Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR SURAT AKD

BAGIAN PENGADUAN MASYARAKAT

KODE : PM.02/3127/02/2022, 9 Februari 2022

PERIHAL : Mohon Perlindungan Hukum

TANGGAL SURAT : 8 Februari 2022


Togar SM Sijabat, SH.MH /Tim Kurator PT. Banjar Intan Mandiri , Wisma
ASAL SURAT :
Nugraha Jln Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat
TUJUAN SURAT : Komisi VII DPR RI

PARAF/
DARI UNTUK URAIAN
TGL

Deputi Yth. 1. Disampaikan dengan hormat surat pengaduan dari Togar


Bidang Pimpinan SM Sijabat, S.H., M.H. dan Muniar Sitanggang, S.H.,
Administrasi Komisi VII M.H. selaku tim kurator yang ditunjuk oleh Pengadilan
Setjen DPR RI DPR RI Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya yang ditujukan
kepada Komisi VII DPR RI perihal permohonan
perlindungan hukum terhadap PT. Banjar Intan Mandiri
agar dikeluarkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya
(RAKB) PT. Banjar Intan Mandiri Tahun 2022 oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

2. Bahwa berdasarkan Putusan Nomor :


54/Pdt.Sus/PKPU/2020/PN.Niaga.Sby, tertanggal 17
Desember 2020, PT. Banjar Intan Mandiri telah
dinyatakan pailit.

3. Bahwa PT. Banjar Intan Mandiri yang beralamat di


Komplek Pangeran Antasari No. 36 Martapura,
Kalimantan Selatan 70614, mempunyai Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) areal
Tambang Batubara yang masih memiliki potensi dan
menurut pengadu harus dilanjutkan usahanya untuk
meningkatkan Harta Pailit, maka dalam Rapat Kreditor I
tanggal 5 Januari 2021, PT. Banjar Intan Mandiri (debitor
pailit) menyampaikan secara langsung di hadapan Hakim
Pengawas, Tim Kurator, dan Para Kreditor PT. Banjar
Intan Mandiri untuk melakukan Going Concern atau
melanjutkan usaha PT. Banjar Intan Mandiri yang
dilakukan oleh tim Kurator.

4. Bahwa PT. Banjar Intan Mandiri yang memiliki PKP2B


seluas 6.625 Ha adalah perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas yang pemilik sahamnya 97% adalah
Pemda Kabupaten Banjar yang beralamat di Komplek
Pangeran Antasari No.36, Martapura, Kalimantan Selatan
70614.

5. Bahwa Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan


Nomor :54/Pdt.Sus/PKPU/2020/PN.Niaga.Sby, tertanggal

Jelny
11 Januari 2021 yang menetapkan sebagai berikut:
a. Memberikan izin kepada Tim Kurator PT. Banjar Intan
Mandiri (dalam pailit) untuk melanjutkan usaha dan
menjaga harta Debitor Pailit.
b. Memberikan izin kepada tim Kurator PT. Banjar Intan
Mandiri (dalam pailit) mengeluarkan biaya-biaya
sesuai kebutuhan operasional berdasarkan rencana
pengeluaran biaya yang berkaitan dengan tugas Tim
Kurator dalam melanjutkan usaha dan menjaga harta
Debitor Pailit.
c. Memerintahkan untuk memberikan izin kepada Tim
Kurator untuk menunjuk dan mengangkat PT. Banjar
Intan Mandiri (dalam pailit) untuk tunduk dan patuh
kepada Tim Kurator PT. Banjir Intan Mandiri (dalam
pailit) dalam hal pengelolaan operasional PT. Banjar
Intan Mandiri (dalam pailit).
d. Memberikan izin kepada tim kurator untuk menunjuk
dan mengangkat personil yang memiliki kemampuan
dan kompetensi menjalankan kegiatan operasional
usaha debitor pailit sehari-hari dengan memberikan
gaji demi kelangsungan usaha dan menjaga harta
debitor pailit.
e. Membebankan biaya-biaya dari Boedel Pailit.
f. Memerintahkan Tim Kurator PT. Banjar Intan Mandiri
(dalam pailit) untuk membuat laporan keada hakim
pengawas guna melaporkan tugasnya dalam rangka
melakukan kelangsungan usaha dan menjaga harta
debitor pailit setiap tiga bulan.
g. Menetapkan penetapan ini berlaku sampai dengan
selesai.

6. Bahwa dalam penetapan going concern atau melanjutkan


usaha masih bisa jalan artinya pailit harus ditafsirkan
berdasarkan putusan pengadilan dan prinsip hukum
kepailitan adalah prinsip kelangsungan usaha bukan
mematikan usaha. Dalam hal ini PT. Banjar Intan Mandiri
terbukti telah berjalan dengan baik selama setahun ini
(tahun 2021) sejak dilanjutkan usaha oleh tim kurator. PT.
Banjar Intan Mandiri secara teratur selalu memasukkan
Laporan Triwulan ke Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara dan memasukkan laporan per triwulan kepada
Hakim Pengawas.

7. Bahwa dalam permohonan RAKB Tim Kurator telah


memohon agar dikabulkan di dalam RAKB tahun 2022
sebanyak 264.000 MT, sejak tanggal 10 November 2021
yang telah diinput e-RAKB tanggal 2 Desember 2021.

8. Bahwa alasan utama untuk mencabut izin maupun


menolak RAKB Tahun 2022 PT. Banjar Intan Mandiri
adalah karena mengacu pada Pasal 119 UU No.3 Tahun
2020, PT. Banjar Intan Mandiri dinyatakan pailit dan pailit
bertentangan dengan Undang-undang Nomor 37 Tahun
2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.

9. Bahwa keputusan mencabut izin sangat berdampak


kepada harta pailit PT. Banjar Intan Mandiri (dalam pailit)
karena praktis aktifitas di lapangan menjadi berhenti. PT.
Banjar Intan Mandiri dilarang melakukan kegiatan

Jelny
konstruksi, penambangan, pengelolaan dan atau
pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan. Padahal
di sisi lain, perintah Pengadilan kepada tim Kurator
adalah untuk menjalankan usaha (going concern).

10. Bahwa Bupati Banjar, dalam kapasitasnya sebagai


pemegang saham mayoritas PT. Banjar Intan Mandiri
(dalam pailit) telah menyatakan bahwa going concern
yang dilaksanakan oleh tim kurator telah memberikan
manfaat kepada Pemerintah Daerah Banjar karena
perusahaan telah berjalan secara normal di bawah
pengelolaan tim kurator, membayar royalti, pajak, dan
PBB.

11. Pengadu berharap kepada Menteri Energi dan Sumber


Daya Mineral membatalkan pencabutan Izin dan
menyatakan agar menerbitkan Rencana Kerja dan
Anggaran Biaya (RAKB) PT. Banjar Intan Mandiri agar
dapat beroperasi kembali untuk menghindari semakin
banyak kerugian dan menghindari permasalahan hukum
baru.

12. Pengadu memohon melalui Komisi VII DPR RI untuk


menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan pihak
terkait.

Demikian untuk menjadi diperiksa, terima kasih.

Jelny

Anda mungkin juga menyukai