371 594 1 SM
371 594 1 SM
ABSTRAK
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang menyerang otot polos rahim. Nama lainnya adalah fibroid atau leiomioma. Tumorigenesis dididuga
terjadi akibat abnormalitas gen and paparan hormonal. Kasus mioma dapat terjadi pada populasi dengan rentang usia sejak menarche sampai
menopause. Sebagian besar kasus tidak bergejala sehingga sering ditemukan secara tidak sengaja. Tumor ini menjadi salah satu penyebab
subfertilitas. Jika bersamaan dengan kehamilan akan mengganggu perkembangan janin. Diperlukan ultrasonografi (USG) untuk konfirmasi
diagnosis. Penanganan klinis meliputi observasi dan pembedahan, tergantung keluhan dan keinginan hamil.
ABSTRACT
Uterine myomas are benign uterine smooth muscle neoplasms. The synonyms are fibroids or leiomyomas. Tumorigenesis is caused by gen
abnormalities and induced by hormonal interaction. This tumour can be found from menarche until menopause. Most cases are discovered
incidentally. These tumours are contributing factor to subfertility and have negative implication on fetal development. Ultrasonography (USG)
is required for diagnosis. Clinical approach is observation and surgery, depends on symptoms dan fertility consideration. Pika Novriani Lubis.
Diagnosis and Management of Uterine Myoma
NSAID Ultrasound Surgery (MRgFUS). Metode keganasan sangat rendah, hanya sekitar
Golongan NSAID digunakan untuk terakhir menggunakan gelombang ultasonik 10-20% mioma berkembang menjadi
mengurangi nyeri dan perdarahan.3 intensitas tinggi yang diarahkan langsung ke leiomyosarcoma.5 Suatu studi menyimpulkan
sel tumor.9 Gelombang ini akan menembus bahwa transformasi maligna hanya terjadi
Pembedahan jaringan lunak dan menyebabkan denaturasi pada 0,25% (1 dari 400 kasus) wanita yang
Jenis pembedahan mencakup histerektomi protein, iskemia, dan nekrosis koagulatif. telah menjalani pembedahan.9 Keganasan
dan miomektomi. Pilihan operasi disesuaikan Teknik ini tidak direkomendasikan pada umumnya dipicu oleh riwayat radiasi pelvis,
dengan kondisi dan keinginan pasien. mioma uteri saat kehamilan.4,11 riwayat penggunaan tamoksifen, usia lebih
dari 45 tahun, perdarahan intratumor,
Histerektomi PROGNOSIS penebalan endometrium, dan gambaran
Direkomendasikan untuk pasien berusia di Potensi keganasan mioma uteri sangat rendah heterogen pada gambaran radiologis MRI.4
atas 40 tahun dan tidak berencana memiliki tetapi dapat kambuh walau telah dilakukan
anak lagi.8 Histerektomi dapat dilakukan miomektomi.4,6 Mioma dapat menyebabkan EDUKASI DAN PROMOSI KESEHATAN
dengan metode laparotomi, mini laparotomi, infertilitas dan jika terjadi bersamaan dengan Edukasi meliputi anjuran kontrol ulang
dan laparoskopi. Histerektomi vagina lebih kehamilan umumnya meningkatkan risiko berkala pada pasien asimptomatis dan yang
dipilih karena komplikasi lebih rendah serta persalinan sectio casesaria.5 menginginkan fertility sparing. Tindakan
durasi hospitalisasi lebih singkat.4,11 preventif umum berupa pengaturan diet
Komplikasi dan olahraga. Di samping itu, menyusui
Miomektomi Komplikasi mioma yang paling meresahkan dan merokok ternyata dapat menghambat
Miomektomi direkomendasikan pada adalah infertilitas. Berdasarkan data di Amerika tumorigenesis mioma uteri.2,9
pasien yang menginginkan fertility sparing.9 Serikat, infertilitas dapat terjadi pada 2-3%
Miomektomi dapat dengan teknik laparotomi, kasus mioma uteri.2 Edukasi Pasien
mini laparotomi, laparoskopi, dan histeroskopi. Selama tidak ada keluhan, pasien dianjurkan
Teknik laparotomi dan mini laparotomi Pada kehamilan, tumor akan memicu kontrol setiap 6 bulan. Jika telah menopause
adalah tindakan yang paling sering dilakukan, keguguran, gangguan plasenta dan presentasi dan tidak ada pertumbuhan tumor dalam
sedangkan laparoskopi paling jarang janin, prematuritas serta perdarahan pasca- satu tahun maka kontrol dianjurkan hanya jika
dilakukan karena lebih sulit. Histeroskopi persalinan.1 Komplikasi pembedahan meliputi muncul gejala.9
direkomendasikan pada mioma submukosa perdarahan, infeksi, dan trauma pada organ
dengan ukuran tumor <3 cm yang 50%-nya sekitar. Akibat embolisasi dapat terjadi Kehamilan dapat terjadi 4-6 bulan setelah
berada dalam rongga rahim dan pada mioma sindrom pasca-embolisasi yang ditandai penanganan. Kehamilan dapat berjalan lancar
multipel.3,9 Akan tetapi, komplikasi perdarahan dengan keluhan nyeri, demam, dan ekspulsi namun 1/3 kasus mioma dapat menginduksi
pada teknik ini lebih besar dibanding tumor dari vagina. Setelah miolisis dapat abortus dan prematur.9
histerektomi.9 terjadi nyeri dan perdarahan.4,11
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Selain pembedahan, juga digunakan teknik Prognosis Penyakit
non-invasif radioterapi, yakni embolisasi dan Prognosis mioma asimptomatis umumnya Seperti penyakit lainnya, upaya pencegahan
miolisis.4,9,11 baik karena tumor akan mengecil dalam mioma uteri dilakukan dengan pengaturan
6 bulan sampai 3 tahun, terutama saat diet dan olahraga.6 Selain itu, merencanakan
Embolisasi Arteri Uterina menopause. Mioma simptomatis sebagian kehamilan dan memberikan ASI eksklusif,
Metode ini dilakukan dengan embolisasi besar berhasil ditangani dengan pembedahan merokok, dan produk kecantikan ternyata
melalui arteri femoral komunis untuk tetapi rekurensi dapat terjadi pada 15- dapat memberikan efek profilaksis.6,11
menghambat aliran darah ke rahim. Efek 33% pasca-tindakan miomektomi.4 Setelah
yang diharapkan adalah iskemia dan nekrosis 5-10 tahun, 10% pasien akhirnya menjalani Diet
yang secara perlahan membuat sel mengecil. histerektomi.4 Pasca-embolisasi, tingkat Rekomendasi paling penting adalah diet
Teknik ini direkomendasikan pada pasien yang kekambuhan mencapai 15-33% kasus dalam menjaga berat badan ideal untuk mengurangi
menginginkan anak dan menolak transfusi, 18 bulan sampai 5 tahun setelah tindakan.5 faktor risiko obesitas.6 Hal ini karena kejadian
memiliki penyakit komorbid, atau terdapat tumor sering dikaitkan dengan terlalu banyak
kontraindikasi operasi. Di sisi lain, teknik ini Konsepsi spontan dapat terjadi pasca- konsumsi daging merah dan rendahnya
dikontraindikasikan pada kehamilan, jika miomektomi atau setelah radioterapi. Pada konsumsi sayuran hijau atau buah.2,6
terdapat infeksi arteri atau adneksa dan alergi penelitian retrospektif, kejadian sectio caesaria
terhadap bahan kontras.4,9 meningkat pada wanita hamil dengan Fungsi proteksi juga dari vitamin A dan D.6
mioma uteri karena kejadian malpresentasi Penelitian gagal menunjukkan manfaat
Miolisis/Ablasi Tumor janin, ketuban pecah dini, prematuritas, dan kedelai dalam pencegahan tumor;6 namun
Teknik ini bekerja langsung menghancurkan kematian janin dalam kandungan.4 konsumsi susu dan dairy product akan
sel tumor dengan media radiofrekuensi, laser, menurunkan risiko tumor.6
atau Magnetic Resonance Guided Focused Mioma uteri bersifat jinak, risiko menjadi
Zat aktif lain seperti lycopene, isoflavone, efek merokok terhadap kesehatan jelas lebih Produk Kecantikan
dan gallactocatechin gallate (EGCG) dari teh buruk.2 Ada hubungan antara phthalate dan kejadian
hijau membantu menurunkan risiko tumor mioma uteri.1 Hal ini karena senyawa
melalui induksi apoptosis dan menghambat Multipara tersebut merupakan antiandrogen, sehingga
proliferasi sel.6 Saat hamil akan terjadi perubahan matriks menyebabkan peningkatan hormon estrogen.
ekstraseluler, growth factor, dan hormon Senyawa lain yang diduga dapat mengganggu
Olahraga seks yang akan menurunkan insidens mioma metabolisme hormonal adalah paraben dan
Olahraga teratur dengan intensitas sedang uteri.2 Makin sering hamil, risiko mioma uteri bisphenol A. Oleh karena itu, ketiga senyawa
membantu menjaga keseimbangan hormonal juga akan menurun karena setelah kehamilan kosmetik ini sebaiknya dihindari.12
dan menjaga agar berat badan tetap stabil.6 jumlah reseptor estrogen dalam endometrium
berkurang.2 SIMPULAN
Merokok Penanganan mioma uteri bergantung pada
Merokok dapat mengurangi risiko mioma Menyusui usia pasien, ukuran, jumlah dan lokasi tumor,
dengan cara menurunkan kadar estrogen Menyusui terutama ASI eksklusif akan serta ada tidaknya keluhan dan keinginan
melalui dua jalur berbeda, yakni: menghambat menghentikan siklus haid dan mengurangi memperoleh keturunan. Metode konservatif
enzim aromatase yang berperan penting pada paparan hormon seks pada sel/jaringan observasi merupakan pilihan jika pasien
proses aromatisasi androgen dan stimulasi rahim.6 tidak ada keluhan, sedangkan pembedahan
jalur 2-hidroksilase yang menurunkan direkomendasikan jika terdapat gejala yang
bioavailabilitas estrogen. Walaupun begitu, membuat pasien tidak nyaman.4
DAFTAR PUSTAKA
1. Rafael FV, Geraldine EE. Pathophysiology of uterine myomas and its clinical implications. New York: Springer; 2015
2. Andrea C, Jacopo DG, Piergiorgio S, Nina M, Stefano RG, Petro L, et al. Uterine fibroids: Pathogenesis and interactions with endometrium and endomyometrial
junction. Obstet Gynecol Int. 2013;2013:173184.
3. Persatuan obstetri dan ginekologi. Standar pelayanan medik obstetri dan ginekologi. 2006 .p. 129-30
4. Maria SD, Edward MB. Uterine fibroids: Diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2017;95(2):100-7
5. Alistair RW. Uterine fibroids-what’s new? Pubmed Central. 2017; 6: 2109.
6. Radmilla S, Ljijiana M, Antonio M, Andrea T. Epidemiology of uterine myomas: A review. Internat J Fertil Steril. 2016;9(4):424-35
7. Andrea T, Antonio M. Uterine myoma, myomectomy and minimally invasive treatments. New York: Springer; 2015
8. Hana A, Freddy WW, Hermine MMT. Karakteristik penderita mioma uteri di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal Medik dan Rehabilitasi. 2019;1(3):1-6.
9. Aymara M, Marta T, Joana DC, Gloria E, Ignacio C, Javier M. Updated approaches for management of uterine fibroids. Internat J Women’s Health. 2017;9: 607-17
10. Ashish RK. Comparison between miferpristone and uliprostal acetate as an altentative to surgical management of uterine fibroids (leiomyoma) in symptomatic
patients of reproductive age group in Asian population. IJRCOG. 2018;(1):109-13. DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2320-1770.ijrcog20175528
11. Georgios A, Georgios D. Uterine myomas: Recent advances in their treatment. J Gynaecol Women’s Health. 2016. DOI: 10.19080/JGWH.2016.01.555560
12. Quaker EH. The burden of uterine fibroids: A search for primary and secondary prevention. 2019;111:150-1. https://doi.org/10.1016/j.fertnstert.2018.10.031