Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Perubahan Pada Ibu Post Partum


 Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi, perdarahan)
1.Perubahan Anatomi Fisiologis
 6-8 jam pasca persalinan (istirahat dan tidur tenang, usahakan miring a. Perubahan sistem reproduksi (involusi uterus, involusi tempat
kanan dan kiri) plasenta, perubahan ligament, perubahan pada serviks, lokia,
 Hari ke 1-2, memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang dan perubahan pada vulva vagina dan perineum)
benar dan perawatan payudara b. Perubahan sistem pencernaan : Perubahan nafus makan
 Har ke 2, mulai latihan duduk (diperlukan waktu 3-4 hari sebelum toal usus kembali normal),
 Hari ke 3, diperkenankan latihan berdiri dan bergerak mengalami konstipasi yang disebabkan oleh tonus otot usus
menurun selama proses persalinan dan awal pascapartum
c. Perubahan sistem perkemihan: Fungsi ginjal akan kembali
dalam keadaan normal dalam waktu satu bulan setelah
melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan
dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan
d. Perubahan sistem musculoskeletal: Dinding perut dan
perineum, kulit abdomen, striae,perubahan ligament simpisis
pubis
e. Perubahan sistem endokrin
f. Perubahan tanda-tanda vital
2.Perubahan Psikologis
a. Fase taking in yaitu periode ketergantunga berlangsung dua
hari pertama melahirkan, pada fase ini fokus utama ibu masih
pada diri sendiri
b. Taking hold yaitu berlangsung antara hari ketiga sampai hari
kesepuluh setelah melahirkan. Pada fase ini akan timbul rasa
khawatir akan ketidakmampuan bertanggung jawab dalam
merawat bayi. Ibu mempunyai persaan sensitive sehingga
mudah tersinggung dan marah.

Letting go yaitu menerima tanggung jawab akan peran barunya.


Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Terjadi
peningkatan akan perawatan diri dan bayinya, ibu akan lebih
percaya diri dalam menjalani peran abrunya. (Siwi & Endang,
2015)
POST PARTUM NORMAL

Definisi Manifestasi klinis Etiologi


 Peningkatan perdarahan
Post partum merupakan masa yang dimulai setelah  Keluar darah segar terus-  Faktor Hormonal
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat menerus setelah persalinan ‘
 Nyeri hebat Terjadi perubahan kadar estrogen dan
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
 Peningkatan suhu progesterone yang terlalu rendah atau
Masa post partum dimulai sejak 2 jam setelah
 Perasaan kandung kemih terlalu tinggi.
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu 42 hari
(Nugroho & Taufan, 2014) yang penuh dan
ketidakmampuan  Faktor Demografi
Post partum adalah masa yang rentan bagi mengosongkan kandung
Usia dan paritas, untuk pengalaman dalam
kelangsungan hidup ibu baru bersalin. Pada masa kemih
 Perluasan hematoma proses kehamilan dan persalinan, latar
nifas ini tidak sedikit ibu yang mengalami masalah belakang psikososial mengenai tingkat
 Muka pucat, dingin, kulit
kesehatan seperti bengkak pada kaki, nyeri pada luka pendidikan, status perkawinan, riwayat
lembab, meningkatan nadi,
perineum, ketidakmampuan menyusui dan masalah gangguan jiwa. (Kirana, 2015)
chest pain dan batuk.
pada nutrisi. (Islami & Aisyah, 2012)

Komplikasi
Tahapan Post Partum
 Pembengkakan payudara
 Pureperineum dini, merupakan suatu masa pemulihan dimana ibu
diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.  Mastitis (pembengkakan pada payudara)
 Pureperineum intermediet, merupakan suatu masa dimana  Endometritis (peradangan pada ekstremitas)
kepulihan dari organ-organ reprosuksi selama kurang lebih enam
minggu  Perdarahan pervagina yang banyak
 Remote pureperineum, merupakan waktu yang diperlukan untuk
pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu  Infeksi pureperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri,
selama hamil atau sesudah persalinan dengan komplikasi. kemerahan pada jaringan terinfeksi atau pengeluaran cairan berbau
(Nugroho & Taufan, 2014) ada jalan lahir selain persalinan atau sesudah persalinan.

Anda mungkin juga menyukai