Bahan ini digunakan untuk latihan menganalisis data EDS untuk keperluan penyusunan rencana kerja
sekolah.
A. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Semua sekolah harus mempunyai tujuan, yang seharusnya dicapai dengan melaksanakan
rencana yang telah disusun berdasarkan evaluasi diri sekolah dan sesuai dengan visi dan
misi sekolah. Tujuan sekolah dijabarkan sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga
cara pencapaiannya harus didasarkan atas visi dan misi tersebut. Cara pencapaian tujuan
dilakukan melalui berbagai perencanaan dan program kegiatan yang dituangkan dalam
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kerja Sekolah (RKS). Perencanaan
dilakukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga untuk
meningkatkan mutu sekolah. Rencana Kerja Sekolah yang telah dikembangkan oleh tim
sekolah seharusnya dapat dibaca oleh semua stakeholder sekolah untuk mengantisipasi
perubahan dan usulan yang mungkin sesuai untuk memperkaya program yang telah
disusun.
Sering ditemukan program sekolah yang tidak relevan dengan visi dan misinya.
Seharusnya program sekolah sesuai dengan visi dan misinya agar sekolah dapat
berkembang optimal. Perencanaan program dan kegiatan dalam RKS seharusnya dapat
terukur dan realistis sehingga program dapat dilaksanakan. Perencanaan sebaiknya tidak
dibuat terlalu muluk dan harus berdasarkan pada kondisi sekolah. Oleh sebab itu, tim
sekolah perlu menganalisis data EDS untuk mengidentifikasi permasalahan sekolah dan
menentukan penyebab masalah, serta mencarikan alternatif pemecahannya.
EDS perlu dikaitkan dengan proses perencanaan sekolah dan dipandang sebagai bagian
yang penting dalam kinerja siklus pengembangan sekolah. Sebagai kerangka kerja untuk
perubahan dan perbaikan, proses ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci
dibawah ini:
a. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan kriteria untuk perencanaan
pengembangan sekolah dan indikator yang relevan dari standar pelayanan minimal
(SPM) dan SNP.
b. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki
sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya.
c. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja? Dalam hal ini sekolah melaporkan dan
menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan di atas (perencanaan
pengembangan sekolah)
Komponen utama yang harus diidentifikasi berdasarkan data EDS adalah sebagai berikut.
2
3. Kelayakan Keterampilan
4. Kemampuan berkomunikasi
5. Kemampuan melanjutkan pendidikan
6. Prestasi peserta didik
3
B. Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Identifikasi masalah dapat mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
dimana sebuah kondisi yang tidak sesuai dengan standar dikatakan bermasalah. Jika sekolah
telah memenuhi standar tertentu, tetapi kenyataan yang ada belum sesuai dengan harapan,
maka hal tersebut juga merupakan masalah. Jadi permasalahan adalah kesenjangan antara
kenyataan dengan harapan. Acuan yang dijadikan dasar dalam menetapkan permasalahan
adalah SNP. Berikut ini dijabarkan deskripsi tentang beberapa SNP yang dapat dijadikan
acuan dalam pelatihan ini.
Sikap: Lulusan menunjukkan Sikap dan perilaku peserta didik bebas dari:
karakter jujur, disiplin,
Memiliki perilaku yang bertanggungjawab, 1. berdusta/berbohong
mencerminkan sikap dan menghargai orang 2. mencontek
orang beriman, lain 3. tidak mengerjakan tugas
4. menyalin tugas dari pekerjaan orang lain
berakhlak mulia,
5. membolos
berilmu, percaya diri,
6. malas belajar
dan bertanggung jawab 7. keterlibatan narkoba
dalam berinteraksi 8. kesiangan/terlambat masuk kelas
secara efektif dengan 9. menyepelekan orang lain
lingkungan sosial dan Peserta didik terbiasa menunjukkan sikap
alam di lingkungan dan perilaku:
rumah, sekolah, dan
tempat bermain 1. sama antara ucapan dengan tindakan
2. berani mengakui kesalahan
3. sportif dalam bertindak
4. patuh terhadap tata tertib sekolah
5. mau menyelesaikan tugas-tugasnya
6. gemar membantu teman/orang lain
Lulusan memiliki 1. Peserta didik sering bertanya untuk
keingintahuan dan mendalami isi/materi/tema yang dibahas
budaya belajar dalam PBM
2. Peserta didik senang (sering) berkunjung
ke perpustakaan sekolah
3. Peserta didik senang (sering) belajar
bersama (di kelas dan luar kelas)
4. Peserta didik sering bertanya kepada
guru di luar jam pelajaran terkait dengan
KBM.
