Anda di halaman 1dari 22

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN. Ptk.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pontianak,
yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial

do
pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
gu
gugatan antara:
HEDI EFENDI, T.Tgl.Lahir/Umur, Pontianak 27 Januari 1983/30 tahun,

In
A
Pekerjaan Karyawan PT. Sepanjang Inti Surya Mulia (SISM), alamat: JL. K. H.
W. Hasyim Pontianak yang bertempat di Mess Perumahan Mulia 3-4 PT
ah

lik
Sepanjang Inti Surya Mulia (SISM), Ketapang. Selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;
LAWAN
am

ub
PT. SEPANJANG INTI SURYA MULIA, beralamat di Jalan Brigjen Katamso,
Ketapang, yang diwakili oleh LEE LIP TSONG, dalam jabatannya selaku
ep
Direktur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada LAMBERTUS ALEXANDER
k

PATTIPEILUHU, DKK, Warga Negara Indonesia, Pemegang KTP No.


ah

6271031706630003, beralamat di Jl. Beliang Mas No. 9 RT 004/RW 022, Kel.


R

si
Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah; baik
bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Selanjutnya disebut sebagai

ne
ng

TERGUGAT;
Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Pontianak tersebut;

do
gu

Membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


Mendengar para pihak yang berperkara;
In
Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak;
A

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tertanggal 05
ah

lik

November 2019 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang


diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada
m

ub

Pengadilan Negeri Pontianak pada tanggal 5 November 2019 dalam Register


Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk, mengemukakan hal-hal, sebagai berikut:
ka

1. Bahwa Penggugat mulai bekerja pada tanggal 24 Mei 2018 dan di PHK
ep

Sepihak oleh Tergugat pada tanggal 29 Januari 2019 dengan masa kerja 8
ah

(delapan) bulan dengan jabatan terakhir Audit Executive dan menerima


R

upah kotor Rp 8.100.000,-. Penggugat adalah Karyawan Tetap (PKWTT) di


es

Perusahaan Tergugat PT. Sepanjang Inti Surya Mulia sebagaimana


M

ng

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditanda tangani oleh Penggugat dan
on
gu

Halaman 1 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat sesuai dengan SK Pengangkatan Karyawan Tetap karena prestasi

R
kerja Penggugat memuaskan. Oleh sebab itu, mengenai pemutusan

si
hubungan kerja (PHK) oleh Tergugat tidak Tsesuai Pasal 151 ayat (1) dan

ne
ng
(3), Pasal 155 ayat (2) dan (3) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2018 saat Penggugat ditugaskan audit di

do
gu perkebunan SMA 1&2, Nanga Tayap bersama tim audit yang terdiri dari
Sonly (Leader Tim), Manimaran dan Tri P, telah terjadi perbedaan pendapat

In
A
diruang meeting dalam hal permintaan kerja tambahan dari Sonly (tim
leader) dengan dadline tidak rasional untuk hasil audit tersebut.
ah

Dikarenakan Penggugat disaat bersamaan juga dideadline tugas pokok

lik
(tugas masing-masing personal tim audit) yang diterima berdasarkan
approval AWS (Audit Work Structure) atasan di Kuala Lumpur (Kantor Pusat
am

ub
Audit) sehingga tidak dapat menyelesaikan sampai tuntas kerja tambahan
tersebut, maka Sonly selaku leader tim marah diluar batas dengan memukul
ep
meja berulang kali dan bersuara keras karena tidak mau menerima
k

penjelasan dan alasan apapun dari Penggugat untuk perintaannya tersebut.


ah

3. Setelah kejadian tersebut, Closing Audit Perkebunan SMA 1&2 batal karena
R

si
tim leader tidak dapat memaparkan hasil audit yang signifikan untuk
presentasi ke GM dan Manager Kebun dan tim audit kembali ke Kantor

ne
ng

Perkebunan SISM 3-4 (base camp). Namun setelah itu, tim audit (Sonly,
Manimaran dan Tri P.) melakukan interogasi, intimidasi dan pemaksaan

do
gu

kepada Penggugat untuk mengundurkan diri dengan bersuara keras dan


berteriak disertai memukul meja beberapa kali dan datang menyerang ke
meja Penggugat karena adanya perbedaan pendapat saat itu. Beberapa
In
A

petugas keamanan (security) perkebunan yang mendengar suara gaduh


diruangan langsunng bergegas masuk ke ruangan menetralkan suasana
ah

lik

tersebut dan menanyakan penyebab dari kegaduhan yang terjadi.


4. Kemudian, tim audit (Sonly, Manimaran dan Tri P.) berpolitik agar
m

ub

Penggugat segera di PHK melalui mekanisme HRD dengan mengeluarkan


Surat Peringatan 1, 2 dan 3 berturut-turut tidap 2 (dua) hari sekali tanpa
ka

adanya tanggal surat dikeluarkan SP tersebut yang intinya Penggugat


ep

sudah melakukan kesalahan berat (yang dibuat-buat) yang tidak dapat


ah

ditoleran lagi (terlampir SP masing-masing).


R

Setiap SP yang dikeluarkan Penggugat hanya stanby di kantor SISM


es

menunggu tugas dan kerjaan selanjutnya tanpa melakukan hal yang


M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dituduhkan dalam masing-masing SP yang dibuat-buat tersebut, bahkan SP

R
3 dikeluarkan saat Penggugat akan pulang cuti natal bersama.

si
5. Penggugat masih ingin bekerja dengan bukti semua tugas pokok yang

ne
ng
diemban sejak bergabung di Perusahaan sampai saat ini sudah di submit
baik berupa softcopy dan hardcopy sebelum deadline yang diberikan secara
konsisten (bukti hard copy dan soft copy yang telah di submit ke atasan

do
gu sebelum deadline).
6. Oleh sebab itu, atas tindakan Tergugat tersebut secara nyata-nyata

In
A
bertentangan dan melanggar Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Maka Penggugat menyampaikan perbuatan Tergugat
ah

tersebut melalui Surat Pengadaan pada awal bulan Januari 2019 ke

lik
Disnakertrans Ketapang.
7. Setelah Penggugat menyampaikan pengaduan tersebut, maka tanggal 25
am

ub
Juni 2019 Mediator pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Ketapang
mendengarkan keterangan Penggugat dan Wakil dari Tergugat (Pihak HRD)
ep
8. Setelah mendengarkan keterangan Penggugat dan Tergugat, Mediator
k

Hubungan Industrial pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Ketapang


ah

membuat anjuran pada tanggal 30 Oktober 2019 dengan Suratnya Nomor :


R

si
567/796/TKT-B2019 yang ditujukan kepada Tergugat dan Penggugat
dimana dalam anjuran tersebut menganjurkan kepada Tergugat untuk

ne
ng

memperkerjakan kembali Penggugat namun apabila Tergugat dengan


alasan-alasan tertentu sehingga Tetap ingin melakukan pemutusan

do
gu

hubungan kerja maka pihak Tergugat diwajibkan memberikan hak pesangon


2 (dua) kali ketentuan pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali Uang Penghargaan
Masa Kerja pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak pasal 156 ayat
In
A

(4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.


9. Bahwa menurut Pasal 163 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
ah

lik

menyatakan Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap pekerja / buruh


karena perubahan status, penggabungan, atau peleburan perusahaan dan
m

ub

pengusaha tidak bersedia menerima pekerja di perusahaannya maka


pekerja berhak atas uang pesangon sebesar 2 x ketentuan Pasal 156 ayat
ka

(2), Uang Penghargaan Masa Kerja 1 x ketentuan dalam Pasal 156 ayat (3)
ep

dan Uang Penggantian Hak Sesuai dalam ketentuan Pasal 156 ayat (4)
ah

10. Bahwa perbuatan Tergugat tersebut diatas adalah tindakan yang


R

bertentangan hukum dan ketentuan mengenai Ketenagakerjaan sebagai


es

berikut :
M

ng

 Pasal 55 Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015


on
gu

Halaman 3 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Perpres No. 109 Tahun 2013 tentang Kepesertaan Program Jaminan

R
Sosial

si
 Permenker Per-03/MEN/1996 pasal 17 dan No. 6/2016 Pasal 7, Pasal 1

ne
ng
dan Pasal 2
 Pasal 27, 28 ayat (2) dan 31 UUD 1945
 Pasal 126 ayat (1), Pasal 86, Pasal 6, Pasal 78, Pasal 77 dan Pasal 79

do
gu ayat (2), Pasal 93, Pasal 151 ayat (3), Pasal 155, Pasal 156 ayat (4)
huruf d jo. Pasal 156 ayat (1) Pasal 163 ayat (2), Pasal 164 ayat (3)

In
A
Pasal 170 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
merupakan perbuatan yang bertentangan dan melawan hukum yang
ah

nyata-nyata telah merugikan kepentingan hukum Penggugat, maka oleh

lik
karena itu adalah wajar dan patut apabila Penggugat meminta ganti rugi
dalam bentuk uang pesangon sebagaimana diatur dalam Undang-
am

ub
Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 yang diperincikan sebagai
berikut :
ep
Penggugat dengan masa kerja 8 bulan berdasarkan Surat PHK Sepihak
k

dari Tergugat sebagai berikut:


ah

- Uang pesangon
R

si
2 x Rp. 8.100.000 = Rp.16.200.000
- Uang Penghargaan Masa Kerja

ne
ng

1 x Rp. 8.100.000 = Rp.8.100.000


- Uang penggantian hak

do
gu

15% x Rp. 24.300.000 = Rp.3.645.000


- Cuti yang belum pernah diambil
8/25 x Rp. 8.100.000 = Rp. 2.592.000
In
A

- Upah Tidak dibayar (Feb 2019)


1 x Rp. 8.100.000 = Rp. 8.100.000
ah

lik

- Upah Selama Proses Mar19-Nov 19


9 bulan x Rp. 8.100.000 = Rp. 72.900.000
m

ub

- THR Implek 2019


9/12 x Rp. 8.100.000 = Rp.6.075.000
ka

- Uang Dinas yang Belum Cair 2018


ep

= Rp.1.795.000
ah

- Uang Perjalanan Pulang Pontianak


R

= Rp.600.000
es

- Upah Lembur Mei 18-Dec 18


M

ng

= Rp. 5.829.000
on
gu

Halaman 4 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SUB TOTAL = Rp. 125.836.000

R
13. Bahwa tindakan Tergugat yang serta merta mencari kesalahan Penggugat

si
yang tidak sesuai Job Description Penggugat disertai deadline yang tidak

ne
ng
rasional adalah sangat disayangkan karena Penggugat bukanlah pekerja
yang tidak berprestasi. Tindakan yang dilakukan Tergugat adalah suatu
upaya untuk menghindarkan dari suatu kewajiban untuk membayar

do
gu pesangon kepada Penggugat, dengan tujuan supaya Penggugat
mengundurkan diir

In
A
14. Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Pontianak yang memeriksa dan mengadili perkara ini
ah

untuk memanggil para pihak dalam suatu hari sidang yang telah ditentukan

lik
serta memutus dengan diktum sebagai berikut :
Hak Normatif Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tentang
am

ub
Ketenagakerjaan Tahun 2003:
 Gaji yang tidak dibayar (Februari 2019) ditambah denda keterlambatan.
ep
 Tunjangan Hari Raya Imlek 2019 yang tidak pernah dibayar ditambah
k

denda keterlambatan.
ah

 Uang Lembur dan Kerja Paksa saat Libur Hari Nasional yang tidak
R

si
dibayar selama periode Mei 2018 s/d Desember 2018.
 Pesangon 2 kali ketentuan normal pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan

ne
ng

Masa Kerja 1 (satu) kali dikarenakan Perusahaan menolak memperkerjan


Penggugat.

do
gu

 Membayar Upah Selama Proses sampai adanya putusan yang


berkekuatan hukum tetap dari lembaga PHI (incract) karena PHK
sepihak.
In
A

 Uang Penggantian Hak (UPH) antara lain:


1. Uang Dinas yang masih belum dibayar dan Bonus per audit yang
ah

lik

dijanjikan (melangggar komitmen sebelum Join Perusahaan).


2. Biaya Perjalanan Pulang dari Ketapang ke Pontianak.
m

ub

3. Cuti yang belum pernah diambil.


DALAM POKOK PERKARA
ka

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya dan mengukum Tergugat


ep

membayar semua biaya perkara ini.


ah

2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak oleh Tergugat tidak sah


R

dan tidak beralasan hukum karena bertentangan Undang-Undang No 13


es

Tahun 2013 dan Peraturan tentang Ketenagakerjaan. Adapun Undang-


M

ng

Undang tersebut sebagai berikut :


on
gu

Halaman 5 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Pasal 55 Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015

R
Perpres No. 109 Tahun 2013 tentang Kepesertaan Program Jaminan

si

Sosial

ne
ng
 Permenker Per-03/MEN/1996 pasal 17 dan No. 6/2016 Pasal 7, Pasal 1
dan Pasal 2
 Pasal 27, 28 ayat (2) dan 31 UUD 1945

do
gu  Pasal 126 ayat (1), Pasal 86, Pasal 6, Pasal 78, Pasal 77 dan Pasal 79
ayat (2), Pasal 93, Pasal 151 ayat (3), Pasal 155, Pasal 156 ayat (4)

In
A
huruf d jo. Pasal 156 ayat (1) Pasal 163 ayat (2), Pasal 164 ayat (3)
Pasal 170 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ah

3. Menghukum Tergugat berdasarkan pasal diatas untuk membayar Gaji/Upah

lik
yang tidak dibayar (Feb 2019) dan Upah selama proses sampai terbit
putusan penetapan PHK dari lembaga PHI, Uang Pesangon 2 (dua) kali
am

ub
ketentuan normal, Uang Penghargaan Masa Kerja 1 (satu) kali karena
Perusahaan menolak memperkerjakan Penggugat, Upah Lembur yang tidak
ep
dibayar, Tunjangan Hari Raya Implek yang tidak didapat Penggugat, Uang
k

Dinas dan Bonus Audit yang dijanjikan atasan serta Uang Penggantian Hak
ah

(UPH) normatif akibat Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak tanpa ada saldo
R

si
JHT, program pensiun dan BPJS kesehatan yang tidak diikutsertakan.
4. Bahwa perbuatan yang bertentangan dan melawan hukum yang nyata-nyata

ne
ng

telah merugikan kepentingan hukum Penggugat, maka adalah wajar dan


patut apabila Penggugat meminta ganti rugi dalam bentuk uang sebagaimana

do
gu

diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dengan


menghukum Tergugat untuk membayar pesangon kepada Penggugat dengan
masa kerja 8 bulan (berdasarkan Surat PHK Sepihak dari Tergugat) sebagai
In
A

berikut :
- Uang pesangon
ah

lik

2 x Rp. 8.100.000 = Rp.16.200.000


- Uang Penghargaan Masa Kerja
m

ub

1 x Rp. 8.100.000 = Rp.8.100.000


- Uang penggantian hak
ka

15% x Rp. 24.300.000 = Rp.3.645.000


ep

- Cuti yang belum pernah diambil


ah

8/25 x Rp. 8.100.000 = Rp. 2.592.000


R

- Upah Tidak dibayar (Feb 2019)


es

1 x Rp. 8.100.000 = Rp. 8.100.000


M

ng

- Upah Selama Proses Mar19-Nov 19


on
gu

Halaman 6 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9 bulan x Rp. 8.100.000 = Rp. 72.900.000

R
- THR Implek 2019

si
9/12 x Rp. 8.100.000 = Rp.6.075.000

ne
ng
- Uang Dinas yang Belum Cair 2018
= Rp.1.795.000
- Uang Perjalanan Pulang Pontianak

do
gu = Rp.600.000
- Upah Lembur Mei 18-Dec 18

In
A
= Rp. 5.829.000
SUB TOTAL = Rp. 125.836.000
ah

Apabila Ketua Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan adil menurut

lik
hukum (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan,
am

ub
Penggugat dan Tergugat masing-masing telah hadir menghadap kuasanya
sebagaimana tersebut di atas, dan atas kehadiran para pihak, Majelis Hakim
ep
kemudian telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak namun tidak
k

berhasil sehingga persidangan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan


ah

yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan
jawaban tertanggal 5 Desember 2019 pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng

1. Bahwa Penggugat menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh


Penggugat kecuali yang diakui oleh Tergugat.

do
gu

2. Bahwa benar Penggugat telah bekerja di Perusahaan Tergugat Sejak 24


Mei 2018 sampai dengan dikeluarkannya Surat Pemutusan Hubungan Kerja
pada tanggal 29 Januari 2019, Dimana Surat Pemutusan Hubungan Kerja
In
A

yang dikeluarkan berdasarkan atas kesalahan/pelanggaran yang telah


dilakukan oleh Penggugat secara berkelanjutan berdasarkan ketentuan
ah

lik

Perjanjian Kerja Bersma PT. SISM yang telah di daftarkan di Disnakertrans


Kabupaten Ketapang dengan Nomor 42 Tahun 2017 Tanggal 4 September
m

ub

2017 jo Nomor 111 Tahun 2019 Tanggal 21 Mei 2019.


3. Bahwa Tergugat telah menjalankan prosedur dalam mengeluarkan Surat
ka

Peringatan 1, 2 dan 3 Serta Surat Pemutusan Hubungan Kerja, dengan


ep

urutan sebagai berikut :


ah

- Surat Peringatan I (satu) dikeluarkan pada tanggal 24 November 2018


R

dan berlaku selama 6 bulan sampai dengan 10 Juni 2019, dengan


es

pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja Bersama PT. SISM pasal 69 ayat


M

ng

1 Poin J, I Jo Pasal 161 Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun


on
gu

Halaman 7 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2003, dengan kesalahan/pelanggaran : tidak melaksanakan instruksi

R
kerja yang diberikan oleh atasan, gagal mengikuti arahan pimpinan dan

si
melawan pimpinan.

ne
ng
Surat pemberian dokumen Surat Peringatan ini penggugat tidak mau menerima
dan menandatanganinya.
- Surat Peringatan II (dua) dikeluarkan pada tanggal 10 Desember 2018

do
gu dan berlaku selama 6 bulan sampai dengan 10 Juni 2019, dengan
pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja Bersama PT. SISM pasal 69 ayat

In
A
1 Poin H, I, J, N Jo Pasal 161 Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13
Tahun 2003, dengan kesalahan/pelanggaran : tidak melaksanakan
ah

instruksi kerja yang diberikan oleh atasan, gagal mengikuti arahan

lik
pimpinan untuk melakukan pengecekan audit sesuai dengan Audit Work
Structure, melawan atasan dan menunjukan sifat buruk dengan
am

ub
meninggalkan ruangan meeting selama 5 jam.
Surat pemberian dokumen Surat Peringatan ini penggugat tidak mau
ep
menerima dan menandatanganinya.
k

- Surat Peringatan III (tiga) dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 2018


ah

dan berlaku selama 6 bulan sampai dengan 13 Juni 2019, dengan


R

si
pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja Bersama PT. SISM pasal 69 ayat
1 Poin A, B, F, G Jo Pasal 161 Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13

ne
ng

Tahun 2003, dengan kesalahan/pelanggaran : melawan atasan dengan


mengeluarkan nada keras kepada atasan, tidak menerima teguran dan

do
gu

masukan untuk perbaikan diri, tidak menghormati atasan.


Saat pemberian dokumen Surat Peringatan ini penggugat tidak mau menerima
dan menandatanganinya.
In
A

- Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja dikeluarkan pada tangal


29 Januari 2019 dengan pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja Bersama
ah

lik

PT. SISM pasal 68 dan pasal 69 Jo Pasal 161 Undang Undang


Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
m

ub

Saat dikeluarkannya Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja tersebut,


adalah batas akhir masa kerja penggugat berakhir.
ka

4. Bahwa Tergugat menolak dalil yang disampaikan oleh Penggugat pada


ep

point 2 dan 3, dimana menurut tergugat dalil ini adalah upaya dari
ah

penggugat untuk menutupi atas ketidak kompetenan penggugat melakukan


R

pekerjaan yang telah diberikan atasan.


es

5. Bahwa Tergugat Menolak dalil yang disampaikan oleh Penggugat pada


M

ng

Point 4, bahwa dalam prosedur mengeluarkan surat peringatan, Tergugat


on
gu

Halaman 8 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan tidak semena-mena apalagi

R
berunsur politik. Penggugat sebelumnya telah melakukan

si
kesalahan/pelanggaran yang dilakukan dan diberikan Surat Peringatan I

ne
ng
pada tanggal 24 November 2018 tidak seperti yang disampaikan di dalam
dalil penggugat sebagaimana dituliskan : “dengan mengeluarkan Surat
Peringatan 1, 2 dan 3 berturut-turut tiap 2 hari sekali tanpa adanya tanggal

do
gu surat dikeluarkan……..”.
6. Bahwa Tergugat Menolak dalil yang disampaikan oleh Penggugat pada

In
A
Point 5, bahwa prosedur mengeluarkan Surat Peringatan sampai Surat
Pemutusan Hubungan Kerja sudah sesuai dengan ketentuan Perjanjian
ah

Kerja Bersama PT. SISM pasal 69 ayat 1 Poin J, I Jo Pasal 161 Undang

lik
Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
7. Bahwa Tergugat Menolak dalil yang disampaikan oleh Penggugat pada
am

ub
Point 6, bahwa pada tanggal 12 Januari 2019 Tergugat telah mengadakan
Perundingan Bipartit dengan Penggugat, dengan hasil perundingan yang
ep
telah disetujui Penggugat sebelumnya, sebagai berikut :
k

Bahwa berdasarkan Risalah Perundingan Bipartit tersebut pendapat pekerja


ah

pada point 7 dan pendapat pengusaha pada uraian point 4 telah ditemukan
R

si
kesepakatan.
Pendapat Pekerja Point 7 :

ne
ng

“Bahwa sdr Hedi Efendi bersedia menerima dan Pemutusan Hubungan


Kerja dengan dan atas pembayaran Hak terkait Pemutusan Kerja atas

do
gu

dirinya sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 dan atau 1 kali ketentuan”.
Pendapat Pengusaha Point 4 :
“Bahwa dengan mempertimbangkan kondisi kerja pekerja sdr Hedi
In
A

Efendi, maka pihak perusahaan tidak meneruskan hubungan kerja


dengan sdr Hedi Efendi dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan
ah

lik

kerja dengan sdr. Hedi Efendi terhitung tangga 29 Januari 2019 dan
pengusaha Bersedia memenuhi tuntutan pekerja sesuai point 7 pendapat
m

ub

pekerja sdr Efendi.”


Atas kesepakatan pada Mediasi Bipartit yang telah dilakukan, Tergugat telah
ka

mengabulkan atas permintaan Penggugat dengan 1 x Ketentuan pasal 161


ep

Undang undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, dengan rincian


ah

sebagai berikut :
R

- Tanggal Masuk Kerja : 25 Mei 2018


es

- Tanggal Terakhir Bekerja : 31 Januari 2019


M

ng

- Masa Kerja : 8 Bulan


on
gu

Halaman 9 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Gaji Pokok : Rp. 7.000.000,-

R
- Tunjangan Tetap : Rp 800.000,-

si
- Perhitungan Pesangon pasal 161 (pasal 156 ayat 2)

ne
ng
1 x Rp 7.800.000,- = Rp 7.800.000,-
- Penghargaan Masa Kerja (Pasal 156 ayat 3)
0 x Rp. 7.800.000,- = Rp. 0,-

do
gu - Uang Penggantian Hak (Pasal 156 ayat 4)
15 % x Rp 7.800.000,- = Rp. 1.170.000,-

In
A
Sisa cuti 7 hari = 7/25 x Rp.7.800.000,- = Rp. 2.184.000,-
Total = Rp.11.154.000,-
ah

Akan tetapi Penggugat Ingkar Janji/menolak sebagaimana yang sudah

lik
disampaikan dan dicatat didalam Risalah Mediasi Bipartit.
8. Bahwa Tergugat Menolak dalil yang disampaikan oleh Penggugat pada
am

ub
Point 8, bahwa proses yang dijalankan oleh pihak tergugat sudah sesuai
dengan ketentuan Perjanjian Kerja Bersma PT. SISM dan ketentuan
ep
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 serta dalil yang
k

dituliskan penggugat hanya bersifat anjuran tanpa melihat proses dan


ah

ketentuan yang sudah dijalankan oleh pihak Tergugat.


R

si
9. Bahwa Tergugat Menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan
Penggugat dalam Point 9 dan 10. Bahwa dasar gugatan yang diajukan

ne
ng

penggugat bersifat kabur/tidak jelas (obscuur libel), karena perselisihan


antara tergugat dengan penggugat tidak seperti yang didalilkan dalam

do
gu

gugatan penggugat berdasarkan pasal 163 ayat (2) Undang-undang No. 13


Tahun 2003, dimana saat ini tergugat tidak masuk dalam kategori
penggabungan/peleburan perusahaan. Termasuk perhitungan Pesangon,
In
A

uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak serta yang lainnya
seperti upah yang tidak dibayar, upah proses upah lembur dimana
ah

lik

perhitungan tersebut tidak mendasar untuk diajukan sebagai gugatan


Penggugat.
m

ub

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon Majelis Hakim pemeriksa


perkara a quo berkenan menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut :
ka

I. DALAM POKOK PERKARA :


ep

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;


ah

2. Menyatakan Hubungan Kerja Antara Penggugat dan Tergugat telah


R

berakhir sejak 29 Januari 2019 yang disebabkan pelanggaran pasal


es

68 dan 69 Perjanjian Kerja Bersama PT. SISM Jo Pasal 161 Undang


M

ng

Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.


on
gu

Halaman 10 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan Penggugat hanya menerima hak sesuai dengan

R
Ketentuan Pasal 161 Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun

si
2003.

ne
ng
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
II. Subsidair
Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil-

do
gu adilnya (Ex Aequo Et Bono)
Menimbang, bahwa atas jawaban dari Tergugat tersebut, kemudian Penggugat

In
A
mengajukan repliknya secara tertulis tertanggal 12 Desember 2019 dan
dilanjutkan dengan pengajuan duplik oleh Tergugat secara tertulis pula
ah

tertanggal 9 Januari 2020 yang selengkapnya termuat dalam berita acara

lik
persidangan perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil
am

ub
gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti surat tertanggal 23 Januari
2020, berupa:
ep
1. Fotocopy Surat Penawaran Kerja PT. Sepajanjang Intisurya Mulia,
k

tertanggal 08 Mei 2018, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut


ah

diberi tanda A-1;


R

si
2. Fotocopy Laporan Hasil Temuan Audit – Charge Out of PO, selanjutnya
pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-2;

ne
ng

3. Fotocopy Hasil Temuan Audit – Weeding, selanjutnya pada fotocopy bukti


surat tersebut diberi tanda A-3;

do
gu

4. Fotocopy Capture Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, selanjutnya pada


fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-4;
5. Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Tetap, tertanggal 24
In
A

Agustus 2018, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-
5;
ah

lik

6. Fotocopy Surat Peringatan I, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut


diberi tanda A-6;
m

ub

7. Fotocopy Surat Peringatan II, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut
diberi tanda A-7;
ka

8. Fotocopy Surat Peringatan III, selanjutnya pada fotocopy bukti surat


ep

tersebut diberi tanda A-8;


ah

9. Fotocopy Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja, tertanggal 29


R

Januari 2019, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-
es

9;
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Fotocopy Persetujuan Bersama Bipartit, selanjutnya pada fotocopy bukti

R
surat tersebut diberi tanda A-10;

si
11. Fotocopy Surat Pengantar Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan

ne
ng
Industrial Disnakertrans Ketapang, tertanggal 30 Oktober 2019 ,selanjutnya
pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-11;
12. Fotocopy Rekap Perhitungan Jam Lembur (Mei – Dec 2018), selanjutnya

do
gu pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-12;
13. Fotocopy Daily Progress Record bulan Mei 2018, selanjutnya pada fotocopy

In
A
bukti surat tersebut diberi tanda A-13;
14. Fotocopy Daily Progress Record bulan Juni 2018, selanjutnya pada
ah

fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-14;

lik
15. Fotocopy Daily Progress Record bulan Juli 2018, selanjutnya pada fotocopy
bukti surat tersebut diberi tanda A-15;
am

ub
16. Fotocopy Daily Progress Record bulan Agustus 2018, selanjutnya pada
fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-16;
ep
17. Fotocopy Daily Progress Record bulan September 2018, selanjutnya pada
k

fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-17;


ah

18. Fotocopy Daily Progress Record bulan Oktober 2018, selanjutnya pada
R

si
fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-18;
19. Fotocopy Daily Progress Record bulan November 2018, selanjutnya pada

ne
ng

fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-19;


20. Fotocopy Daily Progress Record bulan Desember 2018, selanjutnya pada

do
gu

fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-20;


21. Fotocopy Sisa Stock Minuman Keras di Kulkas Mess, selanjutnya pada
fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda A-21;
In
A

Menimbang, terhadap alat bukti surat bertanda A-1 sampai dengan A-21
tersebut telah dibubuhi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan asli atau
ah

lik

salinannya;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan bantahannya dipersidangan
m

ub

Tergugat telah mengajukan alat-alat bukti surat tertanggal 23 Januari 2020


berupa:
ka

1. Fotocopy Surat Peringatan I, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut


ep

diberi tanda T-1;


ah

2. Fotocopy Surat Peringatan II, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut
R

diberi tanda T-2;


es

3. Fotocopy Surat Peringatan III, selanjutnya pada fotocopy bukti surat


M

ng

tersebut diberi tanda T-3;


on
gu

Halaman 12 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Fotocopy Risalah Perundingan Bipartit, tertanggal 12 Januari 2019,

R
selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-4;

si
5. Fotocopy Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja, tertanggal 29

ne
ng
Januari 2019, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-
5;
6. Fotocopy Surat Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2017-2019, tertanggal 25

do
gu Juli 2017, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-6;
7. Fotocopy Memo Internal Pembayaran Tunjangan Hari Raya 2018,

In
A
tertanggal 14 Mei 2018, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut
diberi tanda T-7;
ah

8. Fotocopy Form Pengajuan Pesangon Karyawan, tertanggal 21 Januari

lik
2019, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-8;
9. Fotocopy Surat Penawaran Kerja, tertanggal 08 Mei 2018, selanjutnya pada
am

ub
fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-9;
10. Fotocopy Slip Gaji 3 Bulan Terakhir, selanjutnya pada fotocopy bukti surat
ep
tersebut diberi tanda T-10;
k

11. Fotocopy Surat Keputusan Pemberian Tunjangan Dapur sebagai Pengganti


ah

Biaya Makan, selanjutnya pada fotocopy bukti surat tersebut diberi tanda T-
R

si
11;
Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat bertanda T-1 sampai

ne
ng

dengan T-11 kesemuanya telah dibubuhi meterai cukup dan telah dicocokkan
dengan asli atau salinannya;

do
gu

Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim


dalam persidangan baik Penggugat maupun Tergugat tidak mengajukan alat
bukti saksi untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya maupun sanggahan atau
In
A

bantahannya;
Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat dan Tergugat menyatakan
ah

lik

tidak mengajukan alat bukti lagi, selanjutnya Penggugat dan Tergugat


menyerahkan kesimpulannya pada tanggal 13 Februari 2020;
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan pihak Penggugat


menyatakan tetap pada dalil gugatan dan pembuktian, sedangkan Tergugat
ka

menyatakan tetap pada dalil bantahan dan pembuktiannya, serta mohon


ep

putusan;
ah

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka


R

segala sesuatu yang belum termuat dalam putusan ini akan menunjuk pada
es

Berita Acara Persidangan serta haruslah dianggap telah termuat secara lengkap
M

ng

dalam putusan ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
on
gu

Halaman 13 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada kesempatan terakhir di persidangan sebelum

R
menjatuhkan putusan, Majelis Hakim memberikan himbauan dan saran kepada

si
kedua belah pihak berperkara untuk berdamai namun kedua belah pihak

ne
ng
berperkara menegaskan bahwa upaya damai tidak dimungkinkan lagi dan
memohon agar perselisihan a quo diselesaikan melalui putusan Majelis Hakim;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada
pokoknya adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;

In
A
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 283 RBg dalam perkara ini
Penggugat dibebani kewajiban untuk membuktikan dalil gugatannya, sedangkan
ah

Tergugat berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil bantahanya;

lik
Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Penggugat menyatakan
bahwa Tergugat telah melakukan pemutusan hubungan kerja, dengan cara
am

ub
sebagaimana tertuang dalam dalil-dalil gugatan yang pada pokoknya:
 Bahwa pada saat Penggugat ditugaskan audit SMA 1 & 2 Nanga Tayap
ep
bersama tim audit telah terjadi perbedaan pendapat di ruang meeting dalam
k

hal permintaan kerja tambahan dengan deadline tidak rasional, bersamaan


ah

waktunya dideadline tugas pokok karenanya tidak dapat menyelesaikan


R

si
sampai tuntas kerja tambahan tersebut, sehingga tim audit berpolitik agar
Penggugat segera di putuskan hubungan kerjanya dengan alasan Penggugat

ne
ng

telah melakukan kesalahan berat (yang dibuat-buat) yang tidak dapat


ditoleran lagi;

do
gu

 Bahwa Penggugat diputuskan hubungan kerjanya oleh Tergugat pada tanggal


29 Januari 2019 tidak sesuai dan bertentangan dengan Undang-Undang No.
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
In
A

 Bahwa Penggugat menuntut kepada Tergugat kompensasi berupa uang


pesangon, upah, upah proses dan tuntutan lain-lainnya yang seluruhnya
ah

lik

berjumlah Rp.125.836.000,- (seratus dua puluh lima juta delapan ratus tiga
puluh enam ribu rupiah)
m

ub

Menimbang, bahwa di dalam jawabannya Tergugat telah membantah


dalil-dalil gugatan Penggugat yang pada pokoknya:
ka

 Bahwa Tergugat melakukan pemutusan hubungan kerja (phk) pada tanggal


ep

29 Januari 2019 terhadap Penggugat berdasarkan atas


ah

kesalahan/pelanggaran oleh Penggugat secara berkelanjutan, setelah


R

sebelumnya diterbitkan surat peringatan 1, 2, dan 3;


es

 Bahwa Tergugat menolak seluruh tuntutan Penggugat karena Penggugat


M

ng

ingkar janji atas kesepakatan besarnya kompensasi pemutusan hubungan


on
gu

Halaman 14 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerja dalam perundingan bipartit pada tanggal 12 Januari 2019 yang

R
seluruhnya berjumlah Rp 11.154.000,00 (sebelas juta seratus lima puluh

si
empat ribu rupiah);

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya
Penggugat telah mengajukan 21 (dua puluh satu) bukti surat yang telah diberi
tanda A-1 sampai dengan A-21 dan surat-surat bukti tersebut telah dicocokkan/

do
gu
ditunjukkan dengan aslinya dan atau foto copy atau salinannya, telah dibubuhi
meterai secukupnya, telah dinazegel, telah dicatat dan didaftarkan dalam

In
A
regester yang diperuntukkan untuk itu, sehingga oleh Majelis Hakim surat-surat
bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini;
ah

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil bantahannya Tergugat

lik
telah mengajukan 11 (sebelas) bukti surat yang telah diberi tanda T-1 sampai
dengan T-11 dan surat-surat bukti tersebut telah dicocokkan/ ditunjukkan
am

ub
dengan aslinya dan atau foto copy atau salinannya, telah dibubuhi meterai
secukupnya, telah dinazegel, telah dicatat dan didaftarkan dalam regester yang
ep
diperuntukkan untuk itu, sehingga oleh Majelis Hakim surat-surat bukti tersebut
k

dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini,


ah

Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim


R

si
dalam persidangan para pihak baik Penggugat maupun Tergugat tidak
mengajukan alat bukti saksi untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya maupun

ne
ng

dalil-dalil sanggahan atau bantahannya;


Menimbang, bahwa dari jawab jinawab antara Penggugat dan Tergugat,

do
gu

Majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:


1. Bahwa benar Penggugat adalah pekerja yang bekerja pada Tergugat sejak
tanggal 24 Mei 2018 s/d tanggal 29 Januari 2019 dengan jabatan terakhir
In
A

sebagai Audit Executive;


2. Bahwa benar upah terakhir yang diterima Penggugat dari Tergugat sebesar
ah

lik

Rp 7.800.000,- /bulan;
3. Bahwa antara Pengggugat dengan Tergugat telah dilakukan upaya
m

ub

perundingan Tripartit tetapi tidak tercapai kesepakatan, maka diterbitkan


risalah oleh Mediator Hubungan Industrial pada Dinas Sosial dan Tenaga
ka

Kerja Ketapang Nomor: 567/796/TKT-B2019, tertanggal 30 Oktober 2019;


ep

Menimbang, bahwa setelah mencermati secara seksama gugatan


ah

Penggugat dan jawaban Tergugat, maka yang masih menjadi persoalan dan
R

harus dibuktikan adalah apakah tindakan Tergugat melakukan pemutusan


es

hubungan kerja terhadap Penggugat sudah sesuai dengan Undang-Undang No.


M

ng

13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan?;


on
gu

Halaman 15 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum memeriksa dan mempertimbangkan

R
substansi pokok perkara, Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih

si
dahulu mengenai jenis perselisihan yang relevan dengan perkara a quo;

ne
ng
Menimbang, bahwa sesuai bukti surat A-11 Penggugat di dalam surat
gugatannya telah melampirkan Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

do
gu
Ketapang, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa obyek perseslisihan a
quo adalah mengenai Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dengan

In
A
demikian proses perkara a quo tunduk pada ketentuan pasal 56 huruf c
Undang-Undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
ah

Hubungan Industrial;

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menyampaikan
penilaian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan terhadap hasil
am

ub
pembuktian oleh para pihak yang berperkara;
Menimbang, bahwa kemudian Majelis Hakim akan mempertimbangkan
ep
apakah gugatan Penggugat cukup beralasan secara hukum;
k

Menimbang, bahwa untuk mengadili gugatan perselisihan hubungan


ah

industrial harus dipastikan terlebih dahulu kedudukan hukum para pihak berupa
R

si
hubungan kerja yang didasarkan pada perjanjian kerja sebagaimana dimaksud
pasal 50 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang

ne
ng

menyebutkan bahwa “Hubungan Kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja


antara pengusaha dan pekerja/buruh”;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan bukti surat A-1 yang


bersesuaian dengan T-9 dan bukti surat A-5 beserta bukti-bukti surat yang
relevan lainnya, karenanya menurut pendapat Majelis Hakim terbukti bahwa
In
A

Tergugat merupakan tempat dimana Penggugat tercatat sebagai Pekerja. Oleh


karena itu gugatan perselisihan pemutusan hubungan kerja ini telah didasarkan
ah

lik

pada hukum dan hubungan kerja yang sah;


. Menimbang, bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan
m

ub

Tergugat diakui oleh para pihak sebagaimana tertuang dalam surat gugatan
maupun surat jawaban, terjadi sejak tanggal 24 Mei 2018, meskipun dalam
ka

surat penawaran kerja sesuai bukti surat A-1 yang bersesuaian dengan T-9
ep

terhitung mulai 21 Mei 2018, kemudian berdasarkan surat bukti A-5 Penggugat
ah

diangkat sebagai karyawan tetap mulai tanggal 24 Agustus 2018 dengan


R

jabatan sebagai Executive Internal Audit dan berakhir hubungan kerjanya sesuai
es

bukti surat A-9 yang bersesuaian dengan bukti surat T-5 terhitung mulai tanggal
M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29 Januari 2019, dengan demikian menurut Majelis Hakim maka masa kerja

R
Penggugat adalah 8 (delapan) bulan lebih tetapi kurang dari 1 (satu) tahun;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng
mempertimbangkan pokok permasalahan dalam perkara a quo dengan
memeriksa tindakan pemutusan hubungan kerja (phk) yang dilakukan oleh
Tergugat;

do
gu Menimbang, bahwa menurut Penggugat awal perselisihan ini muncul
disebabkan karena pada tanggal 10 Desember 2018 saat Penggugat

In
A
ditugaskan audit SMA 1 & 2 Nanga Tayap bersama tim audit (Sonly, Manimaran
dan Tri P) telah terjadi perbedaan pendapat di ruang meeting dalam hal
ah

permintaan kerja tambahan dengan deadline tidak rasional, bersamaan

lik
waktunya dideadline tugas pokok karenanya tidak dapat menyelesaikan sampai
tuntas kerja tambahan tersebut, maka Sonly selaku leader tim marah diluar
am

ub
batas tanpa mau menerima penjelasan dan alasan apapun dari Penggugat,
setelah kejadian itu tim audit berpolitik agar Penggugat segera di PHK melalui
ep
mekanisme surat peringatan 1, 2 dan 3 berturut-turut setiap 2 hari sekali tanpa
k

adanya tanggal surat dikeluarkan SP tersebut yang intinya Penggugat sudah


ah

melakukan kesalahan berat (yang dibuat-buat) yang tidak dapat ditoleran lagi;
R

si
Menimbang, bahwa atas dalil Penggugat tersebut disanggah oleh
Tergugat dalam surat jawabannya angka 2 yang menyatakan bahwa “Surat

ne
ng

Pemutusan Hubungan Kerja yang dikeluarkan berdasarkan atas kesalahan/


pelanggaran yang telah dilakukan oleh Penggugat secara berkelanjutan

do
gu

berdasarkan ketentuan Perjanjian Kerja Bersama PT. SISM”, kemudian


Tergugat dalam angka 5 surat jawabannya mendalilkan bahwa “Dalam
prosedur mengeluarkan surat peringatan, Tergugat sudah sesuai dengan
In
A

prosedur yang ada dan tidak semena-mena apalagi berunsur politik. Penggugat
sebelumnya telah melakukan kesalahan/ pelanggaran yang dilakukan dan
ah

lik

diberikan Surat Peringatan I pada tanggal 24 November 2018 tidak seperti yang
disampaikan di dalam dalil penggugat sebagaimana dituliskan : “dengan
m

ub

mengeluarkan Surat Peringatan 1, 2 dan 3 berturut-turut tiap 2 hari sekali tanpa


adanya tanggal surat dikeluarkan……..”.
ka

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan penjelasan pasal 161 ayat


ep

(2) Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan


ah

bahwa “Masing-masing surat peringatan dapat diterbitkan secara berurutan


R

atau tidak, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atau
es

peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama”, dan sesuai bukti surat T-6
M

ng

yang mengatur sanksi dan peringatan pasal 68 huruf g menegaskan bahwa


on
gu

Halaman 17 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam hal masa berlaku suatu sanksi belum habis, masih terjadi pelanggaran

R
terhadap Tata Tertib Kerja dan Aturan Kedisiplinan, maka masa berlaku sanksi

si
yang baru dihitung sejak tanggal dikeluarkan sanksi baru”.

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan dan meneliti bukti surat A-6,
A-7, dan A-8 yang bersesuaian dengan bukti surat T-1, T-2 dan T-3 karena
kesalahannya Penggugat diberikan surat peringatan 1, 2 dan 3 yang masing-

do
gu
masing surat peringatan berlakunya terhitung sesuai dengan tanggal yang
termuat dalam surat peringatan tersebut, maka menurut Majelis Hakim tidak

In
A
adanya tanggal terbitnya surat peringatan sebagaimana didalilkan Penggugat
tidak dapat dijadikan sebagai alasan tidak sahnya surat peringatan yang
ah

diterbitkan oleh Tergugat, karena hal itu sudah sesuai prosedur yang berlaku;

lik
Menimbang, bahwa pemutusan hubungan kerja (phk) merupakan
langkah terakhir, setelah sebelumnya dilakukan upaya pencegahan,
am

ub
perundingan dan permohonan atas rencana tersebut sebagaimana dimaksud
pasal 151 ayat (3) Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
ep
Ketenagakerjaan, yang menegaskan bahwa “Dalam hal perundingan
k

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak menghasilkan


ah

persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan


R

si
pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial”;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya di dalam ketentuan pasal 155 ayat (1)


Undang-Udang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan

do
gu

bahwa “Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud


dalam pasal 151 ayat (3) batal demi hukum”;
Menimbang, bahwa sebelum pemutusan hubungan kerja (phk) terjadi
In
A

berdasarkan bukti surat A-10 yang bersesuaian dengan bukti surat T-4, antara
Penggugat dan Tergugat telah dilakukan upaya perundingan secara bipartit dan
ah

lik

telah tercapai kesepakatan yang disimpulkan dalam risalah bipartit pada bab III
angka 1 yang menyebutkan bahwa “berdasarkan pendapat pekerja pada point 7
m

ub

dan pendapat pengusaha pada uraian point 4 maka telah ditemukan


KESEPAKATAN”, kemudian Penggugat dan Tergugat yang diwakili oleh
ka

Pramundwiarto Harilaksono (HRD PT. SISM) membuat persetujuan bersama


ep

sepakat untuk mengakhiri hubungan kerjanya, namun belum ditandatangani


ah

oleh para pihak;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pada pasal 7 ayat (1) Undang-Undang


es

No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial


M

ng

menegaskan bahwa “Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud dalam


on
gu

Halaman 18 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasal 3 dapat mencapai kesepakatan penyelesaian, maka dibuat Perjanjian

R
Bersama yang ditandatangani oleh para pihak”, selanjutnya ayat (3)

si
menyebutkan bahwa “Perjanjian Bersama sebagaimana dimaksud ayat (1)

ne
ng
wajib didaftarkan oleh para pihak yang melakukan perjanjian pada Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di wilayah para pihak
mengadakan Perjanjian Bersama”;

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim
perundingan yang dilakukan oleh Penggugat maupun Tergugat sesuai surat

In
A
bukti A-10 yang bersesuaian dengan surat bukti T-4 belum tuntas, semestinya
kesepakatan yang sudah tercapai pada saat perundingan tersebut dituangkan
ah

dalam bentuk perjanjian bersama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak,

lik
kemudian didaftarkan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Pontianak untuk mendapatkan akta bukti pendaftaran yang merupakan
am

ub
bagian tidak terpisahkan dari perjanjian bersama itu sendiri;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam surat jawabannya angka 3 halaman
ep
3 menyatakan “Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja dikeluarkan pada
k

tanggal 29 Januari 2019 dengan pelanggaran terhadap Perjanjian Bersama PT.


ah

SISM pasal 68 dan pasal 69 Jo Pasal 161 Undang Undang Ketenagakerjaan


R

si
No. 13 Tahun 2013”;
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dalam posita gugatan angka

ne
ng

7 pada pokoknya menyatakan perbuatan Tergugat yang melakukan tindakan


pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat nyata-nyata bertentangan dan

do
gu

melanggar Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, untuk


itu Penggugat pada awal Januari 2019 mengadukan tindakan Tergugat kepada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ketapang;
In
A

Menimbang, bahwa sesuai bukti surat A-9 yang bersesuaian dengan


surat bukti T-5, menurut Majelis Hakim Tergugat telah melakukan tindakan
ah

lik

pemutusan hubungan kerja (phk) terhadap Penggugat terhitung mulai tanggal


29 Januari 2019, sebelum memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
m

ub

perselisihan hubungan industrial, karenanya pemutusan hubungan kerja (phk)


tersebut tidak sah, bertentangan dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003
ka

tentang Ketenagakerja dan batal demi hukum, dengan demikian petitum angka
ep

2 dalam pokok perkara haruslah dinyatakan dikabulkan;


ah

Menimbang, bahwa bertitik tolak dari fakta tersebut, Majelis Hakim


R

berpendapat hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat belum berakhir


es

dan Penggugat masih ingin bekerja sebagaimana dinyatakan dalam posita


M

ng

gugatan angka 5, akan tetapi Penggugat sendiri tidak mengajukan tuntutan


on
gu

Halaman 19 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk dipekerjakan kembali pada Tergugat yang dituangkan dalam petitum

R
gugatan, maka penyelesaian yang tepat, adil dan bijaksana sebagaimana

si
tuntutan subsidair para pihak yakni Ex Aequo Et Bono adalah dengan

ne
ng
menyatakan putus demi hukum hubungan kerja antara Penggugat dengan
Tergugat sejak putusan ini dibacakan;
Menimbang, bahwa akibat putusnya hubungan kerja antara Penggugat

do
gu
dengan Tergugat, maka menurut pendapat Majelis Hakim Tergugat wajib
memenuhi hak-hak Penggugat tersebut dengan menghukum Tergugat

In
A
membayar kepada Penggugat uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan
pasal 156 ayat (2) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 ayat
ah

(4) Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta upah

lik
proses, sebagai berikut:
a. Uang pesangon : 1 x Rp 7.800.000,00 = Rp 7.800.000,00
am

ub
b. Uang penggantian hak : 15% x Rp 7.800.000,00 = Rp 1.170.000,00
c. Upah proses : 1 x Rp. 7.800.000,00 = Rp 7.800.000,00
ep
Jumlah = Rp16.770.000,00
k

(enam belas juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah);


ah

Menimbang, bahwa tuntutan upah proses oleh Penggugat sampai


R

si
dengan terbitnya penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, menurut Majelis Hakim sekalipun secara yuridis Tergugat

ne
ng

berkewajiban membayar upah Penggugat selama proses pemutusan hubungan


kerja, namun demikian mengingat Penggugat dengan Tergugat sudah pernah

do
gu

ditemukan kesepakatan penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja


dalam perundingan bipartit juga mengingat Penggugat tidak melakukan tugas
dan kewajiban kerjanya secara aktif, maka menurut Majelis Hakim yang patut
In
A

dan adil mengenai besarnya upah proses yang harus dibayar oleh Tergugat
kepada Penggugat adalah sebesar 1 (satu) kali upah;
ah

lik

Menimbang, bahwa terkait Tunjangan Hari Raya (THR) Imlek 2019 yang
dimintakan oleh Penggugat, sesuai surat bukti A-4 lembar kedua dimana agama
m

ub

Penggugat tertulis beragama Katolik, maka menurut Majelis Hakim tuntutan


THR tersebut tidak relevan dan tidak beralasan hukum;
ka

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat yang meliputi upah


ep

Februari 2019, uang penghargaan masa kerja, upah lembur, uang dinas dan
ah

bonus audit, serta tuntutan lainnya, oleh karena hal itu menyangkut sejumlah
R

uang tertentu dibutuhkan data yang akurat, namun setelah meneliti dan
es

memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat maupun Tergugat


M

ng

tidak cukup kuat, lengkap dan relevan, maka menurut Majelis Hakim tuntutan
on
gu

Halaman 20 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat tersebut tidak dapat dipertimbangkan, karena itu harus

R
dikesampingkan;

si
Menimbang, bahwa dengan demikian bertitik tolak dari fakta tersebut di

ne
ng
atas maka menurut Majelis Hakim petitum angka 3 dan 4 dalam pokok perkara
dinyatakan dikabulkan sebagian,
Menimbang, bahwa pada akhirnya baik Penggugat maupun Tergugat

do
gu
menyatakan tidak mengajukan alat bukti lagi, selanjutnya Penggugat dan
Tergugat menyerahkan kesimpulannya pada tanggal 13 Februari 2020;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan uraian pertimbangan
tersebut di atas maka Majelis Hakim patut untuk menyatakan mengabulkan
ah

gugatan Penggugat untuk sebagian serta menolak gugatan untuk selain

lik
dan selebihnya;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara a quo nilai gugatannya
am

ub
di bawah Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), sesuai pasal 58
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
ep
Hubungan Industrial (PPHI), maka biaya yang timbul dalam perkara ini
k

dibebankan kepada negara;


ah

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti yang diajukan oleh para


R

si
pihak, setelah Majelis Hakim selesai mempelajari keseluruhan bukti-bukti
tersebut, dan dengan mengambil alih segala pertimbangan hukum terhadap

ne
ng

bukti-bukti surat para pihak yang telah dipergunakan dalam uraian tersebut
diatas, maka terhadap bukti-bukti surat para pihak selebihnya yang tidak

do
gu

dipertimbangkan, secara mutatis mutandis, Majelis Hakim menyatakan bukti-


bukti surat tersebut tidak lagi memiliki relevansi dengan pokok perkara a quo
sehingga patut untuk dikesampingkan;
In
A

Memperhatikan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun


2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Undang-
ah

lik

Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


maupun peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan
m

ub

perkara ini;
MENGADILI
ka

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


ep

2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat


ah

sejak putusan ini dibacakan;


R

3. Menghukum Tergugat untuk membayar hak Penggugat secara tunai dan


es

sekaligus akibat putusnya hubungan kerja berupa uang pesangon, uang


M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penggantian hak dan uang proses sebesar Rp 16.770.000,00 (enam belas

R
juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah);

si
4. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara

ne
ng
sejumlah Rp 137.000,00 (seratus tiga puluh tujuh ribu rupiah);
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pontianak pada hari
Kamis, tanggal 20 Februari 2020 oleh kami Richmond P.B. Sitoroes, S.H.,

In
A
M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, Agus Susianto, S.H., M.H. dan Herianto
Sinaga, S.H. Hakim Ad Hoc Hubungan Industrial, masing-masing sebagai
ah

Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

lik
umum pada hari Kamis, tanggal 27 Februari 2020, oleh Hakim Ketua Majelis
tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota, dibantu oleh Lusi
am

ub
Nurmardiatun, S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri tersebut serta dihadiri Penggugat dan kuasa Tergugat.
ep
k

Hakim-hakim Anggota : Hakim Ketua,


ah

si
Agus Susianto, S.H.,M.H. Richmond P.B. Sitoroes, S.H.,M.H.

ne
ng

Herianto Sinaga, S.H.

do
gu

Panitera Pengganti,

Lusi Nurmardiatun, S.H.


In
A

Perincian biaya:
1. Panggilan sidang..................... Rp131.000,00
ah

2. Meterai..................................... Rp 6.000,00
lik

Jumlah …………. Rp137.000,00


(seratus tiga puluh tujuh ribu rupiah).
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 22 halaman.


Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Ptk.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai