b. Sumber data
1. Data Primer : data diri siswa
2. Data sekunder : Orang2 yang punya tanggung jawab langsung thdp perkembangan siswa, missal :
ortu & guru.
3. Data tertier : orang2 dekat tapi tidak punya tanggung jawab thdp perkembangan sisea, missal :
kakak, paman, petugas posyandu
4. Data kuarter : mengenal siswa & sbeatas bias memberi keterangan, missal : tetangga, guru yg
tdk mengajar.
c. ABK dalam pendidikan
Memilik beragaram karakteristik/ hambatan khusus
Membutuhkan layanan pendidikan khusus u/ mengoptimalkan potensinya (Hallahan. Jauffman,
Pullen, 2009)
d. Siswa berkebutuhan khusus
Siswa yg bermasalah dalam/gagal disekolah umum
1. Anak kesuliatan belajar spesifikasi
Disleksia : Suatu gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca.
Disleksia terjadi pada anak-anak dengan penglihatan dan intelektual normal.
Gejala termasuk terlambat bicara, lambat dalam belajar kata-kata baru dan
membaca.
Sebagian besar anak yang mengidap disleksia dapat berhasil di sekolah dengan
bimbingan atau program pendidikan khusus.
Diskalkulia : anak mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep matematika dasar,
seperti nilai, waktu, penjumlahan dasar, menghafal tanggal, serta sistem penomoran.
Digrafia : salah satu kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam
mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan. Pada umumnya, istilah disgrafia
digunakan untuk mendiskripsikan tulisan tangan yang sangat buruk.
Disfasia : gangguan Bahasa, Kesulitan berbicara atau menggunakan kata-kata dengan
tepat.
Kesulitan berbicara dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya meliputi
cedera atau luka bakar pada lidah, gigi copot, kelelahan yang ekstrem, keracunan, dan
anestesi mulut yang baru diterima.
Dispraksia : gangguan umum yg mempengaruhi gerakan dan koordinasi
Gangguan perkembangan usia anak ditandai dengan kecanggungan pada anak-anak yang
sehat.
Gangguan koordinasi perkembangan dapat terjadi sendiri atau karena gangguan perkembangan
lainnya, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Kondisi ini biasanya berlanjut
sampai dewasa.
Gejala berupa terlambat duduk atau berjalan. Anak-anak merasa sulit melompat atau
mengerjakan tugas seperti mengikat tali sepatu.
Perawatan termasuk terapi okupasi dan fisik untuk meningkatkan koordinasi.
Ganguan atensi : bentuk kelainan yang membuat seseorang sulit mengontrol
tindakannya dan/atau mengalami kesulitan untuk fokus pada sesuatu atau sulit
memperhatikan suatu kondisi atau wacana.
2. Gangguan pemusatan perhatian
3. Siswa tersebut menurut guru sulit ditangan (akademik, perilaku)
4. Siswa terpapar penyebab gagalnya pembelajaran : masalah social-ekonomi, budaya
Siswa yang memenuhi persyaratn untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus
1. Berdasarkan hasil diagnosis dan assesmen ditetapkan untuk memerlukan layanan pendidikan
khusus.
e. Kebutuhan khusus berdasarkan jenis gangguan
Gangguan
Gangguan sensorik
Gangguan motorik
Gangguan bicara
Gangguan komunikasi
Gangguan mental
Gangguan interaksi social
Gangguan emosi dan perilaku
Gangguan persepsi dan belajar
11. Tahapan perkembangan berdasarka usia dan karakteristik khas masingmasing tahap
a. Tahap Prapendidiakan (0-6 tahun) :
Karaketristik : sangat muda dlm tahap perkembangan awal
Focus pembelajaran : dasar2 perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa
sosialisasi, dan pemahaman dasar ttg dunia sekitar
Metode pembeljaran : bermain, eksplorasi aktif, pengalaman sensorik dan pengasuhan yg
mendukung
b. Tahap Sekolah dasar (7-12 tahun) :
Karakteristik : tahap sekolah dan mulai mengembangkan ketrampilan akademik dasar.
Focus pembelajaran : menguasai keterampilan membaca, menulis, berhitung serta
pembeljaran social dan kecakapan social
Metode pembelajaran : pengajaran terstruktur, guru peran utama dlm penyampaian materi
pembelajran dan pengembangan ketrampilan sosia dan komunikasi
c. Tahap remaja (13-18 tahun) :
Karakteristik : remaja sedang mengalami perubahan fisik, emosi dan identitas yg
signifikan
Fokus pembelajaran : Pengembangan ketrampilan berfikir kritis, eksplorasi minat bakar,
dan persiapan perguruan tinggi atau kerja.
Metode pembelajaran : interaktif, pengmbangan ketrampilan penelitian dll
d. Tahap dewasa muda (19-40 tahun) :
Karakteristik : dewasa muda focus pada pendidikan tinggi, karir dan keluarga
Focus pembelajaran : spesialisasi dalam bidang tertentu, pengembangan ketrampilan
professional, dan pemb sepanjang hidup
Metode pembelajaran : pendidikan tinggi, pelatihan karir dan pengalaman profesional
12. Teori belahar Gagne : Taksonomi Bloom dan perkembangannya
13. Profil pelajar Indonesia
Kompetensi Profil pelajar Indonesia
“ Pelajar Indonesia merupakan peljar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan perilaku
sesuai dengan nilai-nail Pancasila”
Beriman
Bertaqwa Kpd
Tuhan YME
dan berakhlak
mulia
Berkebinekaan
Mandiri Global
Profil
Pelajar
Pancasila
Bernalar Bergotong
Kritis Royong
Kreatif
36. Diversity
37. Pengertian dan pengembangan potensi
38. Perencanaan karir dan pengembangan potensi diri