4
KOMPONEN INDIKATOR KRITERIA
5
b. Standar Proses
INDIKATOR KRITERIA
Guru memiliki silabus yang merupakan Guru memiliki silabus yang minimal memuat identitas
acuan penyusunan kerangka pembelajaran mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti,
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran kompetensi dasar, tema/materi pokok pembelajaran,
yang memuat komponen utama kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan
perencanaan pembelaran sumber belajar sesuai dengan buku guru.
Guru mengembangkan RPP yang memuat Guru mengembangkan RPP minimal memuat
komponen pokok rencana pembelajaran identitas mata pelajaran, identitas sekolah,
kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, materi ajar, metode, media,
alokasi waktu, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar yang sesuai
dengan Buku Guru
6
Menyiapkan seluruh perangkat Perangkat administrasi guru lengkap sesuai dengan
administrasi pelaksanaan pembelajaran aturan yang berlaku (program tahunan, program
semester, silabus, RPP, daftar presensi siswa, daftar
kemajuan kelas, agenda guru, program perbaikan dan
pengayaan, kelangkapan instrumen analisis hasil
belajar dll)
Alokasi waktu jam tatap muka sesuai Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
dengan ketentuan standar proses
a. SD/MI : 35 menit
b. SMP/MTs : 40 menit
Buku teks memenuhi kebutuhan peserta Minimal tersedia buku teks 1 buku untuk satu siswa
didik dan guru pada setiap tema, topik atau mata pelajaran.
Guru mengelola kelas secara efektif a. Guru mengatur tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
7
Guru mengawali pembelajaran dengan Pada kegiatan pendahuluan guru:
kegiatan pendahuluan
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
Proses belajar yang lebih didominasi oleh a. Siswa banyak bertanya dalam kegiatan
siswa dengan prinsip mencari tahu pembelajaran
b. Dilakukan kegiatan belajar dari alam sekitar
c. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator atau
tutor daripada pengajar
8
Guru memfasilitasi siswa melakukan Siswa belajar untuk menerima, menjalankan,
proses afeksi menghargai, menghayati, dan mengamalkan sehingga
mendorong terbentuknya sikap sesuai kompetensi.
Guru menutup pelajaran dengan a. Guru bersama siswa melakukan refleksi proses dan
melakukan refleksi , evaluasi dan tindak hasil pembelajaran
lanjut b. Guru member umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas, baik tugas individual
maupun kelompok.
d. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Guru menerapkan prinsip-prinsip Guru menggunakan berbagai alat bantu (scaffolding)
pembelajaran untuk membantu anak untuk membangun
pengetahuannya
9
Siswa aktif secara fisik dan mental dalam pembelajaran
di kelas.
Menghargai perbedaan karakter siswa Tersedia fasiltitas layanan pembelajaran untuk semua
karakter dan kondisi siswa
Menghargai perbedaan pendapat orang a. Guru tidak menyalahkan siswa ketika berpendapat
lain b. Guru menerima aspirasi siswa dan
menkomunikasikan pendapat siswa kepada pihak
terkait
Memberikan penguatan dan pengayaan a. Guru memiliki program penguatan dan pengayaan
b. Guru melakukan penguatan dan pengayaan belajar
siswa
c. Guru mempunyai laporan penguatan dan
pengayaan.
Melakukan remedial a. Guru memiliki program remidi
b. Guru melakukan remidi
c. Guru mempunyai laporan hasil remidi
Memberikan layanan di luar jam belajar Terdapat layanan pembelajaran siswa (klinik belajar) di
luar jam pelajaran baik melalui tatap muka langsung
maupun melalui media elektronik
Menggunakan pendekatan penilaian Guru melakukan dan memiliki laporan hasil penilaian
otentik (authentic assesment) secara tentang kesiapan siswa, selama proses pembelajaran ,
terpadu, yang meliputi: penilaian kesiapan dan hasil belajar secara utuh (kuantitatif dan kualitatif)
siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh
10
kompetensi inti dan Kompetensidasar a. Tes kinerja
b. Dokumen portofolio
c. Lembar observasi
d. Dokumen evaluasi diri
e. Hasil Karya/Produk siswa
Kepala sekolah melakukan pemantauan a. Terdapat proses review atau validasi silabus dan
proses perencanaan, pelaksanaan dan RPP sebelum disahkan oleh kepala sekolah.
penilaian hasil pembelajaran secara b. Kepala sekolah secara rutin atau insidental
objektif dan transparan melakukan observasi proses pembelajaran
Kepala sekolah melakukan supervisi Kepala Sekolah memiliki catatan pelaksanaan supervisi
proses perencanaan, pelaksanaan, dan dan rekomendasi perbaikan pada perencanaan,
penilaian hasil pembelajaran melalui pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar guru setiap
pemberian contoh, diskusi, konsultasi, semester.
atau pelatihan.
Kepala sekolah menyusun laporan hasil Sekolah memiliki laporan hasil supervisi dan
kegiatan pemantauan, supervisi, dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan pembelajaran
evaluasi proses pembelajaran setiap akhir semester dari masing-masing guru.
Pemberian kesempatan kepada guru untuk a. Sekolah memiliki program PKB masing-masing
mengikuti program pengembangan guru sesuai dengan hasil PKG dan evaluasi diri
keprofesionalan berkelanjutan. guru
b. Terdapat laporan Hasil monitoring, evaluasi dan
refleksi hasil PKB dari masing-masing guru
c. Standar Penilaian
Guru menggunakan prinsip- Penilaian yang dilakukan guru harus memenuhi prinsip-
prinsip penilaian prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel dan edukatif
Guru melakukan perancangan Rancangan penilaian yang dilakukan guru meliputi
penilaian penyusunan pedoman penilaian, kriterian ketuntasan hasil
belajar, pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan
nilai dan KKM
Guru menyusun instrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian adalah
11
sesuai dengan kaidah yang baku mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis
instrument, menyusun instrument
Sekolah menetapkan Kriteria Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal dilakukan
Ketuntasan Minimal sekolah di awal semester
Sekolah memiliki dokumen Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
prosedur dan kriteria penilaian dalam bentuk cetak maupun dokumen yang mudah diakses di
internet
Petunjuk pelaksanaan penilaian yang digunakan sekolah
adalah pedoman penilaian, kriteria ketuntasan hasil belajar,
pedoman penskoran dan petunjuk tentang pengolahan nilai
dan KKM
Satuan pendidikan melakukan Sekolah secara periodik melakukan rapat dewan pendidikan.
rapat dewan pendidik Untuk menentukan kriteria kenaikan kelas yang menggunakan
sistem paket, menentukan nilai akhir mata pelajaran estetika,
penjasorkes dan memetakan permasalahan yang dihadapi
sekolah
Guru menyusun instrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah menyusun
penilaian kisi-kisi instrumen, menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi,
melakukan uji validitas, dan menggunakan butir soal yang
dianalisis untuk penilaian hasil belajar
Guru melakukan penilaian Teknik penilaian untuk menilai pengetahuan peserta didik
pengetahuan peserta didik melalui tes tulis, tes lisan dan instrumen penugasan
Guru melakukan penilaian Penilaian karakter peserta didik dilakukan dengan
karakter peserta didik menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam jawaban ujian,
melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk
kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia, menganalisis
laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan
perilaku peserta didik, dan menilai sikap perilaku peserta didik
ketika berada di sekolah
Guru melakukan penilan Penilaian perilaku peserta didik dapat dilakukan dalam bentuk
perilaku peserta didik portofolio dengan lembar observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal
Guru menilai Penilaian peserta didik untuk berkomunikasi efektif dan
Kompetensi peserta didik dalam santun dapat dilakukan dengan menganalisis tes uraian
berkomunikasi efektif dan menggunakan rubrik, menilai laporan telaah buku dan/atau
santun karya tulis yang dibuat oleh peserta didik, menilai
penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan
kelas, menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi
Guru melakukan penilaian Penilaian kreatifitas peserta didik dapat dilakukan melalui
kreatifitas peserta didik Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik,
Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase
portfolio), Penilaian proses selama pembelajaran, terkait
dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan
12
menganalisis masalah, dan mengajukan solusi, dan Penilaian
kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan,
dan mengkomunikasikan proses penyelesaian
masalah/pembuatan produk
Guru melakukan penilaian Penilaian keterampilan peserta didik dilakukan melalui
keterampilan peserta didik portofolio, tes praktek dan proyek
Guru melaporkan hasil Guru melaporkan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian mata pelajaran pada penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada
setiap akhir semester setiap akhir semester
Sekolah melaporkan hasil Sekolah melaporkan hasil penilian meliputi UAS, UKK, dan
penilian kepada orang tua dan ujian akhir kepada orang tua dan dinas pendidikan Kab/Kota
dinas pendidikan Kab/Kota setiap akhir semester
Guru melakukan analisis dan Setelah melakukan penilaian guru melakukan analisis
memanfaatkan hasil penilaian penilaian, program perbaikan/pengayaan dan revisi RPP untuk
perbaikan proses pembelajaran
Guru memanfaatkan hasil Pemanfaatan hasil penilaian oleh guru untuk mengetahui
penilaian kemajuan belajar siswa, kesulitan belajar siswa, dan cara
melakukan perbaikan proses pembelajaran
Sekolah melakukan tindak Tindak lanjut hasil UN dapat dilakukan melalui pelatihan
lanjut hasil Ujian Nasional guru, memperbaiki bahan ajar, melakukan remidial,
memperbaiki RPP dan menyusun instrumen yang berkualitas
d. Standar Pengelolaan
INDIKATOR KRITERIA
Visi, misi dan tujuan sekolah telah Rumusan visi, misi, dan tujuan dipampang di sekolah.
disosialisasikan dan dipahami oleh
Siswa dan PTK mengetahui visi sekolah
warga sekolah:
Rencana kerja sekolah(RKS dan RKS dan RKAS dibuat berdasarkan rekomendasi hasil
RKAS) disusun sesuai dengan visi-misi EDS
dan tujuan sekolah serta hasil evaluasi
Sekolah menyusun prioritas program berdasarkan tujuan
diri sekolah
13
sekolah
RKS dan RKAS sesuai dengan RKS dan RKAS disetuji oleh rapat dewan pendidik dan
persetujuan rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Rencana kerja tahunan memuat rinci Rencana kerja tahunan minimal memuat ketentuan yang
tentang semua aspek pengelolaan jelas mengenai 1) kesiswaan; 2) kurikulum dan kegiatan
sekolah pembelajaran; 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan
dan pembiayaan;6) budaya dan lingkungan sekolah; 7)
peranserta masyarakat dan kemitraan; 8) rencana-rencana
kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
Sekolah memiliki kebijakan mutu yang Sekolah memiliki kebijakan mutu tertulis dan dipajang di
sesuai dengan visi-misi sekolah sekolah
Sekolah mempunyai sasaran mutu yang Sekolah mempunyai sasaran mutu yang jelas
jelas
Sekolah menyusun kalender pendidikan Sekolah menyusun kalender pendidikan yang memuat
yang memuat secara rinci mengenai secara rinci mengenai pelaksanaan aktivitas
pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara
selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan sesuai dengan
semesteran, bulanan, dan mingguan
14
sesuai dengan standar isi. standar isi.
Sekolah memiliki kebijakan dan Sekolah memiliki kebijakan dan program secara tertulis
program secara tertulis mengenai mengenai pengelolaan sarana dan prasarana sesuai
pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar sarpras yang disosialisasikan kepada
dengan standar sarpras yang seluruh warga sekolah.
disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah.
Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana
dengan rencana kerja tahunan, apabila kerja tahunan, apabila tidak sesuai maka kegiatan
tidak sesuai maka kegiatan tersebut tersebut sudah mendapat persetujuan komite
sudah mendapat persetujuan komite
Sekolah mampu menciptakan suasana, Sekolah memajang tata tertib siswa, guru dan karyawan
iklim, dan lingkungan pendidikan yang
Sekolah memajang kode etik guru dan karyawan.
kondusif untuk pembelajaran yang
efisien dengan prosedur pelaksanaan Guru dan karyawan nyaman dan aman bekerja di
tertulis, tata tertib sekolah, kode etik
sekolah.
warga sekolah.
Siswa merasa nyaman dan aman belajar di sekolah
Sekolah melibatkan warga dan Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung
masyarakat pendukung sekolah dalam sekolah dalam mengelola pendidikan baik akademik
15
mengelola pendidikan baik akademik maupun non akademik sesuai dengan aturan yang
maupun non akademik sesuai dengan berlaku.
aturan yang berlaku.
Sekolah mendukung upaya promosi Sekolah mempromosikan PTK yang berprestasi untuk
pendidik dan tenaga kependidikan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
berdasarkan kemanfaatan, kepatutan
Sekolah memberi penghargaan (piagam atau sejenisnya)
dan profesionalisme.
kepada PTK yang berprestasi
Penempatan PTK sesuai dengan Penempatan PTK sesuai dengan kebutuhan dan
kebutuhan dan kualifikasinya. kualifikasinya.
Warga sekolah mentaati POS, tata Guru dan tenaga kependidikan mematuhi tata tertib dan
tertib, dan kode etik yang telah aturan sekolah
ditetapkan.
Siswa mematuhi tata tertib dan aturan sekolah
Kegiatan pemantauan dilakukan oleh Terdapat laporan tahunan hasil pemantauan dari komite
komite atau perwakilan pihak yang sekola atau pihak luar yang berkepentingan
berkepentingan secara periodik dan
berkelanjutan.
Supervisi akademik dilakukan secara Memiliki laporan hasil supervisi akademik semua guru
teratur dan berkelanjutan oleh kepala setiap semester
sekolah maupun pengawas sekolah.
Guru, kepala sekolah dan pengawas Guru menyampaikan hasil evaluasi pembelajaran kepada
melaporkan hasil pengawasan dan siswa, kepala sekolah dan orang tua siswa pada setiap
evaluasinya kepada pihak terkait. akhir semester dalam bentuk raport.
16
langsung
Pengawas menyampaikan dan melaporkan hasil
pengawasan dan evaluasi kepada sekolah dan dinas
pendidikan atau penyelenggara pendidikan
Sekolah melakukan evaluasi efektivitas Terdapat laporan tahunan yang berisi catatan dan
mekanisme kerja organisasi sekolah rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil evaluasi
secara berkala efektivitas kerja organisasi sekolah
Laporan hasil pengawasan Terdapat catatan hasil tindak lanjut (tindakan koreksi
ditindaklanjuti sesuai dengan aturan atau perbaikan) sesuai hasil pengawasan dan evaluasi
yang berlaku dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
Sekolah melakukan evaluasi diri Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah setiap akhir
sekolah setiap tahun. tahun pelajaran
Sekolah melakukan evaluasi program Sekolah melakukan evaluasi program kerja setiap tahun
kerja setiap tahun pada akhir tahun pada akhir tahun anggaran
anggaran
Sekolah melakukan evaluasi Sekolah memiliki laporan kinerja guru dan karyawan
pendayagunaan pendidik dan tenaga
Laporan kinerja guru dan karyawan dijadikan dasar
kependidikan meliputi kesesuaian
penugasan dengan keahlian, penugasan PTK
keseimbangan beban kerja, dan kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan
dalam pelaksanaan tugas.
Sekolah melakukan audit internal Sekolah melakukan audit internal pelaksanaan POS/audit
terhadap pelaksanaan kebijakan mutu kepatuhan
sekolah
17
Kepala sekolah melibatkan guru, komite Setiap perencanaan dan pengambilan keputusan penting
sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah selalu melibatkan guru dan komite sekolah
penting sekolah/madrasah.
Kepala sekolah mengembangkan Kepala sekolah bertutur kata ramah dan santun
komunikasi efektif untuk menciptakan
Kepala sekolah mampu mempengaruhi, menggerakkan,
dukungan intensif dari orang tua peserta
didik dan masyarakat mengembangkan dan memberdayakan semua warga
sekolah dan masyarakat untuk mendukung program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
Kepala sekolah memberi teladan dan Kepala sekolah menjadi teladan bagi warga sekolah
menjaga nama baik lembaga, profesi, dalam berperilaku, berfikir dan bertindak.
dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Kepala sekolah mampu menjalin kerja Sekolah melakukan analisis kebutuhan pelanggan
sama dengan orang tua peserta didik
Sekolah memiliki data kepuasan .
dan masyarakat, dan komite sekolah
menanggapi kepentingan dan kebutuhan Sekolah responsif dalam menangggapi semua keluhan
komunitas yang beragam, dan dari warga sekolah dan masyarakat.
memobilisasi sumber daya masyarakat
18
e. Standar Pendidik
19
guru dalam pergaulan di masyarakat
1. Bersikap inklusif, 1.1. Menghargai peserta didik Tidak membedakan peserta didik
bertindak objektif, serta dan menjalin komunikasi berdasarkan status sosial
tidak diskriminatif yang baik dengan semua
karena pertimbangan orang
jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan
status social ekonomi
2. Berkomunikasi secara 2.1. Bergaul dengan ramah di Bersikap ramah, mampu bekerjasama,
efektif, empatik, dan sekolah dan masyarakat dan berkomunikasi dengan baik orang
santun dengan sesama lain baik di sekolah maupun di
pendidik, tenaga masyarakat
kependidikan, orang
tua, dan masyarakat
3. Beradaptasi di tempat 3.1. Menyesuaikan diri dalam Mampu bergaul dengan baik di
bertugas di seluruh pergaulan dengan budaya lingkungan sekolah dan masyarakat
wilayah RI yg memiliki masyarakat setempat
keragaman sosial
budaya
4. Berkomunikasi dengan 4.1. Aktif berpartisipasi dalam Menjadi anggota komunitas profesi
komunitas profesi kegiatan profesi guru dan aktif terlibat dalam kegiatan
sendiri dan profesi lain profesi
secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain
1. Menguasai materi, 1.1. Memahami materi, Mampu menyelesaikan persoalan atau
struktur, konsep, an struktur dan konsep tes terkait dengan materi keilmuan
pola pikir keilmuan sesuai bidang yang diajarkan
yang mendukung mata keilmuannya
pelajaran yang diampu
2. Menguasai standar 2.1. Memahami standar Mampu menjabarkan kompetensi dan
kompetensi dan kompetensi dan merancang aktivitas belajar serta
kompetensi dasar mata kompetensi dasar memilih materi ajar yang relevan
pelajaran/bidang untuk mencapai tujuan belajar atau
pengembangan yang
diampu kompetensi yang ditetapkan
20
4. Mengembangkan 4.1. Mengkaji dan Melakukan diskusi dengan teman
keprofesionalan secara merefleksikan hasil sejawat dan KKG/MGMP dalam
berkelanjutan dengan kegiatan pembelajarannya rangka perbaikan kualitas
melakukan tindakan
pembelajarannya
reflektif
4.2. Mengembangkan karya Memiliki karya ilmiah yang terkait
ilmiah sesuai bidang dengan pengembangan profesi
keilmuannya untuk
pengembangan profesi
4.3. Mengembangkan Mengubah pola berpikir linier menjadi
keprofesionalan dengan berpikir sistemik
mengubah pola pikir
Mengubah pola berpikir parsial mejadi
holistik
1. Menguasai karakteristik 1.1. Kesesuaian antara RPP, Dokumen RPP, bahan ajar dan
peserta didik dari aspek bahan ajar dan kegiatan kegiatannya telah disusun dengan
fisik, moral, spiritual, pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa
sosial, cultural, karakteristik siswa
emosional, dan
intelektual
2. Menguasai teori belajar 2.1. Memahami teori belajar Metode pembelajaran telah dipilih
dan prinsip-prinsip dan prinsip pembelajaran secara tepat sehingga mendukung
pembelajaran yg tercipta pembelajaran yang mendidik
mendidik
2.2. Kesesuaian antara metode Metode pembelajaran yang dipilih
dengan karakteristik telah sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran materi ajar dan dilaksanakan secara
konsisten di kelas/laboratorium
3. Mengembangkan 3.1. Keterkaitan antara KD, isi Memiliki RPP yang dirancang dengan
kurikulum yg terkait materi. proses dan kesesuaian antara KD, isi materi,
21
dengan mata pelajaran penilaian dalam dokumen proses dan penilaian
yang diampu kurikulum
4. Menyelenggarakan 4.1. Suasana pembelajaran Manajemen pengelolaan kelas cukup
pembelajaran yang kondusif baik dan suasana belajar bersahabat
mendidik dan menarik
22
keterampilan
9. Memanfaatkan hasil 9.1. Mengevaluasi hasil Bukti dokumen hasil analisis penilaian
penilaian dan evaluasi evaluasi dan memberikan dan pelaporan hasil penilaian tersedia
untuk kepentingan laporan secara periodik lengkap dan dapat
pembelajaran kepada stake holders
dipertanggungjawabkan
10. Melakukan tindakan 10.1. Memanfaatkan hasil Bukti dokumen yang rinci tentang
reflektif untuk evaluasi untuk pemanfaatan hasil evaluasi untuk
peningkatan kualitas remedial, perbaikan remedial, perbaikan bahan ajar, RPP
pembelajaran bahan ajar, RPP dan dan instrument penilian
instrumen penilaian
23
C. Contoh permasalahan yang diidentifikasi dari EDS
Berikut ini diberikan contoh cara menghubungkan informasi yang diperoleh dari EDS untuk
mengetahui identifikasi permasalahan sekolah. Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah sangat
bervariasi sehingga tidak ada sebuah rumusan khusus dalam menangani suatu permasalahan
sebuah sekolah.
0 5 10 15 20 25
Berdasarkan masukan dari siswa ditunjukkan bahwa di sekolah pada umumnya terjadi
permsalahan PBM sebagai berikut:
Permasalahan tersebut dapat dikorelasikan dengan data yang lain, misalnya dengan melihat
kegiatan PBM dan remedial yang dilakukan oleh guru.
0 5 10 15 20 25
24
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari siswa (P: S 3.11) diketahui bahwa pembelajaran yang
dilakukan di sekolah tersebut pada umumnya hanya berupa penyampaian informasi yang ada
pada buku teks. Kemungkinan besar penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan
metode ceramah. Kondisi tersebut dapat dikorelasikan dengan jawaban pada pertanyaan G 3.18,
tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dengan hasil sebagai berikut.
0 1 2 3 4 5 6 7
Berdasarkan data EDS di sekolah tersebut diketahui bahwa sebagian besar guru belum
menggunakan metode belajar yang mengaktifkan siswa untuk belajar.
Sedangkan kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru, sebagai berikut (P: G 3.4)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kegiatan remedial yang dilaksanakan oleh guru tidak disertai dengan analisis daya serap peserta
didik dan tanpa melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya.
Kondisi ini berdampak pada kegagalan guru memberikan penekanan terhadap kompetensi yang
sebenarnya harus ditingkatkan.
25
D. Identifikasi permasalahan dan menentukan akar masalah
Beberapa data yang telah dipaparkan, dan telah dielaborasi menjadi informasi yang
diperlukan, selanjutnya dilakukan pengisian tabel identifikasi masalah, misalnya sebagai
berikut.
Untuk dapat menentukan penyebab akar permasalahan, perlu dilakukan analisis lintas faktor,
dalam kasus ini adalah melihat kemampuan guru, misalnya berdasarkan jawaban untuk
pertanyaan G 5.11 tentang peningkatan kemampuan guru dalam PBM inovatif. Dalam contoh
kasus ini dideskripsikan grafik sebagai berikut (utk pertanyaan EDS G 5.11). Berdasarkan
EDS diketahui bahwa guru belum paham menerapkan PBM inovatif untuk meningkatkan
kreatifitas siswa. Ini adalah akar masalah yang dicari. Faktor tersebut juga kemungkinan
menyebabkan penyebab permasalahan efektifitas remedial yang dilakukan.
26
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan
sudah diterapkan dalam pembelajaran
diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun
belum diterapkan karena belum paham
diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam
kegiatan MGMP/KKG
dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun
belum paham
dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah
diterapkan dalam pembelajaran
Dengan demikian, dapat dibuat tabel permasalahan dan akar permasalahan sebagai berikut.
R1
R2
R3
Masalah:
Guru tidak menerapkan PBM
yang efektif dan efisien
D3
D1 D2
27
Faktor pendorong (driving forces) adalah faktor yang memungkinkan masalah dapat diatasi, dan
dapat ditelaah dari isian EDS atau berdasarkan diskusi dengan guru dan kepala sekolah, misalnya
ditemukan:
Faktor pelemah (restraining forces) adalah faktor yang menyebabkan masalah semakin sulit
untuk diatasi, dan dapat ditelaah dari isian EDS atau berdasarkan diskusi dengan guru dan kepala
sekolah, misalnya ditemukan:
Solusi yang diajukan dapat berupa program atau kegiatan untuk meningkatkan faktor pendorong
atau meminimalkan faktor pelemah, misalnya sebagai berikut:
28
Tabel: Mengurangi faktor pelemah
Selanjutnya, solusi alternatif yang dianggap sesuai tersebut diisikan dalam tabel permasalahan
dan solusinya.
29
F. Memilih solusi yang efektif dan efisien
Beberapa solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan hendaknya disesuaikan dengan
keadaan sekolah. Kita dapat memilih hanya satu solusi saja jika dapat mengatai permasalahan
secara efektif dan efisien, atau memilih lebih dari satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan. Tahapan dalam memilih solusi permasalahan adalah dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan terkait dengan solusi tersebut, dengan menggunakan tabel sebagai
berikut.
Misalkan telah dilakukan analisis kekuatan dan kelemahan dari masing-masing solusi sebagai
berikut.
30
4. Melibatkan semua guru 1. Pada umumnya guru 1. Ada guru yang sulit
yang mengalami masalah mau mencoba metode mengubah paradigma
PBM untuk mengikuti baru dalam mengajar mengajar ke PBM
MGMP yang berkualitas 2. Ada guru senior yang siswa aktif
berpengalaman untuk 2. Tidak tersedia tutor
beberapa mapel yang menguasai semua
permasalahan PBM
Selanjutnya, dilakukan pemilihan solusi yang paling efektif dan efisien berdasarkan kekuatan
dan kelemahan yang telah diidentifikasi.
Sebelum membahas tentang penetapan prioritas program, mari kita diskusikan terlebih dahulu
mengenai perbedaan program dan kegiatan. Program adalah aktivitas yang dilakukan pada
rentang waktu yang lama, sedangkan kegiatan pada umumnya dilakukan satu kali saja. Beberapa
program biasanya terdiri dari beberapa kegiatan, misalnya sebagai berikut:
Program Kegiatan
Peningkatan kualitas pembelajaran 1. Penerapan pembelajaran berbasis
masalah
2. Pelaksanaan pembelajaran remedial
3. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
4. Pelaksanaan lesson study
Penetapan prioritas program terkait dengan visi, misi, dan tujuan sekolah serta alasan lainnya
seperti pentingnya (urgensi) untuk menyelesaikan permasalahan dengan segera agar tidak
berdampak buruk pada kondisi yang lain. Berikut ini diberikan tabel untuk menetapkan prioritas
program dan kegiatan berdasarkan visi dan misi, serta alasan lainnya.
31
Contoh pengisian tabel untuk menentukan prioritas
Setelah melakukan proses yang telah dideskripsikan di atas, tim sekolah harus menyusun matrik
RKS sebagai berikut:
32
Indikator sasaran ditetapkan berdasarkan kondisi yang diharapkan oleh sekolah pada beberapa
tahun ke depan. Misalkan, jika pada saat ini jumlah siswa yang mampu berkompetisi di tingkat
propinsi ada 2 orang, dan mau ditingkatkan menjadi 6 siswa pada empat tahun yang akan datang,
maka indikator sasaran adalah: 6 siswa yang mampu berkompetisi di tingkat propinsi.
33
FORMAT 1: Menentukan Identifikasi Permasalahan
34
FORMAT 2: Menentukan solusi (alternatif) dari permasalahan
35
FORMAT 3: Menentukan Solusi Alternatif
36
FORMAT 4: Menentukan kekuatan dan kelemahan dari semua solusi alternatif
37
FORMAT 5: Menentukan solusi permasalahan
Solusi Alternatif Solusi yang dipilih Alasan pemilihan solusi (ditinjau dari
kekuatan dan kelemahan masing-masing
solusi)
38
FORMAT 6: Menentukan skala prioritas program/kegiatan
39
FORMAT 7: Matrik RKS
40