Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES

DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI


KELAS XI PONDOK PESANTREN AL
BASYARIYAH
Tiara Rinta Sari1, Eti Sukmiati2, Marjani Khoirunnisa3
1
Poltekes TNI AU Ciumbuleuit, poltekestniau.ac.id

ABSTRAK
Gangguan menstruasi paling umum terjadi pada usia dibawah 19 tahun dan sebanyak
5,1% disebabkan oleh stres. Umur lebih dari 15 tahun 6,0% mengalami stres karena
remaja mengalami perubahan psikologis. Hal sama juga terjadi pada remaja yang
dipesantren. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat stres dengan siklus
menstruasi. Jenis penelitian ini adalah analitik, dengan pendekatan cross sectional pada
186 sampel yang ditentukan dengan teknik total sampling, data dikumpulkan
menggunakan kuesioner siklus menstruasi dan kuesioner DASS 42. Hasil penelitian
menunjukan sebagian besar responden mengalami tingkat stres normal dengan siklus
menstruasi normal 84 (45,2%), siklus menstruasi pendek 46 (24,7%), siklus menstruasi
panjang 8 (4,3%). Responden yang memiliki tingkat stres ringan dengan siklus menstrusi
pendek 8 (4,3%), siklus menstruasi normal 17 (9,1%), siklus menstruasi panjang 1
(0,5%). Responden yang memiliki tingkat stres sedang dengan siklus menstruasi pendek 7
(3,7%), siklus menstruasi normal 10 (5,4%). Responden yang memiliki tingkat stres berat
dengan siklus menstruasi pendek sebanyak 3 responden (1,6%), siklus menstruasi normal
2 responden (1,1%) Berdasarkan hasil uji spearman dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan siklus menstruasi (p-value
= 0,340;CI=95%). Bagi siswi diharapkan dapat mengatur jadwal kegiatan dengan jadwal
istirahat agar dapat memberikan efek yang baik bagi kesehatan.

PENDAHULUAN ketahun sebesar 6,0% masyarakat


Stresor dapat mempengaruhi Indonesia yang berumur lebih dari 15
semua bagian dari kehidupan tahun mengalami gangguan mental
seseorang, menyebabkan stres mental, emosional berupa stres, kecemasan,
perubahan perilaku, masalah dalam dan depresi. Remaja pada usia 15-18
berinteraksi dan keluhan fisik yaitu tahun mengalami banyak perubahan
salah satunya gangguan siklus secara kognitif, emosional dan sosial,
menstruasi. Menstruasi merupakan pola pikir menjadi lebih kompleks.
hasil interaksi kompleks yang Salah satu penyebab stres pada remaja
melibatkan sistem hormon dengan yaitu keadaan dalam menghadapi
organ tubuh. Gangguan siklus pelajaran yang berat di sekolah,
menstruasi 5,1% disebabkan oleh terutama bagi remaja Sekolah
stres. Menengah Atas (SMA).
Data Riset Kesehatan Dasar Pondok pesantren modern
(Rikesdas) tahun 2013, kejadian stres memiliki kurikulum yang tidak hanya
pada remaja meningkat dari tahun mengajarkan pendidikan agama,
namun juga diseimbangkan dengan Normal 138 74,2
pendidikan umum. Sehingga ada juga Ringan 26 14
pesantren yang menerapkan Sedang 17 9,1
kurikulum yang memadukan Berat 5 2,7
kurikulum pendidikan nasional dan Sangat Berat 0 0
kurikulum kepondokan, ditambah Total 186 100
dengan kegiatan ekstrakulikuler. Oleh
karena itu biasanya para santri Berdasarkan tabel 1 di dapatkan
memiliki jadwal kegiatan yang sangat hasil tingkat stres pada siswi kelas XI
padat dibandingkan dengan siswa Pondok Pesantren Al-Basyariyah
sekolah pada umumnya. sebagian besar mengalami tingkat
Penelitian ini bertujuan untuk stres normal sebanyak 138 orang
mengetahui hubungan antara tingkat (74,2%).
stres dengan siklus menstruasi siswi
kelas XI Pondok Pesantren Al-
Basyariyah.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Siklus
Menstruasi Siswi
Kelas XI Madrasah
KAJIAN LITERATUR Aliyah Pondok
Bagian ini berisi kajian-kajian Pesantren Al-
terhadap penelitian sebelumnya serta Basyariyah
teori-teori yang relevan.
Tingkat Frekuensi Persentase
METODE PENELITIAN Stres (f) (%)
Desain penelitian ini adalah Siklus 64 34,4
analitik dengan pendekatan cross Pendek
sectional. Populasi pada penelitian ini Siklus 113 60,8
adalah seluruh siswi kelas XI Normal
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Siklus 9 4,8
Al-Basyariyah yaitu sebanyak 206 Panjang
siswi. Teknik sampling ditentukan Total 186 100
menggunakan total sampling, yaitu
seluruh jumlah populasi dijadikan Berdasarkan tabel 2 di dapatkan
sampel penelitian. Pengumpulan data hasil siklus menstruasi pada siswi
secara primer yaitu melalui kuesioner kelas XI Pondok Pesantren Al-
siklus menstruasi dan kuesioner Basyariyah sebagian besar mengalami
DASS 42 yang diisi oleh responden. siklus menstruasi normal sebanyak
Analisa data menggunakan uji 113 orang (60,8%).
statistik spearman.

PEMBAHASAN Tabel 3. Hubungan antara Tingkat


Stres Siklus Menstruasi
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Siswi Kelas XI Madrasah
Tingkat Stres Siswi Aliyah Pondok Pesantren
Kelas XI Madrasah Al-Basyariyah
Aliyah Pondok
Pesantren Al- Siklus Menstruasi Nil
Tin
Siklus Siklus Siklus ai
gka
Basyariyah t Pende Norma Panja Total p-
k l ng val
Tingkat Persentase Stre
ue
Frekuensi (f) s f % F % f % F %
Stres (%) *
Nor 4 3 8 6 8 5 1 1 0,3
mal 6 3, 4 0, , 3 0 40 dikarenakan siswi yang masuk
3 9 8 8 0
Rin
8 3 1 6 1 3 2 1 sebagai siswi SMP wajib melanjutkan
0, 7 5, , 6 0
gan
8 4 8 0
tingkat pendidikan SMA ditempat
Sed
7 4 1 5 0 0 1 1 tersebut. Maka tingkat sosialisasi
1, 0 8, 7 0
ang
2 8 0
yang terjalin antar sesama santri pun
Ber
3 6 2 4 0 0 5 1 sudah semakin erat, hal ini
0 0 0
at
0 disebabkan karena sosialisasi telah
San 0 0 0 0 0 0 0 0 tercapai melalui komunikasi dengan
gat
Ber orang lain yang sudah cukup lama,
at yang dimana sosialisasi menjadi
faktor penentu terbentuknya
Berdasarkan tabel 3 dari jumlah kepribadian seseorang.
186 responden sebagian besar
memiliki tingkat stres normal dengan Siklus Menstruasi Siswi Kelas XI
normal sebanyak 84 responden Madrasah Aliyah Pondok
(60,9%). Pesantren Al-Basyariyah
Pada usia di bawah 19 tahun dan di
atas usia 39 tahun atau pada awal dan
Tingkat Stres Siswi Kelas XI akhir masa reproduktif paling umum
Madrasah Aliyah Pondok terjadi gangguan menstruasi.
Pesantren Al-Basyariyah Gangguan ini dapat berkaitan dengan
Faktor yang mempengaruhi tingkat lamanya siklus menstruasi, ataupun
stres yaitu faktor psikodinamik bahwa jumlah banyaknya darah pada saat
gangguan dapat muncul sebagai menstruasi.
akibat dari emosi, faktor biologis Siklus menstruasi dapat
yang berkaitan dengan lemahnya dipengaruhi oleh beberapa faktor
organ tubuh individu, serta salah satu diantaranya yaitu usia,
dipengaruhi oleh faktor kognitif dan karena pada usia remaja kadar
perilaku yaitu persepsi dan reaksi hormon masih berfluktuasi sehingga
terhadap ancaman dari luar. Seluruh dapat mengalami siklus menstruasi
persepsi individu dapat menstimulasi yang belum teratur. Faktor lainnya
aktivitas sistem simpatetik dan yaitu aktivitas fisik, karena dapat
pengeluaran hormon stres. menyebabkan perubahan sistemik
Hasil penelitian yang ditunjukan dalam tubuh, adapun faktor yang
oleh Khamidatul Mauliah El-Azis mempengaruhi dari paparan
mengenai Faktor-Faktor yang lingkungan dengan beban belajar
Mempengaruhi Stres Remaja pada yang berat dapat berhubungan dengan
Tahun Pertama di Pondok Pesantren jarak menstruasi.
Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta Hasil penelitian yang ditunjukan
Tahun 2017 mayoritas santri memiliki oleh Indah Milanti mengenai
tingkat stres normal sebanyak 32 Gambaran Faktor-Faktor yang
responden Mempengaruhi Siklus Menstruasi
Berdasarkan hasil penelusuran pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
peneliti tentang tingkat stres siswi Universitas Mulawarman dengan hasil
kelas XI Madrasah Aliyah Pondok sebagian besar responden memiliki
Pesantren Al-Basyariyah yaitu siklus menstruasi teratur sebanyak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan 127 orang (65,5%). Faktor yang
yang berkaitan dengan hubungan mempengaruhi siklus menstruasi,
sosial antar santri, yang dimana santri diantaranya genetik, ras, usia,
siswi kelas XI merupakan siswi yang penyakit, pertumbuhan alat
sudah lama tinggal di pondok reproduksi, hormon, obat-obatan
pesantren sejak masa SMP,
kontrasepsi, stress, merokok, masih SMA dimana belum
konsumsi alkohol, status gizi kurang mempunyai suatu masalah yang serius
atau lebih, asupan zat gizi, dan sehingga menyebabkan stres,
aktifitas fisik. Faktor yang paling meskipun ada beberapa yang
berpengaruh dalam regularitas siklus mengalami stres hanya sampai ke
menstruasi adalah ketidakseimbangan tahap stres berat dengan jumlah hanya
hormon. Terdapat banyak faktor yang 3 orang. Karena pada remaja
dapat menyebabkan pengaturan khususnya yang masih bersekolah
hormon terganggu, beberapa tanggungan yang dirasakan tidak
diantaranya stres, penyakit, perubahan seberat tanggungan orang yang sudah
rutinitas, gaya hidup dan berat badan. bekerja dan berkeluarga, hanya saja
yang dipikirkan persoalan tentang
Hubungan Tingkat Stres Dengan pelajaran dan teman. Stres yang
Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas dialami juga tidak lama hanya
XI Madrasah Aliyah Pondok beberapa saat saja tidak sampai ke
Pesantren Al-Basyariyah tahap depresi.
Berdasarkan uji statistik nilai p Penelusuran yang dilakukan oleh
value = 0,340 ; CI = 95%, maka dari peneliti pada siswi kelas XI Madrasah
itu pada penelitian ini menunjukan Aliyah Pondok Pesantren Al-
bahwa tidak terdapat hubungan yang Basyariyah mengenai hubungan
bermakna antara tingkat stres dengan tingkat stres dengan siklus menstruasi,
siklus menstruasi pada siswi kelas XI yaitu faktor lain yang dapat
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren mempengaruhi siklus menstruasi
Al-Basyariyah, akan tetapi tingkat salah satunya adalah asupan nutrisi
stres menjadi salah satu faktor risiko pada para santri. Pondok Pesantren
terjadinya gangguan siklus Al-Basyariyah memiliki waktu khusus
menstruasi. Hal ini dapat disebabkan untuk santri makan dengan
oleh beberapa faktor. Salah satunya mendapatkan menu makanan yang
adalah kondisi responden saat serupa, sehingga memungkinkan
pengisian kuesioner, karena stres santri memperoleh nutrisi yang baik
dapat berubah-ubah dari waktu ke dan memiliki pola makan yang
waktu. Stres bersifat subjektif dan teratur.
individual. Walaupun stres itu sendiri Status kualitas dari asupan nutrisi
dapat diketahui dengan melihat atau dan gizi mempengaruhi kinerja
merasakan perubahan yang terjadi kelenjar hipotalamus yang memiliki
pada dirinya yang meliputi respon peran dalam mengendalikan
fisik, psikologis dan perilaku namun kelancaran siklus haid. Semakin
masih ada yang tidak sadar bahwa teraturnya pola makan dan semakin
pada saat itu seseorang sedang baiknya asupan nutrisi maka dapat
mengalami stres. memberikan dampak yang baik bagi
Hasil penelitian yang serupa organ tubuh, baik berpengaruh secara
dilakukan oleh Fitri Hayati pada tahun hormon maupun berpengaruh pada
2017 mengenai Hubungan Tingkat organ reproduksi. 55 Sebagaimana
Stres dengan Perubahan Siklus pada penelitian Felicia mengenai
Menstruasi pada Siswi SMA Negeri 1 Hubungan Status Gizi dengan Siklus
Tebas Sambas Kalimantan Barat Menstruasi pada Remaja Putri Di
dengan nilai p value 0,085. Penelitian PSIK FK UNSRAT Manado Tahun
yang dilakukan oleh Fitri Hayati 2015 dengan hasil penelitian yaitu
memiliki subjek yang sama dengan terdapat hubungan antara status gizi
penelitian ini yaitu responden yang dengan siklus menstruasi,
diambil adalah remaja putri yang menjelaskan bahwa seorang wanita
yang mengalami kekurangan maupun mengakibatkan stres.53
kelebihan gizi akan berdampak pada Hasil penelitian menyatakan
penurunan fungsi hipotalamus yang tidak terdapat hubungan antara
tidak memberikan rangsangan kepada tingkat stres dengan siklus
hipofisa anterior untuk menghasilkan menstruasi. Hal ini di sebabkan
FSH (Follicle Stimulating Hormone) karena banyak faktor yang
dan LH (Luteinizing Hormone).
mempengaruhi siklus menstruasi.
Dimana FSH ini berfungsi
merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 Sedangkan faktor yang dianalisis
folikel yang masing-masing peneliti hanya faktor stres. Faktor
mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya lain yang mempengaruhi siklus
1 folikel yang terus tumbuh, yang menstruasi sepeti berat badan, diet,
lainnya hancur. Sedangkan LH gangguan endokrin, gangguan
(luteinizing hormone) berfungsi dalam perdarahan, aktivitas fisik, dan
pematangan sel telur atau ovulasi paparan lingkungan pada
(fase sekresi) yang nantinya jika tidak penelitian ini tidak diteliti.
dibuahi akan mengalami peluruhan
(menstruasi), sehingga apabila
produksi FSH dan LH terganggu PENUTUP
maka siklus menstruasi juga akan
terganggu. Berhubungan dengan Simpulan
menstruasi, secara khusus jumlah 1. Tingkat stres siswi sebagian besar
wanita anovulasi akan meningkat mengalami stres normal yaitu
apabila berat badannya mengalami sebanyak 138 orang (74,2%).
perubahan.55
2. Siklus menstruasi siswi sebagian
Selain faktor yang mempengaruhi
besar memiliki siklus menstruasi
siklus menstruasi, adapun faktor yang
normal yaitu sebanyak 113 orang
mempengaruhi tingkat stres yaitu
(60,8%).
proses adaptasi yang dialami santri.
Santri kelas XI telah mampu
melakukan adaptasi dengan baik pada 3. Tidak terdapat hubungan yang
lingkungan pondok pesantren, karena bermakna antara tingkat stres
proses adaptasi yang telah dilakukan dengan siklus menstruasi pada
sudah cukup lama. Adaptasi sosial siswi kelas XI Madrasah Aliyah
dapat terbentuk dari adanya interaksi Pondok Pesantren Al-Basyariyah
sosial, syarat-syarat interaksi sosial (p value = 0,340 ; CI = 95%).
seperti tindakan sosial, kontak sosial,
dan komunikasi sosial masuk ke Saran
dalam indikator adaptasi sosial. 1. Bagi Institusi Pendidikan
Karena adaptasi adalah suatu Diharapkan bagian dari
penyesuaian pribadi terhadap sarana kepustakaan dapat
lingkungan. Penyesuaian ini dapat menambah buku-buku sumber
berarti mengubah diri pribadi sesuai mengenai penelitian dan
dengan keadaan lingkungan, jadi kebidanan, juga terkhusus untuk
dapat berarti mengubah lingkungan jurnal-jurnal yang dapat menjadi
sesuai dengan keadaan pribadi. 54 referensi dalam sebuah penelitian,
Maka dari itu, semakin baiknya serta untuk menambah wawasan
sosialisasi yang terjalin maka dapat bagi mahasiswa terutama
memberikan suasana yang nyaman mengenai tingkat stres dan siklus
dan dapat menghindari risiko menstruasi.
terjadinya beban pikiran yang dapat 2. Bagi Remaja Putri
Siswi kelas XI Pondok
Pesantren Al-Basyariyah
diharapkan dapat lebih terbuka
kepada pihak yang membimbing
santri ataupun pada posko
kesehatan pondok pesantren
mengenai segala macam
gangguan yang dialami baik
gangguan psikologis ataupun
kesehatan, agar dapat terpatau
setiap perkembangan yang
dialami santri.
3. Bagi Peneliti
Peneliti diharapkan dapat
mempelajari dan
mengidentifikasi lebih meluas
dan mendalam mengenai faktor
risiko yang mempengaruhi
siklus menstruasi yang.
Penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya. Bagi
penelitian selanjutnya,
diharapkan dapat mencari
beberapa faktor yang
berpengaruh pada penelitian
serta diharapkan dapat
menggunakan kuesioner yang
sesuai dengan penelitian dan
tempat penelitian.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai