Anda di halaman 1dari 393

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR : 146/G/2021/PTUN-JKT.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama

do
gu dengan acara biasa secara elekronik (e court) telah menjatuhkan Putusan
dengan pertimbangan seperti tersebut dibawah ini, dalam perkara antara :

In
A
1. ELBI PIETER, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Mengurus Rumah
Tangga, beralamat di Kampung Bowone, Kecamatan Tabukan
ah

lik
Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi
Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I ;
2. AGUSTINUS MANANOHAS, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan
am

ub
Petani, beralamat di Kampung Salurang, Kecamatan Tabukan
Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi
ep
k

Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II ;


3. ESTEPANUS MAATE, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Petani,
ah

R
beralamat di Kampung Malamenggu, Kecamatan Tabukan Selatan

si
Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,

ne
ng

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III ;


4. DESMON SONDAK, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Nelayan,
beralamat di Kampung Bulo, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah,

do
gu

Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV ;
In
A

5. CHRESTIANUS TENDA ,Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Petani,


beralamat di Kampung Kalagheng, Kecamatan Tabukan Selatan
ah

lik

Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT V ;
6. STEIFENLIE PONTOH, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Sopir,
m

ub

beralamat di Kampung Birahi, Kecamatan Tabukan Selatan


ka

Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,


ep

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT VI ;


ah

Halaman 1 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. WILSON ZETH RORONG, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Sopir,

si
beralamat di Kampung Laine, Kecamatan Manganitu Selatan

ne
Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,

ng
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT VII ;
Penggugat I sampai dengan Penggugat VII dalam perkara ini

do
gu memberikan kuasa kepada :
1. Johny Nelson Simanjuntak, S.H.,M.H.

In
A
2. Yoel Andar Simanjuntak, S.H.,M.H.
3. Efer Koritelu, S.H.,M.H.
ah

4. Zeirlinto Simanjuntak, S.H.

lik
5. Claudio Yosia Tumbal, S.H.
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat Dan
am

ub
Penasehat Hukum pada Firma Hukum JNS & Rekan, berkantor di
Apartemen Menteng Square T.B. 03 No. 55 A, Jalan Matraman
ep
30 E, Kenari, Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota
k

Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Juni 2021,


ah

selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT ;


R

si
DAN :

ne
ng

1. ADELMAN MAKADAPA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Petani /


Pekebun, Alamat Kampung Dagho Kecamatan Tamako

do
gu

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 1 ;
In
2. YENI TELI MAHENGKENG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan
A

Mengurus Rumah Tangga, Alamat Kampung Hesang Kecamatan


Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
ah

lik

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 2 ;

3. NOVITA MALANSE, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus


m

ub

Rumah Tangga, Alamat Kampung Hesang Kecamatan Tamako


ka

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


ep

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 3 ;


ah

Halaman 2 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. SATRIA REAGEN MAHENGKENG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

si
Petani, Alamat Kampung Dagho Kecamatan Hesan Kabupaten

ne
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, selanjutnya disebut

ng
sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 4 ;
5. TRULY STEVYA YOLANDA SAMATARA, Warga Negara Indonesia;

do
gu Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, Alamat Kampung Hesang
Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi

In
A
Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
INTERVENSI 5 ;
ah

6. IVONE MANDAGI, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus

lik
Rumah Tangga, Alamat Kampung Hesang Kecamatan Tamako
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
am

ub
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 6 ;
7. PETRUS SIMON, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Karyawan
ep
Swasta, Alamat Kampung Hesang Kecamatan Tamako Kabupaten
k

Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,. selanjutnya disebut


ah

sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 7 ;


R

si
8. CRISNALGHAMAMBANUA LAHIPE, Warga Negara Indonesia;

ne
Pekerjaan Karyawan Honorer, Alamat Kampung Lesabe I
ng

Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe


Provinsi Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai

do
gu

PENGGUGAT INTERVENSI 8 ;
9. JANSEN HESKIEL ANDARISE, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan
In
A

Karyawan BUMN, Alamat Kampung Lesabe I Kecamatan Tabukan


Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
ah

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 9 ;


lik

10. OKTAVIA ELISYE PAUSUSEKE, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan


Pelajar / Mahasiswa, Alamat Kampung Lesabe I Kecamatan
m

ub

Tabukan Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi


ka

Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT


ep

INTERVENSI 10 ;
ah

Halaman 3 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. CHRISTOFEL LUKAS, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

si
Petani/Pekebun, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan

ne
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

ng
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 11 ;

12. FEBRIAN RIDMAR LAIGHANG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

do
gu Lainnya, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 12 ;

13. MARKUS LAIGHANG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Perangkat


ah

lik
Desa, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
am

ub
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 13 ;

14. ALPRINTJE DALITA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus


ep
Rumah Tangga, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan
k

Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


ah

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 14 ;


R

si
15. ALEX DALITA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Petani/Pekebun,

ne
ng

Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten


Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, selanjutnya disebut
sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 15 ;

do
gu

16. JUSTINUS DALITA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Petani /


Pekebun, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan Tengah
In
A

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 16 ;
ah

lik

17. MICHAEL BAMBUTA MONTOH, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan


Belum / Tidak Bekerja, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan
m

ub

Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi


Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
ka

ep

INTERVENSI 17 ;
ah

Halaman 4 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. CHRISTANTO SAPUTRA MAMAMOBA, Warga Negara Indonesia;

si
Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa , Alamat Kampung Kulur II

ne
Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe

ng
Provinsi Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT INTERVENSI 18 ;

do
gu 19. MARLINA METUSALA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus
Rumah Tangga, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan

In
A
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 19 ;
ah

20. RONNY KARMAN MAKAWOKA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan

lik
Perangkat Desa, Alamat Kampung Kulur II Kecamatan Tabukan
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
am

ub
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 20 ;
21. CHRISTIAN TAPADONGKO, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan
ep
Wiraswasta, Alamat Kampung Kuma I Kecamatan Tabukan
k

Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


ah

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 21 ;


R

si
22. YANTI METARIANG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus

ne
Rumah Tangga, Alamat Kampung Kaluwatu Kecamatan
ng

Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi


Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT

do
gu

INTERVENSI 22 ;

23. JOHANIS H. NELWAN, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan


In
A

Wiraswasta, Alamat Kampung Kaluwatu Kecamatan Manganitu


Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
ah

lik

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 23 ;


24. ADOLF BASTIAN MANUMPIL, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan
m

ub

Karyawan Honorer, Alamat Kampung Kaluwatu Kecamatan


Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
ka

Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT


ep

INTERVENSI 24 ;
ah

Halaman 5 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. LEXYO RAKINAUNG, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Tukang

si
Kayu, Alamat Kampung Kaluwatu Kecamatan Manganitu Selatan

ne
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

ng
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 25 ;
26. ANICE BOMBOIA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Mengurus

do
gu Rumah Tangga, Alamat Kampung Laine Kecamatan Manganitu
Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 26 ;
27. VENETSIA V. ANDEMORA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan
ah

Mengurus Rumah Tangga, Alamat Kampung Bentung Kecamatan

lik
Tabukan Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
Sulawesi Utara, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
am

ub
INTERVENSI 27 ;
28. ELVITA SUSANTI LIPUT, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Belum /
ep
Tidak Bekerja, Alamat Kampung Hesang Kecamatan Tamako
k

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


ah

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 28 ;


R

si
29. APRIUS MAKATANGIN, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Petani /

ne
Pekebun, Alamat Kampung Malamenggu Kecamatan Tabukan
ng

Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 29 ;

do
gu

30. POTIFAR KAGANSA, Warga Negara Indonesia; Pekerjaan Petani /


Pekebun, Alamat Kampung Bowone Kecamatan Tabukan Selatan
In
A

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT INTERVENSI 30 ;
ah

lik

Selanjutnya Penggugat Intervensi 1 sampai dengan Penggugat


Intervensi 30 dalam perkara ini memberikan kuasa kepada :
m

ub

1. Harimuddin, S.H.
2. Muh. Jamil, S.H.
ka

3. Veive Large Hamande, S.H.


ep

4. Claudio Yosia Tumbel, S.H.


ah

Halaman 6 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Warga Negara Indonesaia, Pekerjaan Pengacara / Advokat,

si
pada Kantor Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), beralamat di

ne
Jalan Mampang Prapatan IV No. 30 B, Kelurahan Tegal Parang,

ng
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal September 2021, untuk

do
gu selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT INTERVENSI ;

LAWAN :

In
A
1. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
INDONESIA, Tempat kedudukan di Jalan Medan Merdeka Selatan
ah

lik
Nomor : 18, Jakarta Pusat, dalam perkara ini memberikan kuasa
kepada :
am

ub
1. M. Idris F. Sihite, S.H.,M.H.
2. Nuryanti Wijayanti, S.H.,M.H.
3. Sony Heru P, S.H.,M.H.
ep
k

4. Anita Widowati, S.H.,M.H.


ah

5. Dra. M.Y. Handari.


R

si
6. Asvira Rahmadani, S.H.,LLM.
7. Ougy Dayyantara, S.H.,M.H.

ne
ng

8. Aldino Wisnu Oktara, S.H.


9. Putra Maulana, S.H.

do
10. Rahmat Fitriyadi, S.H.
gu

11. Nurul Maulina Rasyidah, S.H.


12. Shinta Oktavia, S.H.
In
A

13. Angling Kusumo Hari Bowo, S.H.


14. Buana Sjahboeddin, S.H.,M.H.
ah

lik

15. M. Aditya Putra, S.H.


16. Yosephine Anastasia, S.H.
m

ub

Kesemuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Aparatur Sipil


Negara pada Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral,
ka

beralamat di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor : 18, Jakarta


ep
ah

Halaman 7 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pusat dan Jalan Prof. Dr. Supomo, S.H. Nomor : 10, Jakarta

si
Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 13.Ks/ HK. 05/

ne
MEM.S/2021, tanggal 15 Juli 2021, untuk selanjutnya disebut

ng
sebagai TERGUGAT ;
2. PT. TAMBANG MAS SANGIHE, Suatu Badan Hukum, beralamat di Noble

do
gu House 30 th Floor, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 4.2
No. 2 (Sub Blok 6.7), Mega Kuningan, Jakarta Selatan,

In
A
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor : 60,
Tanggal 24 Juli 1996 yang dibuat oleh Ny.R. Aries Soetardjo S.H.,
ah

Notaris di Kota Jakarta Pusat dan Anggaran Dasar Perusahaan

lik
yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor:
am

ub
C2-2952. HT.01.01. TH’97. tertanggal 23 April 1997, yang diwakili
oleh Terrence Kirk Filbert, Warga Negara Amerika Serikat, Jabatan
ep
Direktur Utama PT.Tambang Mas Sangihe, beralamat di Noble
k

House 30 th Floor, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 4.2
ah

No. 2 (Sub Blok 6.7), Mega Kuningan, Jakarta Selatan dan


R

si
Gerhardus Kielnstyn, Warga Negara Selendia Baru, Jabatan

ne
Direktur PT. Tambang Mas Sangihe, beralamat di Jalan Matraman
ng

Dalam III No. 7, RT.003, RW.007, Kelurahan Pegangsaan,


Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, dalam perkara ini

do
gu

memberikan kuasa kepada :


1. Dr.Rico Pandeirot, S.H.,LL.M.
In
A

2. Amir Fauzi, S.H.,M.H.


Kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan AdvokatDan
ah

Konsultan Hukum Pada Kantor Hukum Rico Pandeirot & Co,


lik

Advocates & Legal Consultants, beralamat di Jalan Majapahit


Permai Blok B-123, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa
m

ub

Nomor : 01/ RCCO. SK. 01/2022, tanggal 3 Januari 2022 untuk


ka

selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II INTERVENSI ;


ep
ah

Halaman 8 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut;

si
1. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng
Jakarta Nomor: 146/PEN-DIS/2021/PTUN-JKT, tanggal 23 Juni 2021
tentang Pemeriksaan Perkara dengan acara biasa;

do
gu 2. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta Nomor: 146/PEN-MH/2021/PTUN-JKT, tanggal 23 Juni 2021

In
tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan
A
memutus perkara ini;
ah

lik
3. Telah membaca Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta Nomor: 146/PEN-PP/2021/PTUN-JKT, tanggal 23 Juni
2021, tentang Penunjukkan Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti;
am

ub
4. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta Nomor: 146/PEN-PP/2021/PTUN-JKT, tanggal 23 Juni
ep
k

2021, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan;


ah

5. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha


R

si
Negara Jakarta Nomor : 146/PEN-HS/2021/PTUN-JKT, tanggal 5

ne
Agustus 2021, tentang Penetapan Hari Persidangan yang terbuka untuk
ng

umum;

do
6. Telah membaca Putusan Sela Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha
gu

Negara Jakarta Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT, tanggal 19 Agustus


2021, tentang diterimanya Pemohon Intervensi PT Tambang Mas
In
A

Sangihe sebagai Pihak dalam Perkara ini dan ditetapkan sebagai


Tergugat II Intervensi ;
ah

lik

7. Telah membaca Putusan Sela Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha


Negara Jakarta Nomor: 146/G/2021/PTUN-JKT, tanggal 4 Nopember
m

ub

2021, tentang diterimanya Pemohon Intervensi Edelman Makadapa. Dkk.


sebagai Pihak dalam Perkara ini dan ditetapkan sebagai Para Pengugat
ka

ep

Intervensi;
ah

Halaman 9 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Telah memeriksa bukti-bukti surat / tulisan, dan mendengarkan

si
keterangan Saksi dan Pendapat Ahli serta keterangan Para Pihak

ne
dipersidangan;

ng
9. Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara
Persidangan, serta seluruh berkas perkara dalam sengketa yang

do
gu bersangkutan;

DUDUK SENGKETA

In
A
Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat
dengan surat gugatannya tertanggal 12 Agustus 2021, diterima dan
ah

lik
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada
tanggal 14 Agustus 2021, dengan Register Perkara Nomor : 146/G/2021/
am

ub
PTUN-JKT. yang telah diperbaiki pada Pemeriksaan Persiapan tanggal
2 September 2021, dengan mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut :
ep
I. OBJEK SENGKETA :
k

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/ MB.
ah

04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan


R

si
Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT. Tambang Mas
Sangihe;

ne
ng

selanjutnya disebut Objek Sengketa;


II. Kewenangan Mengadili.

do
gu

1. Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51


Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No 5
In
A

Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara mendefenisikan


Keputusan Tata Usaha Negara adalah “suatu penetapan tertulis yang
ah

lik

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
tindakan hukum tata saha negara yang berdasarkan peraturan
m

perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,


ub

dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau


ka

badan hukum perdata”;


ep
ah

Halaman 10 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa objek sengketa adalah Keputusan/Penetatapan Tertulis dari

si
Tergugat sebagai Pejabat Tata Usaha Negara berupa Persetujuan

ne
Pengingkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi, atau Izin Usaha

ng
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi, dikeluarkan Tergugat
berdasarkan kewenangannya sebagai Menteri Energi dan Mineral

do
gu Republik Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan yang
diatur ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf g, Pasal 35 ayat (1), (3) huruf

In
A
a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
ah

Mineral dan Batubara;

lik
3. Bahwa objek sengketa ditujukan secara individual hanya kepada
am

ub
PT. Tambang Mas Sangihe (Selanjutnya disebut PT TMS) sebagai
badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 41,
Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
ep
k

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang


ah

Pertambangan Mineral dan Batuabara;


R

si
4. Bahwa objek sengketa bersifat final karena tidak memerlukan
persetujuan atasan Tergugat dan/atau persetujuan instansi lain, tidak

ne
ng

ada syarat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang


Pertambangan Mineral dan Bartubara atau undang-undang lainnya

do
gu

yang mengatur harus adanya persetujuan atasan Tergugat atau


instansi lain untuk pelaksanaan objek sengketa;
In
5. Bahwa objek sengketa bersifat definitif (konkret) dan dapat
A

dilaksanakan oleh pemegang objek sengketa sebagaimana diatur


dalam Pasal 90, Pasal 36 ayat (2), dan Pasal 3 huruf f Undang-
ah

lik

Undang 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang Undang


Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
m

ub

6. Bahwa klasifikasi Peradilan Tata Usaha Negara diperluas di Pasal 87


ka

Undang-Undang 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan


ep

mengatakan “Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan


ah

Halaman 11 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

si
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

ne
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

ng
2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai
sebagai :

do
gu a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;
b. Keputusan Badan dan/atauPejabat Tata Usaha Negara di

In
A
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara
negara lainnya;
c. berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AAUPB;
ah

lik
d. bersifat final dalam arti lebih luas;
e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan /
am

ub
atau ;
f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat”;
ep
7. Bahwa Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
k

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986


ah

tentang Pengadilan Tata Usaha Negara mengatur sebagai berikut


R

si
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata

ne
ng

dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun
di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha

do
gu

negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku”;
In
8. Obyek sengketa menimbulkan akibat hukum :
A

Bahwa objek sengketa menimbulkan akibat hukum bagi PT TMS


sebagai Badan Hukum sebagaimana diatur pasal 36 ayat (2) dan
ah

lik

Pasal 90 s/d Pasal 112 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020


tentang perubahan atas undang undang Nomor 4 Tahun 2009
m

ub

tentang Minerba dan Batubara, sedangkan pada sisi lainnya


menimbulkan akibat hukum bagi Para Penggugat sebagai
ka

ep

masyarakat yang hidup di tengah-tengah lokasi kegiatan objek


ah

Halaman 12 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa a quo dimana para penggugat kehilangan sawah, rumah

si
dan hapusnya sertfikat hak milik serta tidak menjadi penduduk

ne
setempat, baik secara substansi maupun secara yuridis

ng
sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 7, Pasal 106 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

do
gu Usaha Pertambangan Mineral
masyarakat terkena dampak langsung sebagaimana ketentuan Pasal
dan Batubara – merupakan

In
A
26 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo. Pasal 28 s/d Pasal 35 Peraturan
ah

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

lik
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
9. Bahwa Tergugat adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
am

ub
Republik Indonesia adalah Menteri dalam Pemerintahan Indonesia
yang membidangi urusan pertambangan energi dan sumber daya
ep
mineral adalah “badan atau pejabat tata usaha negara” yang
k

menerbitkan obyek sengketa, dan beralamat di Jln Medan Merdeka


ah

Selatan Nomor 18 Jakarat Pusat sebagaimana diketahui masyarakat


R

si
umum, dan berada di wilayah kewenangan Pengadilan Tata Usaha

ne
Negara Jakarta;
ng

10. Bahwa Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatakan “Gugatan

do
gu

sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang


berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
In
A

tergugat”;
11. Bahwa berdasarkan uraian diatas jelaslah Gugatan terhadap objek
ah

sengketa a quo berupa sengketa tata usaha negara merupakan


lik

kewenagan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk


memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa a quo.
m

ub

III. TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN GUGATAN dan UPAYA


ka

ADMINISTRASI:
ep
ah

Halaman 13 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Pasal 55 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang

si
Pengadilan Tata Usaha Negara mengatur sebagai berikut:

ne
Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu Sembilan

ng
puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya
Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

do
gu 2. Bahwa Para Penggugat mengetahui objek sengketa a quo sebagai
berikut :

In
A
a. Bahwa pada tanggal 22-24 Maret 2021, bertempat di Desa
Bowone, PT TMS dengan didampingi aparat pemerintah daerah
ah

(Asisten I Setda Sangihe, Kadis Lingkungan Hidup Sangihe,

lik
Camat Tabukan Selatan Tengah), aparat kamtibmas (Polri /
Kapolres) dan aparat keamanan negara (TNI/Kasdim 1301
am

ub
Sangihe) melakukan sosialisasi tentang rencana kegiatan
pertambangan PT TMS dengan mengundang masyarakat Desa
ep
Bowone termasuk Penggugat-I, dan Penggugat-I menghadiri
k

acara tersebut pada tanggal 24 Maret 2021;


ah

b. Bahwa pada acara sosialisasi tanggal 24 Maret 2021 tersebut,


R

si
atas permintaan masyarakat peserta sosialisasi, salinan/fotocopy

ne
objek sengketa diberikan oleh penyelenggara sosialisasi;
ng

c. Bahwa dengan demikian, Penggugat I mengetahui objek


sengketa a quo pada tanggal 24 Maret 2021, sedangkan

do
gu

Penggugat lain mengetahui objek sengketa setelah mendapat


informasi dari mulut ke mulut antar masyarakat Kabupaten
In
A

Kepulauan Sangihe dalam rentang waktu 25 Maret 2021 s/d


akhir Mei 2021;
ah

3. Bahwa oleh karena objek sengketa a quo telah diketahui oleh


lik

masyarakat Pulau Sangihe termasuk Penggugat-II s/d Penggugat


VII, maka pada tanggal 25 s/d akhir Mei 2021, maka dengan segala
m

ub

keterbatasan yang dimiliki Para Penggugat secara patungan


ka

masyarakat mengumpulkan dana yang kemudian digunakan


ep

Penggugat-I beserta beberapa orang yang terkena dampak dari


ah

Halaman 14 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
objek sengketa untuk membiayai perjalanan dari Sangihe ke Jakarta

si
guna mempertanyakan, mengajukan keberatan, menuntut agar objek

ne
sengketa dibatalkan dan dicabut dengan mengajukan alasan-alasan

ng
yang relevan serta mengajukan keadaan riil di Pulau Sangihe
terutama dalam pengetahuan Penggugat-I dkk, Tergugat belum

do
gu pernah menginjakkan kakinya di Pulau Sangihe yang dijadikan lahan
eksploitasi tambang emas oleh Tergugat, dan pada tanggal 30 April

In
A
2021 Penggugat-I dkk bertemu secara langsung dengan Tergugat
Bapak Arifin Tasif (Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI) dan
ah

bapak Ridwan Djamaluddin (Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

lik
Kemen ESDM) bertempat di kantor Tergugat Medan Merdeka
Selatan No. 18 Jakarta Pusat;
am

ub
4. Bahwa dalam pertemuan dengan Tergugat tersebut, Penggugat I dkk
meminta informasi dan klarifikasi terhadap objek sengketa sekaligus
ep
mengajukan keberatan dan permohonan agar objek sengketa
k

dicabut oleh Tergugat;


ah

5. Bahwa dalam pertemuan tersebut, Tergugat bersikeras bahwa objek


R

si
sengketa diterbitkan sudah sesuai dengan peraturan perundang-

ne
undangan yang berlaku, dan Tergugat memberikan dokumen
ng

kronologi penerbitan objek sengketa kepada Tergugat I dkk;


6. Bahwa oleh karena Tergugat tidak menanggapi keberatan lisan

do
gu

Penggugat I dkk sebagaimana uraian angka 4 di atas, maka pada


tanggal 3 Juni 2021 Para Penggugat mengajukan Surat Keberatan
In
A

Administrasi kepada Tergugat dengan tembusan kepada Presiden


RI sebagai atasan Tergugat dan beberapa Kementerian terkait
ah

dengan objek sengketa a quo yakni Menteri Lingkungan Hidup RI,


lik

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, serta Pimpinan DPR RI sebagai


pengaduan dari rakyat kecil namun dengan adanya pandemik Covid-
m

ub

19 yang membatasi ruang gerak masyarakat termasuk Para


ka

Penggugat yang tinggal di Pulau Kecil di ujung utara bagian tengah


ep
ah

Halaman 15 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia Surat Keberatan Administrasi Para Penggugat baru bisa

si
diterima Tergugat pada tanggal 9 Juni 2021;

ne
7. Bahwa Keberatan Administrasi secara tertulis tanggal 3 Juni 2021

ng
yang diterima Tergugat tanggal 9 Juni 2021 tersebut telah diajukan
secara patut oleh Para Penggugat seperti yang dimaksud pasal 77

do
gu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, namun ternyata sama sekali tidak ada tanggapan

In
A
Tergugat terhadap Keberatan Administrasi Para Penggugat tersebut;
8. Bahwa dengan demikian, Penggugat telah secara sempurna
ah

melaksanakan upaya Keberatan Administrasi sebagaimana

lik
ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi
am

ub
Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif;
9. Bahwa Gugata a quo diajukan pada tanggal 18 Juni 2021, dikaitkan
ep
dengan tanggal Keberatan Administrasi tanggal 3 Juni 2021 yang
k

diterima Tergugat tanggal 9 Juni 2021, dikaitkan dengan ketentuan


ah

pasal 77 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


R

si
Administrasi Pemerintahan dikaitkan pula dengan ketentun Pasal 2

ne
ayat (1) dan pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor
ng

6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi


Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif, dan

do
gu

dihubungkan ketentuan Pasal 55 dan Pasal 56 ayat (1) Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
In
A

sehingga Gugatan a quo diajaukan masih dalam tenggang waktu


dan sesuai persyaratan yang ditentukan peraturan perundangan-
ah

undangan untuk mengajukan gugatan.


lik

IV. KEPENTINGAN PARA PENGGUGAT (Legal Standing):


1. Bahwa Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
m

ub

tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang


ka

Pengadilan Tata Usaha Negara mengatur sebagai berikut:


ep
ah

Halaman 16 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

si
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang

ne
ng
yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itudinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi;

do
gu 2. Bahwa Diktum objek sengketa bagian Memutuskan, Kedua,
Menetapkan: Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT

In
Tambang Mas Sangihe pada wilayah seluas 42.000 HA sesuai Daftar
A
Koordinat dan Peta Lampiran I dan Lampiran II, terletak di Pulau
Sangihe yang merupakan Pulau Kecil dan di Pulau Sangihe tersebut
ah

lik
terdapat hutan lindung Sahendarumang;
3. Bahwa pada kenyataannya, luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan
am

ub
42.000 HA sebagaimana Daftar Koordinat dan Peta Lampiran I dan
Lampiran II objek sengketa, terletak pada luasan 57% dari luas
ep
Pulau Sangihe yang luasnya 736,98 km2, 100% Pulau Mahumu luas
k

3,7815 km2, 100% Pulau Batunderang luas 2,7266 km2, 100%


ah

Pulau Lenggis luas 0,2617 km2, 100% Pulau Batuwingkung luas


R

si
0,5974 km2, dan 100% Pulau Laotongan luas 1,5507 km2,
mencakup areal 7 (tujuh) Kecamatan dengan 80 (delapan puluh)

ne
ng

Desa di Kabupaten Kepulauan Sangihe;

4. Bahwa pada kenyataannya, luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan

do
gu

42.000 HA sebagaimana Daftar Koordinat dan Peta Lampiran I dan


Lampiran II objek sengketa tersebut adalah wilayah yang selama
In
A

berabad-abad merupakan ruang hidup Para Penggugat, Para


Penggugat memiliki bangunan-bangunan rumah tinggal yang telah
ah

lik

digunakan secara turun temurun, merupakan tanah-tanah pertanian


milik Para Penggugat, yang selama ini menghidupi Para Penggugat
dengan tanaman pala, cengkih, kelapa, merupakan perkampungan
m

ub

Para Penggugat, persekolahan, rumah-rumah ibadah, singkatnya


ka

adalah merupakan ruang hidup Para Penggugat – dalam hal ini,


ep

merupakan ruang hidup Para Penggugat yang melingkupi kehidupan


ah

Halaman 17 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
budaya dan adat istiadat, kekerabatan, kebiasaan-kebiasaan, nilai-

si
nilai sejarah dan asal-usul, makam leluhur dan makam keluarga

ne
serta kerabat, nilai-nilai agama dan rumah-rumah ibadah,

ng
persekolahan, ruang mata pencaharian sebagai petani dan nelayan,
serta ikatan emosional Para Penggugat dengan Pulau Sangihe yang

do
gu sangat kuat ringkasnya, meliputi seluruh aspek dan sendi kehidupan
Para Penggugat baik sejarah, masa kini, maupun masa depan Para

In
A
Penggugat beserta keturunan Para Penggugat akan sangat
terpengaruh akibat dari dikeluarkannya objek sengketa a quo oleh
ah

Tergugat, setidak-tidaknya kepentingan Para Penggugat untuk hidup

lik
tenteram dan damai telah sangat terganggu atau dirugikan oleh
terbitnya objek sengketa a quo karena pada dasarnya pemberian
am

ub
objek sengketa a quo kepada PT TMS adalah merupakan pemberian
kedaulatan-hidup Para Penggugat untuk dikuasai oleh 1 (satu)
ep
perusahaan yaitu PT TMS;
k
ah

5. Bahwa pengalihan seluruh fungsi atas wilayah 42.000 hektar yang


R

si
dimaksud objek sengketa dari semula pertanian, perikanan, dan
pariwisata menjadi Pertambangan, berdampak langsung kepada

ne
ng

Para Penggugat yaitu secara de facto dipaksa melepaskan hak-hak


sebagai nelayan dan sebagai petani (beralih profesi), dipaksa

do
menjalani hidup yang tidak jelas dan tidak pasti merupakan peristiwa
gu

malapetaka-baru yang sungguh kejam setara dengan bencana alam


seluruhnya disebabkan oleh wewenang yang disalahgunakan
In
A

Tergugat, karena pada pokoknya Para Penggugat tidak berdaya


untuk menolak keberadaan objek sengketa yang akan mengambil
ah

lik

alih ruang hidup Para Penggugat, hal ini dikuatkan dengan sikap
Tergugat yang mengesampingkan keberatan lisan maupun
m

ub

keberatan administrasi secara tertulis dari Para Penggugat;


ka

6. Bahwa pada kenyataannya, Para Penggugat tidak mengetahui


ep

Tergugat telah menerbitkan objek sengketa a quo, dan tiba-tiba saja


ah

Halaman 18 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tanggal 24 Maret 2021, PT TMS beserta beberapa perwakilan

si
pemerintah datang ke desa Bowone dan melakukan sosialiasasi

ne
ng
tentang telah terbitnya objek sengketa;

7. Bahwa acara sosialisasi tanggal 24 Maret 2021 yang dilakukan

do
gu PT TMS di Desa Bowone tersebut ibarat sambaran petir di siang
bolong bagi Para Penggugat, tiba-tiba saja seluruh kehidupan dan
hak-hak hidup Para Penggugat dari petani dan nelayan

In
A
dialihfungsikan Tergugat menjadi pertambangan secara semena-
mena, dilakukan tanpa melibatkan Para Penggugat, bahkan untuk
ah

lik
sekedar informasi saja ternyata tidak dilakukan Tergugat, sehingga
Para Penggugat merasa kepentingan Para Penggugat sangat
am

ub
dirugikan oleh terbitnya objek sengketa a quo sebagaimana
ditentukan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang
ep
k

Pengadilan Tata Usaha Negara, termasuk pula kepentingan Para


ah

Penggugat dalam memperoleh keadilan karena penerbitan objek


R

si
sengketa a quo nyata-nyata dilakukan Tergugat secara semena-
mena dengan mengesampingkan berbagai hak yang diberikan

ne
ng

hukum kepada Para Penggugat;

8. Bahwa selain yang diuraikan di atas, kepentingan masing-masing

do
gu

Penggugat dalam kaitannya dengan objek sengketa a quo adalah


kepentingan atas tanah yang selama turun temurun menjadi sumber
In
A

mata pencaharian di atas tanah tersebut, dan sebagai rumah tempat


tinggal masing-masing Penggugat, sebagai berikut :
ah

lik

a. ELBI PIETER (Penggugat-I)


- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di
m

ub

Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah


Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
ka

sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00161, seluas


ep

460 m3 atas nama Elbi Pieter;


ah

Halaman 19 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Tanah Pertanian berisi tanaman kelapa terletak di Kampung /

si
Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah

ne
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

ng
sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00159 seluas 6.726
m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami daeri Elbi Pieter /

do
gu Penggugat-I);
- Tanah Pertanian berisi tanaman cengkih terletak di Kampung /

In
A
Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,
ah

sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00088 seluas 4.003

lik
m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami daeri Elbi Pieter /
Penggugat-I);
am

ub
- Tanah Pertanian berisi tanaman-tanaman Pala dan Sagu
terletak di Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan
ep
Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
k

Sulawesi Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor :


ah

00160 seluas 528 m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami


R

si
daeri Elbi Pieter / Penggugat-I);

ne
- Tanah Pertanian berisi tanaman-tanaman kelapa terletak di
ng

Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah


Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,

do
gu

sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00126 seluas 2.973


m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami daeri Elbi Pieter /
In
A

Penggugat-I);
b. AGUSTINUS MANANOHAS (Penggugat-II)
ah

lik

- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di Kampung


Desa Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara luas
m

ub

tanah kurang lebih 500 m2;


ka

- Tanah Pertanian berisi tanaman 400 pohon Kelapa, 200


ep

pohon Pala, 300 pohon Cengkih, dll terletak di Kampung


ah

Halaman 20 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten

si
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di wilayah yang

ne
ng
dikenal dengan nama Tenda;
c. ESTEPANUS MAATE (Penggugat-III)
- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di Kampung

do
gu Desa Malamengu Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;

In
A
d. DESMON SONDAK (Penggugat-IV)

- 1(satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di Kampung/


ah

lik
Desa Bulo Bulo Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di atas tanah
am

ub
pekarangan seluas 300 m2 atas nama Anitje Adrian;
e. CHRESTIANUS TENDA (Penggugat-V)
ep
k

- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak Kampung /


Desa Kalagheng Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten
ah

R
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di atas tanah

si
500 m2;

ne
ng

- Tanah Pertanian seluas kurang lebih 30.000 m2 berisi


tanaman-tanaman kelapa dan cengkih terletak di Kampung /

do
gu

Desa Kalagheng Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten


Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;
f. STEIFENLIE PONTOH (Penggugat-VI)
In
A

- 1(satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di Kampung/


Desa Birahi Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten
ah

lik

Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;


g. WILSON ZETH RORONG (Penggugat-VII)
m

ub

- 1 (satu) unit Bangunan Permanen Rumah Ibadah (gereja)


terletak di Kampung/Desa Laine Kecamatan Manganitu
ka

Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi


ep

Utara sebagaimana Sertifikat Hak Pakai Nomor : 504/1992


ah

Halaman 21 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas nama Gereja Sidang Pentakosta di Indonesia,

si
Penanggung Jawab Pdt. Wilson Zeth Rorong/Penggugat-VII;

ne
- Sebidang Tanah Pertanian berisi tanaman Kelapa, tanaman

ng
Cengkih, tanaman Pala dan 1 (satu) bangunan rumah tinggal
permenen terletak di Kampung/Desa Kalinda-01 Kecamatan

do
gu Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
Sulawesi Utara seluas 3.168 m2 sebagaimana Sertifikat Hak

In
A
Milik Nomor : 0001/Kalinda 01/2015 atas nama Wilson Zeth
Rorong / Penggugat-VII;
ah

lik
V. DASAR DAN ALASAN MENGAJUKAN GUGATAN

V.1. Objek Gugatan Yang Dikeluarkan Tergugat Bertentangan Dengan


am

ub
Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku
A. OBJEK SENGKETA DITERBITKAN SECARA MELANGGAR
ep
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN MELAMPAUI
k

BATAS WEWENANG TERGUGAT:


ah

Pasal 53 Undang-Undang No 4 Tahun 2009:


R

si
1. Bahwa wewenang Tergugat untuk menetapkan / memberikan
WIUP secara tegas dibatasi oleh pasal 53 Undang- Nomor 4

ne
ng

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara


paling luas 25.000 (dua puluh lima ribu) hektar, yang berbunyi:

do
gu

Pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam diberi WIUP


dengan luas paling banyak 25.000 (dua puluh lima ribu) hektar;
In
2. Bahwa Wilayah IUP (WIUP) objek sengketa sebagaimana
A

termuat dalam Diktum Kedua “MEMUTUSKAN”, berbunyi :


Menetapkan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya
ah

lik

PT Tambang Mas Sangihe pada wilayah seluas 42.000 Ha


sesuai dengan Daftar Koordinat dan Peta sebagaimana
m

ub

tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;
ka

ep
ah

Halaman 22 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa Para Penggugat sungguh tidak dapat memahami,

si
bahwa ketentuan wilayah IUP Operasi Produksi yang secara

ne
tegas dan eksplisit dibatasi luasannya paling banyak 25.000

ng
hektar, namun nyata-nyata dilanggar Tergugat tanpa dasar
hukum;

do
gu 4. Apapun alasan Tergugat melanggar batasan Undang-Undang,
jelas terbukti bahwa dalam melaksanakan wewenangnya

In
A
menerbitkan objek sengketa a quo, Tergugat telah bertindak
melampaui batas wewenang yang diberikan oleh hukum
ah

tersebut dan melanggar ketentuan undang-undangnya sendiri;

lik
Pasal 47 huruf a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020:
5. Bahwa Diktum Kelima “MEMUTUSKAN” objek sengketa
am

ub
sebagai berikut:
Jangka waktu Tahap Kegiatan Operasi Produksi sebagaimana
ep
dimaksud dalam Diktum Kesatu diberikan dengan ketentuan :
k

a. Jangka waktu Konstruksi 3 (tiga) tahun;


ah

b. Jangka Waktu Operasi Produksi 30 (tiga puluh) tahun;


R

si
6. Bahwa ketentuan Pasal 47 huruf a Undang-Undang Nomor 3

ne
Tahun 2020 tentang perubahan atas undang undang Nomor 4
ng

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara


menetapkan sebagai berikut :

do
gu

Jangka waktu kegiatan Operasi Produksi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b diberikan dengan
In
A

ketentuan:
Untuk pertambangan Mineral Logam paling lama 20 (dua
ah

puluh) tahun dan dijamin memperoleh perpanjangan 2 (dua)


lik

kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun setelah memenuhi


persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
m

ub

undangan;
ka

7. Bahwa dari uraian di atas nyata-nyata membuktikan bahwa


ep

secara yuridis batas waktu Izin Operasi Produksi secara tegas


ah

Halaman 23 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibatasi dengan frasa hukum paling lama 20 (dua puluh tahun)

si
oleh Pasal 47 huruf a UU 3/2020 ttg Minerba, namun pada

ne
faktanya, Tergugat dengan sengaja menerobos dan/atau

ng
menabrak dan / atau melanggar batas waktu yang ditetapkan
Undang-Undang tersebut dengan memberikan Izin Operasi

do
gu Produksi kepada PT TMS selama 33 (tiga puluh tiga) tahun;
8. Bahwa ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang

In
A
Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas undang undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
ah

Batubara menetapkan sebagai berikut :

lik
Operasi Produksi yang meliputi kegiatan Konstruksi,
Penambangan, Pengolahan dan/atau Pemurnian atau
am

ub
Pengembangan dan/atauPemanfaatan, serta Pengangkutan
dan Penjualan;
ep
9. Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
k

perubahan atas undang undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang


ah

Pertambangan Mineral dan Batubara tidak dikenal Izin


R

si
Konstruksi secara berdiri sendiri atau Izin Kontruksi sebagai

ne
Izin terpisah dengan Izin Operasi Produksi karena menurut
ng

Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020


tentang perubahan atas undang undang Nomor 4 Tahun 2009

do
gu

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, kegiatan


konstruksi sudah diadopsi dalam Kegiatan Operasi dalam Izin
In
A

Operasi Produksi, dalam hal ini Tergugat malah menyeludup-


kan hukum dan / atau tanpa kewenangan memodifikasi hukum
ah

dalam menerbitkan objek sengketa secara bertentangan


lik

dengan dasar hukum penerbitan objek sengketa a quo,


barangkali dimaksudkan Tergugat guna menerobos batasan
m

ub

atau limit waktu dari izin yang ditetapkan Pasal 47 huruf a


ka

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas


ep

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


ah

Halaman 24 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mineral dan Batubara, seolah-olah jangka waktu konstruksi

si
selama 3 (tiga) tahun merupakan bagian yang terpisahkan dari

ne
ketentuan Operasi Produksi yang dimaksud Pasal 47 huruf a

ng
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas
undang undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

do
gu Mineral dan Batubara tersebut, seolah-olah kegiatan konstruksi
memerlukan Izin tersendiri yang dapat ditambahkan pada batas

In
A
waktu Izin Operasi Produksi, tegasnya, dalam melaksanakan
wewenangnya menerbitkan objek sengketa a quo, Tergugat
ah

telah bertindak melampaui batas wewenang yang diberikan

lik
oleh hukum;
B. OBJEK SENGKETA DITERBITKAN BERTENTANGAN DENGAN
am

ub
PERSYARATAN PROSEDURAL YANG DITENTUKAN DALAM
PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN;
ep
k

1. Bahwa ketentuan Pasal 134 Undang-Undang Nomor 4 Tahun


ah

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, berbunyi :


R

si
(1) Hak atas WIUP, WPR, atau WIUPK tidak meliputi hak atas
tanah permukaan bumi

ne
ng

(2) Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan


pada tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan

do
usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan
gu

perundang-undangan;
(3) Kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud
In
A

pada ayat (2) dapat dilaksanakan setelah mendapat izin


dari instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
ah

lik

peraturan perundang-undangan;
a. Bahwa pengecualian terhadap larangan ayat (2) Pasal 134
m

ub

Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara yang dimaksud frasa hukum tempat
ka

yang dilarang terdapat pada ayat (3) Pasal 134 tersebut


ep
ah

Halaman 25 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang menyatakan dapat dilaksanakan setelah mendapat

si
izin dari instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan

ne
peraturan perundang-undangan, dalam hal ini, ketentuan

ng
tersebut mensyaratkan keterkaitan sektoral dengan instansi
lainnya yang diatur oleh peraturan perundang-undangan;

do
gu b. Bahwa lokasi objek sengketa berada di Pulau Sangihe
yang memiliki luas 736,98 km2 (tujuh ratus tiga puluh enam

In
A
koma sembilan delapan kilometer persegi) dan oleh
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Perubahan
ah

lik
atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Pengelolaan
Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K) telah
am

ub
ditetapkan sebagai pulau kecil, sebagaimana Pasal 1
Angka 3 yang berbunyi :

Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama
ep
k

dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta


ah

kesatuan Ekoistemnya;
R

si
c. Bahwa objek sengketa dikaitkan dengan kegiatan usaha
pertambangan PT TMS adalah Penanaman Modal Asing

ne
ng

(PMA) dikaitkan pula dengan ketentuan Pasal 26.A Bahwa


Pasal 26.A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

do
gu

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007


tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
In
Kecil (PWP3K) berbunyi :
A

(1) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pemanfaatan


ah

lik

perairan di sekitarnya dalam rangka penanaman


modal asing harus mendapatkan izin Menteri;
(2) Penanaman modal asing sebagaimana dimaksud
m

ub

pada ayat (1) harus mengutamakan kepentingan


ka

nasional.
ep
ah

Halaman 26 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan

si
setelah mendapat rekomendasi dari bupati/walikota;

ne
(4) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

ng
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas;

do
gu b.
c.
Menjamin akses publik;
Tidak berpenduduk;
d. Belum ada pemanfaatan oleh Masyarakat Lokal;

In
A
e. Bekerja sama dengan peserta Indonesia;
f. Melakukan pengalihan saham secara bertahap
ah

lik
kepada peserta Indonesia;
g. Melakukan alih teknologi; dan,
h. Memperhatikan aspek ekologi, sosial, dan
am

ub
ekonomi pada luasan lahan;
Bahwa dengan ketentuan tersebut maka jelaslah bahwa
ep
Tergugat wajib mendapatkan atau wajib memperoleh Izin
k

Pemanfaatan Pulau Kecil dari Menteri Kelautan dan


ah

Perikanan RI sebelum objek sengketa dikeluarkan oleh


R

si
Tergugat, tegasnya, tanpa adanya Izin Pemanfaatan Pulau
Kecil dari Menteri Kelautan den Perikanan RI, wilayah

ne
ng

Pulau Sangihe dilarang untuk kegiatan usaha


pertambangan yang dimaksud objek sengketa a quo;

do
gu

d. Bahwa dalam Konsiderans objek sengketa tidak ditemukan


adanya pertimbangan mengenai Izin Pemanfaatan Pulau
In
A

dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia;

e. Bahwa pada tanggal 29 April 2021 silam, Penggugat I


ah

lik

beserta beberapa orang dari Kelompok Save Sangihe


Island mendatangi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
m

ub

di Jakarta dan diterima oleh Direktur Pendayagunaan


Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan
ka

Perikanan RI Bapak Muhammad Jusuf M.Hut, MSi dan


ep

Kepala Sub Kordinator Pemanfaatan Pulau P4K Bapak Arif


ah

Halaman 27 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Miflaul Aziz, yang pada pokoknya menjelaskan dan

si
mengklarifikasi bahwa Kementerian Kelautan dan

ne
Perikanan belum pernah mengeluarkan Izin Pemanfaatan

ng
Pulau Sangihe untuk kegiatan pertambangan PT. TMS,
tegasnya bahkan hingga gugatan ini diajukan ke

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Izin Pemanfaatan
Pulau Sangihe untuk usaha pertambangan PT TMS tidak

In
A
pernah diterbitkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
f. Bahwa dalam hal ini, Tergugat telah mengabaikan
ah

ketentuan hukum ayat (1) Pasal 26.A Undang-Undang

lik
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
am

ub
Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K)yang
mewajibkan Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan
ep
pemanfaatan perairan di sekitarnya dalam rangka
k

penanaman modal asing harus mendapatkan izin Menteri;


ah

g. Bahwa pada kenyataannya, wilayah objek sengketa terletak


R

si
di Kabupaten Kepulauan Sangihe mencakup Pulau

ne
Sangihe yang luasnya 73.698 HA atau 736,98 km2, dan
ng

pulau-pulau kecil lain disekelilingnya yaitu Pulau Mahumu


(luas 378,15 hektar atau 3,7815 km2), Pulau Batunderang

do
gu

(luas 272,66 hektar atau 2,7266 km2), Pulau Lenggis (luas


26,17 hektar atau 0,2617 km2), Pulau Batuwingkung (luas
In
A

59,74 hektar atau 0,5974 km2), dan Pulau Laotongan (luas


155,07 hektar atau 1,5507 km2), baik secara sendiri-sendiri
ah

maupun digabung luasnya lebih kecil dari 2.000 km2 maka


lik

jelaslah bahwa lokasi objek sengketa terdapat di Pulau-


Pulau Kecil (7 pulau kecil), dihubungkan dengan kegiatan
m

ub

usaha pertambangan PT TMS adalah Penanaman Modal


ka

Asing (PMA) dalam kaitannya dengan ketentuan Pasal


ep
ah

Halaman 28 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26.A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

si
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil

ne
(PWP3K), wajib mendapatkan atau wajib memperoleh Izin

ng
Pemanfaatan Pulau Kecil dari Menteri Kelautan dan
Perikanan RI untuk masing-masing pulau yakni Pulau

do
gu Sangihe (luas 736,98 km2), Pulau Mahumu (luas 3,7815
km2), Pulau Batunderang (luas 2,7266 km2), Pulau Lenggis

In
A
(luas 0,2617 km2), Pulau Batuwingkung (luas 0,5974 km2),
dan Pulau Laotongan (luas 1,5507 km2) dihubungkan
ah

dengan jaminan hukum tentang objek sengketa dapat

lik
dilaksanakan sebagaimana ketentuan Pasal 3 huruf f,
Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 3
am

ub
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 4 Tahuhj 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
ep
Batubara, walaupun Izin Pemanfaatan Pulau dari Menteri
k

Kelautan dan Perikanan RI bukan syarat untuk


ah

mendapatkan objek sengketa, maka sebelum Tergugat


R

si
menerbitkan objek sengketa, haruslah terlebih dahulu

ne
sudah ada Izin Pemanfaatan Pulau Kecil dari Menteri
ng

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk masing-


masing pulau kecil tersebut yaitu Pulau Sangihe, Pulau

do
gu

Mahumu, Pulau Batunderang, Pulau Lenggis, Pulau


Batuwingkung, dan Pulau Laotongan, untuk dijadikan
In
A

wilayah usaha pertambangan PT TMS oleh Tergugat;

h. Bahwa tanpa adanya Izin Pemanfaatan Pulau dari Menteri


ah

lik

Kelautan dan Perikanan RI, maka objek sengketa tidak


dapat dilaksanakan oleh PT TMS sebagai pemegang objek
m

ub

sengketa di 7 pulau Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu


Pulau Sangihe, Pulau Mahumu, Pulau Batunderang, Pulau
ka

Lenggis, Pulau Batuwingkung, dan Pulau Laotongan, yang


ep

mengandung arti Tergugat telah mengesampingkan


ah

Halaman 29 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jaminan hukum Pasal 3 huruf f, Pasal 36 ayat (2) dan Pasal

si
90 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang

ne
Pertambangan Mineral dan Batubara;

ng
2. Bahwa ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor
41 tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana kutipan

do
gu berikut:
(1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan

In
A
pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat
dilakukan di dalam kawasan hutan produksi dan hutan
lindung;
ah

lik
(2) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan tanpa mengubah fungsi
am

ub
pokok kawasan hutan;
(3) Penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan
dilakukan melalui pemberian izin pinjam pakai oleh
ep
Menteri dengan mempertimbangkan batasan luas dan
k

jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan;


ah

(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan


R

si
penambangan dengan pola penambangan terbuka;
(5) Pemberian izin pinjam pakai sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (3) yang berdampak penting dan cakupan


yang luas serta bernilai strategis dilakukan oleh Menteri
atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat;

do
gu

Bahwa pola penambangan emas PT TMS (objek sengketa)


di Pulau Sangihe tidaklah mungkin dilakukan dengan cara
In
A

menggali terowongan di bawah tanah (undergroud) karena


luasan pulau yang kecil, dan sebagaimana tercantum
ah

lik

dalam Dokumen Lingkungan-nya, PT TMS akan melakukan


penambangan emas dengan pola penambangan terbuka
m

ub

(open pit mining), dimana hal ini dilarang dilakukan di


kawasan hutan;
ka

3. Bahwa pada kenyataannya, objek sengketa tidak dilengkapi


ep

dengan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri


ah

Halaman 30 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI atau bertentangan

si
dengan Pasal 39 ayat 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun

ne
1999 tentang Kehutanan;

ng
4. Bahwa menurut Undang-Undang, walaupun Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan bukan syarat pertambangan untuk

do
gu mendapatkan objek sengketa, namun jaminan hukum dari
Pasal 3 huruf f dan Pasal 90 undang undang Nomor 4

In
A
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
serta Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun
ah

lik
2020 tentang perubahan atas undang undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
am

ub
tentang kepastian hukum objek sengketa dapat
dilaksanakan, maka seyogyanya berdasarkan ketentuan
Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
ep
k

tentang Kehutanan, sebelum Tergugat menerbitkan objek


ah

sengketa, harus terlebih dahulu ada Izin Pinjam Pakai


R

si
Kawasan Hutan (IPPKH) dari Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI;

ne
ng

5. Bahwa jika ternyata objek sengketa a quo tidak didukung


dengan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri

do
gu

Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bagaimana mungkin


objek sengketa tersebut dapat dilaksanakan tanpa
melanggar hukum? Bagaimana mungkin Tergugat dapat
In
A

mempertanggungjawabkan jaminan hukum Pasal Pasal 3


huruf f dan Pasal 90 undang undang Nomor 4 Tahun 2009
ah

lik

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta Pasal


36 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
m

ub

perubahan atas undang undang Nomor 4 Tahun 2009


tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
ka

ep
ah

Halaman 31 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa seyogyanya Tergugat tidak dengan sembrono dalam

si
menerbitkan objek sengketa a quo, karena menurut hukum,

ne
wilayah Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan di Pulau

ng
Sangihe adalah kawasan yang dilarang untuk usaha
pertambangan oleh Pasal 134 ayat (2) Undang-Undang

do
gu Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara;

In
A
7. Bahwa menurut hukum, sebelum rezim Omnibus Law,
syarat yang menjadi dasar diterbitkannya objek sengketa a
ah

quo adalah Izin Lingkungan, dan setelah berlakunya

lik
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, telah dirubah menjadi Rekomendasi Lingkungan
am

ub
yakni Keputusan Kelayakan Lingkungan (KKL) yang
ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan hasil uji kelayakan
ep
lingkungan hidup, sebagaimana ketentuan Pasal 24 ayat
k

(5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


ah

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang


R

si
telah diubah oleh Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11

ne
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagai berikut :
ng

Pasal 24 ayat (5) Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup yang

do
gu

telah diubah oleh Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
In
A

ayat (4):
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menetapkan
ah

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan uji


lik

kelayakan lingkungan hidup;


ayat (5):
m

ub

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana


ka

dimaksud pada ayat (4) digunakan sebagai persyaratan


ep
ah

Halaman 32 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penerbitan Peizinan Berusaha, atau persetujuan

si
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;

ne
8. Bahwa Izin Lingkungan maupun Rekomendasi Lingkungan

ng
(SKKL) pada dasarnya merupakan bagian akhir proses
Amdal, untuk selanjutnya dijadikan dasar diterbitkannya

do
gu perizinan berusaha, dalam hal ini objek sengketa;

9. Bahwa Para Penggugat sama sekali tidak tahu menahu

In
A
tentang rencana kegiatan PT TMS, tidak ada pengumuman-
pengumunan Tergugat maupun PT TMS yang dapat
ah

lik
diketahui secara patut oleh Para Penggugat yang nota
bene tinggal di tengah-tengah lokasi objek sengketa di
am

ub
Pulau Sangihe, sama sekali tidak ada informasi yang
diterima oleh Para Penggugat mengenai rencana kegiatan
PT TMS, seluruh prosesnya tidak melibatkan masyarakat
ep
k

terutama Para Penggugat sebagai masyarakat terdampak


ah

langsung dalam penyusunan AMDAL guna PT TMS


R

si
mendapatkan Izin Lingkungan yang merupakan dasar
diterbitkannya Izin Berusaha (IUP Operasi Produksi objek

ne
ng

sengketa) yang diwajibkan oleh Undang-Undang, tidak ada


konsultasi-konsultasi publik, tidak ada Focus Group

do
Discussion, tidak ada deseminasi, tidak ada dialog
gu

interaktif, tidak ada sosialisasi yang diwajibkan hukum


dalam proses penerbitan objek sengketa a quo, namun
In
A

ternyata tiba-tiba telah terbit objek sengketa a quo dari


langit antah berantah Kota Jakarta dengan nyata-nyata
ah

lik

mengesampingkan keberadaan Para Penggugat, seolah-


olah Para Penggugat tidak memiliki hak-hak hukum
m

ub

sebagai warga negara di Republik Indonesia, seolah-


olah Para Penggugat hanyalah satwa-liar tanpa common
ka

sense yang perlu ditertibkan oleh aparat kamtibmas dan


ep

keamanan negara dengan satu-satunya opsi diberi


ah

Halaman 33 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan sebagai karyawan PT TMS yang diwajibkan oleh

si
objek sengketa untuk mengembangkan ekonomi

ne
masyarakat di sekitar pertambangan (yang nota bene lebih

ng
sejahtera dengan menjadi tuan atas sumber daya alam
yang kaya raya dan melimpah ruah daripada menjadi kuli

do
gu PT TMS) melalui program Corporate Social Responsibility
(CSR) yakni mengubah profesi Para Penggugat dari

In
A
nelayan dan petani menjadi karyawan pada tuan investor
PT TMS yang diagung-agungkan Tergugat sebagai
ah

pemerintah dapat memicu pertumbuhan ekonomi negara

lik
melalui penyerahan kedaulatan Para Penggugat kepada PT
TMS tersebut. Tergugat bukannya membantu membuka
am

ub
ruang pengembangan bagi perikanan, kelautan dan
pertanian untuk meningkatkan atau memicu pertumbuhan
ep
fundamental ekonomi, malah mengalih fungsinya
k

seluruhnya menjadi pertambangan massif yang sangat


ah

sangat sangat berpotensi menciptakan malapetaka bagi


R

si
Para Penggugat dan seluruh masyarakat di Pulau Sangihe.

ne
Tegasnya, tergugat telah mengabaikan kewajibannya yang
ng

ditentukan dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengeolaan

do
gu

Lingkungan Hidup yang telah diubah oleh Pasal 22


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
In
A

yang berbunyi :

a. Dokumen AMDAL sebagaimana dimaksud dalam Pasal


ah

lik

22 disusun oleh Pemrakarsa dengan melibatkan


masyarakat;
m

ub

b. Penyusunan dokumen AMDAL dilakukan dengan


melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung
ka

terhadap rencana usaha dan / atau kegiatan;


ep
ah

Halaman 34 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pelibatan

si
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ne
diatur dalam Peraturan Pemerintah;

ng
10. Bahwa dalam hal ini nyata-nyata yang tidak dipenuhi
dan/atau dilanggar oleh Tergugat adalah Pasal 27 ayat (1)

do
gu huruf a,
Nomor 22
28, 29, 30, 31, 32, 33 Peraturan Pemerintah
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

In
A
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
pada pokoknya mengatur tentang hak Para Penggugat
ah

untuk terlibat dalam proses penyusunan AMDAL maupun

lik
dalam proses objek sengketa a quo agar dapat
memanfaatkan forum pelibatan msayarakat tersebut untuk
am

ub
memberikan saran, pendapat, dan sikap terhadap rencana
kegiatan pertambangan emas tersebut;
ep
k

11. Bahwa berdasarkan uraian diatas jelaslah Terguggat


ah

menerbitkan Objek Sengketa a quo bertentangan dengan


R

si
Persyaratan Prosedural yang ditentukan dalam Peraturan
Perundang – Undangan.

ne
ng

C. BAHWA SUBSTANSI OBYEK SENGKETA BERTENTANGAN


DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

do
gu

1. Bahwa ketentuan Pasal 35 huruf k Undang-Undang Nomor 1


Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
: 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan
In
A

Pulau-Pulau Kecil (PWP3K), berbunyi :

Dalam pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,


ah

lik

setiap orang secara langsung atau tidak secara langsung


dilarang :
m

ub

Melakukan pertambangan mineral pada wilayah yang apabila


ka

secara teknis dan/atau ekologis dan / atau sosial dan / atau


ep

budaya menimbulkan kerusakan lingkungan dan / atau


ah

Halaman 35 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pencemaran lingkungan dan / atau merugikan Masyarakat

si
sekitarnya;

ne
ng
Bahwa baik Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil

do
gu (PWP3K), maupun Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun

In
A
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, ataupun
ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya, tidak
ah

lik
terdapat ketentuan despensasi atau tidak ada pengecualian
atau hak diskresi Tergugat untuk menerbitkan objek sengketa
am

ub
dengan cara melanggar atau mengesampingkan ketentuan
Pasal 35 huruf k Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil tersebut, tegasnya,
ep
k

ketentuan Pasal 35 huruf k Nomor Nomor 27 Tahun 2007


ah

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil


R

si
sifatnya final dan mengikat dalam kaitannya dengan objek
sengketa a quo;

ne
ng

2. Bahwa ketentuan Pasal 35 huruf k Undang-Undang Nomor 27


Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-

do
gu

Pulau Kecil yakni yang mensyaratkan secara teknis dan/atau


ekologis dan/atau sosial dan/atau budaya menimbulkan
kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan
In
A

dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya, dapatlah diuji


sebagai berikut :
ah

lik

a. Unsur ekologis;
1. Bahwa dalam acara sosialisasi yang dilaksanakan oleh
m

ub

PT TMS bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten


Kepulauan Sangihe (dan aparat Polri dan TNI) pada
ka

ep

tanggal 22-24 Maret 2021 di Kampung (Desa) Bowone


ah

Halaman 36 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten

si
Kepulauan Sangihe, Penggugat I (Elbi Pieter) hadir / ikut

ne
serta dalam acara sosialisasi tersebut pada tanggal 24

ng
Maret 2021 dan mendapatkan fotocopy Izin Lingkungan
PT TMS yakni Keputusan Kepala Dinas Penanaman

do
gu Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Utara Nomor 503/DPMTSPD/IL/182/ IX/2020

In
A
tanggal 15 September 2020 tentang Pemberian Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang
ah

Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi

lik
Sulawesi Utara (Selanjutnya disebut Izin Lingkungan);
2. Bahwa pada bulan November 2020, ketentuan Izin
am

ub
Lingkungan telah dicabut oleh Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law)
ep
sehingga ketentuan hukum lingkungan yang merupakan
k

prasyarat segala perijinan termasuk objek sengketa


ah

sekarang menggunakan Keputusan Kelayakan


R

si
Lingkungan Hidup (KKLH) yang merupakan ujung dari

ne
proses AMDAL sebagaimana ketentuan Pasal 24 ayat
ng

(1) dan (4) Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

do
gu

telah diubah dengan Pasal 22 UU Nomor 11 Tahun 2020


tentang Cipta Kerja;
In
A

3. Bahwa oleh perkembangan peraturan perundang-


undangan tersebut, semestinya sebelum objek sengketa
ah

a quo diterbitkan, maka PT TMS harus mengantongi


lik

lebih dahulu KKLH (pengesahan AMDAL atau


Rekomendasi Lingkungan) yang merupakan dasar bagi
m

ub

Tergugat untuk menerbitkan objek sengketa a quo;


ka

4. Bahwa pada kenyataannya, “Dokumen Lingkungan”


ep

yang dimaksud Pasal 39 huruf l Undang-Undang Nomor


ah

Halaman 37 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Tahun 2020 tenntang Perubahan atas Undang-Undang

si
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

ne
dan Batubara, tidak ditemukan dalam Konsiderans

ng
maupun Diktum objek sengketa namun walaupun
demikian, dapatlah disimpulkan bahwa dokumen AMDAL

do
gu yang digunakan oleh PT TMS dapat dipastikan diketahui
oleh Tergugat sebagai bagian dari proses perijinan

In
A
pertambangan tersebut;
5. Bahwa pada kenyataannya tindakan Tergugat nyata-
ah

nyata mengesampingkan kewajiban hukumnya tentang

lik
pemberian izin pertambangan (objek sengketa) yang
wajib berbasis perlindungan dan keberlangsungan
am

ub
(sustainability) dan kelestarian lingkungan dalam
pengelolaan pertambangan tersebut;
ep
6. Bahwa dalam mengambil keputusan tata usaha negara
k

in casu, Tergugat seharusnya juga mendasarkannya


ah

pada semangat dan kewajiban hukumnya yang diatur


R

si
Pasal 44 Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang

ne
Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup Jo
ng

Pasal 2 dan Pasal 3 Undang- Undang Nomor 4 tahun


2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta

do
gu

Pasal 39 huruf l Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020


tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4
In
A

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan


Batubara Jo Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 24 ayat (5)
ah

Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


lik

dan Pengelolahan Lingkungan Hidup yang telah diubah


oleh Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
m

ub

tentang Cipta Kerja Tergugat wajib memperhatikan


ka

prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup, serta


ep

menurut pertimbangan hukum Putusan Mahkamah


ah

Halaman 38 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agung RI Nomor 291K/TUN/2013 tanggal 24 September

si
2013 halaman 59-60, pada pokoknya mewajibkan

ne
Tergugat in casu memperhatikan dan mempertimbang-

ng
kan pelestarian fungsi lingkungan hidup dalam hal ini,
pelestarian fungsi lingkungan hidup di lokasi objek

do
gu sengketa (Pulau Sangihe)
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup di
dengan menjamin

In
A
Pulau Sangihe tersebut oleh generasi sekarang
(Tergugat dan PT TMS) dengan tidak boleh mengorban-
ah

kan kepentingan atau kebutuhan generasi mendatang

lik
atas sumber daya alam dan lingkungan hidup
(intergenarational equity) sebagaimana dimaksud Pasal
am

ub
3 huruf f Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup
ep
(catatan: Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 291 K/
k

TUN/ 2013 tanggal 24 September 2013 saat ini menjadi


ah

rujukan berbagai pihak dalam menelisik permasalahan


R

si
pertambangan di Pulau-Pulau Kecil di Indonesia yang

ne
melibatkan keputusan Pemerintah di bidang pengelolaan
ng

pertambangan di Pulau Kecil);


7. Bahwa pada faktanya, didalam lokasi objek sengketa di

do
gu

Pulau Sangihe terdapat kawasan hutan Sahendarumang


yang berada ditengah wilayah objek sengketa yang
In
A

merupakan hulu dari 70 sungai yang merupakan sumber


air bagi seluruh masyarakat Pulau Sangihe yang
ah

didalamnya terdapat Hutan Purba yang oleh kearifan


lik

lokal setempat tidak pernah dirambah dan dieksploitasi


oleh masyarakat setempat, merupakan habitat hewan-
m

ub

hewan endemik Sangihe termasuk 10 (sepuluh) spesies


ka

burung diantaranya spesies burung “seriwang” (dalam


ep

bahasa lokal “manu niu”) yang sangat dilindungi oleh


ah

Halaman 39 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
umat manusia karena terancam keberadaannya di dunia

si
hanya tersisa pada Kawasan hutan lindung di wilayah

ne
tersebut (catatan: Burung seriwang sudah dinyatakan

ng
punah 1 abad yang silam tetapi ternyata masih terdapat
di Sahendarumang yang memiliki hutan purba), serta di

do
gu seluruh pesisir terdapat kawasan hutan mangrove
(green belt) sebagaimana Surat Keputusan Menteri

In
A
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.734/ Menhut-
II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan
ah

Provinsi Sulawesi Utara;

lik
8. Bahwa pada kenyataannya, dokumen lingkungan yang
berisi kajian lingkungan pertambangan PT TMS
am

ub
diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Utara untuk wilayah seluas 65 HA (enam puluh lima
ep
Hektar) sedangkan objek sengketa diberikan seluas
k

42.000 HA (empat puluh dua ribu hektar);


ah

9. Bahwa Izin Lingkungan atau Dokumen Lingkungan,


R

si
menurut hukum adalah dasar diterbitkannya Izin

ne
Berusaha yakni objek sengketa (IUP Operasi Produksi),
ng

dan oleh karena itu tindakan Tergugat memberikan Izin


Berusaha kepada PT TMS seluas 42.000 Hektar adalah

do
gu

hal yang tidak masuk akal sehat karena dasar untuk


mendapatkan Izin Berusaha adalah untuk areal seluas
In
A

65 Hektar;
10. Bahwa selain itu, jika Tergugat bertindak hati-hati
ah

meneliti kelengkapan AMDAL, maka dapatlah dipastikan


lik

bahwa Tergugat akan menemukan fakta mengenai tidak


dilibatkannya Para Penggugat dalam proses AMDAL /
m

ub

KKLH, dalam hal ini nyata-nyata Tergugat menerbitkan


ka

objek sengketa a quo dengan mengabaikan Prinsip


ep

Kehati-hatian (precautionary prinsiple) tidak


ah

Halaman 40 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan secara seksama dari syarat-syarat

si
hukum penerbitan objek sengketa a quo;

ne
11. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa unsur ekologis

ng
dari ketentuan pasal 35 huruf k UU 1/2014 ttg PWP3K
nyata-nyata dilanggar oleh Tergugat;

do
gu 3. Unsur teknis, unsur sosial dan/atau unsur budaya;
a. Bahwa Pulau Sangihe terletak di wilayah yang berbatasan

In
A
dengan Negara Philipina, merupakan Kawasan Perbatasan
sebagai Kawasan Strategis Nasional yang berkaitan erat
ah

dengan kedaulatan Negara dan diatur tersendiri dengan

lik
peraturan perundang-undangan yang memiliki kekhususan-
kekhususannya, antara lain dengan Peraturan Presiden
am

ub
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perbatasan;
ep
b. Bahwa pada faktanya, Pulau Sangihe terkategori sebagai
k

kawasan atau wilayah yang rawan dan rentan bencana


ah

alam dengan intensitas bencana alam yang tinggi berupa


R

si
banjir, longsor dan gempa bumi yang terjadi akibat siklus

ne
perubahan (curah hujan) yang lazim maupun oleh
ng

perubahan climate change yang tidak dapat diduga atau


diprediksi, serta global warming yang menimbulkan abrasi

do
gu

di berbagai pesisir Pulau Sangihe, dengan kata lain, Pulau


Sangihe sangat sensitif dalam menghadapi perubahan
In
A

bentang alam baik yang diakibatkan oleh alam maupun


oleh ulah manusia atau diakibatkan oleh keduanya,
ah

sedangkan posisi Pulau Sangihe diapit oleh di lempeng


lik

Sangihe dan lempeng Maluku serta lempeng Eurasia dan


lempeng Pasifik yang labil dan sangat rawan dengan
m

ub

bencana gempa tektonik serta tsunami, sedangkan di


ka

tengah-tengah Pulau Sangihe terdapat gunung berapi aktif


ep

gunung Awu dan di perairannya Pulau Sangihe diapit oleh


ah

Halaman 41 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 (dua) gunung api aktif bawah laut yaitu gunung api Kawio

si
di perairan utara Pulau Sangihe (sekitar 1 mil) dan gunung

ne
api Banua Wuhu Mahangetang di perairan bagian selatan

ng
Pulau Sangihe, tegasnya sangat rawan dengan bencana
gempa vulkanik;

do
gu c. Bahwa oleh keadaan tingginya intensitas reaksi alam yang
cenderung membawa malapetaka bencana alam tersebut,

In
A
telah dirasakan dan dialami masyarakat Pulau Sangihe
selama berabad-abad, sehingga oleh kearifan lokal
ah

terdapat beberapa larangan baik yang bersifat metafisis

lik
dan tidak langsung, maupun bersifat fisis demi menjaga
alam, lingkungan, dan keberadaan Pulau Sangihe yang
am

ub
dapat dilihat pada kearifan lokal masyarakat Sangihe
berupa penyelenggaraan acara ritual adat Tulude yang
ep
wajib diselenggarakan setiap awal tahun oleh Pemerintah
k

Daerah maupun oleh Kelompok-Kelompok Masyarakat,


ah

yang pada pokoknya merupakan ritual adat dalam


R

si
mensyukuri keselamatan dan segala hal yang telah terjadi

ne
di tahun sebelumnya, memohon “I Genggona Langi”
ng

(Tuhan Allah yang Maha Kuasa) melalui doa kela (berdoa


dengan mata terbuka) untuk “mengimpalruhe” yaitu doa

do
gu

permohonan agar mendapatkan berkah dari laut


(perikanan) dan tanah (hasil pertanian), serta keselamatan
In
A

bagi masyarakat dan pemerintah (tembonang’u banua),


yang ujungnya menahulending banua (menolak bencana
ah

terhadap Pulau Sangihe) dengan bahasa tua yang teramat


lik

dalam maknanya;
d. Bahwa selain itu, kearifan lokal masyarakat Sangihe telah
m

ub

lama mengetahui bahwa Pulau Sangihe adalah Pulau


ka

Emas dengan istilah pata tetua (“manga Gaghurang”


ep

dengan sebutan “Rimpulraeng”. Local wisdom tersebut


ah

Halaman 42 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak sekedar menyatakan betapa kayanya Pulau Sangihe

si
tersebut, tetapi juga tidak boleh dieksploitasi karena

ne
keberlangsungan Pulau Sangihe wajib dijaga dan

ng
dipelihara oleh seluruh masyarakat dan keturunannya;
e. Bahwa berangkat dari local wisdom tersebut, maka selama

do
gu berpuluh tahun Putra-Putri Sangihe disekolahkan dari hasil
perikanan laut dan hasil tanaman di tanahnya (banua)

In
A
antara lain kelapa, pala, cengkih, dan hasilnya dapat dilihat
saat ini berupa begitu banyaknya Pelaut-Pelaut andal yang
ah

mengarungi samudera-samudera dengan kapal-kapal

lik
raksasa, dalam bidang militer, Kepolisian, Ilmuwan,
Birokrat, Nelayan Tradisional sangat andal, ahli-ahli hukum
am

ub
(akademisi, praktisi, Jaksa, Hakim), dalam hal ini, tidak
satupun Putra-Putri Sangihe itu dibiayai dari pertambangan
ep
emas.
k

f. Bahwa pada faktanya objek sengketa mengabaikan


ah

kearifan lokal sebagaimana uraian pada huruf a s/d d di


R

si
atas, merupakan pelanggaran terhadap adat istiadat

ne
setempat yang disebut pelanggaran terhadap “tatanatang
ng

gaghurang” (pesan-pesan leluhur) sebagai “tawe adate”


(pelanggaran adat atau tidak menghormati/menghargai

do
gu

adat), merupakan pelanggaran terhadap hal tabu (sangat


dilarang) dan oleh hukum adat tersebut harus menerima
In
A

hukuman secara adat. Hal ini menjelaskan mengapa emas


yang disebut “Rimpulnaeng” (emas) secara massif tidak
ah

dieksploitasi oleh masyarakat Sangihe selama berabad-


lik

abad, walaupun dalam beberapa tahun terakhir ini sudah


mulai ada satu dua masyarakat yang mengolah tambang
m

ub

(melanggar hukum adat) yang menurut Pemerintah Daerah


ka

disebut penambang rakyat (pembiaran / tidak dibina


ep

berdasarkan ketentuan hukum positif), dan oleh aparat


ah

Halaman 43 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepolisian disebut PETI (penambangan tanpa izin) yang

si
satu demi satu ditangkapi dan diproses pidana di

ne
Pengadilan;

ng
g. Bahwa oleh karena objek sengketa secara peraturan
perundang-undangan maupun secara adat istiadat dan

do
gu budaya setempat dari masyarakat Sangihe, objek sengketa
sangat beresiko terhadap keselamatan seluruh Pulau

In
A
Sangihe, maka operasi pertambangan emas PT. TMS yang
didasari objek sengketa a quo, sangat ditolak oleh
ah

masyarakat Pulau Sangihe, baik masyarakat adat,

lik
kalangan agama, Opo Lao-Opo Lao (kepala-kepala Desa),
tokoh-tokoh masyarakat, kalangan aktivis HAM,
am

ub
masyarakat awam maupun masyarakat Sangihe pada
umumnya, termasuk Para Penggugat;
ep
h. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa objek sengketa a
k

quo telah mengabaikan dan/atau tidak mempertimbangkan


ah

kepentingan pihak-pihak terkait yaitu kepentingan Negara


R

si
dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara di

ne
wilayah perbatasan Negara Republik Indonesia dengan
ng

Negara Philipina, serta melanggar budaya dan adat istiadat


masyarakat Pulau Sangihe, tegasnya, unsur teknis, unsur

do
gu

sosial dan/atau unsur budaya tidak terpenuhi atau telah


dilanggar oleh Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa
In
A

a quo;

4. Bahwa oleh karena secara teknis tidaklah mungkin


ah

lik

penambangan terbuka (open pit mining) untuk mengeruk emas


di kawasan hutan dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok
m

ub

kawasan hutan tersebut, maka untuk dapat dilaksanakannya


penambangan emas di lahan seluas 42.000 hektar di Pulau
ka

Sangihe, secara teknis pula seluruh pohon harus disingkirkan


ep
ah

Halaman 44 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlebih dahulu, tegasnya objek sengketa akan merubah fungsi

si
hutan;

ne
ng
5. Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa subtansi objek
sengketa a quo bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.

do
gu V.2.OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS
UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB) :

In
A
1. Bahwa Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB)
diatur ketentuan Pasal 10 UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang
ah

lik
Administrasi Pemerintahan yang berbunyi:
AAUPB yang dimaksud Undang-Undang ini meliputi asas :
am

ub
a. Kepastian Hukum;
b. Kemanfaatan;
ep
c. Ketidakberpihakan;
k

d. Kecermatan;
ah

e. Tidak Menyalahgunakan Kewenangan;


R

si
f. Keterbukaan;
g. Kepentingan Umum; dan

ne
ng

h. Pelayanan yang Baik;


Asas-Asas Umum lainnya di luar AAUPB sebagaimana dimaksud

do
gu

pada ayat (1) dapat diterapkan sepanjang dijadikan dasar


penilaian hakim yang tertuang dalam putusan Pengadilan yang
In
berkekuatan hukum tetap;
A

2. Bahwa Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
ah

lik

mennegaskan bahwa Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik


meliputi :
m

ub

Angka 1: Asas Kepastian Hukum;


ka

Angka 2: Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;


ep

Angka 3: Asas Kepentingan Umum;


ah

Halaman 45 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Angka 4: Asas Keterbukaan;

si
Angka 5: Asas Proporsionalitas, dan

ne
Angka 6: Asas Akuntabilitas;

ng
3. Bahwa dari seluruh uraian gugatan ini dapat disimpulkan bahwa
Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a quo telah

do
gu melanggar beberapa Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
(AAUPB) yang diurai berikut ini :

In
A
A. Penerbitan Objek Gugatan bertentangan dengan Asas Kemanfaatan
ah

lik
4. Bahwa apakah objek sengketa secara ekonomi menguntungkan
Masyarakat sekitarnya ? ;
am

ub
a. Bahwa PT TMS merupakan perusahaan multi nasional
berbentuk Perseroan Terbatas, bukan bagian dari
Kementerian Sosial, bukan pula santa claus atau malaikat
ep
k

yang turun dari langit dengan membagi-bagikan berkah


ah

kepada masyarakat Pulau Sangihe, akan tetapi


R

si
sebagaimana diketahui umum, setiap perusahaan dalam
berbisnis termasuk PT TMS akan melaksanakan prinsip

ne
ng

ekonomi yakni ‘dengan modal atau biaya dan susah payah


sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang

do
sebesar-besarnya’;
gu

b. Bahwa walaupun oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas


serta Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
In
A

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009


tentang Pertambangan Mineral dan Batubara mewajibkan
ah

lik

PT TMS melaksanakan program Corporate Social


Responsibility (CSR) untuk pengembangan masyarakat di
m

ub

sekitar pertambangan serta kewajiban PT TMS untuk


mempekerjakan masyarakat dalam kegiatan penambangan-
ka

nya, tetapi apakah program CSR tersebut mampu


ep

mengadopsi lebih dari 50.000 Petani dan Nelayan yang


ah

Halaman 46 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus beralih profesi menjadi pekerja tambang karena ruang

si
hidupnya berada di tengah-tengah lokasi wilayah

ne
pertambangan PT TMS untuk menjadi karyawan perusahaan

ng
pertambangan tersebut yang nota bene menggunakan
teknologi tinggi (hi tech), setidak-tidaknya apakah CSR

do
gu tersebut akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Para
Penggugat yang selama berabad-abad hidup serba tidak

In
A
berkekurangan dan mampu eksis dalam tatanan masyarakat
tradisional maupun masyarakat mutakhir saat ini yang tidak
ah

krisis lapangan kerja karena kekayaan alam yang berlimpah

lik
ruah di ruang hidup Para Penggugat?
c. Bahwa kehidupan Para Penggugat di Pulau Sangihe selama
am

ub
berabad-abad sebelum adanya objek sengketa a quo,
berlangsung aman tenteram, damai, dan sejahtera, tidak
ep
kelaparan, hidup dari hasil pertanian dari tanah milik Para
k

Penggugat tersebut serta kekayaan laut yang mengelilingi


ah

kehidupan Para Penggugat, telah membuat Para Penggugat


R

si
mampu membiayai sekolah dan kesehatan anak-anak

ne
sampai tingkat tertinggi yang bisa dicapai;
ng

d. Bahwa kehidupan tenteram, damai, dan sejahtera Para


Penggugat tersebut, tiba-tiba direnggut secara semena-

do
gu

mena dan kejam oleh objek sengketa a quo yang tidak


menghormati hak konstitusional Para Penggugat atas
In
A

lingkungan hidup yang baik dan sehat, karena


sesungguhnya pemberian izin operasi pertambangan
ah

PT TMS di ruang hidup Para Penggugat (42.000 hektar)


lik

yang akan merusak dan/atau mencemari lingkungan hidup


Para Penggugat, juga akan mematikan/membunuh sektor
m

ub

perikanan dan sektor pertanian yang menjadi sandaran dan


ka

andalan hidup Para Penggugat serta masyarakat, dengan


ep

kata lain, Para Penggugat yang merupakan penghuni atau


ah

Halaman 47 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penduduk di luasan 42.000 hektar tidak lagi dapat

si
mempertahankan profesi sebagai nelayan dan profesi petani

ne
yang jauh lebih menguntungkan dan berkelanjutan

ng
(sustainable) dibanding menjadi kuli di perusahaan tambang,
tegasnya, tindakan / ulah Tergugat menerbitkan objek

do
gu sengketa secara semena-mena
berakibat Para Penggugat harus beralih profesi karena
dan melawan hukum

In
A
perubahan ekosistem – entah profesi apa – dan oleh
karenanya harus dituntut pertanggungjawaban hukumnya
ah

pada Tergugat;

lik
e. Bahwa jika saja Tergugat taat hukum, maka seyogyanya
Tergugat juga mempertimbangkan kontradiksi atau benturan
am

ub
objek sengketa a quo terhadap Undang--Undang Nomor 7
Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
ep
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam karena
k

profesi Para Penggugat adalah nelayan tradisional (nelayan


ah

kecil) yang sekaligus berprofesi sebagai petani dalam


R

si
konteks ketahanan pangan sebagaimana Undang-Undang

ne
Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
ng

Pemberdayaan Petani;
f. Bahwa dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa unsur

do
gu

tidak merugikan masyarakat di sekitar pertambangan dan


tidak merugikan Masyarakat sekitarnya tidak dipenuhi dalam
In
A

objek sengketa a quo, dengan kata lain, objek sengketa


sangat merugikan kehidupan masyarakat yang berada di
ah

tengah-tengah lokasi objek sengketa serta masyarakat di


lik

luar wilayah objek sengketa di sekitar wilayah pertambangan


objek sengketa tersebut, dan sangat berpotensi merugikan
m

ub

negara, menimbulkan kekacauan tata ruang wilayah


ka

perbatasan negara RI dengan Negara Philipina tersebut


ep

yang diatur dengan Keputusan Presiden RI Nomor: 11 Tahun


ah

Halaman 48 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2017 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan

si
Negara di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo,

ne
Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Kalimantan Timur dan

ng
Provinsi Kalimantan Utara;
h. Bahwa dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa objek

do
gu sengketa
termasuk Para Penggugat;
merugikan ekonomi masyarakat sekitarnya

In
A
B. Penerbitan Objek Gugatan bertentangan dengan Asas Kepentingan
Umum.
ah

5. Bahwa apakah objek sengketa menguntungkan perekonomian

lik
negara atau malah merugikan dan membahayakan keamanan
atau pertahanan negara ?
am

ub
a. Bahwa sudah merupakan kewajiban hukum Tergugat
sebelum menerbitkan objek sengketa untuk memperhatikan
ep
secara seksama tentang akibat dari pelaksanaan objek
k

sengketa a quo mengenai keuntungan dan kerugian bagi


ah

perekonomian negara untuk Pembangunan Jangka Pendek,


R

si
Jangka Menengah dan Jangka Panjang, artinya, tidaklah

ne
sekedar mewajibkan PT TMS menyusun dan mengajukan
ng

feasibility study yang nyata-nyata menggunakan ‘kacamata


kuda’ untuk tujuan keuntungan sebesar-besarnya bagi

do
gu

PT TMS dengan membagikan sebagian kecil keuntungan


tersebut dalam bentuk pajak dan retribusi daerah, atau hal-
In
A

hal yang disebut PNBP seperti fee dan royalty ke negara;


b. Bahwa kegiatan pelaksanaan pertambangan objek sengketa
ah

a quo, dalam hal ini perlu digaris bawahi bahwa kegiatan


lik

ekstrak emas adalah industri rakus air (untuk menghasilkan


1 gram emas dibutuhkan 104 liter air. Sumber: JATAM),
m

ub

kegiatan yang nyata-nyata akan merusak lingkungan hidup,


ka

merusak sumber-sumber air bersih, menghabisi tanaman-


ep

tanaman perkebunan berupa tanaman kelapa, pala, dan


ah

Halaman 49 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cengkeh, merusak tegakan pohon-pohon, serta merusak

si
perairan laut di sekitarnya, ringkasnya merusak lingkungan

ne
hidup masyarakat, dengan limbah di ruang hidup Para

ng
Penggugat hal mana tidak jelas pengelolaan limbahnya bagi
Para Penggugat karena Para Penggugat tidak dilibatkan

do
gu dalam proses AMDAL dan proses objek sengketa;
c. Bahwa semua kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan

In
A
oleh pelaksanaan objek sengketa, secara ilmiah dan faktual
dapat dihitung melalui instrumen ilmiah yang disebut valuasi
ah

ekonomi lingkungan;

lik
d. Bahwa pertanyaannya adalah, apakah nilai (value)
kerusakan lingkungan yang secara ilmiah yang dapat
am

ub
dihitung tersebut telah dipertimbangkan oleh Tergugat, oleh
karena segala kerugian tersebut yang berujung pada
ep
tingginya potensi bencana alam di ruang hidup Para
k

Penggugat yang menurut Konstitusi Negara UUD 1945


ah

akibat dari segala bencana akan ditanggung oleh Negara RI


R

si
termasuk nasib Para Penggugat dan masyarakat jika

ne
menjadi korban bencana alam harus dievakuasi/direlokasi
ng

dan direhabilitasi sehingga seyogyanya harus dihitung pula,


apakah pemasukan berupa pajak, dan PNBP kepada Negara

do
gu

RI, sepadan dengan ongkos yang akan dikeluarkan Negara


RI ketika bencana alam yang disebabkan oleh objek
In
A

sengketa hadir di Pulau Sangihe sebagai hantu yang sangat


menakutkan yang berpotensi tiba-tiba hadir nyata dalam
ah

kehidupan Para Penggugat;


lik

e. Bahwa Tergugat tidak memperhatikan adagium tentang


lingkungan hidup adalah warisan dari anak cucu yang wajib
m

ub

dijaga dan dipersiapkan bagi kelangsungan hidup anak cucu


ka

tersebut (intergenarational equity),


ep
ah

Halaman 50 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Bahwa dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa objek

si
sengketa sangat merugikan kehidupan masyarakat yang

ne
berada di tengah-tengah lokasi objek sengketa serta

ng
masyarakat di luar wilayah objek sengketa di sekitar wilayah
pertambangan objek sengketa tersebut. Dengan uraian ini

do
gu maka jelaslah bahwa objek sengketa a quo bertentangan
dengan Asas Kepentingan Umum;

In
A
C. Penerbitan obyek sengkta bertentangan dengan Asas Tidak
Menyalahgunakan Kewenangan.
ah

lik
6. Bahwa Tergugat menerbitkan Objek Sengketa a quo secara
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
am

ub
diterbitkan secara melanggar Undang-Undangnya sendiri yang
merupakan payung hukum bagai Tergugat yakni Pasal 134 dan
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
ep
k

Pertambangan Mineral dan Batubara serta Pasal 36 ayat (1)


ah

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas


R

si
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertmbangan
Mineral dan Batubara, dan secara melanggar Pasal 26.A

ne
ng

Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas


Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

do
gu

Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K) dan Pasal 35


Huruf k Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K) serta Pasal 39 ayat (3)
In
A

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Kehutanan, serta


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
ah

lik

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, seluruhnya dilakukan


secara melaggar Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan,
m

ub

singkatnya Tergugat sebagai Pejabat Tata Usaha Negara.


Tergugat bertindak (Penyelenggara Negara) telah bertindak
ka

seolah-olah merupakan Hukum itu sendiri yang dapat sewenang-


ep

wenang melanggar berbagai ketentuan hukum dalam


ah

Halaman 51 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerbitkan objek sengketa, melampaui wewenangnya dan /

si
atau atau menyalahgunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari

ne
maksud diberikannya wewenang itu oleh Negara terhadapnya

ng
(abuse of power atau detournement de pouvoir);

Bahwa pelanggaran Tergugat terhadap ketentuan peraturan

do
gu perundang-undangan adalah bukti Tergugat Melanggar Asas
Tidak Menyalahgunakan Kewenangan;

In
A
D. Bahwa Penerbitan obyek Sengketa betentangan dengan Asas
Kecermatan yakni ;
ah

lik
7. Bahwa sejak publik mengetahui objek sengketa telah diterbitkan
Tergugat antara bulan April s/d Juni 2021, telah terjadi
am

ub
gelombang protes masyarakat terhadap objek sengketa a quo
yang ditujukan kepada Tergugat dan Presiden RI sebagai atasan
Tergugat;
ep
k

8. Bahwa pada sekitar bulan Mei 2021, Wakil Bupati Kabupaten


ah

Kepulauan Sangihe Bapak Helmut Hontong (alm) secara pribadi


R

si
telah menyurati Tergugat, dan menurut informasi, surat tersebut
diantar langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan

ne
ng

Sangihe Bapak Helmut Hontong (alm) di kantor Tergugat;


9. Bahwa pada tanggal 9 Juni 2021, Wakil Bupati Kabupaten

do
gu

Kepulauan Sangihe Bapak Helmut Hontong (alm) dalam


perjalanan Denpasar menuju Kota Manado, Wakil Bupati
Kabupaten Kepulauan Sangihe Bapak Helmut Hontong (alm)
In
A

meninggal mendadak yang diduga oleh banyak pihak sebagai


akibat dari penolakannya terhadap objek sengketa;
ah

lik

10. Bahwa sementara itu, protes dan penolakan terhadap objek


sengketa kian hari kian menjadi viral di berbagai media massa
m

ub

dan medsos dengan berbagai argumen seperti pelanggaran


hukum Tata Ruang, sustainabilitas kehidupan masyarakat dalam
ka

keberlangsungan Pulau Sangihe (eco-genocide atau ekosida


ep
ah

Halaman 52 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yakni Kejahatan Lingkungan yang Berpotensi melahirkan

si
genosida) di wilayah perbatasan negara RI, dan lain-lainnya;

ne
11. Bahwa gelombang protes dan penolakan berbagai lapisan

ng
masyarakat tersebut, rupa-rupanya membuat Tergugat
mengevaluasi objek sengketa tersebut, kemudian sebagaimana

do
gu informasi yang Para Penggugat peroleh dari media massa,
Tergugat berencana menciutkan luas wilayah pertambangan

In
A
objek sengketa a quo dari 42.000 HA menjadi 4.500 HA, dan
perkembangan terkini menurut informasi dari media massa,
ah

Tergugat akan menciutkan luas wilayah pertambangan objek

lik
sengketa a quo menjadi 25.000 HA;
12. Bahwa fakta mengenai rencana Tergugat menciutkan luas
am

ub
wilayah objek sengketa adalah fakta tentang terdapat kekeliruan
dan / atau kesalahan Tergugat dalam menerbitkan objhek
ep
sengketa, nyata-nyata merupakan bukti bahwa Tergugat tidak
k

cermat dalam menerbitkan objek sengketa a quo;


ah

E. PENERBITAN OBYEK SENGEKTA BERTENTANGAN DENGAN


R

si
ASAS PROPORSIONALITAS.

ne
13. Tergugat menerbitkan objek sengketa dapat membahayakan
ng

dan / atau mengorbankan kehidupan Para Penggugat yang


bermukim di tengah-tengah lokasi/wilayah usaha pertambangan

do
gu

objek sengketa a quo (merugikan kepentingan asasi dari Para


Penggugat), serta tidak mempertimbangkan potensi kerugian
In
A

yang akan dipikul Negara Republik Indonesia, tegasnya


kemanfaatan objek sengketa hanyalah bagi PT TMS dan
ah

Tergugat sendiri yang bertentangan Asas Proporsionalitas;


lik

F. PENERBITAN OBYEK SENGKETA A QUO BERTENTANGAN


DENGAN ASAS AKUNTABILITAS.
m

ub

14. Bahwa Objek Sengketa a quo diterbitkan Tergugat secara


ka

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,


ep

diterbitkan secara melanggar wewenang (abuse of power atau


ah

Halaman 53 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
detournement de pouvoir) maka menjadi nyata bahwa

si
Keputusan Tergugat a quo adalah keputusan yang tidak

ne
memenuhi syarat Asas Akuntabilitas yaitu keputusan yang tidak

ng
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

do
gu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
15. Bahwa Tergugat bukannya menegakkan asas dan tujuan yang

In
A
diatur Pasal 2 dan Pasal Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara tetapi malah
ah

dikesampingkan oleh Tergugat, seolah-olah Tergugat adalah

lik
hukum itu sendiri yang dapat merubah-rubah tanpa dasar
hukum;
am

ub
Pasal 2.

Pertambangan mineral dan / atau batubara dikelola berasaskan:


ep
k

a. Manfaat, keadilan, dan keseimbangan;


ah

b. Keberpihakan kepada kepentingan bangsa;


R

si
c. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas;
e. Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

ne
ng

Pasal 3.
Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang

do
gu

berkesinambungan, tujuan pengelolaan mineral dan batubara


adalah:
In
a. Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian
A

kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna,


berhasil guna, dan berdaya saing;
ah

lik

b. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara


secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup;
c. Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan
m

ub

baku dan / atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan


dalam negeri;
ka

ep
ah

Halaman 54 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan

si
nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional,
regional dan internasional;

ne
ng
e. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan
negara, serta menciptakan lapangan kerja sebesar-besar
kesejahteraan rakyat; dan

do
gu f. Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara;
16. Bahwa untuk menguji kelayakan atau ketidaklayakan objek

In
A
sengketa di pulau kecil, alat uji yang digunakan adalah beberapa
ketentuan yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
ah

lik
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil;
am

ub
Bahwa Pasal 4 huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil,
ep
k

berbunyi :
ah

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilaksanakan


R

si
dengan tujuan:

ne
ng

a. Melindungi, mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan,


dan memperkaya Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil;

do
gu

17. Bahwa Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014


tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
In
A

(PWP3K) berbunyi :
ah

Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan disekitarnya


lik

diprioritaskan untuk salah satu atau lebih kepentingan berikut :


(1) Konservasi;
m

ub

(2) Pendidikan dan pelatihan;


(3) Penelitian dan pengembangan;
ka

(4) Budidaya laut;


ep

(5) Pariwisata;
ah

Halaman 55 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(6) Usaha perikanan dan kelautan dan industri perikanan secara

si
lestari;
(7) Pertanian organik; dan / atau

ne
ng
(8) Peternakan;
18. Bahwa berdasarkan uraian diatas jelaslah penerbitan Objek

do
gu sengketa bertentangan dengan Asas Akuntabilitas.
Bahwa dari seluruh uraian tentang Asas-Asas Umum Pemerintahan
yang Baik (AAUPB) maka jelaslah, Terbukti TergugaT nyata-nyata

In
A
menerbitkan Ojek Sengketa a quo bertentangan Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik.
ah

lik
VI. ALASAN-ALASAN MENDESAK UNTUK PENUNDAAN OBJEK
SENGKETA:
am

ub
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (2) dan (3) UU 51
tentang Perubahan Kedua Atas tahun 1986 tentang Peradilan Tata
ep
Usaha Negara, Para Penggugat dapat mengajukan Permohonan
k

Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa a quo selama


ah

pemeriksaan sengketa sedang berjalan sampai dengan ada putusan


R

si
yang berkekuatan hukum tetap yang dapat diajukan secara

ne
bersamaan dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari
ng

pokok sengketanya, dengan alasan-alasan sebagai berikut :

do
1. Bahwa jika objek sengketa tetap dilaksanakan, maka akan lebih
gu

besar lagi kerugian Para Penggugat, merupakan kerugian-


kerugian yang bersifat permanen dan hampir tidak mungkin atau
In
A

sangat sulit untuk direhabilitasi;

2. Bahwa objek sengketa a quo nyata-nyata merampas hak-hak


ah

lik

hidup Para Penggugat (HAM) yang telah dan sedang


menimbulkan kerugian berupa penderitaan karena hilangnya
m

ub

perasaan damai, aman, dan tenteram yang disebabkan oleh


diterbitkannya objek sengketa a quo yang pada hakikatnya
ka

merupakan perampasan kedaulatan Para Penggugat secara


ep

semena-mena dan melawan hukum, telah menimbulkan


ah

Halaman 56 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketakutan, kekuatiran yang luar biasa atas kehidupan saat ini

si
dan masa depan Para Penggugat beserta keturunan, Para

ne
Penggugat menjadi panik dan merasa sangat tertekan (stress)

ng
karena sekonyong-konyong nasib Para Penggugat sekarang
berada dalam genggaman kekuasaan PT TMS, yakni suatu

do
gu keadaan yang sangat merugikan hak-hak hidup dan sangat
mendesak bagi kehidupan Para Penggugat untuk mendapatkan

In
A
perlindungan atas hak-hak asasi Para Penggugat sebagaimana
diatur ketentuan Pasal 17, Pasal 30 dan Pasal 35 Undang-
ah

Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia jika

lik
Objek Sengketa yang digugat tetap dilaksanakan;
am

ub
3. Bahwa akan hilangnya Persekolahan, rumah-rumah ibadah,
makam leluhur, makam keluarga, sawah, kebun cengkeh dan
pala serta wilayah adat budaya yang disakralkan warga
ep
k

masyarakat setempat yang dilindungi, serta apabila objek


ah

sengketa a quo dilaksanakan, maka akan merusak keaneka


R

si
ragaman situs adat budaya masyarakat setempat, dan akan
lebih merugikan lagi kepentingan Para Penggugat;

ne
ng

4. Bahwa akan terpengaruhnya pesisir pantai dan laut tempat Para


Penggugat mencari nafkah Para Penggugat sebagai nelayan;

do
5. Bahwa apabila objek sengketa a quo dilaksanakan maka para
gu

penggugat akan menderita, mengalami kerugian dan kehilangan


sebagai berikut :
In
A

a. ELBI PIETER (Penggugat-I)


- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di
ah

lik

Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan


Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
m

ub

Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00161,


seluas 460 m3 atas nama Elbi Pieter;
ka

- Tanah Pertanian berisi tanaman kelapa terletak di


ep

Kampung / Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan


ah

Halaman 57 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi

si
Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00159

ne
seluas 6.726 m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami dari

ng
Elbi Pieter / Penggugat-I);
- Tanah Pertanian berisi tanaman cengkih terletak di

do
gu Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi

In
A
Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00088
seluas 4.003 m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami dari
ah

Elbi Pieter/Penggugat-I);

lik
- Tanah Pertanian berisi tanaman-tanaman Pala dan Sagu
terletak di Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan
am

ub
Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
Sulawesi Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor :
ep
00160 seluas 528 m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami
k

dari Elbi Pieter/Penggugat-I);


ah

- Tanah Pertanian berisi tanaman-tanaman kelapa terletak


R

si
di Kampung/Desa Bowone Kecamatan Tabukan Selatan
Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi

ne
ng

Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00126


seluas 2.973 m2 atas nama Wolfran Manosoh (suami dari

do
gu

Elbi Pieter/Penggugat-I);
b. AGUSTINUS MANANOHAS (Penggugat-II)
- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di
In
A

Kampung/Desa Salurang Kecamatan Tabukan Selatan


Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
ah

lik

Utara luas tanah kurang lebih 500 m2;


- Tanah Pertanian berisi tanaman 400 pohon Kelapa, 200
pohon Pala, 300 pohon Cengkih, dll terletak di Kampung
m

ub

Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten


ka

Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di wilayah


ep

yang dikenal dengan nama Tenda;


ah

Halaman 58 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. ESTEPANUS MAATE (Penggugat-III)

si
- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di
Kampung/Desa Malamengu Kecamatan Tabukan Selatan

ne
ng
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;
d. DESMON SONDAK (Penggugat-IV).

do
gu - 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di
Kampung/Desa Bulo Bulo Kecamatan Tabukan Selatan
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di

In
A
atas tanah pekarangan seluas 300 m2 atas nama Anitje
Adrian;
ah

lik
e. CHRESTIANUS TENDA (Penggugat-V)
- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak
Kampung / Desa Kalagheng Kecamatan Tabukan Selatan
am

ub
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara di
atas tanah 500 m2;
ep
- Tanah Pertanian seluas kurang lebih 30.000 m2 berisi
k

tanaman-tanaman kelapa dan cengkih terletak di


ah

Kampung / Desa Kalagheng Kecamatan Tabukan Selatan


R

si
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;

ne
f. STEIFENLIE PONTOH (Penggugat-VI).
ng

- 1 (satu) unit Bangunan Rumah Permanen terletak di


Kampung / Desa Birahi Kecamatan Tabukan Selatan

do
gu

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;


g. WILSON ZETH RORONG (Penggugat-VII)
In
A

- 1 (satu) unit Bangunan Permanen Rumah Ibadah (gereja)


terletak di Kampung/Desa Laine Kecamatan Manganitu
ah

Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi


lik

Utara sebagaimana Sertifikat Hak Pakai Nomor : 504/


1992 atas nama Gereja Sidang Pentakosta di Indonesia,
m

ub

Penanggung Jawab Pdt. Wilson Zeth Rorong /


ka

Penggugat-VII;
ep
ah

Halaman 59 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Sebidang Tanah Pertanian berisi tanaman Kelapa,

si
tanaman Cengkih, tanaman Pala dan 1 (satu) bangunan

ne
rumah tinggal permenen terletak di Kampung/Desa

ng
Kalinda-01 Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara seluas 3.168

do
gu m2 sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor :
Kalinda 01/2015 atas nama Wilson Zeth Rorong /
0001/

In
A
Penggugat-VII;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas, maka sangatlah


ah

lik
beralasan hukum bagi Para Penggugat untuk memohon Penundaan
Pelaksanaan Objek Sengketa a quo selama pemeriksaan sengketa sedang
am

ub
berjalan sampai dengan ada putusan yang berkekuatan hukum tetap
sebagaimana diatur ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf a Undang-Undang
Nomor 51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
ep
k

Bahwa oleh karena alasan mendesak di atas, maka Para Penggugat


ah

mohon kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta cq. Majelis
R

si
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan mohon berkenan untuk mengeluarkan

ne
ng

Penetapan Penundaan pelaksanaan Objek Gugatan aquo yaitu Keputusan


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/MB.04/DJB/2021

do
gu

Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan Tahap Kegiatan


Operasi Produksi Kontrak Karya PT. Tambang Mas Sangihe (Objek
Sengketa) selama pemeriksaan perkara sampai adanya putusan yang
In
A

berkekuatan hukum tetap;

Atas yang diuraikan diatas mohon majelis memutuskan:


ah

lik

(1) Mengabulkan permohonan Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa


yang dimohonkan oleh Para Penggugat;
m

ub

(2) Mewajibkan Tergugat untuk menunda pelaksanaan Keputusan Tergugat


ka

yaitu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:


ep

163.K/MB.04/DJB/ 2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan


ah

Halaman 60 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya

si
PT Tambang Mas Sangihe selama pemeriksaan perkara a quo sampai

ne
dengan adanya putusan berkekuatan hukum tetap;

ng
VII. PETITUM

do
gu Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas, Para
Penggugat mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo
kiranya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

In
A
(1) Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
(2) Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tergugat yaitu
ah

lik
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163. K/
MB.04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan
am

ub
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya
PT Tambang Mas Sangihe;
ep
(3) Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Tergugat yaitu
k

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/


ah

MB.04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan


R

si
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya
PT. Tambang Mas Sangihe ;

ne
ng

(4) Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;

do
Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, pihak Tergugat dan
gu

Pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan Jawaban dengan suratnya


masing-masing tertanggal 2 September 2020, sebagai berikut :
In
A

Jawaban Tergugat atas Gugatan Para Penggugat :


A. Kronologis Penerbitan Objek Sengketa.
ah

lik

1. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut “UUD
m

ub

1945”) menyatakan “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung


didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
ka

besarnya kemakmuran rakyat”.


ep
ah

Halaman 61 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula

si
dimaknai oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam Putusan

ne
Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 yang

ng
menyatakan

“Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945

do
gu memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan
(beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan

In
(regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan pengawasan
A
(toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad) dilakukan oleh
ah

lik
pemerintah dengan kewenangannya untuk mengeluarkan dan
mencabut fasilitas perizinan (vergunning), lisensi (licentie) dan
konsesi (concetie)”.
am

ub
3. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing jo. Pasal 10 UU No. 11 Tahun 1967 tentang
ep
k

Undang-Undang Pokok Pertambangan, Menteri Pertambangan


ah

dapat menunjuk pihak lain sebagai kontraktor untuk melaksanakan


R

si
pekerjaan yang belum atau tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh
Pemerintah atau Perusahaan Negara, yang didasarkan pada suatu

ne
ng

Kerjasama dengan Pemerintah atas dasar Kontrak Karya atau


bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

do
undangan.
gu

4. Bahwa selanjutnya, pada tanggal 28 April 1997, Pemerintah Republik


Indonesia yang diwakili oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi telah
In
A

menandatangani Kontrak Karya untuk bekerjasama melakukan


pengembangan sumberdaya mineral berupa komoditas emas yang
ah

lik

terletak di Kabupaten Talaud dan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


berdasarkan persetujuan Presiden Republik Indonesia melalui Surat
m

ub

Nomor B.143/Pres/3/1997 tanggal 17 Maret 1997 perihal


Persetujuan bagi 68 (enam puluh delapan) Kontrak Karya dalam
ka

rangka Penanaman Modal Asing di bidang Pertambangan Umum.


ep
ah

Halaman 62 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

si
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang telah diubah

ne
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 (selanjutnya disebut

ng
“UU Minerba”), Kontrak Karya tetap dihormati keberadaan sampai
dengan jangka waktunya berakhir dan wajib menyesuaikan dengan

do
gu ketentuan UU sebagaimana diatur sesuai ketentuan Pasal 169 dan
Pasal 171, sebagai berikut:

In
A
Pasal 169
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
ah

lik
a. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan
batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini
tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak /
am

ub
perjanjian.
b. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan
perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara
ep
k

sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan selambat-


lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan
ah

kecuali mengenai penerimaan negara.


R

si
c. Pengecualian terhadap penerimaan negara sebagaimana dimaksud
pada huruf b adalah upaya peningkatan penerimaan negara.

ne
ng

Pasal 171
(1) Pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan

do
gu

pertambangan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169


yang telah melakukan tahapan kegiatan eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, atau operasi produksi paling lambat 1
In
A

(satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini harus


menyampaikan rencana kegiatan pada seluruh wilayah kontrak /
ah

lik

perjanjian sampai dengan jangka waktu berakhirnya kontrak /


perjanjian untuk mendapatkan persetujuan pemerintah.
(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
m

ub

terpenuhi, luas wilayah pertambangan yang telah diberikan


kepada pemegang kontrak karya dan perjanjian karya
ka

pengusahaan pertambangan batubara disesuaikan dengan


ep

Undang-Undang ini.
ah

Halaman 63 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 169 dan Pasal 171 UU 4 Tahun

si
2009 tersebut, Tergugat II Intervensi menandatangani Amandemen

ne
Kontrak Karya tanggal 23 Desember 2015, untuk menyesuaikan

ng
ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Karya dengan UU Nomor 4
Tahun 2009, antara lain mengenai luas wilayah yang semula seluas

do
gu 123.850 Ha diciutkan sehingga menjadi seluas 82.080 Ha.

7. Bahwa sesuai ketentuan dalam Kontrak Karya, Tergugat II Intervensi

In
A
memiliki dan mempunyai akses terhadap informasi, pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan yang telah dibuktikan dalam bidang


ah

lik
teknis dan keuangan serta sumber daya lain untuk melaksanakan
program penyelidikan umum, eksplorasi, kajian kelayakan,
am

ub
konstruksi, penambangan, pencucian/pengolahan dan pemasaran
yang berkenaan dengan wilayah perjanjian, serta bersedia untuk
melaksanakan usaha-usaha tersebut berdasarkan persyaratan dan
ep
k

ketentuan dalam Kontrak Karya.


ah

8. Bahwa berdasarkan Kontrak Karya, Tergugat II Intervensi ditunjuk


R

si
oleh Pemerintah untuk menjadi kontraktor tunggal dalam
pengelolaan Wilayah Kontrak Karya sebagaimana diatur dalam

ne
ng

Pasal 2 ayat (1) Kontrak Karya yang berbunyi:

“Perusahaan dengan ini ditunjuk sebagai kontraktor tunggal dari

do
gu

Pemerintah yang berkenaan dengan Wilayah Kontrak Karya.


Khususnya, Perusahaan akan diberi hak tunggal untuk melakukan
Eksplorasi suatu Mineral di dalam Wilayah Kontrak Karya,
In
A

menambang setiap endapan mineral yang ditemukan di dalam


Wilayah Pertambangan, mengolah, menyimpan dan mengangkut
ah

lik

dengan cara apapun sesuatu Mineral yang dihasilkan, memasarkan,


menjual atau melepaskan semua produksi dari tambang dan
mengolah, di dalam dan di luar Indonesia, serta melakukan semua
m

ub

operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya yang mungkin perlu atau


memudahkan serta akan dilaksanakan dengan betul-betul
ka

memperhatikan pernyataan Persetujuan ini...”


ep
ah

Halaman 64 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa dalam pelaksanaan hak sebagaimana dinyatakan dalam

si
Pasal 2 ayat (1) Kontrak Karya, Tergugat II Intervensi selaku

ne
Kontraktor juga tunduk pada ketentuan lain dalam Kontrak Karya

ng
yang mengatur antara lain mengenai tahapan atau periode bagi
Kontraktor dalam menjalankan kegiatannya sebagaimana bunyi

do
gu Pasal 3 ayat 2 Kontrak sebagai berikut:
“Perusahaan menyusun suatu program Pengusahaan, dimulai

In
dengan suatu Penyelidikan Umum di Wilayah Kontrak Karya diikuti
A
dengan Eksplorasi di daerah-daerah yang terpilih. Seluruh program
akan dibagi dalam lima Periode atau tahap, yang selanjutnya akan
ah

lik
disebut sebagai “Periode Penyelidikan Umum”, “Periode Eksplorasi”,
“Periode Studi Kelayakan”, “Periode Konstruksi” dan “Periode
Operasi”, berturut-turut sebagaimana dirumuskan lebih lanjut
am

ub
sebagai pasal-pasal bersangkutan.”
10. Bahwa sebelum memulai suatu tahapan atau periode, Kontraktor
ep
k

akan menyampaikan permohonan tertulis terlebih dahulu kepada


Pemerintah untuk mendapatkan persetujuan.
ah

si
11. Bahwa sesuai dengan ketentuan:

a. Pasal 8 angka 3 Kontrak Karya yang menyatakan:

ne
ng

“Setiap waktu selama Periode Studi Kelayakan, Perusahaan


dapat menyampaikan permohonan tertulis kepada Departemen,

do
bahwa Perusahaan bermaksud untuk melanjutkan konstruksi
gu

suatu tambang dan fasilitas yang akan digunakan oleh


Perusahaan dalam operasinya.”
In
A

b. Pasal 9 angka 1 Kontrak Karya yang menyatakan:


“Segera setelah diterima persetujuan dari Departemen atas
ah

rancangan dan jadwal waktu Konstruksi seperti ditetapkan dalam


lik

Pasal 8 ayat (3), Perusahaan harus sesuai dengan jadwal waktu


yang disetujui tersebut memulai melakukan Kontruksi atas
m

ub

fasilitas dan melakukannya dengan sebaik mungkin, …”


c. Pasal 10 angka 1 dan angka 2 Kontrak Karya yang menyatakan:
ka

Angka 1 :
ep
ah

Halaman 65 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Segera sesudah selesai pembangunan fasilitas dimaksud dalam

si
Pasal 9, Perusahaan harus memulai kegiatan operasi di Wilayah
Pertambangan atau bagian daripadanya dimana fasilitas tersebut

ne
ng
telah dibangun”.
Angka 2 :

do
gu “Perusahaan harus melaksanakan operasi penambangan dan
kegiatan pengusahaan lainnya sehubungan dengan Wilayah
Pertambangan, untuk jangka waktu Periode Operasi Wilayah

In
A
Pertambangan tersebut…..Periode Operasi untuk setiap Wilayah
Pertambangan akan berlangsung selama 30 (tiga puluh) tahun
setelah dimulainya operasi penambangan pertama, …”
ah

lik
12. Bahwa Tergugat II Intervensi mengajukan Permohonan Peningkatan
Tahap Operasi Produksi melalui surat Nomor: TMS/003/I/2021
am

ub
tanggal 7 Januari 2021 yang dilengkapi dengan persyaratan sesuai
dengan Kontrak Karya dan peraturan perundang-undangan, antara
lain berupa persetujuan dan perizinan yang sudah dikeluarkan oleh
ep
k

instansi yang berwenang, sebagai berikut :


ah

a. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


R

si
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/1100

ne
tanggal 16 September 2019 perihal Laporan Pelaksanaan
ng

Rekomendasi Tata Ruang, yang pada intinya menyampaikan


bahwa berdasarkan peninjauan lapangan oleh Tim Teknis

do
gu

TKPRD Terbatas Provinsi Sulawesi Utara tanggal 7-8 September


2019 dan Rapat TKPRD Terbatas tanggal 10 September 2019,
In
A

maka Rekomendasi Tata Ruang dapat diberikan kepada PT


Tambang Mas Sangihe untuk usaha pertambangan emas di
ah

Wilayah Kepulauan Sangihe.


lik

b. Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor 1827/


m

31.02/DBM.PE/2019 tanggal
ub

15 Oktober 2019 perihal


Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan dari
ka

Dirjen Minerba melalui, yang pada intinya menyatakan bahwa


ep

Dokumen Studi Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe dapat


ah

Halaman 66 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima secara teknis dan ekonomis. Selanjutnya, persetujuan

si
kelayakan usaha akan diberikan setelah PT Tambang Mas

ne
Sangihe memperoleh Izin Lingkungan dan Kelayakan

ng
Lingkungan dari instansi yang berwenang;
c. Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

do
gu Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara atas nama
Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/REKOM/119/

In
A
VII/2020 tanggal 15 Juli 2020 tentang Permohonan Persetujuan
Prinsip Kegiatan Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe
ah

yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi

lik
Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa pada
prinsipnya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara
am

ub
menyetujui permohonan kegiatan penambangan yang diajukan
oleh PT Tambang Mas Sangihe, dimana rekomendasi tersebut
ep
diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe sebagai salah satu
k

syarat untuk proses pengurusan izin operasional dan izin lainnya


ah

sesuai ketentuan yang berlaku;


R

si
d. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

ne
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara
ng

Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25


September 2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan

do
gu

Lingkungan Hidup Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang


Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
In
A

Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan
ah

penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe adalah layak


lik

ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan dinyatakan dapat


disetujui;
m

ub

e. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan


ka

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara


ep

Nomor 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September


ah

Halaman 67 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2020 tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan

si
Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe. Dalam

ne
pemberian Izin Lingkungan tersebut juga telah mempertimbang-

ng
kan terkait tata ruang wilayah sebagaimana dinyatakan dalam
Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait dengan Peraturan Daerah

do
gu Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034.

In
A
13. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi atas permohonan dari Tergugat II
Intervensi, Tergugat menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan
ah

lik
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 163.K/MB/04/DJB/
2021 Tanggal 29 Januari 2021 Tentang Persetujuan Peningkatan
am

ub
Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya Tambang Mas
Sangihe (“OBJEK SENGKETA”).
B. DALAM EKSEPSI
ep
k

A. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (KOMPETENSI MENGADILI)


ah

A.1.PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA TIDAK


R

si
BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A
QUO KARENA PENGGUGAT BELUM MENEMPUH SELURUH

ne
ng

UPAYA ADMINISTRATIF YANG DITENTUKAN DALAM UU NOMOR


30 TAHUN 2014 SEHUBUNGAN DENGAN PENERBITAN OBJEK

do
gu

SENGKETA.

14. Bahwa Tergugat menolak dalil Para Penggugat dalam Gugatan


In
A

halaman 3 sampai dengan halaman 7 yang menyatakan Para


Penggugat telah secara sempurna menempuh upaya administratif
ah

lik

terkait dengan penerbitan Objek Sengketa.

15. Bahwa perkembangan hukum administrasi di Indonesia saat ini,


m

ub

menghendaki dilakukannya penyelesaian sengketa administrasi


diselesaikan terlebih dulu di tingkat pemerintahan (penyelesaian
ka

secara internal) dan menjadikan sarana penyelesaian tersebut


ep
ah

Halaman 68 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai lembaga premium remedium, sedangkan penyelesaian

si
melalui lembaga peradilan merupakan ultimum remedium.

ne
ng
16. Sejalan dengan ketentuan tersebut, selanjutnya Mahkamah Agung
menerbitkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi

do
gu Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif yang
diundangkan pada tanggal 4 Desember 2018 (“Perma 6 Tahun

In
A
2018”). Hal mana, di dalam Bab II tentang Kewenangan, khususnya
pada ketentuan Pasal 2 Perma 6 Tahun 2018, menyebutkan:
ah

lik
(1) Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah
am

ub
menempuh upaya administratif;
(2) ………
Oleh karenanya, sepanjang upaya administratif yang diajukan oleh
ep
k

warga masyarakat yang merasa dirugikan atau setidak-tidaknya


ah

berpotensi dirugikan terhadap Keputusan dan/atau Tindakan yang


R

si
diambil oleh Badan / Pejabat Tata Usaha Negara dimaksudkan untuk
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”),

ne
ng

maka Wajib menempuh seluruh upaya administratif terlebih dahulu


sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

do
gu

Kewajiban tersebut, tercermin dalam putusan Pengadilan Tinggi Tata


Usaha Negara Jakarta Nomor 12/B/TF/2021/PT.TUN.JKT., yang
In
A

pada pokoknya menyatakan gugatan warga masyarakat yang tidak


menempuh seluruh upaya administratif dinyatakan tidak dapat
ah

diterima.
lik

17. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 75 UU Nomor 30 Tahun 2014


tentang Administrasi Pemerintahan (“UU AP”), yang berbunyi
m

ub

sebagai berikut:
ka

(1) Warga masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau


ep

Tindakan dapat mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat


ah

Halaman 69 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau

si
melakukan keputusan dan/atau Tindakan.
(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ne
ng
terdiriatas:
a. keberatan; dan
b. banding.

do
gu (3) ……..
(4) ……..
(5) …….

In
A
Lebih lanjut, Pasal 76 UU AP mengatur bahwa Keberatan diajukan
kepada Badan atau Pejabat Pemerintahan yang menerbitkan
ah

lik
Keputusan, sementara Banding diajukan kepada Atasan Pejabat
Pemerintahan manakala warga masyarakat tidak menerima
am

ub
penyelesaian keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.

18. Bahwa merujuk pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


ep
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (“UU 12
k

Tahun 2011”), teknik penyusunan peraturan perundang-undangan


ah

R
yang termuat pada bagian penjelasan angka 262, adanya

si
penggunaan kata penghubung “dan” dalam ketentuan pasal

ne
ng

dimaksud menunjukan sifat kumulatif atas pemenuhan persyaratan


yang seluruhnya harus ditempuh sebelum warga masyarakat
mengajukan gugatan ke PTUN.

do
gu

19. Bahwa Para Penggugat mendalilkan telah secara sempurna


melaksanakan upaya administratif dengan mengirimkan surat
In
A

keberatan tertanggal 3 Juni 2021 kepada Tergugat dengan tembusan


kepada Presiden dan beberapa Kementerian terkait.
ah

lik

20. Bahwa mendasarkan ketentuan Pasal 75 dan Pasal 76 UU AP jo.


Pasal 2 PERMA 6 Tahun 2018, maka terbukti Para Penggugat belum
m

ub

menempuh seluruh upaya administratif terhadap penerbitan Objek


Sengketa sebelum mengajukan gugatan a quo, karena upaya
ka

administratif yang dilakukan oleh Para Penggugat baru sebatas


ep
ah

Halaman 70 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upaya keberatan saja, dan belum menempuh upaya administratif

si
berupa banding kepada atasan Tergugat yaitu Presiden.

ne
Surat keberatan Para Penggugat tanggal 3 Juni 2021 hanya

ng
menembuskan kepada Atasan Tergugat yaitu Presiden, tetapi bukan
merupakan upaya banding, dengan demikian jelas dan terbukti

do
gu bahwa Para Penggugat belum melakukan upaya banding kepada
Atasan Tergugat, yaitu Presiden sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 75 dan Pasal 76 UU AP jo. Pasal 2 PERMA 6 Tahun 2018.

In
A
21. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terbukti bahwa upaya
administratif yang dilakukan Penggugat terhadap Objek Sengketa
ah

belum lengkap dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur

lik
dalam Pasal 75 dan Pasal 76 UU AP dan Pasal 2 PERMA 6 Tahun
2018, sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim
am

ub
menyatakan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a
quo, serta menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ep
ontvankelijk verklaard).
k

A.2.TERKAIT DENGAN JANGKA WAKTU PENGAJUAN UPAYA


ah

ADMINISTRATIF OLEH PENGGUGAT I.


R

si
22. Bahwa secara tegas disebutkan pada halaman 5 sampai dengan

ne
halaman 7 angka 2 huruf a s/d c bahwa Penggugat I mengetahui
ng

keberadaan Objek Sengketa I pada tanggal 24 Maret 2021 yakni


pada saat dilaksanakannya sosialisasi kegiatan pertambangan oleh

do
gu

PT TMS.
23. Bahwa kemudian, pada angka 3,4 dan 6 Gugatan, disebutkan
In
A

sebagai berikut:
Angka 3 : “ … pada tanggal 30 April 2021 Penggugat I-dkk bertemu
secara langsung dengan Tergugat Bapak Arifin Tasrif (Menteri Energi
ah

lik

Sumber Daya Mineral RI) dan Bapak Ridwan Djamaluddin (Direktur


Jenderal Mineral dan Batubara Kemen ESDM) bertempat di kantor
m

ub

Tergugat Medan Merdeka Selatan, No. 18 Jakarta Pusat”


Angka 4 : “Bahwa dalam pertemuan dengan Tergugat tersebut,
ka

Penggugat I dkk meminta informasi dan klarifikasi terhadap objek


ep
ah

Halaman 71 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa sekaligus mengajukan keberatan dan permohonan agar

si
objek sengketa dicabut oleh Tergugat”
Angka 6 : “Bahwa oleh karena Tergugat tidak menanggapi keberatan

ne
ng
lisan Penggugat I dkk sebagaimana uraian angka 4 di atas, maka
pada tanggal 3 Juni 2021 Para Penggugat mengajukan surat

do
gu keberatan administrasi kepada Tergugat dengan tembusan kepada
Presiden RI sebagai atasan Tergugat dan beberapa Kementerian
terkait dengan objek sengketa a quo, … dst”

In
A
24. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang
menyatakan sebagai berikut:
ah

lik
Pasal 77
(1) …
am

ub
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
secara tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
yang menetapkan Keputusan.
(3) … dst
ep
k

25. Bahwa berdasarkan uraian Tergugat I di atas, terdapat beberapa


ah

peristiwa yang menjadi catatan dalam perkara ini, yakni, (i) waktu
R

si
Penggugat mengetahui keberadaan Objek Sengketa pada tanggal
24 Maret 2021, (ii) adanya keberatan lisan yang dilakukan oleh

ne
ng

Penggugat I pada tanggal 30 April 2021 dan (iii) upaya administratif


secara tertulis kepada Tergugat pada tanggal 3 Juni 2021.

do
gu

26. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat (2) di atas, secara
hukum upaya administratif berupa keberatan yang ditentukan dalam
UU tersebut, telah diatur secara spesifik yakni “diajukan secara
In
A

tertulis”. Oleh karena itu, keberatan Penggugat kepada Tergugat I


yang diajukan secara lisan pada tanggal 30 April 2021, demi hukum
ah

lik

harus dinyatakan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat (2)


UU AP.
m

ub

27. Bahwa selanjutnya, apabila yang menjadi penilaian berikutnya


adalah penyampaian keberatan pada tanggal 3 Juni 2021, maka
ka

ep
ah

Halaman 72 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan berpedoman pada ketentuan pasal 77 ayat (1) yang

si
menyatakan:

ne
ng
Pasal 77
(1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama
21 (dua puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan

do
gu tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
(2) …

In
A
(3) … dst
dengan ini, Tergugat I menyatakan upaya administratif berupa
ah

lik
keberatan yang diajukan oleh Penggugat I telah melampaui jangka
waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja.
28. Bahwa sebagai pihak ketiga yang tidak dituju langsung oleh Objek
am

ub
Sengketa, maka penghitungan paling lama 21 (dua puluh satu) hari
kerja harus dihitung sejak Penggugat I mengetahui keberadaan
ep
k

Objek Sengketa, yakni mulai tanggal 24 Maret 2021.


Dihitung sejak tanggal 24 Maret 2021, seharusnya secara hukum,
ah

R
Penggugat I sudah harus menyampaikan keberatannya secara

si
tertulis maksimal pada tanggal 21 April 2021, Bukan pada tanggal 3

ne
ng

Juni 2021.
29. Atas dasar hal tersebut, maka dihitung dari sudut pandang peraturan
perundang-undangan maupun dari aspek kepatutan penyampaian

do
gu

keberatan, maka dapat disimpulkan bahwa upaya keberatan yang


dilakukan oleh Penggugat I telah lampau waktu.
In
A

A.3.TERKAIT DENGAN JANGKA WAKTU PENGAJUAN UPAYA


ADMINISTRATIF OLEH PENGGUGAT II SAMPAI DENGAN
ah

PENGGUGAT VII.
lik

30. Bahwa masih merujuk pada dalil Penggugat di halaman 6 angka 2


huruf c Gugatan, Penggugat II sampai dengan Penggugat VII
m

ub

mendalilkan sebagai berikut :


“… sedangkan Penggugat lain mengetahui objek sengketa setelah
ka

ep

mendapat informasi dari mulut ke mulut antar masyarakat Kabupaten


ah

Halaman 73 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepulauan Sangihe dalam rentang waktu 25 Maret 2021 s/d akhir

si
Mei 2021”.
31. Bahwa terkait dengan dalil Penggugat II sampai dengan Penggugat

ne
ng
VII di atas, satu hal yang harus dicermati adalah, tidak adanya suatu
kepastian waktu mengenai kapan sebenarnya dari masing-masing

do
gu Penggugat II sampai dengan Penggugat VII mengetahui keberadaan
Objek Sengketa, sehingga bertentangan dengan asas actio

In
A
temporalis yang dikenal dalam Peradilan TUN, yaitu asas yang
mengenal pembatasan tenggang waktu.
ah

lik
32. Bahwa keterkaitan antara kapan waktu dari masing-masing
Penggugat mengetahui keberadaan Objek Sengketa, sangat erat
am

kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut:

ub
a. Penghitungan kapan waktu pertama kali upaya administratif
harus dilakukan, dan juga batas akhir atas dari upaya
ep
administratif tersebut bisa dilakukan; dan
k

b. Penghitungan mengenai jangka waktu pengajuan gugatan.


ah

33. Bahwa dari pemberitaan yang tersiar di media, terdapat informasi


R

si
yang menyatakan bahwa sejak Maret 2021 warga masyarakat di
Pulau Sangihe telah menolak keberadaan tambang PT TMS. Atas

ne
ng

dasar hal tersebut, maka menjadi suatu kondisi yang patut diduga
jika Penggugat II sampai dengan Penggugat VII sudah mengetahui

do
gu

keberadaan Objek Sengketa pada periode Maret 2021, bukan seperti


dalil Penggugat yang menyatakan baru mengetahui sampai dengan
In
akhir Mei 2021.
A

34. Atas dasar hal tersebut, maka patut diduga Objek Sengketa sudah
ah

lik

diketahui oleh Penggugat II sampai dengan Penggugat VII di periode


Maret 2021, dengan demikian, upaya administratif dari Penggugat II
sampai dengan Penggugat VII yang baru disampaikan pada tanggal
m

ub

3 Juni 2021 adalah telah melewati waktu yang ditentukan oleh


ka

peraturan perundang-undangan.
ep
ah

Halaman 74 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Bahwa sebagai sebuah catatan, apabila memang benar Objek

si
Sengketa baru diketahui sampai akhir Mei 2021, harusnya

ne
Penggugat bisa menjelaskan hal tersebut secara jelas, bukan hanya

ng
dengan menyatakan hal-hal yang tertuang dalam gugatannya tanpa
bisa diuji kebenarannya.

do
gu A4. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA TIDAK
BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A

In
A
QUO KARENA OBJEK SENGKETA MERUPAKAN KEPUTUSAN
TATA USAHA NEGARA YANG DIKECUALIKAN.
ah

lik
36. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
am

ub
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (UU
PTUN), tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha
Negara menurut Undang-Undang ini:
ep
k

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan


ah

hukum perdata.
R

si
37. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Kronologis,
bahwa penerbitan Objek Sengketa didasarkan adanya Kontrak Karya

ne
ng

antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Tergugat


dengan PT Tambang Mas Sangihe pada tanggal 28 April 1997 dan

do
gu

Amandemen Kontrak Karya tertanggal 23 Desember 2015, dimana


sesuai Pasal 169 UU Minerba, Kontrak Karya tersebut tetap diakui
keberadaannya dan berlaku sampai berakhirnya jangka waktu
In
A

Kontrak Karya.

38. Bahwa di dalam Kontrak Karya telah diatur tahapan kegiatan menjadi
ah

lik

lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum, periode


eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan periode
m

ub

operasi, dimana dalam setiap tahapnya, Pemerintah in casu Menteri


Energi dan Sumber Daya Mineral atau yang menerima delegasi
ka

ep

wewenang akan menerbitkan persetujuan dalam bentuk Surat


ah

Halaman 75 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Kontrak

si
Karya kepada Kontraktor in casu Tergugat II Intervensi yang akan

ne
memasuki tahap kegiatan selanjutnya.

ng
39. Bahwa sesuai dengan penerapan “Teori Melebur”, Objek Sengketa
termasuk dalam kategori Keputusan Tata Usaha Negara yang

do
gu merupakan perbuatan hukum perdata (rechthandeling naar
burgelijkrecht) sebagaimana pendapat Ten Berge & TAK dalam

In
A
Nederland Adninistratief Procesrecht-W.E.J. Tjeenk Wilink-Zwolee
1983 dalam “Teori Melebur” sebagaimana dikutip Indroharto, S.H.,
ah

lik
dalam bukunya yang berjudul “Usaha Memahami Undang-Undang
tentang Peradilan Tata Usaha Negara”, yang menyatakan sebagai
am

ub
berikut:

“Keputusan Tata Usaha negara yang termasuk tindakan hukum


menurut hukum perdata (rechthandeling naar burgelijkrecht) antara
ep
k

lain adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang menyebabkan


ah

dipenuhi atau tidaknya suatu syarat untuk dapat bekerjanya secara


R

si
sah suatu tindakan menurut hukum perdata”.

40. Dengan demikian, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa

ne
ng

merupakan tindak lanjut dari hubungan hukum perdata antara


Pemerintah dan Tergugat II Intervensi dalam bentuk Kontrak Karya,

do
gu

sehingga membuktikan bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh


Tergugat merupakan sebuah Keputusan Tata Usaha Negara yang
In
dikecualikan, sebagaimana diatur dan ditentukan dalam Pasal 2 UU
A

PTUN, sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim


menyatakan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a
ah

lik

quo, serta menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


ontvankelijk verklaard).
m

ub

B. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEPENTINGAN HUKUM (LEGAL


STANDING) UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO.
ka

ep
ah

Halaman 76 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B.1.SEBELUM MENGAJUKAN GUGATAN A QUO, PARA PENGGUGAT

si
BELUM MENEMPUH SELURUH UPAYA ADMINISTRATIF ATAS

ne
PENERBITAN OBJEK SENGKETA SESUAI KETENTUAN UU AP

ng
DAN PERMA 6 TAHUN 2018.

41. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan pada bagian Eksepsi

do
gu Kompetensi Absolut, sebelum mengajukan gugatan a quo Para
Penggugat belum menempuh seluruh upaya administratif sesuai UU

In
A
AP yaitu keberatan dan banding karena upaya administratif yang
dilakukan oleh Para Penggugat baru sebatas upaya keberatan saja,
ah

lik
dan belum menempuh upaya administratif berupa banding kepada
atasan Tergugat yaitu Presiden.
am

ub
42. Bahwa surat keberatan Para Penggugat tanggal 3 Juni 2021 hanya
menembuskan kepada Atasan Tergugat yaitu Presiden, tetapi bukan
merupakan upaya banding, sehingga dapat disimpulkan bahwa Para
ep
k

Penggugat belum melakukan upaya banding kepada Atasan


ah

Tergugat, yaitu Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75


R

si
dan Pasal 76 UU AP jo. Pasal 2 PERMA 6 Tahun 2018.

43. Oleh karena Para Penggugat belum menempuh seluruh upaya

ne
ng

administratif sebelum mengajukan gugatan a quo, maka berimplikasi


pada tidak adanya kepentingan dari Para Penggugat untuk

do
gu

mengajukan gugatan a quo. Hal itu dikarenakan hukum administrasi


di Indonesia saat ini menghendaki dilakukannya penyelesaian
In
sengketa administrasi diselesaikan terlebih dulu di tingkat
A

pemerintahan (penyelesaian secara internal) dan menjadikan sarana


penyelesaian tersebut sebagai lembaga premium remedium.
ah

lik

44. Berdasarkan seluruh uraian di atas membuktikan bahwa Para


Penggugat tidak memiliki kepentingan hukum (legal standing) dalam
m

ub

mengajukan gugatan a quo, sehingga menjadi beralasan hukum


ka

apabila Majelis Hakim menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat


ep

diterima (niet ontvankelijk verklaard).


ah

Halaman 77 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B.2.BERDASARKAN PASAL 136 UU MINERBA, KEGIATAN OPERASI

si
PRODUKSI BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH TERGUGAT II

ne
INTERVENSI MENYELESAIKAN HAK ATAS TANAH DENGAN

ng
PEMEGANG HAK ATAS TANAH, TERMASUK KEPADA PARA
PENGGUGAT.

do
gu 45. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) UU PTUN, telah
mengatur tentang kualifikasi pihak yang dapat mengajukan Gugatan

In
A
Tata Usaha Negara, sebagai berikut:
“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
ah

lik
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
am

ub
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”.
46. Bahwa dalil mengenai kerugian yang mendasari diajukan gugatan a
ep
k

quo, disampaikan oleh Penggugat dalam Gugatannya di halaman 9


ah

sampai 11, yang pada intinya berkaitan dengan hilangnya hak atas
R

si
tanah dan bangunan milik Para Penggugat.

47. Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 18 angka 3

ne
ng

Kontrak Karya dan ketentuan Pasal 136 UU Minerba sebagai berikut:


Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya:

do
gu

“ …Pemerintah akan membantu Perusahaan dalam pengaturan


untuk setiap pemukiman kembali penduduk setempat yang
diperlukan dari sesuatu bagian dari Wilayah Kontrak Karya atau
In
A

Wilayah Proyek, dan Perusahaan harus membayar ganti rugi yang


wajar untuk setiap rumah tinggal, tanah-tanah hak milik (termasuk
ah

tanah-tanah hak milik berdasarkan adat atau hukum adat Indonesia,


lik

yang berlaku umum atau yang berlaku setempat) tanaman panen


dan tumbuh-tumbuhan hak milik atau perbaikan-perbaikan lainnya
m

ub

yang terdapat pada tiap bagian tersebut yang diambil atau dirusak
oleh Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan-
ka

kegiatannya berdasarkan Persetujuan ini.”


ep

Pasal 136 UU Minerba


ah

Halaman 78 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi

si
produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang
hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

ne
ng
(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
atas tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.

do
gu maka Para Penggugat memperoleh jaminan hak atas tanah yang
dimilikinya. Sebab, meskipun Tergugat telah menerbitkan Objek

In
A
Sengketa, namun dengan mendasarkan pada ketentuan pasal 18
angka 3 Kontrak Karya dan Pasal 136 UU Minerba dimaksud,
ah

lik
Pemegang Izin in casu Tergugat II Intervensi tidak akan bisa
melakukan kegiatan pertambangan di lahan yang belum dibebaskan
am

ub
hak atas tanahnya. Dalam hal Tergugat II Intervensi tetap melakukan
kegiatan tanpa menyelesaikan kewajibannya, maka hal tersebut
akan berimplikasi hukum kepada Tergugat II Intervensi itu sendiri.
ep
k

48. Bahwa kondisi-kondisi tersebut telah diperhitungkan secara matang


ah

dan penuh kehati-hatian oleh Tergugat I pada saat menerbitkan


R

si
Objek Sengketa, dimana pada ketentuan Diktum Ketiga Objek
Sengketa dibuat pengaturan yang menyatakan:

ne
ng

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan / atau


pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum kesatu dapat dilaksanakan setelah

do
gu

PT Tambang Mas Sangihe memenuhi persyaratan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan hasil
evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara”
In
A

yang berarti bahwa walaupun Tergugat II Intervensi telah


ah

memperoleh persetujuan untuk memulai kegiatan operasi produksi


lik

melalui penerbitan Objek Sengketa, namun kegiatan konstruksi,


penambangan, pengolahan / pemurnian dan pengangkutan serta
m

ub

penjualan baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi


memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan
ka

ep

perundang-undangan, termasuk telah menyelesaikan hak atas tanah


ah

Halaman 79 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan pemegang hak atas tanah termasuk kepada Para

si
Penggugat.

ne
ng
49. Bahwa dengan adanya jaminan hak atas tanah oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya membuktikan
bahwa tidak adanya kepentingan yang dirugikan atas penerbitan

do
gu Objek Sengketa, sehingga dikaitkan dengan Pasal 53 ayat (1) UU
PTUN, Para Penggugat tidak memiliki kepentingan hukum (legal

In
A
standing) untuk mengajukan gugatan a quo.
C. GUGATAN PENGGUGAT PREMATURE
ah

lik
50. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 UU PTUN, yang
dimaksud dengan KTUN adalah “suatu penetapan tertulis yang
am

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi

ub
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang bersifat Konkret, Individual
ep
k

dan Final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau


ah

badan hukum perdata”.


R

si
51. Bahwa terbitnya suatu KTUN yang dapat dikatakan menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata adalah,

ne
ng

apabila telah ada kerugian nyata yang diderita sebagai akibat


langsung dari terbitnya Objek Sengketa.

do
gu

52. Bahwa sesuai Diktum Ketiga Objek Sengketa menyatakan:


“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan / atau
pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana
In
A

dimaksud dalam Diktum Kesatu dapat dilaksanakan setelah


PT. Tambang Mas Sangihe memenuhi persyaratan sesuai dengan
ah

lik

ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan hasil


evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara”
53. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya dan Pasal
m

ub

136 UU Minerba sebagai berikut:


Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya:
ka

ep
ah

Halaman 80 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“ …Pemerintah akan membantu Perusahaan dalam pengaturan

si
untuk setiap pemukiman kembali penduduk setempat yang
diperlukan dari sesuatu bagian dari Wilayah Kontrak Karya atau

ne
ng
Wilayah Proyek, dan Perusahaan harus membayar ganti rugi yang
wajar untuk setiap rumah tinggal, tanah-tanah hak milik (termasuk
tanah-tanah hak milik berdasarkan adat atau hukum adat Indonesia,

do
gu yang berlaku umum atau yang berlaku setempat) tanaman panen
dan tumbuh-tumbuhan hak milik atau perbaikan-perbaikan lainnya
yang terdapat pada tiap bagian tersebut yang diambil atau dirusak

In
A
oleh Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan-
kegiatannya berdasarkan Persetujuan ini.”
ah

lik
Pasal 136 UU Minerba
(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi
produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang
am

ub
hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
ep
k

atas tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.


ah

maka terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak menimbulkan


R

si
akibat hukum kepada Para Penggugat karena meskipun Tergugat II
Intervensi telah memperoleh persetujuan untuk memulai kegiatan

ne
ng

operasi produksi melalui penerbitan Objek Sengketa, namun


kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan/pemurnian dan

do
pengangkutan serta penjualan baru dapat dilakukan setelah Tergugat
gu

II Intervensi memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan, termasuk telah menyelesaikan hak
In
A

atas tanah dengan pemegang hak atas tanah termasuk kepada Para
Penggugat yang telah dijamin dalam peraturan perundangan-
ah

lik

undangan dan Kontrak Karya.

54. Bahwa adanya persetujuan dan perizinan dari instansi yang


m

ub

berwenang kepada Tergugat II Intervensi, membuktikan kegiatan


operasi produksi yang akan dilakukan oleh Tergugat II Intervensi
ka

telah sesuai dengan aspek administrasi, teknis, lingkungan dan


ep

finansial sesuai Peraturan Pemerintah Nomor : 23 Tahun 2010


ah

Halaman 81 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(“PP23/2010”), sehingga dampak kegiatan terhadap lingkungan bisa

si
diminimalisir.

ne
ng
55. Berdasarkan seluruh uraian di atas membuktikan bahwa gugatan
Para Penggugat premature dan belum menimbulkan akibat hukum,
sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim

do
gu menyatakan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard).

In
A
D. GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN OBJECTO
56. Bahwa Gugatan a quo diajukan oleh Penggugat karena persetujuan
ah

lik
tahap operasi produksi bagi Tergugat II Intervensi dianggap tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Asas Umum
am

Pemerintahan yang Baik (“AUPB”), sehingga berpotensi

ub
menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup.

57. Bahwa sebelum menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat telah


ep
k

melakukan evaluasi terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam


ah

peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya dan diperoleh


R

si
fakta bahwa terhadap Wilayah Kontrak Karya Tergugat II Intervensi
telah mendapatkan persetujuan dan perizinan yang sudah

ne
ng

dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti:

a. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

do
gu

Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/1100


tanggal 16 September 2019 perihal Laporan Pelaksanaan
Rekomendasi Tata Ruang, yang pada intinya menyampaikan
In
A

bahwa berdasarkan peninjauan lapangan oleh Tim Teknis


TKPRD Terbatas Provinsi Sulawesi Utara tanggal 7-8 September
ah

lik

2019 dan Rapat TKPRD Terbatas tanggal 10 September 2019,


maka Rekomendasi Tata Ruang dapat diberikan kepada PT
Tambang Mas Sangihe untuk usaha pertambangan emas di
m

ub

Wilayah Kepulauan Sangihe.


ka

b. Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor 1827/


ep

31.02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019 perihal


ah

Halaman 82 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan dari

si
Dirjen Minerba melalui, yang pada intinya menyatakan bahwa
Dokumen Studi Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe dapat

ne
ng
diterima secara teknis dan ekonomis. Selanjutnya, persetujuan
kelayakan usaha akan diberikan setelah PT Tambang Mas

do
gu Sangihe memperoleh
Lingkungan dari instansi yang berwenang;
Izin Lingkungan dan Kelayakan

c. Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

In
A
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara atas nama
Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/REKOM/ 119/
ah

lik
VII/2020 tanggal 15 Juli 2020 tentang Permohonan Persetujuan
Prinsip Kegiatan Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe
yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
am

ub
Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa pada
prinsipnya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara
ep
menyetujui permohonan kegiatan penambangan yang diajukan
k

oleh PT Tambang Mas Sangihe, dimana rekomendasi tersebut


ah

diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe sebagai salah satu


R

si
syarat untuk proses pengurusan izin operasional dan izin lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku;

ne
ng

d. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara

do
Nomor : 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25
gu

September 2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan


Lingkungan Hidup Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang
In
A

Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi


Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan
ah

lik

penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe adalah layak


ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan dinyatakan dapat
m

ub

disetujui;

e. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan


ka

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara


ep

Nomor 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September


ah

Halaman 83 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2020 tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan

si
Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe seluas 65,48 Ha
berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997

ne
ng
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam pemberian Izin
Lingkungan tersebut juga telah mempertimbangkan terkait tata

do
gu ruang wilayah sebagaimana dinyatakan dalam Dasar Mengingat
angka 8 yaitu terkait dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

In
A
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034.

58. Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud


ah

lik
pada angka 57 di atas terbukti bahwa persetujuan terkait
pemanfaatan tata ruang dan kelayakan lingkungan di daerah
am

ub
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, Bukan melalui
penerbitan Objek Sengketa.

Dengan demikian, apabila Para Penggugat mempermasalahkan


ep
k

mengenai ketidaksesuaian antara wilayah Kontrak Karya Tergugat II


ah

Intervensi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi


R

si
Utara dan terkait dengan kelayakan lingkungan hidup, maka dengan
menggugat objek sengketa a quo, Gugatan Para Penggugat adalah

ne
ng

salah sasaran objek yang digugat (error in objecto) karena


seharusnya yang digugat adalah persetujuan-persetujuan dari

do
gu

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara terkait dengan


persetujuan pemanfaatan ruang dan persetujuan kelayakan
lingkungan untuk kegiatan penambangan Tergugat II Intervensi,
In
A

bukan Objek Sengketa. Sebab, dalam menerbitkan Objek Sengketa,


segala persetujuan dan perizinan yang telah diterbitkan oleh instansi
ah

lik

yang berwenang merupakan satu kesatuan yang dipertimbangkan


oleh Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa.
m

ub

59. Berdasarkan seluruh uraian di atas membuktikan bahwa gugatan


Para Penggugat salah sasaran yang digugat (error in objecto),
ka

ep

sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim


ah

Halaman 84 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima

si
(niet ontvankelijk verklaard).

ne
ng
E. GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)
60. Bahwa sebagaimana telah Tergugat I sampaikan sebelumnya,
ketiadaan informasi mengenai kapan waktu sebenarnya Penggugat II

do
gu sampai dengan Penggugat VII mengetahui Objek Sengketa memiliki
konsekuensi logis juga terhadap kejelasan dari Gugatan yang

In
A
sedang diajukan.
61. Bahwa meskipun gugatan tersebut sudah melalui tahap dismissal
ah

lik
process ataupun pemeriksaan persiapan, tetapi hal penting yang
tidak bisa dilupakan adalah adanya kejelasan-kejelasan mengenai
am

ub
latar belakang dan fakta-fakta terkait yang mendukung diajukannya
gugatan tersebut.
62. Disamping itu, dalam Gugatan a quo, Para Penggugat juga
ep
k

mempermasalahkan mengenai ketidakabsahan dalam proses


ah

penyusunan Amdal maupun persetujuan lingkungan sebagaimana


R

si
didalilkan pada halaman 18 sampai dengan halaman 19 Gugatan,
yang mana persetujuan mengenai kelayakan lingkungan hidup

ne
ng

merupakan keputusan tata usaha negara yang diterbitkan oleh


Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang hingga saat ini masih

do
dinyatakan sah dan tidak pernah dibatalkan.
gu

63. Bahwa oleh karena dalam gugatan a quo mengandung


ketidakjelasan, sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis
In
A

Hakim menyatakan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat


diterima (niet ontvankelijk verklaard).
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA.


A. PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
m

ub

64. Bahwa dalam hal Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo


berpendapat memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili
ka

ep
ah

Halaman 85 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara a quo, dengan ini kami sampaikan bahwa penerbitan objek

si
sengketa telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

ne
65. Bahwa segala sesuatu yang telah diuraikan pada bagian Kronologis

ng
dan Eksepsi sebagaimana tersebut di atas mutatis mutandis
merupakan satu kesatuan dengan uraian pada bagian Pokok

do
gu Perkara di bawah ini.
66. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil Para Penggugat pada

In
A
halaman 11 sampai 27 Gugatan yang menyatakan bahwa terbitnya
Objek Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-
ah

undangan.

lik
67. Bahwa untuk menguji keabsahan suatu KTUN bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan atau tidak, terdapat 2 (dua)
am

ub
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dalam
pengujian keabsahaan objek sengketa tersebut, yaitu:
ep
a. Pasal 53 ayat (2) UU PTUN; dan/atau
k

b. Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2) UU 30 Nomor 30 Tahun 2014.


ah

68. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 52 UU Nomor 30 Tahun 2014


R

si
sebagai berikut:

ne
(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
ng

a. ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;


b. dibuat sesuai prosedur; dan

do
gu

c. substansi yang sesuai dengan objek Keputusan.


(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
In
A

didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan


AUPB.”
ah

OBJEK SENGKETA DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG


lik

69. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
m

ub

menyatakan bahwa “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung


didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
ka

besarnya kemakmuran rakyat”.


ep
ah

Halaman 86 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
70. Bahwa jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula

si
dimaknai oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam Putusan

ne
Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 yang

ng
menyatakan:

“Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945

do
gu memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan
(beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan

In
A
(regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan pengawasan
(toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran
ah

lik
rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad) dilakukan oleh pemerintah
dengan kewenangannya untuk mengeluarkan dan mencabut fasilitas
am

ub
perizinan (vergunning), lisensi (licentie) dan konsesi (concetie).”
71. Bahwa amanah dalam UUD Tahun 1945 juga dituangkan dalam
konsideran menimbang pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
ep
k

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menyatakan sebagai


ah

berikut:
R

si
“Bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum
pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan

ne
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan
ng

penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu


pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah

do
secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai
gu

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.”


72. Bahwa sebagai tindak lanjut terhadap fungsi Negara tersebut, maka
In
A

Pemerintah melakukan indakan pengurusan terhadap kekayaan alam


dengan membuat pengaturan mengenai pengelolaan dan pengawasan
ah

lik

kegiatan pertambangan dengan menerbitkan peraturan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 sebagaimana telah diubah


m

ub

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Penanaman


Modal Asing.
ka

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-


ep

Ketentuan Pokok Pertambangan.


ah

Halaman 87 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 sebagaimana telah diubah

si
dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1970 tentang Penanaman
Modal Dalam Negeri.

ne
ng
73. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
jo. Pasal 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967, diatur bahwa

do
gu Penanaman modal asing dibidang pertambangan didasarkan pada suatu
kerjasama Pemerintah atas dasar Kontrak Karya atau bentuk lain sesuai

In
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya,
A
Pemerintah dapat menunjuk kontraktor sebagai pihak ketiga dengan
melalui perjanjian karya.
ah

lik
74. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 angka 2, Pasal 8 angka 3, Pasal
9 angka 1 dan Pasal 10 angka 1 Kontrak Karya antara Pemerintah
am

ub
Republik Indonesia dan PT Tambang Mas Sangihe, sebagai berikut:
“Perusahaan menyusun suatu program Pengusahaan, dimulai dengan
ep
suatu Penyelidikan Umum di Wilayah Kontrak Karya diikuti dengan
k

Eksplorasi di daerah-daerah yang terpilih. Seluruh program akan dibagi


ah

dalam lima Periode atau tahap, yang selanjutnya akan disebut sebagai
R

si
“Periode Penyelidikan Umum”, “Periode Eksplorasi”, “Periode Studi
Kelayakan”, “Periode Konstruksi” dan “Periode Operasi”, berturut-turut

ne
ng

sebagaimana dirumuskan lebih lanjut sebagai pasal-pasal


bersangkutan.”
Sebelum memulai suatu tahapan atau periode, Kontraktor akan

do
gu

menyampaikan permohonan tertulis terlebih dahulu kepada Pemerintah


untuk mendapatkan persetujuan.
75. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015
In
A

tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral jo Peraturan


Presiden Nomor 105 Tahun 2016, Kementerian ESDM menyelenggara-
ah

lik

kan tugas pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral,


termasuk dalam perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan
m

ub

dibidang pertambangan mineral dan batubara;

76. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 351 Peraturan Menteri ESDM Nomor 13
ka

ep

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan
ah

Halaman 88 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sumber Daya Mineral, menetapkan bahwa Direktur Jenderal Mineral dan

si
Batubara mempunyai tugas untuk menyelenggarakan perumusan dan

ne
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian dan

ng
pengawasan kegiatan mineral dan batubara.

77. Bahwa sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 3646/K/30/MEM/2017

do
gu tanggal 9 Oktober 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral kepada Direktur Jenderal Mineral dan

In
A
Batubara dalam Penetapan Penyesuaian dan Peningkatan Tahap
Kegiatan serta Penciutan Wilayah Kontak Karya dan Perjanjian Karya
ah

lik
Pengusahaan Pertambangan Batubara (selanjutnya disebut “Kepmen
ESDM Nomor 3646 Tahun 2017”) sebagaimana telah diubah dengan
am

ub
Keputusan Menteri ESDM Nomor 110 K/30/MEM/2020, menetapkan
antara lain bahwa Menteri ESDM melimpahkan sebagian wewenang
kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk dan atas nama
ep
k

Menteri ESDM dalam penetapan antara lain persetujuan atau penolakan


ah

permohonan peningkatan tahap kegiatan Kontrak Karya dan PKP2B.


R

si
78. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Tergugat memiliki kewenangan
untuk menerbitkan Objek Sengketa berdasarkan ketentuan peraturan

ne
ng

perundang-undangan dan Kontrak Karya, sebagai bagian dari fungsi


pengurusan dan pengawasan pengelolaan sumber daya alam sesuai

do
gu

Pasal 33 UUD 1945.


OBJEK SENGKETA DIBUAT SESUAI PROSEDUR
In
A

79. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Karya antara


Pemerintah Republik Indonesia dan PT Tambang Mas Sangihe, sebagai
ah

berikut:
lik

a. Pasal 3 Modus Operandi:


m

(1) …
ub

(2) Perusahaan menyusun suatu program Pengusahaan, dimulai


dengan suatu Penyelidikan Umum di Wilayah Kontrak Karya
ka

ep

diikuti dengan Eksplorasi di daerah-daerah yang terpilih. Seluruh


program akan dibagi dalam lima Periode atau tahap, yang
ah

Halaman 89 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selanjutnya akan disebut sebagai “Periode Penyelidikan Umum”,

si
“Periode Eksplorasi”, “Periode Studi Kelayakan”, “Periode
Konstruksi” dan “Periode Operasi”, berturut-turut sebagaimana

ne
ng
dirumuskan lebih lanjut sebagai pasal-pasal bersangkutan.
(3) …

do
gu (4) …
b. Pasal 8 Periode Studi Kelayakan:
(1) …

In
A
(2) …
(3) Setiap waktu selama Periode Studi Kelayakan, Perusahaan dapat
ah

lik
menyampaikan permohonan tertulis kepada Departemen, bahwa
Perusahaan bermaksud untuk melanjutkan konstruksi suatu
tambang dan fasilitas yang akan digunakan oleh Perusahaan
am

ub
dalam operasinya…Setelah permohonan tersebut disetujui,
Perusahaan harus memulai dan dengan kesungguhan yang wajar
melaksanakan sampai selesai semua rancangan fasilitas dan
ep
k

mengajukannya kepada Departemen untuk disetujui, disertai


ah

dengan suatu perkiraan biaya dari fasilitas tersebut dan jadwal


R
pelaksanaan konstruksinya, dimana sepanjang hal itu layak dari

si
segi ekonomis dan praktisnya ,ditetapkan bahwa waktu
penyelesaian tadi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan setelah

ne
ng

disetujui rancangan tersebut…”


(4) Laporan Studi Kelayakan sebagaimana diuraikan di dalam

do
gu

Lampiran E, harus termasuk penelitian dampak lingkungan hidup


dari pengaruh kegiatan pengusahaan terhadap lingkungan
hidup…”
In
A

(5) …
(6) Perusahaan sesudah menyelesaikan semua penyelidikan dan
studi menyampaikan kepada Departemen suatu laporan akhir
ah

lik

yang berisikan hasil-hasil dan biaya-biaya yang timbul


sehubungan dengan penyelidikan serta studi dan analisa
Perusahaan, kesimpulannya, proyeksinya yang berhubungan
m

ub

dengan hasil-hasil itu dan keterangan lainnya yang menyangkut


Perusahaan atau Wilayah Pertambangan yang dimiliki oleh
ka

Perusahaan dan yang diminta secara wajar oleh Pemerintah.


ep

(7) …
ah

Halaman 90 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pasal 9 Periode Konstruksi:

si
(1) Segera setelah diterima persetujuan dari Departemen atas
rancangan dan jadwal waktu Konstruksi seperti ditetapkan dalam

ne
ng
Pasal 8 ayat (3), Perusahaan harus sesuai dengan jadwal waktu
yang disetujui tersebut memulai melakukan Kontruksi atas fasilitas

do
gu (2) ……….
dan melakukannya dengan sebaik mungkin, …

In
A
d. Pasal 10 Periode Operasi:

(1) Segera sesudah selesai pembangunan fasilitas dimaksud dalam


ah

Pasal 9, Perusahaan harus memulai kegiatan operasi di Wilayah

lik
Pertambangan atau bagian daripadanya dimana fasilitas tersebut
telah dibangun.
am

ub
(2) Perusahaan harus melaksanakan operasi penambangan dan
kegiatan pengusahan lainnya sehubungan dengan Wilayah
ep
Pertambangan, untuk jangka waktu Periode Operasi Wilayah
k

Pertambangan tersebut…..Periode Operasi untuk setiap Wilayah


ah

Pertambangan akan berlangsung selama 30 (tiga puluh) tahun


R

si
setelah dimulainya operasi penambangan pertama,…

80. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan prosedur yang

ne
ng

ditetapkan dalam Kontrak Karya dengan uraian sebagai berikut:

a. setelah menyelesaikan periode Studi Kelayakan, Tergugat II Intervensi

do
gu

menyampaikan laporan studi kelayakan dan telah mendapatkan


Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan melalui surat
In
A

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor 1827/31.02/DBM.


PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019, yang pada intinya menyatakan
ah

bahwa Dokumen Studi Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe dapat


lik

diterima secara teknis dan ekonomis. Selanjutnya, persetujuan


kelayakan usaha akan diberikan setelah PT Tambang Mas Sangihe
m

ub

memperoleh Izin Lingkungan dan Kelayakan Lingkungan dari instansi


yang berwenang;
ka

ep
ah

Halaman 91 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pada tanggal 15 Juli 2020, Tergugat II Intervensi juga telah

si
mendapatkan Rekomendasi dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan

ne
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara atas

ng
nama Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/REKOM/
119/VII/2020 tentang Permohonan Persetujuan Prinsip Kegiatan

do
gu Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe yang berlokasi di
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, yang pada

In
A
intinya menyampaikan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Utara menyetujui permohonan kegiatan
ah

penambangan yang diajukan oleh PT Tambang Mas Sangihe, dimana

lik
rekomendasi tersebut diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe
sebagai salah satu syarat untuk proses pengurusan izin operasional
am

ub
dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Pada tanggal 25 September 2020, Tergugat II Intervensi telah


ep
k

mendapatkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup


ah

Kegiatan Penambangan Emas di Kabupaten Kepulauan Sangihe


R

si
Provinsi Sulawesi Utara melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah

ne
ng

Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020,


yang pada intinya menyampaikan bahwa Analisis Mengenai Dampak

do
Lingkungan (AMDAL) kegiatan penambangan emas PT Tambang
gu

Mas Sangihe adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan
dinyatakan dapat disetujui;
In
A

d. Pada tanggal 25 September 2020, Tergugat II Intervensi juga telah


mendapatkan Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas
ah

lik

PT Tambang Mas Sangihe sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah
m

ub

Provinsi Sulawesi Utara Nomor : 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020.

Dalam pemberian Izin Lingkungan tersebut juga telah


ka

ep

mempertimbangkan terkait tata ruang wilayah sebagaimana


ah

Halaman 92 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan dalam Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait dengan

si
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014

ne
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun

ng
2014-2034;

e. Selanjutnya, Tergugat II Intervensi mengajukan permohonan

do
gu peningkatan tahap Operasi Produksi yang diajukan oleh Tergugat II
Intervensi melalui surat Nomor: TMS/003/I/2021 tanggal 7 Januari

In
A
2021 dengan melampirkan persyaratan huruf a sampai dengan huruf
d di atas;
ah

lik
81. Bahwa disamping telah memenuhi ketentuan dalam Kontrak Karya,
permohonan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi yang
am

ub
disampaikan oleh Tergugat II Intervensi juga telah memenuhi
persyaratan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 dan
Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2020 yaitu telah memenuhi
ep
k

persyaratan administratif, teknis, lingkungan dan finansial, sebagai


ah

berikut:
R

si
a. Persyaratan administratif, yaitu:

ne
ng

1) Surat permohonan;
2) Susunan direksi dan daftar pemegang saham;
3) Surat keterangan domisili.

do
gu

b. Persyaratan teknis, yaitu:


1) Peta wilayah dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang
dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografi
In
A

yang berlaku secara nasional;


2) Laporan lengkap eksplorasi;
ah

lik

3) Laporan studi kelayakan;


4) Rencana reklamasi dan pascatambang;
5) Rencana kerja dan anggaran biaya;
m

ub

6) Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang


kegiatan operasi produksi; dan
ka

ep

7) Tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi yang


berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun.
ah

Halaman 93 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Persyaratan lingkungan, yaitu:

si
1) Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan

ne
ng
lingkungan hidup; dan
2) Persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

do
gu d. Persyaratan finansial, yaitu:
1) Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan
publik;

In
A
2) Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir.
82. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan
ah

lik
perundang-undangan dan Kontrak Karya, Tergugat II Intervensi
dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk dapat diberikan
am

ub
peningkatan ke tahap kegiatan Operasi Produksi, sehingga Tergugat
menerbitkan Objek Sengketa.

83. Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka penerbitan Objek


ep
k

Sengketa telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Kontrak


ah

Karya dan peraturan perundang-undangan.


R

si
SUBSTANSI OBJEK SENGKETA SESUAI DENGAN OBJEK KEPUTUSAN
TUN

ne
ng

84. Bahwa Objek Sengketa a quo yang mengatur tentang persetujuan


peningkatan tahap operasi produksi Kontrak Karya Tergugat II Intervensi

do
gu

telah sesuai dengan subtansi objek keputusan dimaksud, yaitu telah


mencantumkan dasar pertimbangan, dasar hukum dan alasan terbitnya
In
Objek Sengketa, jangka waktu dan kewajiban-kewajiban yang harus
A

penuhi oleh PT Tambang Mas Sangihe, sebelum melakukan kegiatan


operasi produksi.
ah

lik

LUAS WILAYAH DAN JANGKA WAKTU YANG DITETAPKAN DALAM


OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
m

ub

PERUNDANG-UNDANGAN DAN KONTRAK KARYA.


ka

85. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada
ep

halaman 12 sampai dengan halaman 13 Gugatan yang menyatakan


ah

Halaman 94 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa Tergugat melanggar batasan Undang-Undang terkait luas wilayah

si
dan jangka waktu dalam penerbitan Objek Sengketa.

ne
ng
86. Bahwa dalil Para Penggugat tersebut membuktikan ketidakpahaman
Para Penggugat bahwa Objek Sengketa yang dipermasalahkan oleh
Para Penggugat merupakan rezim Kontrak sesuai UU Nomor 11 Tahun

do
gu 1967, bukan rezim perizinan sesuai UU Minerba sebagaimana dipahami
oleh Para Penggugat.

In
A
87. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan pada Bagian Kronologis,
ah

lik
Tergugat II Intervensi merupakan pemegang Kontrak Karya berdasarkan
ketentuan UU Nomor 11 Tahun 1967 yang ditandatangani pada tanggal
am

ub
28 April 1997 dengan luas wilayah awal seluas 123.850 Ha.

88. Berdasarkan ketentuan Pasal 169, keberadaan Kontrak Karya yang telah
ep
ada sebelum berlakunya UU Minerba tetap diakui keberadaan sampai
k

dengan berakhirnya jangka waktu Kontrak Karya, dengan melakukan


ah

penyesuaian terhadap ketentuan dalam Kontrak Karya, antara lain


R

si
penyesuaian terhadap luas wilayah.

ne
ng

89. Sesuai ketentuan Pasal 171 UU Minerba, Pemegang Kontrak Karya


dapat memiliki luas wilayah melebihi luas wilayah sebagaimana diatur
dalam UU Minerba setelah menyampaikan Rencana Kegiatan Seluruh

do
gu

Wilayah untuk mendapatkan persetujuan Menteri.

90. Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan ketentuan Pasal 169 dan
In
A

Pasal 171 UU 4 Tahun 2009 tersebut, Tergugat II Intervensi


menandatangani Amandemen Kontrak Karya tanggal 23 Desember
ah

lik

2015, untuk menyesuaikan ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Karya


dengan UU Nomor 4 Tahun 2009, antara lain mengenai luas wilayah
m

ub

yang semula seluas 123.850 Ha diciutkan sehingga menjadi seluas


82.080 Ha.
ka

ep
ah

Halaman 95 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
91. Selanjutnya pada tahun 2018, PT Tambang Mas Sangihe menyampaikan

si
permohonan penciutan wilayah dan telah disetujui oleh Tergugat sesuai

ne
Keputusan Menteri ESDM Nomor 259 K/30/DJB/2018, sehingga luas

ng
wilayah Kontrak Karya menjadi seluas 42.000 Ha.

92. Terkait dengan jangka waktu Kontrak Karya, sebagaimana telah Tergugat

do
gu sampaikan dalam Bagian Kronologis, sesuai ketentuan Pasal 3 angka 2
Kontrak Karya, telah diatur program pengusahaan Kontrak Karya yang

In
A
terbagi dalam 5 (lima) Periode atau tahap, yaitu Periode Eksplorasi,
Periode Studi Kelayakan, Periode Konstruksi dan Periode Operasi,
ah

lik
dimana masing-masing periode atau tahapan telah diatur jangka waktu
masing masing dalam pasal-pasal dalam Kontrak Karya.
am

ub
93. Berdasarkan ketentuan Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 Kontrak Karya
telah diatur jangka waktu Periode Konstruksi adalah 36 (tiga puluh) enam
bulan, sementara jangka waktu Periode Operasi adalah 30 (tiga puluh)
ep
k

tahun.
ah

94. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 169 ayat (1) UU Minerba, jangka
R

si
waktu Kontrak Karya tersebut tetap diakui dan berlaku sampai
berakhirnya jangka waktu sebagaimana diatur dalam Kontrak Karya.

ne
ng

95. Berdasarkan uraian tersebut di atas, terbukti bahwa Tergugat tidak


melanggar batas wewenang dalam pemberian wilayah dan jangka waktu

do
gu

Kontrak Karya karena pemberiannya telah dilakukan sesuai dengan


ketentuan UU Minerba dan Kontrak Karya.
In
A

KEGIATAN PERTAMBANGAN PT TAMBANG MAS SANGIHE TELAH


MENDAPATKAN REKOMENDASI TATA RUANG DARI PEMERINTAH
ah

lik

PROVINSI SULAWESI UTARA.

96. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil Para Penggugat pada
m

ub

halaman 14 sampai dengan halaman 17 Gugatan yang menyatakan


bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak sesuai dengan pemanfaatan
ka

ruang di Provinsi Sulawesi Utara.


ep
ah

Halaman 96 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
97. Bahwa Wilayah Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe telah masuk

si
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun

ne
2014, sebagai berikut :

ng
a. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun

do
gu 2014-2034 tanggal 17 Maret 2014:

Pasal 53

In
A
(1) Kawasan Peruntukan Pertambangan sebagaimana dalam Pasal
48 huruf e, terdiri dari : a. kawasan peruntukan pertambangan
ah

lik
meliputi mineral logam, mineral bukan logam dan batuan;
(2) Kawasan peruntukan pertambangan mineral logam sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari : c. Emas terdapat di
am

ub
Kabupaten Bolaang Mongondow (Lolayan dan Dumoga);
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolaang Uki);
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Modayag dan
ep
k

Kotabunan); Kabupaten Minahasa Selatan (Motoling Timur,


ah

Tompaso Baru, Tatapaan, Ranoyapo, Amurang Barat dan Tenga);


R
Kabupaten Minahasa Tenggara (Ratotok); Kabupaten Minahasa

si
(Pineleng); Kabupaten Minahasa Utara (Likupang Timur dan
Likupang Barat, Kecamatan Talawaan dan Kecamatan Dimembe);

ne
ng

Kabupaten Kepulauan Sangihe (Tabukan Selatan Tenggara,


Tabukan Selatan Tengah, Tabukan Selatan, Manganitu Selatan

do
dan Tamako);
gu

b. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4 Tahun


2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepualaun
In
A

Sangihe 2014-2034
Pasal 47 Ayat (3)
Wilayah Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan
ah

lik

Tengah, dan Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, merupakan


kawasan peruntukan pertambangan.
m

ub

98. Selain itu, fakta bahwa wilayah Tergugat II Intervensi telah memiliki
kesesuaian dengan tata ruang di Provinsi Sulawesi Utara didukung
ka

dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup


ep

atas kegiatan Tergugat II Intervensi dimaksud.


ah

Halaman 97 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
99. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021

si
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

ne
Hidup (selanjutnya disebut “PP Nomor 20 Tahun 2021”) sebagai berikut:

ng
a. Pasal 1 angka 7 : Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah
keputusan yang menyatakan kelayakan Lingkungan Hidup dari suatu

do
gu rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajb dilengkapi dengan
AMDAL.
b. Pasal 21:

In
A
(1) Amdal disusun oleh penanggung jawab Usaha dan /
atauKegiatan pada tahap suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
(2) Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana
ah

lik
dimaksud pada ayat (1) wajib sesuai dengan rencana tata
ruang.
(3) Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau Kegiatan dengan
am

ub
rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibuktikan dengan konfirmasi kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang atau rekomendasi kesesuaian kegiatan
ep
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
k

perundang-undangan.
ah

(4)
Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak
R
sesuat dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud

si
pada ayat (3), dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan
dikembalikan kepada penanggung jawab Usaha dan/atau

ne
ng

Kegiatan.
c. Pasal 44:
(1) Dokumen Amdal dan dokumen RKL-RPL sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam pasal 43 dilakukan penilaian oleh:


a. Menteri melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup yang
berkedudukan di pusat;
In
A

b. Gubernur melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup yang


berkedudukan di provinsi; atau
c. Bupati / Walikota melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan
ah

lik

Hidup yang berkedudukan di kabupaten / kota;


(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui tahapan:
m

ub

a. Penilaian administrasi; dan


b. Penilaian substansi.
ka

ep
ah

Halaman 98 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

si
huruf a meliputi:
a. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan

ne
ng
dengan rencana tata ruang;
b. Persetujuan awal terkait rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
c. ..

do
gu d. Pasal 47:
d. ..dst.

In
(1) Uji kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam
A
Pasal 45 ayat (6) dan Pasal 46 ayat (3) dilakukan berdasarkan
kriteria kelayakan yang meliputi:
ah

lik
a. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan
dengan rencana tataruang dan ketentuan peraturan
am

ub
perundang-undangan yang mengatur terkait dengan
pemanfaatan ruang;
b. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan
ep
k

dengan kebijakan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup serta sumber daya alam yang diatur
ah

dalam peraturan perundang-undangan;


R

si
a. …dst

ne
ng

e. Pasal 49:
(1) Rekomendasi hasil uji kelayakan sebagaimana dimaksud

do
dalam Pasal 47 ayat (2) menjadi bahan pertimbangan Menteri,
gu

Gubernur, atau Bupati / Walikota sesuai dengan kewenangan


nya dalam menetapkan:
In
A

a. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, jika rencana


Usaha dan / atau Kegiatan dinyatakan layak Lingkungan
ah

Hidup; atau
lik

b. Surat Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup, jika


rencana Usaha dan/atau Kegiatan dinyatakan tidak layak
m

ub

Lingkungan Hidup.
ka

f. Pasal 527 : Ketentuan Peralihan


ep

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:


ah

Halaman 99 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. izin lingkungan, izin Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan

si
Hidup, Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup,
rekomendasi UKL-UPL, atau dokumen Lingkungan Hidup yang

ne
ng
telah mendapat persetujuan sebelurn berlakunya Peraturan
Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan menjadi prasyarat
serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau Persetujuan

do
gu Pemerintah;
b. ..dst

In
A
100. Bahwa berdasarkan dokumen yang disampaikan, Tergugat II Intervensi
telah mendapatkan Rekomendasi Tata Ruang dan Keputusan
ah

Kelayakan Lingkungan Hidup serta Izin Lingkungan dari Pemerintah

lik
Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan:
a. Berita Acara Rapat Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah tanggal
am

ub
10 September 2019, yang pada intinya menyampaikan bahwa
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 4
Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi
ep
k

Utara Tahun 2014-2034, Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan


ah

Tabukan Selatan Tengah, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara dan


R
Kecamatan Manganitu Selatan merupakan Kawasan peruntukan

si
pertambangan emas.
b. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah

ne
ng

Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/1100 tanggal 16


September 2019 perihal Laporan Pelaksanaan Rekomendasi Tata

do
gu

Ruang, yang pada intinya menyampaikan bahwa berdasarkan


peninjauan lapangan oleh Tim Teknis TKPRD Terbatas Provinsi
Sulawesi Utara tanggal 7-8 September 2019 dan Rapat TKPRD
In
A

Terbatas tanggal 10 September 2019, maka Rekomendasi Tata


Ruang dapat diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe untuk
usaha pertambangan emas di Wilayah Kepulauan Sangihe.
ah

lik

c. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/
m

ub

DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25 September 2020 tentang


Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
ka

Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten


ep

Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, di dalamnya telah


ah

Halaman 100 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperhatikan terkait dengan pemanfaatan ruang atas kegiatan

si
PT Tambang Mas Sangihe sebagaimana Dasar Mengingat angka 19
Keputusan dimaksud.

ne
ng
d. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/

do
DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September 2020 tentang
gu Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas
PT Tambang Mas Sangihe, di dalamnya juga telah memperhatikan

In
terkait dengan pemanfaatan ruang atas kegiatan PT Tambang Mas
A
Sangihe sebagaimana Dasar Mengingat angka 8 Keputusan
dimaksud.
ah

lik
101. Bahwa dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan oleh Tergugat II Intervensi dan
am

ub
mendasarkan pada ketentuan PP Nomor 20 Tahun 2021 sebagaimana
Tergugat uraiakan pada angka 99 membuktikan bahwa rencana usaha
dan/atau kegiatan Tergugat II Intervensi dinyatakan telah memiliki
ep
k

kesesuaian tata ruang dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


ah

Sulawesi Utara dan Kabupaten Sangihe.


R

si
102. Bahwa dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud angka 100 di atas
juga telah menjadi salah satu pertimbangan bagi Tergugat dalam

ne
ng

penerbitan Objek Sengketa karena PT Tambang Mas Sangihe telah


mendapatkan persetujuan terkait dengan pemanfaatan tata ruang dan

do
gu

persetujuan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH DILENGKAPI DENGAN
In
A

PERIZINAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP.


103. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil Para Penggugat pada
ah

lik

halaman 18 sampai dengan halaman 20 Gugatan yang menyatakan


bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak dilengkapi dengan persyaratan
m

ub

terkait Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sesuai UU Nomor 32


Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ka

(UU PPLH) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta


ep

Kerja (UUCK).
ah

Halaman 101 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
104. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 35 UUCK, yang dimaksud

si
dengan Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan

ne
Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan

ng
Lingkungan Hidup yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah.

do
gu 105. Lebih lanjut, ketentuan Pasal 24 UUCK mengatur sebagai berikut:

(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup

In
A
untuk rencana usaha dan/atau kegiatan.
(2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat
ah

lik
(1) dilakukan oleh tim uji kelayakan lingkungan hidup yang dibentuk
oleh lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah Pusat.
(3) Tim uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada
am

ub
ayat (2) terdiri atas unsur pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan ahli bersertifikat.
ep
(4) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah menetapkan Keputusan
k

Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan


ah

lingkungan hidup.
R

si
(5) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) digunakan sebagai persyaratan penerbitan perizinan

ne
ng

Berusaha, atau persetujuan Pemerintah pusat atau pemerintah


Daerah.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana uji kelayakan

do
gu

lingkungan hidup diatur dalam peraturan Pemerintah.


106. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Bagian
In
A

Kronologis dan Bagian Pokok Perkara, penerbitan Objek Sengketa a


quo telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan
ah

lik

Kontrak Karya, termasuk persyaratan terkait dengan dampak


lingkungan hidup terhadap kegiatan pertambangan.
m

ub

107. Bahwa Tergugat II Intervensi telah mendapatkan Keputusan Kelayakan


Lingkungan Hidup melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman
ka

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi


ep

Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25


ah

Halaman 102 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2020, yang pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai

si
berikut:

ne
a. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe

ng
merupakan kegiatan yang wajib memiliki dokumen AMDAL;
b. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun

do
gu 2013, kewenangan penilaian AMDAL merupakan kewenangan
Komisi Penilai AMDAL Provinsi Sulawesi Utara dan penetapan
kelayakan / ketidaklayakan lingkungan hidup merupakan

In
kewenangan Gubernur Sulawesi Utara;
A
c. Dampak penting negatif yang akan ditimbulkan oleh kegiatan
penambangan PT Tambang Mas Sangihe dapat ditanggulangi oleh
ah

lik
teknologi yang tersedia.
d. AMDAL PT Tambang Mas Sangihe adalah layak ditinjau dari aspek
lingkungan hidup dan dinyatakan dapat disetujui.
am

ub
e. Lokasi Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe diciutkan menjadi
42.000 Ha, yang akan digunakan untuk kegiatan pertambangan
seluas 65,48 Ha.
ep
k

f. Untuk menanggulangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari


kegiatan penambangan, PT Tambang Mas Sangihe wajib
ah

melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup


R

si
sebagaimana tercantum dalam dokumen AMDAL;
108. Bahwa selain telah mendapatkan Keputusan Kelayakan Lingkungan

ne
ng

Hidup, Tergugat II Intervensi juga telah mendapatkan Izin Lingkungan


Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe sesuai Surat

do
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
gu

Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/IL/


182/IX/2020 tanggal 25 September 2020, yang pada intinya berisi
In
A

sebagai berikut:
a. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe
ah

lik

merupakan kegiatan yang wajib memiliki dokumen AMDAL;


b. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe telah
memiliki Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
m

ub

c. PT Tambang Mas Sangihe diberikan Izin Lingkungan terhadap


wilayah seluas 65, 48 Ha yang akan digunakan untuk kegiatan
ka

pertambangan;
ep
ah

Halaman 103 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d.
Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan

si
permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila terjadi perubahan
atas rencana usaha dan/atau kegiatan;

ne
ng
e. Dalam melaksanakan kegiatannya, PT Tambang Mas sangihe
harus memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sesuai Dokumen AMDAL;

do
gu f. Izin Lingkungan berlaku sama dengan masa berlakunya masa izin
usaha dan/atau kegiatan.
109. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 527 PP Nomor 20 Tahun 2021,

In
A
izin lingkungan, izin Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup,
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL,
ah

lik
atau dokumen Lingkungan Hidup yang telah mendapat persetujuan
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku
am

ub
dan menjadi prasyarat serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah.
Dengan demikian terbukti bahwa Keputusan Kelayakan Lingkungan
ep
k

Hidup dan Izin Lingkungan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi


ah

masih tetap berlaku.


R

si
110. Bahwa dalam Gugatannya, Para Penggugat juga mempermasalahkan
tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL guna

ne
ng

mendapatkan Izin Lingkungan. Namun hingga saat ini, Keputusan


Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan belum pernah

do
gu

dinyatakan cacat prosedural maupun cacat substansi dalam


penyusunannya, sehingga masih sah dan berlaku hingga saat ini.
Apabila Para Penggugat mempermasalahkan prosedur terkait dengan
In
A

penerbitan Izin Lingkungan maupun Keputusan Kelayakan Lingkungan


Hidup yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, maka
ah

lik

seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap penerbitan


Izin Lingkungan dan Keputusan Kelayakan Lingkungan, BUKAN Objek
m

ub

Sengketa.
111. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa
ka

tidak melanggar ketentuan UU PPLH dan UUCK karena telah


ep
ah

Halaman 104 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilengkapi dengan persyaratan berupa persetujuan dokumen

si
lingkungan hidup yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

ne
IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN DIWAJIBKAN APABILA AKAN

ng
MELAKSANAKAN KEGIATAN OPERASI PRODUKSI DI KAWASAN HUTAN.
112. Bahwa Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 17

do
gu sampai dengan 19 Gugatan yang pada pokoknya menyatakan
penerbitan Objek Sengketa tidak dilengkapi dengan Izin Pinjam Pakai

In
A
Kawasan Hutan (IPPKH).
113. Bahwa sesuai ketentuan UU Nomor 11 Tahun 2020, ketentuan Pasal
ah

38 UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan diubah sehingga

lik
menjadi berbunyi sebagai berikut:
(1) Penggunaan Kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di
am

ub
luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan
hutan produksi dan hutan lindung;
(2) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam ayat
ep
k

(1) dapat dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan.


(3) Penggunaan kawasan hutan dilakukan melalui izin pinjam pakai
ah

oleh Pemerintah Pusat dengan mempertimbangkan batasan luas


R

si
dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan.
(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan

ne
ng

dengan pola pertambangan terbuka.


114. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan,

do
gu

Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi


Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan (“Permen KLHK
In
A

No. 7 Tahun 2021”), Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan sudah dirubah
nomenklaturnya menjadi Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
ah

didefinisikan sebagai berikut :


lik

“Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah persetujuan


penggunaan atas sebagian Kawasan Hutan untuk kepentingan
m

ub

pembangunan di luar kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan


peruntukan Kawasan Hutan.”
ka

ep
ah

Halaman 105 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
115. Bahwa terdapat 2 (dua) hal yang perlu dibedakan antara persyaratan

si
yang diperlukan untuk peningkatan tahap kegiatan pertambangan

ne
dengan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan

ng
penambangan.
116. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 375 Permen KLHK No. 7 Tahun 2021,

do
gu Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan diberikan untuk kegiatan
berusaha atau kegiatan nonberusaha yang diajukan oleh pelaku usaha

In
A
Perseorangan, pelaku usaha nonPerseorangan atau intansi
pemerintah.
ah

Pasal 379 Permen KLHK No. 7 Tahun 2021 menetapkan bahwa

lik
persyaratan permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
berupa:
am

ub
a. persyaratan administrasi, berupa:
1) persyaratan komitmen;
2) pakta integritas; dan
ep
k

3) profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP, dan
akta pendirian badan usaha atau badan hukum
ah

b. persyaratan teknis.
R

si
Persyaratan Komitmen sebagaimana dimaksud huruf a angka 1
antara lain pernyataan komitmen untuk tersebut menyampaikan

ne
ng

Perizinan Berusaha yang telah berlaku efektif dalam hal pada saat
permohonan.

do
gu

117. Dengan demikian, IPPKH atau Persetujuan Penggunaan Kawasan


Hutan Bukan merupakan persyaratan yang ditentukan untuk
In
mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) Operasi Produksi
A

ataupun persyaratan untuk mendapatkan persetujuan peningkatan


tahap kegiatan operasi produksi.
ah

lik

Justru sebaliknya, sesuai ketentuan Permen KLHK No 7 Tahun 2021


tersebut, perizinan berusaha merupakan persyaratan untuk
m

ub

memperoleh IPPKH atau Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan.


118. Bahwa terkait dengan penggunaan kawasan hutan, diperoleh fakta
ka

ep

bahwa berdasarkan Berita Acara Rapat Tim Koordinasi Penataan


ah

Halaman 106 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ruang Daerah tanggal 10 September 2019, wilayah Kontrak Karya

si
PT Tambang Mas Sangihe tidak berada dalam Kawasan Hutan sesuai

ne
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.734/Menhut-II/2014

ng
tanggal 2 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi
Perairan Provinsi Sulawesi Utara serta Peta PIPPIB Revisi XV.

do
gu 119. Selain itu, dari luasan wilayah Kontrak Karya seluas 42.000 Ha, sesuai
dokumen Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin

In
A
Lingkungan, Tergugat II Intervensi hanya akan menggunakan wilayah
untuk kegiatan pertambangan seluas 65,48 Ha saja dan dalam wilayah
ah

tersebut merupakan wilayah Area Penggunaan Lain dan tidak masuk

lik
dalam kawasan hutan, sehingga tidak memerlukan IPPKH.
120. Namun demikian, dalam hal di kemudian hari Tergugat II Intervensi
am

ub
akan melakukan perubahan dalam rencana kegiatannya dan akan
menggunakan wilayah yang masuk ke dalam kawasan hutan, maka
ep
Tergugat II Intervensi diwajibkan memenuhi seluruh persyaratan sesuai
k

ketentuan peraturan perundang-undangan.


ah

Hal tersebut telah dinyatakan pula dalam Diktum Ketiga Objek


R

si
Sengketa menetapkan sebagai berikut:
“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,

ne
ng

serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum Kesatu dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe

do
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
gu

undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan


Batubara”
In
A

Dengan demikian, meskipun PT Tambang Mas Sangihe telah


mendapatkan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi melalui
penerbitan Objek Sengketa, namun sesuai Diktum Ketiga tersebut,
ah

lik

PT Tambang Mas Sangihe hanya dapat melakukan kegiatan konstruksi,


penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, serta pengangkutan
m

dan penjualan setelah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan


ub

peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah IPPKH.


ka

112. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa


ep

tidak melanggar ketentuan UU Nomor 41 Tahun 1999.


ah

Halaman 107 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK MELANGGAR KETENTUAN UU

si
NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 27

ne
TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-

ng
PULAU KECIL.
122. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada

do
gu halaman 20 sampai dengan halaman 27 Gugatan yang menyampaikan
bahwa penerbitan Objek Sengketa melanggar ketentuan UU Nomor 1

In
A
Tahun 2014.
123. Para Penggugat mendalilkan sesuai ketentuan Pasal 35 huruf k UU
ah

Nomor 1 Tahun 2014 bahwa dalam pemanfaatan wilayah pesisir dan

lik
pulau-pulau kecil, setiap orang dilarang secara langsung atau tidak
langsung melakukan pertambangan mineral yang apabila secara teknis
am

ub
dan/atau ekologis dan / atau sosial dan/atau budaya menimbulkan
kerusakan lingkungan dan / atau pencemaran lingkungan dan/atau
ep
merugikan masyarakat sekitarnya.
k

124. Bahwa merujuk pada ketentuan UU Nomor 32 Tahun 2009 jo. UU


ah

Nomor 11 Tahun 2020 jo PP Nomor 20 Tahun 2021, Analisis Mengenai


R

si
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting

ne
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
ng

hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang


penyelenggaraan usaha dan / atau kegiatan.

do
gu

125. Sesuai ketentuan Pasal 24 dan Pasal 25 UU Nomor 11 Tahun 2020,


Dokumen AMDAL merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup
In
A

atas rencana usaha dan/atau kegiatan. Pemerintah Pusat atau


Pemerintah Daerah menetapkan Keputusan Kelayakan Lingkungan
ah

Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup.


lik

Dokumen AMDAL memuat:


a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan / atau kegiatan;
m

ub

b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan / atau


kegiatan;
ka

c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak


ep

langsung yang relevan terhadap rencana usaha dan / atau kegiatan;


ah

Halaman 108 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang

si
terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk

ne
ng
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan
f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

do
gu 126. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 21, Pasal 44, Pasal 47 dan
Pasal 49 PP Nomor 20 Tahun 2021 sebagaimana telah Tergugat
uraikan pada angka 99 di atas, uji terhadap kelayakan lingkungan

In
A
dilakukan berdasarkan kriteria antara lain mengenai kesesuaian lokasi
rencana usaha dan/kegiatan dengan rencana tata ruang.
ah

lik
127. Bahwa dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan oleh Tergugat II Intervensi membuktikan
bahwa:
am

ub
a. pengkajian mengenai dampak atas rencana usaha dan/atau kegiatan
Tergugat II Intervensi baik dari aspek teknis, ekologis, sosial budaya,
potensi kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup serta dampak
ep
k

kepada masyarakat sekitar tambang telah dinyatakan layak dari


aspek lingkungan;
ah

b. lokasi kegiatan usaha yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi


R

si
telah sesuai dengan kesesuaian tata ruang di Provinsi Sulawesi
Utara, termasuk pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

ne
ng

sesuai UU Nomor 1 Tahun 2014.


128. Selanjutnya, terkait dengan Izin Pemanfaatan, Diktum Ketiga Objek

do
gu

Sengketa telah menetapkan sebagai berikut:

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,


serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam
In
A

Diktum Kesatu dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe


memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
ah

undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan


lik

Batubara”
m

ub

Dengan demikian, meskipun PT Tambang Mas Sangihe telah


mendapatkan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi melalui
ka

penerbitan Objek Sengketa, namun sesuai Diktum Ketiga tersebut,


ep

PT Tambang Mas Sangihe hanya dapat melakukan kegiatan konstruksi,


ah

Halaman 109 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, serta pengangkutan

si
dan penjualan setelah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan

ne
peraturan perundang-undangan.

ng
129. Dengan demikian, apabila ketentuan UU Nomor 1 Tahun 2014
mempersyaratkan diperlukannya izin pemanfaatan dalam kegiatan

do
gu pertambangan, maka dalam hal Tergugat II Intervensi akan melakukan
kegiatan penambangan di wilayah yang mewajibkan adanya izin

In
A
pemanfaatan, maka Tergugat II Intervensi harus memperoleh perizinan
tersebut terlebih dahulu.
ah

lik
Hal tersebut juga telah dinyatakan sendiri oleh Para Penggugat pada
halaman 17 Gugatan yang menyatakan:
am

ub
“Bahwa tanpa adanya Izin Pemanfaatan Pulau dari Menteri Kelautan
dan Perikanan RI, maka objek sengketa tidak dapat dilaksanakan oleh
PT TMS sebagai pemegang objek sengketa di 7 pulau Kabupaten
ep
k

Kepulauan Sangihe yaitu Pulau Sangihe,Pulau Mahumu, Pulau


ah

Batunderang, Pulau Lenggis, Pulau Batuwingkung, dan Pulau


R

si
Laotongan..”

130. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka izin pemanfaatan

ne
ng

sebagaimana dipersyaratkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2014 bukan


merupakan persyaratan terbitnya Objek Sengketa, namun merupakan

do
gu

persyaratan yang wajib dipenuhi oleh Tergugat II Intervensi saat akan


melakukan kegiatan penambangan.
In
Hal tersebut juga sesuai dengan persyaratan peningkatan tahap
A

kegiatan eksplorasi menjadi tahap kegiatan operasi produksi


sebagaimana diatur dalam PP Nomor 23 Tahun 2010 jo, Permen ESDM
ah

lik

Nomor 7 Tahun 2020 dan Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe


sebagaimana telah Tergugat uraikan pada angka 80, yang tidak
m

ub

mempersyaratkan adanya Izin Pemanfaatan sebagai persyaratan


penerbitan Objek Sengketa.
ka

ep
ah

Halaman 110 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian penerbitan Objek Sengketa tidak bertentangan dengan UU

si
Nomor 1 Tahun 2014.

ne
PEMBATALAN OBJEK SENGKETA MENYEBABKAN HILANGNYA

ng
PENERIMAAN NEGARA.
132. Bahwa di dalam Pasal 13 Kontrak Karya antara Pemerintah Republik

do
gu Indonesia dengan Tergugat II Intervensi, terdapat kewajiban dari
perusahaan untuk melakukan pembayaran pajak dan kewajiban

In
A
keuangan lain, antara lain pembayaran iuran tetap, iuran produksi atas
royalti batubara yang diproduksi dan PPh Badan yang wajib dipenuhi
ah

oleh Tergugat II Intervensi.

lik
133. Bahwa mengacu pada kondisi saat ini, seluruh kewajiban yang harus
dilakukan oleh Tergugat II Intervensi dapat diklasifikasikan menjadi
am

ub
kewajiban yang berpotensi menghasilkan penerimaan negara dan
kewajiban yang menghasilkan penerimaan negara seperti pembayaran
ep
iuran tetap utnuk Wilayah Kontrak Karya dan pembayaran Pajak Bumi
k

dan Bangunan.
ah

134. Berdasarkan hasil evaluasi atas Dokumen Studi Kelayakan Tergugat II


R

si
Intervensi, total Penerimaan Negara yang akan diperoleh untuk dua
prospek Binebas dan Bowone adalah penerimaan berupa pajak

ne
ng

sebesar USD 3,904,094,- dan penerimaan negara bukan pajak sebesar


USD 6,153,405,-.

do
gu

Disamping dua prospek tersebut, Tergugat II Intervensi juga


berkomitmen untuk melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan untuk
mendapatkan sumberdata dan cadangan baru di wilayah Kontrak
In
A

Karya, sehingga akan meningkatkan penerimaan negara.

135. Bahwa sesuai dengan UU Nomor 33 Tahuhn 2014, penerimaan negara


ah

lik

yang diperoleh dari Tergugat II Intervensi akan diterima juga oleh


pemerintah daerah melalui dana perimbangan keuangan pusat dan
m

ub

daerah.

136. Bahwa dengan mempertimbangkan investasi yang akan ditanamkan


ka

ep

oleh Tergugat II Intervensi, kepastian berusaha, dan dalam rangka


ah

Halaman 111 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peningkatan penerimaan negara serta sesuai ketentuan Pasal 169

si
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

ne
dan Batubara (“UU Minerba”) menyatakan bahwa Kontrak Karya dan

ng
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara yang telah ada
sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap berlaku sampai jangka

do
gu waktu berakhirnya kontrak/perjanjian dan wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam UU Minerba, kecuali mengenai penerimaan negara,

In
A
sehingga sampai dengan saat ini Kontrak Karya tersebut merupakan
perikatan yang sah, berlaku dan mengikat bagi kedua belah pihak,
ah

maka Objek Sengketa telah sesuai dengan Kontrak Karya dan

lik
peraturan perundang-undangan mengenai:
am

ub
a. Luasan wilayah 42.000 Ha
Pada amandemen Kontrak Karya pada tanggal 23 Desember 2015
tercantum luas wilayah 82.080 Ha dan setelah penciutan menjadi
ep
k

42.000 Ha, hal ini tidak menyalahi aturan dan tetap sejalan dengan
amanah UU Minerba dimana Kontrak Karya yang telah ada sebelum
ah

UU Minerba tetap berlaku sampai jangka waktu berakhirnya kontrak.


R

si
b. Jangka Waktu Konstruksi 3 Tahun dan 30 Tahun Operasi Produksi

ne
ng

Pada Kontrak Karya tahun 1997 dan amandemennya tanggal 23


Desember 2015 yang merupakan perikatan yang sah, berlaku dan
mengikat bagi kedua belah pihak menggunakan tahapan kegiatan

do
gu

dengan lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum,


periode eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan
periode operasi. Dengan demikian, ketentuan dalam Diktum Kelima
In
A

Objek Sengketa sejalan dan selaras dengan UU Minerba yang


menghargai perikatan yang telah ada sebelum UU Minerba.
ah

lik

c. Pengaturan mengenai pemisahan Konstruksi dan Operasi Produksi


Pada Kontrak Karya tahun 1997 dan amandemennya tanggal 23
Desember 2015 yang merupakan perikatan yang sah, berlaku dan
m

ub

mengikat bagi kedua belah pihak menggunakan tahapan kegiatan


dengan lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum,
ka

periode eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan


ep

periode operasi. Dengan demikian, ketentuan dalam Diktum Kelima


ah

Halaman 112 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Objek Sengketa sejalan dan selaras dengan UU Minerba yang

si
menghargai perikatan yang telah ada sebelum UU Minerba.
PEMBATALAN OBJEK SENGKETA MENYEBABKAN MARAKNYA

ne
ng
PENAMBANGAN TANPA IZIN (ILEGAL MINING).
137. Bahwa berdasarkan informasi dan pemberitaan dari media online, di

do
gu wilayah Bowone terdapat Kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI)
yang mulai marak pada akhir 2018 lalu dan para penambang PETI itu
berani mendatangkan 6 alat berat excavator kelas PC 300, dan telah

In
A
ditindaklanjuti oleh Polres Kepulauan Sangihe dengan melakukan
penindakan terhadap pihak-pihak terkait termasuk pihak yang
ah

lik
mendatangkan alat berat untuk dipidanakan karena merusak
lingkungan.
am

ub
138. Selain itu, diperoleh informasi terdapat PETI di wilayah Bowone
terkonsentrasi di wilayah yang bernama Tanah Mahamu (Tanah Merah).
ep
Setidaknya ada sedikitnya 200 pekerja di wilayah itu dengan
k

menggunakan cara tradisional dengan memakai cairan sianida.


ah

139. Beberapa berita dari media online mengenai pertambangan liar yang
R

si
terjadi di Kepulauan Sangihe sebagai berikut:
a. https://sulut.inews.id/berita/polres-bitung-tangkap-buron-kasus-

ne
ng

pertambangan-ilegal-di-sangihe
b. https://kejari-kepulauansangihe.kejaksaan.go.id/artikel/detail/151 ;
c. https://manadopost.jawapos.com/nusa-

do
gu

utara/sangihe/15/07/2021/ada-lubang-galian-di-bantaran-sungai-
maselihe- aktivitas-peti-di-sangihe-ternyata-masih-banyak/
In
d. https://daerah.sindonews.com/read/467928/193/dpo-kasus-minerba-
A

di-sangihe-akhirnya-ditangkap-di-bitung-1624802783
e. https://publikreport.com/blog/2019/11/21/tambang-emas-marak-
ah

lik

bupati-mereka-cari-makan/
f. https://manado.antaranews.com/berita/90516/penghentian-
penambangan-di-sangihe-bupati-minta-warga-tenang
m

ub

140. Bahwa apabila pembatalan Objek Sengketa dikabulkan maka dapat


ka

menjadi penyebab semakin maraknya kegiatan penambangan illegal di


ep

wilayah tersebut yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek teknis


ah

Halaman 113 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan lingkungan sesuai dokumen AMDAL sehingga akan menyebabkan

si
kerusakan dan pencemaran lingkungan.

ne
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka penerbitan Objek Sengketa telah

ng
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

do
gu B. PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN ASAS-
ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (“AUPB”)
141 Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat pada

In
A
halaman 27 sampai dengan halaman 35 Gugatan yang menyampaikan
bahwa penerbitan Objek Sengketa bertentangan dengan AUPB.
ah

lik
142. Bahwa penerbitan Objek Sengketa oleh TERGUGAT tidak melanggar
AUPB dengan argumentasi sebagai berikut:
am

ub
a. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kemanfaatan.
- Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 28 sampai
ep
dengan halaman 30 yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa
k

bertentangan dengan asas kemanfaatan.


ah

R
- Berdasarkan hasil evaluasi tekno ekonomi yang dilakukan

si
terhadap Dokumen Studi Kelayakan Tergugat II Intervensi, total

ne
ng

sumberdaya mineral yang didapat dari rangkaian kegiatan


eksplorasi dan pengeboran yang dilakukan oleh Tergugat II
Intervensi diperoleh daya sumber daya terunjuk (indicated) 3,16

do
gu

juta ton dan sumber daya tereka (inferred) sebesar 2,54 juta ton di
dua prospek yaitu Binebas dan Bowone, dan Tergugat II Intervensi
In
A

berkomitmen untuk melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan untuk


mendapatkan sumber daya dan cadangan di seluruh prospek
ah

lik

area.

- Total Penerimaan Negara yang akan diperoleh untuk dua prospek


m

ub

Binebas dan Bowone adalah penerimaan berupa pajak sebesar


USD 3,904,094,- dan penerimaan negara bukan pajak sebesar
ka

USD 6,153,405,- yang nantinya akan diterima juga oleh


ep
ah

Halaman 114 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemerintah daerah melalui dana perimbangan keuangan pusat

si
dan daerah sesuai UU Nomor 33 Tahun 2014.

ne
ng
- Sesuai filosofi dasar penguasaan sumber daya alam
sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945, “Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

do
gu dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
- Jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula dimaknai

In
A
oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 yang
ah

lik
menyatakan
- “Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945
am

ub
memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan
(beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan
(regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan pengawasan
ep
k

(toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran


ah

rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad) dilakukan oleh


R

si
pemerintah dengan kewenangannya untuk mengeluarkan dan
mencabut fasilitas perizinan (vergunning), lisensi (licentie) dan

ne
ng

konsesi (concetie)”;
- Bahwa sesuai ketentuan UU Minerba dan UU Nomor 33 Tahun

do
2014 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,
gu

penerimaan negara bukan pajak merupakan pendapatan negara


dan daerah yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan
In
A

ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu dalam bentuk


Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi dan Dana Alokasi Khusus.
ah

lik

- Sesuai penjelasan umum UU Nomor 33 Tahun 2014,


Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan
m

ub

Daerah mencakup pembagian keuangan antara Pemerintah dan


Pemerintahan Daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan
ka

transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan


ep

kebutuhan Daerah.
ah

Halaman 115 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Dengan demikian, penerimaan keuangan yang diperoleh dari

si
kegiatan pertambangan Tergugat II Intervensi akan dipergunakan

ne
pula untuk pembangunan dan kebutuhan masyarakat melalui

ng
dana perimbangan keuangan dimaksud.
- Selain itu, sesuai Dokumen Studi Kelayakan, Tergugat II

do
gu Intervensi juga telah merencanakan Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat, dengan program utama antara lain:

In
A
1) Pendidikan, melalui program beasiswa, Pendidikan dan
pelatihan ketrampilan dasar, bantuan guru/pendidik dan
ah

bantuan untuk fasilitas dan/atau infrastruktur Pendidikan;

lik
2) Kesehatan berupa fasilitas kesehatan/infrastruktur,
pembentukan komunitas kesehatan masyarakat sekitar
am

ub
tambang;
3) Peningkatan tingkat pendapatan riil masyarakat melalui
ep
kegiatan ekonomi sesuai profesi yang dimiliki masyarakat
k

seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan,


ah

perdagangan, kewiraswastaan serta memprioritaskan


R

si
penggunaan tenaga kerja masyarakat di sekitar tambang

ne
sesuai kompetensi yang dimiliki;
ng

4) Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui


peningkatan kapasitas, akses masyarakat serta

do
gu

pengembangan usaha kecil dan menengah;


5) Sosial dan budaya, melalui pembangunan fasilitas ibadah,
In
A

bantuan bencana alam dan pelestarian budaya dan kearifan


lokal;
ah

6) Pembentukan Lembaga masyarakat dalam mendukung


lik

kemandirian Program Pengembangan dan Pemberdayaan


Masyarakat.dan pengembangan infrrastruktur yang
m

ub

mendukung Program Pengembangan dan Pemberdayaan


ka

Masyarakat.
ep
ah

Halaman 116 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Sesuai ketentuan Pasal 25 Kontrak Karya, keberadaan Tergugat II

si
Intervensi juga akan memberikan manfaat bagi pemerintah dan

ne
masyarakat karena sesuai ketentuan Pasal 25 tersebut Tergugat II

ng
Intervensi memiliki kewajiban untuk :
i. berusaha sebaik-baiknya untuk merencanakan dan

do
gu mengkoordinir kegiatan serta proyek yang direncanakan di
wilayah Kontrak Karya dengan pembangunan regional baik di

In
A
daerah Provinsi atau di daerah setempat;
ii. perusahaan harus membantu Pemerintah untuk meningkatkan
ah

semaksimal mungkin manfaat ekonomi dan social atas

lik
pengusahaan Wilayah Kontrak Karya;
iii. mengkoordinir manfaat tersebut dengan hasil studi prasarana
am

ub
daerah dan wilayah setempat;
iv. membantu memberikan saran apabila diminta terkait
ep
perencanaan prasarana dan pengembangan daerah;
k

v. perusahaan membolehkan masyarakat umum dan pemerintah


ah

untuk menggunakan instalasi-instalasi dermaga dan


R

si
Pelabuhan, lapangan terbang dan jalan-jalan yang dibangun

ne
perusahaan;
ng

vi. semua jalan yang dibangun oleh Perusahaan di luar Wilayah


Kontrak Karya akan menjadi jalan umum yang dapat

do
gu

digunakan untuk kepentingan umum.


vii. Dalam hal Pemerintah tidak dapat menyediakan jaringan
In
A

komunikasi yang cukup, maka perusahaan akan menyediakan


jaringan telekomunikasi.
ah

b. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kepentingan


lik

Umum.
m

ub

- Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 28 sampai


dengan halaman 30 yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa
ka

bertentangan dengan asas kepentingan umum karena Tergugat


ep

dianggap tidak memperhatikan aspek kerusakan lingkungan hidup.


ah

Halaman 117 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Sebagaimana telah Tergugat sampaikan pada angka 87 sampai

si
dengan angka 94 di atas, sebelum penerbitan Objek Sengketa,

ne
Tergugat telah melakukan evaluasi terhadap pemenuhan

ng
persyaratan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi, salah
satunya adalah persyaratan lingkungan.

do
gu - Faktanya, Tergugat II INTERVENSI telah memperoleh persetujuan
di bidang lingkungan hidup berupa Keputusan Kelayakan

In
A
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan terkait kegiatan
penambangan yang akan dilakukan dari instansi yang berwenang
ah

lik
di Provinsi Sulawesi Utara.

- Dalam dokumen Persetujuan Lingkungan Hidup tersebut telah


am

ub
dinyatakan dan disetujui bahwa dampak yang ditimbulkan atas
kegiatan penambangan Tergugat II Intervensi tersebut dapat
ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.
ep
k

- Dengan demikian, terbukti bahwa dalam penerbitan Objek


ah

Sengketa telah mempertimbangkan dan mempersyaratkan aspek


R

si
lingkungan dan dampak bagi masyarakat sehingga tidak
bertentangan dengan asas kepentingan hukum.

ne
ng

- Selain itu, melalui penerbitan Objek Sengketa akan memberikan


pendapatan bagi negara baik berupa pajak dan penerimaan negara

do
gu

bukan pajak, yang nantinya pemanfaatannya akan digunakan untuk


kepentingan umum.
In
A

c. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas


Menyalahgunakan Kewenangan.
ah

lik

- Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 31


sampai dengan halaman 32 yang menyatakan penerbitan Objek
m

ub

Sengketa bertentangan dengan asas menyalahgunakan


kewenangan karena diterbitkan bertentangan dengan peraturan
ka

ep
ah

Halaman 118 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan dan bertindak sewenang-wenang,

si
menyalahgunakan wewenang dan melampaui kewenangannya.

ne
ng
- Bahwa sesuai ketentuan Pasal 18 UU AP menyatakan:
(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
melampaui Wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

do
gu 17 ayat (2) huruf a apabila Keputusan dan/atau Tindakan
yang dilakukan:

In
A
a. melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya
Wewenang;
ah

lik
b. melampaui batas wilayah berlakunya Wewenang; dan /
atau
am

ub
c. bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
(2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
ep
k

mencampuradukkan Wewenang sebagaimana dimaksud


ah

dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b apabila Keputusan dan /


R

si
atau Tindakan yang dilakukan:
a. diluar cakupan bidang atau materi Wewenang yang

ne
ng

diberikan; dan / atau


b. bertentangan dengan tujuan Wewenang yang diberikan.

do
(3) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
gu

bertindak sewenang-wenang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 17 ayat (2) huruf c apabila Keputusan dan/atau
In
A

Tindakan yang dilakukan:


a. tanpa dasar Kewenangan; dan / atau
ah

lik

b. bertentangan dengan Putusan Pengadilan yang


berkekuatan hukum tetap.
m

ub

- Penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat tidak melampaui


wewenang yang dimilikinya baik terkait dengan batas berlakunya
ka

wewenang dan batas wilayah berlakunya wewenang, serta tidak


ep

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yaitu U


ah

Halaman 119 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Minerba, PP 23 Tahun 2010, dan Kontrak Karya, serta telah pula

si
mempertimbangkan pemenuhan persyaratan lain yang

ne
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan seperti

ng
peraturan terkait pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup.

- Penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat juga tidak dapat

do
gu dikategorikan mencampuradukkan wewenang karena tindakan
yang dilakukan Tergugat masih dalam lingkup wewenang yang

In
A
diberikan oleh UU Minerba dan Kontrak Karya, dan dilakukan
dalam rangka pengembangan pemanfaatan sumber daya alam.
ah

lik
- Tergugat juga tidak bertindak sewenang-wenang dalam
penerbitan Objek Sengketa karena dalam dilakukan sesuai
am

ub
kewenangan yang dimiliki serta tidak bertentangan dengan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
d. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kecermatan.
ep
k

- Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 32


ah

sampai dengan halaman 33 yang menyatakan penerbitan Objek


R

si
Sengketa bertentangan dengan asas kecermatan.
- Sebagaimana telah Tergugat sampaikan di atas, bahwa dalam

ne
ng

penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan persyaratan dan


prosedur yang ditetapkan dalam Kontrak Karya dan Peraturan

do
gu

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 jo. Peraturan Menteri ESDM


Nomor 7 Tahun 2020 yaitu telah memenuhi persyaratan
administratif, teknis, lingkungan dan finansial.
In
A

- Sebelum menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat telah


melakukan evaluasi terhadap dokumen persyaratan serta telah
ah

lik

pula mempertimbangkan secara seksama persetujuan/perizinan


yang telah dikeluarkan oleh instansi yang berwenang antara lain:
m

ub

1) Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/
ka

ep

1100 tanggal 16 September 2019 perihal Laporan


ah

Halaman 120 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelaksanaan Rekomendasi Tata Ruang, yang pada intinya

si
menyampaikan bahwa berdasarkan peninjauan lapangan

ne
oleh Tim Teknis TKPRD Terbatas Provinsi Sulawesi Utara

ng
tanggal 7-8 September 2019 dan Rapat TKPRD Terbatas
tanggal 10 September 2019, maka Rekomendasi Tata Ruang

do
gu dapat diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe untuk
usaha pertambangan emas di Wilayah Kepulauan Sangihe.

In
A
2) Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor
1827/31.02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019 perihal
ah

lik
Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan dari
Dirjen Minerba melalui, yang pada intinya menyatakan
am

ub
bahwa Dokumen Studi Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe
dapat diterima secara teknis dan ekonomis. Selanjutnya,
persetujuan kelayakan usaha akan diberikan setelah PT
ep
k

Tambang Mas Sangihe memperoleh Izin Lingkungan dan


ah

Kelayakan Lingkungan dari instansi yang berwenang;


R

si
3) Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi

ne
ng

Utara atas nama Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/


DPMPTSPD/REKOM/119/VII/2020 tanggal 15 Juli 2020

do
gu

tentang Permohonan Persetujuan Prinsip Kegiatan


Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe yang
berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
In
A

Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa


pada prinsipnya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara
ah

lik

menyetujui permohonan kegiatan penambangan yang


diajukan oleh PT Tambang Mas Sangihe, dimana
m

ub

rekomendasi tersebut diberikan kepada PT Tambang Mas


Sangihe sebagai salah satu syarat untuk proses pengurusan
ka

izin operasional dan izin lainnya sesuai ketentuan yang


ep

berlaku;
ah

Halaman 121 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

si
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi

ne
Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25

ng
September 2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Penambangan Emas

do
gu PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Provinsi Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan

In
A
bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe
ah

adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan

lik
dinyatakan dapat disetujui;
am

ub
5) Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi
Utara Nomor 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal
ep
k

25 September 2020 tentang Pemberian Izin Lingkungan


ah

Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe.


R

si
Dalam pemberian Izin Lingkungan tersebut juga telah
mempertimbangkan terkait tata ruang wilayah sebagaimana

ne
ng

dinyatakan dalam Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait


dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1

do
gu

Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


Sulawesi Utara Tahun 2014-2034;
In
- Terkait dengan penciutan wilayah, baik sesuai peraturan
A

perundang-undangan maupun Kontrak Karya diatur dan


dimungkinkan adanya penciutan wilayah baik dari atas
ah

lik

permohonan dari perusahaan maupun penciutan wilayah yang


dilakukan oleh Pemerintah dalam kaitannya dengan pemberian
m

ub

sanksi administratif. Dengan demikian, sangatlah tidak berdasar


apabila rencana penciutan wilayah dikaitkan dengan
ka

ep

ketidakcermatan Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa.


ah

Halaman 122 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

si
tindakan Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa telah

ne
dilakukan secara cermat sesuai ketentuan peraturan perundang-

ng
undangan dan Kontrak Karya.

e. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Proporsionalitas.

do
gu - Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 33 yang
menyatakan penerbitan Objek Sengketa bertentangan dengan

In
A
asas proporsionalitas karena penerbitan Objek Sengketa
dianggap Para Penggugat dapat membahayakan dan/atau
ah

lik
mengorbankan kehidupan Para Penggugat yang bermukim di
tengah-tengah lokasi pertambangan, serta menimbulkan potensi
am

ub
kerugian bagi negara.
- Sebagaimana telah Tergugat uraikan di atas, sebelum
menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat II Intervensi telah
ep
k

memperoleh Persetujuan Lingkungan Hidup dari instansi yang


ah

berwenang berupa Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan


R

si
Izin Lingkungan.
- Dalam dokumen persetujuan lingkungan hidup tersebut telah

ne
ng

pula dipertimbangkan mengenai dampak yang ditimbulkan atas


kegiatan usaha pertambangan terhadap lingkungan di sekitar

do
lokasi kegiatan penambangan.
gu

- Berdasarkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin


Lingkungan diperoleh hasil bahwa dampak penting negatif yang
In
A

akan ditimbulkan oleh kegiatan penambangan PT Tambang Mas


Sangihe dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia,
ah

lik

sehingga kegiatan penambangan diberikan persetujuan


lingkungan hidup.
m

ub

- Disamping itu, ketentuan pasal 134 dan Pasal 138 UU Minerba


telah diatur bahwa hak atas wilayah usaha pertambangan tidak
ka

meliputi hak atas tanah permukaan bumi. Sebelum melakukan


ep
ah

Halaman 123 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan, pemegang wilayah wajib menyelesaikan hak atas

si
tanah kepada pemegang hak atas tanah.

ne
- Dengan demikian, kegiatan yang akan dilakukan oleh Tergugat II

ng
Intervensi baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi
memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan

do
gu perundang-undangan, termasuk telah menyelesaikan hak atas
tanah dengan pemegang hak atas tanah.

In
A
f. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Akuntabilitas.
- Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 33 sampai
ah

dengan halaman 35 yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa

lik
bertentangan dengan asas akuntabilitas karena Objek Sengketa
diterbitkan secara bertentangan dengan peraturan perundang-
am

ub
undangan dan diterbitkan secara melanggar wewenang (abuse of
power atau detournement de pouvoir) sehingga tidak dapat
ep
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat.
k

- Sebagaimana telah diuraikan di atas, tindakan Tergugat dalam


ah

penerbitan Objek Sengketa tidak memenuhi unsur-unsur


R

si
penyalahgunaan wewenang, yaitu tidak melampaui

ne
kewenangannya, tidak mencampuradukkan wewenangan dan
ng

Tergugat juga tidak memenuhi unsur bertindak sewenang-wenang.


- Semua tindakan Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa telah

do
gu

didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan


Kontrak Karya sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada
In
A

masyarakat.

143. Bahwa selain tidak bertentangan dengan AUPB sebagaimana


ah

lik

dimaksud angka 142, penerbitan Objek Sengketa juga telah sesuai


dengan AUPB yang lain yaitu:
m

ub

a. Asas Kepastian Hukum


Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf a UU Administrasi
ka

Pemerintahan mendefinisikan asas kepastian hukum adalah “asas


ep

dalam negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan


ah

Halaman 124 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan

si
dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan”

ne
Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Bagian

ng
Kronologis dan Bagian Pokok Perkara, dalam penerbitan Objek
Sengketa aquo, Tergugat berlandaskan pada peraturan perundang-

do
gu undangan yang berlaku sebagaimana telah Tergugat uraikan
secara jelas dan lengkap di atas, antara lain:

In
A
- Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia;
ah

- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

lik
Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 3 Tahun 2020;
am

ub
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
ep
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
k

- Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;


ah

- Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Kegiatan


R

si
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; dan

ne
- Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan
ng

PT Tambang Mas Sangihe tanggal 28 April 1997 sebagaimana


telah di amandemen pada tanggal 23 Desember 2015

do
gu

b. Asas ketidakberpihakan
Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf c UU Administrasi
In
A

Pemerintahan mendefinisikan asas ketidakberpihakan adalah “asas


yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
ah

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan


lik

dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara


keseluruhan dan tidak diskriminatif”
m

ub

Bahwa dalam penerbitan Objek Sengketa, Tergugat tidak lepas dari


fungsi negara sebagai amanat Pasal 33 UUD 1945 yaitu telah
ka

ep

mempertimbangkan manfaat dari pengusahaan sumber daya alam


ah

Halaman 125 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengelolaan sumberdaya

si
alam di wilayah yang akan diusahakan oleh Tergugat II Intervensi

ne
akan memberikan kontribusi bagi penerimaan negara baik berupa

ng
pajak maupun non pajak yang nantinya akan digunakan bagi
kepentingan rakyat.

do
gu c. Asas Keterbukaan
Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf f UU Administrasi

In
A
Pemerintahan mendefinisikan asas keterbukaan adalah “asas yang
melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh
ah

informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam

lik
penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara”
am

ub
Bahwa Tergugat telah bertemu langsung dengan Para Penggugat
yang berkeinginan melakukan audiensi pada tanggal 30 April 2021
ep
sebagaimana diakui sendiri oleh Para Penggugat dalam
k

Gugatannya pada halaman 6 serta Tergugat telah bertemu


ah

langsung dengan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe pada


R

si
bulan Mei 2021 sebagaimana diakui sendiri oleh Para Penggugat

ne
dalam Gugatannya pada halaman 32, dalam rangka memberikan
ng

informasi dan menjelaskan proses dan dasar hukum penerbitan


objek sengketa yang telah dilakukan secara transparan dan terbuka

do
gu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan


Kontrak Karya .
In
A

d. Asas Pelayanan yang baik


Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf h UU Administrasi
ah

Pemerintahan mendefinisikan asas pelayanan yang baik adalah


lik

“asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu, prosedur dan


biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan
m

ub

peraturan perundang-undangan”
ka

Bahwa dalam penerbitan Objek Sengketa, Tergugat telah


ep

memberikan pelayanan yang baik kepada perusahaan yang secara


ah

Halaman 126 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
legal memiliki dasar hukum dalam pengelolaan wilayah usaha

si
pertambangan yaitu dalam bentuk Kontrak Karya, yang

ne
berkeinginan mengajukan peningkatan tahap kegiatannya menjadi

ng
tahap operasi produksi dengan melengkapi persyaratan secara
lengkap. Justru apabila Tergugat tidak menerbitkan Objek

do
gu Sengketa, sementara seluruh persyaratan telah dipenuhi, maka
tindakan Tergugat tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan

In
A
Mal Administrasi.
Selain itu, Tergugat juga telah memberikan pelayanan yang baik
ah

pula kepada Pemerintah Daerah dan Para Penggugat selaku

lik
masyarakat terbukti Tergugat telah menerima secara baik audiensi
Para Penggugat dan Wakil Bupati Kabupaten Sangihe untuk
am

ub
memberikan informasi dan menjelaskan proses dan dasar hukum
penerbitan Objek Sengketa.
ep
144. Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka penerbitan
k

Objek Sengketa telah dilaksanakan sesuai dengan Asas-asas Umum


ah

Pemerintahan yang Baik.


R

si
DALAM PENUNDAAN.

ne
ng

TIDAK ADA ALASAN MENDESAK YANG DAPAT DIJADIKAN DASAR


UNTUK MENGABULKAN PERMOHONAN PENUNDAAN YANG DIAJUKAN

do
gu

PARA PENGGUGAT.

145. Bahwa Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada halaman 35


In
sampai dengan halaman 48 Gugatan yang menyatakan meminta
A

penundaan pelaksanana Objek Sengketa karena dianggap apabila


tidak dilaksanakan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi
ah

lik

Para Penggugat yaitu akan kehilangan tanah, rumah dan bangunan


milik Para Pengugat.
m

ub

146. Bahwa pada prinsipnya, Gugatan tidak menunda dilaksanakannya


ka

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta tindakan


ep

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat. Namun Pasal 67
ah

Halaman 127 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (2) UU PTUN memberikan kesempatan kepada Para Penggugat

si
untuk dapat mengajukan permohonan agar pelaksanakan suatu KTUN

ne
yang disengketakan ditunda pelaksanaannya selama pemeriksaan

ng
perkara.

147. Bahwa terkait dengan permohonan penundaan pelaksanaan sebuah

do
gu keputusan, hal tersebut telah diatur secara limitatif di dalam ketentuan
Pasal 67 UU PTUN maupun di dalam ketentuan Pasal 65 UU AP. Hal

In
A
mana, sebuah permohonan penundaan pelaksanaan keputusan baru
dapat dikabulkan apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak dan
ah

lik
juga menimbulkan kerugian negara apabila keputusan yang sudah
ditetapkan terus dijalankan.
am

ub
148. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (4) UU PTUN, terhadap
suatu permohonan penundaan pelaksanaan KTUN yang dapat
dikabulkan, Para Penggugat harus mendalilkan kerugian apa yang
ep
k

diderita olehnya dan juga dapat membuktikan kerugian tersebut


ah

berdampak langsung bagi dirinya. Selain itu, diperlukan juga


R

si
pembuktian bahwa penundaan pelaksanaan tersebut tidak akan
bertentangan dengan kepentingan umum.

ne
ng

149. Bahwa ketentuan pasal 134 dan Pasal 138 UU Minerba telah jelas
mengatur bahwa hak atas wilayah usaha pertambangan tidak meliputi

do
gu

hak atas tanah permukaan bumi. Sebelum melakukan kegiatan,


pemegang wilayah wajib menyelesaikan hak atas tanah kepada
pemegang hak atas tanah.
In
A

150. Dengan demikian, kegiatan yang akan dilakukan oleh Tergugat II


Intervensi baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi
ah

lik

memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-


undangan, antara lain telah menyelesaikan hak atas tanah dengan
m

ub

pemegang hak atas tanah, termasuk kepada Para Penggugat apabila


Tergugat II Intervensi akan melakukan kegiatan pertambangan di atas
ka

tanah Para Penggugat.


ep
ah

Halaman 128 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
151. Bahwa alasan yang disampaikan Para Penggugat terkait potensi

si
kehilangan tanah,rumah, bangunan, tanaman, persekolahan dll tidak

ne
memenuhi unsur adanya keadaan yang mendesak dan juga

ng
menimbulkan kerugian bagi negara.
152. Justru apabila pelaksanaan Objek Sengketa ditunda akan berpotensi

do
gu menimbulkan kerugian penerimaan
pembayaran kewajiban keuangan yang harus dibayarkan Tergugat II
keuangan negara berupa

In
A
Intervensi kepada negara, yang nantinya akan dipergunakan antara lain
untuk pembangunan di pusat maupun daerah melalui mekanisme
ah

perimbangan keuangan pusat dan daerah.

lik
153. Bahwa selain itu, sampai dengan saat ini belum ada kegiatan operasi
am

ub
produksi yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi di wilayah tersebut
membuktikan tidak ada keadaan yang sangat mendesak bagi Para
Penggugat, sehingga pelaksanaan Objek Sengketa tidaklah layak untuk
ep
k

ditunda. Justru dengan adanya kegiatan dari Tergugat II Intervensi,


ah

akan menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar dan sekaligus


R

si
meminimalisir terjadinya kegiatan pertambangan tanpa izin (illegal
mining).

ne
ng

153. Bahwa Tergugat II Intervensi juga memiliki kewajiban untuk melakukan


Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar

do
gu

tambang antara lain program pendidikan, kesehatan, kemandirian


ekonomi, dan sosial budaya sebagaimaba telah Tergugat uraikan pada
In
A

angka 141 di atas.


154. Berdasarkan hal tersebut, menjadi adil dan juga bijaksana bagi Yang
ah

Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo untuk menilak


lik

permohonan penundaan Objek Sengketa yang diajukan Para


Penggugat mengingat dalil Para Penggugat di atas, tidak memenuhi
m

ub

alasan yang pantas dan layak untuk mengabulkan permohonan


ka

penundaan pelaksanaan suatu Keputusan TUN sebagaimana diatur


ep

dalam Pasal 67 ayat (4) UU PTUN.


ah

Halaman 129 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PETITUM.

si
Maka Berdasarkan Seluruh Uraian Diatas, sudah sepatutnya menurut

ne
hukum Tergugat dengan ini mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata

ng
Usaha Negara Jakarta Yang Terhormat selaku pemeriksa perkara a quo
untuk memeriksa, mengadili dan berkenan memutus perkara ini dengan

do
gu mengeluarkan Putusan yang berbunyi sebagai berikut:
DALAM PENUNDAAN

In
A
Menolak Permohonan Penundaan pelaksanaan Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 163.K/MB/04/DJB/
ah

2021 Tanggal 29 Januari 2021 Tentang Persetujuan Peningkatan Tahap

lik
Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya Tambang Mas Sangihe yang
diajukan oleh Para Penggugat.
am

ub
DALAM EKSEPSI
1 Menerima dan Mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat untuk
ep
seluruhnya.
k

2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet


ah

ontvankelijk verklaard).
R

si
DALAM POKOK PERKARA.

ne
1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
ng

2. Menyatakan sah dan berlaku Keputusan Menteri Energi dan Sumber


Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 163.K/MB/04/DJB/2021 Tanggal

do
gu

29 Januari 2021 Tentang Persetujuan Peningkatan Tahap Kegiatan


Operasi Produksi Kontrak Karya Tambang Mas Sangihe.
In
A

3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya hukum


yang timbul dari perkara ini.
ah

lik

Jawaban Tergugat II Intervensi atas Gugatan Para Penggugat ;

Eksepsi Dan Jawaban Tergugat II Intervens tanggal 2 September 2021 atas


m

ub

Gugatan Para Penggugat :


ka

DALAM EKSEPSI:
ep
ah

Halaman 130 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil

si
yang dikemukakan oleh Para Penggugat dalam Gugatannya, kecuali

ne
yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Tergugat II Intervensi;

ng
2. Bahwa setelah membaca dengan teliti dan seksama Gugatan dari Para
Penggugat, Tergugat II Intervensi meragukan pengetahuan dan

do
gu pemahaman Para Penggugat mengenai pertambangan, mengenai
gugatan administrasi atas perkara a quo dan mengenai prosedur

In
A
beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara serta motivasi sebenarnya
atas Gugatan a quo ini. Hal ini mengingat Gugatan a quo jelas terlihat
ah

sangat dipaksakan oleh Para Penggugat semata-mata untuk

lik
kepentingan pribadinya tanpa dilandasi dasar hukum yang jelas.
Dengan demikian, kami menegaskan bantahan Tergugat II Intervensi
am

ub
terhadap dalil-dalil Para Penggugat yang tidak berdasar sebagai
berikut:
ep
I. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT - PENGADILAN TATA USAHA
k

NEGARA TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN


ah

MENGADILI PERKARA A QUO


R

si
Objek Sengketa Bukan Merupakan Objek Gugatan dalam Lingkup Tata

ne
Usaha Negara
ng

3. Penting untuk dicatat dan diketahui bahwa yang menjadi Objek


Sengketa dalam perkara a quo adalah persetujuan peningkatan

do
gu

tahapan operasi produksi yang diberikan kepada Tergugat II Intervensi


sebagai pemegang Kontrak Karya (“KK”) generasi VI (enam). Para
In
A

Penggugat dalam Gugatannya beranggapan bahwa yang dimiliki oleh


Tergugat II Intervensi adalah izin usaha pertambangan (“IUP”) yang
ah

dikenal dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang


lik

Perubahan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang


Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”), hal mana
m

ub

sangatlah keliru. KK merupakan produk hukum perdata antara Tergugat


ka

II Intervensi dan Pemerintah Republik Indonesia, yang dalam hal ini


ep

diwakili oleh Tergugat. Sedangkan IUP merupakan produk dari


ah

Halaman 131 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam ranah hukum administrasi

si
negara. KK-pun mempunyai pengaturan khusus di luar daripada yang

ne
diatur di dalam UU Minerba, termasuk luas area yang akan dibahas di

ng
bagian pokok perkara di bawah ini. Selain itu perlu ditegaskan juga
bahwa, Tergugat II Intervensi menandatangani KK dengan Pemerintah

do
gu Republik Indonesia pada 28 April 1997 jauh sebelum diundangkannya
UU Minerba pada tahun 2009.

In
A
4. Untuk meluruskan pemahaman yang keliru, perlu Tergugat II Intervensi
jelaskan terlebih dulu rezim peraturan pertambangan mineral dan
ah

batubara dari yang sebelumnya berbentuk KK dan sekarang kemudian

lik
telah berubah menjadi bentuk IUP. Pada awalnya kegiatan
pertambangan untuk penanaman modal asing didasarkan pada pasal
am

ub
8(1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
Ketentuan Umum pertambangan, yang berbunyi:
ep
“Penanaman modal asing di bidang pertambangan didasarkan pada
k

suatu kerja sama dengan Pemerintah atas dasar kontrak karya atau
ah

bentuk lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku”


R

si
Dengan kata lain, konsep awal yang digunakan adalah konsep kontrak

ne
karya atau perjanjian keperdataan antara investor sebagai “kontraktor”
ng

dan negara sebagai “pemilik wilayah tambang”. Seiring berjalannya


waktu, terdapat perubahan Paradigma dalam rezim hukum

do
gu

pertambangan di Indonesia, di mana konsep kontrak karya sebelumnya


diubah menjadi konsep izin usaha pertambangan. Adapun perbedaan
In
A

utama dari konsep tersebut adalah posisi Pemerintah Republik


Indonesia. Dalam KK, mengingat sifatnya sebagai suatu perjanjian,
ah

Pemerintah Republik Indonesia setara secara keperdataan dan dalam


lik

IUP, Pemerintah merupakan lembaga pemberi izin yang secara vertikal


lebih tinggi kedudukannya dari si penerima izin.
m

ub

5. Meskipun terdapat perubahan rezim hukum pertambangan, namun hal


ka

ini tidak berarti KK yang telah ada menjadi “batal”. Setelah perubahan
ep

rezim di UU Minerba diterbitkan, Pemerintah Republik Indonesia


ah

Halaman 132 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan tetap menghargai dan terikat terikat pada ketentuan-

si
ketentuan dalam Kontrak Karya dan melaksanakannya sesuai Pasal

ne
1338 KUH Perdata dan asas pacta sunt servanda.

ng
6. Untuk lebih jelasnya berikut kami jelaskan dalam bentuk matriks
perbedaan IUP dan KK

do
gu Kontrak Karya Izin
Pertambagnan
Usaha

Sifat Bersifat kontrak atau Berisfat perizinan yang

In
A
perjanjian. dikeluarkan oleh
instansi yang
berwenang
ah

lik
(Kementerian ESDM –
Gubernur).
Perolehan Negosiasi antara Mekanisme lelang
am

ub
pelaku usaha berdasarkan UU
(investor) dengan Minerba.
Pemerintah Republik
ep
k

Indonesia.
Pengaturan Segala peraturan Segala peraturan
ah

termasuk jangka merujuk pada


R

si
waktu, luas wilayah, peraturan perundang-
pengenaan pajak, undangan yang

ne
ng

termin divestasi berlaku.


merujuk pada isi dari
KK.

do
gu

Hubungan Sejajar dan setaraPemerintah, sebagai


antara Pemerintah
pemberi izin sekaligus
dengan pelaku usaha.
pembut peraturan,
In
A

mempunyai posisi
yang lebih tinggi
(superior)
ah

lik

dibandingkan pelaku
usaha.
Apabila ada Pemerintah akan Pemerintah akan
m

ub

pelanggaran dari menerbitkan mengenakan sanksi


pelaku usaha pernyataan default termasuk surat
ka

terhadap wanprestasi teguran sampai


ep

yang dilakukan. dengan pencabutan


ah

Halaman 133 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
izin.

si
Perselisihan hukum Arbitrase dengan Penyelesaian sesuai
yang timbul aturan Model hukum positif dan

ne
ng
UNCITRAL yurisdiksi di Indonesia

do
gu 7. Dalam konteks IUP, pemerintah bersifat sebagai pengatur dan bentuk
pengejawantahan dari iuri empirii (badan hukum publik) sedangkan
dalam konteks KK, pemerintah bersifat sebagai iuri gestionis (badan

In
A
hukum privat) yang mempunyai hubungan sejajar dan hak dan
kewajiban yang diatur sesuai dengan KK tersebut.
ah

lik
8. Untuk itu, Objek Sengketa dalam hal ini merupakan bentuk pemenuhan
komitmen dari Tergugat sebagaimana yang diatur dalam KK. Dengan
am

ub
kata lain, Objek Sengketa, meskipun adalah Keputusan Tata Usaha
Negara, namun Objek Sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha
ep
Negara yamg merupakan perbuatan hukum perdata. Sifat Objek
k

Sengketa yang merupakan bentuk perbuatan hukum perdata ini telah


ah

dikecualikan sebagai objek gugatan dalam lingkup Pengadilan Tata


R

si
Usaha Negara sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 Undang-Undang

ne
No 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 5
ng

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Untuk lebih jelasnya
berikut kami kutip:

do
gu

Pasal 2 UU No. 9 tahun 2004


Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
In
A

menurut Undang-Undang ini:


a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum
ah

lik

perdata;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang
m

ub

bersifat umum;
…”
ka

9. Selain itu, dalil Tergugat II Intervensi juga didukung dengan putusan


ep

Mahkamah Agung Nomor 199 K/TUN/LH/2019 yang menyebutkan:


ah

Halaman 134 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“bahwa perbuatan Pemerintah (Tergugat) dalam menerbitkan objek

si
sengketa dalam rangka memenuhi kelanjutan tahapan kontrak karya
selaku Badan Hukum Privat, oleh karenanya Keputusan Tata Usaha

ne
ng
Negara tersebut adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang
merupakan perbuatan hukum perdata, sehingga apabila terdapat
keberatan-keberatan dari pihak-pihak, termasuk pihak ketiga, menjadi

do
gu kompetensi absolut Peradilan Perdata, sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

In
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga Pengadilan Tata
A
Usaha Negara tidak berwenang mengadili;”
10. Dengan demikian, jelas bahwa Objek Sengketa meskipun mengandung
ah

lik
ciri dari Keputusan Tata Usaha Negara, namun ini bukanlah Keputusan
Tata Usaha Negara yang dapat digugat dalam lingkup Tata Usaha
am

ub
Negara.
11. Selain itu, KK sebagai suatu hubungan keperdataan selain
mendapatkan jaminan pelaksanaan hak dan kewajibannya
ep
k

sebagaimana yang diatur dalam KK. Pasal 169 A UU Minerba


ah

menjamin kelangsungan dan kepastian berusaha, khususnya bagi


R

si
pemegang KK yang telah ada. Sebagai informasi tambahan pula,
sebagaimana disebutkan dalam matriks di atas, forum untuk

ne
ng

menyelesaikan perselisihan sengketa dalam KK adalah arbitrase


dengan merujuk pada UNCITRAL rules berbeda dengan IUP yang

do
forum dan penyelesaiannya merujuk pada yurisdiksi pengadilan
gu

setempat. Hal ini sekaligus menegaskan betapa berbedanya antara KK


dan IUP sehingga tentunya mempunyai pengaturan serta konsekuensi
In
A

hukum yang berbeda dan tidak dapat dipersamakan.


12. Oleh karena itu, jelas bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ah

lik

tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo karena


yang berwenang untuk mengadili perkara a quo adalah Pengadilan
m

ub

Negeri. Berdasarkan hal-hal di atas, Tergugat II Intervensi mohon agar


Majelis Hakim yang mulia dan terhormat dalam perkara Tata Usaha
ka

Negara ini untuk memberikan Putusan Sela mengenai tidak


ep

berwenangnya Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam


ah

Halaman 135 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeriksa dan memberikan putusan atas perkara TUN ini agar

si
terpenuhinya asas peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.

ne
ng
Hal ini sesuai dengan Pasal 47 Jo. Pasal 1 butir 4 UUPTUN dan Pasal
4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (“UU No. 14/1970”). Untuk

do
gu jelasnya Tergugat II Intervensi akan mengutip bunyi Pasal 47 Jo. Pasal
1 butir 4 UUPTUN dan Pasal 4 ayat 2 UU No. 14/1970 beserta

In
A
penjelasannya sebagai berikut:

Pasal 47 UUPTUN, berbunyi:


ah

lik
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara.”
am

ub
Pasal 1 butir 4 UUPTUN:

“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam


ep
bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
k

dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun
ah

di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha


R
Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan

si
perundang-undangan yang berlaku.”

ne
ng

Pasal 4 ayat (2) UU No. 14/1970, berbunyi:

“Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan”.

do
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU No. 4/2004 berbunyi:
gu

“Ketentuan ini dimaksudkan untuk memenuhi harapan Para pencari


keadilan.
In
A

Yang dimaksud dengan “sederhana” adalah pemeriksaan dan


penyelesaian perkara dilakukan dengan cara yang efisien dan efektif.
ah

lik

Yang dimaksud dengan “biaya ringan” adalah biaya perkara yang dapat
terpikul oleh rakyat.
m

ub

Namun demikian, dalam pemeriksaan dan penyelesaian perkara tidak


mengorbankan ketelitian dalam mencari kebenaran dan keadilan.”
ka

13. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan mengenai tidak


ep

berwenangnya Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam


ah

Halaman 136 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeriksa dan memberikan putusan dalam perkara TUN ini, maka

si
mohon kepada Majelis Hakim yang mulia dan terhormat dalam perkara

ne
TUN ini memberikan Putusan Sela sebagai berikut:

ng
a. Menerima Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Tergugat
II Intervensi;

do
gu b. Menyatakan Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh
Tergugat II Intervensi tepat dan berdasarkan hukum;

In
A
c. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negeri Jakarta tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara TUN ini;
ah

lik
d. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya
perkara.
am

ub
14. Namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka tanpa
mengurangi dalil-dalil yang telah diuraikan di atas. Tergugat II Intervensi
juga akan menyampaikan Jawaban dalam Eksepsi dan pokok perkara
ep
k

guna lengkapnya Jawaban Tergugat II Intervensi sebagaimana


ah

diuraikan dibawah ini:


R

si
II. EKSEPSI Para Penggugat TIDAK BERHAK MENGAJUKAN GUGATAN
(EXCEPTIO LEGITIMA PERSONA STANDI IN JUDICIO /

ne
ng

DISKUALIFIKASI IN PERSON)

15. Bahwa dalam pengajuan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu

terdapat kualifikasi Para pihak yang dapat mengajukan gugatan


tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) UUPTUN yaitu
In
adanya hubungan langsung dengan kerugian yang timbul atas terbitnya
A

Obyek Sengketa a quo. Sedangkan hingga saat ini tidak ada kerugian
yang timbul akibat penerbitan Obyek Sengketa a quo terhadap Para
ah

lik

Penggugat. Perlu ditegaskan kembali bahwa sampai saat ini tidak ada
kegiatan penambangan yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi,
m

ub

sehingga tidak ada kerugian apapun yang lahir. Hal ini dikaitkan dengan
sifat penilaian yang dilakukan oleh Peradilan Tata Usaha Negara
ka

ep

bersifat a posteriori yaitu melakukan penilaian setelah terjadinya akibat


ah

Halaman 137 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara faktual benar-benar terjadi dan bukan berdasarkan

si
kemungkinan, oleh karena itu Para Penggugat tidak berhak atau

ne
mempunyai kapasitas dalam mengajukan gugatan a quo.

ng
16. Dalil di atas sejalan dengan doktrin hukum yang disampaikan oleh
Ridwan HR dalam bukunya Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta,

do
gu UII Pres, 2003, halaman 232 dan Paulus Effendi Lotulung yang
disampaikan pada Seminar Ketatanegaraan pada tanggal 5-6

In
A
Desember 1991 di auditorium Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
yang menyampaikan sebagai berikut:
ah

lik
“Peradilan administrasi memiliki ciri-ciri yang melekat, yaitu:

a. Pengawasan yang dilakukan bersifat external control, karena


am

ub
merupakan Lembaga yang berada diluar kekuasaan pemerintahan.
b. Pengawasan yang dilakukan lebih menekankan pada tindakan
ep
represif atau lazim disebut “control a posteriori” karena selalu
k

dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol.


ah

c. Pengawasan itu bertitik tolak pada segi “legalitas”, karena hanya


R

si
menilai dari segi hukumnya saja.”
Hal ini juga digunakan oleh Majelis Hakim dalam memutuskan

ne
ng

perkaranya sebagaimana disebutkan dalam Yurisprudensi Putusan No


71/G.TUN/2001/PTUN-JKT, yang berbunyi sebagai berikut:

do
gu

“…. Pelaksanaan penilaian baru akan di lakukan sesudah ada


Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat. Sehingga dari segi saat /
In
A

waktu penilaian dilakukan bersifat a posteriori yaitu dilakukan setelah


terjadi perbuatan atau tindakan dan sesudah terjadi akibat dari
ah

lik

perbuatan atau tindakan yang merugikan kepentingan Penggugat.

“… Jika di kemudian hari terdapat hal menyimpang dan atau


m

ub

berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan, … maka


Penggugat dapat melakukan tindakan untuk melindungi hak dan
ka

kepentingannya”
ep
ah

Halaman 138 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Bahwa oleh karena ternyata Para Penggugat tidak memiliki hak untuk

si
mengajukan Gugatan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, maka

ne
dengan demikian jelas secara formil bahwa Para Penggugat tidak

ng
berhak untuk mengajukan Gugatan a quo (Exceptio Legitima Persona
Standi In Judicio/Diskualifikasi In Person) sehingga sudah sepatutnya

do
gu Majelis Hakim yang mulia dan terhormat menolak Gugatan yang
diajukan oleh Para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan

In
A
Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk
verklaard).
ah

lik
18. Dengan demikian, jelas Gugatan terhadap Para Tergugat khususnya
Tergugat II Intervensi harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet-
am

ub
ontvankelijke verklaard, declare inadmissible);

III. EKSEPSI GUGATAN Para Penggugat KABUR DAN TIDAK JELAS


(EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL)
ep
k

19. Bahwa Para Penggugat telah mencampuradukkan dan kebingungan


ah

sendiri dalam mengajukan gugatan a quo khususnya kekhilafan Para


R

si
Penggugat dalam membedakan KK dan IUP. Dalam dalil-dalil
gugatannya, termasuk mengenai luas wilayah, Para Penggugat malah

ne
ng

merujuk peraturan khusus untuk IUP padahal hak pertambangan yang


dimiliki oleh Tergugat II Intervensi diatur secara khusus dalam KK.

do
gu

20. Meskipun Gugatan a quo telah direvisi oleh Para Penggugat sehingga
petitumnya terlihat seperti petitum layaknya dalam perkara tata usaha
In
A

negara, namun Para Penggugat masih mempertahankan dasar dan


dalil-dalil dalam gugatan awal yang substansinya lebih kepada
ah

lik

permintaan ganti rugi, sehingga sangat membingungkan dan terkesan


tidak ‘nyambung’.
m

ub

21. Perlu diketahui bahwa Pasal 56 ayat (1) UUPTUN mengatur ketentuan
mengenai isi dari Gugatan termasuk mengenai dasar Gugatan yang
ka

diajukan untuk diputus, sehingga apabila secara formil Gugatan tidak


ep

memenuhi ketentuan Pasal 56 ayat (1) UUPTUN tersebut maka


ah

Halaman 139 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis

si
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Untuk lebih jelasnya

ne
kami kutip bunyi Pasal 56 ayat (1) UUPTUN, sebagai berikut:

ng
“(1) Gugatan harus memuat:

do
gu a. Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan
Penggugat dan kuasanya
b. Nama, jabatan, tempat kedudukan Tergugat;

In
A
c. Dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh
pengadilan
ah

lik
22. Bahwa merujuk pada kaburnya dasar hukum yang diajukan oleh Para
Penggugat, serta kegagalan membedakan pengaturan pada KK dan
am

ub
IUP, hal ini mengakibatkan gugatan a quo bersifat kabur dan tidak jelas
(exception obscuur libels), yang menjadikan Gugatan Para Penggugat
dalam perkara a quo harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet-
ep
k

ontvankelijke verklaard, declare inadmissible);


ah

IV. GUGATAN A QUO MELEWATI TENGGANG WAKTU 90 (SEMBILAN


R

si
PULUH) HARI TERHITUNG SEJAK SAAT DITERIMANYA ATAU
DIUMUMKANNYA KEPUTUSAN BADAN ATAU PEJABAT TATA USAHA

ne
ng

NEGARA SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 55 UNDANG-


UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA

do
gu

USAHA NEGARA (EXCEPTIO TEMPORIS PEREMPTORIA ATAU


EKSESPSI DALUWARSA)
In
A

23. Bahwa sesuai Pasal 55 UU PTUN, gugatan terhadap suatu keputusan


yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara hanya
ah

lik

dapat diajukan dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung


sejak saat diketahuinya atau diumumkannya keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. Ketentuan
m

ub

pasal tersebut juga telah dikutip oleh Para Penggugat pada bagian III
ka

nomor 1 halaman 5.
ep
ah

Halaman 140 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dapat diketahui bahwa terdapat

si
batasan waktu mengenai pengajuan gugatan. Dalam hal ini objek

ne
sengketa a quo telah diketahui pertama kali oleh Penggugat melalui

ng
undangan acara sosialisasi dari tanggal 22-24 Maret 2021 sesuai dalil
Penggugat pada bagian III nomor 2 huruf a halaman 5. Sementara Para

do
gu Penggugat baru mengajukan Gugatan a quo pada tanggal 23 Juni
2021. Untuk itu jika dicermati dan dihitung dengan baik maka dapat

In
A
diketahui rentang waktu sejak diketahui objek sengketa a quo hingga
tanggal pengajuan Gugatan a quo adalah 93 (sembilan puluh satu) hari
ah

yang mana tentu dalam hal ini jika dikaitkan dengan ketentuan

lik
tenggang waktu pengajuan gugatan, Gugatan a quo telah melewati
tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana yang diatur
am

ub
dalam Pasal 55 UU PTUN tersebut.
25. Selain itu, perlu diketahui bahwa Tergugat II Intervensi telah ada sejak
ep
1997, dan melakukan berbagai aktivitas eksplorasi, termasuk
k

sosialisasi-sosialisasi AMDAL yang telah dilakukan oleh Tergugat II


ah

Intervensi sejak sekitar 2017 sampai saat ini. Oleh karena itu, Tergugat
R

si
II Intervensi sulit untuk mempercayai atau bahkan berusaha memahami

ne
klaim dari Para Penggugat yang mengaku baru mengetahui adanya
ng

Tergugat II Intervensi sejak Maret 2021. Apakah Para Penggugat


selama ini mengisolasi diri sampai tidak pernah mengetahui kehadiran

do
gu

Tergugat II Intervensi atau penentuan Maret 2021 ini tidak lebih dari
akal-akalan untuk mengelabui jangka waktu gugatan TUN.
In
A

26. Dengan Gugatan a quo yang diajukan setelah melewati 90 (sembilan


puluh) hari sejak diketahuinya objek sengketa a quo maka jelas telah
ah

melanggar syarat formil mengenai tenggang waktu pengajuan gugatan


lik

sebagaimana yang diatur Pasal 55 UU PTUN. Berdasarkan hal tersebut


maka sudah seharusnya bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk
m

ub

menyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) atau


ka

menolak Gugatan Para Penggugat ini.


ep

Bahwa berdasarkan eksepsi sebagai berikut:


ah

Halaman 141 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT - PENGADILAN TATA USAHA

si
NEGARA TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN

ne
MENGADILI PERKARA A QUO;

ng
2. EKSEPSI PARA PENGGUGAT TIDAK BERHAK MENGAJUKAN
GUGATAN (EXCEPTIO LEGITIMA PERSONA STANDI IN

do
gu JUDICIO/DISKUALIFIKASI IN PERSON);

3. EKSEPSI GUGATAN SALAH MENENTUKAN OBJEK YANG

In
A
DISENGKETAKAN (EXCEPTIO ERROR IN OBJECTO);

4. EKSEPSI GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS


ah

lik
(EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL).

5. EKSESPSI DALUWARSA (EXCEPTIO TEMPORIS PEREMPTORIA)


am

ub
Maka kami mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta yang mulia dan terhormat dalam perkara TUN ini menolak Gugatan
ep
k

Para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan tidak dapat


ah

diterima (niet ontvankelijk verklaard).


R

si
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng

27. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak seluruh dalil-dalil Para


Penggugat dalam Gugatan a quo kecuali yang secara tegas dan tertulis
diakui kebenarannya oleh Tergugat II Intervensi;

do
gu

28. Bahwa dalil-dalil yang diuraikan Tergugat II Intervensi dalam eksepsi di


atas secara mutatis - mutandis menjadi satu kesatuan yang tidak
In
A

terpisahkan dari pokok perkara ini;


V. OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN
ah

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


lik

29. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil yang


dikemukakan oleh Para Tergugat pada bagian V.1 huruf A Paragraf 1-4
m

ub

yang menyatakan Objek Sengketa diterbitkan secara melanggar


ka

peraturan perundang-undangan dan melampaui batas wewenang


ep

Tergugat mengenai luasan dari wilayah tambang.


ah

Halaman 142 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Bahwa Tergugat II Intervensi perlu menjelaskan kembali bahwa Para

si
Pengguat telah mencampuradukkan KK dan IUP OP. Para Penggugat

ne
mengutip Pasal 53 UU Minerba yang pada pokoknya membatasi

ng
wilayah IUP sampai 25.000 ha. Namun, sangat disayangkan Para
Penggugat tidak cermat dalam menyusun gugatannya sehingga tidak

do
gu dapat membedakan bahwa hak yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi
adalah berdasarkan pada KK dan bukan pada IUP, sehingga aturan

In
A
yang dikutip dan dijelaskan oleh Para Penggugat tersebut tidak relevan
dan tidak layak dipertimbangkan.
ah

lik
31. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil yang
dikemukakan oleh Para Tergugat pada bagian V.1 huruf A Paragraf 5-9
am

ub
yang menyatakan Objek Sengketa diterbitkan secara melanggar
peraturan perundang-undangan dan melampaui batas wewenang
Tergugat mengenai jangka waktu kegiatan dari Operasi Produksi.
ep
k

32. Berdasarkan dalil Para Penggugat, ini telah menunjukkan kekeliruan


ah

yang sangat besar dari Para Penggugat dalam memahami rangkaian


R

si
alur tahapan kegiatan pertambangan. Para Penggugat tidak memahami
bahwa dasar yang melandasi Tergugat II Intervensi untuk dapat

ne
ng

melakukan kegiatan operasi produksi adalah KK dan bukanlah IUP.


Akibat dari kegagalan dan kekeliruan tersebutlah yang kemudian

do
gu

menyebabkan Para Penggugat secara keliru kembali mencampur


adukkan ketentuan untuk pemegang IUP OP dan pemegang KK. Perlu
kami tegaskan dan diketahui oleh Yang Mulia Majelis Hakim agar tidak
In
A

salah memahami dalil yang keliru dari Para Penggugat, bahwa


ketentuan dalam UU Minerba adalah dibuat untuk ditujukan kepada
ah

lik

pelaku usaha pertambangan dalam rezim IUP sementara Tergugat II


Intervensi dapat melakukan kegiatan pertambangan adalah karena
m

ub

didasarkan pada KK dan meskipun rezim pertambangan telah berganti


menjadi rezim IUP, keberadaan KK masih tetap dihargai oleh
ka

Pemerintah. Oleh karena itu maka jelas ketentuan UU Minerba tidaklah


ep

dapat serta merta digunakan sebagai dasar rujukan oleh Para


ah

Halaman 143 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat untuk menyatakan bahwa Objek Sengketa melanggar

si
ketentuan UU Minerba.

ne
ng
33. Perlu menjadi pengetahuan bersama bahwa alur tahapan kegiatan
pertambangan sebagaimana yang diatur pada KK berbeda dengan IUP
OP yang diatur dalam UU Minerba. Alur tahapan kegiatan

do
gu pertambangan dan jangka waktu operasi produksi sebagaimana yang
diatur pada ketentuan Pasal 47 huruf a UU Minerba yang juga dikutip

In
A
oleh Para Penggugat adalah ditujukan kepada pemegang IUP OP
sementara Tergugat II Intervensi memiliki alur tahapan kegiatan
ah

lik
pertambangannya sendiri seperti terdapat jangka waktu konstruksi dan
operasi produksi sebagaimana yang diatur pada KK berikut juga
am

ub
dengan jangka waktunya masing-masing.

34. Berdasarkan alur tahapan kegiatan penambangan sebagaimana yang


diatur pada KK tersebut maka jelaslah jika Objek Sengketa yang
ep
k

memuat adanya jangka waktu konstruksi dan jangka waktu operasi


ah

produksi telah sesuai dengan ketentuan dalam KK yang oleh karena itu
R

si
Objek Sengketa diterbitkan tanpa melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan apapun dan juga Tergugat sama sekali tidak

ne
ng

melampaui batas wewenangnya. Sebaliknya justru yang terjadi adalah


Para Penggugat tidak memahami alur tahapan kegiatan pertambangan

do
gu

yang diatur dalam KK atau bahkan tidak mengetahui dasar kegiatan


penambangan dari Tergugat II Intervensi adalah berdasarkan pada KK
bukan merujuk pada IUP. Atas ketidakpahaman dan kesesatan berpikir
In
A

inilah yang menyebabkan Para Penggugat dengan serampangan


mengajukan dalil yang tidak berdasar dengan menyatakan Tergugat
ah

lik

menyelundupkan hukum/memodifikasi hukum dalam menerbitkan


Objek Sengketa maupun menerobos batasan atau limit waktu dari izin.
m

ub

35. Berdasarkan seluruh uraian dalil, dasar, dan fakta hukum yang ada
dengan tidak terbuktinya Objek Sengketa melanggar ketentuan
ka

ep

peraturan perundang-undangan maupun juga Tergugat sama sekali


ah

Halaman 144 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak melampaui batas wewenangnya maka Gugatan a quo hanyalah

si
sebatas fitnah belaka dan oleh karena itu sudah seharusnya dinyatakan

ne
ditolak oleh Majelis Hakim yang Mulia dan terhormat.

ng
VI. SUBSTANSI HUKUM ATAS OBYEK SENGKETA TELAH SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN NILAI-NILAI

do
gu YANG HIDUP DAN BERKEMBANG DI MASYARAKAT SEHINGGA
TIDAK ADA POTENSI KERUSAKAN ATAS LINGKUNGAN SEBAGAI

In
A
DAMPAK DARI DITERBITKANNYA OBYEK GUGATAN

36. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


ah

lik
Penggugat dalam Gugatannya bagian V.1 huruf B Paragraf 1 yang
menyatakan penerbitan KTUN melanggar atau mengesampingkan
am

ub
ketentuan Pasal 35 huruf k Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil;
ep
37. Bahwa Izin atas pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
k

yang dimaksud merupakan perizinan yang berdiri sendiri dan tidak ada
ah

konsekuensi hukum apapun terhadap hak kegiatan pertambangan yang


R

si
dimiliki oleh Tergugat II Intervensi. Objek Sengketa telah diterbitkan dan
dikeluarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

ne
ng

dalam hal ini merujuk pada UU Minerba jo. Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 1976 K/3/MEM/2018 Tentang

do
gu

Pedoman Pelaksanaan Permohonan, Evaluasi, serta Penerbitan


Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang telah
In
mengatur dengan jelas bahwa persyaratan persetujuan peningkatan
A

tahapan ke operasi produksi adalah persyaratan finansial, lingkungan


dan administratif dan teknis.
ah

lik

38. Merujuk pada KK dan peraturan-peraturan, di atas, berikut di bawah ini


adalah kompilasi persyaratan penerbitan Objek Sengketa:
m

ub

1. Surat Permohonan
ka

2. Salinan Nomor Induk Berusaha


ep
ah

Halaman 145 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Susunan pengurus, daftar pemegang saham dan daftar pemilik

si
manfaat (beneficiary ownership) dari Badan Usaha

ne
4. Peta permohonan wilayah peningkatan ke tahap kegiatan operasi

ng
produksi yang dilengkapi dengan daftar koordinat berupa garis
lintang dan garis bujur sesuai sistem informasi geografis yang

do
gu berlaku secara nasional
5. Laporan lengkap eksplorasi

In
A
6. Laporan studi kelayakan dan persetujuannya
7. Dokumen lingkungan hidup dan persetujuannya yang diterbitkan
ah

oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan

lik
perundang-undangan
8. Izin lingkungan kegiatan penambangan yang diterbitkan oleh
am

ub
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
ep
9. Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Pascatambang
k

10. Laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang telah diaudit oleh
ah

akuntan publik
R

si
11. Surat keterangan fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
perundang- undangan di bidang perpajakan
ng

12. Bukti pelunasan iuran tetap tahun terakhir dan tahun berjalan

do
Dalam hal ini, Tergugat II Intervensi telah memenuhi seluruh
gu

persyaratan tersebut sebelum mendapatkan Objek Sengketa.

39. Sebagaimana dapat dilihat di atas, tidak ada satu persyaratan pun
In
A

dalam peraturan yang mewajibkan persyaratan lain selain sebagaimana


yang telah dilengkapi oleh Tergugat II Intervensi. Pasal 26A Undang-
ah

lik

Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang


Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
m

ub

Pulau Kecil (“UUPWP3K”) sebagaimana yang telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentan Cipta Kerja, yang pada
ka

pokoknya menyatakan pemanfaatan pulau-pulau kecil dalam rangka


ep
ah

Halaman 146 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penanaman modal asing mewajibkan adanya “Perizinan Berusaha”

si
tidak berarti adanya tambahan persyaratan untuk penerbitan Objek

ne
Sengketa.

ng
40. Perlu untuk menjadi pemahaman pula bahwa perolehan Objek
Sengketa tidak serta merta berarti pelaku usaha dapat langsung

do
gu melakukan kegiatan pertambangan, tentu ada hal-hal lain yang harus
terlebih dahulu dilakukan oleh Tergugat II Intervensi, termasuk di

In
A
antaranya adalah pembangunan fasilitas dan pembebasan lahan
sehingga belum dimanfaatkan saat ini juga. Bahkan untuk melakukan
ah

lik
persiapan ini semua, diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih
kurang 2 tahun sebelum dapat memulai kegiatan penambangannya.
am

ub
41. Selain itu, yang menjadi poin penting lainnya adalah Tergugat II
Intervensi adalah pelaku usaha yang memperoleh KK yang mendapat
jaminan untuk melaksanakan kegiatan pertambangan sejak tahun
ep
k

1997, sehingga tidak sewajarnya adanya pengenaan peraturan


ah

tambahan yang diberlakukan secara retro-aktif terhadap Tergugat II


R

si
Intervensi. Bayangkan saja, apabila terdapat peraturan baru yang baik
secara langsung maupun tidak langsung melarang Tergugat II

ne
ng

Intervensi untuk melaksanakan kegiatan penambangan, apakah ini


berarti segala biaya dan upaya yang telah dikeluarkan Tergugat II

do
gu

Intervensi menjadi terbuang sia-sia? apabila demikian, maka Indonesia


tentu akan dicap sebagai negara yang gagal dalam memberikan
perlindungan dan kepastian dalam berinivestasi.
In
A

42. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam Gugatannya bagian V.1 huruf B Paragraf 2-6 yang
ah

lik

menyatakan penerbitan KTUN melanggar ketentuan terkait dengan


kegiatan pertambangan di kawasan hutan;
m

ub

43. Bahwa atas dalil tersebut, Tergugat II Intervensi mengutip pernyataan


ka

dari Para Penggugat sendiri pada Paragraf 4, yang menyadari bahwa


ep

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (“IPPKH”) bukanlah persyaratan


ah

Halaman 147 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diperlukan untuk menerbitkan Objek Sengketa. Dengan demikian,

si
sebenarnya Para Penggugat mengamini bahwa tidak terdapat

ne
kesalahan apapun atau pelanggaran apapun dalam penerbitan Objek

ng
Sengketa.

44. Namun, disayangkan, meski Para Penggugat berhasil memahami

do
gu peraturan di atas, namun Para Penggugat malah kemudian kembali ke
cara berpikir yang sesat dan terkesan sangat memaksakan

In
A
kehendaknya di mana meskipun menyadari IPPKH bukanlah
persyaratan penerbitan Objek Sengketa namun Para Penggugat tetap
ah

lik
memaksa agar IPPKH harus diperoleh oleh Tergugat II Intervensi
sebelum mendapatkan Objek Sengketa.
am

ub
45. Tergugat II Intervensi perlu untuk memberikan pemahaman dan
penjelasan mendasar bahwa perolehan Objek Sengketa atas 42.000 ha
tidak berarti Tergugat II Intervensi dapat menambang saat itu juga
ep
k

seluas 42.000 ha. Namun, yang dapat diupayakan oleh Tergugat II


ah

Intervensi, hanya area yang telah memperoleh izin lingkungan dan


R

si
kesesuaian tata ruang, yang dalam hal ini adalah seluas lebih kurang
65,47 Ha sebagaimana yang digambarkan dalam izin lingkungan

ne
ng

Tergugat II Intervensi, yang keseluruhannya berada dalam Areal


Penggunaan Lain (“APL”). Dengan demikian mengingat bahwa

do
gu

Tergugat II Intervensi saat ini hanya berusaha di APL, maka segala


kewajiban maupun dalil dari Para Penggugat tidak layak untuk
dipertimbangkan lebih lanjut.
In
A

46. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam Gugatannya bagian V.1 huruf B Paragraf 7-11 yang
ah

lik

menyatakan penerbitan Objek Sengketa melanggar atau


mengesampingkan ketentuan terkait sosialisasi AMDAL dikarenakan
m

ub

tidak melibatkan masyarakat. Sebagaimana dalil-dalil sebelumnya dalil


Para Penggugat kali ini pun tidak lebih dari sekedar pernyataan dalil tak
ka

ep

berdasar dan lebih menjurus pada fitnah karena pada faktanya dalam
ah

Halaman 148 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
usahanya memperoleh Izin Lingkungan yang saat sudah dimiliki oleh

si
Tergugat II Intervensi, kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik telah

ne
dilaksanakan dengan mengundang partisipasi secara langsung dari

ng
masyarakat sekitar di lokasi tambang. yang mana dapat dibuktikan
dengan adanya berita acara tertanggal 6 Oktober 2017 maupun

do
gu partisipasi secara virtual dikarenakan pandemik Covid-19 di tahun
2020.

In
A
47. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka jelaslah Tergugat II Intervensi
sudah memperoleh Izin Lingkungan yang sesuai dengan peraturan
ah

perundang-undangan di bidang lingkungan. Dalam berita acara telah

lik
menjelaskan tentang sosialisasi lingkungan dengan masyarakat yang
didalilkan oleh Para Penggugat tidak pernah dilakukan tanpa mencari
am

ub
tahu terlebih dahulu fakta yang sebenarnya.
48. Bahwa apabila Para Penggugat melihat dari Izin Lingkungan yang
ep
dimiliki oleh Tergugat II Intervensi terlihat jelas apabila yang akan
k

digunakan untuk kegiatan pertambangan Tergugat II Intervensi hanya


ah

seluas ±65,48 Ha (kurang lebih enam puluh lima koma empat puluh
R

si
delapan Hektare) dan juga dalam luasan tersebut tidak ada yang

ne
mengenai kawasan pesisir maupun lingkungan hutan sehingga izin
ng

yang dimaksud oleh Para Tergugat sejatinya tidak digunakan oleh


Tergugat II Intervensi.

do
gu

49. Bahwa dengan demikian, jelas Para Penggugat telah salah dan keliru
dalam mengartikan ketentuan substansi hukum yang tercantum dalam
In
A

Objek Sengketa sehingga menganggap diperlukan juga perizinan yang


dimaksudkan oleh Para Penggugat akibat dari adanya Objek Sengketa,
ah

sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Mulia dan Terhormat


lik

untuk menolak Gugatan Para Penggugat ini.


VII. SUBSTANSI OBJEK SENGKETA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
m

ub

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
ka

50. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


ep

Penggugat dalam Gugatannya bagian C Paragraf 1 yang menyatakan


ah

Halaman 149 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penerbitan Objek Sengketa bertentangan dengan ketentuan

si
UUPWP3K.

ne
ng
51. Para Penggugat mendalilkan gugatannya pada Pasal 35 UUPWP3K
yang berbunyi:

do
gu “Dalam pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, setiap
Orang secara langsung atau tidak langsung dilarang :

In
melakukan penambangan mineral pada wilayah yang apabila secara
A
teknis dan/atau ekologis dan/atau sosial dan/atau budaya
menimbulkan kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan
ah

lik
dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya”;

52. Berdasarkan kutipan di atas, terdapat beberapa hal yang dapat dicatat:
am

ub
i. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dimanfaatkan;
ep
ii. Kegiatan penambangan mineral dilarang apabila secara teknis,
k

dan/atau ekologis, dan/atau sosial, dan/atau budaya menimbulkan


ah

kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan dan/atau


R

si
merugikan masyarakat sekitar.

ne
ng

iii. Telah terjadi kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran


lingkungan.

do
53. Pertama sekali kita perlu memahami bahwa kegiatan penambangan
gu

tidak dilarang, namun kegiatan pertambangan yang tidak bertanggung


jawab sebagaimana dijelaskan dalam pasal tersebut. Andaikan semua
In
A

kegiatan penambangan dianggap dilarang, maka bunyi pasal tersebut


tidak akan menjelaskan kriteria kegiatan penambangan yang
ah

lik

bagaimana yang dilarang sedemikian rinci.

54. Bahwa dalam melaksanakan kegiatan penambangan, Tergugat II


m

ub

Intervensi telah terlebih dahulu harus menyusun dan memperoleh izin


lingkungan yang berisi AMDAL dan rincian kegiatan dari Tergugat II
ka

Intervensi, serta upaya mitigasi yang diperlukan. Apalagi, sampai saat


ep
ah

Halaman 150 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini pun Tergugat II Intervensi belum melakukan kegiatan aktivitas

si
apapun selain upaya sosialisasi lanjutan dan pembebasan lahan.

ne
ng
55. Terlepas daripada hal tersebut, Tergugat II Intervensi juga telah
memperoleh Rekomendasi Tata Ruang dari Pemerintah Daerah yang
menunjukkan bahwa areal kerja atau lokasi rencana kerja dari Tergugat

do
gu II Intervensi telah sesuai dengan peruntukkan dan fungsinya
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara

In
A
No 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi
Sulawesi Utara dan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
ah

lik
No 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kepulauan
Sangihe Tahun 2014-2034, yaitu pada Pasal 53 Ayat 2 huruf c Perda
am

ub
Sulu 1/2014 menyebutkan Kabupaten Sangihe merupakan salah satu
kawasan peruntukan pertambangan dan Pasal 47 Ayat (3) Perda Kab
Sangihe 4/2014 menyebutkan kawasan peruntukkan pertambangan
ep
k

mineral logam termasuk di dalamnya adalah Kecamatan Tabukan


ah

Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kecamatan Tabukan


R

si
Selatan Tenggara dan Kecamatan Manganitu Selatan. Lokasi mana
sesuai dengan rencana kerja dari Tergugat II Intervensi yaitu pada

ne
ng

Kecamatan Tabukan Selatan dan Kecamatan Tabukan Selatan Tengah.

56. Tergugat II Intervensi keberatan dengan dalil serampangan dan tidak

do
gu

teratur dari Para Penggugat dalam upayanya menjelaskan bagian


ekologis sebagai unsur dari Pasal 35 huruf K UUPWP3K di atas.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, hak untuk
In
A

melaksanakan kegiatan penambangan sebagaimana dinyatakan di


Objek Sengketa tidak berarti Tergugat II Intervensi dapat melakukan
ah

lik

kegiatan seluas area Objek Sengketa, namun hanya area tertentu yang
telah memenuhi persyaratan, dalam hal ini adalah izin lingkungan dan
m

ub

kesesuaian tata ruang. Perlu diketahui oleh Para Penggugat bahwa


tidak ada 1 pun perusahaan tambang, bahkan Freeport sekalipun, yang
ka

melaksanakan kegiatan penambangan pada keseluruhan area


ep

berdasarkan perizinan yang dimiliki.


ah

Halaman 151 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
57. Selain itu, dalil tidak dilibatkannya masyarakat juga-lah tidak benar dan

si
menyesatkan karena bagaimana mungkin Tergugat II Intervensi dapat

ne
memperoleh izin lingkungan tanpa terlebih dahulu melakukan

ng
sosialisasi publik. Hal ini akan kami buktikan dalam persidangan.

58. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah hutan alam yang terletak di

do
gu Pulau Sangihe yaitu Hutan Sahendarumang tidak berada dalam
rencana kerja dan bahkan terletak sangat jauh dari lokasi rencana yang

In
A
dimiliki saat ini. Sebagai komitmen Tergugat II Intervensi, sebelum
adanya gugatan a quo, Tergugat II Intervensi juga telah memproses
ah

lik
penciutan wilayah sekaligus menegaskan komitmen yang dimiliki untuk
tidak merusak hutan alam yang tiba-tiba dinyakatan merupakan habitat
am

ub
dari beberapa burung yang langka.

59. Tergugat II Intervensi keberatan dengan dalil serampangan dan tidak


teratur dari Para Penggugat dalam upayanya menjelaskan bagian
ep
k

teknis, sosial, dan budaya sebagai unsur dari Pasal 35 huruf K


ah

UUPWP3K di atas. Tergugat II Intervensi kembali perlu merujuk


R

si
rekomendasi kesesuaian tata ruang yang telah diberikan bahwa
rencana kerja dari Tergugat II Intervensi dapat dilakukan penambangan.

ne
ng

Penting digarisbawahi bahwa status dekat dengan perbatasan ataupun


lokasi rawan (karena hampir seluruh wilayah Indonesia tergolong area

do
gu

rawan bencana) tidak menghilangkan hak Tergugat II Intervensi untuk


melakukan kegiatan pertambangan, terutama setelah menghabiskan
berjuta dollar, dan memperoleh hak tersebut jauh sebelum adanya
In
A

peraturan-peraturan lainnya yang dikutip oleh Para Penggugat.

60. Tergugat II Intervensi juga perlu mencatat penjelasan Para Penggugat


ah

lik

bahwa Kepulauan Sangihe tersebut merupakan lokasi yang dianggap


sakral sehingga tidak boleh dilakukan eksploitasi. Padahal Para
m

ub

Penggugat sendiri juga mengakui bahwa saat ini terdapat banyak sekali
penambang ilegal. Maraknya penambang ilegal di area kerja Tergugat II
ka

ep

Intervensi dapat dilihat salah satunya dari wawancara atau liputan yang
ah

Halaman 152 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan oleh salah satu media, bahkan yang diwawancarai oleh

si
media tersebut adalah tidak lain “koordinator” dari penambang ilegal itu

ne
sendiri! Untuk diketahui, penambang ilegal di area tersebut

ng
menggunakan bahan-bahan berbahaya dan beracun yang merusak
lingkungan dan sudah bekerja sejak bertahun-tahun lamanya. Terkait

do
gu dampak lingkungan yang telah dihasilkan oleh penambang ilegal
tersebut akan kami buktikan dalam persidangan. Hal ini sangat ironis

In
A
dan patut dipertanyakan motivasinya apabila di satu sisi Para Tergugat
menolak kehadiran perusahaan internasional yang mempunyai
ah

manajemen mutu dalam pengelolaan pertambangan namun di sisi lain

lik
mengakomodir dan mendukung pengrusakan lingkungan yang
dilakukan setiap hari oleh penambang ilegal.
am

ub
61. Tergugat II Intervensi juga perlu mengklarifikasi pemahaman yang
kelewat keliru dari Para Penggugat sekali lagi sebagaimana didalilkan
ep
k

dalam Gugatannya Bagian C Paragraf 4 pada halaman 27, yang


ah

menyederhanakan dan melebih-lebihkan bahwa Tergugat II Intervensi


R

si
akan menambang seluas 42.000 ha. Hal ini tidak mungkin dan tidak
akan terealisasi sama sekali mengingat kegiatan penambangan hanya

ne
ng

dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memenuhi persyaratan-


persyaratan yang ada, dalam hal ini saat ini seluas 65,47 ha.

do
gu

VIII. OBJEK SENGKETA DITERBITKAN TELAH MEMENUHI ASAS-ASAS


UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK
In
62. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
A

Penggugat dalam Gugatannya bagian V.2 yang menyatakan penerbitan


Obyek Sengketa bertentangan dengan Asas-Asas Umum
ah

lik

Pemerintahan yang Baik (“AAUPB”) terutama mengenai asas


kemanfaatan, kepentingan umum, tidak menyalahgunakan
m

ub

kewenangan, kecermatan, proporsionalitas, dan akuntabilitas. Adapun


dapat Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa dalil-dalil dari Para
ka

ep

Penggugat yang menyatakan Objek Sengketa bertentangan dengan


ah

Halaman 153 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AAUPB hanyalah berupa dalil yang bersifat subjektif dari penilaian Para

si
Penggugat sendiri tanpa dapat dianggap mewakili seluruh penilaian

ne
masyarakat yang tinggal di lokasi tambang. Di samping itu pula dasar

ng
untuk menyatakan Objek Sengketa bertentangan dengan AAUPB juga
tidak didukung dengan fakta dan bukti yang valid sehingga dalil-dalil

do
gu tersebut tidak lebih dari curahan hati Para Penggugat yang berlebihan
dengan berusaha menolak tanpa dasar suatu kegiatan pertambangan

In
A
yang telah sah secara hukum. Selanjutnya mengenai penolakan atas
dalil-dalil Para Penggugat yang menyatakan Objek Sengketa
ah

bertentangan dengan AAUPB dapat kami uraikan secara rinci satu per

lik
satu sebagai berikut:
am

ub
A. Penerbitan Objek Gugatan telah memenuhi Asas Kemanfaatan

63. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, penerbitan Objek


Sengketa telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
ep
k

undangan yang berlaku sehingga penerbitan atas Objek Sengketa a


ah

quo telah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan


R

si
perundang-undangan yang berlaku sehingga mengakibatkan Tergugat
II Intervensi berhak untuk mendapatkan jaminan perlindungan hukum

ne
ng

atas Objek Sengketa;

64. Bahwa sebagaimana yang telah disampaikan di awal dalil-dalil Para

do
gu

Penggugat yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa bertentangan


dengan asas kemanfaatan hanya didasarkan pada unsur penilaian
In
secara subjektif dari Para Penggugat karena semata-mata menolak
A

adanya kegiatan penambangan yang padahal telah memperoleh dasar


yang sah secara hukum. Dalil-dalil Para Penggugat bagian V.2 Paragraf
ah

lik

4 huruf a-g sama sekali tidak mampu menunjukkan bagian mana asas
kemanfaatan yang dilanggar atau tidak dipenuhi dari terbitnya Objek
m

ub

Sengketa. Alih-alih untuk membuktikan, dalil-dalil tersebut hanya


sebagai curahan hati dan penyataan sarkasme berlebihan yang
ka

ep
ah

Halaman 154 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
semata-mata karena untuk menolak kegiatan penambangan oleh

si
Tergugat II Intervensi.

ne
ng
65. Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan Objek Sengketa
merugikan ekonomi masyarakat sekitarnya termasuk Para Penggugat,
sangat berpotensi merugikan negara, dan menimbulkan kekacauan tata

do
gu ruang wilayah perbatasan negara Indonesia dengan Negara Filipina
hanyalah pernyataan tanpa dasar yang tidak disertai penjelasan

In
A
maupun bukti penelitian konkrit. Hal ini karena bagaimana mungkin
suatu Objek Sengketa dalam Gugatan a quo dapat menimbulkan
ah

lik
dampak-dampak negatif tersebut? Jikalau setiap kegiatan
penambangan dapat mengakibatkan dampak negatif yang demikian
am

ub
maka tidak mungkin ada lagi kegiatan penambangan di Indonesia yang
diperbolehkan. Justru dalam hal ini masuknya kegiatan penambangan
oleh Tergugat II Intervensi adalah sebagai salah satu wujud kontribusi
ep
k

Tergugat II Intervensi dalam membantu mengembangkan dan


ah

memberdayakan masyarakat sekitar area tambang salah satunya


R

si
melalui terbukanya lapangan kerja. Oleh karena itu tentu dengan Objek
Sengketa yang sebagai dasar untuk terlaksananya kegiatan

ne
ng

penambangan oleh Tergugat Intervensi II dapat membawa


kemanfaatan bersama bagi masyarakat dan negara.

do
gu

66. Bahwa adapun pernyataan Para Penggugat yang menyatakan adanya


Objek Sengketa akan mengakibatkan beralihnya profesi dari petani dan
nelayan menjadi pekerja tambang hanyalah kekhawatiran semata yang
In
A

sangat berlebihan. Hal ini karena sebagaimana yang telah berulang kali
dijelaskan di atas, hanya area seluas kurang dari 0,01 % saja yang
ah

lik

akan digunakan sebagai area pertambangan oleh Tergugat II Intervensi


sehingga tidak akan berpengaruh banyak terhadap mata pencaharian
m

ub

penduduk yang ada.

67. Bahwa sementara untuk dalil Para Penggugat yang menyatakan


ka

ep

terbitnya Objek Sengketa merenggut kehidupan tenteram, damai, dan


ah

Halaman 155 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sejahtera Para Penggugat dan tidak menghormati hak konstitusional

si
adalah pernyataan subjektif yang asal-asalan, ‘lebay’ dan sepihak dari

ne
Para Penggugat semata. Perlu untuk ditegaskan kembali agar Para

ng
Penggugat memperoleh pemahaman yang komprehensif dan tidak
menuduh ataupun mendengar berita hoax, tidak pernah terlintas dalam

do
gu pikiran Tergugat II Intervensi akan melakukan kegiatan penambangan
di seluruh area seluas 42.000 ha.

In
A
B. Penerbitan Objek Sengketa tidak bertentangan dengan Asas
Kepentingan Umum
ah

lik
68. Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan Objek Sengketa
bertentangan dengan asas kepentingan umum karena terbitnya Objek
am

ub
Sengketa memberikan keuntungan besar bagi Tergugat II Intervensi
dan negara hanya memperoleh sebagian kecil keuntungan berupa
pajak sangatlah merupakan pernyataan subjektif tanpa dasar. Adanya
ep
k

Objek Sengketa yang memberikan hak bagi Tergugat II Intervensi untuk


ah

dapat melakukan kegiatan penambangan justru akan dilaksanakan


R

si
dengan memperhatikan kepentingan umum. Melalui Objek Sengketa ini
Tergugat II Intervensi dapat berkontribusi bagi pengembangan dan

ne
ng

pemberdayaan masyarakat sekitar area tambang termasuk dalam hal


ini Para Penggugat. Negara dalam hal ini juga dapat memperoleh

do
gu

pemasukan berupa pajak yang dapat selanjutnya dipergunakan untuk


pembangunan daerah sehingga manfaatnya akan dapat kembali
dirasakan oleh masyarakat sekitar.
In
A

Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan adanya kerusakan


lingkungan yang akan ditimbulkan oleh pelaksanaan Objek Sengketa
ah

lik

juga merupakan tuduhan belaka. Dalam hal ini perlu digarisbawahi


sebelum adanya Objek Sengketa, terlebih dahulu Tergugat II Intervensi
m

ub

telah memperoleh Izin Lingkungan yang mana tentu sudah terdapat


pengujian lebih lanjut mengenai dampak kegiatan penambangan
ka

terhadap lingkungan serta upaya pengelolaan lingkungan sekitar dan


ep
ah

Halaman 156 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk itu terbitnya Izin Lingkungan sudah pasti telah memperhatikan

si
keadaan lingkungan yang mana untuk kepentingan umum.

ne
69. Perlu ditegaskan kembali pula bahwa sebelum diperolehnya Izin

ng
Lingkungan sudah terdapat AMDAL yang mana salah satu prosesnya
tentu melibatkan masyarakat dalam sosialisasi kegiatan oleh Tergugat II

do
gu Intervensi. Dalam hal ini sosialisasi AMDAL yang melibatkan partisipasi
secara langsung dari masyarakat sudah dilakukan sebagaimana yang

In
A
dapat dibuktikan dengan adanya berita acara tertanggal 6 Oktober
2017 maupun partisipasi virtual pada 2 September 2020. Oleh karena
ah

itu dalil-dalil repetitif dari Para Penggugat yang menyatakan tidak

lik
dilibatkan dalam proses sosialisasi AMDAL sehingga beranggapan
seolah oleh terbitnya Objek Sengketa tidak memperhatikan
am

ub
kepentingan umum tidaklah dapat diterima dan sungguh pemikiran
yang sempit dan subjektif. Hal ini karena proses sosialisasi nyatanya
ep
ada dan diikuti oleh masyarakat sekitar area tambang dan tanpa
k

adanya Para Penggugat tidak kemudian menyimpulkan seolah-olah


ah

tidak terdapat proses sosialisasi ataupun menjadikan asas kepentingan


R

si
umum tidak terpenuhi.

ne
ng

C. Penerbitan Objek Sengketa tidak bertentangan dengan Asas


Penyalahgunaan Wewenang

do
gu

70. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin ini tidak lebih daripada
mengutip peraturan tanpa mengelaborasikan apa itu penyalahgunaan
wewenang dan bagaimana yang disebut sebagai penyalahgunaan
In
A

wewenang. Secara substansi, tidak ada penyalahgunaan wewenang


apapun yang terjadi. Penerbitan Objek Sengketa dengan luas dan
ah

lik

jangka waktu tersebut telah sesuai dengan KK itu sendiri. Yang terjadi
adalah Para Penggugat kesulitan untuk memahami peraturan sehingga
m

ub

salah merujuk dan memahami peraturan yang ada. Bukankah konyol


salah memahami dan mengutip peraturan kemudian malah
ka

menyalahkan pihak lain?


ep
ah

Halaman 157 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
D. Penerbitan Objek Sengketa tidak bertentangan dengan Asas

si
Kecermatan

ne
ng
71. Bahwa dalil Para Penggugat kali ini sungguh spekulatif dan sangat
serampangan. Sederhananya, karena terdapat wacana penciutan
wilayah, Para Penggugat langsung mengklaim Objek Sengketa ini

do
gu diterbitkan dengan tidak cermat. Perlu sekali lagi kami sampaikan dan
berulang kali sehingga Para Penggugat dapat memahaminya bahwa

In
A
wilayah KK tidak sama dengan wilayah IUP, sehingga batasan luasan
yang diatur dalam UU Minerba tidak diberlakukan kepada Tergugat II
ah

lik
Intervensi. Adapun permohonan penciutan wilayah ini sebagai bentuk
itikad baik sekaligus komitmen dari Tergugat II Intervensi. Dalam
am

ub
pemberitaan, disebutkan berkali-kali Tergugat II Intervensi akan
membabat habis hutan, termasuk hutan Sahendarunang, maka untuk
mengklarifikasi sekaligus menjawab tuduhan tersebut Tergugat II
ep
k

Intervensi mengeluarkan area tersebut.


ah

72. Selain itu, Para Penggugat juga mengutip ketidaksesuaian tata ruang.
R

si
Padahal lokasi rencana kerja Tergugat II Intervensi telah sesuai dengan
tata ruang sebagaimana dijelaskan sebelumnya berdasarkan kedua

ne
ng

peraturan daerah baik di level provinsi maupun daerah. Sehingga entah


pelanggaran tata ruang apa yang dimaksud oleh Para Penggugat.

do
gu

E. Penerbitan Objek Sengketa Tidak Bertentangan Dengan Asas


Proporsionalitas
In
A

73. Bahwa dalam dalilnya Para Penggugat tidak hanya spekulatif dan
mengada-ada, namun juga dengan prasangka buruk menempatkan
ah

lik

Tergugat II Intervensi akan mengorbankan kehidupan masyarakat


sekitar. Perlu dicatat pula bahwa ketika Tergugat II Intervensi telah
beroperasi, Tergugat II Intervensi akan menyerap ratusan tenaga kerja,
m

ub

bahkan saat ini pun terdapat banyak warga lokal yang bekerja di tempat
ka

Tergugat II Intervensi. Kami mohon kepada Para Penggugat agar tidak


ep

egois dan melihat dengan kacamata kuda seakan-akan seluruh


ah

Halaman 158 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuntungan hanya dimiliki oleh Tergugat II Intervensi. Selain

si
memberikan lapangan pekerjaan, Tergugat II Intervensi juga

ne
berkomitmen untuk melakukan berbagai program pemberdayaan

ng
masyarakat, termasuk di antaranya yang telah dilakukan saat ini seperti
bantuan kegiatan masyarakat, bantuan normalisasi sungai, dan

do
gu kerjasama dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

F. Penerbitan Objek Sengketa Tidak Bertentangan Dengan Asas

In
A
Akuntabilitas

74. Para Penggugat kali ini mengutip beberapa pasal dan tiba-tiba berada
ah

lik
pada kesimpulan bahwa Tergugat tidak akuntabel dalam menerbitkan
Objek Sengketa. Tergugat II Intervensi menduga ini hanya akal-akalan
am

ub
untuk menambah panjang gugatan yang tak berdasar dan
serampangan ini. Perlu Tergugat II Intervensi sampaikan dan tegaskan
kembali bahwa penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan
ep
k

peraturan perundang-undangan yang berlaku, apalagi mengingat


ah

Tergugat II Intervensi adalah pemegang KK yang bukan pemegang IUP,


R

si
sehingga apa yang dilakukan oleh Tergugat dalam hal ini adalah
kelanjutan dari proses perbuatan hukum perdata yang telah dibuat

ne
ng

sejak tahun 1997.

75. Bahwa dengan demikian jelas, penerbitan Objek Sengketa sama sekali

do
gu

tidak bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik


sehingga dalil Para Penggugat yang meminta untuk dilakukannya
In
pencabutan atas Objek Sengketa sama sekali tidak terbukti sehingga
A

Majelis Hakim yang terhormat dan mulia untuk menolak Gugatan Para
Penggugat ini .
ah

lik

IX. ALASAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBJEK SENGKETA YANG


TIDAK BERDASAR
m

ub

76. Tergugat II Intervensi sangat berkeberatan dengan upaya irasional dari


ka

Para Penggugat ini. Selain Para Penggugat gagal mengkuantifikasikan


ep

kerugian apalagi kerugian-kerugian yang disampaikan oleh Para


ah

Halaman 159 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat tidak lebih dari curahan hati belaka yang tidak berdasar dan

si
spekulatif. Dibandingkan dengan spekulatifnya klaim kerugian Para

ne
Penggugat, sampai saat ini Tergugat II Intervensi telah berinvestasi

ng
sampai jutaan dolar, untuk dapat mencapai tahap operasi produksi dan
saat ini berada dalam fase negosiasi, pembebasan lahan, dan

do
gu perencanaan konstruksi. Bayangkan betapa banyak kerugian yang
akan dialami oleh Tergugat II Intervensi apabila hal ini harus ditunda

In
A
sampai waktu yang tidak diketahui. Namun, terlepas dari itu, klaim
kerugian oleh Para Penggugat terlampau dramatis bak sebuah film, dan
ah

sangat dibuat-buat. Ketakutan apa yang bisa dihadirkan oleh Tergugat

lik
II Intervensi, ketika Tergugat II Intervensi hanyalah pelaku usaha yang
berinvestasi biasa layaknya pelaku usaha lainnya. Bahkan Tergugat II
am

ub
Intervensi juga belum tentu akan menggunakan area-area yang
ditinggali oleh Para Penggugat. Terlepas dari apapun, Tergugat II
ep
Intervensi sudah tentu akan mengganti rugi dan memberikan
k

kompensasi atas lahan atau tanah di mana kegiatan penambangan


ah

akan diadakan sehingga secara hukum tidak ada kerugian apapun


R

si
yang diderita oleh Para Penggugat. Oleh karena itu, sudah sewajarnya

ne
dan seharusnya Majelis Hakim Yang Mulia tidak mengabulkan
ng

permohonan tak berdasar ini.

do
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada Bagian Eksepsi dan
gu

Bagian Pokok Perkara tersebut di atas, maka Tergugat II Intervensi


mohon agar Majelis Hakim yang terhormat dan mulai dalam perkara a
In
A

quo memutuskan hal-hal sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI
ah

lik

1. Menerima Eksepsi Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet
m

ub

ontvankelijk verklaard).
DALAM POKOK PERKARA
ka

1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


ep

2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya perkara.


ah

Halaman 160 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa terhadap Jawaban Tergugat dan Jawaban Tergugat II

si
Intervensi tersebut, Para Penggugat telah mengajukan Replik masing-

ne
masing tertanggal 16 September 2021, dan atas Replik Para Penggugat

ng
tersebut, Pihak Tergugat telah mengajukan Dupliknya tertanggal 23
September 2021 dan Tergugat II Intervensi telah mengajukan Dupliknya

do
gu tertanggal 22 September 2021.

Bahwa dalam perkara ini telah masuk Pihak Para Penggugat

In
A
Intervensi atas nama Adelman Makadapa. Dkk (30 Orang), berdasarkan
Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :
ah

lik
146/G/2021/PTUN-JKT, tanggal 26 September 2022, yang selanjutnya Para
Penggugat Intevensi dalam Surat Gugatannya menguraikan dalil-dalil
am

ub
sebagai berikut :

I. OBJEK SENGKETA
ep
1. Bahwa Objek Sengketa dalam gugatan a quo adalah Keputusan
k

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/MB.04/DJB/


ah

2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan


R

si
Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas
Sangihe, (selanjutnya disebut Objek Sengketa);

ne
ng

2. Bahwa Objek Sengketa bersifat konkret, individual, final dan final


dalam arti luas yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang

do
gu

atau badan hukum perdata yang dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Bahwa Objek Sengketa bersifat konkret (Pasal 87 huruf a UU
In
30 / 2014 ttg AP) dan siap untuk dilaksanakan/digunakan
A

(konkret) oleh Tergugat II Intervensi sebagai Izin Berusaha di


bidang pertambangan emas di wilayah ruang hidup Para
ah

lik

Penggugat dan Para Penggugat Intervensi;


b. Bahwa Objek Sengketa bersifat individual karena hanya
m

ub

diperuntukkan bagi kepentingan 1 (satu) pihak saja yakni


Tergugat II Intervensi yaitu PT Tambang Mas Sangihe (PT TMS);
ka

ep
ah

Halaman 161 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bahwa Objek Sengketa bersifat final (Pasal 87 huruf d UU 30 /

si
2014 ttg AP) karena dalam menerbitkan Objek Sengketa

ne
tersebut, Tergugat tidak memerlukan persetujuan dari atasan dan

ng
/ atau instansi lain;
d. Bahwa Objek Sengketa bersifat final dalam arti lebih luas karena

do
gu berdasarkan wewenang yang diberikan Presiden Republik
Indonesia (in casu atasan Tergugat), maka Tergugat mengambil

In
A
alih :
- Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
ah

Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor:

lik
503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25 September
2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
am

ub
Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara
ep
(Selanjutnya disebut KKLH); dan
k

- Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


ah

Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor:


R

si
503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September 2020

ne
tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan
ng

Emas PT Tambang Mas Sangihe seluas 65,48 HA


(Selanjutnya disebut Izin Lingkungan); (Pasal 87 huruf d UU

do
gu

30/2014 ttg AP);


kemudian dijadikan dasar diterbitkannya Objek Sengketa;
In
A

3. Bahwa Para Penggugat Intervensi juga menjelaskan bahwa Objek


Sengketa adalah IZIN karena merupakan persetujuan sebelum
ah

kegiatan dilaksanakan, dan merupakan kegiatan yang memerlukan


lik

perhatian khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan,


sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No. 30
m

ub

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (selanjutnya disebut


ka

UU AP), sebagai berikut :


ep
ah

Halaman 162 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berbentuk Izin

si
apabila :

ne
a. diterbitkan persetujuan sebelum kegiatan dilaksanakan; dan

ng
b. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan kegiatan yang
memerlukan perhatian khusus dan/atau memenuhi ketentuan

do
gu peraturan perundang-undangan;
4. Bahwa makna frasa hukum “merupakan kegiatan yang memerlukan

In
A
perhatian khusus dan/atau memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan” dapat diuraikan sebagai berikut :
ah

a. Bahwa salah satu dasar hukum diterbitkannya Objek Sengketa a

lik
quo adalah Rekomendasi Lingkungan sebagaimana Pasal 22
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang merubah Pasal
am

ub
24 ayat (4) dan ayat (5) UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Selanjutnya
ep
disebut UU 32/2009 ttg PPLH) yang mensyaratkan Keputusan
k

Kelayakan Lingkungan Hidup sebagai persyaratan penerbitan


ah

Perizinan Berusaha atau merupakan persetujuan pemerintah, in


R

si
casu Objek Sengketa sebagai Izin Berusaha yang disetujui

ne
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara agar Tergugat dapat
ng

menerbitkan Objek Sengketaa quo;


b. Bahwa Rekomendasi Lingkungan yang dikeluarkan Pemerintah

do
gu

Daerah Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari:


- Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
In
A

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Sulawesi Utara Nomor:


503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tertanggal 25 September
ah

2020 tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan


lik

Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten


Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara (Selanjutnya
m

ub

disebut Izin Lingkungan); dan


ka

- Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


ep

Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor:


ah

Halaman 163 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
503/DPMPTSPD/SKKL/181/ IX/2020 tertanggal 25 September

si
2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup

ne
Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di

ng
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara
(Selanjutnya disebut SKKL);

do
gu c. Bahwa oleh karena itu, menurut hukum, Izin Berusaha (Objek
Sengketa) wajib didukung Rekomendasi Lingkungan sebagai

In
A
Persetujuan Pemerintah Daerah adalah karena kegiatan dan /
atau usaha Tergugat II Intervensi adalah kegiatan dan/atau
ah

usaha Wajib Amdal sebagaimana ketentuan Pasal 22, Pasal 23,

lik
Pasal 24, Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 40 ayat (1) UU 32/2009 ttg
PPLH Jo. Pasal 3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
am

ub
Kehutanan RI Nomor: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
ep
Memiliki Amdal, dan Lampiran Peraturan Menteri Negara
k

Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 pada huruf K.1 angka 1


ah

huruf a mengenai luas perizinan ≥ 200 ha (lebih kecil atau s/d


R

si
200 hektare) dan luas daerah terbuka ≥ 50 ha, --- dalam hal ini,

ne
kegiatan dan/atau usaha Tergugat II Intervensi adalah kegiatan
ng

yang memerlukan perhatian khusus dan/atau memenuhi


ketentuan peraturan perundang-undangan yang dimaksud Pasal

do
gu

39 ayat (2) UU 30/2014 ttg AP;


5. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa Objek Sengketa a quo,
In
A

berkaitan erat dengan Lingkungan Hidup yang harus memenuhi


syarat-syarat dalam ketentuan UU 32/2009 ttg PPLH;
ah

II. KEDUDUKAN HUKUM PARA PENGGUGAT INTERVENSI


lik

6. Bahwa berdasarkan Pasal 83 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana
m

ub

telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan


ka

Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas


ep

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


ah

Halaman 164 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara, disebutkan bahwa “Selama pemeriksaan berlangsung,

si
setiap orang yang berkepentingan dalam sengketa pihak lain yang

ne
sedang diperiksa oleh Pengadilan, baik atas prakarsa sendiri dengan

ng
mengajukan permohonan, maupun atas prakarsa Hakim, dapat
masuk dalam sengketa Tata Usaha Negara, dan bertindak sebagai:

do
gu a. pihak yang membela haknya; atau
b. peserta yang bergabung dengan salah satu pihak yang

In
A
bersengketa”.
7. Bahwa Para Penggugat Intervensi merupakan peserta yang
ah

bergabung dengan salah satu pihak yang bersengketa, dalam hal ini

lik
adalah Penggugat. Oleh karena itu, Para Penggugat Intervensi akan
menguatkan dan melengkapi dalil-dalil yang diajukan oleh Para
am

ub
Penggugat karena penerbitan Objek Sengketa tidak saja merugikan
Para Penggugat tetapi juga merugikan Para Penggugat Intervensi;
ep
8. Bahwa kedudukan hukum Para Penggugat Intervensi dalam Objek
k

Sengketa a aquo adalah ‘Masyarakat Terkena Dampak’ karena


ah

Objek Sengketa sangat merugikan Para Penggugat Intervensi yang


R

si
telah lama mendiami wilayah Kepulauan Sangihe.

ne
9. Bahwa di dalam Objek Gugatan, terdapat tanah adat yang secara
ng

turun temurun telah dipergunakan untuk mencari nafkah dan


kehidupan, termasuk dipergunakan sebagai tempat tinggal oleh Para

do
gu

Penggugat Intervensi.
10. Bahwa kepentingan hukum Para Penggugat Intervensi sebagai
In
A

‘Masyarakat Terkena Dampak’ akibat penerbitan Objek Sengketa


tersebut dijelaskan sebagai berikut:
ah

lik

1) ADELMAN MAKADAPA (Penggugat Intervensi-01);


- Memiliki bangunan rumah di atas lahan pertanian seluas
m

ub

1.139 m² di Desa Dagho, Kecamatan Tamako, Kabupaten


ka

Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimana


ep
ah

Halaman 165 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sertifikat Hak Milik Nomor : 00159 atas nama Adelman

si
Makadapa;

ne
2) YENI TELI MAHENGKENG (Penggugat Intervensi-02);

ng
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 20 meter
di Kampung Hesang Lindongan 1, Kecamatan Tamako,

do
gu Kabupaten Sangihe Talaud
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
58/56.20/2021 atas nama Yeni Teli Mahengkeng;
3) NOVITA MALANSE (Penggugat Intervensi-03);
ah

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 15 x 15 meter

lik
di Kampung Hesang Lindongan 1, Kecamatan Tamako,
Kabupaten Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara,
am

ub
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
58/56.20/2021 atas nama Novita Malanse;
ep
4) SATRIA REAGEN MAHENGKENG (Penggugat Intervensi-04);
k

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 20 meter


ah

di Kampung Hesang Lindongan 1, Kecamatan Tamako,


R

si
Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,

ne
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
ng

58/56.20/2021 atas nama Satria Reagen Mahengkeng;


5) TRULY STEVYA YOLANDA SAMATARA (Penggugat Intervensi-

do
gu

05);
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 25 x 20 meter
In
A

di Kampung Hesang Lindongan 2, Kecamatan Tamako,


Kabupaten Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara,
ah

sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :


lik

58/56.20/2021 atas nama Truly Stevya Yolanda Samatara;


6) IVONE MANDAGI (Penggugat Intervensi-06);
m

ub

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 15 meter


ka

di Kampung Hesang Lindongan 3, Kecamatan Tamako,


ep

Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,


ah

Halaman 166 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :

si
58/56.20/2021 atas nama Ivone Mandagi;

ne
7) PETRUS SIMON (Penggugat Intervensi-07);

ng
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 15 meter
di Kampung Hesang Lindongan 2, Kecamatan Tamako,

do
gu Kabupaten Sangihe Talaud,
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
58/56.20/2021 atas nama Petrus Simon;
8) CRISNAL GHAMAMBANUA LAHIPE (Penggugat Intervensi-08);
ah

- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pertanian

lik
seluas 1.196 m² di Desa Lisabe 1, Kecamatan Tabukan
Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
am

ub
Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00065 atas
nama Adolof Lahipe yang telah diwariskan kepada Crisnal
ep
Ghamambanua Lahipe berdasarkan surat keterangan ahli
k

waris Nomor : 12/SKTAW/2020/IX/2021;


ah

9) JANSEN HESKIEL ANDARISE (Penggugat Intervensi-09);


R

si
- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pekarangan

ne
seluas 283 m² di Desa Lisabe 1, Kecamatan Tabukan Selatan,
ng

Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,


sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00079 atas nama

do
gu

Jansen Heskiel Andarise;


10 OKTAVIA ELISYE PAUSUSEKE (Penggugat Intervensi-10);
In
A

- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pekarangan


seluas 200 m² di Desa Lisabe, Kecamatan Tabukan Selatan,
ah

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara,


lik

sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00340 atas nama


Oktavia Elisye Paususeke;
m

ub

11) CHRISTOFEL LUKAS (Penggugat Intervensi-11);


ka

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 80 x 80 meter


ep

di Lindongan 3, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,


ah

Halaman 167 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara,

si
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :

ne
200.3/274/IX/2021 atas nama Christofel Lukas;

ng
12) FEBRIAN RIDMAR LAIGHANG (Penggugat Intervensi-12);
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 60 x 60 meter

do
gu di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
Kabupaten Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
200.3/269/IX/2021 atas nama Febrian Ridmar Laighang;
ah

13) MARKUS LAIGHANG (Penggugat Intervensi-13);

lik
- Memiliki bangunan rumah dan tanah pertanian di atas lahan
seluas 80 x 80 meter di Lindongan 5, Desa Kulur II,
am

ub
Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Sangihe Talaud,
Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimana Surat Pernyataan
ep
Kepemilikan Lahan Nomor : 200.3/268/IX/2021 atas nama
k

Markus Laighang;
ah

14) ALPRINTJE DALITA (Penggugat Intervensi-14);


R

si
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 60 x 60 meter

ne
di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
ng

Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,


sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :

do
gu

200.3/270/IX/2021 atas nama Alprintje Dalita;


15) ALEX DALITA (Penggugat Intervensi-15);
In
A

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 30 x 50 meter


di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
ah

Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,


lik

sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :


200.3/272/IX/2021 atas nama Alex Dalita;
m

ub

16) JUSTINUS DALITA (Penggugat Intervensi-16);


ka

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 70 x 40 meter


ep

di Lindongan 3, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,


ah

Halaman 168 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,

si
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :

ne
200.3/271/IX/2021 atas nama Justinus Dalita;

ng
17 MICHAEL BAMBUTA MONTOH (Penggugat Intervensi-17);
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 20 meter

do
gu di Lindongan 3, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,

In
A
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
200.3/275/IX/2021 atas nama Michael Montoh;
ah

18. CHRISTANTO SAPUTRA MAMAMOBA (Penggugat Intervensi-

lik
18);
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 25 x 25 meter
am

ub
di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,
ep
sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
k

200.3/276/IX/2021 atas nama Christanto Saputra Mamamoba;


ah

19. MARLINA METUSALA (Penggugat Intervensi-19);


R

si
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 20 x 20 meter

ne
di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
ng

Kabupaten Sangihe Talaud, P,rovinsi Sulawesi Utara,


sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :

do
gu

200.3/273/IX/2021 atas nama Marlina Metusala;


20. RONNY KARMAN MAKAWOKA (Penggugat Intervensi-20);
In
A

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 40 x 60 meter


di Lindongan 5, Desa Kulur II, Kecamatan Tabukan Tengah,
ah

Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,


lik

sebagaimana Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :


200.3/267/IX/2021 atas nama Ronny K. Makawoka;
m

ub

21) CHRISTIAN TAPADONGKO (Penggugat Intervensi-21);


ka

- Memiliki bangunan rumah di atas tanah di Lindongan 3, Desa


ep

Kuma I, Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Sangihe


ah

Halaman 169 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimana Surat

si
Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 2018/07/SKPT/III-

ne
2018 atas nama Christian Tapadongko;

ng
- Memiliki tanah pertanian berdasarkan bukti jual beli pemetaan
atas sebidang tanah seluas 1.859 m² yang terletak di Desa

do
gu Kuma I, Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Sangihe
Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, berdasarkan surat

In
A
keterangan kepemilikan tanah Nomor : 203.18/28/SKPT/VIII-
2016 atas nama Maria Sanggelorang kepada Christian
ah

Tapadongko;

lik
22) YANTI METARIANG (Penggugat Intervensi-22);
- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 30 x 40 meter²
am

ub
di Lindongan 3, Kampung Kaluwatu, Kecamatan Manganitu
Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
ep
Utara, sebagaimana Surat Keterangan Kepemilikan Tanah
k

Nomor : 145/558/KLWTU/IX/2021 atas nama Yanti Metariang;


ah

si
23) JOHANIS H. NELWAN (Penggugat Intervensi-23);

- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 10 x 20 meter²

ne
ng

di Lindongan 2, Kampung Kaluwatu, Kecamatan Manganitu


Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi

do
gu

Utara, sebagaimana Surat Keterangan Kepemilikan Tanah


Nomor : 145/555/KLWTU/IX/2021 atas nama Johanis H.
Nelwan;
In
A

24) ADOLF BASTIAN MANUMPIL (Penggugat Intervensi-24);


- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 78,3 meter² di
ah

lik

Lindongan 1, Kampung Kaluwatu, Kecamatan Manganitu


Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
m

ub

Utara, sebagaimana Surat Keterangan Kepemilikan Tanah


Nomor : 145/557/KLWTU/IX/2021 atas nama Adolf Bastian
ka

Manumpil;
ep
ah

Halaman 170 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25) LEXYO RAKINAUNG (Penggugat Intervensi-25);

si
- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah di Dusun 1

ne
Kampung Kaluwatu, Kecamatan Manganitu Selatan,

ng
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,
sebagaimana Surat Keterangan Kepemilikan Tanah Nomor :

do
gu 145/556/SKPT/KK/2020 atas nama Lexyo Rakinaung;
26) ANICE BOMBOIA (Penggugat Intervensi-26);

In
A
- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pertanian
yang diatasnya terdapat tanaman cengkih dan kelapa seluas
ah

1.159 m² yang terletak di Desa Laine, Kecamatan Manganitu,

lik
Kabupaten Dati II Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi
Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 47 atas nama
am

ub
Mokang Seredei yang telah diwariskan Kepada Anice
Bomboia sebagaimana SKAW Nomor : 446/10.2002/IX/ 2021/
ep
429;
k

27) VENETSIA V. ANDEMORA (Penggugat Intervensi-27);


ah

- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pekarangan


R

si
seluas 253 m² di Desa Bentung, Kecamatan Tabukan Selatan,

ne
Kabupaten Kepulauan Sangihe provinsi Sulawesi Utara,
ng

sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00091 atas nama


Venetsia V. Andemora;

do
gu

28) ELVIA SUSANTI LIPUT (Penggugat Intervensi-28);


- Memiliki bangunan rumah di atas lahan seluas 15 x 20 meter
In
A

di Kampung Hesang Lindongan 2, Kecamatan Tamako,


Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,
ah

sebagaimana Surat Keterangan Kepemilikan Lahan Nomor :


lik

58/56.20/2021 atas nama Elvia Susanti Liput;


29) APRIUS MAKATANGIN (Penggugat Intervensi-29);
m

ub

- Memiliki bangunan rumah di atas tanah yang dihibahkan


ka

keluarga Tatali – Lasawengen di Kampung Malamenggu


ep

Lindongan 1, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan


ah

Halaman 171 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimana Surat

si
Pernyataan yang diberikan kepada Aprius Makatangin pada

ne
tanggal 29 Juni;

ng
30) POTIFAR KAGANSA (Penggugat Intervensi-30);
- Memiliki bangunan rumah di atas sebidang tanah pekarangan

do
gu seluas 150 m² di Desa Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan
Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi

In
A
Utara, sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor : 00008 atas
nama Potifar Kagansa;
ah

11. Bahwa selain kepentingan masing-masing Para Penggugat

lik
Intervensi yang dirugikan, Objek Sengketa juga merugikan
kepentingan bersama Para Penggugat termasuk masyarakat lainya
am

ub
karena di dalam Objek Sengketa terdapat wilayah pertanian,
pemukiman, rumah-rumah ibadah, persekolahan dan lain-lainnya,
ep
yang kesemuanya menyangkut ruang hidup Para Penggugat
k

Intervensi.
ah

12. Bahwa sejak Objek Sengketa diterbitkan olehTergugat, PT Tambang


R

si
Mas Sangihe (Tergugat II Intervensi) telah mulai melakukan

ne
pembebasan dan pembersihan lahan, dan pada bulan Oktober 2021
ng

telah berakibat rusaknya instalasi air masyarakat Desa Bowone,


Kecamatan Tabukan Selatan Tengah. Tegasnya telah mulai

do
gu

menimbulkan penderitaan bagi masyarakat termasuk sebagian Para


Penggugat Intervensi;
In
A

13. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka kehadiran /


penerbitan Objek Sengketa a quo berdampak langsung terhadap
ah

ruang hidup dan kehidupan Para Penggugat Intervensi. Ibarat


lik

Parasit / Kanker, Objek Sengketa akan mulai menggerogoti seluruh


aspek kehidupan Para Penggugat Intervensi dan sangat mengancam
m

ub

kelangsungan kehidupan Para Penggugat Intervensi, yang ironisnya


ka

dilakukan Tergugat semata-mata demi kehidupan, kesuksesan,


ep

kemakmuran sebesar-besarnya untuk Tergugat II Intervensi dengan


ah

Halaman 172 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengabaikan dan mengorbankan seluruh hak hidup Para Penggugat

si
Intervensi.

ne
14. Bahwa selain itu, oleh karena Para Penggugat Intervensi adalah

ng
’masyarakat yang akan menjadi korban dari Objek Sengketa’,
membuat Para Penggugat Intervensi merasa terancam kehidupan-

do
gu nya, membuat Para Penggugat Intervensi merasa adanya niat jahat
Tergugat dan pihak-pihak tertentu untuk mencelakakan kehidupan

In
A
masa kini dan masa depan Para Penggugat Intervensi, dikaitkan
dengan Penderitaan sebagian Para Penggugat Intervensi yang
ah

bermukim di Desa Bowone yang Timbul sebagai akibat pekerjaan

lik
pembersihan lahan Tergugat II Intervensi (PT Tambang Mas
Sangihe) di Desa Bowone pada bulan Oktober 2021 yakni Rusaknya
am

ub
Instalasi Air Masyarakat Desa Bowone, maka menjadi terang
benderang Para Penggugat Intervensi merasa kepentingannya telah
ep
dirugikan oleh Objek Sengketa a quo, dan gugatan a quo jelas telah
k

memenuhi syarat hukum Pasal 53 ayat (1) UU No. 9 Tahun 2004


ah

tentang PERATUN sebagai berikut :


R

si
Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat

ne
ng

mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang


yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau

do
gu

tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.

III. KEWENANGAN MENGADILI


In
A

15. Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 10 UU 51 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua atas UU No 5 Tahun 1986 tentang PERATUN
ah

lik

menyebutkan :
Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
m

ub

dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik dipusat


maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Tata
ka

Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan


ep

peraturan perundang-undangan yang berlaku ;


ah

Halaman 173 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 18 UU 30/2014 ttg AP,

si
menyebutkan:
Pengadilan adalah Pengadilan Tata Usaha Negara ;

ne
ng
17. Bahwa ketentuan Pasal 54 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 tentang
PERATUN, menyebutkan :

do
gu Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan
yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
tergugat.

In
A
dikaitkan dengan alamat kantor Tergugat dan Tergugat II Intervensi,
maka jelaslah bahwa gugatan a quo telah memenuhi ketentuan
syarat Pasal 54 UU No. 5 Tahun 1986 tentang PERATUN;
ah

lik
18. Bahwa terdapat frasa hukum “Persetujuan Peningkatan Tahap
Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya“ yang merupakan
am

ub
substansi Objek Sengketa dikaitkan dengan Posita angka 3 gugatan
ini mengenai Objek Sengketa adalah IZIN sebagaimana dimaksud
Pasal 39 ayat (2) UU 30/2014 ttg AP, maka jelaslah bahwa Objek
ep
k

Sengketa a quo bukanlah kontrak atau perjanjian oleh karena suatu


ah

kontrak atau perjanjian menurut hukum adalah kesepakatan 2 (dua)


R

si
pihak yang tunduk pada Hukum Perdata yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (BW), sedangkan suatu IZIN harus

ne
ng

tunduk pada Hukum Tata Usaha Negara;

19. Bahwa apabila suatu izin dimaknai atau dianggap atau diperlakukan

do
gu

sebagai perjanjian, maka berdasarkan ketentuan Pasal 1320 KUH


Perdata, perjanjian tersebut harus batal demi hukum jika
In
A

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan (Uraian


terperinci mengenai Kontrak Karya diperlakukan sebagai IZIN
ah

diuraikan secara terperinci pada bagian selanjutnya Gugatan


lik

Intervensi ini);
m

ub

20. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa Objek Sengketa bukan


kontrak tetapi izin berupa penetapan tertulis sebagai objek TUN, oleh
ka

karena itu Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berwenang


ep

mengadili sengketa a quo;


ah

Halaman 174 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IV. UPAYA ADMINISTRATIF

si
21. Bahwa walaupun hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara tidak

ne
mensyaratkan Upaya Administratif bagi Para Penggugat Intervensi,

ng
namun Upaya Administratif telah dilakukan oleh Para Penggugat
Intervensi sebagai berikut :

do
gu a. Bahwa Para Penggugat Intervensi mengetahui adanya gugatan
masyarakat (Penggugat) terhadap Izin Pertambangan

In
A
PT Tambang Mas Sangihe (Tergugat II Intervensi) pada sekitar
akhir Juni 2021, akan tetapi pengetahuan Para Penggugat
ah

Intervensi tentang Objek Sengketa hanyalah sebatas adanya izin

lik
pertambangan PT Tambang Mas Sangihe, dan Para Penggugat
Intervensi belum mengetahui bentuk dan rupa dari izin
am

ub
pertambangan tersebut;
b. Bahwa pada tanggal 08 Juli 2021 dalam diskusi masyarakat
ep
dengan Kelompok Save Sangihe Island (SSI) bertempat di Desa
k

Dagho Kecamatan Tamako, Bapak Samsared Barahama


ah

menunjukkan fotocopy Objek Sengketa kepada masyarakat,


R

si
termasuk Para Penggugat Intervensi, dan saat itu pula (tanggal

ne
08 Juli 2021) Para Penggugat Intervensi sepakat untuk
ng

mengajukan gugatan terhadap Izin Pertambangan PT Tambang


Mas Sangihe, yang akan diawali dengan Keberatan Administrasi

do
gu

sebelum mengajukan gugatan;


c. Bahwa ketentuan Pasal 77 ayat (1) UU 30/2014 ttg AP
In
A

mensyaratkan waktu mengajukan keberatan paling lama 21 (dua


puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut
ah

Atau tanggal diketahuinya Objek Sengketa, dalam hal ini, karena


lik

tidak ada pengumuman dan informasi dari Tergugat, setidak-


tidaknya karena keterbatasan fasilitas Para Penggugat Intervensi
m

ub

tidak dapat mengakses informasi tentang Keputusan Tergugat


ka

tentang Objek Sengketa a quo, maka tenggang waktu 21 hari


ep

dihitung sejak tanggal 08 Juli 2021 s/d tanggal 09 Juli 2021, yang
ah

Halaman 175 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masih dalam tenggang waktu 21 (dua puluh satu) hari yang

si
disyaratkan oleh Pasal 77 ayat (1) UU 30/2014 ttg AP;

ne
d. Bahwa pada tanggal 09 Juli 2021 sebanyak 469 warga

ng
masyarakat Pulau Sangihe, termasuk Para Penggugat Intervensi
mengajukan Upaya Administratif berupa Surat Keberatan kepada

do
gu Tergugat dengan tembusan kepada Atasan Tergugat (Presiden
RI) dan instansi-instansi terkait, dengan demikian Upaya

In
A
Administratif Para Penggugat Intervensi masih dalam tenggang
waktu 21 hari sebagaimana syarat Pasal 77 ayat (1) UU 30/2014
ah

ttg AP;

lik
e. Bahwa Tergugat tidak menanggapi upaya administratif Para
Penggugat Intervensi tertanggal 09 Juli 2021 tersebut, dan oleh
am

ub
karena telah lewat tenggang waktu 10 (sepuluh) hari kerja yang
disyaratkan Pasal 77 ayat (4) UU 30/2014 ttg AP dan oleh
ep
kesulitan yang disebabkan pandemi Covid-19, maka pada
k

tanggal 01 September 2021 Para Penggugat Intervensi


ah

mengajukan banding administrasi kepada Presiden selaku


R

si
atasan Tergugat, namun hingga gugatan intervensi ini diajukan

ne
ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, banding administrasi
ng

Para Penggugat Intervensi tersebut tidak ditanggapi oleh


Presiden RI;

do
gu

f. Bahwa Pasal 77 ayat (4) UU 30/2014 ttg AP menyebutkan :


Badan dan / atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan
In
A

keberatan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja,


dan ayat (5) menyebutkan :
ah

Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak


lik

menyelesaikan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana


dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan;
m

ub

g. Bahwa pada faktanya, keberatan Administrasi Para Penggugat


ka

Intervensi tidak ditanggapi oleh Tergugat dan sudah melewati


ep

tenggang waktu 10 (sepuluh) hari kerja, sedangkan ketentuan


ah

Halaman 176 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 77 ayat (5) dinyatakan tidak diselesaikannya keberatan

si
dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja, maka keberatan

ne
Para Penggugat Intervensi dianggap dikabulkan, sehingga

ng
seharusnya Permohonan Para Penggugat Intervensi
ditindaklanjuti Tergugat dengan penetapan Keputusan sesuai

do
gu dengan permohonan keberatan Para Penggugat Intervensi, dan
Tergugat wajib menetapkan Keputusan sesuai dengan

In
A
permohonan Para Penggugat Intervensi paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah berakhirnya tenggang waktu 10 (sepuluh) hari kerja
ah

tersebut, namun hingga gugatan intervensi ini diajukan, Tergugat

lik
tidak menetapkan Keputusan sesuai dengan permohonan Para
Penggugat Intervensi;
am

ub
h. Bahwa adalah kewajiban Presiden RI selaku atasan Tergugat
untuk menetapkan Keputusan sesuai dengan permohonan
ep
banding paling lama 10 (sepuluh) hari kerja, dan karena
k

Presiden RI selaku Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan


ah

banding, maka keberatan banding Para Penggugat Intervensi


R

si
dianggap dikabulkan, dan selanjutnya Presiden RI seharusnya

ne
atau wajib menetapkan keputusan sesuai dengan permohonan
ng

paling lama 5 (lima) hari kerja, namun hingga gugatan intervensi


ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, banding

do
gu

Para Penggugat Intervensi tersebut tidak ditanggapi oleh


Presiden RI;
In
A

i. Bahwa dengan demikian, Upaya Administratif Para Penggugat


Intervensi menurut hukum telah dilaksanakan secara sempurna,
ah

namun tidak diindahkan oleh Tergugat maupun atasan Tergugat;


lik

V. TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN GUGATAN :


22. Bahwa walaupun hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara tidak
m

ub

mengatur tenggang waktu mengajukan Gugatan Intervensi, namun


ka

tenggang waktu Gugatan Intervensi ini telah memenuhi persyaratan,


ep

yang dapat diuraikan sebagai berikut :


ah

Halaman 177 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa Para Penggugat Intervensi mengetahui Objek Sengketa a

si
quo tanggal 08 Juli 2021 sebagaimana diuraikan pada Posita

ne
ng
angka 20 huruf b di atas;
b. Bahwa ketentuan Pasal 5 ayat (1) Perma No. 6 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi

do
gu Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif,
sebagaimana kutipan berikut :

In
A
Tenggang waktu mengajukan gugatan di Pengadilan dihitung 90
(sembilan puluh) hari sejak keputusan atas upaya administratif
ah

lik
diterima oleh Warga Masyarakat atau diumumkan oleh Badan
dan / atau Pejabat Administrasi Pemerintahan yang menangani
am

ub
penyelesaian upaya administratif;
c. Bahwa Upaya Administratif yang dilakukan Para Penggugat
Intervensi dimulai tanggal 09 Juli 2021 dan berakhir pada tanggal
ep
k

17 September 2021 yakni tanggal berakhirnya upaya banding


ah

administrasi. Dengan demikian perhitungan tenggang waktu


R

si
mengajukan gugatan Para Penggugat Intervensi dihitung sejak
keputusan upaya administratif terakhir diterima Para Penggugat

ne
ng

yaitu tanggal 17 September 2021 sampai dengan tanggal 11


November 2021 yaitu tanggal didaftarkannya Gugatan Intervensi

do
gu

di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;


23. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa Gugatan Intervensi yang
diajukan Para Penggugat Intervensi masih dalam tenggang waktu
In
A

yang ditentukan oleh Undang-Undang;


VI. POKOK PERKARA
ah

lik

A. Kronologi :
24. Bahwa sebelum menguraikan pokok perkara, Para Penggugat
m

ub

Intervensi menyampaikan kronologi peristiwa dan tanggapan atas


peritiwa tersebut sebagai sebagai berikut:
ka

ep

a. 17 Maret 1997
ah

Halaman 178 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Presiden RI menandatangani Persetujuan bagi 68 (enam puluh

si
delapan) Kontrak Karya (KK) dalam rangka penanaman modal

ne
ng
asing di bidang pertambangan umum, Nomor : B/143/Pres/3/
1997 tertanggal 17 Maret 1997, termasuk di dalamnya
PT Tambang Mas Sangihe.

do
gu b. 23 April 1997
- Badan Hukum PT Tambang Mas Sangihe disahkan Menteri

In
A
Kehakiman Nomor: C2-2952.HT.01.01.TH.97 tanggal 23 April
1997;
ah

lik
- Bahwa Persetujuan Kontrak Karya (KK) PT TMS dari Presiden
tertanggal 17 Maret 1997, dikaitkan dengan pengesahan
am

ub
PT TMS sebagai Badan Hukum tertanggal 23 April 1997,
mengandung makna bahwa badan hukum PT TMS ketika
mendapatkan persetujuan Presiden, masih berupa subjek
ep
k

hukum fiktif yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 7 ayat


ah

(6) UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT)


R

si
yaitu ketentuan hukum yang berlaku pada saat itu;
- Disamping itu, Para Penggugat Intervensi juga menyampaikan

ne
ng

bahwa berdasarkan data MODIS Kementerian ESDM, tercatat


Para Pemegang Saham PT TMS (Tergugat II Intervensi)

do
gu

adalah:
1) Sangihe Gold Corporation sebanyak 70%;
2) PT Sungai Belayan Sejati sebanyak 10%;
In
A

3) PT Sangihe Prima Mineral sebanyak 11%


4) PT Sangihe Pratama Mineral sebanyak 9%
ah

lik

- Berdasarkan data Administrasi Hukum Umum (AHU)


Kementerian Hukum dan HAM tercatat tanggal pendirian dan
m

ub

pengesahan PT Sangihe Prima Mineral dan PT Sangihe


Pratama Mineral sebagai berikut :
ka

ep
ah

Halaman 179 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. PT Sangihe Prima Mineral berdiri tanggal 30 Januari 2007

si
dan mendapat pengesahan sebagai badan hukum tanggal

ne
28 Desember 2009;

ng
b. PT Sangihe Pratama Mineral berdiri tanggal 5 November
2009 dan mendapat pengesahan sebagai badan hukum

do
gu tanggal 19 Nopember 2021;
- Bahwa berdasarkan tanggal pendirian dan pengesahan

In
A
PT Sangihe Prima Mineral dan PT Sangihe Pratama Mineral,
nampak bahwa seolah-olah PT TMS (Tergugat II Intervensi)
ah

“lahir” lebih dahulu dibandingakan dengan pendirinya. Dalam

lik
penelusuaran di data AHU, data PT TMS (Tergugat II
Intervensi) tidak bisa diakses karena terblokir;
am

ub
- Oleh karena itu, Tergugat maupun Tergugat II perlu
menjelaskan kepada yang Mulia Majelis Hakim dalam
ep
persidangan ini, siapa saja pendiri PT TMS sebelum
k

mendapatkan Persetujuan Kontrak Karya (KK) PT TMS dari


ah

Presiden tanggal 17 Maret 1997. Apabila Tergugat dan


R

si
Tergugat II Intervensi tidak mampu menjelaskan ini di hadapan

ne
Majelis Hakim, maka merupakan pengakuan atau bukti bahwa
ng

PT pendiri (PT Sangihe Prima Mineral dan PT Sangihe


Pratama Mineral) “lahir” belakang dan karenanya penerbitan

do
gu

Objek Sengketa yang dipakai sebagai kelanjutan dari KK


harus dinyatakan tidak sah dan wajib dicabut;
In
A

c. 28 April 1997
- Kementerian ESDM menandatangani Kontrak Karya dengan
ah

PT TMS mengenai pengembangan sumber daya mineral


lik

komoditas emas yang terletak di Kabupaten Sangihe Talaud;


- Bahwa Tahun 1997 Kabupaten Sangihe Talaud belum
m

ub

dimekarkan menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe,


ka

Kabupaten Kepulauan Talud, dan Kabupaten Kepulauan


ep

Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro);


ah

Halaman 180 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. 12 Januari 2009

si
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

ne
Mineral dan Batubara (selanjutnya disebut UU 4/2009 ttg PMB),

ng
disahkan dan diberlakukan;
e. April 1997 s/d 30 Agustus 2009

do
gu - Kontrak Karya PT TMS tidak aktif;
- Bahwa menurut informasi, ketidakaktifan Kontrak Karya

In
A
PT TMS disebabkan PT TMS memiliki keterkaitan dalam
skandal pertambangan emas di Kalimantan yang
ah

menghebohkan dunia internasional (skandal Bre-X) pada akhir

lik
dekade 90-an;
f. 12 Januari 2009
am

ub
- Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, disahkan dan diberlakukan.
ep
- Bahwa ketentuan Pasal 169 huruf a dan b UU 4/2009 ttg PMB
k

sebagaimana kutipan berikut:


ah

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku :


R

si
a. Kontrak Karya dan Perjanjian Karya pengusahaan

ne
pertambangan batubara yang telah ada sebelum
ng

berlakunya Undang-Undang ini tetap diberlakukan sampai


jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian;

do
gu

b. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan


perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara
In
A

sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan


selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang
ah

ini diundangkan kecuali mengenai penerimaan negara;


lik

- Bahwa bagian Penjelasan UU 4/2009 Pasal 169 huruf a dan


b, sebagaimana kutipan berikut :
m

ub

Pasal 169 Huruf a


ka

Cukup jelas.
ep

Pasal 169 Huruf b


ah

Halaman 181 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Semua pasal yang terkandung dalam kontrak karya dan

si
perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara harus

ne
disesuaikan dengan Undang-Undang;

ng
- Bahwa Perintah Pasal 169 huruf a UU 4/2009 ttg PMB jelas
dan tegas, sebagai berikut : “Kontrak Karya yang telah ada

do
gu sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap diberlakukan
sampai jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian”;

In
A
- Bahwa secara eksplisit, BAB VII UU 4/2009 ttg PMB (Pasal 36
s/d Pasal 63 : tentang IUP) s/d BAB VIII (Pasal 64 s/d Pasal
ah

65 : tentang WIUP dan IUP), dan BAB X (Pasal 74 s/d Pasal

lik
84 : IUP Khusus/IUPK) UU 4/2009 ttg PMB pada pokoknya
mewajibkan setiap usaha pertambangan wajib memiliki Izin
am

ub
Usaha Pertambangan (IUP);
- Bahwa seluruh pasal-pasal Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian
ep
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B),
k

diwajibkan oleh Pasal 169 huruf b UU 4/2009 tersebut untuk


ah

disesuaikan dengan syarat-syarat hukum UU 4/2009 dan UU


R

si
terkait lainnya, sehingga berlakunya UU 4/2009 ttg PMB

ne
merupakan tonggak perubahan hukum pertambangan yang
ng

lazim dikenal dengan rezim IUP;


- Bahwa dalam UU 4/2009 ttg PMB, Kontrak Karya tidak

do
gu

dikategori sebagai Izin Khusus atau IUPK;


- Bahwa terdapat ketentuan pidana dalam UU 4/2009 ttg PMB
In
A

terhadap ketidaktaatan berusaha dengan dasar IUP, sebagai


berikut :
ah

Pasal 158 UU 4/2009.


lik

Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa


IUP, IPR atau IUPK dipidana dengan pidana penjara paling
m

ub

lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak


ka

Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).


ep
ah

Halaman 182 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berlakunya ketentuan Pasal 169 UU 4/2009 ttg PMB

si
tersebut dalam hubungannya dengan sebuah Kontrak Karya

ne
dikaitkan dengan seluruh ketentuan BAB VII UU 4/2009 dan

ng
Pasal 158 UU 4/2009 ttg PMB, maka seharusnya dan
semestinya pasal-pasal yang memuat syarat-syarat dalam

do
gu Kontrak Karya telah disesuaikan dengan berbagai Undang-
Undang yang berlaku, terutama dengan UU 4/2009 itu sendiri

In
A
paling lambat 1 (satu) tahun yang jatuh pada tanggal 11
Januari 2010;
ah

- Bahwa berdasarkan konsekuensi hukum dari Pasal 158 UU

lik
4/2009 ttg PMB, adalah tidak terelakkannya seluruh Kontrak
Karya sebagai usaha pertambangan, harus mengantongi Izin
am

ub
Usaha Pertambangan (IUP) agar dapat melakukan
penambangan. Tegasnya, suatu usaha pertambangan tanpa
ep
IUP, oleh UU 4/2009 ttg PMB dinyatakan bertentangan
k

dengan hukum, termasuk Kontrak Karya dan/atau PKP2B


ah

yang tidak memiliki IUP;


R

si
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

ne
satupun ketentuan dalam UU 4/2009 ttg PMB yang melegalisasi
ng

Kontrak Karya sebagai izin berusaha di bidang pertambangan


yang sah.

do
gu

g. 31 Agustus 2009
- Kontrak Karya PT TMS diaktifkan kembali oleh Menteri ESDM
In
A

dengan Keputusan No. 2511/30/DJB/2009 tertanggal 31


Agustus 2009;
ah

- Bahwa pengaktifan kembali KK PT TMS merupakan fakta


lik

awal bahwa KK PT TMS bukannya disesuaikan dengan


Undang-Undang tetapi diaktifkan kembali, tampaknya
m

ub

dimaksudkan seolah-olah “merupakan tindakan penyesuaian”


ka

dengan UU 4/2009, di sisi lainnya tidak terdapat satupun


ep

ketentuan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang


ah

Halaman 183 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertambangan Mineral dan Batubara (UU yang berlaku saat

si
itu) yang memberikan kewenangan dan/atau hak diskresi

ne
kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali Kontrak

ng
Karya yang sudah ditelantarkan atau dianggap mati selama 12
tahun;

do
gu - Bahwa Perintah Pasal 169 huruf a UU 4/2009 ttg PMB adalah
Kontrak Karya yang telah ada yakni : Kontrak Karya yang ada

In
A
sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap diberlakukan
sampai jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian. Bukan
ah

KK yang sudah mati atau kolaps karena tidak ada itikad baik

lik
dari pemegang kontrak tersebut, dihidupkan atau diaktifkan
lagi karena sudah terjadi perubahan keadaan hukum selang
am

ub
tahun 1997-2009 al.nya berlakunya beberapa undang-undang
dalam konteks Kontrak Karya PT TMS yaitu UU No. 27 Tahun
ep
2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, UU
k

No. 32 Tahun 2009 tentang Perlingungan dan Pengelolaan


ah

Lingkungan Hidup, UU otonomi daerah, serta berubahnya


R

si
sosiologi hukum dari rezim ke rezim yang dipengaruhi

ne
berbagai kasus pertambangan yang timbul di masyarakat
ng

yang mempengaruhi dinamika peraturan perundang-


undangan;

do
gu

- Bahwa Pengaktifan Kembali Kontrak Karya Yang Tidak Aktif


Selama 12 Tahun, bukanlah tindakan penyesuaian Kontrak
In
A

Karya dengan Undang-Undang sebagaimana maksud dan


tujuan ketentuan Pasal 169 UU 4/2009, tegasnya, Pengaktifan
ah

Kembali Kontrak Karya tersebut justru bertentangan dengan


lik

frasa hukum “Kontrak Karya tetap diberlakukan sampai jangka


waktu berakhirnya kontrak/perjanjian” pada huruf a Pasal 169
m

ub

UU 4/2009; bukan amanat Pasal 169 UU 4/2009, serta secara


ka

hukum yang berlaku saat Kontrak Karya diaktifkan (ex tunc)


ep
ah

Halaman 184 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukan pula amanat dari semangat, serta maksud dan tujuan

si
UU 4/2009;

ne
h. 23 Desember 2015

ng
- Menteri ESDM meng-Amandemen Kontrak Karya yang
didalilkan sebagai langkah atau tindakan menyesuaikan

do
gu Kontrak Karya dengan UU 4/2009 ttg PMB.
- Bahwa Menteri ESDM abai atau lalai atau sengaja-abai untuk

In
A
menyesuaikan Kontrak Karya PT TMS sebagaimana perintah
Undang-Undang, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
ah

a. tenggang waktu penyesuaian Kontrak Karya, diwajibkan

lik
oleh Undang-Undang dilakukan selambat-lambatnya 1
tahun dari tanggal 12 Januari 2009 yang jatuh pada 11
am

ub
Januari 2010;
b. penyesuaian dimaksud adalah disesuaikannya ketentuan
ep
dan syarat-syarat dalam pasal-pasal Kontrak Karya
k

dengan syarat-syarat hukum mengenai usaha


ah

pertambangan yang diatur ketentuan BAB VII UU 4/2009;


R

si
dan pada kenyataannya :

ne
a. Amandemen terhadap Kontrak Karya tersebut – pun
ng

apabila memenuhi syarat hukum sebagai penyesuaian


dengan Undang-Undang – maka amandemen tersebut

do
gu

telah kadaluarsa / lewat waktu (expired) karena dilakukan


7 (tujuh) tahun sejak UU 4/2009 diundangkan dan
In
A

diberlakukan, tegasnya bertentangan dengan ketentuan


Pasal 169 UU 4/2009 itu sendiri;
ah

b. tidak disesuaikannya seluruh ketentuan dan syarat-syarat


lik

Kontrak Karya dengan syarat-syarat hukum mengenai


usaha pertambangan yang diatur ketentuan BAB VII UU
m

ub

4/2009 dapat dibuktikan dengan Menteri ESDM tidak


ka

pernah mengeluarkan IUP untuk usaha pertambangan PT


ep

TMS tersebut, setidaknya IUP Eksplorasi;


ah

Halaman 185 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. 10 Desember 2010

si
- Menteri ESDM menerbitkan Surat Keputusan tentang

ne
Permulaan Tahap Kegiatan Eksplorasi KK sekaligus Penciutan

ng
I Wilayah KK dengan SK No. 514.K/30/DJB/2010 tanggal 10
Desember 2010;

do
gu - Bahwa fakta ini menjelaskan Menteri ESDM bukannya
menyesuaikan atau melaksanakan amanat Pasal 169 UU 4 /

In
A
2009 untuk menyesuaikan Kontrak Karya tersebut antara
lainnya menyesuaikan dengan ketentuan BAB VII UU 4/2009
ah

dalam pasal-pasal Kontrak Karya tersebut tetapi malah

lik
menerbitkan Surat Keputusan tentang Permulaan Tahap
Kegiatan Eksplorasi KK PT TMS yang dipersamakan atau
am

ub
dipraktekkan sebagai IUP Eksplorasi padahal tidak memenuhi
syarat-syarat tentang IUP Eksplorasi dalam UU 4/2009;
ep
- Bahwa UU 4/2009 mewajibkan semua kegiatan usaha
k

pertambangan HARUS didasari dengan Izin Usaha


ah

Pertambangan (Pasal 36 s/d Pasal 53 UU 4/2009 ttg PMB),


R

si
dengan konsekuensi pemidanaan jika tidak didasarkan IUP

ne
(Pasal 158 UU 4/2009), maka pada hakikatnya menurut
ng

hukum, sejak tanggal 20 Desember 2010 yaitu sejak Kontrak


Karya tersebut diiplementasikan atau dipraktekkan atau

do
gu

diperlakukan sebagai Izin Usaha Pertambangan yang tidak


sesuai dengan UU 4/2009 maka seluruh kegiatan usaha
In
A

pertambangan emas PT Tambang Mas Sangihe di wilayah


objek sengketa adalah merupakan kegiatan pertambangan
ah

tanpa izin (PETI) atau ilegal mining yang memenuhi unsur


lik

tindak pidana pertambangan sebagaimana ketentuan Pasal


158 UU 4/2009 dengan konsekuensi yuridis Kontrak Karya
m

ub

antara Tergugat dan Tergugat II Intervensi sebagai suatu


ka

perjanjian menurut Pasal 1320 BW (KUH Perdata) tidaklah


ep
ah

Halaman 186 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sah karena mengandung hal-hal yang dilarang oleh Undang-

si
Undang;

ne
j. 19 September 2016

ng
Kontrak Karya PT TMS yang baru 6 tahun “dihidupkan lagi”,
dinyatakan DEFAULT oleh Menteri ESDM melalui Surat Direktur

do
gu Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor 1603/30/DBM.PU/2016
tanggal 19 September 2016 perihal : Penetapan Default Kontrak

In
A
Karya PT Tambang Mas Sangihe;
k. 10 Mei 2017
ah

Kontrak Karya PT TMS dinyatakan DEFAULT oleh Tergugat

lik
melalui Surat Dirjen Minerba No. 1009/30/DJB/2017 tanggal 10
Mei 2017 perihal Penetapan Default Kontrak Karya PT Tambang
am

ub
Mas Sangihe;
l. 11 Desember 2018
ep
Kontrak Karya PT TMS mendapat perpanjangan suspensi
k

(penghentian kegiatan) oleh Menteri ESDM melalui Surat


ah

Perpanjangan Suspensi dengan surat Dirjen Minerba No.


R

si
2118/30.07/DJB/2018 tanggal 11 Desember 2018 perihal

ne
Penetapan Default KK PT TMS;
ng

m. 13 November 2019
Kontrak Karya PT TMS lagi-lagi mendapat perpanjangan

do
gu

suspensi (penghentian kegiatan) dengan Surat Perpanjangan


Suspensi oleh surat Dirjen Minerba No. 1923/30.07/DJB/2019
In
A

tanggal 13 November 2019 perihal Penetapan Default KK PT


TMS;
ah

n. 10 Juni 2020
lik

- Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas


UU 4/2009 ttg PMB (Selanjutnya disebut UU 3/2020 ttg PMB),
m

ub

disahkan dan diberlakukan;


ka

- Bahwa ketentuan Pasal 35 UU 3/2020 ttg PMB, sebagaimana


ep

kutipan berikut:
ah

Halaman 187 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan

si
Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

ne
(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ng
dilaksanakan melalui pemberian :
a. Nomor induk berusaha

do
gu b. Sertifikat standar; dan/atau
c. Izin;

In
A
(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri
atas :
ah

a. IUP;

lik
b. IUPK;
c. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian;
am

ub
d. IPR;
e. SIPB;
ep
f. Izin penugasan;
k

g. Izin pengangkutan dan penjualan;


ah

h. IUJP; dan
R

si
i. IUP untuk penjualan;

ne
(4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan
ng

pemberian Izin Berusaha sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) kepada Pemerintah Daerah Provinsi sesuai

do
gu

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


- Bahwa berlakunya UU 3/2020 ttg PMB, tidak merubah Rezim
In
A

IUP;
- Bahwa Pasal 169 UU 4/2009 ttg PMB tidak dihapus tetapi
ah

disisipkan 3 (tiga) pasal yaitu Pasal 169A, Pasal 179B, dan


lik

Pasal 169C, yang pada pokoknya menambahkan ketentuan


IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian;
m

ub

o. 29 Januari 2021
ka

Menteri ESDM menerbitkan Keputusan Nomor: 163.K/MB.04/


ep

DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan


ah

Halaman 188 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT

si
Tambang Mas Sangihe.

ne
p. 24 Maret 2021

ng
- PT TMS bersama-sama dengan Forkopimda Kabupaten
Sangihe melaksanakan sosialisasi di Desa Bowone yang

do
gu secara selektif PT TMS mengundang masyarakat Desa
Bowone.

In
A
- Bahwa dalam acara sosialisasi tanggal 24 Maret 2021,
diungkapkan/disosialisasikan bahwa PT TMS telah
ah

mengantongi Izin Operasi Produksi dari Menteri ESDM

lik
(Keputusan Nomor : 163.K/MB.04/DJB/2021 Tanggal 29
Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan Tahap
am

ub
Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas
Sangihe) yang didasarkan pada Izin Lingkungan dari
ep
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Keputusan
k

Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulut No. 503/


ah

DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September 2020


R

si
tentang : Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan

ne
Emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan
ng

Sangihe Provinsi Sulawesi Utara);


- Bahwa meminjam logika Menteri ESDM tentang kegiatan

do
gu

PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Sangihe telah


berdasarkan kontrak dan tidak perlu IUP, maka tindakan
In
A

PT TMS dalam melaksanakan KK dimaksud, adalah tindakan


yang bertentangan ketentuan Pasal 35 ayat (3) huruf c dan
ah

ketentuan Pasal 158 UU 3/2020 ttg PMB, oleh karena tidak


lik

terdapat satupun peraturan perundang-undangan di Indonesia


yang mengakui bahwa kontrak adalah izin;
m

ub

- Bahwa tidak terdapat satupun ketentuan dalam UU 4/2009 ttg


ka

PMB yang membolehkan usaha pertambangan hanya


ep

berdasarkan kontrak yang dapat disimpulkan dari berlakunya


ah

Halaman 189 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan pidana pada Pasal 158 UU 4/2009 ttg PMB yang

si
menyatakan : “setiap orang yang melakukan usaha

ne
penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK dipidana dengan

ng
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah”,

do
gu sedangkan ketentuan perubahan Pasal 158 pada UU 3/2020
ttg PMB menyatakan : “Setiap orang yang melakukan usaha

In
A
penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
ah

dan denda paling banyak Rp. 100.000.000.000, (seratus miliar

lik
rupiah”, tegasnya tanpa IUP, sebuah usaha pertambangan
dengan alasan apapun tidak dapat diterima, dan mengandung
am

ub
konsekuensi tindak pidana pertambangan.
- Bahwa ketentuan Pasal 35 ayat (3) huruf c Jo. Pasal 169 UU
ep
3/2020 ttg PMB pada dasarnya telah memberikan kesempatan
k

kepada Menteri ESDM untuk menyesuaikan pasal-pasal


ah

dalam Kontrak Karya PT TMS dengan ketentuan UU 4/2009


R

si
Jo. UU 3/2020 ttg PMB, tetapi faktanya hal itu tidak dilakukan.

ne
Dalam hal ini, Menteri ESDM masih menggunakan paradigma
ng

UU No. 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan yang tidak


sesuai lagi dengan sosisiologi hukum saat ini, dan Menteri

do
gu

ESDM telah mengesampingkan hukum yang berlaku saat ini


(ius consitutum).
In
A

- Bahwa frasa hukum “Persetujuan Peningkatan Tahap


Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas
ah

Sangihe” tidak dikenal (Unidentified Object) oleh hukum


lik

pertambangan sebagai IUP (WETMATIG), tidak ada satupun


ketentuan dalam UU 4/2009 Jo. UU No. 3/2020 tentang
m

ub

Perubahan Atas UU 4/2009 Jo UU 11/2020 tentang Cipta


ka

Kerja (RECHTMATIG) yang dapat digunakan Menteri ESDM


ep
ah

Halaman 190 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk memperlakukan Objek Sengketa sebagai Izin Usaha

si
Pertambangan (DOELMATIG);

ne
- Bahwa Kontrak Karya yang didalilkan sebagai usaha

ng
pertambangan tanpa didukung atau IUPK sebagai Kelanjutan
Operasi Kontrak/Perjanjian, sebagai akibat dari tidak

do
gu disesuaikannya Kontrak Karya tersebut dengan Undang-
Undang, maka merupakan konsekuensi yuridis bahwa status

In
A
Kontrak Karya tersebut sebagai perjanjian usaha yang Bukan
Izin Usaha Pertambangan karena kontrak adalah kontrak,
ah

bukan izin, tetapi Telah Digunakan sebagai Izin Usaha

lik
Pertambangan (doelmatig), merupakan tindakan yang
bertentangan dengan Undang-Undang dengan ancaman
am

ub
pidana penjara dan denda (Pasal 158).
- Bahwa konsekuensi yuridis selanjutnya terhadap status dan
ep
sifat Kontrak Karya yang pasal-pasalnya tidak disesuaikan
k

dengan Undang-Undang, berdasarkan ketentuan Pasal 1320


ah

BW (KUH Perdata) Kontrak tersebut adalah merupakan


R

si
perjanjian yang tidak sah, perjanjian yang didasarkan oleh hal

ne
yang tidak halal atau bertentangan dengan Undang-Undang,
ng

tegasnya merupakan Kontrak atau Perjanjian yang harus


dibatalkan demi hukum;

do
gu

q. 28 Oktober 2021
PT Tambang Mas Sangihe dilaporkan ke Polda Sulut oleh
In
A

kelompok Save Sangihe Island karena aktivitas pertambangan


tanpa IUP di lokasi Objek Sengketa di Desa Bowone Kabupaten
ah

Kepulauan Sangihe merusak sumber air masyarakat Desa


lik

Bowone;
25. Bahwa berdasarkan kronologi tersebut, dapat ditarik kesimpulan
m

ub

sebagai berikut :
ka

a. Jika Keputusan Menteri ESDM RI (Objek Sengketa), bukan IZIN


ep

(bukan IUP atau bukan pula IUPK sebagai Kelanjutan Operasi


ah

Halaman 191 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kontrak/Perjanjian) maka kegiatan di lokasi objek sengketa

si
adalah kegiatan ilegal karena tidak didasarkan IUP dan memiliki

ne
konsekuensi pidana penjara dan denda yang diatur ketentuan

ng
Pasal 158 UU 3/2020 ttg PMB;
b. Jika Keputusan Menteri ESDM RI (Objek Sengketa), adalah IZIN

do
gu (IUP atau IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian)
maka seluruh pasal-pasal dalam Kontrak Karya tersebut harus

In
A
disesuaikan dengan Undang-Undang, faktanya pasal-pasal
tersebut tidak disesuaikan dengan Undang-Undang;
ah

c. Jika Keputusan Menteri ESDM RI (Objek Sengketa)

lik
dipertahankan / diperlakukan sebagai kontrak sekaligus sebagai
IZIN, maka Kontrak Karya tersebut telah ditempatkan di atas
am

ub
hukum (above the law) yang bertentangan dengan ketentuan
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 serta telah mengesampingkan
ep
ketentuan hukum tentang asas dan tujuan pengelolaan
k

pertambangan yang diatur Pasal 2 dan Pasal 3 UU 3/2020 ttg


ah

PMB;
R

si
d. Menurut Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009 tentang

ne
Perubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
ng

Tata Usaha Negara, Keputusan Menteri ESDM RI Nomor: 163.K/


MB.04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan

do
gu

Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT


Tambang Mas Sangihe, haruslah dimaknai sebagai Keputusan
In
A

Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha


Negara, sebagaimana ketentuan Pasal 87 UU No 30 Tahun 2014
ah

tentang Administrasi Pemerintahan, Keputusan Tata Usaha


lik

Negara sebagaimana dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
m

ub

dengan UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009 harus


ka

dimaknai sebagai :
ep

a. Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;


ah

Halaman 192 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di

si
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggaraan

ne
negara lainnya;

ng
c. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AUPB;

do
gu d. Bersifat final dalam arti lebih luas;
e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan /

In
A
atau
f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat;
ah

e. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 87 huruf d UU No. 30

lik
tentang Administrasi Pemerintahan Jo. Pasal 1 angka 9 UU No.
51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun
am

ub
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Objek Sengketa
merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
ep
hukum Tata Usaha Negara yang bersifat final dalam arti luas,
k

sehingga tidak beralasan hukum untuk dinyatakan sebagai


ah

Kontrak atau perbuatan hukum perdata, karena oleh UU 3/2020


R

si
ttg PMB terkategori sebagai IUPK sebagai Kelanjutan Operasi

ne
Kontrak/Perjanjian. Bahwa kontrak adalah perjanjian antara 2
ng

(dua) pihak, bukan IZIN, dan kontrak tidak dapat digunakan


sebagai izin ! Sedangkan Izin adalah izin yakni hubungan hukum

do
gu

antara subjek hukum dengan negara (hukum tata usaha negara),


dalam hal ini, tanpa IUP kontrak tersebut tidak dapat
In
A

dilaksanakan karena bertentangan dengan peraturan perundang-


undangan.
ah

B. OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN


lik

PERUNDANG-UNDANGAN:
26. Bahwa dari uraian kronologis dan berbagai argumentasi
m

ub

sebagaimana disebutkan pada bagian A di atas, dapat dirangkum


ka

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang


ep
ah

Halaman 193 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa a quo,

si
sebagai berikut :

ne
a. Pembukaan UUD 1945

ng
Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa a quo dengan
mengabaikan makna dari Mukadimah UUD 1945, yakni

do
gu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, di dalamnya

In
A
termasuk Para Penggugat Intervensi;
b. Pasal 28 huruf H ayat (1) UUD 1945
ah

1) Pasal 28 huruf H ayat (1)UUD 1945 mengatur: “Setiap orang

lik
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta
am

ub
berhak memperoleh pelayanan kesehatan;
2) Penerbitan Objek Sengketa jelas melanggar Pasal 28 huruf H
ep
ayat (1) UUD 1945 karena hak Para Penggugat Intervensi
k

untuk bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup


ah

yang baik dan sehat terancam dengan keberadaan Objek


R

si
Sengketa tersebut. Tergugat mestinya harus melindungi hak-

ne
hak yang dijamin oleh konstitusi ini.
ng

c. UU 4/2009 Jo. UU 3/2020 ttg PMB


1) melanggar Pasal 169 yang mengatur “harus disesuaikannya

do
gu

seluruh ketentuan dalam pasal-pasal Kontrak Karya dengan


Undang-Undang”, sedangkan pasal-pasal Kontrak Karya milik
In
A

Tergugat II Intervensi tidak disesuaikan dengan Undang-


Undang, sehingga harus dimaknai bahwa Kontrak Karya
ah

tersebut berisi ketentuan-ketentuan yang bertentangan


lik

dengan Undang-Undang;
2) melanggar ketentuan Pasal 35 ayat (3) huruf c, karena
m

ub

menerbitkan Objek Sengketa, bukan dalam bentuk IUP yang


ka

wajib sesuai dengan segala persyaratannya, tetapi


ep

menerbitkan Objek Sengketa sebagai Peningkatan Kontrak


ah

Halaman 194 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karya, sebagai tindakan kamuflase hukum dalam rangka

si
membebaskan kewajiban-kewajiban IUP, tetapi diperlakukan

ne
sebagai IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian.

ng
Pada kenyataanya, Objek Sengketa telah diposisikan
Tergugat sebagai KTUN yang berada di atas hukum (above

do
gu the law) yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 1 ayat (3)
UUD 1945;

In
A
3) melanggar ketentuan Pasal 158 yang mengatur tindak pidana
pertambangan tanpa IUPK yang diwajibkan Pasal 35 ayat (3)
ah

huruf c UU 3/2020 ttg PMB, dipidana dengan pidana penjara

lik
paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
am

ub
4) melanggar Pasal 47 huruf a yang mengatur batas waktu
kegiatan Operasi Produksi pertambangan mineral paling lama
ep
20 (dua puluh) tahun, tetapi waktu yang diberikan dalam
k

Objek Sengketa adalah selama 33 (tiga puluh tiga) tahun;


ah

5) melanggar Pasal 53 UU 4/2009 Jo. UU 3/2020 ttg PMB, yang


R

si
mengatur luas WIUP paling banyak 25.000 hektare untuk

ne
Operasi Produksi, tetapi luas WIUP yang diberikan dalam
ng

Objek SengketaTergugat adalah seluas 42.000 hektare;


6) melanggar Pasal 134 ayat (2) dan (3) UU 3/2020 ttg PMB

do
gu

yang mengatur tempat larangan berusaha pertambangan


kecuali mendapat izin dari instansi pemerintah sesuai dengan
In
A

ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini harus


mendapat izin dari Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai
ah

instansi yang mengurus Pulau-Pulau Kecil dan Pesisir. Pada


lik

faktanya hingga gugatan intervensi diajukan di Pengadilan,


Menteri Kelautan dan Perikanan tidak pernah mengeluarkan
m

ub

Izin Pemanfaatan Pulau terhadap Pulau Sangihe untuk


ka

digunakan sebagai wilayah usaha pertambangan yang


ep

ditentukan oleh Objek Sengketa;


ah

Halaman 195 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) melanggar Pasal 36 UU 3/2020 ttg PMB yang mengatur

si
kegiatan Operasi Produksi adalah peningkatan dari

ne
Eksplorasi, karena sebelumnya Tergugat II Intervensi tidak

ng
diberi IUP Eksplorasi oleh Tergugat namun Tergugat II
Intervensi telah melakukan seluruh kegiatan eksplorasi;

do
gu d. UU 1/2014 ttg PWP3K
1) Lokasi Objek Sengketa berada di Kabupaten Kepulauan

In
A
Sangihe, tepatnya di Pulau Sangihe yang terkategori sebagai
Pulau Kecil karena luasnya 736,98 km2 (tujuh ratus tiga puluh
ah

enam koma sembilan delapan kilometer persegi) atau

lik
dibawah 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) yang diatur
Pasal 1 angka 3 UU No. 1 Tahun 2014 tentang Perubahan
am

ub
Atas UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (Selanjutnya disebut UU 1/2014 ttg
ep
PWP3K);
k

2) Pasal 1 angka 3 UU 1/2014 ttg PWP3K menjelaskan“Pulau


ah

Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan
R

si
2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan

ne
ekosistemnya”, sehingga dalam menerbitkan Objek Sengketa
ng

a quo, haruslah dipertimbangkan secara seksama oleh


Tergugat menyangkut Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

do
gu

yang diatur UU 1/2014 ttg PWP3K;


3) Dengan demikian, maka penerbitan Objek Sengketa jelas:
In
A

a) Melanggar Pasal 26A yang mengatur pemanfaatan pulau-


pulau kecil dan pemanfaatan perairan disekitarnya dalam
ah

rangka penanaman modal asing harus mendapatkan izin


lik

Menteri, dalam hal ini izin dari Menteri Kelautan dan


Perikanan, oleh karena Objek Sengketa tidak didukung
m

ub

dengan Izin Pemanfaatan Pulau Kecil dari Menteri


ka

Kelautan dan Perikanan;


ep
ah

Halaman 196 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Melanggar Pasal 35 huruf k mengenai larangan

si
penambangan mineral pada wilayah yang secara teknis

ne
dan / atau ekologis dan / atau sosial dan/atau budaya

ng
menimbulkan kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran
lingkungan dan/atau merugikan masyarakat sekitarnya;

do
gu e. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
1) Di dalam wilayah Objek Sengketa terdapat Hutan

In
A
Sahendarumang yang merupakan hutan primer (hutan purba)
yang berisi berbagai tanaman dan hewan endemik yang
ah

hanya harus dilindungi oleh umat manusia karena keberadaan

lik
dan kelangsungan tanaman dan hewan endemik tersebut
tersisa satu-satunya didunia (terancam punah) seperti burung
am

ub
Seriwang Sangihe dalam bahasa lokal disebut burung Niu dan
nama Latinnya Eutrichomyias Rowleyi, dan wilayah Objek
ep
Sengketa di pesisir mencakup kawasan hutan mangrove,
k

maka seyogyanya Tergugat sebelum menerbitkan Objek


ah

Sengketa, Tergugat mempertimbangkan dengan cermat dan


R

si
seksama ketentuan-ketentuan yang diatur Undang-Undang

ne
No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan peraturan
ng

perundang-undangan mengenai Konservasi Sumber Daya


Alam;

do
gu

2) Oleh karena itu, penerbitan Objek Sengketa jelas melanggar


Pasal 39 ayat (1) tentang :
In
A

a) penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan diluar


kegiatan kehutanan produksi dan hutan lindung dapat
ah

dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan


lik

(ayat 1),
b) penggunaan kawasan hutan wajib berdasarkan Izin
m

ub

Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Menteri


ka

Kehutanan (ayat 2),


ep
ah

Halaman 197 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) larangan penambangan terbuka di wilayah hutan lindung

si
(ayat 4); dan

ne
d) harus atas persetujuan DPR bagi Menteri Kehutanan

ng
untuk mengeluarkan IPPKH bagi kegiatan yang
berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai

do
gu strategis (ayat 5);
Bahwa hutan Sahendarumang yang terletak di tengah-

In
A
tengah lokasi Objek Sengketa memiliki nilai strategis
karena berada di wilayah perbatasan negara, memiliki
ah

kekayaan hayati dengan hewan-hewan endemik yang

lik
merupakan satu-satunya di dunia, serta berdampak
penting dengan cakupan yang luas karena kegiatan
am

ub
pertambangan Tergugat II Intervensi mencakup 57% dari
seluruh luas Pulau Sangihe termasuk hutan Sahenda
ep
rumang, maka IPPKH harus dengan persetujuan DPR;
k

Bahwa tanpa IPPKH, maka Objek Sengketa tidak dapat


ah

dilaksanakan di sebagian lokasi Objek Sengketa yaitu di


R

si
kawasan hutan Sahendarumang, yang mengandung

ne
makna bahwa Tergugat mengingkari kepastian hukum
ng

Objek Sengketa yang dijamin dalam ketentuan Pasal


huruf f dan Pasal 90 UU 4/2009 ttg PMB Jo. Pasal 36 ayat

do
gu

(2) UU 3/2020 ttg PMB;


f. UU No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
In
A

1) Pulau Sangihe berada di perbatasan Negara Republik


Indonesia dengan Negara Philipina, dalam hal ini merupakan
ah

Beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka potensi


lik

kerusakan Pulau Sangihe akibat pelaksanaan Objek Sengketa


(eco-genocide), dapat mempermalukan Bangsa Indonesia
m

ub

secara internasional karena bertindak bertentangan dengan


ka

Mukadimah UUD 1945 mengenai makna kemerdekaan,


ep

keadilan sosial dan ketertiban dunia;


ah

Halaman 198 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Oleh karena itu, penerbitan Objek Sengketa melanggar Pasal

si
11 UU No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara yang

ne
mewajibkan Pemerintah Provinsi mengkordinasikan

ng
pembangunan kawasan perbatasan. Karena pada faktanya,
Objek Sengketa justru dikordinasikan oleh Tergugat sebagai

do
gu Pemerintah Pusat (Tergugat);
g. Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

In
A
Bencana
1) Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketaa quo telah
ah

menafikan beberapa peraturan perundang-undangan terkait

lik
Objek Sengketa seperti Undang-Undang 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, Perda RTRW Kabupaten
am

ub
Sangihe yang ditujukan untuk merealisasi RPJM Kabupaten
Sangihe dengan prioritas pembangunan perikanan, pertanian
ep
dan pariwisata (Tata Ruang), dan RTRW Perbatasan (Tata
k

Ruang);
ah

2) Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana


R

si
(BNPB) Pulau Sangihe adalah wilayah rawan bencana karena

ne
diapit oleh Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik serta
ng

Lempeng Sangihe dan Lempeng Maluku yang cenderung


“bergerak” (terancam gempa tektonik yang berpotensi

do
gu

tsunami), dikaitkan dengan adanya gunung api aktif yaitu


Gunung Awu di tengah-tengah Pulau Sangihe yang ‘dikepung’
In
A

2 gunung api aktif di bawah laut yaitu Gunung Kawio (berada


di perairan sekitar 1 mil di Utara P. Sangihe) dan Gunung
ah

Banua Wuhu Mahangetang (berada di perairan sekitar 1 mil di


lik

Utara P. Sangihe) dikaitkan dengan global warming saat ini


yang menimbulkan abrasi pulau-pulau kecil di dunia, dikaitkan
m

ub

dengan climate change yang tidak dapat diduga atau


ka

diprediksi sehingga menjadi pergumulan masyarakat dunia


ep

untuk keselamatan umat manusia, singkatnya Pulau Sangihe


ah

Halaman 199 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat sensitif terhadap perubahan bentang alam (eco region)

si
yang diakibatkan oleh alam maupun ulah manusia atau oleh

ne
keduanya, dikaitkan dengan rencana Tergugat II Intervensi

ng
mengeksploitasi 40 (empat puluh) juta ton batuan untuk
wilayah seluas 65,48 hektare (Vide Izin Lingkungan

do
gu PT Tambang Mas Sangihe) yang mengandung arti rencana
eksploitasi untuk lahan seluas 42.000 hektar (Vide Objek

In
A
Sengketa) peluang Tergugat II Intervensi adalah
mengekspolitasi batuan sebanyak 26.666,67 (dua puluh enam
ah

juta enam ratus enam puluh enam ribu koma enam puluh

lik
tujuh) juta ton yang secara logika saja (tanpa perlu menjadi
ahli) dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Objek Sengketa a
am

ub
quo melebihi daya dukung Pulau Sangihe, dan akan timbul
perubahan bentang alam (eco region) yang ektra-ekstrim
ep
(sebagai catatan, kendaraan truk yang dikenal masyarakat
k

Sangihe saat ini memilik daya angkut 4 ton, sehingga untuk


ah

26.666,67 ton jika diangkut dengan truk yang lazim digunakan


R

si
di Pulau Sangihe membutuhkan 6.666 juta dump truck!),

ne
sehingga tidaklah berlebihan Objek Sengketa disebut sebagai
ng

tahap awal operasi eco-genocide;


h. UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

do
gu

1) Ketentuan Pasal 5 huruf b UU 30/2014 ttg AP telah


memperingatkan kepada Badan atau Pejabat Pemerintahan
In
A

(in casu Para Tergugat) tentang Hak Asasi Manusia, sebagai


berikut: Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
ah

berdasarkan, antara lain Asas perlindungan terhadap Hak


lik

Asasi Manusia;
2) Penerbitanan Objek Sengketa jelas bertentangan dengan
m

ub

Pasal 5 ayat huruf b tersebut, yang menekankan pentingnya


ka

perlindungan hak asasi manusia dalam penyelenggaraan


ep

administrasi pemerintahan;
ah

Halaman 200 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

si
Lingkungan Hidup

ne
ng
1) Objek Sengketa a quo sangat berkaitan dengan
penghormatan, pemajuan dan penegakan Hak Asasi Manusia,
in casu Para Penggugat Intervensi sebagai Warga Negara

do
gu Republik Indonesia, sebagaimana Pasal 65 dan Pasal 70 UU
32/2009 ttg PPLH, berikut:

In
A
Pasal 65 UU 32/2009 ttg PPLH:
Ayat (1) ”Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
ah

lik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia”;
Ayat (3) ”Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau
keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
am

ub
diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup”;
ep
Ayat (4) ”Setiap orang berhak berperan dalam perlindungan
k

dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan


ah

R
perundang-undangan”;

si
2) Penerbitan Objek Sengketa jelas melanggar Pasal 65

ne
ng

tersebut, yang menegaskan hak setiap orang atas lingkungan


hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi
manusia. Oleh karena itu, Pasal tersebut telah mengatur hak

do
gu

setiap orang, in casu Para Penggugat Intervensi untuk


mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha
In
A

dan / atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan


dampak terhadap lingkungan hidup, termasuk hak berperan
ah

lik

serta dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.


Pengabaian Terhadap Hak-Hak Tersebut Jelas-Jelas
Merupakan Pelanggaran;
m

ub

j. Undang-undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM


ka

1) Pengaturan dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 dikaitkan


ep

dengan ketentuan Pasal 65 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009


ah

Halaman 201 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

si
maka jelaslah bahwa hak-hak dan kepentingan Para

ne
Penggugat yang dilanggar oleh PARA TERGUGAT dalam

ng
perkara a quo adalah hak-hak dijamin oleh Pasal 9 ayat (3),
Pasal 17 dan Pasal 30 Undang-undang No 39 Tahun 1999

do
gu tentang HAM, sebagaimana kutipan berikut:
a) Pasal 9 ayat (3) UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM:

In
A
“Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat”.
ah

b) Pasal 17 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM: “Setiap

lik
orang tanpa diskriminasi berhak untuk memperoleh
keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan,
am

ub
dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,
maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan
ep
yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum
k

acara yang menjamin pemeriksaan yang objektif oleh


ah

hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang


R

si
adil dan benar”.

ne
c) Pasal 30 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM; “Setiap
ng

orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta


perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat

do
gu

atau tidak berbuat sesuatu”.


d) Pasal 35 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM: “Setiap
In
A

orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dalam


kenegaraan yang damai, aman, dan tenteram, yang
ah

menghormati, melindungi, dan melaksanakan sepenuhnya


lik

hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia


sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”.
m

ub

2) Berdasarkan jaminan hukum yang dimaksud uraian di atas,


ka

maka kepentingan hukum Para Penggugat Intervensi dan


ep

Para Penggugat adalah menyangkut pelanggaran hak-hak


ah

Halaman 202 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asasi dari Masyarakat Terkena Dampak atau ’masyarakat

si
yang akan menjadi korban dari Objek Sengketa’ tersebut,

ne
ng
singkatnya, kepentingan hukum Para Penggugat Intervensi
yang dilanggar oleh Tergugat adalah hak-hak asasi Para
Penggugat Intervensi sebagai manusia (HAM);

do
gu k. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2017
tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

In
A
(Perda RZWP3K)
1) Pada Lampiran II Perda RZWP3K tersebut sangat jelas bahwa
ah

lik
pada Kawasan Pemanfaatan Umum tidak ada Zona
Pertambangan, paling tidak sampai dengan tahun 2037, yang
am

ub
ada adalah Zona Perikanan Tangkap, Zona Perikanan
Budidaya, Zona Pariwisata, Zona Pelabuhan, Zona Industri,
dan Zona Fasilitas Umum;
ep
k

2) Penerbitan Objek Sengketa di Kawasan Pemanfaatan Umum,


ah

yang tidak dialokasikan untuk Zona Pertambangan jelas-jelas


R

si
sangat bertentangan dengan Perda RZWP3K, yang
merupakan peraturan turanan UU PWP3K;

ne
ng

C. OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS UMUM


PEMERINTAHAN YANG BAIK (AUPB) DAN ASAS HUKUM DALAM

do
gu

PERTAMBANGAN :

C.1. ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK


In
A

27. Objek Sengketa diterbitkan bertentangan dengan Asas


Kepastian Hukum, alasan-alasan sebagai berikut:
ah

lik

a. Tergugat menerbitkan Objek Sengketa dengan


mengesampingkan perintah Undang-Undang, khususnya
m

ub

Pasal 169 UU 4/2009 ttg PMB, yang seharusnya


menyesuaikan Kontrak Karya Tergugata II Intervensi
ka

menjadi Izin sesuai dengan Undang-Undang tersebut;


ep
ah

Halaman 203 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Tergugat menerbitkan Objek Sengketa sebagai

si
Peningkatan Kontrak Karya, bukan IUPK sebagai

ne
Kelanjutan Operasi Kontrak / Perjanjian;

ng
c. Tergugat menerbitkan Objek Sengketa dengan melanggar
peraturan perundang-undangan (melanggar Pasal 36,

do
gu Pasal 47 huruf a, Pasal 53, 134 ayat (2) dan (3) UU 3/2020
ttg PMB);

In
A
d. Tergugat menerbitkan Objek Sengketa di wilayah Hutan
Sahendarumang tanpa IPPKH dari Menteri Kehutanan;
ah

28. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa

lik
melanggar Asas Tidak Menyalahgunakan Wewenang dan Asas
Akuntabilitas. Berbagai pelanggaran peraturan perundang-
am

ub
undangan yang dilakukan Tergugat sudah dijelaskan dalam
uraian sebelumnya.
ep
29. Bahwa Objek Sengketa sama sekali tidak bermanfaat bagi Para
k

Penggugat Intervensi, bahkan merupakan parasit yang


ah

menghantui kehidupan Para Penggugat Intervensi dengan


R

si
menimbulkan kekuatiran, kegelisahan, dan hilangnya rasa

ne
aman, tenteram dan damai. Oleh karena itu, penerbitan Objek
ng

Sengketa oleh Tergugat bertentangan dengan Asas


Kemanfaatan;

do
gu

30. Bahwa kemampuan atau daya rusak Objek Sengketa yang


sebegitu besar dan hebat, tidak saja mengancam kehidupan
In
A

Para Penggugat Intervensi beserta ‘Masyarakat Terkena


Dampak’ saat ini, tetapi juga mengancam kehidupan masa
ah

depan anak cucu (umat manusia) di Pulau Sangihe. Hal ini


lik

jelas bertentangan dengan Asas Kepentingan Umum;


31. Bahwa ketidakcermatan Tergugat meneliti dan mengkaji
m

ub

Rekomendasi Lingkungan dari Pemerintah Daerah Provinsi


ka

Sulawesi Utara, dikaitkan dengan kemampuan merusak


ep

lingkungan yang melekat pada Objek Sengketa yang


ah

Halaman 204 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdampak besar dan penting bagi kehidupan Para Penggugat

si
Intervensi dan Masyarakat Terkena Dampak. Dikaitkan dengan

ne
kompetensi Tergugat yang sangat memahami akibat-akibat dari

ng
operasi pertambangan emas, jelas-jelas bertentangan dengan
Asas Kecermatan;

do
gu 32. Bahwa tindakan Tergugat menempatkan Kontrak Karya milik
Tergugat II Intervensi pada posisi di atas hukum, jelas-jelas

In
A
bertentangan dengan Asas Proporsional dan Asas Legalitas;
33. Bahwa dengan demikian, telah terang dalam perkara a quo hal-
ah

hal sebagai berikut :

lik
a. Objek Sengketa diterbitkan Tergugat secara bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
am

ub
b. Objek Sengketa diterbitkan Tergugat secara bertentangan
dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB)
ep
yang diatur ketentuan Pasal 10 UU 30/2014 ttg AP;
k

c. Objek Sengketa harus dinyatakan batal dan tidak sah;


ah

C.2. ASAS HUKUM PERTAMBANGAN


R

si
34. Bahwa selain bertentangan dengan AAUPB sebagaimana

ne
dijelaskan pada bagian C.1. di atas, penerbitan Objek Sengketa
ng

oleh Tergugat juga bertentangan dengan asas-asas hukum


pertambangan.

do
gu

35. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, yang pada


pokoknya bahwa dalam menerbitkan Objek Sengketa a quo,
In
A

Tergugat seyogyanya mengharmonisasikan perundang-


undangan di bidang pertambangan dengan peraturan
ah

perundang-undangan yang terkait dengan Objek Sengketa a


lik

quo;
36. Bahwa pentingnya mengharmonisasikan peraturan perundang-
m

ub

undangan dalam menerbitkan Objek Sengketa karena sebagai


ka

Izin Pertambangan di wilayah pulau kecil (Pulau Sangihe) yang


ep

rentan bencana, merupakan kegiatan dan/atau usaha wajib


ah

Halaman 205 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AMDAL, berada pada Beranda NKRI, dimana Pulau Sangihe

si
bukan pulau kosong tetapi terdapat 80 Desa (7 kecamatan)

ne
yang masuk sebagai wilayah Objek Gugatan, maka Tergugat

ng
sebagai Badan atau Pejabat Pemerintahan atau Pejabat Tata
Usaha Negara, sebelum menerbitkan Objek Sengketa

do
gu seharusnya meng-harmonisasi-kan seluruh ketentuan Hukum
Pertambangan dalam UU No. 4 Tahun 2009 tentang

In
A
Pertambangan Mineral dan Batubara Jo. UU Nomor 3 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun
ah

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan

lik
Hukum Lingkungan yang diatur UU 32/2009 ttg PPLH, serta
Hukum Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang diatur UU 1/2024 ttg
am

ub
PWP3K, Hukum Kehutanan yang diatur UU No. 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan, serta berbagai Undang-Undang terkait
ep
yakni Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Penanggula
k

ngan Bencana, RTRW Kabupaten Sangihe yang ditujukan


ah

untuk merealisasi RPJM Kabupaten Sangihe dengan prioritas


R

si
pembangunan perikanan, pertanian dan pariwisata (Tata

ne
Ruang), RTRW Perbatasan (Tata Ruang), peraturan
ng

perundang-undangan tentang perlindungan dan pemberdayaan


petani, dan perlindungan dan pemberdayaan nelayan;

do
gu

37. Bahwa ketidakharmonisan hukum dalam penerbitan Objek


Sengketa a quo, baik menyangkut hukum pertambangan itu
In
A

sendiri, maupun hukum-hukum lainnya yang terkait dengan


Objek Sengketa sebagaimana diuraikan di atas, pada
ah

hakikatnya bertentangan dengan seluruh asas hukum


lik

pertambangan yang diatur Pasal 2 UU 4/2009 ttg PMB, sebagai


berikut :
m

ub

Pertambangan mineral dan/atau batubara dikelola berasaskan :


ka

a). manfaat, keadilan, dan keseimbangan;


ep

b). keberpihakan kepada kepentingan bangsa;


ah

Halaman 206 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c). partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas;

si
d) berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

ne
38. Bahwa tindakan Tergugat menerbitkan Objek Sengketa di Pulau

ng
Sangihe (pulau kecil) telah mengesampingkan ketentuan-
ketentuan hukum yang diatur UU 1/2014 ttg PWP3K,

do
gu merupakan pelanggaran terhadap Asas Keseimbangan, Asas
Transparansi dan Asas Akuntabilitas dalam UU 4/2009 ttg PMB;

In
A
39. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak cermat dalam meneliti dan
mengkaji Rekomendasi Lingkungan dari Pemerintah Daerah
ah

Provinsi Sulawesi Utara, yang faktanya tidak melibatkan

lik
‘Masyarakat ‘Terkena Dampak’ adalah bertentangan dengan
Asas Keadilan, Asas Transparansi, dan Asas Akuntabilitas
am

ub
dalam UU 4/2009 ttg PMB;
40. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak cermat dalam meneliti dan
ep
mengkaji Rekomendasi Lingkungan dari Pemerintah Daerah
k

Provinsi Sulawesi Utara dikaitkan dengan kemampuan merusak


ah

lingkungan yang melekat pada Objek Sengketa yang melebihi


R

si
daya dukung Pulau Sangihe, bertentangan dengan Asas

ne
Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan dalam UU 4/2009
ng

ttg PMB;

do
gu

D. SIKAP MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KABUPATEN


In
A

KEPULAUAN SANGIHE OBJEK SENGKETA DITERBITKAN OLEH


TERGUGAT :
ah

41. Bahwa Para Penggugat Intervensi dan Para Penggugat adalah


lik

masyarakat adat yang bermukim secara turun temurun di


berbagai kampung di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi
m

ub

Sulawesi Utara yang masuk dalam lokasi Objek Sengketa,


ka

dengan mata pencarian pada umumnya bertani dan nelayan,


ep

dan walaupun hanya bersandarkan pada hasil perkebunan yaitu


ah

Halaman 207 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pala, Cengkih, Kelapa, Sagu, Tanaman Palawija dan Hasil Laut

si
(perikanan), kehidupan masyarakat selama berabad-abad terasa

ne
aman dan tenteram. Para Penggugat Intervensi mampu

ng
menghidupi diri dan keluarga, mampu membiayai sekolah dan
kesehatan diri dan keluarga, setidaknya hidup tidak

do
gu berkekurangan dari berkah dan rejeki dari kekayaan alam yang
berlimpah ruah dan berkelanjutan (sustainable);

In
A
42. Bahwa menurut pandangan Para Penggugat Intervensi sebagai
rakyat kecil yang tinggal di ujung paling utara Negara Republik
ah

Indonesia yang berbatasan dengan Negara Philipina, agak

lik
tertinggal dalam mendapatkan jatah pembangunan dari Negara
jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah di bagian Barat
am

ub
Indonesia, sehingga untuk keberlangsungan kehidupan,
masyarakat sangat menggantungkan diri pada kekayaan sumber
ep
daya alam selama berabad-abad yang telah menimbulkan
k

hubungan emosional yang amat kuat dengan alam dan


ah

lingkungan hal mana adat istiadat dan budaya Sangihe sangat


R

si
lekat dengan keberlangsungan alam, antara lainnya setiap tahun

ne
wajib dilakukan acara adat Tulude yang amat sakral dalam
ng

memanjatkan syukur terhadap keberlimpahan sumber daya yang


diperoleh dari tanah pertanian dan laut yang sangat kaya dengan

do
gu

ikan, sembari memohon pertolongan Yang Maha Kuasa untuk


menjaga dan mengawasi keberlangsungan serta kelestarian
In
A

alam dan lingkungan;


43. Bahwa salah satu wujud nyata dari kearifan lokal oleh budaya
ah

setempat adalah melarang eksploitasi lingkungan, termasuk


lik

eksploitasi emas walaupun sudah lama diketahui oleh


masyarakat adat bahwa Pulau Sangihe adalah pulau EMAS
m

ub

(oleh Para Manga Gaghurang atau Para Tetua disebut


ka

rimpulraeng), dan keberadaan Hutan Sahendaruman menjadi


ep

beraroma mistis yang kental karena sangat dilarang untuk


ah

Halaman 208 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dieksploitasi hingga hutan purba di dalamnya tetap terjaga

si
dengan lestari hingga ssat ini (hutan yang belum pernah

ne
dirambah manusia yang berisi berbagai tanaman dan hewan

ng
endemik yang di dunia ini hanya terdapat/tersisa di Hutan
Sahendaruman tersebut);

do
gu 44. Bahwa hal ini pula yang mendorong masyarakat Sangihe untuk
menyekolahkan anak-anak sampai tingkat tertinggi yang dapat

In
A
diraih dan banyak yang mengadu nasib merantau ke luar Pulau
Sangihe (sekarang menjadi Diaspora yang tersebar di hampir
ah

seluruh wilayah Indonesia dan di berbagai belahan dunia);

lik
45. Bahwa kecintaan warga Pulau Sangihe baik yang bermukim di
Pulau Sangihe maupun Diaspora sangat terikat dalam hubungan
am

ub
emosional, sehingga informasi mengenai Pulau Sangihe akan
dieksploitasi oleh pertambangan skala besar secara massif oleh
ep
perusahan multi nasional sangat ditolak oleh sebagian besar
k

warga Sangihe;
ah

46. Bahwa yang jelas, setelah terbitnya Objek Sengketa a quo,


R

si
kehidupan Para Penggugat Intervensi yang diwarnai rasa aman,

ne
tenteram dan damai tersebut sangat diresahkan dengan adanya
ng

rencana Tergugat dan Tergugat II Intervensi untuk menggunakan


wilayah tempat tinggal Para Penggugat Intervensi beserta anak

do
gu

cucu untuk kegiatan Pertambangan skala besar dari


PT. Tambang Mas Sangihe (Tergugat II Intervensi), oleh karena
In
A

telah diberikan Izin Pemerintah Pusat (Menteri ESDM) seluas


42.000 hektare;
ah

47. Bahwa Izin PT Tambang Mas Sangihe (Tergugat II Intervensi)


lik

yang dikeluarkan Menteri ESDM tersebut ditolak oleh Bapak alm.


Helmut Hontong (Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe)
m

ub

melalui surat yang diantarkan langsung kepada Menteri ESDM


ka

(Tergugat), dan menurut isu yang beredar di masyarakat,


ep

penolakan tersebut telah membuat Bapak Helmut Hontong


ah

Halaman 209 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
meninggal dunia secara tidak wajar, meskipun hal ini masih

si
harus dibuktikan lebih lanjut;

ne
48. Bahwa informasi mengenai kematian Bapak Helmut Hontong

ng
selaku Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi
gaduh lewat pemberitaan-pemberitaan media massa nasional

do
gu dan internasional, sedangkan Para Penggugat Intervensi tidak
memahami permasalahan kematian tersebut dikait-kaitkan

In
A
dengan rencana pertambangan emas oleh PT Tambang Mas
Sangihe karena saat itu, menurut pemahaman Para Penggugat
ah

Intervensi, hubungan antara izin pertambangan PT Tambang

lik
Mas Sangihe dengan kematian Bapak alm. Helmut Hontong
merupakan urusan Pemerintah dan Penegak Hukum, dimana
am

ub
Para Penggugat Intervensi tidak berkapasitas ikut campur dalam
permasalahan tersebut. Di sisi lainnya, Para Penggugat
ep
Intervensi belum memahami akibat-akibat dari pertambangan
k

emas PT Tambang Mas Sangihe, akan tetapi rasa keadilan


ah

(sense of justice) Para Penggugat Intervensi telah mulai terusik;


R

si
49. Bahwa pada tanggal 08 Juli 2021 dalam diskusi masyarakat

ne
dengan Kelompok Save Sangihe Island (SSI) bertempat di Desa
ng

Dagho Kecamatan Tamako, Para Penggugat Intervensi


mengetahui bahwa telah ada beberapa masyarakat dari

do
gu

Kabupaten Sangihe yang mengajukan gugatan terhadap Menteri


ESDM di PTUN Jakarta dengan tuntutan agar Izin
In
A

Pertambangan PT Tambang Mas Sangihe dibatalkan dan


dicabut, kemudian dalam pertemuan tersebut, Para Penggugat
ah

Intervensi mendapat penjelasan dari pihak Save Sangihe Island


lik

bahwa kegaduhan terjadi karena Bapak Helmut Hontong dinilai


oleh beberapa kalangan merupakan korban atau martir dalam
m

ub

menjaga keberlangsungan Pulau Sangihe dengan menolak


ka

keras jika Pulau Sangihe dihancurkan melalui operasi


ep

pertambangan emas Tergugat II Intervensi, dimana masyarakat


ah

Halaman 210 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk Para Penggugat Intervensi sebagai ‘Masyarakat

si
Terkena Dampak’ sudah sangat terancam hidupnya oleh akibat-

ne
akibat dari kegiatan pertambangan emas tersebut;

ng
50. Bahwa oleh karena Para Penggugat Intervensi tidak dapat
memahami secara jelas dan terang mengenai maksud dan

do
gu tujuan dari Izin PT Tambang Mas Sangihe, karena memang pada
faktanya Para Penggugat Intervensi tidak diberikan informasi

In
A
dalam proses AMDAL dan proses Izin Lingkungan serta proses
Izin Pertambangan PT Tambang Mas Sangihe tersebut padahal
ah

Para Penggugat Intervensi adalah Masyarakat Terkena Dampak

lik
dari Objek Sengketa, sedangkan menurut informasi yang
diperoleh Para Penggugat Intervensi operasi pertambangan
am

ub
emas Tergugat II Intervensi tersebut lebih banyak mudaratnya
ketimbang manfaatnya baik aspek ekologi maupun aspek
ep
ekonomi serta aspek hak-hak hidup (HAM) Para Penggugat
k

Intervensi sebagai Masyarakat Terkena Dampak atau


ah

’masyarakat yang akan menjadi korban dari Izin tambang’


R

si
tersebut;

ne
51. Bahwa sebelum Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat,
ng

Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe telah mengajukan


keberatan dan memohon Peninjauan Kembali Prosedur dan

do
gu

Penilaian Dokumen Amdal PT. Tambang Mas Sangihe kepada


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui surat Bupati
In
A

No. 663/24/2345 tertanggal 22 September 2020, karena


bertentangan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 27
ah

Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan serta Peraturan Menteri


lik

LHK Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan


Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dan Penerbitan Izin
m

ub

Lingkungan, namun diabaikan oleh Tergugat;


ka

52. Bahwa sebelumnya lagi, Pemerintah Kabupaten Sangihe telah


ep

menolak permohonan rekomendasi pemanfaatan ruang yang


ah

Halaman 211 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diajukan oleh PT Tambang Mas Sangihe, sebagaimana Surat

si
Sekretaris Daerah Kabpaten Kepulauan Sangihe kepada Buparti

ne
Sangihe No. 050/28/63 tanggal 10 Januari 2018 perihal:

ng
Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(BKPRD) yang pada pokoknya menyatakan bahwa permohonan

do
gu PT Tambang Mas Sangihe ke Bupati Sangihe tidak dapat
dipenuhi, karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan

In
A
perundang-undangan khususnya :
a. Bertentangan dengan Pasal 23 ayat (2) UU No. 1 Tahun
ah

2014 tentang Perubahan atas UU No. 27 Tahun 2007

lik
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
Pemanfaatan pulau-pulai kecil dan perairan disekitarnya
am

ub
diprioritaskan untuk kepentingan sebagai berikut:

a. Konservasi;
ep
k

b. Pendidikan dan pelatihan;


ah

c. Penelitian dan pengembangan;


R

si
d. Budi daya laut;

ne
ng

e. Pariwisata;

f. Usaha perikanan dan kelautan serta industri

do
gu

perikanansecara lestari;

g. Pertanian organik;
In
A

h. Peternakan, dan / atau


i. Pertahanan dan keamanan negara”;
ah

lik

b. Bertentangan dengan Pasal 47 ayat (1) Peraturan Daerah


Kab. Kepl. Sangihe Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana
m

ub

Tata Ruang Wilayah Kab. Kepl. Sangihe Tahun 2014-2034;


Kawasan peruntukkan pertambangan sebagaimana dalam
ka

pasal 44 huruf c, wajib mematuhi aturan perundang-


ep

undangan yang mengatur kegiatan pertambangan di pulau-


ah

Halaman 212 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pulau kecil sesuai aturan perundang-undangan yang

si
berlaku”;

ne
VII. ALASAN – ALASAN MENDESAK UNTUK PENUNDAAN OBJEK

ng
SENGKETA.
53. Bahwa sebagaimana telah diajukan dalam Gugatan Para Penggugat

do
gu mengenai alasan-alasan mendesak untuk penundaan pelaksanaan
Objek Sengketa, maka Para Penggugat Intervensi juga memohon

In
A
kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo kiranya berkenan untuk mengeluarkan Penetapan
ah

Penundaan pelaksanaan Objek Sengketa a quo yaitu Keputusan

lik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/MB.04/DJB/
2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan
am

ub
Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas
Sangihe (Objek Sengketa) selama pemeriksaan perkara sampai
ep
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap;
k

VII. PETITUM :
ah

si
Berdasarkan seluruh uraian diatas, Para Penggugat Intervensi mohon
kiranya Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng

Jakarta yang memeriksa / mengadili perkara a quo sudilah kiranya


berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

do
gu

DALAM PENUNDAAN :
In
- Mengabulkan permohonan Para Penggugat Intervensi untuk
A

Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa sampai dengan ada


putusan yang berkekuatan hukum tetap;
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA :


m

ub

- Mengabulkan gugatan Para Penggugat Intervensi untuk seluruhnya;


- Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tergugat yaitu Keputusan
ka

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/MB.04/DJB/


ep

2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan


ah

Halaman 213 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas

si
Sangihe (Objek Sengketa);

ne
- Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Tergugat yaitu

ng
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/
MB.04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan

do
gu Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya
PT Tambang Mas Sangihe (Objek Sengketa);

In
A
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;

Bahwa atas gugatan Para Penggugat Intervensi tersebut, Pihak


ah

lik
Tergugat dan Pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan Eksepsi Dan
Jawabannya masing-masing tertanggal 25 November 2021,
am

ub
Jawaban Tergugat atas Gugatan Para Penggugat Intervensi
I. Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil yang disampaikan Para
ep
k

Penggugat Intervensi dalam Gugatannya, kecuali terhadap hal-hal yang


secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat ; dan
ah

si
II. Atas dasar hal tersebut, Tergugat mengajukan bantahan terhadap dalil
Para Penggugat Intervensi dengan sistematika sebagai berikut:

ne
ng

A. DALAM EKSEPSI

A. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (KOMPETENSI MENGADILI)

do
gu

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA TIDAK BERWENANG


UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO KARENA OBJEK
In
A

SENGKETA MERUPAKAN KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA YANG


DIKECUALIKAN.
ah

lik

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah
m

ub

diubah dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (UU PTUN),


tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
ka

menurut Undang-Undang ini:


ep
ah

Halaman 214 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum

si
perdata.

ne
ng
2. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Kronologis,
bahwa penerbitan Objek Sengketa didasarkan adanya Kontrak Karya
antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Tergugat

do
gu dengan PT Tambang Mas Sangihe pada tanggal 28 April 1997 dan
Amandemen Kontrak Karya tertanggal 23 Desember 2015, dimana

In
A
sesuai Pasal 169 UU Minerba, Kontrak Karya tersebut tetap diakui
keberadaannya dan berlaku sampai berakhirnya jangka waktu Kontrak
ah

lik
Karya.

3. Bahwa di dalam Kontrak Karya telah diatur tahapan kegiatan menjadi


am

ub
lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum, periode
eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan periode
operasi, dimana dalam setiap tahapnya, Pemerintah in casu Menteri
ep
k

Energi dan Sumber Daya Mineral atau yang menerima delegasi


ah

wewenang akan menerbitkan persetujuan dalam bentuk Surat


R

si
Keputusan yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Kontrak
Karya kepada Kontraktor in casu Tergugat II Intervensi yang akan

ne
ng

memasuki tahap kegiatan selanjutnya.

4. Bahwa sesuai dengan penerapan “Teori Melebur”, Objek Sengketa

do
gu

termasuk dalam kategori Keputusan Tata Usaha Negara yang


merupakan perbuatan hukum perdata (rechthandeling naar
In
burgelijkrecht) sebagaimana pendapat Ten Berge & TAK dalam
A

Nederland Adninistratief Procesrecht-W.E.J. Tjeenk Wilink-Zwolee 1983


dalam “Teori Melebur” sebagaimana dikutip Indroharto, S.H., dalam
ah

lik

bukunya yang berjudul “Usaha Memahami Undang-Undang tentang


Peradilan Tata Usaha Negara”, yang menyatakan sebagai berikut:
m

ub

“Keputusan Tata Usaha negara yang termasuk tindakan hukum


menurut hukum perdata (rechthandeling naar burgelijkrecht) antara lain
ka

ep

adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang menyebabkan dipenuhi


ah

Halaman 215 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau tidaknya suatu syarat untuk dapat bekerjanya secara sah suatu

si
tindakan menurut hukum perdata”.
5. Dengan demikian, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa

ne
ng
merupakan tindak lanjut dari hubungan hukum perdata antara
Pemerintah dan Tergugat II Intervensi dalam bentuk Kontrak Karya,

do
gu sehingga membuktikan bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh
Tergugat merupakan sebuah Keputusan Tata Usaha Negara yang

In
dikecualikan, sebagaimana diatur dan ditentukan dalam Pasal 2 UU
A
PTUN, sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim
menyatakan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo,
ah

lik
serta menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).
am

ub
B. PARA PENGGUGAT INTERVENSI TIDAK MEMILIKI KEPENTINGAN
HUKUM (LEGAL STANDING) UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A
ep
k

QUO
ah

BERDASARKAN PASAL 136 UU MINERBA, KEGIATAN OPERASI


R

si
PRODUKSI BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH TERGUGAT II
INTERVENSI MENYELESAIKAN HAK ATAS TANAH DENGAN PEMEGANG

ne
ng

HAK ATAS TANAH, TERMASUK KEPADA PARA PENGGUGAT.

6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) UU PTUN, telah

do
gu

mengatur tentang kualifikasi pihak yang dapat mengajukan Gugatan


Tata Usaha Negara, sebagai berikut:
In
A

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
ah

lik

tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu


dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ganti rugi dan/atau direhabilitasi”.
m

ub

7. Bahwa dalil mengenai kerugian yang mendasari diajukan gugatan a


ka

quo, disampaikan oleh Penggugat dalam Gugatannya di halaman 9


ep
ah

Halaman 216 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai 11, yang pada intinya berkaitan dengan hilangnya hak atas

si
tanah dan bangunan milik Para Penggugat.

ne
ng
8. Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 18 angka 3
Kontrak Karya dan ketentuan Pasal 136 UU Minerba sebagai berikut:

do
gu Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya:

“ …Pemerintah akan membantu Perusahaan dalam pengaturan untuk


setiap pemukiman kembali penduduk setempat yang diperlukan dari

In
A
sesuatu bagian dari Wilayah Kontrak Karya atau Wilayah Proyek, dan
Perusahaan harus membayar ganti rugi yang wajar untuk setiap rumah
ah

lik
tinggal, tanah-tanah hak milik (termasuk tanah-tanah hak milik
berdasarkan adat atau hukum adat Indonesia, yang berlaku umum atau
yang berlaku setempat) tanaman panen dan tumbuh-tumbuhan hak
am

ub
milik atau perbaikan-perbaikan lainnya yang terdapat pada tiap bagian
tersebut yang diambil atau dirusak oleh Perusahaan sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya berdasarkan Persetujuan
ep
ini.”
k

Pasal 136 UU Minerba


ah

R
(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi

si
produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang

ne
ng

hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(1) dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan


atas tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.
In
maka Para Penggugat memperoleh jaminan hak atas tanah yang
A

dimilikinya. Sebab, meskipun Tergugat telah menerbitkan Objek


Sengketa, namun dengan mendasarkan pada ketentuan pasal 18
ah

lik

angka 3 Kontrak Karya dan Pasal 136 UU Minerba dimaksud,


Pemegang Izin in casu Tergugat II Intervensi tidak akan bisa melakukan
m

ub

kegiatan pertambangan di lahan yang belum dibebaskan hak atas


tanahnya. Dalam hal Tergugat II Intervensi tetap melakukan kegiatan
ka

ep
ah

Halaman 217 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanpa menyelesaikan kewajibannya, maka hal tersebut akan

si
berimplikasi hukum kepada Tergugat II Intervensi itu sendiri.

ne
ng
9. Bahwa kondisi-kondisi tersebut telah diperhitungkan secara matang
dan penuh kehati-hatian oleh Tergugat pada saat menerbitkan Objek
Sengketa, dimana pada ketentuan Diktum Ketiga Objek Sengketa

do
gu dibuat pengaturan yang menyatakan:

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,

In
A
serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kesatu dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe
ah

memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

lik
undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara”
am

ub
yang berarti bahwa walaupun Tergugat II Intervensi telah memperoleh
persetujuan untuk memulai kegiatan operasi produksi melalui
penerbitan Objek Sengketa, namun kegiatan konstruksi, penambangan,
ep
k

pengolahan/pemurnian dan pengangkutan serta penjualan baru dapat


ah

dilakukan setelah Tergugat II Intervensi memenuhi seluruh persyaratan


R

si
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk telah
menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak atas tanah

ne
ng

termasuk kepada Para Penggugat.

10. Bahwa dengan adanya jaminan hak atas tanah oleh ketentuan

do
gu

peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya membuktikan


bahwa tidak adanya kepentingan yang dirugikan atas penerbitan Objek
In
A

Sengketa, sehingga dikaitkan dengan Pasal 53 ayat (1) UU PTUN,


Para Penggugat tidak memiliki kepentingan hukum (legal standing)
ah

untuk mengajukan gugatan a quo.


lik

C. GUGATAN PARA PENGGUGAT INTERVENSI PREMATURE


m

ub

11. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 UU PTUN, yang


dimaksud dengan KTUN adalah “suatu penetapan tertulis yang
ka

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
ep

tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan


ah

Halaman 218 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan yang berlaku yang bersifat Konkret, Individual

si
dan Final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan

ne
hukum perdata”.

ng
12. Bahwa terbitnya suatu KTUN yang dapat dikatakan menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata adalah, apabila telah

do
gu ada kerugian nyata yang diderita sebagai akibat langsung dari terbitnya
Objek Sengketa.

In
A
13. Bahwa sesuai Diktum Ketiga Objek Sengketa menyatakan:

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,


ah

lik
serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe
am

memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

ub
undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara”
ep
14. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya dan Pasal
k

136 UU Minerba sebagai berikut:


ah

Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya:


R

si
“ …Pemerintah akan membantu Perusahaan dalam pengaturan untuk

ne
setiap pemukiman kembali penduduk setempat yang diperlukan dari
ng

sesuatu bagian dari Wilayah Kontrak Karya atau Wilayah Proyek, dan
Perusahaan harus membayar ganti rugi yang wajar untuk setiap rumah

do
gu

tinggal, tanah-tanah hak milik (termasuk tanah-tanah hak milik


berdasarkan adat atau hukum adat Indonesia, yang berlaku umum atau
In
A

yang berlaku setempat) tanaman panen dan tumbuh-tumbuhan hak


milik atau perbaikan-perbaikan lainnya yang terdapat pada tiap bagian
ah

tersebut yang diambil atau dirusak oleh Perusahaan sehubungan


lik

dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya berdasarkan Persetujuan


ini.”
m

ub

Pasal 136 UU Minerba :


ka

ep
ah

Halaman 219 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi

si
produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang

ne
hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

ng
(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan atas

do
gu tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.
maka terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak menimbulkan

In
A
akibat hukum kepada Para Penggugat karena meskipun Tergugat II
Intervensi telah memperoleh persetujuan untuk memulai kegiatan
ah

operasi produksi melalui penerbitan Objek Sengketa, namun kegiatan

lik
konstruksi, penambangan, pengolahan/pemurnian dan pengangkutan
serta penjualan baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi
am

ub
memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, termasuk telah menyelesaikan hak atas tanah dengan
ep
pemegang hak atas tanah termasuk kepada Para Penggugat yang
k

telah dijamin dalam peraturan perundangan-undangan dan Kontrak


ah

Karya.
R

si
15. Bahwa adanya persetujuan dan perizinan dari instansi yang berwenang

ne
kepada Tergugat II Intervensi, membuktikan kegiatan operasi produksi
ng

yang akan dilakukan oleh Tergugat II Intervensi telah sesuai dengan


aspek administrasi, teknis, lingkungan dan finansial sesuai Peraturan

do
gu

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 (“PP23/2010”), sehingga dampak


kegiatan terhadap lingkungan bisa diminimalisir.
In
A

16. Berdasarkan seluruh uraian di atas membuktikan bahwa gugatan Para


Penggugat premature dan belum menimbulkan akibat hukum, sehingga
ah

menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim menyatakan


lik

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk


verklaard).
m

ub

D. GUGATAN PARA PENGGUGAT INTERVENSI ERROR IN OBJECTO


ka

17. Bahwa Gugatan a quo diajukan oleh Penggugat karena persetujuan


ep

tahap operasi produksi bagi Tergugat II Intervensi dianggap tidak sesuai


ah

Halaman 220 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan peraturan perundang-undangan dan Asas Umum Pemerintahan

si
yang Baik (“AUPB”), sehingga berpotensi menimbulkan dampak

ne
kerusakan lingkungan hidup.

ng
18. Bahwa sebelum menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat telah
melakukan evaluasi terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam

do
gu peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya dan diperoleh fakta
bahwa terhadap Wilayah Kontrak Karya Tergugat II Intervensi telah

In
A
mendapatkan persetujuan dan perizinan yang sudah dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang, seperti:
ah

lik
a. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah
Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/1100 tanggal 16
am

ub
September 2019 perihal Laporan Pelaksanaan Rekomendasi Tata
Ruang, yang pada intinya menyampaikan bahwa berdasarkan
peninjauan lapangan oleh Tim Teknis TKPRD Terbatas Provinsi
ep
k

Sulawesi Utara tanggal 7-8 September 2019 dan Rapat TKPRD


ah

Terbatas tanggal 10 September 2019, maka Rekomendasi Tata


R

si
Ruang dapat diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe untuk
usaha pertambangan emas di Wilayah Kepulauan Sangihe.

ne
ng

b. Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor 1827/31.


02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019 perihal Persetujuan

do
Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan dari Dirjen Minerba
gu

melalui, yang pada intinya menyatakan bahwa Dokumen Studi


Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe dapat diterima secara teknis
In
A

dan ekonomis. Selanjutnya, persetujuan kelayakan usaha akan


diberikan setelah PT Tambang Mas Sangihe memperoleh Izin
ah

lik

Lingkungan dan Kelayakan Lingkungan dari instansi yang


berwenang;
m

ub

c. Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara atas nama
ka

Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/REKOM/119/


ep

VII/2020 tanggal 15 Juli 2020 tentang Permohonan Persetujuan


ah

Halaman 221 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Prinsip Kegiatan Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe

si
yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi

ne
Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa pada prinsipnya

ng
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara menyetujui
permohonan kegiatan penambangan yang diajukan oleh

do
gu PT Tambang Mas Sangihe, dimana rekomendasi tersebut diberikan
kepada PT Tambang Mas Sangihe sebagai salah satu syarat untuk

In
A
proses pengurusan izin operasional dan izin lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku;
ah

d. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

lik
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor : 503/
DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25 September 2020
am

ub
tentang Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten
ep
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, yang pada intinya
k

menyampaikan bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


ah

(AMDAL) kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe


R

si
adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup dan dinyatakan

ne
dapat disetujui;
ng

e. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

do
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor :
gu

503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September 2020


tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas
In
A

PT Tambang Mas Sangihe seluas 65,48 Ha berdasarkan ketentuan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
ah

lik

Lingkungan Hidup. Dalam pemberian Izin Lingkungan tersebut juga


telah mempertimbangkan terkait tata ruang wilayah sebagaimana
m

ub

dinyatakan dalam Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait dengan


Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014
ka

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara


ep

Tahun 2014-2034.
ah

Halaman 222 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada

si
angka 57 di atas terbukti bahwa persetujuan terkait pemanfaatan tata

ne
ruang dan kelayakan lingkungan di daerah diterbitkan oleh Pemerintah

ng
Daerah Sulawesi Utara, BUKAN melalui penerbitan Objek Sengketa.
Dengan demikian, apabila Para Penggugat mempermasalahkan

do
gu mengenai ketidaksesuaian antara wilayah Kontrak Karya Tergugat II
Intervensi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi

In
A
Utara dan terkait dengan kelayakan lingkungan hidup, maka dengan
menggugat objek sengketa a quo, Gugatan Para Penggugat adalah
ah

salah sasaran objek yang digugat (error in objecto) karena seharusnya

lik
yang digugat adalah persetujuan-persetujuan dari Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Utara terkait dengan persetujuan pemanfaatan ruang
am

ub
dan persetujuan kelayakan lingkungan untuk kegiatan penambangan
Tergugat II Intervensi, bukan Objek Sengketa. Sebab, dalam
ep
menerbitkan Objek Sengketa, segala persetujuan dan perizinan yang
k

telah diterbitkan oleh instansi yang berwenang merupakan satu


ah

kesatuan yang dipertimbangkan oleh Tergugat dalam penerbitan Objek


R

si
Sengketa.

ne
ng

20. Berdasarkan seluruh uraian di atas membuktikan bahwa gugatan Para


Penggugat salah sasaran yang digugat (error in objecto), sehingga

do
menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim menyatakan
gu

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk


verklaard).
In
A

E. GUGATAN PARA PENGGUGAT INTERVENSI KURANG PIHAK

21. Bahwa mengingat dalam Gugatan Para Penggugat Intervensi salah


ah

lik

sasaran objek yang digugat (error in objecto) karena banyak


mempermasalahkan mengenai ketidaksesuaian antara wilayah Kontrak
m

ub

Karya Tergugat II Intervensi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah


Provinsi Sulawesi Utara dan terkait dengan kelayakan lingkungan
ka

ep

hidup, maka Gugatan Para Penggugat Intervensi tersebut kurang pihak.


ah

Halaman 223 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Bahwa mengingat persetujuan lingkungan dan persetujuan tata ruang

si
bukan diterbitkan oleh Tergugat, namun diterbitkan oleh Pemerintah

ne
Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Sangihe,

ng
maka seharusnya Para Penggugat Intervensi juga melibatkan Gubernur
Sulawesi Utara dan Bupati Kepulauan Sangihe.

do
gu 23. Bahwa karena gugatan Para Penggugat Intervensi, maka menjadi
beralasan hukum apabila Majelis Hakim menyatakan menyatakan

In
A
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).
F. GUGATAN PARA PENGGUGAT INTERVENSI TIDAK JELAS
ah

(OBSCUUR LIBEL)

lik
24. Bahwa meskipun gugatan tersebut sudah melalui tahap dismissal
process ataupun pemeriksaan persiapan, tetapi hal penting yang tidak
am

ub
bisa dilupakan adalah adanya kejelasan-kejelasan mengenai latar
belakang dan fakta-fakta terkait yang mendukung diajukannya gugatan
ep
tersebut.
k

25. Dalam Gugatan a quo, Para Penggugat Intervensi mempermasalahkan


ah

mengenai ketidakabsahan dalam proses penyusunan AMDAL maupun


R

si
persetujuan lingkungan, yang mana persetujuan mengenai kelayakan

ne
lingkungan hidup merupakan keputusan tata usaha negara yang
ng

diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang hingga saat


ini masih dinyatakan sah dan tidak pernah dibatalkan.

do
gu

26. Bahwa oleh karena dalam gugatan a quo mengandung ketidakjelasan,


sehingga menjadi beralasan hukum apabila Majelis Hakim menyatakan
In
A

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk


verklaard).
ah

DALAM POKOK PERKARA


lik

A. TANGGAPAN ATAS KRONOLOGI PENERBITAN OBJEK SENGKETA


m

ub

27. Bahwa dalam gugatannya, Para Penggugat Intervensi mengutip


kronologis yang disampaikan oleh Tergugat dalam Eksepsi dan
ka

Jawaban kepada Para Penggugat tertanggal 2 September 2021,


ep
ah

Halaman 224 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
namun nyatanya Para Penggugat Intervensi salah / gagal dalam

si
memahami peraturan perundang-undangan yang telah ada sejak tahun

ne
1967 hingga terbitnya UU Nomor 3 Tahun 2020, salah satunya Para

ng
Penggugat Intervensi tidak mampu membedakan bentuk hukum dari
pengusahaan pertambangan itu sendiri berupa kontrak dan IUP.

do
gu 28. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing jo. Pasal 10 UU No. 11 Tahun 1967 tentang

In
A
Undang-Undang Pokok Pertambangan, Menteri Pertambangan dapat
menunjuk pihak lain sebagai kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
ah

lik
yang belum atau tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah atau
Perusahaan Negara, yang didasarkan pada suatu Kerjasama dengan
am

ub
Pemerintah atas dasar Kontrak Karya atau bentuk lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

29. Dengan dasar tersebut, Pemerintah pada saat itu membuka


ep
k

kesempatan penanaman modal asing yang akan berinvestasi dalam


ah

kegiatan usaha pertambangan (tidak harus berbentuk badan hukum


R

si
Indonesia), sehingga pada tanggal 17 Maret 1997, Presiden Republik
Indonesia memberikan persetujuan prinsip bagi Persetujuan bagi 68

ne
ng

(enam puluh delapan) pemohon Kontrak Karya dalam rangka


Penanaman Modal Asing di bidang Pertambangan Umum, salah

do
gu

satunya kepada Laarenim Holding B.V. dan PT Sungai Belayan Sejati,


yang kemudian mendirikan perusahaan berbadan hukum Indonesia
bernama PT Tambang Mas Sangihe yang disahkan oleh Menteri
In
A

Kehakiman tanggal 23 April 1997, yang kemudian menandatangani


Kontrak Karya dengan Pemerintah pada tanggal 28 April 1997.
ah

lik

Dengan demikian, dalil Para Penggugat Intervensi yang menyatakan


Pemerintah Republik Indonesia menandatangani Kontrak Karya dengan
m

ub

subyek hukum fiktif merupakan dalil yang mengada-ada dan tidak


berdasar.
ka

ep
ah

Halaman 225 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Hal mengada-ada lainnya yang didalilkan oleh Para Penggugat adalah

si
terkait dengan komposisi kepemilikan saham PT Tambang Mas

ne
Sangihe itu sendiri. Dalam Gugatannya pada halaman 19, Para

ng
Penggugat menyimpulkan sendiri bahwa keberadaan PT Tambang Mas
Sangihe itu lahir lebih dulu dibanding pemegang sahamnya yaitu

do
gu PT Sangihe Prima Mineral dan PT Sangihe Pratam Mineral.
Padahal jelas-jelas pada saat berdiri pertama kali dan menandatangani

In
A
Kontrak Karya pada tahun 1997, komposisi saham PT Tambang Mas
Sangihe terdiri dari:
ah

a. Laarenim Holding B.V. yang merupakan perusahaan penanaman

lik
modal asing sebesar 90%; dan
b. PT Sungai Belayan Sejati, yang merupakan perusahaan
am

ub
penanaman modal dalam negeri sebesar 10%.
31. Dalam perjalanannya, komposisi saham tersebut berubah sebagaimana
ep
perubahan pemegang saham perseroan pada umumnya, dan hal
k

tersebut diperbolehkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


ah

undangan dan Kontrak Karya sepanjang disetujui oleh Pemerintah.


R

si
Dengan demikian, sangatlah tidak berdasar Para Penggugat Intervensi

ne
menyimpulkan sendiri bahwa Pemerintah menandatangani Kontrak
ng

Karya dengan subyek hukum fiktif karena keberadaan PT Tambang


Mas Sangihe dianggap lahir lebih dulu dibandingkan dengan pemegang

do
gu

sahamnya, tanpa tahu dasar hukum dan sejarahnya. Karena nyata-


nyata segala peristiwa yang terjadi didasarkan pada ketentuan
In
A

peraturan perundang-undangan.
32. Bahwa fakta lain yang membuktikan ketidakpahaman Para Penggugat
ah

Intervensi terhadap ketentuan peraturan perundangan di bidang


lik

pertambangan adalah Para Penggugat Intervensi tidak mampu untuk


memahami dan membedakan antara rezim perizinan dan rezim
m

ub

kontrak / perjanjian dalam regulasi pertambangan saat ini yang


ka

keduanya diakui secara hukum.


ep
ah

Halaman 226 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Eksepsi dan

si
Jawaban atas Gugatan Para Penggugat, yang tentunya telah dibaca

ne
oleh Para Penggugat Intervensi, dengan terbitnya UU Undang-Undang

ng
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
Kontrak Karya yang telah ada berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1967

do
gu tentang Ketentuan Pokok-Pokok
keberadaan sampai dengan jangka waktunya berakhir sebagaimana
Pertambangan tetap dihormati

In
A
diatur dalam Pasal 169, sebagai berikut:

Pasal 169
ah

lik
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
a. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan
am

ub
batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini
tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak /
perjanjian.
ep
k

b. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan


ah

perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara


R

si
sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan selambat-
lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan

ne
ng

kecuali mengenai penerimaan negara.


a. Pengecualian terhadap penerimaan negara sebagaimana dimaksud

do
pada huruf b adalah upaya peningkatan penerimaan negara.
gu

Pasal 171
(1) Pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan
In
A

pertambangan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169


yang telah melakukan tahapan kegiatan eksplorasi, studi
ah

lik

kelayakan, konstruksi, atau operasi produksi paling lambat 1 (satu)


tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini harus menyampaikan
m

ub

rencana kegiatan pada seluruh wilayah kontrak/perjanjian sampai


dengan jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian untuk
ka

mendapatkan persetujuan pemerintah.


ep
ah

Halaman 227 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

si
terpenuhi, luas wilayah pertambangan yang telah diberikan kepada

ne
pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan

ng
pertambangan batubara disesuaikan dengan Undang-Undang ini.
34. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 169 dan Pasal 171 UU 4 Tahun

do
gu 2009 tersebut, Tergugat II Intervensi menandatangani Amandemen
Kontrak Karya tanggal 23 Desember 2015, untuk menyesuaikan

In
A
ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Karya dengan UU Nomor 4 Tahun
2009, antara lain mengenai luas wilayah yang semula seluas 123.850
ah

Ha diciutkan sehingga menjadi seluas 82.080 Ha.

lik
35. Dengan demikian, dasar pengusahaan pertambangan Tergugat II
Intervensi saat ini adalah tetap berbentuk Kontrak Karya, dan BUKAN
am

ub
Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK). Keberadaan Kontrak Karya adalah legal berdasarkan ketentuan
ep
Pasal 169 UU Nomor 4 Tahun 2009.
k

36. Terkait dengan dalil Para Penggugat Intervensi yang menyatakan


ah

Tergugat mengaktifkan kembali Kontrak Karya yang sudah mati selama


R

si
12 tahun adalah fakta lain yang membuktikan kembali ketidakpahaman

ne
Para Penggugat Intervensi. Para Penggugat Intervensi menafsirkan
ng

surat pengaktifan kembali status penghentian sementara (suspensi)


kegiatan PT Tambang Mas Sangihe seolah-olah sebagai tindakan

do
gu

penyesuaian UU Nomor 4 Tahun 2009, dimana nyata-nyata hal tersebut


sangatlah berbeda.
In
A

37. Bahwa tindakan penyesuaian ketentuan Kontrak Karya dengan


ketentuan UU Nomor 4 Tahun 2009 dituangkan dalam Amandemen
ah

Kontrak Karya tanggal 23 Desember 2015. Sedangkan tindakan


lik

mengaktifkan kembali status penghentian sementara (suspensi)


kegiatan PT Tambang Mas Sangihe adalah tindakan yang didasarkan
m

ub

pada ketentuan Kontrak Karya Pasal 28 Ketentuan Lain-Lain, yang


ka

mengatur Pemerintah dapat mengambil suatu tindakan atau


ep

memberikan suatu persetujuan yang dianggap perlu untuk pelaksanaan


ah

Halaman 228 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kontrak Karya yang lebih baik, dan tindakan yang diambil oleh

si
Pemerintah tersebut akan mengikat bagi Para pihak.

ne
38. Bahwa Penggugat Intervensi tidak memahami arti dari penghentian

ng
sementara (suspensi) dan arti penghentian secara permanen
(pengakhiran) yang dilakukan Tergugat atas suatu kontrak.

do
gu Penghentian sementara atau suspensi yang dilakukan oleh Tergugat
merupakan tindakan dimana perusahaan Kontak karya tidak bleh

In
A
melakukan kegiatan apapun sampai dengan adanya pengaktifan
kembali yang diterbitkan oleh Pemerintah, dan sampai saat ini
ah

Pemerintah belum pernah mengakhiri Kontrak Karya Tergugat II

lik
Intervensi.
39. Bahwa tindakan penghentian sementara (suspensi) kegiatan Tergugat II
am

ub
Intervensi oleh Tergugat dan tindakan pengaktifan kembali penghentian
kegiatan (suspensi) bukanlah tindakan diskresi Tergugat sebagaimana
ep
didalilkan Para Penggugat Intervensi, namun tindakan yang
k

diperbolehkan dalam Kontrak Karya yang dapat dilakukan oleh


ah

Pemerintah sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan.


R

si
40. Bahwa tindakan penghentian sementara (suspensi) kegiatan Tergugat II

ne
Intervensi dilaksanakan oleh Tergugat dalam rangka penyelamatan
ng

sumber daya alam dan data-data sumber daya alam, sementara


tindakan pengaktifan kembali penghentian sementara (suspensi)

do
gu

dilaksanakan karena Tergugat II Intervensi telah menyelesaikan segala


permasalahannya dan telah menyelesaikan kewajiban keuangan
In
A

berupa pembayaran Iuran Tetap (Dead Rent) dan kewajiban lainnya


sesuai Kontrak Karya dan peraturan perundang-undangan.
ah

B. PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN


lik

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
m

ub

41. Bahwa dalam hal Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo berpendapat
memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo,
ka

dengan ini kami sampaikan bahwa penerbitan objek sengketa telah


ep

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


ah

Halaman 229 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil Para Penggugat Intervensi

si
pada halaman 30 sampai 37 Gugatan yang menyatakan bahwa

ne
terbitnya Objek Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-

ng
undangan.

43. Bahwa untuk menguji keabsahan suatu KTUN bertentangan dengan

do
gu peraturan perundang-undangan atau tidak, terdapat 2 (dua) peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar dalam pengujian

In
A
keabsahaan objek sengketa tersebut, yaitu:
a. Pasal 53 ayat (2) UU PTUN; dan/atau
ah

lik
b. Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2) UU 30 Nomor 30 Tahun 2014.
44. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 52 UU Nomor 30 Tahun 2014 sebagai
am

ub
berikut:
“ (1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
a. ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
ep
k

b. dibuat sesuai prosedur; dan


ah

c. substansi yang sesuai dengan objek Keputusan.


R

si
(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AUPB.”

ne
ng

OBJEK SENGKETA DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

45. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

do
gu

menyatakan bahwa “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung


didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
In
A

besarnya kemakmuran rakyat”.


46. Bahwa jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula
ah

lik

dimaknai oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam Putusan


Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 yang
m

ub

menyatakan:
“Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945
ka

memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan


ep

(beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan


ah

Halaman 230 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan pengawasan

si
(toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat
Fungsi pengurusan (bestuursdaad) dilakukan oleh pemerintah dengan

ne
ng
kewenangannya untuk mengeluarkan dan mencabut fasilitas perizinan
(vergunning), lisensi (licentie) dan konsesi (concetie).”
47. Bahwa amanah dalam UUD Tahun 1945 juga dituangkan dalam

do
gu konsideran menimbang pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menyatakan sebagai

In
A
berikut:

“Bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum


ah

lik
pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan
penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu
am

ub
pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai
tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.”
ep
k

48. Bahwa sebagai tindak lanjut terhadap fungsi Negara tersebut, maka
ah

Pemerintah melakukan tindakan pengurusan terhadap kekayaan alam


R

si
dengan membuat pengaturan mengenai pengelolaan dan pengawasan
kegiatan pertambangan dengan menerbitkan peraturan:

ne
ng

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 sebagaimana telah diubah


dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang

do
gu

Penanaman Modal Asing.


b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
In
Ketentuan Pokok Pertambangan.
A

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 sebagaimana telah diubah


dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1970 tentang
ah

lik

Penanaman Modal Dalam Negeri.


49. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
m

ub

jo. Pasal 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967, diatur bahwa


Penanaman modal asing dibidang pertambangan didasarkan pada
ka

ep

suatu kerjasama Pemerintah atas dasar Kontrak Karya atau bentuk lain
ah

Halaman 231 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

si
Selanjutnya, Pemerintah dapat menunjuk kontraktor sebagai pihak

ne
ketiga dengan melalui perjanjian karya.

ng
50. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 angka 2, Pasal 8 angka 3, Pasal
9 angka 1 dan Pasal 10 angka 1 Kontrak Karya antara Pemerintah

do
gu Republik Indonesia dan PT Tambang Mas Sangihe, sebagai berikut:

“Perusahaan menyusun suatu program Pengusahaan, dimulai dengan

In
A
suatu Penyelidikan Umum di Wilayah Kontrak Karya diikuti dengan
Eksplorasi di daerah-daerah yang terpilih. Seluruh program akan dibagi
ah

dalam lima Periode atau tahap, yang selanjutnya akan disebut sebagai

lik
“Periode Penyelidikan Umum”, “Periode Eksplorasi”, “Periode Studi
Kelayakan”, “Periode Konstruksi” dan “Periode Operasi”, berturut-turut
am

ub
sebagaimana dirumuskan lebih lanjut sebagai pasal-pasal
bersangkutan.”
Sebelum memulai suatu tahapan atau periode, Kontraktor akan
ep
k

menyampaikan permohonan tertulis terlebih dahulu kepada Pemerintah


ah

untuk mendapatkan persetujuan.


R
51. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015

si
tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral jo Peraturan

ne
ng

Presiden Nomor 105 Tahun 2016, Kementerian ESDM


menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang energi dan sumber
daya mineral, termasuk dalam perumusan, penetapan dan pelaksanaan

do
gu

kebijakan dibidang pertambangan mineral dan batubara;


52. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 351 Peraturan Menteri ESDM Nomor 13
In
A

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, menetapkan bahwa Direktur Jenderal Mineral
ah

lik

dan Batubara mempunyai tugas untuk menyelenggarakan perumusan


dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian dan
m

ub

pengawasan kegiatan mineral dan batubara.


53. Bahwa sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 3646/K/30/MEM/2017
ka

tanggal 9 Oktober 2017 tentang Pelimpahan Wewenang Menteri Energi


ep

dan Sumber Daya Mineral kepada Direktur Jenderal Mineral dan


ah

Halaman 232 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Batubara dalam Penetapan Penyesuaian dan Peningkatan Tahap

si
Kegiatan serta Penciutan Wilayah Kontak Karya dan Perjanjian Karya

ne
Pengusahaan Pertambangan Batubara (selanjutnya disebut “Kepmen

ng
ESDM Nomor 3646 Tahun 2017”) sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri ESDM Nomor 110 K/30/MEM/2020, menetapkan

do
gu antara lain bahwa Menteri ESDM melimpahkan sebagian wewenang
kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk dan atas nama

In
A
Menteri ESDM dalam penetapan antara lain persetujuan atau
penolakan permohonan peningkatan tahap kegiatan Kontrak Karya dan
ah

PKP2B.

lik
54. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Tergugat memiliki
kewenangan untuk menerbitkan Objek Sengketa berdasarkan
am

ub
ketentuan peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya, sebagai
bagian dari fungsi pengurusan dan pengawasan pengelolaan sumber
ep
daya alam sesuai Pasal 33 UUD 1945.
k

OBJEK SENGKETA DIBUAT SESUAI PROSEDUR


ah

55. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Karya antara


R

si
Pemerintah Republik Indonesia dan PT Tambang Mas Sangihe,

ne
sebagai berikut:
ng

a. Pasal 3 Modus Operandi:


(1) …

do
gu

(2) Perusahaan menyusun suatu program Pengusahaan, dimulai


dengan suatu Penyelidikan Umum di Wilayah Kontrak Karya
In
A

diikuti dengan Eksplorasi di daerah-daerah yang terpilih.


Seluruh program akan dibagi dalam lima Periode atau tahap,
ah

yang selanjutnya akan disebut sebagai “Periode Penyelidikan


lik

Umum”, “Periode Eksplorasi”, “Periode Studi Kelayakan”,


“Periode Konstruksi” dan “Periode Operasi”, berturut-turut
m

ub

sebagaimana dirumuskan lebih lanjut sebagai pasal-pasal


ka

bersangkutan.
ep

(3) …
(4) …
ah

Halaman 233 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pasal 8 Periode Studi Kelayakan:

si
(1) …

ne
(2) …

ng
(3) Setiap waktu selama Periode Studi Kelayakan, Perusahaan
dapat menyampaikan permohonan tertulis kepada Departemen,

do
gu bahwa Perusahaan bermaksud untuk melanjutkan konstruksi
suatu tambang dan fasilitas yang akan digunakan oleh

In
A
Perusahaan dalam operasinya…Setelah permohonan tersebut
disetujui, Perusahaan harus memulai dan dengan kesungguhan
ah

yang wajar melaksanakan sampai selesai semua rancangan

lik
fasilitas dan mengajukannya kepada Departemen untuk
disetujui, disertai dengan suatu perkiraan biaya dari fasilitas
am

ub
tersebut dan jadwal pelaksanaan konstruksinya, dimana
sepanjang hal itu layak dari segi ekonomis dan praktisnya
ep
,ditetapkan bahwa waktu penyelesaian tadi adalah 36 (tiga
k

puluh enam) bulan setelah disetujui rancangan tersebut…”


ah

(4) Laporan Studi Kelayakan sebagaimana diuraikan di dalam


R

si
Lampiran E, harus termasuk penelitian dampak lingkungan

ne
hidup dari pengaruh kegiatan pengusahaan terhadap
ng

lingkungan hidup…”
(5) …

do
gu

(6) Perusahaan sesudah menyelesaikan semua penyelidikan dan


studi menyampaikan kepada Departemen suatu laporan akhir
In
A

yang berisikan hasil-hasil dan biaya-biaya yang timbul


sehubungan dengan penyelidikan serta studi dan analisa
ah

Perusahaan, kesimpulannya, proyeksinya yang berhubungan


lik

dengan hasil-hasil itu dan keterangan lainnya yang menyangkut


Perusahaan atau Wilayah Pertambangan yang dimiliki oleh
m

ub

Perusahaan dan yang diminta secara wajar oleh Pemerintah.


ka

(7) …
ep

(8) …
ah

Halaman 234 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pasal 9 Periode Konstruksi:

si
(1) Segera setelah diterima persetujuan dari Departemen atas

ne
rancangan dan jadwal waktu Konstruksi seperti ditetapkan

ng
dalam Pasal 8 ayat (3), Perusahaan harus sesuai dengan
jadwal waktu yang disetujui tersebut memulai melakukan

do
gu Kontruksi atas fasilitas dan melakukannya dengan sebaik
mungkin, …

In
A
(2) …
d. Pasal 10 Periode Operasi:
ah

(1) Segera sesudah selesai pembangunan fasilitas dimaksud

lik
dalam Pasal 9, Perusahaan harus memulai kegiatan operasi di
Wilayah Pertambangan atau bagian daripadanya dimana
am

ub
fasilitas tersebut telah dibangun.
(2) Perusahaan harus melaksanakan operasi penambangan dan
ep
kegiatan pengusahan lainnya sehubungan dengan Wilayah
k

Pertambangan, untuk jangka waktu Periode Operasi Wilayah


ah

Pertambangan tersebut…..Periode Operasi untuk setiap


R

si
Wilayah Pertambangan akan berlangsung selama 30 (tiga

ne
puluh) tahun setelah dimulainya operasi penambangan
ng

pertama,…
56. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan prosedur yang

do
gu

ditetapkan dalam Kontrak Karya dengan uraian sebagai berikut:


a. setelah menyelesaikan periode Studi Kelayakan, Tergugat II
In
A

Intervensi menyampaikan laporan studi kelayakan dan telah


mendapatkan Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi
ah

Kelayakan melalui surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral


lik

Nomor 1827/31.02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019, yang


pada intinya menyatakan bahwa Dokumen Studi Kelayakan PT
m

ub

Tambang Mas Sangihe dapat diterima secara teknis dan ekonomis.


ka

Selanjutnya, persetujuan kelayakan usaha akan diberikan setelah


ep
ah

Halaman 235 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT Tambang Mas Sangihe memperoleh Izin Lingkungan dan

si
Kelayakan Lingkungan dari instansi yang berwenang;

ne
b. Pada tanggal 15 Juli 2020, Tergugat II Intervensi juga telah

ng
mendapatkan Rekomendasi dari Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara

do
gu atas nama Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/
REKOM/119/VII/2020 tentang Permohonan Persetujuan Prinsip

In
A
Kegiatan Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe yang
berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
ah

Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa pada prinsipnya

lik
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara menyetujui
permohonan kegiatan penambangan yang diajukan oleh PT
am

ub
Tambang Mas Sangihe, dimana rekomendasi tersebut diberikan
kepada PT Tambang Mas Sangihe sebagai salah satu syarat untuk
ep
proses pengurusan izin operasional dan izin lainnya sesuai
k

ketentuan yang berlaku;


ah

c. Pada tanggal 25 September 2020, Tergugat II Intervensi telah


R

si
mendapatkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup

ne
Kegiatan Penambangan Emas di Kabupaten Kepulauan Sangihe
ng

Provinsi Sulawesi Utara melalui Surat Keputusan Kepala Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah

do
gu

Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/ 181/IX/


2020, yang pada intinya menyampaikan bahwa Analisis Mengenai
In
A

Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan penambangan emas PT


Tambang Mas Sangihe adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan
ah

hidup dan dinyatakan dapat disetujui;


lik

d. Pada tanggal 25 September 2020, Tergugat II Intervensi juga telah


mendapatkan Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas
m

ub

PT Tambang Mas Sangihe sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas


ka

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah


ep

Provinsi Sulawesi Utara Nomor : 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020.


ah

Halaman 236 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam pemberian Izin Lingkungan tersebut juga telah

si
mempertimbangkan terkait tata ruang wilayah sebagaimana

ne
dinyatakan dalam Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait dengan

ng
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara

do
gu Tahun 2014-2034;
e. Selanjutnya, Tergugat II Intervensi mengajukan permohonan

In
A
peningkatan tahap Operasi Produksi yang diajukan oleh Tergugat II
Intervensi melalui surat Nomor: TMS/003/I/2021 tanggal 7 Januari
ah

2021 dengan melampirkan persyaratan huruf a sampai dengan

lik
huruf d di atas;
57. Bahwa disamping telah memenuhi ketentuan dalam Kontrak Karya,
am

ub
permohonan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi yang
disampaikan oleh Tergugat II Intervensi juga telah memenuhi
ep
persyaratan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 dan
k

Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2020 yaitu telah memenuhi


ah

persyaratan administratif, teknis, lingkungan dan finansial, sebagai


R

si
berikut:

ne
a. Persyaratan administratif, yaitu:
ng

(1) Surat permohonan;


(2) Susunan direksi dan daftar pemegang saham;

do
gu

(3) Surat keterangan domisili.


b. Persyaratan teknis, yaitu:
In
A

(1) Peta wilayah dilengkapi dengan batas koordinat geografis


lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi
ah

geografi yang berlaku secara nasional;


lik

(2) Laporan lengkap eksplorasi;


(3) Laporan studi kelayakan;
m

ub

(4) Rencana reklamasi dan pascatambang;


ka

(5) Rencana kerja dan anggaran biaya;


ep
ah

Halaman 237 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(6) Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang

si
kegiatan operasi produksi; dan

ne
(7) Tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi yang

ng
berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun.
c. Persyaratan lingkungan, yaitu:

do
gu 1) Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan

In
A
lingkungan hidup; dan
2) Persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan
ah

ketentuan peraturan perundang-undangan.

lik
d. Persyaratan finansial, yaitu:
1) Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh
am

ub
akuntan publik;
2) Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir.
ep
58. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan
k

perundang-undangan dan Kontrak Karya, Tergugat II Intervensi


ah

dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk dapat diberikan


R

si
peningkatan ke tahap kegiatan Operasi Produksi, sehingga Tergugat

ne
menerbitkan Objek Sengketa.
ng

59. Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka penerbitan Objek


Sengketa telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Kontrak

do
gu

Karya dan peraturan perundang-undangan.


SUBSTANSI OBJEK SENGKETA SESUAI DENGAN OBJEK KEPUTUSAN
In
A

TUN

60. Bahwa Objek Sengketa a quo yang mengatur tentang persetujuan


ah

lik

peningkatan tahap operasi produksi Kontrak Karya Tergugat II


Intervensi telah sesuai dengan subtansi objek keputusan dimaksud,
m

ub

yaitu telah mencantumkan dasar pertimbangan, dasar hukum dan


alasan terbitnya Objek Sengketa, jangka waktu dan kewajiban-
ka

kewajiban yang harus penuhi oleh PT Tambang Mas Sangihe, sebelum


ep

melakukan kegiatan operasi produksi.


ah

Halaman 238 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UUD

si
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

ne
ng
61. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut “UUD
1945”) menyatakan “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

do
gu didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat”.

In
A
62. Bahwa jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula
dimaknai oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam Putusan
ah

lik
Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 yang
menyatakan :
am

ub
“Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945
memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan
(beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad), pengaturan
ep
k

(regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan pengawasan


ah

(toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran


R

si
rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad) dilakukan oleh pemerintah
dengan kewenangannya untuk mengeluarkan dan mencabut fasilitas

ne
ng

perizinan (vergunning), lisensi (licentie) dan konsesi (concetie)”.


63. Bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 8 Kontrak Karya, setelah

do
perusahaan menyelesaikan dan mendapatkan persetujuan studi
gu

kelayakan dari Pemerintah, maka sebelum memohon untuk


ditingkatkan menjadi tahap operasi produksi, Perusahaan wajib
In
A

memperoleh persetujuan lingkungan hidup, berupa Izin Lingkungan dan


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.
ah

lik

64. Bahwa penerbitan Objek Sengketa dilakukan Tergugat setelah Tergugat


II Intervensi memperoleh Izin Lingkungan dan Keputusan Kelayakan
m

ub

Lingkungan Hidup oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, yang


didalamnya telah mencakup penilaian kegiatan penambangan Tergugat
ka

II Intervensi yang dinilai masih dapat ditanggulangi oleh teknologi yang


ep

tersedia dan kewajiban bagi Tergugat II Intervensi untuk pengelolaan


ah

Halaman 239 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana tercantum dalam

si
dokumen AMDAL.

ne
65. Bahwa sesuai dengan UU 32 Tahun 2009, pemenuhan persyaratan

ng
lingkungan hidup sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
berupa Izin Lingkungan dan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup

do
gu dimaksudkan dalam rangka
memberikan perlindungan terhadap setiap orang untuk mendapatkan
menjamin kepastian hukum dan

In
A
lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana amanat Pasal 28H
UUD 1945.
ah

66. Dengan demikian, sangatlah Tidak Berdasar dalil Para Penggugat

lik
Intervensi yang menyebutkan kegiatan usaha yang telah memperoleh
persetujuan lingkungan hidup dianggap sebagai pelanggaran atas
am

ub
Pasal 28H UUD 1945, karena justru persetujuan atas kegiatan
pertambangan diberikan pada saat Tergugat II Intervensi telah
ep
melaksanakan amanat Pasal 28H UUD 1945 yaitu telah memenuhi
k

persetujuan lingkungan hidup berupa Izin Lingkungan dan Keputusan


ah

Kelayakan Lingkungan Hidup sesuai UU 32 Tahun 2009 maupun UU 11


R

si
Tahun 2020.

ne
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU
ng

NOMOR 4 TAHUN 2009 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UU


NOMOR 3 TAHUN 2020

do
gu

67. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan, dengan berlakunya UU


Nomor 4 Tahun 2009 yang mengubah rezim kontrak/perjanjian menjadi
In
A

rezim perizinan serta merta menghapuskan hak hukum yang dimiliki


oleh pemegang Kontrak Karya.
ah

lik

68. Oleh karena itulah, dalam UU Nomor 4 Tahun 2009 diatur pasal
Ketentuan Peralihan dalam Pasal 169 sampai dengan Pasal 172 yang
m

ub

pada pokoknya mengatur bahwa pada saat UU Nomor 4 Tahun 2009


mulai berlaku maka Kontrak Karya yang telah ada sebelum berlakunya
ka

UU Nomor 4 Tahun 2009 tetap berlaku sampai jangka waktu


ep

berakhirnya kontrak / perjanjian.


ah

Halaman 240 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
69. Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang

si
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, dalam rangka

ne
memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang terkena dampak

ng
perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka dalam
peraturan perundang-undangan diatur pasal mengenai Ketentuan

do
gu Peralihan yang memuat penyesuaian pengaturan tindakan hukum atau
hubungan hukum yang sudah ada berdasarkan peraturan perundang-

In
A
undangan yang lama terhadap peraturan perundang-undangan yang
baru.
ah

70. Dengan demikian, tidaklah bertentangan dengan hukum apabila dalam

lik
UU Nomor 4 Tahun 2009 diatur mengenai Ketentuan Peralihan
sehingga Kontrak Karya tetap diberlakukan sampai dengan jangka
am

ub
waktunya berakhir.
71. Selain itu, Tergugat dan Tergugat II Intervensi telah melakukan
ep
penyesuaian ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Karya dengan UU
k

Nomor 4 Tahun 2009 sebagaimana dituangkan dalam Amandemen


ah

Kontrak Karya menandatangani Amandemen Kontrak Karya tanggal 23


R

si
Desember 2015, untuk menyesuaikan ketentuan-ketentuan dalam

ne
Kontrak Karya dengan UU Nomor 4 Tahun 2009, antara lain mengenai
ng

luas wilayah yang semula seluas 123.850 Ha diciutkan sehingga


menjadi seluas 82.080 Ha, kewajiban pengolahan dan pemurnian di

do
gu

dalam negeri, kewajiban divestasi saham, kewajiban pengutamaan


penggunaan tenaga kerja, barang dan jasa dalam negeri.
In
A

72. Bahwa Penerbitan Objek Sengketa dilakukan masih dalam lingkup


Kontrak Karya yang mengatur tahapan atau periode bagi Kontraktor
ah

dalam menjalankan kegiatannya, yaitu Tahapan/Periode Penyelidikan


lik

Umum, Tahapan/Periode Eksplorasi, Tahapan/Periode Studi Kelayakan,


Tahapan/Periode Konstruksi dan Tahapan/Periode Operasi Produksi,
m

ub

dan BUKAN dalam lingkup izin usaha pertambangan sebagaimana


ka

disimpulkan secara salah oleh Para Penggugat Intervensi.


ep
ah

Halaman 241 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk memulai tiap Tahapan/Periode, Kontraktor akan menyampaikan

si
permohonan tertulis terlebih dahulu kepada Pemerintah, dan

ne
selanjutnya Pemerintah akan menerbitkan persetujuan dalam bentuk

ng
Surat Keputusan. Penerbitan Objek Sengketa merupakan salah satu
bentuk persetujuan atas tiap tahapan atau periode yang diatur dalam

do
gu Kontrak Karya yang wajib diperoleh oleh Tergugat II Intervensi sebelum
memulai tahap atau periode kegiatan yang bersangkutan.

In
A
73. Selain itu, penerbitan Objek Sengketa a quo berupa persetujuan
peningkatan tahap kegiatan operasi produksi merupakan bentuk fungsi
ah

pengawasan Pemerintah sebagaimana diatur dalam peraturan

lik
perundang-undangan dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 001-
021-022/PUU-I/2003.
am

ub
74. Berdasarkan hal-hal tersebut, sangatlah tidak berdasar dalil Para
Penggugat Intervensi yang menyatakan Tergugat II Intervensi
ep
melakukan tindak pidana pertambangan karena jelas dasar
k

pengusahaan Tergugat II Intervensi adalah Kontrak Karya yang masih


ah

berlaku hingga saat ini.


R

si
75. Demikian pula terkait luas wilayah Kontrak Karya yang melebihi 25.000

ne
hektar hal tersebut diperbolehkan berdasarkan ketentuan Pasal 171 UU
ng

Nomor 4 Tahun 2009 sebagai berikut:

do
gu

Pasal 171
(1) Pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan
In
A

pertambangan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169


yang telah melakukan tahapan kegiatan eksplorasi, studi
ah

kelayakan, konstruksi, atau operasi produksi paling lambat 1 (satu)


lik

tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini harus menyampaikan


rencana kegiatan pada seluruh wilayah kontrak/perjanjian sampai
m

ub

dengan jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian untuk


ka

mendapatkan persetujuan pemerintah.


ep
ah

Halaman 242 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

si
terpenuhi, luas wilayah pertambangan yang telah diberikan kepada

ne
pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan

ng
pertambangan batubara disesuaikan dengan Undang-Undang ini.
76. Terkait dengan jangka waktu Kontrak Karya, sebagaimana telah

do
gu Tergugat sampaikan dalam Bagian Kronologis, sesuai ketentuan Pasal
3 angka 2 Kontrak Karya, telah diatur program pengusahaan Kontrak

In
A
Karya yang terbagi dalam 5 (lima) Periode atau tahap, yaitu Periode
Eksplorasi, Periode Studi Kelayakan, Periode Konstruksi dan Periode
ah

Operasi, dimana masing-masing periode atau tahapan telah diatur

lik
jangka waktu masing masing dalam pasal-pasal dalam Kontrak Karya.
77. Berdasarkan ketentuan Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 Kontrak Karya
am

ub
telah diatur jangka waktu Periode Konstruksi adalah 36 (tiga puluh)
enam bulan, sementara jangka waktu Periode Operasi adalah 30 (tiga
ep
puluh) tahun.
k

78. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 169 ayat (1) UU Minerba, jangka
ah

waktu Kontrak Karya tersebut tetap diakui dan berlaku sampai


R

si
berakhirnya jangka waktu sebagaimana diatur dalam Kontrak Karya.

ne
79. Berdasarkan uraian tersebut di atas, terbukti bahwa Tergugat tidak
ng

melanggar batas wewenang dalam pemberian wilayah dan jangka


waktu Kontrak Karya karena pemberiannya telah dilakukan sesuai

do
gu

dengan ketentuan UU Minerba dan Kontrak Karya.


KEGIATAN PERTAMBANGAN PT TAMBANG MAS SANGIHE TELAH
In
A

MENDAPATKAN REKOMENDASI TATA RUANG DARI PEMERINTAH


PROVINSI SULAWESI UTARA
ah

lik

80. Bahwa Wilayah Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe telah masuk
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara sejak
m

ub

tahun 2014, sebagai berikut:


a. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014
ka

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara


ep

Tahun 2014-2034 tanggal 17 Maret 2014:


ah

Halaman 243 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 53

si
(1) Kawasan Peruntukan Pertambangan sebagaimana dalam

ne
Pasal 48 huruf e, terdiri dari : a. kawasan peruntukan

ng
pertambangan meliputi mineral logam, mineral bukan logam
dan batuan;

do
gu (2) Kawasan peruntukan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari : c.
mineral logam

In
A
Emas terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow (Lolayan
dan Dumoga); Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
ah

(Bolaang Uki); Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

lik
(Modayag dan Kotabunan); Kabupaten Minahasa Selatan
(Motoling Timur, Tompaso Baru, Tatapaan, Ranoyapo, Amurang
am

ub
Barat dan Tenga); Kabupaten Minahasa Tenggara (Ratotok);
Kabupaten Minahasa (Pineleng); Kabupaten Minahasa Utara
ep
(Likupang Timur dan Likupang Barat, Kecamatan Talawaan dan
k

Kecamatan Dimembe); Kabupaten Kepulauan Sangihe


ah

(Tabukan Selatan Tenggara, Tabukan Selatan Tengah, Tabukan


R

si
Selatan, Manganitu Selatan dan Tamako);

ne
b. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4 Tahun
ng

2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepualaun


Sangihe 2014-2034

do
gu

Pasal 47 Ayat (3)


Wilayah Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan
In
A

Tengah, dan Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, merupakan


kawasan peruntukan pertambangan.
ah

81. Selain itu, fakta bahwa wilayah Tergugat II Intervensi telah memiliki
lik

kesesuaian dengan tata ruang di Provinsi Sulawesi Utara didukung


dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
m

ub

atas kegiatan Tergugat II Intervensi dimaksud.


ka

ep
ah

Halaman 244 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
82. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021

si
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

ne
Hidup (selanjutnya disebut “PP Nomor 20 Tahun 2021”) sebagai berikut:

ng
a. Pasal 1 angka 7 : Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah
keputusan yang menyatakan kelayakan Lingkungan Hidup dari

do
gu suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajb dilengkapi
dengan AMDAL.

In
A
b. Pasal 21:
(1) Amdal disusun oleh penanggung jawab Usaha
ah

dan/atauKegiatan pada tahap suatu Usaha dan/atau Kegiatan.

lik
(2) Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib sesuai dengan rencana tata
am

ub
ruang.
(3) Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau Kegiatan dengan
ep
rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
k

dibuktikan dengan konfirmasi kesesuaian kegiatan


ah

pemanfaatan ruang atau rekomendasi kesesuaian kegiatan


R

si
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
perundang-undangan.
ng

(4) Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak


sesuat dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud

do
gu

pada ayat (3), dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan


dikembalikan kepada penanggung jawab Usaha dan/atau
In
A

Kegiatan.
c. Pasal 44:
ah

(1) Dokumen Amdal dan dokumen RKL-RPL sebagaimana


lik

dimaksud dalam pasal 43 dilakukan penilaian oleh:


a. Menteri melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup yang
m

ub

berkedudukan di pusat;
ka

b. Gubernur melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup


ep

yang berkedudukan di provinsi; atau


ah

Halaman 245 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bupati/Walikota melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan

si
Hidup yang berkedudukan di kabupaten/kota;

ne
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

ng
melalui tahapan:
a. Penilaian administrasi; dan

do
gu b. Penilaian substansi.
(3) Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

In
A
huruf a meliputi:
a. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan
ah

dengan rencana tata ruang;

lik
b. Persetujuan awal terkait rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
c. ...
am

ub
d. ...dst.
d. Pasal 47:
ep
(1) Uji kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam
k

Pasal 45 ayat (6) dan Pasal 46 ayat (3) dilakukan berdasarkan


ah

kriteria kelayakan yang meliputi:


R

si
a. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan

ne
dengan rencana tataruang dan ketentuan peraturan
ng

perundang-undangan yang mengatur terkait dengan


pemanfaatan ruang;

do
gu

b. Kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan


dengan kebijakan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan
In
A

Lingkungan Hidup serta sumber daya alam yang diatur


dalam peraturan perundang-undangan;
ah

c. …dst
lik

e. Pasal 49:
(1) Rekomendasi hasil uji kelayakan sebagaimana dimaksud
m

ub

dalam Pasal 47 ayat (2) menjadi bahan pertimbangan Menteri,


ka

Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya


ep

dalam menetapkan:
ah

Halaman 246 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, jika

si
rencana Usaha dan/atau Kegiatan dinyatakan layak

ne
Lingkungan Hidup; atau

ng
b. Surat Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup, jika
rencana Usaha dan/atau Kegiatan dinyatakan tidak layak

do
gu f.
Lingkungan Hidup.
Pasal 527 : Ketentuan Peralihan

In
A
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:
a. izin lingkungan, izin Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
ah

Hidup, Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup,

lik
rekomendasi UKL-UPL, atau dokumen Lingkungan Hidup yang
telah mendapat persetujuan sebelurn berlakunya Peraturan
am

ub
Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan menjadi prasyarat
serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau Persetujuan
ep
Pemerintah;
k

b. ...dst
ah

si
83. Bahwa berdasarkan dokumen yang disampaikan, Tergugat II Intervensi
telah mendapatkan Rekomendasi Tata Ruang dan Keputusan

ne
ng

Kelayakan Lingkungan Hidup serta Izin Lingkungan dari Pemerintah


Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan:

do
gu

a. Berita Acara Rapat Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah


tanggal 10 September 2019, yang pada intinya menyampaikan
bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
In
A

Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034, Kecamatan Tabukan
ah

lik

Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kecamatan Tabukan


Selatan Tenggara dan Kecamatan Manganitu Selatan merupakan
m

ub

Kawasan peruntukan pertambangan emas.

b. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah


ka

ep

Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/1100 tanggal 16


ah

Halaman 247 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2019 perihal Laporan Pelaksanaan Rekomendasi Tata

si
Ruang, yang pada intinya menyampaikan bahwa berdasarkan

ne
peninjauan lapangan oleh Tim Teknis TKPRD Terbatas Provinsi

ng
Sulawesi Utara tanggal 7-8 September 2019 dan Rapat TKPRD
Terbatas tanggal 10 September 2019, maka Rekomendasi Tata

do
gu Ruang dapat diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe untuk
usaha pertambangan emas di Wilayah Kepulauan Sangihe.

In
A
c. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor
ah

lik
503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25 September 2020
tentang Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
am

ub
Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara, di dalamnya telah
memperhatikan terkait dengan pemanfaatan ruang atas kegiatan
ep
k

PT Tambang Mas Sangihe sebagaimana Dasar Mengingat angka


ah

19 Keputusan dimaksud.
R

si
d. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor

ne
ng

503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25 September 2020


tentang Pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas

do
gu

PT Tambang Mas Sangihe, di dalamnya juga telah memperhatikan


terkait dengan pemanfaatan ruang atas kegiatan PT Tambang Mas
Sangihe sebagaimana Dasar Mengingat angka 8 Keputusan
In
A

dimaksud.

84. Bahwa dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan


ah

lik

Hidup dan Izin Lingkungan oleh Tergugat II Intervensi dan


mendasarkan pada ketentuan PP Nomor 20 Tahun 2021 sebagaimana
m

ub

Tergugat uraiakan pada angka 99 membuktikan bahwa rencana usaha


dan / atau kegiatan Tergugat II Intervensi dinyatakan telah memiliki
ka

ep
ah

Halaman 248 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesesuaian tata ruang dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

si
Sulawesi Utara dan Kabupaten Sangihe.

ne
ng
85. Bahwa dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud angka 83 di atas
juga telah menjadi salah satu pertimbangan bagi Tergugat dalam
penerbitan Objek Sengketa karena PT Tambang Mas Sangihe telah

do
gu mendapatkan persetujuan terkait dengan pemanfaatan tata ruang dan
persetujuan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan

In
A
perundang-undangan.

PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK MELANGGAR KETENTUAN UU


ah

lik
NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 27
TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-
am

ub
PULAU KECIL.

86. Bahwa merujuk pada ketentuan UU Nomor 32 Tahun 2009 jo. UU


ep
Nomor 11 Tahun 2020 jo PP Nomor 20 Tahun 2021, Analisis Mengenai
k

Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting


ah

suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan


R

si
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

ne
ng

87. Sesuai ketentuan Pasal 24 dan Pasal 25 UU Nomor 11 Tahun 2020,


Dokumen AMDAL merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup

do
gu

atas rencana usaha dan/atau kegiatan. Pemerintah Pusat atau


Pemerintah Daerah menetapkan Keputusan Kelayakan Lingkungan
In
Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup.
A

Dokumen AMDAL memuat:


a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
ah

lik

b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau


kegiatan;
m

ub

c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak


langsung yang relevan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
ka

ep
ah

Halaman 249 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak

si
yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut

ne
dilaksanakan;

ng
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan

do
gu f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
88. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 21, Pasal 44, Pasal 47 dan

In
A
Pasal 49 PP Nomor 20 Tahun 2021 sebagaimana telah Tergugat
uraikan pada angka 99 di atas, uji terhadap kelayakan lingkungan
ah

dilakukan berdasarkan kriteria antara lain mengenai kesesuaian lokasi

lik
rencana usaha dan/kegiatan dengan rencana tata ruang.
89. Bahwa dengan telah diperolehnya Keputusan Kelayakan Lingkungan
am

ub
Hidup dan Izin Lingkungan oleh Tergugat II Intervensi membuktikan
bahwa:
ep
a. pengkajian mengenai dampak atas rencana usaha dan/atau
k

kegiatan Tergugat II Intervensi baik dari aspek teknis, ekologis,


ah

sosial budaya, potensi kerusakan dan pencemaran lingkungan


R

si
hidup serta dampak kepada masyarakat sekitar tambang telah

ne
dinyatakan layak dari aspek lingkungan;
ng

b. lokasi kegiatan usaha yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi


telah sesuai dengan kesesuaian tata ruang di Provinsi Sulawesi

do
gu

Utara, termasuk pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil


sesuai UU Nomor 1 Tahun 2014.
In
A

90. Selanjutnya, terkait dengan Izin Pemanfaatan, Diktum Ketiga Objek


Sengketa telah menetapkan sebagai berikut:
ah

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,


lik

serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KESATU dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe
m

ub

memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


ka

undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan


ep

Batubara”
ah

Halaman 250 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, meskipun PT Tambang Mas Sangihe telah

si
mendapatkan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi melalui

ne
penerbitan Objek Sengketa, namun sesuai Diktum Ketiga tersebut, PT

ng
Tambang Mas Sangihe hanya dapat melakukan kegiatan konstruksi,
penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, serta pengangkutan

do
gu dan penjualan setelah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

In
A
91. Dengan demikian, apabila ketentuan UU Nomor 1 Tahun 2014
mempersyaratkan diperlukannya izin pemanfaatan dalam kegiatan
ah

pertambangan, maka dalam hal Tergugat II Intervensi akan melakukan

lik
kegiatan penambangan di wilayah yang mewajibkan adanya izin
pemanfaatan, maka Tergugat II Intervensi harus memperoleh perizinan
am

ub
tersebut terlebih dahulu.
Hal tersebut juga telah dinyatakan sendiri oleh Para Penggugat pada
ep
halaman 17 Gugatan yang menyatakan:
k

“Bahwa tanpa adanya Izin Pemanfaatan Pulau dari Menteri Kelautan


ah

dan Perikanan RI, maka objek sengketa tidak dapat dilaksanakan oleh
R

si
PT TMS sebagai pemegang objek sengketa di 7 pulau Kabupaten
Kepulauan Sangihe yaitu Pulau Sangihe,Pulau Mahumu, Pulau

ne
ng

Batunderang, Pulau Lenggis, Pulau Batuwingkung, dan Pulau


Laotongan..”
92. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka izin pemanfaatan

do
gu

sebagaimana dipersyaratkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2014 bukan


merupakan persyaratan terbitnya Objek Sengketa, namun merupakan
In
A

persyaratan yang wajib dipenuhi oleh Tergugat II Intervensi saat akan


melakukan kegiatan penambangan.
ah

lik

Hal tersebut juga sesuai dengan persyaratan peningkatan tahap


kegiatan eksplorasi menjadi tahap kegiatan operasi produksi
sebagaimana diatur dalam PP Nomor 23 Tahun 2010 jo, Permen ESDM
m

ub

Nomor 7 Tahun 2020 dan Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe


ka

sebagaimana telah Tergugat uraikan pada angka 80, yang tidak


ep
ah

Halaman 251 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempersyaratkan adanya Izin Pemanfaatan sebagai persyaratan

si
penerbitan Objek Sengketa.

ne
93. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa

ng
tidak melanggar ketentuan UU Nomor 1 Tahun 2014
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK MELANGGAR UU NOMOR 43

do
gu TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA

94. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 28 dan angka 29 UU Nomor 4

In
A
Tahun 2009 jo. Pasal 2 PP Nomor 22 Tahun 2010 menetapkan bahwa
Wilayah Hukum Pertambangan adalah seluruh ruang darat, ruang laut,
ah

lik
termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah yakni
kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan, dan landas kontinen.
am

ub
Wilayah Pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi mineral
dan/atau batubara, baik di permukaan tanah maupun bawah tanah,
berasa dalam wilayah daratan maupun wilayah laut, dan tidak terikat
ep
k

dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian


ah

tata ruang nasional.


R

si
95. Sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (3) PP Nomor 22 Tahun 2010, wilayah
kontrak karya yang telah diberikan kepada pemegang kontrak karya

ne
ng

berdasarkan peraturan perundang-undangan sebelum diterbitkannya


PP 22 Tahun 2010 harus ditetapkan dalam wilayah usaha

do
pertambangan.
gu

96. Bahwa Wilayah Kontrak Karya yang telah ada sebelum berlakunya UU
Nomor 4 Tahun 2009 dan PP Nomor 22 Tahun 2010 termasuk wilayah
In
A

Kontrak Karya Tergugat II Intervensi telah ditetapkan ke dalam wilayah


usaha pertambangan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor
ah

lik

2737 K/30/MEM/2013 tanggal 3 Juli 2013 tentang Penetapan Wilayah


Pertambangan Pulau Sulawesi sebagaimana telah diubah dengan
m

ub

Keputusan Menteri ESDM Nomor 3673 K/30/MEM/2017 tanggal 13


Oktober 2017, dan dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang
ka

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi maupuan Kabupatan/Kota.


ep
ah

Halaman 252 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 252
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
97. Terkait wilayah Kontrak Karya Tergugat II Intervensi telah tercantum

si
dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014

ne
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun

ng
2014-2034 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

do
gu Kepulauan Sangihe 2014-2034.

98. Berdasarkan uraian di atas, maka terbukti bahwa mengingat wilayah

In
A
hukum pertambangan meliputi seluruh ruang darat, ruang laut di
seluruh Indonesia, maka penetapan wilayah Kontrak Karya Tergugat II
ah

lik
Intervensi tidak melanggar UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah
Negara.
am

ub
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK MELANGGAR KETENTUAN UU
NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
ep
99. Bahwa dalil Para Penggugat Intervensi pada halaman 36 yang
k

menyebutkan bahwa penerbitan Objek Sengketa telah melanggar UU


ah

Nomor 24 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kabupaten Sangihe


R

si
sangatlah tidak berdasar dan hanya merupakan asumsi dari Para
Penggugat Intervensi saja.

ne
ng

100. Bahwa hal yang Tergugat sampaikan tersebutnya adalah berdasarkan


peraturan dan data yang jelas dan bukan hanya merupakan asumsi

do
gu

belaka sebagaimana dalil Para Penggugat Intervensi, karena jelas-jelas


dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4
In
A

Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten


Kepulauan Sangihe 2014-2034 maupun Peraturan Daerah Provinsi
ah

lik

Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034 di dalamnya telah
mengatur kawasan peruntukan pertambangan termasuk di dalamnya
m

ub

adalah berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe (Tabukan Selatan


ka

Tenggara, Tabukan Selatan Tengah, Tabukan Selatan, Manganitu


ep

Selatan dan Tamako), sebagaimana Tergugat kutip sebagai berikut:


ah

Halaman 253 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 253
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014

si
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara

ne
Tahun 2014-2034 tanggal 17 Maret 2014:

ng
Pasal 53

do
gu (1) Kawasan Peruntukan Pertambangan sebagaimana dalam
Pasal 48 huruf e, terdiri dari : a. kawasan peruntukan
pertambangan meliputi mineral logam, mineral bukan logam

In
A
dan batuan;

(2) Kawasan peruntukan pertambangan mineral logam


ah

lik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari : c.
Emas terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow (Lolayan
am

ub
dan Dumoga); Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
(Bolaang Uki); Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
ep
(Modayag dan Kotabunan); Kabupaten Minahasa Selatan
k

(Motoling Timur, Tompaso Baru, Tatapaan, Ranoyapo, Amurang


ah

Barat dan Tenga); Kabupaten Minahasa Tenggara (Ratotok);


R

si
Kabupaten Minahasa (Pineleng); Kabupaten Minahasa Utara
(Likupang Timur dan Likupang Barat, Kecamatan Talawaan dan

ne
ng

Kecamatan Dimembe); Kabupaten Kepulauan Sangihe


(Tabukan Selatan Tenggara, Tabukan Selatan Tengah, Tabukan

do
gu

Selatan, Manganitu Selatan dan Tamako);

b. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor 4 Tahun


In
A

2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepualaun


Sangihe 2014-2034
ah

lik

Pasal 47 Ayat (3)

Wilayah Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan


m

ub

Tengah, dan Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, merupakan


kawasan peruntukan pertambangan.
ka

ep
ah

Halaman 254 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 254
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
101. Bahwa selain itu, penerbitan Objek Sengketa telah dilakukan setelah

si
adanya Izin Lingkungan dan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup,

ne
yang didalamnya selain telah mempertimbangkan kelayakan dan

ng
penanggulangan dampak terhadap lingkungan, juga telah
mempertimbangkan kesesuaian tata ruang termasuk di dalamnya

do
gu terkait dengan wilayah yang rawan bencana.

102. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh Para Penggugat Intervensi sendiri

In
A
bahwa penetapan wilayah peruntukan pertambangan ditentukan dan
ditetapkan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Sangihe maupun
ah

lik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang tentunya telah berdasarkan
pertimbangan dan data sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
am

ub
103. Berdasarkan uraian di atas, maka terbukti penerbitan Objek Sengketa
tidak melanggar UU Nomor 24 Tahun 2007 karena telah dilengkapi
dengan persetujuan terkait lingkungan hidup dan tata ruang.
ep
k

PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU


ah

32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN


R

si
LINGKUNGAN HIDUP

ne
ng

104. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 35 UUCK, yang dimaksud


dengan Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan

do
gu

Lingkungan Hidup yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah


Pusat atau Pemerintah Daerah.
In
A

105. Lebih lanjut, ketentuan Pasal 24 UUCK mengatur sebagai berikut:

(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup


ah

lik

untuk rencana usaha dan/atau kegiatan.

(2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat


m

ub

(1) dilakukan oleh tim uji kelayakan lingkungan hidup yang dibentuk
ka

oleh lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah Pusat.


ep
ah

Halaman 255 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 255
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Tim uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada

si
ayat (2) terdiri atas unsur pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

ne
dan ahli bersertifikat.

ng
(4) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah menetapkan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan

do
gu lingkungan hidup.

(5) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud

In
A
pada ayat (4) digunakan sebagai persyaratan penerbitan perizinan
Berusaha, atau persetujuan Pemerintah pusat atau pemerintah
ah

lik
Daerah.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana uji kelayakan


am

ub
lingkungan hidup diatur dalam peraturan Pemerintah.

106. Bahwa penerbitan Objek Sengketa a quo telah memenuhi ketentuan


ep
k

peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya, termasuk


persyaratan terkait dengan dampak lingkungan hidup terhadap kegiatan
ah

R
pertambangan.

si
107. Bahwa Tergugat II Intervensi telah mendapatkan Keputusan Kelayakan

ne
ng

Lingkungan Hidup melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman


Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi

do
Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25
gu

September 2020, yang pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai


berikut:
In
A

a. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe


merupakan kegiatan yang wajib memiliki dokumen AMDAL;
ah

lik

b. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun


2013, kewenangan penilaian AMDAL merupakan kewenangan
m

ub

Komisi Penilai AMDAL Provinsi Sulawesi Utara dan penetapan


ka

kelayakan/ketidaklayakan lingkungan hidup merupakan


ep

kewenangan Gubernur Sulawesi Utara;


ah

Halaman 256 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 256
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Dampak penting negatif yang akan ditimbulkan oleh kegiatan

si
penambangan PT Tambang Mas Sangihe dapat ditanggulangi oleh

ne
teknologi yang tersedia.

ng
d. AMDAL PT Tambang Mas Sangihe adalah layak ditinjau dari aspek
lingkungan hidup dan dinyatakan dapat disetujui.

do
gu e. Lokasi Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe diciutkan menjadi
42.000 Ha, yang akan digunakan untuk kegiatan pertambangan

In
A
seluas 65,48 Ha.

f. Untuk menanggulangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari


ah

lik
kegiatan penambangan, PT Tambang Mas Sangihe wajib
melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
am

ub
sebagaimana tercantum dalam dokumen AMDAL;

108. Bahwa selain telah mendapatkan Keputusan Kelayakan Lingkungan


ep
k

Hidup, Tergugat II Intervensi juga telah mendapatkan Izin Lingkungan


Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe sesuai Surat
ah

R
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

si
Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/IL/

ne
ng

182/IX/2020 tanggal 25 September 2020, yang pada intinya berisi


sebagai berikut:

do
a. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe
gu

merupakan kegiatan yang wajib memiliki dokumen AMDAL;


In
b. Kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe telah
A

memiliki Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup


ah

c. PT Tambang Mas Sangihe diberikan Izin Lingkungan terhadap


lik

wilayah seluas 65, 48 Ha yang akan digunakan untuk kegiatan


pertambangan;
m

ub

d. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan


ka

permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila terjadi perubahan


ep

atas rencana usaha dan/atau kegiatan;


ah

Halaman 257 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 257
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Dalam melaksanakan kegiatannya, PT Tambang Mas sangihe

si
harus memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan

ne
pemantauan lingkungan hidup sesuai Dokumen AMDAL;

ng
f. Izin Lingkungan berlaku sama dengan masa berlakunya masa izin
usaha dan/atau kegiatan.

do
gu 109. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 527 PP Nomor 20 Tahun 2021,
izin lingkungan, izin Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup,

In
A
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL,
atau dokumen Lingkungan Hidup yang telah mendapat persetujuan
ah

sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku

lik
dan menjadi prasyarat serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah.
am

ub
Dengan demikian terbukti bahwa Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi
ep
masih tetap berlaku.
k

110. Bahwa dalam Gugatannya, Para Penggugat juga mempermasalahkan


ah

tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL guna


R

si
mendapatkan Izin Lingkungan. Namun hingga saat ini, Keputusan

ne
Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan belum pernah
ng

dinyatakan cacat prosedural maupun cacat substansi dalam


penyusunannya, sehingga masih sah dan berlaku hingga saat ini.

do
gu

Apabila Para Penggugat mempermasalahkan prosedur terkait dengan


penerbitan Izin Lingkungan maupun Keputusan Kelayakan Lingkungan
In
A

Hidup yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, maka


seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap penerbitan
ah

Izin Lingkungan dan Keputusan Kelayakan Lingkungan, BUKAN Objek


lik

Sengketa.
111. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa
m

ub

tidak melanggar ketentuan UU PPLH dan UUCK karena telah


ka

dilengkapi dengan persyaratan berupa persetujuan dokumen


ep

lingkungan hidup yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.


ah

Halaman 258 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 258
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU

si
NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN

ne
ng
112. Bahwa sesuai ketentuan UU Nomor 11 Tahun 2020, ketentuan Pasal
38 UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan diubah sehingga
menjadi berbunyi sebagai berikut:

do
gu (1) Penggunaan Kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di
luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan

In
A
hutan produksi dan hutan lindung;
(2) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam ayat
ah

lik
(1) dapat dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan.
(3) Penggunaan kawasan hutan dilakukan melalui izin pinjam pakai
am

ub
oleh Pemerintah Pusat dengan mempertimbangkan batasan luas
dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan.
(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan
ep
k

dengan pola pertambangan terbuka.


ah

113. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan


R

si
Kehutanan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan,
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi

ne
ng

Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan (“Permen KLHK


No. 7 Tahun 2021”), Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan sudah dirubah

do
gu

nomenklaturnya menjadi Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan


didefinisikan sebagai berikut:
In
“Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah persetujuan
A

penggunaan atas sebagian Kawasan Hutan untuk kepentingan


pembangunan di luar kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan
ah

lik

peruntukan Kawasan Hutan.”

114. Bahwa terdapat 2 (dua) hal yang perlu dibedakan antara persyaratan
m

ub

yang diperlukan untuk peningkatan tahap kegiatan pertambangan


ka

dengan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan


ep

penambangan.
ah

Halaman 259 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 259
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
115. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 375 Permen KLHK No. 7 Tahun 2021,

si
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan diberikan untuk kegiatan

ne
berusaha atau kegiatan nonberusaha yang diajukan oleh pelaku usaha

ng
Perseorangan, pelaku usaha nonPerseorangan atau intansi
pemerintah.

do
gu Pasal 379 Permen KLHK No. 7 Tahun 2021 menetapkan bahwa
persyaratan permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan

In
A
berupa:

a. persyaratan administrasi, berupa:


ah

lik
1) persyaratan komitmen;
2) pakta integritas; dan
am

ub
3) profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP,
dan akta pendirian badan usaha atau badan hukum
b. persyaratan teknis.
ep
k

Persyaratan Komitmen sebagaimana dimaksud huruf a angka 1 antara


ah

lain pernyataan komitmen untuk tersebut menyampaikan Perizinan


R

si
Berusaha yang telah berlaku efektif dalam hal pada saat permohonan.

ne
ng

116. Dengan demikian, IPPKH atau Persetujuan Penggunaan Kawasan


Hutan BUKAN merupakan persyaratan yang ditentukan untuk
mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) Operasi Produksi

do
gu

ataupun persyaratan untuk mendapatkan persetujuan peningkatan


tahap kegiatan operasi produksi.
In
A

Justru sebaliknya, sesuai ketentuan Permen KLHK No 7 Tahun 2021


tersebut, perizinan berusaha merupakan persyaratan untuk
ah

lik

memperoleh IPPKH atau Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan.

117. Bahwa terkait dengan penggunaan kawasan hutan, diperoleh fakta


m

ub

bahwa berdasarkan Berita Acara Rapat Tim Koordinasi Penataan


Ruang Daerah tanggal 10 September 2019, wilayah Kontrak Karya
ka

ep

PT. Tambang Mas Sangihe tidak berada dalam Kawasan Hutan sesuai
ah

Halaman 260 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 260
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.734/Menhut-II/2014

si
tanggal 2 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi

ne
Perairan Provinsi Sulawesi Utara serta Peta PIPPIB Revisi XV.

ng
118 Selain itu, dari luasan wilayah Kontrak Karya seluas 42.000 Ha, sesuai
dokumen Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin

do
gu Lingkungan, Tergugat II Intervensi hanya akan menggunakan wilayah
untuk kegiatan pertambangan seluas 65,48 Ha saja dan dalam wilayah

In
A
tersebut merupakan wilayah Area Penggunaan Lain dan tidak masuk
dalam kawasan hutan, sehingga tidak memerlukan IPPKH.
ah

lik
119. Namun demikian, dalam hal di kemudian hari Tergugat II Intervensi
akan melakukan perubahan dalam rencana kegiatannya dan akan
am

ub
menggunakan wilayah yang masuk ke dalam kawasan hutan, maka
Tergugat II Intervensi diwajibkan memenuhi seluruh persyaratan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
ep
k

Hal tersebut telah dinyatakan pula dalam Diktum Ketiga Objek


ah

Sengketa menetapkan sebagai berikut:


R

si
“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,

ne
ng

serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KESATU dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

do
gu

undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan


Batubara”.
In
A

Dengan demikian, meskipun PT Tambang Mas Sangihe telah


mendapatkan peningkatan tahap kegiatan operasi produksi melalui
ah

lik

penerbitan Objek Sengketa, namun sesuai Diktum Ketiga tersebut, PT


Tambang Mas Sangihe hanya dapat melakukan kegiatan konstruksi,
m

ub

penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, serta pengangkutan


dan penjualan setelah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
ka

peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah IPPKH.


ep
ah

Halaman 261 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 261
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
120. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penerbitan Objek Sengketa

si
tidak melanggar ketentuan UU Nomor 41 Tahun 1999.

ne
ng
PENERBITAN OBJEK SENGKETA TIDAK MELANGGAR UU NOMOR 39
TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA KARENA TELAH
MEMPERHATIKAN HAK WARGA MASYARAKAT ATAS LINGKUNGAN

do
gu YANG SEHAT SERTA HAK ATAS TANAH MASYARAKAT

121. Bahwa penerbitan Objek Sengketa dilakukan setelah diperolehnya

In
A
persetujuan lingkungan hidup yaitu Izin Lingkungan dan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana ditetapkan dalam UU
ah

lik
Nomor 32 Tahun 2009, yang telah mempertimbangkan dampak atas
kegiatan pertambangan masih layak terhadap lingkungan hidup dan
am

ub
dapat ditanggulangi/dimitigasi berdasarkan teknologi yang tersedia.

122. Bahwa sesuai konsiderans Menimbang UU Nomor 32 Tahun 2009,


ep
pemenuhan persyaratan lingkungan hidup sesuai ketentuan peraturan
k

perundang-undangan berupa Izin Lingkungan dan Keputusan


ah

Kelayakan Lingkungan Hidup dimaksudkan dalam rangka menjamin


R

si
kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap
orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat

ne
ng

sebagaimana amanat Pasal 28H UUD 1945.

123. Dengan demikian, penerbitan Objek Sengketa memperhatikan hak

do
gu

warga masyarakat atas lingkungan yang sehat sesuai Pasal 28H UU


1945 dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
In
A

124. Selain itu, sesuai ketentuan Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya dan
ketentuan Pasal 136 UU Minerba sebagai berikut:
ah

lik

Pasal 18 angka 3 Kontrak Karya:


“ …Pemerintah akan membantu Perusahaan dalam pengaturan untuk
m

ub

setiap pemukiman kembali penduduk setempat yang diperlukan dari


sesuatu bagian dari Wilayah Kontrak Karya atau Wilayah Proyek, dan
ka

Perusahaan harus membayar ganti rugi yang wajar untuk setiap rumah
ep

tinggal, tanah-tanah hak milik (termasuk tanah-tanah hak milik


ah

Halaman 262 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 262
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan adat atau hukum adat Indonesia, yang berlaku umum atau

si
yang berlaku setempat) tanaman panen dan tumbuh-tumbuhan hak

ne
milik atau perbaikan-perbaikan lainnya yang terdapat pada tiap bagian

ng
tersebut yang diambil atau dirusak oleh Perusahaan sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya berdasarkan Persetujuan

do
gu ini.”

Pasal 136 UU Minerba

In
A
(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi
produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang
ah

lik
hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am

ub
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan atas
tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.
ep
k

maka Para Penggugat Intervensi sebagai warga masyarakat pemilik


tanah telah memperoleh jaminan hak atas tanah yang dimilikinya.
ah

R
Sebab, meskipun Tergugat telah menerbitkan Objek Sengketa, namun

si
dengan mendasarkan pada ketentuan pasal 18 angka 3 Kontrak Karya

ne
ng

dan Pasal 136 UU Minerba dimaksud, Pemegang Izin in casu Tergugat


II Intervensi tidak akan bisa melakukan kegiatan pertambangan di lahan
yang belum dibebaskan hak atas tanahnya. Dalam hal Tergugat II

do
gu

Intervensi tetap melakukan kegiatan tanpa menyelesaikan kewajiban-


nya, maka hal tersebut akan berimplikasi hukum kepada Tergugat II
In
A

Intervensi itu sendiri.

125. Bahwa kondisi-kondisi tersebut telah diperhitungkan secara matang


ah

lik

dan penuh kehati-hatian oleh Tergugat I pada saat menerbitkan Objek


Sengketa, dimana pada ketentuan Diktum Ketiga Objek Sengketa
m

ub

dibuat pengaturan yang menyatakan:

“Kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,


ka

ep

serta pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam


ah

Halaman 263 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 263
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Diktum Kesatu dapat dilaksanakan setelah PT Tambang Mas Sangihe

si
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

ne
undangan berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Jenderal Mineral dan

ng
Batubara”

yang berarti bahwa walaupun Tergugat II Intervensi telah memperoleh

do
gu persetujuan untuk memulai kegiatan operasi produksi melalui
penerbitan Objek Sengketa, namun kegiatan konstruksi, penambangan,

In
A
pengolahan/pemurnian dan pengangkutan serta penjualan baru dapat
dilakukan setelah Tergugat II Intervensi memenuhi seluruh persyaratan
ah

lik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk telah
menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak atas tanah
am

ub
termasuk kepada Para Penggugat.

126. Bahwa dengan adanya jaminan hak atas tanah oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan dan Kontrak Karya membuktikan
ep
k

bahwa dalam penerbitan Objek Sengketa, telah memperhatikan hak-


ah

hak warga masyarakat termasuk hak Para Penggugat Intervensi.


R

si
PEMBATALAN OBJEK SENGKETA MENYEBABKAN HILANGNYA
PENERIMAAN NEGARA.

ne
ng

127. Bahwa di dalam Pasal 13 Kontrak Karya antara Pemerintah Republik


Indonesia dengan Tergugat II Intervensi, terdapat kewajiban dari

do
gu

perusahaan untuk melakukan pembayaran pajak dan kewajiban


keuangan lain, antara lain pembayaran iuran tetap, iuran produksi atas
In
A

royalti batubara yang diproduksi dan PPh Badan yang wajib dipenuhi
oleh Tergugat II Intervensi.
ah

lik

128. Bahwa mengacu pada kondisi saat ini, seluruh kewajiban yang harus
dilakukan oleh Tergugat II Intervensi dapat diklasifikasikan menjadi
m

ub

kewajiban yang berpotensi menghasilkan penerimaan negara dan


kewajiban yang menghasilkan penerimaan negara seperti pembayaran
ka

iuran tetap utnuk Wilayah Kontrak Karya dan pembayaran Pajak Bumi
ep

dan Bangunan.
ah

Halaman 264 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 264
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
129. Berdasarkan hasil evaluasi atas Dokumen Studi Kelayakan Tergugat II

si
Intervensi, total Penerimaan Negara yang akan diperoleh untuk dua

ne
prospek Binebas dan Bowone adalah penerimaan berupa pajak

ng
sebesar USD 3,904,094,- dan penerimaan negara bukan pajak sebesar
USD 6,153,405,-.

do
gu Disamping dua prospek tersebut, Tergugat II Intervensi juga
berkomitmen untuk melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan untuk

In
A
mendapatkan sumberdata dan cadangan baru di wilayah Kontrak
Karya, sehingga akan meningkatkan penerimaan negara.
ah

lik
130. Bahwa sesuai dengan UU Nomor 33 Tahuhn 2014, penerimaan negara
yang diperoleh dari Tergugat II Intervensi akan diterima juga oleh
am

ub
pemerintah daerah melalui dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
ep
131. Bahwa dengan mempertimbangkan investasi yang akan ditanamkan
k

oleh Tergugat II Intervensi, kepastian berusaha, dan dalam rangka


ah

peningkatan penerimaan negara serta sesuai ketentuan Pasal 169


R

si
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara (“UU Minerba”) menyatakan bahwa Kontrak Karya dan

ne
ng

Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara yang telah ada


sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap berlaku sampai jangka

do
gu

waktu berakhirnya kontrak/perjanjian dan wajib menyesuaikan dengan


ketentuan dalam UU Minerba, kecuali mengenai penerimaan negara,
In
sehingga sampai dengan saat ini Kontrak Karya tersebut merupakan
A

perikatan yang sah, berlaku dan mengikat bagi kedua belah pihak,
maka Objek Sengketa telah sesuai dengan Kontrak Karya dan
ah

lik

peraturan perundang-undangan mengenai:

a. Luasan wilayah 42.000 Ha


m

ub

Pada amandemen Kontrak Karya pada tanggal 23 Desember 2015


ka

tercantum luas wilayah 82.080 Ha dan setelah penciutan menjadi


ep

42.000 Ha, hal ini tidak menyalahi aturan dan tetap sejalan dengan
ah

Halaman 265 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 265
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
amanah UU Minerba dimana Kontrak Karya yang telah ada

si
sebelum UU Minerba tetap berlaku sampai jangka waktu

ne
berakhirnya kontrak.

ng
b. Jangka Waktu Konstruksi 3 Tahun dan 30 Tahun Operasi Produksi
Pada Kontrak Karya tahun 1997 dan amandemennya tanggal 23

do
gu Desember 2015 yang merupakan perikatan yang sah, berlaku dan
mengikat bagi kedua belah pihak menggunakan tahapan kegiatan

In
A
dengan lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum,
periode eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan
ah

periode operasi. Dengan demikian, ketentuan dalam Diktum Kelima

lik
Objek Sengketa sejalan dan selaras dengan UU Minerba yang
menghargai perikatan yang telah ada sebelum UU Minerba.
am

ub
c. Pengaturan mengenai pemisahan Konstruksi dan Operasi Produksi
Pada Kontrak Karya tahun 1997 dan amandemennya tanggal 23
ep
Desember 2015 yang merupakan perikatan yang sah, berlaku dan
k

mengikat bagi kedua belah pihak menggunakan tahapan kegiatan


ah

dengan lima periode atau tahap, yaitu: periode penyelidikan umum,


R

si
periode eksplorasi, periode studi kelayakan, periode konstruksi dan

ne
periode operasi. Dengan demikian, ketentuan dalam Diktum Kelima
ng

Objek Sengketa sejalan dan selaras dengan UU Minerba yang


menghargai perikatan yang telah ada sebelum UU Minerba.

do
gu

PEMBATALAN OBJEK SENGKETA MENYEBABKAN MARAKNYA


PENAMBANGAN TANPA IZIN (ILEGAL MINING).
In
A

132. Bahwa berdasarkan informasi dan pemberitaan dari media online, di


wilayah Bowone terdapat Kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI)
ah

lik

yang mulai marak pada akhir 2018 lalu dan Para penambang PETI itu
berani mendatangkan 6 alat berat excavator kelas PC 300, dan telah
m

ub

ditindaklanjuti oleh Polres Kepulauan Sangihe dengan melakukan


penindakan terhadap pihak-pihak terkait termasuk pihak yang
ka

mendatangkan alat berat untuk dipidanakan karena merusak


ep

lingkungan.
ah

Halaman 266 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 266
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
133. Selain itu, diperoleh informasi terdapat PETI di wilayah Bowone

si
terkonsentrasi di wilayah yang bernama Tanah Mahamu (Tanah Merah).

ne
Setidaknya ada sedikitnya 200 pekerja di wilayah itu dengan

ng
menggunakan cara tradisional dengan memakai cairan sianida.

134. Beberapa berita dari media online mengenai pertambangan liar yang

do
gu terjadi di Kepulauan Sangihe sebagai berikut:

a. https://sulut.inews.id/berita/polres-bitung-tangkap-buron-kasus-

In
A
pertambangan-ilegal-di-sangihe
b. https://kejari-kepulauansangihe.kejaksaan.go.id/artikel/detail/151
ah

lik
c. https://manadopost.jawapos.com/nusa-
utara/sangihe/15/07/2021/ada-lubang-galian-di-bantaran-sungai-
am

ub
maselihe-aktivitas-peti-di-sangihe-ternyata-masih-banyak/
d. https://daerah.sindonews.com/read/467928/193/dpo-kasus-
minerba-di-sangihe-akhirnya-ditangkap-di-bitung-1624802783
ep
k

e. https://publikreport.com/blog/2019/11/21/tambang-emas-marak-
ah

bupati-mereka-cari-makan/
R

si
f. https://manado.antaranews.com/berita/90516/penghentian-
penambangan-di-sangihe-bupati-minta-warga-tenang

ne
ng

135. Bahwa apabila pembatalan Objek Sengketa dikabulkan maka dapat


menjadi penyebab semakin maraknya kegiatan penambangan illegal di

do
gu

wilayah tersebut yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek teknis


dan lingkungan sesuai dokumen AMDAL sehingga akan menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
In
A

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka penerbitan Objek Sengketa telah


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ah

lik

C. PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN ASAS-


ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (“AUPB”)
m

ub

136. Bahwa penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat tidak melanggar


ka

AUPB dengan argumentasi sebagai berikut:


ep
ah

Halaman 267 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 267
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kemanfaatan.

si
- Berdasarkan hasil evaluasi tekno ekonomi yang dilakukan

ne
terhadap Dokumen Studi Kelayakan Tergugat II Intervensi, total

ng
sumberdaya mineral yang didapat dari rangkaian kegiatan
eksplorasi dan pengeboran yang dilakukan oleh Tergugat II

do
gu Intervensi diperoleh daya sumber daya terunjuk (indicated) 3,16
juta ton dan sumber daya tereka (inferred) sebesar 2,54 juta ton

In
A
di dua prospek yaitu Binebas dan Bowone, dan Tergugat II
Intervensi berkomitmen untuk melakukan kegiatan eksplorasi
ah

lanjutan untuk mendapatkan sumber daya dan cadangan di

lik
seluruh prospek area.
- Total Penerimaan Negara yang akan diperoleh untuk dua
am

ub
prospek Binebas dan Bowone adalah penerimaan berupa pajak
sebesar USD 3,904,094,- dan penerimaan negara bukan pajak
ep
sebesar USD 6,153,405,- yang nantinya akan diterima juga oleh
k

pemerintah daerah melalui dana perimbangan keuangan pusat


ah

dan daerah sesuai UU Nomor 33 Tahun 2014.


R

si
- Sesuai filosofi dasar penguasaan sumber daya alam

ne
sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945, “Bumi, air dan
ng

kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh


negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

do
gu

rakyat”.
- Jiwa dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut telah pula
In
A

dimaknai oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana dalam


Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003
ah

yang menyatakan
lik

“Bahwa rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh UUD 1945


memberikan mandat kepada negara untuk mengadakan
m

ub

kebijakan (beleid) dan tindakan pengurusan (bestuursdaad),


ka

pengaturan (regelendaad), pengelolaan (beheersdaad), dan


ep

pengawasan (toezichthoudensdaad) untuk tujuan sebesar-


ah

Halaman 268 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 268
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
besar kemakmuran rakyat. Fungsi pengurusan (bestuursdaad)

si
dilakukan oleh pemerintah dengan kewenangannya untuk

ne
mengeluarkan dan mencabut fasilitas perizinan (vergunning),

ng
lisensi (licentie) dan konsesi (concetie)”.
- Bahwa sesuai ketentuan UU Minerba dan UU Nomor 33 Tahun

do
gu 2014 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,
penerimaan negara bukan pajak merupakan pendapatan negara

In
A
dan daerah yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu dalam bentuk
ah

Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi dan Dana Alokasi Khusus.

lik
- Sesuai penjelasan umum UU Nomor 33 Tahun 2014,
Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan
am

ub
Daerah mencakup pembagian keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan
ep
transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan
k

kebutuhan Daerah.
ah

- Dengan demikian, penerimaan keuangan yang diperoleh dari


R

si
kegiatan pertambangan Tergugat II Intervensi akan dipergunakan

ne
pula untuk pembangunan dan kebutuhan masyarakat melalui
ng

dana perimbangan keuangan dimaksud.


- Selain itu, sesuai Dokumen Studi Kelayakan, Tergugat II

do
gu

Intervensi juga telah merencanakan Program Pengembangan


dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan program utama antara
In
A

lain:
1) Pendidikan, melalui program beasiswa, Pendidikan dan
ah

pelatihan ketrampilan dasar, bantuan guru/pendidik dan


lik

bantuan untuk fasilitas dan/atau infrastruktur Pendidikan;


2) Kesehatan berupa fasilitas kesehatan/infrastruktur,
m

ub

pembentukan komunitas kesehatan masyarakat sekitar


ka

tambang;
ep
ah

Halaman 269 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 269
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Peningkatan tingkat pendapatan riil masyarakat melalui

si
kegiatan ekonomi sesuai profesi yang dimiliki masyarakat

ne
seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan,

ng
perdagangan, kewiraswastaan serta memprioritaskan
penggunaan tenaga kerja masyarakat di sekitar tambang

do
gu sesuai kompetensi yang dimiliki;
4) Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui

In
A
peningkatan kapasitas, akses masyarakat serta
pengembangan usaha kecil dan menengah;
ah

5) Sosial dan budaya, melalui pembangunan fasilitas ibadah,

lik
bantuan bencana alam dan pelestarian budaya dan kearifan
lokal;
am

ub
6) Pembentukan Lembaga masyarakat dalam mendukung
kemandirian Program Pengembangan dan Pemberdayaan
ep
Masyarakat.dan pengembangan infrrastruktur yang
k

mendukung Program Pengembangan dan Pemberdayaan


ah

Masyarakat.
R

si
- Sesuai ketentuan Pasal 25 Kontrak Karya, keberadaan Tergugat

ne
II Intervensi juga akan memberikan manfaat bagi pemerintah dan
ng

masyarakat karena sesuai ketentuan Pasal 25 tersebut Tergugat


II Intervensi memiliki kewajiban untuk:

do
gu

i. berusaha sebaik-baiknya untuk merencanakan dan


mengkoordinir kegiatan serta proyek yang direncanakan di
In
A

wilayah Kontrak Karya dengan pembangunan regional baik


di daerah Provinsi atau di daerah setempat;
ah

ii. perusahaan harus membantu Pemerintah untuk


lik

meningkatkan semaksimal mungkin manfaat ekonomi dan


social atas pengusahaan Wilayah Kontrak Karya;
m

ub

iii. mengkoordinir manfaat tersebut dengan hasil studi


ka

prasarana daerah dan wilayah setempat;


ep
ah

Halaman 270 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 270
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
iv. membantu memberikan saran apabila diminta terkait

si
perencanaan prasarana dan pengembangan daerah;

ne
v. perusahaan membolehkan masyarakat umum dan

ng
pemerintah untuk menggunakan instalasi-instalasi dermaga
dan Pelabuhan, lapangan terbang dan jalan-jalan yang

do
gu dibangun perusahaan;
vi. semua jalan yang dibangun oleh Perusahaan di luar Wilayah

In
A
Kontrak Karya akan menjadi jalan umum yang dapat
digunakan untuk kepentingan umum.
ah

vii. Dalam hal Pemerintah tidak dapat menyediakan jaringan

lik
komunikasi yang cukup, maka perusahaan akan
menyediakan jaringan telekomunikasi.
am

ub
b. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kepentingan
Umum.
ep
- Sebelum penerbitan Objek Sengketa, Tergugat telah melakukan
k

evaluasi terhadap pemenuhan persyaratan peningkatan tahap


ah

kegiatan operasi produksi, salah satunya adalah persyaratan


R

si
lingkungan.

ne
- Faktanya, Tergugat II Intervensi telah memperoleh persetujuan di
ng

bidang lingkungan hidup berupa Keputusan Kelayakan


Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan terkait kegiatan

do
gu

penambangan yang akan dilakukan dari instansi yang


berwenang di Provinsi Sulawesi Utara.
In
A

- Dalam dokumen Persetujuan Lingkungan Hidup tersebut telah


dinyatakan dan disetujui bahwa dampak yang ditimbulkan atas
ah

kegiatan penambangan Tergugat II Intervensi tersebut dapat


lik

ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.


- Dengan demikian, terbukti bahwa dalam penerbitan Objek
m

ub

Sengketa telah mempertimbangkan dan mempersyaratkan


ka

aspek lingkungan dan dampak bagi masyarakat sehingga tidak


ep

bertentangan dengan asas kepentingan hukum.


ah

Halaman 271 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 271
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Selain itu, melalui penerbitan Objek Sengketa akan memberikan

si
pendapatan bagi negara baik berupa pajak dan penerimaan

ne
negara bukan pajak, yang nantinya pemanfaatannya akan

ng
digunakan untuk kepentingan umum.
c. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Menyalah-

do
gu gunakan Kewenangan.
- Bahwa sesuai ketentuan Pasal 18 UU AP menyatakan:

In
A
(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
melampaui Wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ah

17 ayat (2) huruf a apabila Keputusan dan/atau Tindakan

lik
yang dilakukan:
a. melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya
am

ub
Wewenang;
b. melampaui batas wilayah berlakunya Wewenang;
ep
dan/atau
k

c. bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-


ah

undangan
R

si
(2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan

ne
mencampuradukkan Wewenang sebagaimana dimaksud
ng

dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b apabila Keputusan dan/atau


Tindakan yang dilakukan:

do
gu

a. diluar cakupan bidang atau materi Wewenang yang


diberikan; dan/atau
In
A

b. bertentangan dengan tujuan Wewenang yang diberikan.


(3) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
ah

bertindak sewenang-wenang sebagaimana dimaksud dalam


lik

Pasal 17 ayat (2) huruf c apabila Keputusan dan/atau


Tindakan yang dilakukan:
m

ub

a. tanpa dasar Kewenangan; dan/atau


ka

b. bertentangan dengan Putusan Pengadilan yang


ep

berkekuatan hukum tetap.


ah

Halaman 272 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 272
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat tidak melampaui

si
wewenang yang dimilikinya baik terkait dengan batas berlakunya

ne
wewenang dan batas wilayah berlakunya wewenang, serta tidak

ng
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yaitu U
Minerba, PP 23 Tahun 2010, dan Kontrak Karya, serta telah pula

do
gu mempertimbangkan
ditetapkan dalam
pemenuhan
peraturan
persyaratan
perundang-undangan
lain yang
seperti

In
A
peraturan terkait pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup.
- Penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat juga tidak dapat
ah

dikategorikan mencampuradukkan wewenang karena tindakan

lik
yang dilakukan Tergugat masih dalam lingkup wewenang yang
diberikan oleh UU Minerba dan Kontrak Karya, dan dilakukan
am

ub
dalam rangka pengembangan pemanfaatan sumber daya alam.
- Tergugat juga tidak bertindak sewenang-wenang dalam
ep
penerbitan Objek Sengketa karena dalam dilakukan sesuai
k

kewenangan yang dimiliki serta tidak bertentangan dengan


ah

putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.


R

si
d. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Kecermatan.

ne
ng

- Penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan persyaratan


dan prosedur yang ditetapkan dalam Kontrak Karya dan

do
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 jo. Peraturan
gu

Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2020 yaitu telah memenuhi


persyaratan administratif, teknis, lingkungan dan finansial.
In
A

- Sebelum menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat telah


melakukan evaluasi terhadap dokumen persyaratan serta telah
ah

lik

pula mempertimbangkan secara seksama persetujuan/perizinan


yang telah dikeluarkan oleh instansi yang berwenang antara lain:
m

ub

1) Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-PUPRD/
ka

1100 tanggal 16 September 2019 perihal Laporan


ep

Pelaksanaan Rekomendasi Tata Ruang, yang pada intinya


ah

Halaman 273 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 273
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyampaikan bahwa berdasarkan peninjauan lapangan

si
oleh Tim Teknis TKPRD Terbatas Provinsi Sulawesi Utara

ne
tanggal 7-8 September 2019 dan Rapat TKPRD Terbatas

ng
tanggal 10 September 2019, maka Rekomendasi Tata Ruang
dapat diberikan kepada PT Tambang Mas Sangihe untuk

do
gu usaha pertambangan emas di Wilayah Kepulauan Sangihe.
2) Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor

In
A
1827/31.02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019 perihal
Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi Kelayakan dari
ah

Dirjen Minerba melalui, yang pada intinya menyatakan

lik
bahwa Dokumen Studi Kelayakan PT Tambang Mas Sangihe
dapat diterima secara teknis dan ekonomis. Selanjutnya,
am

ub
persetujuan kelayakan usaha akan diberikan setelah PT
Tambang Mas Sangihe memperoleh Izin Lingkungan dan
ep
Kelayakan Lingkungan dari instansi yang berwenang;
k

3) Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan


ah

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi


R

si
Utara atas nama Gubernur Sulawesi Utara Nomor 503/

ne
DPMPTSPD/REKOM/119/VII/2020 tanggal 15 Juli 2020
ng

tentang Permohonan Persetujuan Prinsip Kegiatan


Penambangan oleh PT Tambang Mas Sangihe yang

do
gu

berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi


Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan bahwa
In
A

pada prinsipnya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara


menyetujui permohonan kegiatan penambangan yang
ah

diajukan oleh PT Tambang Mas Sangihe, dimana


lik

rekomendasi tersebut diberikan kepada PT Tambang Mas


Sangihe sebagai salah satu syarat untuk proses pengurusan
m

ub

izin operasional dan izin lainnya sesuai ketentuan yang


ka

berlaku;
ep
ah

Halaman 274 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 274
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

si
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi

ne
Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/2020 tanggal 25

ng
September 2020 tentang Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Penambangan Emas

do
gu PT. Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Provinsi Sulawesi Utara, yang pada intinya menyampaikan

In
A
bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
kegiatan penambangan emas PT Tambang Mas
ah

Sangihe adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup

lik
dan dinyatakan dapat disetujui;
5) Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
am

ub
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi
Utara Nomor 503/DPMPTSPD/IL/182/IX/2020 tanggal 25
ep
September 2020 tentang Pemberian Izin Lingkungan
k

Kegiatan Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe.


ah

Dalam pemberian Izin Lingkungan tersebut juga telah


R

si
mempertimbangkan terkait tata ruang wilayah sebagaimana

ne
dinyatakan dalam Dasar Mengingat angka 8 yaitu terkait
ng

dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1


Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

do
gu

Sulawesi Utara Tahun 2014-2034;


- Terkait dengan penciutan wilayah, baik sesuai peraturan
In
A

perundang-undangan maupun Kontrak Karya diatur dan


dimungkinkan adanya penciutan wilayah baik dari atas
ah

permohonan dari perusahaan maupun penciutan wilayah yang


lik

dilakukan oleh Pemerintah dalam kaitannya dengan pemberian


sanksi administratif. Dengan demikian, sangatlah tidak berdasar
m

ub

apabila rencana penciutan wilayah dikaitkan dengan


ka

ketidakcermatan Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa.


ep
ah

Halaman 275 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 275
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

si
tindakan Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa telah

ne
dilakukan secara cermat sesuai ketentuan peraturan perundang-

ng
undangan dan Kontrak Karya.

e. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Proporsionalitas.

do
gu - Sebelum menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat telah
mempertimbangkan telah diperolehnya Persetujuan Lingkungan

In
A
Hidup dari instansi yang berwenang berupa Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
ah

lik
- Dalam dokumen persetujuan lingkungan hidup tersebut telah
pula dipertimbangkan mengenai dampak yang ditimbulkan atas
am

ub
kegiatan usaha pertambangan terhadap lingkungan di sekitar
lokasi kegiatan penambangan.
- Berdasarkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin
ep
k

Lingkungan diperoleh hasil bahwa dampak penting negatif yang


ah

akan ditimbulkan oleh kegiatan penambangan PT Tambang Mas


R

si
Sangihe dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia,
sehingga kegiatan penambangan diberikan persetujuan

ne
ng

lingkungan hidup.
- Disamping itu, ketentuan pasal 134 dan Pasal 138 UU Minerba

do
telah diatur bahwa hak atas wilayah usaha pertambangan tidak
gu

meliputi hak atas tanah permukaan bumi. Sebelum melakukan


kegiatan, pemegang wilayah wajib menyelesaikan hak atas
In
A

tanah kepada pemegang hak atas tanah.


- Dengan demikian, kegiatan yang akan dilakukan oleh Tergugat II
ah

lik

Intervensi baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi


memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan
m

ub

perundang-undangan, termasuk telah menyelesaikan hak atas


tanah dengan pemegang hak atas tanah.
ka

f. Penerbitan Objek Sengketa tidak melanggar Asas Akuntabilitas.


ep
ah

Halaman 276 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 276
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Tindakan Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa tidak

si
memenuhi unsur-unsur penyalahgunaan wewenang, yaitu tidak

ne
melampaui kewenangannya, tidak mencampuradukkan

ng
wewenangan dan Tergugat juga tidak memenuhi unsur bertindak
sewenang-wenang.

do
gu - Semua tindakan Tergugat dalam penerbitan Objek Sengketa
telah didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan

In
A
dan Kontrak Karya sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
ah

lik
137. Bahwa selain tidak bertentangan dengan AUPB sebagaimana
dimaksud angka 142, penerbitan Objek Sengketa juga telah sesuai
am

ub
dengan AUPB yang lain yaitu:

a. Asas Kepastian Hukum


ep
k

Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf a UU Administrasi


Pemerintahan mendefinisikan asas kepastian hukum adalah “asas
ah

R
dalam negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan

si
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan

ne
ng

dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan”

Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan dalam Bagian

do
Kronologis dan Bagian Pokok Perkara, dalam penerbitan Objek
gu

Sengketa a quo, Tergugat berlandaskan pada peraturan


perundang-undangan yang berlaku sebagaimana telah Tergugat
In
A

uraikan secara jelas dan lengkap di atas, antara lain:

- Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


ah

lik

Indonesia;

- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


m

ub

Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan UU


ka

Nomor 3 Tahun 2020;


ep
ah

Halaman 277 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 277
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

si
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

ne
ng
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

- Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

do
gu - Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; dan

In
A
- Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT
Tambang Mas Sangihe tanggal 28 April 1997 sebagaimana telah
ah

lik
di amandemen pada tanggal 23 Desember 2015

b. Asas ketidakberpihakan
am

ub
Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf c UU Administrasi
Pemerintahan mendefinisikan asas ketidakberpihakan adalah “asas
ep
yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
k

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan


ah

dengan mempertimbangkan kepentingan Para pihak secara


R

si
keseluruhan dan tidak diskriminatif”

ne
ng

Bahwa dalam penerbitan Objek Sengketa, Tergugat tidak lepas dari


fungsi negara sebagai amanat Pasal 33 UUD 1945 yaitu telah
mempertimbangkan manfaat dari pengusahaan sumber daya alam

do
gu

bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pengelolaan sumberdaya


alam di wilayah yang akan diusahakan oleh Tergugat II Intervensi
In
A

akan memberikan kontribusi bagi penerimaan negara baik berupa


pajak maupun non pajak yang nantinya akan digunakan bagi
ah

kepentingan rakyat.
lik

c. Asas Keterbukaan
m

ub

Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf f UU Administrasi


Pemerintahan mendefinisikan asas keterbukaan adalah “asas yang
ka

melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh


ep
ah

Halaman 278 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 278
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam

si
penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap memperhatikan

ne
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara”

ng
Bahwa Tergugat telah bertemu langsung dengan Para Penggugat
yang berkeinginan melakukan audiensi pada tanggal 30 April 2021

do
gu sebagaimana diakui sendiri oleh Para Penggugat dalam
Gugatannya pada halaman 6 serta Tergugat telah bertemu

In
A
langsung dengan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe pada
bulan Mei 2021 sebagaimana diakui sendiri oleh Para Penggugat
ah

lik
dalam Gugatannya pada halaman 32, dalam rangka memberikan
informasi dan menjelaskan proses dan dasar hukum penerbitan
am

ub
objek sengketa yang telah dilakukan secara transparan dan terbuka
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
Kontrak Karya.
ep
k

d. Asas Pelayanan yang baik


ah

Bahwa penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf h UU Administrasi


R

si
Pemerintahan mendefinisikan asas pelayanan yang baik adalah
“asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu, prosedur dan

ne
ng

biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan


peraturan perundang-undangan”

do
gu

Bahwa dalam penerbitan Objek Sengketa, Tergugat telah


memberikan pelayanan yang baik kepada perusahaan yang secara
In
A

legal memiliki dasar hukum dalam pengelolaan wilayah usaha


pertambangan yaitu dalam bentuk Kontrak Karya, yang
ah

lik

berkeinginan mengajukan peningkatan tahap kegiatannya menjadi


tahap operasi produksi dengan melengkapi persyaratan secara
lengkap. Justru apabila Tergugat tidak menerbitkan Objek
m

ub

Sengketa, sementara seluruh persyaratan telah dipenuhi, maka


ka

tindakan Tergugat tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan


ep

Mal Administrasi.
ah

Halaman 279 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 279
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selain itu, Tergugat juga telah memberikan pelayanan yang baik

si
pula kepada Pemerintah Daerah dan Para Penggugat selaku

ne
masyarakat terbukti Tergugat telah menerima secara baik audiensi

ng
Para Penggugat dan Wakil Bupati Kabupaten Sangihe untuk
memberikan informasi dan menjelaskan proses dan dasar hukum

do
gu penerbitan Objek Sengketa.

138. Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka penerbitan

In
A
Objek Sengketa telah dilaksanakan sesuai dengan Asas-asas Umum
Pemerintahan yang Baik.
ah

lik
DALAM PENUNDAAN

TIDAK ADA ALASAN MENDESAK YANG DAPAT DIJADIKAN DASAR


am

ub
UNTUK MENGABULKAN PERMOHONAN PENUNDAAN YANG DIAJUKAN
PARA PENGGUGAT.
ep
k

139. Bahwa Tergugat menolak dalil Para Penggugat Intervensi pada


halaman 44 Gugatan yang menyatakan meminta penundaan
ah

R
pelaksanana Objek Sengketa karena dianggap apabila tidak

si
dilaksanakan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi Para

ne
ng

Penggugat yaitu akan kehilangan tanah, rumah dan bangunan milik


Para Pengugat.
140. Bahwa pada prinsipnya, Gugatan tidak menunda dilaksanakannya

do
gu

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta tindakan


Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat. Namun Pasal 67
In
A

ayat (2) UU PTUN memberikan kesempatan kepada Para Penggugat


untuk dapat mengajukan permohonan agar pelaksanakan suatu KTUN
ah

lik

yang disengketakan ditunda pelaksanaannya selama pemeriksaan


perkara.
141. Bahwa terkait dengan permohonan penundaan pelaksanaan sebuah
m

ub

keputusan, hal tersebut telah diatur secara limitatif di dalam ketentuan


ka

Pasal 67 UU PTUN maupun di dalam ketentuan Pasal 65 UU AP. Hal


ep

mana, sebuah permohonan penundaan pelaksanaan keputusan baru


ah

Halaman 280 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 280
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dikabulkan apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak dan

si
juga menimbulkan kerugian negara apabila keputusan yang sudah
ditetapkan terus dijalankan.

ne
ng
142. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (4) UU PTUN, terhadap
suatu permohonan penundaan pelaksanaan KTUN yang dapat

do
gu dikabulkan, Para Penggugat harus mendalilkan kerugian apa yang
diderita olehnya dan juga dapat membuktikan kerugian tersebut
berdampak langsung bagi dirinya. Selain itu, diperlukan juga

In
A
pembuktian bahwa penundaan pelaksanaan tersebut tidak akan
bertentangan dengan kepentingan umum.
ah

lik
143. Bahwa ketentuan pasal 134 dan Pasal 138 UU Minerba telah jelas
mengatur bahwa hak atas wilayah usaha pertambangan tidak meliputi
hak atas tanah permukaan bumi. Sebelum melakukan kegiatan,
am

ub
pemegang wilayah wajib menyelesaikan hak atas tanah kepada
pemegang hak atas tanah.
ep
144. Dengan demikian, kegiatan yang akan dilakukan oleh Tergugat II
k

Intervensi baru dapat dilakukan setelah Tergugat II Intervensi


ah

memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-


R

si
undangan, antara lain telah menyelesaikan hak atas tanah dengan
pemegang hak atas tanah, termasuk kepada Para Penggugat apabila

ne
ng

Tergugat II Intervensi akan melakukan kegiatan pertambangan di atas


tanah Para Penggugat.

do
gu

145. Bahwa alasan yang disampaikan Para Penggugat terkait potensi


kehilangan tanah,rumah, bangunan, tanaman, persekolahan dll tidak
memenuhi unsur adanya keadaan yang mendesak dan juga
In
A

menimbulkan kerugian bagi negara.


Justru apabila pelaksanaan Objek Sengketa ditunda akan berpotensi
ah

lik

menimbulkan kerugian penerimaan keuangan negara berupa


pembayaran kewajiban keuangan yang harus dibayarkan Tergugat II
Intervensi kepada negara, yang nantinya akan dipergunakan antara lain
m

ub

untuk pembangunan di pusat maupun daerah melalui mekanisme


perimbangan keuangan pusat dan daerah.
ka

ep
ah

Halaman 281 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 281
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
146. Bahwa selain itu, sampai dengan saat ini belum ada kegiatan operasi

si
produksi yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi di wilayah tersebut
membuktikan tidak ada keadaan yang sangat mendesak bagi Para

ne
ng
Penggugat, sehingga pelaksanaan Objek Sengketa tidaklah layak untuk
ditunda. Justru dengan adanya kegiatan dari Tergugat II Intervensi,

do
gu akan menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar dan sekaligus
meminimalisir terjadinya kegiatan pertambangan tanpa izin (illegal

In
mining).
A
147. Bahwa Tergugat II Intervensi juga memiliki kewajiban untuk melakukan
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar
ah

lik
tambang antara lain program pendidikan, kesehatan, kemandirian
ekonomi, dan sosial budaya sebagaimaba telah Tergugat uraikan pada
am

ub
angka 141 di atas.
148. Berdasarkan hal tersebut, menjadi adil dan juga bijaksana bagi Yang
Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo untuk menilak
ep
k

permohonan penundaan Objek Sengketa yang diajukan Para


ah

Penggugat mengingat dalil Para Penggugat di atas, tidak memenuhi


R

si
alasan yang pantas dan layak untuk mengabulkan permohonan
penundaan pelaksanaan suatu Keputusan TUN sebagaimana diatur

ne
ng

dalam Pasal 67 ayat (4) UU PTUN.


PETITUM

do
Maka Berdasarkan Seluruh Uraian Diatas, sudah sepatutnya menurut
gu

hukum Tergugat dengan ini mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta Yang Terhormat selaku pemeriksa perkara a quo
In
A

untuk memeriksa, mengadili dan berkenan memutus perkara ini dengan


mengeluarkan Putusan yang berbunyi sebagai berikut:
ah

lik

DALAM PENUNDAAN
Menolak Permohonan Penundaan pelaksanaan Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 163.K/MB/04/
m

ub

DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 Tentang Persetujuan Peningkatan Tahap


ka

Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya Tambang Mas Sangihe yang


ep

diajukan oleh Para Penggugat.


ah

Halaman 282 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 282
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI

si
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat untuk

ne
ng
seluruhnya.

2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat Intervensi tidak dapat diterima

do
gu (niet ontvankelijk verklaard).

DALAM POKOK PERKARA

In
A
1. Menolak Gugatan Para Penggugat Intervensi untuk seluruhnya.

2. Menyatakan sah dan berlaku Keputusan Menteri Energi dan Sumber


ah

lik
Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 163.K/MB/04/DJB/2021 Tanggal
29 Januari 2021 Tentang Persetujuan Peningkatan Tahap Kegiatan
am

ub
Operasi Produksi Kontrak Karya Tambang Mas Sangihe.

3. Menghukum Para Penggugat Intervensi untuk membayar seluruh biaya


ep
hukum yang timbul dari perkara ini.
k

Eksepsi Dan Jawaban Tergugat II Intervensi atas Gugatan Para Penggugat


ah

R
Intervensi :

si
DALAM EKSEPSI

ne
ng

1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil


yang dikemukakan oleh Para Penggugat Intervensi dalam Gugatannya,

do
kecuali yang telah secara jelas dan tegas diakui kebenarannya oleh
gu

Tergugat II Intervensi;
2. Bahwa setelah menerima, membaca dan mempelajari secara seksama
In
A

Gugatan Intervensi pada pada Perkara Nomor 146/G/2021/PTUN-JKT


tertanggal 11 November 2021 (“Gugatan Intervensi”) yang diajukan
ah

lik

Para Penggugat Intervensi, Tergugat II Intervensi meragukan


pengetahuan dan pemahaman dari Para Penggugat Intervensi terkait
m

ub

hal-hal substantif yang disampaikan di dalam Gugatan Intervensi. Hal


ini tampak jelas dari sangat dipaksakannya Gugatan Intervensi oleh
ka

Para Penggugat Intervensi yang semata-mata hanya untuk kepentingan


ep

pribadinya dan tidak berdasarkan hukum yang jelas, bahkan cenderung


ah

Halaman 283 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 283
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memelintir hukum dan peraturan yang berlaku agar dapat memuaskan

si
keinginan Para Penggugat Intervensi. Dengan demikian, kami

ne
menegaskan bantahan Tergugat II Intervensi terhadap dalil-dalil Para

ng
Penggugat Intervensi yang tidak berdasar sebagai berikut:
I. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA

do
gu NEGARA
MENGADILI PERKARA A QUO
TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN

In
A
Objek Sengketa Bukan Merupakan Objek Gugatan dalam Lingkup Tata
Usaha Negara
ah

3. Objek Sengketa sebagaimana diketahui adalah Keputusan Menteri

lik
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K/MB.04/DJB/2021
tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan Peningkatan Tahap
am

ub
Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe
(“Objek Sengketa”) yang diberikan kepada Tergugat II Intervensi
ep
sebagai kelanjutan dan pelaksanaan dari Kontrak Karya (“KK”) generasi
k

VI (enam).
ah

si
4. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Jawaban atas Gugatan
Penggugat, Para Penggugat Intervensi di dalam Gugatan Intervensi

ne
ng

berada dalam pemahaman yang sesat, sama seperti Penggugat yang


beranggapan bahwa KK memiliki konsekuensi hukum yang sama

do
dengan izin usaha pertambangan (“IUP”) yang dikenal di dalam
gu

Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan Undang-


Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
In
A

Batubara (“UU Minerba”), hal mana sangatlah keliru, karena KK


merupakan produk hukum perdata antara Tergugat II Intervensi dengan
ah

lik

pemerintah Republik Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh


Tergugat. KK memiliki aturan yang berbeda dengan IUP. KK
m

ub

merupakan kontrak perdata sedangkan IUP merupakan produk dari


pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam ranah hukum administrasi
ka

negara. Detil perbedaan keduanya akan dijelaskan di bawah.


ep
ah

Halaman 284 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 284
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Untuk meluruskan pemahaman yang keliru, perlu Tergugat II Intervensi

si
jelaskan kembali dengan mengutip ulang Jawaban atas Gugatan

ne
bahwa rezim peraturan pertambangan mineral dan batubara dari yang

ng
sebelumnya berbentuk KK dan telah berubah menjadi IUP. Pada
awalnya kegiatan pertambangan untuk penanaman modal asing

do
gu didasarkan pada Pasal 8 (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967
tentang Ketentuan-Ketentuan Umum Pertambangan, yang berbunyi:

In
A
“Penanaman modal asing di bidang pertambangan didasarkan pada
suatu kerja sama dengan Pemerintah atas dasar kontrak karya atau
bentuk lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.”
ah

lik
Dengan kata lain, sistem pengusahaan dan pengelolaan pertambanga
yang digunakan pemerintah sebelum berlakunya UU Minerba dalam
am

ub
sistem kontrak karya atau perjanjian antara investor sebagai
“kontraktor” dan negara sebagai “pemilik wilayah tambang”. Seiring
ep
berjalannya waktu, terdapat perubahan Paradigma dalam rezim hukum
k

pertambangan di Indonesia, dimana konsep kontrak karya sebelumnya


ah

diubah menjadi konsep IUP. Perbedaan utama dari konsep tersebut


R

si
terletak pada ranah produknya dan posisi Pemerintah Republik

ne
Indonesia, yang pada KK merupakan produk perdata sehingga
ng

kedudukannya setara secara keperdataan dengan si kontraktor.


Sementara, IUP merupakan produk tata usaha negara dan Pemerintah

do
gu

merupakan Lembaga pemberi izin, sehingga memiliki kedudukan dan


hubungan secara vertikal dengan penerima izin.
In
A

6. Setelah sistem hukum pertambangan diubah menjadi sistem IUP


berdasarkan UU Minerba, maka tidak berarti KK serta merta menjadi
ah

lik

batal. UU Minerba, tegas-tegas menyatakan bahwa KK tetap dihargai


keberlakuannya dan untuk itu pemerintah tetap terikat pada ketentuan-
m

ub

ketentuan di dalam KK. Hal ini merupakan cerminan dari asas pacta
sunt servanda sebagaimana diatur di dalam Pasal 1338 KUH Perdata.
ka

7. Dalam konteks IUP, pemerintah bersifat sebagai pengatur dan


ep

merupakan bentuk pengejawantahan dari uri empirii (badan hukum


ah

Halaman 285 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 285
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
publik) sedangkan dalam konteks KK, keberadaan pemerintah bersifat

si
sebagai iuri gestionis (badan hukum privat) yang mempunyai hubungan

ne
sejajar dengan pihak lainnya dalam Perjanjian dengan hak dan

ng
kewajiban yang masing-masing telah diatur sesuai dengan KK tersebut.

8. Para Penggugat Intervensi pada Paragraf 1-5 dalam halaman 5-7

do
gu Gugatan Intervensi, tanpa mau menggali substansinya lebih dalam, lagi
mendalilkan bahwa objek sengketa adalah suatu Keputusan Tata

In
A
Usaha Negara. Sehubungan dengan dalil tersebut di atas, Tergugat II
Intervensi menegaskan bahwa baik Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/
ah

lik
DJB/2021 sebagai Objek Sengketa dan KK tahun 1997 adalah
Keputusan Tata Usaha Negara, dalil mana merupakan dalil sesat.
am

ub
9. Dengan ditetapkan dan diaturnya Hak dan Kewajiban tentang fungsi
Pemerintah sebagai Regulator dan Tergugat II Intervensi sebagai
kontraktor sebagaimana disampaikan pada butir 7 di atas maka, KK
ep
k

pada tahun 1997 yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Kepmen


ah

ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 pada tahun 2021 keduanya memang


R

si
adalah Keputusan Tata Usaha Negara, namun merupakan Keputusan
Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata yang

ne
ng

keberadaanya juga dilegitimasi berdasarkan ketentuan Pasal 169 UU


No 4/2020. Sehingga kedua Keputusan Tata Usaha Negara tersebut

do
berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
gu

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara (“UU PTUN”) menjadi dikecualikan
In
A

sebagai objek gugatan dalam lingkup Pengadilan Tata Usaha Negara.


Berikut kutipan aturan tersebut:
ah

lik

Pasal 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 (Pasal 2 UU No 9/2004):

“Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara


m

ub

menurut Undang-Undang ini:


a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum
ka

perdata;
ep
ah

Halaman 286 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 286
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang

si
bersifat umum;
10. Mengenai pendapat bahwa KK dan surat keputusan turunannya

ne
ng
merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan
hukum perdata, sudah pernah dibahas dalam pertimbangan hukumnya

do
gu dan diputuskan oleh Majelis Hakim Agung sebagai Judex jurist yang
memeriksa dan menilai kebenaran penerapan hukum, dalam Putusan

In
Nomor 199 K/TUN/LH/2019 yang jelas-jelas menyatakan bahwa
A
Kontrak Karya dan perbuatan Pemerintah selanjutnya adalah
Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum
ah

lik
perdata. Berikut kutipannya:

“bahwa perbuatan Pemerintah (Tergugat Intervensi) dalam


am

ub
menerbitkan objek sengketa dalam rangka memenuhi kelanjutan
tahapan kontrak karya selaku Badan Hukum Privat, oleh karenanya
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut adalah Keputusan Tata
ep
k

Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata, sehingga


apabila terdapat keberatan-keberatan dari pihak-pihak, termasuk
ah

pihak ketiga, menjadi kompetensi absolut Peradilan Perdata,


R

si
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2 huruf a Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan kedua atas

ne
ng

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


Negara, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang
mengadili;”

do
gu

11. Oleh karenanya, terlihat jelas bahwa meskipun Objek Sengketa


merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, namun Objek Sengketa
In
A

tersebut bukanlah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang


dapat digugat dalam lingkup Tata Usaha Negara karena KK dan
ah

lik

Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 keduanya merupakan


Keputusan Tata Usaha Negara yang dikecualikan karena memenuhi
unsur ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 sebagai
m

ub

Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum


ka

perdata.
ep
ah

Halaman 287 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 287
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Lebih lanjut, Para Penggugat Intervensi pada Paragraf 18-19 dalam

si
halaman 15 Gugatan Intervensi mendalilikan perbedaan kontrak dan

ne
perizinan di mana diatur oleh rezim hukum yang berbeda yaitu perdata

ng
dan tata usaha negara dan dalam hal ini Objek Sengketa dianggap
sebagai bentuk izin. Lagi-lagi dalil tersebut sungguh keliru dan sangat

do
gu dipaksakan. Perlu Tergugat II Intervensi sampaikan kembali bahwa
Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021) yang menjadi Objek

In
A
Sengketa dalam perkara a quo bukan merupakan keputusan tata usaha
negara yang menjadi dasar awal mulanya kegiatan pertambangan oleh
ah

lik
Tergugat II Intervensi. Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021
merupakan keputusan tata usaha negara dalam rangka melaksanakan
am

ub
Hak dan Kewajiban dari masing-masing Pemerintah dan Tergugat II
Intervensi, sebagaimana diatur dalam KK.

13. Berdasarkan uraian yang disampaiakn dalam Butir 1 sampai dengan


ep
k

Butir 11 diatas maka, Tergugat II Intervensi telah menyampaikan fakta:


ah

i. Bahwa, Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 sebagai Objek


R

si
Sengketa merupakan keputusan tata usaha negara yang terbit
sebagai kelanjutan pelaksanaan atau implementasi dari KK sebagai

ne
ng

Keputusan Tata Usaha Negara pada Tahun 1997.

ii. Bahwa Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 dan KK

do
gu

keduanya merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang


memenuhi unsur berdasarkan Ketentuan Pasal 2 UU No 9/2004
In
A

sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan Perbuatan


Hukum Perdata.
ah

lik

iii. Bahwa Majelis Hakim Agung dalam Pertimbangannya dalam


Putusan No 199 K/TUN/LH/2019 menyatakan bahwa Kontrak Karya
m

ub

dan keputusan yang diterbitkan sebagai kelanjutannya merupakan


Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan Perbuatan Hukum
ka

Perdata.
ep
ah

Halaman 288 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 288
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk itu sekiranya hal ini dapat dijadikan pertimbangan oleh Yang

si
Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang

ne
memeriksa dan mengadili perkara ini, agar berkenan untuk memberikan

ng
Putusan Sela yang menyatakan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili

do
gu perkara ini. Hal ini sesuai dengan asas peradilan yang sederhana,
cepat dan biaya ringan serta sejalan dengan Pasal 47 jo. Pasal 1 butir 4

In
A
UU PTUN dan Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (“UU No.
ah

14/1970”).

lik
14. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan mengenai tidak
am

ub
berwenangnya Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam
memeriksa dan memberikan putusan dalam perkara a quo, maka kami
mohon kepada Majelis Hakim yang Mulia dan Tdalam perkara untuk
ep
k

memberikan Putusan Sela sebagai berikut:


ah

a. Menerima Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Tergugat


R

si
II Intervensi;
b. Menyatakan Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh

ne
ng

Tergugat II Intervensi tepat dan berdasarkan hukum;


c. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negeri Jakarta tidak

do
gu

berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo;


d. Menghukum Penggugat dan Para Penggugat Intervensi untuk
membayar segala biaya perkara.
In
A

15. Namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka tanpa


mengurangi dalil-dalil yang telah diuraikan di atas, Tergugat II Intervensi
ah

lik

akan menyampaikan Jawaban atas Gugatan Intervensi sebagaimana


diuraikan di bawah ini:
m

ub

II. EKSEPSI PARA PENGGUGAT INTERVENSI TIDAK BERHAK


MENGAJUKAN GUGATAN (EXCEPTIO LEGITIMA PERSONA STANDI
ka

IN JUDICIO/DISKUALIFIKASI IN PERSON)
ep
ah

Halaman 289 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 289
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa pengajuan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara harus

si
memenuhi kualifikasi Para pihak, dimana yang dapat mengajukan

ne
gugatan adalah pihak yang memiliki hubungan langsung dengan

ng
kerugian yang timbul atas diterbitkannya Objek Sengketa sebagaimana
diatur dalam Pasal 53 ayat (1) UU PTUN. Berdasarkan fakta yang ada,

do
gu jelas tidak ada dan tidak mungkin terdapat kerugian secara langsung
yang diderita Penggugat dan Para Penggugat Intervensi, karena

In
A
sampai saat ini belum ada kegiatan penambangan yang dilakukan oleh
Tergugat II Intervensi, sehingga tidak ada kerugian apapun yang secara
ah

langung maupun tidak langsung diderita oleh Para Penggugat

lik
Intervensi.
17. Bahwa sifat penilaian yang dilakukan oleh Peradilan Tata Usaha
am

ub
Negara bersifat a posteriori yaitu melakukan penilaian setelah
terjadinya akibat secara faktual dan bukan berdasarkan kemungkinan
ep
atau perkiraan sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat dan Para
k

Penggugat Intervensi, oleh karena itu Penggugat dan Para Penggugat


ah

Intervensi tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan a quo.


R

si
18. Berdasarkan doktrin hukum yang disampaikan oleh Ridwan HR dalam

ne
ng

bukunya Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, UII Pres, 2003,


halaman 232 dan Paulus Effendi Lotulung yang disampaikan pada

do
Seminar Ketatanegaraan pada tanggal 5-6 Desember 1991 di
gu

auditorium Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang menyampaikan


sebagai berikut:
In
A

“Peradilan administrasi memiliki ciri-ciri yang melekat, yaitu:


a. Pengawasan yang dilakukan bersifat external control, karena
ah

lik

merupakan Lembaga yang berada diluar kekuasaan


pemerintahan.
m

ub

b. Pengawasan yang dilakukan lebih menekankan pada tindakan


represif atau lazim disebut “control a posteriori” karena selalu
dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol.
ka

ep
ah

Halaman 290 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 290
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pengawasan itu bertitik tolak pada segi “legalitas”, karena hanya

si
menilai dari segi hukumnya saja.”
Pendapat tersebut diatas adalah sejalan dengan Pertimbangan Judex

ne
ng
Factie Majelis Hakim PTUN Jakarta dalam Putusan Perkara No.
71/G.TUN/2001/PTUN-JKT, yang berbunyi:

do
gu “...pelaksanaan penilaian baru akan dilakukan sesudah ada
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat. Sehingga dari segi

In
saat/waktu penilaian dilakukan bersifat a posteriori yaitu dilakukan
A
setelah terjadi perbuatan atau tindakan dan sesudah terjadi akibat
dari perbuatan atau tindakan yang merugikan kepentingan
ah

lik
Penggugat. ... Jika dikemudian hari terdapat hal menyimpang dan
atau berdampak negatif pada lingkungan dan Kesehatan, ... maka
Penggugat dapat melakukan tindakan untuk melindungi hak dan
am

ub
kepentingannya.”
19. Bahwa Para Penggugat Intervensi secara serampangan menuduh
Tergugat II Intervensi telah menyebabkan rusaknya instalasi air
ep
k

masyarakat Desa Bowone pada bulan Oktober 2021 dan menganggap


ah

Tergugat II Intervensi adalah PARASIT/KANKER yang akan semakin


R

si
membesar apabila dibiarkan terus beroperasi. Hal ini merupakan
pemelintiran fakta di mana instalasi air yang dimaksud adalah saluran

ne
ng

pipa yang dikarenakan banyak faktor, termasuk umur dan pergerakan


ekskavator, yang andaikatapun dianggap merusak saluran pipa, hal

do
gu

tersebut langsung diperbaiki saat itu juga dan selesai kurang dari 24
(dua puluh empat) jam. Hal ini akan dibuktikan pada proses pembuktian
nantinya.
In
A

20. Selain itu, Tergugat II Intervensi memiliki program Community


ah

Development, termasuk beberapa program yang telah berjalan, yang


lik

turut memberikan banyak manfaat bagi warga disekitar lokasi Objek


Sengketa. Selain itu penting untuk dicatat bahwa di lokasi sekitar
m

ub

wilayah KK dari Tergugat II Intervensi, sejak dahulu suda sangat marak


aktivitas penambangan yang dilakukan oleh penambang tanpa ijin/
ka

ep

ilegal, dengan menggunakan bahan-bahan terlarang dan berbahaya


ah

Halaman 291 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 291
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam melaksanakan aktivitas tanpa ijin tersebut. Namun, tidak pernah

si
ada tindakan, protes apalagi gugatan yang diajukan baik oleh Para

ne
Penggugat maupun Para Penggugat Intervensi terhadap aktivitas

ng
penambang tanpa ijin/ilegal tersebut. Jadi sangat terlihat bahwa
Penggugat dan Para Penggugat Intervensi hanya menargetkan untuk

do
gu menggugat Tergugat II Intervensi sebagai Pihak yang jelas-jelas
mempunyai izin yang sah yang dikeluarkan oleh instansi yang

In
A
berwenang. Adalah suatu kejanggalan dan patut dipertanyakan
motivasi dari Penggugat dan Para Penggugat Intervensi mengajukan
ah

gugatan kepada Tergugat II Intervensi yang memiliki izin sah dan

lik
menjalankan semua tahapan kegiatan pertambangan dalam koridor
aturan dan berada di bawah pengawasan ketat oleh pemerintah
am

ub
sementara selama bertahun-tahun Para penambang ilegal sudah
mengeksploitasi dan merusak lingkungan secara tidak bertanggung
ep
jawab justru didiamkan saja bahkan mungkin didukung oleh Penggugat
k

dan Para Penggugat Intervensi. Tergugat II Intervensi pun sudah sejak


ah

lama memiliki hak melakukan kegiatan pertambangan berdasarkan KK


R

si
1997, namun mengapa gugatan baru diajukan saat ini pada saat

ne
Tergugat II Intervensi baru akan memulai operasi produksi? Para
ng

Penggugat Intervensi juga merasa mewakili masyarakat, namun tidak


jelas masyarakat mana yang sebenarnya diwakili oleh Penggugat dan

do
gu

Para Penggugat Intervensi mengingat masyarakat sekitar tambang


milik Tergugat II Intervensi sudah dengan nyaman bekerja dengan
In
A

Tergugat II Intervensi.
21. Berdasarkan fakta tersebut maka, dalil dan motivasi yang mendasari
ah

dalil bahwa Tergugat II Intervensi yang telah menyebabkan penderitaan


lik

dan mengancam keadaan masyarakat di sekitar Desa Bowone menjadi


amat patut dipertanyakan, terlebih karena sikap Para Penggugat
m

ub

Intervensi telah terbukti bertolak belakang dengan fakta bahwa Para


ka

Penggugat Intervensi tidak pernah protes apalagi mengajukan gugatan


ep

terhadap Para penambang illegal.


ah

Halaman 292 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 292
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Dengan demikian sikap bertolak belakang dari Penggugat dan Para

si
Penggugat Intervensi sebagaiamana diuraikan dia atas menjadikan

ne
Penggugat dan Para Penggugat Intervensi bukanlah Pihak yang tepat

ng
dan benar atau setidak-tidaknya diragukan kredibilitasnya dalam
perkara a quo, sehingga bukan Pihak yang memiliki hak untuk

do
gu mengajukan Gugatan Intervensi ini, (Exceptio Legitima Persona Standi
In Judicio/Diskualifikasi in Person), sehingga sudah sepatutnya Majelis

In
A
Hakim yang mulia menolak Gugatan Intervensi atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Intervensi tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk
ah

verklaard).

lik
III. EKSEPSI GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS
(EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL)
am

ub
23. Terlihat jelas bahwa Para Penggugat Intervensi telah mencampur
adukkan dan kebingungan dalam mengajukan Gugatan Intervensi,
ep
k

terutama terlihat dari ketidakmampuan Para Penggugat Intervensi


ah

untuk membedakan hal terkait KK dan IUP. Dengan sistem


R

si
pengusahaan pertambangan yang berbeda, tentunya banyak
ketentuan-ketentuan yang juga berbeda antara IUP dan KK, termasuk

ne
ng

ketentuan mengenai luas wilayah. Di dalam Gugatan Intervensi


dipermasalahkan hal terkait luas wilayah yang terdapat di Objek

do
Sengketa yang berdasarkan pemahaman Para Penggugat Intervensi
gu

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,


sedangkan aturan ketentuan tentang KK bukan ketentuan tentang IUP.
In
A

24. Selain kebingunan tersebut, Para Penggugat Intervensi juga


mendalilkan Gugatan Intervensi dengan merujuk pada Undang-Undang
ah

lik

Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaaan


Lingkungan Hidup (“UUPPLH”) sehingga demikian gugatan harusnya
m

ub

merujuk pada koridor yang telah disediakan dalam UUPPLH tersebut


yaitu Pasal 93 UUPPLH dan diajukan dengan memakai kode “LH”
ka

sebagai ciri khas dari gugatan terkait permasalahan lingkungan hidup.


ep
ah

Halaman 293 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 293
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Perlu diketahui bahwa Pasal 56 ayat (1) UU PTUN mengatur ketentuan

si
mengenai isi dari Gugatan termasuk mengenai dasar Gugatan yang

ne
diajukan untuk diputus, sehingga apabila secara formil Gugatan tidak

ng
memenuhi ketentuan pasal tersebut, maka Gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara.

do
gu Dalam hal ini dasar hukum yang digunakan oleh Para Penggugat
Intervensi sangatlah tidak berdasar mengingat Objek Sengketa

In
A
diberikan kepada Tergugat II Intervensi yang merupakan pemegang KK
dan Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 merupakan keputusan
ah

tata usaha negara yang terbit dalam rangka pelaksanaan dari

lik
ketentuan KK, jadi bukan sebagai IUP kelanjutan dari KK sehingga
bukan merupakan pelanggaran terhadap kewajiban
am

ub
memperoleh IUP, oleh karenanya Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/
DJB/2021 yang dijadikan Objek Gugatan dalam perkara a quo bukan
ep
k

merupakan keputusan tata usaha negara yang terbit berdasarkan


ah

ketentuan untuk IUP sebagaimana diatur dalam UU Minerba.


R

si
Sehubungan dengan fakta tersebut, Tergugat II Intervensi berpendapat
bahwa Para Penggugat Intervensi telah mengetahui kenyataan bahwa

ne
ng

terbitnya Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 adalah sebagai


akibat dari KK yang dibuat pada tahun 1997, sebagai fakta yang tidak

do
sudah bisa digugat dalam forum Pengadilan Tata Usaha Negara.
gu

Namun fakta tersebut dengan sengaja disamarkan dan malah


mendalilkan seakan-akan Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021
In
A

merupakan Keputusan Tata Negara yang berdiri sendiri terlepas dari


keberadaan KK yang ditandatangani Pemerintah pada tahun 1997.
ah

lik

26. Di sisi lain, dalam berbagai dalilnya, Para Penggugat Intervensi secara
menggebu-gebu menyatakan KK yang dimiliki oleh Tergugat II
m

ub

Intervensi telah melanggar hukum. Bahkan dalam Gugatan Intervensi-


nya, diberikan proporsi yang sangat besar untuk membahas konsep KK
ka

yang dirasa bertentangan dengan UU Minerba. Mengikuti alur logika


ep

yang cacat dari Para Penggugat Intervensi dan merujuk dalil-dalil Para
ah

Halaman 294 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 294
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Intervensi yang mulai dari mempermasalahkan keabsahan

si
KK, prosedur penyesuaian hingga materi dalam KK, maka terlihat

ne
bahwa yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat Intervensi bukan

ng
lagi Objek Sengketa, namun melainkan KK. Hal ini menyebabkan
ketidakjelasan dan betapa tidak koherennya Gugatan Intervensi yang

do
gu diajukan oleh Para Penggugat Intervensi.

27. Bahwa merujuk pada kaburnya inti dari perkara a quo, dasar hukum

In
A
serta kegagalan Para Penggugat Intervensi dalam memahami
perbedaan sistem pada KK dan IUP, hal ini mengakibatkan Gugatan
ah

lik
Intervensi bersifat kabur dan tidak jelas (obscuur libel), sehingga sudah
sepatutnya Gugatan Intervensi Para Penggugat Intervensi dinyatakan
am

ub
tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).

IV. EKSEPSI GUGATAN SALAH MENENTUKAN OBJEK YANG


DISENGKETAKAN (EXCEPTIO ERROR IN OBJECTO)
ep
k

28. Bahwa dalam Gugatan Intervensi, Para Penggugat Intervensi


ah

mendalilkan permasalahan pada perizinan lingkungan maupun


R

si
keabsahan dari KK termasuk prosedur penyesuaian KK dan materi
perubahannya. Mengikuti logika berpikir dari Para Penggugat

ne
ng

Intervensi, maka sudah sewajarnya apabila yang digugat adalah izin


lingkungan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi atau bahkan KK,

do
gu

bukan Objek Sengketa. Apalagi dibandingkan dengan proporsi Gugatan


Intervensi yang jauh lebih banyak fokus menceritakan isu-isu di luar
In
konteks dari Objek Sengketa.
A

V. UPAYA ADMINISTRATIF PARA PENGGUGAT INTERVENSI TELAH


ah

lik

MELEWATI TENGGANG WAKTU DAN GUGATAN A QUO TELAH


MELEWATI TENGGANG WAKTU TERHITUNG SEJAK SAAT
DITERIMANYA ATAU DIUMUMKANNYA KEPUTUSAN BADAN ATAU
m

ub

PEJABAT TATA USAHA NEGARA SEBAGAIMANA DIATUR DALAM


PASAL 55 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG
ka

PERADILAN TATA USAHA NEGARA (EXCEPTIO TEMPORIS


ep

PEREMPTORIA)
ah

Halaman 295 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 295
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Para Penggugat Intervensi menyatakan bahwa sebelum mengajukan

si
gugatan a quo telah dilakukan upaya administratif pada tanggal 9 Juli

ne
2021 dengan cara mengirimkan Surat Keberatan kepada Tergugat

ng
Intervensi dengan tembusan kepada atasan Tergugat Intervensi yaitu
Presiden Republik Indonesia atas penerbitan Objek Sengketa yang

do
gu diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2021. Dinyatakan pula Para
Penggugat Intervensi dalam melakukan upaya administratifnya tidak

In
A
melewati batas waktu dengan cara melakukan penghitungan sejak
diketahuinya Objek Sengketa oleh Para Penggugat Intervensi.
ah

lik
30. Bahwa didasari oleh ketentuan di Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang 30
tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang mensyaratkan
am

ub
waktu mengajukan keberatan paling lama 21 (dua puluh satu) hari
sejak diumumkannya Keputusan oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan. Oleh karenanya, seharusnya upaya administratif paling
ep
k

lambat dapat diajukan pada 1 Maret 2021 yang merupakan 21 hari


ah

kerja setelah diterbitkannya Objek Sengketa, sehingga jelas upaya


R

si
administratif tersebut telah melewati jangka waktu yang ditentukan di
dalam peraturan perundang-undangan.

ne
ng

31. Dalam dalilnya di Gugatan Intervensi, Para Penggugat Intervensi


mencoba mengakali ketentuan hukum ini dengan menyatakan bahwa

do
gu

dapat diajukan keberatan dalam tenggang waktu setelah diketahuinya


Objek Sengketa oleh Para Penggugat Intervensi yang mana
merupakan sebuah bentuk kesesatan berfikir dan menunjukkan itikad
In
A

buruk dari Para Penggugat Intervensi untuk mengelabui Majelis Hakim


yang Mulia, sehingga sudah sepatutnya kredibilitas dari hal-hal yang
ah

lik

didalilkan Para Penggugat Intervensi dipertanyakan.

32. Bahwa sesuai Pasal 55 UU PTUN, gugatan terhadap suatu keputusan


m

ub

yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara hanya
dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari
ka

ep
ah

Halaman 296 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 296
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhitung sejak saat diketahuinya atau diumumkannya keputusan yang

si
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

ne
ng
33. Gugatan yang diajukan Para Penggugat saja sudah melewati batas
waktu, apalagi gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat Intervensi
yang sudah lebih jauh lagi melewati tenggang waktu 90 (sembilan

do
gu puluh) hari sebagaimana yang diatur dalam Pasal 55 UU PTUN
tersebut.

In
A
34. Sedangkan dalam hal ini, Para Penggugat Intervensi mengklaim baru
mengetahui Objek Sengketa pada 8 Juli 2021, padahal dinyatakan
ah

lik
sendiri oleh kelompok masyarakat lainnya (oleh Para Penggugat)
bahwa terdapat sosialisasi pada bulan Maret 2021, sehingga sudah
am

ub
selayaknya Para Penggugat Intervensi mengetahui dari jauh hari,
bukan tiba-tiba mengklaim baru mengetahui ketika melihat fisik dari
penetapan Operasi Produksi. Hal ini jelas merupakan upaya
ep
k

pengelabuan fakta dan bentuk itikad tidak baik.


ah

35. Lebih janggal lagi, perlu diketahui bahwa Tergugat II Intervensi telah
R

si
ada sejak 1997, dan melakukan berbagai aktivitas eksplorasi, termasuk
sosialisasi-sosialisasi AMDAL yang telah dilakukan oleh Tergugat II

ne
ng

Intervensi sejak sekitar 2017 sampai saat ini. Oleh karena itu, Tergugat
II Intervensi sulit untuk mempercayai atau bahkan berusaha memahami

do
gu

klaim dari Para Penggugat yang mengaku baru mengetahui hadirnya


Tergugat II Intervensi sejak Maret 2021. Apakah Para Penggugat
In
selama ini mengisolasi diri sampai tidak pernah mengetahui kehadiran
A

Tergugat II Intervensi atau pengakuan baru mengetahui Objek


Sengketa di bulan Juni 2021 ini tidak lebih dari akal-akalan untuk
ah

lik

mengelabui jangka waktu gugatan TUN.

36. Dengan telah dilewatinya jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari


m

ub

tersebut oleh Penggugat dalam mengajukan gugatannya, maka sudah


ka

sepatutnya Gugatan Intervensi yang diajukan Para Penggugat


ep
ah

Halaman 297 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 297
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Intervensi kepada Tergugat dan Tergugat II Intervensi dianggap telah

si
melewati jangka waktu.

ne
ng
37. Dengan demikian kami mohon kepada Majelis Hakim yang Mulia, atas
penjelasan terkait upaya administratif yang telah diajukan Para
Penggugat Intervensi sudah sewajarnya tidak ditanggapi dan dijadikan

do
gu bahan pertimbangan di dalam sengketa a quo dan dengan telah
dilewatinya jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari tersebut, maka

In
A
sudah sepatutnya Gugatan yang diajukan Penggugat dan Gugatan
Intervensi yang diajukan Para Penggugat Intervensi kepada Tergugat
ah

lik
dan Tergugat II Intervensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard) atau menolak Gugatan maupun Gugatan Intervensi Para
am

ub
Penggugat dan Para Penggugat Intervensi.

Bahwa berdasarkan eksepsi sebagai berikut:


ep
1. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA
k

NEGARA TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN


ah

MENGADILI PERKARA A QUO;


R

si
2. EKSEPSI PARA PENGGUGAT INTERVENSI TIDAK BERHAK

ne
ng

MENGAJUKAN GUGATAN (EXCEPTIO LEGITIMA PERSONA STANDI


IN JUDICIO/ DISKUALIFIKASI IN PERSON);

do
3. EKSEPSI GUGATAN PARA PENGGUGAT INTERVENSI KABUR DAN
gu

TIDAK JELAS (EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL);


In
4. EKSEPSI GUGATAN SALAH MENENTUKAN OBJEK YANG
A

DISENGKETAKAN (EXCEPTIO ERROR IN OBJECTO)


ah

5. EKSEPSI DALUWARSA (EXCEPTIO TEMPORIS PEREMPTORIA).


lik

Maka kami mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
m

ub

Jakarta yang mulia dan terhormat dalam perkara a quo menolak Gugatan
Intervensi Para Penggugat Intervensi atau setidak-tidaknya menyatakan
ka

Gugatan Intervensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).


ep

DALAM POKOK PERKARA


ah

Halaman 298 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 298
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak seluruh dalil-dalil Para

si
Penggugat Intervensi dalam Gugatan a quo kecuali yang secara tegas

ne
dan tertulis diakui kebenarannya oleh Tergugat II Intervensi;

ng
39. Bahwa dalil-dalil yang diuraikan Tergugat II Intervensi dalam eksepsi di
atas secara mutatis mutandis menjadi kesatuan.

do
gu VI. TANGGAPAN ATAS KRONOLOGI YANG DISAMPAIKAN PARA
PENGGUGAT INTERVENSI

In
A
PENANDATANGANAN KK
40. Bahwa Para Penggugat Intervensi menyampaikan kronologis yang
ah

lik
mana terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan atau memang
terdapat kesengajaan untuk memelintir fakta. Pertama yaitu
am

ub
mendalilkan bahwa pada saat dibuatnya KK, Tergugat II Intervensi
bukanlah merupakan badan hukum yang sah/SUBJEK HUKUM FIKTIF.
Pada faktanya Tergugat II Intervensi bersepakat dan menandatangani
ep
k

KK dengan Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 28 April 1997,


ah

bukan pada 17 Maret 1997 sebagaimana dalil tak berdasar dari Para
R

si
Penggugat Intervensi, yang artinya penandatanganan dilakukan setelah
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor C2-2952.

ne
ng

HT.01.01.TH.97 pada tanggal 23 April 1997 sehingga sejak tanggal


tersebut Tergugat II Intervensi sudah sah secara hukum berdiri sebagai

do
badan hukum.
gu

PEMEGANG SAHAM TERGUGAT II INTERVENSI


In
41. Para Penggugat Intervensi pada halaman 19 Gugatan Intervensi juga
A

mendalilkan bahwa Tergugat II Intervensi seolah-olah lahir lebih dulu


dari Para pemegang saham yang ada berdasarkan temuan di data
ah

lik

MODI yang dikeluarkan Tergugat Intervensi dan berdasarkan data


Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi
m

ub

Manusia. Hal ini membuktikan betapa terbatasnya pemahaman Para


Penggugat Intervensi terhadap perbuatan korporat, atau spesifiknya
ka

ep
ah

Halaman 299 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 299
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengalihan saham dari pemegang saham lama kepada pemegang

si
saham baru.

ne
ng
42. Di dalam KK telah jelas bahwa pada saat penandatanganan KK,
pemegang saham dari Tergugat II Intervensi bukan merupakan pihak-
pihak yang disebutkan oleh Para Penggugat Intervensi pada halaman

do
gu 19 Gugatan Intervensi. Informasi mengenai siapa pemegang saham
dari Tergugat II Intervensi tidak ada relevansi dengan perkara a quo.

In
A
Alih-alih meminta Tergugat II Intervensi membuktikan hal yang tidak
ada hubungannya, mungkin Para Penggugat Intervensi harus
ah

lik
introspeksi dulu untuk memahami apa hubungannya dalil tersebut
dengan Objek Sengketa? Oleh karena itu, sudah seharusnya dalil ini
am

ub
dianggap hanya sebagai akal-akalan Para Penggugat Intervensi untuk
mengalihkan perhatian dan mencari kesalahan-kesalahan tidak
berdasar dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi.
ep
k

PENYESUAIAN KK DENGAN UU MINERBA


ah

43. Para Penggugat Intervensi pada huruf f halaman 20 dalam Gugatan


R

si
Intervensi mendalilkan adanya pelanggaran dalam penyesuaian KK
dengan UU Minerba, termasuk dalil serampangan bahwa Tergugat II

ne
ng

Intervensi bisa dipidana karena melakukan kegiatan penambangan


tanpa memiliki IUP, dalil mana seharusnya justru lebih tepat jika

do
gu

ditujukan kepada Para penambang liar.

44. Bahwa perlu kami tegaskan dan diketahui oleh Yang Mulia Majelis
In
A

Hakim agar tidak salah memahami dalil yang keliru dari Para
Penggugat Intervensi, bahwa ketentuan dalam UU Minerba ditujukan
ah

lik

untuk pelaku usaha pertambangan dalam rezim IUP, sedangkan


Tergugat II Intervensi dapat melakukan kegiatan pertambangan karena
didasarkan pada KK dan meskipun rezim pertambangan telah berganti
m

ub

menjadi rezim IUP, keberadaan KK masih tetap mengikat dan dihargai


ka

keberlakuannya oleh Pemerintah sebagaimana yang sebenarnya sudah


ep

diketahui dan dikutip juga oleh Para Penggugat Intervensi.


ah

Halaman 300 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 300
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
45. Bahwa, sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, sah dan

si
berlakunya KK dilegtimasi oleh berbagai peraturan yaitu :

ne
ng
(i) Pasal 169 UU No 4/2020 sebagai ketentuan terbaru tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara

do
gu (ii) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.03/2021 yang
menentukan Pemasukan Negara dalam bentuk Pajak dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari kegiatan

In
A
usaha pertambangan salah satunya ditentukan berdasarkan
bersumber dari bahwa Kontrak Karya dalam rangka Kerja Sama
ah

lik
di Bidang Usaha Pertambangan Mineral; maupun

(iii) Peraturan Menteri Energi Mineral dan Batu Bara Nomor 15


am

ub
Tahun 2017 yang mengatur tentang Kontrak Karya yang jangka
waktunya sudah mau berakhir
ep
(iv) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 7
k

Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan


ah

Peruntukan Kawasan Hutan Dan Perubahan Fungsi Kawasan


R

si
Hutan, Serta Penggunaan Kawasan Hutan.
(v) Berdasarkan Pertimbangan Putusan No 199 K/TUN/LH/2019

ne
ng

menyatakan bahwa Kontrak Karya dan peraturan yang


diterbitkan sebagai kelanjutannya merupakan Keputusan Tata

do
gu

Usaha Negara yang merupakan Perbuatan Hukum Perdata


Sehingga selain sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang
In
merupakan perbuatan hukum Perdata, KK dan Kepmen ESDM No 163.
A

K/MB.04/DJB/2021 terbukti tidak bertentangan dengan ketentuan


perundang-undangan lainnya terutama yang mengatur tentang Pajak
ah

lik

dan PNBP sebagai Penerimaan Negara.

46. Oleh karenanya maka jelaslah bahwa ketentuan UU Minerba yang


m

ub

mensyaratkan pelaku usaha harus memiliki IUP demi hukum tidak


ka

berlaku terhadap Tergugat II Intervensi dengan pertimbangan bahwa


ep

KK masih berlaku. Para Penggugat Intervensi tampaknya kebingungan


ah

Halaman 301 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 301
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan maksud dari izin IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak

si
sebagaimana diatur dalam UU Minerba yang diperuntukan sebagai

ne
perpanjangan dari KK dan PKP2B yang sudah akan habis masa

ng
berlakunya, sementara yang belum habis masa berlakunya akan tetap
menggunakan KK. Dalam perkara a quo, KK milik Tergugat II Intervensi

do
gu masih berlaku sehingga tidak diperlukan IUP sebagai Kelanjutan
Operasi Kontrak. Keberadaan Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/

In
A
DJB/2021 dalam rangka pelaksanaan dan kelanjutan dari KK yang
didalikan oleh Penggugat Intervensi sebagai Objek Sengketa Tata
ah

Usaha Negara terbukti bukan merupakan Keputusan Tata Usaha

lik
Negara yang wajib tunduk kepada UU No Minerba dengan demikian
penerbitan Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021 tidak melanggar
am

ub
ketentuan manapun dalam UU Minerba.

47. Bahwa khusus terkait dengan penyesuaian KK, hal ini pun telah
ep
k

dilakukan ketika dilakukan Amandemen KK pada 2015 dengan terdapat


ah

beberapa perubahan termasuk mengenai jangka waktu divestasi, dan


R

si
juga aspek perpajakan serta kewajiban-kewajiban lainnya.

48. Bahwa Tergugat II Intervensi kebingungan dengan dalil serampangan

ne
ng

bahwa terdapat konsekuensi hukum bahwa pemegang KK masih harus


“mengantongi” IUP untuk dapat melakukan penambangan. Ini jelas

do
gu

keliru dan sangat ngawur sehingga menunjukkan bahwa Para


Penggugat Intervensi tidak memahami konsep KK dalam rezim
pertambangan atau memang pura-pura tidak paham sehingga
In
A

memelintir makna ketentuan-ketentuan pertambangan tersebut. KK


yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi maupun pelaku usaha lain serta
ah

lik

juga PKP2B secara tegas diakui eksistensinya tidak hanya berdasarkan


UU Minerba bahkan juga diatur dalam peraturan sebagaimana
m

ub

disebutkan di atas yang juga mengamini keberlakuan dan sifat


kekhususan yang dimiliki oleh KK.
ka

ep
ah

Halaman 302 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 302
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
49. Kekonyolan dalil kemudian ditunjukkan pada kesimpulan Para

si
Penggugat Intervensi yang menyebutkan “tidak terdapat satupun

ne
ketentuan dalam UU Minerba yang melegalisasi Kontrak Karya sebagai

ng
izin berusaha di pertambangan yang sah”. Bayangkan betapa sesatnya
Para Penggugat Intervensi sampai-sampai mengambil kesimpulan

do
gu demikian ketika Pasal 169 huruf a UU Minerba menyatakan dengan
tegas keberlakuan KK Berikut bunyi pasal tersebut:

In
A
“Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku:
a. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan
ah

lik
batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini
tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya
kontrak/perjanjian.”
am

ub
Dari bunyi ketentuan di atas dengan sangat jelas dan tegas dinyatakan
bahwa Kontrak Karya tetap berlaku meskipun UU Minerba telah
ep
mengadopsi rezim Izin Usaha Pertambangan.
k

PENGAKTIFAN KEMBALI KK
ah

si
50. Bahwa Para Penggugat Intervensi mendalilkan pengaktifan kembali KK
dari Tergugat II Intervensi setelah tidak aktif selama 12 tahun bukanlah

ne
ng

merupakan tindakan penyesuaian atas KK sesuai dengan maksud dan


tujuan dari ketentuan di Pasal 169 UU 4 tahun 2009 dan menyatakan

do
Tergugat tidak memiliki kewenanga untuk mengaktifkan kembali KK.
gu

Perlu diketahui bahwa Tergugat II Intervensi tidak pernah mendalilkan


pengaktifan sebagai bentuk penyesuaian, karena memang kegiatan
In
A

tersebut merupakan dua hal yang sangat berbeda. Pengaktifan maupun


suspensi atas KK adalah wewenang pemerintah dengan pelaku usaha
ah

lik

di mana hal ini telah diatur di dalam KK, secara spesifik pada Pasal 3
Ayat 4.
m

ub

51. Sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Jawaban dan Replik atas
Gugatan, pengaktifan KK terjadi setelah sebelumnya KK dihentikan
ka

sementara oleh Tergugat sebagai respons dari skandal Bre-X, sehingga


ep

sama sekali tidak ada kaitanya dengan UU Minerba maupun


ah

Halaman 303 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 303
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyesuaian yang dimaksud dalam UU Minerba itu. Suspensi tersebut

si
semata-mata hanya tindakan kehati-hatian pemerintah terhadap data

ne
dan informasi pertambangan.

ng
52. Bahwa kembali terjadi sesat pikir yang dilakukan oleh Penggugat
Intervensi yang mencampuradukkan ketentuan terkait pengaktifan

do
gu kembali KK dengan penyesuaian KK dengan peraturan perundang-
undanganan, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim yang Mulia

In
A
mempertanyakan kredibilitas dalil-dalil yang disampaikan oleh
Penggugat Intervensi, karena seringkali Penggugat Intervensi
ah

memaksakan hal-hal yang tidak relevan dengan tujuan untuk mencari-

lik
cari kesalahan dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi.
am

ub
PROSES AMANDEMEN KK SEBAGAI BENTUK PENYESUAIAN DENGAN
UU MINERBA

53. Bahwa KK merupakan perjanjian yang mengikat Tergugat II Intervensi


ep
k

dengan pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 169 UU


ah

Minerba, memang perlu dilakukan penyesuaian atas KK yang telah


R

si
terbit dengan ketentuan-ketentuan di dalam UU Minerba, dan hal
tersebut dilakukan oleh Tergugat II Intervensi sejak dikeluarkannya UU

ne
ng

Minerba dengan proses penyesuaian yang diselesaikan dengan


ditandai oleh penandatanganan amandemen dari KK yang dilakukan

do
gu

pada tanggal 23 Desember 2015.

54. Bahwa dalam prakteknya, KK yang merupakan perjanjian dan bukan


In
merupakan izin seperti apa yang pada bagian-bagian sebelumnya
A

dijelaskan, sehingga merupakan buah dari kesepakatan antara 2 pihak


dan atas kesepakatan tersebut KK menjadi undang-undang bagi Para
ah

lik

pihak (pacta sunt servanda). Oleh karena sifat KK yang merupakan


perjanjian, maka untuk mencapai suatu kesepakatan perlu melewati
m

ub

proses negosiasi yang belum tentu berjalan lancar dan seringkali


menemukan kendala-kendala hingga akhirnya kesepakatan antar pihak
ka

ep

tercapai. Hal itulah yang terjadi dalam proses amandemen KK Tergugat


ah

Halaman 304 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 304
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II Intervensi, sehingga KK baru berhasil sepenuhnya di amandemen

si
pada 23 Desember 2015 meskipun sudah dimulai jauh dari tanggal

ne
penandatanganan tersebut.

ng
55. Perlu diketahui pula oleh Para Penggugat Intervensi bahwa tidak ada 1
pun amandemen KK sebagai bentuk penyesuaian yang dimaksud

do
gu dalam UU Minerba yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 tahun. UU
Minerba pun tidak meminta penyelesaian penyesuaian tersebut untuk

In
A
dilaksanakan dalam waktu 1 tahun, melainkan perintah untuk
melaksanakan penyesuaian dalam periode tersebut. Hal ini
ah

lik
sebagaimana dijelaskan dalam poin sebelumnya, merupakan hal
lumrah dalam suatu negosiasi perjanjian.
am

ub
KONSEP IUPK KELANJUTAN OPERASI PRODUKSI

56. IUPK Kelanjutan Operasi Produksi berdasarkan Pasal 13b jo. Pasal
ep
169 UU Minerba diberikan sebagai jaminan diberikan kepada
k

pemegang KK. Jadi, IUPK kelanjutan operasi produksi diberikan


ah

kepada Tergugat II Intervensi sebagai pemegang KK hanya pada saat


R

si
jangka waktunya berakhir. Sederhananya, IUPK sebagai Kelanjutan
Operasi Produksi menjadi relevan ketika KK telah atau memasuki masa

ne
ng

berakhir. Sedangkan dalam hal ini, Tergugat II Intervensi hingga saat ini
bahkan belum melakukan kegiatan produksi yang menjadi Parameter

do
gu

dalam menentukan umur dari KK, sehingga tentu tidak relevan untuk
membahas IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Produksi.
In
A

57. Bahwa Para Penggugat Intervensi kembali mencampuradukkan segala


konsep yang ada dalam UU Minerba. Bagaimana mungkin hak
ah

lik

memperpanjang KK dalam bentuk IUPK sebagai Kelanjutan Operasi


Produksi ditafsirkan sebagai kewajiban untuk mengkonversi KK ke
IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Produksi saat ini juga? Bahkan
m

ub

peraturan di Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan


ka

Hidup dan Kehutanan, juga secara tegas mengakui baik KK maupun


ep

IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Produksi. Hal ini sekaligus


ah

Halaman 305 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 305
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menunjukkan bahwa keduanya (KK dan IUPK sebagai Kelanjutan

si
Operasi Produksi) merupakan bentuk tindakan Pemerintah sebagai

ne
Penguasa dalam menjalankan kewenangn yang diberikan berdasarkan

ng
ketentuan Pasal 33 UUD 1945 dalam mengatur, mengelola dan
mengawasi berjalannya kegiatan pertambangan di Sangihe.

do
gu Dengan demikian, berdasarkan uraian yang disampaikan di atas maka
adalah wajar dan patut demi hukum agar yang Mulia Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa dan memutuskan perkara ini dalam pertimbangannya
menyatakan kesimpulan yang disampaikan Para Penggugat Intervensi
ah

lik
tersebut didasarkan pada pemahaman yang keliru dan bertentangan dengan
setiap dan segala ketentuan yang memberikan legitimasi terhadap KK yang
am

ub
masih berlaku sebagaimana dalam perkara a quo dan dengan demikian
Gugatan Para Penggugat Intervensi sudah sewajarnya ditolak secara
keseluruhannya.
ep
k

VII. OBJEK SENGKETA TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN


ah

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


R

si
58. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
Penggugat Intervensi dalam halaman 32 – 35 dari Gugatan Intervensi

ne
ng

yang menyatakan bahwa penerbitan Objek Sengketa telah menyalahi


aturan terkait pemanfaatan pulan kecil, kehutanan, wilayah negara,

do
gu

penanggulangan bencana, administrasi pemerintahan, perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup dan hak asasi manusia.
In
A

59. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil-dalil yang


dikemukakan oleh Para Penggugat Intervensi pada bagian B halaman
ah

lik

30 – 37 Gugatan Intervensi yang menyatakan Objek Sengketa


diterbitkan secara melanggar peraturan perundang-undangan dan
melampaui batas wewenang Tergugat.
m

ub

60. Bahwa Penolakan terhadap dalil Para Penggugat Intervensi di atas


ka

berdasarkan fakta bahwa Kepmen ESDM No 163.K/MB.04/DJB/2021


ep

yang merupakan pelaksanaan dan kelanjutan dari KK yang


ah

Halaman 306 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 306
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditandatangani pada tahun 1997 adalah Keputusan Tata Negara yang

si
merupakan Perbuatan Hukum Perdata berdasarkan ketentuan Pasal 2

ne
UU No 9 Tahun 2004. Selanjutnya sebagaimana bukti yang telah

ng
disampaikan sebelumnya bahwa keabsahan berlakunya KK juga
dilegitimasi dalam berbagai peraturan perundang-undangan yaitu :

do
gu (i) Pasal 169 UU No 4/2020 sebagai ketentuan terbaru tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara

In
A
(ii) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.03/2021 yang
menentukan Pemasukan Negara dalam bentuk Pajak dan
ah

lik
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari kegiatan usaha
pertambangan salah satunya ditentukan berdasarkan bersumber
am

ub
dari bahwa Kontrak Karya dalam rangka Kerja Sama di Bidang
Usaha Pertambangan Mineral; maupun
ep
(iii) Peraturan Menteri Energi Mineral dan Batu Bara Nomor 15 Tahun
k

2017 yang mengatur tentang Kontrak Karya yang jangka waktunya


ah

sudah mau berakhir, dengan demikian menunjuk adanya KK yang


R

si
jangka waktunya belum akan berakhir sebagaimana KK antara
Pemerintah dengan Tergugat II Intervensi ini.

ne
ng

(iv) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 7


Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan

do
gu

Peruntukan Kawasan Hutan Dan Perubahan Fungsi Kawasan


Hutan, Serta Penggunaan Kawasan Hutan.
In
A

(v) Berdasarkan Pertimbangan Putusan No 199 K/TUN/LH/2019


menyatakan bahwa Kontrak Karya dan peraturan yang diterbitkan
ah

lik

sebagai kelanjutannya merupakan Keputusan Tata Usaha Negara


yang merupakan Perbuatan Hukum Perdata
m

ub

Sehingga selain sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang


merupakan perbuatan hukum Perdata, KK dan Kepmen ESDM No
ka

ep

163.K/MB.04/DJB/2021 sebagai kelanjutan KK yang ditandatangani


ah

Halaman 307 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 307
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tahun 1997, keduanya terbukti tidak bertentangan dengan

si
ketentuan perundang-undangan lainnya terutama yang mengatur

ne
tentang Pajak dan PNBP sebagai Penerimaan Negara.

ng
UUD 1945

do
gu 61. Para Penggugat Intervensi menyatakan akibat dari penerbitan Objek
Sengketa menyebabkan warga masyarakat sekitar tidak mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat dan keberadaan Objek Sengketa

In
A
mengancam lingkungan hidup warga masyarakat tersebut. Telah
dijelaskan sebelumnya, alangkah tidak berdasarnya tuduhan dari Para
ah

lik
Penggugat Intervensi atas hal ini karena Tergugat II Intervensi dalam
menjalankan kegiatannya memiliki studi lingkungan yang telah
am

ub
menganalisa setiap dampak dan mitigasi atas setiap implikasi kegiatan
pertambangan baik dari segi lingkungan, sosial dan ekonomi. Studi
tersebut pun telah diimplementasikan salah satunya dalam program
ep
k

Community Development yang mana dalam program tersebut terdapat


ah

kerjasama antara Tergugat II Intervensi dengan kelompok tani di desa


R

si
Bowone dalam melakukan pembibitan tanaman program reklamasi
tambang, pemberdayaan perempuan petani di sekitar lokasi tambang,

ne
ng

melakukan penanganan pembersihan jalan raya Binebase dari


rintangan pohon yang tumbang ke jalan akibat bencana angin topan

do
gu

yang terjadi pada bulan April 2021, melakukan program normalisasi


sungai Balau di Salurang, serta kegiatan-kegiatan lingkungan dan
sosial lainnya yang tentu menampakkan usaha-usaha Tergugat II
In
A

Intervensi untuk membantu menjaga lingkungan sekaligus


menyejahterakan warga masyarakat disekitar lokasi tambang dan
ah

lik

menjamin warga masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup


yang baik dan sehat sesuai dengan amanat Pasal 28 huruf H ayat (1)
m

ub

Undang-Undang Dasar 1945 (“UUD 45”).


62. Oleh karena itu, dalil Para Penggugat Intervensi menjadi tidak relevan
ka

dan bahkan sumir terhadap apa yang diinginkann oleh Para Penggugat
ep

Intervensi dengan serampangan mengutip Pasal 28 huruf H UUD 1945.


ah

Halaman 308 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 308
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mengikuti logika tersebut, maka sekalian saja Para Penggugat

si
Intervensi menolak seluruh tambang di Indonesia yang tidak hanya

ne
menyerap tenaga kerja, memberikan pasokan energi, namun juga

ng
menambah penerimaan negara. Dan sebagai sikap yang konsisten,
Para Penggugat Intervensi harus segera berhenti menggunakan

do
gu barang-barang yang terbuat dari kegiatan pertambangan termasuk
tidak menggunakan telepon genggam, komputer, mobil, motor, dll

In
A
karena keseluruhannya berasal dari tambang.
63. Bahwa telah dijelaskan oleh Tergugat II Intervensi terkait posisi KK
ah

sebagai lex specialis dari peraturan perundang-undangan sehingga

lik
tidak berdasar dalil Para Penggugat Intervensi yang menyatakan
bahwa perlu disesuaikan seluruh ketentuan pasal di KK dengan
am

ub
Undang-Undang, dan sangat sesat sekali logika berpikir Para
Penggugat Intervensi yang memaknai isi dari KK yang mengikat
ep
Tergugat II Intervensi dengan Pemerintah Republik Indonesia
k

bertentangan dengan ketentuan di dalam Undang-Undang.


ah

UU MINERBA
R

si
64. Bahwa kembali kami jelaskan kepada Para Penggugat Intervensi

ne
ng

bahwa berdasarkan dalilnya telah menunjukkan kekeliruan yang sangat


besar khususnya memahami hukum pertambangan. Para Penggugat

do
Intervensi gagal memahami bahwa dasar yang melandasi Tergugat II
gu

Intervensi untuk dapat melakukan kegiatan operasi produksi adalah KK,


bukan IUP. Akibat dari kegagalan pemahaman Para Penggugat
In
A

Intervensi yang kemudian menyebabkan kembali dilakukannya


pencampuradukkan ketentuan untuk pemegang IUP OP dan pemegang
ah

lik

KK yang dilakukan oleh Para Penggugat Intervensi, sekali lagi kami


sampaikan bahwa ketentuan di dalam UU Minerba dibuat untuk pelaku
m

ub

usaha pertambangan dalam rezim IUP, sedangkan Tergugat II


Intervensi merupakan pemegang KK, dan hingga saat ini KK masih
ka

tetap diakui oleh ketentuan hukum yang berlaku.


ep
ah

Halaman 309 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 309
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
65. Perlu menjadi pengetahuan bersama bahwa alur tahapan kegiatan

si
pertambangan sebagaimana yang diatur pada KK berbeda dengan IUP

ne
OP yang diatur di dalam UU Minerba. Alur tahapan kegiatan

ng
pertambangan dan jangka waktu operasi produksi sebagaimana yang
diatur pada Pasal 47 huruf a UU Minerba yang juga dikutip oleh Para

do
gu Penggugat Intervensi ditujukan dan berlaku kepada pemegang IUP OP,
sementara seperti yang telah berulang kali kami jelaskan, Tergugat II

In
A
Intervensi merupakan pemegang KK dan oleh karenanya memiliki alur
tahapan kegiatan pertambangannya sendiri seperti terdapat jangka
ah

waktu konstruksi dan operasi sebagaimana yang diatur pada KK berikut

lik
juga dengan jangka waktunya masing-masing yang ditentukan
am

ub
berdasarkan kesepakatan Tergugat II Intervensi dengan pihak
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pihak yang saling mengikatkan
diri.
ep
k

66. Bahwa perlu Para Penggugat Intervensi pelajari bahwa frasa


ah

penyesuaian pasal dalam KK juga memeliki pengecualian sebagaimana


R

si
diatur dalam Pasal 169 huruf b UU Minerba, yang berbunyi:

“Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan perjanjian

ne
ng

karya pengusahaan pertambangan batubara sebagaimana dimaksud


pada huruf a disesuaikan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak
Undang-Undang ini diundangkan kecuali mengenai penerimaan

do
gu

negara”.
Bahwa selain alasan-alasan di atas, terdapat juga frasi pengecualiaan
In
A

mengenai penerimaan negara, dan dalam hal ini apa yang dianggap
“ketidaksesuaian” antara KK dengan UU Minerba oleh Para Penggugat
ah

lik

terdapat pada 2 hal yaitu jangka waktu tahapan dan luasan wilayah.
Kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan penerimaan negara
sehingga secara yuridis selain karena unsur kekhususan yang dimiliki
m

ub

oleh KK, UU Minerba sendiri pun secara tegas mengafirmasi


ka

pembedaan yang berlaku. Dengan luasan wilayah yang lebih luas


ep

dibanding UU Minerba, pemegang KK mempunyai beban kewajiban


ah

Halaman 310 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 310
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
finansial yang lebih besar pula karena kewajiban tersebut dihitung

si
berdasarkan luasan area. Oleh karena itu, semakin luas KK, maka

ne
semakin besar pula penerimaan negara. Hal yang sama juga berlaku

ng
untuk jangka waktu tahapan. Semakin lama suatu tahapan kegiatan,
maka negara memperoleh penerimaan negara yang lebih lama

do
gu sehingga lebih besar juga.

67. Berdasarkan seluruh uraian dalil, dasar, dan fakta hukum yang ada

In
A
dengan tidak terbuktinya Objek Sengketa melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan dan Tergugat sama sekali tidak
ah

lik
melampaui batas wewenangnya maka Gugatan Intervensi a quo
hanyalah sebatas fitnah dan tuduhan tak berdasar dan oleh karena itu
am

ub
sudah seharusnya Majelis Hakim yang Mulia menolak hal-hal yang
telah didalilkan oleh Para Penggugat Intervensi.

UU PWP3K
ep
k

68. Bahwa izin atas pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
ah

yang dimaksud merupakan perizinan yang berdiri sendiri dan tidak


R

si
memiliki konsekuensi hukum apapun terhadap hak untuk melakukan
kegiatan pertambangan yang dimiliki oleh Tergugat II Intervensi

ne
ng

berdasarkan KK. Objek Sengketa dalam hal ini dikeluarkan


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

do
gu

merujuk kepada UU Minerba jo. Keputusan Menteri Energi dan Sumber


Daya Mineral Nomor 1976 K/3/MEM/2018 tentang Pedoman
In
Pelaksanaan Permohonan, Evaluasi, serta Penerbitan Perizinan di
A

Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang secara jelas


mengatur persyaratan persetujuan peningkatan tahapan ke operasi
ah

lik

produksi adalah persyaratan finansial, lingkungan, administratif, dan


teknis.
m

ub

69. Merujuk pada KK dan peraturan-peraturan yang berlaku, berikut ini


ka

kami berikan kompilasi persyaratan penerbitan Objek Sengketa, yaitu:


ep

a. Surat Permohonan;
ah

Halaman 311 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 311
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Salinan Nomor Induk Berusaha;

si
c. Susunan pengurus, daftar pemegang saham dan daftar pemilik

ne
manfaat (beneficiary ownership) dari Badan Usaha;

ng
d. Peta permohonan wilayah peningkatan ke tahap kegiatan operasi
produksi yang dilengkapi dengan daftar koordinat berupa garis

do
gu lintang dan garis bujur sesuai system informasi geografis yang
berlaku secara nasional;

In
A
e. Laporan lengkap eksplorasi;
f. Laporan studi kelayakan dan persetujuannya;
ah

g. Dokumen lingkungan hidup dan persetujuannya yang diterbitkan oleh

lik
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
am

ub
h. Izin lingkungan kegiatan penambangan yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
ep
i. Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Pascatambang;
k

j. Laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang telah diaudit oleh


ah

akuntan publik;
R

si
k. Surat keterangan fiscal sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
perundang-undangan di bidang perpajakan;
ng

l. Bukti pelunasan iuran tetap tahun terakhir dan tahun berjalan.

do
Dalam hal ini, Tergugat II Intervensi telah memenuhi seluruh
gu

persyaratan tersebut sebelum mendapatkan Objek Sengketa.

70. Sebagaimana tampak jelas di atas, tidak terdapat persyaratan yang


In
A

mewajibkan persyaratan lain sebagaimana yang telah dipenuhi oleh


Tergugat II Intervensi. Pasal 26A Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014
ah

lik

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang


Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (“UUPWP3K”)
m

ub

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11


tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang pada pokoknya menyatakan
ka

pemanfaatan pulau-pulau kecil dalam rangka penanaman modal asing


ep
ah

Halaman 312 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 312
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mewajibkan adanya “Perizinan Berusaha” tidak berarti adanya

si
tambahan persyaratan untuk penerbitan Objek Sengketa.

ne
ng
71. Bahwa lagipula Objek Sengketa diterbitkan sebagai kelanjutan
komitmen dari KK yang ditandatangani pada tahun 1997 (yang
seharusnya tidak bisa dijadakian Objek Guagatan dalam Pengadilan

do
gu Tata Usaha Negara), sehingga kepastian hukum dan kepastian usaha
harus dihargai.

In
A
72. Bahwa Para Penggugat Intervensi juga mendalilkan larangan untuk
melakukan kegiatan pertambangan pada wilayah yang secara teknis
ah

lik
dan / atau ekologis dan/atau sosial dan/atau budaya menimbulkan
kerusakan lingkungan dan/atau merugikan masyarakat sekitar sesuai
am

ub
dengan Pasal 35 huruf K UUPWP3K. Perlu dipahami terlebih dahulu
kegiatan penambangan tidak dilarang, namun kegiatan pertambangan
yang tidak bertanggung jawablah yang dilarang. Oleh karena itu,
ep
k

muncul pertanyaan kegiatan pertambangan yang tidak


ah

bertanggungjawab seperti apa yang dilarang? Yaitu kegiatan


R

si
pertambangan tanpa izin, tanpa melalui prosedur yang ada, tanpa
adanya kajian lingkungan, persis seperti apa yang dilakukan oleh

ne
ng

penambang tanpa izin yang marak di wilayah KK. Sedangkan Tergugat


II Intervensi dalam melaksanakan kegiatan penambangan telah terlebih

do
gu

dahulu menyusun dan memperoleh semua dokumen termasuk izin


lingkungan yang berisi AMDAL dan rincian kegiatan dari Tergugat II
Intervensi, serta telah melakukan upaya mitigasi yang diperlukan.
In
A

UU KEHUTANAN
ah

lik

73. Bahwa atas dalil Para Penggugat Intervensi di poin e pada halaman 33
Gugatan Intervensi dinyatakan bahwa terdapat larangan penambangan
terbuka di wilayah hutan lindung dan atas terbitnya Objek Sengketa
m

ub

dapat mengganggu ekosistem di dalam Hutan Sahendarumang. Namun


ka

di dalam hal-hal yang di dalilkan oleh Para Penggugat Intervensi terlihat


ep
ah

Halaman 313 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 313
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jelas bahwa Para Penggugat Intervensi tidak dapat mengkategorikan

si
mana yang disebut Hutan Lindung dan Hutan Konservasi.

ne
ng
74. Bahwa atas dalil tersebut Tergugat II Intervensi mengutip pernyataan
Para Penggugat Intervensi yang menyadari bahwa Izin Pnjam Pakai
Kawasan Hutan (“IPPKH”) bukanlah merupakan persyaratan yang

do
gu diperlukan untuk menerbitkan Objek Sengketa. Dengan demikian,
sebenarnya Para Penggugat Intervensi mengamini bahwa tidak

In
A
terdapat kesalahan apapun atau pelanggaran apapun dalam hal
kehutanan dalam penerbitan Objek Sengketa.
ah

lik
75. Bahwa perlu Tergugat II Intervensi jelaskan bahwa perolehan Objek
Sengketa atas 42.000 Ha tidak berarti Tergugat II Intervensi dapat
am

ub
menambang pada saat itu juga di area tersebut. Namun, yang dapat
diupayakan oleh Tergugat II Intervensi hanyalah area yang telah
memperoleh izin lingkungan dan kesesuaian tata ruang, yang dalam hal
ep
k

ini adalah seluas lebih kurang 65,47 Ha sebagaimana yang


ah

digambarkan dalam izin lingkungan milik Tergugat II Intervensi, yang


R

si
keseluruhannya berada dalam Areal Penggunaan Lain (“APL”). Dengan
demikian mengingat bahwa Tergugat II Intervensi saat ini hanya

ne
ng

melakukan kegiatan usaha di APL, maka segala dalil Para Penggugat


Intervensi terkait pelaksanaan kegiatan oleh Tergugat II Intervensi di

do
gu

daerah Hutan Lindung adalah sesat dan tidak berdasar, sehingga


sudah sepantasnya tidak dipertimbangkan lebih lanjut.\
In
76. Sebagai informasi bagi kita semua, hingga saat ini banyak sekali
A

penambangan illegal yang dilakukan di daerah tersebut, yang bahkan


penambangan illegal tersebut dilakukan secara terang-terangan
ah

lik

dengan menggunakan alat-alat berat yang canggih serta bahan-bahan


berbahaya dan beracun yang jelas-jelas merusak lingkungan hidup dan
m

ub

melanggar hak hidup layak dari warga sekitar dan berdasarkan fakta
tersebut Para Penggugat Intervensi dengan sangat ironis malah
ka

ep

menolak kehadiran Tergugat II Intervensi sebagai perusahaan


ah

Halaman 314 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 314
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
internasional yang mempunyai manajemen mutu dalam pengelolaan

si
pertambangan dengan mempermasalahkan Objek Sengketa,

ne
sedangkan di sisi lain merasa tidak terganggu dan mengakomodir

ng
pengrusakan lingkungan yang setiap harinya dilakukan oleh
penambang illegal.

do
gu UU WILAYAH NEGARA

77. Bahwa Para Penggugat Intervensi dengan sangat abstrak mendalilkan

In
A
terdapat pelanggaran atas UU Wilayah Negara bahkan sampai
beranggapan mempermalukan Bangsa Indonesia. Dalil yang terdengar
ah

lik
bombastis namun, sama seperti dalil-dalil lainnya, hal ini tidak hanya
tidak relevan namun juga terkesan ngawur dan asal-asalan. Entah
am

ub
bagaimana menghubungkan pelaksanaan komitmen dalam KK bisa
dianggap mempermalukan Bangsa Indonesia, yang ada adalah Bangsa
Indonesia akan menanggung malu apabila investasi yang komitmennya
ep
k

telah ada sejak 24 tahun lalu malah tidak dihargai dan dimatikan. Justru
ah

sikap-sikap seperti Para Penggugat Intervensi inilah yang justru


R

si
memalukan bangsa, karena tidak hanya mereka tidak atau pura-pura
tidak memahami peraturan yang berlaku, namun juga bersikap

ne
ng

mematikan investasi yang sah dan mengikuti koridor hukum dan justru
membela penambangan liar yang merusak dan jelas-jelas merugikan

do
gu

negara secara nasional.

78. Selain itu, terkait dalil koordinasi dengan pemerintah provisni. Perlu
In
diketahui kembali oleh sifat KK yang merupakan hasil kesepakatan dan
A

penandatanganan antara pemerintah pusat Republik Indonesia


langsung dengan pelaku usaha yang dalam hal ini adalah Tergugat II
ah

lik

Intervensi. UU Wilayah Negara yang didalilkan dan dirujuk oleh Para


Penggugat Intervensi juga baru dikeluarkan pada tahun 2008
m

ub

sedangkan KK telah ditandatangn sejak 1997. Poin penting yang perlu


dicatat juga adalah wilayah KK diakui dan dinyatakan serta disertakan
ka

ep

dalam PP 22 tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan, yang


ah

Halaman 315 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 315
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencakup wilayah pertambangan secara nasional di Indonesia dan

si
Keputusan Menteri ESDM No: 3673 K/30/MEM/2017 Tahun 2017

ne
tentang Penetapan Wilayah Pertambangan Pulau Sulawesi, yang

ng
dalam proses penetapannya data wilayah pertambangan tersebut
dikompilasi juga dari pemerintah daerah. Berdasarkan kedua peraturan

do
gu tersebut, jelas terlihat bahwa Wilayah KK termasuk ke dalam wilayah
pertambangan. Oleh karena itu, berdasarkan seluruh penjelasan di

In
A
atas, dalil tidak ada koordinasi dengan pemerintah daerah adalah dalil
yang sungguh dipaksakan dan tidak layak dipertimbangkan
ah

lik
UU PENANGGULANGAN BENCANA

79. Bahwa atas setiap dalil dari Para Penggugat Intervensi yang berkaitan
am

ub
dengan hak bagi setiap manusia untuk mendapatkan kehidupan layak
tidaklah relevan terhadap penerbitan Objek Sengketa dan terkait
rawannya lokasi Kepulauan Sangihe yang didalilkan, perlu dijelaskan
ep
k

bahwa sebelum melakukan penambangan Tergugat II Intervensi telah


ah

memiliki izin-izin lingkungan termasuk AMDAL serta rekomendasi


R

si
kesesuaian tata ruang. Selain itu, apabila kita realistis, mayoritas kalau
tidak semua wilayah di Indonesia dengan berbagai macam kriteria yang

ne
ng

ada dikategoriakn sebagai ‘daerah rawan bencana’, apakah lantas


serta merta dianggap seluruh wilayah di Indonesia tidak bisa

do
gu

ditambang? Tentu bukan, karena perlu diperhatikan pengaturan tata


ruang di setiap daerah, dan dalam hal ini Tergugat II Intervensi telah
memperoleh rekomendasi tata ruang tersebut.
In
A

80. Bahwa didalilkan pada poin g di halaman 34 – 35 Gugatan Intervensi


oleh Para Penggugat Intervensi penerbitan Objek Sengketa adalah
ah

lik

sebuah tahap awal atas terjadinya eco-genocide yang hanya didasari


oleh asumsi, spekulasi, dan lompatan logika yang luar biasa tanpa
m

ub

disetai dasar-dasar hukum yang jelas tidak layak untuk


dipertimbangkan oleh Majelis Hakim yang Mulia. Terdapat rentetan
ka

ep
ah

Halaman 316 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 316
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keanehan dan ketidakwajaran dalil Para Penggugat Intervensi, sebagai

si
berikut:

ne
ng
(i) Asumsi Para Penggugat Intervensi atas ‘rencana eksploitasi 40 juta
ton batuan’ yang tidak diketahui dasar dan sumbernya.
(ii) Rencana tersebut kemudian dikali secara pro-rata dengan luasan

do
gu Wilayah KK, yang sangat ngawur, spekulatif, dan asal-asalan. Perlu
ditegaskan kembali luasan Wilayah KK tidak sama dengan wilayah

In
A
yang akan ditambang. Yang nantinya akan ditambang hanyalah
mining pit yang ukurannya sangat kecil dibandingkan luasan izin
ah

lik
lingkungan, apalagi dengan luasan Wilayah KK.
(iii) Atas dasar perhitungan yang ajaib itu, tampaknya Para Penggugat
am

ub
Intervensi sendiri sampai kepusingan sehingga terdapat
kebingungan penulisan 26.666,67 juta ton yang ditulis ‘dua puluh
enam juta ton…’.
ep
k

(iv) Asumsi Para Penggugat Intervensi terkait daya angkut 4 ton yang
ah

tidak diketahui dasar dan sumbernya.


R

si
(v) Asumsi bahwa seluruh “batuan” yang dieksploitasi akan diangkut,
yang tidak diketahui dasa, sumber, atau bahkan akal sehat.

ne
ng

(vi) Label eco-genocide yang tidak jelas konotasi dan dasarnya.

Rentetan uraian tersebut maka, dalil dan upaya pembuktian yang

do
gu

hendak disampaikan Para Penggugat Intervensi terbukti tidak jelas,


tidak cermat, tidak teliti sehingga tidak memiliki nilai pembuktian
apapun atau singkatnya tidak terbukti. Dengan demikian tidak dapat
In
A

dijadikan Pertimbangan oleh Majelis Hakim Yang Mulia.

UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, UUPPLH, DAN UU HAK ASASI


ah

lik

MANUSIA

81. Para Penggugat Intervensi berusaha sangat keras untuk


m

ub

mencantumkan sebanyak-banyaknya undang-undang, meskipun itu


ka

tidak relevan sebagaimana diuraikan di atas maupun pengulangan dalil,


ep

seperti UU Administrasi Pemerintahan yang diakitkan dengan UU Hak


ah

Halaman 317 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 317
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Asasi Manusia dan UUPPLH khususnya dalam hal ‘hak atas lingkungan

si
hidup yang baik’ serta Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Oleh

ne
karena itu, tidak berlebihan apabila terdapat kesan memaksakan yang

ng
dilakukan oleh Para Penggugat Intervensi di dalam Gugatan Intervensi.

82. Para Penggugat Intervensi menganggap atas diterbitkannya Objek

do
gu Sengketa telah menyebabkan kerusakan lingkungan, hilangnya rasa
aman dan tenteram dari masyarakat, serta melanggar hak hidup damai,

In
A
aman dan tenteram bagi warga masyarakat serta hak atas lingkugan
hidup yang baik dan sehat. Tuduhan-tuduhan tak berdasar Para
ah

lik
Penggugat Intervensi kepada Tergugat dan Tergugat II Intervensi benar-
benar tidak berdasarkan nalar dan fakta, mengingat seperti yang telah
am

ub
disampaikan sebelumnya dan telah berulang kali disampaikan bahwa
dalam melakukan kegiatan penambangan, Tergugat II Intervensi telah
memenuhi ketentuan-ketentuan serta persyaratan administratif sesuai
ep
k

dengan ketentuan perundang-undangan. Apabila dengan cara


ah

mengikuti ketentuan perundang-undangan, melaksanakan kewajiban


R

si
community development, memberikan lapangan pekerjaan kepada
warga masyarakat di sekitar lokasi tambang dan masih terus dituduh

ne
ng

dan difitnah telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, maka


mungkin Para Penggugat Intervensi benar-benar tidak dapat lagi

do
menilai sesuatu secara objektif dan hanya memikirkan dirinya sendiri
gu

tanpa memikirkan warga masyarakat lain yang secara nyata


mendapatkan manfaat dari keberadaan kegiatan penambangan.
In
A

Kelihatannya Para Penggugat Intervensi lupa atau bahkan menerapkan


standar ganda terhadap Para penambang liar yang justru melanggar
ah

lik

hak asasi manusia untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
m

ub

PERDA RZWP3K

83. Bahwa terkait dalil Para Penggugat Intervensi terkait tidak


ka

ep

diperkenankannya Zona Pertambangan berdasarkan Perda Sulut


ah

Halaman 318 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 318
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 1 tahun 2017, kembali kami jelaskan bahwa tidak ada larangan

si
atas kegiatan pertambangan yang akan dilakukan. Kita perlu merujuk

ne
peraturan-peraturan di atas sebelumnya yang telah diuraikan, mulai

ng
dari PP terkait Wilayah Pertambangan Nasional, Kepmen terkait
Wilayah Pertambangan di Pulau Sulawesi, sampai dengan Perda

do
gu RTRW baik Provinsi Sulawesi Utara maupun Kabupaten Sangihe (lebih
jelasnya diuaraikan di bawah), yang keseluruhannya mencantumkan

In
A
Wilayah KK sebagai wilayah yang dapat ditambang.

84. Tergugat II Intervensi juga telah memperoleh Rekomendasi Tata Ruang


ah

lik
dari Pemerintah Daerah yang menunjukkan bahwa areal kerja atau
lokasi rencana kerja dari Tergugat II Intervensi telah sesuai dengan
am

ub
peruntukkan dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Utara No 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Peraturan
ep
k

Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe No 4 Tahun 2014 tentang


ah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kepulauan Sangihe Tahun 2014-2034,


R

si
yaitu pada Pasal 53 Ayat 2 huruf c Perda Sulawesi Utara 1/2014
menyebutkan Kabupaten Sangihe merupakan salah satu kawasan

ne
ng

peruntukan pertambangan dan Pasal 47 Ayat (3) Perda Kab Sangihe


4/2014 menyebutkan kawasan peruntukkan pertambangan mineral

do
logam termasuk di dalamnya adalah Kecamatan Tabukan Selatan,
gu

Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kecamatan Tabukan Selatan


Tenggara dan Kecamatan Manganitu Selatan. Lokasi mana sesuai
In
A

dengan rencana kerja dari Tergugat II Intervensi yaitu pada Kecamatan


Tabukan Selatan dan Kecamatan Tabukan Selatan Tengah.
ah

lik

85. Selain itu, yang menjadi poin penting lainnya adalah Tergugat II
Intervensi merupakan pelaku usaha yang memperoleh KK sejak tahun
m

ub

1997 dan oleh karenanya mendapatkan jaminan untuk melaksanakan


kegiatan pertambangan, sehingga tidak sewajarnya terdapat
ka

pengenaan peraturan tambahan yang diberlakukan secara retroaktif


ep

terhadap Tergugat II Intervensi. Sebagai bahan renungan, apabila


ah

Halaman 319 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 319
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdapat peraturan baru yang baik secara langsung maupun tidak

si
langsung melarang Tergugat II Intervensi untuk melaksanakan kegiatan

ne
penambangan, apakah ini berarti segala biaya dan upaya yang telah

ng
dikeluarkan oleh Tergugat II Intervensi menjadi terbuang sia-sia?
Apabila demikian, maka Indonesia tentu akan dicap sebagai negara

do
gu yang gagal dalam memberikan perlindungan dan kepastian dalam
berinvestasi.

In
A
VIII. OBJEK SENGKETA YANG DITERBITKAN TELAH MEMENUHI ASAS-
ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK
ah

lik
86. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
Penggugat Intervensi dalam Gugatan Intervensi yang menyatakan
am

ub
penerbitan Obyek Sengketa bertentangan dengan Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik (“AAUPB”) terutama mengenai asas kepastian
hukum, asas tidak menyalahgunakan wewenang dan asas
ep
k

akuntabilitas, asas kemanfaatan, asas kepentingan umum, asas


ah

kecermatan, asas proporsionalitas dan asas legalitas serta asas hukum


R

si
pertambangan. Adapun dapat Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa
dalil-dalil dari Para Penggugat Intervensi yang menyatakan Objek

ne
ng

Sengketa bertentangan dengan AAUPB dan asas hukum


pertambangan hanyalah dalil-dalil yang sifatnya subjektif dari penilaian

do
gu

Para Penggugat Intervensi sendiri tanpa dapat didukung dengan dasar


hukum maupun fakta yang ada sehingga dalil-dalil tersebut sudah
seharusnya tidak dipertimbangkan.
In
A

87. Atas dalil Para Penggugat Intervensi yang menyatakan penerbitan


Objek Sengketa telah melanggar asas kepastian hukum, telah
ah

lik

dijelaskan pada jawaban-jawaban Tergugat II Intervensi sebelumnya


bahwa KK bukan merupakan IUP dan sebagaimana telah diulang
m

ub

berkali-kali KK diakui keberlakuannya baik oleh peraturan pada sektor


pertambangan, sektor keuangan dan sektor kehutanan. Terkait IPPKH
ka

ep

telah dijelaskan pula bahwa dalam perkara a quo, tidak dibutuhkan


ah

Halaman 320 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 320
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IPPKH karena tidak termasuk sebagai persyaratan dari penerbitan

si
Objek Sengketa dan wilayah yang akan ditambang seluruhnya terletak

ne
di areal penggunaan lain, bukan kawasan hutan.

ng
88. Bahwa dalil Para Penggugat Intervensi pada poin ini tidak jelas dalam
menjelaskan asas penyalahgunaan wewenang apa yang telah

do
gu dilakukan oleh Tergugat, karena secara formal maupun substansi tidak
terdapat penyalahgunaan wewenang apapun yang terjadi. Dapat dilihat

In
A
penerbitan Objek Sengketa telah sesuai dengan luas dan jangka waktu
yang ada di dalam KK. Yang terjadi sebenarnya adalah kegagalan Para
ah

lik
Penggugat Intervensi untuk memahami peraturan-peraturan yang ada.

89. Para Penggugat Intervensi juga mendalilkan bahwa Objek Sengketa


am

ub
sama sekali tidak bermanfaat dan Tergugat II Intervensi merupakan
Parasit yang menghantui kehidupan Para Penggugat Intervensi. Seperti
yang sebelumnya, dalil ini tidak berdasar dan hanya pendapat subjektif
ep
k

dari Para Penggugat Intervensi. Mungkin Para Penggugat Intervensi


ah

tidak menyadari atau terlalu gelap mata untuk menyadari bahwa


R

si
dengan masuknya kegiatan penambangan di lokasi Objek Sengketa
adalah sebagai suatu bentuk nyata kontribusi Para Penggugat

ne
ng

Intervensi dalam membantu mengembangkan dan memberdayakan


masyarakat sekitar area tambang salah satunya melalui terbukanya

do
gu

lapangan pekerjaan. Dari hal ini dapat dilihat Objek Sengketa yang
diterbitkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
In
90. Bahwa dalil Para Penggugat Intervensi yang menyatakan Objek
A

Sengketa bertentangan dengan asas kepentingan umum karena Objek


sengketa memiliki kemampuan atau daya rusak yang begitu besar dan
ah

lik

dapat mengancam kehidupan Para Penggugat Intervensi dan warga


masyarakat sekitar. Sekali lagi dalil ini hanya berdasarkan
m

ub

keserampangan Para Penggugat Intervensi dalam mengajukan dalil


yang tidak berdasar dan bersifat subjektif, sedangkan jelas bahwa
ka

ep

penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat tentunya telah melewati


ah

Halaman 321 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 321
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beberapa tahap pertimbangan dan telah memasukkan pertimbangan

si
atas kepentingan umum sebelum dilakukannya penerbitan.

ne
91. Bahwa dalil Para Penggugat Intervensi yang mempermasalahkan

ng
terkait pelanggaran asas kecermatan, asas proporsionalitas dan asas
legalitas adalah merupakan pengulangan-pengulangan dan lagi-lagi

do
gu bersifat subjektif tanpa dasar hukum yang jelas dan oleh karenanya
sudah sepatutnya Majelis Hakim yang Mulia tidak menanggapi hal

In
A
tersebut. Terkait pelanggaran asas kecermatan, telah secara cermat
Tergugat Intervensi menerbitkan Objek Sengketa terlihat dari kegagalan
ah

Para Penggugat Intervensi untuk membuktikan adanya izin-izin yang

lik
tidak sejalan dengan Objek Sengketa seperti yang telah Tergugat II
Intervensi jelaskan. Lalu berkenaan dengan asas proporsional dan
am

ub
legalitas, Para Penggugat Intervensi kembali menuduh bahwa Tergugat
II Intervensi menempatkan KK di atas hukum (above the law)
ep
sedangkan sudah berulang kali kami jelaskan bahwa kedudukan KK
k

adalah lex specialis dari peraturan perundang-undangan terkait (UU


ah

Minerba).
R

si
92. Bahwa Para Penggugat Intervensi juga mendalilkan Tergugat telah

ne
melanggar asas-asas pertambangan dan kembali lagi dilakukan
ng

pengulangan-pengulangan yang bersifat subjektif dan terlihat jelas


sangat dipaksakan. Oleh karenanya hal ini menimbulkan pertanyaan

do
gu

terkait motif dari Para Penggugat Intervensi yang hanya ingin


memanfaatkan situasi untuk keuntungan dan kepentingannya setelah
In
A

mendapatkan informasi bahwa sedang terdapat gugatan yang diajukan


oleh Penggugat kepada Tergugat dan Tergugat II Intervensi di
ah

Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Jakarta.


lik

93. Bahwa dengan demikian jelas penerbitan Objek Sengketa sama sekali
tidak bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik
m

ub

sehingga dalil Para Penggugat Intervensi yang meminta untuk


ka

dilakukannya pencabutan atas Objek Sengketa sama sekali tidak


ep
ah

Halaman 322 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 322
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbukti sehingga Majelis Hakim yang terhormat dan mulia untuk

si
menolak Gugatan Intervensi Para Penggugat Intervensi ini.

ne
IX. TANGGAPAN ATAS SIKAP MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

ng
KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE TERHADAP OBJEK SENGKETA
YANG DITERBITKAN TERGUGAT INTERVENSI

do
gu 94. Bahwa dalam hal ini Para Penggugat Intervensi merupakan perorangan
yang secara bersama-sama mengajukan Gugatan Intervensi namun

In
A
tidak dapat serta merta atas apapun yang didalilkan oleh Para
Penggugat Intervensi dianggap telah mewakili seluruh lapisan warga
ah

masyarakat apalagi mewakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan

lik
Sengketa atas diterbitkannya Objek Sengketa oleh Tergugat Intervensi.
95. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
am

ub
Penggugat Intervensi dalam Gugatan Intervensi di halaman 43 angka
50 yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa melanggar atau
ep
mengesampingkan ketentuan terkait sosialisasi AMDAL dikarenakan
k

tidak melibatkan masyarakat. Sebagaimana dalil-dalil sebelumnya dalil


ah

Para Penggugat Intervensi kali ini pun tidak lebih dari sekedar
R

si
pernyataan dalil tak berdasar dan lebih menjurus pada fitnah karena

ne
pada faktanya dalam usahanya memperoleh Izin Lingkungan yang saat
ng

sudah dimiliki oleh Tergugat II Intervensi, kegiatan sosialisasi dan


konsultasi publik telah dilaksanakan dengan mengundang partisipasi

do
gu

secara langsung dari masyarakat sekitar di lokasi tambang, yang mana


dapat dibuktikan dengan adanya berita acara tertanggal 6 Oktober
In
A

2017 maupun partisipasi publik secara virtual. Selain itu, Tergugat II


Intervensi juga mempertanyakan laragan eksploitasi di Pulau Sangihe,
ah

padahal sebagaimana diketahui oleh publik, termasuk berbagai media


lik

massa yang melakukan wawancara terhadap ‘penambang rakyat’ atau


lebih tepatnya ‘penambang tanpa izin’, di Pulau Sangihe terdapat
m

ub

banyak sekali penambang tanpa izin, sehingga bukankah terdapat


ka

standar ganda ketika melarang kegiatan penambangan di Pulau


ep
ah

Halaman 323 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 323
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe oleh Tergugat II Intervensi namun mendiamkan penambang

si
ilegal?

ne
96. Para Penggugat Intervensi mendalilkan bahwa berdasarkan Surat

ng
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe kepada Bupati
Sangihe No. 050/28/63 tanggal 10 Januari 2018 perihal: Rekomendasi

do
gu Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) yang pada
pokoknya menyatakan permohonan Tergugat II Intervensi tidak dapat

In
A
dipenuhi. Namun, setelah konsulatsi dan pemaparan serta melakukan
overlay pada rapat BKPRD, Tergugat II Intervensi kemudian
ah

memperoleh rekomendasi kesesuaitan tata ruang, yang juga sebagai

lik
dasar dalam persyaratan izin lingkungan.
97. Sedangkan pada poin-poin lain dari Paragraf 41 sampai dengan
am

ub
Paragraf 51 merupakan dalil pengulangan, prasangka subjektif maupun
dalil yang tidak relevan dengan perkara a quo, sehingga sudah
ep
selayaknya dan sepatutnya bagi Majelis Hakim Yang Mulia untuk
k

mengabaikan dalil-dalil tersebut.


ah

X. ALASAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBJEK SENGKETA YANG


R

si
TIDAK BERDASAR

ne
98. Tergugat II Intervensi sangat keberatan dengan upaya irasional dari
ng

Para Penggugat Intervensi, oleh karena gagalnya Para Penggugat


Intervensi untuk membuktikan dan memberikan dasar-dasar hukum

do
gu

yang relevan atas dalil-dalil yang diberikan olehnya terkait penerbitan


Objek Sengketa, maka sudah sewajarnya Majelis Hakim yang Mulia
In
A

tidak mengabulkan permohonan tak berdasar dari Para Penggugat


Intervensi.
ah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada Bagian Eksepsi dan Bagian
lik

Pokok Perkara tersebut di atas, maka Tergugat II Intervensi mohon agar


Majelis Hakim yang terhormat dan mulia dalam perkara a quo memutuskan
m

ub

hal-hal sebagai berikut;


ka

DALAM EKSEPSI
ep

1. Menerima Eksepsi Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;


ah

Halaman 324 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 324
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet

si
ontvankelijk verklaard).

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu 2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya perkara.

Bahwa atas Jawaban Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Para

In
A
Penggugat Intervensi tidak mengajukan Replik, sehingga Pihak Tergugat dan
Tergugat II juga tidak mengajukan Duplik ;
ah

lik
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Pihak Para
Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-
am

ub
surat yang diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-53, telah
dimeteraikan dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti aslinya/atau
fotokopinya, sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai
ep
k

berikut :
ah

1. Bukti P – 1 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Elbi Pieter, NIK :


R

si
7103196711680001 (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
2. Bukti P – 2 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Agustinus

ne
ng

Mananohas, NIK : 7103192208460001 ; (fotokopi sesuai


dengan aslinya) ;

do
gu

3. Bukti P – 3 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Estepanus Maate, NIK


: 71031 52607660002 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya)
In
;
A

4. Bukti P – 4 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Desmon Sondak, NIK.


710315141 2800001 ; (fotokopi sesuai dengan
ah

lik

aslinya) ;
5. Bukti P – 5 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Chrestianus Tenda,
m

ub

NIK : 71031 5040 36500001 ; (fotokopi sesuai dengan


aslinya) ;
ka

ep
ah

Halaman 325 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 325
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bukti P – 6 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Steifelie Pontoh,

si
NIK : 927103030 2850004 ; (fotokopi sesuai dengan

ne
aslinya) ;

ng
7. Bukti P – 7 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Wilson Zeth Borong,
NIK : 71031 00209520001 ; (fotokopi sesuai dengan

do
gu 8. Bukti P – 8
aslinya) ;
: Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

In
A
Nomor : 163.K/MB.04/DJB/2021, tanggal 29 Januari
2021, Tentang Persetujuan Peningkatan Tahap Kegiatan
ah

Operasi Produksi Kontrak Karya PT. Tambang Mas

lik
Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;
9. Bukti P – 9 : Surat Para Penggugat tertanggal 3 Juni 2021, Perihal
am

ub
Keberatan Administrasi atas Keputusan Menteri ESDM
Nomor : 163.K/ MB.04/ DJB/2021, Tentang Persetujuan
ep
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak
k

Karya PT. Tambang Mas Sangihe, tanggal 29 Januari


ah

2021 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


R

si
10. Bukti P – 10 : Tanda Terima Surat dari Elbi Pieter.Dkk. tanggal 3 Juni

ne
2021, Perihal Keberatan Administrasi atas Keputusan
ng

Menteri ESDM Nomor : 163.K/ MB.04/DJB/2021, tanggal


29 Januari 2021 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

do
gu

11. Bukti P – 11 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00161, Kelurahan Bowone,


Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan
In
A

Sangihe, luas 460 M2, atas nama pemegang hak Elbi


Pieter ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

12. Bukti P – 12 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00160, Kelurahan Bowone,


lik

Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan


Sangihe, luas 528 M2, atas nama pemegang hak
m

ub

Wolfran Manossoh ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


ka

13. Bukti P – 13 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00126, Kelurahan Bowone,


ep

Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan


ah

Halaman 326 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 326
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe, luas 2973 M2, atas nama pemegang hak

si
Wolfran Manossoh ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

ne
14. Bukti P – 14 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00159, Kelurahan Bowone,

ng
Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan
Sangihe, luas 6725 M2, atas nama pemegang hak

do
gu Wolfran Manossoh ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
15. Bukti P – 15 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00088, Kelurahan Bowone,

In
A
Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan
Sangihe, luas 4003 M2,atas nama pemegang hak
ah

Wolfran Manossoh ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

lik
16. Bukti P – 16 : Kartu Keluarga No. 7103191003080811, atas nama
Kepala Keluarga Wolfran Manossoh, tanggal 2 Mei
am

ub
2018 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
17. Bukti P – 17 : Surat Keterangan dari Kapitalaung Tenda Nomor :
ep
65/2008/IX/2021, tanggal 24 September 2021 ; (fotokopi
k

sesuai dengan aslinya) ;


ah

18. Bukti P – 18 : Berita Acara Penyerahan Hak Atas Sebidang Tanah, dari
R

si
Hortensi Mandiangan kepada Estepanus Maate, tanggal
11 Maret 2009 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

ne
ng

19. Bukti P – 19 : Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 05/SK-2021/IX/


2021, tanggal 25 September 2021, yang dibuat oleh

do
gu

Kapitalaung Bulo ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


20. Bukti P – 20 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 199, Kelurahan Lesabe,
In
Kecamatan Tabukan Selatan, Kepulauan Sangihe, luas
A

925 M2, atas nama pemegang hak Christianus Tenda ;


(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

lik

21. Bukti P – 21 : Kwitansi Jual Beli Tanah Nomor : 05/KW/KM/II/2017, dari


Steven Pontoh sebesar Rp.4.000.000,- tanggal 22
m

ub

Februari 2017 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


22. Bukti P – 22 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00038, Desa Kalinda,
ka

Kecamatan Tamako, Kepulauan Sangihe, luas 3.168


ep
ah

Halaman 327 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 327
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
M2, atas nama pemegang hak Wilson Zeth Rorong ;

si
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
23. Bukti P – 23 : Sertipikat Hak Pakai Nomor : 4, Kelurahan Laine,

ne
ng
Kecamatan Manganitu, Kepulauan Sangihe, luas 392
M2, atas nama pemegang hak Gereja Pantekosta

do
gu Indonesia ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
24. Bukti P – 24 : Sertipikat Hak Pakai Nomor : 4, Kelurahan Laine,

In
Kecamatan Manganitu, Kepulauan Sangihe, luas 392
A
M2, atas nama pemegang hak Gereja Pantekosta
Indonesia ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

lik
25. Bukti P – 25 : Surat Sekrataris Daerah selaku Ketua BKPRD Nomor :
050/28/63, tanggal 10 Januari 2018, Perihal
am

ub
Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD) ; (fotokopi dari fotokopi) ;
ep
26. Bukti P – 26 : Surat Pengantar Nomor : 01/II.8.c/G/IV-2021, tanggal 21
k

April 2021 dari Badan Pekerja Majelis Sinode kepada


ah

Presiden Repulik Indonesia ; (fotokopi sesuai dengan


R

si
aslinya) ;
27. Bukti P – 27 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/

ne
ng

IV-2021, tanggal April 2021,perihal Pengaduan tentang


hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

do
gu

Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas


Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
In
kepada Presiden RI ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
A

28. Bukti P – 28 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/ SSI/
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
ah

lik

hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP


Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
m

ub

Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan


kepada Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral;
ka

ep

(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


ah

Halaman 328 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 328
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bukti P – 29 : Surat Rekomendasi Nomor : 001/BADKKS/IV/2021,

si
tanggal 15 Aperil 2021, dari Badan Adat Daerah

ne
Kepulauan Sangihe (Komolang Menanreda Tundung

ng
Tampungang Lawo) ;(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
30. Bukti P – 30 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/ SSI/

do
gu IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

In
A
Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
ah

kepada Kepala Staf Kepresidenan; (fotokopi sesuai

lik
dengan aslinya) ;
31. Bukti P – 31 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
am

ub
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP
ep
Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
k

Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan


ah

kepada Jend. (Purn) Wiranto ; (fotokopi sesuai dengan


R

si
aslinya) ;

ne
32. Bukti P – 32 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
ng

IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang


hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

do
gu

Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas


Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
In
A

kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Dan Investasi


RI ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

33. Bukti P – 33 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
lik

IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang


hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP
m

ub

Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas


ka

Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan


ep
ah

Halaman 329 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 329
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI ;

si
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

ne
34. Bukti P – 34 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/

ng
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

do
gu Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan

In
A
kepada Menteri Kementerian Kelautan Dan Perikanan
RI ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

35. Bukti P – 35 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/

lik
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP
am

ub
Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
ep
kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana RI ;
k

(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


ah

36. Bukti P – 36 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
R

si
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang

ne
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP
ng

Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas


Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan

do
gu

kepada Pimpinan Komnas HAM RI ; (fotokopi sesuai


dengan aslinya) ;
In
A

37. Bukti P – 37 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
ah

hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP


lik

Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas


Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
m

ub

kepada Pimpinan Komnas Perempuan RI ; (fotokopi


ka

sesuai dengan aslinya) ;


ep
ah

Halaman 330 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 330
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bukti P – 38 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/

si
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang

ne
hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

ng
Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan

do
gu kepada Pimpinan Ombudsmen RI; (fotokopi sesuai
dengan aslinya) ;

In
A
39. Bukti P – 39 : Surat dari Save Sangihe Island (SSI) Nomor : 015/SSI/
IV-2021, tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang
ah

hak-hak hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP

lik
Operasi Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas
Sangihe di Pulau Sangihe (Pulau Kecil), yang ditujukan
am

ub
kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Koropsi RI ;
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ep
40. Bukti P – 40 : Tanda Terima Surat dari Save Sangihe Island (SSI)
k

tanggal April 2021, perihal Pengaduan tentang hak-hak


ah

hidup rakyat dalam kaitan dengan terbitnya IUP Operasi


R

si
Produksi Tambang Emas PT. Tambang Mas Sangihe ;

ne
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ng

41. Bukti P – 41 : Tanda Terima Surat dari Save Sangihe Island (SSI)
tanggal 29 April 2021, perihal Pengaduan tentang

do
gu

Tambang Emas di Sangihe oleh Komisi Nasional Hak


Asasi Manusia ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
In
A

42. Bukti P – 42 : Surat Wakil Bupati Kepulauan Sangihe tanggal 28 April


2021, perihal Permohonan pembatalan Izin
ah

Pertambangan PT. Tambang Mas Sangihe di Kabupetan


lik

Kepulauan Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;


43. Bukti P – 43 : Dokumen PT. Tambang Mas Sangihe, yang diterbitkan
m

ub

oleh Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara,


ka

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, tanggal


ep

26 April 2021 ; (fotokopi sesuai dengan hasil scan) ;


ah

Halaman 331 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 331
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44. Bukti P – 44 : Dokumen PT. Tambang Mas Sangihe (Kronologis

si
Kontrak Karya PT. Tambang Mas Sangihe) , yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara,

ne
ng
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, tanggal
26 April 2021 ; (fotokopi sesuai dengan hasil scan) ;

do
gu 45. Bukti P - 45 : Satu keping CD berisi tentang Peraturan Daerah
Kabupetn Kepulauan Sangihe Nomor : 4 Tahun 2014

In
Tentang RTRW Kabupetan Kepulauan Sangihe Tahun
A
2014-2034 ; (ad informandum) ;
46. Bukti P - 46 : Peta RTRW dari Lampiran Peraturan Daerah Kabupetn
ah

lik
Kepulauan Sangihe Nomor : 4 Tahun 2014 Tentang
RTRW Kabupetan Kepulauan Sangihe Tahun 2014-
am

ub
2034 ; (fotokopi dari fotokopi) ;

47. Bukti P - 47 : Peraturan Daerah Kabupetan Kepaulauan Sangihe


ep
Nomor : 3 Tahun 2020 Tantang RPJMD Kabupetan
k

Kepaulauan Sangihe Tahun 2017 – 2022 ; (ad


ah

informandum) ;
R

si
48. Bukti P – 48 : Surat Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja
Di Indoneis (PGI) No. 318/PGI-XVII/2021, tanggal 16

ne
ng

Desember 2021, Hal Informasi dan permohonan


perhatian terkait eksploitasi PT. TMS di Sangihe ;

do
gu

(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

49. Bukti P – 49 : Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia


In
A

Nomor : SK.734/ Menhut-II/2014, tanggal 2 September


2014, Tentang Kawasan Hutan Dan Konservasi Perairan
ah

Provinsi Sulawesi Utara ; (fotokopi dari fotokopi) ;


lik

50. Bukti P – 50 : Peta Overlay SK Menhut : 734/Menhut-II/2014 Tentang


m

ub

Kawasan Hutan Dan Konservasi Perairan Dengan


Konsesi Tambang PT Tambang Mas Sangihe di
ka

Kabupaten Kepaluan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara ;


ep

(fotokopi dari fotokopi) ;


ah

Halaman 332 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 332
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
51. Bukti P - 51 : Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan

si
dengan judul Kelestarian Lingkungan Bahari Dan Pulau

ne
Kecil Dan Aktivitas Tambang Emas di Kepulauan

ng
Sangihe oleh Dr. Ir. Achmad Nasir Biasane.,M.Si.
(fotokopi dari fotokopi distempal) ;

do
gu 52. Bukti P - 52 : Surat Pernyataan Sikap Kapitalaung Lingkar Tambang
Menolak Tegas Kehadiran PT Tambang Mas Sangihe

In
A
(TMS) tertanggal 26 Januari 2022 ; (fotokopi sesuai
dengan aslinya) ;
ah

lik
53. Bukti P - 53 : Gugatan Tata Usaha Negara tertanggal 12 Oktober
2021, yang diajukan oleh Yultrina Pieter, yang
am

ub
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
Negara Manado tanggal 12 Oktober 2021, dengan
Register Nomor : 37/G/LH/2021/PTUN.MDO; (fotokopi
ep
k

dari fotokopi) ;
ah

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Pihak Para


R

si
Penggugat Intervensi dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa
fotokopi surat-surat yang diberi tanda Bukti P Int –1 sampai dengan

ne
ng

Bukti P Int–30 telah dimeteraikan dengan cukup, dan telah dicocokkan


dengan bukti aslinya / atau fotokopinya, sehingga dapat dijadikan sebagai

do
gu

alat bukti yang sah sebagai berikut :


1. Bukti P Int – 1 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Adelmen
Makadapa Dkk. (30 Orang), NIK : 7103196711
In
A

680001 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


2. Bukti P Int 2. 1 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 159 / Desa Dagho,
ah

lik

Kecamatan Tamako Kabupaten Sangihe Talaud


seluas 1.139 M2, atas nama pemegang hak Adelman
m

ub

Makadapa ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


3. Bukti P Int 2. 2 : Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 58/ 56.
ka

20/2021, tanggal 20 September 2021, atas nama


ep
ah

Halaman 333 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 333
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yeni Teli Mahengkeng, yang dibuat oleh Kapitaluang

si
Kampung Hesang ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

ne
4. Bukti P Int 2. 4 : Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 58/ 56.

ng
20/2021, tanggal 20 September 2021, atas nama
Satria Reagen Mahengkeng yang dibuat oleh

do
gu Kapitaluang Kampung Hesang ; (fotokopi sesuai
dengan aslinya) ;

In
A
5. Bukti P Int 2. 5 : Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 58/ 56.
20/2021, tanggal 20 September 2021, atas nama
ah

Truly Stevia Yolanda Samatara yang dibuat oleh

lik
Kapitaluang Kampung Hesang ; (fotokopi sesuai
dengan aslinya) ;
am

ub
6. Bukti P Int 2.6 : Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 58/56.
20/2021, tanggal 20 September 2021, atas nama
ep
Ivone Mandagi yang dibuat oleh Kapitaluang
k

Kampung Hesang ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

7. Bukti P Int 2.7 : Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah Nomor : 58/56.


R

si
20/2021, tanggal 20 September 2021, atas nama

ne
Petrus Simon yang dibuat oleh Kapitaluang Kampung
ng

Hesang ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


8. Bukti P Int 2.8 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00065 / Desa Lesabe I,

do
gu

Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan


Sangihe seluas 1.196 M2, atas nama pemegang hak
In
A

Adolof Lahipe ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


9. Bukti P Int 2.9 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00079 / Desa Lesabe I,
ah

Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan


lik

Sangihe seluas 283 M2, atas nama pemegang hak


Jansen Heskiel Andarise ; (fotokopi sesuai dengan
m

ub

aslinya) ;
ka

10. Bukti P Int 2.10 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00340 / Desa Lesabe,
ep

Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan


ah

Halaman 334 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 334
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe seluas 200 M2, atas nama pemegang hak

si
Oktavia Elisye Paususeke ; (fotokopi sesuai dengan

ne
aslinya) ;

ng
11. Bukti P Int 2.11 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor : 200. 3/
274/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama

do
gu Christofel Lukas, yang dibuat oleh Kapitaluang
Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

In
A
12. Bukti P Int 2.12 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200.
3/269/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas
ah

nama Febrian Laighang, yang dibuat oleh

lik
Kapitaluang Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai
dengan aslinya) ;
am

ub
13. Bukti P Int 2.13 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200.
3/268/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas
ep
k

nama Febrian Laighang, yang dibuat oleh Kapitaluang


ah

Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


R

si
14. Bukti P Int 2.14 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200.
3/270/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas

ne
ng

nama Alprintje Dalita, yang dibuat oleh Kapitaluang


Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

15. Bukti P Int 2.15 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200.
3/272/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas
In
nama Alex Dalita, yang dibuat oleh Kapitaluang
A

Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

lik

16. Bukti P Int 2.16 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200. 3/
271/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama
Justinus Dalita, yang dibuat oleh Kapitaluang
m

ub

Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ka

17. Bukti P Int 2.17 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor : 200. 3/
ep

275/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama


ah

Halaman 335 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 335
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Justinus Dalita, yang dibuat oleh Kapitaluang

si
Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);

ne
ng
18. Bukti P Int 2.18 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200. 3/
276/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama
Christanto Saputra Mamamoba, yang dibuat oleh

do
gu Kapitaluang Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai
dengan aslinya);

In
A
19. Bukti P Int 2.19 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :200.3/
273/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama
ah

lik
Marlina Metusala, yang dibuat oleh Kapitaluang
Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);
am

ub
20. Bukti P Int 2.20 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor : 200.3/
267/IX/2021 tanggal 21 September 2021, atas nama
ep
Ronny K. Makawoka, yang dibuat oleh Kapitaluang
k

Kampung Kulur II ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

R
21. Bukti P Int 2.21 : Surat Keterangan Penguasaan / Pemilikan Tanah

si
Nomor : 200.18/ 28/SKPT/VIII-2016 tanggal 21

ne
ng

September 2021, atas nama Marthin Sangelorang,


yang dibuat oleh Kapitaluang Kampung Kuma I ;
(fotokopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

22. Bukti P Int 2.22 : Surat Keterangan Pemilikkan Tanah Nomor : 145/
550/SKPT/KK/2021 tanggal 21 September 2021,
In
A

atas nama Yanti Metariang, yang dibuat oleh


Kapitaluang Kampung Kaluwatu ; (fotokopi sesuai
ah

lik

dengan aslinya);

23. Bukti P Int 2.23 : Surat Keterangan Pemilikkan Tanah Nomor : 145/550/
m

ub

SKPT/KK/2021 tanggal 21 September 2021, atas


nama Johanis H.Nelwan, yang dibuat oleh
ka

ep
ah

Halaman 336 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 336
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kapitaluang Kampung Kaluwatu ; (fotokopi sesuai

si
dengan aslinya);

ne
ng
24. Bukti P Int 2.24 : Surat Keterangan Penguasaan / Pemilikan Tanah
Nomor : 145/ 557/KLWTU/IX/2021 tanggal 21
September 2021, atas nama Adolf B Manumpil, yang

do
gu dibuat oleh Kapitaluang Kampung Kaluwatu ; (fotokopi
sesuai dengan aslinya);

In
A
25. Bukti P Int 2.25 : Surat Keterangan Pemilikkan Tanah Nomor : 145/
1506/SKPT/ KK/ 2021 tanggal 21 September 2021,
ah

lik
atas nama Lexyo Kakinaung yang dibuat oleh
Kapitaluang Kampung Kaluwatu ; (fotokopi sesuai
am

ub
dengan aslinya);
26. Bukti P Int 2.26 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 47 / Desa Laine,
Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan
ep
k

Sangihe seluas 1150 M2, atas nama pemegang hak


ah

Mokang Serudi ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


R

si
27. Bukti P Int 2.27 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00091 / Desa Tabukan
Selatan, Kecamatan Bentung, Kabupaten Kepulauan

ne
ng

Sangihe seluas 253 M2, atas nama pemegang hak


Venetsia V. Andemorastri Dari Ramajang Manopo ;

do
gu

(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


28. Bukti P Int 2.28 : Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan Nomor :
58/56.20/2021, tanggal 20 September 2021, atas
In
A

nama Elvia Susanti Liput, yang dibuat oleh


Kapitaluang Kampung Hesang ; (fotokopi sesuai
ah

lik

dengan aslinya) ;
29. Bukti P Int 2.29 : Surat Pernyataan Pemberian Hibah dari Santi Tatali
m

ub

(Hengkeng) kepada Aprius Makatangin, tanggal 2


Mei 2019, ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ka

ep
ah

Halaman 337 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 337
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Bukti P Int 2.30 : Sertipikat Hak Milik Nomor : 00008 / Desa Bowone,

si
Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan

ne
Sangihe seluas 150 M2, atas nama pemegang hak

ng
Potipar Kagansa ; (fotokopi sesuai dengan aslinya);
31. Bukti P.Int - 3 : Peraturan Daerah Kabupetan Kepulauan Sangihe

do
gu Nomor : 1 Tahun
Pengangkatan Dan Pemberhentian Kapitaluang Serta
2016, Tentang Pemilihan,

In
A
Perangkat Kampung ; (fotokopi dari fotokopi) ;
32. Bukti P.Int - 4 : Peraturan Daerah Kabupetan Kepulauan Sangihe
ah

Nomor : 1 Tahun 2018, Tentang Perubahan Atas

lik
Peraturan Daerah Nomor : 1 Tahun 2016 Tentang
Pemilihan, Pengangkatan Dan Pemberhentian
am

ub
Kapitaluang Serta Perangkat Kampung; (fotokopi dari
fotokopi) ;
ep
33. Bukti P.Int - 5 : Peta Wilayah Lampiran Surat Keputusan Menteri
k

Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


ah

No. 163.K/ MB.04/DJB/2021, berdasarkan 10 Titik


R

si
Koordinat ; (fotokopi dari fotokopi) ;

ne
34. Bukti P.Int - 6 : Peta Overlay Kampung-Kampung, Pemukiman,
ng

Kawasan Hutan dan Daerah Aliran Sungai di Pulau


Sangihe dengan Wilayah Kontrak Karta PT Tambang

do
gu

Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;


35. Bukti P.Int - 7 : Peta IUPK PT Tambang Mas Sangihe Di Kabupaten
In
A

Sangihe, Kawasan Resiko Bencana, Tsunami dan


Gempa Bumi di Kabupaen Sangihe ; (fotokopi dari
ah

fotokopi);
lik

36. Bukti P.Int - 8 : Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru


Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan
m

ub

Dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Dan


ka

Area Penggunaan Lain, tanggal 18 Desember 2018 ;


ep

(fotokopi dari fotokopi) ;


ah

Halaman 338 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 338
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
37. Bukti P.Int - 9 : Profil Perusahaan PT Tambang Mas Sangihe ;

si
(fotokopi dari fotokopi);

ne
38. Bukti P.Int – 10 : Profil Perusahaan PT Sangihe Prima Mineral Nomor

ng
Surat Keputusan Pengesahan : AHU.62991.AH.01.01.
Tahun 2009, tanggal 28 Desember 2009, dari

do
gu Direktorat
Kementeraian
Jenderal
Hukum
Administrasi
Dan Hak Asasi
Hukum Umum,
Manusia

In
A
Republik Indonesia ; (fotokopi dari fotokopi) ;
39. Bukti P.Int - 11 :Profil Perusahaan PT Sangihe Prima Mineral Nomor
ah

Surat Keputusan Pengesahan : AHU.56603.AH.01.01.

lik
Tahun 2009, tanggal 19 November 2009, dari
Direktorat Jenderal Administrasi HUkum Umum,
am

ub
Kementeraian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia ; (fotokopi dari fotokopi) ;
ep
40. Bukti P.Int - 12 :Hasil Screen Capture permohonan informasi Perseroan
k

PT Tambang Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;


ah

41. Bukti P.Int - 13 :Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor : 1


R

si
Tahun 2017, Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

ne
Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sulawesi Utara Tahun
ng

2017 – 2037 ; (fotokopi dari fotokopi) ;


42. Bukti P Int - 14 : Surat Kapitalaung Kampung Bowone Nomor : 005/19.

do
gu

2006/03.2021, tanggal 19 Maret 2021, perihal


Undangan ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
In
A

42. Bukti P Int - 15 : Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal


Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi
ah

Sulawesi Utara Nomor : 503/ DPMPTSPD/IL/182/ IX/


lik

2020, tanggal 15 September 2020, tentang Pemberian


Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas
m

ub

PT Tambang Mas Sangihe Di Kabupaten Kepulauan


ka

Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ; (fotokopi dari


ep

fotokopi) ;
ah

Halaman 339 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 339
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Bukti P Int - 16 : Foto-foto kegiatan PT Tambang Mas Sangihe di

si
Entana Mahamu, Kampung Bowone, Kecamatan

ne
Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan

ng
Sangihe ; (asli foto) ;
44. Bukti P Int - 17 : Surat dari Sav Sangihe Island (SSI), tanggal 5 Januari

do
gu 2022, perihal Permohonan Kepastian Hukum Dan
Pengaduan Tentang Penegakan Hukum Dan

In
A
Penerapan Equality Before The Law Dalam Dugaan
Tindak Pidana Penambangan Tanpa Izin (PETI) PT
ah

Tambang Mas Sangihe Di Kabupaten Kepaulauan

lik
Sangihe Provinsi Sulawesi Utara; (fotokopi dari
fotokopi) ;
am

ub
45. Bukti P Int - 18 : Dokumen Kronologi Kontrak Karya PT Tambang Mas
Sangihe dari Direktorat Jenderal Mineral Dan
ep
k

Batubara, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


ah

46. Bukti P Int - 18 A: Foto serah terima Dokumen Kronologi Kontrak Karya
R

si
PT Tambang Mas Sangihe dari Direktorat Jenderal
Mineral Dan Batubara ; (asli foto) ;

ne
ng

47. Bukti P Int -19 : Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia


Nomor: SK.734/ Menhut-II/2014, tanggal 2 September

do
2014, Tentang Kawasan Hutan Dan Konservasi
gu

Perairan Provinsi Sulawesi Utara ; (fotokopi dari


fotokopi) ;
In
A

48. Bukti P Int - 20 : Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia


Nomor : 64/PUU-XVIII/2020, tanggal 27 Oktober 2021;
ah

lik

(fotokopi dari fotokopi hasil (hasil print out) ;


49. Bukti P Int - 21 : Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
m

ub

dengan judul Kelestarian Lingkungan Bahari Dan


Pulau Kecil Dan Aktivitas Tambang Emas di
ka

Kepulauan Sangihe oleh Dr. Ir.Achmad Nasir


ep

Biasane.,M.Si. (fotokopi dari fotokopi distempal) ;


ah

Halaman 340 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 340
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
50. Bukti P Int - 22 : Surat Sekretaris Daerah Selaku Ketua BKPRD

si
Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe,

ne
Nomor : 050/28/63, tanggal 10 Januari 2018, perihal

ng
Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD) ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

do
gu 51. Bukti P Int - 23 : Surat Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe,
tanggal 28 April 2021, perihal Permohonan

In
A
pertimbangan pembatalan izin operasi pertambangan
PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan
ah

Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;

lik
52. Bukti P Int - 24 : Surat Majelis Pekerja Sinode Gereja Masehi Injil
Sangihe Talaud, Nomor : 019/I.1.g/G/XII-2021 tanggal
am

ub
30 Desember 2021, perihal penegasan Sikap GMIST
terhadap Aktifitas penambangan di Pulau Sangihe ;
ep
(fotokopi dari fotokopi) ;
k

53. Bukti P Int - 25 : Print out Surat Elektronik (e mail) bukti terima hasil
ah

rekapitulasi tanda tangan petisi di website change.org


R

si
terkait penolakan kehadiran PT Tambang Mas

ne
Sangihe ; (hasil print out dari Web) ;
ng

54. Bukti P Int - 26 : Berita online (https://bergelora.com) edisi 3 Desember


2021, dengan judul Jangan Kendor, Lawan Dan Usir

do
gu

TMS Kembali Bergema, Tim ESDM disambut Demo


Rakyat Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;
In
A

55. Bukti P Int - 27 : Berita online Sulawesion.com edisi 23 Desember


2021, dengan judul Masyarakat Sangihe Blokir
ah

Mobilisasi Alat Drilling (Mesin Bor) Perusahaan


lik

Tambang ; (fotokopi dari fotokopi) ;


m

ub

56. Bukti P Int - 28 : Berita online Situs Berita Sulut, edisi 6 Febuari 2022,
ka

dengan judul Lagi, Warga Usir Kapal Pengangkut Alat


ep
ah

Halaman 341 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 341
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tambang Keluar dari Pulau Sangihe ; (fotokopi dari

si
fotokopi) ;

ne
57. Bukti P Int - 29 : Surat Pernyataan Sikap Kapitalaung Lingkar Tambang

ng
Menolak Tegas Kehadiran PT Tambang Mas Sangihe
(TMS) tertanggal 26 Januari 2022 ; (fotokopi sesuai

do
gu dengan aslinya) ;
58. Bukti P Int - 30 : Gugatan Tata Usaha Negara tertanggal 12 Oktober

In
A
2021, yang diajukan oleh Yultrina Pieter, yang
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
ah

Negara Manado tanggal 12 Oktober 2021, dengan

lik
Register Nomor : 37/G/LH/2021/PTUN.MDO; (fotokopi
dari fotokopi) ;
am

ub
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Pihak Tergugat
dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-surat yang
ep
k

diberi tanda Bukti T - 1 sampai dengan Bukti T - 32 telah dimeteraikan


ah

dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti aslinya / atau fotokopinya,
R

si
sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut :
1. Bukti T - 1 : Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

ne
ng

Administrasi Pemerintahan; (fotokopi dari fotokopi);


2. Bukti T - 2 : Peraturan Mahkahah Agung 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi

do
gu

Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif;


(fotokopi dari fotokopi);
In
A

3. Bukti T - 3 : Putusan Nomor 99/G/TF/2020/PTUN-JKT; (fotokopi dari


fotokopi);
ah

4. Bukti T - 4 : Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta


lik

Nomor 12/B/TF/2021/PT.TUN.JKT; (fotokopi dari


fotokopi);
m

ub

5. Bukti T - 5 : Surat Keberatan Para Penggugat tanggal 3 Juni 2021;


(fotokopi sesuai dengan aslinya);
ka

ep
ah

Halaman 342 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 342
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bukti T - 6 : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang

si
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan; (fotokopi
dari fotokopi); (fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
7. Bukti T - 7 : Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan PT Tambang Mas Sangihe; (fotokopi dari

do
gu 8. Bukti T - 8
fotokopi);
: Surat Presiden Republik Indonesia Nomor B.143/Pres/
3/1997 tanggal 17 Maret 1997 perihal Persetujuan bagi

In
A
68 (enam puluh delapan) Kontrak Karya dalam rangka
Penanaman Modal Asing di bidang Pertambangan
ah

lik
Umum; (fotokopi dari fotokopi);
9. Bukti T - 9 : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara; (fotokopi dari
am

ub
fotokopi);
10. Bukti T - 10 : Amandemen Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe;
ep
(fotokopi sesuai dengan aslinya);
k

11. Bukti T - 11 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 259 K/30/DJB/2018


ah

tentang Penciutan Wilayah Kontrak Karya PT Tambang


R

si
Mas Sangihe; (fotokopi dari fotokopi);
12. Bukti T - 12 : Pasal 351 Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun

ne
ng

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian


Energi dan Sumber Daya Mineral; (fotokopi dari

do
gu

fotokopi);
13. Bukti T - 13 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 3646/K/30/MEM/2017
tanggal 9 Oktober 2017; (fotokopi dari fotokopi);
In
A

14. Bukti T - 14 : Keputusan Menteri ESDM Nomor 110 K/30/MEM/2017


tanggal 9 Oktober 2017; (fotokopi dari fotokopi);
ah

lik

15. Bukti T - 15 : Surat Direktur PT Tambang Mas Sangihe Nomor


PT Tambang Mas Sangihe/003/I/2021 tanggal 7 Januari
2021 perihal Permohonan Peningkatan Tahap Operasi
m

ub

Produksi; (fotokopi dari fotokopi);


16. Bukti T - 16 : Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
ka

ep

Ruang Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 650/KD-


ah

Halaman 343 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 343
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUPRD/1100 tanggal 16 September 2019 Perihal

si
Laporan Pelaksanaan Rekomendasi Tata Ruang;

ne
(fotokopi dari fotokopi);

ng
17. Bukti T - 17 : Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Nomor
1827/31.02/DBM.PE/2019 tanggal 15 Oktober 2019

do
gu perihal Persetujuan Tekno Ekonomi Dokumen Studi
Kelayakan; (fotokopi sesuai dengan aslinya)

In
A
18. Bukti T - 18 : Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi
ah

Sulawesi Utara atas nama Gubernur Sulawesi Utara

lik
Nomor : 503/DPMPTSPD/REKOM/119/VII/2020 tanggal
15 Juli 2020 tentang Permohonan Persetujuan Prinsip
am

ub
Kegiatan Penambangan oleh PT Tambang Mas
Sangihe yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan
ep
Sangihe Provinsi Sulawesi Utara; (fotokopi dari
k

fotokopi);
ah

19. Bukti T - 19 : Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan


R

si
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi

ne
Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/SKKL/181/IX/
ng

2020 tanggal 25 September 2020 tentang Surat


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan

do
gu

Penambangan Emas PT Tambang Mas Sangihe di


Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
In
A

Utara; (fotokopi dari fotokopi);


20. Bukti T - 20 : Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
ah

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi


lik

Sulawesi Utara Nomor 503/DPMPTSPD/IL/IX/2020


tanggal 25 September 2020 tentang Pemberian Izin
m

ub

Lingkungan Kegiatan Penambangan Emas


ka

PT. Tambang Mas Sangihe; (fotokopi dari fotokopi);


ep
ah

Halaman 344 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 344
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bukti T - 21 : Berita Acara Rapat Tim Koordinasi Penataan Ruang

si
Daerah tanggal 10 September 2019; (fotokopi dari

ne
fotokopi);

ng
22. Bukti T - 22 : Lembar Evaluasi Permohonan Peningkatan Tahap
Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe; (fotokopi dari

do
gu 23. Bukti T - 23
fotokopi);
: Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

In
A
Nomor : 163.K/MB.04/DJB/2021 tentang Persetujuan
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak
ah

Karya PT Tambang Mas Sangihe tanggal 29 Januari

lik
2021 (Objek Sengketa); (fotokopi sesuai dengan
aslinya);
am

ub
24. Bukti T - 24 : Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1
Tahun 2014 tanggal 17 Maret 2014 tentang Rencana
ep
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
k

2014-2034; (fotokopi dari fotokopi);


ah

25. Bukti T - 25 : Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang


R

si
Kehutanan; (fotokopi dari fotokopi);

ne
26. Bukti T - 26 : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
ng

Nomor : 7 Tahun 2021 Tentang Perencanaan


Kehutanan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan,

do
gu

Serta Penggunaan Kawasan Hutan; (fotokopi dari


fotokopi);
In
A

27. Bukti T - 27 : Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT. Tambang


Mas Sangihe skala 1 : 150.000 ; (fotokopi sesuai
ah

dengan aslinya)
lik

28. Bukti T - 28 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia Nomor : 1796 K/30/MEM/2018
m

ub

Tentang Pedoman Pelaksanaan Permohonan Evaluasi


ka

Serta Penerbitan Perizinan Di Bidang Pertambangan


ep

Mineral Dan Batubara ; (fotokopi dari fotokopi) ;


ah

Halaman 345 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 345
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Bukti T - 29 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

si
Republik Indonesia Nomor : 1806 K/30/MEM/2018,

ne
tanggal 30 April 2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan

ng
Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan
Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha

do
gu Pertambangan Mineral Dan Batubara ; (fotokopi dari
fotokopi) ;

In
A
29. Bukti T - 30 : Daftar Nama-Nama 13 Evaluator, yang disetujui oleh
Direktur Pembinaan Penguahaan Mineral ; (fotokopi
ah

dari fotokopi) ;

lik
31. Bukti T - 31 : Kronologi Persetujuan Studi Kelayakan PT. Tambang
Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;
am

ub
32. Bukti T - 32 : Surat Direktur PT. Tambang Mas Sangihe, Nomor :
TMS/046/VII-2018, tanggal 20 Juli 2018 Perihal
ep
Penyampaian Laporan Studi Kelayakan PT. Tambang
k

Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;


ah

si
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Pihak Tergugat II
Intervensi dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-

ne
ng

surat yang diberi tanda Bukti T - 1 sampai dengan Bukti T - 32 telah


dimeteraikan dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti aslinya /

do
gu

atau fotokopinya, sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah
sebagai berikut :
1. Bukti T.Int - 1 : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
In
A

Ketentuan-Ketentuan Umum Pertambangan; (fotokopi


dari fotokopi) ;
ah

lik

2. Bukti T.Int - 2 : Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang


perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
m

ub

tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; (fotokopi dari


fotokopi) ;
ka

ep
ah

Halaman 346 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 346
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bukti T.Int - 3 : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

si
Pertambangan Mineral dan Batubara; (fotokopi dari

ne
fotokopi) ;

ng
4. Bukti T.Int - 4 : Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun

do
gu 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
(fotokopi dari fotokopi) ;

In
A
5. Bukti T.Int - 5 : Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1
Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
ah

Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034 ; (fotokopi

lik
dari fotokopi) ;
6. Bukti T.Int - 6 : Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe
am

ub
Nomor : 4 Tahun 2014, tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kepulauan Sangihe Tahun 2014-2034 ;
ep
(fotokopi dari fotokopi) ;
k

7. Bukti T.Int - 7 : Akta Pendirian Perseroan PT. Tambang Mas Sangihe,


ah

Nomor : 60, tanggal 24 Juli 1996, yang dibuat


R

si
dihadapan oleh Putut Mahenndra, S.H. Notaris di

ne
Jakarta ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ng

8. Bukti T.Int - 8 : Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia


Nomor : C2-2952.HT.01.01.TH’97, tanggal 23 April

do
gu

1997, tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan


Terbatas PT Tambang Mas Sangihe ; (fotokopi sesuai
In
A

dengan aslinya)
9. Bukti T.Int -9 : Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ah

Nomor : 199 K/TUN/LH/2019, tanggal 23 Mei 2019 ;


lik

(hasil print out) ;


10. Bukti T.Int -10 : Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
m

ub

Nomor : 25/PUU-VIII/2010, tanggal 4 Juni 2012; (hasil


ka

print out) ;
ep
ah

Halaman 347 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 347
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bukti T.Int -11 : Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral,

si
Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara,

ne
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

ng
Republik Indonesia Nomor : 1827/31.02/DBM.PK/
2019, tanggal 15 Oktober 2019, Hal Persetujuan

do
gu Tekno Ekonomi Dokumen
PT. Tambang Mas Sangihe; (fotokopi dari fotokopi) ;
Studi Kelayakan

In
A
12. Bukti T.Int -12 : Surat Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara,
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
ah

Republik Indonesia Nomor : 35/MB.04.04/DJB/2021

lik
tanggal 7 Januari 2021, Hal Persetujuan Akhir
Laporan Sudi Kelayakan PT. Tambang Mas Sangihe;
am

ub
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
13. Bukti T.Int -13 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
ep
Republik Indonesia Nomor : 163.K/MB.04/ DJB/2021,
k

tanggal 29 Januari 2021, Tentang Persetujuan


ah

Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi


R

si
Kontrak Karya PT. Tambang Mas Sangihe; (fotokopi

ne
sesuai dengan aslinya) ;
ng

14. Bukti T.Int -14 : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi

do
gu

Sulawesi Utara, Nomor : 503/DPMPTSPD/SKKL/


181/IX/2020, tanggal 25 September 2020, Tentang
In
A

Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup


Kegiatan Penambangan Emas PT. Tambang Mas
ah

Sangihe di Kabupaten Kepuluan Sangihe Provinsi


lik

Sulawesi Utara ; (fotokopi dari fotokopi) ;


15. Bukti T.Int -15 : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
m

ub

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi


ka

Sulawesi Utara, Nomor : 503/DPMPTSPD/SKKL/


ep

182/IX/2020, tanggal 25 September 2020, Tentang


ah

Halaman 348 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 348
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberian Izin Kegiatan Penambangan Emas PT.

si
Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepuluan

ne
Sangihe Provinsi Sulawesi Utara ; (fotokopi dari

ng
fotokopi) ;
16. Bukti T.Int -16 : Rekomendasi Kepala Dinas Penanaman Modal Dan

do
gu Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi
Sulawesi Utara, Nomor : 503/DPMPTSPD/REKOM/

In
A
120/VII/2020, tanggal 16 Juli 2021, Tentang
Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Untuk
ah

Rencana Usaha Pertambangan Emas di Wilayah

lik
Kepulauan Sangihe oleh PT. Tambang Mas Sangihe;
(fotokopi dari fotokopi) ;
am

ub
17. Bukti T.Int -17 : Pelaksanaan Program CSR PT. Tambang Mas
Sangihe Tahun 2021 ; (hasil print out) ;
ep
18. Bukti T.Int -18 : Kegiatan Penambangan Tanpa Izin di Area
k

Pertambangan PT. Tambang Mas Sangihe besrta foto-


ah

foto ; (hasil print out) ;


R

si
19. Bukti T.Int -19 : Surat Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi,
Kabupaten Kepulauan Sangihe Nomor : 540/69/96/

ne
ng

2008, tanggal 3 September 2008, perihal


pemberitahuan ; (fotokopi sesuai legalisir) ;

do
gu

20. Bukti T.Int -20 : Surat Direktur Jenderal Mineral, Batubara Dan Panas
Bumi, Nomor : 2511/30/DJB/2009, tanggal 31 Agustus
2009, perihal Pengaktifan Kembali Kontrak Karya PT.
In
A

Tambang Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;


21. Bukti T.Int -21 : Surat Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten
ah

lik

Kepaulauan Sangihe, Nomor : 540/24/951, tanggal 31


Maret 2011, perihal penegasan ; (fotokopi dari
m

ub

fotokopi) ;
22. Bukti T.Int -22 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
ka

Nomor : 1081.K/30/DJB/2013, tanggal 5 Desember


ep

2013, Tentang Perpanjangan Tahap Kegiatan


ah

Halaman 349 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 349
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ekplorasi Wilayah Kontrak Karya PT. Tambang Mas

si
Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;
23. Bukti T.Int -23 : Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

ne
ng
Nomor : 414.K/30/DJB/2017, tanggal 6 November
2017, Tentang Persetujuan Perpanjangan Tahap

do
gu Studi Kelayakan Wilayah Kontrak Karya PT. Tambang
Mas Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;

In
24. Bukti T.Int -24 : Surat Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara Nomor:
A
2118/30.07/DJB/2018, tanggal 11 Desember 2018,
perihal Persetujuan Perpanjangan Penundaan
ah

lik
Kegiatan (Suspensi) ; (fotokopi sesuai dengan
aslinya);
am

ub
25. Bukti T.Int -25 : Surat Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara Nomor:
1923/30.07/DJB/2019, tanggal 18 November 2019,
perihal Persetujuan Perpanjangan Penundaan
ep
k

Kegiatan (Suspensi) ; (fotokopi sesuai dengan


ah

aslinya);
R

si
26. Bukti T.Int -26 : Surat Keterangan Kehilangan Barang Nomor :
SKKB/ 423/X/2021/SPK-T/RES-SANGIHE, tanggal

ne
ng

26 Oktober 2021 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


27. Bukti T.Int -27 : Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi Dan Konsultasi

do
gu

Publik Rencana Penambangan Emas PT. Tambang


Mas Sangihe di Desa Binebas, Kecamatan Tabukan
Selatan, Kabupaten Kepauluan Sangihe, tanggal 6
In
A

Oktober 2017 ; (fotokopi dari fotokopi) ;


28. Bukti T.Int -28 : Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi Dan Konsultasi
ah

lik

Publik Rencana Penambangan Emas PT. Tambang


Mas Sangihe di Desa Bowone, Kecamatan Tabukan
m

ub

Selatan, Kabupaten Kepauluan Sangihe, tanggal 6


Oktober 2017 ; (fotokopi dari fotokopi) ;
ka

ep
ah

Halaman 350 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 350
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bukti T.Int-29 : Contract Of Work Between The Government Of The

si
Republic Of Indonesia And PT. Tambang Mas

ne
Sangihe ; (fotokopi dari fotokopi) ;

ng
30. Bukti T.Int-30 : Amandemen Kontrak Karya Antara Pemerintah
Republik Indonesia Dengan PT. Tambang Mas

do
gu 31. Bukti T.Int-31
Sangihe ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
: Amandemen Kontrak Karya Antara Pemerintah

In
A
Republik Indonesia Dengan PT. Tambang Mas
Sangihe ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

32. Bukti T.II.INTV-32 : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor : 2,

lik
Tanggal 2 Juni 2017, yang dibuat dihadapan Yudha
Setyagraha Tedianto, S.H.,M.M.,M.Kn., Notaris di
am

ub
Bekasi ; (fotokopi dari fotokopi) ;
33. Bukti T.II.INTV-33 : Surat Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
ep
Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0219183,
k

tanggal 14 Mei 2020, perihal Penerimaan


ah

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan


R

si
PT. Tambang Mas Sangihe; (fotokopi dari fotokopi);
34. Bukti T.II.INTV-34 : Paspor Negara United States Of America No. 56566

ne
ng

8253, atas nama Terrence Kirk Filbert ; (fotokopi dari


fotokopi) ;

do
35. Bukti T.II.INTV-35 : Paspor Negara New Zealand / Aotearoa No. LM 901
gu

747, atas nama Gerhadus Antonius Kielenstyn;


(fotokopi dari fotokopi) ;
In
A

36. Bukti T.II.INTV-36 : Berita Acara Kegiatan Sosialisasi dan Konsultasi


Publik Rencana Penambangan Emas PT. Tambang
ah

lik

Mas Sangihe di Desa Binebas Kecamatan Tabukan


Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe tanggal 6
Oktober 2017; (fotokopi dari fotokopi) ;
m

ub

37. Bukti T.II.INTV-37 : Berita Acara Kegiatan Sosialisasi dan Konsultasi


Publik Rencana Penambangan Emas PT. Tambang
ka

ep

Mas Sangihe di Desa Bowone Kecamatan Tabukan


ah

Halaman 351 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 351
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selatan Tengah. Kabupaten Kepulauan Sangihe

si
tanggal 6 Oktober 2017;
38. Bukti T.II.INTV-38 : Dokumentasi foto-foto Kegiatan Sosialisasi dan

ne
ng
Konsultasi Publik Rencana Penambangan Emas
PT. Tambang Mas Sangihe di Desa Binebas dan

do
gu Desa Bowone Kecamatan
Kabupaten Kepulauan Sangihe tanggal 6 Oktober
Tabukan Selatan

2017; (fotokopi dari foto) ;

In
A
39. Bukti T.II.INTV-39 : Surat Direktur PT. Tambang Mas Sangihe Nomor:
TMS/ X/2017/27, tanggal 4 Desember 2017, Perihal
ah

lik
Permohonan Pembahasan Dokumen Kerangka
Acuan Andal Penambangan Emas PT. Tambang
Mas Sangihe di Kabupaten. Kep. Sangihe ; (fotokopi
am

ub
dari fotokopi) ;
40. Bukti T.II.INTV-40 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Daerah Provinsi
ep
Sulawesi Utara Nomor : 005/28/KPA-SULUT/2017,
k

tanggal 4 Desember 2017, Perihal: Undangan;


ah

R
(fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

si
41. Bukti T.II.INTV-41 : Daftar Hadir Peserta Instansi Teknis Provinsi

ne
ng

Sulawesi Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe,


Rapat Penilaian Dokumen KA-ANDAL
Penambangan Emas PT. Tambang Mas Sangihe di

do
gu

Kabupaten Kepulauan Sangihe tanggal 19


Desember 2017; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
In
A

42. Bukti T.II.INTV-42 : Dokumentasi foto-foto Rapat Penilaian Dokumen


KA-ANDAL Penambangan Emas PT.Tambang Mas
ah

lik

Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe tanggal


19 Desember 2017; (fotokopi dari foto) ;
43. Bukti T.II.INTV-43 : Surat Penugasan Anggota Tim Teknis Komisi Penilai
m

ub

Amdal (KPA) Provinsi Sulawesi Utara Nomor: 12/ST/


ka

KPA-SULUT/2020, tanggal 19 Agustus 2020,


ep

(fotokopi dari fotokopi) ;


ah

Halaman 352 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 352
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44. Bukti T.II.INTV-44 : Berita Acara Rapat Kesepakatan Formulir Kerangka

si
Acuan Kegiatan Penambangan Emas Di Kabupaten

ne
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara oleh

ng
PT.Tambang Mas Sangihe Nomor: 25/BA-KPA/
SULUT/2017, tanggal 19 Desember 2017 ; (fotokopi

do
gu sesuai dengan aslinya) ;
45. Bukti T.II.INTV-45 : Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah

In
A
Provinsi Sulawesi Utara Selaku Ketua Komisi Penilai
Amdal Provinsi Sulawesi Utara Nomor: 03 Tahun
ah

2020, Perihal Persetujuan Kerangka Acuan Analisis

lik
Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Kegiatan
Penambangan Emas PT.Tambang Mas Sangihe di
am

ub
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
Utara, tertanggal 28 Juli 2020; (fotokopi sesuai
ep
dengan aslinya) ;
k

46. Bukti T.II.INTV-46 : Surat Direktur PT. Tambang Mas Sangihe Nomor:
ah

TMS/09/VIII-2020, tanggal 12 Agustus 2020, perihal


R

si
Permohonan Pembahasan Dokumen ANDAL RKL

ne
RPL Penambangan Emas PT. Tambang Mas
ng

Sangihe; (fotokopi dari fotokopi) ;


47. Bukti T.II.INTV-47 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Daerah Provinsi

do
gu

Sulawesi Utara Nomor : 005/27/KPA-SULUT/2020,


tanggal 31 Agustus 2020, Perihal Undangan;
In
A

(fotokopi dari fotokopi) ;


48. Bukti T.II.INTV-48 : Daftar Hadir Rapat Tim Teknis Penilaian ANDAL,
ah

RKL-RPL Penambangan Emas PT. Tambang Mas


lik

Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe tanggal 2


September 2020 ; (fotokopi dari fotokopi) ;
m

ub

49. Bukti T.II.INTV-49 : Dokumentasi Rapat Tim Teknis Penilaian ANDAL,


ka

RKL-RPL Penambangan Emas PT. Tambang Mas


ep
ah

Halaman 353 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 353
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe, tanggal

si
19 Desember 2017; (fotokopi dari foto) ;

ne
50. Bukti T.II.INTV-50 : Berita Acara Rapat Penilaian ANDAL, RKL dan RPL

ng
oleh Tim Teknis Penambangan Emas di Kabupaten
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara oleh PT.

do
gu Tambang Mas Sangihe,
SULUT/2020, tanggal 2 September 2020 ; (fotokopi
Nomor : 21/BA-KPA/

In
A
sesuai dengan aslinya) ;
51. Bukti T.II.INTV-51 : Berita Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL, Penilaian
ah

Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Penambangan

lik
Emas di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
Sulawesi Utara oleh PT.Tambang Mas Sangihe
am

ub
Nomor : 22/BA-KPA/SULUT/2020, tanggal 2
September 2020 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ep
k

52. Bukti T.II.INTV-52 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah


ah

Provinsi Sulawesi Utara Nomor: 660.1/21/Pertek


R

si
KPASulut/2020, tertanggal 24 September 2020,
Perihal Pertimbangan Teknis Penerbitan Perubahan

ne
ng

SKKL dan Izin Lingkungan, (fotokopi dari fotokopi) ;

53. Bukti T.II.INTV-53 : Surat Direktur PT. Tambang Mas Sangihe Nomor:

do
gu

TMS/ 016/IX-2020, tanggal 24 September 2020,


perihal: Permohonan Izin Lingkungan dan SKKL
AMDAL Penambangan Emas PT. Tambang Mas
In
A

Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe; (fotokopi


dari fotokopi Materai asli)
ah

lik

54. Bukti T.II.INTV-54 : Surat Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan


Wilayah VI Nomor: S.504/BPKH VI/PKH/PLA.02/11/
m

ub

2019, tertanggal 1 November 2019, Hal: Hasil


Telaahan Teknis Lokasi Penambangan Ruang a.n.
ka

ep

PT. Tambang Mas Sangihe di Wilayah Kabupaten


ah

Halaman 354 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 354
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara;

si
(fotokopi dari fotokopi) ;

ne
ng
55. Bukti T.II.INTV-55 : Peta Hasil Telaahan Teknis Lokasi Penambangan
Ruang a.n. PT. Tambang Mas Sangihe di Wilayah
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi

do
gu Utara Seluas 65,48 Ha; (fotokopi dari fotokopi) ;

56. Bukti T.II.INTV-56 : Tanda Terima (Kwitansi) Pembayaran Pembebasan

In
A
Lahan atas nama Matius Maxi Dalope, tertanggal 18
Desember 2021; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah

lik
57. Bukti T.II.INTV-57 : Berita Acara Kesepakatan (BAK) Pembebasan
Lahan atas nama Matius Maxi Dalope dengan
am

ub
PT. Tambang Mas Sangihe, tanggal 8 Desember
2021 ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ep
k

58. Bukti T.II.INTV-58 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Matius Maxi
Dalope, NIK 710407210582001 ; (fotokopi dari
ah

R
fotokopi) ;

si
59. Bukti T.II.INTV-59 : Berita Acara Pengukuran Lahan atas nama Matius

ne
ng

Maxi Dalope, tertanggal 4 Desember 2021; (fotokopi


sesuai dengan aslinya) ;

do
gu

60. Bukti T.II.INTV-60 : Surat Keterangan Penguasaan/Pemilikan Tanah


Nomor: 146/19.2006/33, tertanggal 8 Deesember
In
2021, atas nama Matius Maxi Dalope; (fotokopi
A

sesuai dengan aslinya) ;


ah

61. Bukti T.II.INTV-61 : Berita Acara Penyerahan Hak Atas Sebidang Tanah
lik

tertanggal 12 Januari 2022, atas nama Matius Maxi


Dalope; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
m

ub

62. Bukti T.II.INTV-62 : Surat Pernyataan yang dibuat oleh nama Matius
ka

Maxi Dalope ; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;


ep
ah

Halaman 355 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 355
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
63. Bukti T.II.INTV-63 : Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup & Rencana

si
Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)

ne
Penambangan Emas PT. Tambang Mas Sangihe di

ng
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
Utara; (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;

do
gu 64. Bukti T.II.INTV-64 : Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(ANDAL) Penambangan Emas PT. Tambang Mas

In
A
Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi
Sulawesi Utara; (dokumen) ;
ah

lik
Bahwa untuk mengatkan dalil-dalil gugatannya Pihak Para Penggugat
selain telah mengajukan bukti surat / tulisan, dipersidangan juga telah
am

ub
mengajukan 3 (tiga) orang Saksi dan 1 (satu) Ahli dengan identitas masing-
masing sebagai berikut :
ep
k

Saksi I Para Penggugat : ROBINSON SAUL


ah

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,


R

si
yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Saksi bekerja sebagai Nelayan dan bertempat tinggal di Kampung

ne
ng

Sowaeng, Kecamatan Manganitu Selatan, Kabupaten Kepulauan


Sangihe;

do
gu

- Bahwa Masyarakat Kampung Sowaeng bertanam di lahan pertanian


yang ditanami pala, kopra dan cengkeh;
- Bahwa Saksi mengetahui PT Tambang Mas Sangihe sebagai perusahaan
In
A

yang akan melakukan penambangan dipulau Sangihe ;


- Bahwa ada alat berat milik PT Tambang Mas Sangihe tanggal 22
ah

lik

Desember 2021 ada alat berat, forklif dan kontoainer yang diturunkan
melalui Pelabuhan Pananaro di pulau Sangihe ;
m

ub

- Bahwa sepengetahuan Saksi Kampung Bowone adalah kampung yang


dijadikan tempat PT. Tambang Mas Sangihe beroperasi;
ka

ep
ah

Halaman 356 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 356
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada bulan Maret 2020 Saksi mendapat informasi dari Media

si
Masa akan ada produksi PT. Tambang Mas Sangihe di Kepulauan

ne
Sangihe, yang sebelumnya belum pernah ada sosialisasi ;

ng
- Bahwa di Kampung Sowaeng, Kecamatan Manganitu Selatan, Kabupaten
Kepulauan Sangihe belum ada kegiatan pertambangan yang dilakukan

do
gu oleh PT Tambang Mas Sangihe ;
- Bahwa ada baliho yang dipasang oleh Save Sangihe Island yang berisi

In
A
di kampung Sowaeng bahwa ada yang masuk dalam tambang oleh
PT. Tambang Mas Sangihe;
ah

- Bahwa Pemerintah Daerah belum pernah diadakan pertemuan, tetapi dari

lik
pebincangan menolak adanya PT Tambang Mas Sangihe ;
- Bahwa sepengetahuan Saudara Saksi belum ada pembicaraan terkait
am

ub
dengan pembebasan tanah yang dilakukan oleh PT. Tambang Mas
Sangihe ;
ep
- Bahwa Saksi mempunyai tanah di Kampung Sowaeng, Kecamatan
k

Manganitu Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang sudah


ah

bersertipikat ;
R

si
- Bahwa dalam wilayah ada hutan lindung, kalau bangunan-bangunan

ne
sekolah tiap Kampung ada bangunan SD, SMP, SMA, bangunan ibadah,
ng

Puskesmas ;
- Bahwa sikap dari Pemerintah daerah belum diputuskan karena belum ada

do
gu

pertemuan, tetapi dari pembincangan kami menolak adanya PT Tambang


Mas Sangihe ;
In
A

- Bahwa ada sikap resmi dari Gereja sinode dengan suratnya yanh dalam
penutup surat menyatakan penolakan terhadap PT. Tambang Mas
ah

Sangihe;
lik

- Bahwa di kampung Saksi untuk pemakaman karena lahannya kecil


dimakamkan tapi tidak seperti daerah lain seperti Minahasa, kalau kami
m

ub

makamnya ada disamping rumah didepan rumah atau dibelakang rumah,


ka

itu sejak lama dari kuburan yang memakai batu tips-tipis yang ditaruh
ep

diatas tanah;
ah

Halaman 357 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 357
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pernah terjadi kerusakan Pipa Air yang disebabkan oleh Alat berat

si
yang melakukan kegiatan pembersihan lahan oleh PT Tambang Mas

ne
Sangihe ;

ng
- Bahwa sepengetahuan Saksi Bupati dan Camat menolak adanya
kegiatan tambang oleh PT Tambang Mas Sangihe ;

do
gu Saksi II Para Penggugat : ARBITER LAMATIGE MAKAGANSA

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,

In
A
yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

- Bahwa Saksi sebagai Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (Guru), bertempat

lik
tinggal di Kampung Salurang, Kelurahan Salurang, Kecamatan Tabukan
Selatan Tengah, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ;
am

ub
- Bahwa Saksi bercocok tanam Kelapa, cengkeh, pala dan tanaman kayu
yang disiapkan untuk pembangunan rumah di lahan milik sendiri ;
ep
- Bahwa di Kampung Salurang juga ada sawah yang airnya datang dari
k

Kampung yang lebih tinggi dari sumber air di desa seberang Sumber air
ah

R
di perkebunan rakyat

si
- Bahwa sumebr air tersebut sebagian dialirkan melalui irigasi yang lainnya

ne
ng

lainnya dialirkan lewat pipa yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa


Salurang yang dihuni oleh sekitar 300 KK ;
- Bahwa di aliran air banyak tanaman Sagu sekitarnya lereng-lereng

do
gu

yang ditanami kelapa cengkeh pala dan hutan pohon tanaman yang
dipelihara untuk pembangunan rumah;
In
A

- Bahwa Saksi melihat di Desa Bowone PT Tambang Mas Sangihe


mempunyai bangunan rumah, alat eskavator yang sudah dioperasikan
ah

lik

pada saat Saksi berangkat mengajar di SMA Negeri 1 Manganitu Selatan;

- Bahwa pada saat PT Tambang Mas Sangihe membuat jalan, ketika


m

ub

membuat jalan mereka melewati pipa yang dibuat Provinsi diinjak oleh
eskavator sehingga pipa itu putus sehingga kita 3 – 4 hari tidak bisa
ka

ep

menikmasi air ;
ah

Halaman 358 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 358
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa PT. Tambang Mas Sangihe tidak pernah memberikan sosialisai

si
bagi saya dan saya hanya mendapatkan informasi dari perbincangan

ne
ng
hangat di masyarakat;

- Bahwa Saksi mendengar luas PT. Tambang Mas Sangihe adalah 42.000

do
gu hektar ;

- Bahwa sebelum ada pemekaran Kabupaten Talaud, namun setelah

In
Kabupaten Talaud dimekarkan menjadi Kabupaten Kepulauan sangihe
A
dan Kabupaten Talaud, setelah menjadi kabupaten sendiri Kepulauan
Sangihe terjadi pemekaran kampung dan pemekaran kecamatan,
ah

lik
kecamatan yang dulu 10 menjadi tinggal 15 ;

- Bahwa tanggal 6 Desember 2021; pernah diadakan pertemuan yang


am

ub
dilaksanakan oleh Bupati, yang dihadiri oleh ada tim investigasi
independen dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Miniral ;
ep
k

- Bahwa dalam pertemuan tersebut atas Undangan dari Bapak Bupati,


ah

beliau memfasilitasi supaya bisa langsung bertemu dengan warga ;


R

si
- Bahwa di Kampung bowene banyak terdapat penambang liar, dan hampi

ne
semua penambanng disana tidak mempunyai ijin ;
ng

Saksi III Para Penggugat : SAMSARED BENGRIT BARAHAMA

do
gu

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,


yang pada pokoknya sebagai berikut :
In
A

- Bahwa Saksi bertempat tinggal di Kampung Soataloara, Kelurahan


Soataloara, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi
ah

Utara ;
lik

- Bahwa di Kepulauan Sangihe ada hutan yang namanya Sahendaruman


m

ub

yang masuk suaka lindung disitu ada satwa endemik yang hanya ada di
pulai sangihe dan tidak ada ditempat lain, ada 10 jenis burung endemik
ka

yang ada dikawasan tersebut salah satunya adalah Burung Meo ;


ep
ah

Halaman 359 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 359
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dari beberapa buku yang dikeluarkan oleh Birdlife internasional

si
dan juga hasil dari beberapa kegiatan yang kami lakukan dihutan

ne
Sahendaruman tersebut ;

ng
- Bahwa Saksi sebagai NGO Lokal pernah melakukan kegiatan survey
keragaman hayati keragaman burung yang ada dihutan Kepaulauan

do
gu Sangihe bekerja sama dengan Perhimpunan burung indonesia di Bogor ;

- Bahwa ketika Saksi melakukan survey masih ditemukan jenis-jenis

In
A
burung endemik yang ada dikawasan tersebut masih ada;

- Bahwa hasil survey tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah atau


ah

lik
pemerintah pusat masyarakat sebagai bahan sosialisasi bahwa ada
keragaman hayati yang harus dilestarikan di daerah karena ini menjadi
am

ub
kebanggaan yang harus kita pertahankan;
- Bahwa hasil survey tersebut pada tanggal 30 April 2021 di Kantor
ep
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral , dan Saksi melakukan
k

presentasi di depan Menteri beserta Dirjen terkait ada areal hutan yang
ah

berada diarea PT. Tambang Mas Sangihe, kekayaan hayati dan burung-
R

si
burung yang harus dilestarikan;

ne
ng

- Bahwa Saksi mengetahui ada kegiatan tambang dari dari media sosial
dan kami mencaritahu kebenaran informasi itu ke pihak-pihak terkait
termasuk ke masyarakat yang ada di Desa Bowone ;

do
gu

- Bahwa Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral menjelaskan bahwa


kegiatan tambang mas itu menurut Undang-Undang 1 Tahun 2014 pasal
In
A

23 di Kepaulauan Sangihe disebutkan kegiatan tambang itu tidak dilarang;

- Bahwa Saksi menunjukkan dalam kawasan itu ada hutan lindung dan
ah

lik

mangrove yang ada dibawah lokasi yang akan ditambang, namun tidak
ada tanggapan dari Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral ;
m

ub

- Bahwa rekomendasi Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral bilang


ka

kalau akan menolak PT. Tambang Mas Sangihe agar melalui Bupati
ep

untuk membuat surat;


ah

Halaman 360 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 360
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ahli Para Penggugat : Dr. TRI HAYATI DALIMUNTHE, S.H.,M.H.

si
Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan pendapat

ne
ng
yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa dasar hukum yang berlaku saat ini terkait pengelolaan

do
gu pertambangan adalah UU No 4 Tahun 2009 dan perubahannya yaitu UU
No 3 Tahun 2020 yang merubah sebagian pasal-pasalnya. Dalam hal ini,
peraturan perundang-undangan turunan dari UU No 4 Tahun 2009 tetap

In
A
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU No 3 Tahun 2020 dan
peraturan turunannya yang salah satunya adalah PP No 96 Tahun 2021.
ah

lik
- Bahwa mengingat telah diubahnya PP No 23 Tahun 2020 dengan PP No
96 Tahun 2021, bahwa pada prinsipnya hukum itu tidak dapat
am

ub
diberlakukan surut mundur. Dalam kaitannya dengan objek sengketa yang
menurut Kuasa Hukum Penggugat masih termasuk ke dalam rezim PP No
23 Tahun 2020, maka mengingat peraturan pelaksana dari UU No 3 Tahun
ep
k

2020 ketikak itu belum dibentuk, maka dalam pelaksanaannya masih tetap
ah

merujuk pada peraturan pelaksana yang lama dari UU No 4 Tahun 2009.


R

si
- Bahwa terdapat hal-hal yang bersifat pokok dan prinsipil dari perubahan
peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan pertambangan. Di

ne
ng

dalam UU yang lama yaitu UU No. 11 Tahun 1967, paradigma dalam


penyelenggaraan pengelolaannya bersifat sentralistis, sedangkan

do
gu

paradigma dalam UU No 4 Tahun 2009 adalah desentralistis yang artinya


bahwa hak kewenangan pengelolaan diserahkan kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Propinsi sesuai dengan kewenangan otonomi
In
A

daerah. Selain itu, dalam UU No 11 Tahun 1967 dikenal adanya


penggolongan bahan galian dalam pemberian izin, sedangkan dalam UU
ah

lik

No 4 Tahun 2009 tidak terdapat penggolongan bahan galian. Kemudian


dalam UU No. 11 Tahun 1967 rezim perizinannya adalah menyangkut
m

ub

perizinan dan kontrak, izin diberikan dalam bentuk atau nomenklatur


kuasa pertambangan kemudian ada kontrak karya untuk mineral dan ada
ka

PKP2B untuk batubara. Adapun UU No 4 Tahun 2009 menghapuskan


ep

rezim kontrak dan hanya mengatur rezim perizinan yaitu Izin Usaha
ah

Halaman 361 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 361
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertambangan. Terakhir, dalam UU No. 11 Tahun 1967 belum ada

si
kewajiban untuk nilai tambah atau pengolahan pemurnian di dalam negeri,

ne
sedangkan dalam UU No. 4 Tahun 2009 ada kewajiban setiap perusahaan

ng
harus meningkatkan nilai tambah atau melakukan pengolahan pemurnian
dalam negeri sebelum diekspor ke luar negeri.

do
gu - Bahwa dalam kegiatan pengelolaan pertambangan, terdapat asas-asas
yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak-pihak yang terkait. Dalam

In
A
konteks asas partisipasi masyarakat, memang belum secara eksplisit
ditentukan dalam undang-undang pertambangan bagaimana mekanisme
ah

dan prosedur keterlibatan masyarakat secara langsung dalam proses

lik
penerbitan izin, yang ada hanyalah keterlibatan secara tidak langsung
melalui perwakilannya di DPRD atau melalui pejabat-pejabat Pemerintah
am

ub
Daerah.
- Bahwa dalam kaitannya dengan penerbitan suatu izin usaha, UU No 30
ep
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan mensyaratkan bahwa
k

penerbitan suatu keputusan dari pejabat pemerintahan wajib memenuhi


ah

Azas-Azas Umum Pemerintahan yang Baik, hal inilah yang kemudian


R

si
menjadi indikator dan dapat diuji apakah proses dan prosedur penerbitan

ne
suatu izin pertambangan sudah memenuhi seluruh aspek tata kelola Azas
ng

Umum Pemerintahan yang Baik dalam rangka mewujudkan good


governance. Kemudian setelah izin tersebut diterbitkan, dapat diukur azas

do
gu

kemanfaatannya, karena terkait sumber daya alam maka tujuan


eksploitasi atau pengelolaannya wajib memberikan manfaat sebesar-
In
A

besarnya kepada rakyat sebagaimana amanat Pasal 33 ayat 3 UUD 1945.


- Bahwa dalam kaitannya dengan asas legalitas, pada prinsipnya setiap
ah

tindakan pejabat pemerintah harus ada dasar hukumnya atau azas


lik

legalitas yang mendasarinya, di samping harus tunduk pada Azas-Azas


Umum Pemerintahan yang Baik dan juga harus mematuhi HAM dari
m

ub

seluruh masyarakat yang terkena dampak maupun yang tidak terkena


ka

dampak. Dalam konteks izin usaha pertambangan, tentu harus juga


ep

memperhatikan peraturan perundang-undangan sektor lainnya, misalnya


ah

Halaman 362 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 362
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkaitan dengan persyaratan kewilayahan, lingkungan, serta hak-hak

si
kepemilikan yang ada di atas lahan tersebut.

ne
- Bahwa berkenaan dengan permasalahan yang banyak timbul terkait

ng
perizinan dan pemanfaatan sumber daya alam di bawah tanah dan di atas
tanah, memang secara yuridis UU No 11 Tahun 1967 dan UU No 4 Tahun

do
gu 2009 mensyaratkan bahwa di dalam izin usaha pertambangan ada
persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan finansial,

In
A
persyaratan lingkungan, dan persyaratan kewilayahan yang menjadi
domain kewenangan dari berbagai Kementerian atau Lembaga. Akan
ah

tetapi dalam UU Minerba memang tidak diwajibkan untuk berkoordinasi

lik
atau menyelesaikan terlebih dahulu izin-izin lainnya sehingga dengan
keluarnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang menjadi domain
am

ub
kewenangan Kementerian ESDM, pemegang izin tersebut belum tentu
bisa melaksanakan kegiatannya sebelum ada izin di atas tanah. Hal
ep
demikian karena memang secara filosofis Indonesia menganut pemisahan
k

horizontal dalam pemanfaatan sumber daya alam, artinya pemanfaatan di


ah

bawah tanah dengan di atas tanah adalah suatu hal yang terpisah.
R

si
- Bahwa berkenaan dengan hak publik, dalam undang-undang minerba

ne
secara tegas ditentukan area-area yang tidak dapat diberikan izin
ng

pertambangan, akan tetapi mengenai hutan lindung atau hutan adat


memang termasuk yang tidak dilarang, oleh karena itu jika yang di atas

do
gu

tanah ada hak-hak masyarakat adat maka wajib diselesaikan terlebih


dahulu sebelum melakukan kegiatan. Jika dikatakan bahwa masyarakat
In
A

mutlak dapat membatalkan IUP, tentu saja tidak karena undang-undang


minerba sendiri menentukan wajib diselesaikan secara musyawarah atau
ah

melalui lembaga peradilan. Akan tetapi jika dikatakan bahwa masyarakat


lik

memiliki hak gugat, tentu saja punya karena setiap orang yang merasa
terlanggar rasa keadilan atau rasa keamanan HAM-nya maka boleh
m

ub

mengajukan upaya-upaya hukum untuk mencari keadilan.


ka

- Bahwa berkenaan dengan perubahan rezim pertambangan dari UU No 11


ep

Tahun 1967 ke UU No 4 Tahun 2009, terdapat perubahan rezim kontrak


ah

Halaman 363 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 363
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang perlu dilakukan penyesuaian menjadi IUPK, dalam hal ini Pasal 169

si
UU No 4 Tahun 2009 menentukan batas keberlakuan kontrak yaitu sampai

ne
habis masa berlakunya. Dalam hal ini, klausul-klausul kontraknya tetap

ng
diakui dengan melakukan renegosiasi kontrak, karena pada dasarnya ini
adalah kontrak namun nomenklaturnya berubah menjadi izin konsesi

do
gu dengan adanya hak dan kewajiban dengan persetujuan.
- Bahwa berkenaan dengan tahapan kegiatan pengelolaan pertambangan,

In
A
terdapat perbedaan jenis dalam UU No 11 Tahun 1967, UU No 4 Tahun
2009, dan UU No 3 Tahun 2020 yang tidak hanya menjadi kewenangan
ah

Kementerian ESDM melainkan juga Kementerian Perindustrian dan

lik
Perdagangan serta Kementerian dan Lembaga lainnya. Sehubungan
dengan itu, diperlukan adanya koordinasi antar Kementerian atau
am

ub
Lembaga termasuk Pemerintah Daerah untuk meneliti atau
mengklarifikasi apakah perizinan lainnya sudah diterbitkan secara resmi
ep
atau belum.
k

- Bahwa berkenaan dengan banyaknya tahapan kegiatan pengelolaan


ah

pertambangan, seorang pejabat pemerintah terikat dengan ketentuan


R

si
dalam UU No 30 Tahun 2014 bahwa dalam jangka waktu maksimal 20 hari

ne
ia wajib menerbitkan keputusan manakala terdapat permohonan yang
ng

telah memenuhi persyaratan yang diajukan oleh perusahaan untuk


mendapatkan persetujuan peningkatan tahapan.

do
gu

- Bahwa berkenaan dengan azas kemanfaatan dari suatu kegiatan


pengelolaan pertambangan, perlu dilihat manfaatnya baik secara materiil
In
A

maupun immateriil yang harus memberikan dampak baik kepada


masyarakat yang terkena dampak di wilayah kegiatan pertambangan.
ah

Dalam hal ini, perlu adanya perhitungan yang berimbang baik dari sisi
lik

ekonomi maupun kehidupan sosial masyarakat.


- Bahwa berkenaan dengan suatu area yang akan digunakan untuk
m

ub

kegiatan pertambangan, tidak seluruhnya digunakan untuk operasi


ka

produksi, ada area-area yang dinilai kurang potensial untuk dilakukan


ep

penambangan, maka area tersebut tidak perlu mendapatkan izin IPPKH


ah

Halaman 364 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 364
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari KLHK dan perlu dikembalikan kepada Pemerintah, jika tidak maka

si
tetap menjadi tanggung jawab perusahaan untuk membayar PBB maupun

ne
perizinan lainnya.

ng
- Bahwa berkenaan dengan proses penyesuaian nomenklatur dari Kontrak
menjadi IUPK atau dari KP menjadi IUP, itu tidak menunda atau

do
gu menghentikan pelaksanaan kegiatan pertambangan melainkan dapat
berjalan berbarengan. Artinya kegiatan-kegiatan yang sudah diizinkan

In
A
tetap dapat berlangsung seperti biasa, hanya renegosiasi kontrak dan
kegiatan tetap berjalan.
ah

- Bahwa berkenaan dengan izin lingkungan, hal tersebut juga termasuk

lik
dalam area yang akan dilakukan penambangan, ijin lingkungan untuk
eksplorasi berbeda dengan ijin lingkungan untuk operasi produksi. Ketika
am

ub
akan dilakukan operasi produksi pada area tertentu maka harus punya izin
lingkungan tertentu sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
ep
lingkungan hidup.
k

- Bahwa berkenaan dengan kegiatan pertambangan, terdapat perizinan


ah

lintas sektoral meliputi lingkungan hidup, konservasi, masyarakat adat,


R

si
partisipasi masyarakat, dan tata ruang wilayah, pada tahun 2013 pernah

ne
dilakukan MoU antara 12 kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
ng

pemanfaatan sumber daya alam. Disepakati bahwa ketika akan


melakukan kegiatan maka harus ada koordinasi antar sektor, akan tetapi

do
gu

hal tersebut tidak berjalan. Sehubungan dengan itu, UU No 4 Tahun 2009


melakukan penataan ruang untuk wilayah pertambangan yang potensial,
In
A

maka ada penetapan-penetapan Wilayah Usaha Pertambangan (WUP)


dari beberapa wilayah pulau di Indonesia dengan berkoordinasi dengan
ah

pemerintah daerah yang telah menetapkan RTRW-nya. Maka saat ini


lik

persyaratan wilayah yang akan diberikan Izin Usaha Pertambangan harus


termasuk ke dalam WUP tersebut.
m

ub

- Bahwa berkenaan dengan wilayah konservasi, tidak boleh dilakukan


ka

kegiatan pertambangan, termasuk juga di wilayah pulau-pulau kecil. Untuk


ep

hutan konservasi tidak bisa dilakukan kegiatan pertambangan, akan tetapi


ah

Halaman 365 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 365
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk hutan lindung bisa dilakukan karena peruntukkannya boleh untuk

si
hutan produksi kemudian dilakukan kegiatan pertambangan.

ne
- Bahwa berkenaan dengan telah terbitnya Izin Usaha Pertambangan yang

ng
kemudian menimbulkan kerugian, kerusakan lingkungan, kerugian dan
dampak yang begitu besar terhadap kehidupan sosial masyarakat, tentu

do
gu hal demikian bisa dipertimbangkan kembali atau bisa dikecualikan, ini
menjadi kebijakan pemerintah dan bergantung pada political will dari

In
A
pejabat pemerintah dalam melihat hal ini.
- Bahwa secara normatif dan secara yuridis formal, setiap pemegang Izin
ah

Usaha Pertambangan memiliki hak untuk melakukan kegiatan

lik
pertambangan. Akan tetapi jika kemudian wilayah tersebut adalah wilayah
konservasi atau pulau-pulau kecil, seharusnya sudah terdeteksi dan
am

ub
terindikasi sejak awal dalam proses pengajuan dan penerbitan izin
lingkungan. Dalam hal ini Pemerintah atau Kementerian ESDM bisa
ep
mengambil inisiatif untuk dikecualikan dan tidak diberikan persetujuan
k

peningkatan tahap operasi produksi.


ah

si
Bahwa untuk mengatkan dalil-dalil gugatannya Pihak Para Penggugat
Intervensi selain telah mengajukan bukti surat / tulisan, dipersidangan juga

ne
ng

telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi dan 1 (satu) Ahli dengan identitas
masing-masing sebagai berikut :

do
gu

Saksi I Para Penggugat Intervensi : ARBITER LAMATIGE MAKAGANSA

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,


In
A

yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Saksi bertempat tinggal di Kampung Bowone RT. 001, Kelurahan


ah

lik

Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan


Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ;
m

ub

- Bahwa Saksi mengetahui PT. Tambang Mas Sangihe dari Sosialisasi yang
dilakukan PT. Tambang Mas Sangihe pada tangga 21 Maret 2021 sampai
ka

ep

dengan tanggal 23 Maret 2021 ;


ah

Halaman 366 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 366
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang diundang dalam pertemuan tersebut adalah Seluruh warga

si
Kampung Bowone dan sekitarnya yang memiliki lahan di Kampung

ne
Bowone ;

ng
- Bahwa dalam pertemuan tersebut disampaikan menjelaskan bahwa lahan
yang akan dibebaskan dihargai Rp. 50.000.000 per Hektar ;

do
gu - Bahwa Masyarakat bowone merasa dirugikan artinya kehidupan yang
ada di Kampung Bowone akan terganggu dengan hadirnya PT. Tambang

In
A
Mas Sangihe ;

- Bahwa hal – hal yang disampaikan oleh PT. Tambang Mas Sangihe
ah

lik
tentang pembebasan lahan yang berada di wilayah Kampung Bowone,
yang kedua tentang cara bekerja mereka yaitu mereka melakukan
am

ub
pekerjaan yaitu membersihkan lahan terlebih dahulu kemudian pemisahan
lapisan atas tanah dengan yang dibawah ;
ep
k

- Bahwa PT. Tambang Mas Sangihe telah melakukan kegiatan pembersihan


lahan dan membuat jalan menggunakan alat eskavator ;
ah

si
- Bahwa Pada saat pertemuas Saksi menanyakan kepada PT. Tambang
Mas Sangihe apakah sudah memiliki amdal dan jawabannya memiliki, lalu

ne
ng

saya bertanya kepada mereka siapa masyarakat Kampung Bowone yang


menandatangani amdal tersebut dan mereka tidak menjawab ;

do
gu

- Bahwa Saksi pernah melihat Amdal PT Tambang Mas Sangihe karena di


berikan fotokopi Amdal tersebut ;
In
A

- Bahwa saat ini PT. Tambang Mas Sangihe sudah melakukan pembukaan
jalan dan juga pembersihan lahan;
ah

lik

- Bahwa pernah ada pengukuran tanah warga Kampung Bowone oleh


PT Tambang Mas Sangihe, namun Saksi tidak mengetahui apakah lahan
m

ub

tersebut sudah diserahkan atau belum ;

- Bahwa Setelah mendengar penjelasan dari PT. Tambang Mas Sangihe


ka

warga seakan-akan bingung kalau perusahaan ini akan beroperasi warga


ep

harus dikemanakan ;
ah

Halaman 367 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 367
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi II Para Penggugat Intervensi : KRISTIAN RUMENTA

si
Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,

ne
ng
yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Saksi bertempat tinggal di Kampung Bowone RT. 001, Kelurahan

do
gu Bowone, Kecamatan
Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ;
Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan

In
A
- Bahwa Saksi sebagai Petani yang mempunyai lahan sendiri terletak di
Kampung Bowone RT. 001, Kelurahan Bowone, Kecamatan Tabukan
ah

Selatan Tengah, Kabupaten Kepupauan Sangihe,

lik
- Bahwa Saksi mempunyai Lahan saya ada 4 bidang lahan ada di
am

Kampung Bowone dan satu lahan di kampung Salurang ;

ub
- Bahwa Saksi menyatakan yang menjadi sumber penghasilan yang
menghidupi keluarga saya adalah dari hasil pertanian;
ep
k

- Bahwa dari hasil bertanam tersebut, Saksi dapat menghidupi keluarga


ah

serta bisa membiayai anak-anaknya sekolah ;


R

si
- Bahwa Saksi melihat ada kegiatan pembuatan Pos yang dilakukan oleh

ne
ng

PT Tambang Mas Sangihe ;

- Bahwa ada kegiatan yang dilakukan oleh PT Tambang Mas Sangihe

do
Saksi mengetahui karena orang yang kerja disitu pakai seragam orange
gu

dengan topi putih dan memakai seragam dan topi putih dari PT. Tambang
Mas Sangihe;
In
A

- Bahwa sebelumnya ada perusahaan lain yang melakukan proyek atau


pembangunan di Kampung Bowone yaitu PT. Soputan Meni;
ah

lik

- Bahwa Saksi pernah mendengar adanya gunung berapi yang meletus di


Kepulauan Sangige dan waktu meletus gunung berapi masyarakat yang
m

ub

berada di Tabukan utara mereka mengungsi kampung Bowone ;


ka

Ahli Para Penggugat Intervensi : Dr. MARET PTIYATNA, S.H.,M.H.


ep
ah

Halaman 368 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 368
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan pendapat

si
yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa berkenaan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017-2037, selain perlu dilihat

do
gu dari isi materi muatan rencana tata ruang apakah ada atau tidaknya
peruntukkan kegiatan pertambangan, juga perlu dilihat dari dimensi waktu

In
A
kegiatan pertambangan dengan apakah sebelum atau sesudah
ditetapkannya Perda dimaksud.
ah

lik
- Bahwa dalam perspektif penataan ruang, suatu pelanggaran dapat
dijustifikasi manakala terdapat ketidaksesuaian antara kegiatan yang
dilakukan dalam suatu lokasi dengan rencana tata ruangnya atau tidak
am

ub
dimilikinya izin lokasi. Dalam hal ini, rencana tata ruang yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah akan menjadi dasar dalam pemberian izin
ep
k

kegiatan pemanfaatan ruang. Jika terdapat perizinan yang melanggar


rencana tata ruang, maka berdasarkan peraturan perundang-undangan,
ah

R
konsekuensinya adalah izin tersebut dapat dicabut atau dibatalkan.

si
- Bahwa secara konseptual, kedudukan penataan ruang dalam sistem

ne
ng

hukum lingkungan di Indonesia saling memiliki keterkaitan erat dimana


ruang ini adalah wadah yang mewadahi sumber daya manusia, sumber
daya alam, keadaan dan hal-hal lainnya. Sehingga secara otomatis

do
gu

perlindungan fungsi ruang adalah perlindungan fungsi lingkungan. Dalam


hal ini, rencana tata ruang memegang peranan penting dalam sistem
In
A

perizinan lingkungan di Indonesia.


- Bahwa pada prinsipnya, dokumen rencana penataan ruang disusun
ah

lik

secara bertingkat dan komplementer melalui tahapan harmonisasi dan


sinkronisasi, meliputi rencana tata ruang kabupaten/kota, rencana tata
ruang provinsi, dan rencana tata ruang nasional. Secara politik hukum,
m

ub

sistem perizinan didasarkan pada rencana tata ruang yang disusun oleh
ka

kabupaten/kota dalam bentuk Peraturan Daerah, dengan asumsi bahwa


ep

materi muatannya sudah harmonis dan sinkron dengan kebijakan provinsi


ah

Halaman 369 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 369
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan kebijakan pusat/nasional serta sudah melibatkan peran serta

si
masyarakat melalui fungsi legislatif daerah (DPRD). Namun demikian,

ne
masyarakat tetap memiliki hak untuk mengajukan keberatan terhadap

ng
suatu kegiatan yang dinilai berdampak buruk terhadap masyarakat dan
lingkungan hidup.

do
gu - Bahwa berkenaan dengan Pasal 60 UU No. 26 Tahun 2007 yang pada
intinya memberikan hak kepada masyarakat untuk mengajukan tuntutan

In
A
pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang kepada pejabat yang berwenang. Dalam hal ini,
ah

mengingat pembatalan izin merupakan salah satu bentuk sanksi

lik
administratif yang diatur dalam Undang-Undang Penataan Ruang, maka
masyarakat akan meminta pemerintah daerah untuk mengenakan sanksi
am

ub
administratif, sehingga untuk penghentian sementara kegiatan
pembangunan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah daerah.
ep
- Bahwa berkenaan dengan unsur pelanggaran di bidang penataan ruang
k

dimana kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tata ruang
ah

atau pelaku usaha tidak melaksanakan hak dan kewajiban yang


R

si
diamanatkan dalam izin, dapat dikenakan sanksi administratif atau sanksi

ne
pidana. Sebelum diterbitkannya Undang-Undang Cipta Kerja, pidana
ng

penataan ruang diletakkan pada satu kondisi dimana ada kegiatan usaha
yang tidak mentaati rencana tata ruang dan mengakibatkan perubahan

do
gu

fungsi ruang. Namun demikian pasca diterbitkannya Undang-Undang


Cipta Kerja, unsur perubahan fungsi ruang beralih menjadi pengenaan
In
A

sanksi administratif sehingga pengenaan sanksi pidana saat ini menjadi


ultimum. Jika terdapat indikasi ketidakpatuhan dan ketidak-efektifan dalam
ah

pengenaan sanksi administratif maka sanksi pidana akan diterapkan.


lik

Konsep demikian berbeda dengan Undang-Undang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana baik sanksi administratif maupun
m

ub

pidana dalam penataan ruang unsur pembuktiannya sama, yaitu adanya


ka

pelanggaran rencana tata ruang dan terbukti adanya perubahan fungsi


ep

ruang.
ah

Halaman 370 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 370
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Pihak Tergugat


selain telah mengajukan bukti surat / tulisan, dipersidangan juga telah
m

ub

mengajukan 2 (dua) orang Saksi dengan identitas masing-masing sebagai


ka

berikut :
ep

Saksi I Tergugat : ANDRI BUDHIMAN FIRMANTO


ah

Halaman 371 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 371
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,

si
yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa sesuai Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No,
15 Tahun 2021 tugas pokok dan fungsi sekarang menjadi fungsional

do
gu tugasnya pertama Saksi adalah menyusun Perencanaan, melakukan
pembinaan dan pengawasan serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan
kegiatan ekplorasi;

In
A
- Bahwa sebagai koordinator dalam tahapan evaluasi dokumen tekno studi
ah

kelayakan dimana kami ada 13 orang dari beberapa unit yang

lik
membidangi beberapa aspek mulai aspek geologi, keadaan endapan,
estimasi sumber daya cadangan panambangan pengolahan dan
am

ub
pemurnian kemudian perlindungan lingkungan, keselamatan
pertambangan, sampai dengan aspek finansial ;
ep
k

- Bahwa dalam kontek PT. Tambang Mas Sangihe sebagai pemegang


ah

kontrak karya, perusahaan wajib menyampaikan dokumen studi kelayakan


R

si
kepada pemerintah setelah menyelesaikan kegiatan penyelidikan umum,
ekplorasi penyelidikan umum, ekplorasi dan penyusunan studi kelayakan

ne
ng

hal ini adalah bagian penting dimana setelah kegiatan ekplorasi maka
perusahaan wajib menyampaikan bahwa estimasi sumber daya dan

do
gu

cadangan yang disampaikan layak secara tehnis dan ekonomis. Setelah


dinyatakan layak secara teknis dan ekonomis, maka dikeluarkan
In
A

persetujuan tehno ekonomi;

- Bahwa Tim evaluator menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi


ah

lik

tehno ekonomi yang dilakukan total sumber daya mineral yang didapat
dari rangkaian kegiatan ekplorasi itu sebesar 3,16 Juta ton dan sumber
m

ub

daya tarekat sebesar 2,54 juta ton berada di prospek yaitu Binebas dan
Bowone dan PT. Tambang Mas Sangihe juga berkomitmen untuk
ka

ep

melakukan kegiatan ekplorasi lanjutan di wilayah prospek lainnya.


ah

Halaman 372 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 372
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian dari aspek finansial akan terdapat potensi penerimaan

si
negara yang diperoleh dari 2 prospek ini adalah 3,9 juta dalam bentuk

ne
ng
pajak dan Penerimaan Negara Buka Pajak sebesar 90 juta USD, yang
nantinya akan diterima oleh daerah sesuai dengan UU Nomor 33 tahun
2014 melalui dana perimbangan keuangan. Kemudian untuk pengolahan

do
gu lingkungan PT. Tambang Mas Sangihe juga menyampaikan upaya-upaya
pengolahan lingkungan salah satunya kegiatan reklamasi, pengolahan

In
A
limbah dan rencana kegiatan pasca tambang.

- Bahwa dalam pasal 8 Kontrak Karya disebutkan perusahaan sesudah


ah

lik
menyelesaikan semua penyelidikan dan studi memnyampaikan kepada
departemen suatu laporan akhir yang berisikan hasil-hasil dan biaya yang
am

ub
timbul sehubungan dengan penyelidikan serta studi dan analisa
perusahaan, kesimpulannya, proyeksinya yang berhubungan dengan
ep
k

hasil-hasil itu dan keterangan lainnya yang menyangkut perusahaan dan


wilayah pertambangan yang dimiliki perusahaan dan yang diminta secara
ah

R
wajar oleh pemerintah, jadi memang ada di kontrak karya, pemegang

si
IUPK wajib menyusun laporan lengkap ekplorasi dan laporan studi

ne
ng

kelayakan kepada pemerintah;

- Bahwa berdasarkan hasil evaluasi tehno ekonomi yang dilakukan total

do
gu

sumber daya mineral yang didapat dari rangkaian kegiatan ekplorasi itu
sebesar 3,16 Juta ton dan sumber daya tarekat sebesar 2,54 juta ton
In
A

berada di prospek yaitu Binebas dan Bowone dan PT. Tambang Mas
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 373 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 373
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangihe juga berkomitmen untuk melakukan kegiatan ekplorasi lanjutan di

si
wilayah prospek lainnya. Kemudian dari aspek finansial akan terdapat

ne
ng
potensi penerimaan negara yang diperoleh dari 2 prospek ini adalah 3,9
juta dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Buka Pajak sebesar 90
juta USD, yang nantinya akan diterima oleh daerah sesuai dengan UU

do
gu Nomor 33 tahun 2014 melalui dana perimbangan keuangan. Kemudian
untuk pengolahan lingkungan PT. Tambang Mas Sangihe juga

In
A
menyampaikan upaya-upaya pengolahan lingkungan salah satunya
kegiatan reklamasi, pengolahan limbah dan rencana kegiatan pasca
ah

lik
tambang ;

- Bahwa rapat pada tanggal 24 September 2018 untuk aspek gelogi


am

ub
perusahaan harus menjelaskan luas masing-masing prospek yang ada
di wilayah PT. Tambang Mas Sangihe ditunjukkan dengan peta, kemudian
ep
k

melengkapi detail penjelasan masing-masing parameter perhitungan


estimasi cadangan;
ah

si
- Bahwa kaitannya mengevaluasi dokumen perencanaan yang kami
evaluasi adalah khusus PT. Tambang Mas Sangihe kami cek program

ne
ng

yang akan dilakukan apa, disini disebutkan ada program pendidikan


mereka akan menyampaikan beasiswa, pelatihan dan lainnya;

do
gu

- Bahwa istilahnya kalau di Perseroan adalah CSR tetapi kalau di ijin usaha
pertambangan adalah pengembangan pemberdayaan masyarakat, jadi
In
A

setelah pasca tambang, masyarakat tetap sustainable ;

- Bahwa setelah melakukan beberapa tahapan-tahapan study kelayakan


ah

lik

PT. Tambang Mas Sangihe dinyatakan oleh Tim 13 hasilnya memadai ;

Saksi II Tergugat : ELDO GUSTIAN HARIADI


m

ub

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,


ka

yang pada pokoknya sebagai berikut :


ep
ah

Halaman 374 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 374
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi bekerja di Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

si
dengan jabatan sebagai analis sumber daya mineral dan batu bara yang

ne
ditempatkan di Direktorat Pengawasan Pemasaran Mineral ;

ng
- Bahwa tugas Saksi selain ceklist juga mempersiapkan draf Surat
Keputusannya dan saya kirim dan minta pendapat ke bagian hukum untuk

do
gu diperiksa, dan apabila telah disetujui oleh bagian hukum maka kami
buatkan nota dinas atau pengantar untuk ditanda tangani pimpinan;

In
A
- Bahwa dalam melakukan ceklist saya hanya berdasarkan regulasi yang
ada di kontrak karya dan peraturan ESDM, saya tidak melihat disektor
ah

lik
lain;

- Bahwa sepengetahuan Saksi Lembar Evaluasi adalah form yang sudah


am

ub
disepakati oleh Direktorat Pengawasan Pemasaran Mineral kemudian
untuk persyaratannya sendiri dari kontrak karya, karena kontrak karya ini
berbeda dengan ijin usaha pertambangan, juga mengatur tentang
ep
k

persyaratan finansial yang diambil dari persyaratan IUP yaitu ada 2,


ah

laporan keuangan dan bukti pembayaran iuran tetap, setelah dilakukan


R

si
evaluasi PT. Tambang Mas Sangihe ini tercatat tidak memiliki hutang
terhadap negara;

ne
ng

- Bahwa Dasar untuk melakukan evaluasi adalah adanya permohonan dari


PT. Tambang Mas Sangihe berdasarkan surat dari PT. Tambang Mas

do
gu

Sangihe Nomor : TMS/003/1/2021, selain itu PT. Tambang Mas Sangihe


juga menyampaikan dokumen-dokumen persyaratan;
In
A

- Bahwa ada kebijakan dari pimpinan setiap kegiatan usaha yang dilayani
oleh Minerba harus melunasi kewajiban keuangan kalau masih ada utang
ah

lik

PNPB maka itu tidak dilayani

- Bahwa tahap studi kelayakan dianggap selesai ketika telah memenuhi


m

ub

studi kelayakan, sedangkan untuk persyaratannya sendiri yaitu pertama


ada surat permohonan, kedua salinan Nomor Induk Berusaha dengan
ka

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sesuai, dimana


ep

PT. Tambang Mas Sangihe KBLI-nya sudah sesuai yaitu pertambangan


ah

Halaman 375 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 375
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
emas, yang ketiga susunan pengurus badan usaha, keempat peta

si
permohonan IUP kontrak karya yang disesuaikan dengan SK sebelumnya,

ne
kelima laporan lengkap ekplorasi, kemudian ada laporan studi kelayakan

ng
persetujuannya dan juga persetujuan dari Minerba tanggal 7 Januari 2021,
kemudian dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui ;

do
gu - Bahwa kemudian ada dokumen kelayakan lingkungan dari PTSP Propinsi
Sulawesi Utara, ada ijin lingkungan hidup, ada rencana reklamasi dan

In
A
pasca tambang yang belum disetujui, kemudian laporan keuangan periode
terakhir, dan semuanya disampaikan dengan soft copy karena waktu itu
ah

lik
masih PPKM;

- Bahwa PT.Tambang Mas Sangihe menyampaikan dokumen Amdal dan


am

ub
ada persetujuan kelayakan lingkungan, untuk dokumen kami tidak
melakukan evaluasi sama sekali karena sudah dievaluasi oleh instansi
terkait yang memiliki kewenangan dibidang itu ;
ep
k

- Bahwa Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) bukan merupakan


ah

persyaratan untuk peningkatan tahap, namun IPPKH ketika ijinnya sudah


R

si
terbit maka sebelum berkegiatan apabila wilayah itu berada dihutan maka
terlebih dahulu harus mengurus IPPKHnya terlebih dahulu, jadi bukan

ne
ng

bagian dari persyaratan penerbitan Surat Keputusan tahapan Operasi


Produksi;

do
gu

- Bahwa untuk PT. Tambang Mas Sangihe merujuk pada kontrak karyanya
sendiri, kemudian ada Peraruran Menteri ESDM No. 1796 Tahun 2018,
In
dimana disitu karena ada persyaratan yang masih relevan dengan
A

persyaratan peningkatan hak maka saya ambil sebagai pedoman ;


- Bahwa sesuai regulasi ketika masyarakat pertama penyusunan dokumen
ah

lik

lingkungan ada konsultasi publik berarti dalam anggapan ketika ijin


lingkungannya sudah terbit maka partisipasinya sudah ada, kedua dalam
m

ub

kontrak karya disebutkan sebelum berkegiatan maka pemegang kontrak


karya wajib membebaskan atau menyelesaikan hak atas tanah ;
ka

ep
ah

Halaman 376 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 376
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa untuk mengatkan dalil-dalil bantahannya Pihak Tergugat II

si
Intervensi selain telah mengajukan bukti surat / tulisan, dipersidangan juga

ne
ng
telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi dengan identitas masing-masing
sebagai berikut :

do
gu Saksi I Tergugat II Intervensi : FARIS MAKAHINDA

Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,

In
yang pada pokoknya sebagai berikut :
A
- Bahwa Saksi bertempat tinggal di Kampung Salurang RT. 002, Kelurahan
ah

Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan

lik
Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ;
- Bahwa Saksi mempunyai tiga lahan luas 5 Hektar lebih, tetapi lahan
am

ub
yang luasnya 5.200 M2 sudah diserahkan ke PT. Tambang Mas Sangihe
pada Bulan Desember 2021 ;
ep
- Bahwa Proses penyerahannya dengan pembelian Rp. 10.000 permeter,
k

Saksi menjual karena waktu itu butuh uang dan lahan tersebut tidak
ah

membuahkan hasil yang bagus ;


R

si
- Bahwa ada perkumpulan pemilik lahan dari Kampung Salurang,
Kelurahan Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten

ne
ng

Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, dan Saksi sebagai


pemimpinnya untuk pembebasan lahan yang beranggotakan sebanyak 12

do
gu

(dua belas) orang ;


- Bahwa pada saat sosialisasi oleh PT. Tambang Mas Sangihe ada pihak-
In
A

pihak yang tidak menerima yaitu atas nama Bapak Charles Tolibakuta dan
Bapak Fres Bosino, yang akhirnya Terjadi adanya perpecahan ada yang
ah

menolak, ada yang menunggu harga kepastian dari PT. Tambang Mas
lik

Sangihe ;
- Bahwa ada kelompok warga yang setuju dengan pelepasan hak dan ada
m

ub

kelompok warga yang tidak setuju dan yang tidak setuju warga yang tidak
masuk wilayah PT Tambang Mas Sangihe ;
ka

ep
ah

Halaman 377 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 377
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah ada PT. Tambang Mas Sangihe ada warga yang direkrut

si
bekerja di PT Tambang Mas Sangihe bahkan yang menambang ikut kerja

ne
di PT. Tambang Mas Sangihe;

ng
- Bahwa sepengetahuan Saksi sudah ada sebanyak 32 pemilik lahan
yang sudah melepaskan lahannya dan sudah ada pembayaran;

do
gu - Bahwa PT. Tambang Mas Sangihe memperoleh Amdal dan daerah yang
dianalisa adalah kampung, Kampung Salurang, Kampung Bowone,

In
A
Kampung Binebas;
- Bahwa pada pertemuan yang dihadiri 27 orang, sebelumnya ada
ah

perdebatan, namun setelah dijelaskan oleh PT. Tambang Mas Sangihe

lik
maka setuju;
- Bahwa jumlah Kepala Keluarga di Kampung Bowone 100 lebih, namun
am

ub
yang diundang hanya 27 orang tokoh masyarakat dan pemilik lahan;

- Bahwa sepengetahuan Saksi hanya ada 1 (satu) Gunung Berapi yang ada
ep
k

di Kepulauan Sangihe ;
ah

Saksi II Tergugat II Intervensi : FERDINAND LUNGGAER


R

si
Dibawah sumpah dalam persidangan telah memberikan keterangan,
yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng

- Bahwa Saksi sebagai Petani dan bertempat tinggal di Kampung


Salurang RT. 003, Kelurahan Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan

do
gu

Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara ;

- Bahwa Saksi pernah bekerja di pertambangan emas pada tahun 1997 di


In
A

Tanah Merah Kampung Bowone dan berhenti setelah kecelakaan terkena


mata bor ;
ah

lik

- Bahwa Saksi mengetahui PT Tambang Mas Sangihe tahun 2021 sejak


PT Tambang Mas Sangihe melakukan kegiatan penambangan ;
m

ub

- Bahwa ada rencana tanah mau dibebaskan tetapi belum dibebaskan,


ka

namun PT Tambang Mas Sangihe mengadakan kesepakatan dengan


ep

pemilik lahan dibayar dengan ukuran lahan yang ada;


ah

Halaman 378 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 378
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selain PT Tambang Mas Sangihe di wilayah kampung Bowone

si
ada kegiatan penambangan yang dilakukan oleh istilahnya 9 Naga yang

ne
menggunakan alat berat ;

ng
- Bahwa Saksi tidak mengetahui Pemerintah Daerah pernah mengeluarkan
rekomendasi bahwa PT. Tambang Mas Sangihe tidak bisa dipenuhi ijinnya

do
gu karena bertentangan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 2014,

- Bahwa Saksi tidak mengetahui ada penolakan dari Wakil Bupati tentang

In
A
keberadaan PT. Tambang Mas Sangihe ;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui metode penambagan yang dipergunakan


ah

lik
oleh PT. Tambang Mas Sangihe ;

Bahwa dalam sengketa ini atas permohonan Para Penggugat, pada


am

ub
tanggal 7 Maret 2021, telah dilakukan Sidang Pemeriksaan Setempat
(Sidang lokasi) yang terletak Kampung Bowone, Kecamatan Tabukan
ep
k

Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi


ah

Utara, yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan dan merupakan


R

si
bagian yang tidak terpisahkan dalam Putusan ini ;

Bahwa Pihak Para Penggugat, Pihak Para Penggugat Intervensi,

ne
ng

Pihak Tergugat dan Pihak Tergugat II Intervensi telah menyerahkan


kesimpulanya secara elektrokinik (e court) masing-masing pada tanggal 6

do
gu

April 2022, Kesimpulan Para Pihak tersebut tercantum dalam Berita Acara
Persidangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Putusan
ini ;
In
A

Bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak akan mengajukan


ah

sesuatu hal lagi dalam perkara ini, dan selanjutnya mohon Putusan;
lik

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


m

ub

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan yang diajukan oleh


Para Penggugat dan Para Penggugat Intervensi sebagaimana terurai dalam
ka

pertimbangan mengenai duduk sengketa di atas;


ep
ah

Halaman 379 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 379
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang digugat oleh Para Penggugat dan Para

si
Penggugat Intervensi melalui gugatannya dan oleh karenanya menjadi objek

ne
sengketa adalah:

ng
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 163.K /
MB.04/DJB/2021 Tanggal 29 Januari 2021 tentang Persetujuan

do
gu Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya
PT Tambang Mas Sangihe

In
A
Menimbang, bahwa Para Penggugat dan Para Penggugat Intervensi
melalui gugatannya pada pokoknya menyatakan terbitnya objek sengketa
ah

lik
a quo telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan / atau Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, sehingga
am

ub
haruslah dinyatakan batal atau tidak sah, serta mewajibkan untuk dicabut
oleh Tergugat;
ep
Menimbang, bahwa terhadap gugatan yang diajukan oleh Para
k

Penggugat dan Para Penggugat Intervensi tersebut telah dibantah oleh


ah

Tergugat dan Tergugat 2 Intervensi melalui Jawabannya masing-masing


R

si
melalui persidangan secara elektronik pada pokoknya membantah dalil-dalil
gugatan Penggugat serta memuat pula Eksepsinya masing-masing;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat dan Tergugat 2


Intervensi telah dibantah oleh Para Penggugat melalui Repliknya yang pada

do
gu

pokoknya tetap pada dalil-dalil gugatannya, yang kemudian Replik tersebut


dibantah oleh Tergugat dan Tergugat 2 Intervensi melalui Dupliknya yang
In
A

pada pokoknya tetap pada dalil bantahannya;

Menimbang, bahwa untuk efektifitas pertimbangan putusan ini,


ah

lik

terhadap ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara beserta perubahannya melalui Undang-Undang Nomor 9
m

ub

Tahun 2004 dan perubahan kedua melalui Undang-Undang Nomor 51 Tahun


2009 dalam pertimbangan Putusan ini disebut dengan Undang-Undang
ka

Peradilan Tata Usaha Negara (UU Peratun);


ep
ah

Halaman 380 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 380
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa didasarkan pada ketentuan Pasal 80 dan Pasal

si
100 UU Peratun serta didasarkan pada asas dominis litis terhadap para

ne
pihak telah diberikan kesempatan untuk mengajukan buktinya masing-

ng
masing serta telah dibebankan pembuktian oleh Majelis Hakim sebagaimana
ketentuan perundang-undangan, dan telah pula mengajukan kesimpulannya

do
gu masing-masing;
Menimbang, bahwa oleh karena Jawaban Tergugat dan Tergugat II

In
A
Intervensi termuat pula dalil-dalil Eksepsi, maka didasarkan pada ketentuan
Pasal 77 UU Peratun, sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan mengenai
ah

pokok sengketa a quo haruslah dipertimbangkan Eksepsi tersebut terlebih

lik
dahulu dengan pertimbangan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
am

ub
Menimbang, bahwa Eksepsi Tergugat pada pokoknya tentang:

A. Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan;


ep
k

1. Terkait para penggugat belum mengajukan upaya administrative;


ah

2. Terkait objek sengketa bukan ktun, karna kontrak karya;


R

si
B. Para Penggugat tidak memiliki legal standing untuk mengajukan
gugatan, tidak ada kepentingan penggugat karena tidak mengajukan

ne
ng

upaya administrative;
C. Eksepsi tentang Gugatan Prematur;

do
gu

D. Eksepsi tentang Gugatan error in objecto;


E. Eksepi tentang Gugatan Penggugat tidak jelas (obscuur libel)
In
Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi menyampaikan Eksepsi
A

yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

lik

A. Eksepsi tentang Kompetensi Absolut;


B. Eksepsi tentang Para Penggugat tidak memiliki kepentingan untuk
mengajukan gugatan;
m

ub

C. EKsepsi tentang Gugatan Para Penggugat kabur atau tidak jelas;


ka

D. Eksepsi tentang Gugatan telah lewat waktu;


ep
ah

Halaman 381 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 381
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selengkapnya dalil-dalil Eksepsi Tergugat dan

si
Tergugat II Intervensi sebagaimana dipertimbangkan dalam pertimbangan

ne
mengenai duduk sengketa diambil alih dan dianggap telah disebutkan pula

ng
dalam pertimbangan hukum ini;
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat dan Tergugat II

do
gu Intervensi dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 77 UU Peratun menyatakan:

In
A
1. Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap
waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi tentang
kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu, ia
ah

lik
karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak
berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan ;
2. Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum
am

ub
disampaikan jawaban atas pokok sengketa, dan eksepsi tersebut harus
diputus sebelum pokok sengketa diperiksa ;
3. Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan Pengadilan hanya dapat
ep
diputus bersama dengan pokok sengketa;
k

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan keseluruhan dalil


ah

eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi dengan berpedoman pada


R

si
ketentuan Pasal 77 UU Peratun, menurut Majelis Hakim eksepsi-eksepsi

ne
tersebut tergolong dalam eksepsi absolut tentang kewenangan pengadilan
ng

sebagaimana ketentuan Pasal 77 ayat (1) UU Peratun dan eksepsi lain


sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 77 ayat (3) UU Peratun;

do
gu

Menimbang, bahwa didasarkan pada pertimbangan sebagaimana


terurai di atas, untuk keyakinan Majelis Hakim terhadap Eksepsi Absolut
In
A

mengenai kewenangan mengadili diputus setelah tuntas tahap pemeriksaan


persidangan, sedangkan terhadap Eksepsi lain diputus bersamaan dengan
ah

putusan mengenai pokok perkara, dan untuk efektifitas pertimbangan hukum


lik

putusan ini, maka terhadap dalil-dalil Eksepsi Tergugat dan Tergugat II


Intervensi yang sama akan dipertimbangkan bersamaan dalam
m

ub

pertimbangan putusan ini, selanjutnya terkait formalitas gugatan, Majelis


Hakim mempertimbangkan Eksepsi mengenai kompetensi absolut
ka

ep

Pengadilan terlebih dahulu dengan pertimbangan sebagai berikut:


ah

Halaman 382 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 382
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terkait pertentangan para pihak mengenai

si
kompetensi absolut Pengadilan akan dipertimbangkan sebagai berikut:

ne
Menimbang, bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan

ng
berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Negara di tingkat pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 50 UU Peratun,

do
gu selanjutnya menurut Pasal 1 angka 10 UU Peratun yang dimaksud sengketa
Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha

In
A
Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat
ah

dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara termasuk sengketa

lik
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa berdasarkan batasan formal Sengketa Tata Usaha
am

ub
Negara tersebut, Majelis Hakim berpendapat yang menjadi unsur penting
dari suatu Sengketa Tata Usaha Negara adalah sekurang-kurangnya
ep
memenuhi unsur di bawah ini;
k

1. Objek dari sengketanya haruslah selalu berbentuk Keputusan Tata


ah

Usaha Negara;
R

si
2. Subjek dari sengketanya haruslah selalu berhadapan antara orang atau

ne
badan hukum perdata (selaku pihak Penggugat) dengan Badan atau
ng

Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha


Negara yang digugat (selaku pihak Tergugat);

do
gu

3. Sifat sengketanya haruslah selalu persoalan hukum dalam ranah Tata


Usaha Negara yang berupa perbedaan pendapat mengenai penerapan
In
A

Hukum Tata Usaha Negara (Hukum Administrasi Negara) mengenai


diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang dijadikan objek
ah

sengketa;
lik

Menimbang, bahwa didasarkan unsur-unsur sebagaimana tersebut di


atas, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah objek
m

ub

sengketa dalam perkara ini suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat
ka

digugat di Pengadilan tata Usaha Negara ataukah bukan, sebagai berikut :


ep
ah

Halaman 383 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 383
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009

si
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986

ne
tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan:

ng
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi

do
gu tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan
final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata”;

In
A
- Bahwa ketentuan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan menyebutkan:
ah

lik
“Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha Negara
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
am

ub
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51
Tahun 2009 harus dimaknai sebagai :
a. Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;
ep
k

b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di


lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara
ah

lainnya;
R

si
c. berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan Azas-azas Umum
Pemerintahan yang Baik (AUPB);

ne
ng

d. bersifat final dalam arti lebih luas;


e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atau;
f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat ;

do
gu

- Bahwa didalam penjelasan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun


2014 tentang Administrasi Pemerintahan hanya menjelaskan huruf d
In
A

yaitu : Yang dimaksud dengan “final dalam arti luas” mencakup


Keputusan yang diambil alih oleh Atasan Pejabat yang berwenang,
ah

lik

sementara terhadap huruf yang lainnya tertulis cukup jelas;


- Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan menyebutkan : Warga
m

ub

Masyarakat adalah seseorang atau badan hukum perdata yang terkait


ka

dengan Keputusan dan / atau Tindakan;


ep
ah

Halaman 384 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 384
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan diatas, dapat disimpulkan

si
bahwa kriteria keputusan tata usaha negara adalah sebagai berikut:

ne
- Keputusannya harus berbentuk penetapan tertulis atau tindakan faktual;

ng
- Keputusan atau Tindakan harus dikeluarkan/dilakukan oleh Badan dan /
atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan eksekutif, legislatif,

do
gu yudikatif, dan penyelenggara Negara lainnya;
- Keputusan atau Tindakan harus berdasarkan ketentuan perundang-

In
A
undangan dan AUPB;
- Keputusannya harus bersifat final dalam arti lebih luas yaitu mencakup
ah

Keputusan yang diambil alih oleh Atasan Pejabat yang berwenang;

lik
- Keputusannya harus menimbulkan akibat hukum atau berpotensi
menimbulkan akibat hukum;
am

ub
- Keputusan atau Tindakan harus berlaku bagi warga masyarakat yaitu
seseorang atau badan hukum perdata yang terkait dengan Keputusan
ep
dan / atau Tindakan;
k

Menimbang, bahwa selanjutnya ketentuan Pasal 2 UU Peratun


ah

menyatakan:
R

si
Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan tata Usaha Negara
menurut Undang-Undang ini:

ne
ng

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum


perdata;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang

do
bersifat umum;
gu

c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan


persetujuan;
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan
In
A

ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-


Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan
lain yang bersifat hukum pidana;
ah

e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil


lik

pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan perundang-


undangan yang berlaku;
f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara
m

ub

Nasional Indonesia;
g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di daerah
ka

mengenai hasil pemilihan umum;


ep
ah

Halaman 385 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 385
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 6a UU No. 3 Tahun 2020

si
menyatakan:

ne
Kontrak Karya yang selanjutnya disebut KK adalah perjanjian antara

ng
pemerintah dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk
melakukan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral;

do
gu Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 35 ayat (3) UU No. 3 Tahun 2020
menyatakan:

In
A
Ayat (3)
Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri atas:
ah

a. IUP;

lik
b. IUPK
c. IUPK sebagai kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian;
d. IPR
am

ub
e. SIPB;
f. Izin Penugasan;
g. Izin Pengangkutan dan Penjualan;
h. IUJP; dan
ep
k

i. IUP untuk Penjualan.


ah

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 21 Peraturan Menteri


R

si
Energi dan Sumber Daya Mineral No. 7 Tahun 2020 menyatakan:
Kontrak Karya yang selanjutnya disingkat KK adalah perjanjian antara

ne
ng

Pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan berbadan hukum


Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan mineral.

do
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 169 UU No. 4 Tahun 2009
gu

menyatakan:
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
In
A

a. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan


batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini
tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak /
ah

lik

perjanjian.
b. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan perjanjian
karya pengusahaan pertambangan batubara sebagaimana dimaksud
pada huruf a disesuaikan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak
m

ub

Undang-Undang ini diundangkan kecuali mengenai penerimaan


negara.
ka

c. Pengecualian terhadap penerimaan negara sebagaimana dimaksud


ep

pada huruf b adalah upaya peningkatan penerimaan negara.


ah

Halaman 386 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 386
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berpedoman pada ketentuan perundang-

si
undangan sebagaimana tersebut di atas dikaitkan dengan eksistensi objek

ne
sengketa a quo didasarkan pada hasil pemeriksaan persidangan ditemukan

ng
fakta-fakta hukum yang pada pokoknya:
1. Bahwa PT. Tambang Mas Sangihe didirikan berdasarkan akta pada

do
gu Notaris Putut Mahendra, SH No. 60 tanggal 24 Juli 1996 di hadapan
Notaris Rahmah Arie Soetardjo, SH. Notaris di Jakarta, dan telah

In
A
disahkan oleh Menteri Kehakiman sebagaimana Keputusan Menteri
Kehakiman RI No. C2-2952 HT.01.01.TH’97 tanggal 23 April 1997; (vide
ah

bukti: T.Int-7 dan T.Int-8)

lik
2. Bahwa pada tanggal 28 April 1997, Pemerintah Republik Indonesia yang
diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi RI melakukan perjanjian
am

ub
dalam bentuk Kontrak Karya (Contract of Work) dengan PT. Tambang
Mas Sangihe; (vide bukti: T- 7 dan T- 8)
ep
3. Bahwa terhadap Kontrak Karya tertanggal 28 April 1997 dilakukan
k

Amandemen pada tanggal 23 Desember 2015 oleh Pemerintah dan


ah

PT. Tambang Mas Sangihe yang didasarkan pada ketentuan Pasal 169
R

si
UU No. 4 Tahun 2009 untuk dilakukan renegoisasi atas hal-hal tertentu

ne
sehubungan dengan Kontrak Karya; (vide bukti: T-10)
ng

4. Bahwa PT. Tambang Mas Sangihe selanjutnya mengajukan permohonan


Peningkatan Tahap Operasi Produksi kepada Menteri Energi dan

do
gu

Sumber Daya Mineral sebagaimana surat dari PT. Tambang Mas


Sangihe No. TMS/003/I/2021 Perihal: Permohonan Peningkatan Tahap
In
A

Operasi Produksi tanggal 7 Januari 2021 (vide bukti: T-15)


5. Bahwa terhadap Permohonan yang diajukan oleh PT. Tambang Mas
ah

Sangihe telah dilakukan evaluasi permohonan sebagaimana Lembar


lik

Evaluasi Permohonan Peningkatan Tahap Kontrak Karya PT. Tambang


Mas Sangihe tanggal 15 Januari 2021, dengan rekomendasi
m

ub

persetujuan; (vide bukti: T-22)


ka

6. Bahwa selanjutnya Tergugat menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan


ep

Sumber Daya Mineral No. 163.K/MB.04/DJB/2021 tentang Persetujuan


ah

Halaman 387 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 387
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peningkatan Tahap Kegiatan Operasi Produksi Kontrak Karya

si
PT Tambang Mas Sangihe tanggal 29 Januari 2021 (Objek Sengketa);

ne
(vide bukti: T-23);

ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan hukum

do
gu sebagaimana terurai di atas diketahui pada pokoknya Kontrak Karya antara
Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Tergugat dengan pihak
PT. Tambang Mas Sangihe merupakan perjanjian antara kedua belah pihak

In
A
untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan mineral;
Menimbang, bahwa selanjutnya PT. Tambang Mas Sangihe
ah

lik
mengajukan permohonan peningkatan tahap operasi produksi kepada
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana surat dari
am

ub
PT. Tambang Mas Sangihe No. TMS/003/I/2021 Perihal: Permohonan
Peningkatan Tahap Operasi Produksi tanggal 7 Januari 2021, didasarkan
pada isi perjanjian sebagaimana yang termaktub di dalam Kontrak Karya dan
ep
k

Amandemennya didasarkan pada ketentuan atau persyaratan yang diatur


ah

dalam peraturan perundang-undangan, yang selanjutnya disikapi oleh


R

si
Tergugat dengan menerbitkan objek sengketa;
Menimbang, bahwa didasarkan pada uraian pertimbangan diatas,

ne
ng

menurut hemat Majelis Hakim bahwasanya terbitnya objek sengketa a quo


merupakan akibat adanya perjanjian dan kedudukan Tergugat menerbitkan

do
objek sengketa a quo pada pokoknya mewakili Pemerintah Republik
gu

Indonesia dalam jabatan administrasi yang berwenang menerbitkan


keputusan dalam ranah perbuatan hukum perdata sebagaimana ditentukan
In
A

dalam Pasal 2 huruf a UU Peratun;


Menimbang, bahwa oleh karena Keputusan objek sengketa a quo
ah

lik

merupakan keputusan tata usaha negara yang merupakan perbuatan hukum


perdata, maka meskipun objek sengketa a quo merupakan suatu keputusan
m

ub

tata usaha negara, namun objek sengketa a quo tergolong dalam keputusan
tata usaha negara yang dikecualikan untuk digugat melalui Pengadilan Tata
ka

Usaha Negara;
ep
ah

Halaman 388 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 388
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa a quo merupakan

si
keputusan yang dikecualikan untuk digugat melalui Pengadilan Tata usaha

ne
negara, maka sengketa yang timbul akibat terbitnya objek sengketa a quo

ng
tidak dapat digolongkan sebagai sengketa tata usaha negara sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 10 UU Peratun, dan oleh

do
gu karenanya bukanlah merupakan sengketa tata usaha negara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, memutus

In
A
dan menyelesaikan sengketanya sebagaimana ketentuan Pasal 50 UU
Peratun;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya terkait dalil Para Penggugat dan Para

lik
Penggugat Intervensi mengenai keabsahan Kontrak Karya ataupun masa
berakhirnya Kontrak Karya yang mengakibatkan diterbitkannya Objek
am

ub
Sengketa a quo, menurut hemat Majelis Hakim sebagaimana
dipertimbangkan di atas juga bukan merupakan kewenangan Pengadilan
ep
Tata Usaha Negara untuk menguji keabsahannya;
k

Menimbang, bahwa oleh karena Pengadilan Tata Usaha Negara tidak


ah

berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa akibat


R

si
terbitnya objek sengketa a quo, maka terhadap Eksepsi Tergugat dan

ne
Tergugat II Intervensi mengenai kompetensi absolut Pengadilan telah
ng

beralasan hukum untuk diterima;


Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Tergugat dan Tergugat II

do
gu

Intervensi tentang kompetensi absolut Pengadilan diterima, maka terhadap


dalil-dalil Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi lainnya tidak perlu
In
A

dipertimbangkan lagi;
DALAM POKOK PERKARA
ah

Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Tergugat dan Tergugat II


lik

Intervensi diterima, maka terhadap pokok perkara tidak perlu


dipertimbangkan lagi dan terhadap gugatan yang diajukan oleh Para
m

ub

Penggugat dan Para Penggugat Intervensi telah beralasan hukum


ka

dinyatakan tidak diterima;


ep
ah

Halaman 389 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 389
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dan Para

si
Penggugat Intervensi dinyatakan tidak diterima, maka berdasarkan

ne
ketentuan Pasal 110 dan Pasal 112 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986

ng
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara kepada Para Penggugat dan Para
Penggugat Intervensi dihukum secara tanggung renteng untuk membayar

do
gu seluruh biaya yang timbul dalam sengketa ini yang jumlahnya akan
disebutkan dalam amar Putusan ini ;

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya terkait Permohonan Penundaan
pelaksanaan Objek Sengketa a quo yang diajukan oleh Para Penggugat
ah

bersamaan dengan gugatannya, setelah Majelis Hakim cermati dan telaah

lik
berpedoman pada ketentuan Pasal 67 UU Peratun didasarkan fakta-fakta
hukum persidangan tidak ditemukan fakta hukum tentang keadaan yang
am

ub
mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat tidak dapat
dipulihkan Kembali akibat pelaksanaan Objek Sengketa, dan oleh karena
ep
Penetapan Penundaan pelaksanaan objek sengketa bukan merupakan
k

kesatuan dari amar Putusan ini, maka terhadap Permohonan Penundaan


ah

Pelaksanaan Objek Sengketa yang diajukan oleh Para Penggugat telah


R

si
beralasan hukum untuk tidak dikabulkan dan disebutkan dalam

ne
pertimbangan hukum;
ng

Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada sistem pembuktian


dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara yang mengarah pada

do
gu

pembuktian bebas terbatas (Vrijs bewijs) sebagaimana terkandung dalam


ketentuan Pasal 100 dan Pasal 107, maka dengan memperhatikan segala
In
A

sesuatu yang terjadi dalam pemeriksaan persidangan tanpa tergantung pada


fakta dan hal-hal yang diajukan oleh para pihak, Majelis Hakim telah
ah

menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian


lik

pembuktian. Atas dasar itu terhadap alat-alat bukti yang diajukan oleh para
pihak menjadi bahan pertimbangan, namun untuk mengadili dan memutus
m

ub

sengketanya hanya dipakai alat-alat bukti yang relevan dan terhadap alat
ka

bukti selebihnya tetap dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dengan berkas
ep

perkaranya ; Menimbang, bahwa berpedoman pada ketentuan Pasal 26


ah

Halaman 390 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 390
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019

si
tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan secara

ne
Elektronik dengan diucapkannya putusan ini dan disampaikan putusan

ng
secara elektronik maka secara hukum telah dianggap dihadiri oleh para
pihak dan dilakukan pembacaan putusan dalam persidangan yang terbuka

do
gu untuk umum;
Mengingat, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang-

In
A
undang Nomor 9 tahun 2004 junctis Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara dan ketentuan
ah

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara

lik
dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik serta Peraturan
Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ;
am

ub
MENGADILI
DALAM EKSEPSI
ep
- Menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang
k

kompetensi Absolut Pengadilan;


ah

DALAM POKOK PERKARA


R

si
1. Menyatakan gugatan Para Penggugat dan Para Penggugat Intervensi

ne
tidak diterima;
ng

2. Menghukum Para Penggugat dan Para Penggugat Intervensi secara


tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

do
gu

sengketa ini sebesar Rp.39.206.600. (Tiga Puluh Sembilan Juta Dua


Ratus Enam Ribu Enam Ratus Rupiah)
In
A

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis


Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Selasa tanggal
ah

19 April 2022, oleh AKHDIAT SASTRODINATA, S.H.,M.H. , sebagai


lik

Hakim Ketua Majelis, MUHAMAD ILHAM, S.H., M.H. dan BUDIAMIN


RODDING, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
m

ub

telah diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum secara elektronik


ka

pada hari Rabu tanggal 20 April 2022 oleh Majelis Hakim tersebut diatas,
ep

dengan dibantu oleh SRI HARTANTO S.H.,M.Kn., sebagai Panitera


ah

Halaman 391 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 391
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Putusan ini

si
dikirimkan secara elektronik kepada Para Pihak melalui Sistem Informasi

ne
ng
Pengadilan;
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

do
gu

In
A
MUHAMAD ILHAM, S.H.,M.H. AKHDIAT SASTRODINATA, S.H.,M.H.
ah

lik
am

ub
BUDIAMIN RODDING, S.H.,M.H.

PANITERA PENGGANTI,
ep
k
ah

SRI HARTANTO, S.H.,M.Kn.


R

si
Perincian Biaya Perkara :

ne
ng

- Pendaftaran ...................…………………............ Rp. 30.000,-


- Alat Tulis Kantor (ATK) ...................................... Rp. 125.000,-
- Biaya Panggilan ……………………………......... Rp. 128.000,-

do
gu

- Sumpah .............................................................. Rp. 50.000,-


- Pemeriksaan Setempat …………………………. Rp.38.773.000,-
- Meterai Putusan Sela ......................................... Rp. 10.000,-
In
A

- Redaksi Putusan Sela ....................................... Rp. 10.000,-


- Leges Putusan Sela .......................................... Rp. 10.000,-
- Meterai Putusan ................................................ Rp. 10.000,-
ah

lik

- Redaksi Putusan .............................................. Rp. 10.000,-


- Leges Putusan ................................................. Rp. 10.000,-
--------------------- +
m

ub

Jumlah ................................................................. Rp.39.206.600.


(Tiga puluh sembilan juta dua ratus enam ribu enam ratus rupiah) ;
ka

ep
ah

Halaman 392 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 392
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 393 dari 393 halaman, Putusan Nomor : 146/G/2021/PTUN-JKT


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 393

Anda mungkin juga menyukai