Disusun oleh :
1. Aloyasia Akita Florenza
2. Cindy Nonia Widjiyono
Pertemuan :2
Tanggal :Rabu, 26 Februari 2020
I. Latar Belakang
a. Hasil pengkajian awal di dapatkan data keluarga Ibu Tukirah adalah
tipe kualarga extended, dengan tahap perkembangan lansia. Ibu Tukirah
mengalami hipertensi 5 tahun yang lalu, TD 170/ 100 mmHg, saat ini
sudah bisa melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri. Ibu Tukirah
mengatakan pusing- pusing dan tidak pernah meminum obat anti
hipertensi dengan teratur dan sudah tidak pernah kontrol secara runtin di
layanan kesehtan terdekat seperti dokter keluarga atau klinik paramedika.
Keluarga mengatkan Ibu Tukirah sering lupa dan pendengaran sudah
berkurang.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah pemeriksaan fisik pada
semua anggota kelurga dan data sekunder.
c. Masalah keperawatan
Belum ditemukan masalah keperawatan karena belum dilakukan
pengkajian secara komperhensif pada keluarga.
II. Renacana Keperawatan
a. Diagnosis Keperawatan
Belum ditemukan masalah keperawatan karena belum dilakukan
pengkajian secara komprehensif pada keluarga, sehingga belum dapat
ditegakkan diagnosis keperawatan keluarga.
b. Tujuan umum
Belum dapat disusun karena diagnosis keperawatan belum ditegakkan
c. Tujuan Khusus
Belum dapat disusun karena tujuan umum belum ada.
III. Rencana kagiatan
a. Metode
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan adalah pemeriksaan fisik
dan studi dokumentasi terhadap masalah kesehatan keluarga Ibu Tukirah
b. Media dan alat
Media yang digunakan adalah format pengkajian keluarga, Nusing kits dan
timbangan berat badan yang di gunakan sebagai alat pemeriksaan fisik
keluarga. Alat tulis juga dibutuhkan sebagai alat bantu pendokumentasi
hasil pengkajian.
c. Waktu dan tempat
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 27 Februari 2017, pukul 11.00
WIB di kediaman Ibu Tukirah, RT 04 dusun Umbulmartani. Pengkajian
dengan alokasi 45 menit.
d. Rencana Pelaksaan
No Kegiatan Waktu
1. Fase Orientasi 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing kepada kelurga Ibu
Tukirah
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Membuat kontrak (35 menit, pemeriksaan fisik,
dan rumah keluarga Ibu Tukirah
e. Menyampaikan tujuan kegiatan
2. Fase kerja 35 menit
a. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga Ibu
Tukirah
b. Mengkaji keluarga Ibu Tukirah tentang data
sekunder terkait lansia risiko demensia.
c. Menanyakan respon klien pada setiap tahap
pengkajian
3. Fase Terminasi 5 menit
a. Menanayakan kepada keluarga perasaannya
tentang kegiatan yang dilakukan.
b. Menayakan ke keluarga tentang hal – hal yang
ingin diutarakan kembali
c. Mengidentifikasi/ menyimpulkan masalah
kesehatan hasil dari pengkajian yang telah
dilakukan
d. Membuat rencana tindak lanjut
e. Mengakhiri kontrak peretemuan hari ini dan
membuat kotrak untuk pertemuan selanjutnya
f. Mengucapkan salam
Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
- Tersedia ruangan yang nyaman, tenang dan terjaga Privacy klien
dalam melakukan pengkajian
- Tersedia peralatan yang diperlukan untuk pengkajian
- Perawat mampu menjaga kerahasian keluarga
2. Kriteria proses
- Keluarga kooperatif saat pelaksanaan pengkajian
- Proses pengkajian sesuai dengan waktu yang telah disepakati
anatara klien dan perawat
- Perawat menggali data dari pemeriksaan fisik data sekudner.
- Keluarga dapat mengikuti pengkajian dari awal sampai selesai
- Proses pengkajian berjalan secara sistematis sesuai rencana
3. Kriteria hasil
Diperoleh data :
- Pemeriksaan fisik sesuai syetem tubuh secara head to tor pada
keluarga Ibu Tukirah
- Data sekunder terkait masalah kesehatan pada keluarga Ibu
Tukirah
(..........................................) (.............................................)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di
atas 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit
jantung, tetapi juga menderita penyakiy lain seperti penyakit syaraf, ginjal,
dan pembuluh darah, makn besar beresikonya.
B. Etiologi
Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan denyut
jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi, dan
peningkatan volume aliran darah. Hipertensi berdasarkan etiologinya
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a) Genetik
b) Jenis kelamin dan usia : laki laki berusia 35 – 50 th dan wanita
pasca menopause beresiko tinggi mengalami hipertensi.
2) Hipertensi sekunder
Didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu
kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal dan
gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder
antara lain :
b) Coarctation aorta
d) Kehamilan
f) Luka bakar
g) Stress
C. Klasifikasi Hipertensi
1. Klasifikasi hepertensi pada klien berusia ≥ 18 th oleh The Joint
National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (1988)
E. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1. Hitung darah lengkap meliputi pemeriksaan
haemoglobin,hematokrit untuk menilai fiskositas dan indicator
faktor resiko seperti hiperkoagulabilitas,anemia
2. Kimia darah
3. Elektrolit
4. Urine
5. Radiologi
a) Diet
b) Olahraga
F. Komplikasi Hipertensi
a. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Hipertensi merupakan penyebab paling umum dari hipertrofi ventrikel
kiri. Dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita
c. Ensefalopati
2. Diagnose Keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor tekanan darah, ukur pada 1-3. Peningkatan tekanan darah
kedua ekstremitas baik lengan meningkatkan preload dan beban
maupun kaki pada awal evaluasi. kerja jantung. Terdengarnya crakles,
Gunakan ukuran manset dan cara di basal paru mengindikasikan
pengukuran yang tepat. kongesti pulmonal, akibat
peningkatan tekanan jantung sisi kiri.
2. Catat kualitas denyutan sentral dan
Terdengatnya Bunyi Jantung 3 atau
perifer.
Bunyi jantung 4 Gallop’s akibat dari
penurunan pengembangan ventrikel
3. Auskultasi suara napas dan bunyi
kiri
jantung.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji respon klien terhadap 1. Tanda dan gejala tersebut
aktivitas dan catat : denyut nadi mengindikasikan penurunan curah
(denyut jantung aktivitas ≤ 20 jantung dan perfusi jaringan,
bpm dari denyut jantung istirahat) akibat peningkatan preload dan
: catat tekanan darah pasca- afterload ventrikel kiri.
aktivitas (sistolik meningkat 40
mmHg dan diatolik meningkat 20
mmHg) : keluhan sesak napas,
nyeri dada, keletihan yang sangat,
diaphoresis, pusing atau syncope.
Intervensi Rasional
1. Pertahankan bed rest selama 1-4 bed rest adekuat dan tindakan
fase akut kenyamanan membantu merelaksasikan
otot dan menurunkan kecemasan
2. Berikan tindakan
kenyamanan untuk
mengurangi rasa sakit kepala
seperti masase punggung dan
leher, elevasi kepala,
kompres hangat di dahi atau
leher, teknik relaksasi,
meditasi imaginasi
terbimbing, distraksi, dan
aktivitas diversional.
7. Kolaborasi pemberian
pengobatan. 7. a. mengurangi nyeri kepala
Intervensi Rasional
1. Bantu klien memahami 1. Mal-diet menyebabkan
hubungan antara hipertensi dan obesitas, hipertensi, dan
obesitas. Diskusikan manfaat memicu serangan jantung
penurunan asupan kalori dan
pembatasan asupan garam,
lemak, serta gula atau kalori.
Intervensi Rasional
1. Kaji kesiapan klien dan 1-11. Pencegahan serangan ulang dan
keluarga untuk belajar komplikasi pasca-hipertensi lebih
bermakna melalui proses pengajaran
2. Diskusikan definisi batasan
klien dan keluarganya. Hipertensi
tekanan darah normal. Jelaskan
adalahsindrom penyakit yang dapat
hipertensi dan efeknya terhadap
dikelola dengan mengubah gaya
jantung, pembuluh darah, ginjal,
hidup melalui pengaturan diet
dan otak.
(mengurangi asupan natrium),
olahraga, mematuhi aturan terapi, dan
latihan relaksasi (manajemen stress)
3. Hindari mengatakan tekanan
darah “normal” tetapi gunakan
“terkontrol baik” saat
menggambarkan tekanan darah
klien dalam rentang yang
diharapkan.
6. Diskusikan pentingnya
pembatasan merokok dan bantu
klien memformulasi
pengurangan merokok.