MODUL 4
ANTHROPOMETRI
1
R2
Nama : Astuti
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sumatra
3.2.Pengolahan Data
3.2.1 Menghitung Persentil
P5 = Persentil 5, dicari menggunakan rumus: P5 = Xbar – 1,645σ
P10 = Pe
Ʃ − Ʃ
=
Ʃ
Berikut adalah hasil uji keseragaman data dengan menentukan nilai BKA dan BKB:
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa nilai R1 dan R2 berada di antara
Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah, yang menandakan bahwa data R1
dan R2 seragam.
3
3.2.4 Menghitung Xp dan Allowance
Perhitungan Nilai Xp
4
Hasil Xp + Allowance
5
BAB IV
1. Lebar Bahu
2. Lebar Pinggul
3. Tinggi Mata Duduk (pwngukuran tinggi pandangan mata hingga alas duduk)
6. Panjang Politiel (pengukuran dari bagian terluar belakang pantat ke ujung lutut dalam)
Pengukuran ini guna untuk mempertimbangkan produksi kursi untuk meja makan
kedepannya agar lebih memberikan rasa nyaman dan puas penggunanya. Maka dari itu
perancangan kursi ini menggunakan persentil 50 yang mana mewakili bentuk/dimensi
tubuh rata-rata manusia, lalu juga menggunakan persenti 90 dam 95 agar semakin besar
pasar penjualan karena dapat digunakan oleh berbagai kalangan dimensi tubuh. Berikut di
bawah ini merupakan hasil perhitungan serta analisa persentil yang didapatkan :
Untuk perancangan pada panjang alas kursi digunakan data dimensi panjang poplitiel
yang mana menggunakan persentil 50 dengan tujuan kursi dapat digunakan rata-rata
populasi manusia. Setelah penemtuan penambahan allowance sebesar 3 cm maka
perancangan kursi yang ergonomis untuk panjang alas kursi yaitu pada rentang 42,5 –
45,5 cm.
6
b. Lebar Alas Kursi
Untuk perancangan alas kursi ini digunakan pengukuran dimensi lebar pinggul dan
juga panjang poplitiel yang mana menggunakan persentil 50 agar kursi ini dapat
digunakan rata-rata populasi manusia. Dari penentuan allowance diketahui
penambahan sebesar 5 cm pada lebar kursi sehingga didapatkan rekomendasi ukuran
pada rentang 38,5 – 43,5 cm agar tercapai kenyamanan duduk ketika kursi digunakan.
c. Tinggi Kursi
Untuk perancangan ini digunakan data dimensi tinggi poplitiel yang mana diukur dari
alas duduk hingga telapak kaki. Dimensi ini menggunakan persentil 50 agar dapat
digunakan pada rata-rata populasi manusia. Setelah dilakukan penambahan atau
allowance pada dimensi guna untuk mengantisipasi penggunaan tinggi alas kaki
sebesar 4 cm, maka rentang tinggi kursi yang eronomis ada pada 46,5 – 50,5 cm.
Untuk perancangan ini digunakan data dimensi tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk,
dan tinggi duduk tegak yang mana menggunakan data persenti 95. Alasannya adalah
agar dapat digunakan oleh pengguna yang memiliki tinggi badan yang memang diatas
rata-rata populasi. Penambahan allowance pada tinggi sandaran kursi ini adalah
sebesar 2 cm. sedangkan diketahui bahwa ukuran senderan kursi makan ini adalah
sebesar 53 cm saja, maka untuk membuat kursi yang lebih nyaman lagi perlu dibuat
pada rentang 58,5 – 60,5 cm.
Untuk perancangan ini digunakan data dimensi lebar bahu dengan menggunakan
persentil 50 agar dapat digunakan oleh rata-rata poulasi manusia. Setelah
menambahkan allowance sebesar 5 cm maka rentang rancangan lebar sandaran kursi
ini berada pada rentang 43,5 – 48,5 cm, dimana kita ketahui bahwa sandaran kursi
makan yang diukur sebelumnya memiliki sandaran kursi dengan lebar sebesar 46 cm
yang artinya sudah masuk ke batas rentang kenyamanan yang ditentukan.
7
4.2 Hasil Analisa
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka pembuatan kursi perlu dilakukan perancangan
ulang dengan ukuran yang sesuai dengan rata-rata populasi agar dapat digunakan oleh
banyak orang. Namun jangan lupa untuk tetap memperhatikan kenyamanan pengguna saat
menggunakan kursi tersebut.