Anda di halaman 1dari 9

No.

Judul Populasi Intervensi Comparison Outcomes Time


HUBUNGAN TINGKAT Populasi penelitian Pengumpulan data Hasil penelitian Berdasarkan hasil tabulasi silang tingkat Penelitian ini
KECEMASAN DENGAN SIKLUS ini adalah penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan siklus menstruasi, dilakukan selama
MENSTRUASI PADA mahasiswi tingkat menggunakan mahasiswi yang didapatkan bahwa 12(57.1%) mahasiswa 24 jam
MAHASISWI TINGKAT AKHIR akhir di STIKES kuesioner yang memiliki semester akhir yang mengalami kecemasan
Tujuan penelitian untuk menganalisis Katolik dibagikan pengalaman tidak sangat berat, mengalami siklus menstruasi
hubungan antara tingkat kecemasan St.Vincentius a secara online melalui menyenangkan yang normal. Berdasarkan uji analisis rank
dengan siklus menstruasi. Paulo Surabaya google form yang selama mengikuti spearman, didapatkan nilai p= 0.098, p>α,
(ZIAH) dengan dibagikan ke grup pembelajaran berarti tidak ada hubungan antara tingkat
kriteria inklusi kelas masing-masing tingkat akhir, kecemasan dengan siklus menstruasi pada
mahasiswi tingkat serta mendapat mahasiswa semester akhir.
akhir penjelasan tertulis dukungan teman MenurutbKusmiran, (2014), kecemasan
(Prodi Ilmu tentang maksud dan sebaya dapat mengakibatkan perubahan sistemik dalam
Keperawatan, tujuan mempengaruhi tubuh khususnya pada sistem saraf.
Keperawatan dan penelitian ini kecemasan. Kecemasan memicu lepasnya hormon
Fisioterapi ) di dilakukan. Untuk Sedangkan kortisol dimana hormon kortisol akan
Stikes kecemasan dukungan keluarga responden. Meskipun mahasiswa terkena
ST.Vincentius A menggunakan tidak berpengaruh faktor risiko yang sama, itu tidak
Paulo kuisioner terhadap kecemasan. menjaminbahwa semua mahasiswa akan
Surabaya yang Psychometric Karakteristik berat menunjukkan respon adaptasi dan tingkat
bersedia dan setuju Properties of The badan dan aktivitas kecemasan yang sama. Selain itu, gangguan
menandatangai Depression Anxiety fisik juga menstruasi juga dipengaruhi oleh massa
lembar persetujuan Stres mempengaruhi tubuh, aktivitas fisik, stres, diet, dan
untuk Scale 42 (DASS 42) siklus menstruasi. paparan lingkungan serta kondisi
menjadi responden, yang berisi 14 Hasil uji korelasi kerja/belajar. Hal ini dapat menyebabkan
sebelum pertanyaan dan siklus menunjukkan tidak gangguan kecemasan dengan siklus
mengerjakan menstruasi dengan ada hubungan antara menstruasi yang teratur/normal pada
tugas akhir tidak kuisioner siklus responden
mengalami menstruasi. Analisis
gangguan siklus data tingkat kecemasan
mentruasi. dengan menggunakan dengan siklus
Pemilihan sampel uji rank spearman menstruasi
dengan simple dengan p<α (p=0.05). pada mahasiswi
random sampling tingkat akhir Stikes
dan jumlah Katolik
responden St.Vincentius A
sebanyak 56 orang. Paulo Surabaya.
HUBUNGAN TINGKAT STRESS Populasi pada Desain penelitian ini Dari hasil penelitian Analisa yang dilakukan untk melihat Penelitian ini
TERHADAP SIKLUS penelitian ini adalah menggunakan metode didapatkan bahwa hubungan antara variabel independen dan dilakukan selama
MENSTRUASI mahasiswi Akper survey analitik dari 82 responden. variabel dependen (siklus menstruasi), 24 jam
DI ASRAMA PUTRI AKPER Al-Maarif, total dengan pendekatan Yang mengalami menggunakan uji statistik chi-square dan
ALMAARIF sampel yang cros sectional, dimana menstruasi tidak sistem komputerisasi dengan batas
Penelitian ini dilakukan untuk digunakan data yang teratur sebanyak 49 kemaknaan p value ≤0,05 dan p value >
mengetahui hubungan stres dengan berjumlah 82 menyangkut variabel responden (59,8%). 0,05 maka kedua variabel tersebut dikatakan
siklus menstruasi yang tidak teratur mahasisiswi yang independen ( Tingkat Dengan stress tidak ada hubungan bermakna (61,3%).
pada mahasiswi berpartisipasi pada Stres )serta variabel sebanyak 37 Jadi, dari uni statistik chi-square diperoleh p
Akper Al-Maarif Baturaja. penelitian ini dan dependen (Siklus responden (72,5%) value 0,05 (<0,05). Hal ini menunjukkan
(SITI ROHANI) mengisi kuesioner Menstruasi) dan tidak stress bahwa ada hubungan tingkat stress terhadap
secara lengkap dikumpulkan dalam sebanyak 12 siklus menstruasi di Asrama Putri Akper Al-
waktu yang responden ( 38,7 Ma,arif wilayah kerja UPTD Puskesmas
bersamaan. %) . Sukaraya Baturaja Tahun 2016.Hubungan
Yang mengalami tingkat stress dengan siklus menstruasi.
siklus menstruasi Proposi yang mengalami stress lebih banyak
teratur sebanyak 33 pada mahasiswa dengan mahasiswa yang
responden ( 40,2%) mengalami siklus menstruasi teratur yaitu
dengan stress 37 orang (72,5%) dibandingkan dengan
sebanyak 14 yang tidak stress dan mengalami siklus
responden (27,5%) menstruasi teratur sebanyak 12 orang
dan yang tidak stress (38,7%). Dari hasil uji statistik chi-square
sebanyak 19 yang diperoleh p value 0,05>0,05 hal ini
menyangkut menunjukkan bahwa ada hubungan
variabel independen bermakna antara tingkat stress dengan
(Tingkat Stress ) siklus menstruasi di Akper AlMa’arif
serta variabel Baturaja tahun 2016
dependen (Siklus
Menstruasi)
dikumpulkan dalam
waktu yang
bersamaan
9.Populasi
merupakan
keseluruhan unit
dalam pengukuran
yang ada dilakukan.
Populasi
dalam penelitian ini
adalah seluruh
mahasiswi tingkat I,
II, dan III Akper Al
–ma’arif Baturaja
tahun 2016
berjumlah 8 orang.
Sampel merupakan
bagian dari populasi
yang karateristiknya
akan diukur. Sampel
yang diteliti
menggunakan teknik
total sampling
adalah diamana
jumlah sampel sama
dengan jumlah
populasi.
Sampel pada Pada penelitian ini Hasil penelitian ini Hasil penelitian didapatkan bahwa
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN penelitian ini adalah menggunakan metode menunjukkan ada setengahnya (50%) siswi remaja putri kelas Penelitian ini
SIKLUS MENSTRUASI PADA RMAJA siswi remaja Cross hubungan antara 2 SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya dilakukan selama
PUTRI putri yang sudah Sectional yang tingkat stress dan berumur 16 tahun, sebagian kecil awal 24 jam
.Tujuan penelitian untuk mengetahui mengalami bertujuan untuk siklus menstruasi menstruasi pada usia 13 tahun sebesar
hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi yang mengetahui hubungan pada remaja. Hasil ini (23%). Berdasarkan tabel, tingkat stress
menstruasi pada remaja. berjumlah 92 orang tingkat stres dengan sejalan dengan pada siswi remaja putri sebagian besar
(SALSA) dimana jumlah siklus menstruasi penelitian lain yang (58%) dalam kategori stress dengan hampir
tersebut sudah pada siswi remaja menyatakan adanya seluruh responden mengalami siklus
dihitung putri kelas 2 SMA kaitan antara stress menstruasi (89%) dalam kategori tidak
menggunakan Wachid Hasyim 1 dengan masalah normal. Hasil uji statistik korelasi dari Chi-
rumus besar sampel Surabaya. menstruasi yang salah Square diperoleh dari nilai p value = 0,016
(Heriyanto, 2017). Pengambilan data satunya adalah dengan a=0,05 dimana p < a yang dapat
Penelitian ini dalam penelitian ini masalah siklus disimpulkan bahwa ada hubungan antara
menggunakan berdasarkan etika menstruasi (Kollipaka tingkat stress dengan siklus menstruasi pada
simple random penelitian yaitu prinsip et al., 2013; Rafique & siswi remaja putri kelas 2 SMA Wachid
sampling kerahasiaan, keadilan Al-Sheikh, 2018; Sood Hasyim 1 Surabaya
(Nursalam, 2016). dan inform consent. et al., 2011).
karena populasinya Inform consent Hasil penelitian ini
homogen, ada daftar diberikan pada remaja sesuai dengan teori
(list) unit populasi, dengan sepengetahuan yang menyatakan
orangtua dan guru bahwa gangguan
pemilihan calon
sekolah dari remaja. siklus menstruasi
responden dilakukan
dengan lotre yaitu Remaja juga diberikan dipengaruhi oleh
hak untuk stress (Bae et al.,
dengan cara
undur diri jika tidak 2018).
menyobek kertas Stress menyebabkan
membuat angka bersedia menjadi
responden perubahan sistemik
1-120 setelah itu dalam tubuh,
penelitian.Instrumen
dikocok dan diambil khususnya sistem
penelitian Pada
sebanyak 92. . persarafan dalam
penelitian ini
menggunakan lembar hipotalamus melalui
kuesioner DASS 42 yang perubahan prolaktin
berjumlah 42 soal atau endogenousopiat
dengan jawaban 0-14 yang dapat
(Tidak stress), >14 mempengaruhi
(Stress). Lembar elevasi kartisol basal
kuesioner menstruasi dan menurunkan
dengan jawaban 21-35 hormon luteinizing
(Normal), <21&>35 hormone (LH) (Singh
(Tidak et al., 2015).
Normal). Adanya hubungan
antara tingkat stres
dengan siklus
menstruasi
disebabkan karena
pada siswi yang
mengalami stress
menyebabkan
gangguan hormon
Luteinizing Hormon
dan Follicle
Stimulating Hormon
Estrogen tidak akan
menyebabkan
perkembangan sel
telur, jika demikian
maka hormon
estrogen dan
progesteron juga
tidak akan terbentuk
sehingga
menyebabkan
gangguan menstruasi.
1. OBESITAS DAN GANGGUAN Responden 34 peneliti melakukan Dampak obesitas hasil penelitian yang telah dilakukan pada 34 Penelitian ini
pengambilan data siswi orang responden menunjukkan bahwa responden
MENSTRUASI PADA Sampel dalam
tentang identitas terhadap kelancaran yang memiliki berat badan obesitas tingkat I dilakukan selama
penelitian ini adalah
MAHASISWA MTsN 2 seluruh siswi kelas (nama/inisial, alamat, menstruasi berjumlah 29 orang (85,3%) dengan presentase 24 jam
usia, da lebih banyak dibandingkan dengan siswi yang
BANJARMASIN VII dan VIII yang
n jenis kelamin serta memiliki berat badan obesitas tingkat II yang
memiliki berat badan
(Amin) obesitas di MTsN 2 menghitung dari berjumlah 5 orang (14,7%). Masa remaja merupakan
Banjarmasin yang pengukuran tinggi badan salah satu periode perkembangan seseorang yang
berjumlah 34 orang. dan berat badan den juga disebut masa pubertas. Mereka tidak hanya
Teknik sampling yang gan perhitungan indek tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar
digunakan dalam massa tubuh.
penelitian ini adalah total Setelah itu peneliti
sampling menyiapkan lembar
kuesioner yang berisi
pertanyaan
pertanyaan tentang
gangguan menstruasi.
Data yang telah
dikumpulkan dicek,
dikelompokkan dan
diberikan skor pada
masing masing lembar
kuesioner
dan selanjutnya
melakukan pengolahan
data dan analisa data.
Untuk menganalisis
hubungan berat badan
obesitas dengan
gangguan
menstruasi pada
siswi di
MTsN 2 Banjarmasin
digunakan uji statistik
dengan korelasi
Spearman rank
2. HUBUNGAN TINGKAT Populasi yang Teknik sampling Penelitian ini Dari 89 responden yang diteliti sebagian Penelitian ini
digunakan dalam yang digunakan bertujuan untuk besar responden mengalami polimenorea
AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS penelitian ini remaja adalah purposive mengidentifikasi tingkat sebanyak 57 responden (64%), sebagian dilakukan 24 selama
MENSTRUASI PADA REMAJA putri kelas XI di sampling. Data aktivitas fisik dan siklus kecil responden mengalami oligomenorea jam
PUTRI SMKN 2 Magetan diperoleh dari menstruasi sebanyak 7 responden (8%), sebagian
Kabupaten Magetan pengisian remaja putri kelas XI di kecil mengalami amenorea yaitu 1
(Amin) Tahun 2016 kuisioner, SMKN 2 Magetan responden (1%), sebagian kecil lagi
sebanyak lalu dianalisis normal sebanyak
115 secara deskriptif 24 responden (27%)
responden. berupa
Sampel dalam frekuensi
penelitian ini adalah karena data
remaja ber jenis
putri kelas XI di kategorik
SMKN 2 (Nugroho,
Magetan Kabupaten 2014), lalu
Magetan sebanyak dilanjutkan
89 siswi remaja dengan uji
putri Spearman Rank

3. Hubungan Status Gizi dengan -Populasi dalam -Pengambilan -Hasil dari penelitian Penelitian ini di
Gangguan Menstruasi pada Remaja penelitian ini data dilakukan didapatkan adanya -Berdasarkan dari hasil penelitian yang lakukan selama
Putri di SMA Al-Azhar Surabaya sebanyak 103 siswi dengan hubungan antara dilakukan dapat dilihat bahwa dari 98 24jam
yang terdiri dari menggunakan status gizi dengan responden, didapatkan usia responden
Tujuan kelas X, XI dan XII kuesioner untuk gangguany berkisar antara 14-18 tahun yang termasuk
Tujuan dari penelitian ini adalah -Teknik sampling mengkaji menstruasi yang dalam usia remaja. Dapat dilihat pada tabel
untuk menganalisi hubungan status yang digunakan tentang terjadi pada remaja 1,
gizi dengan gangguan adalah simple gangguan putri SMA sebagian besar dari responden berusia 16
random sampling menstruasi yang Al-Azhar. Sebagian tahun yaitu sebesar 42,9%.
menstruasi pada siswi SMA Al-Azhar sehingga didapat dialami dalam 3 besar dari remaja -dapat diketahui bahwa siswi SMA AL-
Surabaya sampel sebanyak 98 bulan terakhir. putri Azhar
siswi. dilakukan masih mengalami mengalami menarche pada usia 9-15 tahun
-Variabel yang pengukuran gangguan menstruasi. dan sebagian besar terjadi pada usia 12
diteliti adalah Gangguan yang paling
variabel berat badan dan banyak dialami adalah tahun
independent berupa tinggi badan dismenorea dan yaitu sebesar 39,8%.
status gizi remaja pada masing- Premenstrual -sebagian besar dari remaja putri atau
putri dan variabel masing siswi. Syndrom (PMS) sebanyak
dependent berupa Status gizi yang dialami oleh 59 anak (60,20%) mempunyai gangguan
gangguan haid pada dihitung sepertiga seluruh menstruasi.
remaja putri menggunakan siswi. Pada -hasil penelitian bahwa dari
-Penelitian yang rumus Body status gizi, hampir perhitungan statistik menunjukkan p-value
dilakukan Mass Index setengah dari remaja (0.035) kurang dari α= 0,05 sehingga
menggunakan (BMI). putri terdapat
desain observasional Klasifikasi masih mempunyai hubungan antara status gizi remaja putri
dengan pendekatan didasarkan pada status gizi yang tidak dengan gangguan menstruasi. Siswi yang
analitik. Rancang nilai tabel z- normal lebih
bangun yang score IMT/U baik kurang maupun banyak mengalami gangguan menstruasi
digunakan adalah untuk anak lebih. adalah siswi dengan status gizi lebih.
potong lintang Status gizi sebagai
perempuan usia Adanya
(cross sectional). salah satu penyebab
5-19 status gizi lebih akan dapat menyebabkan
terjadinya gangguan
tahun dari obesitas.
menstruasi. Jadi, perlu
WHO. Status
adanya pendidikan
gizi dikatakan
perlunya gizi
normal seimbang dan
jika nilai SD >-2 makanan sehat. Perlu
dan <1 untuk memberikan
sedangkan status penjelasan tentang
gizi jenis makanan yang
lebih pada nilai memang mengandung
≥1 dan status zat gizi yang
gizi kurang pada dibutuhkan
tubuh dan makanan
nilai ≤-2¹⁵. yang dapat
mengganggu
metabolisme tubuh.
Diharapkan remaja
putri
dapat mengatur dan
menjaga pola makan
baik
dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Selain itu,
perlu adanya
penelitian lanjut
mengenai
penyebab gangguan
menstruasi
dikarenakan
faktor lain seperti
kurangnya aktifitas
fisik yang
dilakukan, stres
psikologi dan hal lain
yang
dapat berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai