Anda di halaman 1dari 39

Matrik Kajian Managerial (KM)

Nama Peserta Diklat : Fitra Revi Andikasari


Sekolah Magang : SMA Negeri 1 Ponggok
Alamat : Jalan Raya Gembongan Ponggok

Potensi Rekomendasi
SNP Kondisi Hasil Raport
Kondisi Nyata (Kekuatan dan Tantangan Strategi
Aspek/Komponen Ideal Mutu
Peluang) Peningkatan
A b c d e f g
A. Standar
Kompetensi
Lulusan
1.1. lulusan memiliki Memiliki perilaku Nilai 6,1 dengan - Semua Siswa sudah
kompetensi yang mencerminkan kategori menuju terbiasa mengamalkan
pada dimensi sikap: 1. beriman dan SNP 4 perilaku berdoa sebelum
sikap bertakwa kepada dan setelah melakukan
Tuhan YME, aktivitas, 5% belum
2.berkarakter, jujur, mengucapkan salam saat
dan peduli, bertemu dengan orang
3. Bertanggung laian, 20 % belum
jawab, 4. pembelajar menjalankan ibadah
sejati sepanjang sesuai agama yang
hayat, dan 5. sehat dianut, 15 % belum
jasmani dan rohani melaksanakan aturan
sesuai dengan agama yang dianut
perkembangan anak - 10% Siswa belum
di lingkungan terbiasa mengamalkan
keluarga, sekolah, perilaku menghargai
masyarakat dan orang lain tanpa melihat
lingkungan alam perbedaan, 10 % siswa
sekitar, bangsa, belum mengamalkan
negara, kawasan Rela berkorban. tidak
regional, dan melakukan
internasional. perundungan/bullying,
Nilai 5,98 dengan 15% siswa belum bangga
1.2. lulusan memiliki Memiliki kategori menuju terhadap budaya bangsa
kompetensi pengetahuan faktual, SNP 4 dan daerah, 10% siswa
pada dimensi konseptual, belum berbahasa
pengetahuan prosedural, dan Indonesia yang baik dan
metakognitif pada benar, 15% siswa belum
tingkat teknis,
spesifik, detil, dan mengutamakan produk
kompleks berkenaan dalam negeri, 15% siswa
dengan: 1. ilmu belum menghargai
pengetahuan, pendapat orang lain,
2. teknologi, 3. seni, 10% siswa belum
4. budaya, dan mengambil keputusan
5. humaniora. Mampu secara musyawarah,
mengaitkan dan 5% siswa perlu
pengetahuan di atas ditingkatkan
dalam konteks diri kerajinannya.
sendiri, keluarga, - 5% siswa masih
sekolah, masyarakat membolos, 10% siswa
dan lingkungan alam belum sepenuhnya
sekitar, bangsa, mematuhi peraturan
negara, serta kawasan sekolah, 20% siswa
regional dan kurang berpakaian
internasional. Nilai 5,95 dengan sopan, 15 % siswa belum
1.3. lulusan memiliki kategori menuju punya disiplin waktu dan
kompetensi Memiliki SNP 4 5% siswa kurang
pada dimensi keterampilan berpikir menerapkan budaya antri
keterampilan dan bertindak: 1. - 5% siswa masih terbiasa
kreatif, 2. produktif, meludah di sembarang
3. kritis, 4. mandiri, tempat, 5% siswa suka
5. kolaboratif, dan menyela pembicaraan,
6. komunikatif 5% siswa kurang
melalui pendekatan berpakaian sopan, 5%
ilmiah sebagai siswa belum
pengembangan dari menghormati orang tua,
yang dipelajari di guru, dan teman dan 5%
satuan pendidikan siswa masih ada yang
dan sumber lain terbiasa berkata kasar.
secara mandiri - 15% siswa terbiasa
mencontek, 5% siswa
kurang melaksanakan
tugas individu dengan
baik, 15 % siswa tidak
mengaku atas kesalahan
yang dilakukan dan 20%
siswa belum terbiasa
mengatakan yang
sebenarnya.
- 5% siswa belum terbiasa
aktif dalam kegiatan
kesiswaan, 10% siswa
belum terbiasa untuk
percaya diri tampil di
depan umum, 20% siswa
belum terbiasa berani
berpendapat dan
sebanyak 15% siswa
mudah putus asa.
- 5% siswa masih suka
menyalahkan orang lain,
5% siswa belum terbiasa
meminta maaf, 5 %
siswa belum mampu
melaksanakan tugas
individu dan kelompok
dengan baik, 15% siswa
tidak terbiasa untuk
menerima resiko dan
tindakan yang dilakukan
dan 5% siswa belum
terbiasa menepati janji.
- 15% siswa belum
mampu mengenali
potensi diri, 20% siswa
belum terbiasa gemar
menulis (buku, puisi,
artikel, dan lainnya),
20% siswabelum mampu
berinisiatif, belum
gemar membaca, 20%
siswa belum mampu
berinisiatif, dan 15%
siswa belum terbiasa
memiliki sikap ingin
tahu
- 5% siswa belum gemar
berolahraga, 10% Siswa
belum terbiasa menjaga
kebersihan diri, 20%
siswa belum bisa
mengonsumsi makanan
sehat, 0% tidak
menggunakan narkoba,
0% siswa pernah
mengonsumsi minuman
keras, 10% siswa pernah
merokok, 5% siswa tidak
terlibat tindak
pornografi/pornoaksi,
dan 10% siswa belum
mengamalkan sikap
berpikir positif
- 10% siswa belum
mampu menerapkan
aktivitas pengetahuan
faktual mengingat,
menunjukkan,
menyebutkan dan
menyalin.
- 15% siswa belum
menerapkan pengetahuan
konseptual
mengklasifikasikan,
mengidentifikasi,
menyimpulkan dan
menunjukkan contoh.
- 15% siswa belum
memliliki pengetahuan
prosedural.
- 15 % siswa belum
mampu megembangkan
pengetahuan
metakognitif yang
meliputi mengetahui
kekuatan dan kelemahan
diri, mengetahui manfaat
ilmu yang dipelajari,
menerapkan pengetahuan
untuk menyelesaikan
masalah kontekstual
Menerapkan strategi
dalam memecahkan
masalah, menerapkan
pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah
kokontekstual dan
menerapkan strategi
dalam menyelesaikan
masalah
- 10% siswa belum
memiliki ketrampilan
menulis dalam bahasa
dan gaya sendiri, 15%
siswa belum mampu
menggunakan TIK
dalam berkomunikasi,
15% siswa belum
terampil memodifikasi
karya yang ada dan 15%
siswa belum mampu
membuat kreasi sendiri
sesuai dengan fasilitas
yang tersedia
- 10% siswa belum
terampil membaca cepat
dan membuat rangkuman
dari informasi tertulis,
20% siswa belum
memiliki keterampilan
berpikir membuat karya-
kreasi inovatif dan dan
15% siswa masih suka
meniru karya orang lain
- 15% siswa belum
terampil bertanya dengan
kritis, 20% siswa belum
memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak
melalui pengalaman
pembelajaran terutama
melakukan telaah secara
kritis terhadap teks atau
Buku dan 10% siswa
belum mampu menjaga
kebersihan sekolah
- 20% siswa belum
menggunakan sumber
buku teks, 15% siswa
belum terampil
menggunakan
menggunakan sumber
buku selain buku teks,
15% siswa belum
menggunakan sumber
media massa cetak dan
10% siswa belum
mampu menyelesaikan
tugas akademik
- 10% siswa belum
terampil mengamati, 15
% belum terampil
menanya, 10% belum
terampil Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber, 15% siswa
belum mampu
Melakukan analisis, 15%
siswa belum terampil
Mengkomunikasikan
hasil analisis yang telah
dilakukan, 10% siswa
tidak terampil
Menyelenggarakan
perlombaan dan kegiatan
di luar kelas, dan 10%
siswa belum terampil
menikuti Pengembangan
organisasi kesiswaan dan
atau kepanitiaan
- 20% siswa mampu
Menyampaikan pendapat
secara santun dan mudah
dipahami, 20% siswa
belum bisa menyimak
informasi dan
menyampaikan kembali
dengan kalimat sendiri
dan 20% siswa belum
terampil menyampaikan
gagasan/ide dalam
bentuk tulisan
B. Standar ISI
2.1. perangkat Memuat karakteristik Nilai 5,34 dengan - 5% guru belum
pembelajaran kompetensi sikap, kategori menuju menyusun perangkat
sesuai rumusan pengetahuan, dan SNP 4 pembelajaran sesuai
kompetensi keterampilan dengan ajaran agama
lulusan Menyesuaikan tingkat yang dianutnya, 5%
kompetensi siswa dan belum mengembangkan
ruang lingkup materi perilaku jujur, 10%
pembelajaran. belum memuat perilaku
disiplin, 10% belum
- Melibatkan memuat perilaku santun,
2.2. kurikulum pemangku Nilai 6,8 dengan 10% perangkat
sekolah kepentingan dalam kategori SNP pembelajaran guru
dikembangkan pengembangan belum mengembangkan
sesuai kurikulum. perilaku peduli, 10%
prosedur - Mengacu pada perangkat pembelajaran
kerangka dasar belum memuat perilaku
penyusunan. bertanggung jawab,
- Melewati tahapan 10% perangkat
operasional pembelajaran belum
pengembangan. memuat perilaku
percaya diri, 10%
- Memiliki kurikulum
perangkat pembelajaran
tingkat satuan belum memuat perilaku
pendidikan yang sehat jasmani dan
dikembangkan. rohani, dan 10%
perangkat pembelajaran
- Menyediakan Nilai 5,38 dengan belum memuat perilaku
2.3. sekolah alokasi waktu kategori menuju pembelajar sepanjang
melaksanakan pembelajaran sesuai SNP 4 hayat.
kurikulum sesuai struktur kurikulum - 0% guru belum
ketentuan yang berlaku. menyusun perangkat
- Mengatur beban pembelajaran yang
belajar bedasarkan memuat kompetensi
bentuk pendalaman pengetahuan faktual,
materi. 10% guru belum
- Menyelenggarakan menyusun perangkat
aspek kurikulum pembelajaran yang
pada muatan lokal memuat kompetensi
Melaksanakan pengetahuan
kegiatan konseptual, 5% guru
pengembangan diri belum menyusun
siswa. perangkat pembelajaran
yang memuat
kompetensi
pengetahuan prosedural,
dan 10% guru belum
menyusun perangkat
pembelajaran yang
memuat kompetensi
pengetahuan
metakognitif,
- 5% guru ketika
menyusun pembelajaran
belum menunjukkan
sikap kreatif, 5% guru
ketika menyusun
pembelajaran belum
menunjukkan sikap
produktif, 5% guru
ketika menyusun
pembelajaran belum
menunjukkan sikap
kritis, 5% guru ketika
menyusun pembelajaran
belum menunjukkan
sikap mandiri, 5% guru
ketika menyusun
pembelajaran belum
menunjukkan sikap
kolaboratif, dan 5%
guru ketika menyusun
pembelajaran belum
menunjukkan sikap
komunikatif,
- 10% guru belum
menyesuaikan tingkat
kompetensi siswa
dengan karakteristik
mata pelajaran, 10%
guru belum
menyesuaikan tingkat
kompetensi siswa
dengan ingkat
keingintahuan siswa
baik itu pada tingkat
dasar, teknis, spesifik,
detil, dan/atau
kompleks, dan 10%
guru belum
menyesuaikan tingkat
kompetensi siswa
dengan bidang kajian
pembelajaran
bedasarkan bakat dan
minat siswa untuk
memecahkan masalah
meliputi bidang: ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan/atau
humaniora.
- 10% guru belum
menyesuaikan dengan
perkembangan siswa
pada jenjang SD/MI
yaitu pada konteks diri
sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
bangsa, dan negara.
- 10% sekolah belum
melibatkan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum yaitu
memiliki tim yang
bertugas
mengembangkan
kurikulum sekolah, 10%
sekolah belum
melibatkan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum yang
meliputi seluruh guru
mata pelajaran, konselor
(guru Bimbingan dan
Konseling), dan komite
sekolah atau
penyelenggara
pendidikan dibuktikan
dengan dokumen
penugasan dan 10%
sekolah belum
melibatkan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum yaitu
memiliki pedoman
pengembangan
kurikulum yang
diketahui tim
pengembang kurikulum
sekolah sebagai dasar
pengembangan.
- 5% standar isi sekolah
belum mengacu pada
Visi, misi, dan tujuan
sekolah, 10% standar
isi sekolah belum
mengacu Organisasi
muatan kurikuler
sekolah, 10% standar isi
sekolah belum mengacu
aturan beban belajar
siswa dan beban kerja
guru pada tingkat kelas,
10% standar isi sekolah
belum mengacu
kalender pendidikan
sekolah, 10% standar isi
sekolah belum mengacu
silabus muatan atau
mata pelajaran muatan
lokal, dan 10% standar
isi sekolah belum
mengacu rencana
pelaksanaan
pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
- 15% sekolah belum
melewati tahapan
analisis ketentuan
peraturan perundang-
undangan mengenai
kurikulum; analisis
konteks untuk
kebutuhan siswa,
sekolah, dan lingkungan
serta analisis
ketersediaan sumber
daya Pendidikan
- 30% sekolah belum
memiliki perangkat
Pedoman pendidikan
kepramukaan yang
dapat diakses oleh
warga sekolah dan 30%
sekolah belum memiliki
pedoman sistem kredit
semester
- 10% standar isi belum
mengatur beban belajar
penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri
untuk SMA, paling
banyak 50% dari waktu
kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang
bersangkutan.
- 10% sekolah belum
menyelenggarakan
minimal 2 dari 4 aspek
yang disediakan untuk
mata pelajaran yaitu
kewirausahaan.
- Semua muatan standar
isi terdapat program
kegiatan ekstrakurikuler
berupa kegiatan
kagamaan, kegiatan
krida, latihan olahbakat
dan latihan olah-minat;
sekolah 100%
Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri
siswa terutama program
kegiatan ekstrakurikuler
berupa Kegiatan Ilmiah
Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan
dan kemampuan
akademik, penelitian,
kelompok pencinta
teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa,
dan lainnya, 10%
muatan isi belum
terdapat pengalaman
pembelajaran dalam
bentuk praktik di
laboratorium. penelitian
sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop,
peragaan atau pameran,
pementasan karya seni
dan lainnya, 100%
sekolah i sudah
menyediakan bimbingan
karier

C. Standar Proses
3.1. sekolah - Mengacu pada Nilai 5,19 dengan - 10% silabus yang
merencanakan silabus yang telah kategori menuju dikembangkan belum
proses dikembangkan. SNP 4 memuat komponen
pembelajaran - Mengarah pada Penilaian dan 5 %
sesuai silabus yang
ketentuan pencapaian dikembangkan belum
kompetensi. memuat komponen
- Menyusun dokumen sumber belajar, 15%
rencana dengan silabus yang
lengkap dan dikembangkan belum
sistematis. menjadi dasar
- Mendapatkan pengembangan Rencana
evaluasi dari kepala Pelaksanaan
sekolah dan Pembelajaran.
pengawas sekolah - 10% silabus belum
3.2. proses Nilai 6,46 dengan dikembangkan
pembelajaran kategori menuju Berdasarkan Standar
- Mendorong siswa
dilaksanakan SNP 4 Kompetensi Lulusan dan
mencari tahu.
dengan tepat Standar Isi untuk satuan
- Mengarahkan pada
pendidikan dasar dan
penggunaan menengah sesuai dengan
pendekatan ilmiah. pola pembelajaran pada
- Melakukan setiap tahun ajaran dan
pembelajaran 10% belum memuat
berbasis kompetensi. Tujuan pembelajaran
- Memberikan yang dirumuskan
pembelajaran berdasarkan kompetensi
terpadu. dasar, dengan
- Melaksanakan menggunakan kata kerja
pembelajaran operasional yang dapat
dengan jawaban diamati dan diukur, yang
yang kebenarannya mencakup sikap,
multi dimensi. pengetahuan, dan
- Menerapkan metode keterampilan;
pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar sesuai
karakteristik siswa. dengan silabus; Indikator
- Memanfaatkan pencapaian kompetensi
media pembelajaran mencakup pengetahuan,
dalam meningkatkan sikap dan ket-rampilan
efisiensi dan dan Materi dan metode
efektivitas pembelajaran yang
pembelajaran. menyesuaikan rumusan
indikator pencapaian
- Menggunakan aneka
kompetensi
3.3. pengawasan dan sumber belajar. Nilai 6,12 dengan - 5% guru belum
penilaian kategori menuju menyusun silabus untuk
otentik dilakukan - Melakukan penilaian SNP 4 Setiap mata pelajaran
dalam otentik secara yang diampunya, 20%
proses komprehensif dan guru belum menyusun
pembelajaran memanfaatkan silabus dengan
hasilnya. Bekerjasama dengan
- Melakukan Kelompok Kerja Guru
pemantauan proses (KKG), Musyawarah
pembelajaran dan Guru Mata Pelajaran
supervisi proses (MGMP), Lembaga
pembelajaran Penjamin Mutu
kepada guru. Pendidikan (LPMP), atau
- Mengevaluasi proses Perguruan Tinggi, 5%
pembelajaran dan guru belum menyusun
menindaklanjuti Menyusun RPP yang
hasil pengawasan terdiri atas komponen
Identitas sekolah,
Identitas mata pelajaran,
Kelas/semester, Materi
pokok, Alokasi waktu,
Tujuan pembelajaran,
Kompetensi dasar dan
indikator pencapaian
kompetensi, Materi
pembelajaran, Metode
pembelajaran, Media
pembelajaran, Sumber
belajar, Langkah-
langkah pembelajaran
dan Penilaian hasil
pembelajaran; 10% guru
belum menyusun silabus
berdasarkan KD atau
subtema yang
dilaksanakan kali per-
temuan atau lebih; 5%
guru belum menyusun
silabus memperhatikan
prinsip penyusunan RPP.
- 10% penyusunan silabus
belum Dievaluasi oleh
kepala sekolah dan
pengawas dan memiliki
dokumen evaluasi/telaah
RPP.
- 100% rombel memenuhi
Rasio siswa per rombel
maksimum 34 siswa per
rombel
- 10% guru belum
Menjelaskan kepada
siswa silabus mata
pelajaran tiap awal
semester; 5% guru belum
Memulai sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan;
15% guru belum
Menyiapkan siswa
secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran; 10% guru
belum Memotivasi siswa
belajar sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-
hari; 10% guru belum
Mengajukan pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari; 10% guru
belum Menjelaskan
tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan 10%
guru belum
Menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai
silabus.
- 20% Guru masih belum
melaksanakan
pembelajaran yang
berpusat pada siswa,
15% guru belum
melaksanakan langkah
menanya, 25% guru
belum menerapkan
modus belajar berbasis
penelitian
- 10% guru belum
mendorong siswa untuk
Melakukan pengamatan;
10% guru belum
mendorong siswa untuk
Mengajukan pertanyaan
yang dapat dijawab
dengan pendekatan
ilmiah; 10% guru belum
mendorong siswa
Mengumpulkan
informasi untuk
menjawab pertanyaan
yang dikemukakan; 15%
guru belum mendorong
siswa Menggunakan alat
dan perlengkapan yang
sesuai; 15% guru belum
mendorong siswa Untuk
mengolah dan
menganalisa data dan
informasi yang telah
dikumpulkan; 10% guru
belum mendorong siswa
Menarik kesimpulan;
10% guru belum
mendorong siswa
Memikirkan dengan
kritis dan masuk akal
untuk membuat
penjelasan bedasarkan
bukti yang ditemukan
dan 10% guru belum
Menyampaikan dan
mempertahankan hasil
mereka kepada sesama
siswa.
- 5% guru belum berfokus
pada hasil pembelajaran
yang mampu
ditunjukkan oleh siswa;
10% guru belum
memfasilitasi siswa yang
mampu menunjukkan
penguasaan hasil
pembelajaran terkait KD
yang diharapkan untuk
mencapai KD
selanjutnya; 10% guru
belum menyediakan
akses materi
pembelajaran kepada
siswa untuk dapat
mengembangkan
kompetensi mereka
secara mandiri; 10%
guru belum melakukan
penilaian sumatif secara
berkala untuk
mengidentifikasi hasil
pembelajaran siswa dan
10% guru belum
fleksibel dalam lama
ketuntasan pembelajaran
setiap siswa dalam
menguasai KD yang
diharapkan.
- 10% pembelajaran
terpadau belum
disesuaikan dengan
tingkat perkembangan
siswa.
- 10% guru ketika
melaksanakan
pembelajaran belum
berfokus pada siswa;
10% guru ketika
melaksanakan
pembelajaran belum
berperan sebagai
fasilitator; 10% guru
ketika melaksanakan
pembelajaran belum
bekerjasama dalam
kelompok; 10% guru
ketika melaksanakan
pembelajaran belum
memulai dengan
memberikan
permasalahan kepada
siswa untuk dipecahkan
atau dipelajari lebih
lanjut dalam bentuk
skenario atau studi kasus
yang menyerupai
kehidupan nyata; 10%
guru ketika
melaksanakan
pembelajaran belum
mengajak siswa
melakukan penelitian
yang diperlukan dan
berdiskusi untuk berbagi
dan meringkas hasil
temuan mereka dan
menyajikan hasil
kesimpulan yang
berisikan satu atau lebih
solusi/jawaban atas hasil
temuan atau bahkan
tidak ada solusi/jawaban
yang ditemukan
- 20% guru belum
berfokus pada siswa dan
karya/produk akhir yang
dihasilkan; 20% guru
belum berperan sebagai
fasilitator; 10% guru
belum mengajak siswa
bekerjasama dalam
kelompok; 20% guru
belum memulai dengan
menentukan tujuan
menciptakan
karya/produk akhir dan
mengidentifikasi
penggunanya; 20% guru
belum mengajak siswa
menyelesaikan
karya/produk akhir, dan
menunjukkan karya
mereka dan
mengevaluasi
penggunaannya.
- 10% guru belum
mengajarkan pada siswa
untuk lebih menyadari
dan menghargai proses
yang mereka lalui; 10%
guru belum
menunjukkan bagaimana
mengelola proses yang
dilalui sebagai pembelaja
ran yang lebih efektif
untuk hidup mereka;
10% guru belum
membantu siswa untuk
menyiapkan diri dalam
menyusun strategi bagi
diri mereka sendiri untuk
sukses mencapai tujuan
mereka; 10% guru belum
mengenalkan dalam
merumuskan strategi,
memonitor dan
mengevaluasi atas
pembelajaran yang
dilalui oleh siswa.
- 10% guru belum
mengajak siswa
berpastisipasi secara
aktif; 10% guru belum
mengajak siswa belajar
dalam kelompok-
kelompok kecil; 10%
guru belum memberi
kesempatan untuk
berbagi pengala-man dan
pengetahuan yang
mereka miliki; 15% guru
belum memberikan
pekerjaan rumah yang
menuntut siswa untuk
berkolaborasi dengan
lingkungan keluarga dan
masyarakat.
- 10% guru belum
memberikan penguatan
dan umpan balik
terhadap respon dan hasil
belajar siswa selama
proses pembelajaran
berlangsung; 20% guru
belum menyesuaikan
pengaturan tempat duduk
siswa dan sumber daya
lain sesuai dengan
karakteristik; 10% guru
belum menyesuaikan
materi pelajaran dengan
kecepatan dan
kemampuan belajar
siswa.
- 5% guru belum
menerapkan metode
ceramah, 15% guru
belum menerapkan
metode demonstrasi,
10% guru belum
menerapkan metode
diskusi, 20% guru belum
menerapkan metode
belajar mandiri, 20%
guru belum menerapkan
metode belajar mandiri,
10% guru belum
menerapkan metode
curah pendapat, 10%
guru belum menerapkan
metodestudi kasus, 25%
guru belum menerapkan
metode seminar, 20%
guru belum menerapkan
metode tutorial, 25%
guru belum menerapkan
metode deduktif dan
25% guru belum
menerapkan metode
induktif
- 15% guru belum
memanfaatkan media
pembelajaran berupa alat
bantu proses
pembelajaran berupa
hasil karya inovasi guru
maupun yang sudah
tersedia.
- 10% guru belum
menggunakan sumber
belajar berupa buku,
10% guru belum
menggunakan sumber
belajar berupa edia cetak
dan elektronik, 10% guru
belum menggunakan
sumber belajar berupa
lam sekitar, 10% guru
belum menggunakan
sumber belajar berupa
umber belajar lain yang
relevan.
- 10% guru belum
mengevaluasi seluruh
rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil
hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara
bersama menemukan
manfaat langsung
maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung;
10% guru belum
memberikan umpan
balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, 10%
guru belum melakukan
kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas
individual maupun
kelompok, 10% guru
belum
menginformasikan
rencana kegiatan
pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
dan 10% guru belum
mengakhiri pembelajaran
sesuai jadwal yang
ditetapkan.
D. Stand. Penilaian
4.1. aspek penilaian Mencakup ranah Nilai 5,46 dengan - 20% penilaian yang
sesuai ranah sikap, pengetahuan, kategori menuju dilakukan oleh pendidik
kompetensi dnan keterampilan SNP 4 belum mengukur
dan memiliki bentuk penguasaan pengetahuan
pelaporan sesuai siswa; 15% penilaian
dengan ranah. yang dilakukan oleh
pendidik belum mengukur
4.2. teknik penilaian Menggunakan jenis Nilai 6,72 dengan kemampuan siswa
obyektif dan teknik penilaian yang kategori SNP menerapkan pengetahuan
akuntabel obyektif dan dalam melakukan tugas
akuntabel dan tertentu.
memiliki perangkat - 15% Hasil pencapaian
teknik penilaian belum mencakup aspek
lengkap. sikap dilakukan dengan
mendeskripsikan perilaku
4.3. penilaian Menindaklanjuti hasil Nilai 6,08 dengan siswa.
Pendidikan pelaporan penilaian kategori menuju - 10% teknik penilaian
ditindaklanjuti dan melakukan SNP 4
pelaporan secara belum didasarkan pada
periodik. prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan
4.4. instrumen Menggunakan Nilai 6,94 dengan dasar pengambilan
penilaian instrumen penilaian kategori SNP keputusan; 10%teknik
menyesuaikan aspek sikap, penilaian belum dapat
aspek pengetahuan dan diketahui oleh pihak yang
keterampilan. berkepentingan;
10%teknik penilaian
4.5. penilaian - Melakukan penilaian Nilai 6,74 dengan belum dapat
dilakukan berdasarkan kategori SNP dipertanggungjawabkan
mengikuti penyelenggara dan dalam bentuk laporan
prosedur ranah sesuai - 5% Instrumen penilaian
prosedur. yang digunakan belum
- Menentukan berbentuk penilaian
kelulusan siswa berupa tes, pengamatan,
berdasarkan penugasan perseorangan
pertimbangan/ atau kelompok, dan
kriteria yang sesuai. bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat
perkembangan siswa;
10% Instrumen penilaian
yang digunakan belum
memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki
bukti validitas empirik;
15% Instrumen penilaian
yang digunakan belum
memiliki prosedur
penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan
yang dapat diketahui oleh
pihak yang
berkepentingan.
- 20% penilaian pendidikan
belum ditindaklanjuti
untuk memperbaiki proses
pembelajaran; 15%
penilaian pendidikan
belum ditindaklanjuti
untuk melakukan
perbaikan dan/atau
penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan; 20%
penilaian pendidikan
belum ditindaklanjuti
untuk menetapkan kriteria
ketuntasan minimal serta
kriteria dan/atau kenaikan
kelas siswa.
- sekolah sudah 100%
melaporkan hasil belajar
kepada orang tua siswa,
komite sekolah , dan
institusi di atasnya
- 20% Penilaian aspek
sikap belum dilakukan
melalui
observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang
relevan; 20% Penilaian
aspek pengetahuan belum
dilakukan melalui tes
tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai;
20% Penilaian
keterampilan belum
dilakukan melalui praktik,
produk, proyek,
portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.
- 10% penilaian hasil
belajar belum dilakukan
oleh pendidik; 10%
penilaian hasil belajar
belum dilakukan oleh
sekolah; dan 10%
penilaian hasil belajar
belum dilakukan oleh
pemerintah.
- 15% ppenilaian yang
mencakup aspek sikap
belum melalui tahapan
mengamati perilaku siswa
selama pembelajaran;
mencatat perilaku siswa
dengan menggunakan
lembar
observasi/pengamatan;
menindaklanjuti hasil
pengamatan; dan
mendeskripsikan perilaku
siswa.
- 10% penilaian yang
mencakup aspek
pengetahuan belum
melalui tahapan
menyusun perencanaan
penilaian;
mengembangkan
instrumen penilaian;
melaksanakan penilaian;
memanfaatkan hasil
penilaian; dan melaporkan
hasil penilaian dalam
bentuk angka dengan
skala 0- 100 dan
deskripsi.
- 15% penilaian yang
mencakup aspek sikap
belum melalui tahapan
menyusun perencanaan
penilaian;
mengembangkan
instrumen penilaian;
melaksanakan penilaian;
memanfaatkan hasil
penilaian; dan melaporkan
hasil penilaian dalam
bentuk angka dengan
skala 0- 100 dan
deskripsi.
- 15% penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan siswa
dari satuan pendidikan
belum ditetapkan melalui
rapat dewan pendidik dan
20% penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan siswa
dari satuan pendidikan
belum
mempertimbangkan
penyelesaian seluruh
program pembelajaran;
Ujian sekolah; Ujian
sekolah berstandar
nasional, Penilaian sikap,
Penilaian pengetahuan,
dan Penilaian
keterampilan.

E. Standar PTK
5.1. ketersediaan dan - Berkualifikasi Nilai 6,62 dengan - Kualifikasi minimal S1/D4
kompetensi guru akademik minimal kategori menuju telah memenuhi 100% dari
sesuai S1/D4, tersedia SNP 4 50 jumlah guru, yaitu
ketentuan untuk tiap mata sebanyak 9 guru
pelajaran dan berpendidikan S2,
bersertifikat sebanyak 41 guru
pendidik. berpendidikan S1
- Berkompetensi - 100% guru pada sekolah
pedagogik dan tersedia untuk tiap mata
profesional minimal pelajaran, tetapi ada 1
baik. yang tidak sesuai latar
belakang pendidikannya
5.2. ketersediaan dan Nilai 6,71 dengan yaitu Bahasa Jawa
kompetensi kepala - Berkualifikasi kategori SNP - Terdapat 88% dari jumlah
sekolah minimal S1/D4.
- Berusia sesuai guru PNS yang sudah
sesuai ketentuan
kriteria saat memiliki sertifikat
pengangkatan. pendidik, yaitu sebanyak
29 sudah memiliki
- Berpengalaman
sertifikat pendidik dan 4
mengajar selama
yang ditetapkan. orang belum memiliki
- Pangkat minimal sertifikat pendidik
III.c, bersertifikat - 90% guru memiliki nilai
pendidik, UKG baik mampu
bersertifikat kepala mengintegrasikan
sekolah. karakteristik siswa dari
- Berkompetensi aspek fisik, agama dan
kewirausahaan, moral, sosial, kultural,
supervisi dan sosial emosional, dan intelektual
minimal baik. dalam pembelajaran;
Memilih teori belajar dan
Tersedia tenaga prinsip-prinsip
5.3. ketersediaan dan pelaksana urusan Nilai 6,89 dengan pembelajaran yang sesuai
kompetensi tenaga administrasi dan kategori SNP dengan karakteristik
administrasi berpendidikan sesuai siswa; Merancang
sesuai ketentuan ketentuan. kegiatan pembelajaran
siswa berdasarkan
5.4. ketersediaan dan Tersedia kepala, kurikulum;
kompetensi tenaga laboratorium Nilai 1,05 dengan Menyelenggarakan
laboran sesuai dan teknisi kategori menuju pembelajaran yang
ketentuan laboratorium yang SNP 1 mendidik; Menggunakan
berkualifikasi sesuai teknologi informasi dan
dengan ketentuan. komunikasi serta bahan
ajar untuk kepentingan
5.5. ketersediaan dan Tersedia kepala dan penyelenggaraan kegiatan
kompetensi tenaga perpustakaan Nilai 6,63 dengan pengembangan yang
pustakawan yang sesuai dengan kategori menuju mendidik
sesuai ketentuan kualifikasi yang SNP 4 - Kepala sekolah telah
sesuai. memiliki kualifikasi
akademik minimal S1,
yaitu KS telah
berpendidikan S2
- Kepala sekolah telah
berpengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 5
tahun
- Kepala Sekolah telah
berpangkat minimal III/c,
yaitu III/d
- Kepala Sekolah telah
bersertifikat pendidik
- Kepala Sekolah telah
bersertifikat kepala
sekolah
- 90% kepala sekolah
berkompetensi
kepribadian minimal baik
- 90% kepala sekolah
berkompetensi
kewirausahaan minimal
baik
- 100% kepala sekolah
berkompetensi supervisi
minimal baik
- 90% kepala sekolah
berkompetensi sosial
minimal baik
- sekolah telah memiliki
kepala TAS
- Kepala TAS memiliki
kualifikasi pendidikan
minimal SMA/sederajat,
yaitu berpendidikan S2
- Sekolah telah memiliki
tenaga pelaksana urusan
adiministrasi
kepegawaian, keuangan,
sarana dan prasarana,
persuratan dan
pengarsipan, kesiswaan,
umum
- sekolah telah memiliki
tenaga pelaksana urusan
administrasi
berpendidikan minimal
SMA/sederajat
- Sekolah telah memiliki
kepala laboratorium
- Kepala laboratorium telah
berpendidikan minimal
S1, yaitu berpendidikan S1
- Kepala laboratorium telah
memiliki sertifikat
pengelola laboratorium
- Kepala laboratorium telah
memiliki pengalaman
minimal 3 tahun sebagai
pengelola praktikum
- Sekolah telah memiliki
tenaga teknisi laboran
- teknisi laboratorium
lulusan minimal D2, yaitu
berpendidikan S1, tetapi
tidak memiliki sertifikat
teknisi laboratorium
- Sekolah telah memiliki
tenaga labaoran
- Tenaga laboran telah
berpendidikan sesuai
ketentuan minimal D1,
yaitu berpendidikan S1,
tetapi tidak memiliki
sertifikat laboran
- Sekolah telah memiliki
kepala tenaga pustakawan
- Kepala tenaga pustakawan
telah berkualifikasi
pendidikan S1
- Kepala Tenaga
Pustakawan memiliki
sertifikat
- Sekolah telah memiliki
satu tenaga perpustakaan
- Tenaga pustakawan
berkualifikasi SMA

F. Standar Sarpras
6.1. kapasitas daya - Memiliki kapasitas Nilai 4,89 dengan - Sudah memiliki
tamping sekolah rombongan belajar kategori menuju rombongan belajar sesuai
memadai yang sesuai dan SNP 3 dengan ketentuan
memadai. - Luas lahan 4526 M2. Jika
- Rasio luas lahan dibagi dengan jumlah
sesuai dengan siswa keseluruhan
jumlah siswa. sebanyak 996. Maka 93%
- Kondisi lahan dan memenuhi kebutuhan,
bangunan sekolah sedangkan masih kurang
memenuhi 7%
persyaratan. - 98% lahan terhindar dari
- Memiliki ragam bahaya, sedangkan 2%
prasarana sesuai lainnya masih dalam
ketentuan. proses pengurusan
- Luas bangunan 100%
Memiliki ruang kelas, memenuhi syarat
6.2. sekolah memiliki Nilai 6,19 dengan - Koefisien dasar bangunan
laboratorium IPA,
sarana kategori menuju
ruang perpustakaan kurang sesuai dengan
dan prasarana SNP 4
sesuai standar dan peraturan daerah. Karena
pembelajaran
kondisinya layak terdapat konstruksi
yang lengkap dan
pakai. bangunan yang kurang
layak
stabil dan belum
- Memiliki ruang dilengkapi dengan sistem
6.3. sekolah memiliki Nilai 5,74 dengan
pimpinan, ruang proteksi aktif dan
sarana kategori menuju
guru, ruang UKS, penanggulangan bahaya
dan prasarana SNP 4
tempat ibadah, kebakaran dan petir.
pendukung
jamban, gudang, Sehingga telah memenuhi
yang lengkap dan
ruang TU, ruang 97,5% persyaratan
layak
konseling, ruang keamanan,sedangkan 2,5%
OSIS, sesuai standar masih perlu perbaikan
dan layak pakai. - Sarana dan prasarana
- Menyediakan kantin untuk kegiatan
dan tempat parkir pembelajaran baru 95,2%,
yang layak. sedangkan sarana
penunjang praktikum
4,8% belum memenuhi
kriteria, terutama untuk
laboratorium biologi
- Jumlah ruang kelas telah
memenuhi 95% dari
rombongan belajar,
sedangkan 5% lainnya
menempati ruang
laboratorium dan
perpustakaan
- Ruang perpustakaan 93%
sudah sesuai dengan
standar, sedangkan 7%
lainnya terbentur pada
penempatan tata letak dan
terpakai untuk ruang kelas
- Rasio minimum 3
M2/siswa untuk tempat
bermain, jika
dibandingkan dengan
jumlah siswa sebanyak
996 masih kurang. Dan
terletak di depan kelas dan
juga kurang dilengkapi
dengan sarana peralatan
pendidikan yang hanya
tersedia 91%. Sedangkan
yang 9% masih kurang
sehingga agak
mengganggu proses
pembelajaran
- Kondisi ruang kelas dan
laboratorium sudah sesuai
dengan standar, namun
perlu peningkatan
terutama di bagian
laboratorium biologi
- Ruang pimpinan sudah
sesuai dengan standar
- 92,5% ruang guru sudah
sesuai dengan standar,
namun 7,5% masih perlu
penambahan luas ruangan
- Ruang UKS sudah
memenuhi 90% standar,
hanya 10% yang lain
masih perlu peningkatan
terutama pada luas
ruangan dan sarana
prasarana
- tempat ibadah yang
disediakan di sekolah
96,6% sudah memenuhi
standar namun 3,4% masih
perlu pengadaan tempat
ibadah bagi siswa yang
non muslim
- penyediaan jamban di
sekolah 97,14% sudah
terpenuhi tapi 2,86%
masih perlu penambahan
dan pengadaan unit
jamban
- 96,6% gudang sudah
terpenuhi, sedangkan 3,4
% perlu penambahan dan
perluasan gudang
- Ruang sirkulasi 91,6%
sudah tersedia dengan
baik, 8,4% perlu
peningkatan penghijauan
- ruang konseling yang
tersedia 93,3 % sudah ada,
namun 6,7 % perlu
peningkatan perlengkapan
dan perluasan serta
kenyamanan ruang
konseling
- kantin sekolah sudah
memenuhi syarat 94%, 6
% masih perlu
peningkatan perluasan
area
- 88% tempat parkir di
sekolah sudah memenuhi
syarat, namun 12% perlu
pengadaan rambu-rambu
lalu lintas dan juga
petugas khusus parkir

G. Standar
Pengelolaan - Sekolah sudah
7.1. sekolah - Memiliki visi, misi Nilai 6,02 dengan melaksanakan,
melakukan tujuan yang jelas kategori menuju merumuskan visi misi dan
perencanaan sesuai ketentuan. SNP 4 tujuan sekolah bersama
pengelolaan - Mengembangkan dewan pendidik dan warga
RKS. sekolah, komite sekolah
- Melibatkan dan pemangku kepentingan
yang dipimpin oleh kepala
pemangku
sekolah, 20% sekolah
kepentingan sekolah
belum menyosialisasikan
dalam
visi misi kepada semua
merencanakan
warga sekolah dan
pengelolaan sekolah.
pemangku kepentingan,
10% sekolah belum
7.2. program - Memiliki pedoman Nilai 6,54 dengan meninjau kembali secara
pengelolaan pengelolaan sekolah kategori menuju berkala visi misi sesuai
dilaksanakan lengkap. SNP 4 dengan perkembangan
sesuai - Meyelenggarakan Pendidikan
ketentuan layanan kesiswaan. - Sekolah sudah membuat
- Meningkatkan daya renca kerj ajangka
guna PTK. menengah rencana kerja
- Melaksanakan EDS tahunan. Sudah menyusun
dan membangun sesuai hasil evaluasi diri
kemitraan. sekolah. Sudah
- Mengelola bidang memutuskan dalam rapat
kurikulum dan dewan pendidik dengan
kegiatan memperhatikan masukan
pembelajaran. dari komite sekolah dan
ditetapkan oleh kepala
7.3. kepala sekolah Nilai 6,13 dengan sekolah. 20% sekolah
Berjiwa
berkinerja kategori menuju belum menungkan dalam
kepemimpinan dan
baik dalam SNP 4 dokumen tertulis yang
mengelola sumber
melaksanakan mudah dibaca dan
daya dengan baik.
tugas dipahami oleh pihak terkait
kepemimpinan - Sekolah sudah melibatkan
masukan pemangku
7.4. sekolah Nilai 6,65 dengan kepentingan, komite
mengelola sistem Memiliki sistem kategori menuju
inormasi manajemen sekolah yang menjadi
informasi SNP 4 dasar penyusunan vis misi
manajemen yang sesuai.
dan tujuan sekolah, 20%
sekolah belum
menyosialisasikan kepada
semua warga sekolah dan
segenap pihak yang
berkepentingan terkait visi
misi dan tujuan sekolah
- Sekolah sudah memiliki
pedoman pengelolaan
seklah lengkap, 10%
sekolah belum meninjau
pendoman tersbut secara
berkala sesuai dengan
perkembangan masyarakat
- 80% sekolah belum
memberikan penghargaan
untuk pendidik dan tenaga
kependidikan. Sekolah
sudah melaksanakan
penilaian kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan
- 20% sekolah belum
melaksanakan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah,
pembelajaran secara
periodik, evaluasi program
kerja tahunan secara
periodik pada akhir tahun
anggaran sekolah
- Sekolah sudah melibatkan
warga sekolah dalam
pengelolaan akademik,
10% pihak sekolah belum
melibatkan masyarakat
pendukung sekolah dalam
pengelolaan non akademik
dan 20% sekolah belum
menjalin kemitraan secara
maksimal pada lembaga
lain yang relevan dan
belum melibatkan peran
serta masyarakat dan
kemitraan untuk
mendukung program
sekolah
- 20% sekolah belum
menetapkan petunjuk
pelaksaan operasional yang
mengatur mekanisme
penyampaian
ketidakpuasan siswa dan
penyelesaiannya mengenai
penilaian hasil belajar,
sekolah sudah
melaksanakan penyusunan
peraturan akademik,
pedoman tata-tertib, kode
etik norma
- Kepala sekolah
bertanggung jawab dalam
emmbuat keputusan,
memberi keteladanan dan
menjaga nama baik
lembaga profesi dan
kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang
diberikan kepadanya, 10%
belum memperoleh nilai
UKKS baik, 20% belum
bertanggungjawab atas
perencaaan partisipatif atas
pelaksaaan kurikulum dan
berkomunikasi untuk
mencipatakan dukungan
intensif dari orang tua
siswa dan masyarakat
- Kepala sekolah sudah
membangun tujuan
bersama, sudah menjalin
kerjasama dengan orangtua
siswa , masyarakat, dan
komite sekolah. 10%
kepala sekolah belum
melibatkan guru.komite
sekolah dalam keputusan
penting sekolah serta
penyelenggara
sekolah.20% belum
menanggapi kepentingan
dan kebutuhan komunitas
yang beragam dan
memobilisasi sumber daya
masyarakat
- 15% kepala sekolah belum
mengembangkan motivasi
pendidik dalam
mengembangkan
kompetensi, meningkatkan
mutu pendidikan. 10%
kepala sekolah belum
membantu, membina dan
mempertahankan
lingkungan sekolah dan
prhram pembelajaran yang
kondusif bagi proses
belajar siswa dan
pertumbuhan profesional
para guru dan tenaga
kependidikan. 20% kepala
sekolah belum
menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif
bagi siswa
- 20% kepala sekolah belum
mengambil keputusan
berbasis data, belum
menjamin manajemen
organisasi dan
pengoprasian sumber daya
sekolah untuk meiptakan
lingkungan belajar yang
aman, sehat, efisien, dan
efektif
- 10% kepala sekolah belum
menjabarkan visi misi dan
tujuan ke target mutu yang
akan dicapai. 20% kepala
sekolah belom
menganalisin tantangan,
peluang dan kelemahan
sekolah, merencanakan
kerja strategis dan tahunan
untuk peningkatan mutu,
meingkatkan kreasi dan
inovasi dalam
pengembangan kurikulum,
memfasilitasi
pengembangan komunitas
sekolah dan menjaga
motivasi kerja pendidik
dengan menggunakan
sistem pemberian
penghargaan
- Kepala sekolah sudah
melaksanakan dan
memprogramkan supervisi
dengan baik
- Sekolah sudah melaporkan
data informasi sekolah
yang telah
terdokumentasikan kepada
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. 15%
sekolah belum mendukung
administrasi pendidikan
yang efektif, efisien dan
akuntabel, meyediakan
fasilitas informasi yang
efisien efektif dan mudah
diakses. 20% sekolah
belum menugaskan
seorang guru atau tenaga
pendidik untuk melayani
permintaan dan informasi
atau pegaduan dari
masyarakan
H. Standar
Pembiayaan - Sekolah memiliki SK
8.1. sekolah - Memiliki data daftar Nilai 7 dengan tentang pengurangan dan
memberikan siswa dengan latar kategori SNP pembebasan biaya
layanan subsidi
silang belakang ekonomi pendidikan siswa yang
yang jelas. tidak mampu. Sekolah
- Membebaskan biaya tidak memungut SPP
bagi siswa yang - Sekolah tidak memungut
tidak mampu dan SPP sehingga tidak ada
memberikan subsidi subsidi silang
silang bagi yang pengurangan/pembebasan
kurang mampu. biaya pendidikan (SPP),
sekolah memberikan
8.2. beban Memiliki biaya Nilai 7 dengan biasiswa bagi siswa yang
operasional operasional non kategori SNP berprestasidan siswa tidak
sekolah personil sesuai mampu
sesuai ketentuan ketentuan. - Sumber pembiayaan
pengeluaran operasinal
8.3. sekolah Mengatur alokasi Nilai 6,49 dengan personalia dan
melakukan dana, memiliki kategori menuju nonpersonalia berasal dari
pengelolaan dana laporan pengelolaan SNP 4 dana BOS, BPOPP dan
dengan dana dan laporan bantuan masyarakat.
baik dapat diakses oleh - Untuk Pengelolaan dana
pemangku yang berasal dari
kepentingan. masyarakatn sekolah
berpedoman pada
Permendikbud No. 75
Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah. Sekolah
juga menyusun RKAS
sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan
operasional personalia
maupun nonpersonalia.
Sekolah juga menyusun
laporan secara pereodik
kepada Komite Sekolah.
- Sekolah mencatat semua
penerimaan dan
pengeluaran ke dalam
Buku Kas Umum ( BKU )
dan Buku Pembantu Kas.
Sekolah juga menyusun
Buku Pembantu Bank dan
Buku Pembantu Pajak.
- endahara Komite
menyusun laporan
pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan dan
dilaporkan kepada Komite
Sekolah .Sekolah juga
menyusun laporan
pengelolaan Dana BOS
dan Dana BPOPP dan
dilaporkan kepada
pemangku kepentingan.

Keterangan:
1. Kajian Managerial di Sekolah Sendiri dan Sekolah Magang menggunakan format Matrik sendiri sendiri
2. Kolom a diisi aspek/komponen SNP yang akan dikaji ditetapkan baik untuk sekolah sendiri maupun sekolah magang
3. Kolom b diisi minimal tiga aspek atau komponen yang prioritas masing2 SNP (pertimbangkan lebih dahulu aspek/komponen yang ada di Raport Mutu)
4. Kolom c diisi capaian aspek/komponen berdasarkan Raport Mutu
5. Kolom d diisi kondisi nyata aspek atau komponen dari hasil pengamatan langsung, studi dokumen dan wawancara di sekolah.
6. Kolom e diisi kekuatan dan peluang aspek atau komponen, dengan mempertimbangkan Kondisi Nyata, dan Raport Mutu Sekolah yang telah mencapai atau
melebihi ideal
7. Kolom f diisi tantangan dari aspek/komponen, dengan mempertimbangkan kondisi nyata atau raport mutu masih dibawah ideal
8. Kolom g diisi rekomendasi strategi yang saudara sarankan untuk peningkatan capaian SNP

Anda mungkin juga menyukai