Anda di halaman 1dari 30

BELAJAR

• Belajar merupakan suatu proses yang


mengakibatkan adanya perubahan perilaku.
Perilaku dalam arti luas overt behavior dan
inner behavior.
• Perubahan perilaku itu dapat aktual (nampak)
dan dapat bersifat potensial (tidak nampak saat
itu), karenanya perubahan itu dapat dalam segi
kognitif, afektif, dan psikomotor.
• Perubahan perilaku (baik
aktual maupun potensial
yang merupakan hasil
belajar) merupakan
perubahan dengan
melalui latihan atau
pengalaman
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Belajar
1. Masukan Mentah (Raw input)
 individu / organisme yang akan belajar
2. Masukan Instrumen (Instrumental Input)
 masukan yang berkaitan dengan alat / proses
belajar
Masukan instrumen terbagi 2:
1. Instrumen Lunak ; Peraturan, kurikulum
` 2. Instrumen Keras : Gedung, ruang kelas
3. Masukan Lingkungan (Environmental Input)
 Masukan dari yang belajar dapat berupa masukan
lingkungan
Belajar Imitasi, Modelling,
Insight dan Laten
Belajar Imitasi atau proses belajar observasi adalah
pengulangan yang dilakukan merupakan bentuk
penguatan terhadap terjadinya respon.
Belajar Imitasi, Modelling,
Insight dan Laten
Belajar modelling adalah terjadinya proses belajar melalui
pengamatan dari orang lain dan perubahan yang terjadi
karenanya melalui peniruan. Pemodelan melibatkan proses-
proses kognitif, jadi tidak hanya meniru, lebih dari sekedar
menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain karena sudah
melibatkan representasian informasi
Belajar Imitasi, Modelling,
Insight dan Laten
Belajar Latent berarti “tersembunyi”, oleh karena itu pada
proses belajar latent, proses belajar yang telah terbentuk
belum langsung tampak dalam perilaku sampai kondisi yang
sesuai untuk memunculkan hasil belajar dalam perilaku
tersebut terjadi
Belajar Imitasi, Modelling,
Insight dan Laten
Belajar Insight adalah proses belajar
yang telah terjadi tiba-tiba dan bila hal itu
terjadi maka proses belajar tersebut dapat
dikatakan lengkap
Teori Belajar
• Teori Belajar • Teori Belajar
Behaviorisme Psikologi Kognitif
– Teori Belajar – Tokoh Köhler
Asosiatif ( clasical (insightfull Learning )
conditioning 
stimulus – respon)
– Teori Belajar • Sociobehavioral
Fungsional (hukum Approach – Albert
kesiapan, hukum
Bandura
latihan & hukum
efek  Thorndike)
Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)

• Classical Conditioning
(pengkondisian atau persyaratan
klasik) adalah proses yang
ditemukan Pavlov melalui
percobaannya terhadap anjing,
• Perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus
bersyarat secara berulang-ulang
sehingga memunculkan reaksi
yang diinginkan
Dengan menerapkan strategi, ternyata individu dapat
dikendalikan melalui stimulus alami, dengan stimulus
yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon
yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari
bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari
luar dirinya.

Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang


terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan
reaksi.
Eksperimen Pavlov

by FH
by FH
Edward Lee Thorndike(1874-1949)

• Belajar : peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi
antara peristiwa-peristiwa :
stimulus (S) dgn respon (R).
• Stimulus : suatu perubahan
dari lingkungan eksternal yang
menjadi tanda untuk
mengaktifkan organisme untuk
beraksi atau berbuat R
• Respon : sembarang tingkah
laku yang dimunculkan karena
adanya perangsang
Peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
Menggambarkan proses belajar sebagai proses
pemecahan masalah.

Eksperimen yang dilakukan adalah dengan


kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup
yang apabila pintunya dapat dibuka secara
otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh.
Eksperimen Thorndike
Eksperimen
• Kucing lapar dimasukkan dalam sangkar (puzzle
box), dan di luar kotak diletakkan sepotong daging.
• Kucing lapar melakukan berbagai tingkah laku
untuk keluar dari sangkar.
• Secara tidak sengaja kucing menginjak tombol /
membuka kail, dan pintu sangkar terbuka
• Kucing keluar dan memakan daging.
• Setelah percobaan dilakukan berkali-kali, tingkah
laku kucing makin efisien
• Hal ini berarti kucing dapat memilih respon yang
berguna dan tidak berguna
Thorndike

Teori behavior merupakan proses


interaksi antara stimulus dan respon.

Stimulus apa saja yang dapat


merangsang proses belajar
seperti pikiran, perasaan
atau hal lain yang dapat
ditangkap oleh alat indra
reaksi yang dimunculkan peserta
Respon didik saat belajar yang dapat
perupa pikiran, perasaan, atau
gerakan
Hukum-hukum Thorndike
Hukum Semakin siap individu untuk belajar
Kesiapan
Timbul kepuasan

Akan dipertahankan / diperkuat

Hukum Latihan Prinsip utama dalam belajar adalah


pengulangan

Makin sering diulangi, materi


pelajaran akan semakin dikuasai.
Lanjutan...

Hukum akibat Suatu perbuatan yang disertai akibat


menyenangkan cenderung dipertahankan
dan lain kali akan diulangi

Perbuatan yang diikuti akibat


tidak menyenangkan
cenderung dihentikan dan tidak
akan diulangi
Eksperimen Kurt Koffka dan
Wolfgang Kohler
•Teori Belajar Psikologi Kognitif
–Tokoh Köhler (insightfull
Learning )
Kurt Koffka (1886 – 1941)
• Kurt Koffka (1886 – 1941) yang
mengungkapkan tentang teori belajar
• Salah satu faktor yang penting dalam belajar
adalah jejak-jejak ingatan (memory traces),
yaitu pengalaman-pengalaman yang
membekas pada tempat-tempat tertentu di
otak.
Kurt Koffka (1886 – 1941)
• Perubahan-perubahan yang terjadi pada ingatan
bersamaan dengan jalannya waktu tidak
melemahkan jejak-jejak ingatan itu (dengan
perkataan lain tidak menyebabkan terjadinya
lupa) melainkan menyebabkan perubahan jejak
karena jejak ingatan itu cenderung diperhalus
dan disempurnakan dalam ingatan.
• Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.
Wolfgang Kohler

• Karya Kohler yang paling terkenal adalah


penyelidikannya mengenai tingkah laku
kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan
utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori
Thorndike yang beranggapan bahwa tingkah laku
hewan pada dasarnya adalah tingkah laku coba-
salah (trial and error). Kohler membuat
eksperimen-eksperimen dengan kera dan
membuktikan bahwa pada kera pun terdapat
pemahaman (insight).
Albert Bandura

Pentingnya proses
mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan reaksi
emosi orang lain
● Menurut Bandura:
Tingkah laku yang memadai harus memperhitungkan
konteks sosial dimana tingkah laku itu diperoleh dan
dipelihara

● Teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura


didasarkan pada:
1. Reciprocal determinism (Determinis resiprokal
atau konsep yang saling menentukan)
2. Beyond Reinforcement (Tanpa Penguatan)
3. Self-regulation and cognition (Pengaturan diri
& kognisi)
Determenistik
Resiprokal(determinisme timbal
balik)
• Pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam
bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara
determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.

individu Lingku-
ngan

perilaku
Tanpa Reinforcement
(Beyond Reinforcement)

• Reinforecement penting untuk menentukan


apakah suatu perilaku akan terus terjadi
atau tidak. Tapi bukan satu-satunya
pembentuk tingkah laku
• Orang dapat juga mengobservasi dan
mengulang apa yg dilihatnya. Perilaku
ditentukan oleh antisipasi terhadap
konsekuensi.
Kognisi dan Regulasi diri

• Manusia adalah pribadi


yang dapat mengatur diri
(self regulation)
• Mempengaruhi tingkah laku
dg cara mengatur
lingkungan
• Menciptakan dukungan
kognitif
• Mengadakan konsekuensi
bagi tingkah lakunya
sendiri

Anda mungkin juga menyukai