Anda di halaman 1dari 40

PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Analisis data EDS dan


Penyusunan RKS
Identifikasi Masalah dan Pengajuan Solusi

Tim PPMP Kemdikbud


Nopember 2013

Bahan ini digunakan untuk latihan menganalisis data EDS untuk keperluan penyusunan rencana kerja
sekolah.
A. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Rencana Kerja Sekolah (RKS)

Semua sekolah harus mempunyai tujuan, yang seharusnya dicapai dengan melaksanakan
rencana yang telah disusun berdasarkan evaluasi diri sekolah dan sesuai dengan visi dan
misi sekolah. Tujuan sekolah dijabarkan sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga
cara pencapaiannya harus didasarkan atas visi dan misi tersebut. Cara pencapaian tujuan
dilakukan melalui berbagai perencanaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kerja Sekolah (RKS). Perencanaan
dilakukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga untuk
meningkatkan mutu sekolah. Rencana Kerja Sekolah yang telah dikembangkan oleh tim
sekolah seharusnya dapat dibaca oleh semua stakeholder sekolah untuk mengantisipasi
perubahan dan usulan yang mungkin sesuai untuk memperkaya program yang telah
disusun.

Sering ditemukan program sekolah yang tidak relevan dengan visi dan misinya.
Seharusnya program sekolah sesuai dengan visi dan misinya agar sekolah dapat
berkembang optimal. Perencanaan program dan kegiatan dalam RKS seharusnya dapat
terukur dan realistis sehingga program dapat dilaksanakan. Perencanaan sebaiknya tidak
dibuat terlalu muluk dan harus berdasarkan pada kondisi sekolah. Oleh sebab itu, tim
sekolah perlu menganalisis data EDS untuk mengidentifikasi permasalahan sekolah dan
menentukan penyebab masalah, serta mencarikan alternatif pemecahannya.

EDS perlu dikaitkan dengan proses perencanaan sekolah dan dipandang sebagai bagian
yang penting dalam kinerja siklus pengembangan sekolah. Sebagai kerangka kerja untuk
perubahan dan perbaikan, proses ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci
dibawah ini:

a. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan kriteria untuk perencanaan
pengembangan sekolah dan indikator yang relevan dari standar pelayanan minimal
(SPM) dan SNP.
b. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki
sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya.
c. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja? Dalam hal ini sekolah melaporkan dan
menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan di atas (perencanaan
pengembangan sekolah)

Komponen utama yang harus diidentifikasi berdasarkan data EDS adalah sebagai berikut.

Standar Kompetensi Lulusan Identifikasi Masalah


1. Kelayakan sikap dan perilaku
2. Kelayakan Pengetahuan

2
3. Kelayakan Keterampilan
4. Kemampuan berkomunikasi
5. Kemampuan melanjutkan pendidikan
6. Prestasi peserta didik

Standar Isi Identifikasi Masalah


1. Cakupan materi ajar
2. Penghayatan agama
3. Rancangan pembentukan sikap dan
perilaku
4. Rancangan pembentukan pengetahuan
5. Rancangan pembentukan keterampilan
6. Kesesuaian kurikulum thd kebutuhan
peserta didik

Standar Proses Identifikasi Masalah


1. Rancangan PBM
2. Pelaksanaan PBM
3. Interaksi guru-siswa
4. Suasana di sekolah
5. Perbaikan pembelajaran
6. Dukungan sumberdaya

Standar Penilaian Identifikasi Masalah


1. Penerapan prinsip-prinsip penilaian
2. Penilaian sikap dan perilaku
3. Penilaian pengetahuan
4. Penilaian keterampilan
5. Analisis dan pemanfaatan hasil penilaian
6. Pelaporan penilaian

Standar Pengelolaan Identifikasi Masalah


1. Penyusunan dokumen perencanaan
2. Kesesuaian RKS dengan visi dan misi
sekolah
3. Kualitas RKS
4. Peningkatan mutu SDM
5. Peningkatan mutu PBM
6. Efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumberdaya
7. Evaluasi dan supervisi oleh kepala sekolah

3
B. Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Identifikasi masalah dapat mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
dimana sebuah kondisi yang tidak sesuai dengan standar dikatakan bermasalah. Jika sekolah
telah memenuhi standar tertentu, tetapi kenyataan yang ada belum sesuai dengan harapan,
maka hal tersebut juga merupakan masalah. Jadi permasalahan adalah kesenjangan antara
kenyataan dengan harapan. Acuan yang dijadikan dasar dalam menetapkan permasalahan
adalah SNP. Berikut ini dijabarkan deskripsi tentang beberapa SNP yang dapat dijadikan
acuan dalam pelatihan ini.

a. Standar Kompetensi Lulusan

KOMPONEN INDIKATOR KRITERIA

Sikap: Lulusan menunjukkan Sikap dan perilaku peserta didik bebas dari:
karakter jujur, disiplin,
Memiliki perilaku yang bertanggungjawab, 1. berdusta/berbohong
mencerminkan sikap dan menghargai orang 2. mencontek
orang beriman, lain 3. tidak mengerjakan tugas
4. menyalin tugas dari pekerjaan orang lain
berakhlak mulia,
5. membolos
berilmu, percaya diri,
6. malas belajar
dan bertanggung jawab 7. keterlibatan narkoba
dalam berinteraksi 8. kesiangan/terlambat masuk kelas
secara efektif dengan 9. menyepelekan orang lain
lingkungan sosial dan Peserta didik terbiasa menunjukkan sikap
alam di lingkungan dan perilaku:
rumah, sekolah, dan
tempat bermain 1. sama antara ucapan dengan tindakan
2. berani mengakui kesalahan
3. sportif dalam bertindak
4. patuh terhadap tata tertib sekolah
5. mau menyelesaikan tugas-tugasnya
6. gemar membantu teman/orang lain
Lulusan memiliki 1. Peserta didik sering bertanya untuk
keingintahuan dan mendalami isi/materi/tema yang dibahas
budaya belajar dalam PBM
2. Peserta didik senang (sering) berkunjung
ke perpustakaan sekolah
3. Peserta didik senang (sering) belajar
bersama (di kelas dan luar kelas)
4. Peserta didik sering bertanya kepada
guru di luar jam pelajaran terkait dengan
KBM.

4
KOMPONEN INDIKATOR KRITERIA

Pengetahuan: Lulusan memiliki Peserta didik mampu:


pengetahuan faktual 1. menceritakan kembali fakta-fakta yang
Memiliki pengetahuan dan konseptual diamatinya dalam PBM
faktual dan konseptual 2. mengaitkan/ menghubungkatan antara
berdasarkan rasa ingin satu fakta/variabel dengan fakta/variabel
tahunya tentang ilmu lain yang dipelajarinya
3. mengenali karakteristik yang melekat
pengetahuan, teknologi,
dari suatu fakta yang diamatinya
seni, dan budaya dalam 4. membedakan antara satu fakta dengan
wawasan kemanusiaan, fakta lain yang dipelajari berdasarkan
kebangsaan, kenegaraan, karakteristiknya
dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat
bermain

. Hasil belajar (ujian Semua siswa memenuhi standard kompetensi


sekolah) dan kompetensi dasar

Kesinambungan 1. Lulusan SD dapat terserap di SMP/MTs


prestasi siswa antar 2. Persentase angka melanjutkan 100%
setiap jenjang sekolah
(melalui penelusuran
alumni)
Keterampilan: Lulusan memiliki Peserta didik mampu:
kemampuan mengamati
Memiliki kemampuan 1. Membuat suatu kontruksi berpikir
dan bertanya untuk
pikir dan tindak yang berdasarkan hasil pengamatan dalam
berpikir dan bertindak
produktif dan kreatif KBM
produktif serta kreatif 2. Menunjukkan ide, pemikiran atau
dalam ranah abstrak dan
pertanyaan yang berbeda dari objek yang
konkret sesuai dengan dipelajarinya/ diamatinya
yang ditugaskan 3. mengamati dan menanyakan secara
kepadanya. detail tentang suatu produk/karya seni
atau teknologi
4. Membuat suatu solusi dari permasalahan
yang dihadapinya dalam KBM
5. Membuat suatu karya melalui peniruan,
modifikasi, dan/atau kreasi sendiri

5
b. Standar Proses

INDIKATOR KRITERIA

Guru memiliki silabus yang merupakan Guru memiliki silabus yang minimal memuat identitas
acuan penyusunan kerangka pembelajaran mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti,
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran kompetensi dasar, tema/materi pokok pembelajaran,
yang memuat komponen utama kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan
perencanaan pembelaran sumber belajar sesuai dengan buku guru.

a. Skenario pembelajaran dalam RPP sesuai dengan


Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pendekatan dan metode serta kegiatan
pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran dalam silabus
pembelajaran.
b. Teknik dan instrumen penilaian dalam RPP sesuai
dengan karakter kompetensi inti dan KD dalam
silabus

Guru mengembangkan RPP yang memuat Guru mengembangkan RPP minimal memuat
komponen pokok rencana pembelajaran identitas mata pelajaran, identitas sekolah,
kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, materi ajar, metode, media,
alokasi waktu, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar yang sesuai
dengan Buku Guru

Menyediakan media, sumber, dan a. Tersedianya media pembelajaran yang memadai


perangkat penilaian pembelajaran yang minimal sesuai dengan Buku Guru
sesuai dengan kondisi peserta dan b. MemanfaatkanLingkungan alam, Teknologi
karakteristik materi ajar dengan mengacu informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar
pada silabus

6
Menyiapkan seluruh perangkat Perangkat administrasi guru lengkap sesuai dengan
administrasi pelaksanaan pembelajaran aturan yang berlaku (program tahunan, program
semester, silabus, RPP, daftar presensi siswa, daftar
kemajuan kelas, agenda guru, program perbaikan dan
pengayaan, kelangkapan instrumen analisis hasil
belajar dll)

Alokasi waktu jam tatap muka sesuai Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
dengan ketentuan standar proses
a. SD/MI : 35 menit

b. SMP/MTs : 40 menit

Buku teks memenuhi kebutuhan peserta Minimal tersedia buku teks 1 buku untuk satu siswa
didik dan guru pada setiap tema, topik atau mata pelajaran.

Guru mengelola kelas secara efektif a. Guru mengatur tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.

b. Volume dan intonasi suara guru dalam pembelajaran


dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

c. Guru berkata santun, lugas dan mudah dimengerti


oleh peserta didik.

d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan


kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.

e. Guru menjaga kenyamanan dan kondusifitas proses


pembelajaran.

f. Guru selalu memberikan penguatan dan umpan balik


terhadap respons dan hasil belajar peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung.

g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk


bertanya dan mengemukakan pendapat.

h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.

i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada


peserta didik silabus mata pelajaran

j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran


sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

7
Guru mengawali pembelajaran dengan Pada kegiatan pendahuluan guru:
kegiatan pendahuluan
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual

c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan


pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi


dasar yang akan dicapai

e. menyampaikan cakupan materi dan kegiatan


pembelajaran yang akan dilakukan sesuai silabus

Guru menerapkan pendekatan tematik a. Pendekatan pembelajaran sesuai dengan


dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik karakteristik siswa:
dan/atau inkuiri dan penyingkapan Untuk SD:
(discovery) dan/atau pembelajaran yang Guru menerapkan pembelajaran berbasis tematik
menghasilkan karya berbasis pemecahan Untuk SMP :
Guru menerapkan tematik terpadu untuk IPA dan
masalah (project based learning) IPS
disesuaikan dengan karakteristik b. Untuk pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
kompetensi dan jenjang pendidikan. tematik terpadu, dan tematik guru menerapkan
belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
c. Guru mendorong peserta didik menghasilkan karya
kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).

Pembelajaran yang dilakukan membangun a. Pembelajaran memberikan penguatan pengetahuan


pengetahuan prosedural dan fokus pada procedural (berpikir logis sistimatik dan algoritmik)
proses b. Belajar menekankan pada proses (bukan focus pada
hasil)
c. Menekankan pada pentingnya kolaborasi

Proses belajar yang lebih didominasi oleh a. Siswa banyak bertanya dalam kegiatan
siswa dengan prinsip mencari tahu pembelajaran
b. Dilakukan kegiatan belajar dari alam sekitar
c. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator atau
tutor daripada pengajar

8
Guru memfasilitasi siswa melakukan Siswa belajar untuk menerima, menjalankan,
proses afeksi menghargai, menghayati, dan mengamalkan sehingga
mendorong terbentuknya sikap sesuai kompetensi.

Siswa mengalami proses kognisi Siswa belajar mengingat, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi, mencipta dalam proses
pembelajaran

Guru memfasilitasi tumbuhnya a. Siswa melakukan aktivitas: mengamati, menanya,


ketrampilan belajar siswa mencoba,menalar, menyaji, dan mencipta dalam
setiap kegiatan pembelajara
b. Guru dan atau sekolah memfasilitasi siswa
memamerkan keterampilan dan hasil karyanya
c. Terdapat pajangan hasil karya siswa/ dokumen
unjuk ketrampilan siswa

Guru menutup pelajaran dengan a. Guru bersama siswa melakukan refleksi proses dan
melakukan refleksi , evaluasi dan tindak hasil pembelajaran
lanjut b. Guru member umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas, baik tugas individual
maupun kelompok.
d. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Guru menerapkan prinsip-prinsip Guru menggunakan berbagai alat bantu (scaffolding)
pembelajaran untuk membantu anak untuk membangun
pengetahuannya

Sumber belajar yang digunakan pada saat proses


pembelajaran bervariasi

Siswa belajar melalui pengalaman langsung


(kontekstual)

Pembelajaran fokus pada pembentukan kompetensi


bukan pada konten (isi materi)

Topik pembelajaran mengintegrasikan berbagai materi


pelajaran

Pertanyaan /soal guru bersifat pertanyaan terbuka atau


divergen

9
Siswa aktif secara fisik dan mental dalam pembelajaran
di kelas.

Guru menjadi teladan dalam bersikap, berprilaku dan


berfikir bagi siswa

Pembelajaran berlangsung tidak hanya di ruang kelas,


tetapi diberbagai tempat sesuai dengan tuntutan
kompetensi dan karakteristik siswa

Guru tidak mendominasi waktu dalam proses


pembelajaran.

Guru dan siswa belajar dengan memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi

Rombongan belajar sesuai dengan Untuk SD : 28 siswa per kelas


standard
Untuk SMP/SMA/K : 32 per kelas

Menghargai perbedaan karakter siswa Tersedia fasiltitas layanan pembelajaran untuk semua
karakter dan kondisi siswa

Menghargai perbedaan pendapat orang a. Guru tidak menyalahkan siswa ketika berpendapat
lain b. Guru menerima aspirasi siswa dan
menkomunikasikan pendapat siswa kepada pihak
terkait
Memberikan penguatan dan pengayaan a. Guru memiliki program penguatan dan pengayaan
b. Guru melakukan penguatan dan pengayaan belajar
siswa
c. Guru mempunyai laporan penguatan dan
pengayaan.
Melakukan remedial a. Guru memiliki program remidi
b. Guru melakukan remidi
c. Guru mempunyai laporan hasil remidi
Memberikan layanan di luar jam belajar Terdapat layanan pembelajaran siswa (klinik belajar) di
luar jam pelajaran baik melalui tatap muka langsung
maupun melalui media elektronik

Menggunakan pendekatan penilaian Guru melakukan dan memiliki laporan hasil penilaian
otentik (authentic assesment) secara tentang kesiapan siswa, selama proses pembelajaran ,
terpadu, yang meliputi: penilaian kesiapan dan hasil belajar secara utuh (kuantitatif dan kualitatif)
siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh

Mengembangkan instrumen penilaian Guru mengembangkan instrumen penilaian berupa:


yang variatif sesuai dengan tuntutan

10
kompetensi inti dan Kompetensidasar a. Tes kinerja
b. Dokumen portofolio
c. Lembar observasi
d. Dokumen evaluasi diri
e. Hasil Karya/Produk siswa
Kepala sekolah melakukan pemantauan a. Terdapat proses review atau validasi silabus dan
proses perencanaan, pelaksanaan dan RPP sebelum disahkan oleh kepala sekolah.
penilaian hasil pembelajaran secara b. Kepala sekolah secara rutin atau insidental
objektif dan transparan melakukan observasi proses pembelajaran

Kepala sekolah melakukan supervisi Kepala Sekolah memiliki catatan pelaksanaan supervisi
proses perencanaan, pelaksanaan, dan dan rekomendasi perbaikan pada perencanaan,
penilaian hasil pembelajaran melalui pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar guru setiap
pemberian contoh, diskusi, konsultasi, semester.
atau pelatihan.

Kepala sekolah menyusun laporan hasil Sekolah memiliki laporan hasil supervisi dan
kegiatan pemantauan, supervisi, dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan pembelajaran
evaluasi proses pembelajaran setiap akhir semester dari masing-masing guru.

Memberikan penguatan dan penghargaan a. Sekolah menyelenggarakan pemilihan guru


kepada guru yang menunjukkan kinerja berprestasi tingkat sekolah
yang memenuhi atau melampaui standard b. Sekolah memberi penghargaan kepada guru
berprestasi

Pemberian kesempatan kepada guru untuk a. Sekolah memiliki program PKB masing-masing
mengikuti program pengembangan guru sesuai dengan hasil PKG dan evaluasi diri
keprofesionalan berkelanjutan. guru
b. Terdapat laporan Hasil monitoring, evaluasi dan
refleksi hasil PKB dari masing-masing guru

c. Standar Penilaian

INDIKATOR KRITERIA/DESKRIPSI PEMENUHAN

Guru menggunakan prinsip- Penilaian yang dilakukan guru harus memenuhi prinsip-
prinsip penilaian prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel dan edukatif
Guru melakukan perancangan Rancangan penilaian yang dilakukan guru meliputi
penilaian penyusunan pedoman penilaian, kriterian ketuntasan hasil
belajar, pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan
nilai dan KKM
Guru menyusun instrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian adalah

11
sesuai dengan kaidah yang baku mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis
instrument, menyusun instrument
Sekolah menetapkan Kriteria Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dilakukan
Ketuntasan Minimal sekolah di awal semester
Sekolah memiliki dokumen Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
prosedur dan kriteria penilaian dalam bentuk cetak maupun dokumen yang mudah diakses di
internet
Petunjuk pelaksanaan penilaian yang digunakan sekolah
adalah pedoman penilaian, kriteria ketuntasan hasil belajar,
pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan nilai
dan KKM
Satuan pendidikan melakukan Sekolah secara periodik melakukan rapat dewan pendidikan.
rapat dewan pendidik Untuk menentukan kriteria kenaikan kelas yang menggunakan
sistem paket, menentukan nilai akhir mata pelajaran estetika,
penjasorkes dan memetakan permasalahan yang dihadapi
sekolah
Guru menyusun instrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah menyusun
penilaian kisi-kisi instrumen, menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi,
melakukan uji validitas, dan menggunakan butir soal yang
dianalisis untuk penilaian hasil belajar
Guru melakukan penilaian Teknik penilaian untuk menilai pengetahuan peserta didik
pengetahuan peserta didik melalui tes tulis, tes lisan dan instrumen penugasan
Guru melakukan penilaian Penilaian karakter peserta didik dilakukan dengan
karakter peserta didik menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian,
melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk
kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia, menganalisis
laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan
perilaku peserta didik, dan menilai sikap perilaku peserta didik
ketika berada di sekolah
Guru melakukan penilan Penilaian perilaku peserta didik dapat dilakukan dalam bentuk
perilaku peserta didik portofolio dengan lembar observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal
Guru menilai Penilaian peserta didik untuk berkomunikasi efektif dan
Kompetensi peserta didik dalam santun dapat dilakukan dengan menganalisis tes uraian
berkomunikasi efektif dan menggunakan rubrik, menilai laporan telaah buku dan/atau
santun karya tulis yang dibuat oleh peserta didik, menilai
penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan
kelas, menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi
Guru melakukan penilaian Penilaian kreatifitas peserta didik dapat dilakukan melalui
kreatifitas peserta didik Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik,
Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase
portfolio), Penilaian proses selama pembelajaran, terkait
dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan

12
menganalisis masalah, dan mengajukan solusi, dan Penilaian
kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan,
dan mengkomunikasikan proses penyelesaian
masalah/pembuatan produk
Guru melakukan penilaian Penilaian keterampilan peserta didik dilakukan melalui
keterampilan peserta didik portofolio, tes praktek dan proyek
Guru melaporkan hasil Guru melaporkan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian mata pelajaran pada penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada
setiap akhir semester setiap akhir semester

Sekolah melaporkan hasil Sekolah melaporkan hasil penilian meliputi UAS, UKK, dan
penilian kepada orang tua dan ujian akhir kepada orang tua dan dinas pendidikan Kab/Kota
dinas pendidikan Kab/Kota setiap akhir semester
Guru melakukan analisis dan Setelah melakukan penilaian guru melakukan analisis
memanfaatkan hasil penilaian penilaian, program perbaikan/pengayaan dan revisi RPP untuk
perbaikan proses pembelajaran
Guru memanfaatkan hasil Pemanfaatan hasil penilaian oleh guru untuk mengetahui
penilaian kemajuan belajar siswa, kesulitan belajar siswa, dan cara
melakukan perbaikan proses pembelajaran
Sekolah melakukan tindak Tindak lanjut hasil UN dapat dilakukan melalui pelatihan
lanjut hasil Ujian Nasional guru, memperbaiki bahan ajar, melakukan remidial,
memperbaiki RPP dan menyusun instrumen yang berkualitas

d. Standar Pengelolaan

INDIKATOR KRITERIA

Visi, misi dan tujuan sekolah telah Rumusan visi, misi, dan tujuan dipampang di sekolah.
disosialisasikan dan dipahami oleh
Siswa dan PTK mengetahui visi sekolah
warga sekolah:

Terdapat konsistensi dan kesesuaian Misi mengacu visi sekolah


antara visi,misi tujuan dengan program
Memiliki tujuan sekolah yang sesuai dengan misi
sekolah
sekolah.

Rencana kerja sekolah(RKS dan RKS dan RKAS dibuat berdasarkan rekomendasi hasil
RKAS) disusun sesuai dengan visi-misi EDS
dan tujuan sekolah serta hasil evaluasi
Sekolah menyusun prioritas program berdasarkan tujuan
diri sekolah

13
sekolah

RKS dan RKAS sesuai dengan RKS dan RKAS disetuji oleh rapat dewan pendidik dan
persetujuan rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
pertimbangan komite sekolah/madrasah.

Rencana kerja tahunan memuat rinci Rencana kerja tahunan minimal memuat ketentuan yang
tentang semua aspek pengelolaan jelas mengenai 1) kesiswaan; 2) kurikulum dan kegiatan
sekolah pembelajaran; 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan
dan pembiayaan;6) budaya dan lingkungan sekolah; 7)
peranserta masyarakat dan kemitraan; 8) rencana-rencana
kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
Sekolah memiliki kebijakan mutu yang Sekolah memiliki kebijakan mutu tertulis dan dipajang di
sesuai dengan visi-misi sekolah sekolah

Sekolah mempunyai sasaran mutu yang Sekolah mempunyai sasaran mutu yang jelas
jelas

Sekolah mengembangkan kurikulum Sekolah menerapkan kurikulum 2013 sesuai dengan


sesuai dengan pedoman yang berlaku pedoman yang berlaku

Sekolah memiliki struktur organisasi Struktur organisasi sekolah memuat sistem


sekolah yang memuat sistem penyelenggaraan dan administrasi lengkap dengan tugas
penyelenggaraan dan administrasi yang wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak.
jelas tentang tugas wewenang dan
tanggung jawab masing-masing pihak.

Sekolah mengembangkan prosedur Sekolah memiliki prosedur operasional standard (POS)


operasional standar(POS) dalam rangka dalam rangka melakukan penjaminan mutu pendidikan 8
melakukan penjaminan mutu SNP
pendidikan

Sekolah menyusun pedoman Sekolah menyusun pedoman pengelolaan kesiswaan yang


pengelolaan kesiswaan yang memuat memuat tentang penerimaan peserta didik baru, orientasi
tentang penerimaan peserta didik baru, peserta didik baru, layanan konseling,kegiatan
orientasi peserta didik baru, layanan ekstrakurikuler, pembinaan prestasi unggulan dan
konseling,kegiatan ekstrakurikuler, pelacakan alumni.
pembinaan prestasi unggulan dan
pelacakan alumni.

Sekolah menyusun kalender pendidikan Sekolah menyusun kalender pendidikan yang memuat
yang memuat secara rinci mengenai secara rinci mengenai pelaksanaan aktivitas
pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara
selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan sesuai dengan
semesteran, bulanan, dan mingguan

14
sesuai dengan standar isi. standar isi.

Sekolah memiliki program Sekolah memiliki program pendayagunaan PTK sesuai


pendayagunaan pendidik dan tenaga dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan dan
kependidikan sesuai dengan kebutuhan standar PTK
peningkatan mutu pendidikan dan
standar PTK

Sekolah memiliki kebijakan dan Sekolah memiliki kebijakan dan program secara tertulis
program secara tertulis mengenai mengenai pengelolaan sarana dan prasarana sesuai
pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar sarpras yang disosialisasikan kepada
dengan standar sarpras yang seluruh warga sekolah.
disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah.

Program sarpras memuat perencanaan, Program sarpras minimal memuat perencanaan,


pemenuhan dan pendayagunaan sarpras pemenuhan dan pendayagunaan sarpras pendidikan yang
pendidikan yang disusun secara disusun secara sistematis sesuai pertumbuhan kegiatan
sistematis sesuai pertumbuhan kegiatan akademis.
akademis.

Sekolah menyusun pedoman Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi


pengelolaan biaya investasi dan dan operasional sesuai standar pembiayaan diputuskan
operasional sesuai standar pembiayaan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah
diputuskan oleh komite sekolah dan serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
ditetapkan oleh kepala sekolah serta
mendapatkan persetujuan dari institusi
di atasnya.

Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana
dengan rencana kerja tahunan, apabila kerja tahunan, apabila tidak sesuai maka kegiatan
tidak sesuai maka kegiatan tersebut tersebut sudah mendapat persetujuan komite
sudah mendapat persetujuan komite

Sekolah mampu menciptakan suasana, Sekolah memajang tata tertib siswa, guru dan karyawan
iklim, dan lingkungan pendidikan yang
Sekolah memajang kode etik guru dan karyawan.
kondusif untuk pembelajaran yang
efisien dengan prosedur pelaksanaan Guru dan karyawan nyaman dan aman bekerja di
tertulis, tata tertib sekolah, kode etik
sekolah.
warga sekolah.
Siswa merasa nyaman dan aman belajar di sekolah

Sekolah melibatkan warga dan Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung
masyarakat pendukung sekolah dalam sekolah dalam mengelola pendidikan baik akademik

15
mengelola pendidikan baik akademik maupun non akademik sesuai dengan aturan yang
maupun non akademik sesuai dengan berlaku.
aturan yang berlaku.

Sekolah melakukan kemitraan dengan Sekolah melakukan kemitraan dengan lembaga


lembaga pemerintah atau non pemerintah atau non pemerintah untuk meningkatkan
pemerintah untuk meningkatkan mutu mutu pendidikan yang dilakukan secara tertulis ( ada
pendidikan yang dilakukan secara MoU tertulis)
tertulis

Sekolah mendukung upaya promosi Sekolah mempromosikan PTK yang berprestasi untuk
pendidik dan tenaga kependidikan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
berdasarkan kemanfaatan, kepatutan
Sekolah memberi penghargaan (piagam atau sejenisnya)
dan profesionalisme.
kepada PTK yang berprestasi

Penempatan PTK sesuai dengan Penempatan PTK sesuai dengan kebutuhan dan
kebutuhan dan kualifikasinya. kualifikasinya.

Warga sekolah mentaati POS, tata Guru dan tenaga kependidikan mematuhi tata tertib dan
tertib, dan kode etik yang telah aturan sekolah
ditetapkan.
Siswa mematuhi tata tertib dan aturan sekolah

Sekolah menyusun program Sekolah memiliki program supervisi akademik


pengawasan pengelolaan sekolah yang
Sekolah memiliki jadwal pemantauan semua program
meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi , pelaporan dan tindak lanjut sekolah lengkap dengan pelaksana dan rincian tugasnya.
yang disosialisasikan ke seluruh PTK
di sekolah.

Kegiatan pemantauan dilakukan oleh Terdapat laporan tahunan hasil pemantauan dari komite
komite atau perwakilan pihak yang sekola atau pihak luar yang berkepentingan
berkepentingan secara periodik dan
berkelanjutan.

Supervisi akademik dilakukan secara Memiliki laporan hasil supervisi akademik semua guru
teratur dan berkelanjutan oleh kepala setiap semester
sekolah maupun pengawas sekolah.

Guru, kepala sekolah dan pengawas Guru menyampaikan hasil evaluasi pembelajaran kepada
melaporkan hasil pengawasan dan siswa, kepala sekolah dan orang tua siswa pada setiap
evaluasinya kepada pihak terkait. akhir semester dalam bentuk raport.

Kepala sekolah melaporkan hasil pengawasan dan


evaluasi kepada penyelenggara pendidikan atau atasan

16
langsung
Pengawas menyampaikan dan melaporkan hasil
pengawasan dan evaluasi kepada sekolah dan dinas
pendidikan atau penyelenggara pendidikan

Sekolah melakukan evaluasi efektivitas Terdapat laporan tahunan yang berisi catatan dan
mekanisme kerja organisasi sekolah rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil evaluasi
secara berkala efektivitas kerja organisasi sekolah

Laporan hasil pengawasan Terdapat catatan hasil tindak lanjut (tindakan koreksi
ditindaklanjuti sesuai dengan aturan atau perbaikan) sesuai hasil pengawasan dan evaluasi
yang berlaku dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.

Sekolah mendokumentasikan dan Sekolah memiliki laporan hasil pemantauan, supervisi,


menggunakan seluruh hasil evaluasi, pelaporan
pemantauan, supervisi, evaluasi,
Sekolah memiliki catatan tindak lanjut untuk
pelaporan dan catatan tindak lanjut
untuk memperbaiki kinerja sekolah. memperbaiki kinerja sekolah.

Sekolah melakukan evaluasi diri Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah setiap akhir
sekolah setiap tahun. tahun pelajaran

Sekolah melakukan evaluasi program Sekolah melakukan evaluasi program kerja setiap tahun
kerja setiap tahun pada akhir tahun pada akhir tahun anggaran
anggaran

Sekolah melakukan evaluasi Sekolah memiliki laporan kinerja guru dan karyawan
pendayagunaan pendidik dan tenaga
Laporan kinerja guru dan karyawan dijadikan dasar
kependidikan meliputi kesesuaian
penugasan dengan keahlian, penugasan PTK
keseimbangan beban kerja, dan kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan
dalam pelaksanaan tugas.

Sekolah/Madrasah meningkatkan status Hasil akreditasi sekolah selalu meningkat


akreditasi, dengan menggunakan
lembaga akreditasi eksternal yang
memiliki legitimasi.

Sekolah melakukan audit internal Sekolah melakukan audit internal pelaksanaan POS/audit
terhadap pelaksanaan kebijakan mutu kepatuhan
sekolah

17
Kepala sekolah melibatkan guru, komite Setiap perencanaan dan pengambilan keputusan penting
sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah selalu melibatkan guru dan komite sekolah
penting sekolah/madrasah.

Kepala sekolah mengembangkan Kepala sekolah bertutur kata ramah dan santun
komunikasi efektif untuk menciptakan
Kepala sekolah mampu mempengaruhi, menggerakkan,
dukungan intensif dari orang tua peserta
didik dan masyarakat mengembangkan dan memberdayakan semua warga
sekolah dan masyarakat untuk mendukung program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah

Kepala sekolah memberi teladan dan Kepala sekolah menjadi teladan bagi warga sekolah
menjaga nama baik lembaga, profesi, dalam berperilaku, berfikir dan bertindak.
dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Kepala sekolah mampu menjalin kerja Sekolah melakukan analisis kebutuhan pelanggan
sama dengan orang tua peserta didik
Sekolah memiliki data kepuasan .
dan masyarakat, dan komite sekolah
menanggapi kepentingan dan kebutuhan Sekolah responsif dalam menangggapi semua keluhan
komunitas yang beragam, dan dari warga sekolah dan masyarakat.
memobilisasi sumber daya masyarakat

Kepala sekolah mendelegasikan Wakil kepala sekolah berfungsi secara optimal


sebagian tugas dan kewenangan kepada
wakil kepala sekolah sesuai dengan
bidangnya.

Sekolah mengembangkan sistem Sekolah menerapkan system informasi manajemen pada


informasi manajemen yang memadai semua aspek manajemen
untuk mendukung administrasi
pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel

Sekolah menyediakan fasilitas Sekolah menyediakan papan pengumuman manual atau


informasi yang efesien, efektif dan elektronik bagi guru, karyawan, siswa dan masyarakat.
mudah diakses;
Sekolah memiliki pusat pengaduan pelanggan baik
internal maupun eksternal.

18
e. Standar Pendidik

KOMPETENSI INTI INDIKATOR KRITERIA

1. Bertindak sesuai dg 1.1. Menghargai perbedaan Tidak membedakan peserta didik


norma agama, hukum, keyakinan/agama, adat, dalam keyakinan/agama, adat, daerah
sosial dan kebudayaan daerah asal dan gender asal, dan gender
nasional Indonesia 1.2. Menjalankan kewajiban Konsisten dalam menjalankan ibadah
ibadah sesuai agama yang wajib (muslim: melaksanakan sholat
dianutnya wajib)
1.3. Mematuhi hukum dan Patuh terhadap aturan sekolah dan
aturan hukum yang berlaku
2. Menampilkan diri 2.1. Keaktifan hadir dalam Memiliki tingkat kehadiran yang tinggi
sebagai pribadi yang mengajar dan pertemuan dalam mengajar dan kegiatan di
jujur, berakhlak mulia, di sekolah sekolah
dan teladan bagai
peserta didik dan 2.2. Berlaku jujur, ucapannya Konsisten dalam menjaga kebenaran
masyarakat sesuai dengan tindakan ucapan dan tindakan
2.3. Bermanfaat bagi orang Membantu peserta didik yang
lain mengalami kesulitan
2.4. Dapat dijadikan teladan Menunjukkan kedisiplinan, toleransi,
oleh peserta didik membantu sesama, dan selalu
melakukan hal yang baik
3. Menampilkan diri 3.1. Tegas dan arif Tegas dan arif dalam bertindak dan
sebagai pribadi yang menyelesaikan permasalahan peserta
mantap, stabil, dewasa, didik
arif dan berwibawa
3.2. Menjaga harga diri dan Menunjukkan harga diri dan wibawa
wibawa dalam bersikap dalam mengatur dan melaksanakan
dan bertindak aktivitas di sekolah

3.3. Dewasa dalam bertindak Menunjukkan kedewasaan dalam


bergaul dengan peserta didik

4. Menunjukkan etos 4.1. Mendampingi dan Aktif dan bersungguh-sungguh dalam


kerja, tanggung jawab mengasuh kegiatan siswa mengasuh siswa
yg tinggi, rasa bangga 4.2. Memperhatikan dan Pro aktif dalam menggali
menjadi guru, dan rasa membantu siswa yang permasalahan yang dialami siswa
percaya diri menghadapi kesulitan
belajar
4.3. Memiliki etos kerja Menunjukkan semangat dalam
melaksanakan tugas mengajar
5. Menjunjung tinggi kode 5.1. Memahami kode etik Mampu menjelaskan kode etik profesi
etik profesi guru profesi guru guru

5.2. Menjalankan kode etik Selalu mempraktikan kode etik profesi


profesi guru guru dalam kehidupan sehari-hari

5.3. Menjaga martabat guru Selalu menjaga kehormatan sebagai

19
guru dalam pergaulan di masyarakat

1. Bersikap inklusif, 1.1. Menghargai peserta didik Tidak membedakan peserta didik
bertindak objektif, serta dan menjalin komunikasi berdasarkan status sosial
tidak diskriminatif yang baik dengan semua
karena pertimbangan orang
jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan
status social ekonomi
2. Berkomunikasi secara 2.1. Bergaul dengan ramah di Bersikap ramah, mampu bekerjasama,
efektif, empatik, dan sekolah dan masyarakat dan berkomunikasi dengan baik orang
santun dengan sesama lain baik di sekolah maupun di
pendidik, tenaga masyarakat
kependidikan, orang
tua, dan masyarakat
3. Beradaptasi di tempat 3.1. Menyesuaikan diri dalam Mampu bergaul dengan baik di
bertugas di seluruh pergaulan dengan budaya lingkungan sekolah dan masyarakat
wilayah RI yg memiliki masyarakat setempat
keragaman sosial
budaya
4. Berkomunikasi dengan 4.1. Aktif berpartisipasi dalam Menjadi anggota komunitas profesi
komunitas profesi kegiatan profesi guru dan aktif terlibat dalam kegiatan
sendiri dan profesi lain profesi
secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain
1. Menguasai materi, 1.1. Memahami materi, Mampu menyelesaikan persoalan atau
struktur, konsep, an struktur dan konsep tes terkait dengan materi keilmuan
pola pikir keilmuan sesuai bidang yang diajarkan
yang mendukung mata keilmuannya
pelajaran yang diampu
2. Menguasai standar 2.1. Memahami standar Mampu menjabarkan kompetensi dan
kompetensi dan kompetensi dan merancang aktivitas belajar serta
kompetensi dasar mata kompetensi dasar memilih materi ajar yang relevan
pelajaran/bidang untuk mencapai tujuan belajar atau
pengembangan yang
diampu kompetensi yang ditetapkan

2.2. Merancang RPP yang Rancangan RPP yang dihasilkan


memperhatikan prinsip- mencakup prinsip-prinsip
prinsip pembelajaran pembelajaran

3. Mengembangkan 3.1. Memperbaharui bahan Memliki bahan ajar terbarukan yang


materi pembelajaran ajarnya secara periodik dikembangkan secara mandiri
yang diampu secara berdasarkan pengalaman mengajar
kreatif
3.2. Membuat media atau alat Memiliki media atau alat peraga yang
peraga digunakan dalam pembelajaran dan
meningkatkan efisiensi PBM

20
4. Mengembangkan 4.1. Mengkaji dan Melakukan diskusi dengan teman
keprofesionalan secara merefleksikan hasil sejawat dan KKG/MGMP dalam
berkelanjutan dengan kegiatan pembelajarannya rangka perbaikan kualitas
melakukan tindakan
pembelajarannya
reflektif
4.2. Mengembangkan karya Memiliki karya ilmiah yang terkait
ilmiah sesuai bidang dengan pengembangan profesi
keilmuannya untuk
pengembangan profesi
4.3. Mengembangkan Mengubah pola berpikir linier menjadi
keprofesionalan dengan berpikir sistemik
mengubah pola pikir
Mengubah pola berpikir parsial mejadi
holistik

Mengubah pola berpikir hirarkis


menjadi berpikir jaringan

Mengubah pola berpikir struktur


menjadi berpikir proses

4.4 Mengembangkan Mengubah pandangan dari bekerja


keprofesionalan dengan pragmatis menjadi ibadah
mengubah pandangan
tentang profesi guru

5. Memanfaatkan 5.1. Menggunakan sarana Menggunakan sarana internet,


teknologi informasi dan teknologi informasi dan software, dan perangkat IT sebagai
komunikasi untuk komunikasi dalam sumber belajar dalam pengembangan
mengembangkan diri pengembangan diri diri

1. Menguasai karakteristik 1.1. Kesesuaian antara RPP, Dokumen RPP, bahan ajar dan
peserta didik dari aspek bahan ajar dan kegiatan kegiatannya telah disusun dengan
fisik, moral, spiritual, pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa
sosial, cultural, karakteristik siswa
emosional, dan
intelektual
2. Menguasai teori belajar 2.1. Memahami teori belajar Metode pembelajaran telah dipilih
dan prinsip-prinsip dan prinsip pembelajaran secara tepat sehingga mendukung
pembelajaran yg tercipta pembelajaran yang mendidik
mendidik
2.2. Kesesuaian antara metode Metode pembelajaran yang dipilih
dengan karakteristik telah sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran materi ajar dan dilaksanakan secara
konsisten di kelas/laboratorium

3. Mengembangkan 3.1. Keterkaitan antara KD, isi Memiliki RPP yang dirancang dengan
kurikulum yg terkait materi. proses dan kesesuaian antara KD, isi materi,

21
dengan mata pelajaran penilaian dalam dokumen proses dan penilaian
yang diampu kurikulum
4. Menyelenggarakan 4.1. Suasana pembelajaran Manajemen pengelolaan kelas cukup
pembelajaran yang kondusif baik dan suasana belajar bersahabat
mendidik dan menarik

4.2. Partisipasi aktif siswa Semua siswa terlibat aktif dalam


dalam pembelajaran belajar

4.3. Pembelajaran membentuk Pembelajaran berdampak pada


karakter siswa pembentukan sikap dan perilaku yang
baik

5. Memanfaatkan 5.1. Penggunaan teknologi Menggunakan perangkat yang tersedia


teknologi informasi dan informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
komunikasi untuk dalam pembelajaran
kepentingan
pembelajaran
6. Memfasilitasi 6.1. Ketersediaan kesempatan Menyediakan banyak kesempatan dan
pengembangan potensi bagi siswa untuk media bagi siswa untuk meng
peserta didik untuk berekspresi dalam aktualiasikan kemampuan dirinya
mengaktualisasikan pembelajaran
berbagai potensi yang
dimiliki
7. Berkomunikasi secara 7.1. Berkomunikasi secara Berbicara secara santun dan empatik
efektif, empatik, dan santun dan empatik kepada perserta didik
santun dengan peserta
didik 7.2. Berkomunikasi secara Menyampaikan informasi dengan
efektif mudah dipahami baik secara lisan
maupun tulisan

8. Menyelenggarakan 8.1. Merancang penilaian Bukti dokumen rancangan penilaian


penilaian dan evaluasi dengan menggunakan telah tersusun lengkap mencakup
proses dan hasil belajar pedoman penilaian, pedoman penilaian, KKM, rubrik
KKM, rubrik penilaian penilaian dan pedoman pengolahan
dan pedoman
pengolahannya hasil

8.2. Menyusun kisi-kisi dan Bukti dokumen yang lengkap tentang


memvalidasi instrument kisi-kisi dan proses validasi
penilaian instrumennya

8.3. Menerapkan model Bukti dokumen penilaian proses dan


penilaian dan evaluasi penilaian hasil belajar tersedia lengkap
secara otentik terkait instrumen penilaian dan
evaluasi hasil pembelajaran yang
bervariasi untuk mengukur pencapaian
pada ranah sikap, pengetahuan dan

22
keterampilan

8.4. Bersikap adil dan Penilaian dilakukan secara adil dengan


transparan dalam tidak membedakan peserta didik, serta
memberikan penilaian transparan

9. Memanfaatkan hasil 9.1. Mengevaluasi hasil Bukti dokumen hasil analisis penilaian
penilaian dan evaluasi evaluasi dan memberikan dan pelaporan hasil penilaian tersedia
untuk kepentingan laporan secara periodik lengkap dan dapat
pembelajaran kepada stake holders
dipertanggungjawabkan

Analisis hasil penilaian digunakan


untuk perbaikan proses pembelajaran

10. Melakukan tindakan 10.1. Memanfaatkan hasil Bukti dokumen yang rinci tentang
reflektif untuk evaluasi untuk pemanfaatan hasil evaluasi untuk
peningkatan kualitas remedial, perbaikan remedial, perbaikan bahan ajar, RPP
pembelajaran bahan ajar, RPP dan dan instrument penilian
instrumen penilaian

23
C. Contoh permasalahan yang diidentifikasi dari EDS

Berikut ini diberikan contoh cara menghubungkan informasi yang diperoleh dari EDS untuk
mengetahui identifikasi permasalahan sekolah. Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah sangat
bervariasi sehingga tidak ada sebuah rumusan khusus dalam menangani suatu permasalahan
sebuah sekolah.

1. Kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran (P: S 3.6)

penjelasan guru sukar dipahami


guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci

dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya

materi pelajaran terlalu banyak

materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami

0 5 10 15 20 25

Berdasarkan masukan dari siswa ditunjukkan bahwa di sekolah pada umumnya terjadi
permsalahan PBM sebagai berikut:

1) Materi pelajaran terlalu sulit dipahami


2) Guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci

Permasalahan tersebut dapat dikorelasikan dengan data yang lain, misalnya dengan melihat
kegiatan PBM dan remedial yang dilakukan oleh guru.

2. Kegiatan belajar yang dialami oleh siswa

Mempelajari tatacara beribadah dan


Mempelajari teori dan teknik, serta
Praktek di bengkel atau laboratorium
Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta
Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada
Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan
Pengolahan informasi dan penyampaiannya
Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai
Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku

0 5 10 15 20 25

24
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari siswa (P: S 3.11) diketahui bahwa pembelajaran yang
dilakukan di sekolah tersebut pada umumnya hanya berupa penyampaian informasi yang ada
pada buku teks. Kemungkinan besar penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan
metode ceramah. Kondisi tersebut dapat dikorelasikan dengan jawaban pada pertanyaan G 3.18,
tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dengan hasil sebagai berikut.

3. Strategi/metode belajar mengajar yang diterapkan oleh guru

Strategi/metode inovatif lainnya


Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery)
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis proyek
Belajar berkelompok
Ceramah dan diskusi

0 1 2 3 4 5 6 7

Berdasarkan data EDS di sekolah tersebut diketahui bahwa sebagian besar guru belum
menggunakan metode belajar yang mengaktifkan siswa untuk belajar.

Sedangkan kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru, sebagai berikut (P: G 3.4)

4. Kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru

Berkomunikasi dengan teman sejawat atau


Mengecek gaya belajar peserta didik dan
Menganalisis daya serap peserta didik dan
Melakukan refleksi proses pembelajaran dan
Melakukan remedial untuk peserta didik yang

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kegiatan remedial yang dilaksanakan oleh guru tidak disertai dengan analisis daya serap peserta
didik dan tanpa melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya.
Kondisi ini berdampak pada kegagalan guru memberikan penekanan terhadap kompetensi yang
sebenarnya harus ditingkatkan.

25
D. Identifikasi permasalahan dan menentukan akar masalah

Beberapa data yang telah dipaparkan, dan telah dielaborasi menjadi informasi yang
diperlukan, selanjutnya dilakukan pengisian tabel identifikasi masalah, misalnya sebagai
berikut.

Permasalahan Penyebab masalah


Materi pelajaran terlalu sulit dipahami
Guru tidak menjelaskan materi yang sulit
secara rinci
PBM dominan hanya penyampaian informasi
yang ada pada buku teks
Sebagian besar guru belum menggunakan
metode belajar yang mengaktifkan siswa
untuk belajar (hanya ceramah)
Remedial yang dilaksanakan oleh guru tidak
disertai dengan analisis daya serap peserta
didik dan tanpa melakukan refleksi diri

Selanjutnya dilakukan analisis akar masalah dengan mengelompokkan permasalahan yang


sejenis dan menganalisis faktor-faktor penyebab yang paling mungkin. Sebelumnya, perlu
dilakukan perumusan permasalahan secara jelas, misalnya sebagai berikut:

Permasalahan Rumusan Permasalahan


Materi pelajaran terlalu sulit dipahami
Guru tidak menjelaskan materi yang sulit Guru tidak melakukan pembelajaran
secara rinci yang efisien, efektif, dan
PBM dominan hanya penyampaian informasi menyenangkan
yang ada pada buku teks
Sebagian besar guru belum menggunakan
metode belajar yang mengaktifkan siswa
untuk belajar (hanya ceramah)
Remedial yang dilaksanakan oleh guru tidak Kegiatan remedial tidak disertai
disertai dengan analisis daya serap peserta dengan analisis permasalahan PBM
didik dan tanpa melakukan refleksi diri

Untuk dapat menentukan penyebab akar permasalahan, perlu dilakukan analisis lintas faktor,
dalam kasus ini adalah melihat kemampuan guru, misalnya berdasarkan jawaban untuk
pertanyaan G 5.11 tentang peningkatan kemampuan guru dalam PBM inovatif. Dalam contoh
kasus ini dideskripsikan grafik sebagai berikut (utk pertanyaan EDS G 5.11). Berdasarkan
EDS diketahui bahwa guru belum paham menerapkan PBM inovatif untuk meningkatkan
kreatifitas siswa. Ini adalah akar masalah yang dicari. Faktor tersebut juga kemungkinan
menyebabkan penyebab permasalahan efektifitas remedial yang dilakukan.

26
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan
sudah diterapkan dalam pembelajaran
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun
belum diterapkan karena belum paham
diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam
kegiatan MGMP/KKG
dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun
belum paham
dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah
diterapkan dalam pembelajaran

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Dengan demikian, dapat dibuat tabel permasalahan dan akar permasalahan sebagai berikut.

Rumusan permasalahan Akar masalah (penyebab masalah)


Guru tidak melakukan pembelajaran yang Guru tidak menerapkan PBM inovatif
efisien, efektif, dan menyenangkan karena kurang paham
Kegiatan remedial tidak disertai dengan
analisis permasalahan PBM

E. Menetapkan solusi permasalahan

Solusi permasalahan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan analisis medan kekuatan


(force field analysis). Analisis medan kekuatan dilakukan dengan melihat faktor pendorong
(driven forces) dan faktor pelemah (restraining forces) yang terkait dengan permasalahan
yang ditemukan.

R1
R2

R3

Masalah:
Guru tidak menerapkan PBM
yang efektif dan efisien

D3
D1 D2

Gambar. Contoh diagram medan kekuatan untuk permasalahan yang ditemukan

27
Faktor pendorong (driving forces) adalah faktor yang memungkinkan masalah dapat diatasi, dan
dapat ditelaah dari isian EDS atau berdasarkan diskusi dengan guru dan kepala sekolah, misalnya
ditemukan:

D1: Guru memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pembelajaran


D2: Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar
D3: Ada guru senior yang memahami pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik
D4: Ada kegiatan MGMP yang dilakukan secara rutin

Faktor pelemah (restraining forces) adalah faktor yang menyebabkan masalah semakin sulit
untuk diatasi, dan dapat ditelaah dari isian EDS atau berdasarkan diskusi dengan guru dan kepala
sekolah, misalnya ditemukan:

R1: Tidak tersedia sumberdaya untuk mengaplikasikan beberapa pembelajaran yang


membutuhkan sarpras
R2: Kemampuan awal siswa kurang mendukung untuk berpikir tingkat tinggi
R3: Kurangnya waktu luang bagi guru di sekolah akibat rasio guru dan siswa terlalu besar
R4: Tidak semua guru mengikuti kegiatan MGMP
R5: Kegiatan MGMP tidak membahas semua permasalahan PBM yang dialami oleh guru

Solusi yang diajukan dapat berupa program atau kegiatan untuk meningkatkan faktor pendorong
atau meminimalkan faktor pelemah, misalnya sebagai berikut:

Tabel: Meningkatkan faktor pendorong

Faktor Pendorong Solusi permasalahan Sesuai Tdk


sesuai
1. Guru memiliki 1. Meningkatkan komitmen V
komitmen untuk guru dalam memperbaiki
meningkatkan mutu PBM
pembelajaran V
2. Siswa memiliki motivasi 2. Meningkatkan motivasi
yang kuat untuk belajar siswa untuk belajar lebih
giat V
3. Ada guru senior yang 3. Memberdayakan guru
memahami pembelajaran senior untuk meningkatkan
yang efektif, efisien, dan kemampuan guru lainnya
menarik dalam menerapkan
PAKEM V
4. Ada kegiatan MGMP 4. Meningkatkan kegiatan
yang dilakukan secara MGMP untuk mengatasi
rutin permasalahan PBM

28
Tabel: Mengurangi faktor pelemah

Faktor Pelemah Solusi permasalahan Sesuai Tdk


sesuai
1. Kemampuan awal siswa 1. Meningkatkan kemampuan V
kurang mendukung untuk awal siswa melalui
berpikir tingkat tinggi matrikulasi V
2. Kurangnya waktu luang 2. Mengurangi jumlah siswa
bagi guru di sekolah akibat
rasio guru dan siswa terlalu
besar V
3. Melibatkan semua guru
3. Tidak semua guru
mengikuti kegiatan MGMP yang mengalami masalah
PBM untuk mengikuti
MGMP yang berkualitas V
4. Kegiatan MGMP tidak 4. Meningkatkan relevansi
membahas semua kegiatan MGMP dengan
permasalahan PBM yang permasalahan PBM di
dialami oleh guru sekolah
Catatan: solusi permasalahan untuk faktor no 2, terkait dengan kebijakan dan untuk contoh
latihan ini dianggap kurang sesuai. Solusi dapat dianggap sesuai jika sekolah memiliki komitmen
yang tinggi, dengan menambah jumlah guru atau mengurangi jumlah siswa yang diterima.

Selanjutnya, solusi alternatif yang dianggap sesuai tersebut diisikan dalam tabel permasalahan
dan solusinya.

Rumusan Akar masalah Solusi Alternatif


permasalahan (penyebab
masalah)
Guru tidak Guru tidak 1. Memberdayakan guru senior untuk
melakukan menerapkan PBM meningkatkan kemampuan guru lainnya
pembelajaran yang inovatif karena dalam menerapkan PAKEM
efisien, efektif, dan kurang paham 2. Meningkatkan kegiatan MGMP untuk
menyenangkan mengatasi permasalahan PBM
3. Meningkatkan kemampuan awal siswa
melalui matrikulasi
4. Melibatkan semua guru yang mengalami
masalah PBM untuk mengikuti MGMP
yang berkualitas
5. Meningkatkan relevansi kegiatan MGMP
dengan permasalahan PBM di sekolah

29
F. Memilih solusi yang efektif dan efisien

Beberapa solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan hendaknya disesuaikan dengan
keadaan sekolah. Kita dapat memilih hanya satu solusi saja jika dapat mengatai permasalahan
secara efektif dan efisien, atau memilih lebih dari satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan. Tahapan dalam memilih solusi permasalahan adalah dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan terkait dengan solusi tersebut, dengan menggunakan tabel sebagai
berikut.

Solusi alternatif Kekuatan Kelemahan


1. Solusi 1 1. Kekuatan 1 1. Kelemahan 1
2. Kekuatan 2 2. Kelemahan 2
3. Kekuatan 3 3. Kelemahan 3
2. Solusi 2 1. Kekuatan 1 1. Kelemahan 1
2. Kekuatan 2 2. Kelemahan 2
3. Kekuatan 3 3. Kelemahan 3

Misalkan telah dilakukan analisis kekuatan dan kelemahan dari masing-masing solusi sebagai
berikut.

Solusi alternatif Kekuatan Kelemahan


1. Memberdayakan guru 1. Guru senior memiliki 1. Guru senior sibuk
senior untuk kompetensi yang membina siswa dalam
meningkatkan memadai ekstra kurikuler
kemampuan guru lainnya 2. Sekolah memiliki 2. Hanya ada sedikit dana
dalam menerapkan ruangan untuk kegiatan untuk kegiatan
PAKEM pembinaan pembinaan guru
3. Guru senior memiliki
komitmen untuk
meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah

2. Meningkatkan kegiatan 1. MGMP dilakukan secara 1. Ada guru yang memiliki


MGMP untuk mengatasi rutin permasalahan PBM
permasalahan PBM 2. Kepala sekolah yang tidak ikut MGMP
mendukung pelaksanaan 2. Kelompok guru dalam
MGMP MGMP tidak dapat
mengusulkan solusi
permasalahan PBM
3. Meningkatkan kemampuan 1. Guru mau melakukan 1. Guru kurang mampu
awal siswa melalui matrikulasi melaksanakan
matrikulasi matrikulasi yang efisien
2. Siswa tidak memliki
sumber belajar yang
bervariasi

30
4. Melibatkan semua guru 1. Pada umumnya guru 1. Ada guru yang sulit
yang mengalami masalah mau mencoba metode mengubah paradigma
PBM untuk mengikuti baru dalam mengajar mengajar ke PBM
MGMP yang berkualitas 2. Ada guru senior yang siswa aktif
berpengalaman untuk 2. Tidak tersedia tutor
beberapa mapel yang menguasai semua
permasalahan PBM

5. Meningkatkan relevansi 1. Tersedia dana rutin 1. Guru belum kompeten


kegiatan MGMP dengan untuk kegiatan MGMP melakukan refleksi
permasalahan PBM di 2. Guru memiliki PBM secara akurat
sekolah dokumen RPP yang
lengkap

Selanjutnya, dilakukan pemilihan solusi yang paling efektif dan efisien berdasarkan kekuatan
dan kelemahan yang telah diidentifikasi.

G. Menentukan program prioritas

Sebelum membahas tentang penetapan prioritas program, mari kita diskusikan terlebih dahulu
mengenai perbedaan program dan kegiatan. Program adalah aktivitas yang dilakukan pada
rentang waktu yang lama, sedangkan kegiatan pada umumnya dilakukan satu kali saja. Beberapa
program biasanya terdiri dari beberapa kegiatan, misalnya sebagai berikut:

Program Kegiatan
Peningkatan kualitas pembelajaran 1. Penerapan pembelajaran berbasis
masalah
2. Pelaksanaan pembelajaran remedial
3. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
4. Pelaksanaan lesson study

Peningkatan kompetensi guru dalam 1. Pelatihan guru dalam pembelajaran


penguasaan strategi pembelajaran efektif efektif
2. Pembinaan guru melalui magang

Penetapan prioritas program terkait dengan visi, misi, dan tujuan sekolah serta alasan lainnya
seperti pentingnya (urgensi) untuk menyelesaikan permasalahan dengan segera agar tidak
berdampak buruk pada kondisi yang lain. Berikut ini diberikan tabel untuk menetapkan prioritas
program dan kegiatan berdasarkan visi dan misi, serta alasan lainnya.

31
Contoh pengisian tabel untuk menentukan prioritas

Komponen visi Program/Kegiatan Skala Prioritas Alasan


dan misi Jangka Jangka Jangka
Pendek Menengah panjang
Mutu terbaik 1. Peningkatan Tahun Peningkatan
(akademik) kualitas PBM 0-1 kualitas PBM
sangat penting
dilakukan untuk
menjaga
kepercayaan
masyarakat
2. Peningkatan Tahun Kegiatan yang
penggunaan buku 35 terkait dengan
di perpustakaan program ini
adalah penugasan
siswa untuk
membaca, tidak
terlalu mendesak,
namun diperlukan
setelah masalah
PBM diatasi
IMTAK 1. Penerapan Tahun Program ini
pendidikan 0-2 mendesak untuk
karakter untuk dilakukan karena
meningkatkan ditemukan bahwa
tanggungjawab cukup banyak
siswa yang tidak
bertanggung
jawab dalam
mengerjakan
tugas dan thd
orang lain
Dst

H. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah

Setelah melakukan proses yang telah dideskripsikan di atas, tim sekolah harus menyusun matrik
RKS sebagai berikut:

Indikator ketercapaian Cara mencapai tujuan/sasaran Jadwal


tujuan/sasaran sekolah Program Kegiatan

32
Indikator sasaran ditetapkan berdasarkan kondisi yang diharapkan oleh sekolah pada beberapa
tahun ke depan. Misalkan, jika pada saat ini jumlah siswa yang mampu berkompetisi di tingkat
propinsi ada 2 orang, dan mau ditingkatkan menjadi 6 siswa pada empat tahun yang akan datang,
maka indikator sasaran adalah: 6 siswa yang mampu berkompetisi di tingkat propinsi.

Format yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut:

33
FORMAT 1: Menentukan Identifikasi Permasalahan

Identifikasi Permasalahan Rumusan Permasalahan Akar Masalah

34
FORMAT 2: Menentukan solusi (alternatif) dari permasalahan

Rumusan Permasalahan Akar Masalah Faktor Pendorong Faktor Penghambat

35
FORMAT 3: Menentukan Solusi Alternatif

Rumusan Permasalahan Solusi Alternatif Sesuai Tidak


sesuai

36
FORMAT 4: Menentukan kekuatan dan kelemahan dari semua solusi alternatif

Solusi alternatif Kekuatan Kelemahan

37
FORMAT 5: Menentukan solusi permasalahan

Solusi Alternatif Solusi yang dipilih Alasan pemilihan solusi (ditinjau dari
kekuatan dan kelemahan masing-masing
solusi)

38
FORMAT 6: Menentukan skala prioritas program/kegiatan

Komponen visi dan Program/Kegiatan Skala Prioritas Alasan


misi Jangka Jangka Jangka
Pendek Menengah panjang

39
FORMAT 7: Matrik RKS

Indikator sasaran/tujuan Cara mencapai sasaran/tujuan Jadwal


Program Kegiatan

40

Anda mungkin juga menyukai