Anda di halaman 1dari 32

LEUKIMIA

Endang Mei Yunalia., S.Kep Ns, M.Kep


DEFINISI
• Penyakit yang ditandai dengan penimbunan sel darah
putih abnormal dalam sumsum tulang
• Penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit
yang abnormal & ganas, serta sering disertai adanya
leukosit dgn jumlah yang berlebihan, yang dapat
menyebabkan terjadinya anemia, trombositopenia
• Adanya proliferasi tak teratur atau akumulasi sel-sel
darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan
elemen-elemen sumsum normal
• Proliferasi sel leukosit yang abnormal (berlebihan),
ganas, sering disertai bentuk leukosit yang abnormal,
dapat menyebabkan leukosit sirkulasinya meninggi.
10/23/2020 2
Morfologi Sel Darah Putih
• Sel darah putih digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Granulosit/ mielositik (leukosit polimorfonuklear)
a) Neutrofil: pertahanan pertama tubuh terhadap
invasi oleh bakteri, sangat fagositik
b) Eosinofil: fagositik yang lemah, jumlahnya akan
meningkat saat terjadi alergi atau penyakit
parasit
c) Basofil: jenis leukosit yang paling sedikit
jumlahnya (<1%), mengandung histamin untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang
cedera dan mengandung heparin
10/23/2020 3
10/23/2020 4
Cont’d…
2. Agranulosit (leukosit mononuklear)
a) Limfosit : golongan leukosit kedua terbanyak
setelah neutrofil, memiliki fungsi dalam reaksi
imunitas
b) Monosit: leukosit terbesar, fungsi fagositik dan
sangat aktif, membuang sel-sel cedera dan mati,
fragmen-fragmen sel, dan mikroorganisme

10/23/2020 5
10/23/2020 6
Patofisiologi
Keadaan normal:
1. SDP  pertahanan tubuh terhadap infeksi
2. Berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai
dengan kebutuhan tubuh
Leukimia:
• Peningkatan produksi SDP dalam sumsum
tulangproliferasi sel leukimia (sifat sel berbeda
dgn SDP pd umumnya) memblok produksi SDP
normal & SDM
• Pematangan stem sel (sel induk) menjadi SDP
mengalami gangguan keganasan…….
10/23/2020 7
Cont’d…
• ….keganasan: Aberasi kromosomal 2 kromosom
atau lebih mengubah bahan genetik
perkembangan gen berubah translokasi
kromosom terjadinya proliferasi sel abnormal (sel
membelah tidak terkendali) sel-sel ini akan
menguasai sumsum tulang dapat menyusup ke
organ lain

10/23/2020 9
Klasifikasi

10/23/2020 10
1. Leukemia Akut
• Leukemia akut: keganasan primer sumsum tulang
yang berakibat terdesaknya komponen darah normal
oleh komponen darah abnormal (blastosit) yang
disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain

• Memiliki perjalanan klinis yang cepat


• Tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-
rata dalam 4-6 bulan.

10/23/2020 11
a) Leukemia Limfositik Akut (LLA)
• Jenis leukemia dengan karakteristik adanya
proliferasi & akumulasi sel-sel patologis yang
mengakibatkan organomegali dan kegagalan organ
• 82% terjadi pada anak2  puncaknya usia 3 – 7
thn

10/23/2020 12
b) Leukemia Mielositik Akut (LMA)
• LMA : leukemia yg mengenai sel stem hematopoetik
yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid
(neutrofil, basofil, eosinofil)
• 15% tjd pada anak2
• Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1
sampai 3 bulan dengan durasi gejala yang singkat.
• Jika tidak diobati fatal dalam waktu 3 sampai 6 bulan

10/23/2020 13
2. Leukemia kronis
• Leukemia kronis: penyakit yang ditandai proliferasi
neoplastik dari salah satu sel leukosit yang
berlangsung dalam waktu yang lama (>1 thn)
• Klasifikasi:
1. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
2. Leukemia Granulositik/ Mielositik Kronik (LGK/LMK)

10/23/2020 14
a) Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
• LLK adalah suatu keganasan limfosit B.
• Perjalanan penyakit biasanya perlahan
• Jarang terjadi pada anak  LLK cenderung dikenal
sebagai kelainan ringan yang menyerang individu yang
berusia 50 sampai 70 thn

10/23/2020 15
b) Leukemia Granulositik/Mielositik
Kronik (LGK/LMK)
• LGK/LMK : gangguan mieloproliferatif yang ditandai
dengan produksi berlebihan sel mieloid (seri granulosit)
yang relatif matang
• Sebagian besar penderita LGK/LMK akan meninggal
setelah memasuki fase akhir yang disebut fase krisis
blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit

10/23/2020 16
Epidemiologi
• LLA paling sering dijumpai pada anak-anak
• LMA lebih sering terjadi pada dewasa dan anak-
anak
• LLK sering diderita oleh orang dewasa yang
berumur >55 tahun
• LMK sering terjadi pada orang dewasa & dapat juga
terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit

10/23/2020 17
Etiologi
• Penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti
1. Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA
2. Faktor leukemogenik (benzena, insektisida, obat utk
kemoterapi)
3. Herediter
• Pada sebagian penderita dengan leukemia (kembar
identik, saudara kandung), insiden leukemia
meningkat dalam keluarga
• Penderita sindrom Down memiliki insidens leukemia
akut 20 kali lebih besar dari orang normal
4. Virus (retrovirus, virus leukemia feline)
10/23/2020 18
Tanda & Gejala Penyakit Leukemia
1. Anemia
2. Perdarahan
3. Rentan terkena infeksi
4. Nyeri tulang; persendian
5. Nyeri abdomen krn hepatomegali, splenomegali,
pembesaran renal
6. Anoreksia
7. Pembengkakan kelenjar limfe/KGB (tempat
pembentukan limfosit)
8. Dyspnea

10/23/2020 19
Pencegahan
• Pencegahan primer: pengendalian terhadap
pemaparan sinar radioaktif, pengendalian terhadap
pemaparan lingkungan kimia
• Pencegahan sekunder:
1. Diagnosis dini dgn pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik untuk LLA yaitu ditemukan
splenomegali (86%), hepatomegali, limfadenopati,
nyeri tekan tulang dada, ekimosis
2. Pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah,
pemeriksaan sumsum tulang belakang

10/23/2020 20
Pencegahan…(2)
• Pencegahan tertier / paliatif
Tujukan untuk membatasi atau menghalangi
perkembangan kemampuan, kondisi, atau gangguan
sehingga tidak berkembang ke tahap lanjut

10/23/2020 21
Penatalaksanaan Medis
A. Kemoterapi pada penderita LLA
 Pengobatan umumnya diberikan secara bertahap,
meskipun tidak semua fase diberikan pada semua anak
1. Tahap 1 (terapi induksi)
Tujuan: untuk membunuh sebagian besar sel-sel
leukemia di dalam darah dan sumsum tulang
2. Tahap 2 (terapi konsolidasi/ intensifikasi)
• Tujuan: mengeliminasi sel leukemia residual untuk
mencegah relaps dan timbulnya sel yang resisten
terhadap obat.
• Terapi ini dilakukan setelah 6 bulan kemudian
10/23/2020 22
Cont’d…
3. Tahap 3 (profilaksis)
Tujuan: untuk mencegah kekambuhan
4. Tahap 4 (pemeliharaan jangka panjang)
Tujuan: untuk mempertahankan masa remisi.
Tahap ini biasanya memerlukan waktu 2-3 tahun

10/23/2020 23
Penatalaksanaan Medis…(2)
B. Radioterapi
Tujuan: diberikan pada bagian tubuh tempat
menumpuknya sel leukemia (jika ada
splenomegali, hepatomegali atau bagian lain)
C. Transplantasi Sumsum Tulang
Tujuan: untuk mengganti sumsum tulang yang
rusak dengan sumsum tulang yang sehat
D. Terapi Suportif
Tujuan: mengatasi akibat-akibat yag ditimbulkan
penyakit leukemia dan mengatasi efek samping
obat (ex: transfusi darah  PRC/packed red cell)
10/23/2020 24
Komplikasi
• Perdarahan dan infeksi  penyebab utama kematian
Perdarahan berhubungan dengan tingkat
trombostopenia (trombosit di bawah 20000mm3 disertai
demam atau infeksi meningkatkan perdarahan)

• Anemia dan masalah gastrointestinal

10/23/2020 25
Prognosis
• Secara keseluruhan, pasien dapat hidup 3-4 tahun
atau lebih. Kematian biasanya merupakan akibat
infeksi atau hemoragi

10/23/2020 26
Asuhan Keperawatan
• Pengakajian
1. Riwayat penyakit
2. Kaji tanda2 anemia: pucat, kelemahan, sesak nafas
atau pernafasan cepat
3. Kaji tanda2 trombositopenia: ptekie, purpura,
perdarahan membran mukosa
4. Kaji tanda2 adanya hepatomegali, splenomegali
5. Kaji respon terhadap nyeri

10/23/2020 27
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi
2. Intoleransi aktivitas
3. Resiko perdarahan
4. Gangguan keseimbangan elektrolit
5. Gangguan perfusi jaringan perifer
6. Defisit nutrisi
7. Nyeri akut; nyeri kronis
8. Gangguan integritas kulit
9. Antisipasi berduka

10/23/2020 28
Intoleransi aktivitas
• Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas
1. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitas
sehari-hari
2. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa
gangguan
3. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas
yang diinginkan atau dibutuhkan
4. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan
ambulasi

10/23/2020 29
Gangguan integritas kulit
• Tujuan : pasien mempertahankan integritas kulit
1. Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam
mulut dan daerah perianal
2. Ubah posisi dengan sering
3. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan
4. Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker
5. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk
kulit yang kering
6. Dorong masukan kalori protein yang adekuat
7. Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang
teradiasi
10/23/2020 30
Antisipasi berduka
• Tujuan : pasien atau keluarga menerima dan
mengatasi kemungkinan kematian anak
• Intervensi :
1. Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluarga
2. Berikan kontak yang konsisten pada keluarga
3. Bantu keluarga merencanakan perawatan anak,
terutama pada tahap terminal
4. Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannya
melalui bermain

10/23/2020 31
Terima Kasih

10/23/2020 32

Anda mungkin juga menyukai