Dosen Pengampu:
Nurhakim Yudhi W, M.Kep
Disusun Oleh:
Resti Prasticia
C1019041
I. Latar Belakang
Salah satu aspek yang paling penting dalam dunia kesehatan khususnya
keperawatan adalah keluarga. Keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan
pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat baik yang dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat
(Keperawatan, 2014). Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam buku
Zakaria (2017) Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat tempat
pertama dalam belajar memahami tentang kehidupan sosial (Zakaria, 2017).
Keluarga mempunyai tahap perkembangan dan tugas perkembangan.
Menurut teori tahap perkembangan keluarga Duval dan miller (1985) dalam
buku zakaria dibagi dalam delapan tahap perkembangan yaitu keluarga dengan
pasangan baru (Bergaining Family), keluarga dengan anak pertama dibawah
30 bulan (Child Bearing), keluarga dengan anak pra sekolah (2-6 tahun),
keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak usia
remaja (13–20 tahun), keluarga melepas anak usia dewasa muda, keluarga
dengan orang tua paruh baya, dan keluarga dengan usia lanjut dan pensiunan.
Tahap keluarga dengan keluarga melapas anak usia dewasa muda
merupakan tahap perkembangan dimana perlu adanya penerimaan melepaskan
anaknya dan membimbing anaknya agar bisa menciptakan keluarga yang
sejahtera. Dalam keluarga melepas anak usia dewasa muda ada beberapa
penyakit yang dialami salah satunya Yaitu hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah
jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Ini dapat terjadi baik sebagai suatu
kondisi sendiri atau sebagai gejala dari berbagai kondisi. Saat darah mengalir
melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah
yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan
darah.
Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran
darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau
berkurang. Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan
mengalami gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami
gangguan ini, tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan
kehilangan kesadaran.
Ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik
(bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang
normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Seseorang dikatakan
hipotensi jika memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg.
Hipotensi dapat terjadi karena berbagai penyebab, di antaranya:
Hipotensi ortostatik. Ini terjadi ketika kamu berdiri terlalu cepat dan
tubuh tidak dapat mengimbangi lebih banyak aliran darah ke otak.
Penyakit sistem saraf pusat. Kondisi seperti penyakit Parkinson dapat
mempengaruhi bagaimana sistem saraf kamu mengontrol tekanan darah.
Volume darah rendah. Kehilangan darah akibat cedera parah dapat
menyebabkan tekanan darah rendah. Dehidrasi juga dapat menyebabkan
volume darah rendah.
Kondisi yang mengancam jiwa. Termasuk irama jantung yang tidak
teratur (aritmia), emboli paru, serangan jantung dan paru-paru yang
kolaps.
Kondisi jantung dan paru-paru. Ketika jantung berdetak terlalu cepat
atau terlalu lambat, atau jika paru-paru kamu tidak bekerja sebagaimana
mestinya, keduanya dapat menyebabkan hipotensi.
Obat resep. Hipotensi dapat terjadi karena obat-obatan untuk tekanan
darah, gagal jantung, disfungsi ereksi, masalah neurologis, depresi, dan
banyak lagi.
Suhu ekstrem. Cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat
memengaruhi hipotensi dan memperburuk efeknya.
Gejala hipotensi atau tekanan darah rendah biasanya baru terjadi ketika
otak tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, termasuk:
Pusing.
Pingsan (sinkop).
Agitasi atau perubahan perilaku yang tidak biasa lainnya (tidak bertindak
seperti dirinya sendiri).