Anda di halaman 1dari 2

SOP KOMPRESI BIMANUAL

KOMPRESI BIMANUAL

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : 01 JULI 2013


DIBUAT OLEH MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS

DWI RATNASARI, Amd.Keb dr. H. ZAENAL ABIDIN


NRPTT. 13. 4. 048.15418 NIP. 19700705 20021 2 009
PENGERTIAN Melakukan kompresi bimanual
TUJUAN UMUM Menghentikan perdarahan post partum
KHUSUS Menghentikan perdarahan
Meningkatkan kontraksi uterus
PELAKSANA Bidan/Dokter
PROSEDUR a.Persiapan Alat Sarung tangan ginekologi
Celemek
Sepatu bot
Masker
Kacamata pelindung
Kasa
Bethadine
Air DTT
Larutan klorin 0,5%
Lampu sorot
b.Persiapan Pasien Membahas prosedur bersama ibu dan keluarga serta menjawab
pertanyaan apapun yang mereka ajukan.
c.Pelaksanaan 1. Pakai sarung tangan
2. Bersihkan daerah vagina dan bokong dengan air DTT
3. Kosongkan kandung kemih

KOMPRESI BIMANUAL INTERNA


4. Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan bethadine pada sarung
tangan kanan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan
kedua labium mayus ke lateral dan secara obstetrik, masukkan
tangan kanan melalui introitus.
5. Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke kranio-
anterior.
6. Telapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri.
7. Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri
dengan kepalan tangan kanan pada forniks anterior.
8. Perhatikan perdarahan yang terjadi, bila perdarahan berhenti,
pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik. Bila
perdarahan Belum berhenti, lanjutkan ke tindakan berikut.
9. Keluarkan tangan kanan, lepas sarung tangan. Cuci tangan dan
lengan, keringkan dengan handuk.
10. Pakai sarung tangan DTT yang baru secara benar.

KOMPRESI BIMANUAL UTERUS EKSTERNA


11. Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu.
12. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar
telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus.
13. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat
menekan korpus uteri bagian depan
14. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri
dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi.
15. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus
dapat berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum berhenti,
lanjutkan ke langkah berikut

KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS


16. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha
17. Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada umbilikus ke arah kolumna vetebralis
dengan arah tegak lurus
18. Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui
cukup tidaknya kompresi :
19. Jila pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum
cukup
20. Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arteri
femoralis akan berkurang / berhenti
21. Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi tersebut
dan pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus
berkontraksi baik
22. Lepas sarung tangan dan rendam semua sarung tangan dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
23. cuci tangan
24. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10
menit dalam 2 jam pertama

Sumber : Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, YBPSP, 2002

Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Edisi 3 2007

Anda mungkin juga menyukai