Anda di halaman 1dari 23

Kerangka

Pembelajaran
Dengan Pemikiran
Ki Hajar Dewantara

CGP Angkatan 2
Kabupaten Buleleng
Kelompok Penyusun :

Ni Made Widiastrini Gede Sumitra Jaya Rika Rahmayani

Putu Yudi Darmawan Ni Luh Widyasrini


Apa yang kita bahas?
Satu hal positif
dari pemikiran
KHD yang akan
Apa hal-hal diterapkan di
positif yang kelas/ sekolah
telah anda Anda?
pelajari dari
pemikiran KHD
yang juga anda
lihat pada
budaya di
daerah Anda?
Kearifan Lokal di Bali yang sejalan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara

Tri Hita Karana Tat Twam Asi Asta Brata


Tiga Penyebab “Aku adalah Kamu, Delapan Sifat
Kebahagiaan Kamu adalah Aku” Kepemimpinan

Desa Kala Patra Asah Asih Asuh Yadnya


Tempat, Waktu, dan Mendidik, Mengasihi, Pengorbanan Suci
Situasi kita berada dan Membina yang Tulus Ikhlas
Tri Hita Karana

Penumbuhan Pembelajaran untuk


Nilai Karakter membangun sosialisasi
dan Budi Pekerti dan interaksi antar
sesama manusia

Pembelajaran
Pembelajaran adalah
untuk
salah satu bagian
mempelajari
ibadah kepada Tuhan
alam dan usaha
melestarikannya
Tat Twam Asi
Siswa memandang
perbedaan dan
Kedewasaan keberagaman sebagai
sejati dan sesuatu yang patut
berakhlak mulia dihargai

Siswa belajar
Dalam keberagaman
akan pentingnya
dan kemajemukan
persatuan dan
terdapat persamaan
toleransi antar
yang hakiki
sesama
Asta Brata

Guru adalah Ing Madyo Mangun


pemimpin Karso
pembelajaran
yang menuntun
siswanya

Ing Ngarso Sung Tut Wuri


Tulodho Handayani
Desa Kala Patra

Kodrat Alam dan Pembelajaran


Kodrat Zaman untuk menyesuaikan kapan
penguasaan waktunya
keterampilan abad 21 (zaman/generasi)

Pembelajaran Pembelajaran
menyesuaikan dimana menyesuaikan situasi
lingkungan (tempat) dan kondisi (muatan
dan isi)
Asah Asih Asuh
Menuntun segala kodrat yang ada
pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan Guru mengasihi siswa
kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota
masyarakat

Guru membina siswa


Guru mendidik siswa
Yadnya Dalam proses mendidik
anak haruslah
Sistem pamong dengan mengutamakan cinta
“menghamba kepada anak” dan kasih sayang

Memberdayakan anak seperti


membimbing, memfasilitasi
Tindakan atau dan mendorong serta
pengorbanan suci memotivasi anak agar
yang tulus ikhlas mencapai tujuan pendidikan
yang sesungguhnya
Salah satu nilai positif
dari pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang bisa
diterapkan di kelas atau
di sekolah adalah
Berpihak Pada Anak
Dari berbagai
pemikiran KHD
lainnya, Berpihak
Kepada Anak adalah
satu yang paling
bisa dirasakan untuk
nantinya diterapkan
di kelas/sekolah
Konsep merdeka
belajar adalah
sebuah paradigma
pembelajaran yang
berpihak pada anak
Mulai dari merancang tujuan
pembelajaran, cara mengajar, dan
ritme mengajar, harus meminta
anak merefleksikannya. Sehingga
tidak ada lagi superioritas yang
didominasi oleh guru. Termasuk
anak berhak mengevaluasi apa saja
kekurangan guru ketika mengajar
memberi kesempatan siswa
untuk mengemukakan
pendapat

memberi kebebasan siswa


membangun sendiri
pengetahuannya

siswa harus diajak


berdiskusi dalam kegiatan
penilaian
Pemikiran yang harus ditanamkan untuk menerapkan
pembelajaran yang berpihak pada anak

Siswa“bukan cawan kosong yang


bisa diisi dengan fakta dan
nilai-nilai.”
Materi pelajaran itu tidak bisa
dijejalkan. Siswa harus “secara
aktif memproses materi
pelajaran” dan merakitnya
menjadi pengetahuan baru.
Pemikiran yang harus ditanamkan untuk menerapkan
pembelajaran yang berpihak pada anak

Siswa memiliki keunikan bakat,


minat, dan cita-cita. Tiga aspek
ini akan mempengaruhi motivasi
belajar. Makin berbakat,
berminat, dan berkepentingan
seorang siswa terhadap suatu
materi, dia akan makin cepat
menguasainya
Pemikiran yang harus ditanamkan untuk menerapkan
pembelajaran yang berpihak pada anak

Memahami bahwa siswa


memiliki masa depan yang
panjang. Siswa mesti terus
beradaptasi dengan masa depan
yang belum pasti dan pastinya
sangat kompleks dengan banyak
permasalahan
Tantangan Pelaksanaan Pemikiran KHD
Berpihak Pada Anak

Akses Belum Kebijakan Rumitnya


Merata Pendidikan Birokrasi
Kebijakan pada dunia pendidikan Pendidikan tidak saja diatur dari
Tidak seimbangnya akses masih sangat mudah berubah. Salah aspek guru, murid, buku teks, dan
pendidikan antara di kota-kota satu penyebab yang mendasari hal sejenisnya, tetapi juga diatur tentang
dan di daerah, menyebabkan itu karena belum adanya cetak biru siapa yang berhak menjadi kepala
tidak meratanya kualitas atau blue print pendidikan nasional. sekolah, pejabat administrasi atau
pendidikan yang diperoleh Salah satu buktinya, pemberlakuan struktural, siapa yang menyediakan
anak-anak di Indonesia. kurikulum sangat mudah diubah. sarana dan prasarana pendidikan
hingga penganggarannya.
Solusi dari Tantangan Pelaksanaan Pemikiran KHD
Berpihak Pada Anak
Akselerasi Mengefektifkan
pemerataan Manajemen Berbasis
pendidikan untuk Sekolah dalam
semua anak. pengelolaan BOS

Transformasi sistem
Mengoptimalkan Alur
asesmen berbasis
Merdeka Belajar sebagai
kompetensi dan data
salah satu persamaan
berbasis teknologi.
persepsi tentang muatan
pendidikan
Contoh Konkret Pelaksanaan Pemikiran KHD
Berpihak Pada Anak
Perbedaan
Tidak ada durasi
lagi syarat belajar pada
kelulusan jenjang yang
Peserta didik berbeda
berdasarkan diarahkan
ujian akhir untuk menjadi
subjek
pembelajaran
Memenuhi hak anak sebagai warga negara, berpihak
pada masa depannya, merupakan tanggung jawab
kita bersama.
Kita harus selalu percaya bahwa selain mengubah
paradigma, kita perlu membalik piramida.
Kita tidak bisa hanya menunggu pemerintah dan
menyukseskan programnya. Kita perlu belajar,
bergerak, dan bermakna di lapangan, melakukan
inovasi dan praktik. Kita harus terus bekerja
dengan berbagai pemangku kepentingan dan menjadi
publik berdaya yang mengambil peran untuk semua
dan setiap anak Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai