Anda di halaman 1dari 33

9 PEDOMAN

Penyelenggaraan
Rumah Susun Khusus
Pondok Pesantren - Perguruan Tinggi

Buku saku ini dibuat sebagai pedoman praktis dan
informatif bagi pengusul dan calon pengusul
dalam menjalankan proses penyelenggaraan
Rusun Khusus - Pondok Pesantren dan Perguruan
Tinggi terutama di wilayah administratif
D.I. Yogyakarta, yang membahas tentang prosedur
penyelenggaraan beserta petunjuk teknisnya.

Yogyakarta, Agustus 2021

Kepala Satuan Kerja Penyediaan


Perumahan Provinsi D.I. Yogyakarta
OUTLINE

Pendahuluan

Ketentuan Umum

Tahap Pengusulan

Tahap Verikasi Administrasi

Tahap Verikasi Teknis

Tahap Pelaksanaan/Pembangunan

Penghunian dan Pemeliharaan

Tahap Serah Terima Aset

Pengelolaan
PENDAHULUAN
PENYELENGGARAAN
RUMAH SUSUN KHUSUS

Latar Belakang
Kebijakan khusus/direksi Presiden kepada Kementerian PUPR
atas pembangunan rumah susun pada perguruan tinggi
dan LPKB yang pada awalnya bukan merupakan tusi dari
Kementerian PUPR

Perpres No. 100 Tahun 2018

Permen PUPR 01/PRT/M/2019


tentang Tata Cara Pengajuan
Pembangunan Rusun Khusus

UU No. 11 Tahun 2020


tentang UU Cipta Kerja

UU No. 1 Tahun 2011


tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman

UU No. 20 Tahun 2011


tentang Rumah Susun

Adanya UU Cipta Kerja sebagai pengganti UU No. 1 Tahun


2011 dan UU No. 20 Tahun 2011 dengan peraturan pendukung
Permen PUPR 01/PRT/M/2019
Tingginya kebutuhan penghunian bagi santri dan pelajar namun
persediaanya masih terbatas. Rusun khusus dibutuhkan agar
santri dan pelajar fokus menuntut ilmu

“ Rusun ini kami bangun untuk memenuhi kebutuhan hunian para santri
yang sedang menimba ilmu pengetahuan baik verbal maupun
spiritual di lingkungan Ponpes. Hal ini juga bisa menjadi langkah yang
ditempuh pemerintah untuk dapat menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang unggul bagi bangsa dan negara (Khalawi A. Hamid -
Direktur Jenderal Perumahan)

Perencanaan
Arah Kebijakan Pengembangan kebijakan,
evaluasi penyelenggaraan
Pengembangan Rumah Susun Khusus
Rusun Khusus Pelaksanaan
Pemenuhan Kebutuhan Rumah Pembangunan, pengawasan,
Layak huni, aman dan terjangkau dan pengendalian Rumah
yang menjadi sarana edukasi Susun Khusus
bagi pelajar dan santri melalui
Hunian Vertikal Pemanfaatan
Penghunian, pemeliharaan,
dan perawatan Rumah
Denisi Susun Khusus

Rusun Rumah Susun yang diselenggarakan untuk memenuhi


Khusus kebutuhan khusus, terdiri dari rusun pondok pesantren
dan rusun perguruan tinggi

Sarusun Adalah unit rumah susun yang digunakan secara terpisah


dengan fungsi utama sebagai hunian.

Dokumen persyaratan administrasi dan teknis usulan


Readiness
Criteria bantuan penyelenggaraan perumahan

Persyaratan Bangunan Gedung, pengganti istilah IMB;


Dokumen Perizinan untuk membangun baru, mengubah,
PBG memperluas, mengurangi, dan/atau merawat
bangunan gedung sesuai dengan standar teknis
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

Menteri

Direktorat Jenderal Perumahan

Sekretariat
Direktorat Jenderal

Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


Sistem dan Strategi Rumah Umum Rumah Rumah Rumah
Penyelenggaraan dan Komersial Swadaya Susun Khusus
Perumahan

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan

Seksi Pelaksana Seksi Pelaksana


Wilayah I Wilayah II
*pada Provinsi
D.I. Yogyakarta
Satuan Kerja
Penyediaan
Perumahan

PPK Perencanaan PPK Rumah Umum- PPK Rumah Susun-


dan Pengendalian Komersial dan Swadaya Rumah Khusus
Direktorat Rumah Susun
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan strategi
nasional penyelenggaraan rumah susun, pelaksanaan kebijakan
pembangunan rumah susun, penyusunan program dan anggaran,
perencanaan teknis, penyusunan standar dan pedoman,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi pengelolaan
dan penghunian, pengelolaan data dan pengembangan sistem
informasi, serta pemantauan dan evaluasi

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan


Melaksanakan pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah
swadaya, prasarana, sarana, dan utilitas umum, seta koordinasi
penyediaan lahan dan pengembangan hunian

Satuan Kerja Penyediaan Perumahan


Membantu Balai Penyediaan Perumahan dalam pelaksanaan
teknis penyediaan bantuan perumahan

Peran dalam Penyelenggaraan Rumah Susun

Direktorat
Rumah Susun
Perencanaan, penganggaran,
pemantauan penyelenggaraan
rumah susun tingkat nasional

Balai P2P
Perpanjangan tangan dari Direktorat
Rumah Susun; merencanakan, memantau,
mengevaluasi penyelenggaraan
rumah susun di ruang lingkup wilayah Satker PP
kerja yang ditentukan Bertugas dalam pelaksanaan
teknis penyelenggaraan
rumah susun
KETENTUAN UMUM
PENYELENGGARAAN
RUMAH SUSUN KHUSUS

Penerima bantuan Penerima Manfaat


Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Mahasiswa
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Santri
PTS Keagamaan Peserta Didik
Keagamaan
LPKB

Rusun dapat dibangun di atas

Tanah hak milik lembaga pendidikan tinggi/yayasan

Tanah hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah negara

Tanah hak guna bangunan atau hak pakai di atas pengelolaan

Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah


(sewa/kerja sama pemanfaatan)

Pendayagunaan tanah wakaf (sewa/kerjasama)

Pendayagunaan sebagian tanah negara bekas tanah terlantar

Bangunan
Bentuk bantuan Rusun Khusus Meubelair
Tipologi Rusun Pondok Pesantren

Lantai
pxl pxl luas jumlah daya
bangunan (m) lahan(m) lahan(m2) unit tampung
Super 40 x 25 1.000 56
2 24 x 8,2 4 barak
mini
3 24 x 8,2 40 x 25 1.000 6 barak 84

Mini 2 33 x 8,2 45 x 25 1.125 4 barak 84


3 33 x 8,2 45 x 25 1.125 6 barak 128

Panjang 2 40,5 x 14,4 61 x 35 2.135 8 barak 172


3 40,5 x 14,4 61 x 35 2.135 12 barak 260

Tipologi Rusun Perguruan Tinggi

pxl pxl luas jumlah daya


Lantai bangunan (m) lahan(m) lahan(m2) tampung
unit
2 55,25 x 17,4 75 x 35 2.625 42 unit 162
Panjang 3 55,25 x 17,4 75 x 38 2.850 64 unit 250
4 55,25 x 17,4 75 x 40 3.000 86 unit 338

2 38,25 x 17,4 60 x 35 2.100 28 unit 106


Pendek 3 38,25 x 17,4 60 x 38 2.280 43 unit 166
4 38,25 x 17,4 60 x 40 2.400 58 unit 226
Bantuan rumah susun diberikan paling tinggi 5 lantai,
apabila terdapat bantuan diberikan lebih dari 5 lantai perlu
mendapatkan persetujuan Menteri
RUMAH SUSUN BAGI LPKB (PONPES)

DENAH LT. DASAR TIPE BARAK SUPER-MINI

DENAH LT. DASAR TIPE BARAK MINI

DENAH LT. DASAR TIPE BARAK PANJANG


DENAH BARAK SUPER-MINI

Ukuran
6,00 m x 7,60 m
Kapasitas
14 santri

DENAH BARAK MINI

Ukuran
6,00 m x 12,00 m
Kapasitas
22 santri

DENAH BARAK PANJANG

Ukuran
6,00 m x 15,75 m
Kapasitas
22 santri
RUMAH SUSUN BAGI PERGURUAN TINGGI

DENAH LT. DASAR TIPE 24 PENDEK

DENAH LT. DASAR TIPE 24 PANJANG


DENAH UNIT TIPE 24

No RUANG LUAS

1 R. Kamar 18,63 M2

2 KM/WC 2,90 M2

3 Balkon Teras 2,47 M2

TOTAL LUAS UNIT 24,00 M2


EXTERIOR TIPE BARAK MINI
EXTERIOR TIPE BARAK
SUPER-MINI
EKSTERIOR-INTERIOR
PERSPEKTIF
RUSUN LPKB (PONPES)

EXTERIOR TIPE BARAK PANJANG


EXTERIOR TIPE - 24 PENDEK EXTERIOR TIPE - 24 PANJANG
RUSUN PERGURUAN TINGGI
PERSPEKTIF
EKSTERIOR-INTERIOR
Direktorat Rumah Susun

oleh Balai P2P


Perbaikan Usulan X Verikasi
2
Administrasi
Penetapan
1 lokasi
v
Pengusulan
Proses
Penganggaran
3 Verikasi
Perbaikan Usulan
X Teknis v
Permohonan
ke Menteri Lokasi Lahan

oleh Balai P2P


Upload berkas
pengusulan di
Sibaru

4 minggu 8 minggu
ALUR PENYELENGGARAAN
RUMAH SUSUN KHUSUS

Serah
4 Pelaksanaan 5 Terima
Konstruksi
Aset

sebelum sesudah
Penghunian dan Pengelolaan
Pemeliharaan
Oleh penerima
Penghunian oleh bantuan
penerima manfaat
Operasional
Pemeliharaan oleh
Satker Penyediaan
Perumahan Pemeliharaan

Perawatan

Life-time target
24 minggu 24 minggu 50 tahun
Administratif
Surat Permohonan
1 Ditujukan kepada Menteri, ditandatangani
oleh pejabat tertinggi lembaga pengusul

2 Proposal
Dokumen yang berisi gambaran-gambaran
umum yang mendasari pengusulan

Surat Pernyataan Tanggung Jawab


3 Berisi pernyataan dari pengusul pada
proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pemanfaatan rusun khusus

Surat Rekomendasi
4 Rekomendasi/dukungan dari kementerian/
lembaga maupun kopertis/kopertis keagamaan
Pe
Surat Dukungan dari Pemda
Peng
5 Sebagai bentuk dukungan dalam
penerbitan IMB, SLF, pengelolaan sampah,
dan fasilitasi penghunian

6 Surat Kesesuaian RTRW


Kesesuaian fungsi lahan dengan RTRW

7 Salinan Sertikat Tanah


Atas nama yayasan/lembaga pendidikan
atau bukti penguasaan tanah

8 Akta Pendirian
Bagi Perguruan Tinggi Swasta dan LPKB

9 Surat Dukungan Warga Sekitar


Pernyataan dukungan pembangunan rusun
TAHAP PENGUSULAN
PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN KHUSUS

Teknis

Lokasi
Kriteria lokasi Rusun yang mencakup
RTRW, akses, dan ketersediaan sarana-
prasarana pendukung

ersyaratan
Lahan
gusulan Kriteria lahan yang akan dibangun
Rusun yang mencakup legalitas, daya
dukung tanah, kesiapan lahan, dan
kesesuaian dengan perturan yang
terkait sempadan, KDB, KLB, dll

Ekologis

Menunjukkan keserasian dan keseimbangan


rencana pembangunan dengan fungsi
lingkungan.
PERSYARATAN ADMINISTRASI
PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN KHUSUS
Permohonan Username & Password
Tahapan 1 SiBaru dengan bersurat ke Balai P2P 2
01 Surat Permohonan
Pengusul melampirkan
c.q. Direktur Daftar Calon Penghuni
Jenderal yang telah diseleksi oleh
Menteri PUPR Pengusul/Penerima Bantuan
Perumahan
Penandatangan
Surat Permohonan
Ketua Badan Ketua Badan
Pimpinan PTN Penyelenggara Penyelenggara Pimpinan
LPKB
PTS PTS Keagamaan

02 Proposal
Data Umum Penerima Bantuan dan Penerima Manfaat
Gambaran administrasi, wilayah, sosial, ekonomi, dan kebutuhan
penerima bantuan serta daftar dan identitas penerima manfaat
Gambaran Lokasi dan Kebutuhan Bangunan
Prol singkat lokasi yang akan dibangun rumah susun, termasuk
masterplan yang menunjukkan rencana lahan rumah susun
Gambaran Kondisi Eksisting
Kondisi sik, kondisi sosial, aksesibilitas, dan infrastruktur sekitar
Gambar Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan
Rencana induk yang berkaitan dengan rumah susun
Rencana Pengelolaan Bangunan Rusun
Mencakup operasional, pemeliharaan, dan perawatan
Data Pendukung
Dokumentasi dan pemaparan aktivitas calon penghuni
Pemberian Username & Password Upload berkas persyaratan
2 SiBaru dari Balai P2P 3 administrasi pada SiBaru

03 Surat Pernyataan Tanggung Jawab


Menyerahkan tanah siap bangun dan tanpa sengketa

Tidak merubah lokasi

Menyelesaikan PBG

Menjamin ketersediaan listrik dan air bersih

Melakukan pendataan calon penghuni

Memanfaatkan rumah susun sesuai fungsi

04 Surat Rekomendasi Persyaratan


Rekomendasi Koordinasi PTS atau
PTN Kementerian/ PTS Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi
Izin Penyelenggaraan
PT atau LPKB
Lembaga (Kopertis)
Akta pendirian dan
K o p e r t i s pengesahan penye-
Kanwil Kemen-
PTS Keagamaan
atau Lembaga LPKBterian Agama
lenggara PTS dan
LPKB
AgamaLayanan PTS setempat
Keagamaan
05 Surat Dukungan Pemerintah Daerah
Berupa

Dukungan
pengelolaan
Penerbitan PBG sampah Fasilitasi
penghunian
Penerbitan SLF
Persyaratan
Harus sesuai dengan rencana fungsi dan pemanfaatan,

Fungsi dan pemanfaatan harus mendapat izin Bupati/Walikota

Ditembuskan ke Pemerintah Provinsi

06 Dikeluarkan
Surat Keterangan Keseuaian RTRW
oleh Pemda terkait (D.I. Yogyakarta:
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah)

07 Salinan
Yayasan
Sertikat Tanah a.n. Lembaga/

Bisa juga dengan Bukti Penguasaan Tanah yang telah


dilegalisir oleh instansi yang berwenang (BPN)

08 Akta Pendirian
Bagi penyelenggaraan PTS dan Lembaga Pendidikan
Keagamaan Berasrama wajib menyertakan

09 Surat Dukungan Warga Sekitar


Mendukung pembangunan, berpartisipasi dalam menjaga

+ keamanan, dan tidak menuntut atas pembangunan rusun


Dokumen Pendukung
Seperti: dokumentasi lahan, dokumentasi kondisi sekitar
PERSYARATAN EKOLOGIS
Kajian tentang dampak penting dari suatu usaha dan kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup.

Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No.27/2012 tentang Izin Lingkungan Hidup

Klasikasi Dokumen berdasar luas bangunan


1 m2 Surat Pernyataan Pengolahan Lingkungan (SPPL),
s/d yakni surat yang menyatakan kesanggupan agar
1.999 m2 tidak membuang sampah sembarangan

2.000 m2
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
s/d
9.900 m2 Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

10.000 m2 Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)


ke atas yang dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL

ANDAL-LALIN
Konsultan mengkaji rencana pembangunan yang berkaitan
dengan lalu lintas sekitar untuk disetujui oleh Pemda
Dari kajian tersebut digolongkan dalam 3 kategori skala
dampak bangkitan lalu lintas, yakni kegiatan dengan
bangkitan lalu lintas yang tinggi, sedang dan rendah yang
kemudian dijelaskan mengenai rencana aksinya
Hasil kajian ANDAL-LALIN dan rencana aksi menjadi dasar
untuk penerbitan perijinan selanjutnya (seperti PBG).
Untuk pembangunan di sekitar bandara, wajib memper-
hatikan ketinggian bangunan dan ketentuan khusus terkait
lalu lintas udara
PERSYARATAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN KHUSUS
Sesuai dengan RTRW
Lokasi harus dalam kategori perumahan/
permukiman pada rencana RTRW

Tersedia Jalan Akses ke Lokasi


Jalan harus mampu mengakomodasi
kendaraan terutama kendaraan proyek

Bebas dari bencana dan Persyaratan


tidak melanggar sempadan Lokasi
Terbebas dari bencana banjir, longsor, gempa,
serta tidak melanggar garis sempadan sungai,
pantai, dan bangunan

Tersedia pasokan listrik


Sesuai dengan kebutuhan rusun yang direncanakan
Daya minimal 66.000 kWh

Tersedia Air Minum dan Air Bersih


Sesuai dengan kebutuhan rusun yang direncanakan
Kedalaman sumber air minum minimal 40 meter

Catatan
Validasi lokasi yang bukan merupakan Kawasan Rawan
Bencana (KRB) dapat dipastikan di kantor BPBD setempat
Luas tanah dapat menampung
pembangunan rumah susun

Sesuai dengan keterangan


rencana kota

Kondisi tanah siap bangun


Leveling sudah setara dengan jalan, sudah
melalui proses pemadatan, dan tidak ada
bangunan eksisting
Persyaratan
Lahan Tanah tidak dalam sengketa
Status tanah ‘clear and clean’

Tanah berada dalam ketinggian


aman secara hidrologi
Ketinggian tanah aman dari resiko banjir
(peil banjir)

Memenuhi Kelayakan Teknis


Daya dukung tanah, topogra tanah, pondasi
bangunan di sekitar lokasi usulan

Catatan
Tanah harus sudah siap bangun sebelum diadakan proses
lelang sik/konstruksi. Kesiapan lahan merupakan tanggung
jawab pengusul
05 TAHAP VERIFIKASI
PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN KHUSUS

Verikasi Administrasi
1 Penerimaan
usulan dari SiBaru 2 oleh Direktorat Rumah
Susun dan Balai P2P

oleh Menteri PUPR dan


didisposisikan kepada
Direktorat Jenderal
Perumahan
X tidak memenuhi syarat

Administrasi
Verikasi administrasi dilakukan oleh Direktorat Rumah Susun berdasarkan
dokumen usulan pada SiBaru, tindak lanjut dari verikasi administrasi adalah
penugasan kepada Balai P2P untuk melakukan verikasi teknis. Jika tidak
memenuhi syarat maka pengusul akan diarahkan oleh Balai P2P untuk
melakukan perbaikan usulan.

! Permasalahan yang seing terjadi di lapangan

?
Kurangnya kelengkapan dokumen
Dalam proses pengusulan, terkadang pengunggahan
atau pengumpulan berkas kurang lengkap sehingga
proses setelahnya terhambat bahkan bisa diundur hingga
tahun-tahun berikutnya.

Rekomendasi
Pengusul menyiapkan dokumen persyaratan sesuai ketentuan, jika
terdapat hambatan, pengusul dapat berkonsultasi dengan Balai P2P
atau Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
3 Verikasi Teknis
oleh Balai P2P
Penyampaian hasil
verikasi teknis ke
Direktorat Rusun
4 Proses penganggaran
dan penetapan lokasi

Pengusul melakukan Surat pernyataan


perbaikan usulan tidak layak
disampaikan oleh Balai P2P X tidak memenuhi syarat

Teknis
Verikasi Teknis dilakukan oleh Balai P2P dengan pengecekan kesesuaian
persyaratan lokasi dan lahan. Jika memenuhi syarat, maka akan dilanjutkan
proses penganggaran dan penetapan lokasi oleh Menteri PUPR. Namun
jika tidak memenuhi syarat, maka diterbitkan surat pernyataan tidak layak

! Permasalahan yang seing terjadi di lapangan

Status Kepemilikan Tanah Kesiapan Lahan


Belum adanya status kepemilikan Tanah masih belum siap bangun
tanah yang sah, seperti kasus tanah akibat belum ada proses
letter C perataan levelling tanah,
pemadatan tanah. dan masih
terdapat bangunan eksisting
Rekomendasi
Sebelum pelaksanaan, sebaiknya dilakukan berita acara verikasi kesiapan
lahan dengan pihak yang terlibat untuk menghindari sengketa tanah
Apabila salah satu syarat teknis belum terpenuhi, maka dibuat surat pernya-
taan, jika layak maka disertai catatan
Pengusul harus memastikan kesiapan tanah terutama pekerjaan urugan
sebelum lelang pekerjaan sik
06 TAHAP PELAKSANAAN
/ PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN KHUSUS

Tahapan

Penyusunan DED Gambar arsitektur, struktur, dan


mekanikal-elektrikal oleh konsultan

Gambar direview oleh Direktorat Rumah


Susun sebelum pekerjaan diserahterimakan Review DED
kepada Satker Penyediaan Perumahan
Setelah gambar kerja selesai, pengusul mengurus PBG ke Pemda

Bebas diikuti oleh pelaku usaha


Proses Lelang berbadan hukum atau kemitraan
(KSO) dengan kualikasi tertentu

Satker berkoordinasi dengan penerima bantuan untuk kesiapan lokasi

Terdiri dari pekerjaan konstruksi


yang dikerjakan oleh penyedia jasa
konstruksi serta pengawasan dan pengen-
dalian oleh Satuan Kerja Penyediaan
Pelaksanaan
Perumahan untuk kesesuaian realisasi sik Konstruksi
dan anggaran dengan perjanjian kontrak

Commissioning Test oleh Manajemen Konstruksi, PPK Satker, Instansi


yang berwenang dan perwakilan penerima bantuan

Serah Terima Aset Penyerahan Aset Rusun yang


telah selesai dibangun 100% dari
awal (PHO)
penyedia jasa ke Satuan Kerja
Penyediaan Perumahan
TAHAP PENGHUNIAN DAN
PEMELIHARAAN
Serah Terima Kelola Sementara
07
Mempercepat pemanfaatan aset rumah susun
Tujuan
Menjaga agar aset rumah susun mendapat perawatan
yang baik sebelum diserahkan ke penerima bantuan

melaporkan
jika ada kerusakan
Penerima Manfaat Satker Penyediaan
Menghuni, memanfaatkan Perumahan
Memelihara sik bangunan
Membantu observasi jika
dengan perbaikan dan
ada kerusakan
perawatan

Dilaporkan ke Sesuai perjanjian kontrak


Balai P2P

08 TAHAP
(FHO)
SERAH TERIMA ASET AKHIR
Output

Berita Acara
Serah Terima
Balai P2P Penerima Bantuan
Menyerahkan Aset Bertanggung jawab
Rumah Susun Khusus mengelola Rumah
dalam keadaan Susun Khusus dengan Naskah
layak huni menanggung Operasional, Hibah
Pemeliharaan, dan
Perawatan
Operasional

Administrasi Pengelola Penata Usahaan Administrasi Keuangan


perekrutan dan Sosialisasi, penetapan perencanaan,
pembinaan calon penghuni, pemanfaatan,
pemanfaatan Sarusun, pengawasan,
dan penyusunan tata pengendalian
tertib penghunian
Biaya Operasional
Gaji Pegawai (disesuaikan kebutuhan)

Administrasi Pengelola 09 TAHAP


PENG
RUMAH S
Listrik, Air, Telepon dan lain-lain untuk penggunaan Ole
bersama (taman, lorong, lift bila ada, dan lain-lain) Pengelola yang
Pimpinan Tertingg
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Asuransi bangunan

Sewa tanah BMN/D; dan

Biaya lainnya terkait operasional

Perawa

!
Perawatan Rutin Perawatan Berkala Perawatan Mendesak Perawatan Darurat
Pemeliharaan
Untuk tetap memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan

Menjaga Keandalan Mencegah Kerusakan


Bangunan
Komponen Pemeliharaan
Mandiri
P Personil Pelaksana, bahan, peralatan dan
perlengkapan
GELOLAAN Kerjasama dengan Pihak Lain
SUSUN KHUSUS Arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, plumbing
eh
dibentuk oleh Biaya Lain terkait Pemeliharaan
gi PT atau LPKB Akibat keadaan tertentu

Per Bulan
Biaya Pemeliharaan
2 % x Harga Satuan Bangunan Gedung Negara
(HSBGN) x Luas Total Bangunan Gedung
12

atan
Biaya Perawatan
Presentase kerusakan bangunan x luas bangunan x Harga
Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)
SCAN ME!
06

Tautan format persyaatan administrasi

(barcode gdrive)

https://bit.ly/37aTCiB
Untuk Informasi Lebih lanjut

Hubungi Kami
Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto No. 165, Yogyakarta

(0274) 4361769
snvtyogyakarta@pu.go.id
@satkerppdiy

Anda mungkin juga menyukai