Titiresmi
Peneliti di Balai Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
92 Titiresmi. 2007
a. sering terjadinya sludge bulking limbah.
b. kebutuhan oksigen yang cukup besar. 6. Pengambilan sampel dan analisis air
limbah hasil pengolahan
1.3 Tujuan 7. Pengolahan data dan analisis hasil
penelitian
Tujuan dari percobaan ini untuk
mengetahui kemampuan reaktor lumpur aktif 2. METODOLOGI
(activated sludge) skala laboratorium dalam
menyisihkan kadar COD dengan variasi 2.1 Lokasi
waktu tinggal (24 jam; 18 jam; 12 jam dan 6
jam) pada air limbah industri permen yang Percobaan dilaksanakan di
sebelumnya telah melalui proses Laboratorium Proses Balai Teknologi,
pengolahan secara anaerob. Lingkungan Puspiptek Serpong.
94 Titiresmi. 2007
3.2 Karakteristik Air Limbah lebih dari 80%. Hasil akhir dari proses ini
adalah VSS mencapai 3122 mg/l dan
Sebelum melakukan penelitian penyisihan COD 91,40 %, sehingga dapat
terlebih dahulu dilakukan penelitian dilakukan tahapan selanjutnya yaitu
pendahuluan terhadap limbah pabrik aklimatisasi.
permen. Karakteristik air limbah efluen
aerob pabrik permen menunjukkan bahwa 3.4 Aklimatisasi
konsentrasi air limbah melebihi baku mutu
limbah cair bagi kegiatan industri(7), yaitu Setelah melalui proses pembenihan,
sebesar 1070 mg/l. dimana mikroorganisme yang tumbuh cukup
banyak maka dapat dilakukan tahap
Sehingga diperlukan suatu unit aklimatisasi pada reaktor lumpur aktif yang
pengolahan yang dapat mengolah air limbah mempunyai kapasitas 35 liter. Pada tahap
industri permen sebelum dibuang ke badan ini pengoperasian dijalankan dengan sistem
air penerima
Tabel-3. Waktu tinggal dengan efesiensi
3.3 Pembenihan (seeding) Penyisihan
Waktu % Penyisihan COD
Pembenihan merupakan tahapan
Tinggal 1 2 3 4 5
awal sebelum penelitian. Tujuan dari proses
24 95.84 94.80 95,48 96,72 97,59
ini adalah untuk mendapatkan suatu
18 91.33 94.61 94,81 97,81 97,48
populasi mikroorganisme yang mencukupi
12 94.59 95.43 96,30 96,30 96,81
untuk memulai penelitian proses lumpur aktif 6 88.49 89,61 88,93 88,93 89,15
dan mampu mengoksidai zat – zat organik
yang terkandung didalam air limbah. batch karena diharapkan mikroorganisme
yang ada dapat tumbuh dan berkembang
Dalam penelitian ini mikroorganisme
biak dengan baik serta dapat beradaptasi
yang digunakan berasal dari bak aerasi.
dengan kondisi yang baru.
Pada tahap ini diharapkan mikroorganisme
tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak Pemberian air limbah permen dilakukan
dengan baik dengan pemberian nutrien dan secara bertahap dimana 2 liter air limbah
oksigen secara teratur. Parameter yang dengan COD dikondisikan 1000 mg/l dan terus
diamati adalah VSS dan COD. Pada hari bertambah hingga 15 liter air limbah dengan
pertama pembenihan, COD adalah sebesar COD dikondisikan 1500 mg/l.
610,22 mg/l dan konsentrasi VSS adalah
sebesar 3096 mg/l. Pada waktu seeding 1 Pada hari ke-1 hingga hari ke-21
bulan, konsentrasi VSS cukup tinggi yaitu dapat dilihat bahwa konsentrasi VSS
3000 mg/l – 6000 mg/l. Namun demikian menurun, hal ini dikarenakan mikro-
proses aklimatisasi masih belum dapat organisme sedang beradaptasi dengan air
dilakukan karena efisiensi penyisihan COD limbah permen. Pada hari ke-22 hingga
masih belum stabil dan lumpur susah ke-60 konsentrasi VSS stabil antara 3000
mengendap. Oleh karenanya selama 57 – mg/l hingga 4000 mg/l, terus meningkat
75 hari pemberian nutrien dihentikan seiring dengan meningkatnya penyisihan
sehingga terjadi penurunan VSS menjadi COD. Pemberian air limbah permen secara
4000 mg/l. Selanjutnya pada pengoperasian bertahap membuat konsentrasi VSS dan
hari ke 78 nutiren diberikan kembali dan penyisihan COD meningkat. Hasil akhir
terlihat pertumbuhan VSS sejalan dengan penelitian ini adalah air limbah permen
bertambahnya konsentrasi COD yang yang diberikan sebanyak 15 liter dengan
diberikan. Pada hari ke 94 hingga hari ke efisiensi yang sudah stabil, yaitu sebesar
118 efisiensi penyisihan COD sudah terlihat 98.08%.
96 Titiresmi. 2007