Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN


RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERUMAHAN
KABUPATEN DELI SERDANG

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2022
Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN RTH PERUMAHAN
KABUPATEN DELI SERDANG

1. Latar Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari susunan penataan ruang
Belakang kota yang memiliki fungsi untuk memberikan keseimbangan antara kualitas
lingkungan dengan kemajuan sebuah kota. RTH itu sendiri terdiri dari 20%
RTH publik dan 10% RTH privat dari luas wilayah administrasi kota
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 276 Tahun 2007
tentang penataan ruang. Secara fungsional keberadaannya akan
memberikan keindahan, kenyamanan, edukasi, perlindungan dan menjaga
kestabilan ekologi kota itu sendiri. Ruang terbuka hijau publik merupakan
ruang hijau yang bersifat terbuka untuk umum dan dapat dimanfaatkan
masyarakat umum sebagai ruang interaksi dan komunikasi antar
masyarakat. Salah satu bagian dari RTH publik ini adalah hutan kota.
Persentasi luas hutan kota menurut PP Nomor 63 Tahun 2002 paling sedikit
adalah 10% dari wilayah perkotaan atau disesuaikan dengan kondisi
setempat. Artinya setengah dari RTH publik merupakan hutan kota.
Keberadaannya ditandai dengan kenampakan hamparan lahan yang
memiliki komunitas pohon yang dengan luas minimal 0,25 ha.
Secara administrasi Kabupaten Deli Serdang memiliki luas wilayah 2.497,72
Km2 (249.772 Ha). Berdasarkan amanat Undang-undang No. 276 Tahun
2007 tentang penataan ruang seharusnya Ruang Terbuka Hijau yang harus
dimiliki Kabupaten Deli Serdang adalah sebesar 74.932 ha dengan proporsi
49.954 Ha RTH Publik dan 24.977 Ha RTH privat yang diantaranya dapat
berupa hutan kota, taman kota atau taman lainnya.
Kondisi ini penyediaan RTH masih belum memenuhi dari persyaratan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Tantangan pembangunan taman
kota saat ini adalah mencari lahan yang sesuai untuk pembangunan hutan
kota. Alasannya adalah karena pemerintah harus meningkatkan luas RTH
agar lingkungan tetap baik seiring pembangunan dan aktifitas masyarakat.
Selain sebagai penyeimbang lingkungan, hutan kota juga dapat berfungsi
sebagai ruang interaksi masyarakat. Minimnya jumlah hutan kota sebagai
sarana interaksi masyarakat akan membuat keresahan di masyarakat. Baik
itu keresahan akan kualitas lingkungan, maupun keresahan akan hilangnya
sarana interkasi masyarakat.
Berkaitan dengan penyediaan RTH pada perumahan dan kawasan
permukiman, juga akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
pentediaan RTH secara keseluruhan di Kabupaten Deli Serdang. Kondisi reiil
di lapangan dapat dikatakan bahwa penyediaan RTH pada perumahan dan
kawasan permukiman sebagai bagian dari PSU masih banyak yang belum
terpenuhi.

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

Selama ini RTH pada perumahan pada umumnya berupa taman-taman yang
luasnya cukup kecil yang tersebar pada beberapa perumahan. Sebagian lagi
kawasan perumahan belum menyediakan RTH sebagai bagian dari PSU
perumahan
Berangkat dari latar belakang tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman perlu untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas dari RTH perumahan. Salah satunya
melalui rencana pembangunan RTH perumahan pada satu hamparan lahan
sebagai jawaban dari kurangnya penyediaan RTH perumahan. RTH
perumahan ini nantinya merupakan gabungan dari beberapa perumahan
yang ada.

2. Maksud dan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan ini


Tujuan dimaksudkan untuk:
a. Memberikan penilaian kelayakan bagi alternatif lokasi pembangunan
Pembangunan RTH Perumahan sesuai dengan rencana tata ruang
dan standar kebutuhan RTH.
b. Memberikan rekomendasi fasilitas-fasilitas yang harus disediakan
RTH Perumahan, berdasarkan fungsinya sebagai ruang publik/ruang
terbuka.
c. Memberikan rekomendasi RTH Perumahan yang reprensentatif
terhadap kondisi fasilitas, akses sirkulasi dan tata ruang.
d. Memberikan rekomendasi konsep pengelolaan RTH.
Memperhatikan maksud yang ingin dicapai, maka tujuan kajian ini adalah
untuk mewujudkan pembangunan RTH Perumahan yang representatif
terhadap kondisi fasilitas, akses sirkulasi dan tata ruang yang bertujuan
sebagai salah satu sarana pelayanan umum

3. Sasaran Sasaran Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan ini


adalah masyarakat yang membutuhkan ruang publik sebagai tempat ruang
publik untuk berinteraksi sosial.

4. Lokasi Ruang lingkup wilayah Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan RTH


Kegiatan Perumahan berada di Kabupaten Deli Serdang. Pemilihan lahan untuk RTH
perumahan adalah minimal 5.000 m2

5. Sumber Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan


Pendanaan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2022 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

Proyek ……
/Satuan Kerja Proyek/Satuan Kerja:
Pejabat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Deli Serdang
Pembuat
Komitmen

7. Data A. Data Institusional


Penunjang Potensi lahan untuk Pembangunan RTH Perumahan
B. Data lapangan
Kondisi riil di lapangan adalah identifikasi secara obyektif, rinci dan
komprehensif terkait dengan potensi ruang, konsep kebutuhan
ruang/lahan dan sarana prasarana lainnya, serta implementasi
pembangunan RTH Perumahan.

8. Data Dasar - Data potensi lahan untuk pembangunan RTH Perumahan


- Data potensi fungsi dan layanan
- Data kondisi lingkungan pendukungnya
- Data sarana prasarana dan infrastruktur ideal untuk mendukung
fungsi RTH
- Data regulasi dan kebijakan pemerintah yang terkait
- Data konsep pradesain yang partisipatif, sistimatis dan realistis.

9. Standar Teknis Standar teknis yang dilaksanakan adalah:


1. Observasi
2. Pendataan dan Inventarisasi
3. Pemetaan
4. Penyusunan kajian
5. Sosialisasi dan presentasi

10. Studi-Studi -
Terdahulu

11. Referensi Hukum Dasar hukum yang digunakan bagi Penyusunan Studi Kelayakan
Pembangunan RTH Perumahan lain adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;


7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
10. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
11. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008
tentang Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2009
tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2013
tentang Penghematan Penggunaan Air yang berasal dari
Penyelenggara Sistem Penyelenggara Air Minum di Lingkungan
Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2014
tentang Pedoman Perencanaan Penyediaan dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2014
tentang Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan Gedung dan
Persilnya;
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2015
tentang Bangunan Gedung Hijau;
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

Ruang Lingkup
12. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup pekerjaan Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan
antara lain:
1. Tahap Persiapan
Konsultan berkoordinasi dengan pemberi kerja untuk mendapatkan
pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai:
a. Rencana Pembangunan RTH Perumahan khususnya terkait
dengan fungsi RTH Perumahan dalam standar prasarana RTH
Perumahan
b. Konsolidasi dan pembagian kerja dengan tim Studi Kelayakan
Pembangunan RTH Perumahan
c. Poin-poin substansi analisis dalam Studi Kelayakan
Pembangunan RTH Perumahan, meliputi:
 Mendeskripsikan potensi Kabupaten Deli Serdang sebagai
wilayah dengan fungsi penyedia prasarana Ruang RTH
Perumahan
 Mendeskripsikan potensi aktivitas sosial dan ekonomi,
termasuk tantangan di dalamnya yang menuntut
ketersediaan fungsi pemakaman berupa RTH Perumahan
 Mendeskripsikan kapasitas RTH Perumahan dalam melayani
potensi tersebut di atas, umumnya dalam mendukung
fungsinya .
 Mendeskripsikan garis besar konsep Pembangunan RTH
Perumahan.
d. Jadwal kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan.
e. Kualifikasi tenaga ahli.
Output tahap persiapan: laporan pendahuluan yang memuat
penyepakatan konsep Pembangunan RTH Perumahan
2. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu cek silang data
sekunder dengan kondisi di lapangan, serta pencarian informasi
yang dibutuhkan untuk analisis nantinya, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pengumpulan data sekunder, meliputi:
 Kondisi sosial dan ekonomi potensial. Meliputi: potensi
jumlah orang yang akan memanfaatkan RTH Perumahan.
 Jumlah fasilitas publik luar ruangan, meliputi: luasan,
fasilitas, kapasitas dan jenis sarana penunjang yang ada di
dalamnya.
b. Pengumpulan data primer melalui wawancara dengan
responden kunci (misal: masyarakat) terkait informasi
kebutuhan RTH Perumahan.
c. Pengamatan lapangan terutama untuk keperluan Pembangunan
RTH Perumahan dan penilaian alternatif lokasi yang paling layak.

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

d. Mempelajari dan menyusun tabulasi data dan informasi yang


telah diperoleh.
Output tahap pengumpulan data: laporan sementara yang
memuat data dan informasi yang dibutuhkan untuk analisis
Pembangunan RTH Perumahan.
3. Tahap analisis
a. Analisis kondisi eksisting
Dilakukan untuk mengetahui 1) aspek rekreatif yang lebih
menekankan pada perancangan pola tata ruang yang bersifat
rekreatif dengan bersifat dinamis, nyaman dan tidak
membosankan terhadap para pengunjung termasuk pola tata
ruang, ruang sirkulasi, pencahayaan, penghawaan alami. 2)
Aspek atraktif dengan menciptakan bentuk yang menarik dan
mempunyai daya tarik bagi masing-masing pengguna sehingga
mempunyai identitas karakter sebagai RTH publik
b. Analisis kebutuhan dan skematik
Dilakukan dengan menganalisis pendekatan ruang kegiatan yang
terdiri dari kegiatan utama, kegiatan penunjang, kegiatan
pengelola dan kegiatan service . Analisis ini juga memperhatikan
informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
responden kunci. Keluaran analisis kebutuhan adalah sebagai
berikut:
 Luas dan kapasitas besaran ruang dan kegiatan.
 Analisis site (lokasi dan site).
 Analisis terhadap view.
 Analisis sirkulasi menuju site.
 Analisis terhadap kebisingan.
 Konsep dan bentuk ruang ( analisis bentuk dan ruang,
analisis konsep perzoningan.
 Konsep penataan sirkulasi tata ruang luar.
 Konsep penataan vegetasi tata ruang luar.
 Konsep bentuk yang aktraktif
c. Analisis kelayakan
Untuk menunjang fungsi dan peran RTH Perumahan, antara lain,
diperlukan kelayakan fungsi dan lokasi yang mampu
mengakomodasi kebutuhan ruang bagi pengguna serta lokasinya
terjangkau.
Oleh karena itu perlu dilakukan studi kelayakan untuk:
 Menyusun gambar konsep RTH Perumahan
 Menyusun penilaian kelayakan beberapa alternatif lokasi,
untuk mendapatkan lokasi yang paling ideal bagi RTH
Perumahan.
 Menyusun estimasi kebutuhan biaya untuk pembangunan
dan operasional RTH Perumahan

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

Output tahap analisis: laporan akhir yang memuat analisis data dan
informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh konsep fungsi dan
pengelolaan, gambar sitepla awal desain kelayakan pembangunan
RTH Perumahan

13. Keluaran 1. Laporan Pendahuluan


Subtansi buku Laporan Pendahuluan berisi tentang kondisi umum
Kabupaten Deli Serdang yang erat kaitannya dengan kebutuhan,
konsep kawasan terpadu, dasar teoritis pendukung analisis,
metodologi dan ruang lingkup yang akan dituangkan dalam rangka
untuk meningkatkan fungsi RTH Perumahan yang integratif dengan
fungsi-fungsi lainnya dalam satu kawasan yang saling mendukung. Di
samping hal tersebut juga dipaparkan tentang rencana langkah
selanjutnya dan sistimatika pelaporan yang akan dilakukan.
2. Laporan Antara
Subtansi buku Laporan Antara berisi tentang hasil dari identifikasi
dan analisis awal yang sudah dilakukan.
3. Laporan Akhir
Subtansi buku Laporan Akhir berisi tentang hasil dari semua kegiatan
yang telah dilaksanakan dilapangan, disimpulkan dengan melakukan
intepretasi data secara empiris dan komprehensif untuk memberikan
telaah akurat terhadap hasil pekerjaan

14. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang rapat dan surat
Material, pengantar survei dan atau surat keterangan tenaga ahli untuk
Personil dan mendukung penyelesaian pekerjaan.
Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen

15. Peralatan dan Komputer, dan peralatan kantor lainnya


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

16. Lingkup  Jika pelaksanaan pekerjaan diberikan kepada suatu konsultan maka
Kewenangan konsultan mempunyai wewenang penuh bertanggung jawab
Penyedia Jasa terhadap pelaksanaan evaluasi tersebut hingga selesai, dengan tetap
berpedoman terhadap peraturan yang ada
 Konsultan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan ketentuan perjanjian kerja sama yang telah
ditetapkan.
 Konsultan berkewajiban menyusun usulan teknis berdasarkan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

 Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir


apabila telah dinyatakan selesai secara keseluruhan.
 Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, Instansi Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang dapat dimintakan bantuannya oleh
konsultan untuk memberikan data dan fasilitas lainnya guna
mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan biaya.
 Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan wajib melaksanakan alih
pengetahuan tentang kegiatan pelayanan penataan ruang kepada
aparat pelaksana daerah.
 Dalam pelaksanaan diskusi pembahasan, konsultan wajib
menyediakan waktu untuk hadir dalam forum tersebut guna
menyajikan hasil pekerjaannya kepada peserta diskusi.
17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah
A. Tenaga Ahli:
1. Team Leader S1 PWK 1
(Ahli Tata
Ruang)
2. Tenaga Ahli S1 1
Infrastruktur Arsitektur/sipil
3. Tenaga Ahli S1 Ekonomi 1
Ekonomi
B. Tenaga Pendukung:
1. Surveyor 2
2. Operator 1
Komputer
3. Administrasi 1

1. Team Leader (Ahli Perencanaan Wiyalah dan Kota)


Memiliki kualifikasi pendidikan S1 Teknik Perencanaan Wilayah
dan Kota (PWK) dengan pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan terkain dengan pengalaman minimal 5 Tahun SKA
Teknik PWK
2. Tenaga Ahli Infrastruktur
Memiliki kualifikasi pendidikan S1 Teknik Arsitektur/Sipil dengan
pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan
pengalaman minimal 3 Tahun.
3. Tenaga Ahli Ekonomi
Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Ekonomi dengan
pengalaman minimal 3 Tahun.
Dalam Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan
Kabupaten Deli Serdang ini tenaga ahli tersebut dibantu oleh:
a. 2 orang Surveyor dengan kualifikasi Pendidikan Minimal D3
Sipil/Arsitek/Planologi
b. 1 Operator Komputer dengan kualifikasi Pendidikan Minimal

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

SMA/SMK Sederajat
c. 1 administrasi dengan kualifikasi Pendidikan Minimal Minimal
SMA/SMK Sederajat

18. Jadwal Tahapan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


No. Uraian Kegiatan
Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan 1 Koordinasi Awal                        
2 Rencana Kegiatan
3 Desain Survei
4 Laporan Pendahuluan                        
5 Pengumpulan Data                        
dan Informasi
6 Survei Primer
7 Survei Sekunder
8 Pengolahan Data
10 Laporan Antara
11 Analisis Data dan
Informasi
12 Laporan Akhir                        

Laporan
19. Laporan Subtansi buku Laporan Pendahuluan berisi tentang konsep-konsep dan
Pendahuluan ide pemikiran inovatif terkait dengan kegiatan yang dilakukan, data-data
awal yang dibutuhkan, metode kerja, serta program kerja yang akan
dilaksanakan. Laporan Pendahuluan diserahkan dengan ketentuan:
 Format Kertas : HVS A4 dengan Spasi 1,5
 Jumlah buku : 3 (tiga) eksemplar

20. Laporan Antara Subtansi buku Laporan Antara berisi tentang hasil dari identifikasi
lapangan dan hasil kompilasi fakta. Laporan Antara diserahkan dengan
ketentuan:
 Format Kertas : HVS A4 dengan Spasi 1,5
 Jumlah buku : 3 (tiga) eksemplar

21. Laporan Akhir Subtansi buku Laporan Akhir berisi tentang hasil dari semua kegiatan
yang telah dilaksanakan dilapangan, sesuai dengan rencana. Laporan
Akhir diserahkan dengan ketentuan:
 Format Kertas : HVS A4 dengan Spasi 1,5
 Jumlah buku : 5 (lima) eksemplar

22. Soft Copy Laporan Akhir disertai dengan Soft Copy, yang berisikan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan dan dikemas ke dalam Fash Disk 32GB
sebanyak 1 (satu) unit.

Hal-Hal Lain

Kerangka Acuan Kerja


Studi Kelayakan Pembangunan RTH Perumahan 2022
Kabupaten Deli Serdang

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


Pengumpulan Akurat dan Valid
Data Lapangan

26. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

27. Penutup
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai pedoman dalam Studi Kelayakan
Pembangunan RTH Perumahan Kegiatan ini diharapkan dapat langkah awal dalam rangka
menata ruang, sehingga dapat menjadikan kondisi lingkungan yang lebih baik nantinya.

Lubuk Pakam, Juni 2022


Pejabat Pembuat Komitmen

(…………………………….)
NIP.

Kerangka Acuan Kerja

Anda mungkin juga menyukai