Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

CATUR WAHYUDI

Materi diambil dari buku Teknologi Dasar Otomotif.


Penulis Ridho Erfan Nugroho.
Penerbit PT. Bumi Aksara
KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip-prinsip Keselamtan dan Kesehatan Kerja (K3).
4.1 Mengidentifikasi potensi dan resiko kecelakaan kerja.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-Dasar Teknik Otomotif
pada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks.
POTENSI BAHAYA DAN RESIKO TERHADAP
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Tujuan utama dalam keselamatan dan kesehatan kerja,
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan terserang dari berbagai
macam penyakit. Oleh karena itu, perlu memperhatikan potensi
bahaya dan resiko terhap keselamatan dan kesehatan kerja. Potensi
bahaya merupakan sesuatu hal yang memiliki potensi atau pemicu
terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulakan kerugian-kerugian.
Adapun resiko merupakan suatu kombinasi dan konsekuensi suatu
kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut.
Potensi bahaya dan resiko di tempat kerja dapat berupa
berbagai macam atau bentuk. Masing-masing potensi dan resiko
ada yang memiliki kategori tinggi dan rendah, berikut merupakan
potensi dan bahaya yang ada di tempat kerja, kususnya
dilingkungan kerja bidang otomotif.
a. Bahaya Asap di Tempat Kerja
Asap dilingkungan kerja seperti di bengkel motor berupa gas sisa
pembakaran yang keluar dari knalpot mengandung karbon monoksida.
Apabila terjadi pembakaran yang tidak sempurna, maka akan muncul asap
berwarna hitam yang mengepul ditempat kerja. Gas berupa asap hitam
tersebut apabila dihirup sangat beracun bagi tubuh manusia.
b. Bahaya Polusi Suara di Tempat Kerja
Polusi suara dalam hal tempat kerja berupa kebisingan dalam bengkel
motor. Kebisingan merupakan suara yang timbul dari getaran-getaran yang
tidak teratur dan periodik. Kebisingan merupakan suara yang tidak di
kehendaki. Manusia masih dapat mendengar antara 16 sampai 20.000 Hz
serta intensitas dengan nilai ambang batas 85 dB (A) secara terus-menerus.
Hal ini berarti intensitas yang melebihi 85 dB (A) dapat membuat gangguan
pada pendengeran manusia.
d. Suhu Udara di Tempat Kerja
Suhu udara di tempat kerja dapat berpengaruh langsung terhadap suhu tubuh manusia. Tekanan panas
yang berlebihan merupakan salah satu beban tambah yang harus diperhatikan dan diperhitungkan dalam tempat
kerja.
Beban tambahan berupa tekanan panas yang berlebihan tersebut dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan kerja organ jantung menjadi lemah. Oleh karena itu, dalam bengkel kerja harus memperhatikan
dan memperhitungkan temperature yang efektif. Temperatur efektif adalah suatu beban panas yang diterima oleh
tubuh dalam suatu ruangan. Adapun suhu efektif bagi para pekerja didaerah teropis 22˚ sampai dengan 27˚ Celcius.
Selain beberapa macam potensi bahaya yang telah dijelaskan tersebut, terdapat beberapa
macam potensi dan kecelakaan kerja dalam bengkel otomotif seperti tertera dalam tabel
berikut.

Bengkel Otomotif
a. Kejatuhan barang dari atas ( dibawah kendaraan yang sedang di dongkrak
b. Terjepit, terlindas
c. Tertabrak
d. Terpeleset
e. Cedera tulang dan sendi
f. Terjatuh, terguling
g. Cedera punggung dan bahu
h. Terbakar
i. Terkena benturan keras
j. Berkontak dengan bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya
k. Tersengat listrik
i. Teriris, sobek, terluka benda tajam
TUGAS!!!
Siapkan kertas 1 lembar. Tulis nama, kelas dan mata pelajaran
lalu foto hasil jawaban di kertas dan kirim ke classroom mapel ini.

Carilah 5 potensi bahaya yang ada di gambar/foto di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai