Anda di halaman 1dari 4

Nama: mistahuddin

Nim:170220062

MK: politik ham dan demokrasi

Kelas: pol 6 d

SEBUAH KEHARUSAN ?

Ini pertanyaan lama, setua usia lahirnya pemerintahan dan negara. Survei


LSI Denny JA di tahun 2015 pernah mengeksplorasi bagaimana warga
membayangkan fungsi negara yang ideal. Tak lain dan tak bukan, harapan
atas fungsi pemerintah yang ideal adalah cermin dari kesadaran dan sistem
nilai responden sendiri. Mereka yang beragama secara mendalam
menyatakan itu.

Negara harus melindungi hak kami menjalankan perintah Tuhan. Mereka


yang mendambakan ekonomi mengembangkan keinginan lain. Kami ingin
negara memakmurkan warga. Pejuang hak asasi mendambakan negara yang
menjaga kebebasan, keadilan dan keberagaman individu.

Warga lain lebih memilih pemerintahan yang bersih, pendidikan dan


kesehatan yang terjamin. Mereka yang lebih spiritual lebih mendambakan
pemerintah yang aktif, yang membuat warga negara bahagia. Ukuran
keberhasilan sebuah negara tak cukup hanya diukur dari satu ukuran
saja. Namun manusia juga tak hanya hidup dari kebebasan.

Bisa dipahami jika Perserikatan Bangsa Bangsa menyusun platform baru


untuk mengukur kemajuan sebuah negara. Tapi tujuan utama pembangunan
tetaplah kebahagiaan manusia yang hidup di dalamnya. Inilah kriteria
sukses pembangunan paling komprehensif yang pernah dibuat. Tak lupa
dianggap penting kebebasan warga mengekspresikan agama dan keyakinan.
Termasuk dalam kriteria itu kesehatan warga hingga terbentuknya
pemerintahan yang bersih. Sejak tahun 2017, World Happiness Report ini
juga memasukkan ke-bahagiaan para imigran di negara tersebut untuk
menentukan kualitas pembangunan. Karena imigran kini menjadi fenomena
global, tak han-ya kebahagiaan penduduk asli yang
penting. Indeks, pembobotan dan ranking Indeks Kebahagiaan 156 negara
didunia disusun.

Apa kesamaan dua puluh negara di atas? Mereka tak hanya berlokasi
di

Ada juga negara di wilayah Amerika Ten-gah. Hadir pula negara dari Timur
Tengah. Kesamaan dua puluh negara di atas adalah mereka menerapkan
pemerintahan demokratis dan jalan kebebasan. Dibanding sistem politik dan
ekonomi lain, demokrasi plus kebebasan terbukti dengan data lebih
memajukan warga negara dengan seluruh dimensi.

Bertebaran riset yang sudah dibuat menunjukkan korelasi positif antara


demokrasi, kebebasan dan kebahagiaan warga negara. Jalan ini yang pal-ing
mungkin membawa warga negara kawasan muslim tumbuh multi-
dimensional. Pilihan jalan demokrasi dan kebebasan perlu dianggap
keharusan bagi negara yang sudah mampu. Dari 60 negara mayoritas
muslim, 50 negara yang ada datanya, tak ada satu pun berada dalam kualitas
Full Democracy.

Hanya 6 persen berada di level kedua

Setidaknya ada lima alasan. Mengapa Dunia Muslim perlu hijrah men-


gambil jalan demokrasi dan kebebasan. Pertama, adalah alasan yang sudah
dieksplorasi di atas. Dibanding sistem pemerintahan lain, jalan demokrasi
dan kebebasan yang paling mungkin membangun kebahagiaan warga
dengan aneka dimensinya.

Data yang berbicara. Indeks ini mengkategorikan prinsip nilai Al-Quran


dalam serangkaian indikator yang terukur.

Negara manakah di dunia yang menumbuhkan nilai yang paling


islami?

Sebanyak dua puluh negara paling tinggi, paling bagus nilai Islamicty Index
itu bukan negara Islam. Bahkan di negara itu, mayoritas penduduknya
bukan pula muslim. Daftar dua puluh negara itu adalah Selandia
Baru, Swiss, Belanda, Islandia, Irlandia, Denmark, Kanada, Australia, Norw
egia, Republik Ceko, Jepang, hingga Malta. Tak hanya negara Eropa yang
hadir dalam daftar Islamicity Index tertinggi.

Ada pula negara Asia seperti Jepang. Kesamaan 20 negara itu semuanya


mengambil jalan demokrasi plus kebebasan. Bahkan nilai Al-Quran, nilai
ekonomi, hukum, pemerintahan yang Islami lebih tumbuh di negara yang
menganut demokrasi plus kebebasan. Kesimpulannya, level ekonomi satu
negara menentukan apakah negara itu akan stabil jika bertransisi menuju
jalan demokrasi.

Semakin kaya sebuah negara, semakin stabil transisi negara itu. Berdasarkan


risetnya, jika satu negara sudah mencapai GDP 3000 USD per
kapita, transisi negara itu menuju demokrasi relatif aman. Dari IMF 2019
dan data 60 negara mayoritas muslim, 50 negara yang ada datanya
menyebutkan 28 negara muslim memiliki GDP per kapita di atas 3000
USD. Bahkan GDP per kapita negara ini di atas 20.000 USD.

Di bawah negara itu, antara lain ada


Libya, Iran, Irak, Oman, Kazakhstan, Lebanon, dan Maldives. Negara
muslim ini GDP per kapitanya di atas 5.000 USD. Sebanyak 28 negara
muslim siap dan aman secara ekonomi, jika mereka mengambil jalan
demokrasi dan kebebasan. Tak ada halangan ekonomi jika 28 negara
muslim itu hijrah menuju demokrasi dan kebebasan.

Pew Research Center pada tahun 2012 melaksanakan survei di enam negara
muslim. Untuk kasus enam negara muslim itu, rakyatnya juga
menginginkan demokrasi. Elite politik di aneka negara Eropa Timur juga
merespon dan bergerak untuk itu. Lalu tokoh sentral itu direspon oleh elit
untuk memulai demokrasi dan kebebasan di aneka negara muslim lainnya.

Anda mungkin juga menyukai