Anda di halaman 1dari 43

1 NAMA SEKOLAH SDN SIDOREJO

2 NPSN 20506534

3 KABUPATEN/KOTA LAMONGAN

4 PROVINSI JAWA TIMUR

INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan


1 Standar Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) berdoa 1. 100% siswa terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
dan bertakwa kepada Tuhan YME sebelum dan setelah melakukan aktivitas, melakukan aktivitas
(2) mengucapkan salam saat bertemu dengan orang lain, (3) 2. 90% siswa mengucapkan salam saat bertemu dengan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan (4) orang lain
melaksanakan aturan 3. 90% siswa menjalankan ibadah sesuai dengan agama
agama yang dianut yang dianut
4. 90% siswa melaksanakan aturan agama yang dianutnya
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) menghargai 1. 95% siswa terbiasa menghargai orang lain tanpa melihat
berkarakter orang lain tanpa melihat perbedaan,(2) tidak melakukan perbedaan
perundungan/bullying, (3) bangga terhadap budaya bangsa dan 2. 95% siswa tidak melakukan perundungan /bullying
daerah, (4) berbahasa Indonesia yang baik dan benar, (5) 3. 95% siswa bangga terhadap budaya bangsa dan daerah
mengutamakan produk dalam negeri, (6) menghargai pendapat 4. 80% siswa berbahasa Indonesia yang baik dan benar
orang lain, (7) mengambil keputusan secara musyawarah, (8) 5. 90% siswa mengutamakan produk dalam negeri
tidak terlibat perkelahian atau tawuran pelajar, (9) tidak mencuri 6. 80% siswa menghargai pendapat orang lain
dan (10) rajin 7. 90% siswa mengambil keputusan secara musyawarah
8. 95% siswa tidak terlibat perkelahian atau tawuran pelajar
9. 100% siswa tidak mencuri
10. 85% siswa rajin
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak membolos,
disiplin (2) mematuhi peraturan sekolah, (3) disiplin waktu dan (4) 1. 90% siswa tidak membolos,
menerapkan budaya 2. 90% siswa mematuhi peraturan sekolah,
Antri 3. 90 % siswa disiplin waktu dan
4. 95% siswa menerapkan budaya antri

1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak meludah
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
santun di sembarang tempat, (2) tidak menyela pembicaraan, (3) 1. 95% siswa tidak meludah di sembarang tempat,
berpakaian sopan, (4) menghormati orang tua, guru, dan teman 2. 90% siswa tidak menyela pembicaraan,
dan (5) tidak berkata kasar 3. 95% siswa berpakaian sopan,
4. 95% siswa menghormati orang tua, guru, dan teman dan
5. 90% siswa tidak berkata kasar
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak
jujur mencontek, (2) melaksana-kan tugas individu dengan baik, (3) 1. 90% siswa tidak mencontek,
mengaku atas kesalahan yang 2. 80% siswa melaksanakan tugas individu dengan baik,
dilakukan dan (4) mengatakan yang sebenarnya. 3. 90% siswa mengaku atas kesalahan yang dilakukan dan
4. 80% siswa mengatakan yang sebenarnya
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) membantu
peduli orang lain, (2) menjenguk orang sakit, (3) merawat fasilitas 1. 90% siswa membantu orang lain,
umum, (4) membuang sampah pada tempatnya, (5) 2. 90% siswa menjenguk orang sakit,
menggunakan listrik dan air dengan hemat dan (6) merawat 3. 90% siswa merawat fasilitas umum,
tanaman dan menjaga lingkungan 4. 90% siswa membuang sampah pada tempatnya,
5. 90% siswa menggunakan listrik dan air dengan hemat
dan
6. 90% siswa merawat tanaman dan menjaga lingkungan
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) aktif dalam
diri kegiatan kesiswaan, (2) percaya diri tampil di depan umum, 1. 85% siswa aktif dalam kegiatan kesiswaan,
(3) berani berpendapat dan (4) tidak mudah putus asa 2. 85% siswa percaya diri tampil di depan umum,
3. 80% siswa berani berpendapat dan
4. 80% siswa tidak mudah putus asa
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak
bertanggungjawab menyalahkan orang lain, (2) bersedia meminta maaf, (3) tidak 1. 95% siswa terbiasa tidak menyalahkan orang lain,
merusak barang milik orang lain, (4) melaksanakan tugas 2. 100% siswa bersedia meminta maaf,
individu dan kelompok dengan baik, (5) menerima resiko dan 3. 90% siswa tidak merusak barang milik orang lain,
tindakan yang dilakukan dan (6) menepati janji 4. 90% siswa melaksanakan tugas individu dan kelompok
dengan baik,
5. 100% siswa menerima resiko dan tindakan yang
dilakukan dan
6. 90% siswa menepati janji

1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) mengenali
potensi diri, (2) gemar menulis (buku, puisi, artikel, dan lainnya), 1. 90% siswa mengenali potensi diri,
(3) gemar membaca, (4) mampu berinisiatif dan (5) memiliki 2. Masih 70% siswa gemar menulis (buku, puisi, artikel,
sikap ingin tahu dan lainnya),
3. 80% siswa gemar membaca,
4. 70% siswa mampu berinisiatif dan
5. 80% siswa memiliki sikap ingin tahu
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) gemar
berolahraga, (2) menjaga kebersihan diri, (3) mengonsumsi 1. 95% siswa gemar berolahraga,
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
makanan sehat, (4) tidak menggunakan narkoba, (5) tidak 2. 95% siswa menjaga kebersihan diri,
mengonsumsi minuman keras, (6) tidak merokok, (7) tidak 3. 95% siswa mengonsumsi makanan sehat,
terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan (8) 4. 100% siswa tidak menggunakan narkoba,
berpikir positif/ 5. 100% siswa tidak mengonsumsi minuman keras,
6. 100% siswa tidak merokok,
7. 100% siswa tidak terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan
8. 95% siswa berpikir positif
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, Siswa mampu menerapkan aktivitas - Pengetahuan Faktual
prosedural, konseptual, metakognitif  pengetahuan faktual berikut (1) mengingat, (2) menunjukkan, 1. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas mengingat
(3) menyebutkan dan (4) menyalin; 2. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menunjukkan
 pengetahuan konseptual berikut (1) mengklasifikasikan; (2) 3. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menyebutkan
mengidentifikasi, (3) menyimpulkan dan (4) menunjukkan 4. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menyalin
contoh - Pengetahuan konseptual
 pengetahuan prosedural berikut (1) menentukan langkah- 1. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu mengklasifikasikan
masalah, (2) mengurutkan suatu tindakan dalam 2. 85% siswa mampu menerapkan aktivitas
menyelesaikan masalah, (3) menerapkan atau menggunakan mengidentifikasi
simbol, keadaan, dan proses untuk menyelesaikan masalah 3. 85% siswa mampu menerapkan aktivitas menyimpulkan
matematika, (4) menjelaskan atau membenarkan satu cara 4. 90% siswa mampu menerapkan aktivitas menunjukkan
menyelesaikan masalah yang diberikan contoh
 pengetahuan metakognitif berikut (1) mengetahui kekuatan - Pengetahuan procedural
dan kelemahan diri, (2) mengetahui manfaat ilmu yang 1. 85% siswa mampu menerapkan aktivitas menentukan
dipelajari, (3) menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan langkah - langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah kontekstual dan (4) menerapkan masalah
strategi dalam memecahkan masalah 2. 85% siswa mampu menerapkan aktivitas mengurutkan
suatu tindakan dalam menyelesaikan masalah
3. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menerapkan
atau menggunakan simbol, keadaan,dan proses untuk
menyelesaikan masalah matematika
4. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menjelaskan
atau membenarkan satu cara menyelesaikan masalah
yang diberikan
- Pengetahuan metakognitif
1. 70% siswa mampu menerapkan aktivitas mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri
2. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas mengetahui
manfaat ilmu yang dipelajari
3. Masih 60% siswa mampu menerapkan aktivitas
menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan
masalah kontekstual
4. 80% siswa mampu menerapkan aktivitas menerapkan
strategi dalam memecahkan masalah
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui
pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) menulis 1. 85% siswa mampu menulis dalam bahasa dan gaya
dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam sendiri
berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada 2. 80% siswa mampu menggunakan TIK dalam
dan (4) membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang berkomunikasi
tersedia 3. Masih 70% siswa mampu memodifikasi karya yang ada
4. 85% siswa mampu membuat kreasi sendiri sesuai
dengan fasilitas yang tersedia
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui
pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) membaca 1. 80% siswa mampu membaca cepat dan membuat
cepat dan membuat rangkuman dari informasi tertulis, (2) rangkuman dari informasi tertulis
membuat karya-kreasi inovatif (3) tidak meniru 2. 80% siswa mampu membuat karya kreasi inovatif
karya orang lain 3. 70% siswa mampu tidak meniru karya orang lain
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui
pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) bertanya 1. Masih 70% siswa mampu bertanya dengan kritis
dengan kritis (2) melakukan telaah secara kritis terhadap teks 2. Masih 65% siswa mampu melakukan telaah secara kritis
atau buku (3) menjaga kebersihan sekolah terhadap teks atau buku
3. 90% siswa mampu menjaga kebersihan sekolah
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak mandiri bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan 1. 80% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
meliputi (1) dengan menggunakan sumber buku teks dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan
(2) dengan menggunakan sumber buku selain buku teks kegiatan dengan menggunakan sumber buku teks
(3) dengan menggunakan sumber media massa cetak 2. 80% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
(4) Penyelesaian tugas akademik dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan
kegiatan dengan menggunakan sumber selain buku teks
3. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan
kegiatan dengan menggunakan sumber media massa
cetak
4. 85% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan
kegiatan dengan penyelesaian tugas akademik
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui
pendekatan ilmiah meliputi 1. 75% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
(1) mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi dari dan bertindak melalui pendekatan ilmiah mengamati
berbagai sumber,(4) melakukan analisis,(5) mengkomunikasikan 2. 75% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
hasil analisis yang telah dilakukan (6) menyelenggarakan dan bertindak melalui pendekatan ilmiah menanya
perlombaan dan kegiatan di luar kelas (7) pengembangan 3. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
organisasi kesiswaan dan-atau dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
Kepanitiaan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
4. 75% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah melakukan
analisis
5. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
mengkomunikasikan hasil analisis yang telah dilakukan
6. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
menyelenggarakan perlombaan dan kegiatan di luar
kelas
7. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
pengembangan organisasi kesiswaan dan atau
kepanitiaan
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui
komunikatif pendekatan ilmiah meliputi (1) menyampaikan pendapat secara 1. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
santun dan mudah dipahami (2) menyimak informasi dan dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri (3) menyampaikan pendapat secara santun dan mudah
menyampaikan gagasan/ide dalam bentuk tulisan dipahami
2. 70% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah menyimak
informasi dan menyampaikan kembali dengan kalimat
sendiri
3. 75% siswa memiliki kemampuan keterampilan berpikir
dan bertindak melalui pendekatan ilmiah
menyampaikan gagasan/ide dalam bentuk tulisan

2 Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, program
kompetensi lulusan semester, silabus, RPP, buku yang digunakan guru dan siswa
dalam pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan kegiatan
mandiri, handout, alat evaluasi dan buku
Nilai
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan: (1) ajaran agama yang 1. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
dianutnya, (2) perilaku jujur, (3) perilaku disiplin, (4) perilaku menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
santun, (5) perilaku peduli, (6) perilaku bertanggung jawab, (7) dianutnya.
perilaku percaya diri, (8) perilaku sehat jasmani dan rohani, (9) 2. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
perilaku pembelajar sepanjang menghayati dan mengamalkan perilaku jujur.
hayat. 3. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku disiplin
4. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku santun
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
5. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku peduli
6. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku bertanggung
jawab
7. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku percaya diri
8. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku sehat jasmani
dan rohani
9. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menghayati dan mengamalkan perilaku pembelajar
sepanjang hayat
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi: (1) 1. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (3) memahami, menerapkan, menganalisis dan
pengetahuan mengevaluasi berdasarkan pengetahun factual
prosedural, (4) pengetahuan metakognitif, 2. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan pengetahuan konseptual
3. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan pengetahuan prosedural
4. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi berdasarkan pengetahuan metakognitif

2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran


Keterampilan untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: (1) 1. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
kreatif, (2) produktif, (3) kritis, (4) menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
mandiri, (5) kolaboratif, (6) komunikatif. kreatif.
2. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
produktif
3. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kritis
4. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
mandiri
5. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
kolaboratif.
6. 9 guru menyusun perangkat pembelajaran untuk
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak
komunikatif
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa Menyesuaikan (1) karakteristik mata pelajaran, (2) tingkat
keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik, 1. 9 guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
detil, dan/atau kompleks, (3) bidang kajian pembelajaran menyesuaikan karakteristik mata pelajaran
bedasarkan bakat dan minat siswa untuk memecahkan masalah 2. 9 guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
meliputi bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, menyesuaikan tingkat keingintahuan siswa baik itu
dan/atau humaniora. pada tingkat dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau
kompleks
3. 9 guru menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
menyesuaikan bidang kajian pembelajaran bedasarkan
bakat dan minat siswa untuk memecahkan masalah
meliputi bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan/atau humaniora
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran  Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang 9 guru menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
masyarakat dan lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
negara. masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan
 Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang negara.
SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan kawasan regional.
 Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
nal, dan internasional.
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan
sesuai prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam Sekolah (1) memiliki tim yang bertugas mengembangkan 1. 95 % pihak sekolah melibatkan pemangku kepentingan
pengembangan kurikulum kurikulum sekolah, (2) meliputi seluruh guru mata pelajaran, dalam pengembangan kurikulum sekolah dan memiliki
konselor (guru Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah tim yang bertugas mengembangkan kurikulum sekolah
atau penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan dokumen 2. 100 % pihak sekolah melibatkan pemangku
penugasan dan (3) memiliki pedoman pengembangan kepentingan dalam pengembangan kurikulum sekolah
kurikulum yang meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru
diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah atau
pengembangan. penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan dokumen
penugasan
3. 95 % pihak sekolah melibatkan pemangku kepentingan
dalam pengembangan kurikulum sekolah memiliki
pedoman pengembangan kurikulum yang diketahui tim
pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
pengembangan.
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan Sekolah mengacu pada (1) visi, misi, dan tujuan sekolah, (2) 1. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada visi, misi dan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
organisasi muatan kurikuler sekolah,(3) aturan beban belajar tujuan sekolah
siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas, (4) kalender 2. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada organisasi
pendidikan sekolah, (5) silabus muatan atau mata pelajaran muatan kurikuler sekolah,
muatan lokal dan (6) rencana pelaksanaan pembelajaran 3. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada aturan beban
setiap muatan pembelajaran. belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas
4. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada kalender
pendidikan sekolah
5. 100 % kurikulum sekolah pada silabus muatan atau
mata pelajaran muatan lokal
6. 100 % kurikulum sekolah mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran

2.2.3. Melewati tahapan operasional Sekolah melewati (1) tahapan analisis ketentuan 1. 95 % sekolah melewati tahapan analisis ketentuan
Pengembangan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; analisis peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum;
konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan serta analisis konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan
analisis ketersediaan sumber daya pendidikan, (2) tahapan lingkungan serta analisis ketersediaan sumber daya
Penyusunan kerangka dasar, (3) tahapan penetapan yang pendidikan,
dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan 2. 95 % sekolah melewati tahapan penyusunan kerangka
pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah serta (4) dasar
tahapan pengesahan yang dilakukan oleh 3. 95 % sekolah melewati tahapan penetapan yang
pemerintah daerah sesuai dengan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat
kewenangannya. dewan pendidik sekolah dengan melibatkan komite
sekolah
4. 95 % sekolah melewati tahapan pengesahan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan Sekolah memiliki perangkat (1) Pedoman kurikulum; (2) 1. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman kurikulum
pendidikan yang dikembangkan Pedoman muatan lokal; (3) Pedoman kegiatan ektrakurikuler; 2. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman muatan
(4) Pedoman pembelajaran; (5) Pedoman penilaian hasil belajar lokal
oleh pendidik; (6) Pedoman sistem kredit semester; (7) 3. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman kegiatan
Pedoman bimbingan dan konseling; ekstrakurikuler
(8) Pedoman evaluasi kurikulum; (9) Pedoman pendampingan 4. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman
pelaksanaan kurikulum; (10) Pedoman pendidikan pembelajaran
kepramukaan yang dapat 5. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman penilaian
diakses oleh warga sekolah. hasil belajar oleh pendidik.
6. Sekolah tidak memiliki perangkat pedoman sistem
kredit semester
7. 90 % sekolah memiliki perangkat pedoman bimbingan
dan konseling
8. 100% sekolah memiliki perangkat pedoman evaluasi
kurikulum
9. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
pendampilangan pelaksanaan kurikulum
10. 95 % sekolah memiliki perangkat pedoman pendidikan
kepramukaan yang dapat diakses oleh warga sekolah
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai  Sekolah jenjang SD menyediakan 1. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu
struktur kurikulum yang berlaku (1) durasi sebanyak 35 menit untuk setiap satu jam pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
pembelajaran; yaitu menyediakan durasi sebanyak 35 menit untuk
(2) alokasi waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32 jam setiap satu jam pembelajaran
pelajaran; Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, V, dan 2. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu
VI 36 jam pelajaran untuk setiap minggu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
(3) alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu; yaitu alokasi waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32
Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu jam pelajaran; Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, V,
(semester genap); dan dan VI 36 jam pelajaran untuk setiap minggu
(4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu. 3. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu
pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
yaitu alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20
minggu; Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16
minggu (semester genap); dan
4. 100 % sekolah menyediakan alokasi waktu
pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
yaitu Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40
minggu.
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan 100 % sekolah mengatur beban belajar berdasarkan bentuk
pendalaman materi pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan
tidak terstruktur. materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri terstruktur di mana beban belajar penugasan terstruktur dan
untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap muka kegiatan mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari waktu
mata pelajaran yang bersangku-tan. kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan Sekolah telah menyelenggarakan satu aspek kurikulum
lokal untuk mata pela-jaran seni budaya, prakarya, dan pada muatan lokal yakni seni budaya melalui mulok bahasa
jawa
kewirausahaan.
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri Sekolah (1) menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu
siswa Pendidikan Kepramukaan; (2) terdapat program kegiatan 1. 100 % sekolah menyediakan layanan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida, wajib yaitu pendidikan kepramukaan
latihan olahbakat dan latihan olah-minat; (3) terdapat program 2. 100 % sekolah terdapat program kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan
kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, krida, latihan olah bakat dan latihan olah-minat;
penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan 3. sekolah belum menyelenggarakan program kegiatan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya (4) terdapat pengalaman ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),
pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium. penelitian kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan
sederhana, studi wisata, akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi
seminar atau workshop, peragaan atau pameran, pementasan informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
karya seni dan lainnya dan (4) 4. 30 % sekolah telah melaksanakan kegiatan
menyediakan bimbingan karier pengembangan diri siswa dalam bentuk praktik di
laboratorium, penelitian sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop, peragaan atau pameran,
pementasan karya seni dan lainnya
5. 50% sekolah menyediakan bimbingan karier

3 Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan Silabus dikembangkan dengan memuat komponen yang
meliputi: (1) identitas mata pelajaran, (2) identitas sekolah, (3) 1. 95 % guru telah mengembangkan silabus dengan
kompetensi memuat komponen identitas pada mata pelajaran.
inti, (4) kompetensi dasar, (5) materi pokok, (6) 2. 90 % guru telah mengembangkan silabus dengan
kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, (9) memuat komponen identitas sekolah.
sumber belajar dan (10) menjadi dasar pengembangan 3. 95 % guru telah mengembangkan silabus dengan
Rencana Pelaksanaan memuat komponen kompetensi inti.
Pembelajaran. 4. 95 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen kompetensi dasar.
5. 90 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen materi pokok.
6. 95 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen kegiatan pembelajaran.
7. 90 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen penilaian.
8. 100 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen alokasi waktu.
9. 90 % guru telah mengembangkan silabus dengan
memuat komponen sumber belajar.
10. 100 % guru telah mengembangkan silabus dan
menjadikan dasar pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi Silabus dikembangkan (1) berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan 100% silabus yang dikembangkan berdasarkan Standar
menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
ajaran dan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
(2) memuat (a) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan pembelajaran pada setiap tahun ajaran dan memuat:
berdasarkan kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja (a) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (b) Kompetensi Dasar operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
sesuai dengan silabus. (c) Indikator pencapaian kompetensi mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
mencakup pengetahuan, sikap dan ket-rampilan. (d) Materi dan (b) Kompetensi Dasar yang sesuai
metode pembelajaran yang menyesuaikan rumusan (c) Indikator pencapaian kompetensi mencakup
indikator pencapaian kompetensi pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
(d) Materi dan metode pembelajaran yang menyesuaikan
rumusan indikator pencapaian kompetensi

3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan Seluruh guru menyusun silabus (1) setiap mata pelajaran yang
sistematis diampunya, (2) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru 1. 9 guru menyusun silabus pada setiap mata pelajaran
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga yang diampunya.
Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi 2. 9 guru menyusun silabus dengan bekerjasama dengan
(3) menyusun RPP yang terdiri atas komponen Identitas Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata
sekolah, Identitas mata pelajaran, Kelas/semester, Materi Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
pokok, Alokasi waktu, Tujuan pembelajaran, Kompetensi dasar (LPMP), atau Perguruan Tinggi
dan indikator pencapaian kompetensi, Materi pembelajaran, 3. 9 guru menyusun RPP yang terdiri atas komponen
Metode pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar, Identitas sekolah, Identitas mata pelajaran,
Langkah-langkah pembelajaran dan Penilaian hasil Kelas/semester, Materi pokok, Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran; pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator
(4) disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan pencapaian kompetensi, Materi pembelajaran, Metode
kali per-temuan atau lebih; (5) memperhatikan prinsip pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar,
penyusunan RPP. Langkah-langkah pembelajaran dan  Penilaian hasil
pembelajaran;
4. 9 guru menyusun silabus berdasarkan KD atau subtema
yang dilaksanakan kali per-temuan atau lebih;
5. 9 guru memperhatikan prinsip penyusunan RPP.
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala Dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas dan 90% guru telah dievaluasi oleh kepala sekolah dan
sekolah dan pengawas sekolah memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP. pengawas dan memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa Rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa per rombel untuk 90% rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa
sesuai SD, 32 siswa per rombel untuk SMP (Kelas 4 terdiri dari 32 siswa)
ketentuan dan 36 siswa per rombel untuk SMA/SMK.
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran Seluruh guru (1) menjelaskan kepada siswa silabus mata
pelajaran tiap awal semester; (2) memulai sesuai dengan waktu 1. 100% guru menjelaskan kepada siswa silabus mata
yang dijadwalkan; (3) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik pelajaran tiap awal semester;
untuk mengikuti proses pembelajaran; (4) memotivasi siswa 2. 90% guru memulai sesuai dengan waktu yang
belajar sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan dijadwalkan;
sehari-hari; (5) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan 3. 100% guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; untuk mengikuti proses pembelajaran;
(6) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar 4. 90% guru memotivasi siswa belajar sesuai manfaat dan
yang akan dicapai; dan (7) menyampaikan cakupan materi dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari;
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 5. 90% guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
6. 100% guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
7. 90% guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu Seluruh guru (1) berpusat pada siswa; (2) mengembangkan
rasa keingintahuan dan pemahaman baru bedasarkan 1. 100% guru berpusat pada siswa
pertanyaan siswa sendiri; (3) menerapkan modus belajar 2. 90% guru mengembangkan rasa keingintahuan dan
berbasis penyingkapan/penelitian. pemahaman
baru bedasarkan pertanyaan siswa sendiri;
3. 60% guru menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah Seluruh guru mendorong siswa untuk (1) melakukan
pengamatan; (2) mengajukan pertanyaan yang dapat dija-wab 1. 80% guru mendorong siswa untuk melakukan
dengan pendekatan ilmiah; (3) mengumpulkan informasi untuk pengamatan;
menjawab per-tanyaan yang ikemukakan; 2. 80% guru mendorong siswa untuk mengajukan
(4) menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai; (5) untuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan pendekatan
mengolah dan menganalisa data dan informasi yang telah ilmiah;
dikumpulkan; (6) menarik kesimpulan; (7) memikirkan dengan 3. 80% guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
kritis dan masuk akal untuk membuat penjelasan bedasarkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang
bukti yang ditemukan (8) menyampaikan dan mempertahankan dikemukakan;
hasil 4. 80% guru mendorong siswa untuk menggunakan alat
mereka kepada sesama siswa. dan perlengkapan yang sesuai;
5. 80% guru mendorong siswa untuk mengolah dan
menganalisa data dan informasi yang telah
dikumpulkan;
6. 80% guru mendorong siswa untuk menarik
kesimpulan;
7. 80% guru mendorong siswa untuk memikirkan dengan
kritis dan masuk akal untuk membuat penjelasan
bedasarkan bukti yang ditemukan
8. 80% guru mendorong siswa untuk menyampaikan dan
mempertahankan hasil mereka kepada sesama siswa
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi Seluruh guru (1) berfokus pada hasil pembelajaran yang mampu
ditunjukkan oleh siswa; (2) memfasilitasi siswa yang mampu 1. 80% guru berfokus pada hasil pembelajaran yang
menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD yang mampu ditunjukkan oleh siswa;
diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya; (3) menyediakan 2. 80% guru memfasilitasi siswa yang mampu
akses materi pembelajaran kepada menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD
siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi mereka secara yang
mandiri; (4) melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya;
mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa (5) fleksibel dalam 3. 80% guru menyediakan akses materi pembelajaran
lama ketuntasan pembelajaran setiap siswa dalam menguasai kepada siswa
untuk dapat mengembangkan kompetensi
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
KD yang diharapkan. mereka secara mandiri;
4. 80% melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk
mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa
5. 80% guru fleksibel dalam lama ketuntasan
pembelajaran setiap siswa dalam menguasai KD yang
diharapkan
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu  Pembelajaran tematik terpadu di SD disesuaikan dengan
tingkat perkem-bangan siswa. 100 % guru telah melakukan pembelajaran tematik terpadu
 Proses pembelajaran di SMP disesuaikan dengan di SD disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata
pelajaran dengan mempertahankan te-matik terpadu pada
IPA dan IPS.Karakteristik proses pembelajaran di
SMASMK berbasis mata pelajaran
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban Seluruh guru (1) berfokus pada siswa; (2) berperan sebagai
yang kebenarannya multi dimensi; fasilitator; (2) bekerjasama dalam kelompok; (2)memulai dengan 1. 80% guru melaksanakan pembelajaran yang berfokus
memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan atau pada siswa;
dipelajari lebih lanjut dalam bentuk skenario atau studi kasus 2. 80% guru berperan sebagai fasilitator;
yang menyerupai kehidupan nyata; (3) mengajak siswa 3. 80% guru melaksanakan pembelajaran dengan cara
melakukan penelitian yang diperlukan dan berdiskusi untuk bekerjasama dalam kelompok;
berbagi dan meringkas hasil temuan mereka dan menyajikan 4. 80% guru memulai dengan memberikan permasalahan
hasil kesimpulan yang berisikan satu atau lebih solusi/jawaban kepada siswa untuk dipecahkan atau dipelajari lebih
atas hasil temuan atau bahkan lanjut dalam bentuk skenario atau studi kasus yang
tidak ada solusi/jawaban yang ditemukan. menyerupai kehidupan nyata;
5. 80% guru mengajak siswa melakukan penelitian yang
diperlukan dan berdiskusi untuk berbagi dan meringkas
hasil temuan mereka dan menyajikan hasil kesimpulan
yang berisikan satu atau lebih solusi/jawaban atas hasil
temuan atau bahkan tidak ada solusi/jawaban yang
ditemukan
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan Seluruh guru (1) berfokus pada siswa dan karya/produk akhir
aplikatif yang dihasilkan; (2) berperan sebagai fasilitator; (3) mengajak 1. 80% guru berfokus pada siswa dan karya/produk akhir
siswa bekerjasama dalam kelompok; (4) memulai dengan yang dihasilkan;
menentukan tujuan menciptakan karya/produk akhir dan men- 2. 90% guru berperan sebagai fasilitator;
gidentifikasi penggunanya; (5) mengajak siswa menyelesaikan 3. 100% guru mengajak siswa bekerjasama dalam
karya/produk akhir, dan menunjukkan karya mereka dan kelompok;
mengevaluasi penggunaannya. 4. 80% guru memulai dengan menentukan tujuan
menciptakan
karya/produk akhir dan mengidentifikasi penggunaanya;
5. 80% guru mengajak siswa menyelesaikan karya/produk
akhir, dan menunjukkan karya mereka dan
mengevaluasi
penggunaannya.
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai Seluruh guru (1) mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari
pembelajar sepanjang hayat dan menghargai proses yang mereka lalui; (2) menunjukkan 1. 80% guru telah mengajarkan pada siswa untuk lebih
bagaimana mengelola proses yang dilalui sebagai pembelajaran menyadari dan menghargai proses yang mereka lalui;
yang lebih efektif untuk hidup mereka; (3) 2. 80% guru telah menunjukkan bagaimana mengelola
membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam menyusun proses yang dilalui sebagai pembelajaran yang lebih
strategi bagi diri mereka sendiri untuk sukses mencapai tujuan efektif untuk hidup mereka;
mereka; (4) Mengenalkan dalam merumuskan strategi, 3. 80% guru telah membantu siswa untuk menyiapkan diri
memonitor dan mengevaluasi atas pembelajaran yang dilalui dalam menyusun strategi bagi diri mereka sendiri untuk
oleh sukses mencapai tujuan mereka;
siswa. 4. 80% guru telah mengenalkan dalam merumuskan
strategi, memonitor dan mengevaluasi atas
pembelajaran yang dilalui oleh siswa.

3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, Seluruh guru (1) mengajak siswa berpastisipasi secara aktif; (2)
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah mengajak siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil; (3) 1. 80% guru telah mengajak siswa berpastisipasi secara
kelas. memberi kesempatan untuk berbagi pengala-man dan aktif;
pengetahuan yang mereka miliki; (4) memberikan pekerjaan 2. 80% guru telah mengajak siswa belajar dalam kelompok-
rumah yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan kelompok kecil;
lingkungan keluarga dan 3. 80% guru telah memberi kesempatan untuk berbagi
masyarakat. pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki;
4. 80% guru telah memberikan pekerjaan rumah yang
menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan lingkungan
keluarga dan masyarakat

3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar Seluruh guru (1) memberikan penguatan dan umpan balik
belakang budaya siswa. terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses 1. 100% guru memberikan penguatan dan umpan balik
pembelajaran berlangsung; terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses
(2) menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa dan sumber pembelajaran berlangsung;
daya lain sesuai dengan karakteristik; 2. 100% guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk
(3) menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan siswa dan sumber daya lain sesuai dengan karakteristik;
dan kemampuan belajar siswa. 3. 100% guru menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar siswa
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik Seluruh guru menerapkan metode pembelajaran antara lain: (1)
siswa ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) belajar mandiri, (5) 1. 80% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
simulasi, (6) curah pendapat, (7) studi kasus, (8) seminar, (9) ceramah,
tutorial, (10) deduktif, dan (11) induktif. 2. 80% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
demonstrasi,
3. 90% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
diskusi,
4. 100% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
belajar mandiri,
5. 70% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
simulasi,
6. 80% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
curah pendapat,
7. 70% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
studi kasus,
8. Guru belum menerapkan metode pembelajaran dengan
seminar,
9. 50% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
tutorial,
10. 70% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
deduktif,
11. 70% guru menerapkan metode pembelajaran dengan
induktif.

3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat 80% guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi guru bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi guru
maupun yang sudah tersedia. maupun yang sudah tersedia
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar Sumber belajar dapat berupa: (1) buku, (2) media cetak dan
elektronik, (3) alam sekitar, atau (4) sumber belajar lain yang 1. 100% guru telah menggunakan sumber belajar berupa
relevan. buku,
2. 90% guru telah menggunakan sumber belajar berupa
media cetak dan elektronik,
3. 80% guru telah menggunakan sumber belajar berupa
alam sekitar,  
4. 80% guru telah menggunakan sumber belajar lain yang
relevan
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran Seluruh guru (1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya 1. 80% guru telah mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; (2) selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran. (3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam pembelajaran yang telah berlangsung;
bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun 2. 90% guru telah memberikan umpan balik terhadap
kelompok. (4) Menginformasikan rencana kegiatan proses dan hasil pembelajaran.
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan (5) 3. 80% guru telah melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
mengakhiri pembelajaran bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
sesuai jadwal yang ditetapkan. kelompok.
4. 70% guru telah menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
5. 100% guru telah mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal
yang ditetapkan
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaran
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif Seluruh guru menilai (1) kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh; (2) otentik secara komprehensif, baik di 1. 80% guru menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
kelas, bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik belajar secara utuh;
kerja, dengan (3) menggunakan: angket, observasi,catatan 2. 75% guru melakukan penilaian otentik secara
anekdot, dan refleksi. komprehensif, baik di kelas, bengkel kerja, laboratorium,
maupun tempat praktik kerja, dengan
3. 65% guru menggunakan: angket, observasi, catatan
anekdot, dan refleksi
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk
(1) merencanakan program remedial, pengayaan, atau 1. 80% guru merencanakan program remedial, pengayaan,
pelayanan konseling; (2) sebagai bahan untuk memperbaiki atau pelayanan konseling;
proses pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan. 2. 80% guru memanfaatkan penilaian otentik sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
Standar Penilaian Pendidikan
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran Dilakukan (1) oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas
secara berkala dan berkelanjutan; (2) pada tahap 1. 90 % telah dilakukan pemantauan proses pembelajaran
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas secara
serta (3) melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan, berkala dan berkelanjutan;
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. 2. 90 % telah dilakukan pemantauan proses pembelajaran
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran serta
3. 70 % telah dilakukan pemantauan proses pembelajaran
melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran Kepala sekolah/guru senior yangdiberi wewenang oleh kepla
kepada guru sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi proses 1. 90 % kepala sekolah/guru senior yang diberi wewenang
pembelajaran terhadap guru (1) setiap tahun; (2) dibuktikan oleh kepala sekolah melakukan pengawasan dalam
dengan memeriksa dokumen bukti pelaksanaan supervisi bentuk supervisi proses pembelajaran terhadap guru
proses pembelajaran; (3) dilakukan pada tahap perencanaan, setiap tahun;
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang (4) 2. 90 % telah dibuktikan dengan memeriksa dokumen bukti
ditindaklanjuti dengan cara: pemberian contoh, diskusi, pelaksanaan supervisi proses pembelajaran;
konsultasi, atau pelatihan. 3. 90 % telah dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang
4. ditindaklanjuti dengan cara: pemberian contoh, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan.

3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran (1) dilakukan saat proses
pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan (2) 1. 9 guru telah dilakukan saat proses pembelajaran dan di
menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes akhir satuan pelajaran dengan
tulis. 2. 9 guru telah menggunakan metode dan alat: tes
lisan/perbuatan, dan tes tulis
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
pembelajaran pembelajaran (1) disusun dalam bentuk laporan untuk 1. 8 guru hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian pendidik evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk
secara berkelanjutan; (2) dilakukan dalam bentuk:Penguatan laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang keprofesian pendidik secara berkelanjutan;
memenuhi atau melampaui standar dan (3) pemberian 2. 7 guru telah dilakukan dalam bentuk: Penguatan dan
kesempatan kepada guru untuk mengikuti program penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja
Pengembangan Keprofesian yang memenuhi atau melampaui standar
Berkelanjutan (PKB). 3. 7 guru oleh kepala sekolah terhadap pemberian
kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

4 Standar Penilaian Pendidikan


4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan Penilaian dilakukan oleh pendidik untuk (1) memperoleh
keterampilan informasi deskriptif mengenai perilaku siswa; (2) mengukur 1. 100 % pendidik memperoleh informasi deskriptif
penguasaan pengetahuan siswa dan (3) mengukur mengenai perilaku siswa
kemampuan siswa menerapkan pengetahuan dalam 2. 100 % pendidik mengukur penguasaan pengetahuan
melakukan tugas tertentu. siswa
3. 100 % pendidik mengukur kemampuan siswa
menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah Hasil penilaian (1) pencapaian pengetahuan dan keterampilan
siswa disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; 1. 100 % penilaian pencapaian pengetahuan dan
(2) aspek sikap dilakukan dengan mendeskripsikan perilaku keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk angka
siswa. dan/atau deskripsi
2. 100 % penilaian aspek sikap dilakukan dengan
mendeskripsikan perilaku siswa
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan Penilaian (1) didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria
akuntabel penilaian, dan dasar pengambilan keputusan (2) dapat diketahui 1. 100 % standart penilaian didasarkan pada prosedur
oleh pihak yang berkepentingan (3) dapat penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keputusan
2. 100 % penilaian dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan
3. 100 % dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk
laporan
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik
(1) dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, 1. 9 / 100 % guru menggunakan dalam bentuk penilaian
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
perkembangan siswa (2) memenuhi persyaratan substansi, karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik (3) siswa
Memiliki prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar 2. 9 guru menggunakan instrumen yang memenuhi
pengambilan keputusan yang dapat diketahui oleh pihak yang persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
berkepentingan. memiliki bukti validitas empirik
3. 9 / 100 % guru Memiliki prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian Ditindaklanjuti untuk (1) memperbaiki proses pembelajaran; (2)
melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan 1. 8 guru menindaklanjuti penilaian untuk memperbaiki
pada tingkat satuan proses pembelajaran
pendidikan; (3) menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta 2. 8 guru menindaklanjuti penilaian untuk melakukan
kriteria dan/atau kenaikan kelas perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada
siswa. tingkat satuan pendidikan
3. 9 guru menindaklanjuti penilaian sebagai penetapkan
kriteria ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau
kenaikan kelas siswa
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik Sekolah (1) melaporkan hasil belajar kepada orang tua siswa,
komite sekolah , dan institusi di atasnya; (2)menyampaikan 1. 100 % penilaian secara periodik sekolah melaporkan
kepada peserta-didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau hasil belajar kepada orang tua siswa, komite sekolah ,
paspor keterampilan yang berisi tentang skor disertai dengan dan institusi di atasnya
deskripsi capaian kompetensi (3) memiliki dokumen laporan hasil 2. 100 % penilaian secara periodik sekolah
penilaian pada setiap akhir semes-ter atau tahun dalam bentuk menyampaikan kepada peserta-didik dan orang tua
laporan prestasi belajar siswa; (4) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang
pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian
dalam rapat dewan kompetensi
pendidik . 3. 100 % penilaian secara periodik sekolah memiliki
dokumen laporan hasil penilaian pada setiap akhir
semes-ter atau tahun dalam bentuk laporan prestasi
belajar siswa;
4. 100 % penilaian secara periodik sekolah melaporkan
hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan
akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan pendidik
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap Penilaian aspek sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan. 100% guru menggunakan instrumen penilaian aspek sikap
dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,
tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang 100 % menggunakan instrumen penilaian aspek
dinilai; pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,
produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan 100 % menggunakan instrumen penilaian aspek
kompetensi yang dinilai. keterampilan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara Terdapat enilaian hasil belajar (1) oleh pendidik; (2) oleh sekolah
sesuai prosedur dan (3) oleh pemerintah 1. 100 % telah dilakukan penilaian hasil belajar oleh
pendidik
2. 100 % telah dilakukan penilaian hasil belajar oleh
sekolah
3. 100 % telah dilakukan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai Penilaian A.
prosedur [a] aspek sikap dilakukan melalui tahapan: 1. 100 % guru melakukan penilaian berdasarkan
(1) mengamati perilaku siswa selama pembelajaran; mengamati perilaku siswa selama pembelajaran
(2) mencatat perilaku siswa dengan menggunakan lembar 2. 100 % guru melakukan penilaian berdasarkan mencatat
observasi/pengamatan; perilaku siswa dengan menggunakan lembar
(3) menindaklanjuti hasil pengamatan; dan observasi/pengamatan
(4) mendeskripsikan perilaku siswa. 3. 100 % guru menindaklanjuti hasil pengamatan
4. 100 % guru mendeskripsikan perilaku siswa.

B
[b] aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan: 1. 100 % guru melakukan penilaian aspek pengetahuan
(1) menyusun perencanaan penilaian; dilakukan melalui tahapan menyusun perencanaan
(2) mengembangkan instrumen penilaian; penilaian
(3) melaksanakan penilaian; 2. 100 % guru melakukan penilaian aspek pengetahuan
(4) memanfaatkan hasil penilaian; dan dilakukan melalui tahapan mengembangkan instrumen
(5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan penilaian;
skala 0-100 dan deskripsi. 3. 100 % guru melakukan penilaian aspek pengetahuan
dilakukan melalui tahapan melaksanakan penilaian
4. 100 % guru melakukan penilaian aspek pengetahuan
dilakukan melalui tahapan memanfaatkan hasil
penilaian
5. 100 % guru melakukan penilaian aspek pengetahuan
dilakukan melalui tahapan melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
C
1. 100 % guru melakukan penilaian aspek keterampilan
dilakukan melalui tahapan menyusun perencanaan
[c] aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: penilaian
(1) menyusun perencanaan penilaian; 2. 100 % guru melakukan penilaian aspek keterampilan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
(2) mengembangkan instrumen penilaian; dilakukan melalui tahapan mengembangkan instrumen
(3) melaksanakan penilaian; penilaian;
(4) memanfaatkan hasil penilaian; dan 3. 100 % guru melakukan penilaian aspek keterampilan
(5) melaporkan hasil penilaian dilakukan melalui tahapan u melaksanakan penilaian
dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. 4. 100 % guru melakukan penilaian aspek keterampilan
dilakukan melalui tahapan memanfaatkan hasil
penilaian
5. 100 % guru melakukan penilaian aspek keterampilan
dilakukan melalui tahapan melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan pendidikan (1)
pertimbangan yang sesuai ditetapkan melalui rapat dewan pendidik dan (2) 1. 100 % kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan
mepertimbangkan penyelesaian seluruh program pembelajaran; pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik
Ujian sekolah; Ujian sekolah berstandar nasional, Penilaian 2. 100 % kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan
sikap, Penilaian pengetahuan, dan Penilaian pendidikan mempertimbangkan penyelesaian seluruh
keterampilan. program pembelajaran; Ujian sekolah; Ujian sekolah
berstandar nasional, Penilaian sikap, Penilaian
pengetahuan, dan  Penilaian keterampilan

5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4  Untuk SD harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan 100% guru telah berkualifikasi S-1 dalam bidang
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi
bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau yang diperoleh dari program studi yang tera- kreditasi.
psikologi yang diperoleh dari program studi yang tera-
kreditasi.
 Untuk SMP/SMA/SMK (pada kelompok mata pelajaran
normatif dan adaptif) harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar  Guru pada SD terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran 90% rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang
seimbang yang penu-gasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan (kondisi saat ini jumlah siswa 158 dan jumlah guru kelas
Pendidikan sesuai dengan keperluan serta rasio minimal adalah 7 di mana jumlah siswa kelas IIIa = 20 Siswa IIIb =
jumlah siswa adalah 20:1. 16 siswa, kelas V=32 siswa)
 Guru pada SMP dan SMA mengajar dengan rasio minimal
jumlah siswa adalah 20:1.
 Guru pada SMK mengajar dengan rasio minimal
jumlah siswa adalah 15:1.
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran  Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru mata 100% telah tersedia guru untuk tiap mata pelajaran
pelajaran agama dan akhlak mulia serta guru mata mencakup guru mata pelajaran agama dan akhlak mulia
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. serta guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga,
 Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru mata dan kesehatan.
pelajaran yang penu-gasannya
ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan keperluan.
 Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran dan
instruktur bidang kejuruan yang penugasannya ditetapkan
oleh masing-masing
satuan pendidi-kan sesuai dengan keperluan.
5.1.4. Bersertifikat pendidik Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang 30% guru telah bersertifikat pendidik terdiri dari 3 orang guru
pendidikannya kelas
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) mengintegrasikan 50% guru telah memiliki kompetensi pedagogik minimal
karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial, baik, ditunjukkan melalui
kultural, emosional, dan intelektual dalam pembelajaran; (2) nilai UKG baik sehingga mampu:
Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang 1) mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek fisik,
sesuai dengan karakteristik siswa; (3) merancang kegiatan agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan
pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum; (4) intelektual dalam pembelajaran;
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (5) (2) Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan yang sesuai dengan karakteristik siswa;
ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan (3) merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan
pengembangan yang mendidik dan (6) kurikulum;
kompetensi pedagogik lainnya. (4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;
(5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
serta bahan ajar untuk kepentingan penyelenggaraan
kegiatan pengembangan yang mendidik dan
(6) kompetensi pedagogik lainnya.

5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) bertindak sesuai 80% guru telah memiliki kompetensi kepribadian minimal
dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional baik, ditunjukkan melalui
Indonesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, nilai UKG baik sehingga mampu:
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat; (3) (1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;
arif, dan berwibawa; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
(4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat;
bangga men-jadi guru, dan rasa percaya diri; (5) menjunjung (3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
tinggi kode etik dewasa, arif, dan berwibawa;
profesi guru. (4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga men-jadi guru, dan rasa percaya diri;
(5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) menguasai 80% guru telah memiliki kompetensi profesional minimal
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang men- baik, ditunjukkan melalui
dukung mata pelajaran yang diampu; (2) menguasai kompetensi nilai UKG baik sehingga mampu:
inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di-ampu; (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
(3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu keilmuan yang men-dukung mata pelajaran yang
secara kreatif; (4) mengembangkan keprofesionalan secara diampu;
berkelanjutan dengan (2) menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata
melakukan tindakan reflektif; (5) memanfaatkan pelajaran yang di-ampu;
teknologi informasi dan komunikasi untuk (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
berkomunikasi dan mengembangkan diri. secara kreatif;
(4) mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif;
(5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.

5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) komunikasi 80% guru telah memiliki kompetensi sosial minimal baik,
sesama guru dibuktikan melalui pengamatan asesor selama ditunjukkan melalui
visitasi (2) Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan nilai UKG baik sehingga mampu:
dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi. (3) (1) komunikasi sesama guru dibuktikan melalui
Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui wawancara, pengamatan asesor selama visitasi
observasi kelas, dan melihat hasil supervisi kepala sekolah. (4) (2) Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan
Komunikasi guru dengan orangtua dibuktikan melalui dokumen dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi.
pertemuan berkala guru dengan orangtua dan catatan guru BK. (3) Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui
(5) Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan melalui wawancara, observasi kelas, dan melihat hasil
dokumen per- supervisi kepala sekolah.
temuan guru dengan masyarakat. (4) Komunikasi guru dengan orangtua dibuktikan melalui
dokumen pertemuan berkala guru dengan orangtua
dan catatan guru BK.
(5) Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan
melalui dokumen pertemuan guru dengan masyarakat.
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai
ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik sarjana
empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada (S1) pada perguruan tinggi yang terakreditasi
perguruan tinggi yang
terakreditasi
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat diangkat sebagai Kepala Sekolah berusia sesuai kriteria saat pengangkatan
kepala sekolah
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan Memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 5 (lima) Kepala Sekolah berpengalaman mengajar selama yang
tahun menurut jenjang sekolah ditetapkan
masing-masing.
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai Kepala Sekolah sudah berpangkat IV/cb
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan
kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga
yang
berwenang.
5.2.5. Bersertifikat pendidik Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga Kepala Sekolah bersertifikat pendidik
pendidik dan tenaga kependidikan
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga Kepala Sekolah bersertifikat kepala sekolah
yang ditetapkan Pemerintah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu Kepala Sekolah berkompetensi kepribadian minimal baik
(1) berakhlak mulia, ditunjukkan dari hasil UKKS baik yang mampu
(2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. (1) berakhlak mulia,
(3) memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri (2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
sebagai kepala sekolah; (3) memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
(4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan sebagai kepala sekolah;
fungsi; (4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
(5) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam fungsi;
pekerjaan sebagai kepala sekolah; (5) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
(6)memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pekerjaan sebagai kepala sekolah;
pendidikan. (6) memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan

5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) menyusun perencanaan Kepala Sekolah berkompetensi manajerial minimal baik
sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan; (2) ditunjukkan dari hasil UKKS baik yang mampu
mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan; (1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai
(3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber tingkatan perencanaan;
daya sekolah secara optimal; (4) mengelola perubahan dan (2) mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan
pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang kebutuhan;
efektif; (5) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif (3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan
dan inovatif bagi pembelajaran siswa; (6) mengelola sumber daya sekolah secara optimal;
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal; (7) (4) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah
melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan menuju organisasi pembelajar yang efektif; (5)
program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif
merencanakan tindak lanjutnya (8) dan inovatif bagi pembelajaran siswa;
kompetensi manajerial lainnya (6) mengelola pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal;
(7) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya
(8)kompetensi manajerial lainnya

5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) menciptakan inovasi yang Kepala Sekolah berkompetensi kewirausahaan minimal baik
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
berguna bagi pengembangan sekolah; (2) bkerja keras untuk ditunjukkan dari hasil UKKS baik yang mampu
mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar (1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
yang efektif; (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam sekolah;
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin (2) bkerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah
sekolah; sebagai organisasi pembelajar yang efektif;
(4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; (5) memiliki naluri melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
kewirausahaan dalam pemimpin sekolah;
mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
belajar siswa. dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah;
(5) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar
siswa.

5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) merencanakan program Kepala Sekolah berkompetensi supervisi minimal baik
supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme ditunjukkan dari hasil UKKS baik yang mampu
guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru (1) merencanakan program supervisi akademik dalam
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang rangka peningkatan profesionalisme guru;
tepat; (3) menindaklanjuti hasil (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi
profesionalisme guru. yang tepat;
(3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) bekerja sama dengan pihak Kepala Sekolah berkompetensi sosial minimal baik
lain untuk kepentingan sekolah; (2) berpartisipasi dalam ditunjukkan dari hasil UKKS baik yang mampu
(1) bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
kegiatan sosial
kemasyarakatan dan (3) memiliki kepekaan sosial sekolah;
terhadap orang atau kelompok lain. (2) berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
dan
(3) memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok
lain.

5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi


sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi Memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi Sekolah). Tidak memiliki Kepala Tenaga Administrasi
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi  Kepala TAS SD berpendidikan minimal lulusan SMK atau Memiliki Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal
minimal SMK/sederajat yang sederajat, program studi yang relevan dengan SMK/sederajat
pengalaman kerja sebagai tenaga admin-istrasi sekolah
minimal 4 (empat) tahun.
 Kepala TAS SMP berpendidikan minimal lulusan D3 atau
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
yang sederajat, pro-gram studi yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga admin-istrasi sekolah
minimal 4 (empat) tahun
 Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1 program studi yang
relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 4 (empat) ta-hun, atau D3 dan
yang sederajat, program studi yang relevan,
dengan pen-galaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 8 (delapan) tahun
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari Tidak memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
bersertifikat lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi Sekolah memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi yang Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
meliputi:
(1) Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian diangkat
apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal 50
orang;
(2) Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan;
(3) Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana;
(4) Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar;
(5) Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan;
(6) Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan diangkat apabila
sekolah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar
(7) Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum diangkat apabila
sekolah memiliki minimal 12 rombongan belajar;
(8) Pelaksana Urusan Administrasi Umum
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi  Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi Lulusan
berpendidikan sesuai ketentuan berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau SMK
yang sederajat,
 Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan berpendidikan Memiliki Penjaga Sekolah Lulusan SMA
minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan, atau
SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan. Memiliki Tukang Kebun Lulusan SMA
 Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
Memiliki Tenaga Kebersihan Lulusan SMA
yang sederajat.
 Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat ber-pendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
 Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi
yang relevan.
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
 Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
yang sederajat.
 Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
yang sederajat.
 Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB
berpendidikan min-imal SMK/MAK/SMA/MA atau yang
sederajat.
 Penjaga Sekolah berpendidikan minimal lulusan
SMP/MTs atau sederajat.
 Tukang Kebun berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau sederajat.
 Tenaga Kebersihan berpendidikan minimal lulusan
SMP/MTs atau yang sede-rajat.
 Pengemudi berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai.
 Pesuruh berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat.
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal Memiliki (1) integritas dan akhlak mulia; (2) etos Tenaga Urusan Administrasi, Penjaga Sekolah, Tukang
Baik kerja; (3) mengendalikan diri; (4) rasa percaya diri; Kebun, Tenaga Kebersihan Memiliki :
(5) fleksibilitas; (6) ketelitian; (7) kedisiplinan; (8) kreativitas - integritas dan akhlak mulia; etos kerja; mengendalikan diri;
dan inovasi; (9) tanggung jawab rasa percaya diri; fleksibilitas; ketelitian; kedisiplinan;
kreativitas dan inovasi; tanggung jawab
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki kompetensi: (1) Tenaga Administrasi berintegritas dalam bekerja sama
Bekerja sama dalam tim; (2) memberikan layanan prima; (3) dalam bekerja, memberikan layanan prima, berkomunikasi
memiliki kesadaran berorganisasi; (4) berkomunikasi efektif; efektif
(5) membangun hubungan kerja
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah dan pelaksana urusan Tenaga Administrasi memiliki kompetensi dalam
memiliki kompetensi: (1) melaksanakan administrasi administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan
kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat,
sekolah dengan masyarakat, persuratan dan pengarsipan, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum,
kesiswaan, kurikulum, layanan khusus; (2) menerapkan layanan khusus, menerapkan Teknologi Informasi dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Komunikasi (TIK).
Petugas layanan khusus memiliki kompetensi: (1) Menguasai
kondisi keamanan sekolah; (2) Menguasai teknik pengamanan Penjaga sekolah Menguasai kondisi keamanan sekolah,
sekolah; (3) Menerapkan prosedur operasi standar pengamanan Menguasai teknik pengamanan sekolah, Menerapkan
sekolah; (4) menguasai penggunaan peralatan pertanian dan prosedur operasi standar pengamanan sekolah, menguasai
atau perkebunan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik penggunaan peralatan pertanian dan atau perkebunan,
kebersihan, teknik mengemudi, teknik perawatan kendaraan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik kebersihan
prosedur pengiriman dokumen dinas.
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki kompetensi: (1) Tenaga Administrasi memiliki kompetensi dalam mendukung
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan; (2) pengelolaan standar nasional pendidikan, menyusun
menyusun program dan laporan kerja; (3) mengorganisasikan program dan laporan kerja.
staf; (4) mengembangkan staf; (5) mengambil keputusan,
(6) menciptakan iklim kerja kondusif, (7) mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, (8) membina staf, (9) mengelola
konflik, (10)
menyusun laporan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Sekolah memiliki kepala laboran Tidak memiliki Kepala Tenaga Laboratorium
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru/Minimal diploma tiga Tidak memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi
sesuai (D3) untuk jalur laboran/teknisi. sesuai
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah Tidak memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
bersertifikat dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan
oleh pemerintah.
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum Tidak memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman
Laboratorium berpengalaman sesuai untuk jalur guru dan minimal 5 tahun sebagai laboran atau sesuai
teknisi untuk jalur guru.
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium Tidak memiliki Tenaga Teknisi Laboran
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan (1) Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan Tidak memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan
sesuai ketentuan dengan peralatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh sesuai ketentuan
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2)
Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah dari perguruan
tinggi atau lembaga lain yang
ditetapkan oleh pemerintah
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium Tidak tersedia Tenaga Laboran
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai (1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan Tidak tersedia Tenaga Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh ketentuan
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2)
memiliki
sertifikat laboran
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki kompetesi: (1) menampilkan diri sebagai pribadi yang Tidak tersedia Tenaga Laboran
dewasa, mantap, dan berakhlak mulia dan (2) menunjukkan
komitmen terhadap
tugas
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetesi: (1) bekerja sama dalam Tidak tersedia Tenaga Laboran
pelaksanaan tugas dan (2) berkomunikasi secara lisan dan
tulisan
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik Memiliki kompetesi: (1) merencanakan kegiatan dan Tidak tersedia Tenaga Laboran
pengembangan laboratorium sekolah; (2) mengelola kegiatan
laboratorium sekolah; (3) membagi tugas teknisi dan laboran
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
laboratorium sekolah; (4) memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah; (5) mengevaluasi kinerja teknisi dan
laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik Memiliki kompetesi: (1) menerapkan gagasan, teori, dan Tidak tersedia Tenaga Laboran
prinsip kegiatan laboratorium sekolah;
(2) memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan
dan penelitian di sekolah;
(3) menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah; (4) merawat
peralatan dan bahan di laboratorium sekolah; (5) merawat ruang
laboratorium sekolah;
(6) mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah; (7)
melayani kegiatan praktikum; (8)
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium sekolah

5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai


ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan Memiliki kepala tenaga pustakawan Kepala Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
tambahan untuk menjadi pustakawan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1) Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
sesuai untuk jalur guru tambahan untuk menjadi pustakawan Lulusan S1
Berkualifikasi diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan
Informasi bagi pustakawan
Berkualifikasi diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan dan
Informasi bagi yang bukan
pustakawan
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
bersertifikat sekolah dari lem-baga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tambahan untuk menjadi pustakawan
jalur guru dan
yang bukan pustakawan
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman Minimal 3 tahun untuk guru dan minimal 4 tahun di Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
sesuai perpustakaan sekolah untuk yang bukan pustakawan tambahan untuk menjadi pustakawan
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan Memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
sekolah tambahan untuk menjadi pustakawan
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai berkualifikasi SMA atau yang sederajat bersertifikat kompetensi Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
ketentuan pengelolaan tambahan untuk menjadi pustakawan
perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan
oleh pemerintah.
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik Kepala Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
(1) Memimpin tenaga perpustakaan sekolah; (2) Merencanakan tambahan untuk menjadi pustakawan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
program perpustakaan sekolah; (3) Melaksanakan program
perpustakaan sekolah; (4) Memantau pelaksanaan program
perpustakaan sekolah; (5) Mengevaluasi program perpustakaan
sekolah;
Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: (1) Melaksanakan
kebijakan; (2) Melakukan perawatan koleksi; (3) Melakukan
pengelolaan anggaran dan
keuangan
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan koleksi perpustakaan Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
baik sekolah; (2) Mengorganisasi informasi; (3) Memberikan jasa dan tambahan untuk menjadi pustakawan
sumber informasi; (4) Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi
5.5.9. Berkompetensi kependidikan Memiliki kompetensi: (1) Memiliki wawasan Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
minimal baik kependidikan; (2) Mengembangkan keterampilan tambahan untuk menjadi pustakawan
memanfaatkan informasi; (3) Mempromosikan perpustakaan;
(4) memberikan bimbingan literasi
informasi
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Memiliki integritas yang tinggi dan (2) Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
Memiliki etos kerja yang tinggi tambahan untuk menjadi pustakawan
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Membangun Hubungan sosial dan (1) Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
Membangun Komunikasi tambahan untuk menjadi pustakawan
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan ilmu, Tenaga Pustakawan adalah guru yang di beri tugas
(2) Menghayati etika profesi, (3) Menunjukkan kebiasaan tambahan untuk menjadi pustakawan
membaca

6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan


6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai  Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan Sekolah memiliki 7 rombongan belajar
dan memadai maksimum 24 rom-bongan belajar.
 Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan
belajar dan maksimum 24 rombongan belajar.
 Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan
belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
 Satu SMK/MAK memiliki sarana dan prasarana yang dapat
melayani minimum 3 rombongan
belajar dan maksimum 48 rombongan belajar.
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa Luas lahan minimum (1) dapat menampung sarana dan Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa telah sesuai di
prasarana untuk melayani jumlah rombongan belajar minimum, mana luas lahan minimum yaitu 3150 M2
(2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap (1) dapat menampung sarana dan prasarana untuk
siswa, (3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai melayani jumlah rombongan belajar minimum,
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
dasar bangunan ditambah infrastruktur, tempat (2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan praktik. siswa,
(3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai dasar
bangunan ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan
praktik.

6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan Lahan (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan yaitu
kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
penyelamatan dalam keadaan darurat, (2) Kemiringan rata-rata kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki
kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sem-padan sungai akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat,
dan jalur kereta api, (3) terhindar dari gangguan-gangguan (2) Kemiringan rata-rata kurang dari 10%, tidak berada di
pencemaran air, kebisingan dalam garis sem-padan sungai dan jalur kereta api,
dan pencemaran udara, (4) memiliki status hak atas tanah, (3) terhindar dari gangguan-gangguan pencemaran air,
dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas kebisingan dan pencemaran udara,
tanah sesuai ketentuan (4) memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin
peraturan perundang-un-dangan yang berlaku untuk jangka pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai
waktu minimum 20 tahun. ketentuan peraturan perundang-un-dangan yang
berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun

6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa Luas lantai bangunan (1) dihitung berdasarkan banyak dan Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa di
jenis program keahlian, serta banyak rombongan belajar di mana Luas lantai bangunan
masing-masing program keahlian dan (2) memenuhi ketentuan (1) dihitung berdasarkan banyak dan jenis program
rasio keahlian, serta banyak rombongan belajar di masing-
minimum luas lantai terhadap siswa. masing program keahlian dan
(2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai
terhadap siswa.

6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi Tata bangunan (1) dengan koefisien dasar bangunan tidak 90% kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan di
persyaratan melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian mana tata bangunan
maksimum dan jarak bebas bangunan sesuai Peraturan (1) dengan koefisien dasar bangunan tidak melebihi 30
Daerah, %, koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian
(2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki konstruksi yang maksimum dan jarak bebas bangunan sesuai
stabil, kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya, (3) Peraturan Daerah,
dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk (2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir, (4) konstruksi yang stabil, kukuh, tahan gempa dan
memenuhi persyaratan kesehatan, kekuatan alam lainnya,
(5) memenuhi persyaratan kenyamanan, (6) dilengkapi sistem 3) tidak dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi
keamanan (7) dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya
900 watt untuk SD, 1300 watt untuk SMP dan SMA serta 2200 kebakaran dan petir,
watt untuk SMK. (8) dapat bertahan minimum 20 tahun (9) (4) memenuhi persyaratan kesehatan,
dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan (5) memenuhi persyaratan kenyamanan,
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (6) sudah dilengkapi sistem keamanan, kebakaran
(10) Pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat (7) memiliki instalasi listrik dengan daya 1300 watt
dilakukan berkala. (8) beberapa gedung mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat bertahan minimum 20 tahun
(9) memiliki izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
(10) Pemeliharaan ringan dan pemeliharaan berat
dilakukan berkala
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan Ruang pembelajaran umum meliputi: (1) Memiliki ruang kelas; Sekolah memiliki ruang pembelajaran umum meliputi
(2) Memiliki laboratorium IPA untuk SD, SMP dan SMK; (3) (1) Memiliki 7 ruang kelas;
Memiliki ruang perpustakaan; (4) Memiliki tempat (2) Tidak memiliki laboratorium IPA
bermain/lapangan; (5) Memiliki laboratorium biologi untuk SMA (3) Memiliki ruang perpustakaan;
dan SMK; (6) Memiliki laboratorium fisika untuk SMA dan SMK (4) Memiliki tempat bermain/lapangan;
(7) Memiliki laboratorium kimia untuk SMA dan SMK
(8) Memiliki laboratorium komputer untuk SMA dan SMK; (9) Ruang penunjang meliputi:
Memiliki laboratorium bahasa untuk SMA dan SMK. (1) Ruang Pimpinan;
Ruang penunjang meliputi: (1) ruang pimpinan; (2) ruang guru; (2) Ruang Guru;
(3) ruang UKS; (4) tempat ibadah; (5) (3) Ruang UKS;
jamban; (6) gudang; (7) ruang sirkulasi; (8) ruang (4) Musholla;
tata usaha untuk SMP, SMA dan SMK; (9) ruang (5) Jamban;
konseling untuk SMP, SMA dan SMK; (10) ruang organisasi (6) Gudang;
kesiswaan untuk SMP, SMA dan SMK; (7) Ruang Sirkulasi;
(12) kantin; (13) tempat parkir; (14) unit kewirausahaan (8) Kantin
dan bursa kerja untuk SMK (9) Ruang Tari
(9) Tidak memiliki tempat parkir khusus

6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran


yang lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar (1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak Sekolah memiliki ruang kelas sesuai standar yaitu
rombongan belajar kecuali untuk SMK adalah 60% dari (1) Jumlah minimum ruang kelas sama dngan banyak
jumlah rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang rombongan belajar
kelas adalah 2 (2) rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/siswa
m2/siswa.
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar [Hanya untuk SD, SMP dan SMK] Tidak memiliki laboratorium IPA sesuai standar
Sekolah menyediakan laboratorium IPA yang (1) dapat
menampung minimum satu rombongan belajar, kecuali SMK
cukup menampung setengah rombongan belajar; (2) rasio
minimum luas ruang laboratorium IPA untuk SMP adalah 2,4
m2/siswa dan untuk SMK adalah 3 m2/siswa; (3) tersedia air
bersih.
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar Sekolah menyediakan ruang perpustakaan yang Sekolah memiliki ruang perpustakaan sesuai standar yaitu
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
(1) Luas minimum sama dengan luas uang kelas, kecuali SMK 1) Luas minimum sama dengan luas ruang kelas
minimum 96 m2; (2) terletak di bagian sekolah yang mudah (2) terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai
dicapai sekelompok ruang kelas; (3) dilengkapi sarana terdiri sekelompok ruang kelas;
dari: (3) dilengkapi sarana terdiri dari: buku, perabot, media
buku, perabot, media pendidikan, perlengkapan lainnya. pendidikan, perlengkapan lainnya
(4) terdapat kerusakan pada atap perpustakan sekolah
yang membutuhkan perbaikan

6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar Sekolah menyediakan tempat bermain/lapangan yang (1) rasio Sekolah memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar yaitu
minimum 3 m2/siswa; (2) terdapat ruang bebas untuk tempat (1) memenuhi rasio minimum 3 m2/siswa;
berolahraga; (3) sebagian ditanami pohon penghijauan; (4) (2) terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga;
berada pada tempat yang tidak mengganggu proses (3) sebagian ditanami pohon penghijauan;
(4) berada pada tempat yang tidak mengganggu proses
pembelajaran di kelas; (5) tidak digunakan untuk tempat parkir;
pembelajaran di kelas;
(6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan (5) sebagian tempat digunakan untuk tempat parkir;
lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai (6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan lain
deskripsi kondisinya. minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.

6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
Menampung (1) minimum setengah rombongan belajar SMK
dan minimum satu rombongan belajar SMA dan (2) rasio
minimum 2,4 m2/siswa SMK dan 3 m2/siswa SMK; (3)
dilengkapi sarana
perabot; peralatan pendidikan, media Pendidian;
dan perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
(1) Dapat menampung minimum setengah rombongan belajar
SMK dan minimum satu rombongan belajar SMA dan (2) rasio
minimum 2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK; (3)
dilengkapi sarana perabot; peralatan pendidikan, media
Pendidian; Bahan habis pakai; dan perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam
jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
(1) Dapat menampung minimum satu rombongan belajar SMA
dan minimum setengah rombongan belajar SMK; (2) rasio
minimum 2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK; (3)
dilengkapi sarana perabot; peralatan pendidikan, media
Pendidian; Bahan habis pakai; dan perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
Sekolah menyediakan laboratorium komputer yang (1) dapat
menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja
dalam ke- lompok per 2 siswa SMA dan minimum setengah
rombongan belajar; (2) rasio minimum 2 m2/siswa SMA dan 3
m2/siswa SMK; (3) luas minimum 30 m2 untuk SMA dan 64 m2
termasuk luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2 bagi
SMK; (4) lebar minimum 5 m untuk SMA dan 8 m untuk SMK; (5)
dilengkapi sarana, meliputi: Perabot, Peralatan pendidikan;
Media Pendidikan;
Perlengkapan.
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar [Hanya untuk SMA dan SMK]
Sekolah menyediakan laboratorium bahasa yang
(1) dapat menampung minimum satu rombongan belajar SMA
dan minimum setengah rombongan SMK, (2) rasio minimum 2
m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK, (3) luas minimum 30 m2
untuk SMA dan 64 m2 untuk SMK, (4) lebar minimum 5 m untuk
SMA dan minimimum 8 m untuk SMK, (5)
dilengkapi sarana meliputi: Perabot minimal yang
tersedia dalam rasio minimal jumlah per siswa
sesuai deskripsi kondisinya, Peralatan pendidikan minimal yang
tersedia dalam rasio minimal jumlah per siswa sesuai deskripsi
kondisinya, Media pendidian minimal yang tersedia dalam jumlah
minimal sesuai deskripsi kondisinya, Perlengkapan
lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.

6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai Kondisi ruang kelas termasuk dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai Kondisi laboratorium IPA termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai Kondisi ruang perpustakaan termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai Kondisi tempat bermain/lapangan termasuk dalam kategori
baik dalam sistem Dapodik
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai Kondisi laboratorium biologi termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai Kondisi laboratorium fisika termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai Kondisi laboratorium kimia termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai Kondisi laboratorium komputer termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai Kondisi laboratorium bahasa termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung
yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar Sekolah menyediakan ruang pimpinan dengan (1) luas Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan
minimum 12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18 m2; (2) lebar - luas 5,10 x 7,60 m
minimum 3 m; (3) mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, - mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat
dapat dikunci dengan baik; Dilengkapi sarana perabot dan dikunci dengan baik; Dilengkapi sarana perabot dan
perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam perlengkapan lain, meja tamu, almari dokumen
jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya. administrasi, meja dan kursi pimpinan, dll
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar Sekolah menyediakan ruang guru dengan (1) rasio minimum Sekolah memiliki ruang guru dengan
luas ruang guru 4 m2/pendidik; (2) luas minimum: Untuk SD 32 (1) rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik;
m2. Untuk SMP 48 m2. (2) luas 7,50 x 7,60 m
Untuk SMA 72 m2. Untuk SMK 56 m2. (3) mudah dicapai dari (3) mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari
halaman sekolah ataupun dari luar luar lingkungan sekolah, serta terletak disamping
lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan; (4) ruang pimpinan;
dilengkapi sarana perabot dan (4) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya. deskripsi kondisinya

6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar Sekolah menyediakan ruang UKS dengan (1) luas minimum 12 Sekolah memiliki ruang UKS dengan
m2; (2) dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling untuk SD; (1) luas minimum 12 m2;
(3) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal (2) dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling untuk
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi SD;
kondisinya. (3) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.

6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar Sekolah menyediakan tempat ibadah dengan (1) jumlah sesuai Sekolah memiliki tempat ibadah dengan
dengan kebutuhan; (2) luas minimum 12 m2 kecuali SMK luas (1) jumlah sesuai dengan kebutuhan;
minimum adalah 24 m2; (3) dilengkapi sarana antara lain: (2) luas 7,50 x 6,80 m
lemari/rak (3) dilengkapi sarana antara lain: lemari/rak1 buah,
1 buah, Perlengkapan ibadah yang disesuaikan dengan Perlengkapan ibadah yang disesuaikan dengan
kebutuhan, Jam dinding 1 buah/tempat. kebutuhan, Jam dinding 1 buah/tempat
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan

6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar Sekolah menyediakan jamban (1) minimum 1 unit untuk setiap Sekolah memiliki jamban
60 siswa pria SD dan 40 siswa pria SMP, SMA dan SMK; (2) (1) 1 unit untuk setiap 83 siswa pria
minimum 1 unit untuk setiap 50 siswa wanita SD dan 30 siswa (2) 1 unit untuk setiap 75 siswa wanita
pria SMP, SMA dan SMK; (3) minimum 1 unit untuk guru; (4) (3) 1 unit untuk guru;
Jumlah minimum setiap sekolah 3 unit; (5) luas minimum 1 unit (4) Jumlah 3 unit;
jamban 2 m2; (6) berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah (5) luas minimum 1 unit jamban 2 m2;
dibersihkan;(7) (6) berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah
tersedia air bersih di setiap unit jamban. dibersihkan;
(7)tersedia air bersih di setiap unit jamban.

6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar Sekolah menyediakan gudang dengan (1) luas minimum Sekolah memiliki Gudang
Gudang SD 18 m2, gudang SMP dan SMA 21 m2 dan gudang (1) luas Gudang SD 7,50 x 6,80 m
SMK adalah 24 m2; (2) dapat dikunci; (3) dilengkapi sarana (2) dapat dikunci
meliputi: lemari 1 buah berukuran memadai, rak 1 buah (3) dilengkapi sarana meliputi: lemari 4 buah berukuran
berukuran memadai; meja kerja 1 buah yang kuat, stabil, dan memadai, rak 1 buah berukuran memadai; meja kerja
aman untuk gudang SMK, kursi kerja/stool 1 buah yang kuat, 1 buah yang kuat, stabil
stabil, dan aman
untuk gudang SMK.
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar Sekolah menyediakan ruang sirkulasi dengan (1) luas minimum 1. luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada
30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, (2) koridor bangunan
tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi
pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm; (3) bangunan
bertingkat dengan panjang lebih dari 30m dilengkapi minimum
dua buah tangga; (4) jarak tempuh terjauh untuk mencapai
tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25m; (5)
Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi
bordes dengan lebar minimum
sama dengan lebar tangga.
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar [Hanya untuk SMP, SMA dan SMK]
Sekolah menyediakan ruang tata usaha yang (1) Rasio
minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas; Luas minimum 16
m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK adalah 32 m2; (2) mudah
dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan
sekolah serta dekat dengan ruang pimpinan dan (3) dilengkapi
sarana terdiri dari perabot dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar Sekolah menyediakan ruang konseling yang (1) dapat Sekolah menyediakan ruang konseling yang
memanfaatkan ruang UKS untuk SD (1) dapat memanfaatkan ruang UKS untuk SD
Luas minimum 9 m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK adalah 12 (2) memberikan kenyamanan suasana dan menjaminprivasi
m2; (2) memberikan kenyamanan suasana dan menjaminprivasi siswa,
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
siswa, (3) dilengkapi sarana terdiri dari perabot, peralatan (3) dilengkapi sarana terdiri dari perabot, peralatan
konseling dan perlengkapan lain minimal yang tersedia konseling dan perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya. dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya

6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai [Hanya untuk SMP, SMA dan SMK]
standar Sekolah menyediakan ruang organisasi kesiswaan yang (1) luas
minimum ruang organisasi kesiswaan 9 m2 untuk SMP dan SMA,
untuk SMK minimum adalah 12 m2; (2) dilengkapi sarana terdiri
meja 1 buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan, kursi 4
buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan, papan tulis 1
buah, lemari 1 buah yang dapat dikunci, kotak kontak 1 buah
untuk mendukung operasioanal peralatan yang memerlukan
daya listrik, jam dinding dan tempat
sampah
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak Sekolah menyedikan kantin yang (1) menempati area tersendiri; Sekolah menyedikan kantin yang
(2) luas total minimum 12 m2; (3) memperhatikan aspek (1) menempati area tersendiri;
kebersihan, kesehatan, keamanan; (4) memiliki sanitasi yang (2) luas 2 x 7 m
baik; (5) menyediakan makanan dan minuman yang sehat (3) memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan,
dan bergizi untuk warga sekolah. keamanan dan nyaman
(4) memiliki sanitasi yang baik;
(5) menyediakan makanan dan minuman yang sehat
dan bergizi untuk warga sekolah.
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai Sekolah menyediakan tempat parkir yang (1) menempati area Sekolah belum memiliki tempat parkir yang
tersendiri, (2) mengikuti standar yang ditetapkan dengan menempati area tersendiri tetapi memanfaatkan sebagian
peraturan daerah atau peraturan nasional, (3) memiliki sistem lapangan bermain
pengamanan, (4) dilengkapi dengan rambu-
rambu lalu lintas sesuai dengan keperluan, (5) dijaga oleh
petugas khusus parkir.
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja [Khusus SMK]
Sekolah menyediakan (1) wahana kewirausahaan yang
memiliki: ruang produksi/jasa, sistem usaha sendiri,
pembukuan yang tertib dan transparan, Sumber Daya Manusia,
profit; serta (2)
Memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan kegiatan: kerjasama
dengan DUDI, memasarkan
lulusan, melakukan seleksi, penyaluran lulusannya ke dunia
kerja yang relevan.
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai Kondisi ruang pimpinan termasuk dalam kategori baik dalam Kondisi ruang pimpinan termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik sistem Dapodik

6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang guru termasuk dalam kategori baik dalam sistem Kondisi ruang guru termasuk dalam kategori baik dalam
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
Dapodik sistem Dapodik

6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi ruang UKS termasuk dalam kategori baik dalam sistem Kondisi ruang UKS termasuk dalam kategori baik dalam
Dapodik sistem Dapodik

6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai Kondisi tempat ibadah termasuk dalam kategori baik dalam Kondisi tempat ibadah termasuk dalam kategori baik dalam
sistem Dapodik sistem Dapodik

6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar Kondisi jamban termasuk dalam kategori baik dalam sistem Kondisi jamban termasuk dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik Dapodik

6.3.19. Kondisi gudang layak pakai Kondisi gudang termasuk dalam kategori baik dalam sistem Kondisi Gudang termasuk dalam kategori baik dalam sistem
Dapodik Dapodik

6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai Kondisi ruang sirkulasi termasuk dalam kategori baik dalam Kondisi ruang sirkulasi termasuk dalam kategori baik
sistem Dapodik dalam sistem Dapodik

6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai Kondisi ruang tata usaha termasuk dalam kategori baik dalam Sekolah tidak memiliki ruang tata usaha
sistem Dapodik
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai Kondisi ruang konseling termasuk dalam kategori baik dalam Ruang konseling menggunakan ruang UKS
sistem Dapodik
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai Kondisi ruang organisasi kesiswaan termasuk dalam Sekolah tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan
kategori baik dalam sistem Dapodik

7 Standar Pengelolaan Pendidikan


7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai Sekolah (1) memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah Sekolah
ketentuan (2) merumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah, (1) memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah
komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku kepentingan, serta (2) merumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah,
selaras dengan tujuan pendidikan nasional; (3) memutuskan komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku
dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepentingan, serta selaras dengan tujuan pendidikan
kepala sekolah; (4) menyosialisasikan kepada nasional;
semua warga sekolah dan pihak-pihak pemangku (3) dituskan dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin
kepentingan; (5) meninjau kembali secara berkala sesuai oleh kepala sekolah;
dengan perkembangan pendidikan. (4) dipampangkan di depan sekolah;
(5) meninjau kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan Pendidikan 1 tahun sekali

7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang Sekoah (1) membuat rencana kerja jangka menengah dan Sekolah
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
lingkup sesuai ketentuan rencana kerja tahunan; (2) menyusun sesuai rekomendasi hasil (1) membuat RKM (rencana kerja jangka menengah) dan
evaluasi diri sekolah; (3) memutuskan dalam rapat dewan RKT (rencana kerja tahunan);
pendidik dengan memperhatikan masukan dari komite sekolah (2) menyusun sesuai rekomendasi hasil evaluasi diri
dan ditetapkan oleh kepala sekolah; (4) menuangkan dalam sekolah;
dokumen tertulis (3) dituskan dalam rapat dewan pendidik dengan
yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak- pihak yang memperhatikan masukan dari komite sekolah dan
terkait. ditetapkan oleh kepala sekolah;
(4) menuangkan dalam dokumen tertulis yang mudah
dibaca dan dipahami oleh pihak- pihak yang terkait.

7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam Sekolah (1) melibatkan masukan pemangku kepentingan Sekolah
perencanaan pengelolaan sekolah termasuk komite sekolah menjadi dasar perumusan visi; misi; (1) melibatkan masukan pemangku kepentingan
tujuan sekolah; (2) menyosialisasikan kepada warga sekolah termasuk komite sekolah menjadi dasar perumusan
dan segenap pihak yang berkepentingan terkait visi, visi; misi; tujuan sekolah;
misi dan tujuan sekolah. (2) menyosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan terkait visi, misi
dan tujuan sekolah. Dipampangkan di depan sekolah
menggunakan banner

7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan


7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap Sekolah (a) memiliki pedoman yang mengatur aspek Sekolah
pengelolaan meliputi (1) KTSP; (2) Kalender pendidikan/ (a) memiliki pedoman yang mengatur aspek pengelolaan
akademik; (3) struktur organisasi sekolah; (4) Pembagian tugas meliputi ;
di antara guru.(5) Pembagian tugas di antara tenaga (1) KTSP;
kependidikan. (2) Kalender pendidikan/ akademik;
(6) Peraturan akademik. (7) Tata tertib sekolah. (8) Kode etik (3) struktur organisasi sekolah;
sekolah (9) Biaya operasional sekolah; (4) Pembagian tugas di antara guru.
(b) meninjau kembali pedoman tersebut secara berkala (5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan.
sesuai dengan perkembangan masyarakat. (6) Peraturan akademik.
(7) Tata tertib sekolah.
(8) Kode etik sekolah
(9) Biaya operasional sekolah;

(b) meninjau kembali pedoman tersebut secara berkala


sesuai dengan perkem-bangan masyarakat.

7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan Sekolah (1) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Sekolah
operasional mengenai proses penerimaan siswa meliputi (1) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
kriteria calon siswa, mekanisme penerimaan siswa sekolah operasional mengenai proses penerimaan siswa
dilakukan dan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan meliputi kriteria calon siswa, mekanisme penerimaan
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan siswa sekolah dilakukan dan orientasi siswa baru yang
guru. (2) Memberikan layanan konseling kepada siswa oleh bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
guru kelas atau guru BK. (3) melaksanakan kegiatan ekstra kekerasan dengan pengawasan guru.
dan kokurikuler untuk para siswa; (4) melakukan pembinaan (2) Memberikan layanan konseling kepada siswa oleh
prestasi unggulan; (6) melakukan guru kelas
pelacakan terhadap alumni. (7) mempertanggung- (3) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk
jawabkan pelaksanaan pada rapat dewan pendidik para siswa; Ekstra Pramuka, Ekstra Tari, Ekstra catur,
dan/atau sekolah dalam bentuk laporan pada Ekstra Sepak bola
akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan (4) dilakukan pembinaan prestasi unggulan;
rencana kerja tahunan berikutnya. (6) sekolah melakukan pelacakan terhadap alumni.
(7) mempertanggung- jawabkan pelaksanaan pada rapat
dewan pendidik dan/atau sekolah dalam bentuk laporan
pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga Sekolah memiliki program pendayagunaan pendidik dan tenaga Sekolah memiliki program pendayagunaan pendidik dan
kependidikan kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah tenaga kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi
antar lain (1) memberikan penghargaan untuk pendidik dan sekolah antar lain
tenaga kependidikan dan (2) menilai kinerja (1) memberikan penghargaan untuk pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. kependidikan berupa sanjungan
(2) menilai kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
PKG
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Sekolah melakukan (1) evaluasi diri terhadap kinerja sekolah; (2) Sekolah melakukan
evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang- (1) evaluasi diri terhadap kinerja sekolah;
kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir semester (2) evaluasi proses pembelajaran secara periodik,
akademik; (3) evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, semester akademik;
pada akhir tahun anggaran sekolah berdasar pada data dan (3) evaluasi program kerja tahunan secara periodik
informasi yang sahih. sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun,pada akhir
tahun anggaran sekolah berdasar pada data dan infor-
masi yang sahih.

7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta Sekolah (1) melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan Sekolah
masyarakat serta lembaga lain yang relevan akademik (2) melibatkan masyarakat pendukung sekolah dalam (1) melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan akademik
pengelolaan non- akademik (3) menjalin kemitraan dengan (2) melibatkan masyarakat pendukung sekolah dalam
lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, pengelolaan non- akademik
output, dan pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan dengan (3) menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan,
lembaga pemerintah atau non-pemerintah; (4) melibatkan peran berkaitan dengan in- put, proses, output, dan
serta masyarakat dan kemitraan untuk mendukung pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan dengan lem-
program sekolah baga pemerintah atau non-pemerintah;
MOU dengan TK, Puskesdes, Madrasah dan Desa
(4) melibatkan peran serta masyarakat dan kemitraan
untuk men-dukung program sekolah

7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan Sekolah (1) menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional Sekolah
kegiatan pembelajaran yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan siswa (1) telah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar; yang mengatur mekanisme penyampaian
(2) menyusun peraturan akademik, pedoman tata-tertib, ketidakpuasan siswa dan penyelesaiannya mengenai
kode etik, norma penilaian hasil belajar;
(2) telah menyusun peraturan akademik, pedoman tata-
tertib, kode etik, norma
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan Kepala sekolah berkepribadian dan bersosialisasi dengan
mampu (1) bertanggung jawab dalam membuat keputusan baik, nilai UKKS baik dengan mampu
anggaran sekolah; (2) bertanggung jawab atas perencanaan (1) bertanggung jawab dalam membuat keputusan
partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum; (3) berkomunikasi anggaran sekolah;
untuk menciptakan dukungan (2) bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif
intensif dari orang tua siswa dan masyarakat; (4) mengenai pelaksanaan kurikulum;
memberi teladan dan menjaga nama baik (3) berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan dari orang tua siswa dan masyarakat;
yang diberikan kepadanya; (5) memberi (4) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
contoh/teladan/tindakan yang profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
bertanggung jawab. yang diberikan kepadanya;
(5) memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung
jawab

7.3.2. Berjiwa kepemimpinan Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan Kepala sekolah Sudah Berjiwa kepemimpinan, nilai UKKS
mampu (1) membangun tujuan bersama; baik dengan mampu
(2) melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan (1) membangun tujuan bersama;
keputusan penting sekolah serta penyelenggara sekolah; (3) (2) melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan
menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat, keputusan penting sekolah serta penyelenggara
dan komite sekolah (4) menanggapi kepentingan dan sekolah;
kebutuhan komunitas yang be-ragam, dan (5) (3) menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan
memobilisasi sumber daya masyarakat; masyarakat, dan komite sekolah
(4) menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas
yang be-ragam, dan
(5)memobilisasi sumber daya masyarakat;

7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan Kepala sekolah Telah Mengembangkan sekolah dengan
mampu (1) mengembangkan motivasi pendidik dalam baik, memperoleh nilai UKKS baik dengan mampu
mengembangkan kompetensi. (2) membantu, membina, dan (1) mengembangkan motivasi pendidik dalam
mempertahankan lingkungan sekolah dan pro-gram mengembangkan kompetensi.
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa dan per- (2) membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan
tumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan; (3) sekolah dan pro-gram pembelajaran yang kondusif bagi
meningkatkan mutu pendidikan dan (4) menciptakan lingkungan proses belajar siswa dan per- tumbuhan profesional
pembelajaran para guru dan tenaga kependidikan;
yang efektif bagi siswa (3) meningkatkan mutu pendidikan dan
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
(4) menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi
siswa

7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik dengan Kepala sekolah Mengelola sumber daya dengan baik,
mampu (1) mengambil keputusan berbasis data; (2) menjamin memperoleh nilai UKKS baik dengan mampu
manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah (1) mengambil keputusan berbasis data;
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, (2) menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian
dan efektif; sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan Kepala sekolah berjiwa kewirausaahn dengan (1) menjabarkan Kepala sekolah Berjiwa kewirausahaan dengan
visi, misi dan tujuan ke dalam target mutu yang akan dicapai; (2) (1) menjabarkan visi, misi dan tujuan ke dalam target mutu
menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan yang akan dicapai;
sekolah; (3) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja (2) menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan
tahunan untuk pelaksa-naan peningkatan mutu; (4) kelemahan sekolah;
meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan (3) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja
kurikulum; (5) memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, tahunan untuk pelaksa-naan peningkatan mutu;
dan pelaksanaan visi pem-belajaran yang dikomunikasikan (4) meningkatkan kreasi dan inovasi dalam
dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah; dan (6) mengembangkan kurikulum;
menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga (5) memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan
kependidikan dengan menggunakan sistem pelaksanaan visi pem-belajaran yang dikomunikasikan
pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas dengan baik dan didukung oleh
pelanggaran peraturan dan kode etik; komunitas sekolah; dan
(6) menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan
tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem
pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik;

7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik Kepala sekolah melaksanakan monitoring atau supervisi dengan Kepala sekolah melaksanakan monitoring atau supervisi
baik melalui (1) mengembangkan sistem penilaian dalam dengan baik melalui
memantau perkembangan belajar siswa dan (2) melaksanakan (1) mengembangkan sistem penilaian dalam memantau
dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil perkembangan belajar siswa dan
supervisi untuk meningkatkan (2) melaksanakan dan merumuskan program supervisi,
kinerja sekolah; serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan
kinerja sekolah;

7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen


7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai Sekolah sudah mengelola sistem informasi manajemen
ketentuan (1) untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, yang memadai
efisien dan akuntabel; (2) menyediakan fasilitas informasi yang (1) untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien, efektif dan mudah diakses; (3) menugaskan seorang efisien dan akuntabel;
guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan (2) menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan
informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari mudah diakses
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara (3) menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan
lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan untuk melayani per-mintaan informasi maupun
didokumentasikan; (4) melaporkan data informasi sekolah yang pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat
telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan
Kabupaten/Kota. maupun tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan;
(4) melaporkan data informasi sekolah yang telah
terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota

8 Standar Pembiayaan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu Sekolah (1) memiliki biaya yang dialokasikan untuk membantu Sekolah menetapkan pendidikan gratis bagi seluruh siswa
siswa tidak mampu berupa: pengurangan dan pembebasan sesuai peraturan
biaya pendidikan, pemberian bea siswa, dan bentuk biaya
lainnya (2) meniadakan pungutan biaya operasional lain (biaya
yang dikeluarkan oleh siswa selain uang sekolah yang relevan)
kepada siswa tidak mampu yang meliputi: biaya ujian; biaya
praktikum; biaya perpisahan; biaya study tour; (3) menetapkan
pendidikan gratis bagi seluruh siswa sesuai
peraturan
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi (1) Terdapat data siswa tidak mampu, (2) terdapat data siswa Sekolah memiliki daftar siswa dengan latar belakang
yang jelas penerima beasiswa, (3) Terdapat data ekonomi yang jelas yaitu
riil pemasukan pembayaran dari orangtua siswa (1) Terdapat data siswa tidak mampu,
yang ada pada buku kas/laporan keuangan. Penerima PIP = 68
Penerima BKSM = 15
Penerima PKH = 12
(2) terdapat data siswa penerima beasiswa
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa (1) Menetapkan uang sekolah (iuran bulanan) dengan Sekolah tidak melakukan pungutan sehingga tidak
kurang mampu mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. (2) melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang
melakukan bantuan subsidi silang pengurangan dan mampu
pembebasan
biaya pendidi-kan (SPP) (3) pemberian beasiswa
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai (1) Memiliki standar biaya yang diperlukan untuk membiayai Sekolah
ketentuan kegiatan operasional nonpersonalia selama 1 (satu) tahun; (1) Memiliki standar biaya yang diperlukan untuk
(2) terdapat standar biaya operasi nonpersonalia per membiayai kegiatan operasional nonpersonalia
sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per selama 1 (satu) tahun;
siswa, serta besaran presentase minimum biaya alat tulis (2) terdapat standar biaya operasi nonpersonalia per
sekolah (ATS) dan bahan dan alat habis pakai sekolah/program keahlian, per rombongan belajar,
(BAHP), dan per siswa, serta besaran presentase minimum
No Standar/Indikator/ Sub Indikator Rubrik Penilaian Catatan
biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan alat
habis pakai (BAHP),

8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik


8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari Sekolah (1) menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi Sekolah mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya dan operasional; (2) memiliki pedoman pengelolaan keuangan dan APBN melalui
terkait sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat; (3) (1) menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan
menetapkan besarnya dana yang digali dari masyarakat sebagai operasional; BOS
biaya operasional dengan melibatkan berbagai pihak terkait; (4) (2) memiliki pedoman pengelolaan keuangan
mengelola dana dari masyarakat sebagai biaya personal secara
transparan, dan akuntabel yang ditunjukkan dalam RKAS; (5)
melaporkan secara periodik kepada komite atau yayasan atau
diaudit
secara internal dan eksternal.
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana Memiliki pembukuan biaya operasional berupa (1) buku kas Sekolah memiliki pembukuan biaya operasional berupa
umum yang berisi-kan seluruh transaksi dengan didukung (1) Tersedia buku kas umum yang berisi-kan seluruh
catatan dari buku pembantu kas yang mencatat tiap transaksi transaksi dengan didukung catatan dari buku pembantu
tunai; (2) Buku pembantu bank yang mencatat tiap transaksi kas yang mencatat tiap transaksi tunai;
melalui bank (baik cek, giro maupun tunai) serta(3) buku (2) Tersedia Buku pembantu bank yang mencatat tiap
pembantu pajak yang mencatat semua transaksi yang harus transaksi melalui bank (baik cek, giro maupun tunai)
dipun-gut pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak serta
yang dipungut selaku wajib pungut pajak (3) Tersedia buku pembantu pajak yang mencatat semua
ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. transaksi yang harus dipun-gut pajak serta memonitor
pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku
wajib pungut pajak ditandatangani oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah.

8.3.3. Memiliki laporan yang dapat (1) Terdapat laporan pertanggungjawaban Sekolah
diakses oleh pemangku kepentingan pengelolaan keuangan, (2) berisi komponen- komponen biaya (1) Terdapat laporan pertanggungjawaban
operasional yang telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai pengelolaan keuangan,
dengan disertai bukti pelaporan, (3) dapat (2) berisi komponen- komponen biaya operasional yang
dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada orangtua siswa, telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai dengan
masyarakat, dan pemerintah atau yayasan, yang disertai disertai bukti pelaporan,
dengan bukti-bukti dan (4) dapat diakses oleh pemangku (3) dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada
kepentingan tersebut. orangtua siswa, masyarakat, dan pemerintah atau
yayasan, yang disertai dengan bukti-bukti dan
(4) dapat diakses oleh pemangku kepentingan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai