(SISTEM MANAJEMEN)
Bidang Industri Tk. 1
E. Kunarsih
BAPETEN
Experiences
QA auditor at Sub-directorate of Quality Assurance (2006 – 2016)
Senior technical staff at Division of Regulatory Assessment for Medical Sector
(2016 – now)
Assessor of the National Accreditation Committee for the Testing/Calibration
Laboratories and Product Certification Bodies (2015 – now)
Member of the Indonesia National Standard Technical Committee 17.01 on
Radiation Measurement sector (2019 – now)
Facilitator for the RPO requalification training (2015 – now)
Facilitator for the technical training of staff (2014 – now)
Kompetensi dasar
• Mampu menerapkan konsep jaminan mutu dalam pelaksanaan kegiatan proteksi dan keselamatan
radiasi bidang industri
• Mampu memahami prinsip sistem manajemen dan jaminan mutu secara umum
• Mampu menjelaskan peranan dan tanggung jawab petugas proteksi radiasi
• Mampu memahami konsep jaminan mutu dalam pengendalian risiko
• Mampu menjelaskan sistem dokumentasi yang digunakan
• Mampu menjelaskan kendali mutu peralatan, proses, dan personil dalam hal proteksi/keselamatan
radiasi
• Mampu memahami pengendalian ketidaksesuaian, tindakan korektif dan pencegahan.
Pendahuluan
Prinsip sistem manajemen dan jaminan mutu secara umum untuk proteksi
dan keselamatan radiasi
Penerapan sistem manajemen dan/atau jaminan mutu di bidang industri
Penutup
PENDAHULUAN
Radiation
accident/
incident Role of RPO
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Tidak diterapkannya:
▪ communication problems, ✓ Budaya keselamatan dan
▪ do not follow the keamanan
rules/procedures, ✓ Jaminan mutu peralatan
Accident, ✓ Jaminan mutu personil
Incident, ▪ lack of training,
✓ Jaminan mutu proses dan
Nearmiss ▪ undefined responsibilities, hasil
▪ ineffective QA, ✓ Konsep defense in depth
▪ failure to perform
monitoring prior, during
and after radiology
operation, aspek keselamatan
▪ radiographer’s ‘do not care’ dan aspek mutu
attitude, tidak terintegrasi ke
▪ etc dalam sistem
manajemen
LATAR BELAKANG
Masalah keselamatan Risiko harus Kurangi peluang munculnya
muncul karena ada risiko dikendalikan kejadian,
(kecelakaan/insiden Kurangi konsekuensi apabila
radiasi) terjadi
N
R = Pi .K i
i =1
PPR
Probabilitas (P) terjadinya kecelakaan Konsekuensi (K) atas
dapat dikurangi melalui kemampuan kecelakaan dapat dikurangi
mengidentifikasi potensi insiden dan melalui kemampuan tanggap
penerapan PKR dan siaga terhadap insiden
LATAR BELAKANG
Evolusi
Prinsip
mutu
Elemen
Quality evolution concept
Perka 4
Perka 4 2013
PP 33 GSR-Part 2
2007 2010
2016
GSR-3
Safety and performance
2006
50-C/SG-Q Leadership and
1996 management for
Integrated safety
50-C-QA management
1985-88 (Total) quality system
management ISO 9001:2015
Quality
assurance ISO 9001:2000 ISO 9001:2008
Quality
control ISO 9001:1987
time
Leadership, management system,
quality assurance, quality control
Kepemimpinan
Leadership
Dokumen/
rekaman
Pemantauan &
penilaian
BASIC PRINCIPLE OF MS IMPLEMENTATION
DOCUMENTATION SYSTEM
DOCUMENT TO CONTROL ACTIVITY AND PROCESS
PROCESS EFFECTIVITY ??
EXTENT TO WHICH PLANNED ACTIVITIES ARE
REALIZED AND PLANNED RESULTS ACHIEVED
MONITORING AND MEASUREMENT
(BEFORE, DURING, AND AFTER THE PROCESS)
PROCESS EFFICIENCY ??
RELATIONSHIP BETWEEN THE RESULT
ACHIEVED AND THE RESOURCES USED
Pengendalian dokumen/rekaman
Dokumen
/ rekaman
Pemantauan
& penilaian
Contoh dokumen teknis
yang disusun /disimpan PPR
PP 33 / 2007 Pasal 18
(1) Pemegang Izin wajib membuat, memelihara, dan menyimpan Rekaman.
(2) Rekaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rekaman mutu dan rekaman
teknis.
Rekaman →dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Rekaman mutu → rekaman mengenai diklat yang pernah diikuti oleh staf, hasil tinjauan
manajemen, hasil audit internal/eksternal, dll
Rekaman teknis → hasil verifikasi keselamatan, pemantauan kesehatan pekerja,
pemantauan dosis pekerja, radioaktivitas lingkungan, tingkat radiasi
dan/atau kontaminasi daerah kerja, inventarisasi Sumber Radioaktif,
rekaman data dosis pasien, hasil kendali mutu alat, dll
Contoh rekaman yang dibuat dan
dikendalikan PPR
data inventarisasi peralatan dan ZRA;
rekaman dosis personil;
hasil pemantauan paparan radiasi di tempat penyimpanan, selama
pengangkutan, tempat kerja dan area sekitar sumber radioaktif;
hasil kalibrasi alat ukur radiasi;
laporan investigasi kecelakaan radiasi;
rekaman pelatihan teknis personil;
hasil pemantauan kesehatan personil;
rekaman perawatan/perbaikan peralatan dan kalibrasi AUR dan ZRA;
rekaman pemesanan, pengangkutan, dan penerimaan ZRA;
rekaman pengelolaan limbah radioaktif;
rekaman kejadian kegagalan operasi;
laporan penanggulangan keadaan darurat;
laporan pelaksanaan program PKR;
laporan verifikasi keselamatan; dll (sesuai bidang pekerjaannya)
Langkah Pengendalian Rekaman
Penentuan masa retensi dimulai setelah kegiatan dinyatakan selesai atau berkas
sudah dinyatakan lengkap dan tidak berubah lagi
Rekaman paparan radiasi daerah kerja Rekaman terkait peralatan, AUR dan ZRA
▪ Sebagai bahan kaji ulang radiologik untuk ▪ Sebagai data untuk memantau performa
mengidentifikasi perlunya perubahan peralatan/AUR
terhadap batas daerah kerja dan tindakan ▪ Untuk pengendalian peralatan, AUR dan
proteksi dan keselamatan radiasi. ZRA
Pengendalian Proses
Dokumen
/ rekaman
Pemantauan
& penilaian
Pengendalian proses
Proses adalah rangkaian kegiatan yang saling terkait untuk mengubah input
menjadi output.
✓ Pengendalian proses
→ disusun SOP/IK dan formulir → dipantau pelaksanaannya → dicatat hasil
pelaksanaannya → disimpan rekamannya
Pemetaan Proses
Dokumen/
rekaman
Pemantauan
& penilaian
Kualifikasi/kompetensi Personil
PP 33/2007 Pasal 29
1) Pemegang izin wajib melaksanakan pemantauan dosis pekerja.
2) Hasil pemantauan dosis pekerja harus dievaluasi oleh lab. dosimetri yang terakreditasi.
3) Hasil evaluasi pemantauan dosis harus disampaikan oleh laboratorium dosimetri kepada Pemegang
Izin dan BAPETEN.
4) Dalam hal belum ada laboratorium dosimetri yang diakreditasi oleh KAN, BAPETEN dapat menunjuk
laboratorium dosimetri yang dianggap mampu untuk mengevaluasi hasil pemantauan Dosis yang
diterima pekerja
Perka 11/2015
Pasal 3 ayat (2), Pasal 4 ayat (1), Pasal 6 ayat (1), Pasal 38 huruf c → Lab. Dosimetri harus terakreditasi
oleh KAN atau negara lain yang telah memiliki perjanjian saling pengakuan (MRA) dengan KAN. Jika
Lab. Dosimetri belum mendapatkan akreditasi, maka harus mendapatkan penunjukan dari Kepala
BAPETEN. Penunjukan akan berakhir jika Lab. Dosimetri telah terakreditasi. Lab. Dosimetri yang telah
terakreditasi harus melakukan registrasi ke BAPETEN.
Lab. Dosimetri
Pemantauan
& penilaian
Pengendalian
Peralatan
PP 33 / 2007 pasal 33
1. PI wajib melakukan kalibrasi thd:
a) perlengkapan proteksi radiasi; dan
b) peralatan radioterapi.
2. Perlengkapan proteksi radiasi meliputi:
a) peralatan pemantau tingkat radiasi dan/atau kontaminasi zra di daerah kerja;
b) peralatan pemantau dosis perorangan;
c) peralatan pemantau radioaktivitas lingkungan.
3. Kalibrasi dilaksanakan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu.
4. Kalibrasi dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi.
Pengendalian
Peralatan
Lab. Kalibrasi AUR terakreditasi KAN → PTKMR, BPFK Surabaya, BPFK Makasar, BPFK Jakarta
Pengendalian Pengadaan Peralatan
Dokumen
/ rekaman
Pemantauan
& penilaian
Audit
Audit adalah aktivitas pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait suatu informasi untuk
menentukan dan membuat laporan tentang tingkat kesesuaian antara informasi dengan
kriteria yang ditetapkan
Audit eksternal
Audit Internal
Ketidaksesuaian dikendalikan
dikoreksi / ditangani
• penyimpangan thd konsekuensinya
persyaratan
• Temuan yang diperoleh dari identifikasi akar penyebab
audit internal, audit eksternal, (root cause analysis)
pemantauan proses/produk,
hasil QC tentukan tindak lanjut untuk Tindakan
menghilangkan penyebab korektif
tinjau keefektifan tindakan
Seluruh proses dalam pengendalian korektif yang diambil
ketidaksesuaian dan tindakan korektif
harus didokumentasikan dan direkam
Jika tidak efektif, akar penyebab yang
serta dilaporkan kepada manajemen diidentifikasi mungkin tidak akurat sehingga
perlu meninjau kembali akar masalahnya.
Tindakan pencegahan (preventif)
❑ Sistem manajemen mutu dalam bidang industri bertujuan untuk memastikan keselamatan radiasi,
mencegah potensi dan memperbaiki ketidaksesuaian, dan melakukan peningkatan yang
berkesinambungan untuk mencapai tujuan keselamatan.
❑ Dibutuhkan komitmen dari manajemen dan semua pihak untuk menerapkan SMM/PJM secara
konsisten.
❑ Dibutuhkan pemantauan dan penilaian berkala untuk memastikan efektivitas penerapan sistem
manajemen.
❑ Persyaratan minimum yang harus dikendalikan untuk mencapai tujuan keselamatan radiasi →
personil, peralatan (sarana/prasarana) dan dokumen/rekaman
➢ Personil sesuai kualifikasi pendidikan dan dilengkapi sertifikat keahlian yang menunjukkan
kompetensinya.
➢ Peralatan yang digunakan harus andal didukung oleh sertifikat mutu, dokumen informasi produk
(spesifikasi teknis, manual operasi dan perawatan), dan kendali mutu secara periodik.
➢ Semua proses didokumentasikan dan direkam. Rekaman disimpan dan dipelihara sesuai dengan
klasifikasinya.
Referensi untuk dipelajari
Quality is everyone’s responsibility
In the race for quality, there is no finish line
SNI IEC/TR 61948-1:2012 Instrumentasi kedokteran nuklir – Uji rutin – Bagian 1: Sistem pencacahan radiasi
SNI IEC/TR 61948-2:2012 Instrumentasi kedokteran nuklir – Uji rutin – Bagian 2 : Kamera sintilasi dan pencitraan
single photon emission computed tomography (SPECT)
SNI IEC/TR 61948-3:2012 Instrumentasi kedokteran nuklir – Uji rutin – Bagian 3: Tomografi emisi positron
SNI IEC/TR 61948-4:2012 Instrumentasi kedokteran nuklir – Uji rutin – Bagian 4: Kalibrator radionuklida
Contoh standar mutu
(http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList)
SNI IEC 61331-3:2013 Alat pelindung terhadap radiasi sinar-X pada diagnostik medis – Bagian 3: Pakaian
pelindung dan alat pelindung gonad
SNI IEC 61331-2:2013 Alat pelindung terhadap radiasi sinar-X pada diagnostik medis – Bagian 2: Kaca pelindung
(IEC 61331-2:1994, IDT)
SNI IEC 60601-2-28:2009 Peralatan listrik medik - Bagian 2-28: Persyaratan khsusus untuk keselamatan rakitan
sumber sinar-X dan rakitan tabung sinar-X untuk diagnostik
SNI IEC 60601-2-7:2009 Peralatan listrik medik - Bagian 2-7: Persyaratan khusus untuk keselamatan pembangkit
tegangan tinggi pesawat sinar-X diagnostik
SNI IEC/TR 61859:2014 Panduan untuk desain ruang tindakan radioterapi (IEC/TR 61859:1997, IDT)
Contoh SNI terkait radiasi
(http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList)