Anda di halaman 1dari 33

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
NOMOR 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN Pal

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Palu yang

memeriksa dan mengadili perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat

do
gu
pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

In
A
ABDULLAH RAHMAN Pekerjaan Pekerja/buruh, bertempat tinggal di Desa

Kodolagon, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, Propinsi Sulawesi


ah

lik
Tengah, selanjutnya disebut PENGGUGAT
am

ub
LAWAN
ep
k

PT. HARDAYA INTI PLANTATIONS, Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Cikini Raya
ah

No. 78, Jakarta Pusat. Kantor Cabang Palu di Jalan Dewi Sartika II Lrg. Jembolan No. 32
R

si
Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Kantor Lapangan di Desa Winangun, Kabupaten

ne
ng

Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. selanjutnya disebut TERGUGAT ;

do
gu

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Palu tersebut ;


In
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara beserta surat - surat yang
A

berhubungan dengan perkara ini ;


ah

lik

• Telah mendengar keterangan para pihak di persidangan ;


m

ub

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


ka

ep

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tanggal 23 Juni 2014


ah

yang telah di daftar di Kepaniteraaan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan


R

Negeri Kelas IA Palu dengan register perkara No : 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN Pal, telah


es
M

ng

mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


on

1. Bahwa hubungan hukum/hubungan kerja antara Penggugat dengan tergugat


gu

berlaku berdasarkan Keputusan Pimpinan PT. Hardaya Inti


d

Plantations No.
In
A

Disclaimer Halaman 1 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
04/HIP/Pers./PDJ/I/2001 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan, tanggal 16 Januari

si
2001;

ne
ng
2. Bahwa Penggugat telah bekerja selama 12 tahun di perusahaan Tergugat

terhitung sejak tanggal 16 Januari 2001 sampai dengan 26 Nopember 2012;

do
gu3. Bahwa jabatan Pengugat sejak Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan

In
A
Pimpinan Nomor SKGB/P/I/12/0120 tertanggal telah diangkat sebagai

Mandor III dengan Menerima upah setiap bulannya Rp. 1.828.000,- (satu juta
ah

lik
delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah);
am

ub
PENYEBAB PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA:
ep
1. Bahwa Pengguga adalah inisiator yang mendirikan Serikat Pekerja Perkebunan
k
ah

Sawit PT. Hardaya Inti Plantations (SPPS PT.HIP), yang kemudian dalam rapat
R

si
deklarasi pendirian Serikat Buruh yang dilaksanakan pada bulan September 2006,

ne
ng

Penggugat terpilih sebagai Ketua SPPS PT. HIP;

2. Bahwa permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat yang telah berawal sejak

do
gu

bulan September 2006, di mana Penggugat bersama para buruh PT. Hardaya Inti

Plantations hendak mendeklarasikan pembentukan Serikat Pekerja Perkebunan


In
A

Sawit PT. Hardaya Inti Plantations (SPPS PT.HIP), namun tergugat tidak
ah

lik

menyetujuinya dan selanjutnya melakukan pada tanggal 1 September 2006

Tergugat melalui Satuan Pengamanan (Satpam) mengirimkan surat pelarangan


m

ub

pembentukan organisasi buruh di dalam perusahaan dengan alasan bahwa sudah


ka

ada organisasi serikat Pekerja Hardaya (SPH). Akan tetapi karena para buruh tetap
ep

ingin mendirikan organisasi buruh yang mandiri dan berpihak pada kesejakteraan
ah

buruh, maka pada tanggal 3 September 2006 Pengugat beserta para buruhu
es
M

lainnya tetap melakukan rapat deklarasi pendirian Serikat Pekerja Perkebunan


ng

Sawit PT. Hardaya Inti Plantations (SPPS PT.HIP), yang pada pelaksanaannya
on

berada di bawah tangan dan intimidasi pihak aparat Kepolisian (Brimob) yang
gu

dikoordinir oleh Tergugat;


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa setelah terbentuknya SPPS PT.HIP yang diketahui oleh Penggugat,

si
organisasi tersebut aktif melakukan advokasi dan pembelaan terhadap hak-hak

ne
ng
normative buruh di Perusahaan Tergugat, diantaranya; tuntutan kenaikan upah

buruh, lembur, PHK sepihak, perjanian kerja bersama (PKB) dan berbagai aktifitas

do
gu
untuk memperjuangkan hak-hak buruh lainnya;

In
A
4. Bahwa PEnggugat adalah Ketua Serikat Pekerja Perkebunan Sawit PT. Hardaya

Inti Plantations (SPPS PT.HIP), yang selalu turut aktif dalam membela dan
ah

lik
memperjuangkan hak-hak normative buruh di Perusahaan tergugat, sehingga

aktifitas Penggugat dalammelakukan pembelaan terhadap buruh di Perusahaan


am

ub
Tergugat selalu dianggap sebagai tindakan yang merugikan Tergugat, sehingga hal
ep
tersbeut jelas-jelas telah melanggar ketentuan pasal 28 UU No. 21 tahun 2000
k
ah

tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, sebagai berikut:


R

si
“siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh membentuk

ne
ng

atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi

anggota atau tidak menjadi anggota, dan/atau menjalankan atau tidak menjalankan

do
gu

kegiatan serikat pekerja/serikat buruh dengan cara:

a. Melakukan Penutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara,


In
A

menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi;


ah

lik

b. Tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh;

c. Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun;


m

ub

d. Melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja/serikat buruh.


ka

5. Bahwa selain ketentuan di atas, dalam ketetnuan pasal 153 ayat (1) huruf g UU no.
ep

13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengusaha dilarang melakukan


ah

pemutusan hubungan kerja dengan alasan:


es
M

“Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/


ng

serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/buruh di luar jam


on

kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 3 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketetnuan yang di atur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau

a
perjanjian kerja bersama;

si
6. Bahwa ternyata Tergugat pada tenggal 26 Nopemebr 2012 mengelyarkan Surat

ne
ng
Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tentang pemutusan hubungan kerja

yang menetapkan pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat dengan alasan

do
gu
Penggugat diberhentikan karena mangkir, padahal Penggugat telah menyampaikan

In
A
permohonan ijin kepada Tergugat untuk mengurus kepentingan keluarganya yang

mendesak;
ah

lik
7. Bahwa setelah Tergugat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap

Penggugat, Tergugat membuat selebaran dan pengumuman secara tertulis yang


am

ub
ditempelkan disetiap area kerja para karyawan yang berisi himbauan untuk
ep
mengawasi gerak-gerik Penggugat di perusahaan Tergugat. Selain itu juga
k
ah

Tegrugta melakukan himbauan secara lisan kepada setiap karyawan perusahaan


R

si
agar tidak melakukan dukungan pada Penggugat, karena bila turut mendukung

ne
ng

Penggugat akan dikenakan sanksi oleh Tergugat. Sehingga sangat jelas dari

rangkaian peristiwa yang terjadi tersebut, telah ada upaya yang sistematis yang

do
gu

dilakukan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap Penggugat;

8. Bahwa atas pemutusan hubunag nkerja terhadap Penggugat tersebut, telah


In
A

emminta kepada Tergugat untuk di[erkejakan kembali, namun tidak ditanggapi oleh
ah

lik

Tergugta sehingga untuk memperoleh keadilan maka Penggugat melakukan upaya

sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku;


m

ub

9. Bahwa karena pihak Tergugat tidak menanggapi permintaan Penggugat untuk


ka

dipekerjakan kembali setelah dikeluarkan surat keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-


ep

B/XI/2012 tentang pemutusan hubungan kerja, maka untuk penyelesaian persoalan


ah

pemutusan hbungan kerja (PHK) tersebut, Penggugat meminta secara resmi


es
M

kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah untuk
ng

dilakukan Penyelesaian secara patut, dan oleh Penggugat dan Tergugat telah
on

dipanggil secara reami oleh Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan
gu

Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Penyelesaian masalah pemutusan


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hubungan kerja (PHK) yang telah dilakukan oleh Tergugt terhadap Penggugat guna

a
diselesaikan secara musyawar Mufakat melalui jalur Mediasi;

si
10. Bahwa setelah dilakukan Mediasi antara Penggugat dan Tergugat yang difasilitasi

ne
ng
oleh Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sulawesi Tengah, namun dalam penyelesain secara musyawarah mufakat tersebut

do
gu
tidak tercapai kesepatakan telah mengeluarkan anjuran Penggugat dan Tergugat,

In
A
melalui surat No. 566/3725/Bid.Binwas tanggal 16 Desember 2013 yang

menganjurkan sebagai berikut:


ah

lik
1. Bahwa berdasarkan pasal 168 ayat (1), dan pasal 156 ayat (4), UU No. 13 tahun

2003 Pengusaha/Perusahaan diminta dapat membayarkan hak-hak Pekerja;


am

ub
2. Bahwa kepada kedua belah pihak sebagaimana diatur dalam UU No. 2 tahun
ep
2004 pasal 14 diminta memberikan jawaban atas anjuran tersbeut diatas
k
ah

selambat-;ambatnya 10 (Sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran tertulis


R

si
ini dan apabila salah satu pihka menolak anjuran tertulis ini maka melanjutkan

ne
ng

penyelesaiannya di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

Klas IA Palu.

do
gu

11. Bahwa Penggugat pada intinya menerima anjuran dari Mediator Hubungan

Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, dan
In
A

tinnggal menunggu realisasi anjuran tersebut dari Tergugat, namun pihak Tergugat
ah

lik

tidak memberikan respon maupun jawaban apakah menerima atau menolak,

sehingga dengan tidak diresponya anjuran dari Mediator Hubungan Industrial Dinas
m

ub

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, maka dapat
ka

disimpulakn Tergugat telah menolak anjuran etrsebut secara diam-diam, sehingga


ep

Penggugta menganjukan gugatan ini di Pengadilan Hubungan Industrial pada


ah

Pengadilan Negeri Klas IA Palu.


es
M

12. Bahwa bawha oleh karena Tergugat menolak secara diam-diam anjuran Mediator
ng

Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi


on

Tengah dan tidak melaksanakan anjuran tersebut maka Penggugat mengajukan


gu

gugatan kepada Tergugat melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan


In
A

Disclaimer Halaman 5 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Negeri Klas IA Palu sesuai dengan ketentuan pasal 14 ayat (1) UU No. 2 tahun

a
2004 yang menyatakan:

si
“dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2) huruf a

ne
ng
ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka para pihak atau salah satu

pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselsihan ke Pengadilan Hubungan

do
gu
Industrial pada Pengadilan Negeri setempat.

In
A
13. Bahwa pihak tergugat yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) wajib

untuk membayarakan uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak-


ah

lik
hak lain yang menjadi hak Penggugat sebagai hak pekerja, sesuai dengan

ketentuan pasal 156 ayat (1) UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
am

ub
menyatakan:
ep
“dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar
k
ah

uang pesangon, dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
R

si
hak yang seharusnya diterima”

ne
ng

14. Bahwa dengan demikian sejak keluarnya surat keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-

B/XI/2012 tentang pemutusan hubungan kerja tertanggal 26 November 2012,

do
gu

Penggugat sudah tidak menerima gaji dari Tergugat, di samping itu Penggugat

telah bekerja selama 12 tahun di perusahaan Tergugat terhitung sejak tanggal 16


In
A

Januari 2001 sampai dengan 26 Nopember 2012, maka sesuai dengan ketentuan
ah

lik

dalam apsal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) UU No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, sehingga patut kiranya kepada Tergugat untuk membayar secara


m

ub

tunai kepada Penggugat dengan perincian sebagai berikut:


ka

1. Uang pesangon 9 bulan upah x Rp. 1.828.000,- =Rp. 16.452.000,-


ep

2. Uang penghargaan masa kerja 5 bulan x Rp.1.828.000 =Rp. 9.140.000,-


ah

3. Uang penggantian hak:


es
M

- cuti tahunan 3 bulan upah x Rp. 1.828.000,- =Rp. 5.484.000,-


ng

- Penggantian Perumahan serta pengobatan dan Perawatan


on

uang pesangon + Uang penghargaan x 15% =Rp. 3.838.000,-


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Upah proses 6 bulan upah x Rp. 1.828.000,- =Rp. 10.968.000,+

a
Total yang harus dibayar oleh Tergugat =Rp. 45.850.000,-

si
15. Bahwa agar gugatan Pengugat ini tidak sia-sia, maka mohon kepada Majelis Hakim

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Klas IA Palu untuk

meletakan Sita Jaminan (Conservator beslag) terhadap harta benda/aset milik

do
gu
Tergugat baik yang berupa barang bergerak mauapun abrang tidak bergerak (tanah

In
A
dan bangunan) yang terletak di:

- Kantor Pusat : Jl. Cikini Raya No. 78, Jakarta Pusat


ah

lik
- Kantor Cabang Palu : Jl. Dewi Sartika II, Lorong Jembolan No. 32 Kota Palu,

Provinsi Sulawesi Tengah;


am

ub
- Kantor Lapangan : Desa Winangun, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah;
ep
16. Bahwa untuk menjamin dilaksankananya putusan perkara ini secara suka rela oleh
k
ah

Tergugat, Penggugat juga memohon agar Tergugat dihukum membayar uang


R

si
paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari apabila

ne
ng

Tergugat lalai untuk memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan perkara ini dan

berkekuatan hukum tetap;

do
gu

17. Bahwa karena perbuatan dari tergugat tersebut, maka patut menurut hukum segala

biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Tergugat;


In
A

Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan


ah

lik

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Klas IA Palu agar in casu Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara ini dapat memutuskan sebagai berikut:
m

ub

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ka

2. Menyatakan menurut Hukum antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah


ep

terjadi Pemutusan Hubungan Kerja;


ah

3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan ( conservatoir beslag) terhadap


es
M

harta benda/aset milik TERGUGAT, baik yang berupa barang bergerak maupun
ng

barang tidak bergerak ( tanah dan bangunan) yang terletak di :


on

- Kantor Pusat : Jl. Cikini Raya No. 78, Jakarta Pusat


gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 7 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Kantor Cabang Palu : Jl. Dewi Sartika II, Lorong Jembolan No. 32 Kota Palu,

a
Provinsi Sulawesi Tengah;

si
- Kantor Lapangan : Desa Winangun, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah;

ne
ng
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kepada PENGGUGAT secara tunai

uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang

do
gu
ditotalkan keseluruhan dalam gugatan sebesar Rp. 45.850.000,- ( empat puluh lima

In
A
juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah );

5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa ( dwangsom)sebesar Rp.


ah

lik
1.000.000,- ( satu juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan dari pelaksanaan

putusan ini;
am

ub
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara;
ep
Atau
k
ah

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


R

si
Palu berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

ne
ng

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat datang

menghadap kuasanya bernama MUSLIM MAMULAI, SH., MH., SUTANTO SAGANTA,

do
gu

SH. dan SUJARWADI, SH. berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang didaftarkan pada

Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Palu


In
A

tanggal 23 Juni 2014 di bawah register 10/SK/2014/PHI.PN.PL dan untuk kepentingan


ah

lik

Tergugat telah datang menghadap kuasanya IRSAN PARDOSI, SH. dan RUWANDI

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11 Juli 2014 ;


m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah mencoba mendamaikan


ka

kedua belah pihak yang berperkara, akan tetapi tidak berhasil sehingga pemeriksaan
ep

dalam perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan Surat Gugatan yang isinya tetap
ah

dipertahankan oleh Penggugat ;


es
M

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Tergugat telah mengajukan Jawabannya


ng

pada tanggal 23 Juli 2014, yang antara lain mengemukakan sebagai berikut:
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM KONPENSI

a
DALAM EKSEPSI:

si
A. GUGATAN A QUO DALUARSA ATAU LEWAT WAKTU

ne
ng
1. Bahwa ketentuan daluarsa pengajuan Gugatan perselisihan hubungan industrial

diatur dalam peraturan di bidang KeTenagakerjaan yaitu sebagai berikut:

do
gu
a. Pasal 171 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU No

In
A
13/2003) berikut Penjelasannya,yang berbunyi:

"Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penerapan


ah

lik
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berwenang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3), dan
am

ub
Pasal 162, dan Pekerja/buruh yang bersangkutan tidak dapat menerima
ep
pemutusan hubungan kerja tersebut, maka Pekerja/buruh dapat mengajukan
k
ah

Gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam


R

si
waktu paling lama I (satu) Tahun sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan

ne
ng

kerjanya."

Penjelasan Pasal 171 UU No. 13/2003, yang berbunyi:

do
gu

"Tenggang waktu 1 Tahun dianggap merupakan waktu yang cukup layak untuk

mengajukan Gugatan."
In
A

1. Pasal 82 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan


ah

lik

Hubungan lndustrial (UU No.2/2004), yang berbunyi:

"Gugatan oleh Pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana


m

ub

dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
ka

tentang Ketenagakerjaan, dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu)


ep

Tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha. "
ah

2. Bahwa obyek Gugatan a QUO adalah Surat Keputusan No.06/Skep/HIP/PHK-B/


es
M

XI/2012 tertanggal 26 November 2012 tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


ng

yang disebabkan Penggugat mangkir;


on
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 9 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa pada tanggal 24 Juni 2014, Gugatan a QUO didaftarkan oleh Penggugat ke

a
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palu dengan register No.

si
08/PDT.Sus.PHI/2014/PN.PL.;

ne
ng
4. Bahwa durasi waktu antara penerbitan Obyek Gugatan a QUO (tanggal 26

November 2012) dan pengajuan Gugatan a QUO (tanggal 24 Juni 2014) adalah 1

do
gu
tahun 7 bulan sehingga hal tersebut terbukti melewati tenggang waktu 1 Tahun

In
A
sebagaimana diatur dalam Pasal 82 UU No.2/2004 jo Pasal 171 UU No 13/2003;

5. Bahwa dalil Tergugat mengenai adanya daluarsa pengajuan PHK karena mangkir
ah

lik
yang didasarkan pada Pasal 82 UU No. 2/2004 jo Pasal 171 UU No 13/2003,

didukung oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik lndonesia yaitu sebagai


am

ub
berikut:
ep
a. Putusan Mahkamah Agung Republik lndonesia No. 603 K/Pdt.Sus/2011
k
ah

tertanggal 06 Oktober 2011, dengan kaedah hukumnya:


R

si
"Bahwa alasan kasasi Pemohon Kasasi tidak dapat dibenarkan, oleh karena

ne
ng

Judex Facti sudah tepat dan benar dalam putusan dan pertimbangannya yakni

tidak salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku ;

do
gu

Bahwa alasan pertimbangan Judex Facti telah tepat, oleh karena Gugatan

Pemohon Kasasi telah melampaui waktu 1 (satu) tahun, yaitu pemutusan


In
A

hubungan kerja pada tanggal 4 Februari 2010 dan gugatan diajukan tanggal 4
ah

lik

Maret 2011 sehingga Gugatan Pemohon Kasasi dinyatakan kadaluarsa

berdasarkan Pasal 82 Undang- Undang Nomor: 2 Tahun 2004 Jo Pasal l7l


m

ub

Undang- Undang Ketenagakerjaan Nomor; 13 Tahun 2003;"


ka

b. Putusan Mahkamah Agung Republik lndonesia No. 527 K/PHI/2007 tertanggal


ep

19 November 2007, dengan kaedah hukumnya:


ah

"Bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan karena putusan Pengadilan


es
M

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung sudah tepat yaitu tidak
ng

salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bahwa dengan demikian menjadi terang dan jelas Bahwa Gugatan a QUO terbukti

a
Daluarsa atau Lewat Waktu karena durasi waktu antara penerbitan obyek Gugatan

si
a QUO (tanggal 26 November 2012) dan pengajuan Gugatan a QUO (tanggal 24

ne
ng
Juni 2014) adalah 1 Tahun 7 bulan sehingga terbukti melewati tenggang waktu 1

Tahun sebagaimana diatur dalam Pasal 82 UU No.2/2004 jo pasal 171 UU No

do
gu
13/2003. oleh karena itu, patutlah kiranya Majelis Hakim demi hukum mengabulkan

In
A
Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA:


ah

lik
7. Bahwa Tergugat membantah/menolak /menyangkal secara tegas seluruh dalil-dalil

maupun alasan-alasan dan hal-hal yang dikemukakan oleh Penggugat didalam


am

ub
Gugatannya, kecuali yang secara tegas-tegas dinyatakan atau diakui kebenarannya
ep
oleh Tergugat di dalam Jawaban ini;
k
ah

B. DALIL-DALIL PENGGUGAT MENGENAI PENYEBAB PERSELISIHAN PHK


R

si
KARENA AKTIVITAS PENGGUGAT SELAKU KETUA SPPS SANGAT MANIPULATIF

ne
ng

DAN MENGADA-ADA SERTA TIDAK RELEVAN

do
8. Bahwa Tergugat membantah/menolak /menyangkal secara tegas dalil-dalil
gu

Penggugat pada Posita butir 15 Gugatan a QUO, yang pada pokoknya:


In
A

"Permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan aktivitas

Penggugat selaku Ketua Serikat Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit (SPPS) PT.
ah

lik

Hardaya lnti Plantations"


m

ub

9. Bahwa dalil-dalil Penggugat tersebut sangat manipulatif dan mengada-ada karena

perselisihan hubungan industrial dalam perkara a QUO antara Penggugat dengan


ka

ep

Tergugat tidak ada relevansinya dengan aktivitas Penggugat selaku Ketua SPPS;
ah

10. Bahwa Tergugat tidak anti serikat Pekerja, hal tersebut terbukti adanya serikat
R

es

Pekerja bahkan ada 3 (tiga) serikat Pekerja di Perkebunan kelapa sawit Tergugat
M

ng

yaitu Serikat Pekerja Hardaya (SPH), Serikat Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit
on

(SPPS) serta Serikat Pekerja Peduli Karyawan Hardaya (SPPKH). Hal ini juga
gu

diakui sendiri oleh Penggugat pada Posita butir 1 s/d butir 4 Gugatan a QUO;
d
In
A

Disclaimer Halaman 11 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
11. Bahwa didalam Posita butir 14 dan Petitum butir 5 Gugatan a QUO, jelas sekali

a
Penggugat menuntut uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang

si
penggantian hak terkait adanya PHK a QUO sehingga hal tersebut terbukti tidak

ne
ng
ada relevansinya dengan dalil Penggugat yaitu permasalahan disebabkan aktivitas

Penggugat selaku Ketua SPPS;

do
gu
12. Bahwa dengan demikian, dalil-dalil Penggugat tersebut sangat manipulatif dan

In
A
mengada-ada serta tidak relevan. Oleh karena itu, patutlah kiranya Majelis Hakim

demi hukum menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ah

lik
C. PENGGUGAT TERBUKTI MENERIMA ANJURAN SEHINGGA PERKARA A QUO
am

ub
TELAH SELESAI

13. Bahwa Tergugat membantah/menolak /menyangkal secara tegas dalil-dalil


ep
k

Penggugat pada Posita butir 6 s/d 11 Gugatan a QUO, yang pada POKOKnya:
ah

R
"Tergugat menolak Anjuran No. 566/3725 tertanggal 16 Desember 2013 dari Dinas

si
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, padahal Penggugat

ne
ng

menerima Anjuran tersebut"

do
14. Bahwa dalil-dalil Penggugat tersebut sangatlah mengada-ada karena Tergugat
gu

tidak menolak anjuran dan hak-hak Penggugat sudah dipotong dengan hutang
In
A

Penggugat;

15. Bahwa didalam Gugatan a QUO tegas-tegas terbukti Penggugat menerima Anjuran
ah

lik

tersebut in casu Pengugat di-PHK karena mangkir sesuai dengan Pasal 168 ayat
m

ub

(1) UU No. 13/2003 dan Tergugat diminta untuk membayar hak-hak Penggugat

sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) UU No. 13/2003:


ka

ep

16. Bahwa dalam perkara a QUO, koperasi meminta Tergugat untuk memotong
ah

hutang-hutang Penggugat di warung-warung yang tergabung dalam koperasi, yang


R

es

nilainya sama besar dengan dengan hak-hak Penggugat sebagaimana diatur dalam
M

ng

pasal 156 ayat (4) UU No. 13/2003;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17. Bahwa dengan dibayarnya hutang-hutang Penggugat tersebut oleh Tergugat ke

a
pada koperasi, maka Tergugat telah membayar hak-hak Penggugat sesuai dengan

si
Pasal 156 ayat (4) UU No. 13/2003 sebagaimana Anjuran a QUO;

ne
ng
18. Bahwa oleh karena Penggugat mendalilkan menerima Anjuran a QUO dan

Tergugat telah membayar hutang-hutang Penggugat tersebut, maka Tergugat telah

do
gu
melaksanakan Anjuran a QUO sehingga secara yuridis, perkara a QUO menjadi

In
A
selesai;

19. Bahwa dengan demikian, terbukti Tergugat telah melaksanakan Anjuran a QUO
ah

lik
dan Penggugat menerima Anjuran a QUO sehingga perkara a QUO telah selesai.

Oleh karena itu, patutlah kiranya Majelis Hakim demi hukum menolak Gugatan
am

ub
Penggugat untuk seluruhnya;
ep
k

D. PHK TERHADAP PENGGUGAT KARENA MANGKIR DAN SUDAH DIPANGGIL


ah

SECARA PATUT SEBANYAK 4 KALI SESUAI DENGAN PERJANJIAN KERJA


R

si
BERSAMA DAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN

ne
ng

20. Bahwa Tergugat membantah/menolak /menyangkal secara tegas dalil-dalil

do
Penggugat pada Posita butir 12 s/d 14 Gugatan a QUO, yang pada POKOKnya:
gu

"Tergugat wajib membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian


In
A

hak-hak atas PHK a QUO sesuai dengan pasal 156 ayat (4) UU No.3/2003"

21. Bahwa didalam Pasal 53 Perjanjian Kerja Bersama Periade 2010-2012 (PKB a
ah

lik

QUO) terkait Pemutusan Hubungan Kerja lainnya, dinyatakan:


m

ub

"Hal-hal mengenai pemutusan hubungan kerja hak-hak yang diperoleh dan lain-lain

tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku."


ka

ep

22. Bahwa syarat-syarat pemutusan hubungan kerja karena mangkir yang


ah

dikualifikasikan sebagai pengunduran diri diatur dalam Pasal 168 UU No. 13/2003,
R

es

yang berbunyi:
M

ng

(l) Pekerja/buruh yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut
on

tanpa keterangan secara tertulis yang ditengkapi dengan bukti yang sah dan
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 13 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat

a
diputus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.

si
(2) Keterangan tertulis dengan bukti yang sah sebagaimana dimaksud dalam ayat

ne
ng
(l) harus diserahkan paling lambat pada hari pertama Pekerja/buruh masuk

bekerja.

do
gu
(3) Pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pekerja/

In
A
buruh yang bersangkutan berhak menerima uang penggantian hak sesuai

ketentuan Pasal 156 ayat (4) dan diberikan uang pisah yang besarnya dan
ah

lik
pelaksanaannya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau

perjanjian kerja bersama.


am

ub
23. Bahwa dalam perkara a QUO, Tergugat melakukan PHK terhadap Penggugat
ep
melalui Surat Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tertanggal 26 November
k
ah

2012 tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK a QUO) dikarenakan Penggugat


R

si
tidak masuk kerja tanpa keterangan tertulis dengan bukti yang sah (mangkir) pada

ne
ng

bulan November 2012 selama 12 hari (dari tanggal 06 November s/d 25 November

2012);

do
gu

24. Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan PHK a QUO, Tergugat sudah 4 (empat) kali

melakukan panggilan secara patut ke pada Penggugat, yaitu sebagai berikut:


In
A

a. Surat Panggilan Pertama tertanggal 08 November 2012


ah

lik

b. Surat Panggilan Kedua tertanggal 10 November 2012

c. Surat Panggilan Ketiga tertanggal 14 November 2012


m

ub

d. Surat Panggilan Keempat tertanggal 21 November 2012


ka

25. Bahwa dalam perkara a QUO, terbukti Tergugat sudah memberikan toleransi
ep

kepada Penggugat jauh melebihi ketentuan pasal 168 UU No. 13/2003 mengenai
ah

mangkir, baik dari perspektif substansinya maupun formilnya, yaitu sebagai berikut:
es
M

• Mangkir dari perspektif substansi


ng

on

• Pekerja tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa keterangan
gu

secara tertulis
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Penggugat tidak masuk kerja selama 17 (tujuh belas) hari kerja berturut-turut tanpa

a
R
keterangan secara tertulis

si
• Mangkir dari perspektif formil

ne
ng
- Perusahaan/pengusaha telah melakukan panggilan 2 (dua) kali secara patut dan

do
tertulis
gu
- Tergugat telah melakukan panggilan 4 (empat) kali secara patut dan tertulis

In
A
26. Bahwa oleh karena Penggugat tidak masuk kerja selama 17 (tujuh belas) hari kerja

berturu-turut tanpa keterangan tertulis dengan bukti yang sah (mangkir) dan
ah

lik
Tergugat telah melakukan panggilan 4 (empat) kali secara patui, maka secara
am

ub
yuridis, pemberian surat PHK a QUO oleh Tergugat ke pada Penggugat sudah

sesuai dengan pasal 53 PKB a QUO dan Pasal 168 UU No. 13/2003:
ep
k

27. Bahwa mengingat pemberian surat PHK a QUO oleh Tergugat ke pada Penggugat
ah

sudah sesuai dengan pasal 53 PKB a QUO dan Pasal 168 UU No. 13/2003, maka
R

si
secara yuridis, Penggugat dikualifikasikan mengundurkan diri sehingga Penggugat

ne
ng

tidak berhak untuk menerima uang pesangon, uang penghargaan, uang

penggantian hak-hak lain atas PHK a QUO sesuai dengan pasal 156 ayat (4) UU

do
gu

No.13/2003;

28. Bahwa dengan demikian, pemberian surat PHK a QUO oleh Tergugat kepada
In
A

Penggugat sudah sesuai dengan pasal 53 PKB a QUO dan Pasal 168 UU No.
ah

lik

13/2003 dikarenakan Penggugat terbukti mangkir selama 17 (tujuh belas) hari kerja

berturut-turut tanpa keterangan tertulis dengan bukti yang sqh dan Tergugat telah
m

ub

melakukan panggilan 4 (empat) kali secara patut. oleh karena itu, patutlah kiranya
ka

Majelis Hakim demi hukum menurut Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep
ah

E. Tunlulan Sita Jaminan Dan uang Paksa (Dwangsom) Serta Biaya Perkara oleh
R

es

Penggugat Adalah Tidak Berdasar Dan Mengada-Ada


M

ng

29. Bahwa Tergugat membantah/menolak /menyangkar secara tegas dalil-dalil


on

Penggugat pada Posita butir 17 s/d 20 Gugatan a QUO, yang pada POKOKnya:
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 15 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
"Penggugat menunrut sita jaminan atas harta, baik bergerak maupun tidak bergerak

a
dari Tergugat yang berada di kantor pusat, kantor cabang Palu, kantor lapangan

si
serta menuntut uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)

ne
ng
serta biaya perkara ke pada Tergugat"

30. Bahwa tuntutan sita jaminan dan uang dwangsom serta biaya perkara yang

do
gu
diajukan oleh Penggugat adalah tidak berdasar dan mengada-ada karena dalam

In
A
perkara a QUO pemberian surat PHK a QUO oleh Tergugat ke pada Penggugat

sudah sesuai dengan pasal 53 PKB a QUO dan Pasal l68 UU No. 13/2003. oleh
ah

lik
karena itu, patutlah kiranya Majelis Hakim demi hukum menolak Gugatan

Penggugat untuk seluruhnya;


am

ub
REKONPENSI
ep
31. Bahwa dalil-dalil yang diuraikan oleh Penggugat Rekonpensi/semula Tergugat
k
ah

KONPENSI merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam Jawaban dalam
R

si
KONPENSI;

ne
ng

32. Bahwa dalam perkara a QUO, Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat

KONPENSI terbukti mangkir karena tidak masuk kerja selama 17 (tujuh belas) hari

do
gu

kerja berturut-turut terhitung sejak tanggal 06 November s/d 25 November 2012

tanpa keterangan tertulis dengan bukti yang sah;


In
A

33. Bahwa dengan adanya mangkir tersebut, maka Penggugat Rekonpensi/semula


ah

lik

Tergugat KONPENSI telah melakukan 4 (empat) kali panggilan secara patut ke

pada Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI yaitu sebagai berikut:


m

ub

a. Surat Panggilan Pertama tertanggal 08 November 2012


ka

b. Surai Panggilan Kedua tertanggal 10 November 2012


ep

c. Surat Panggilan Ketiga tertanggal 14 November 2012


ah

d. Surat Panggilan Keempat tertanggal 21 November 2012


es
M

34. Bahwa oleh karena Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI tidak


ng

on

masuk kerja selama 17 (tujuh belas) hari kerja berturut- turut tanpa keterangan
gu

tertulis dengan bukti yang sah (mangkir) dan Penggugat Rekonpensi/semula


d

Tergugat KONPENSI telah melakukan panggilan 4 (empat) kali secara patut, maka
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat Rekonpensi/semula Tergugat KONPENSI melakukan PHK terhadap

a
Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI melalui Surat Keputusan

si
No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tertanggal 26 November 2012 tenlang Pemutusan

ne
ng
Hubungan Kerja;

35. Bahwa pemberian surat PHK a QUO oleh Penggugat Rekonpensi/semula Tergugat

do
gu
KONPENSI ke pada Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI sudah

In
A
sesuai dengan Pasal 53 PKB a QUO dan Pasal 168 UU No. 13/2003;

36. Bahwa oleh karena itu, Penggugat ReKONPENSI/semula Tergugat KONPENSI


ah

lik
mohon ke pada Majelis Hakim agar mensahkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja

ke pada Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI melalui Surat


am

ub
Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tertanggal 26 November 2012 tentang
ep
Pemutusan Hubungan Kerja;
k
ah

Berdasarkan dalil-dalil, alasan-alasan dan hal-hal serta fakta-fakta hukum yang


R

si
dikemukakan oleh Tergugat KONPENSI/.Penggugat REKONPENSI, maka Tergugat

ne
ng

KONPENSI/Penggugat REKONPENSI mohon agar Majelis Hakim berkenan memutuskan

sebagai berikut:

do
gu

DALAM KONPENSI:

DALAM EKSEPSI:
In
A

• Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


ah

lik

• Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

DALAM POKOK PERKARA


m

ub

• Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ka

ep

DALAM REKONPENSI
ah

• Menerima Gugatan ReKONPENSI ini;


R


es

Mengabulkan Gugatan ReKONPENSI ini untuk seluruhnya;


M

ng

• Menyatakan Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI terbukti


on

mangkir karena tidak masuk kerja selama 17 (tujuh belas) hari kerja berturut-turut
gu

terhitung sejak tanggal 06 November s/d 25 November 2012 tanpa keterangan


d

tertulis dengan bukti yang sah;


In
A

Disclaimer Halaman 17 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Menyatakan Penggugat Rekonpensi/semula Tergugat KONPENSI telah melakukan

a
R
4 (empat) kali panggilan secara patut ke pada Tergugat ReKONPENSI/semula

si
Penggugat KONPENSI melalul:

ne
ng
a. Surat Panggilan Pertama tertanggal 08 November 2012

b. Surat Panggilan Kedua tertanggal 10 November 20.l2

do
gu
c. Surat Panggilan Ketiga tertanggal 14 November 2012

In
A
d. Surat Panggilan Keempat tertanggal 21 November 2012

• Menyatakan pemberian Surat Keputusan No. 06/skep/HIP/PHK-B/XI/12012


ah

lik
tertanggal 26 November 2012 tentang Pemutusan Hubungan Kerja oleh Penggugat
am

ub
Rekonpensi/semula Tergugat KONPENSI ke pada Tergugat ReKONPENSI/semula

Penggugat KONPENSI sudah sesuai dengan Pasal 53 PKB a QUO dan Pasal I58
ep
k

UU No. 13/2003:
ah

• Menyatakan sah surat pemutusan hubungan kerja terhadap Tergugat


R

si
ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI melalui Surat Kepuiusan No.06/

ne
ng

Skep/ HIP/PHK- B/XI / 2012 tertanggal 26 November 2012;

• Menyatakan putusan dalam perkara ini agar dapat dijalankan terlebih dahulu

do
gu

walaupun ada banding, verset maupun kasasi (uitvaerbaar bij vooraad);

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:


In
A

• Menghukum Tergugat ReKONPENSI/semula Penggugat KONPENSI untuk


ah

lik

membayar biaya perkara ini;

Alau
m

ub

Apabila Majelis Hakim Perkara No. 08/PDT.Sus.PHI/2014/PN PL berpendapat lain, mohon


ka

ep

putusan yang seadil-adilnya (ex Aquo et Bono).


ah

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut di atas, Penggugat


R

mengajukan Replik tertanggal 05 Agustus 2014;


es
M

ng

Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat di atas, Tergugat mengajukan Duplik


on

tertanggal 12 Agustus 2014 ;


gu

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil - dalil gugatannya, Penggugat di


d

persidangan telah mengajukan alat - alat bukti surat yang bermaterai cukup dan setelah
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dicocokkan dengan aslinya, ternyata sebagian cocok dan sebagian lagi tidak ada aslinya

a
dan diberi tanda P.1 s/d P.12 :

si
1. Foto copy Keputusan Pimpinan PT. Hardaya Inti Plantations No. 04/HIP/Pers/PDJ/

ne
ng
I/2001 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan, diberi tanda P.1;

2. Foto copy Surat Keputusan Pimpinan PT. Hardaya Inti Plantations No. 23/HIP/

do
gu
Skep/VII/2009 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan/Keahlian, diberi tanda P.2;

In
A
3. Foto copy Surat Keputusan Pimpinan PT. Hardaya Inti Plantations tentang

Penetapan Upah/Gaji Pekerja Bulanan, diberi tanda P.3;


ah

lik
4. Foto copy Surat Ka Sat Pam PT. Hardaya Inti Plantations Satuan Pengamanan

tanggal 1 September 2006, diberi tanda P.4;


am

ub
5. Foto copy Surat Pemberitahuan tanggal 8 Nopember 2013, diberi tanda P.5;
ep
6. Foto copy Surat Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tentang pemutusan
k
ah

hubungan kerja tanggal 26 Nopember 2012, diberi tanda P.6;


R

si
7. Foto copy Surat Pimpinan PT. Hardaya Inti Plantations yang ditujukan kepada Ka.

ne
ng

Satpam & Hub. External, tertanggal 28 Nopember 2013. diberi tanda P.7;

8. Foto copy Surat Permohonan Audiensi tertanggal 29 Nopember 2013, diberi tanda

do
gu

P.8.;

9. Foto copy Surat Pemberitahuan kepada karyawan PT HIP, diberi tanda P.9;
In
A

10. Foto copy Blangko Surat Formal pengunduran diri dari anggota SPPS, diberi tanda
ah

lik

P.10;

11. Foto copy Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tanggal 21


m

ub

Desember 2013, diberi tanda P.11;


ka

12. Foto copy Anjuran tanggal 16 Desember 2013, diberi tanda P.12;
ep

Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat mengajukan 2 orang saksi dan
ah

telah disumpah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing yang pada pokoknya
es
M

memberi keterangan sebagai berikut :


ng

on

1. Keterangan Saksi SAFRUDDIN T. LAUDI:


gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 19 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa kenal dengan Pengugat Abdullah Rahman rekan kerja tetapi tidak

a
R
seangkatan, saksi duluan bekerja di PT. Hardaya Inti Plantations dia bekerja

si
sejak tahun 2001 sampai dengan di PHK;

ne
ng
• Bahwa pertama kita masuk diangkat sabagai karyawan lepas, setelah beberapa

do
gutahun kerja baru diangkat karyawan tetap;

• Bahwa perjanjian kerja di buat dari pegawai lepas sampai pegawai tetap, untuk

In
A
Abdullah Rahman juga sama;
ah

lik
• Bahwa Abdullah Rahman bertugas sebagai mandor III, jamannya saksi
am

ub
Abdullah Rahman mandor II, kalau Sdr. Edo jamannya Abdullah

Rahman ,mandor IV, kalau sekarang saksi sebagai mandor panel;


ep
k

• Bahwa bekerja di bagian mandor dan pada bagian panel tersebut job sama gaji
ah

juga sama yang beda abgreitnya, jadi saksi lebih banyak penghasilan dari pada
R

si
Abdullah Rahman;

ne
ng

• Bahwa Abdullah Rahman bekerja sejak tahun 2001 s/d 2012;

• Bahwa Edo bekerja mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 (sampai

do
gu

sekarang masih bekerja);


In
A

• Bahwa Penggugat Abdullah Rahman tidak bekerja lagi katanya ada terima

surat PHK dari Perusahaan PT. HIP;


ah

lik

• Bahwa di PHK Kantor Pusat dia mangkir, selain alasan mangkir tidak ada;
m

ub

• Bahwa alasan mangkir dari perusahaan Abdullah rahman tidak puas dan

keberatan di PHK dengan alasan mangkir;


ka

ep

• Bahwa mangkir dalam Undang-undang yakni meninggalkan tempat kerja tanpa


ah

ijin akibatnya pemutusan hubungan kerja;


R

es

• Bahwa ada pemutusan hubungan kerja tetapi dia belum mendapatkan hak-
M

ng

haknya, sejak 26 Nopember 2012;


on

• Bahwa untuk anak buah saksi dan anak buah dari saksi Edo belum ada yang di
gu

PHK;
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa jabatan Penggugat di Serikat Buruh sebagai Ketua kalau saksi sebagai

a
R
bendahara;

si
• Bahwa orang/karyawan mangkir pertama dipanggil dulu lalu teguran akhirnya

ne
ng
PHK;

do
• guBahwa katanya Abdullah Rahman minta izin dengan atasannya, Djokowitoyo;

• Bahwa kami tahu Abdullah Rahman minta izin kepada atasannya, minta izin

In
A
dari tanggal 6 Nopember s/d 16 Nopember 2012;
ah

lik
am

ub
• Bahwa katanya Penggugat izin lisan kepada Djokowitoyo, Abdullah Rahman

pada saat itu tidak masuk dari tanggal 6 Nopember 2012 s/d 16 Nopember
ep
k

2012, setelah tanggal 16 Nopember 2012 saksi belum lihat apakah dia masuk
ah

bekerja atau tidak karena kami berbeda kantor;


R

si
• Bahwa minta izin lisan itu kalau ada keperluan mendadak dan izin tertulis itu

ne
ng

karena izin yang direncanakan, tetapi Abdullah Rahman tidak dia minta izin

sama atasannya secara lisan;

do
gu

• Bahwa saksi tidak tahu Abdullah Rahman tersebut ada surat izinnya;
In
A

• Bahwa Abdullah Rahman dapat rumah dinas dari perusahaan;

• Bahwa absen diisi manuel pakai polpen kalau izin yang isi atasanya;
ah

lik

2. Keterangan Saksi EDO SISWADI:


m

ub

• Bahwa Penggugat ini di PHK ada kaitannya dengan organisasi buruh;

• Bahwa sebelumnya Abdullah Rahman ini menemui pihak perusahaan untuk


ka

ep

bicarakan tentang mau mendirikan serikat buruh ini, tetapi tidak direspon;
ah

• Bahwa sebab di PHK saksi tidak tahu persis, apakah tuntutan ataukah masalah
R

es

mangkir yang Abdullah Rahman katakana minta izin;


M

ng

• Bahwa minta izin diajukan tanggal 6 Nopember s/d 16 Nopember 2012, saksi
on

tidak tahu apakah surat lewat 10 hari atau belum izin tersebut sudah di PHK;
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 21 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa setelah izin selesai Penggugat tidak menghadap, Cuma ada surat

a
R
panggilan yang dia kasih tunjuk sama saksi;

si
• Bahwa di surat panggilan tersebut, tanggal 6 izinnya tanggal 8 Nopember 2012

ne
ng
sudah dipanggil;

do
• guBahwa pada waktu itu Abdullah Rahman minta izin mau mengantar orang tua

ke Bandung;

In
A
• Bahwa saksi membaca surat panggilan yang tanggal 8 Nopember 2012, secara

organisasi ada tembusan di Serikat Buruh;


ah

lik
• Bahwa panggilan I tanggal 8 Nopember 2012 ada lagi panggilan II tanggal 10
am

ub
Nopember 2012, pada panggilan ke II tidak datang juga Penggugat;

• Bahwa saksi tidak tahu kapan Penggugat kembali dari Bandung lalu bekerja
ep
k

lagi;
ah

• Bahwa dari tanggal 10 Nopember 2012 panggilan terakhir, tanggal 26


R

si
Nopember 2012 ada surat PHK;

ne
ng

• Bahwa terhadap Penggugat diadakan dua kali panggilan, lalu surat PHK, hak-

hak PHK belum dibayarkan sampai sekarang;

do
gu

• Bahwa Abdullah Rahman di PHK oleh pihak perusahaan dengan alasan


In
A

mangkir, sedangkan Abdullah Rahman bilang dia minta izin, saksi tidak tahu

apakah ada buktinya bahwa dia minta izin atau tidak;


ah

lik

• Bahwa Abdullah Rahman minta izin dengan atasannya Pak Djokowitoyo, dua
m

ub

hari sejak minta izin sudah ada panggilan ada suratnya tetapi saksi hanya baca

perihalnya;
ka

ep

• Bahwa orang dikatakan mangkir 5 hari berturut-turut tidak masuk tanpa berita,
ah

ada panggilan pertama;


R

es

• Bahwa Abdullah Rahman ini, menurut beliau dia minta izin, kepada atasan
M

ng

langsungnya, apakah dia minta izin secara lisan atau tertulis saksi tidak tahu;
on

• Bahwa yang bisa menilai adalah atasannya langsung;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa saksi melihat ada surat balasan dari Abdullah Rahman pada tanggal 8

a
R
Nopember 2012 saksi dapat dari Sekretaris Pak Wiwin;

si
• Bahwa surat panggilan tanggal 8 Nopember 2012 surat balasan tanggal 8

ne
ng
Nopember 2012, Abdullah Rahman pada saat itu baru mau ke Bandung;

do
• guBahwa saksi tidak tahu Abdullah Rahman tersebut mengajukan izin mau ke

Bandung tertulis atau tidak;

In
A
• Bahwa saksi tidak tahu apakah Abdullah Rahman ini minta izin ada bukti-bukti

atau tidak;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, Tergugat di
am

ub
persidangan telah mengajukan alat-alat bukti surat yang bermaterai cukup dan setelah

dicocokkan dengan aslinya, ternyata sebagian cocok dan sebagian lagi tidak ada aslinya
ep
k

dan diberi tanda T.1 s/d T.18 ;


ah

1. Foto copy Absensi Penggugat pada bulan Nopember 2012,diberi tanda T.1;
R

si
2. Foto copy Surat Panggilan Pertama Tertanggal 8 Nopember 2012, diberi tanda

ne
ng

T.2;

3. Foto copy Surat Panggilan Kedua Tertanggal 10 Nopember 2012, diberi tanda T.3;

do
gu

4. Foto copy Surat Panggilan Ketiga Tertanggal 14 Nopember 2012, diberi tanda T.4;
In
5. Foto copy Surat Panggilan Keempat Tertanggal 21 Nopember 2012, diberi tanda
A

T.6;
ah

lik

6. Foto copy Surat Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/XI/2012 tentang Pemutusan

Hubungan Kerja tanggal 26 Nopember 2012, diberi tanda T.6;


m

ub

7. Foto copy Surat Keterangan Kerja No. 06/HIP/SKK/XI/2012 tertanggal 26


ka

ep

Nopember 2012, diberi tanda T.7;

8. Foto copy Perhitungan Surat Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja Pekerja


ah

Bulanan, diberi tanda T.8;


es
M

9. Foto copy Surat Pemberitahuan tertanggal 08 Nopember 2012, diberi tanda T.9;
ng

on

10. Foto copy Surat pemberitahuan Pengosongan Rumah Dinas Perusahaan tertanggal
gu

29 Nopember 2012, diberi tanda T.10 ;


d
In
A

Disclaimer Halaman 23 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
11. Foto copy Surat Serikat Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit (SPPS) No. 182/SPPS/

a
XII/2012 tertanggal 3 Desember 2012, diberi tanda T.11 ;

si
12. Foto copy Surat Tergugat kepada Seluruh Karyawan tertanggal 05 Desember 2012,

ne
ng
diberi tanda T.12;

13. Foto copy Surat Tergugat kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

do
gu
Buol no. 77/HIP/Penj-PHK/XII/12 tertanggal 06 Desember 2012, diberi tanda T.13;

In
A
14. Foto copy Surat Tergugat kepada Seluruh Karyawan No. 08/HIP/Mogok Kerja/

XII/2012 tertanggal 11 Desember 2012, diberi tanda T.14 ;


ah

lik
15. Foto copy Surat Pemberitahuan Pengosongan Rumah Dinas Perusahaan kepada

Penggugat tertanggal 28 Februari 2013, diberi tanda T.15 ;


am

ub
16. Foto copy Surat Tergugat kepada Pengurus SPPS No. 11/HIP-GMS/TSPHK-AR/
ep
II/2013 tertanggal 28 Februari 2013, diberi tanda T.16;
k
ah

si
17. Foto copy Surat Tergugat kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten

ne
ng

Buol No. 12/HIP-GMS/II/2013 tertanggal 28 Februari 2013, diberi tanda T.17 ;

18. Asli Perjanjian Kerja Bersama periode 2010-2012, diberi tanda T.18 ;

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim di


In
A

depan persidangan, akan tetapi Tergugat tidak mengajukan saksi-saksi untuk menguatkan

dalil-dalil bantahannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat mengajukan Kesimpulan tertanggal 16

September 2014.
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan yang
ka

ep

tercatat dalam Berita Acara dan guna menyingkat putusan, Berita Acara tersebut harus
ah

dianggap dimasukkan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;
R

Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat maupun Tergugat tidak mengajukan


es
M

ng

apa - apa lagi dan mohon putusan ;


on

TENTANG HUKUMNYA
gu

DALAM EKSEPSI :
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana

a
diuraikan tersebut di atas;

si
Menimbang, bahwa oleh karena dalam Jawaban Tergugat telah mengajukan

ne
ng
Eksepsi di samping sangkalannya terhadap pokok perkara, maka Majelis Hakim terlebih

dahulu akan mempertimbangkan Eksepsi Tergugat tersebut;

do
gu
Menimbang, bahwa adapun Eksepsi Tergugat pada pokoknya menyatakan:

In
A
1. Bahwa Surat Gugatan Penggugat telah daluarsa atau lewat waktu sebagaimana di

atur dalam apsal 171 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan pasal 82
ah

lik
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004;

2. Bahwa objek gugatan a quo adalah Surat Keputusan No. 06/Skep/HIP/PHK-B/


am

ub
XI/2012 tanggal 26 Nopember 2012 tentang pemutusan hubungan kerja (PHK)
ep
yang disebabkan Penggugat mangkir;
k
ah

3. Bahwa pada tanggal 24 Juni 2014, gugatan a quo didaftarkan oleh Penggugat ke
R

si
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas IA Palu dengan

ne
ng

register No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN Pal;

4. Bahwa durasi waktu antara penerbitan objek gugatan a quo tanggal (26 Nopember

do
gu

2012) dan pengajuan gugatan a quo (tanggal 24 Juni 2014) adalah 1 tahun 7 bulan

sehingga hal tersebut terbukti melewati tenggang waktu 1 tahun sebagaimana


In
A

diatur dalam pasal 82 UU No. 2 tahun 2004 jo Pasal 171 UU No. 13/2003;
ah

lik

5. Bahwa dalil Tergugat mengenai adanya daluarsa pengajuan PHK mangkir yang

didasarkan pada pasal 82 UU No.2/2004 jo pasal 171 UU No.13/2003, didukung


m

ub

oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu sebagai berikut:


ka

a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 603 K/Pdt.Sus/2011


ep

tertanggal 06 Oktober 2011, dengan kaedah hukumnya:


ah

“Bahwa alasan kasasi Pemohon Kasasi tidak dapat dibenarkan, oleh karena
es
M

judex facti sudah tepat dan benar dalam putusan dan pertimbangannya yakni
ng

tidak salah menerapkan atau melanggat hukum yang berlaku”


on

Bahwa alasan pertimbangan judex facti telah tepat, oleh karena gugatan
gu

pemohon kasasi telah melampaui waktu 1 (satu) tahun, yaitu Pemutusan


In
A

Disclaimer Halaman 25 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hubungan kerja pada tanggal 4 Februari 2010 dan gugatan diajukan tanggal 4

a
Maret 2011 sehingga Gugatan Pemohon Kasasi dinyatakan kadaluarsa

si
berdaasrkan pasal 82 UU No. 2 tahun 2004 jo Pasal 171 UU Ketenagakerjaan

ne
ng
Nomor 13 tahun 2003;

b. Putusan Mahkamah agug Republik Indonesia No. 527 K/PHI/2007 tertanggal 19

do
guNopember 2007, dengan kaedah hukumnya:

In
A
“Bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan karena putusan Pengadilan

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung sudah tepat yaitu tidak
ah

lik
salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku”

Menimbang, bahwa dalam Repliknya Penggugat menolak Eksepsi Tergugat di atas


am

ub
karena Penggugat menyatakan bahwasanya Tergugat tidak cermat dalam memahami
ep
ketentuan Pasal 171 UU No. 13 tahun 2003. Bahwa dalam eksepsinya, Tergugat
k
ah

mendasarkan argumentasinya pada ketentuan pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 tentang
R

si
Ketenagakerjaan, dan juga ketentuan pasal 82 UU No. 2 tahun 2004 tentang

ne
ng

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, sebagaimana ditegaskan oleh Tergugat

tersebut. Penggugat menyatakan bahwasanya Tergugat tidak cermat dalam memahami

do
gu

ketentuan pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 dan ketentuan pasal 82 UU No. 2 tahun 2004,

oleh karena terkait pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 dan pasal 82 UU No. 2 tahun 2004,
In
A

jangka waktu tersebut untuk PHK sebagai berikut:


ah

lik

1. PHK yang dilakukan oleh Pengusaha terhadap Pekerja/Buruh yang melakukan

kesalahan berat (pasal 158 ayat (1) dan Pasal 159 UU No. 13 tahun 2003);
m

ub

2. PHK yang dilakukan oleh Pengusaha terhadap Pekerja/buruh yang setelah 6


ka

(enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karena


ep

dalam proses perkara pidana (pasal 160 ayat (3) UU No. 13 tahun 2003); dan
ah

3. PHK yang diakibatkan pekerja/buruh mengundurkan diri atas kemauan sendiri


es
M

(pasal 162 UU No. 13 tahun 2003);


ng

Apabila membaca sepintas isi ketentuan pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 dan pasal 82
on

UU No. 2 tahun 2004, akan muncul pendapat yang dangkal yang menyatakan bahwa 2
gu

(dua) ketentuan di atas sebagai ketentuan yang mengatur batas waktu bagi pekerja/buruh
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan gugatan perselisihan PHK ke Lembaga Penyelesaian Perselisihan hubungan

a
Industrial’ ketentuan itu seakan-akan tidak memberi pengecualian apapun. Dengan kata

si
lain ketentuan itu seakan-akan mengatakan semua alasan PHK daluarsa bila diajukan

ne
ng
lewat dari 1 (satu) tahun sejak terjadi PHK. Padahal untuk mengetahui gugatan pekerja

mengenai perselisihan PHK daluarsa atau tidak, kita harus memperhatikan putusan

do
gu
Mahkamah Konstitusi (MK). Mahkamah Konstitusi telah memutus permohonan judicial

In
A
review terkait UU No. 13 tahun 2003 dalam putusan no. 012/PUU-I/2003 tertanggal 28

Oktober 2004. Dalam putusan itu MK menyatakan Pasal 158 dan pasal 159 UU No. 13
ah

lik
tahun 2003 bertentangan dengan Undang-undang dasar 1945 sekaligus menyatakan

hukum bahwa pasal 158 dan pasal 159 UU No. 13 tahun 2003 tidak mempunyai kekuatan
am

ub
hukum mengikat. Artinya, kedua pasal tersebut telah dibatalakan oleh MK dan jika
ep
mengacu pada ketentuan pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 dan pasal 82 UU No. 2 tahun
k
ah

2004, apabila alasan PHK tersebut di luar pasal 160 ayat (3) dan pasal 162 UU No. 13
R

si
tahun 2003, maka tidak ada tenggang waktu memperkarakan kembali kasus tersebut ke

ne
ng

Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

Sehingga oleh karena ketentuan pasal 171 UU No. 13 tahun 2003 mengatur secara

do
gu

terbatas alasan PHK yang daluarsa bila gugatannya diajukan lewat dari 1 tahun, maka

alasan PHK lainnya di luar alasan sebagaimana disebutkan dalam pasal 160 ayat (3) dan
In
A

pasal 162 UU No. 13 tahun 2003 tidak bisa dikualifikasi daluarsa meskipun pekerja/buruh
ah

lik

mengajukan gugatan lewat dari 1 (satu) tahun setelah Pengusaha melakukan PHK;

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat dan sangkalan Penggugat di atas


m

ub

Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut;


ka

Menimbang, bahwa batasan waktu 1 (satu) tahun yang dapat digunakan oleh
ep

pekerja/buruh untuk mengajukan gugatan Pemutusan Hubungan Kerja menurut pasal 82


ah

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 adalah sebagaimana dimaksud dalam pasal 159
es
M

dan pasal 171 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003;


ng

Menimbang, bahwa pasal 82 Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 berpatokan


on

pada ketentuan pasal 158, 159 dan 171 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 sedangkan
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 27 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada pasal 171 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 merujuk pada pasal 158 ayat (1),

a
160 ayat (3) dan 162;

si
Menimbang, bahwa apabila dihubungkan antara ketentuan pasal 82 Undang-

ne
ng
Undang Nomor 2 Tahun 2004 dan pasal 171 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

dengan putusan Makhamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 012/PUU-I/2003 yang

do
gu
menyatakan ketentuan pasal 158, pasal 159, pasal 171 sepanjang mengenai anak

In
A
kalimat”…. Kecuali pasal 158 ayat (1)…..” Undang-undang Nomor 13 tahun 2003

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sehingga


ah

lik
tidak mempunyai kekuatan mengikat, maka Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan

pengunduran diri masih tetap tunduk pada ketentuan daluarsa;


am

ub
Menurut Juanda Pangaribuan, S.H.,MH dalam bukunya Aneka Putusan Mahkamah
ep
Konstitusi Bidang Hukum Ketenagakerjaan menyebutkan:
k
ah

si
“ Perselisihan PHK yang dapat dikualifikasi daluwarsa adalah PHK yang terjadi karena
alasan di bawah ini:

ne
ng

a. Pekerja/buruh selama 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan karena


mengalami proses pidana; dan
b. Pekerja/buruh mengundurkan diri

do
gu

Menimbang, bahwa Penggugat sendiri dalam gugatannya angka 11 mengakui


In
A

telah menerima Anjuran dari Mediator (bukti P.12) yang mengkualifikasikan Penggugat

mengundurkan diri berdasarkan ketentuan pasal 168 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13
ah

lik

Tahun 2003;
m

ub

Menimbang, bahwa memperhatikan keadaan absensi Penggugat pada bulan

Nopember 2012 yang terdapat dalam bukti T.1 diperoleh fakta-fakta hukum sebagai
ka

ep

beikut:
ah

1. Penggugat tidak masuk kerja/mangkir tanpa keterangan tertulis selama 5 (lima) hari
R

es

mulai tanggal 6 sampai dengan tanggal 10 Nopember 2012;


M

ng

2. Penggugat tidak masuk kerja/mangkir tanpa keterangan tertulis selama 6 (enam)


on

hari mulai dari tanggal 12 sampai dengan tanggal 17 Nopember 2012;


gu

3. Penggugat tidak masuk kerja/mangkir tanpa keterangan tertulis selama 2 (dua) hari
d

mulai tanggal 19 sampai dengan tanggal 20 Nopember 2012;


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Penggugat tidak masuk kerja/mangkir tanpa keterangan tertulis selama 1 (satu) hari

a
pada tanggal 22 Nopember 2012;

si
Menimbang, bahwa karena Penggugat tidak masuk kerja/mangkir tanpa

ne
ng
keterangan tertulis tersebut di atas, Tergugat telah melakukan pemanggilan kerja kepada

Penggugat sebanyak 4 (empat) kali secara sah dan patut, masing-masing pada tanggal

do
gu
08, 10, 14 dan 21 Nopember 2012, akan tetapi pemanggilan kerja tersebut tidak dipenuhi

In
A
oleh Penggugat sehingga Penggugat mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pemutusan

Hubungan Kerja kepada Penggugat pada tanggal 26 Nopember 2012 dengan alasan tidak
ah

lik
masuk kerja (mangkir) sesuai ketentuan pasal 168 Undang-Undang Nomor. 13 tahun

2003;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 162 ayat (4) Jo pasal 168 ayat (1)
ep
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemutusan
k
ah

Hubungan Kerja kepada Penggugat pada tanggal 26 Nopember 2012 dengan alasan
R

si
dikualifikasikan mengundurkan diri karena tidak masuk kerja selama 14 (empat belas) hari

ne
ng

berturut-turut adalah sah tanpa penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 82 Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2004, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan perkara perselisihan


In
A

Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan


ah

lik

pasal 162 ayat (1) atau karena dikualifikasikan mengundurkan diri berdasarkan ketentuan

pasal 168 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 hanya dapat diajukan dalam
m

ub

tenggang waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak diberitahukannya putusan dari pihak
ka

Pengusaha;
ep

Menimbang, bahwa oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat


ah

dilakukan oleh Tergugat pada tanggal 26 Nopember 2012 sedangkan Penggugat


es
M

mengajukan gugatannya ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


ng

Kelas IA Palu pada tanggal 24 Juni 2014 atau 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan 28 (dua puluh
on

delapan) hari sejak Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat,
gu

maka berdasarkan ketentuan pasal 82 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 gugatan


In
A

Disclaimer Halaman 29 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh Penggugat atas Pemutusan Hubungan Kerja yang diajukan ke Pengadilan Hubungan

a
Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas IA Palu pada tanggal 24 Juni 2014 adalah

si
melewati tenggang waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang atau telah daluarsa;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim

berpendapat bahwa Eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat telah

do
gu
daluarsa atau lewat waktu adalah beralasan hukum sehingga karenanya harus dikabulkan;

In
A
DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana


ah

lik
diuraikan tersebut di atas;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim berpendapat Eksepsi Tergugat

dikabulkan, maka menurut Majelis Hakim bahwa mengenai pokok perkara dalam gugatan
ep
a quo tidak perlu dipertimbangkan lagi;
k
ah

si
DALAM REKONVENSI

ne
ng

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat

Konvensi adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas;

do
gu

Menimbang, bahwa ternyata antara gugatan rekonvensi masih sangat erat

hubungannya dengan gugatan konvensi dan gugatan konvensi belum diputus, oleh karena
In
A

itu gugatan rekonvensi tidak dapat diperiksa dan diputus sebelum ada putusan mengenai
ah

lik

gugatan konvensi;
m

ub

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


ka

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan konvensi dinyatakan tidak dapat diterima
ep

dan nilai gugatan kurang dari Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka
ah

segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Negara;
es
M

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 dan pasal-pasal dari


ng

on

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan :


gu

MENGADILI
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM KONVENSI

a
DALAM EKSEPSI:

si
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat;

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima

do
DALAM REKONVENSI
gu

In
A
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
ah

lik
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

1. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Negara
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas
ep
mengenai Eksepsi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim, telah mengambil putusan
k
ah

terhadap gugatan Penggugat a quo dengan 1 (satu) orang anggota Majelis Hakim
R

si
mengajukan pendapat berbeda;

ne
ng

Pendapat berbeda (Dissenting Opinion)

Hakim Anggota : Drs. ABD. MALIK BRAM, S.H.,MH

do
gu

1. Bahwa Eksepsi Tergugat mengenai daluarsanya waktu mengajukan gugatan

Penggugat berdasarkan surat PHK sepihak dari Tergugat sejak tanggal 26


In
A

Nopember 2012, tidak dapat dijadikan dasar penetapan perhitungan interval waktu
ah

lik

PHK sepihak sampai Penggugat mengajukan Surat Pengaduan Ke Dinas

Nakertrans Kab. Buol pada tanggal 12 Desember 2013 (lewat + 1 bulan)


m

ub

2. Bahwa secara administrative memang sudah lewat waktu (tanggal 26 Nopember


ka

2012 s/d 12 Desember 2013), namun proses pengaduan oleh Penggugat


ep

berlangsung sejak Penggugat di PHK sepihak oleh Tergugat karena memang


ah

Penggugat selama masih aktif sebagai karyawan aktivis buruh dalam organisasi
es
M

SPPS senantiasa mendapat intimidasi dari Tergugat sebagaimana Bukti P.4, P.9
ng

dan P.10;
on

3. Bahwa secara psichologis kondisi Penggugat dalam kondisi tidak mempunyai


gu

kemampuan untuk segera mengajukan surat gugatan ke PHI di Palu, karena


In
A

Disclaimer Halaman 31 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterbatasan waktu dan jarak tempuh antara Kab. Buol apalagi tempat domisili

a
Penggugat jauh dari jarak perkotaan, maka salah satu alasan yang dapat

si
dipertimbangkan untuk menolak eksepsi Tergugat mengenai daluarsa waktu

ne
ng
mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Indsutrial pada Pengadilan Negeri

Palu;

do
gu
Demikianlah diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

In
A
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas IA Palu pada hari Senin tanggal 22

September 2014 oleh kami I DEWA GEDE BUDHY DHARMA ASMARA, S.H.,MH
ah

lik
sebagai Ketua Majelis, Drs. ABD. MALIK BRAM, S.H.,MH dan M. TADZWIF MUSTARI,
am

ub
SH. Hakim Ad Hoc masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang

yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 23 September 2014 dengan dibantu
ep
k

oleh SARMAN, SmHk Panitera Pengganti Pengadilan Hubungan Industrial pada


ah

Pengadilan Negeri Kelas I A Palu dengan dihadiri oleh kuasa Penggugat dan Kuasa
R

si
Tergugat.

ne
ng

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

do
gu

ttd ttd
In
A

Drs. ABD. MALIK BRAM,SH,MH I DEWA GEDE B. D. ASMARA, S.H.,MH


ah

lik

ttd
m

ub

M.TADZWIF MUSTARI,SH
PANITRA PENGGANTI
ka

ep

ttd
ah

SARMAN, SmHk
es
M

ng

Catatan : Turunan Putusan ini telah dicocokan dengan aslinya dan dikeluarkan
on

atas permintaan Kuasa Tergugat (IRSAN PARDOSI, SH).

Palu, 13
gu

Oktober 2014
d

PENGADILAN
In

NEGERI PALU
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera,

si
ne
ng
LA, ODE
MULAWARMAN, SH.,MH

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer Halaman 33 dari 33 Putusan PHI No. 08/Pdt.Sus-PHI/2014/PN PAL


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai