SISTEM MIKROPROSESOR
Disusun oleh:
JENURI
19410300370
i
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1
NAMA : JENURI
NPM : 19410300370
NO Hari / Tanggal Asistensi Paraf
Asisten Praktikum
ii
KATA PENGANTAR
Jenuri
NPM. 19410300370
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 3.23 Pelapisan Layer Tata Letak Komponen Dengan Pilox ...................24
Gambar 3.24 Proses perakitan komponen ............................................................25
Gambar 3.25 Proses penyolderan komponen rangkaian pada PCB .....................25
Gambar 4.1 Hasil Layout PCB Bottom Layer ......................................................26
Gambar 4.2 Hasil Layout PCB TOP Layer ..........................................................26
Gambar 4.3 Tampilan Hasil dari PCB Bottom Layer ...........................................26
Gambar 4.4 Tampilan hasil dari PCB Top Layer .................................................26
Gambar 4.5 Pengujian Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller ................27
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang dari pembuatan “ Laporan
Praktikum Sistem Mikroprosesor ” ini dilanjutkan dengan rumusan masalah, tujuan,
dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang cukup pesat dengan berbagai perangkat
tambahan dan pengendali otomatis tidak asing lagi di zaman yang modern ini.
Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya kebutuhan perangkat yang dapat
bekerja secara otomatis dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja manusia
dalam kehidupan sehari-hari, dari hal yang kecil seperti mainan elektronik
sampai dengan modul-modul rangkaian digital lainnya. Dalam dunia
elektronika, seringkali kita mendengar istilah Sistem Mikroprosesor. Sistem
Mikroprosesor adalah sebuah sistem yang dibangun dari komponen utama yaitu
mikroprosesor atau CPU, dan komponen tambahan yaitu Memory Unit, Input
Output Unit (I/O), yang berfungsi sebagai pengolah data elektronik digital. Jadi
sistem mikroprosesor merupakan gabungan berbentuk interkoneksi dari CPU,
unit memori, dan unit I/O.
Mikrokontroler merupakan pengembangan dari mikroprosesor yang berupa
sutau chip IC yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai
dengan perintah bahasa assembly yang diberikan oleh perusahaan pembuatnya,
yang dapat menjalankan instruksi tanpa peripheral pendukung. Ciri umum dari
mikrokontroler adalah reprogrammable, artinya fungsi dari mikrokontroler
dapat diubah – ubah dengn hanya mengganti programnya, tanpa mengubah
perangkat kerasnya. Mikrokontroller umumnya terdiri dari CPU, Memori , I/O
tertentu dan unit pendukung, misalnya Analog to Digital Converter (ADC) yang
sudah terintegrasi di dalam mikrokontroler tersebut. Kelebihan utama dari
Mikrokontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O Pendukung
sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Terdapat
berbagai jenis mikrokontroller dari berbagai vendor yang digunakan secara luas
di dunia. Diantaranya yang terkenal ialah dari Intel, Maxim, Motorolla , dan
ATMEL. Beberapa seri mikrokontroler yang digunakan secara luas ialah 8031,
68HC11, 6502 , 2051 dan 89S51.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas tersebut, permasalahan yang dapat dikaji lebih
lanjut dari latar belakang yang ada adalah :
A. Bagaimana cara memahami dan membuat skema rangkaian sistem minimum
sebuah Mikrokontroller.
B. Bagaimana cara memahami dan membuat layout sistem minimum
Mikrokontroller pada PCB.
C. Bagaimana cara memahami dan membuat rangkaian layout sistem minimum
Mikrokontroller pada PCB.
1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
praktikum “Sistem Kontrol Digital ” ini adalah:
A. Mahasiswa dapat memahami dan membuat skema rangkaian sistem
minimum sebuah Mikrokontroller.
B. Mahasiswa dapat memahami dan membuat layout sistem minimum
Mikrokontroller pada PCB.
C. Mahasiswa dapat memahami dan membuat rangkaian layout sistem
minimum Mikrokontroller pada PCB.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah dalam penyusunan
skripsi ini maka perlu ditentukan sistematika penulisan yang baik. Sistematika
penulisan laporan praktikum ini dijabarkan dalam beberapa bab sesuai dengan
kegiatan praktikum “Sistem Mikroprosesor” dan sesuai dengan persyaratan
yang berlaku di Fakultas Teknik Elektro Universitas Wijayakusuma. Dibawah
ini adalah sistematika penulisan “ Laporan Praktikum Sistem Mikroprosesor”
seperti sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan ; dari laporan praktikum “Sistem Mikroprosesor”
mengenai “perancangan dan pembuatan sistem minimum dari sebuah
Mikrokontroller.”
2
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi pembahasan dasar teori mengenai “Mikroprosessor, Sistem Minimum
Mikroprosessor, Software Eagle, IC Atmega 328, Xtal, Resistor, Kapasitor, IC
Regulator dan Printed Circuit Board”ini, guna mempermudah mahasiswa
dalam memahami materi dasar dan dalam melakukan praktikum.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi metode dan langkah-langkah dalam melakukan praktikum “Sistem
Mikrokontroler” mengenai Pembuatan Skematik Rangkaian Sistem Minimum
Mikrokontroller, Pembuatan Desain Layout Sistem Minimum Mikrokontroller,
Pembuatan Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller Pada Papan PCB.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil dan pembahasan dalam menjalankan praktikum “Sistem
Kontrol Digital” mengenai Pembuatan Skematik Rangkaian Sistem Minimum
Mikrokontroller, Pembuatan Desain Layout Sistem Minimum Mikrokontroller,
Pembuatan Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller Pada Papan PCB.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran dalam menjalankan praktikum “Sistem Kontrol
Digital” mengenai Pembuatan Skematik Rangkaian Sistem Minimum
Mikrokontroller, Pembuatan Desain Layout Sistem Minimum Mikrokontroller,
Pembuatan Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller Pada Papan PCB.
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mikroprosessor
Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC=Integrated Circuits) yang di
dalamnya terkandung rangkaian ALU (Arithmetic-Logic Unit), rangkaian CU
(Control Unit) dan kumpulan register-register. Mikroprosesor disebut juga
dengan CPU (Central Processing Unit) yang digunakan sebagai otak/pengolah
utama dalam sebuah sistem komputer. Sebuah Mikroprosesor tidak dapat
menjalankan sebuah sistem secara langsung. Mikroprosesor harus ditambahkan
komponen lain seperti RAM, ROM, Clock, Serial Com Port untuk dapat bekerja.
Dengan kata lain, mikroprosesor tidak dapat berdiri sendiri, namun harus
didukung komponen lain.
2.2 Mikrokontroller
Mikrokontroller adalah sebuah Chip yang didalamnya terdapat sebuah
mikroprosesor yang telah dilengkapi dengan RAM, ROM, I/O Port, Timer dan
Serial COM dalam satu paket. Dengan kata lain, Kita tidak perlu lagi
menambahkan komponen penunjang untuk bekerja. Biasanya sebuah
mikrokontroller tinggal disambungkan ke sumber daya dan ditambah sebuah
Clock eksternal, namun bisa juga menggunakan Clock internal dari IC.
5
Advanced Virtual Risc, ada pula yang mengartikan sebagai Alv-Vegard
Risc. Mikrokontroller AVR memiliki beberapa tipe diantaranya AVR AT
Classic, AVR AT Tiny, AVR ATMega, dan AVR Special Purpose.
2. Mikrokontroller MCS 51
MCS 51 ini termasuk dalam Klasifikasi mikrokontroller CISC (Complex
Instruction Set Computer). Artinya, proses pengolahan data dalam
mikrokontroller ini berupa berbagai instruksi yang complex.
Mikrokontroller MCS 51 merupakan mikrokontroller 8bit yang
diproduksi oleh Perusahaan Atmel dan Intel.
3. Mikrokontroller PIC
PIC adalah singkatan dari Programable Interface Controller. PIC
termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat
oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.
4. Mikrokontroller ARM
Mikrokontroler ARM adalah sebuah procesor dengan arsitektur set
instruksi 32bit keluarga RISC yang dikembangkan oleh ARM Holdings.
ARM atau Advanced RISC Machine sebelumnya lebih dikenal dengan
Acorn RISC Machine. Awalnya ARM Prosessor dikembangkan oleh PC
(Personal Computer) oleh Acorn Computers, namun dengan dominasi
Intel X86 Proses Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn
Computer harus gulung tikar. Arsitektur ARM diimplementasikan pada
Windows, Unix, dan sistem operasi mirip Unix, termasuk Apple iOS,
Android, BSD, Inferno, Solaris, WebOS, Plan 9 dan GNU / Linux.
6
Gambar 2.3 Logo Software Eagle
Software Eagle memiliki kelebihan dibandingkan software desain PCB lainnya
yakni:
a. Cross Platform : software Eagle tidak hanya tersedia di windows namun
juga di Linux dan Mac.
b. Ringan : software ini sangat ringan dan sedikit sekali memakan space /
ruang pada hardisk. Hanya butuh antara 50 – 200 MB.
c. Free: Eagle tersedia dalam versi Freeware dengan fitur dan fasilitas
yang lengkap.
d. Komunitas: banyak sekali pengguna eagle di luar sana. Jika ingin belajar
membuat desain atau ingin mencari desain-desain PCB kita bisa
searching saja karena banyak yang sudah menshare desaignya
menggunakan eagle.
Selain kelebihan di atas, software Eagle juga memiliki beberapa kekurangan
yaitu:
a. Ukuran desain PCB dibatasi maksimal 100 x 80mm (3.94 x 3.15in), luas
permukaan sebesar 80 cm2.
b. Hanya diperbolehkan untuk 2 layer saja.
c. Tidak bisa menggunakan fitur multiple sheet.
d. Penggunaan untuk non profit, jadi desainya tidak boleh dijual
e. Dibatasi untuk forum dan email.
Tujuan utama dari penggunaan Cadsoft EAGLE adalah untuk menciptakan
desain PCB. EAGLE memungkinkan kita untuk merancang PCB dengan atau
tanpa melaui desain skematik. Namun metode yang lebih umum digunakan
adalah merancang desain skematik terlebih dahulu sebelum mendesain PCB.
Sehingga EAGLE memiliki dua jenis lembar kerja, yaitu tampilan untuk desain
skematik, dan tampilan untuk desain PC.
7
Gambar 2.4 Tampilan Kontrol Panel EAGLE
2.4 Mikrokontroler Atmega328
Mikrokontroler Atmega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yag
mempunyai arsitektur Reduce Instruction Set Computer (RISC) yang dimana
setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitekstur Complex
Instruction Set Computer (CISC). Mikrokontroler ATmega328 memiliki
arsitektur Harvard, yakni memisahkan memori untuk kode program dan
memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.
Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal,
dimana pada saat instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari
memori program. (Ferdynal. 2015)
Fitur-fitur yang terdapat pada mikrokontroler Atmega328 antara lain:
a. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi
permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu
daya dimatikan.
b. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB
c. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse
Width Modulation) output.
d. 32 x 8-bit register serba guna.
e. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
f. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader
g. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu
siklus clock
8
ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD
dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan
sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.
9
Sistem minimum yang beredar saat ini dipasaran sudah sangat banyak dan
beragam bentuknya. Pembuatan sistem minimum ini pada dasarnya adalah
sesuai kebutuhan si pengembang rangkaian namun sama dalam hal pokok-
pokok rangkaiannya hanya berbeda dari segi penambahan indikator, proteksi,
dan pin header sebagai pin out yang digunakan nanti. Umumnya sistem
minimum ini digunakan sebagai wadah untuk memprogram Mikrokontroller
yang disambungkan ke programmer ISP ataupun USBASP. Di bawah ini contoh
tampilan sistem minimum yang ada dipasaran;
10
2.6.1 Lapisan PCB dan Bahan-Bahannya
Secara struktur, PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa
lapisan dan dilaminasi menjadi satu kesatuan yang disebut dengan PCB.
Ada PCB yang berlapis satu lapisan tembaga (Single Sided), ada juga
yang berlapis dua lapisan tembaga (double sided) dan ada juga PCB yang
memiliki beberapa lapisan tembaga atau sering disebut dengan
Multilayer PCB.
Berikut ini adalah struktur dan komposisi standar dari PCB (Printed
Circuit Board);
a. Substrat (Lapisan Landasan)
Lapisan dasar (landasan) PCB biasanya disebut dengan Substrat.
Bahan Substrat yang paling umum digunakan adalah FR2 dan FR4.
FR2 atau Flame Resistant 2 adalah kertas bonding resin sintetis
(synthetic resin bonded paper) yaitu bahan komposit yang terbuat
dari kertas yang diresapi dengan resin plastik formaldehida fenol
(plasticized phenol formaldehyde resin). Sedangkan FR4 atau Flame
Resistant 4 adalah anyaman Fiberglas yang dilapisi dengan resin
epoksi (epoxy resin). FR4 memiliki daya serap air yang rendah,
properti isolasi yang bagus serta tahan suhu panas hingga 140 derajat
celcius. Namun, PCB yang berbahan FR4 lebih mahal jika
dibandingkan dengan PCB yang berbahan FR2
b. Tembaga (Copper)
Lapisan PCB berikutnya adalah lapisan tembaga tipis yang
dilaminasi ke lapisan substrat dengan suhu tinggi tertentu dan
perekat. Tergantung pada jenis PCB-nya, lapisan tembaga tipis ini
hanya akan dilapisi pada satu sisi substrat untuk jenis Single Sided
PCB. Sedangkan Double Sided PCB terdapat lapisan tembaga tipis
di dua sisi Substrat. Seiring dengan perkembangan Teknologi
manufakturing PCB saat ini, PCB telah dapat dibuat hingga 16
lapisan atau bahkan lebih dari 16 lapisan tergantung pada
perancangan PCB dan rangkaian yang diinginkan.
11
c. Soldermask
Soldermask adalah lapisan diatas lapisan tembaga yang berfungsi
melindungi tembaga atau jalur konduktor dari hubungan atau kontak
yang tidak disengaja. Lapisan soldermask ini hanya terdapat pada
bagian-bagian PCB yang tidak disolder, sedangkan bagian yang akan
disolder tidak ditutupi oleh lapisan soldermask. Lapisan soldermask
ini juga dapat membantu para pengguna PCB untuk menyolder tepat
pada tempatnya sehingga mencegah solder short (hubung singkat
solder). Lapisan soldermask ini biasanya berwarna hijau, namun ada
juga yang berwarna lain seperti warna biru dan merah.
d. Silkscreen
Lapisan setelah soldermask adalah lapisan silkscreen yang biasanya
berwarna putih atau hitam. Namun ada juga silkscreen yang berwarna
lain seperti warna abu-abu, warna merah dan bahkan ada berwarna
kuning keemasan. Silkscreen merupakan cetakan huruf, angka dan
simbol pada PCB. Silkscreen ini berfungsi sebagai tanda atau
indikator untuk komponen-komponen elektronika pada PCB
sehingga mempermudah orang dalam merakitnya.
2.3.1 Jenis-jenis PCB (Printed Circuit Board)
PCB atau Printed Circuit Board pada umumnya dapat dibagi
menjadi dua kategori jenis yaitu jenis PCB yang berdasarkan jumlah
lapisannya dan jenis PCB yang berdasarkan Fleksibilitasnya.
A. Jenis PCB yang berdasarkan jumlah lapisannya
a. Single Sided PCB
Single Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak satu sisi adalah jenis
PCB yang hanya terdiri dari satu lapisan tembaga yang tertempel di
satu sisi substrat PCB. PCB jenis ini biasanya digunakan pada
rangkaian elektronik yang sederhana dan biaya produksinya juga
relatif lebih murah.
b. Double Sided PCB
Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi adalah
jenis PCB yang terdiri dari dua lapisan tembaga. Lapisan Tembaga
12
tersebut tertempel di kedua sisi substrat PCB. Lubang pada PCB
double sided juga berfungsi sebagai jalur penghubung antar satu
lapisan tembaga di satu sisi dengan lapisan tembaga di sisi lainnya.
c. Multilayer PCB
Multilayer PCB adalah jenis PCB yang terdiri dari beberapa lapisan
substrat dan lapisan tembaga yang dipisahkan oleh lapisan
insulator. Multilayer PCB ini biasanya digunakan pada rangkaian
elektronik yang kompleks. Umumnya terdiri dari 4 lapisan, 6
lapisan, 8 lapisan, 10 lapisan hingga 16 lapisan.
B. Jenis PCB yang berdasarkan Fleksibilitasnya
a. Rigid PCB
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Rigid berarti Kaku.
Jadi yang dimaksud dengan Rigid PCB adalah Papan Rangkaian
Cetak yang Kaku dan tidak dapat dilipat atau tidak Fleksibel. Rigid
PCB terbuat dari bahan substrat yang padat dan kaku seperti
fiberglass sehingga memang sengaja dibuat untuk tidak dapat
dilipat atau dibengkokkan.
b. Flex PCB
Flex PCB atau Flexible PCB adalah PCB yang substrat-nya terbuat
dari bahan plastik yang fleksibel. Bahan dasar ini memungkinkan
PCB dibengkokkan tanpa merusak rangkaian yang ada pada PCB
tersebut.
c. Rigid-Flex PCB
Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari teknologi Rigid PCB
dan Flex PCB yaitu terdiri dari Rigid PCB dan Flex PCB.
Umumnya, Rigid PCB dihubungkan dengan Flex PCB.
13
14
BAB III
METODE PENELITIAN
START PENGOLAHAN
DATA
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
PERSIAPAN PENYUSUNAN
LAPORAN
PENGAMBILAN
DATA
PEMAHAMAN END
MATERI
15
c. Pilih menu File -> New -> Project sehingga muncul kolom new
project seperti gambar 3.2 di bawah ini;
16
f. Untuk menghubungkan antar komponen pilih menu Net kemudian
hubungkan ujung komponen ke ujung komponen sesuai skematik
yang akan dibuat.
17
i. Tampilan awal menu switch to board seperti gambar 3.8 di bawah ini;
18
m. Selain menu Autorouter, kita juga dapat membuat jalur layout secara
manual dengan memilih menu Route Airware, kemudian kita atur
besarnya jalur yang akan kita buat.
19
Gambar 3.12 Tampilan Jendela Print EAGLE
p. Setelah layout berhasil di cetak pada kertas foto, lihat hasil cetakan
apakah ada jalur yang hubung singkat atau tidak sebelum dilanjutkan
pada proses pencetakan layout pada PCB.
20
3.3.2 Pembuatan Printed Circuit Board (PCB)
a. Siapkan alat dan bahan untuk membuat PCB.
b. Potong kertas layout dan PCB sesuai ukuran yang telah dibuat.
21
d. Campurkan autan dengan air secukupnya, kemudian oleskan pada
permukaan PCB yang akan dicetak secara merata.
e. Setelah itu, tempelkan layout PCB pada permukaan PCB yang telah
diolesi larutan autan sebelumnya. Oleskan lagi larutan tersebut pada
permukaan kertas foto hingga merata dan terlihat layout PCB.
22
Gambar 3.19 Proses Mengelupas Kertas
23
k. Setelah selesai, cetak layout atas PCB sebagai tata letak komponen;
Ulangi langkah d-f tanpa melarutkan kembali dengan Ferric Chloride
l. Setelah selesai campurkan songka dengan tiner kemudian oleskan
pada permukaan tembaga PCB seperti gambar di bawah ini. Hal ini
bertujuan agar jalur tembaga PCB tidak mudah menghitam dan korosi
24
Gambar 3.24 Proses perakitan komponen
25
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller dibuat agar suatu Mikrokontroller
dapat bekerja dengan rangkaian sesederhana mungkin, rangkaian ini biasa
digunakan juga sebagai tempat untuk memprogram Mikrokontroller untuk
kemudian di hubungkan melalui downloader ISP ataupun USBASP. Rangkaian
ini dapat menggunakan catu daya 9-12 Volt DC 1 Ampere. Di dalam praktek ini
menggunakan Mikrokontroller type Atmega 328P dimana pada kebanyakan
Mikrokontroller untuk tegangan supply menggunakan tegangan 5V DC
sehingga pada rangkaian dipasang IC regulator 7805 yang mengeluarkan
tegangan 5V DC dan sebagai penyaring tegangan digunakan elco 100uF/16V 2
buah sehingga tegangan DC yang dihasilkan lebih halus. Sebagai rangkaian
osilator digunakan xtal 16 Mhz dan parallel kapasitor 22pF 2 buah. Sebagai
indikator rangkaian menggunakan led yang menyala saat ada arus masuk. Untuk
memprogramnya menggunakan pin yang terdapat MISO, MOSI, SCK yakni pin
header 1x5 dan pin header lainnya sebagai pin out.
27
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
a. Dalam membuat layout suatu PCB menggunakan software Eagle terdapat
keunggulan-keunggulan yang memudahkan pemula dalam membuat layout
PCB seperti fasilitas Autorouter dan juga ketersediaan library yang banyak
dapat menambah referensi.
b. Mikrokontroller merupakan suatu IC yang di dalamnya sudah terdapat
ROM, RAM, serta CPU sehingga untuk pengapliasiannya perlu diprogram,
berbeda dengan Mikroprosessor yang RAM dan ROMnya terletak di luar IC
membentuk blok tersendiri sehingga Mikroprosessor hanya berperan
sebagai CPU yakni pengolah instruksi ALU pada rangkaian.
c. Dalam pembuatan rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ada
beberapa blok utama yang harus ada yakni regulator, osilator, serta pinout
untuk pin pin Mikrokontroller.
5.2 Saran
Kepada para pembaca yang akan melaksanakan praktikum ini saya selaku
penulis menyarankan agar mencari referensi lain juga. Dan juga sebaiknya
pahami dulu tentang teori dasarnya, agar dalam menjalankan praktikum tidak
kebingungan.Dan dalam melaksakan praktikum apabila rangkaian sudah jadi,
sebelum dialiri masukan atau aliran listrik dari power supply/ dijalankan,
sebaiknya tanyakan dulu kepada Asisten praktikum atau diteliti kembali
pastikan sudah sesuai dengan yang dimaksudkan dalam materi, guna
menghindari konsleting dan kerusakan alat dan bahan.
Saya selaku penulis juga memberikan saran kepada dosen pembimbing /
asisten dosen agar dalam melaksanakan praktikum, sebaiknya perlu
disampaikannya materi dan penjelasan secara lengkap tentang kegiatan
praktikum tersebut.Serta sebaiknya penjelasan mengenai software EAGLE
dilakukan dalam bentuk video, agar waktu yang tersedia bisa digunakan
semaksimal mungkin untuk melakukan praktikum pembuatan PCB hingga
pengujian dari rangkaian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
29