Oleh :
Nama : FATMAWATI
NPM : 210103071
FAKULTAS KESEHATAN
2021/2022
1. PENGERTIAN
berasal dari bahasa Latin “hyper” dan “tension. “Hyper” berarti super atau
luar biasa dan “tension” berarti tekanan atau tegangan. Hypertension akhirnya
darah tinggi. Tekanan darah adalah tenaga yang dipakai oleh darah yang
tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
atau tekanan systole > 140 mmhg dan tekanan diastole sedikitnya 90 mmHg.
kerusakan ginjal.
2. ETIOLOGI
menjadi 2, yaitu :
hidup.
b. Hipertensi Sekunder
hipertensi esensial.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
3. FAKTOR RESIKO
3) Obesitas
1) Genetik
2) Usia
3) Jenis kelamin
4. TANDA DAN GEJALA
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
Lemas, kelelahan
Sesak nafas
Gelisah
Mual
Muntah
Epitaksis
Kesadaran menurun
cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil
(edema pada diskus optikus). Gejala lain yang umumnya terjadi pada
penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah
5. PATOFISIOLOGI
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi
Suddarth, 2002).
6. KOMPLIKASI
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan darah tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal,
terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang bingung,
limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh
terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan
terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri
secara mendadak.
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
d. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
7. MANIFESTASI KLINIS
dokter yang memeriksa, jika kelainan arteri tidak diukur, maka hipertensi
arterial tidak akan pernah terdiagnosa. 2) Gejala yang lazim: gejala yang
lazim menyertai hipertensi adalah nyeri kepala, kelelahan. Namun hal ini
menjadi gejala yang terlazim pula pada kebanyakan pasien yang mencari
Amerika Serikat, ras kulit hitam mempunyai angka morbiditas dan mortalitas
empat kali lebih besar dari pada ras kulit putih. Prevalensi hipertensi pada
wanita pre-menopause tampaknya lebih sedikit dari pada laki-laki dan wanita
a. Pemeriksaan Laboratorium;
hipokoagulabilitas, anemia.
perbaikan ginjal.
pembesaran jantung
11. PENATALAKSANAN
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl
sampai dengan 2300 mg setara dengan satu sendok teh setiap harinya.
hari pada pria atau lebih dari 1 gelas per hari pada wanita dapat
dapat dilakukan dengan cara relaksasi seperti relaksasi otot, yoga atau
nyaman.
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Golongan Diuretik
ACE-inhibitor
Angiotensin-II-bloker
nitroglycerin, labetalol.
12. KONSEP KEPERAWATAN
takipnea.
kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, takikardi,
bertunda.
e) Eliminasi, gejala: gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau
glikosuria.
genggaman tangan.
dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe) untuk menemukan tanda
klinis dari suatu penyakit dengan teknik inpeksi, aukultasi, palpasi dan
perkusi.
mata, cuping hidung, lubang hidung, tulang hidung, dan septum nasi,
palatum dan orofaring, posisi trakea, tiroid, kelenjar limfe, vena jugularis
terdapat kelainan), dan auskultasi (peniaian suara nafas dan adanya suara
nafas tambahan).
turgor kulit, tekstur kulit, kelembaban serta kelainan pada kulit serta
tidur
kebutuhan oksigen
16. IMPLEMENTASI
keperawatan yang telah dibuat oleh untuk mencapai hasil yang efektif dalam
tercapai.
17. EVALUASI
penurunan penglihatan, kadar BUN dan kreatinin serum stabil, dan teraba
melaporkan setiap ada efek samping, mematuhi aturan diet sesuai yang
denyut nadi dan kecepatan napas dalam batas normal, tidak terjadi
dispnu atau edema, menjaga haluaran urin sesuai dengan masukan cairan,
defisik motorik, bicara atau sensorik, dan tidak mengalami sakit kepala,
Aspiani Yuli Reny. (2010). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Kardiovaskuler Aplikasi NIC & NOC. Jakarta : EGC