PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa Klinik Kecantikan telah
menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik dan belum jelas siapa
penanggung jawab pengelolaannya. Sementara didalam Sistim Kesehatan
Nasional pelayanan kosmetik merupakan bagian dari upaya kesehatan
perorangan strata pertama.
1
Departemen Kesehatan menyadari betul keadaan tersebut dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan-
kecenderungan pembangunan kesehatan kedepan dan mewujudkan Visi
Depkes “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” dengan misi
“ Membuat Rakyat Sehat “ dengan nilai-nilai :
1. Berpihak pada rakyat
2. Bertindak cepat dan tepat
3. Kerjasama Tim
4. Integritas yang tinggi
5. Transparan dan akuntabilitas
B. Tujuan
2
C. Sasaran
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait yaitu :
- Departemen Kesehatan RI
- Dinas Kesehatan Propinsi / Kabupaten / Kota
- Instansi pemerintah terkait lainnya
- Pemilik, Penanggung Jawab dan Tenaga Pelaksana di Klinik Kecantikan
- Organisasi Profesi terkait
D. Pengertian
- Dokter / dokter gigi adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki
kompetensi untuk melakukan pelayanan medik yang terkait dengan
kecantikan (estetika penampilan) setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan bidang kedokteran yang berhubungan dengan estetika
penampilan, kecantikan (estetika penampilan) medik minimal 96 jam yang
diselenggarakan oleh institusi pendidikan nasional / international atau
organisasi profesi terkait yang diakui oleh pemerintah serta dibuktikan
dengan sertifikat sesuai dengan pedoman pengembangan pendidikan
keprofesian berkelanjutan (P2KB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sertifikat
dari institusi pendidikan luar negeri harus mendapat pengesahan dari
Kolegium organisasi profesi terkait. Departemen Pendidikan Nasional.
3
Alasan: untuk mencapai kompetensi melakukan pelayanan medik tidak
dapat dibatasi dengan 96 jam, tergantung jenis tindakan. Sedangkan
berdasarkan UUPK no. 29 kompetensi dokter disahkan oleh Kolegiumnya,
yang kemudian mengusulkan untuk mendapat sertifikat dari KKI. Isilah
pelatihan ilmu kecantikan dihilangkan karena dalam bidang kedokteran
tidak ada istilah ilmu kecantikan
Perlu ditambahkan dokter spesialis apa saja yang berkaitan dengan estetika
penampilan.
- Tindakan medik terbatas adalah semua tindakan yang bersifat medik untuk
bidang kecantikan (estika penampilan) yang bukan tindakan medik invasif
(operatif) dan dilakukan oleh tenaga medis sesuai dengan keahlian dan
kewenangannya.
- Tindakan invasif adalah semua tindakan medik yang bersifat operatif tanpa
narkose bius umum yang ada hubungannya dengan bidang kecantikan
(estika penampilan) dan dilakukan oleh tenaga medis sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya.
E. Ruang lingkup
4
F. Landasan Hukum
5
Bab BAB II
1. Penatalaksanaan Umum
2. Penatalaksanaan khusus :
2.1. Tindakan medik terbatas
Adalah tindakan rejuvenasi dan estetika penampilan secara medik
dengan bahan, obat dan peralatan yang telah teregistrasi di
Departemen Kesehatan.
2.2. Tindakan medik invasif (operatif) tanpa narkose bius umum.
6
Untuk menjaga mutu penyelenggaraan Klinik Kecantikan Estetika dan
pemberian upaya pelayanan kesehatan yang profesional serta sesuai
kompetensi, maka Klinik Kecantikan Estetika dibagi dalam dua tipe sebagai
berikut :
Klinik Kecantikan Estetika tipe Pratama adalah satu sarana Klinik Kecantikan
Estetika yang menyediakan jasa pelayanan tindakan medik terbatas yang
dilakukan oleh seorang dokter/dokter gigi (bersertifikat, sesuai butir D.
Pengertian) dengan penanggung jawab teknis adalah seorang dokter dengan
kompetensi yang sama. (bersertifikat, sesuai butir D. Pengertian).
Klinik Kecantikan Estetika tipe Utama adalah satu sarana Klinik Kecantikan
Estetika yang menyediakan jasa pelayanan tindakan medik terbatas dan
tindakan medik invasif (operatif) tanpa narkose bius umum yang dilakukan oleh
seorang dokter/dokter gigi/dokter spesialis/dokter gigi spesialis sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya dengan penanggung jawab teknis adalah
seorang dokter (bersertifikat, sesuai butir D. Pengertian).
1. Persyaratan umum:
7
1.4. Ruang administrasi
1.5. Kamar mandi / WC
1.6. Ruang kegiatan lainnya
2. Persyaratan khusus:
a. Ventilasi
Ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalam
kamar/ruangan dengan baik
Luas Ventilasi 1/3 x luas lantai ruangan
Ventilasi harus dilengkapi dengan ventilasi mekanis
(AC, kipas angin, exhause fan)
Besaran daya AC : 1 PK per 20 meter persegi
d. Pembuangan limbah
Mempunyai sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
kesehatan (saluran penampungan air limbah/septic tank)
Limbah padat, cair, dan gas yang bersifat B3 (Bahan Beracun
berbahaya) harus di kelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Limbah medik (padat dan cair) harus di kelola sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Limbah padat, cair dan gas tidak boleh melewati ambang batas yang
telah ditetapkan.
1. Peralatan medik
Peralatan medik yang dipakai di Klinik Kecantikan Estetika harus
memadai, terjamin mutu, manfaat, keselamatan dan kenyamanan serta
sudah teregistrasi di Departemen Kesehatan
Peralatan medik minimal yang harus dimiliki oleh Klinik Kecantikan
Estetika tipe Pratama dan tipe Utama adalah sebagai berikut : (lihat
tabel 1. dibawab ini)
8
2. Penggunaan dan pemeliharaan:
- Tersedianya peralatan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan Klinik
Kecantikan Estetika
Penggunaan peralatan khusus harus dilakukan oleh tenaga
dokter/dokter gigi yang sudah terlatih dan bersertifikat (sesuai butir D.
Pengertian) dikeluarkan oleh institusi pendidikan/organisasi profesi
terkait.
Peralatan yang dipergunakan harus dijaga kebersihannya sesuai
prosedur pemeliharaan alat.
Untuk peralatan yang dapat dicuci, maka setiap habis dipergunakan
harus dicuci dengan menggunakan sabun, air bersih atau bahan
mengandung antiseptik atau desinfektan, kemudian dibilas dan
disterilkan.
Peralatan harus diperiksa keamanannya oleh tenaga pelaksana / teknisi
yang bekerja di Klinik Kecantikan Estetika setiap kali sebelum
penggunaan. Pemeriksaan dan pemeliharaan semua peralatan secara
menyeluruh harus dilakukan pengecekan secara periodik minimal 6
(enam) bulan.
Kalibrasi untuk instrumentasi tertentu harus dilakukan secara teratur
yang disesuaikan dengan frekwensi penggunaan instrumen tersebut.
9
12 Electric Cauter ± +
13 Skin analyzer + +
14 Dental Unit ± ±
15 Panaromic röntgen - ±
16 Peralatan implant apa? Gigi? - ±
17 Lampu Wood + +
Catatan : + artinya harus ada
- artinya tidak harus ada
± artinya dapat ada atau tidak ada
10
Dokter yang bekerja sebagai tenaga pelaksana di Klinik Kecantikan Estetika
dapat merangkap sebagai penanggung jawab teknis Klinik Kecantikan Estretika
tersebut.
11
3.4. Melaksanakan upaya pelayanan kecantikan sesuai standar profesi dan
mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
3.5. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan Klinik Kecantikan
Estetika.
3.6. Melaksanakan dan menjaga keselamatan Klinik Kecantikan Estetika
meliputi keamanan dan kebersihan alat dan ruangan serta pencegahan
pencemaran lingkungan.
4. Perawat
5. Apoteker
12
6. Asisten Apoteker
7. Tenaga Administrasi
8. Customer Service
Klinik Kecantikan Estetika dapat memiliki satu sarana farmasi, yang digunakan
untuk menyimpan obat-obatan dan bahan medik habis pakai yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan pelayanan kecantikan/estetika medik, juga untuk
mengolah, meracik dan mengedarkan obat-obatan oral dan topikal (kecuali
obat-obatan golongan narkotik) kepada para pasien dengan resep dari tenaga
medis (dokter/dokter gigi/dokter spesialis/dokter gigi spesialis) yang bekerja di
klinik tersebut.
Sarana farmasi yang berada dalam Klinik Kecantikan Estetika tidak boleh
melayani resep yang berasal dari tenaga medis yang bekerja di luar klinik
tersebut.
Sarana farmasi ini wajib dipimpin oleh seorang apoteker, yang bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan kefarmasian didalam klinik.
13
H. Lain-lain
14
BAB III
15
17. Daftar ketenagaan :
17.1. Dokter / Dokter gigi
- Fotokopi Surat Tanda Registrasi Dokter (legalisasi oleh Konsil
Kedokteran Indonesia)
- Fotokopi Surat Izin Praktik
- Fotokopi Sertifikat pendidikan dan pelatihan ilmu kecantikan /
estetik medik minimal 96 jam yang disahkan Kolegium organisasi
profesi terkait, yang masih berlaku (5 tahun terakhir)
17.2. Dokter spesialis / dokter gigi spesialis
- Fotokopi Surat Tanda Registrasi Dokter (legalisasi oleh Konsil
Kedokteran Indonesia)
- Fotokopi Surat Izin Praktik
17.3. Perawat
- Fotokopi Surat Izin Perawat
- Fotokopi Surat Izin Kerja untuk perawat
17.4. Beautician / Aesthetician / Cosmetologist
- Fotokopi Surat Izin Kerja sebagai Junior Beautician atau Senior
Beautician atau Aesthetician / Cosmetologist (lihat pedoman
salon kecantikan)
17.5. Apoteker
- Fotokopi KTP setempat
- Fotokopi Surat Izin Kerja / Surat Penugasan Apoteker
- Surat Pengangkatan sebagai penanggung jawab sarana farmasi
- Surat Pernyataan Apoteker hanya melayani resep asal dalam
klinik dan tidak melayani resep asal luar klinik serta tidak
melayani obat-obatan golongan narkotika
17.6. Asisten Apoteker
- Fotokopi Surat Izin Kerja Asisten Apoteker
16
Persyaratan : Surat permohonan tentang penggantian penanggung jawab
teknis medik dengan melampirkan persyaratan sebagaimana
disebut pada A. 10 dan 11 diatas.
B. Tata Cara Permohonan izin Klinik Kecantikan Estetika
C. Sertifikasi
1. Beautician/Aesthetician/Cosmetologist
Memiliki sertifikat / ijazah / diploma kursus/pelatihan yang relevan/sah
yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional / Institusi
pendidikan yang telah diakui secara international.
Sertifikat Tata Kecantikan Kulit tingkat Terampil yang dikeluarkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional wajib dimiliki oleh seorang Junior
Beautician (Penata Kecantikan). Seorang Senior Beautician (Ahli
kecantikan) wajib memiliki sertifikat Tata Kecantikan Kulit tingkat Mahir
yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Diploma dari
17
lembaga pendidikan international CIDESCO diperlukan untuk seorang
yang bekerja sebagai Aesthetician / Cosmetologist.
Beautician / Aesthetician / Cosmetologist wajib mengikut perkembangan
ilmu dan teknologi kecantikan / estetika melalui seminar / simposium /
kursus, yang dibuktikan dengan sertifikat.
Sertifikat / ijazah / diploma harus selalu dipasang / disimpan di Klinik
Kecantikan Estetika.
18
Bab BAB IV
4.1 Pencatatan
A. Rekam Medik
19
- Tindakan operasi yang pernah dilakukan.
- Alergi terhadap obat/zat tertentu
- Lembaran untuk catatan keperawatan dan catatan
pelayanan oleh beautician/aesthetician/cosmetologist
20
Tabel 3 : Laporan Triwulan Klinik Kecantikan Estetika
21
4.2.2. Laporan Kasus Penyakit menurut jenis kelamin
Jenis Kelamin
No Kasus Penyakit Laki-laki Perempuan
1. Akne
2. Parut Akne
3. Hiperpigmentasi
4. Penuaan Kulit
5. Nevus
6. Keratosis Seboroik
7. Veruka / Kutil
8. Bau badan
9. Hiperhidrosis
10. Selulit
11. Stretch Mark
12. Kerontokan rambut
13. Ketombe
14. Keloid
15. Tatto
16. Hirsutisme
17. Obesitas
18.
19.
20.
22
4.2.3. Laporan tindakan medik menurut golongan umur
23
4.2.4. Laporan tindakan medik menurut jenis kelamin
Jenis Kelamin
No Jenis Tindakan Medik Laki-laki Perempuan
1. Facial
- manual
- mekanik
- elektrik
2. Perawatan badan
- manual
- mekanik
- elektrik
3. Dermabrasi
4. Mikrodermabrasi
5. Chemical Peeling
- Superfisial
- Medium
- Deep
6. Dengan Laser
7. Dengan IPL
8. Dengan LHE
9. Dengan Cauter
10. Filler Augmentasi
11. Mesoterapi
12. Tindakan operasi
1. ………………..
2………………….
3. dst
13. Liposuction
14. Suntik Botox
15. Implan
16.
17.
18.
24
BAB V
A. Pembinaan
B. Pengawasan
25
Adalah kegiatan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan kegiatan
penyelenggaraan Klinik Kecantikan Estetika akan dan telah terlaksana sesuai
dengan kebijakan, rencana, dan peraturan perundangan yang berlaku.
Pengawasan ini berguna untuk melindungi semua pihak supaya tetap menjaga
kualitas layanannya, sehingga bila terdapat ketidaksesuaian segera dapat
diketahui dan diintervensi.
Pengawasan dilakukan terhadap seluruh tenaga pelaksana, jenis pelayanan,
metode pelayanan, kemampuan keamanan peralatan (kalibrasi), bahan,
bangunan dan sarana pendukung lainnya.
Pengawasan dilaksanakan oleh pemerintah pusat (Departemen Kesehatan,
Konsil Kedokteran Indonesia), pemerintah daerah (Dinas Kesehatan Propinsi
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan tugas dan kewenangan
masing-masing dan dapat berkoordinasi dengan organisasi profesi terkait.
26
6. Merekomentasikan pencabutan izin penyelenggaraan Klinik Kecantikan
Estetika untuk jangka waktu tertentu (sementara) atau menetap
(selamanya)
Tata cara pemberian sanksi administrasi dan sanksi disiplin dilakukan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan juga dapat dilakukan setelah
mendapat rekomendasi dari organisasi profesi terkait.
D. Ketentuan Pidana
27
Bab BAB VI
Kriteria yang dipergunakan dalam monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut :
D. Daftar hadir dan risalah pertemuan dalam pemantauan dan evaluasi disimpan
dengan memuat secara rinci hasil pengendalian mutu.
28
E. Penanggung jawab Klinik Kecantikan Estetika melaporkan secara periodik
kegiatan monitoring dan evaluasi ini setiap 6 bulan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
PENUTUP
Demikian pedoman ini dibuatkan dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya di bidang kecantikan/estetika medik.
29
LAMPIRAN
STANDAR PELAYANAN MEDIK
DI KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA
30
2. Medikamentosa : - Obat topikal - Obat topikal
- Obat sistemik - Obat sistemik
3. Tindakan : - Konsultasi - Kortikosteroid intralesi
- Rujuk - Bedah listrik
- Peeling kimia superfisial
- Augmentasi
Catatan : KKE = Klinik Kecantikan Estetika
31
3. Kasus : PENUAAN KULIT (SKIN AGING)
32
4. Kasus : TUMOR KULIT (NEVUS, KERATOSIS SEBOROIK, VERUKA/KULIT)
33
5. Kasus : BAU BADAN & HIPERHIDROSIS
34
6. Kasus : SELULIT ( CELLULITE )
35
7. Kasus : STRIAE ATROPHICAN (STRETCH MARK)
36
8. Kasus : KERONTOKAN RAMBUT ( EFLUVIUM )
I. Tempat Pelayanan : KKE tipe Pratama KKE tipe Utama
II. Tenaga : Dokter (bersertifikat) Dokter (bersertifikat)
Dokter Spesialis sesuai
keahlian dan kewenangannya
III. Alat : Lampu periksa Lampu periksa
Kaca pembesar Kaca pembesar
IV. Definisi : Kerontokan rambut adalah lepasnya rambut (efluvium) yang
lebih banyak dari normal (100 helai) akibat berbagai penyebab
baik dari dalam maupun luar
V. Kriteria Diagnostik :
- Klinis : Rambut rontok / lepas lebih dari 100 helai sehari
Test cabut (+)
- Diagnosis banding :
VI. Penatalaksanaan :
1. Umum : - Perawatan rambut - Perawatan rambut
- Pemberiaan kosmeseutikal - Pemberiaan kosmeseutikal
2. Medikamentosa : - - Obat topikal
- Obat sistemik
3. Tindakan : - Hair replacement - Hair replacement
- Rujuk - Hair transplant
37
meradang. Lokasi umumnya simetris
- Diagnosis banding : Tinea capitis
Psoriasis vulgaris
Lupus eritematosus
VI. Penatalaksanaan :
1. Umum : - Perawatan rambut - Perawatan rambut
- Pemberiaan kosmeseutikal - Pemberiaan kosmeseutikal
2. Medikamentosa : - - Obat topikal
- Obat sistemik
3. Tindakan : - -
10. Kasus : KELOID
38
V. Kriteria Diagnostik
:
- Klinis : Gambar atau tulisan dalam kulit yang menetap
- Diagnosis banding
:
VI. Penatalaksanaan :
1. Umum : - -
2. Medikamentosa : - -
3. Tindakan : - Dermabrasi
Bedah laser
Bedah kimia
Salubrasi
12. Kasus : HIRSUTISME / HIPERTRICHOSIS
39
13. Kasus : KEGEMUKAN / KURUS
40
- Diagnosis banding :
VI. Penatalaksanaan :
1. Umum : - -
2. Medikamentosa : - -
3. Tindakan : - - Bedah invasif tanpa narkose
Format Perizinan
Model KC-1
Nomor :
Lampiran : 1(satu) berkas
Perihal : Permohonan Izin Klinik Kecantikan Estetika
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
……………………..
di-
……………………..
Dengan ini kami sampaikan permohonan izin untuk mendirikan Klinik Kecantikan
Estetika dengan tipe ……………………………….
-----------, -------------------------
41
Metari Rp.6.000
(………………………..)
Pemohon
*) Coret yang tidak perlu
-----------------,---------------------
Yang membuat pernyataan
Metari Rp.6.000
42
(…………………………)
Model KC-1.2.
SURAT PERNYATAAN
-----------------,---------------------
Yang membuat pernyataan
Metari Rp.6.000
(…………………………)
43
**) diisi jenis tenaga pelaksana : dokter / dokter gigi / dokter spesialis / dokter gigi
spesialis / junior beautician / senior beautician / aesthetician / cosmetologist /
perawat)
Model KC-1.3.
SURAT PERNYATAAN
Kami menyatakan bahwa sarana farmasi yang berada di Klinik Kecantikan Estetika
……………… hanya melayani resep asal dalam klinik dan tidak melayani resep
asal luar klinik serta tidak melayani obat-obatan golongan narkotika.
-----------------,---------------------
Yang membuat pernyataan
Metari Rp.6.000
44
(…………………………)
Model KC-1.4.
-----------,--------------------------
(……………………….)
Pemohon
45
Model KC-1.5.
-----------,--------------------------
(……………………….)
Pemohon
46
Model KC-2
Kop surat
SURAT TUGAS
Nomor :
Waktu : ………………….
Ditetapkan di : ………………………………………
Pada tanggal :…….…………………………..........
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota …….
47
………………………………………………………
NIP. ……………………………
Model KC-3
KOP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA …………………………
Jalan …………………………………………Telepon……….
Tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberikan Izin (Penggatian Izin) Klinik Kecantikan Estetika kepada
Nama : Klinik Kecantikan Estetika……………………….
Alamat : Jl. …………………………………………
Kelurahan : …………………………………………….
48
Kecamatan : …………………………………………….
Kota : …………………………………………….
Kabupaten/Kotamadya : …………………………….
Pemilik : …………………………………………….
Penanggung jawab : …………………………………….
Kedua : Keputusan ini dapat dicabut kembali, apabila Klinik Kecantikan Estetika
yang bersangkutan tidak memenuhi dan mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keempat : Keputusan ini berlaku untuk jangka waktu 5(lima) tahun terhitung sejak
tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali, apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan
Ditetapkan di : ………………………………………
Pada tanggal :…….…………………………..........
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota …….
………………………………………………………
NIP. ……………………………
49
Model KC-3.1
Logo Pemerintahan Kabupaten/Kota
SURAT IZIN
PENYELENGGARAAN KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA
Nomor : ..................................................
MENGIZINKAN
Kepada :
Nama : ............................................
Alamat : Jl. ........................................
Kelurahan ...........................
Kecamatan ..........................
Kabupaten / Kota ...............
Untuk menyelenggarakan :
Dikeluarkan di : ........................................
Pada tanggal : .......................................
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Foto 4 x 6 .............................................................
50
..........................................................
NIP. ...........................................
Model KC-4
Kop
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ……………….
Jalan ………………………………………………
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Penundaan Pemberian Izin Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
………………………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
51
………………………………..
NIP. ……………..
Kop
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ……………….
Jalan ………………………………………………
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Penolakan Pemberian Izin Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
………………………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
52
………………………………..
NIP. ……………..
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Pernyataan Siap Melakukan Kegiatan Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota……………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
……………………………
53
………………………………..
Pemilik
Model KC-7
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Permohonan Perpanjangan Izin Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota……………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
……………………………
54
Meterai Rp.6.000
………………………………..
Pemohon
Model KC-7.1
SURAT PERNYATAAN
-----------------,---------------------
Yang membuat pernyataan
Metari Rp.6.000
(…………………………)
55
Model KC-8
Kop
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ……………….
Jalan ………………………………………………
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Teguran ke ……(…….)
Yth.
Penanggung Jawab Teknis Klinik Kecantikan
…………………………………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
Dengan ini kami beritahukan bahwa berhubung Klinik Kecantikan Estetika yang
saudara pimpin ternyata telah melakukan pelanggaran sebagai berikut :
1.
2.
3.
Terhadap pelanggaran yang sama atau pelanggaran dalam bentuk lain dapat
dikenakan sanksi pencabutan izin.
56
………………………………..
NIP. ……………..
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Perintah penghentian sementara
kegiatan pelayanan Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
Penanggung Jawab Teknis Klinik Kecantikan Estetika
………………………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
Mengingat bahwa kepada saudara telah kami sampaikan peringatan dengan surat
kami,
1. Nomor ………………………… tanggal …………………..
2. Nomor ………………………… tanggal …………………..
3. Nomor ………………………… tanggal …………………..
57
Demikianlah agar dimaklumi.
………………………………..
NIP. ……………..
Tembusan : Kepada Yth.
1. Kepala Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar Ditjen Yanmed Dep Kes RI
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi …………………………
Model KC-10
Kop
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ……………….
Jalan ………………………………………………
Nomor : …………………
Lampiran :
Perihal : Pencabutan Perintah penghentian sementara
kegiatan pelayanan Klinik Kecantikan Estetika
Yth.
Penanggung Jawab Teknis Klinik Kecantikan Estetika
………………………….
Jl. ……………………….
di-
…………………..
58
………………………………..
NIP. ……………..
Model KC-11
KOP
DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA …………………………
Jalan …………………………………………Telepon……….
Tentang
Menimbang : a. Bahwa :
Nama : Klinik Kecantikan Estetika …………………………….
Alamat : Jl. ………………………………………………
Kelurahan : ………………………………………………….
Kecamatan : ………………………………………………….
Kota : ………………………………………………….
Kabupaten/Kotamadya : ……………………………………..
59
Mengingat : 1. Undang Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : ……………… tentang
Pedoman Penyelenggaraan Klinik Kecantikan Estetika
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mencabut Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
……… Nomor…………….. tentang Izin Klinik Kecantikan
Estetika tanggal …………….. dan Surat Izin Penyelenggaraan
Klinik Kecantikan Estetika Nomor : …………….tanggal …………..
yang diberikan kepada :
Ditetapkan di : ………………………………………
Pada tanggal :…….…………………………..........
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota …….
………………………………………………………
NIP. ……………………………
60
1. Kepala Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar Ditjen Yanmed Dep Kes RI
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi …………………………
61