Anda di halaman 1dari 32

EDISI 13 n VOL.

IV n KALEIDOSKOP 2021

SILVER WINNER
PRIA AWARD
2021

KALEIDOSKOP

2021

8 15 22
Akun Berisiko Jadi Fokus Pemerintah Pertahankan BPK Ungkap 4 Skenario
Pemeriksaan Opini WTP Meski Pandemi Indonesia 5 Tahun ke Depan
KALEIDOSKOP 2021

E
disi Kaleidoskop 2021 ini hadir untuk memberikan rang­ TIM EDITORIAL
kuman isu utama yang diangkat Warta Pemeriksa se­
panjang tahun. Hal penting yang menjadi catatan utama Pengarah
adalah bahwa 2021 masih menjadi tahun yang berat ba­ Agung Firman Sampurna
gi Indonesia. Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah Agus Joko Pramono
Bahrullah Akbar
yang belum terselesaikan.
Bahtiar Arif
Pada tahun kedua masuknya virus ini di Tanah Air, penyebaran­
nya mengalami gelombang kedua. Pada saat itu pula, lantaran va­ Penanggung Jawab
rian Delta jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 justru meng­ Selvia Vivi Devianti
alami puncaknya pada pertengahan 2021.
Meskipun begitu, masyarakat sudah mulai beradaptasi dan mulai Ketua Tim Redaksi
Dian Rosdiana
terbiasa menjalankan pola hidup new normal. Begitu pun dengan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang tetap menjalankan tugas Kepala Sekretariat
dan fungsinya meskipun masih dalam kondisi pandemi. Bahkan, BPK Trisari Istiati
memastikan bahwa core business institusi tetap dapat dijalankan
dengan baik tanpa menurunkan kualitas. Sekretariat
Bestantia Indraswati
Untuk mendukung itu, pada awal 2021, BPK melakukan penguat­
Klara Ransingin
an pemeriksaan dengan memanfaatkan big data dan kecerdasan Ridha Sukma
buatan (artificial intelligence). Ketua BPK Agung Firman Sampurna Sigit Rais
bahkan mengatakan big data menjadi sesuatu yang penting dalam Frenny Artiningrum S
perkembangan zaman saat ini. Dia menyebutnya sebagai bagian Apriyana
dari game changer BPK. Sudarman
BPK juga terus memperkuat perannya sebagai SAI (supreme
audit institution). Karenanya, pada Februari 2021, Warta Pemeriksa Alamat Sekretariat
mengangkat isu utama mengenai dua bahan pendapat kepada pe­ Gedung BPK-RI
merintah. Ini sekaligus menjadi kado istimewa kepada pemerintah Jalan Gatot Subroto no 31
dalam menyambut ulang tahun BPK ke-74. Dua bahan pendapat Jakarta
Telepon: 021-25549000
tersebut yaitu mengenai penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Na­
Pesawat 1188/1187
sional serta pelaksanaan program otonomi khusus (Otsus) Papua Email: wartapemeriksa@bpk.go.id
dan Papua Barat. www.bpk.go.id
Pemberian pendapat merupakan bagian dari peran insight dan
fore­sight BPK. Hal itu melengkapi peran oversight BPK yang telah ru­
tin dilaksanakan, yakni melaksanakan pemeriksaan keuangan negara. Diterbitkan oleh
Sekretariat Jenderal
Pada edisi September 2021, redaksi mengangkat isu utama
Badan Pemeriksa Keuangan
me­ngenai tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan (TLRHP). Republik Indonesia
Beberapa hal yang diangkat antara lain upaya BPK untuk terus
mendorong agar entitas dapat menindaklanjuti rekomendasi hasil
pemeriksaan secara tepat waktu. Sebab, tindak lanjut rekomendasi
merupakan muruah BPK.
Redaksi juga mengangkat terobosan BPK yang menerbitkan
foresight pertamanya. Hal ini diwujudkan dalam buku Pendapat
Strategic Foresight berjudul "Membangun Kembali Indonesia dari
Covid-19: Skenario, Peluang, dan Tantangan Pemerintah yang Tang­
guh". Melalui buku ini, BPK menyampaikan berbagai kemungkinan
yang dapat terjadi pada lima tahun ke depan (2021-2026) dalam
empat skenario. Pemeriksa BPK dilarang
Dari 2021 ada satu hal yang penting yang dapat kita petik seba­ meminta/menerima uang/
barang/fasilitas lainnya dari
gai pembelajaran. Bahwa sesulit apapun kondisi yang dialami, kita pihak yang terkait dengan
harus beradaptasi dan terus berusaha. Dengan begitu, kita akan pemeriksaan.
dapat melalui kesulitan yang ada dan menjadi entitas yang lebih
(Sumber: Peraturan BPK 4/2018
tangguh. Selamat tahun baru 2022. l tentang Kode Etik BPK)

2 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


DAFTAR ISI

10 BPK LEBIH SIAP


11 MEMASTIKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT
JUMLAH DAN TEPAT SASARAN
12 VENDOR BERMASALAH, PRODUKSI
MIGAS TERHAMBAT
13 MEMPERLUAS KIPRAH DENGAN
MENINGKATKAN

4
KEMAMPUAN BERBAHASA
BPK PERKUAT PEMERIKSAAN 14 KASUS PT ASABRI RUGIKAN NEGARA
DENGAN ANALISIS BIG DATA RP22,78 TRILIUN

Dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan negara 15 PEMERINTAH PERTAHANKAN OPINI


WTP MESKI PANDEMI
terkait penanganan pandemi Covid-19, seluruh
informasi dapat disusun secara terstruktur melalui 16 AGAR BANSOS LEBIH TEPAT
big data analytics. SASARAN
17 PERBAIKI AKURASI PENYALURAN
BPUM
5 BENAHI AKURASI BELANJA SUBSIDI 18 MEMOTRET KEMANDIRIAN FISKAL
DAERAH
6 BPK SAMPAIKAN PENDAPAT KEPADA PEMERINTAH
19 AGAR PENGELOLAAN
7 BPK RAIH PENGHARGAAN INFOGRAFIS TERBAIK
INVESTASI BPJS TK LEBIH OPTIMAL
DARI INTOSAI WGEA
20 REKOMENDASI JANGAN SAMPAI
8 AKUN BERISIKO JADI FOKUS PEMERIKSAAN
‘BASI’
21 BPK DAN BPKP PERKUAT SINERGI
UNTUK PERCEPAT TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN
22 BPK UNGKAP 4 SKENARIO
INDONESIA 5 TAHUN KE DEPAN
23 MENGAWAL PEMBANGUNAN
PASCAPANDEMI
24 MEMBACA MASA DEPAN SEKTOR
KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
25 BPK TEMUKAN KELEBIHAN
PEMBAYARAN INSENTIF NAKES
26 BPK UNGKAP 14.501 PERMASALAHAN
SENILAI RP8,37 TRILIUN

9
27 PEMERIKSAAN BPK UNGKAP
BPK TERUS DORONG SATKER KELEBIHAN PEMBEBANAN
COST RECOVERY SENILAI
RAIH WBK DAN WBBM RP994,51 MILIAR

Dari 46 satuan kerja zona integritas yang ada di 28 BPK TERPILIH SEBAGAI WAKIL KETUA
BPK, ada 18 satuan kerja mendapatkan predikat UN PANEL EXTERNAL AUDITOR
WBK dan 2 satuan kerja yang mendapatkan
predikat WBBM.

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 3


KALEIDOSKOP 2021
BPK PERKUAT PEMERIKSAAN
DENGAN ANALISIS BIG DATA
Dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan negara terkait penanganan pandemi
Covid-19, seluruh informasi dapat disusun secara terstruktur melalui big data analytics.

harus mampu merespons situasi yang sangat dinamis


tersebut dengan menjadi organisasi yang semakin
tangguh sekaligus kreatif dalam menjawab tantang­
an. “Kita butuh BPK yang tangguh sekaligus tetap
kreatif dan pada saat yang sama luwes dan lincah
menghadapi situasi,” ujar Agung.
Menurut Agung, saat ini seluruh masyarakat dunia
tengah menghadapi era yang penuh dengan volati-
lity, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA).
Oleh karena itu, BPK perlu memiliki kemampuan un­
tuk merespons hal tersebut.
Menurut Agung, dengan adanya tantangan terse­
n Ketua BPK, Agung Firman Sampurna but, BPK harus mampu menyiapkan organisasi baik

P
secara kelembagaan maupun personal. BPK harus
andemi Covid-19 yang masih melanda tangguh sekaligus memiliki kemampuan beradaptasi
Indonesia pada 2021 membuat laju trans­ sekaligus berakselerasi. Salah satu langkah konkret
formasi digital semakin cepat. Badan yang telah diterapkan BPK, kata Agung, yakni res­
Pemeriksa Keuangan (BPK) pun meman­ pons terhadap pandemi Covid-19. BPK menanggapi
faatkan hal tersebut dengan menerapkan situasi tersebut dengan membuat panduan pemerik­
big data analytics untuk memperkuat saan dalam kondisi pandemi. Hal itu kemudian me­
pemeriksaan. muat langkah-langkah pengujian alternatif sehingga
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, BPK tetap bisa melaksanakan tugas wajibnya dengan
big data menjadi sesuatu yang penting dalam per­ kualitas yang baik.
kembangan zaman saat ini. “Kalau saya gunakan Agung menjelaskan, dalam analisis big data
istilah yang digunakan oleh para entrepreneur, ini terdapat tiga lapisan kerja. Pertama, yakni lapisan
merupakan bagian dari game changer kita. Ini akan operasional dengan pemeriksaan yang dilakukan di
memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap banyak titik. Kemudian, hal itu akan masuk ke dalam
kinerja BPK sebagai organisasi publik,” ujar Agung lapisan konsolidasi. “Jadi akan dikonsolidasi untuk
saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, Rabu hal-hal yang sama misalnya terkait bantuan sosial,
(13/1). angkanya berapa? Pencapaiannya seperti apa? Com-
Agung mengatakan, untuk menangani masalah pliance-nya seperti apa? Di situ nanti ada gambaran­
dan beban kerja yang terus meningkat setiap tahun, nya,” ungkap Agung.
BPK perlu melakukan transformasi digital. Dalam Kemudian, dalam lapisan analisis, seluruh data
transformasi itu, analisis big data menjadi bagian tersebut disajikan dalam intelligent dashboard. “Itu
penting. Dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan bagus sekali karena langsung ada gambarnya, lang­
negara terkait penanganan pandemi Covid-19, se­ sung ada grafisnya, dan dari situ juga langsung bisa
luruh informasi dapat disusun secara terstruktur, se­ diketahui timnya dari mana dan ini sudah sangat ur­
hingga dapat membantu pemeriksa menganalisis risi­ gent segera kita kembangkan,” ujarnya. Analisis big
ko dan langkah-langkah pengujian yang dibutuhkan. data ini akan menjadi salah satu upaya BPK dalam
Agung mengatakan, BPK kini menghadapi tan­ membangun literasi dan kecakapan data. Sehingga,
tangan berupa dunia yang semakin dipenuhi keti­ ke depannya dapat terbentuk budaya data atau data
dakpastian. Oleh karena itu, Agung menilai, BPK culture di BPK. l

4 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


JANUARI

BENAHI AKURASI BELANJA SUBSIDI


Permasalahan ketidakakuratan dalam penyaluran subsidi masih menjadi persoalan yang
harus dibenahi para kuasa pengguna anggaran (KPA).

S
alah satu hasil pemeriksaan Badan Pemerik­
sa Keuangan yang diangkat Warta Pemerik-
sa pada edisi Januari 2021 adalah mengenai
belanja subsidi. BPK mengung­kapkan 15
temuan yang memuat 26 permasalahan da­
lam pemeriksaan terkait pengelolaan belan­
ja subsidi tahun 2019 pada tiga kementerian.
Permasalahan ketidakakuratan dalam penyaluran
subsidi masih menjadi persoalan yang harus dibenahi
para kuasa pengguna anggaran (KPA). Pemeriksaan
atas pengelolaan belanja subsidi dilakukan untuk men­
pertanian.go.id

dukung pemeriksaan Laporan Keuangan Bendahara siliasi secara periodik. Rekonsiliasi ini perlu dilakukan
Umum Negara (LKBUN) Tahun 2019 pada semester I agar tidak terjadi tumpang tindih penyaluran KUR dan
2020. Pemeriksaan dilakukan terhadap Kementerian penyaluran LPDB.
Pertanian terkait pengelolaan belanja subsidi pupuk dan Dalam hal belanja subsidi pupuk, Kementerian Per­
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tanian diketahui belum memiliki basis data lahan untuk
(PUPR) terkait pengelolaan belanja subsidi bu­nga kredit mendukung kebutuhan dan alokasi pupuk bersubsidi.
perumahan dan subsidi bantuan uang muka perumah­ Selain itu, pelaksanaan verifikasi dan validasi (verval)
an. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap Kementerian penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat kecamatan
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) terkait belum memadai. Kemudian, terdapat pembayaran
pengelolaan belanja subsidi imbal jasa penjamin­an dan subsidi pupuk tahun 2019 atas kelebihan alokasi pupuk
subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR). bersubsidi tahun 2018 sebesar Rp14,91 miliar kepada
Dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I 2020 PT PIM. Kelebihan penyaluran tersebut telah dijadikan
disampaikan, 26 permasalahan yang ditemukan BPK sebagai saldo awal tahun 2019 untuk dapat ditagihkan
meliputi 17 kelemahan sistem pengendalian intern, pembayarannya pada 2019.
tujuh ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan BPK merekomendasikan Kementerian Pertanian
perundang-undangan sebesar Rp18,66 miliar, dan agar mengintegrasikan seluruh sistem aplikasi yang
dua permasalahan ketidakefektifan. Hasil pemeriksaan dimiliki dalam rangka perencanaan dan penganggaran
menyimpulkan bahwa pengelolaan belanja subsidi pa­ alokasi pupuk, merevisi pedoman teknis pendamping­
da tiga KPA telah dilaksanakan sesuai kriteria dengan an verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi,
pengecualian atas beberapa permasalahan. Simpulan dan memeriksa penyaluran pupuk bersubsidi TA 2019
tersebut didasarkan adanya permasalahan kelemahan di seluruh wilayah kerja PT PIM.
pengendalian intern, ketidakpatuhan terhadap keten­ Sementara, pada Kementerian PUPR diketahui ter­
tuan peraturan perundang-undangan, maupun aspek dapat kelemahan pada desain dan implementasi sistem
3E (ekonomis, efisiensi, dan efektivitas) pengendalian program subsidi bunga kredit perumah­
Terkait pemeriksaan atas pengelolaan subsidi bunga an dan subsidi bantuan uang muka perumahan.
KUR pada Kementerian KUKM, terdapat 2.265 debitur Atas permasalahan ini, BPK merekomendasikan
penerima subsidi bunga KUR yang juga menerima dana Menteri PUPR agar mengembangkan sistem aplikasi
bergulir dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB). yang andal dengan mengintegrasikan seluruh sistem
“Hal ini mengakibatkan penyaluran subsidi bunga KUR database calon debitur masyarakat berpenghasilan
sebesar Rp5,79 miliar berpotensi tidak tepat sasaran,” rendah dan memonitor pencairan belanja subsidi. BPK
demikian disampaikan BPK dalam IHPS I 2020. juga merekomendasikan untuk menarik kelebihan pem­
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasi­ bayaran tersebut dari bank pelaksana dan menyetor­
kan Kementerian KUKM dan LPDB melakukan rekon­ kannya ke kas negara. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 5


KALEIDOSKOP 2021
BPK SAMPAIKAN PENDAPAT
KEPADA PEMERINTAH
Pendapat diberikan sebagai bagian dari peran insight dan foresight BPK.

peningkatan. Meski begitu, tingkat kesejahte­


raan tersebut masih lebih rendah dibandingkan
provinsi lainnya. Selain itu, tingkat kemandirian
fiskal pemerintah daerah di Provinsi Papua dan
Papua Barat termasuk dalam kategori belum
mandiri. Pemerintah provinsi/kabupaten/ kota
di Provinsi Papua dan Papua Barat masih sangat
bergantung pada Dana Otsus.
Sedangkan mengenai penyelenggaraan Pro­
gram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPK
mengungkapkan bahwa masih terdapat perma­
salahan mendasar dalam pelaksanaan Program
n Ketuadan Pimpinan Pemeriksaan KN I setelah penyam­ JKN baik terkait dengan kepesertaan, pelayan­
paian Pendapat BPK ke Presiden. an, maupun pendanaan.

B
Dalam hal kepesertaan, misalnya, BPK me­
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) nemukan sejumlah permasalahan. BPK menca­
memberikan kado istimewa kepa­ tat, pemerintah belum dapat memenuhi target
da pemerintah dalam menyam­ pencapaian Universal Health Coverage (UHC),
but ulang tahun BPK ke-74. BPK karena sistem data base kepesertaan Program
memberikan dua bahan Pendapat JKN belum terintegrasi dengan sistem data base
kepada pemerintah, yaitu terkait kementerian/lembaga/instansi lain yang dapat
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mendukung validitas data kepesertaan.
serta pelaksanaan program otonomi khusus (Ot­ Pemerintah juga belum mampu merespons
sus) Papua dan Papua Barat. dinamika perubahan kependudukan sehingga
Pemberian Pendapat BPK menjadi isu uta­ data kepesertaan Program JKN belum disajikan
ma yang diangkat Warta Pemeriksa pada edisi secara valid dan real time.
Februari. Menurut Ketua BPK Agung Firman BPK juga menemukan identitas kepesertaan
Sampurna, Pendapat diberikan sebagai bagian Prog­ram JKN belum dijadikan syarat dalam
dari peran insight dan foresight BPK. Hal itu me­ peng­urusan pelayanan publik, termasuk layanan
lengkapi peran oversight BPK yang telah rutin perbank­an. Atas permasalahan tersebut, BPK
dilaksanakan, yakni melaksanakan pemeriksaan pun berpendapat pemerintah perlu mewujudkan
keuangan negara. data tunggal peserta Program JKN yang valid
Terkait Pengelolaan Dana Otonomi Khusus dan real time, antara lain dengan melakukan
(Otsus) bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, BPK integrasi sistem data base kepesertaan Program
dalam salah satu Pendapatnya, mengusulkan agar JKN dengan sistem data base kementerian/lem­
pemerintah melanjutkan Program Otsus Papua baga/instansi lain.
dengan memperbaiki tata kelola dan memba­ Pemerintah juga perlu mewujudkan penca­
ngun sistem yang menjamin akuntabilitas dan paian target UHC dengan melakukan koordinasi
transparansi serta ukuran kinerja yang jelas dalam kelembagaan dalam penyempurnaan/penyu­
rangka mendorong laju pembangunan Papua sunan peraturan dengan memasukkan kriteria
agar tujuan Program Otsus Papua tercapai. identitas kepesertaan Program JKN sebagai
Sejak diberikan Otsus, kesejahteraan masya­ syarat dalam pengurusan pelayanan publik, ter­
rakat Provinsi Papua dan Papua Barat mengalami masuk layanan perbankan. l

6 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


FEBRUARI

BPK RAIH PENGHARGAAN INFOGRAFIS TERBAIK


DARI INTOSAI WGEA
Dewan juri menilai BPK mampu mengemas infografis secara sederhana
namun penuh dengan informasi.

B
adan Pemeriksa Ke­ menghasilkan rangkuman dengan grafis
uangan (BPK) RI berha­ yang luar biasa. Slovenia membuat
sil mendapatkan peng­ brosur kecil dengan peta yang indah.
hargaan dari INTOSAI Sementara Indonesia membuat poster
Working Group on yang sederhana namun penuh dengan
Environmental Auditing informasi,” ujar Welch.
(WGEA) untuk visualisasi atau info­ Infografis dari BPK dibuat oleh tim
grafis terbaik tentang “The Audit on yang terdiri atas tiga auditor. Infografis
Management and Pollution Control BPK merangkum hasil temuan pemerik­
of Citarum Watershed” atau hasil saan kinerja bidang pengelolaan dan
pemeriksaan atas DAS Citarum yang pengendalian pencemaran DAS Citarum
diterbitkan pada tahun 2019. INTO­ Bandung. Pemeriksaan dilakukan oleh
SAI WGEA mendorong Supreme BPK pada akhir 2018 dan bertujuan untuk
Audit Institution (SAI) di seluruh du­ menilai efektivitas pengelolaan dan pe­
nia untuk menyampaikan hasil audit ngendalian pencemaran DAS Citarum ta­
dalam bentuk yang menarik. Oleh karena itu, INTOSAI hun 2016 hingga 2018 di Kementerian Lingkungan Hidup
WGEA menggelar inisiatif berupa INTOSAI WGEA dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru­
Award – Inspiration in Environmental Auditing. mahan Rakyat, pemerintah daerah dan instansi terkait.
Pemberian penghargaan infografis terbaik meru­ Pemeriksaan untuk mengevaluasi suatu kondisi
pakan puncak acara dari pertemuan WGEA Assembly dari berbagai perspektif diperlukan tidak hanya untuk
ke-20 yang digelar pada 19-21 Januari 2021. Perte­ memberikan informasi tentang kondisi, risiko, dan tan­
muan yang mengusung tema Rethinking for Circular tangan. Namun juga untuk memberikan rekomendasi
Economy ini merupakan pertemuan Assembly pertama perbaikan atas berlangsungnya suatu program. Pemba­
yang dituanrumahi oleh SAI Finlandia selaku Ketua IN­ hasan tentang masalah yang berkaitan dengan air dan
TOSAI WGEA. Dikutip dari situs resmi INTOSAI WGEA, pemeriksaannya, menjadi hal penting untuk dipahami.
dewan juri memutuskan terdapat dua pemenang dalam Sehingga hal ini digambarkan dalam ilustrasi yang
penghargaan tersebut. Selain BPK, dewan juri juga memvisualisasikan kondisi Sungai Citarum serta kondisi
menobatkan SAI Slovenia sebagai pemenang. Terdapat yang memengaruhi status air maupun sumber air.
12 SAI yang mengirimkan karyanya dalam kompetisi Dalam infografis yang dibuat, bagian atas infografis
tersebut. Dewan juri menetapkan kriteria lomba yakni menunjukkan hasil temuan pemeriksaan BPK yang me­
memiliki konten yang kaya, visualisasi menarik, eksekusi mengaruhi status perairan Citarum, termasuk permasa­
yang baik, dan pesan yang jelas. lahannya hingga pada pelaksanaan kebijakan. Dalam
“Semua layak mendapatkan penghargaan dalam proses pemeriksaan, dijelaskan dalam visualisasi bahwa
kontes ini,” ujar Ketua Dewan Juri Peter Welch yang ada penekanan pada keterlibatan semua pemangku
berasal dari European Court of Auditors. kepentingan (pemerintah daerah, industri, dan masya­
Jepang dan Kosta Rika mengirimkan karya yang rakat) untuk memastikan bahwa rekomendasi pemerik­
menggambarkan kekayaan grafis negara masing-ma­ saan relevan dan dapat memberi nilai tambah pada
sing. Sementara Brasil menghasilkan karya yang baik perbaikan serta pengendalian pencemaran Citarum.
dengan memanfaatkan peta. Meski seluruh negara Adapun bagian bawah visualisasi merangkum tujuan,
mengirimkan karya yang menarik, dewan juri memu­ pendekatan, kerangka kerja, dan kriteria pemeriksaan
tuskan menetapkan dua pemenang. “Slovenia dan In­ (sebagai turunan dari target SDGs), serta rekomendasi
donesia melakukan audit serupa terkait kualitas air dan pemeriksaan secara singkat. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 7


KALEIDOSKOP 2021
AKUN BERISIKO JADI FOKUS PEMERIKSAAN
Risiko meningkat seiring adanya kebijakan percepatan belanja di tengah
pandemi Covid-19 oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Auditor Utama Keuangan Negara V BPK


Akhsanul Khaq mengatakan, risiko meningkat
seiring adanya kebijakan percepatan belanja
di tengah pandemi Covid-19 oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Dalam hal
penanganan Covid-19, kata dia, percepatan
salah satunya dilakukan de­ngan adanya pe­
nunjukan langsung untuk peng­adaan barang
dan jasa.
Akhsanul mengatakan, BPK menelisik
apakah perusahaan yang ditunjuk memiliki
kompetensi dalam barang dan jasa. “Karena,
bisa saja perusahaan tersebut tak memiliki
n Ketua BPK Agung Firman Sampurna
kompetensi, sehingga ada risiko bahwa ba­

K
rang dan jasa yang disediakan tidak sesuai
etua BPK meminta para peme­ dari sisi kuantitas dan kualitasnya,” kata Akh­
riksa melakukan identifikasi risiko sanul.
secara mendalam atas setiap Selama ini, ucap dia, risiko-risiko pada
kebijakan yang diambil pemerin­ LKPD lebih banyak terdapat pada akun belan­
tah dalam menangani pandemi ja modal dan belanja barang. Permasalahan
Covid-19. Badan Pemeriksa Ke­ yang sering ditemukan BPK adalah mengenai
uangan (BPK) menggunakan pendekatan risiko ketidaksesuaian kualitas maupun spesifikasi
atau risk based audit dalam melakukan peme­ dari barang dan jasa. “Di masa pandemi ini,
riksaan laporan keuangan (LK) tahun anggaran tentu risiko-risiko yang ada semakin bertam­
2020. Melalui pendekatan tersebut, pemeriksa bah. Akun-akun berisiko yang perlu diperha­
melakukan penilaian dan pengujian secara tikan adalah bantuan belanja sosial, belanja
mendalam pada akun-akun berisiko ting­ hibah, belanja barang dan jasa, serta belanja
gi agar diperoleh keyakin­an yang memadai modal. Ini yang kita anggap dalam kondisi se­
dalam penentuan opini me­ngenai kewajar­an karang adalah akun-akun yang berisiko,” ujar
penyajian laporan keuangan. dia.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna Akhsanul mengatakan, akun berisiko yang
mengatakan, BPK meminta para pemeriksa ada di LKPD dapat mempengaruhi opini atas
melakukan identifikasi risiko secara mendalam LKPP. Sebab, ada mata anggaran pemda yang
atas setiap kebijakan yang diambil pemerintah memiliki keterkaitan dengan pusat, salah satu­
dalam rang­ka menangani pandemi Covid-19. nya transfer daerah.
Identifikasi dilakukan baik terhadap risiko da­ “Transfer daerah dalam bentuk dana aloka­
lam penyajian LKPP, LKKL, LKBUN, maupun si umum (DAU) maupun dana alokasi khusus
risiko kecurang­an yang mungkin terjadi dalam (DAK) kan yang melaksanakan pemerintah
pelaksanaan masing-masing kebijakan. “Tim daerah. Kalau pelaksanaan di daerah bermasa­
pemeriksa BPK perlu mengembangkan strategi lah, maka itu juga akan berpengaruh ke LKPP.
dan prosedur pemeriksaan yang cukup atas se­ Kemudian, ada juga bansos yang sebenarnya
tiap risiko yang teridentifikasi, termasuk dengan bantuan pusat, tapi dilaksanakan di daerah. Itu
mengoptimalkan teknologi informasi dalam juga berpengaruh apabila di daerah bermasa­
proses pemeriksaan,” ungkap Ketua BPK. lah,” ujar Akhsanul. l

8 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


MARET

BPK TERUS DORONG SATKER RAIH WBK DAN WBBM


Dari 46 satuan kerja zona integritas yang ada di BPK,
ada 18 satuan kerja mendapatkan predikat WBK dan 2 satuan kerja
yang mendapatkan predikat WBBM.

P
embangunan zona inte­ bangunan Zona Integritas di BPK,
gritas menuju Wilayah ada 39,13 persen satuan kerja yang
Bebas Korupsi (WBK) telah mendapatkan predikat WBK Selama 7 tahun
dan Wilayah Birokrasi dan 4,3 persen satuan kerja yang penerap­an
Bersih Melayani (WBBM) telah mendapatkan predikat WBBM.
pembangunan
merupakan bagian yang Kedepannya satuan kerja yang telah
sangat penting dan strategis bagi 2 tahun meraih predikat WBK agar Zona Integritas
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). dapat meng­ajukan diri untuk meraih di BPK baru 39,13
Tone at the top dari Pimpinan BPK predikat WBBM, dan bagi satuan ker­ persen satuan
sangat penting untuk ditegaskan da­ ja yang belum agar mengajukan diri
lam pemba­ngunan zona integritas, untuk mendapatkan predikat WBK,” kerja yang telah
yang bertujuan mengembangkan kata Wakil Ketua BPK. mendapatkan
budaya antikorupsi, berkinerja ting­ Hal-hal yang perlu ditingkatkan predikat WBK dan
gi, dan memberikan pelayanan pu­ dalam penilaian pembangunan zona
blik berkualitas. integritas di BPK adalah pe­nyusunan
4,3 persen satuan
Hal tersebut disampaikan Wakil standar layanan di BPK, kebijakan kerja yang telah
Ketua BPK Agus Joko Pramono seca­ komunikasi publik, penyusunan mendapatkan
standar kompetensi teknis pelaksana
predikat WBBM.
ra daring dalam pengarah­annya dan
membuka secara resmi kegiat­an Exe­ BPK, harmonisasi sasar­an kinerja in­
cutive Meeting Pembangun­an Zona dividu dan organisasi, kebijakan dan
Integritas Tahun 2021 yang diseleng­ pengembangan budaya kerja satuan
garakan pada Selasa (2/3). Wakil kerja. l
Ketua BPK menjelaskan, rancangan
pembangunan zona integritas dimu­
lai dari deklarasi pernyataan dari pim­
pinan instansi yang menyatakan telah
siap melaksanakan zona integritas.
Pencanang­an dilakukan oleh instansi
pemerintah yang pimpinan dan se­
luruh pegawainya telah menanda­
tangani dokumen Pakta Integritas.
Penandatanganan dilaksanakan
secara massal dan serentak baik oleh
Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS)
dan Pegawai Negeri Sipil. BPK telah
melakukan hal tersebut sejak bulan
September Tahun 2013. Dari 46 sa­
tuan kerja zona integritas yang ada di
BPK, ada 18 satuan kerja mendapa­
tkan predikat WBK dan 2 satuan kerja
yang mendapatkan predikat WBBM.
“Selama 7 tahun penerapan pem­ n Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 9


KALEIDOSKOP 2021
BPK LEBIH SIAP
BPK lebih siap dalam melakukan pemeriksaan pada masa pandemic karena sudah
mengembangkan big data analytics dalam pemeriksaan laporan keuangan.

I
ndonesia telah memasuki tahun kedua
sejak kasus pertama Covid-19 ditemukan
dan diumumkan pada Maret 2020. Meski­
pun masih dalam status pandemi, namun
masyarakat sudah mulai lebih terbiasa
dengan pola kehidupan new normal yang
tetap mengedepankan protokol kesehatan
Hal yang sama juga berlaku di Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang tetap me­
lakukan pemeriksaan pada masa pandemi.
“Pada tahap perencanaan pemeriksaan LKPP,
LKKL, dan LKBUN tahun 2020 ini, kita relatif n Laode Nusriadi
sudah lebih siap dengan risiko-risiko yang da­
pat mempengaruhi proses pemeriksaan kita. yang terkait dengan pandemi Covid19. Khu­
Baik risiko yang berasal dari internal maupun susnya risiko yang terkait dengan Program
eksternal BPK,” ujar Auditor Utama Keuangan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekono­
Negara II (Tortama KN II) BPK, Laode Nusriadi. mi Nasional (PEN) yang merupakan bentuk
BPK, kata dia, bahkan melakukan pe­ respons pemerintah terhadap pandemi.
meriksaan serentak atas Laporan Keuangan Dia menambahkan, perbedaan signifikan
Pemerintah Pusat (LKPP), Laporan Keuangan terlihat pada saat awal terjadinya pandemi
Kementerian/Lembaga (LKKL), dan Laporan Covid-19 pada 2020. Kebijakan pemerintah
Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) untuk menerapkan Pembatasan Sosial Ber­
Tahun 2020. Secara umum, pelaksanaannya skala Besar (PSBB) mengakibatkan BPK harus
relatif sama dengan pemeriksaan tahun se­ ikut menerapkan pola kerja dari rumah (work
belumnya yang sudah berada dalam kondisi from home). Dampaknya, kata dia, BPK tidak
pandemi. Hanya saja ada sedikit perbedaan. dapat melaksanakan beberapa prosedur
Laode menjelaskan, perbedaan khusus­ pemeriksaan standar yang biasa dilakukan.
nya pada tahap perencanaan pemeriksaan. Misalnya melakukan pemeriksaan fisik se­
Perencanaan pemeriksaan LKPP, LKKL, dan cara langsung ke lokasi pelaksanaan suatu
LKBUN Tahun 2019 dilakukan saat masih pekerjaan. Selain itu, juga terjadi kendala
dalam kondisi normal. “Pada tahapan itu kita komunikasi antara tim pemeriksa dan auditee
sama sekali belum mengetahui akan terjadi lantaran tidak dapat berinteraksi dan berko­
pandemi Covid-19. Sehingga kita belum munikasi secara fisik.
mengantisipasi risiko-risiko yang akan mem­ Memasuki tahun kedua masa pandemi,
pengaruhi tahap pelaksanaan dan pelaporan Laode pun menegaskan bahwa BPK tetap
hasil pemeriksaan,” tambah dia. menekankan proses quality control (QC) dan
Pada tahun ini, BPK pun disebut lebih quality assurance (QA) untuk menjaga kuali­
siap dalam melakukan pemeriksaan pa­ tas hasil pemeriksaan. “Pandemi ini menuntut
da masa pandemi, apalagi tahun ini BPK peningkatan QC dan QA. Khususnya untuk
mengembang­kan big data analytics dalam meyakini bahwa prosedur pemeriksaan yang
pemeriksaan laporan keuangan. Penilaian ri­ dilaksanakan oleh tim pemeriksa telah cukup
siko yang BPK laksanakan pada tahap peren­ memadai untuk memberikan opini yang tepat
canaan pemeriksaan LKPP, LKKL, dan LKBUN atas laporan keuangan yang kita periksa,”
Tahun 2020 sudah mempertimbangkan risiko papar dia. l

10 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


APRIL

MEMASTIKAN SUBSIDI 2019 yang diterima PLN dari pemerintah juga cukup
signifikan, yaitu mencapai Rp22,2 triliun. Secara nilai,
LISTRIK TEPAT JUMLAH kata dia, pemeriksaan subsidi listrik tentu penting bagi

DAN TEPAT SASARAN


pemerintah maupun bagi PLN.
“Bagi masyarakat Indonesia, yang saat ini sebagai
besar merupakan pengguna layanan listrik PT PLN (Per­
Belanja subsidi listrik memiliki sero), keberadaan subsidi listrik tentu mempengaruhi
porsi terbesar dalam pos nilai pengeluaran mereka untuk memperoleh tenaga
belanja subsidi energi. listrik,” katanya.
Selain itu, nilai subsidi listrik yang mencapai 15,8
persen dari penerimaan PT (PLN) Persero tentu akan
mempengaruhi kemampuan PLN (Persero) dalam
meng­hasilkan tenaga listrik yang cukup dan berkua­
litas. Kesinambungan penyediaan tenaga listrik tentu
juga bergantung dari pembayaran subsidi listrik dari
pemerintah. Aryo menjelaskan, pemeriksaan subsidi
listrik yang dilaksanakan AKN VII merupakan peme­
riksaan kepatuhan yang dlakukan untuk mendukung
pemeriksaan Laporan Keuangan Bendahara Umum Ne­
gara (LKBUN) dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP). Karena pemeriksaan ini merupakan dukungan
atas pemeriksaan LKBUN dan LKPP, pemeriksaan te­
rinci dilaksanakan pada semester I dan pemeriksaan
pendahuluan atau pemeriksaan tahap pertama dilaksa­
nakan pada semester Il tahun sebelumnya.

P
pok rie-pexels
Pemeriksaan tersebut secara umum bertujuan meni­
emerintah setiap tahun menggelontorkan lai kesesuaian perhitungan subsidi listrik terhadap per­
anggaran hingga puluhan triliun rupiah aturan perundangan-undangan yang berlaku. Penilaian
untuk subsidi listrik. Subsidi diberikan gu­ menghasilkan nilai subsidi yang seharusnya dibayarkan
na meringankan beban masyarakat yang pemerintah kepada badan usaha, dalam hal ini PLN. Se­
kurang mampu dalam membayar tagihan lain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk menilai kepa­
listrik. tuhan PLN terhadap Peraturan Pemerintahan Nomor 14
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
pemeriksa negara, terus mengawal agar anggaran sub­ Listrik, mulai dari usaha pembangkitan sampai dengan
sidi direalisasikan secara tepat jumlah, tepat sasaran, usaha penjualan tenaga listrik. Untuk itu, pemeriksa juga
dan tepat waktu. Plt Auditor Utama Keuangan Negara mengevaluasi pengendalian intern dan pelaksanaan
VII R. Aryo Seto Bomantari mengatakan, pemeriksaan good corporate governance di PT PLN.
subsidi listrik sangat penting dilakukan. Dari sisi nilai, Dalam menguji kesesuaian perhitungan subsidi listrik,
jumlah anggaran subsidi listrik cukup besar. BPK melakukan reviu dan koreksi atas komponen nera­
Dalam APBN 2020, misalnya, belanja subsidi lis­ ca energi, biaya, dan penjualan PLN. Salah satu kriteria
trik sebesar Rp54,8 triliun atau 2,15 persen dari total yang digunakan untuk melakukan koreksi adalah Per­
anggaran belanja Rp2.540,4 triliun. Nilai anggaran ini aturan Menteri Keuangan tentang tata cara penyediaan,
relatif tidak berbeda jauh dalam lima tahun terakhir. penghitungan, pembayaran, dan pertanggungjawaban
“Belanja subsidi energi, salah satunya belanja subsidi subsidi listrik. Hal ini untuk memastikan kewajaran nilai
listrik, memiliki porsi terbesar dalam total belanja sub­ subsidi listrik yang dibayarkan pemerintah kepada PLN.
sidi,” kata Aryo kepada Warta Pemeriksa, akhir Maret. Ia menambahkan, nilai subsidi listrik merupakan selisih
Aryo mengatakan, PT PLN (Persero) melaporkan bahwa antara biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik de­
realisasi pendapatan dari subsidi listrik tahun 2019 se­ ngan penjualan (tarif) tenaga listrik pada PT PLN. Untuk
besar Rp51,7 triliun atau 15,8 persen dari total penjual­ itu, sasaran pemeriksaan meliputi hal-hal yang memben­
an tenaga listrik Rp328 triliun. Dana kompensasi tahun tuk nilai BPP dan nilai penjualan PT PLN. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 11


KALEIDOSKOP 2021
VENDOR BERMASALAH,
PRODUKSI MIGAS TERHAMBAT

wirestock-freepik

Proses pelelangan yang dilakukan KKKS belum optimal dalam


menghasilkan pemenang lelang yang bonafide, kompeten,
serta memiliki kemampuan keuangan yang baik.

B
adan Pemeriksa Keuangan pada semes­ Permasalahan lainnya, kata Daniel, beberapa
ter II 2020 telah menyelesaikan laporan KKKS memiliki material Maintenance, Repair, and
hasil pemeriksaan (LHP) atas proyek-pro­ Operation (MRO) yang berlebihan dengan nilai
yek dan rantai suplai migas tahun 2018 signifikan hingga mencapai puluhan juta dolar AS.
pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Ke­ “Hal ini melebihi 8 persen sebagai batas yang diper­
giatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kenankan atas persentase jumlah surplus material
(SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan dead stock dibandingkan dengan total material
dan instansi terkait. Hasil pemeriksaan BPK yang juga persediaan akhir tahun,” ujar Daniel.
telah dicantumkan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Ia menjelaskan, surplus material tersebut meru­
Semester (IHPS) II 2020 menyimpulkan, proyek-pro­ pakan kategori material persediaan yang selama dua
yek dan rantai suplai migas tahun 2018 telah dilaksa­ sampai dengan lima tahun tidak ada pemakaian atau
nakan sesuai kriteria dengan pengecualian. pengeluaran. Sedangkan dead stock (tidak bergerak)
Anggota VII/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan merupakan kategori material persediaan yang sela­
Negara VII BPK Daniel Lumban Tobing mengatakan, ma lebih dari lima tahun tidak ada pemakaian atau
salah satu permasalahan yang ditemukan adalah pengeluaran. “Tentu hal ini dapat menambah biaya
penyelesaian proyek yang terlambat hingga enam pengelolaan persediaan material dan pada akhirnya
tahun. “Keterlambatan itu terjadi karena ketidak­ dapat berdampak pada inefisiensi keuangan nega­
mampuan keuangan perusahaan pelaksana (vendor), ra,” katanya.
sehingga produksi minyak dan gas bumi pada wila­ Daniel mengungkapkan, sejumlah permasalahan
yah kerja tersebut menjadi tertunda,” kata Daniel. tersebut disebabkan oleh kelemahan pengendalian
Catatan lain yang juga diterbitkan yaitu menge­ intern dan ketidakpatuhan pihak-pihak terkait, khu­
nai satu vertical christmas tree (peralatan pengebor­ susnya KKKS dan SKK Migas. Ia menekankan, per­
an migas lepas pantai/off shore rig) tidak dapat ma­ usahaan pelaksana (vendor) yang terlambat dalam
suk ke wilayah pabean Indonesia, sehingga produksi penyelesaian proyek merupakan perusahaan peme­
migas pada wilayah kerja tersebut menjadi tertunda. nang dalam pelelangan. Hal ini menunjukkan bahwa
Tidak dapat masuknya peralatan ini disebabkan oleh proses pelelangan yang dilakukan KKKS belum
hasil evaluasi otoritas terkait yang menunjukkan optimal dalam menghasilkan pemenang lelang yang
adanya indikasi perbedaan harga dengan alat yang bonafide dan kompeten serta memiliki kemampuan
sama pada pengadaan lainnya. keuangan yang baik. l

12 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


MEI

MEMPERLUAS KIPRAH DENGAN MENINGKATKAN


KEMAMPUAN BERBAHASA

Kebutuhan memiliki pegawai yang mampu berbahasa asing


selain bahasa Inggris semakin penting mengingat BPK kian
aktif di banyak organisasi internasional.

selain bahasa Inggris semakin penting meng­


ingat BPK kian aktif di banyak organisasi inter­
nasional.
Kiprah BPK di dunia internasional saat ini
tak hanya di kalangan lembaga pemeriksa,
melainkan juga di organisasi internasional yang
berada di bawah United Nations (UN) atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Ternyata
de­ngan kita mulai banyak terlibat aktif di orga­
nisasi internasional di UN, kemampuan bahasa
selain bahasa Inggris menjadi suatu kekuatan
n Selvia Vivi Devianti
penting. Sebab, untuk organsiasi yang ada di

B
UN, mereka selain mensyarakatkan kemampuan
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahasa Inggris, juga meminta bahasa Prancis.
bertekad untuk terus memperluas Dengan demikian, ini jadi kompetensi yang juga
kiprah di dunia internasional. Te­ harus dimiliki pegawai BPK,” ujar Vivi.
kad itu salah satunya dibuktikan Vivi menjelaskan, BPK sejak 2020 sudah
dengan meningkatkan kemampuan membuka kelas pelatihan bahasa Prancis. Me­
para pemeriksa dalam berbahasa nurut dia, kelas pelatihan tersebut disambut
asing selain bahasa Inggris. antusias oleh para pegawai BPK. Saat ini, kata
Kepala Biro Humas dan Kerja Sama In­ dia, pelatihan yang diberikan dalam kelas baha­
ternasional Selvia Vivi Devianti mengatakan, sa Prancis masih mendasar. Lebih banyak untuk
pentingnya memiliki pegawai yang mampu mempelajari percakapan sehari-hari. Namun,
berbahasa asing non-Inggris sudah disadari ke depan, Biro KSI menargetkan peserta pelati­
BPK sejak 2005. Atas alasan itulah, Biro Sumber han untuk mengikuti tes tertulis bahasa Prancis
Daya Manusia (SDM) BPK kemudian merekrut yang diselenggarakan Pusat Kebudayaan Pran­
pegawai-pegawai yang memiliki latar belakang cis. Dengan tes tersebut, maka para peserta
pendidikan bahasa asing. “Perekrutan tak hanya bisa mendapatkan sertifikat dan memiliki nilai
dilakukan bagi mereka yang mampu berbahasa kemampuan bahasa Prancis seperti halnya tes
Inggris, tapi juga bahasa lainnya, seperti bahasa TOEFL untuk bahasa Inggris. l
Arab dan bahasa Prancis,” kata Vivi saat ber­
bincang dengan Warta Pemeriksa, pertengahan
Mei.
Menurut Vivi, kemampuan bahasa Inggris Kalau kita bisa memiliki
para pemeriksa BPK sudah bagus. Apalagi, laporan hasil pemeriksaan
ada begitu banyak pegawai BPK yang telah
mengikuti secondment di supreme audit institu- dengan bahasa asing selain
tion (SAI) atau lembaga pemeriksa negara lain bahasa Inggris, BPK akan
hingga menjadi pemeriksa eksternal organisasi lebih mendunia.
internasional. Vivi menambahkan, kebutuhan
memiliki pegawai yang mampu berbahasa asing

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 13


KALEIDOSKOP 2021
KASUS PT ASABRI RUGIKAN NEGARA RP22,78 TRILIUN

Pemeriksaan ini merupakan salah satu bentuk dukungan


BPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang
ditangani oleh instansi penegak hukum.

merupakan salah satu bentuk dukungan BPK dalam


pemberantasan tindak pidana korupsi yang dita­ngani
oleh instansi penegak hukum (IPH), dalam hal ini
Kejaksaan Agung. Selain itu, untuk menindaklanjuti
permintaan penghitungan kerugian negara yang di­
sampaikan Kejaksaan Agung kepada BPK.
Ketua BPK berharap hasil nilai penghitungan
kerugian keuangan negara dapat memberikan tam­
bahan informasi bagi stakeholders atau masyarakat
luas. Selain itu, hasil pemeriksaan ini diharapkan
dapat mendorong agar pengelolaan PT Asabri dan
sektor keuangan lainnya di Indonesia terus bisa di­
n Ketua BPK dan Jaksa Agung dalam konferensi pers hasil perbaiki. “Sehingga dapat bertumbuh dan memberi
penghitungan kerugian negara kasus Asabri di Gedung manfaat bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujar
Kejaksaan. Ketua BPK.

B
Jaksa Agung Burhanuddin mengucapkan terima
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) me­ kasih kepada BPK yang telah bekerja sama dengan
nyimpulkan adanya kecurangan dalam Kejaksaan Agung, sehingga permintaan penghitung­
pengelolaan keuangan dan dana inves­ an kerugian keuangan negara yang disampaikan
tasi pada PT Asabri (Persero) selama ta­ Kejaksaan Agung kepada BPK pada 15 Januari 2021,
hun 2012- 2019. Kecurangan itu berupa dapat terlaksana dengan cepat dan selesai pada 27
kesepakatan pengaturan, penempatan Mei 2021. “Sehingga perkara dapat diserahterimakan
dana investasi pada beberapa pemilik perusahaan Tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) kepada Jaksa
atau pemilik saham dalam bentuk saham dan reksa­ Penuntut Umum pada Direktorat Penuntutan Jaksa
dana. Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus dan Ke­
Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam konfe­ jaksaan Negeri Jakarta Timur pada 28 Mei 2021,”
rensi pers bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di kata Jaksa Agung. l
gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (31/5) men­
jelaskan, saham dan reksadana tersebut merupakan
investasi yang berisiko dan tidak liquid yang pada
akhirnya tidak memberikan keuntungan bagi PT Asa­
bri. “Nilai kerugian negara yang timbul sebagai aki­
bat adanya penyimpangan (atau perbuatan melawan
hukum) dalam pengelolaan keuangan dan dana
investasi PT Asabri selama tahun 2012-2019 adalah
sebesar Rp22,78 triliun,” kata Ketua BPK.
Ketua BPK menjelaskan, Laporan Hasil Peme­
riksaan (LHP) Investigatif tentang Penghitungan
Kerugian Negara atas Pengelolaan Keuangan dan
Dana Investasi pada PT Asabri (Persero) selama 2012-
2019 telah disampaikan oleh BPK kepada Kejaksaan n Ketua BPK didampingi Wakil Ketua dan para pejabat
Agung pada 27 Mei 2021. Pemeriksaan tersebut struktural BPK.

14 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


JUNI

PEMERINTAH
PERTAHANKAN OPINI WTP
MESKI PANDEMI

n Ketua BPK Agung Firman Sampurna menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP 2020 kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.

BPK menemukan sejumlah permasalahan terkait program


Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberi­ L) yang meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
kan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Sisanya, sebanyak 84 LKKL dan LKBUN meraih opini WTP.
atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat “Dari hasil pemeriksaan atas LKPP sebagai konsolidasi da­
(LKPP) Tahun Anggaran 2020. Meski dite­ ri 86 LKKL dan 1 LKBUN Tahun 2020 menunjukkan bahwa
mukan sejumlah permasalahan signifikan, LKPP telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang
namun hal itu tidak memengaruhi kewajaran material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan,
penyajian laporan keuangan. Ketua BPK Agung Firman sehingga opininya adalah Wajar Tanpa Pengecualian
Sampurna saat menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (WTP),” kata Agung dalam sambutannya.
(LHP) LKPP 2020 kepada DPR RI, Selasa (22/6), menjelas­ Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2020 merupakan
kan, pemeriksaan LKPP bertujuan memberikan opini atas pemeriksaan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah
kewajaran LKPP dengan memperhatikan empat hal. pandemi Covid-19. Agung bersyukur karena dalam
Keempat hal tersebut adalah kesesuaian de­ngan kondisi yang sulit saat ini, pemeriksaan dapat dilaksa­
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukup­ nakan sesuai ketentuan perundang-undangan. “Dan
an peng­ungkapan, kepatuhan terhadap ketentuan tentu saja memenuhi Standar Pemeriksaan Keuangan
peratur­an perundang-undangan, dan efektivitas Sistem Negara,” katanya.
Pengendalian Intern (SPI). Untuk mendukung peme­ Sebagai informasi, LKPP merupakan pertanggung­
riksaan atas LKPP Tahun 2020 tersebut, BPK melaksa­ jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
nakan pemeriksaan atas 86 Laporan Keuangan Kemen­ Belanja Negara (APBN) oleh Pemerintah Pusat. Pertang­
terian/Lembaga (LKKL) dan satu Laporan Keuangan gungjawaban tersebut meliputi tujuh komponen laporan
Bendahara Umum Negara (LKBUN), termasuk pemerik­ keuangan, yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
saan pada tingkat Kuasa Pengguna Anggaran BUN dan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
badan usaha operator belanja subsidi. Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Agung memerinci, ada dua kementerian/lembaga (K/ Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 15


KALEIDOSKOP 2021
AGAR BANSOS LEBIH TEPAT SASARAN
BPK memberikan rekomendasi kepada Menteri Sosial supaya lebih optimal
dalam melakukan verifikasi dan validasi atas data KPM PKH.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) mem­
berikan sejumlah rekomendasi kepada
Menteri Sosial untuk meningkatkan kua­
litas penyaluran bantuan sosial (bansos).
Salah satu rekomendasi tersebut adalah
memperbaiki proses pendataan, verifi­
kasi, dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS) agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.
Seperti diketahui, BPK telah melaksanakan pe­
freepik
meriksaan kepatuhan atas Pengelolaan dan Tang­
gung Jawab Keuangan Negara dalam Penanganan
Pandemi Covid-19 Tahun 2020 pada Kementerian setiap tahap/bulan penya­
Sosial dan instansi lain yang terkait di Provinsi DKI luran bansos sebanyak 748.505 KPM
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dengan nilai penyaluran sebesar Rp240,98
Banten, Lampung, dan Bali. Hasil pemeriksaan BPK miliar.
mengungkapkan sejumlah temuan yang berdampak Temuan lainnya adalah penyaluran bantuan
terhadap kualitas penyaluran bantuan sosial. Salah sosial tunai (BST) tidak sesuai dengan ketentuan se­
satu temuannya, DTKS Penetapan Januari 2020 tidak banyak 289.838 KPM, karena terdapat KPM peneri­
valid. Dikutip dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ma BST lebih dari satu dalam satu keluarga, memiliki
tersebut, secara terperinci terdapat nomor identitas NIK ganda, dan telah menerima bantuan lain seperti
kependudukan (NIK) tidak valid sebanyak 10.922.479 bansos PKH dan Program Sembako. “Permasalahan
anggota rumah tangga (ART), nomor kartu keluarga tersebut mengakibatkan penyaluran bantuan kepada
(KK) tidak valid sebanyak 16.373.682 ART, nama ko­ KPM tidak tepat sasaran dan menghilangkan kesem­
song sebanyak 5.702 ART serta NIK ganda sebanyak patan keluarga miskin dan rentan lain untuk meneri­
86.465 ART. ma bantuan, sehingga tujuan Program Penanganan
Kemudian, pelaksanaan kegiatan pendataan, veri­ Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN)
fikasi, dan validasi oleh pemda belum memadai. BPK berisiko tidak tercapai,” demikian disampaikan BPK
mencatat, terdapat 47 kabupaten/kota yang belum dalam LHP Kepatuhan atas Pengelolaan dan Tang­
pernah melakukan finalisasi data untuk penetapan gung Jawab Keuangan Negara dalam Penanganan
DTKS serta kegiatan verifikasi dan validasi hanya Pandemi Covid-19 Tahun 2020 pada Kementerian
dilakukan pada sebagian kecil data dalam DTKS. Pe­ Sosial dan Instansi Lain.
netapan basis data terpadu (BDT)/DTKS tahun 2020 Sederet rekomendasi disampaikan BPK kepada
tidak memperhatikan seluruh kriteria kemiskinan Menteri Sosial untuk memperbaiki penyaluran ban­
yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Sebanyak tuan tersebut. BPK merekomendasikan kepada Men­
lima kriteria kemiskinan berdasarkan Surat Keputusan teri Sosial untuk menginstruksikan jajarannya agar
Menteri Sosial Nomor 146 Tahun 2013 tidak diterap­ berkoordinasi dengan pihak terkait agar mening­
kan dalam kegiatan pendataan serta verifikasi dan katkan koordinasi dan kerja sama dengan pemda da­
validasi. Kemudian, data dalam DTKS Penetapan lam proses pendataan, verifikasi, dan validasi DTKS
Januari 2020 tidak memenuhi kriteria kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemda. Selain itu, memfa­
yang telah ditetapkan. silitasi pemda dalam melakukan pemadanan DTKS
BPK juga menemukan permasalahan penyaluran dengan NIK, serta melakukan evaluasi terhadap pe­
bantuan pada Kementerian Sosial. Hal itu yakni da­ mutakhiran DTKS yang dilaksanakan pemda. Mensos
ta identitas penerima bantuan sosial (bansos) PKH pun diminta lebih optimal dalam melakukan verifikasi
(Program Keluarga Harapan) berupa NIK ganda pada dan validasi atas data KPM PKH. l

16 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


JULI

PERBAIKI AKURASI PENYALURAN BPUM


Terdapat penyaluran BPUM kepada masyarakat yang tidak sesuai
kriteria sebagai penerima sebanyak 418.947 orang dengan total
nilai penyaluran sebesar Rp1 triliun.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah me­ oleh Kementerian Koperasi dan UKM. BPUM adalah
laksanakan pemeriksaan atas penyaluran bantuan dalam bentuk uang yang diberikan kepada
Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) usaha mikro untuk membantu usaha dan tidak dimak­
dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional sudkan untuk dikembalikan. Sementara, usaha mikro
(PEN) Tahun 2020 pada Kementerian Kope­ yang dimaksud adalah usaha produktif milik orang
rasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perseorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
serta instansi terkait lainnya. Dari pemeriksaan tersebut, memenuhi kriteria usaha mikro seperti yang diatur da­
BPK mengungkap sejumlah temuan material yang tidak lam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kecil, dan Menengah. BPUM diberikan kepada pelaku
Salah satu temuan tersebut, berdasarkan Laporan usaha mikro sebanyak satu kali dengan jumlah bantuan
Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Penyaluran Bantuan Bagi sebesar Rp2,4 juta untuk setiap pelaku usaha yang
Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dalam Rangka Pemulihan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Dana BPUM
Ekonomi Nasional Tahun 2020 pada Kementerian diberikan secara langsung ke rekening penerima BPUM
Koperasi dan UKM serta Instansi Terkait Lainnya, peng­ melalui bank penyalur yang ditunjuk.
usulan calon penerima bantuan tidak didukung dengan BPK merekomendasikan kepada Menteri Koperasi
data yang lengkap dan belum sepenuhnya diverifikasi dan UKM untuk merencanakan kegiatan BPUM seca­
kebenarannya. Kemudian, penerima BPUM tidak ber­ ra maksimal. “Melakukan evaluasi, penyempurnaan,
dasarkan pengisian data yang lengkap. dan revisi atas peraturan Menteri Koperasi dan UKM
“Terdapat penyaluran BPUM kepada masyarakat serta petunjuk pelaksanaan penyaluran BPUM dengan
yang tidak sesuai kriteria sebagai penerima sebanyak mempertimbangkan sistem pengendalian intern atas
418.947 orang dengan total nilai penyaluran sebesar mekanisme validasi data usaha mikro yang memadai.”
Rp1,00 triliun,” bunyi LHP tersebut. BPK juga merekomendasikan kepada Menkop UKM
BPUM merupakan salah satu kegiatan dari Program untuk menyelesaikan penyaluran BPUM yang tidak se­
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilaksanakan suai dengan kriteria penerima BPUM dan memberikan
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) BPUM yang tidak cermat da­
lam melaksanakan tugasnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menya­
takan akan menindaklanjuti setiap rekomendasi BPK.
Ia mengatakan, temuan BPK menimbulkan kesadaran
di semua pihak yang melakukan pembinaan kepada
UMKM mengenai pentingnya ketersediaan data yang
baik dan up to date. “Langkah-langkah yang dilakukan
terkait dengan temuan BBK, tentu saja kami akan me­
lakukan perbaikan terus menerus dalam hal pendataan
sasaran,” kata Menkop melalui pernyataan tertulis ke­
pada Warta Pemeriksa, Jumat (23/7).
Teten mengatakan, beberapa langkah perbaikan
itu adalah melakukan kerja sama dengan Ditjen Duk­
capil dalam kaitan dengan pendataan sasaran. Selain
itu, akan terus dilakukan monitoring dan evaluasi oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai
bagian dari early warning system. l
farel yesha-unsplash

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 17


KALEIDOSKOP 2021
MEMOTRET KEMANDIRIAN FISKAL DAERAH
Apabila tingkat defisit tidak dikendalikan, dalam waktu panjang bisa
berpengaruh terhadap kesinambungan fiskal.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) me­
motret ketahanan fiskal daerah dengan
melakukan Reviu atas Kemandirian Fis­
kal Tahun 2020. BPK pun menghitung
Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) atas 503
dari total 542 pemerintah daerah. Hasil
reviu tersebut menyatakan, sebagian besar pemerin­
tah daerah atau sebanyak 443 pemda (88,07 persen)
masih masuk ke dalam kategori ‘belum mandiri’.
Auditor Utama Keuangan Negara V BPK Akhsanul
Khaq menyampaikan, kesenjangan kemandirian fiskal
juga terungkap dalam hasil reviu BPK. Nilai IKF Pa­
pua Barat pada 2020 sebesar 0,0558. Artinya, peran
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Barat dalam n Akhsanul Khaq
membiayai APBD hanya sebesar 5,58 persen. Se­
mentara itu, nilai IKF DKI Jakarta mencapai 0,6365. Kemudian, pemda tidak memiliki sumber daya ma­
Artinya, sebanyak 63,65 persen APBD DKI Jakarta nusia (SDM) yang kompeten untuk melakukan peme­
telah dibiayai oleh PAD-nya sendiri. riksaan terhadap wajib pajak. Akhsanul juga menyo­
Di tingkat kabupaten/kota juga terjadi kesen­ roti, saat ini terdapat kecenderungan perencanaan
jangan kemandirian fiskal. Pada 2019 atau sebelum penganggaran pendapatan daerah ditetapkan terlalu
pandemi, Kabupaten Badung mampu meraih skor tinggi. “Ini berkaitan juga dengan pendataan, jadi ti­
IKF 0,8347. Kabupaten Badung pun menjadi satu-sa­ dak didasarkan pada data yang akurat dan realistis,”
tunya pemda yang masuk dalam kategori ‘sangat ujar Akhsanul.
mandiri’ pada tahun tersebut. Sementara itu, Kabu­ Dengan postur pendapatan yang tinggi, maka
paten Deiyai mendapatkan skor indeks 0,0031 dan tingkat belanja daerah pun akan ikut tinggi. Hal ini
artinya hanya 0,31 persen dari APBD-nya yang dibia­ kemudian menimbulkan defisit karena realisasi pen­
yai dari PAD. dapatan tidak setinggi tingkat belanja daerah. “Ini
BPK juga telah melakukan pemeriksaan tematik kemudian dibiayai dengan utang dan kalau terus
kinerja atas efektivitas pengelolaan belanja daerah membesar dan terakumulasi justru mengancam ke­
untuk meningkatkan pembangunan manusia pada berlanjutan pemda,” ujarnya.
2016-2018. Pemeriksaan itu dilakukan terhadap 60 Secara umum, berdasarkan data Direktorat Jen­
pemda dengan 12 ribu kegiatan senilai Rp 34,71 tri­ deral Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam
liun. Dari pemeriksaan tersebut, Akhsanul menyam­ Negeri, defisit anggaran terjadi pada banyak pemda.
paikan, kualitas belanja dalam APBD masih memer­ Sejak 2017 tren defisit pun tercatat meningkat. Pada
lukan perbaikan. 2017, akumulasi defisit APBD mencapai Rp 47 triliun.
Dia menyebut, terdapat permasalahan seperti Sementara pada 2021 mencapai Rp 73,22 triliun.
pemda belum melakukan analisis ekonomi atas usul­ Akhsanul mengakui ada pendapat yang me­
an program dan kegiatan. Kemudian, pemda belum nyebut belanja daerah dapat ikut mendorong
melakukan seleksi program dan kegiatan sesuai de­ pertumbuh­an ekonomi. Akan tetapi, dia mengingat­
ngan prioritas yang ditetapkan. “Pemda juga belum kan, apabila tingkat defisit APBD tidak dikendalikan,
melakukan proyeksi biaya atas program dan kegiat­ dalam waktu panjang bisa berpengaruh terhadap
an,” ujar Akhsanul. kesinambungan fiskal.
Apabila dilihat lebih dalam lagi, terdapat perma­ “Sebagian APBD nantinya justru hanya untuk
salahan terkait regulasi PAD yang belum lengkap. membayar utang,” ujarnya. l

18 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


AGUSTUS

AGAR PENGELOLAAN
INVESTASI BPJS TK LEBIH OPTIMAL
Hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan bahwa pengelolaan
investasi dan operasional pada BPJS TK telah sesuai kriteria
dengan pengecualian.

B
adan Pemeriksa Ke­ Permasalahan ketiga, pedo­
uangan (BPK) mem­ man Investment Crisis Protokol
berikan sejumlah (ICP) BPJS Ketenagakerjaan
rekomendasi kepada belum sepenuhnya memadai,
Badan Penyelenggara sehingga ICP belum efektif ber­
Jaminan Sosial Kete­ fungsi sebagai early warning sys-
nagakerjaan (BPJS TK) untuk mem­ tem. “Hal ini dapat menimbulkan
perbaiki pengelolaan investasi dan keterlambatan pengambilan
operasional. Berdasarkan hasil pe­ tindakan di situasi krisis yang
meriksaan BPK, terdapat sejumlah berdampak pada penurunan nilai
permasalahan signifikan yang perlu investasi serta kemampuan BP­
secepatnya diperbaiki agar penge­ JS Ketenagakerjaan memenuhi
lolaan investasi lebih optimal. kewajiban dana amanat peserta,”
Seperti diketahui, BPK pada ujar dia.
semester II 2020 telah menyele­ Terkait tata kelola investasi BP­
saikan laporan hasil pemeriksaan JS Ketenagakerjaan yang belum
(LHP) atas pengelolaan investasi sepenuhnya memadai, BPK me­
dan operasional tahun 2018-15 nemukan permasalahan berkaitan
November 2020 pada BPJS TK dengan investasi saham dan rek­
serta instansi terkait lainnya di DKI sadana, serta beberapa hal lain­
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, n Bambang Pamungkas
nya. Dalam hal investasi saham,
DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, BPK menemukan masih terdapat
dan Kepulauan Riau. Hasil pemerik­ saham-saham yang mengalami
saan yang juga telah dicantumkan dalam Ikhtisar Hasil penurunan nilai perolehan (unrealized loss) melebihi 10
Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2020 tersebut menyim­ persen, namun belum diberlakukan kebijakan cut loss
pulkan, pengelolaan investasi dan operasional pada atas saham-saham tersebut.
BPJS TK telah sesuai kriteria dengan pengecualian. Selain itu, proporsi kepemilikan reksadana BPJS Ke­
Auditor Utama Keuangan Negara (Tortama KN) III tenagakerjaan belum sepenuhnya sesuai dengan hasil
BPK Bambang Pamungkas menyampaikan, terdapat skoring manajer investasi dan reksadana yang digu­
tiga temuan pemeriksaan yang terkait langsung den­ nakan sebagai panduan dalam pengelolaan portofolio
gan investasi. “Temuan pemeriksaan ini perlu segera reksadana BPJS Ketenagakerjaan.
dilakukan perbaikan agar pengelolaan investasi lebih Permasalahan umum lain terkait tata kelola dite­
optimal,” kata Bambang kepada Warta Pemeriksa, awal mukan BPK adalah pengelolaan investasi belum meli­
Agustus. batkan Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk berperan
Temuan pertama, kata Bambang, tata kelola in­ melakukan pengawasan. Kemudian, pengambilan
vestasi BPJS Ketenagakerjaan belum sepenuhnya keputusan investasi masih tergantung pada faktor sum­
memadai. Kedua, Strategic Asset Allocation (SAA) dan ber daya manusia (SDM) di unit investasi, pengaturan
Tactical Asset Allocation (TAA) belum optimal untuk pengendalian investasi pribadi perlu dipertegas untuk
mencapai tingkat pengembalian portofolio investasi mencegah potensi konflik kepentingan atau penyalah­
Dana Jaminan Sosial dan Aset BPJS Ketenagakerjaan gunaan informasi, dan kondisi liabilitas, solvabilitas pro­
sesuai ketentuan. gram Jaminan Hari Tua (JHT) kurang dari 100 persen. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 19


KALEIDOSKOP 2021
REKOMENDASI JANGAN SAMPAI ‘BASI’
Jika ada rekomendasi yang tidak segera diselesaikan oleh entitas, bahkan sampai
bertahun-tahun dan akhirnya diusulkan menjadi status 4, hal tersebut dapat
mengganggu muruah BPK.

A
nggota IV/Pimpinan Peme­
riksaan Keuangan Negara IV
Badan Pe­meriksa Keuangan
(BPK), Isma Yatun, meng­
apresiasi tingkat tindak lanjut
rekomendasi hasil pemerik­
saan (TLRHP) oleh entitas di lingkungan AKN
IV. Isma Yatun menyatakan, BPK pun akan
terus mendorong agar entitas dapat menin­
daklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan
secara tepat waktu. Sebab, tindak lanjut re­
komen­dasi merupakan muruah BPK. n Isma Yatun
Isma Yatun memaparkan, tingkat TLRHP
entitas di lingkungan AKN IV mengalami juti rekomendasi BPK merupakan amanat
peningkatan dalam 3 tahun terakhir. Berda­ Pasal 20 Undang­Undang Nomor 15 Tahun
sarkan data di Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Se­ 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
mester (IHPS), rata­rata tingkat pe­nyelesaian Tanggung Jawab Keuangan Negara. Pejabat
TLRHP pada 2018 sebesar 63,86 persen. wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam la­
Kemudian, meningkat lagi menjadi 66,79 poran hasil pemeriksaan. Jawaban atau pen­
persen pa­da 2019 dan menjadi 69,29 persen jelasan mengenai tindak lanjut rekomendasi
pada 2020. hasil pemeriksaan disampaikan kepa­da BPK
“Akan tetapi, saya juga gemes dengan selambat­-lambatnya 60 hari setelah lapor­an
lambat­nya tindak lanjut dari entitas, apalagi hasil pemeriksaan diterima.
ketika saya meneliti usulan status 4. Selama Isma Yatun mengatakan, jika ada reko­
ini entitas ngapain saja kok ada rekomendasi mendasi yang tidak segera diselesaikan oleh
yang sejak tahun 2004 belum ditindaklanjuti,” pihak entitas, bahkan sampai bertahun­tahun
ujar Isma Yatun kepada Warta Pemeriksa. dan akhirnya di­usulkan menjadi status 4, hal
Wanita kelahiran Palembang itu menga­ tersebut dapat meng­ganggu muruah BPK.
takan, ada beberapa rekomendasi BPK yang “Kita sudah susah payah melakukan peme­
diusulkan menjadi status 4 (tidak dapat di­ riksaan dan memberikan reko­mendasi, namun
tindaklanjuti dengan alasan yang sah) karena sepertinya rekomendasi kita tidak diindahkan
tindak lanjut rekomendasi­nya sudah tidak atau hanya dilecehkan oleh pihak enti­tas dan
relevan dengan sejumlah alasan. Alasan itu, kita diam saja. Untuk ke depan hal ini tidak
antara lain, karena organisasi telah di­likuidasi, boleh terjadi lagi,” tegas Isma Yatun.
peraturan perundang­undangan sudah ber­ Kendati demikian, Isma Yatun menyatakan
ubah, pejabat sudah pensiun atau meninggal. BPK dan entitas tentu akan sama­sama men­
“Kalau rekomendasi ditindaklanjuti dalam cari solusi terkait penyelesaian rekomendasi
batas waktu 60 hari, maka rekomendasi ter­ yang sudah sa­ngat lama belum ditindaklan­
sebut harusnya masih relevan, namun karena juti. Jika memang rekomendasi itu sudah
sudah terlewat lebih dari 5 tahun atau bah­ tidak relevan, maka dengan terpaksa akan di­
kan 10 tahun, maka rekomen­dasinya menjadi masukkan ke dalam status 4, yaitu rekomen­
tidak relevan,” ujar Isma Yatun. dasi yang tidak dapat ditindaklanjuti kare­na
Kewajiban pejabat dalam menindaklan­ alasan yang sah. l

20 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


SEPTEMBER

BPK DAN BPKP PERKUAT SINERGI UNTUK PERCEPAT


TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
Kerja sama yang telah disepakati dalam nota kesepahaman
meliputi pertukaran data dan informasi.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjalin
kerja sama dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
untuk mendorong percepatan penyele­
saian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna me­
nekankan, BPK dan BPKP adalah penjaga akuntabilitas
keuangan negara. Sehingga, meski memiliki posisi
yang berbeda secara konstitusional, kedua lembaga
tersebut memiliki tujuan yang sama yakni ingin mem­
buat negara menjadi lebih baik.
“Sehingga, kerja sama ini kita lembagakan dengan
penandatanganan memorandum of understanding n Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Ketua BPK
(MoU) bukan hanya dalam konteks seremonial tapi RI dan Kepala BPKP.
tactical,” ungkap Agung dalam pernyataannya kepada
media, Jumat (10/9). dalam tiga lini pertahanan organisasi. APIP sebagai unit
Salah satu poin kesepakatan tersebut adalah yang independen dan objektif berperan pada lini per­
pening­katan penyelenggaraan pengawasan intern oleh tahanan ketiga. Dengan konsep ini, APIP memiliki pe­
BPKP dalam rangka mendorong percepatan penyeles­ ran penting dalam pelaksanaan tujuan pembangunan
aian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK. Selain itu, ker­ nasional agar akuntabel,” ujar Agung.
ja sama yang telah disepakati dalam nota kesepaham­ Sementara itu, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh
an meliputi pertukaran data dan informasi. Hal ini di­ mengatakan, salah satu aspek krusial bagi kedua belah
wujudkan dalam pemanfaatan data atau informasi dari pihak dalam menjalin sinergi dan kolaborasi adalah ke­
sistem teknologi informasi yang dikembangkan BPK mudahan pertukaran data dan informasi. Apalagi, pe­
dan BPKP, pemanfaatan laporan hasil audit dan/atau merintah telah merancang dan melaksanakan berbagai
hasil reviu BPKP untuk BPK, serta pemanfaatan Laporan intervensi untuk menangani dampak pandemi Covid-19
Hasil Pemeriksaan (LHP) dan pemberian pendapat BPK baik pada aspek kesehatan, sosial, maupun perekono­
terkait pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab mian. Sehingga, kata Ateh, kondisi kedaruratan yang
keuangan negara. melekat pada masa pandemi menuntut penanganan
Kerja sama lainnya meliputi penggunaan tenaga au­ yang ekstra cepat yang membutuhkan diskresi kebi­
ditor, pelaksanaan kerja sama audit atau joint audit atas jakan.
permasalahan tertentu, koordinasi dalam rangka peme­ “Penandatanganan nota kesepahaman kedua belah
nuhan permintaan penghitungan kerugian negara/dae­ pihak ini, kami yakini dapat meningkatkan sinergi dan
rah dari instansi penegak hukum, pendidikan dan pe­ koordinasi antara kedua institusi ini sehingga dapat
latihan, serta penelitian dan pengembangan maupun meningkatkan efektivitas dan memperluas area peng­
kegiatan lain sesuai kesepakatan. Selain itu, dilakukan awalan akuntabilitas keuangan negara,” kata Ateh.
perluasan lingkup kerja sama antara BPK dan BPKP me­ Pelaksanaan peran BPK dan BPKP perlu didukung
lalui sinergi pelaksanaan pemeriksaan atau pengawas­ dengan sumber daya yang kompeten agar peran BPK
an dan pengembangan kapasitas kelembagaan. maupun BPKP dapat dirasakan secara optimal kepada
“Dalam implementasi good governance, konsep seluruh pemangku kepentingan. “Koordinasi dan ko­
The Three Lines of Defence berkembang untuk men­ laborasi yang baik menjadi suatu hal yang krusial bagi
jelaskan hubungan dari berbagai pihak yang terbagi kami,” ungkap Ateh. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 21


KALEIDOSKOP 2021
BPK UNGKAP 4 SKENARIO
INDONESIA 5 TAHUN KE DEPAN
Kurangnya dukungan keuangan dan layanan dasar yang ditanggung
oleh skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat berkontribusi pada
runtuhnya sistem kesehatan nasional.

B
adan Pemeriksa Keuangan berhasil melakukan refor­
(BPK) RI menyampaikan masi secara besar-besaran
berbagai kemungkinan terhadap sistem kesehatan di
yang dapat terjadi pada li­ tengah pandemi yang makin
ma tahun ke depan (2021- memburuk. Masyarakat bera­
2026) dalam empat ske­ daptasi dengan kehidupan so­
nario. Hal itu disusun dengan meng­ sial baru yang ditandai dengan
gunakan metode scenario planning adanya pembatasan sosial.
dan data yang bersumber dari hasil Skenario ketiga, kata dia,
pemeriksaan BPK, tren dalam negeri, Tercerai-berai Terhempas Laut­
regional, serta global. an. Ini merupakan skenario
“Juga bekerja sama dengan terburuk yang menggambarkan
Deloitte dan 20 ahli, praktisi, dan masa depan yang penuh risiko
akademisi dalam bidang kesehatan, dan bahaya. Respons pemerin­
ekonomi, keuangan, sosiologi, po­ tah terhadap krisis kurang efektif
litik, pendidikan, lingkungan hidup, dan tingkat keparahan pandemi
dan teknologi. Selain itu melibatkan pimpinan makin memburuk. Kurangnya
kementerian dan lembaga terkait serta kepala dae­ dukungan keuangan dan layanan dasar
rah selaku pemangku maupun pelaksana kebijakan,” yang ditanggung oleh skema Jaminan Kesehatan
kata Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam pe­ Nasional (JKN) berkontribusi pada runtuhnya sistem
luncuran buku Pendapat Strategic Foresight pertama kesehatan nasional. Pemerintah mendapat tekanan
yang berjudul “Membangun Kembali Indonesia dari untuk menyediakan program bantuan pandemi yang
Covid-19: Skenario, Peluang, dan Tantangan Peme­ berujung pada meningkatnya utang dan defisit ang­
rintah yang Tangguh” dan website strategic foresight garan serta kerentanan sosial ekonomi.
BPK pada Kamis (21/10). Skenario keempat, Kandas Telantar Surutnya Pan­
Empat skenario yang berhasil disusun BPK yaitu, tai. Skenario ini ditandai dengan meredanya pande­
pertama, Berlayar Menaklukkan Samudra. Ini meru­ mi namun respons pemerintah terhadap krisis kurang
pakan skenario terbaik, yaitu ketika respons pemerin­ efektif. Sektor kesehatan masih berada di bawah
tah terhadap krisis menjadi lebih efektif dan tingkat tekanan untuk memberikan layanan publik yang
keparahan pandemi mereda. Keberhasilan Indonesia memadai karena beban keuangan dan gelombang
dalam menghadapi krisis pandemi menjadi acuan pasien yang terabaikan di berbagai rumah sakit.
bagi negara lain. Dengan kebijakan yang efektif, Kemudian, rencana pemerintah untuk pemulihan
Indonesia berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi dan strategi ketenagakerjaan jangka pendek
ekonomi sebelum pandemi dengan membaiknya belum efektif. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuh­
harga dan permintaan komoditas primer di pasar an ekonomi jauh lebih rendah daripada pada masa
internasional serta stabilitas moneter dan kesinam­ prapandemi. “Skenario yang disajikan dalam foresight
bungan fiskal. BPK bukanlah prediksi tentang masa depan. Tetapi
Skenario kedua, Mengarung di Tengah Badai. sarana untuk melihat kembali berbagai asumsi tentang
Skenario ini menggambarkan kondisi ketika respons masa depan. Agar kita tidak terlena dengan harap­an-
pemerintah terhadap krisis menjadi lebih efektif di harapan dan agar mampu melihat lebih jernih kesiapan
tengah pandemi yang makin memburuk. Pemerintah menghadapi masa depan,” kata Ketua BPK. l

22 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


OKTOBER

MENGAWAL PEMBANGUNAN PASCAPANDEMI


Unsur penting yang perlu ada dalam foresight BPK adalah kemampuan dalam
memberikan rekomendasi yang konkret dan bisa dimanfaatkan oleh entitas.

Dukungan sumber daya


eksternal juga dibutuhkan
seperti dukungan tenaga ahli
dan komitmen pemerintah
untuk menerapkan sistem
pemerintahan berbasis
elektronik dan satu data.
n Dori Santosa

B
adan Pemeriksa Keuangan berupa­ hingga, menurut Dori, perwakilan BPK di daerah
ya memberikan masukan kepada pun dapat ikut menerapkan peran foresight dan
pemerintah dalam pembuatan kebi­ ikut memfasilitasi pemerintah daerah dalam pem­
jakan di tengah situasi ketidakpas­ buatan kebijakan dalam situasi keti dakpastian
tian yang tinggi. Auditor Utama yang tinggi. Hal ini agar pemda mampu berada
Keuangan Negara (Tortama) VI BPK pada skenario terbaik pascapandemi Covid-19.
Dori Santosa menyampaikan, hal ini merupakan Perwakilan BPK juga mengawal lima tema
tujuan BPK menerbitkan foresight pertamanya. penting pembangunan yang menjadi fokus BPK
Dori menyampaikan, pertanyaan penting dari dalam foresight tersebut. Dori menilai, unsur
foresight BPK adalah bagaimana kondisi Indone­ penting yang perlu ada dalam foresight BPK
sia lima tahun setelah Covid-19. Untuk menjawab adalah kemampuan dalam memberikan reko­
pertanyaan ini, foresight BPK memuat perspektif mendasi yang konkret dan bisa dimanfaatkan
jangka panjang yang menggambarkan kondisi oleh entitas. BPK juga harus memperkuat SDM
yang mungkin dihadapi oleh pemerintah dan se­ internalnya. Selain itu, BPK harus mampu memi­
luruh rakyat Indonesia. liki basis data yang kuat sebagai referensi dalam
Dori menyampaikan, foresight BPK juga memberikan rekomendasi. “Kalau datanya len­
memberikan penekanan atas lima tema penting gkap dan valid maka akan lebih mudah bagi kita
yang perlu diatasi oleh pemerintah. Kelima tema untuk memberikan masukan,” ungkap Dori.
pokok tersebut adalah reformasi pelayanan kese­ Dori mengatakan, entitas pemerintah dae­
hatan, reformasi perpajakan dan kesinambungan rah juga menyambut baik dan mengapresiasi
fiskal, visi dan kepemimpinan pemerintah, trans­ peran BPK perwakilan lewat pendampingan di
formasi digital dan data governance, dan kualitas masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, peran
sumber daya manusia. “Keberhasilan pemerintah oversight, insight, dan foresight merupakan hal
pada lima tema penting ini sangat menentukan yang sangat penting karena BPK dan pemda
skenario mana yang akan menjadi realita di masa bisa memiliki kesepahaman mengenai peluang,
mendatang,” ujar Dori kepada Warta Pemeriksa. tantangan, dan risiko. “Selain itu, juga mengenai
Dori menekankan, peran foresight BPK berlaku bagaimana proses pengambilan keputusan yang
di berbagai level pemerintahan, baik itu untuk pe­ harus dilakukan dalam situasi sangat tidak me­
merintah pusat maupun pemerintah daerah. Se­ nentu yang sedang kita hadapi,” ujarnya. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 23


KALEIDOSKOP 2021
MEMBACA MASA DEPAN SEKTOR KESEHATAN
DAN PENDIDIKAN
Dalam skenario ketiga, BPK memberikan gambaran bahwa program vaksinasi
yang diselenggarakan secara besar-besaran oleh pemerintah dan swasta tidak
mampu mengimbangi keganasan dan persebaran virus.

D
i tengah masih tingginya ketidakpas­
tian akibat pandemi, Badan Pemerik­
sa Keuangan (BPK) dengan kapasitas­
nya mencoba memberikan tinjauan
masa depan (foresight) bagi para pe­
mangku kepentingan. Foresight BPK
membantu pemerintah dan masyarakat menghadapi
ketidakpastian itu. Caranya, de­ngan menghasilkan
kajian perspektif jangka panjang berisi pemetaan
berbagai kondisi yang mungkin terjadi di masa dan
pascapandemi.
Nguyen Hiep-unsplash
Hal tersebut telah direalisasikan BPK dalam Pen­
dapat Foresight pertama yang berjudul: Membangun tas dan lembaga pendidikan.
Kembali Indonesia dari Covid-19: Skenario, Peluang, Skenario ketiga bertajuk “Tercerai-berai Terhem­
dan Tantangan Pemerintah yang Tangguh. Di dalam pas Lautan” (Respons Pemerintah Kurang Efektif dan
foresight tersebut, BPK menyajikan empat skenario Pandemi Memburuk). BPK di dalam buku Foresight
yang mungkin terjadi di masa depan, khususnya menjelaskan, Program vaksinasi yang diselengga­
hing­ga 2026. rakan secara besar-besaran oleh pemerintah dan
Skenario pertama yang disampaikan dalam Fore­ swasta tidak mampu mengimbangi keganasan dan
sight BPK bertajuk “Berlayar Menaklukkan Samudra” persebaran virus.
(Respons Pemerintah Lebih Efektif dan Pandemi Terkait pendidikan, skenario ketiga menggambar­
Mereda). Terkait sektor kesehatan, BPK antara lain kan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) di banyak
menggambarkan bahwa jumlah tenaga dan fasilitas daerah terhenti atau tidak berjalan efektif; keberlan­
kesehatan di perdesaan dan pinggiran kota mening­ jutan lembaga pendidikan di tingkat SD di sejumlah
kat seiring dengan maraknya kolaborasi intensif anta­ daerah terancam karena tingginya kematian di ling­
ra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kemen­ kungan guru.
terian Kesehatan dengan universitas serta sekolah Sedangkan skenario terakhir dalam Foresight BPK
keperawatan. Dalam sektor pendidikan, gaya hidup adalah “Kandas Telantar Surutnya Pantai” (Respons
sehat masuk ke kurikulum baru dari sekolah dasar Pemerintah Kurang Efektif dan Pandemi Mereda).
hingga sekolah menengah atas. Dalam skenario ini, walaupun pandemi sudah me­
Dalam skenario kedua, yaitu “Mengarung di Te­ reda, dampak yang berkepanjangan menyebabkan
ngah Badai” (Respons Pemerintah Lebih Efektif dan pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan
Pandemi Memburuk), BPK memberikan gambaran, publik yang memadai.
antara lain, bahwa reformasi untuk memperbaiki sis­ Adapun masa depan sektor pendidikan dalam
tem kesehatan nasional, termasuk pembiayaannya, skenario keempat digambarkan bahwa sekolah di
berhasil meningkatkan ketersediaan dan akses terha­ kota-kota besar melakukan hybrid, gabungan antara
dap faskes, nakes, alkes, dan obat-obatan. pembelajaran tatap muka (PTM) dengan pembelajar­
Di sektor pendidikan, pembelajaran jarak jauh an jarak jauh (PJJ). Akan tetapi, sekolah-sekolah di
(PJJ) masih menjadi kebijakan umum pemerintah. daerah, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan
Akan tetapi, adaptasi terhadap PJJ menghasilkan terluar, tidak sanggup melakukan model hybrid karena
kreativitas dan prakarsa baru di lingkungan komuni­ terkendala infrastruktur digital yang tidak memadai. l

24 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


NOVEMBER

BPK TEMUKAN KELEBIHAN


PEMBAYARAN INSENTIF NAKES
Menteri Kesehatan memastikan tidak akan menarik
kembali kelebihan pembayaran insentif nakes.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK)
menemukan adanya kelebihan
pembayaran insentif tenaga
kesehatan (nakes). Kelebihan
pembayaran antara Januari sam­
pai Agustus 2021 itu terjadi aki­
bat kesalahan teknis pada saat penarikan da­
tabase usulan insentif nakes dari aplikasi yang
dikelola oleh Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan.
“Terjadi duplikasi data penerima insentif
dan data ini dijadikan dasar pembayaran in­
sentif nakes sehingga terjadi kelebihan pem­
bayaran untuk 8.961 nakes,” ujar Ketua BPK
Agung Firman Sampurna dalam konferensi
pers di Jakarta, Senin (1/11). n Ketua BPK, Menteri Kesehatan, dan pejabat struktural BPK dalam konfe­
Agung mengungkapkan, akibat hal ter­ rensi pers insentif nakes.
sebut terjadi kelebihan pembayaran insentif
senilai Rp178 ribu hingga Rp50 juta per oleh masing-masing pemerintahan daerah,
nakes. Dari pemeriksaan tersebut, BPK telah bukan melalui DIPA Kementerian Kesehatan.
mengundang pejabat terkait Kementerian Hasil pemeriksaan BPK ini merupakan
Kesehatan untuk menghadiri pembahasan re­ bagian dari pemeriksaan atas pengelolaan
komendasi dan action plan pada 19 Oktober pinjaman luar negeri Indonesia Emergency
2021. Response to Covid-19 Tahun 2020-2021
Badan PPSDM Kesehatan telah melakukan pada Kementerian Kesehatan. Tujuan peme­
kompensasi pembayaran masing-masing riksaan ini adalah memberikan penilaian atas
nakes selama periode 1 Januari 2021 sampai kepatuhan program/kegiatan dalam men­
19 Agustus 2021. BPK juga merekomen­ capai Disbursement Linked Indicator (DLI)/
dasikan Menteri Kesehatan melalui Badan Disbursement Linked Result (DLR) pinjaman
PPSDM Kesehatan untuk memproses sisa luar negeri Indonesia Emergency Response
kelebihan pembayaran insentif nakes yang to Covid-19 Tahun 2020 sampai 2021.
masih ada per September 2021. Dalam kesempatan yang sama, Menteri
Badan PPSDM Kesehatan melakukan Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memasti­
pengelolaan atas pembayaran insentif nakes kan tidak akan menarik kembali kelebihan
penanganan Covid-19 pada faskes pelayan­ pembayaran insentif nakes tersebut. Menkes
an Covid-19 yang dibiayai oleh dana APBN mengatakan, akan menerapkan sistem kom­
melalui DIPA Badan PPSDM Kesehatan. Ter­ pensasi atas kelebihan tersebut. “Keputusan
masuk di dalamnya yakni insentif untuk para yang kami ambil setelah diskusi dengan BPK,
peserta PIDI atau program internship. Untuk tidak akan menarik kembali (insentif nakes)
faskes pelayanan Covid-19 yang dibiayai oleh tapi memberikan kompensasi dari insentif itu.
APBD (RSUD dan Puskesmas), sumber dana Karena kasihan kalau ditarik lagi insentif ter­
insentif nakes pelayanan Covid-19 dilakukan sebut,” kata Budi. l

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 25


KALEIDOSKOP 2021
BPK UNGKAP 14.501 PERMASALAHAN
SENILAI RP8,37 TRILIUN
Permasalahan yang paling banyak ditemukan merupakan permasalahan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK)
telah menyelesaikan Ikhtisar Ha­
sil Pemeriksaan Semester (IHPS)
I 2021. Terdapat 8.483 temuan
yang memuat 14.501 permasa­
lahan senilai Rp8,37 triliun yang
diungkap BPK selama pemeriksaan pada se­
mester I 2021.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna me­
nyampaikan, permasalahan yang paling banyak
ditemukan merupakan permasalahan ketidak­
patuhan terhadap ketentuan perundang-un­ n Penyerahan IHPS I Tahun 2021 kepada Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Selasa (7/12).
dangan. Jumlahnya mencapai 7.512 permasa­
lahan atau mencapai 52 persen. Selanjutnya,
permasalahan kelemahan sistem pengendalian Ketua BPK mengatakan, IHPS I Tahun 2021
intern (SPI) sebanyak 6.617 permasalahan (46 secara keseluruhan memuat 128 hasil pemerik­
persen). Adapun sisanya, sebanyak 372 (2 per­ saan keuangan pada pemerintah pusat, yaitu
sen) berupa permasalahan ketidakhematan, 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
ketidakefisienan, dan ketidakefektifan sebesar Tahun 2020, 85 Laporan Keuangan Kemente­
Rp113,13 miliar. rian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2020, dan
“Dari permasalahan ketidakpatuhan seba­ 1 Laporan Keuang­an Bendahara Umum Negara
nyak 7.512 permasalahan, sebanyak 4.774 per­ (LKBUN) Tahun 2020. Untuk mendukung pe­
masalahan sebesar Rp8,26 triliun merupakan meriksaan LKPP Tahun 2020, BPK memeriksa
permasalahan ketidakpatuhan, yang terdiri atas 11 laporan keuangan Unit Akuntansi Pengelola
ketidakpatuhan yang dapat mengakibatkan Anggaran/Barang (UAKPA/B) Bagian Anggaran
kerugian sebanyak 3.104 permasalahan sebe­ (BA) BUN pada kementerian/lembaga (K/L)
sar Rp1,94 triliun, potensi kerugian sebanyak terkait dan tidak diberikan opini. Selain itu, BPK
612 permasalahan sebesar Rp776,45 miliar, memeriksa 30 Laporan Keuangan Pinjaman dan
dan kekurangan penerimaan sebanyak 1.058 Hibah Luar Negeri (LKPHLN) Tahun 2020.
permasalahan sebesar Rp5,55 triliun,” kata Ke­ “Penting kami tekankan bahwa, khususnya
tua BPK dalam penyerahan IHPS I Tahun 2021 dalam tiga tahun terakhir ini, BPK ber­upaya
kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat keras dalam mendorong terwujudnya tata ke­
(DPR) RI di Jakarta, Selasa (7/12). lola keuangan negara yang efektif, akuntabel,
Atas berbagai permasalahan yang diung­ dan transparan sesuai ketentuan perundang-
kapkan BPK, entitas telah menindak­lanjutinya undang­an, praktik internasional terbaik, khu­
dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas susnya dikaitkan dengan Tujuan Pembangunan
negara/daerah/perusahaan selama proses peme­ Berkelanjutan (Sustainable Development
riksaan. Jumlahnya sebesar Rp967,08 miliar (11,7 Goals/SDGs), yaitu tujuan ke-16 terutama tar­
persen), di antaranya sebesar Rp656,46 miliar (68 get 16.6, yaitu mengembangkan lembaga yang
persen) merupakan penyetoran dari entitas pe­ efektif, akuntabel, dan transparan di semua
merintah pusat, BUMN, dan badan lainnya. tingkat,” kata Ketua BPK. l

26 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


DESEMBER

PEMERIKSAAN BPK UNGKAP KELEBIHAN PEMBEBANAN


COST RECOVERY SENILAI RP994,51 MILIAR
Biaya penyusunan FEED yang tidak digunakan
sebesar 45,57 juta dolar AS tidak dapat
dibebankan sebagai biaya operasional dan
diperhitungkan dalam cost recovery.

P
ada semester I 2021, Badan Pemeriksa bah­wa proyek-proyek, rantai suplai, dan pembeban­
Ke­uangan (BPK) telah menyelesaikan la­ an biaya kantor pusat tahun 2018 telah dilaksanakan
poran hasil pemeriksaan (LHP) atas pelak­ sesuai kriteria dengan pe­ngecualian. Permasalahan
sanaan proyek-proyek, rantai suplai, dan signifikan yang ditemukan adalah pemerintah belum
pembeban­an biaya kantor pusat tahun menerima tambahan bagian negara atas kelebihan
2018 Wilayah Kerja (WK) Berau, Muturi, pembebanan cost recovery sebesar Rp26,02 juta dan
dan Wiriagar (LNG Tangguh) pada Satuan Kerja Khusus 68,60 juta dolar AS atau total sebesar Rp994,51 miliar.
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Hal itu di antaranya berasal dari kontrak Dual Front
(SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) End Engineering Design (FEED) tidak sesuai ketentuan
BP Berau Ltd. Lingkup pemeriksaan meliputi pelaksa­ Pedoman Tata Kerja (PTK) Nomor 007 Revisi 2 Tahun
naan proyek-proyek utama selama 2018, pelaksanaan 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai
rantai suplai pengadaan barang dan jasa yang aktif, KKKS dan realisasi targetnya tidak tercapai. Hal ini
bernilai signifikan, dan material terhadap biaya operasi meng­akibatkan biaya penyusunan FEED yang tidak di­
pada 2018, dan biaya kantor pusat KKKS BP Berau Ltd gunakan sebesar 45,57 juta dolar AS tidak dapat dibe­
yang dibebankan pada biaya operasi pada 2018. bankan sebagai biaya operasional dan diperhitungkan
Dikutip dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester dalam cost recovery.
(IHPS) I 2021, hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan BPK merekomendasikan antara lain kepada Regional
Presiden KKKS BP Berau Ltd agar melakukan koreksi
kurang biaya operasi WK Berau, Muturi dan Wiriagar
sebesar 45,57 juta dolar AS serta memperhitungkan
tambahan bagian negara.
Kemudian, BPK menemukan peng­adaan pipa Oil
Country Tubular Goods (OCTG) sebesar 16,96 juta do­
lar AS tidak dapat dibebankan sebagai cost recovery.
Ini karena justifikasi penunjukan langsung untuk barang
kategori wajib yang disampaikan oleh KKKS BP Berau
Ltd kepada SKK Migas tidak sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Hal ini mengakibatkan kelebihan pembe­
banan biaya operasi KKKS BP Berau Ltd sebesar 16,96
juta dolar AS.
BPK merekomendasikan antara lain kepada Regio­
nal Presiden KKKS BP Berau Ltd agar melakukan korek­
si kurang biaya operasi WK Berau, Muturi, dan Wiriagar
sebesar 16,96 juta dolar AS serta memperhitungkan
tambahan bagian negara.
Secara keseluruhan, hasil pemeriksaan atas pelaksa­
naan proyek dan rantai suplai migas mengungkapkan
delapan temuan yang memuat 11 permasalahan. Per­
masalahan tersebut meliputi tiga kelemahan SPI dan
delapan ketidakpatuhan sebesar Rp994,51 miliar. l
Bayu Luhur Wicaksono

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 27


KALEIDOSKOP 2021
BPK TERPILIH SEBAGAI WAKIL KETUA
UN PANEL EXTERNAL AUDITOR
SAI Chile terpilih menjadi chair menggantikan SAI India yang sebelumnya
telah menjadi chair pada periode 2020 dan 2021.

B
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) meng­gantikan SAI India yang sebelumnya
terpilih sebagai Vice-Chair of UN telah menjadi chair pada periode 2020 dan
Panel of External Auditors untuk 2021.
masa jabatan Desember 2021 Berdasarkan “Rules of Procedure UN Panel
sampai dengan Desember 2022. of External Auditors”, pejabat panel terdiri
Keputusan itu diambil melalui dari chair dan vice-chair yang dipilih oleh ang­
kesepakatan seluruh anggota panel pada hari gota pada setiap akhir sesi reguler untuk men­
kedua penyelenggaraan “Sixty-first (2021) jabat sampai akhir sesi reguler selanjutnya.
Regular Session of the Panel of External Au­ Berbeda dengan pemilihan-pemilihan ke­
ditors of the United Nations, the Specialised ketuaan lainnya, dalam UN Panel of External
Agencies, and the International Atomic Ener­ Auditors, ketua dan wakil ketua dipilih ber­
gy Agency”. dasarkan usulan dari anggota. Anggota tidak
Acara ini diselenggarakan secara fisik di mencalonkan diri mereka sendiri untuk dipilih.
Markas Besar Perserikatan Bangsa-bangsa Sementara itu, tugas vice-chair yaitu, per­
(PBB), di New York, Amerika Serikat pada 6- tama menyelenggarakan/memimpin rapat jika
7 Desember 2021. Pemilihan BPK tersebut chair berhalangan. Kedua, mewakili panel di
diputuskan dalam agenda “Election of Chair hadapan badan, komite, pembacaan eksekutif,
and Vice-Chair of the Panel for 2022”. De­ dan lain-lain sesuai dengan permintaan chair.
legasi BPK dipimpin oleh Wakil Ketua Agus Ketiga, menjalankan fungsi chair jika chair
Joko Pramono. berhenti menjadi anggota panel. Berkaitan
Sementara itu, yang terpilih menjadi chair dengan tugas baru ini, BPK akan melakukan
adalah SAI Chile yang sebelumnya menjadi koordinasi penuh dengan SAI Chile dan ang­
vice chair pada 2020 dan 2021. SAI Chile gota-anggota panel lainnya. n

28 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


KALEIDOSKOP 2021
PENGHARGAAN BPK
TAHUN 2021

PENGH
PIAGAM ARD 2021
ARGAA

BKN AW A NEGARA /
LEMB A G
N

LPNK T
IPE A
2
Pe rin gk at
I
n Ke pa da
SILVER WINNER
PRIA AWARD
Dib eri ka
IK SA
B A D A N P EM ER
K EU A N G A N
Ata s cap
aia n da lam
nil aia n Kin
erj a Penghargaan “Silver Winner”
nta si Pe
Im ple me
untuk majalah Warta Pemeriksa
edisi Maret 2020 dari PR

3
RIA WI BIS
AN A Indonesia untuk Kategori
BIM A HA
Kep ala Lembaga Sub Kategori
Media Cetak tahun 2021.

1
ANUGERAH HUMAS
INDONESIA KEPALA
LEMBAGA TERPOPULER
DI MEDIA DIGITAL
BKN AWARD Penghargaan “Terpopuler di Media
Digital” (Januari – Juni 2021) Sub Ka­
Penghargaan Peringkat I BKN
tegori Kepala Lembaga kepada Ketua
Award atas capaian dalam im­
BPK RI Agung Firman Sampurna dari
plementasi penilaian kinerja.
Anugerah Humas Indonesia #3 2021.

5
ANUGERAH KETERBUKAAN
INFORMASI PUBLIK SEBAGAI
BADAN PUBLIK INFORMATIF

4
6
INFOGRAFIS TERBAIK
DARI INTOSAI WGEA
Penghargaan “Visualisasi atau info­
grafis Terbaik” untuk laporan “The Penghargaan dengan klasifikasi
audit on Management and pollution “Informatif” sebagai Badan publik GATRA AWARDS 2021
Control of Citarum Watershed” atau kategori Lembaga negara dan
hasil pemeriksaan atas DAS Citarum Lembaga non Kementerian yang Penghargaan “GATRA AWARDS 2021”
yang diterbitkan pada tahun 2019. diberikan oleh Komisi Informasi sebagai Lembaga audit profesional
Pemberian penghargaan infografis Pusat (KIP) dalam ajang Anugerah dan Modern (Kategori politik dan
terbaik merupakan puncak acara dari Keterbukaan Informasi Publik pemerintahan). Penghargaan diberikan
pertemuan WGEA Assembly ke-20. Tahun 2021. oleh Gatra Media Group.

30 WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021


Pada tahun 2021, Badan pemeriksa Keuangan (BPK) RI memperoleh beragam penghargaan,
baik level nasional maupun internasional, sebagai pengakuan atas kinerja lembaga.

7
TERBAIK III
9
TERBAIK IV
Satker BPK pusat (003024) BPK meraih Terbaik IV atas penca­
meraih Terbaik III capaian paian IKPA Satker Sekretariat Jen­
IKPA TA 2020 kategori deral (003019) periode Semester I
pagu anggaran di atas tahun anggaran 2021 kategori
Rp200 Miliar. pagu Besar (>Rp500Miliar).

8
TERBAIK I
BPK meraih Terbaik I atas pen­
capaian IKPA Satker BPK pusat
(003024) periode Semester I
tahun anggaran 2021 kategori
pagu Besar (>Rp500Miliar).

10 12
JDIH TERBAIK
OPINI WTP
TAHUN 2020 Penghargaan sebagai
“Anggota Jaringan Dokumentasi
BPK meraih piagam peng­ dan Informasi Hukum Nasional
hargaan atas keberhasilan Terbaik I Tahun 2021” untuk katego­
me­nyusun dan menyajikan La­ ri Lembaga negara, dalam rangka
poran Keuangan Tahun 2020 pelaksanaan peratur­an Presiden RI
dengan capaian Opini WTP. No. 33 Tahun 2012 tentang Jaringan
Dokumentasi dan Informasi hukum
(JDIH) nasional.

11
OPINI WTP 10 TAHUN
BPK meraih penghargaan capaian
opini WTP atas Laporan Keuangan
minimal sepuluh kali berturut-turut
dari Tahun 2011 s.d 2020.

WARTA PEMERIKSA n EDISI 13 n VOL. IV n KALEIDOSKOP 2021 31

Anda mungkin juga menyukai