Anda di halaman 1dari 50

Pengantar Praktek Kebidanan

Armiyanti, SST.,M.
Tr.,Keb
Capaian Pembelajaran

01
Mampu melakukan curah pendapat m
engenai strategi pelayanan kebidanan
di komunitas

02
Menganalisa budaya kebidanan di
komunitas
Setiap petugas kesehatan yang bekerja di masyarakat perlu memahami keadaan
masyarakat yang dilayaninya keadaan, budaya dan tradisi setempat sangat menentuka
n cara pendekatan yang harus ditempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan
komuniti harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan, tugas dan tanggung jawa
b bidan serta aspek perlindungan hukum bagi bidan di Komunitas.
A. Strategi pelayanan kebidanan di komunitas

01 Pendekatan Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat

02 Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat .

03 Menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan potensi yang


ada di masyarakat

04
1 Pendekatan Edukatif Dalam Peran
. Serta Masyarakat
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terencana dan terarah dengan partisi
Penedekatan edukatif dalam peran
secara sistematis, pasi aktif individu, kelompok , masyar
serta masyarakat
akat

secara keseluruhan untuk memecah faktor sosial, ekonomi dan budaya set
kan masalah yang dirasakan masya empat .
rakat dengan mempertimbangkan
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan pokok yait u
pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.
Dalam pendekatan Para petugas kesehata n
Pendekatan edukatif me
ini ujung tombakny Ketiga mata tomb merlukan kesabaran dan
dan petugas lintas se ketangguhan dari para pe
a adalah gerakan ak ini pada hakik ktor terkait memberda tugas (penggerak), karen
peberdayaan, yang atnya adalah upa ya yakan pemuka-pemu ka a mereka harus mengawa l
memiliki tiga mata memfasilitasi pr masyarakat, yang d proses secara berkelanjut
an hingga tercapainya ke
tombak disebut TRI oses pemecahan m isusul dengan gerakan
mandirian masyarakat. Di
SULA, yaitu konseli asalah dalam diri s para pemuka masyara jajaran kesehatan, pengge
asaran/ klien. Pem kat untuk memberday rak awal adalah para pet
ng, kunjungan rum akan unsur-unsur masy ugas di Dinas kesehatan K
ah, dan pengorgani s berdayaan itupun
arakat (yaitu kader), d abpaten/Kota, rumah saki t,
asian masyarakat. tidak dilakukan se an akhirnya para kade r serta puskesmas dan jari
cara serta-merta, bergerak memberday ngannya.
melainkan secara akan seluruh msyarak
berjenjang. at.
Tujuan pendekatan edukatif

Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupaka


n masalah kebidanan komunitas .
25% 30% 15% 35%

Mengembangkan kemampuan masyarakat , hal ini berbeda dengan me


mecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas kemam
puan .
Langkah - Langkah Pendekatan Edukatif

Pendekatan pada tokoh masyarakat


01

02 Pendekatan kepada provider

03 Pengumpulan data primer dan sekunder


1. Pendekatan pada tokoh masyarakat

1 2 3 4 5 6
Nonformal un Formal denga Tatap muka Kunjungan ru Pertemuan provider d Menjalin hubungan
n surat resmi antara provide mah untuk me an tokoh masyarakat social yang baik den
tuk penjagaa untuk menetapkan su
r dengan toko njelaskan mak gan menghadiri upa
n lahan . atu kebijakan
h masyarakat . sud dan tujuan cara -upacara aga
alternative pemecah
pengumpulan ma , perkawinan , ke
an masalah dalam ra
data. matian dsb.
ngka perencanaan , p
elaksanaan , dan
evaluasi.
2. Pendekatan kepada provider
Diadakan pada waktu pertemuan tingkat kecamatan , tingkat desa /kelurahan , tingkat dusun
/ lingkungan
Pengumpulan data Penyajian data p Komitmen bersama
tuha kat/f yang berisi analis a
n elt situasi secara sin gkat,
yang need
analisa dat a,
real s
dan dala
permasalahan, penyebab
kebu m terjadi nya masalah.
tuha rang
n ka
yang Surv
diin ey
gink Maw
an as
mas Diri/
yara SMD
3. Pengumpulan data primer dan sekunder

Pendekatan tingkat
desa untuk mencari kebu dari hasil kesepakat Sosial budaya , ekonomi dal
ada waktu MMD
. am kesehatan wanita anta ra ahuan yang rendah untuk terkait dengan kehamilan, persalinan
lain pelayanan kesehata n mengenal tanda dan gejal a dan nifas.
tidak terjangkau, penget dari berbagai komplikasi
Strategi Dasar Pendeka
tan Edukatif
Mengembangkan
provider

Pengembangan
masyarakat
Provider
Sector-sektor yang bertanggung jawab
sec ara teknis terhadap program-
program ya ng dikembangkan dalam
pengembangan kemampuan
masyarakat untuk dapat m emecahkan
masalahnya sendiri secara sw adaya
dan gotong royong. Perlu adanya
kesamaan presepsi dan sika p mental
positif terhadap pendekatan yan g di tempuh serta sepakat untuk
mensuks eskan .
Langkah-langkah pengembangan provider

1
Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Pendekatan terhadap pelaksana dari sector diberbagai tingk at administrasi sampai dengan tingkat desa.

adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan serta pola pelak sanaan serta makro. Bentuknya lokakarya, s eminar, raker, musyawarah
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan Pengumpulan data oleh sector kecamatan/ desa

2
nasional atau ragional. Bentuknya pertemuan perorangan , dalam kelompok
Merupakan pengenalan situasi dan masalah men urut
kecil, pernyataan beberapa pejabat yang berpen garuh.
pandangan petugas/provider. Macam data ya ng
.
dikumpulkan data umum, data khusus dan dat a perilaku.

3
You can simply impress your audience
and add a unique zing. You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Pengembangan masyarakat

.
Pengembangan masyarakat adalah pe
nghimpunan masyarakat untuk mampLangkah-langkahnya melipti
u dan mau mengatasi maslahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuan.

Dengan melibatkan partisipasi aktif m Add Text


Pendekatan tingkat desa, survey mawas diri asyarakat untuk menentukan maslah,
, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian se merencanakan alternative, melaksana rta pemantapan dan pembinaan. kan dan menilai usaha
pemecahan ma salah yang dilaksanakan
2. Pelayanan yang Berorientasi
Terdiri dari 3 jenis
pendekatan :
pada Kebutuhan Masyarakat
Specific Content
Approach

Proses dimana masyarakat dapat mengident


ifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan
keyakinan masyarakat untuk berusaha me
General menuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berd
Proses
Content asarkan atas sumber-sumber yang ada di m
Objektive Objektive asyarakat sendiri maupun berasal dari luar s
Apporoach Approach ecara gotong royong. Terdiri dari tiga asfek p
enting meliputi proses, masyarakat dan me
mfungsikan masyarakat.
.
Pendekatan Berorientasipada Masyarakat

Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan


01 Specific Content Approach
. masalah melalui proposal program kepada instansi yang berwe
nang. Contoh : pengasapan pada DBD

Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya


02 General Content Objektive Approach dalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu Contoh : posya
ndu meiputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.

Yaitu pendeketan yang lebih menekankan pada proses yang dil


03 Proses Objektive Apporoach aksanakan masyarakat sebagai pengambilan prakarsa kemudi
an dikembangakan sendiri sesuai kemampuan.Contoh : kader
3. Menggunakanatau Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi yang Ada di Masyarakat

Usaha membantu manusia menguba


Masalah kesehatan pada umumnya diseba h sikapnya terhadap masyarakat, me
bkan oleh rendahnya status social
-ekonomi mbantu menumbuhkan kemampua
yang diakibatkan ketidak tahuan dan n orang, berkomunikasi dan menguas
ai fisiknya.

Pengembangan manusia yang tujua


ketidak mampuan memelihara diri sendir nnya adalah mengembangakan pot
i (self care) sehingga apabila berlangsung ensi dan kemampuan manusia dala
terus akan berdampak pada status keseh
m mengontrol lingkungannya.
atan keluarga dan masyarakat juga prod
uktifitasnya.
Langkah -langkah
Ciptakan kondisi agar potensi setempat da
pat dikembangkan dan dimanfaatkan 01

Tingkatkan potensi yang ada. 02

Usahakan kelangsungan kegiatan yang


sudah ada 03

Tingakatkan kesejahtraan masyarakat 04


secara keseluruhan
Prinsip-prinsip dalam mengembangkan masyarakat

1 Program ditentukan oleh atau bersama m


asyarakat

85%
2 Program disesuaikan denagan kema
mpuan masyarakat
60%
55%
Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada
3 pembimbing, pengarahan dan dorongan
40%
agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan
kegiatan lainnya

4 Petugas harus bersedia mendampingi


dengan mengambil fungsi sebagai kat
asilator untuk mempercepat proses
Program inisiatif yaitu pengembangan masyarakat melaui koordinasi deng
an dinasterkait/ kerjasama lintas sector.

Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pad


a salah satu instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus unt
uk melaksanakan kegiatan tersebut/kerjasama lintas program

Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha -u


saha terbatas di wilayah tertentun dan program disesuaikan denga kebutu
han wilayah tersebut.

Bentuk-bentuk program masyarakat


Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat yaitu sumber daya alam / potensi desa , dan sumber
daya manusia /kader kesehatan . Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak di
komuniti perlu memperhatikan factor lingkungan antara lain:

Lingkungan Sosial Lingkungan flora fauna


Lingkungan Sosial
Masyarakat yang h karena menggunakan pendekatan social budaya sewaktu memberi pela
Kondisi tingkat pendidikan dan ekono mi berada di dalam k yanan.
menentukan tingkat partispasinya di omuniti memiliki
dalam turut serta berperan mening katkan ikatan social, buda Kebijakan yang ditetapkan
kesehatan masyarakat. Sema kin tinggi ya. Dukun penolong akat menentukan arah upaya
tingkat pendidikan masyara kat semakin syarakat. Pelayanan kebidanan
persalinan sang at
meningkat perhatian ters ebut, politik dari organisasi swasta
menimbulkan peningkatan tunt utan dekat dengan ng adanya undang-undang dan
masyarakat. masyarakat teruta
ma di kalangan
keluarga di desa ole Masyarakat yang berada di d alam komuniti memiliki
ikatan . social, budaya. Dukun penolong persalinan s

oleh pemerintah bersama masyar


kesehatan yang dilakukan kepada ma komuniti perlu mendapat dukungan ataupun pemerintah terutama menduku pelaksanaanya.
angat dekat dengan masyarakat teru tama di
kalangan keluarga di desa ol eh karena
menggunakan pendekata n social budaya
sewaktu memberi pel ayanan.
Kebutuhan gizi manusia tergantung kepa
da keberadaan flora dan fauna. Masyara Pemanfaatan tumbuh -tumbuhan dan hewan ter
kat dianjurkan melakukan penghijauan . nak disampaikan melalui penyuluhan kesehatan
Pemanfaatan pekarangan dengan tana merupakan bantuan bidan kepada masyarakat
terutama pada kaum ibu. Kerjasama dengan pet
man bergizi dan berkhasiat akan mendu ugas gizi dan pertanian diperlukan di dalam peni
kung terwujudnya kesehatan keluarga . ngkatan gizi masyarakat .

Peternakan juga mendukung kondisi


gizi manusia . Bidan yang bekerja di k
omuniti memperhatikan pengaruh flo
ra dan fauna ini.
B. Budaya kebidanan di
komunitas

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan m Beberapa perilaku dan aspek social b
empengaruhi tingkat pengetahuan dan m udaya yang mempengaruhi pelayan an
eliputi sistem ide atau gagasan yang terda kebidanan di komunitas diantara nya :
pat dalam pikiran manusia, sehingga dala m Health Believe, Life Style, Health
kehidupan sehari-hari kebudayaan itu Seeking Behavior
bersifat abstrak.

Perilaku yang dimaksud adalah melipu ti


semua perilaku seseorang atau masya
rakat yang dapat mempengaruhi deraj at
kesehatan masyarakat, angka kesak itan
Perilaku dan Sosial Budaya yang Berpengaruh pada Pelayanan Kebidanan Komunitas pada
dan angka kematian. Ibu Hamil dan Ibu Bersalin
Perilaku kesehatan merupakan salah s atu
factor perantara pada derajat kese hatan.
Upacara-upacara yang dilakukan untuk me Pantangan keluar waktu maghrib dik
ngupayakan keselamatan bagi janin dalam hawatirkan kalau diganggu mahluk h
prosesnya menjadi bayi hingga saat alus atau roh jahat.
kelahira nnya adalah upacara mitoni,
procotan dan brokohan.

Kehamilan

Pantangan menjalin rambut


Larangan masuk hutan, karena
karena bisa menyebabkan
w anita hamil menurut
lilit an tali pusat.
kepercayaan baunya harum
sehingga mahlukmahluk halus
dapat mengganggu nya.
Jangan membuat kulit ketupat pada masa
hamil karena orang tua percaya bahwa da un
kelapa untuk kulit ketupat harus diany am
melahirkan. Dilarang menganyam bakul karena dap at tertutup rapat oleh wanita hamil, sehin gga
berakibat jari-jari tangannya akan be dikhawatirkan bayi yang lahir nanti ke
rdempet menjadi satu.

Content Content Content


A C E

Content Content
B D
Tidak boleh menutup pinggir perahu (galak haruk), m
Tidak boleh membelah/memotong binatang, agar b emaku perahu, memaku rumah, membelah kayu api y
ayi yang lahir nanti tidak sumbingatau cacat fisikla

Jangan meletakan sisir di atas ke pala, sindiran, tertutup jalan lahirnya.


ditakutkan akan susah saat
innya.
Tidak boleh. duduk di depan pintu, dikhawatirkan akan su
sah melahirkan .

Tidak boleh makan pisang dempet, dikhawatirkan anak yang akan


dilahirkan kembar dempet atau siam.
bakar, karena anak yang dilahirkan bisa sumbing atau anggota ba
dannya ada yang buntung
ang sudah terbakar ujungnya, memukul kepala ikan. Manggunakan jimat saat bepergian.
Peran bidan di komunitas
terhadap perilaku selama
hamil?
0 10 20 30 50 60 70 80 90 100
40
KIE tentang menj aga KIE tentang segal Bekerjasama de KIE tentang temp KIE tentang hygie
kehamilan y a sesuatu sudah d Pendekatan kep ada ngan dukun sete at persalinan, pro ne personal dan h
aitu dengan ANC teratur, iatur Tuhan Yang tokoh masya rakat mpat. ses persalinan, pe ygiene persalinan.
konsumsi Maha Esa, mitos untuk men rawatan selama
makanan bergizi, yang tidak benar gubah tradisi yan
dan pasca persali nan..
batasi aktivitas fis ditinggalkan. g negatif atau be
ik, tidak perlu pa rpengaruh buruk
ntang makan. terhadap kehami
lan.

antangan-pantangan ini dimasudkan agar sang bayi kelak lahir dengan lancar dan dalam k
eadaan sehat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan terdiri dari 3 macam factor
antara lain :
Faktor sosialbudaya
Faktor fisik dan ekonomi

Content Here
Faktor psikolois
Bebrapa penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa masih terdapat praktek praktek persalinan oleh
dukun yang membahayakan ibu. Penelitian Iskandar, dkk menunjukkan beberapa tindakan dan praktek ya ng
membawa resiko infeksi seperti :

55% 75% 35%

“ngolesi” (membasahi vagi “kodok ” ( memasukkan “nyanda ” ( setelah pers


na dengan minyak kelapa tangan ke vagina dan alinan , ibu duduk deng
untuk memperlancar pers uterus untuk mengelua an posisi bersandar dan
alinan ), rkan placenta) atau kaki diluruskan kedepa
n selama berjam -jam y
ang dapat menyebabk
an perdarahan dan pe
mbengkakan ).
Bayi laki-laki adalah Bayi perempuan adalah pelanjut Memasukkan minya k Melahirkan di tempat t
penerus keluarga ya atau penghasil keturunan. ke dalam vagina su erpencil hanya dengan
ng akan menjaga na paya persalinan lanc dukun.
ma baik. ar.

Minum minyak kelapa memud Minum air rendaman akar rumput fati ma
ahkan persalinan. dapat memperlancar persalinan.

Makan daun kemangi me


mbuat ari -ari lengket, hing
ga mempersulit persalinan.

Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama persalinan


Memberikan pe Your Text Here

Memberikan pendid ndidikan meng Bekerja sama d You can simply


impress your audience
ikan pada penolong enai konsep ke engan penolong and add a unique zing
persalinan mengena bersihan baik d persalinan and appeal to your
Presentations. Easy to
i tempat persalinan, ari segi tempat (dukun) dan change colors, photos

proses persalinan, p dan peralatan . tenaga kesehat


and Text. Get a
modern PowerPoint
1 erawatan selama d an setempat. Presentation that is
beautifully designed. I
an pascapersalinan. hope and I believe that
3 this Template will your
Time, Money and
Reputation. You can
simply impress your
audience and add a
2 unique zing and appeal
to your Presentations.

Selamatan 7 Bulanan (pada ibu hamil)


Di desa Payaman Kabupaten Nganjuk, ada
100%
90%
78% ibu yang sed ang hamil 7 bulan. Pada Hari
Minggu tanggal 30 maret mengadakan
selamatan 7 bulanan yang dalam adat ja wa
disebut “ TINGKEPAN”.
80%
70%
60%
50%
54% Kata orang jawa tingkepan ini bertujuan
untuk memint a keselamatan ibu dan bayi
agar mendapatkan kehamil an yang sehat
40% dengan kegiatan mandi kembang dengan 7
sumber mata air dan bunga 7 rupa beserta
30% uang.

20%
10% 84%
0%
Category Category Category Category

Dalam proses siraman itu, ibu dan suami memakai kain j arik. Kemudian keduanya duduk bersebelahan dan yang menyiram dimulai dari kedua orang tua, tokoh
agama, t okoh masyarakat, dan seluruh keluarga yang ingin
meny iram. Setelah acara siraman selesai, ibu ganti baju dan ca Contents _ Type Contents _ Type Contents _ Type
lon bapak memecah buah kelapa.
45
1 2 3 4
Setelah itu apabila buah kelapa langsung pecah, or ang jawa 40
beranggapan bahwa calon bayi berjenis k elamin laki-laki, tapi
35
30
20
apabila kelapa tidak langsun g pecah, maka orang jawa beranggapan calon bayi berjenis kelamin perempuan.
15
10
Setelah memecahkan kelapa, kelapa yang digunak an untuk memandikan juga dipecah dan ditumpah kan beserta uang yang ada di air tadi. Dan masyar akat pun
5 segala macam p enyakit..
berebut mengambil uang dan kelapa yan g mitosnya dapat menyembuhkan

0
Setelah itu, kedua orang tua jualan rujak dan yang membeli masyakat.2014 2015
Jika masyarakat bilang rujak t2016 2017 anaknya
ersebut enak, mitosnya 2018 2019
perempuan dan 2020
c antik di liat.
Dan jika rujaknya kurang enak maka mitosnya anaknya laki-laki.

Setelah itu, orang tua membagikan nasi yang ada aya


m, telur, sayur/mie, tahu, tempe dan ikan bandeng.
Setelah acara tersebut, pada malam hari juga diadaka
n syukuran kembali dan biasanya juga dibacakan sura
t Yusuf. Jika anaknya laki-laki agar ganteng seperti
Nabi Yusuf, dan jika surat Mariam, maka anaknya
can tik seperti Mariam. Acara ini juga dibagikan
nasi,ikan/
ayam, sayur/mie, telur, tahu, tempe, ikan bandeng dan
juga rujak. 62K
Dalam acara selamatan 7 b
ulanan ini dapat kita ambil
positifnya?
Bisa berbagi rizki lebih pada orang lain. Ibu bisa makan
-makanan bergizi,seperti
telur, ayam, ikan bandeng dan juga dibacakan do’a oleh banyak orang agar kehami
lannya lancar dan tidak ada halangan.
PENGARUH BUDAYA TERHADAP TRADISI NYANDA PADA IBU NIFAS DI DESA CIPINANG
KECAMATAN RUMPIN BOGOR JAWA BARAT TAHUN 2018

Hasil penelitian Nurul Husnul, 2018 Latar Belakang: Berdasarkan hasil SDKI (2012) angka kematian ibu sebesar 359/10 0.000 KH
yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. Dan menurut Depkes (2011) kejadian subinvolusi uterus adalah 28%. Tujuan : Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh tradisi nyanda (imobilisasi) terhadap ibu nifas dengan proses involusi uteri di Desa Cipina ng,
Rumpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat Tahun 2018 Metodologi: Penelitian ini menggunakan Desain Eksperimen Semu. Desain ini
adalah dua kelompok, kelompok pertama diberikan pengobatan tradisi nyanda disebut eksperimen dan kelompok kedua tidak
diperlakukan dengan tradisi nyanda yang disebut kontrol.
Teknik pengambilan sampel: Pengambilan Sampel Berturut-turut. Instrumen penelitian: lembar informasi untuk konsentrasi,
lembar observasi, dan metlin. Penelitian ini mengukur tinggi rahim fundus dari hari 1 sampai 4 ibu postpartum.
Populasinya adalah 44 ibu nifas dan sampel sebanyak 40 responden. Data dianalisis menggunakan Uji Mann Whitney karena
distribusi datanya tidak normal dan memenuhi persyaratan pengujian. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil analisis mendapat kan nilai
0,747 dan lebih besar dari nilai 0,05. Kesimpulan dan Saran: Kemudian ada pengaruh budaya tradisi nyanda. Tradisi nyand a tidak
boleh dilakukan meskipun hasil penelitian ini tidak berpengaruh, karena nyanda sama dengan tidak mobilisasi, sehingga da pat
mempengaruhi involusi uteri pada saat persalinan.

Daftar Pustaka
02 03 RISK
RISK 01
04
80% M : Jakarta Timur Meila (2014). Kebidanan K
60% ni, Niken dkk, (2013). unitas. EGC. Jakarta
50%
40%
04
01 02 03
Pujiati, Sri Mujiwati, (2015). A suhan Kebidanan
Karwati, Dkk, (2015). A Kebidanan Komunitas. V (Kebidan an Komunitas), TIM : Jakarta
suhan Kebidanan V (Ke Fitramaya. Yogyakarta. 2014). Asuhan Kebidan Timur.
bidanan Komunitas), TI Syafrudin dan Hamidah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai