Sem
Sem
Usulan Penelitian
Disusun oleh :
NPM : 0118069411
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2021
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................9
1.2.1. Identifikasi Masalah............................................................................9
1.2.2. Pembatasan Masalah.........................................................................11
1.2.3. Perumusan Masalah..........................................................................11
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................11
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................12
1.4.1. Manfaat Akademis............................................................................12
1.4.2. Manfaat Praktis.................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................14
2.1. Landasan Teori........................................................................................14
2.1.1. Investasi............................................................................................14
2.1.2. Cryptocurency...................................................................................15
2.1.3. Ethereum...........................................................................................16
2.1.4. Saham................................................................................................18
2.1.5. Emas..................................................................................................19
2.1.6. Risk and Return.................................................................................21
2.1.7. Kinerja Portofolio.............................................................................23
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu......................................................................24
2.3. Kerangka Pemikiran................................................................................28
2.4. Pengembangan Hipotesis.........................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
3.1. Jenis Penelitian........................................................................................31
3.2. Definisi Operasional Variabel.................................................................31
3.2.1. Variabel Bebas (Independent Variable)............................................32
3.2.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)............................................33
3.2.3. Operasional Variabel........................................................................34
3.3. Populasi, Sampel, dan Metode Penarikan Sampel..................................38
ii
3.3.1. Populasi.............................................................................................38
3.3.2. Sampel...............................................................................................38
3.3.3. Metode Penarikan Sampel................................................................39
3.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data......................................................39
3.4.1. Jenis Data..........................................................................................39
3.4.2. Metode Pengumpulan Data...............................................................39
3.5. Teknik Analisis........................................................................................40
3.5.1. Analisis Deskriptif............................................................................40
3.5.2. Uji Asumsi klasik..............................................................................41
1. Uji Normalitas...................................................................................41
3.5.3. Uji Homogenitas...............................................................................41
3.5.4. Uji Hipotesis.....................................................................................42
Daftar Pustaka......................................................................................................44
iii
iv
DAFTAR TABEL
iv
v
DAFTAR GAMBAR
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
ini membuat tebukanya banyak ladang bisnis baru yang salah satunya adalah
emas, investasi properti, dan yang baru baru ini booming dimasa pandemi covid
Joehnk 2005).
dengan sebutan crypto adalah mata uang virtual yang dijamin oleh cryptography
pembuatan unit unit (token) baru pada suatu cryptocurency coin tertentu).
Sementara itu,definisi lain tentang crypto adalah mata uang yang digunakan
untuk bertransaksi disuatu pasar antara satu orang dengan orang lain secara
online.Pada dasarnya cryptocurency adalah entry terbatas dalam basis data yang
tidak dapat diubah kecuali terjadi kondisi tertentu. Cryptocurency yang pertama
sekali dikenal adalah bitcoin yang sampai sekarang menjadi coin cryptocurency
dengan market cap tertinggi dan masih menjadi patokan harga dimarket
satoshi nakamoto. Mata uang cryptocurency ini sama halnya dengan rupiah atau
dollar akan tetapi hanya tersedia didunia digital, namun ada di beberapa negara
berbentuk koin sungguhan seperti koin yang ada di rupiah dan dollar.
Dari sekian banyak jenis mata uang digital (cryptocurency), Bitcoin memang
yang paling populer dari awal munculnya cryptocurency ini. namun ada salah
satu jenis coin cryptocurency yang diprediksikan atau digadang gadang menjadi
“pemenang” dalam industri crypto ini karena coin ini disebut mampu dalam
menggerakan bisnis dan ekosistem baru dimasa depan, yaitu Ethereum. Ethereum
sendiri adalah platform komputasi dan sistem operasi sumber terbuka, dengan
uang crypto kepada siapapun dengan biaya yang sangat kecil dan minimal.
Bitcoin, yang sama sama memiliki Blockchain yang bersifat publik, dan tidak
memerlukan izin untuk digunakan. Ethereum ini sebenarnya disebut sebagai ether
dibuat oleh bappebti dengan tujuan untuk meningkatkan dan menciptakan iklim
investasi yang aman dan kondusif serta mencegah penggunaan asset crypto
illegal, hal itu dikarenakan penggunaan asset crypto yang cukup rentan dan
untuk alat pembayaran judi yang illegal, atau pengembangan tekhnologi maupun
229 jenis asset crypto yang legal atau terdaftar dan boleh diperdagangkan, dan
kemudian untuk produk asset yang tidak terdaftar dalam peraturan regulasi yang
(cnnindonesia.com, 2020).
akhir akhir ini selalu membicarakan tentang cryptocurency yang booming setelah
adanya pandemic covid 19 yang muncul diindonesia ini, tidak sedikit juga yang
membandingkan asset crypto ini yaitu ethereum dengan saham dan emas. hal ini
peringkat lima dunia untuk penggunaan mata uang crypto berdasarkan survey
yang dilakukakan pada kuartal II-2019. Sementara itu, yang menduduki peringkat
pertama dalam penggunaan mata uang crypto ini adalah Filipina yaitu dengan
Thailand sebesar 11%, dan disusul oleh argentina dengan presentase sebesar
10%, dengan demikian kepemilikan dari Negara Negara tersebut jauh melampaui
Sumber : katadata.co.id
Dalam dunia Cryptocurency, harga dalam satuan koin atau tokenya juga
sangat dipengaruhi oleh hal yang sama dengan saham, yaitu adanya peningkatan
dan penurunan demand dan juga press yang beredar dimasyarakat dunia.
pasalnya bursa efek Indonesia (BEI) mendefinisikan saham sebagai suatu surat
yang berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar modal yang dimana orang
kesempatan untuk mendapatkan deviden dan capital gain. Perolehan capital gain
inilah yang membuat para investor berpikir bahwa kegiatan jual beli yang ada
5
dengan harga yang mereka bayarkan ketika membeli suatu koin atau token
cryptocurency.
Harga ethereum cenderung stabil pada bulan januari 2019 sampai bulan
yang dimulai dari bulan juni 2020 sampai bulan desember tahun 2020. Ethereum
juga mengalami peningkatan secara rally atau terus menerus yang dimulai pada
bulan januari tahun 2021 dan momen ini juga merupakan prestasi bagi ethereum,
ini atau ath (all time high) di tahun 2021 dimana cryptocurency mulai booming
2019 dengan nilai yang hampir menyentuh ath diawal tahun 2018, peningkatan
tersebut terjadi sampai awal tahun 2020, akan tetapi diawal tahun 2020 IHSG
mengalami penurunan yang paling parah sepanjang sejarah yang dikarenakan adanya
pandemic covid 19 yang menimpa dunia hal tersebut membuat para investor panic
atas kejadian tersebut sehingga menarik secara paksa modal yang digunakan secara
bersamaan sehingga membuat IHSG menurun, dan pada awal bulan maret IHSG
mulai meningkat seiring dengan boomingnya mata uang cryptocurency. yang dimana
berarti pasar modal Indonesia masih memiliki sentiment yang positif selama 3 tahun
kebelakang dan juga hal tersebut membuktikan atau mengindikasikan bahwa para
7
investor memliki kepercayaan yang lebih atau kuat terhadap bursa saham yang ada di
Indonesia.
Sumber : Goldprice.org
uptrend yang terlihat diawal tahun 2019 sampai pertengahan tahun 2020 yang dimana
dibulan bulan tersebut adalah puncaknya dari kasus pandemic covid 19 yang
membuat harga emas juga mengalami penurunan dan cenderung stabil sampai
sekarang.
Dilihat dari data grafik tersebut, Ethereum mengalami kenaikan harga yang
sangat drastis yaitu mencapai 2.355 % yang terhitung sejak awal tahun 2019 yaitu
bulan januari sampai bulan 31 agustus 2021, berbeda dengan saham yang mengalami
sedikit kenaikan pada januari 2019 sampai januari 2020 dan kemudian mengalami
penurunan yang sangat drastis pada bulan maret 2020 dikarenakan adanya pandemic
8
covid 19 yang sangat berpengaruh pada bursa saham ini mencapai -0,17 persen.
Berbeda dengan emas yang juga mengalami kenaikan sama halnya dengan crypto
yaitu ethereum yang terhitung sejak januari 2019 sampai agustus 2021 yaitu
mencapai 40 persen. Adapun beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
terdahulu terhadap beberapa koin cryptocurency seperti bitcoin, ripple, ethereum dan
juga alat investasi lain seperti saham, emas, dan obligasi. Menurut Anne Haubo
Dyhrberg (2016), Sebagian besar aspek bitcoin mirip dengan emas karena bereaksi
terhadap variable serupa dalam model GARCH. Liu & Tsyvinki (2018), peneliti
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple dengan saham, forex, dan logam mulia, Penelitian
berbeda dengan saham, forex, dan logam mulia. Pernyataan yang dihasilkan pada
penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahessara &
Kartawinata (2018) peneliti melakukan penelitian terhadap return, risiko, dan kinerja
pada bitcoin, saham, dan emas. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa bitcoin,
saham, dan emas memiliki kinerja yang sama, namun hasil analisanya menyatakan
bahwa cryptocurency yaitu bitcoin merupakan instrument investasi terbaik hal ini
Jensen. Nurcahya (2019), bitcoin dan saham memiliki return dan risiko yang lebih
tiggi dibandingkan dengan instrument futures, seperti emas dan forex. Meiyura &
Azib (2020), peneliti melakukan penelitian terhadap bitcoin dan emas, dan penelitian
yang dihasilkan menyatakan bahwa terdapat perbedaan return dan risiko antara
terhadap perbandingan kinerja antara cryptocurency yaitu Ethereum dengan alat atau
instrument investasi lain seperti Saham dan Emas dengan judul penelitian
Setiap investor harus paham dan sadar bahwa setiap investasi tidak
lepas dari return dan risiko, Investor dituntut untuk memahami apa itu
return dan risiko karena hasil dari portofolio dari investor yang dihitung
Tentunya return dan risiko yang dihasilkan dari ketiga jenis investasi
menilai mana yang lebih baik dari kinerja ketiga jenis investasi tersebut
dari segi return dan risiko yang dihasilkan yang memang menjadi inti
ketiga jenis investasi dikaji dalam 3 indikator yaitu return, risiko (standar
hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah petimbangan kelak bagi para
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1. Investasi
suatu pengeluaran yang digunakan untuk membeli jenis jenis asset seperti tanah,
kendaraan, rumah, atau yang lainya, asset asset tersebut berguna untuk
menambah penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang. Ada
Secara umum, terdapat dua jenis investasi yaitu investasi jangka pendek dan
singkat biasanya terwujud dalam jangka waktu satu tahun atau setidaknya tiga
pengembalianya diatas tiga tahun akan tetapi investasi jangka panjang ini
biasanya memiliki jumlah return (pengembalian) yang lebih tinggi dari jangka
II.1.2. Cryptocurency
karena fitur keamananya yang mencatat semua transaksi atau apapun dan
Wei Dan pada tahun 1998 di artikel internet dengan nama cypherpunks.
Melakukan investasi
bahkan jam.
barang atau jasa dengan alat pembayaran koin crypto, baik restoran,
Mining (menambang)
II.1.3. Ethereum
atau diciptakan pada tahun 2015 dengan jenis mata uangnya sendiri yang dikenal
dengan ether dan bahkan pada tahun 2020 sendiri ethereum mencatat nilai yang
lebih tinggi dari bitcoin yang mencapai lebih dalam 500% sepanjang tahun yang
diperkenalkan pertama kali oleh vitalik buterin seorang progamer yang dulunya
yang dimana hal tersebut membuat blockchain tetap berjalan. Karena ethereum
sendiri merupakan coin yang memiliki jaringanya sendiri yang dikenal dengan
atau tanggapan yang luar biasa. Karena ether ini dapat digunakan untuk beberapa
uang digital dipasar cryptocurency dan yang kedua ether ini bisa digunakan
pekerjaan.
Tercatat pada april 2021 harga ethereum mencapai rekor tertinggi atau all
time high (ATH) yaitu sekitar 40 juta dan terus melanjutkan kenaikanya hingga
akhir agustus mencapai 48 juta dan kemungkinan besar harga altcoin paling
Secara umum ethereum dan juga bitcoin memang terlihat sama dalam segi
terdapat perbedaan antara kedua mata uang cryptocurency ini antara lain :
II.1.4. Saham
menurut sapta raharjo, saham merupakan sebuah surat berharga yang berisi
Saham yang dapat perjualbelikan sendiri adalah saham perusahaan yang sudah
saham yaitu :
Risiko likuidasi
II.1.5. Emas
Emas merupakan logam yang mempunyai nilai yang sangat tinggi baik di
yaitu tidak mudah berkarat, berubah warna ataupun memudar seperti halnya
logam logam yang lain seperti perak, tembaga dan lain sebagainya. Dengan
kelebihanya tersebut membuat logam emas sangat bernilai atau berharga, hal itu
membeli emas untuk menghadapi situasi ekonomi tertentu deflasi atau inflasi
Emas sendiri memiliki supply yang terbatas dan keberadaanya sedikit sulit
untuk didapatkan, hal tersebut dikarenakan permintaan emas yang tidak pernah
berkurang membuat harga logam emas tersebut mengalami kenaikan dari tahun
permintaan yang tidak berkurang faktanya harga emas juga tidak hanya
bergantung pada supply dan demand saja, harga emas juga dipengaruhi oleh
kenaikan harga emas tersebut meliputi kepanikan finansial secara global, angka
inflasi naik tidak terkendali, kejadian politik besar, kurs dollar yang menguat,
permintaan emas sebagai cadangan devisa Negara dan naiknya permintaan emas
1. Emas Batangan
Merupakan emas yang masih dalam bentuk asli dan belum dibentuk, emas
dalam kategori ini cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
2. Emas Koin
Merupakan emas yang sudah dibentuk menjadi koin dan diedarkan ke pasaran
untuk dijadikan sebagai salah satu alat tukar dalam setiap transaksi jual beli.
3. Emas Perhiasan
21
Menurut fahmi (2015), risk and return adalah kondisi yang dialami oleh
dalam suatu periode. Dalam dunia investasi, hubungan risk and return sangatlah
kuat, jika risikonya tinggi, maka imbal hasil yang diterima juga tinggi,
sebaliknya bila tingkat risikonya rendah maka imbal hasil yang diterima juga
rendah.
2.1.6.1 Risiko
ketidakpastian yang menyebabkan tujuan dari suatu investasi atau keuangan tidak
tercapai.
akan timbul karena return actual tidak sesuai dengan return yang diharapkan.
Setiap keputusan investasi pasti dihadapkan dengan yang namanya risiko karena
karena analisis yang kurang tepat atau tidak baik. Kesalahan analisis itu terjadi
22
karena digunakanya data masa lampau untuk memprediksi kondisi yang akan
terjadi dimasa yang akan datang, padahal belum tentu kondisi masa depan sesuai
Risiko sendiri dibagi menjadi dua yaitu risiko sistematis (systematic risk)
2.1.6.2 Return
investasi, proyek, dan lain lain setelah sekian waktu, yang bisa dipresentasikan
aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu
investasi.
23
investor.
Kinerja portofolio investasi adalah hal yang penting bagi investor dalam
tersebut. Berdasarkan konsep teori pasar modal, ada beberapa peneliti yang telah
Jensen.
antara return dengan disperse return. Semakin tinggi nilai sharpe, maka semakin
baik kinerja investasi dibanding dengan risikonya. Menurut (Jones, 2016), rasio
sharpe ini juga bisa bernilai negatif yang menandakan bahwa tingkat risiko bebas
dari treynor ini sendiri adalah untuk menemukan ukuran kinerja yang dapat
dihasilkan oleh fluktuasi pasar dan risiko yang muncul dari fluktuasi sekuritas
individual.
diharapkan. Pengukuran Jensen ini juga sering disebut sebagai alpha dimana
penelitian terdahulu ataupun jurnal yang dapat mempermudah arahan kerja dari
penelitian serta dukungan atau perkuatan alat analisis yang digunakan oleh para
dengan emas karena bereaksi terhadap variable serupa dalam model GARCH..
terhadap return, risiko, dan kinerja pada bitcoin, saham, dan emas. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa bitcoin, saham, dan emas memiliki kinerja
Nurcahya (2019), bitcoin dan saham memiliki return dan risiko yang lebih
dan emas, dan penelitian yang dihasilkan menyatakan bahwa terdapat perbedaan
Untuk lebih jelasnya hasil penelitian terdahulu, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
26
3. (Mahessara & Kartawinata, Kinerja Analisis Kinerja antara bitcoin dan saham ternyata sama,
2018), comparative analysis of Komparatif begitupun dengan bitcoin dan emas yang ternyata
cryptocurency in forms of memiliki kinerja yang sama, saham dan emas juga
bitcoin, stock, and gold as memiliki kinerja yang sama, bitcoin merupakan
alternative investment portofolio instrument investasi terbaik berdasarkan model
in 2014 – 2017 pengukuran sharpe,treyner, dan Jensen.
4. (Nurcahya, 2019), perbandingan Risk,Return Analisis Saham dan bitcoin memiliki tingkat risiko yang
tingkat risiko dan keuntungan Komparatif sangat tinggi dibandingkan dengan instrument
dari investasi foreign exchange futures, seperti forex dan emas. Ia
dan emas pada PT. Valbury Asia merekomendasikan instrument future dan forex
Futures terhadap investasi untuk investasi jangka pendek karena sangat
Saham dan Bitcoin fluktuatif.
5. (Meiyura & Azib, 2020), Risk,Return Analisis Terdapat perbedaan yang signifikan antara risk
Analisis Perbandingan Return return investasi pada emas dengan bitcoin.
dan Risk Investasi antara Emas
27
Masyarakat saat ini sangatlah kritis dan bijak dalam memilih suatu jenis
investasi yang akan mereka pilih, keputusan untuk memilih suatu jenis investasi
sangat dipengaruhi oleh penilaian akan berbagai hal. Dari mulai risiko dan return
yang akan didapatkan serta keamanan dari investasi yang akan dipilih.
Mengingat dimasa pandemi seperti ini dimana banyak orang yang terkena phk
dari perusahaan ataupun pabrik tempat mereka bekerja membuat banyak orang
atau calon investor harus memilih dengan cermat kegiatan investasi yang akan
timbul dari permasalahan yang diteliti, yang merupakan konsep pemikiran atau
28
29
prakiraan yang secara semestara dianggap benar. Oleh karena itu dugaan yang
sifatnya masih sementara itu perlu diuji untuk mengetahui apakah dugaan itu
diterima atau ditolak (Nurhayati, 2012) dan dikemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Return dalam suatu investasi adalah hal terpenting bagi seorang investor maupun
para pelaku investasi. Investor akan berani melakukan kegiatan investasi jika return
yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh investor. Sebaliknya apabila
suatu investasi memiliki return yang lebih kecil dari risiko yang ditimbulkan maka
investor tidak akan melakukan investasi. Ketiga jenis investasi memiliki return yang
berbeda dan jelas cryptocurrency Ethereum merupakan jenis investasi yang paling
banyak meghasilkan return karena memiliki volatile (perubahan harga) yang sangat
tinggi. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Meiyura & Azib, 2020) bahwa terdapat perbedaan return yang signifikan antara
emas
2. Adanya perbedaan yang nyata antara risiko ethereum, saham, dan emas
Risiko harus diambil dan dipertimbangkan oleh investor atau pelaku investasi
dalam melakukan suatu investasi dan risiko yang ditimbulkan disetiap instrument
investasi juga pasti berbeda dilihat dari beberapa aspek. Penelitian ini didukung oleh
30
perbedaan risiko dimana saham dan cryptocurrency memiliki risiko yang lebih tinggi
sebagai berikut :
emas
3. Adanya perbedaan yang nyata antara kinerja ethereum, saham, dan emas
Kinerja dari setiap instrument investasi berbeda karena banyaknya hal seperti
fluktuasi harga, bentuk mata uang dan banyak factor lainya. Penelitian ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Liu & Tsyvinki, 2018) yang
kinerja yang berbeda dengan saham dan emas berdasarkan pengukuran dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
31
2005) adalah sejenis penelitian deskriptif yang berupaya mencari jawaban secara
penelitian ini tidak terjadi manipulasi ataupun plagiarisme dari peneliti sehingga
pengumpulan data dengan suatu perintah dan kemudian hasilnya dapat dianalisa
secara statistik untuk mencari suatu perbedaan dari variabel yang sedang diteliti
sehingga membuat penilitian ini harus dilakukan secara alami. Adapun variabel
yang sedang diteliti untuk dicari perbedaan atau perbandinganya adalah return,
operasional sendiri digunakan oleh peniliti sebagai arah untuk memenuhi unsur
Berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka didapat
dengan nama variabel pendorong dan variabel masukan yang sering disebut
1. return (X1)
P t− p
Rt = t−1
Pt −1
Dimana :
Rt : Return periode ke t
Pt : Harga period ke t
data dalam sampel, dan seberapa dekat titik data individu ke rata rata.
semakin tinggi nilai standar deviasi, maka risiko semakin besar dan
√
n
∑ ( X i− X ) ²
i=1
σ=
n−1
Dimana :
σ : Standar Deviasi
n : Jumlah data
adalah variabel yang nilainya bisa berubah karena dipengaruhi oleh kelompok
lain (Nurhayati, 2012). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
oleh para peneliti menjadi tiga set model yaitu model pengukuran sharpe,
Operasionalisasi variabel yaitu variabel yang akan dikaitkan dan yang tercemin
2012:60).
Table 2.1 Operasional Variabel
35
36
Subjek Skala
No Variabel Definisi Formula
Penelitian Ukur
Variabel Bebas (X)
1 Return Merupakan perbandingan Ethereum p Rasio
return periode t dengan Rt ETH = t – pt -1
return periode t-1 Pt - 1
Saham p
Rt LQ 45 = t – pt -1
Pt - 1
Emas p
Rt GOLD = t – pt -1
Pt - 1
2 Risiko(StandarDeviasi) Merupakan nilai statistic Ethereum Rasio
√
yang mengukur dispersi i=1 ( Xi− X )
dataset relative terhadap σETH =
n−1
rata rata dan dihitung
sebagai akar kuadrat dari Saham
√
varians. n
σLQ45 = ∑ ( X− X ) ²
i=1
n−1
Emas
√
n
σGOLD = ∑ 2 ( X i−X )
i=1
n−1
37
38
Emas
R pi−¿R
ЅGOLD = f
¿
σ pi
Emas
R pi−¿R
TGOLD = f
¿
β pi
39
III.3.1. Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,
dan kemudian ditarik simpulannya. Jadi populasi bukan hanya berupa orang,
tetapi juga bisa berupa benda yang lain. Sedangkan menurut (Susilo, 2015:2)
benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian. Populasi dalam
penelitian ini adalah harga penutupan bulanan (monthly close pricing) Ethereum,
Saham LQ45, dan Emas pada tahun 2017 – 2021 sebanyak 142 data.
III.3.2. Sampel
harga penutupan bulanan (monthly pricing) dari Ethereum, saham LQ45, dan
emas pada tahun 2017 – 2021, sebanyak 49 data dari masing masing
data.
40
41
sampel dimana dalam penelitian ini mengambil seluruh harga penutupan bulanan
ini menggunakan data sekunder yaitu berupa data historis dari Ethereum,
saham lq45, dan emas tahun 2017-2021. Dan data yang digunakan dalam
1. Observasi
pencatatan secara sistematis terhadap unsur unsur yang nampak dalam suatu
2. Studi Pustaka
42
Metode atau Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kinerja dari Ethereum, saham lq45, dan emas. Peneliti terlebih dahulu mencari data
historis dari Ethereum, saham lq45, dan emas, return, risiko (standar deviasi) dan
pengukuran kinerja dengan metode sharpe, treynor, dan Jensen yang diolah
1. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal dan agar tidak melanggar
asumsi dasar dari alat statistic yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
43
pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang digunakan sebagai
pangkal tolak dari pengujian hipotesis merupakan data empirik yang memenuhi
normal
Dan apabila asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka uji hipotesis akan
parametrik
Dan apabila asumsi homogenitas tidak terpenuhi, maka uji hipotesis akan
1. Uji ANOVA
Uji Anova merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji
yaitu:
Uji Kruskal Wallis merupakan salah satu dari uji statistic non parametrik
dependen. Uji ini merupakan alternative dari uji one way anova apabila
DAFTAR PUSTAKA
46
https://fokus.kontan.co.id/news/bappebti-menetapkan-kripto-jadikomoditi-
apakah-investasi-kripto-sudah-legal
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Mengukur_Kinerja_Portofolio&news_id=14198&group_news=IPOTNE
WS&news_date=&taging_subtype=MUTUALFUNDEDUCATION&name=
&search=&q=&halaman=
Liu, Y. &. (2018). Risk and Return Cryptocurrency. Risk and Return
Cryptocurrency, 11-18.
38-50.
Utama.
Meiyura, A. &. (2020). Analisis Perbandingan Return & Risk Investasi. Analisis
Perbandingan Return & Risk Investasi antara Emas dan Bitcoin Periode Juli
Penerbitgoodwood.com:
https://penerbitgoodwood.com/index.php/simo/article/view/393/106
Tandelilin, E. (2014). Portofolio dan Investasi. Portofolio dan Investasi Teori dan
Aplikasi.
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2022/01/27/teknik-pengambilan-sampel-
pada-penelitian/