Jurnal Insan Media. 13 (03). Tersedia :
(http://journl.unair.ac.id/filerPDF/2-13_3.pdf). Diakses pada : 11 Februari
2018.
Dewi, Catur Prasastia Lukita Dewi dan Nikmatul Dwi Latifah. 2016. Pengaruh
Bermain Origami Terhadap Perkembangan Motorik Halus di Kelompok B TK
Dharma Wanita Desa Wonokusumo Mojosari Mojokerto. Jurnal Penelitin
Kesehatan. 13 (01). Tersedia: (http://ejournal.stikes-ppni.ac.id/index.php/).
Diakses pada : 11 Februari 2018.
Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (Games) Dalam Bimbingan Dan Konseling.
Yogyakarta. Tersedia dalam : (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318571/)
Kamtini & Husni Wardi Tanjung. 2005. Bermain Melalui Gerak Dan Lagu Di
Taman Kanak-Kanak. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan
Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi . Jakarta.
Maghfuroh, Lilis dan Kiki Chayaning Putri. 2017. Pengaruh Finger Painting
Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di Tk Sartika I
Sumurgenuk Kecamatan Babat Lamongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 10 (1)
Tersedia : (http://journal.unusa.ac.id/index.php/jhs/article/view/376). Diakses
pada : 10 Februari 2018
Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. PT.Indeks. Jakarta.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
PT.Indeks. Jakarta.
Sumanto. 2003. Pengembangan Kreativias Seni Rupa Anak TK. Indeks. Jakarta.