Anda di halaman 1dari 3

GONORE

No. Dokumen : SOP/ICDX.063/2021


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 20 Juni 2021
Halaman : 1/3
UPTD Antonius Gabhe. Amd. Kep
PUSKESMAS NIP.19740512 1990 03 1
NUALAIN 008

1. Pengertian Gonore adalah semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria


gonorrhoeae. Penyakit ini termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS)
yang memiliki insidensi tinggi. Cara penularan gonore terutama melalui
genitor-genital, orogenital dan ano-genital, namun dapat pula melalui alat
mandi, thermometer dan sebagainya (gonore genital dan ekstragenital).
Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah mukosa vagina wanita
sebelum pubertas.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah


dalam penatalaksanaan penyakit Gonore di Puskesmas Nualain.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nualain Nomor : Pusk.Nln/045/SK/UKP/2019


tentang Pelayanan Klinis.

4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur Persiapan alat dan bahan

6. Langkah- a. Anamnesa
Langkah 1. Menanyakan apakah ada nanah saat buang air kecil.
2. Menanyakan apakah ada rasa nyeri saat terjadi ereksi.
3. Menanyakan apakah ada rasa panas dan gatal di distal uretra,
disusul dengan disuria, polakisuria.
4. Menanyakan apakah pernah malaise, demam, nyeri kencing
hingga hematuri, serta retensi urin, dan obstipasi.
b. Pemeriksaan Klinis
1. Pada pria: Pemeriksaan rectal toucher dilakukan untuk memeriksa
prostat: pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri
tekan dan bila terdapat abses akan teraba fluktuasi.
2. Pada wanita: Pemeriksaan in speculo dilakukan apabila wanita
tesebut sudah menikah. Pada pemeriksaan tampak serviks merah,
erosi dan terdapat secret mukopurulen.
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan mikroskopis.
d. Diagnosa
Gonore
e. Diagnosa Banding
1. Infeksi saluran kemih.
2. Faringitis.
3. Uretritis herpes simpleks.
4. Arthritis inflamasi dan septik.
5. Konjungtivitis, endokarditis, meningitis dan uretritis non gonokokal.
f. Terapi
1. Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga
dinyatakan sembuh dan menjaga kebersihan genital.
2. Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr per
oral (p.o) dosis tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal,
atau Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M) dosis tunggal, atau
spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal.

7. Diagram Alir

Anamnesa & Kartu status


Pemeriksaan fisik

Penatalaksanaan:
Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr
per oral (p.o) dosis tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis
tunggal, atau Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M) dosis
tunggal, atau spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal

KIE

Kertas Resep
Apotek

8. Hal-hal yang Petugas bersama-sama melaksanakan koordinasi dan tindakan


perlu di
perhatikan

9. Unit Terkait a. Loket pendaftaran


b. Pelayanan Umum
c. Pelayanan Lansia
d. UGD
e. Apotek

10. Dokumen Rekam medic, register


terkait

11. Rekam No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal dimulai di berlakukan


Histori
perubahan

- - - -

Anda mungkin juga menyukai