Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cagar Fadli Ibrahim

NPM : 2106746101
Mata kuliah dan kelas : Pembangun Politik dan Studi Demokratisasi
Tugas : Laporan Bacaan

Democracy as a Universal Value

Pada bahasan yang dikemukakan oleh Amartya Sen dalam jurnalnya yang berjudul
“Democracy as a Universal Value “, ia mencoba untuk menjabarkan beberapa poin penting
dalam memandang demokrasi. Baginya, ide demokrasi yang muncul sejak zaman yunani
kuno telah dikonstruksikan ke dalam beberapa bentuk dalam pelaksanaanya (meskipun dalam
skala terbatas), sebelum pada akhirnya demokrasi itu perlahan memudar dan digantikan
dengan sistem pemerintahan yang lebih otoriter. Seiring berjalannya peradaban manusia, ide
demokrasi kembali muncul dan diperkenalkan sebagai sistem pemerintahan yang
“mendunia”. Hal ini didukung dengan adanya peristiwa-peristiwa penting seperti
penandatangan Magna Charta pada tahun 1215, revolusi besar yang terjadi di Perancis dan
Amerika pada abad ke-18 serta meluasnya waralaba di Eropa dan Amerika Utara pada abad
ke-19.
Dalam tulisannya, Sen memperlihatkan demokrasi yang terjadi di negara India. Pasca
pendudukan Inggris dan mendapatkan kemerdekaannya pada 1947, India tidak serta merta
menjadi negara yang demokratis, pada saat itu masih banyak praktik-praktik kekerasan
komunal dan kekacauan sosial. Baru setelah kurang lebih lima puluh tahun bergulirnya
pemerintahan, India mampu menunjukkan adanya praktik demokrasi sesuai dengan pedoman
konstitusinya. Terlepas dari itu, India memiliki tantangan baru dalam perjalanan
demokrasinya. India sebagai negara yang memiliki keragaman bahasa, etnis dan agama,
menjadikannya rentan digunakan sebagai basis eksploitasi oleh beberapa politisi sektarian.
Berbicara mengenai demokrasi dan pembangunan ekonomi, terdapat sebuah klaim
dari Lee Kuan Yew yang menganggap bahwa negara dengan sistem nondemokratis lebih
baik dalam hal pembangunan ekonomi. Namun, justru penilaian yang dibangun oleh Lee
cenderung bersifat empirisme sporadis, dengan menggunakan informasi yang sangat selektif
dan terbatas, bukannya menggunakan pengujian statistik umum terhadap berbagai data yang
tersedia. Pada akhirnya, tidak ada bukti yang benar-benar meyakinkan bahwa adanya
hubungan yang jelas antara pertumbuhan ekonomi dan demokrasi pada sebuah negara.

1
Meskipun begitu, terdapat studi empiris di beberapa negara Asia Timur yang sukses
menunjukkan pertumbuhan di lingkungan ekonomi yang baik dengan menerapkan
kebijakan-kebijakan yang bersifat demokratis, seperti kebebasan berkompetisi, penggunaan
pasar internasional, penyediaan insentif publik, dan peluang sosial lainnya yang memperluas
partisipasi dalam proses ekspansi ekonomi. Satu hal yang penting di sini memperlihatkan
terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat jika
terdapat iklim ekonomi yang lebih ramah daripada sistem politik keras yang cenderung
dilakukan pada pemerintahan otoriter.
Demokrasi sendiri memiliki tuntutan kompleks yang mengharuskan adanya
penghormatan terhadap hasil pemilu, kebebasan pers, penghormatan terhadap hak-hak hukum
dan lain-lain. Oleh karena itu demokrasi merupakan sistem penuntut di mana harus ada
aspek-aspek vital yang terpenuhi agar tercapai sebuah demokrasi yang ideal. Sen
menyebutkan bahwa terdapat manfaat demokrasi sebagai nilai universal yang dapat dilihat
dari sudut pandang kehidupan masyarakat itu sendiri. Pertama, kebebasan politik adalah
kebebasan umum, hal ini mengindikasikan bahwa hak berpolitik adalah bagian penting dari
hak individu sebagai makhluk sosial yang memiliki nilai intrinsik bagi kehidupan dan
kesejahteraan manusia. Kedua, demokrasi merupakan nilai penting untuk meningkatkan
kesempatan masyarakat dalam mengekspresikan dan mendukung klaim mereka untuk
mendapatkan perhatian politik dari pemerintah (termasuk klaim kebutuhan ekonomi). Ketiga,
praktik demokrasi itu sendiri memberikan kesempatan untuk masyarakat memahami satu
sama lain, dan membantu membentuk masyarakat untuk membentuk nilai-nilai dan
prioritasnya sendiri. Dengan begitu, demokrasi sebenarnya memiliki kepentingan yang
konstruktif, selain nilai intrinsiknya ditujukan untuk kehidupan warga negara dan
kepentingan instrumentalnya dalam keputusan-keputusan politik. Klaim demokrasi sebagai
nilai universal juga perlu memerhatikan keragaman pertimbangan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai