Anda di halaman 1dari 16

PERWUJUDAN SILUET DENGAN TEMA SUASANA HATI SEBAGAI

SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN


KARYA SENI LUKIS MENGGUNAKAN MIX MEDIA

ARTIKEL

OLEH
DINIE ARI PUTHI
150251606842

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI RUPA
JULI 2019
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Dinie Ari Puthi


NIM : 150251606842
Prodi/Jurusan : S1 Pendidikan Seni Rupa/ Seni dan Desain

Telah menyelesaikan artikel ilmiah dengan judul “Perwujudan Siluet Dengan


Tema Suasana Hati Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis
Menggunakan Mix Media”.

Mengetahui, Malang, 22 Juli 2019


Pembimbing Pencipta

Drs. Triyono Widodo, M.Sn Dinie Ari Puthi


NIP. 19581201 198502 1 002 NIM 150251606842
Perwujudan Siluet Dengan Tema Suasana Hati Sebagai Sumber Inspirasi
Penciptaan Karya Seni Lukis Menggunakan Mix Media

Dinie Ari Puthi


Drs. Triyono Widodo, M.Sn
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang, kode pos: 65145
Email: princessdisya1@gmail.com

Abstrak: Siluet terbentuk karena cahaya pada latar belakang objek lebih
mendominasi, sehingga objek utama terhihat gelap seperti bayangan. Hal seperti
itu bisa kita temukan pada efek yang dihasilkan dalam fotografi. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, arti kata siluet yaitu suatu gambar dengan warna blok
yang biasanya berwarna gelap karena representasi dari tidak adanya cahaya yang
mengenai sebuah objek. Warna yang terlihat dari sebuah benda merupakan
spektrum cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Cahaya memiliki gelombang
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia, sedangkan kemampuan
suatu benda untuk memantulkan warna dipengaruhi oleh pigmen yang terkandung
di dalam permukaan benda. Pigmen hitam memiliki sifat tidak memantulkan
cahaya apapun yang jatuh di permukaannya. Pencipta memilih objek siluet dengan
memadukan tema suasana hati, dalam hal ini suasana hati yang dimaksud yaitu
kondisi perasaan seseorang yang dapat memberikan dampak pada psikologinya.
Keadaan tersebut terjadi karena adanya pengalaman yang menjadi kenangan baik
atau tidak pada diri individu yang mngalaminya, sehingga luapan atau ekspresi
yang tergambar pada suasana hatinya akan terlihat jelas melalui fisiknya. Alasan
yang mendorong pencipta untuk memilih objek siluet dikarenakan setiap manusia
yang hidup pasti memiliki bayangan yang dapat dilihat apabila terdapat cahaya,
sedangkan cahaya sendiri diibaratkan sebagai sebuah harapan atau sesuatu yang
tidak berwujud tetapi ada. Visualisasi dari ide tersebut disajikan dalam bentuk
karya seni lukis mix media yang berjumlah 6 buah. Media yang digunakan adalah
kanvas dengan menempelkan kertas khusus pada objek utamanya, kemudian
mewarnainya dengan cat akrilik menggunakan kuas dengan teknik sapuan kuas
secara halus, tipis dan berulang serta dengan memadukan teknik blok. Melalui
penciptaan karya ini semoga dapat membantu pengamat untuk lebih
mengkondisikan suasana hatinya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kata Kunci: Siluet, Suasana hati, Karya lukis


Abstract: Silhouettes are formed because the light in the background of the object
dominates, so the main object looks dark like a shadow. Such a thing can be
found in the effects produced in photography. According to the Big Indonesian
Dictionary, the meaning of the word silhouette is an image with a block color that
is usually dark because of the representation of the absence of light that hits an
object. The color seen from an object is a spectrum of light falling on the surface
of an object. Light has electromagnetic waves that can be captured by the human
eye, while the ability of an object to reflect color is influenced by the pigments
contained in the surface of the object. Black pigments have properties that do not
reflect any light that falls on the surface. The creator chooses silhouette objects
by combining mood themes, in this case the intended mood is the condition of
one's feelings that can have an impact on his psychology. This situation occurs
because of the experience that becomes a good memory or not in the individual
who experiences it, so that the overflow or expression depicted in his mood will
be clearly visible through his physical. Reasons that encourage creators to
choose silhouette objects because every living human being must have a shadow
that can be seen when there is light, while light itself is likened to a wish or
something that is intangible but exists. The visualization of the idea is presented
in the form of 6 pieces of mixed media painting. The media used is a canvas by
attaching special paper to the main object, then coloring it with acrylic paint
using a brush with a smooth, thin and repetitive brush stroke technique and by
combining block techniques. Through the creation of this work, hopefully it can
help observers to better condition their mood, so as not to harm themselves and
others.

Keywords: Silhouette, Mood, Painting

Kesenian merupakan sebuah ekspresi dari berbagai ide yang dapat


produk kreatif manusia yang tidak diwujudkan dalam bentuk karya seni.
terlepas dari lingkungan dan Perwujudan bentuk berupa karya seni
masyarakat. Kreativitas seseorang tersebut merupakan hasil dari
dalam menciptakan sebuah karya kreativitas yang ada pada manusia
terdiri dari beberapa faktor yaitu secara individu, dengan
kreatif melalui gagasan atau idenya, kreativitasnya itulah manusia dapat
kreatif berdasarkan tekniknya, kreatif menciptakan hal yang baru dan
berdasarkan penyajiannya dan kreatif indah. Pengertian lainnya yaitu setiap
dilihat dari ke tiga faktor tersebut. benda yang dihasilkan melalui proses
Namun belum tentu semua orang berpikir kreatif akan menghasilkan
mampu mengaplikasikan sesuatu yang bernilai estetik dan
kekreatifannya melalui ke tiga faktor dapat pula memenuhi kebutuhan
tersebut, bisa jadi seseorang hanya manusia baik secara ekonomi
mampu menerapkan dalam satu maupun kepuasan dalam berekspresi.
faktor kreatif saja misalkan dilihat Menurut Agus Sachari (2002:
dari segi gagasannya. 98), nilai estetik harus tetap memiliki
Seni bukan hanya sebagai makna secara konvensional bagi
perwujudan yang berasal dari kehidupan manusia. Makna dalam
gagasan tertentu tetapi juga sebagai lingkup estetik tersebut dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu; sehingga perwujudan karya yang
pertama makna psikologis, berupa lukisan semata-mata
merupakan upaya dalam diakibatkan karena adanya ekspresi.
meningkatkan kualitas batin Oleh sebab itu berekspresi seni dapat
manusia, kedua makna instrumental, disebut pula sebagai pengungkapan
merupakan bagian dari manusia perasaan atau emosi penciptanya,
dalam melangsungkan kehidupan sehingga dalam perwujudan
ragawinya melalui ekspresi dalam karyanya akan muncul karakteristik
berkarya, ketiga yaitu makna dari yang sesuai dengan pengalaman,
estetika itu sendiri dalam perasaan, dan cerminan hidup
mewujudkan eksistensinya yang penciptanya. Beberapa aspek yang
direpresentasikan dengan ilmu atau mendasari sebuah karya dalam seni
filsafat seni. Walau demikian, lukis yaitu adanya gagasan atau ide,
pemaknaan dinilai sebagai cara yang tema, dan proses penciptaan sebuah
paling objektif dalam memberikan karya seni lukis dengan ekspresi,
arti pada sebuah pekerjaan estetik, emosi, perasaan serta imajinasi dari
sebab tanpa adanya makna segala penciptanya. Selain itu pencipta juga
sesuatu yang dikerjakan oleh harus tetap memperhatikan unsur-
manusia tidak akan berarti. Tetapi unsur yang ada pada seni rupa yang
makna sendiri juga memungkinkan meliputi titik, garis, bidang, bentuk,
hanya terdapat pada suatu hal yang ruang, warna, tekstur, dan gelap
bersifar khusus dalam suatu karya terang. Kemudian pencipta juga
estetik. Makna akan terbangun jika harus bisa mempertimbangkan
sebuah objek estetik memiliki nilai, prinsip seni rupa yang ada pada
hal ini membuat para ahli estetika sebuah karya yang meliputi kesatuan,
memiliki kesamaan dalam keseimbangan, irama, proporsi, dan
mendefinisikan seni yaitu seni dapat keselarasan untuk mewujudkan karya
melayani kebutuhan pengungkapan seni yang bernilai indah.
kehidupan batin, seperti suasana hati, Gagasan atau ide dalam
perasaan, dan hasrat manusia. penciptaan karya lukis ini bersumber
Sumber inspirasi dari dari perwujudan siluet saat senja
penciptaan karya seni sangatlah luas yang tertangkap oleh kamera dalam
dan mendalam, sehingga dalam teknik fotografi. Pencipta tertarik
sebuah karya seni memerlukan mengusung tema suasana hati yang
gagasan atau ide dan tema yang akan diperoleh melalui pengalaman
diangkat untuk divisualisasikan. pribadinya dengan memadukan
Rohidi (2000: 9) berpendapat bahwa antara perwujudan siluet pada karya
berekspresi estetik merupakan salah lukisnya yang menggunakan mix
satu kebutuhan manusia yang muncul media. Harapannya melalui
karena adanya dorongan dari dalam perwujudan siluet tersebut dapat
diri manusia sehingga senantiasa mewakili perasaan atau emosi
ingin merefleksikan keberadaannya seseorang ketika sedang sedih,
sebagai makhluk yang bermoral, marah, sakit hati, kecewa ataupun
berakal dan berperasaan. jatuh cinta. Selain itu makna
Menurut Widodo (1992: 14), tampilan siluet pada karya tersebut
seni lukis dalam proses dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menghasilkan karyanya ditekankan tersembunyi, tidak tampak, dan
pada kebebasan berekspresi, terkesan tertutup.
Pemilihan objek berupa siluet Penciptaan karya lukis
makhluk hidup seperti manusia dan dengan menggunakan mix media ini
atau tumbuhan dan atau hewan, akan menampilkan perwujudan
alasannya yaitu karena pada dasarnya berupa siluet dari manusia, dan atau
setiap sosok yang bernyawa hidup tumbuhan, dan atau hewan serta
secara berdampingan dan saling lingkungan sebagai objek utamanya.
membutuhkan satu dengan yang lain. Kemudian memadukan latar
Pasti akan ada timbal balik antar belakang seolah-olah seperti senja,
sesama makhluk hidup, misalnya mendung, dan berawan. Melalui
timbal balik yang sama-sama penciptaan karya seni lukis tersebut,
menguntungkan, timbal balik yang pencipta memiliki ide untuk
hanya menguntungkan satu pihak, memadukan dua sampai tiga bahan
dan bisa saja terjadi timbal balik yang berbeda yaitu cat akrilik, kertas
yang sama sekali tidak bekas semen bangunan dan lem
menguntungkan antara makhluk kayu. Sehingga nantinya akan
hidup yang satu dan yang lainnya. menghasilkan karya dua dimensi
Alasan lain yang mendorong yang disebut lukisan mix media
pencipta untuk memilih objek siluet dengan perpaduan teknik plakat dan
dikarenakan setiap manusia yang kolase di atas kanvas.
hidup pasti memiliki bayangan yang Berdasarkan uraian di atas,
dapat dilihat apabila terdapat cahaya, melalui proses kreatif pencipta
sedangkan cahaya sendiri diibaratkan mengembangkan beberapa teknik
sebagai sebuah harapan atau sesuatu dan eksperimen bahan sehingga
yang tidak berwujud tetapi ada. menghasilkan karya representasional
Selain ide dan objek dalam yang unik, menarik, indah, bermakna
penciptaan karya lukis, ada pula tema dan berkarakter. Melalui karya ini
yang harus dimunculkan dalam diharapkan masyarakat dapat lebih
sebuah cerita dengan tujuan dapat menghargai sebuah karya cipta,
memberikan nilai lebih dan membuat mampu mengapresiasi makna di
orang lain saat melihatnya menjadi balik tampilan sebuah karya, dan
tertarik. Sehingga pesan yang ingin muncul rasa empati terhadap sesama
disampaikan dapat dimengerti oleh makhluk hidup. Demikian pokok
pengamat atau penghayat seni bahasan yang melatar belakangi
sebagai bentuk apresiasinya nanti. penulisan skripsi yang berjudul
Menurut Kartika (2004: 26), tema Perwujudan Siluet Dengan Tema
ialah inti atau pokok masalah dalam Suasana Hati Sebagai Sumber
kehidupan manusia baik secara Inspirasi Penciptaan Karya Seni
rohani maupun duniawi yang Lukis Menggunakan Mix Media
memberikan karunia kepada seorang dituliskan sebagai temuan serta
seniman untuk dijadikan subjek referensi di bidang seni dan desain.
dalam karyanya. Adapun tema yang
dipilih dalam perwujudan siluet pada METODE PENCIPTAAN
penciptaan karya lukis dengan
menggunakan mix media yaitu Penciptaan seni lukis ini
“suasana hati” pencipta yang memerlukan serangkaian metode
diperoleh melalui pengalaman yang membantu pencipta mampu
pribadinya. berpikir sistematis. Berdasarkan
serangkaian tahapan yang telah
dilakukan oleh pencipta, terdapat diaplikasikan dalam proses
kemiripan dengan tahapan yang pembuatan karyanya, sehingga karya
dicetuskan oleh Alma Hawkins, tersebut akan berbeda dengan karya
sehingga pencipta memilih model pada umumnya.
analisis milik Alma Hawkins dalam Kemudian pada tahap ke 2
menciptakan karya. Hal tersebut pencipta berusaha melakukan
memudahkan pencipta untuk experimen melalui media, alat dan
mengimplementasikan ide gagasan, bahannya. Tahap ini menjadi suatu
menerapkan teknik-teknik yang pemantapan dari tahapan pertama,
dikuasai, dan tahapan penciptaan. dengan mempertimbangkan
Susanti (2015: 52) menjabarkan harmonisasi dan kontrasnya.
tentang tiga tahapan dalam proses Pencipta mulai menentukan media,
penciptaan berdasarkan permodelan alat dan bahan sebelum mencapai
Alma Hawkins yaitu: tahapan selanjutnya, sehingga pada
1. Eksplorasi, merupakan tahapan tahap ini pencipta tidak akan ragu
awal dari sebuah proses yang di untuk membuat karya dan
dalamnya berisikan tentang mengaplikasikan mix media berupa
penentuan judul/tema/topik melalui kertas semen yang dipadukan dengan
tahapan berpikir, berimajinasi dan cat akrilik pada media kanvas.
menafsirkan sesuatu yang akan Selanjutnya pada tahap ke 3
diciptakan. yaitu tahapan dimana pencipta mulai
2. Improvisasi, merupakan tahapan membuat karya dengan
ke 2 yaitu dengan melakukan mengaplikasikan gagasan pada
percobaan, membedakan, media, alat dan bahan. Pencipta
mempertimbangkan dan mulai menentukan bentuk visualisasi
menyesuaikan integrasi dengan yang akan mewakili gagasan dengan
kesatuan tertentu. simbol-simbol tertentu. Setelah
3. Pembentukan, yaitu tahapan visualisasi terwujud, pencipta
terakhir yang di dalamnya terdapat menentukan dan mengaplikasikan
proses dalam menentukan bentuk warna untuk mewakili sebuah
atau simbol melalui objek tertentu, konotasi tertentu guna menambah
menentukan kesatuan warna tertentu, nilai estetik pada karya.
serta menentukan bobot atau isi yang
terkandung dalam unsur visualisasi HASIL PENCIPTAAN
yang diciptakan.
Ada beberapa tahapan yang Proses penciptaan seni lukis
dilakukan oleh pencipta dalam mix media ini diawali dengan
menciptakan karya, yaitu yang mencari, menemukan dan
pertama tahap mengeksplorasi ide mengeksplorasi. Kemudian setelah
atau gagasan, dalam tahapan ini gagasan dan tema sudah diperoleh
pencipta akan menemukan sebuah langkah berikutnya yaitu dengan
ide, tema, dan konsep. Pencipta memvisualisasikan ide melalui
menemukan sebuah ide dalam pembuatan sketsa pada kertas
menciptakan karyanya yaitu suatu gambar gambar A4, proses tersebut
bentuk siluet yang dijadikan sebagai dipaparkan sebagai berikut
objek uatamanya dan pencipta 1. Sketsa
menjadikan suasana hati sebagai Susanto (2002: 105)
temanya. Mix media juga berpendapat bahwa sketsa
merupakan proses memindahkan b. Langkah ke dua
objek melalui goresan, arsiran Langkah selanjutnya yaitu
ataupun warna dengan tujuan sebagai memindahkan sketsa pada kertas ke
rancangan. Sketsa merupakan dalam sebuah kanvas dengan
tahapan awal yang harus menggunakan kapur.
direncanakan sebelum melalui proses c. Langkah ke 3
visualisasi pada kanvas. Penciptaan Langkah ke 3 yaitu merendam kertas
karya seni lukis menggunakan mix bekas semen bangunan ke dalam air
media ini membuat sketsa sebagai dan menghancurkannya menjadi
rancangan awal dalam mewujudkan potongan kecil dengan cara
ide melalui tahap visualisasi. menyobek kertas tersebut.
Tujuannya agar pencipta tidak d. Langkah ke 4
kesulitan dalam memproses Menempelkan potongan kertas yang
penciptaan visualisasi karyanya. sudah berukuran kecil pada pola di
Karya lukis dengan menggunakan atas kanvas menggunakan lem kayu,
mix media ini menampilkan 6 potongan kertas tersebut digunakan
lukisan yang disket dengan untuk menutup objek utama sebagai
menggunakan pensil dan penghapus. bagian mix medianya. Setelah objek
2. Proses Visualisasi Perwujudan utama tertutup, jemur kanvas di
Karya bawah sinar mata hari hingga kertas
Sub bab berikut ini akan yang ditempel kering dan merekat
menunjukkan tahapan atau kuat pada kanvas.
serangkaian proses dalam membuat e. Langkah ke 5
lukisan mix media, berdasarkan ide, Proses ke 5 yaitu pewarnaan pada
tema dan eksplorasi yang telah background, setelah kertas sudah
dilakukan oleh pencipta. Hasil akhir kering dan merekat kuat pada bidang
dari lukisan yang akan diciptakan kanvas warnai bagian latar belakang
nantinya akan berupa lukisan mix pada luisan terlebih dahulu dengan
media dengan mengangkat tema menggunakan sapuan tipis yang
suasana hati dari pencipta, dengan berulang.
beberapa perwujudan objek alam dan f. Langkah ke 6
siluet manusia. Proses visualisasi Langkah ke 6, selanjutnya yaitu
tersebut diawali dengan menyiapkan mewarnai objek pendukung dengan
alat dan bahan serta diakhiri dengan teknik yang sama yaitu sapuan tipis
melakukan finishing, berikut adalah dan berulang.
penjabarannya: g. Langkah ke 7
a. Langkah pertama Proses selanjutnya yaitu mewarnai
Langkah pertama merupakan tahap objek utama dengan menggunakan
awal yaitu dimulai dengan teknik blok pada bagian yang sudah
mempersiapkan alat dan bahan yang diberi mix media berupa tempelan
akan digunakan dalam melukis. potongan kertas bekas bungkus
Pencipta menggunakan kanvas semen yang sudah dipotong kecil.
dengan berbagai macam ukuran, h. Langkah ke 8
kuas, cat akrilik, kertas bekas Langkah ini menjadi proses terakhir
bungkus semen bangunan, lem kayu yaitu proses finishing karya, dengan
dan air. Pencipta juga memanfaatkan menambahkan detile pada karya dan
barang bekas seperti gelas plastik melapisi cat vernis pada objek
bekas sebagai wadah.
utamanya agar terlihat lebih tersebut digambarkan dengan bentuk
menonjol daripada objek yang lain. yang tidak terlalu menonjol dari
3. Hasil Karya dan Pembahasan objek utama, sehingga ukurannya
.a. Karya 1 akan terlihat sangat berbeda dan
lebih mendominasi objek utamanya.
Pemandangan kota saat sore hari dan
bentuk janin dianalogikan sebagai
sebuah tempat dengan peradaban
yang terus berkembang dan sebuah
harapan yang lebih baik. Setiap
orang yang memiliki sebuah
permasalahan atau sedang
mengalami cobaan dalam hidupnya
Gambar Hasil Akhir Karya 1 pasti memiliki harapan tersendiri dan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) tentunya harapan tersebut adalah
Judul : Gelisah yang terbaik.
Ukuran : 80 cm x 80 Warna yang diaplikasikan
cm pada background karya adalah warna
Media : Cat akrilik dan mix yang cerah dan agak gelap, warna
media di atas kanvas tersebut dianalogikan sebagai
Tahun : 2019 keyakinan dan ketenangan.
Kemudian dipadukan dengan warna
Objek utama pada karya 1 ini gelap dan pekat yang mendominasi
berupa sepasang laki-laki dan karya, warna tersebut diterapkan
perempuan dengan visualisasi dalam pada objek utama yaitu siluet
bentuk siluet yang tampak sedang sepasang laki-laki dan perempuan
duduk dengan posisi perempuan serta siluet pemandangan perkotaan
yang bersandar pada bahu laki-laki yang dibuat lebih kecil ukurannya,
dan sedang menatap sebuah hal tersebut dianalogikan sebagai
pemandangan kota. Bentuk siluet suasana sedih dan sesuatu yang
diartikan sebagai ketertutupan, tersembunyi. Warna yang diterapkan
kesedihan, kegelisahan simbol pada objek berbentuk seperti janin
tersebut dianalogikan dengan adalah warna yang sangat terang dan
sepasang laki-laki dan perempuan sangat ringan yang dianalohikan
yang sedang gelisah dalam sebagai suatu harapan. Penataan
penantiannya. Kehidupan mereka letak objek uatama yaitu pada bagian
tidak terlepas dari cobaan yang tengah ke bawah dan obejek lainnya
sering dialaminya sehingga mereka berada di atas, hal tersebut sengaja
berharap agar masa depannya akan dibuat sedemikian rupa agar kesan
berubah menjadi lebih baik. berat pada visualisasinya terlihat
Kegelisahan tersebut membuatnya seimbang dan tidak berat sebelah.
selalu diliputi kesedihan, dan b. Karya 2
terkadang merasa lelah.
Objek pendukung pada karya
1 ini berupa pemandangan perkotaan
saat senja dan objek yang berbentuk
seperti janin yang terletak di antara
objek uatama. Objek pendukung
ingin hidup damai dan harmonis,
sehingga mereka selalu berharap agar
dalam hidupnya tidak diliputi oleh
pertengkaran, amarah dan
permasalahan yang rumit. Namun
masing-masing orang berhak
menentukan pilihannya sendiri dalam
menghadapi cobaan yang
menimpanya.
Gambar Hasil Akhir Karya 2 Warna yang diaplikasikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) pada karya ke 2 ini yaitu menerapkan
warna yang dingin dan cenderung
Judul : Amarah
gelap pada backgroundnya, warna
Ukuran : 70 cm x 90
tersebut dianalogikan sebagai
cm
keyakinan akan sebuah
Media : Cat akrilik dan mix
keharmonisan. Objek pendukung
media di atas kanvas
lainnya yaitu bukit berbatu dengan
Tahun : 2019
warna tidak terlalu gelap yang
Objek utama pada karya 2 ini dipadukan dengan warna gelap dan
berupa seoarang laki-laki dan dua pekat, warna tersebut dianalogikan
orang perempuan yang sebagai kekuatan dalam keragu-
divisualisasikan dalam bentuk siluet. raguan. Kemudian pada objek
Tampak seorang laki-laki dan uatama yang berupa siluet diberi
seorang perempuan yang sedang warna dengan sifat panas yaitu pada
bercekcok dan di tengah-tengah objek seorang laki-laki dan seorang
mereka terdapat seorang anak perempuan yang tengah bercekcok,
perempuan yang berusaha warna tersebut dianalogikan sebagai
melerainya. Bentuk siluet diartikan simbol kemarahan dan perselisihan.
sebagai perbedaan, ketertutupan dan Selain itu pada objek utama yang
kesedihan, simbol tersebut lainnya yaitu berupa seorang
dianalogikan dengan dua orang perempuan yang berada di atas bukit
dalam kondisi marah dan seorang dan ditengah, warna yang
perempuan yang sedang bersedih diaplikasikan adalah warna gelap.
karena cobaan hidup yang sedang Warna gelap tersebut dianalogikan
dialaminya kemudian memilih untuk sebagai sifat yang tertutup. Penataan
menyendiri di sebuah tempat. letak objek uatama yaitu cenderung
Seorang perempuan tersebut rata ke samping dan ke bawah,
berharap selalu bisa menghadapi sehingga bagian atasnya seolah
cobaan dengan kekuatan hati dan terasa kosong. Hal tersebut sengaja
pikirannya. dibuat sedemikian rupa agar kesan
Objek pendukung pada karya berat pada visualisasinya terlihat
ini berupa suasana menjelang malam seimbang dengan pengaplikasian
dan sebuah bukit berbatu. Tampilan warnanya.
objek pendukung terkesan gelap c. Karya 3
karena mencerminkan suatu kondisi
yang sepi dan sunyi. Objek
pendukung dibuat tidak menonjol
dari objek utama. Setiap orang pasti
Ketidakadilan hanya akan
memecahkan sebuah hubungan
menjadi kubu-kubu yang saling
berseteru, sebab ketika seseorang
dalam kondisi tidak berdaya mereka
akan secara perlahan bangkit dan
mengubah pola berpikir mereka
sehingga menjadi lebih kuat dan
dewasa dalam menyelesaikan
Gambar Hasil Akhir Karya 3 permasalahan.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) Warna yang diaplikasikan
pada background karya ini adalah
Judul : Tak Berdaya
warna yang tidak terlalu gelap dan
Ukuran : 70 cm x 90
sendu, warna tersebut dianalogikan
cm
sebagai suasana kelabu dalam
Media : Cat akrilik dan mix
keraguan. Berikutnya pada objek
media di atas kanvas
utama yang berupa siluet, warna
Tahun : 2019
yang diaplikasikan yaitu warna
Objek utama pada karya 3 ini gelap, warna panas dan warna yang
berupa seorang laki-laki dan sangat terang serta ringan, hal
perempuan yang saling bergandeng tersebut dianalogikan sebagai sifat
tangan dengan seorang anak tertutup, berani, dan tulus. Warna
perempuan yang berada di tengah, yang diterapkan pada objek utama
objek tersebut divisualisasikan dalam akan dibuat lebih menonjol daripada
bentuk siluet. Bentuk siluet diartikan warna backgoundnya. Penataan letak
sebagai perbedaan, ketertutupan, objek uatama yaitu pada bagian
kesedihan, dan ketidak berdayaan, tengah dan sejajar horizontal,
simbol tersebut dianalogikan dengan sehingga menyisahkan banyak ruang
seorang perempuan yang tengah kosong sebagai backgorunya. Hal
diperebutkan oleh laki-laki dan tersebut sengaja dibuat dengan
perempuan lainnya. Sebuah menambahkan kesan seolah
hubungan yang sangat erat membuat objeknya seperti terbang di atas awan
seorang perempuan diperebutkan yang mendung dan visualisasinya
sehingga ia tidak berdaya. Seolah tetap terlihat seimbang.
bagian dalam dirinya telah terbelah d. Karya 4
menjadi dua dan hal tersebut harus
dilakukan agar tercipta suatu
keadilan.
Objek pendukung pada karya
3 ini berupa asap dan mendung, yang
mengisi suang kosong diantara objek
utama. Objek pendukung tersebut
tentunya dibuat tidak lebih menonjol
dibandingkan dengan objek
uatamanya. Semakin bertambahnya Gambar Hasil Akhir Karya 4
usia seseorang harus bijaksana dalam (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
mengambil sebuah keputusan yang
Judul : Wanita Belahan Jiwa
terkait dengan sebuah hubungan.
Ukuran : 80 cm x 80 Warna yang diaplikasikan
cm pada objek utama yang berupa siluet
Media : Cat akrilik dan mix dari dua orang perempuan yaitu
media di atas kanvas warna gelap dan warna yang terang,
Tahun : 2019 warna tersebut dianalogikan sebagai
sifat tertutup dan sesuatu yang
Objek utama pada karya 4
tersembunyi serta sesuatu yang suci
berupa dua orang perempuan yang
dan jujur. Berikutnya warna pada
divisualisasikan dalam bentuk siluet,
background karya ke 4 ini yaitu
pada lukisan tersebut tampak seorang
perpaduan warna yang sedikit terang
perempuan dewasa hendak mencium
untuk memberikan efek seolah
kening dari seorang anak perempuan.
seperti senja, hal tersebut
Bentuk siluet diartikan sebagai
dianalogikan sebagai suatu anugerah
ketulusan dan ketertutupan, simbol
dan ketentraman. Selain itu pada
tersebut dianalogikan dengan
bagian luar dari bentuk lingkaran
seorang ibu yang mencium putrinya
diberi warna abu-abu, warna tersebut
sebagai tanda kasih sayang yang
dianalogikan sebagai suasana kelabu.
tulus dan penuh cinta. Ke dua objek
Warna yang diterapkan pada objek
yang berupa siluet tersebut terlihat
utama akan dibuat lebih menonjol
seolah dalam sebuah lingkaran besar
daripada warna pada backgoundnya.
dengan latar belakang seperti senja.
Penataan letak objek uatama yaitu
Ketulusan hati dan pengorbanan dari
terletak di tengah dalam sebuah
seorang ibu tentu memberikan
lingkaran, hal tersebut sengaja dibuat
pengaruh yang baik bagi seorang
sedemikian rupa dengan tetap
anak. Harapan dan doa seorang ibu
memperhatikan perbandingan antara
akan menjadi kekuatan bagi sang
objek utama dan backgroundnya agar
anak, sehingga wajar jika
visualisasinya tetap terlihat
perempuan terutama seorang ibu
seimbang.
dikatakan memiliki kedudukan yang
e. Karya 5
tinggi serta mendapat sebutan
sebagai wanita yang hebat dan tidak
tergantikan bagi siapapun.
Objek pendukung pada karya
ini yaitu berupa sebuah lingkaran
besar dengan latar belakang senja.
Objek pendukung tersebut dibuat
tidak terlalu menonjol jika
dibandingkan dengan objek
uatamanya. Kedua objek pendukung
tersebut dianalogikan sebagai
keutuhan dari sebuah perasaan.
Simbol tersebut mendukung analogi Gambar Hasil Akhir Karya 5
pada objek uatama, kemudian jika (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
disatukan dapat memiliki makna Judul : Hubungan
bahwa ketulusan hati, pengorbanan, Ukuran : 60 cm x 84
dan kasih sayang seorang ibu itu cm
bersifat utuh sehingga seorang anak Media : Cat akrilik dan mix
akan merasa tenang, tentram, dan media di atas kanvas
damai ketika berada di dekat ibunya.
Tahun : 2019 dan keberanian. Warna pada
background karya ke 5 ini yaitu
Objek utama pada karya 5 ini
perpaduan warna yang agak gelap,
berupa seorang perempuan dan
berikutnya pada objek pendukung
seorang laki-laki yang
lainnya berupa siluet permukaan
divisualisasikan dalam bentuk siluet.
tanah diberi warna gelap untuk
Visualisasinya tampak kedua objek
memberikan kesan berat dan padat.
utama sedang bergandengan tangan
Perpaduan warna tersebut
sambil berjalan. Bentuk siluet
dianalogikan sebagai suatu
diartikan sebagai ketertutupan simbol
kehangatan dan kekuatan. Warna
tersebut dianalogikan dengan
yang diterapkan pada objek utama
seorang laki-laki yang sedang
akan dibuat lebih menonjol daripada
berjalan ke suatu tempat sambil
warna pada backgoundnya. Penataan
menggandeng anaknya. Sifat tertutup
letak objek uatama yaitu terletak di
pada laki-laki tersebut membuatnya
tengah bagian bawah sehingga
menjadi pribadi yang kuat dan
menyisahkan ruang sebagai latar
tangguh, sehingga memiliki
belakangnya, hal tersebut sengaja
tanggungjawab yang besar dalam
dibuat demikian agar tercipta
keluarga.
keseimbangan pada karya.
Objek pendukung pada karya
f. Karya 6
5 ini berupa latar belakang yang agak
gelap dengan sedikit rumput.
Penggambaran objek pendukung
dibuat tidak menonjol dari objek
utama, sehingga ukurannya akan
terlihat sangat berbeda dan objek
utamanya lebih menonjol. Latar
belakang yang cerah dan siluet
permukaan tanah dianalogikan
sebagai sebuah pijakan yang kuat
dan tempat yang penuh dengan Gambar Hasil Akhir Karya 6
harapan yang baik. Sosok ayah pasti (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
memiliki cara tersendiri dalam Judul : Cinta
mendidik anaknya supaya menjadi Ukuran : 60 cm x 100
pribadi yang kuat dan mandiri, cm
sehingga anak akan memiliki
Media : Cat akrilik dan mix
harapan dan masa depan yang lebih
baik. media di atas kanvas
Warna yang diaplikasikan Tahun : 2019
pada objek utama yang berupa siluet Objek utama pada karya 6 ini
seorang laki-laki yaitu warna gelap berupa sepasang laki-laki dan
yang pekat, warna tersebut perempuan dengan visualisasi dalam
dianalogikan sebagai sifat tertutup bentuk siluet yang tampak seorang
dan keras. Kemudian warna yang perempuan yang sedang bersedih
digunakan pada objek utama lainnya dengan posisi duduk di bawah dan
yaitu seorang anak perempuan yang seorang laki-laki yang berada di
divisualisasikan dalam bentuk siluet belakang objek perempuan sambil
adalah warna yang panas, analogi membawa payung. Bentuk siluet
dari warna tersebut yaitu suatu tekad
diartikan sebagai ketertutupan, perempuan serta siluet pemandangan
kesedihan, kesendirian simbol perkotaan yang dibuat lebih kecil
tersebut dianalogikan dengan ukurannya, hal tersebut dianalogikan
seorang perempuan yang sedang sebagai suasana sedih dan sesuatu
merasa sedih sedang duduk sendiri yang tersembunyi. Warna yang
lalu kemudian datang seorang laki- diterapkan pada objek berbentuk
laki dengan membawa payung yang payung adalah warna yang gelap hal
bertujuan ingin membantunya agar tersebut dianalohikan sebagai suatu
tidak sedih lagi. Kehidupan memang perlindungan. Penataan letak objek
tidak selalu mudah dan penuh uatama yaitu pada bagian tengah ke
kebahagiaan, namun keberadaan bawah dan obejek lainnya berada di
seseorang akan mendorong orang atas, hal tersebut sengaja dibuat
lain untuk lebih kuat dalam sedemikian rupa agar kesan berat
menjalani hidup. Kesedihan pada visualisasinya terlihat seimbang
terkadang membuat seseorang dan tidak berat sebelah.
menjadi lemah dan merasa sendiri.
Objek PENUTUP
pendukung pada karya 6 ini berupa
Kesimpulan
pemandangan perkotaan saat siang
hari dan objek yang berbentuk Melalui proses kreatif
payung yang terletak dibagian atas pencipta mengembangkan beberapa
antara objek uatama. Objek teknik dan eksperimen bahan
pendukung tersebut digambarkan sehingga menghasilkan karya
dengan bentuk yang tidak terlalu representasional yang unik, menarik,
menonjol dari objek utama, sehingga indah, bermakna dan berkarakter.
ukurannya akan terlihat sangat Penciptaan karya lukis dengan
berbeda dan lebih didominasi objek menggunakan mix media ini akan
utamanya. Pemandangan kota saat menampilkan perwujudan berupa
siang hari dan bentuk payung siluet dari manusia, tumbuhan, dan
dianalogikan sebagai sebuah tempat hewan sebagai objek utamanya.
yang ramai dan sebuah perlindungan Kemudian memadukan latar
yang tidak pernah terduga. Ketika belakang seolah-olah seperti senja.
sering diterpa permasalahan, manusia Dalam penciptaan karya seni lukis
sering merasa terpuruk, bersedih, tersebut, pencipta memiliki ide untuk
lemah dan merasa sendiri. Namun memadukan dua sampai tiga bahan
manusia sering kali tidak menyadari yang berbeda yaitu cat akrilik, kertas
keberadaan seseorang terkadang bisa bekas semen bangunan dan lem
membantu dan membuatnya merasa kayu. Sehingga nantinya akan
lebih baik. Warna yang menghasilkan karya dua dimensi
diaplikasikan pada background karya yang disebut lukisan mix media
adalah warna yang cerah dingin dan dengan perpaduan teknik plakat dan
terang, warna tersebut dianalogikan kolase di atas kanvas.
sebagai keadaan luar yang terlihat Tema yang diambil dalam
baik-baik saja. Kemudian dipadukan penciptaan karya seni lukis ini adalah
dengan warna gelap dan pekat yang suasana hati melalui perwujudan
mendominasi karya, warna tersebut siluet. Suasana hati setiap orang pasti
diterapkan pada objek utama yaitu berbeda-beda pada setiap harinya,
siluet sepasang laki-laki dan sehingga melalui perwujudan siluet
ini pencipta ingin mengekspresikan
suasana hatinya pada sebuah bidang seni lukis yang dibuat ini. Oleh sebab
atau media dalam bentuk karya seni itu bagi generasi pencipta karya seni
lukis. Dalam proses penciptaan karya yang akan datang, sangat dibutuhkan
seni lukis ini memiliki karakteristik ide dan konsep yang lebih segar.
dari segi pemilihan objek, pemilihan Tentunya lebih kreatif menemukan
warna, pemilihan bahan, serta teknik inovasi baru dalam menciptakan
yang digunakan melalui ide kreatif suatu karya seni terutama seni lukis.
sehingga nantinya akan Kritik dan saran yang membangun
menghasilkan karya yang disebut yaitu gunakanlah warna yang
mix media. terkesan tidak kaku dan dapat
mempertanggungjawabkan hasil
Saran karya yang telah diciptakan tersebut.
Pencipta sadar bahwa masih banyak Demikian skripsi penciptaan karya
kekurangan yang terdapat pada seni lukis yang dapat pencipta
penulisan dan hasil penciptaan karya sampaikan, semoga bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR RUJUKAN

Azis, Abdul. 2006. Dasar Desain Dwimatra. Makasar: Universitas Negeri


Makasar.
Bahari, Nooryan. 2014. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damajanti, Irma. 2013. Psikologi Seni. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.
Dedi, S. 1982. Psikologi Umum. Bandug: Armico.
Indrawati, Lilik. 2009. Nirmana (Organisasi Fungsional). Malang: Universitas
Negeri Malang.
Kartika, Dharsono Sony. 2004. Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2017. Malang: Universitas Negeri Malang.
Prawira, Purwa Atmaja. 2014. Psikologi Umum dengan Perspektif Baru.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rohidi, Rohendi. 2000. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung:
STISI Press.
Sachari, Agus. 2002. Estetika. Bandung: ITB.
Sumarwahyudi. 2004. Pengetahuan Seni Rupa. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sumarwahyudi. 2009. Pengetahuan Seni Rupa. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sunyoto, S.E. 2010. Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta:
Jalasutra.
Susanto, Mike. 2002. Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta:
Kanisius.
Widodo, Triyono. 1992. Dasar-Dasar Seni Lukis. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Widodo, Triyono. 2013. Komposisi Dalam Seni Lukis. Malang: Universitas
Cakrawala Indonesia (IKAPI).

Sumber Internet (Online)


Cristina. 2013. Lukisan Impresif Karya Leonid Afremof. (Online),
(http://www.wordpress.com), diakses 11 Maret 2018.
Fadhillah, Fahla. 2017. Analisis Semiotika Penggunaan Estetika Foto Potret
Dalam Karya Seni Stensil Digie Sigit. (Online), (https://jurnal.isi-
ska.ac.id), diakses 24 Januari 2019.
Narimawati. 2010. Emosi dan Suasana Hati. (Online),
(https://www.academia.edu), diakses 1 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai