Anda di halaman 1dari 8

Pilihan untuk Melakukan Kehendak Bapa

Nehemia Arie Wiranata Koeswo – nemi.arie@gmail.com


Mahasiswa STTB The Way

Abstrak

Zaman ini sebagian orang tidak memikirkan apa itu kehendak Tuhan karena memang banyak
orang tidak begitu peduli dengan Tuhan. Meskipun manusia memeluk agama tertentu, mereka
hanya menjadikannya sebagai status yang tertulis pada tanda pengenal saja. Orang-orang tersebut
hanya melakukan apa saja yang mereka pikir benar atau salah, menguntungkan atau merugikan
bagi mereka. Banyak orang yang tidak menyadari kelemahan diri dalam melakukan kehendak
Bapa, sehingga banyak orang tersesat akan pemahaman dan pemikiran yang keluar dari diri
sendiri. Bagaimana seseorang dapat memilih kehendak Bapa dibandingkan memilih kehendak
diri sendiri? Karya tulis ini akan merefleksikan kehidupan manusia yang jauh dari Tuhan akibat
dosa, yang berimbas kepada penyelewengan kehendak pribadi untuk memuaskan daging.
Kehendak Tuhan bukan hanya membuat keputusan dimana akan bekerja, sekolah, atau menikah
atau memutuskan permasalahan manusia secara umum, tetapi melakukan kehendak Tuhan
adalah keputusan untuk mengikuti gaya hidup Yesus. Bukan berarti manusia tidak boleh
membuat rencana apapun, memiliki keinginan apapun dan memiliki harapan atas apapun, tetapi
dalam semuanya itu seorang percaya Yesus perlu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang
hendak di ambil. Kehendak Tuhan merupakan sebuah keinginan keras dari hati Tuhan untuk
manusia dapat mengerjakannya agar manusia mendapatkan perkenanan dari Tuhan dalam setiap
aspek kehidupannya.

Kata Kunci : Melakukan Kehendak Bapa, Gaya Hidup Yesus, Kehidupan Kristen.

Pendahuluan

Manusia dibentuk oleh Tuhan dengan sangat istimewa karena manusia diciptakan sesuai
dengan gambar Allah (Imago dei). Manusia memiliki perbedaan dengan ciptaan-ciptaan lain yang
diciptakan dalam sekenario penciptaan alam semesta. Allah menciptakan manusia dengan
keberadaannya memiliki kualitas yang unik.1 Kualitas ini membuat manusia dapat bertindak
dalam kebenaran, kesucian dan keadilan seperti Tuhan sendiri, sehingga manusia dapat
menentukan apa yang menjadi keinginannya atas perintah/firman dari Tuhan.
Manusia akan selalu diperhadapkan dengan banyak pilihan-pilihan dalam perjalanan
kehidupannya selama hidup di dunia. Mulai dari awal penciptaan manusia, Tuhan telah
memberikan apa yang menjadi kehendak-Nya dengan pilihan yang ditentukan beserta akibat dari
pilihan-pilihan itu. Pilihan-pilihan yang diberikan Tuhan kepada manusia tentunya akan

1
Chan Simon. Spiritual Theology. (Yayasan ANDI. Yogyakarta,1998.), 67.
berakibat pada keputusan manusia yang menentukan manusia itu akan hidup atau mati. Namun
perintah Tuhan akan selalu mendatangkan sukacita dan damai ketika manusia mau untuk
mengerjakannya.
Tuhan menaruh pikiran dan perasaan kepada manusia untuk dapat menentukan apa yang
baik bagi dirinya sendiri, sehingga manusia dapat memilih sesuai dengan apa yang menjadi
kebutuhannya. Pikiran dan perasaan itulah yang menimbulkan kehendak bebas yang ada pada
manusia.2 Kehidupan yang penuh dengan pilihan tersebut pada akhirnya secara terus menerus
harus diperhadapkan kepada manusia, meskipun manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
Akibat kejatuhan manusia dalam dosa, maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah
(Roma 3:23), maksud dari kehilangan kemuliaan Allah adalah manusia menjadi tidak berkualitas
sehingga tidak dapat mencapai apa yang menjadi kesucian yang dikehendak Tuhan. 3 Waktu inilah
yang menjadikan manusia semakin bebas dalam menentukan keinginan dalam hatinya yang
cenderung memilih melakukan hal yang jahat akibat kejatuhannya dalam dosa. Manusia tidak
mampu melakukan kebaikan yang ideal yang berstandar Tuhan. Kebaikan yang berstandar Tuhan
adalah kebaikan yang mutlak yang dipandang dari sudut pandang Tuhan dan bukan dari sudut
pandang manusia.4 Nilai standar kebaikan Tuhan merupakan Hukum yang diberikan Tuhan
kepada manusia, yang memiliki pengaruh positif ketika manusia mau mengerjakan dengan taat
dan setia.
Standar kebenaran Tuhan diberikan melalui hukum-hukum yang Tuhan sampaikan
melalui perantara para nabi dan orang-orang pilihannya. Tentunya hal ini diberikan karena kasih
Allah yang menginginkan manusia untuk kembali kepada kehendak menciptakan manusia.
Hukum Tuhan berupa Firman yaitu ucapan Tuhan yang disampaikan kepada manusia agar
manusia dapat kembali mengerjakan kehendak Tuhan dan memperoleh keselamatan. Namun
karena manusia juga diberikan kehendak bebas atas dirinya sendiri manusia diperhadapkan
dengan pilihan antara melakukan kehendak diri sendiri atau kehendak Tuhan.
Zaman ini sebagian orang tidak memikirkan apa itu kehendak Tuhan karena memang
banyak orang tidak begitu peduli dengan Tuhan. Meskipun manusia memeluk agama tertentu,
mereka hanya menjadikannya sebagai status yang tertulis pada tanda pengenal saja. Orang-orang
tersebut hanya melakukan apa saja yang mereka pikir benar atau salah, menguntungkan atau

2
https://www.sarapanpagi.org/kehendak-bebas-vt7972.html
3
Halim. Irwan, True Christianity, 2020, hal. 348
4
Ibid
merugikan bagi mereka. Jadi, pertimbangannya berdasarkan pada pemahaman mereka sendiri. 5
Penyebab manusia akan semakin sulit untuk mengerti kehendak Bapa adalah standar yang hanya
ditentukan oleh pikiran dan perasaannya sendiri, dan mengurung Firman karena dianggap
sesuatu yang mustahil untuk dikerjakan dalam kehidupan manusia.

Rumusan Masalah
Banyak orang yang tidak menyadari kelemahan diri dalam melakukan kehendak Bapa,
sehingga banyak orang tersesat akan pemahaman dan pemikiran yang keluar dari diri sendiri.
Bagaimana seseorang dapat memilih kehendak Bapa dibandingkan memilih kehendak diri
sendiri?

Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai refleksi kehidupan manusia yang jauh dari Tuhan
akibat dosa, yang berimbas kepada penyelewengan kehendak pribadi untuk memuaskan daging.
Tulisan ini bertujuan supaya setiap orang percaya mampu untuk memahami dan memilih
kehendak Tuhan secara benar dan mencapai kesucian menurut standar Tuhan.

Pembahasan
Seorang prajurit akan selalu siap sedia melakukan apapun yang diperintahkan pimpinan
kepadanya. Seorang prajurti akan taat dan tunduk atas perintah pimpinan karena pimpinan akan
selalu memberikan cara terbaik dalam menghadapi setiap serangan musuh. Diperlukan rasa
percaya sepenuhnya atas perintah pemimpin karena perintah pemimpin adalah keputusan mutlak
yang tidak dapat ditawar ketika seorang prajurit melaksanakan tugasnya.
2 Timotius 2: 4
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Ayat ini sedang mengajarkan bagaimana cara seorang prajurit yang berkenan kepada
komandannya, yaitu dengan tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupan.
Pembelajaran ini mengajarkan bahwa seorang yang prajurit harus dengan taat dan setia
melakukan kehendak dari komandannya tanpa memusingkan perkara-perkara yang terjadi
kepada dirinya.

5
Wardojo. Daniel Puspo, Bagaimana Mengerti Kehendak Tuhan, 2020, hal. 2
Kehendak Tuhan bukan hanya membuat keputusan dimana akan bekerja, sekolah, atau
menikah atau memutuskan permasalahan manusia secara umum, tetapi melakukan kehendak
Tuhan adalah keputusan untuk mengikuti gaya hidup Yesus. 6 Kehidupan manusia dunia telah
menentukan batas kelayakan hidup sebagai seorang manusia dimana kehidupan mereka dimulai
dari mereka kecil, sekolah, kerja, memiliki rumah, menikah dan memiliki keturunan. Kehidupan
tersebut memang tidak menjadi masalah karena memang Tuhan juga menghendaki yang
demikian, namun dalam perjalanan kehidupan banyak orang mengerjakan itu hanya sebatas
keinginan hidup bahagia selama di dunia dan melupakan apa yang menjadi keinginan Tuhan
sesungguhnya untuk dapat dikerjakan oleh manusia yaitu mengikuti sikap hati sama seperti
Yesus. Paul Little menyatakan “Kehendak Tuhan adalah sesuatu yang harus dialami dan
diterapkan setiap hati dalam kehidupan manusia. Kehendak Tuhan bukan sebuah paket yang dapat
di pegang sekali untuk selamanya. Karena itu, pada dasarnya panggilan kita bukanlah mengikuti
suatu rencana atau pergi ke suatu tempat atau melakukan suatu pekerjaan, melainkan untuk
mengikuti Tuhan Yesus.7
Pengertian secara etimologis menurut kamus besar bahasa Indonesia kata Melakukan
memiliki arti mengerjakan/melaksanakan/mempraktikkan.8 Kata Kehendak memiliki arti
kemauan, keinginan dan harapan yang keras. 9 Melakukan Kehendak Tuhan adalah
melaksanakan/mempraktikan apa yang menjadi kemauan keingian dan harapan yang keras dan
menjadi ketetapan dari Tuhan. Pengertian ini membuat setiap orang percaya Kristus harus
memahami bahwa sebagai prajurit Kristus hanya dapat berkata “IYA” atas segala keinginan Tuhan
tanpa sedikitpun memiliki rasa pamrih terhadap Tuhan.
Pemahaman ini membuat manusia yang mempercayai Kristus sebagai Tuhan seolah-olah
tidak ada pilihan dalam mengambil keputusan secara keinginan sendiri karena kehidupan yang
sudah memilih Kristus sebagai teladan hidup. Yesus selama hidup di bumi mengajarkan hal yang
luar biasa untuk melakukan kehendak Bapa. Yohanes 4:34 “Kata Yesus kepada mereka :
“Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-
Nya.” Melalui nats ini kita diajarkan bagaimana kehidupan Kristen harus terbiasa melakukan
kehendak Bapa dan itu harus juga menjadi makanan. Pengertian ini membuat kita harus melatih

6
Ibid.
7
Ibid.
8
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kata Melakukan
9
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kata Kehendak
naluri kita untuk selalu lapar akan kehendak Bapa, karena kehendak Bapa adalah makanan pokok
yang harus dibiasakan untuk dapat dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari secara nyata.
Bukan berarti manusia tidak boleh membuat rencana apapun, memiliki keinginan apapun
dan memiliki harapan atas apapun, tetapi dalam semuanya itu seorang percaya Yesus perlu
melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang hendak di ambil. Orang Percaya harus
megutamakan kehendak Tuhan atas kehendak diri sendiri. 10 Manusia harus hidup dalam
kehendak Tuhan, artinya harus mengerti apakah yang dilakukan dalam hidup ini dapat
memuaskan perasaan Tuhan.11
Melakukan kehendak Bapa bukan hanya melakukan kegiatan-kegiatan rohani atau
kegiatan gerejawi saja, melainkan seseorang percaya Yesus harus memiliki kepekaan terhadap
pikiran dan perasaan Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan mengutus Rohnya kepada orang-orang
percaya agar dapat lebih mengerti akan kehendak Bapa. 12 Melakukan kehendak Bapa akan selalu
berkaitan dengan keinginan hati Tuhan yang merindukan anak-anaknya mencapai kekudusan
hidup agar setiap anak-anak Tuhan dapat menyatakan diri bagi dunia bahwa mereka adalah
orang-orang pilihan Tuhan yang hanya mau mengerjakan pekerjaan yang Tuhan kehendaki untuk
mereka kerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Keinginan Tuhan akan selalu membawa damai
sejahtera seperti yang tertulis di dalam Yeremia 29:11, dimana Tuhan memberikan hari depan
yang penuh dengan harapan.
Prajurit yang Melakukan Kehendak Bapa
1. Merendahkan Diri di hadapan Tuhan.
Filipi 2 : 5
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus.”
Seorang prajurit tidak bisa bertindak atas kemauan dari dirinya sendiri, melainkan
menaruh segala perintah komandan untuk dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Seorang
Prajurit Kristus berani untuk menaruh segala ego yang terdapat dalam dirinya dan merendahkan
hati agar pikiran dan perasaan Tuhan terjadi dalam kehidupannya. Menaruh pikiran dan perasaan
di dalam Kristus berarti juga menawan pikiran dan perasaan pribadi untuk mengutamakan segala
kehendak Tuhan. Kunci dari melakukan kehendak Bapa adalah berani untuk merendahkan diri
dihadapan Tuhan dengan ketulusan dan ketaatan. Sama seperti Yesus yang mau mengosongkan

10
Wardojo. Daniel Puspo, Bagaimana Mengerti Kehendak Tuhan, 2020, hal 11
11
Halim. Irwan, True Christianity, 2020, hal. 351
12
Ibid.
dirinya dan mengambil rupa seorang hamba serta merendahkan diri taat sampai mati. Melakukan
kehendak Bapa adalah suatu gaya hidup orang percaya yang telah mengosongkan bejana hatinya
dari segala keinginan dan menggantikannya dengan prinsip hidup dikenan oleh Bapa. 13

2. Menyadari bahwa diri kita bukan milik kita lagi, melainkan milik Kristus
Galatia 2 : 20
“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di
dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam
Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Seorang prajurit adalah pribadi yang sangat mengerti untuk siapa dia hidup selama ia
berjuang di dalam perjuangannya. Seorang prajurit Kristus dituntut untuk dapat menyadari
bahwa kehidupan yang ia jalankan merupakan kehidupan yang terus menerus dituntun oleh
Tuhan, sehingga seorang prajurit Kristus tahu untuk apa dan siapa ia harus mempertaruhkan
seluruh aspek kehidupannya. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan apa yang menjadi
kehendak Tuhan di dalam kehidupannya, karena memang seorang prajurit harus berani mati
sebelum mati. Artinya adalah berani untuk mematikan segala keinginan pribadi dan
mengarahkan diri kepada keinginan Tuhan saja. Seorang prajurit yang berani mematikan segala
keinginan pribadinya adalah seorang prajurit yang hidupnya hanya bergantung kepada keputusan
Tuhan saja. Keyakinan akan Tuhan yang memiliki hak untuk mengatur hidup kita adalah
landasan mutlak yang harus dipegang dan diterapkan melaui kehidupan sehari hari. 14

3. Mengarahkan Pikiran kepada Sudut Pandang Tuhan


Kolose 3 : 2
“Jadi biarlah hati dan pikiran kita tertuju ke surga, jangan ke dunia ini.” (TSI)
Mengarahkan pikiran dan perasaan kepada sudut pandang Tuhan memang suatu hal yang
sulit karena akan selalu bertentangan dengan kenyataan hidup manusia yang cenderung melihat
yang kelihatan oleh mata. Nats ini mengajarkan dan mengarahkan kita untuk senantiasa melihat
kebenaran dari sudut pandang Tuhan dimana hal ini sangat berkaitan dengan apa yang Tuhan
kehendaki untuk manusia dapat melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan. Kenyataan hidup
mampu membuat manusia dapat bertindak seenak hatinya karena selalu menganggap dirinya

13
Sabdono. Erastus, Apakah Keselamtan Bisa Hilang?. 2019. Hal 59
14
Wardojo. Daniel Puspo, Bagaimana Mengerti Kehendak Tuhan, 2020, hal 8 “kita tidak lagi memiliki hal untuk
mengatur hidup kita sendiri..”
sudah melakukan hal yang benar bagi dirinya tanpa mau melihat kebenaran Tuhan yang hakiki.
Pengetahuan manusia sangat terbatas dan dapat menyebabkan keputusan yang salah, yang pada
akhirnya berakibat pada rasa kecewa. Jadi karena itulah pentingnya kita harus mengerti dan
memahami kehendak Bapa.15 Orang percaya diajarkan untuk dapat berfikir cerdas sesuai
kehendak Bapa dimana hati dan pikirannya selalu tertuju kepada sudut pandang Tuhan.
Memahami sudut pandang Tuhan diperlukan sebuah pembaharuan akal budi supaya setiap
keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat dan sesuai dengan kehendak Tuhan. 16 Sudut
pandang Tuhan merupakan sebuah kecerdasan hati yang mampu mengubah paradigma lama
yang mengarah kepada kehendak Tuhan dan membawa kesejahteraan bagi semua orang yang ada
di sekelilingnya.

Kesimpulan
Kehendak Tuhan merupakan sebuah keinginan keras dari hati Tuhan untuk manusia
dapat mengerjakannya agar manusia mendapatkan perkenanan dari Tuhan dalam setiap aspek
kehidupannya. Tuhan menginginkan hati manusia agar tetap taat dan setia kepada perintah
Tuhan yang tertuang dalam setiap Firman-Nya dengan sikap tulus. Sebagai seorang prajurit
Tuhan hendaknya setiap orang percaya mampu mengerti dan memahami apa yang menjadi
kehendak Tuhan secara menyeluruh. Mengerti isi hati Tuhan akan membawa sebuah paradigma
baru untuk menjalankan Amanat Agung Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita.

15
Ibid
16
Halim. Irwan, True Christianity, 2020, hal. 192
Daftar Pustaka
Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta : LAI

Alkitab Dalam Terjemahan Sederhana Indonesia. Yogyakarta : Andi

Chan, Simon. 1998. Spiritual Theology. Yogyakarta:Andi

Halim, Irwam. 2020. True Christianity, Menumbuhkan Murid Kristus Sejati yang Hidup dalam

karakter Ilahi. Yogyakarta: Andi.

Sabat, Kornelius. 2020. Menjadi Kristen Wajar. Yogyakarta: Andi

https://www.sarapanpagi.org/kehendak-bebas-vt7972.html

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Sabdono, Erastus. 2019. Apakah Keselamatan Bisa Hilang?. Jakarta: Rehobot Literature

Wardojo, Daniel Puspo. 2020. Bagaimana Mengerti Kehendak Tuhan?. Yogyakarta : Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai